Senin, 20 Juni 2016

Malam Terhoror Pasukan Inggris di Lubang Hitam Kolkata



KOLKATA – Inggris dikenal sebagai penjajah terlama di India, sejak 1605. Saat itu, India masih mencakup hingga Pakistan dan Bangladesh. Bersama-sama mereka merasakan penderitaan di bawah kolonialisme Britania Raya.
Namun begitu, masyarakat India yang masih terdiri dari kerajaan-kerajaan bukannya tanpa perlawanan. Sekira 260 tahun yang lalu, kegagahan Inggris pernah dijungkir balikkan oleh perjuangan pasukan Moghul.
Kala itu, Inggris dan Prancis sedang gencar-gencarnya bersaing memperluas kekuasaan melalui kongsi dagang. Negeri pimpinan ratu membangun pelabuhan besar, Fort William dan markas dagang bagi East India Company (EIC) di Kolkata. Sementara Prancis main cerdas dengan menjadi sekutu bagi penguasa Mogul saat itu (julukan tertinggi bagi penguasa Moghul) Siraj-ud-Daula. Pangeran muda yang naik takhta menggantikan ayahnya di usia 20-an tahun.
Inggris pun tak mau kalah. Bermaksud unjuk kekuatan dengan Prancis, Inggris membangun benteng pertahanan di Kolkata. Membuat Nawab Siraj tersinggung. Diam-diam raja muda itu memerintahkan Gubernur Kolkata untuk menghentikan pembangunan benteng itu.
Tanpa sepengetahuan Inggris, 50.000 pasukan dikerahkan. Dipersenjatai dengan 500 ekor gajah perang dan 50 meriam. Fort William mendadak digempur habis, para pekerja, mandor dan tentara kompeni yang berjaga lari tunggang langgang. Sampai-sampai meninggalkan istri dan anak-anak mereka, demi keselamatan pribadi.
Hanya tersisa 170 garnisun (pasukan penjaga benteng) berjaga dan menahan serangan mendadak pada 16 Juni 1756 itu. Posisi mereka semakin terjepit menyadari tak ada jenderal perang memimpin, akhirnya muncullah seorang zeminder John Zephaniah Holwell.

Pagi itu, di bawah komando seorang pengumpul pajak yang tidak punya pengalaman perang sama sekali, ratusan pasukan dipukul mundur setelah mengibarkan bendera putih sorenya. Sedikitnya, 146 orang di bawah ancaman pedang digiring ke penjara buatan militer Inggris sendiri di Kolkata, yang bernama Lubang Hitam.
Ratusan tahanan dijejal di sel yang hanya seukuran 5 meter x 4 meter x 0,2 meter. Dimodali dua jendela kecil dan persediaan air super minim, berdesak-desakkan lah mereka semua di sana, termasuk dua orang perempuan dan pasukan yang terluka dan Howell sendiri. Saling sikut dan injak-injak tak terhindarkan, demi mengisi paru-paru mereka dengan udara dari jendela yang tersedia dan mendapat asupan dahaga.

Sementara para pasukan Inggris memohon-mohon belas kasih sipir penjara. Yang mereka dapat hanyalah tertawaan dan cemooh. Hingga paginya, tepat pukul enam, penjara dibuka. Alhasil setumpuk mayat menggunung di dalam penjara, menyisakan hanya 23 orang yang bertahan hidup.
“Itu adalah malam terhoror yang tidak bisa saya deskripsikan dengan kata-kata. Dan lagi memang mereka melarang kami untuk menceritakannya,” tutur Howell dalam bukunya, sebagaimana dilansir dari History Today, Senin (20/6/2016).

Akan tetapi, kisah Howell dianggap terlalu melebih-lebihkan. Berdasarkan penelitian Profesor Brijen Gupta pada 1950, peristiwa kelam itu benar telah terjadi sebagaimana yang diceritakan Howell. Namun, jumlah yang dijebloskan ke dalam Lubang Hitam sebenarnya hanya 64 orang dan yang bertahan hidup keesokan harinya sebanyak 21 orang.
Gupta juga mengungkap, serangan mendadak itu tidak dilakukan berdasar titah Siraj. Bahkan, ia tidak tahu-menahu perihal adanya serangan tersebut. Sayang, nyawa Siraj lah yang jadi incaran.
Tidak terima dipermalukan, Inggris membalas. Di bawah komando Robert Clive, Fort William dikepung dari darat dan laut. Di mana Charles Watson memimpin kapal perang Inggris memborbardir pasukan Moghul di Kolkata.

Pada Januari 1757, Kolkata jatuh seutuhnya ke tangan Inggris. Perang berlanjut, sekira 23 Juni 1757, 3.000 pria biasa dikerahkan untuk memukul mundur 50 ribu pasukan Moghul, beserta meriam dan gajah-gajah perang mereka. Pertempuran antara Inggris dan India dibantu sekutunya Prancis ini dikenang dengan sebutan Pertempuran Parsley atau Palashi. Sebab di Kota Palashi, Benggala, sekira 150 kilometer dari Kolkata lah pasukan India berhasil dikalahkan.
Siraj kemudian kabur ke Murshidabad dan berakhir tragis. Ia dibunuh orang-orangnya sendiri dan mayatnya dilemparkan ke sungai.
Nama penjara itu, Lubang Hitam bukan sebutan simbolik yang sama dengan lubang gravitasi di alam semesta yang bisa menyedot segala benda yang mendekat ke dalamnya. Akan tetapi, istilah itu memang julukan resmi untuk penjara-penjara di bawah kendali militer Inggris.


Credit  Okezone

BRIsat di Langit Papua



 
BRIsat di Langit Papua
BRIsat. (Dok. Sindo).


LUAR biasa, PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (Bank BRI) telah menorehkan sejarah perbankan yang membanggakan bagi bangsa Indonesia. Sukses dalam peluncuran satelit BRI (BRIsat) dari Kourou, Guyana Prancis, Amerika Selatan, Sabtu 18 Juni 2016 pukul 18.38 waktu setempat atau pukul 04.38 waktu Indonesia barat (WIB), Minggu, 19 Juni 2016, mencatatkan bank Badan Usaha Milik Negara (BUMN) itu sebagai bank pertama di dunia yang memiliki dan mengoperasikan satelit sendiri.

Sesaat setelah peluncuran BRIsat yang menggunakan roket Ariane 5, Wakil Presiden (Wapres) RI Jusuf Kalla langsung melayangkan ucapan selamat kepada Direktur Utama Bank BRI Asmawi Syam yang berada di lokasi peluncuran satelit melalui video conference. Wapres Jusuf Kalla yang berada di kantor pusat Bank BRI saat berbicara dengan Asmawi Syam, selain menyampaikan syukur dan selamat kepada BRI juga mengapresiasi atas peluncuran satelit tersebut karena sangat berguna bagi Indonesia sebagai negara kepulauan. Jaringan Bank BRI yang tersebar dari Sabang hingga Marauke akan semakin mudah dijangkau.

Peluncuran BRIsat sempat tertunda beberapa kali karena faktor teknis dan cuaca yang tidak mendukung. BRIsat akan berada pada geostasioner di slot 150,5 derajat bujur timur dengan lokasi 36.000 km di atas ekuator. Selanjutnya, satelit yang diperkirakan mencapai usia pemakaian sekitar 15 tahun dan bisa diperpanjang hingga 17 tahun itu dari peluncuran menjalani proses menuju slot orbit yang membutuhkan waktu sekitar 10 hari. Slot orbit BRIsat yang tepat berada di atas Papua bisa dikatakan terbaik karena cakupan wilayah yang bisa dijangkau oleh BRIsat meliputi seluruh wilayah Indonesia, ASEAN, dan Asia Timur.

Untuk pengoperasian BRIsat, Bank BRI sudah menyiapkan sumber daya manusia (SDM) dan fasilitas kontrol satelit di Ragunan, Jakarta Selatan, dan Tabanan, Bali, demi memastikan kualitas dan keamanan layanan. Para pengendali BRIsat adalah putra-putri Indonesia yang telah mendapat pendidikan soal satelit di Palo Alto, Amerika Serikat.    

Tentu, bagi anak negeri, mereka harus tahu apa manfaat satelit ini bagi Bank BRI? BRIsat selain memberikan economic value  untuk memenuhi harapan pemegang saham, juga memberikan social value  untuk stakeholders  lainnya. Secara ekonomi, Bank BRI dapat memberikan layanan terbaik yang mendukung usaha nasabah, menciptakan integrated payment system kepada retailers, wholesales, asset tracking and monitoring, dan efisiensi transaksi keuangan yang pada akhirnya manfaat tersebut dinikmati masyarakat.

Dengan BRIsat, kualitas layanan perbankan akan setara untuk seluruh wilayah di Indonesia. Ini tentu menguntungkan lantaran Bank BRI bisa menjangkau nasabah di berbagai daerah di Tanah Air. Apalagi bank yang fokus pada kredit usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) ini sedang gencar dengan agen BRILink yang merupakan agen branchless banking  BRI yang jumlahnya mencapai lebih dari 50.000 agen dan tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Melalui satelit tentu bisa diharapkan program BRILink ini bisa terus berkembang semakin baik.

Jangkauan BRIsat ke seluruh Indonesia juga memberikan manfaat dalam bentuk nonprofit motive seperti literasi keuangan dan free WiFi. Bank BRI akan lebih berperan dalam pengembangan inklusi keuangan.

Adapun bagi negara, BRIsat membantu mengamankan orbit slot 150,5 derajat Bujur Timur. Selain itu pemerintah juga memperoleh empat transponder untuk mendukung kepentingan komunikasi pemerintah.

Selamat kepada Bank BRI yang telah memasuki era baru layanan perbankan yang ditandai dengan peluncuran BRIsat. Memiliki dan mengoperasikan satelit sendiri merupakan langkah tepat di tengah gencarnya inovasi produk yang bersifat mobile  yang membutuhkan sarana komunikasi lewat satelit. Apalagi ke depan diprediksi pasokan transponder penyelenggara satelit di Indonesia jumlahnya semakin terbatas.

Belum lagi era Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang untuk perbankan mulai berlaku 2020 menuntut perbankan Indonesia lebih berdaya saing, termasuk dalam aspek teknologi informasi. Karena itu kehadiran BRIsat semoga menjadi solusi efektif sekaligus senjata ampuh bagi Bank BRI untuk terus meningkatkan kinerjanya.




Credit  Sindonews






Bulgaria Tolak Gabung dengan Armada NATO di Laut Hitam


 
Bulgaria Tolak Gabung dengan Armada NATO di Laut Hitam
Perdana Menteri Bulgaria Boyko Borissov menegaskan negaranya tidak akan bergabung dengan armada NATO yang akan berpatroli di Laut Hitam. (Istimewa)
 
SOFIA - Bulgaria menyatakan, mereka tidak akan bergabung dengan armada NATO yang akan berpatroli di Laut Hitam. Hal itu ditegaskan langsung oleh Perdana Menteri Bulgaria, Boyko Borissov.
 
Borrissov menyatakan alasan Bulgaria tidak akan bergabung dengan armada tersebut adalah karena Bulgaria enggan mencari masalah dengan negara lain, terlebih dengan Rusia. Dia juga menilai Laut Hitam harus dipenuhi dengan kapal turut, bukan kapal perang.
 
"Saya selalu mengatakan, bahwa saya ingin Laut Hitam penuh dengan perahu layar, yacht, kapal besar dengan turis dan tidak menjadi ajang aksi militer. Saya tidak perlu perang di Laut Hitam," kata Borrissov dalam sebuah pernyataan.
 
"Negara kita tidak akan menjadi bagian dari armada Laut Hitam yang disiapkan melawan Rusia. Untuk mengirim kapal perang sebagai armada untuk menghadapi kapal-kapal Rusia telah melebihi batas kemampuan kami," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (19/6).
 
Dirinya menambahkan, Bulgaria tidak akan pernah menerima keputusan NATO untuk mengirimkan kapal perang ke wilayah Laut Hitam di saat musim liburan. Karena hal itu dapat mengusir para turis yang datang.
 
"Untuk menyebarkan kapal perusak, kapal induk dekat (kota-kota resor) Bourgas atau Varna selama musim liburan adalah sesuatu hal yang tidak dapat diterima," imbuhnya.
 
Seperti diketahui, dalam pertemuan puncak NATO di Polandia, NATO membahas mengenai peningkatan kehadiran di kawasan Laut Hitam. Bukan hanya itu, NATO juga membahas mengenai kemungkinan untuk membangun pangkalan militer di kawasan tersebut.



Credit  Sindonews



Erdogan Klaim Turki Mampu Bikin Kapal Induk Sendiri


 
Erdogan Klaim Turki Mampu Bikin Kapal Induk Sendiri
Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. | (Reuters)
ISTANBUL - Presiden Recep Tayyip Erdogan mengatakan bahwa Turki tidak memiliki hambatan untuk membangun kapal induk sendiri Industri di bawah pemerintahannya.

”Tidak ada hambatan apapun untuk memproduksi kapal induk kita sendiri. Hal ini dimungkinkan dengan tekad pemerintah dan negara,” kata Erdogan seperti dilansir koran Yeni Safak, kemarin.


“Turki tidak dapat jatuh ke dalam kemalasan di dalam pertahanan dan isu-isu militer,” lanjut Erdogan.

Berbicara pada upacara pembukaan “Naval Shipyard” di Istanbul, Erdogan menambahkan bahwa Turki akan siap untuk memulai pembangunan kapal induk sendiri setelah kapal serbu amfibi TCG Anadolu selesai pada tahun 2021.

Pemimpin Turki ini mencatat bahwa industri pertahanan bangsanya menjadi semakin mandiri dari pemasok dan produsen teknologi asing.

Dia menegaskan bahwa dengan lokasi geografis strategis yang dimiliki, Turki tidak memungkinkan untuk membuang-buang waktu ketika datang masanya untuk mengembangkan industri pertahanan dalam negeri.

Setelah selesai dibanguna, kapal TCG Anadolu akan menjadi kapal perang terbesar dan termahal Angkatan Laut Turki.

Turki yang merupakan anggota NATO, sudah lama memendam ambisi untuk menjadi kekuatan maritim terkemuka di Timur Tengah dan di luar kawasan, terutama di daerah yang dulunya bagian dari Kekaisaran Ottoman.

Ambisi Turki ini kerap memicu masalah dengan negara-negara tetangganya seperti Suriah, Irak dan Iran.



Credit  Sindonews




Kapalnya Masuk Natuna, tapi China Salahkan Indonesia


 
Kapalnya Masuk Natuna tapi China Salahkan Indonesia
Peta perairan Natuna yang jadi lokasi insiden penembakan kapal perang Indonesia terhadap kapal nelayan China. | (Indonesian Military)

BEIJING - Pemerintah China tidak hanya memprotes keras atas aksi penembakan kapal perang Indonesia terhadap kapal nelayan China yang memasuki perairan Natuna. China juga menuduh Indonesia yang salah.


Penembakan kapal perang Angkatan Laut Indonesia terhadap kapal nelayan China di perairan Natuna terjadi hari Jumat. Penembakan dilakukan, karena kapal nelayan China diduga mencuri ikan di perairan Natuna, Indonesia.

“Tindakan Indonesia melanggar hukum internasional,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari situs kementerian itu, Senin (20/6/2016).

Indonesia, kata Hua Chunying, sudah menyalahgunakan kekuatan militer untuk mem-bully kapal nelayan China.

Sebelumnya, diberitakan Sindonews semalam, bahwa China memprotes keras aksi kapal perang Indonesia tersebut. ”China sangat memprotes dan mengutuk penggunaan kekuatan yang berlebihan,” kata Hua Chunying.

 

Diplomat perempuan China ini ngotot insiden penembakan terjadi di wilayah perairan tradisional China, di mana Beijing telah mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan.

“China mendesak Indonesia untuk berhenti mengambil tindakan yang meningkatkan ketegangan, mempersulit masalah atau mempengaruhi perdamaian dan stabilitas,” katanya.

Angkatan Laut Indonesia dalam sebuah pernyataan mengatakan ada satu kapal berbendera China yang ditahan. Namun, tidak ada yang dirugikan dalam aksi penembakan itu.

Angkatan Laut Indonesia juga mengungkap bahwa mereka sebenarnya mencegat 12 kapal asing yang diduduga melakukan illegal fishing dan melarikan diri saat kapal perang Indonesia mendekat.

Kapal perang Indonesia lantas mengejar dan mengeluarkan tembakan peringatan dan berhasil menghentikan kapal berbendera China.

Juru bicara Angkatan Laut Indonesia di Natuna, Edi Sucipto, mengatakan tujuh awak kapal ditahan.”Semuanya aman. Keenam pria dan satu wanita sekarang ada di Ranai,” katanya kepada AFP, mengacu pada markas Angkatan Laut Indonesia.

”Apapun benderanya, ketika mereka melakukan pelanggaran di dalam yurisdiksi Indonesia, kami, dalam hal ini Angkatan Laut, tidak akan ragu untuk bertindak tegas,” ujarnya, dalam sebuah pernyataan.

Insiden yang melibatkan China dan Indonesia di Natuna ini sudah yang ketiga kali. Sebelumnya, Pemerintah China mengakui bahwa Natuna milik Indonesia, namun beberapa kali kapal nelayan mereka memasuki perairan tersebut.



Credit  Sindonews

Insiden Indonesia dan China di Natuna Sudah 3 Kali

 
Insiden Indonesia dan China di Natuna Sudah 3 Kali
Wilayah perairan Natuna, lokasi insiden yang melibatkan Indonesia dan China. | (Reuters)
 
JAKARTA - Insiden maritim yang melibatkan Indonesia dan China di perairan Natuna sudah terjadi tiga kali. Angkatan Laut Indonesia menegaskan tidak akan membiarkan kapal asing mencuri ikan di Natuna.

Insiden pertama terjadi bulan Maret 2016. Saat itu, kapal pasukan penjaga pantai (coast guard) China membantu kapal nelayannya yang ditahan aparat Indonesia di dekat Natuna atas dugaan mencuri ikan. Kementerian Luar Negeri Indonesia sudah protes keras dan memanggil Duta Besar China di Jakarta.

 

Insiden kedua terjadi akhir bulan lalu, di mana Beijing memprotes keras tindakan Angkatan Laut Indonesia yang menyita kapal China di sebuah perairan di dekat Kepulauan Natuna, Indonesia. Kapal China disita karena diduga menangkap ikan di wilayah Indonesia secara ilegal.

Selanjutnya, insiden ketiga atau yang terbaru terjadi hari Jumat pekan lalu. Kapal perang Indonesia mendekati 12 kapal asing yang diduga mencuri ikan di Natuna. Kapal-kapal asing itu melarikan diri, namun ada satu kapal berbendera China yang berhasil ditangkap.

Dalam insiden terbaru ini, China protes keras dan menyalahkan Indonesia. “Tindakan Indonesia melanggar hukum internasional,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying, dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari situs kementerian itu, Senin (20/6/2016).

  

Indonesia, kata Hua Chunying, sudah menyalahgunakan kekuatan militer untuk mem-bully kapal nelayan China.

”China sangat memprotes dan mengutuk penggunaan kekuatan yang berlebihan,” kata Hua Chunying.
Diplomat perempuan China ini ngotot insiden penembakan terjadi di wilayah perairan tradisional China, di mana Beijing telah mengklaim hampir seluruh wilayah Laut China Selatan.
Credit  Sindonews

Beijing Tuding Aparat RI Tembaki Kapal Nelayan China

 
Beijing Tuding Aparat RI Tembaki Kapal Nelayan China
Kementerian Luar Negeri China mengatakan, bahwa otoritas keamanan Indonesia telah menembaki kapal nelayan berbendera China pada Jumat lalu. (Istimewa)
 
BEIJING -  Kementerian Luar Negeri China mengatakan, bahwa otoritas keamanan Indonesia telah menembaki kapal nelayan berbendera China pada Jumat lalu. Satu orang awak kapal dikabarkan menderita luka-luka.
 
"Sebuah kapal Angkatan Laut Indonesia menembaki sebuah kapal nelayan China pada hari Jumat, melukai satu orang," kata Kementerian Luar Negeri China dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Minggu (19/6).
 
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chunying mengatakan, otoritas Indonesia bukan hanya menembaki kapal nelayan mereka, tapi juga menahan kapal nelayan bersama dengan krunya.
 
"Kapal perang Indonesia merusak salah satu kapal nelayan China dan menahan kapal lainnya dengan tujuh orang di dalamnya. Penjaga pantai Cina menyelamatkan nelayan yang terluka, kemudian diangkut ke Provinsi Hainan untuk menjalani perawatan," ucap Hua.
 
Hua menambahkan, Beijing telah melemparkan protes resmi kepada pemerintah Indonesia mengenai insiden ini, dan mendesak Indonesia untuk tidak mengambil tindakan yang dapat memperburuk situasi.
 
Angkatan Laut Indonesia sendiri mengatakan, pihaknya telah melepaskan tembakan peringatan kepada kapal dengan bendera Cina yang dituduh melakukan penangkapan ikan ilegal di dekat Kepulauan Natuna. Namun, Angkatan Laut Indonesia membantah telah melukai salah seorang awak kapal.
Credit  Sindonews













Pembicaraan di Qatar gagal akhiri perpecahan internal Palestina

 
Kota Gaza (CB) - Pembicaraan rekonsiliasi yang diselenggarakan di Qatar antara Faksi Fatah, pimpinan Presiden Palestina Mahmoud Abbas, dan Hamas telah gagal mengakhiri perpecahan internal Palestina, kata seorang juru bicara Hamas, Sabtu (18/6).

Sami Abu Zuhri mengatakan di dalam satu pernyataan pers melalui surel bahwa gerakan Fatah "adalah pihak yang meruntuhkan pembicaraan rekonsiliasi yang diadakan di Ibu Kota Qatar, Doha, setelah delegasinya mundur dari babak kedua dialog itu".

"Fatah bertanggung jawab atas kegagalan dialog tersebut setelah faksi tersebut mundur dari apa yang telah disepakati dalam babak sebelumnya dialog yang diadakan di Qatar selama beberapa pekan belakangan," kata Abu Zuhri dari Jalur Gaza.

Selama dua pekan belakangan, dua delegasi --yang mewakili Hamas dan Fatah-- mengadakan dua babak dialog di Doha guna mengakhiri sembilan tahun perpecahan antar-faksi Palestina sehingga memecah-belah Jalur Gaza dan Tepi Barat Sungai Jordan menjadi dua wilayah terpisah.

Abu Zuhri mengatakan dua fail utama yang disepakati kedua pihak tersebut ialah fail mengenai pembayaran gaji pegawai Hamas di Jalur Gaza dan kembali beroperasinya Dewan Legislatif Pemerintah Otonomi Nasional Palestina.

"Fatah menolak terikat komitmen pada konsensus nasional Palestina dan berkeras bahwa setiap pemerintah persatuan baru yang akan dibentuk pada masa depan harus berkomitmen pada landasan politiknya," kata Abu Zuhri.

Pada akhir Mei, Hamas --yang menguasai Jalur Gaza, mengumumkan gerakan tersebut menentang gagasan Prancis untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah.

Abu Zuhri, dalam siaran pers yang dikirim melalui surel, saat itu mengatakan gagasan Prancis tersebut "adalah upaya untuk mengalihkan rakyat Palestina dan memangkas hak mereka untuk pulang".

Pemerintah Nasional Palestina dan Presiden Mahmoud Abbas mendukung gagasan itu, namun Abu Zuhri mengecam Abbas karena mendukungnya, dan mengatakan, "Dukungannya (Abbas) buat gagasan tersebut adalah masalah pribadi dan sepihak."

"Keputusan Abbas untuk mendukung gagasan itu tak pernah mewakili rakyat Palestina dan tidak mendapat konsensus penuh rakyat Palestina," kata Abu Zuhri, yang gerakannya pada dasarnya menentang proses perdamaian Timur Tengah.

Pada 3 Juni Prancis dijadwalkan menjadi tuan rumah pertemuan tingkat menteri yang akan dihadiri oleh Menteri Luar Negeri AS John kerry, dan bertujuan mempersiapkan dasar bagi penyelenggaraan konferensi internasional bagi perdamaian di Timur Tengah.

Palestina dan Israel belum diundang ke pertemuan tersebut. Namun para menteri luar negeri Eropa dan Arab menyampaikan kesediaan untuk menghadirinya, demikian seperti dilaporkan Xinhua.


Credit  ANTARA News




AS minta jawaban Rusia soal pemberontak Suriah

 
AS minta jawaban Rusia soal pemberontak Suriah
Pesawat militer Rusia mengudara sesaat setelah lepas landas, sebagai bagian dari penarikan pasukan Rusia dari Suriah, di pangakalan militer Hmeymim, Suriah, Rabu (16/3/16). (REUTERS/Russian Ministry of Defence/Vadim Grishankin/Handout via Reuters/djo/16 )
 
Washington (CB) - Pentagon mengatakan pada Sabtu (Minggu WIB) bahwa mereka telah menanyakan kepada pihak Moskow terkait serangan udara terhadap pasukan oposisi Suriah yang didukung oleh Amerika Serikat pada awal minggu ini.

Pentagon mengatakan bahwa pasukan Rusia gagal untuk mengindahkan peringatan Amerika Serikat untuk menghentikan serangan.

Dalam sebuah pembicaraan video dengan lawan bicaranya dari Rusia, Departemen Pertahanan Amerika Serikat "menyampaikan kekhawatiran yang besar" terkait serangan yang mengenai para pemberontak Suriah dukungan Amerika Serikat di dekat perbatasan Al Tanf yang berbatasan dengan Irak pada Kamis, mereka mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Menurut pihak Pentagon, para pasukan yang didukung oleh koalisi di Suriah, mendapatkan serangan di Al Tanf meskipun mereka merupakan bagian dari "gencatan senjata," sebuah kesepakatan yang bertujuan untuk menyepakati sebuah gencatan senjata di negara yang dilanda perang itu.

Serangan itu terus digencarkan meskipun pihak Amerika Serikat memperingatkan pasukan Rusia, kata pihak Pentagon dalam sebuah pernyataan menyusul apa yang mereka sebut sebagai sebuah "sesi luar biasa" dengan lawan bicara dari Rusianya.

"Para pejabat dari departemen menyampaikan adanya serangan terus-menerus dari Rusia, meskipun setelah Amerika Serikat mencoba untuk menginformasikan pasukan Rusia melalui saluran yang pantas dari koalisi serangan udara pasukan anti-ISIS, menimbulkan kekhawatiran keamanan terhadap Amerika Serikat dan pasukan koalisi," juru bicara Pentagon, Peter Cook mengatakan dalam sebuah pernyataan.

Para pejabat Amerika Serikat telah meminta Moskow untuk menanggapi kekhawatiran mereka, Cook menambahkan. "Kedua belah pihak telah menyampai kembali kebutuhan untuk mengikuti langkah-langkah itu untuk meningkatkan keamanan operasional dan menghindari kecelakaan dan kesalahpahaman wilayah udara di atas Suriah".

Pada Jumat, para pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa beberapa pemberontak Suriah tewas setelah Rusia gagal mengindahkan permintaan Amerika Serikat melalui saluran darurat untuk berhenti menyasar pasukannya.

Pentagon mengatakan bahwa serangan di dekat Al Tanf itu memicu kekhawatiran terkait keinginan Rusia di Suriah.

"Pihak Rusia pada awalnya mengatakan bahwa mereka datang untuk memerangi ISIS, dan itu bukanlah apa yang mereka lakukan," Menteri Pertahanan Amerika Serikat Ash Carter mengatakan kepada para wartawan pada Jumat, memberikan anggapan bahwa Moskow berniat untuk menyasar para pemberontak atau memiliki sumber intelijen yang buruk untuk melancarkan serangan itu.

Kremlin mengatakan pada Jumat bahwa para pemberontak moderen dan ekstremis bertempur dalam wilayah yang berdekatan, membuatnya sulit untuk membedakan kedua kelompok itu, demikian Reuters.


Credit  ANTARA News






Protes Kesepakatan Pengungsi, MSF Tolak Dana dari Uni Eropa

 
Protes Kesepakatan Pengungsi, MSF Tolak Dana dari Uni Eropa  
MSF dengan lantang mengkritisi bahwa perjanjian kontroversial yang disepakati pada Maret lalu akan membuat para imigran ditahan selama beberapa bulan di berbagai kamp pengungsi yang penuh sesak, di mana perkelahian, kebakaran dan protes kekerasan kerap kali terjadi. (Reuters/Marko Djurica)
 
Jakarta, CB --Salah satu badan amal terbesar yang fokus membantu imigran di penjuru Eropa, Dokter Lintas Batas, atau MSF, mengumumkan bahwa mereka tidak akan lagi menerima dana bantuan dari Uni Eropa dan negara-negara anggotanya. Langkah ini dilakukan MSF sebagai bentuk protes terhadap kesepakatan Uni Eropa-Turki yang dinilai sebagai "respon memalukan" untuk mengatasi krisis pengungsi.
MSF telah lama menyerukan dibentuknya rute perjalanan yang aman bagi para pengungsi ke Benua Biru untuk memastikan keselamatan orang-orang yang melarikan diri dari konflik di negara asal. Ide tak hanya dilontarkan MSF, tetapi juga berbagai organisasi kemanusiaan lainnya juga mengutuk kesepakatan Uni Eropa dengan Turki untuk menahan dan mendeportasi pencari suaka di Yunani.
"Selama berbulan-bulan, MSF sudah lantang berbicara soal respon Eropa yang memalukan yang berfokus pada pencegahan ketimbang memberikan bantuan dan perlindungan bagi mereka yang membutuhkan," ujar Jerome Oberreit, Sekretaris Jenderal Internasional MSF, dikutip dari The Independent pada akhir pekan lalu. 
"Kesepakatan Uni Eropa-Turki berjalan satu langkah di depan dalam menempatkan konsep 'pengungsi' dan perlindungan yang ditawarkan kepada pengungsi ke dalam bahaya," ujarnya. 
Sekitar 8.000 orang, termasuk ratusan anak-anak tanpa orang tua dan pendamping, terjebak di berbagai pulau di Yunani lantaran kesepakatan Uni Eropa-Turki. Kesepakatan itu memang membolehkan para pengungsi mengajukan suaka. Namun, jika pengajuan suaka mereka ditolak, para pengungsi akan langsung di deportasi ke Turki tanpa adanya bantuan hukum.
MSF dengan lantang mengkritisi bahwa perjanjian kontroversial yang disepakati pada Maret lalu akan membuat para imigran ditahan selama beberapa bulan di berbagai kamp pengungsi yang penuh sesak, di mana perkelahian, kebakaran dan protes kekerasan kerap kali terjadi. 
Jumlah imigran yang menyeberangi Laut Aegean dengan kapal penyelundup manusia memang telah menurun dengan tajam sejak aturan baru diberlakukan. Namun, para pencari suaka, terutama dari Suriah, Afghanistan dan Irak, terus berdatangan.
Sebagian besar dari hampir 3.000 kematian yang tercatat tahun ini terhadi di rute Mediterania Pusat, yakni antara Libya dan Italia. 
Sementara, para pendukung kesepakatan Uni Eropa-Turki berpendapat bahwa kesepakatan itu bertujuan untuk mengurangi jumlah imigran yang tenggelam di laut. Komisi Eropa bahkan tengah mempertimbangkan untuk menerapkan kesepakatan serupa di lebih dari 16 negara di Afrika dan Timur Tengah.  
"Kebijakan Pencegahan yang diajukan ke publik sebagai solusi kemanusiaan hanya akan memperburuk penderitaan orang yang membutuhkan," kata Oberreit.
"Tidak ada poin kemanusiaan dalam kebijakan tersebut. Kesepakatan ini tak boleh menjadi norma dan harus ditantang," ujarnya. 
"MSF tidak akan menerima dana dari lembaga dan pemerintah yang kebijakannya melakukan begitu banyak kerusakan. Kami mengimbau pemerintah Eropa untuk menggeser prioritasnya, yakni bukan memaksimalkan jumlah orang yang dapat mereka kembalikan, namun memaksimalkan jumlah pengungsi yang dapat mereka sambut dan lindungi," ucap Oberreit. 
Juru bicara untuk MSF menyatakan penolakan terhadap dana dari Uni Eropa akan berlaku secepatnya dan untuk berbagai proyek di seluruh dunia. MSF menilai bahwa Uni Eropa memberikan "bantuan kemanusian yang dibuat-buat."
Badan amal ini juga menuduh Uni Eropa menetapkan preseden yang berbahaya yang memaksa orang untuk tinggal di negara-negara berkonflik, memicu penutupan perbatasan yang mengarah kembali ke wilayah yang dikuasai kelompok militan ISIS di dekat Azaz, Suriah. Di wilayah ini, menurut catatan MSF, terdapat 100 ribu warga sipil yang terperangkap antara perbatasan Turki yang ditutup dan baris depan pertempuran.
"Upaya Eropa untuk melakukan kontrol migrasi memiliki efek domino, yakni ditutupnya perbatasan yang hanya mengarahkan pengungsi kembali ke Suriah," kata Oberreit. 
"Orang-orang akan semakin memiliki tempat untuk melarikan diri," ujarnya.
Dalam 18 bulan terakhir, organisasi ini telah membantu sekitar 200 ribu imigran di Eropa dan mereka yang menyebrangi Laut Mediterania dengan kapal. Organisasi ini juga membantu pengungsi di penjuru Eropa, serta di Timur Tengah dan Afrika.
Selain mendirikan dan menjalankan klinik di wilayah perbatasan dan di kamp pengungsi, MSF juga mengoperasikan tiga kapal pencarian dan penyelamatan di Laut Mediterania yang mengevakuasi lebih dari 1.300 pengungsi hanya dalam waktu 36 jam pada pekan lalu.
MSF memastikan bahwa penolakannya terhadap dana Uni Eropa tidak akan mempengaruhi pasien yang mereka tangani. MSF memaparkan bahwa sudah 92 persen kegiatannya didanai oleh pihak swasta.
MSF menerima 19 juta euro, atau sekitar Rp285 miliar dari lembaga Uni Eropa pada 2015. MSF juga menerima bantuan dana lainnya sebesar 37 juta euro, atau sekitar Rp556 miliar dari negara-negara anggota Uni Eropa. Dalam operasinya, MSF juga bekerja sama dengan Inggris dan sembilan negara lainnya.




Credit  CNN Indonesia


Iran-Boeing Sepakati Pembelian 100 Pesawat Penumpang

 
Iran-Boeing Sepakati Pembelian 100 Pesawat Penumpang  
Iran telah menandatangani kesepakatan untuk membeli 100 pesawat dari Boeing buatan Amerika Serikat. (Reuters/Randall Hill)
 
Jakarta, CB -- Iran telah menandatangani kesepakatan untuk membeli 100 pesawat dari Boeing buatan Amerika Serikat. Menurut kepala organisasi penerbangan sipil Iran pada Minggu (19/6), kedua belah pihak kini sedang menanti persetujuan dari otoritas Treasury AS.

Sejauh ini, Boeing hanya diberi izin untuk mempresentasikan produknya kepada Iranair dan beberapa maskapai lain, terutama untuk mengejar Airbus yang telah menggolkan 118 jet senilai US$27 miliar tahun ini.

Pada Juni lalu, Reuters melaporkan bahw Iran sedang berada di akhir proses pembelian pesawat dari Boeing untuk pertama kalinya sejak Revolusi Islam pada 1979, dan kesepakatan pembelian lebih dari 100 pesawat akan terwujud segera.

“Dari 250 pesawat [penumpang] di Iran, 230 harus diganti,” kata Ali Abedzadeh, kepala Organisasi Penerbangan Sipil Iran. Ia menambahkan bahwa kesepakatan tertulis telah ditandatangani dengan Being untuk pembelian 100 pesawat.

Abedzadeh mengatakan tidak ada tenggat waktu pasti soal implementasi kesepakatan itu sebelum diotorisasi oleh Treasury AS.

“Tantangan final di area ini hanya izin dari Departemen Treasury AS,” kata Abedzadeh kepada surat kabar Iran.

Pada Januari lalu, Iran setuju untuk membeli 118 pesawat senilai US$27 miliar dari Airbus.



Credit  CNN Indonesia


RI Tolak Keanggotaan UMLWP di MSG



 
RI Tolak Keanggotaan UMLWP di MSG  
Pemerintah Indonesia menganggap gerakan UMLWP sebagai gerakan separatis Papua Barat.(Ilustrasi/Antara/Indrayadi TH)
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Indonesia menolak keras keinginan kelompok gerakan separatis bernama Gerakan Pembebasan Papua Barat (UMLWP) bergabung dalam Kelompok Negara-Negara Melanesia (Melanesian Spearhead Group/MSG).

"Suatu kelompok yang menamakan dirinya UMLWP tidak lain dan tidak bukan merupakan gerakan separatis di dalam suatu negara berdaulat. Gerakan tersebut tidak memiliki legitimasi dan bukan wakil masyarakat Papua," kata Direktur Jenderal Asia Pasifik dan Afrika Kemlu RI Desra Percaya dalam pernyataan tertulis yang dirilis Sabtu (18/6).

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Desra saat menjadi Ketua Delegasi RI pada pertemuan tingkat menteri luar negeri Melanesian Spearhead Group (MSG) yang berlangsung di Lautoka, Fiji pada Kamis (16/6).

Penolakan ini dikemukakan terkait dengan upaya UMLWP untuk menaikkan statusnya dari kelompok peninjau menjadi anggota penuh dalam MSG.

Pemerintah Indonesia menilai, langkah tersebut bertentangan dengan perjanjian pendirian MSG pada 2007, yang secara tegas menghormati prinsip kedaulatan dan tidak mencampuri urusan dalam negeri.

Delegasi Indonesia akhirnya berhasil menggagalkan langkah UMLWP ini setelah melakukan pembahasan internal dan lobi intensif.

Kini, MSG hanya mencatat aplikasi tersebut dan membentuk Komite untuk membahas kriteria keanggotaan.

Pembahasan kriteria keanggotaan ini terkait dengan keinginan dari negara-negara anggota MSG agar Indonesia menjadi anggota penuh MSG.

Dalam pernyataan tertulis, Desra menyampaikan komitmen Indonesia untuk memajukan kemitraan serta langkah praktis dalam merealisasikan kerja sama antarnegara Melanesia, khususnya untuk mendorong pencapaian tujuan MSG, yaitu pertumbuhan ekonomi, pembangunan berkelanjutan, tata kelola pemerintahan yang baik dan keamanan di sub-kawasan Melanesia.



Credit  CNN Indonesia

Mantan Presiden Mesir Divonis Penjara Seumur Hidup



Mantan Presiden Mesir Divonis Penjara Seumur Hidup  
Mohammed Mursi divonis penjara seumur hidup atas tuduhan spionase, menambah vonis hukuman mati yang sudah diterimanya atas kasus lain. (Reuters/Amr Abdallah Dalsh)
 
Jakarta, CB -- Pengadilan Mesir memvonis hukuman penjara seumur hidup bagi mantan Presiden Mohammed Mursi atas tuduhan percobaan spionase pada Sabtu (18/6).

Pengadilan membebaskan Mursi atas tuduhan memeberikan informasi rahasia kepada Qatar namun memvonisnya karena memimpin organisasi terlarang, menurut tim pengacaranya, seperti dikutip Al Arabiya.

Mursi juga didakwa karena memiliki “dokumen rahasia curian soal keamanan negara” dan divonis 15 tahun penjara.

Mursi digulingkan oleh militer Mesir pada Juli 2013 dan sudah divonis hukuman mati di kasus lain.

Selain Mursi, pengadilan pada Sabtu juga memvonis mati enam terdakwa lain, termasuk tiga jurnalis dalam in absentia yang dituduh membantu penyampaian dokumen rahasia ke Qatar.

Jurnalis tersebut diidentifikasi bernama Ibrahim Mohamed Hilal dan warga Yordania Alaa Omar MOhamed Sablan, keduanya bekerja untuk media Al Jazeera yang berbasis di Qatar.

Pria ketiga diidentifikasi sebagai Asmaa Mohamed al-Khatib, reporter perempuan yang bekerja untuk media Rassd yang pro terhadap kelompok Ikhwanul Muslimin.



Credit  CNN Indonesia

Ideologi Rasisme Bayangi Pembunuhan Anggota Dewan Inggris


 
Ideologi Rasisme Bayangi Pembunuhan Anggota Dewan Inggris  
Anggota dewan Partai Buruh, Jo Cox, tewas setelah ditikam dan ditembak oleh pria yang meneriakkan 
 
Jakarta, CB -- Pelaku penembakan terhadap anggota parlemen Inggris Jo Cox akhirnya didakwa oleh pengadilan. Dalam penyelidikan, dia diketahui memiliki paham supremasi kulit putih.

Diberitakan CNN, Sabtu (18/6), pelaku, Thomas Mair, didakwa atas dakwaan pembunuhan, penganiayaan, kepemilikan senjata api untuk tujuan kekerasan, dan kepemilikan senjata berbahaya.


Pria 52 tahun itu menembak dan menikam Cox pada Kamis lalu di Bristall. Cox meninggal dunia dengan tiga tembakan, salah satu di kepalanya, dan beberapa tikaman.

Penyidik tengah mencari motif dan hubungan antara Mair dan kelompok supremasi kulit putih. Saat melancarkan aksinya, Mair meneriakkan kata "Britain First", yaitu partai ekstrem sayap kanan Inggris yang anti-Muslim dan imigran.

Supremasi kulit putih adalah paham rasis yang menganggap ras kulit putih Eropa lebih unggul dibanding ras lainnya di seluruh dunia. Paham ini diwujudkan dalam berbagai bentuk, salah satunya adalah politik apartheid.

Menurut data Southern Poverty Law Center, sebuah lembaga pemerhati organisasi rasis di Amerika Serikat, Mair punya riwayat pembelian material dari Aliansi Nasional, sebuah organisasi supremasi kulit putih di negara itu.

Ada bukti kuitansi pembayaran pembelian majalan Aliansi Nasional, yaitu National Vanguard, pada 2013. Tahun 1999, Mair juga diketahui membeli buku neo-Nazi berjudul "Ich Kampfe," "Improvised Munitions Handbook", dan buku-buku lainnya. Tahun 1980-an, Mair juga membeli majalah pro-apartheid.

Pihak Britain First membantah keterlibatan mereka dalam penembakan tersebut. Namun Britain First memiliki catatan buruk intoleransi dan diskriminasi, termasuk penyerangan ke masjid-masjid, protes penolakan pengungsi, hingga kecaman terhadap terpilihnya seorang Muslim, Sadiq Khan, menjadi walikota London.

Cox sendiri adalah anggota parlemen pejuang hak-hak pengungsi, terutama para korban konflik di Suriah. Sebelumnya dia berkiprah sebagai aktivis kemanusiaan dan menentang intoleransi, menjadikannya sasaran hujatan kelompok supremasi kulit putih.

Polisi masih belum menyimpulkan apakah Mair terinspirasi oleh paham supremasi kulit putih saat melancarkan aksinya.

Menurut orang yang kenal dengan Mair, pria itu sangat pendiam dan tidak memiliki kecenderungan melakukan kekerasan. Namun menurut saudaranya, Scott, yang dikutip dari koran SUN, Mair pernah menjalani mengobatan sakit jiwa.

Kasus pembunuhan Jo Cox mengguncang Inggris di tengah kampanye referendum keluarnya negara itu dari Uni Eropa. Jo Cox dari Partai Buruh sangat pro-Uni Eropa. Kampanye dihentikan sementara akibat pembunuhan Cox.



Credit  CNN Indonesia