Jumat, 05 Juni 2015

TNI Angkatan Udara 'Bombardir' Belitung

TNI Angkatan Udara 'Bombardir' Belitung  
Puluhan pesawat tempur TNI AU melakukan flying pass di gladi bersih HUT TNI di Dermaga Ujung, Mako Armatim, Surabaya, 4 Oktober 2014. 239 pesawat tempur mulai dari F-16, F-5 Sky Hawk, serta Sukhoi di kerahkan sebagai persiapan puncak HUT TNI yang akan di laksanakan pada 7 Oktober nanti. TEMPO/Fully Syafi
 
 
CB, Jakarta - Sebanyak 10 pesawat tempur TNI Angkatan Udara ikut serta dalam latihan tempur di hutan rawa Buding, Belitung, Bangka Belitung, Kamis, 4 Juni 2015. Dalam latihan bertajuk Jalak Sakti 2015 tersebut, kesepuluh pesawat menjajal kemampuan serangan ke darat dengan melepaskan dua jenis misil yakni bom MK 82 dan roket FFAR (fin folding aerial rocket).

Sepuluh pesawat tersebut terdiri dari tiga unit F-16 dari pangkalan udara Pekanbaru. Sisanya berupa tujuh unit Hawk 109-209 dari pangkalan udara Pekanbaru dan Pontianak.

Panglima Komando Operasi wilayah 1 TNI AU Marsekal Muda A. Dwi Putranto tampak senang usai menyaksikan rangkaian latihan Jalak Sakti 2015. Dwi mengaku bangga melihat penerbang tempurnya mampu menyelesaikan misi dengan tepat sasaran. "Ketiga sasaran hancur total, tidak ada yang tersisa," kata Dwi kepada wartawan dengan tersenyum.

Dia pun bangga dengan prajurit Paskhas yang berhasil menyelesaikan misi pembebasan bandara yang dikuasai musuh. Sebab pasukan dapat terjun dengan tepat sasaran, tepat waktu, dan tidak ada yang terluka. "Berbekal hasil latihan ini, Komando Operasi wilayah 1 TNI AU siap menjalankan misi apa pun dari pimpinan," kata Dwi.

Awalnya TNI AU sengaja memasang tiga buah gubuk non-permanen di tengah lahan seluas 200 hektar tersebut. Pada atap gubuk dicat dengan tiga warna yang berbeda yakni biru, merah, dan perak. Ketiga gubuk itu adalah sasaran tembak 10 jet tempur.

Mulanya tiga pesawat F-16 Fighting Falcon menjadi kloter pertama yang unjuk gigi. Secara bergantian pesawat F-16 itu melepaskan empat buah bom MK82 ke target gubuk berwarna biru. Awalnya, F-16 itu tampak terbang statis ketika masih jauh dari target. Begitu target sudah dekat, pesawat F-16 itu tampak menukik tajam sambil menambah kecepatannya.

Ketika sampai pada titik terendah saat menukik, pesawat berkelir biru langit itu melepas empat buah bom. Dari jarak sekitar dua kilometer, tampak keempat bom mengenai sasaran gubuk biru. Saat bom MK82 menyentuh tanah, tampak gelombang kejut hasil ledakan. Sepersekian detik, bola api pun terbentuk.

Lantas dua detik kemudian, suara menggelegar dan getaran bom terasa di podium yang berjarak sekitar dua kilometer. Suara ledakan yang keras pun sempat membuat sejumlah warga yang sengaja datang melihat latihan menjadi kaget.

Serangan serupa diperagakan oleh dua unit F-16 berikutnya. Meski awan gelap membumbung, pilot kedua pesawat tempur itu masih sanggup menjatuhkan delapan bom pada sasaran yang sama. Usai melepas bom, ketiga pesawat tampak tancap gas meninggalkan lokasi latihan.

Selanjutnya giliran empat pesawat Hawk 109-209 yang beraksi. Keempat pesawat buatan BAE System Inggris itu beraksi menembakkan roket FFAR dengan sasaran gubuk semi permanen yang diibaratkan markas musuh.

Berbeda ketika melepaskan bom, untuk menembakkan roket, pesawat Hawk harus terbang lebih rendah. Ketika pesawat sudah dalam posisi menukik, sejumlah rudal ditembakkan dari kedua sayap Hawk. Hasilnya, gubuk semi permanen itu pun meledak diterjang roket. Suara ledakan cukup kencang, namun getaran yang merembet ke tanah jauh lebih lemah ketimbang efek ledakan bom.

Pada atraksi terakhir, tiga unit pesawat Hawk menjatuhkan bom pada satu gubuk yang tersisa. Secara bergantian ketiga pesawat itu menjatuhkan masing-masing dua buah bom. Suara ledakan dan gelombang kejut malah bom-bom itu malah membuat masyarakat sekitar Buding, Belitung, berdatangan.

Setelah jet tempur, giliran enam unit pesawat angkut C-130 Hercules dan dua unit CN-295 yang beraksi. Keenam pesawat Hercules terbang dengan ketinggian sekitar 2 ribu kaki secara berurutan sambil menerjunkan ratusan personel Pasukan Khas TNI AU. Tampak ratusan parasut meluncur perlahan di atas hutan rawa Buding.

Begitu menjejakkan kaki di tanah, ratusan prajurit Paskhas langsung mendekati sejumlah lokasi yang menjadi titik sasaran. Salah satunya menara lima lantai yang disimulasikan menjadi pusat kontrol bandara. Suara rentetan tembakan senapan Paskhas terdengar bersahutan ketika mereka menembak sejumlah sasaran musuh yang diibaratkan sedang menguasai menara bandara.



Credit  TEMPO.CO


Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Tak akan Bela Anggotanya yang Terlibat Ijazah Palsu

Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Tak akan Bela Anggotanya yang Terlibat Ijazah PalsuIlustrasi 
CB, JAKARTA - Asosiasi Perguruan Tinggi Swasta Indonesia (APTISI) mengaku kesal dengan adanya penerbitan ijazah palsu dari berbagai universitas. Pasalnya hal tersebut membuat semua universitas yang masuk daftar pembuat ijazah palsu, menjadi tercoreng namanya.

"Itu praktik bukan hanya memuakkan, menjijikkan dan tidak pantas keluar dari komunitas akademik," ujar Ketua Umum APTISI Edy Suandi Hamid di kantor Kadin, Kamis (4/6/2015).

Edy menegaskan pihaknya tidak akan membantu anggotanya yang terlibat dalam praktik ijazah palsu. Semua universitas swasta yang terlibat, harus berurusan dengan pihak hukum yang terkait.

"Kami tidak akan membela anggota kami yang melakukan itu," ungkap Edy.

Edy pun mengaku praktek ijazah palsu sudah terjadi lebih dari 20 tahun. Namun praktik penerbitan ijazah abal-abal
tersebut belum semarak saat ini.

"Kita bergerak lambat, karena ijazah palsu masih kita peroleh," papar Edy.

Edy menambahkan sebaiknya pihak kepolisian segera menindak hal tersebut, sebelum praktik ijazah palsu semakin banyak terjadi di berbagai daerah di Indonesia.

"Seharusnya polisi sudah turun tangan. Kami mendorong menterinya untuk tidak mundur dengan memberantas praktik-praktik yang menjijikkan ini," tegas Edy.


Credit  TRIBUNNEWS.COM


RI Gugat Australia ke WTO Soal Kemasan Rokok

RI Gugat Australia ke WTO Soal Kemasan Rokok 
Logo WTO 
CB,JAKARTA -Indonesia menggugat Australia ke organisasi perdagangan dunia atau World Trade Organization (WTO) atas kebijakan kemasan polos produk rokok yang diberlakukan Australia. Sengketa dagang ini merupakan sengketa dagang terbesar yang ditangani WTO sampai saat ini.
Terdapat tiga anggota WTO lainnya yang ikut menggugat kebijakan yang sama, yaitu Honduras, Republik Dominika, dan Kuba, serta 36 Anggota WTO menjadi pihak ketiga yang turut berkepentingan terhadap gugatan ini.
Direktur Jenderal Kerja Sama Perdagangan Internasional (KPI) Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi menegaskan kewajiban menggunakan kemasan polos produk rokok telah mencederai hak anggota WTO di bawah perjanjian Trade-Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPS).
Konsumen memiliki hak untuk mengetahui produk yang akan dikonsumsi, dan di sisi lain produsen juga memiliki hak untuk menggunakan merek dagangnya secara bebas tanpa hambatan-hambatan yang tidak berdasar.
Gugatan ini dilayangkan untuk menjaga kepentingan nasional. Sebab, kebijakan kemasan polos produk rokok yang diberlakukan Australia berimplikasi luas pada perdagangan dunia, khususnya Indonesia.
"Kebijakan Australia menerapkan kemasan polos produk rokok mendapat perhatian sebagian besar anggota WTO karena isu ini bersifat sensitif dan mempunyai implikasi luas terhadap perdagangan dunia, terlebih dapat berpotensi menghambat ekspor rokok Indonesia yang akan berdampak kepada kehidupan petani tembakau dan industri rokok nasional,” kata Bachrul, dalam suaran persnya, Jumat (5/6).
Bachrul menuturkan industri rokok menyumbang 1,66% total Gross Domestic Product (GDP) Indonesia dan devisa negara melalui ekspor ke dunia yang nilainya pada 2013 mencapai US$ 700 juta. Selain itu, industri rokok juga menjadi sumber penghidupan bagi 6,1 juta orang yang bekerja di industri rokok secara langsung dan tidak langsung, termasuk 1,8 juta petani tembakau dan cengkeh.


Credit  TRIBUNNEWS.COM



Litbang TNI AL Uji Sertifikasi Pesawat Tanpa Awak OS-Wifanusa


Litbang TNI AL Uji Sertifikasi Pesawat Tanpa Awak OS-Wifanusa
Litbang TNI AL Uji Sertifikasi Pesawat Tanpa Awak OS-Wifanusa 
 
CB, JAKARTA - Uji Sertifikasi pesawat Tanpa Awak OS-Wifanusa hasil ciptaan anak bangsa di pimpin langsung oleh Kadis Litbangal Laksma TNI Ir. Fedhy E. Wiyana beserta tim uji dari Mabes TNI AL dan Mabes TNI, berlangsung sukses.
Seperti diketahui, pesawat Tanpa Awak OS-Wifanusa hasil ciptaan anak bangsa yang tergabung di Indonesia Maritime Institute (IMI) bekerja sama dengan PT.Trimitra Wisesa Abadi pagi tadi (kamis, 4/06/2015) menjalani uji sertifikasi oleh Litbang TNI AL di Waduk Jatiluhur, Purwakarta Jawa Barat.

Dalam sambutannya setelah pengujian selesai, kadislitbangal mengapresiasi hasil karya anak bangsa tersebut.

"Kita patut berbangga atas karya anak bangsa ini, pesawat jenis ini sangat cocok dengan kondisi wilayah NKRI yang di dominasi lautan, semoga ke depan bisa dikembangkan untuk digunakan dalam menunjang berbagai aktifitas maritim, baik sipil maupun militer" ungkap Fedhy.

‎Dalam uji tersebut, OS-Wifanusa berhasil menunjukkan performa terbaik, baik dari kestabilan terbang maupun ketepatan system dalam menjalankan misi seperti yang diprogramkan.

Ditempat yang sama, Direktur Eksekutif IMI, Dr. Y. Paonganan mengatakan bahwa setelah melalui proses riset yang panjang, OS-Wifanusa akhirnya bisa mendapatkan pengakuan dari institusi negara dalam hal ini Litbang TNI AL, dengan diadakannnya uji sertifikasi hari ini.

"Kami semua sangat terharu dan bangga, bahwa hari ini, perjuangan anak-anak bangsa yang tergabung di IMI mendapatkan apresiasi dari Litbang TNI AL, semoga hasil karya ini bisa beguna untuk Indonesia, tentu ini membuat kami makin semangat untuk mengembangkan pesawat ini menuju kesempurnaan sesuai peruntukan. Sertifikatnya akan terbit setelah tim Litbangal melalukan analisis dari hasil uji hari ini," papar Paonganan.


Credit  TRIBUNNEWS.COM

Pemimpin Tertinggi Iran Serukan Dunia Muslim Bersatu


Pemimpin Tertinggi Iran Serukan Dunia Muslim Bersatu Foto: AFP 
 
Teheran, (CB) - Pemimpin tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menyerukan persatuan dalam dunia muslim guna menghadapi penekanan dari negara-negara Barat. Khamenei juga mengingatkan soal konspirasi untuk memecah agama.

"Kita harus menaruh perhatian pada konspirasi yang ingin memecah atas dasar agama, antara Syiah dan Sunni, atau atas dasar etnis," tutur Khamenei seperti dilansir kantor berita AFP, Kamis (4/6/2015).

Hal ini disampaikan Khamenei dalam pidato peringatan 26 tahun kematian Ayatollah Ruhollah Khomeini, pendiri Republik Islam tersebut. Dalam pidatonya, Khamenei juga menolak untuk meningkatkan hubungan dengan Amerika Serikat, salah satu negara besar dunia yang kini tengah melakukan negosiasi kesepakatan isu nuklir dengan Teheran.

Khamenei pun memuji mendiang Khomeini karena telah melahirkan istilah "Setan Hebat" untuk menyebut AS. Hubungan diplomatik AS dan Iran telah putus sejak tahun 1980.

Lewat pidatonya, Khamenei juga mengungkapkan keraguan akan ketulusan negara-negara besar dunia untuk mencapai kesepakatan nuklir dengan Teheran.

"Dalam peristiwa-peristiwa terakhir, kita telah melihat bahwa kita tak bisa mempercayai janji-janji para penindas dan pernyataan mereka selama pertemuan khusus," cetus pemimpin yang berhak memutuskan semua urusan pemerintah di Iran.



Credit  detikNews



Pemimpin Al-Qaeda di Suriah Sebut Kekhalifahan ISIS Tidak Sah


Pemimpin Al-Qaeda di Suriah Sebut Kekhalifahan ISIS Tidak Sah Ilustrasi (AFP) 
 
Damaskus  (CB) - Pemimpin jaringan militan Al-Qaeda di Suriah, Al-Nusra Front melontarkan kritikan keras terhadap rivalnya militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS). Al-Nusra Front menyebut kekhalifahan ISIS tidak sah.

Dalam wawancara dengan saluran berita Al-Jazeera, pemimpin Al-Nusra Front, Abu Mohamed al-Jolani mengkritik ISIS panjang lebar. Jolani juga mengatakan, dirinya tidak melihat adanya rekonsiliasi antara kelompoknya dengan ISIS di masa mendatang.

"Mereka (ISIS-red) mengumumkan kekhalifahan, tapi para ulama menolaknya karena tidak sah. Kekhalifahan itu tidak didasarkan pada hukum Islam," sebut Jolani yang tampil dengan wajahnya tertutup syal hitam, seperti dilansir AFP, Kamis (4/6/2015).

Rivalitas antara kedua kelompok militan ini semakin mendalam setelah ISIS mengumumkan kekhalifahan di wilayah Suriah dan Irak pada Juni 2014 lalu. Menurut Jolani, ISIS telah menewaskan lebih dari 700 anggota Al-Nusra Front dalam sekali pertempuran dengan kelompoknya. Wanita dan anak-anak di Suriah juga masuk dalam korban tewas.

"Tidak ada indikasi solusi bagi pihak kami (Al-Nusra Front) dan mereka (ISIS) pada saat ini. Kami harap mereka bertobat dan kembali kepada kaum Sunni," ujar Jolani, sembari menyebut bahwa permusuhan kelompoknya dengan ISIS membuat rezim Suriah semakin berkembang.

Lebih lanjut, Jolani menolak untuk menyebut ISIS sebagai orang kafir, namun menyebut mereka sebagai kelompok yang tersesat di jalur Islam.

"Mereka tidak menjalankan perintah yang kami juga lakukan... termasuk untuk tidak meledakkan pasar atau membunuh jamaah di masjid," tuturnya.

Terakhir, Jolani mengkritik ISIS karena tidak serius dalam melawan rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad. Al-Nusra Front sendiri selama ini dikenal terus melawan rezim Assad untuk melengserkannya.



Credit  detikNews

Kalahkan Eropa dan AS, Senjata Pindad Diburu Lima Negara


www.pindad.com Senjata SS2-V5 KAL. 5.56 MM buatan PT Pindad.


BANDUNG, CB
— Kemenangan perwakilan TNI AD dalam perlombaan Australian Army Skill at Arms Meeting (AASAM) beberapa waktu lalu membuat bangga Indonesia. Kemenangan telak atas Australia, Amerika, dan sejumlah negara Eropa ini pun berimbas pada bisnis penjualan senjata produksi PT Pindad tersebut.

“Ini bukan kemenangan pertama untuk Indonesia. Indonesia sudah menang (lomba menembak) delapan-sembilan tahunan. Kemenangan ini memang berimbas pada penjualan senjata dan lisensi,” ujar Direktur Utama PT Pindad Sylmi Karim kepada wartawan di Bandung, Kamis (4/6/2015).


Sylmi menyampaikan, hingga saat ini ada lima negara yang tertarik pada senjata SS2 yang digunakan petembak TNI AD tersebut. Dari lima negara tersebut, tiga negara memperlihatkan keseriusan dan akan menandatangani MoU.

“Negara-negara tersebut berasal dari Asia, Afrika, dan Timur Tengah. Mereka memang pasar kami,” tutur Sylmi.

Mengenai detail negara yang tertarik pada senjata SS 2, Sylmi enggan menjawab. Ia sengaja merahasiakan nama negara karena khawatir ada yang menjegal sehingga transaksi batal.

“Baru menang saja senjata dibongkar. Kami enggak mau sebutkan, nanti di-kilik-kilik, enggak jadi,” ucapnya.

Selain itu, pihaknya harus menghargai pembeli. Jika pembeli tidak ingin namanya disebut, maka pihaknya tidak akan memublikasikannya. Sebab, penjualan alat pertahanan berbeda dengan produk lainnya. Ada sejumlah negara yang tidak berkenan disebutkan namanya demi masalah keamanan dan lainnya.

“Kalau pembeli tidak mau disebutkan, kami akan diam-diam saja,” imbuhnya.

Seperti diketahui, dalam perlombaan AASAM, tim TNI AD mengalahkan Australia, Amerika, dan sejumlah negara Eropa dengan mengantongi 30 medali emas dari 50 medali yang diperebutkan.

Karena perbedaan perolehan medali yang begitu mencolok, panitia Australia hendak membongkar senjata buatan Pindad tersebut. Sikap panitia Australia ini mendapat perlawanan dari pihak TNI AD. Mereka menyatakan, jika panitia lomba hendak membongkar senjata TNI AD, maka panitia harus membongkar senjata semua peserta.




Credit  KOMPAS.com


Presiden Harus Hindari Polemik Pergantian Panglima TNI


 
KOMPAS.com/Sabrina Asril Presiden Joko Widodo bersama Panglima TNI Jenderal Moeldoko dan Kepala Staf TNI Angkatan Darat Jenderal Gatot Nurmantyo di sela-sela acara peletakan batu pertama RS Moh. Ridwan Meureuksa, Rabu (13/5/2015).


JAKARTA, CB - Ketua Pusat Studi Politik & Keamanan Universitas Padjadjaran Muradi berharap Presiden Joko Widodo dapat menghindari polemik dalam pergantian Panglima TNI. Menurut Muradi, Jokowi sebaiknya mencari calon pengganti Jenderal Moeldoko sesuai giliran dan keperluan organisasi TNI.
Muradi mengatakan, pernyataan Sekretaris Kabinet Andi Widjajanto, yang menyebut bahwa calon panglima TNI belum tentu dari Angkatan Udara, dapat menjadi polemik. Ia menilai pernyataan Andi itu tidak menguntungkan pemerintahan Jokowi.
"Berkaitan dengan pemilihan Panglima TNI pengganti Moeldoko, Jokowi sebaiknya menghindari berkembangnya polemik," kata Muradi dalam pernyataan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (4/6/2015).
Untuk menghindari polemik itu, kata Muradi, Presiden dapat lebih fokus mengeksekusi program pemerintahan. Ia khawatir pergantian Panglima TNI memicu perdebatan yang mengarah menjadi polemik seperti pergantian Kepala Polri beberapa waktu lalu.
"Presiden dapat memperkuat semangat jabatan bergilir untuk panglima TNI sebagaimana perumusan UU TNI agar tiap matra memiliki kesempatan untuk memimpin TNI secara bergantian," ujarnya.
Muradi menilai pergantian Panglima TNI secara bergiliran dari tiap matra Angkatan Darat, Angkatan Laut, dan Angkatan Udara dapat memenuhi asas keadilan dan menyehatkan organisasi TNI. Hal itu ia anggap sesuai dengan penegasan politik pertahanan dalam Nawacita agar pemilihan panglima TNI harus tetap berdasarkan pada kepentingan organisasi TNI dan mampu menopang kebijakan pertahanan pemerintah.
"Akan baik bagi Presiden untuk tidak menciptakan polemik baru yang hanya akan menguras energi dari tata kelola pemerintahan," kata Muradi.
Sebelumnya, Andi Widjajanto mengatakan bahwa calon Panglima TNI yang akan menggantikan Jenderal Moeldoko belum tentu berasal dari matra Angkatan Udara. Menurut dia, UU TNI tidak mengatur kewajiban pergantian panglima itu dilakukan bergiliran karena Presiden akan memutuskan sesuai dengan kebutuhan politik pertahanan saat pergantian dilakukan.
"Secara undang-undang ada kebutuhan untuk rotasi, tapi tidak ada keharusan dari AD, AL, AU, AD, AL, AU lagi dan itu tergantung kebutuhan politik pertahanan dari Presiden," kata Andi.
Anggota Komisi I DPR RI TB Hasanuddin meminta Presiden Joko Widodo segera menyerahkan nama calon Panglima TNI kepada DPR untuk uji kepatutan dan kelayakan. Nama yang diusulkan Presiden Jokowi akan menjadi kandidat pengganti Panglima TNI Jenderal Moeldoko yang akan memasuki masa pensiun pada 1 Agustus 2015 mendatang.
Mengacu pada Pasal 13 ayat 2 UU TNI, panglima diangkat dan diberhentikan presiden setelah mendapat persetujuan DPR. Dalam Pasal 13 ayat 6, calon panglima disampaikan paling lambat 20 hari sejak diterima oleh DPR.
Hasanuddin mengatakan, masa pensiun Moeldoko memang masih cukup lama. Namun, mengingat DPR akan kembali memasuki reses pada tanggal 10 Juli hingga awal Agustus, maka Presiden harus mempertimbangkan pengganti Moeldoko dari sekarang dan menyerahkan ke DPR selambat-lambatnya pada 19 Juni.
Terkait nama calon Panglima, politisi PDI Perjuangan menyerahkan sepenuhnya kepada Presiden. Yang penting, pemilihan Panglima TNI harus sesuai dengan Pasal 13 ayat 4. Panglima TNI dijabat oleh perwira tinggi aktif yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan dan dapat dijabat secara bergantian.
"Mengacu pada pasal di atas, kalau sebelumnya dijabat oleh Laksamana Agus kemudian diserahterimakan kepada Jenderal Moeldoko, maka giliran berikutnya adalah KSAU sekarang ini," kata Hasanuddin.


Credit  KOMPAS.com


Chappy Hakim: Tak dihargai, lebih baik TNI AU dibubarkan saja!




CB - Mantan Kepala Staf TNI AU Chappy Hakim marah. Dia merasa selama ini negara tak pernah menghargai peran TNI AU.

Masalah yang disorot Chappy Hakim adalah penggantian penjagaan di Bandara Soekarno Hatta, dari Paskhas TNI AU menjadi Marinir TNI AL. Padahal secara fungsi Paskhas TNI AU adalah satuan berkualifikasi lebih tepat untuk menjaga bandara.

Kedua, alih funsi Bandara Halim Perdanakusuma menjadi bandara komersial. Padahal bandara Halim adalah pangkalan udara strategis TNI AU. Di sana ada skadron angkut VIP dan kerap dijadikan markas jet tempur bagi pesawat yang melaksanakan pengawalan ibu kota. Saat ini dengan perubahan menjadi bandara komersial, tentu tugas TNI AU tergangu.

Masalah ketiga adalah soal jatah Panglima TNI. Sepanjang sejarah, baru sekali Marsekal TNI AU menjadi Panglima TNI. Dia adalah Marsekal Djoko Suyanto. Selebihnya selalu TNI AD. TNI AL pun baru dua kali kebagian Panglima TNI.

"Paskhasau di Airport CGK diganti Marinir. Halim untuk penerbangan komersial. Panglima TNI belum tentu AU. Negeri ini memang tidak butuh Angkatan Udara. Bubar saja," tulis Chappy Hakim lewat akun twitternya, Kamis (5/6) malam.

"Puluhan tahun keberadaan AU tidak dihargai sama sekali di negeri ini. Mungkin memang lebih baik dibubarkan saja daripada terjadi degradasi moral anggotanya," kicau sang Marsekal.

Postingan Chappy Hakim menjadi pembicaraan hangat di sosial media dan forum militer.

Politikus Gerindra Bondan Winarno ikut berkicau menanggapi kekesalan Chappy. "I can relate with you, Marshall. I feel your anger. Swa Bhuwana Pakca." tulis Bondan Winarno.


 Credit  Merdeka.com



Disebut Jadi Calon Kuat Panglima TNI, Ini Respons KSAU Marsekal Agus


Disebut Jadi Calon Kuat Panglima TNI, Ini Respons KSAU Marsekal Agus KSAU Marsekal Agus Supriyatna (dok detikFOTO) 
 
 
Jakarta  (CB) - Panglima TNI Jenderal Moeldoko akan segera memasuki masa pensiun. Ada 3 nama yang berpeluang kuat menjadi penggantinya, yakni Kepala Staf TNI Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Gatot Nurmantyo, KSAU Marsekal Agus Supriyatna, dan KSAL Laksamana Ade Supandi.

Nama Agus Supriyatna pun menguat dari antara 2 nama lainnya. Sosok lulusan Akademi Angkatan Udara tahun 1983 ini dinilai tepat menggantikan Moeldoko yang merupakan perwira tinggi Angkatan Darat (AD). Moeldoko sendiri sebelumnya menggantikan Laksamana Agus Suhartono yang berasal dari Angkatan Laut (AL).

Sesuai Pasal 13 ayat 4 Undang-undang Nomor 34 Tahun 2004 tentang TNI, panglima TNI dapat dijabat secara bergantian oleh perwira tinggi aktif dari tiap-tiap angkatan yang sedang atau pernah menjabat sebagai Kepala Staf Angkatan.

Agus Supriyatna pun menanggapi soal dirinya yang dinilai sebagai calon kuat Panglima TNI selanjutnya menggantikan Moeldoko. Ia mengaku memasrahkan semuanya kepada Allah.

"Amin, amin, amin Ya Rabbal Alamin. Kita pasrahkan kepada Allah Subhanahu Wa Ta'ala, karena hanya Allah yang maha tahu jalan kehidupan kita," ucap Agus merendah saat dikonfirmasi detikcom lewat telepon, Kamis (4/6/2015) malam.

Meski merendah, sosok kelahiran Bandung, Jawa Barat, 28 Januari 1959 ini mengaku siap jika dipilih memimpin tampuk kepemimpinan tertinggi di TNI.

"Tidak ada kata tidak siap bagi seorang prajurit sejati (untuk menjadi Panglima TNI)," ucap Agus.



Credit   detikNews


Indonesia Minta Dukungan Iran Suplai Minyak


Menteri ESDM Sudirman Said. FOTO: Antara/ANDIKA WAHYU
Menteri ESDM Sudirman Said. FOTO: Antara/ANDIKA WAHYU
CB, Jakarta: Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said melanjutkan pertemuan bilateral dengan negara Iran. Di samping menghadiri Organization of The Petroleum Exporting Countries (OPEC).

Pertemuan bilateral dengan salah satu negara eksportir minyak itu dilakukan Sudirman untuk melanjutkan pembicaraan terkait kunjungan Menteri Koordinasi Bidang Perekonomian, Sofyan Djalil beberapa waktu lalu. Sudirman mengatakan, pertemuan dengan negara tersebut sebagai tindak lanjut yang membahas terkait kemungkinan PT Pertamina (Persero) untuk masuk ke dalam kegiatan usaha hulu.

"Tindak lanjut terkini adalah kemungkinan Pertamina untuk masuk ke dalam kegiatan usaha hulu, baik sebagai operator atau pemegang share," kata Sudirman, seperti dikutip dalam siaran persnya, di Jakarta, Jumat (5/6/2015).

Lebih lanjut, dalam pertemuan tersebut, Sudirman juga mendorong Iran untuk menyuplai minyak mentah ke Indonesia dalam jumlah besar dan jangka waktu panjang. Namun, untuk transaksi, Sudirman mengatakan masih perlu pertemuan beberapa kali lagi untuk membahasnya. Pasalnya, sanksi perdagangan Iran oleh komunitas internasional belum dicabut.

"Sementara untuk transaksi, masih memerlukan pembahasan lebih lanjut sambil menunggu dicabutnya sanksi perdagangan terhadap negara Iran oleh komunitas internasional," jelas dia.

Sekadar informasi, Sudirman Said menghadiri undangan 6th International Seminar Organization of The Petroleum Exporting Countries (OPEC) yang dilaksanakan pada 3-4 Juni 2015 di Hofburg Palace, Vienna, Austria didampingi oleh Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM IGN Wiratmaja Puja serta Staf Khusus Menteri Widhyawan Prawiratmadja.




Credit  Metrotvnews.com


Iran Tawarkan Kondensat & LPG ke Indonesia

Annisa ayu artanti - 05 Juni 2015 09:28 WIB
Menteri ESDM Sudirman Said -- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Menteri ESDM Sudirman Said -- ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
CB, Jakarta: Iran menawarkan kondensat dalam jumlah besar, serta elpiji kepada Indonesia dalam pertemuan perkumpulan negara pengekspor minyak (OPEC).

Dalam kesempatan diskusi tersebut, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan selain membicarakan suplai minyak mentah, Iran juga menawarkan kondensat dan LPG.

"Dalam diskusi tersebut, selain crude, Iran juga menawarkan kondensat dalam jumlah besar dan LPG," ujar Sudirman, seperti dalam keterangan tertulisnya, Jakarta, Jumat (5/6/2015).

Sudirman menjelaskan, kondensat dan elpiji yang ditawarkan Iran itu dilakukan lantaran saat ini produksi Iran cukup besar yaitu satu juta barel untuk kondensat. Sedangkan untuk produksi elpiji yaitu sekitar 15 juta metrik ton (MT).

Di sisi lain, Sudirman juga mengatakan bahwa Iran juga membuka kesempatan bagi Indonesia berinvestasi dalam bidang pupuk, mengingat harga gas di Iran sangat murah yaitu USD2 sampai USD3 per MMBTU. Adapun lokasi yang ditawarkan adalah di bagian selatan Iran yang dekat dengan Pakistan.

"Jika program ini diimplementasikan, maka Indonesia dapat memiliki suplai pupuk urea yang kompetitif dalam jangka panjang," ungkap Sudirman.

Sekadar informasi, pertemuan dan diskusi bilateral ini dilakukan oleh Menteri ESDM Sudirman Said saat menghadiri OPEC yang dilaksanakan pada 3-4 Juni 2015 di Hofburg Palace, Vienna, Austria. Sudirman menyatakan dengan aktif dan kembalinya Indonesia di OPEC dan pertemuan bilatera dapat dengan mudah membuka peluang kerja sama untuk membangun kedaulatan energi.

"Aktifnya kembali di OPEC dan pertemuan bilateral dengan berbagai negara membuka kembali peluang kerjasama dan dukungan dari negara-negara anggota OPEC dalam membangun kedaulatan energi. Kesempatan dukungan ini sempat tertunda selama beberapa tahun sejak kita menyakatan tidak aktif," jelas Sudirman.
AHL




 Credit  Metrotvnews.com


OPEC, UEA Berpeluang Kelola Blok Minyak Indonesia

Annisa ayu artanti - 05 Juni 2015 10:09 WIB
Ilustrasi minyak mentah. AFP/ANDY BUCHANAN
Ilustrasi minyak mentah. AFP/ANDY BUCHANAN
CB, Jakarta: Pertemuan Organization of The Petroleum Exporting Countries (OPEC) membuka peluang Uni Emirat Arab (UEA) untuk berinvestasi mengoperasikan blok-blok minyak di Indonesia.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Sudirman Said mengatakan selain Iran yang menawarkan kerja sama, Pemerintah UEA juga membuka peluang untuk berinvestasi mengoperasikan blok minyak di Indonesia.

"Selain dengan Iran, Pemerintah Uni Emirat Arab juga membuka peluang untuk berinvestasi melalui National Oil Company (NOC) Mubadala Petroleum untuk mengoperasikan blok-blok minyak di Indonesia," kata Sudirman, dalam siaran pernya, di Jakarta, Jumat (5/6/2015).

Sudirman menambahkan keinginan perluasan wilayah investasi UEA. Sampai saat ini Mubadala Petroleum telah mengoperasikan Blok Sebuku dan juga tengah melakukan joint study (tahap awal eksplorasi) di wilayah Natuna.

"Pemerintah UEA juga menawarkan untuk berpartisipasi dalam penanaman investasi untuk pembangunan kilang minyak," jelas Sudirman.

Lebih lanjut, untuk sektor hilir, Sudirman juga mengatakan, pemerintah UEA juga menawarkan minyak mentah dan Bahan Bakar Minyak (BBM) yang skema pembeliannya langsung antara NOC.

"Di sisi hilir Pemerintah UEA menawarkan crude dan BBM dengan skema pembelian langsung antar NOC tanpa perantara," ungkap dia.
AHL


Credit  Metrotvnews.com


Hadiri Pertemuan OPEC, RI Sampaikan Ingin Kembali Bergabung

Keinginan ini telah didukung beberapa negara anggota.

Hadiri Pertemuan OPEC, RI Sampaikan Ingin Kembali Bergabung
Menteri ESDM Sudirman Said. (ANTARAFOTO/ Fanny Octavianus)
 
  CB - Keinginan Indonesia kembali menjadi anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) akan dibahas hari ini. Pemerintah akan menyampaikan secara resmi hal tersebut dalam seminar tahunan OPEC di Wina, Austria.  

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Sudirman Said, mengatakan, keinginan ini sesuai dengan arah kebijakan pemerintah. Dengan tujuan agar kedaulatan energi bisa tercipta.

"Aktifnya kembali Indonesia di OPEC dan pertemuan bilateral dengan berbagai negara membuka kembali peluang kerja sama dan dukungan dari negara-negara OPEC dalam membangun kedaulatan energi," kata Sudirman dalam keterangan pers yang diterima VIVA.co.id, Jumat 5 Juni 2015. 

Saat ini, kata dia, status Indonesia di OPEC adalah suspended, semenjak Indonesia menyatakan tidak aktif pada 2009. "Kesempatan dukungan ini sempat tertunda selama beberapa tahun sejak kita menyatakan tidak aktif," kata mantan dirut PT Pindad itu.

Sudirman mengklaim, beberapa anggota OPEC yang telah ditemuinya, mendukung penuh keinginan Indonesia untuk bergabung kembali ke organisasi itu. 

"Indonesia merupakan salah satu negara yang berperan dalam pendirian dan pengembangan OPEC," ujar dia.

Sekadar informasi, Sudirman menghadiri undangan 6th OPEC International Seminar yang dilaksanakan pada 3-4 Juni 2015 di Hofburg Palace, Wina, Austria. Seminar ini mengangkat tema Petroleum: An Engine for Global Development.

Dia didampingi oleh dirjen Minyak dan Gas Bumi dan Staf Khusus Menteri ESDM, Widhyawan Prawiraatmadja
 
 
Credit  VIVA.co.id



Jokowi Sebut Blitar, Penulis Pidato Minta Maaf

penulis pidato Jokowi minta maaf (Foto: Antara)
penulis pidato Jokowi minta maaf (Foto: Antara)
JAKARTA  (CB) - Dalam pidatonya di hari kelahiran Pancasila 1 Juni lalu, Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebut bahwa Ir Soekarno dilahirkan di Blitar, padahal kenyataanya Presiden RI pertama tersebut dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur.
Dihujani banyak kritikan lantaran dianggap offside, akhirnya pihak Istana pun menyampaikan permintaan maaf.
Hal tersebut, yang disampaikan oleh Tim Komunikasi Publik Presiden Sukardi Rinakit selaku pembuat naskah pidato Jokowi tersebut.
"Kesalahan tersebut sepenuhnya adalah kekeliruan saya dan menjadi tanggung jawab saya. Karena ketika Presiden sedang menyusun pidato tersebut, beliau (Jokowi) bertanya pada saya tentang Blitar. Saya menjawab bahwa Bung Karno lahir dan disemayamkan di Blitar. Presiden Jokowi waktu itu meminta saya untuk memeriksa karena seingat beliau (Jokowi), Bung Karno lahir di Surabaya," ujar Sukardi dalam keterangan tertulisnya yang diterima Okezone di Jakarta, Jumat (5/6/2015).
Sukardi melanjutkan, tanpa memeriksa lebih mendalam dan seksama, dirinya pun menginformasikan kepada Presiden Jokowi bahwa Bung Karno lahir di Blitar.
Pasalnya, menurut dia, referensi yang ia baca salah satunya dari situs atau web Tropenmuseum.nl, di mana menyebutkan bahwa Bung Karno lahir di Blitar.
"Soekarno (ook wel gespeld als Soekarno), geboren als Kusno Sosrodihardjo, Blitar, 6 Juni 1901- Jakarta 21 Juni 1970) was de eerste President van de Republiek Indonesia," katanya.
"Juga banyak bahan lain yang menyebutkan beliau lahir di Blitar. Selain itu, memori saya dibelenggu oleh cerita rakyat yang sejak kecil saya dengar di kampung bahwa Bung Karno dilahirkan di Blitar," tambahnya.
Untuk itu, dengan tulus Sukardi mohon maaf kepada seluruh rakyat Indonesia, khususnya kepada keluarga Bung Karno, utamanya Megawati Soekarnoputri, dan Puan Maharani yang pada saat itu hadir pada acara tersebut.
"Saya berjanji untuk lebih teliti dan berhati-hati dalam memberikan informasi khususnya yang berkaitan dengan perjalanan sejarah bangsa," pungkasnya.
Jokowi Hadiri Forum Kerjasama Ekonomi Indonesia-China
Sebelumnya, saat berpidato di Alun-Alun Kota Blitar, Jawa Timur untuk memeringati hari lahir Pancasila, Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa hatinya selalu bergetar jika datang ke Blitar, tempat kelahiran Presiden RI, Soekarno.
Tokoh proklamator itu lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901 dan wafat di Jakarta, 21 Juni 1970. Blitar adalah tempat pemakaman Bung Karno, berdasarkan Keppres RI nomor 44 tahun 1970 yang dikeluarkan oleh Presiden RI kedua, Soeharto.


Credit  Okezone


Jokowi Keliru Sejarah Soekarno, Luhut: Itu Khilaf

Presiden RI, Joko Widodo (Foto: Antara)
Presiden RI, Joko Widodo (Foto: Antara)
JAKARTA  (CB) - Kekeliruan penyebutan tempat kelahiran Presiden RI pertama, Ir Soekarno dalam pidato Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu, dianggap sebagai hal yang wajar.
Kepala Staf Kepresidenan, Luhut Binsar Panjaitan menyebut sebagai manusia, Jokowi juga bisa saja melakukan kesalahan.
"Masa tidak boleh salah. Itu kan khilaf," jelas Luhut di komplek parlemen DPR, Senayan, Jakarta, Kamis (4/6/2015).
Meski demikian, ia mengaku tidak mengetahui kekeliruan tersebut akibat kesalahan pada teks pidato. "Saya tidak tahu (ada kesalahan dalam teks pidato-red)," imbuhnya.
Pendapat senada diungkapkan oleh Mensesneg, Pratikno. Mantan Rektor Universitas Gadjah Mada (UGM) itu menilai kesalahan tersebut sebagai hal yang biasa. Ia memastikan, teks pidato disusun oleh sebuah tim.
"Biasa saja, itu kan tim (menyusun-red), barengan (pembuatannya-red)," sambungnya.
Sementara itu, Juru Bicara Presiden, Andi Widjajanto memastikan akan meminta penjelasan kepada tim komunikasi presiden. Namun, ia enggan merinci kapan pemaparan itu dilakukan.
"Nanti akan dijelaskan oleh tim komunikasi, bagaimana kesalahan itu bisa terjadi," pungkasnya.
Jokowi Hadiri Forum Kerjasama Ekonomi Indonesia-China
Seperti diketahui, Jokowi mengucap Kota Blitar sebagai tanah kelahiran ayah dari Megawati Soekarnoputri itu.
Padahal, proklamator Indonesia tersebut lahir di Surabaya pada 6 Juni 1901, dan wafat di Jakarta pada 21 Juni 1970. Sedangkan Kota Blitar merupakan tempat Bung Karno dimakamkan.



Credit  Okezone



NASA Siap Terbangkan Lagi Pesawat Concorde

NASA Siap Terbangkan Lagi Pesawat Concorde (Foto:Daily Mail)
NASA Siap Terbangkan Lagi Pesawat Concorde (Foto:Daily Mail)
NEW YORK  (CB) – Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) menyatakan siap menerbangkan lagi Pesawat Concorde. Pesawat itu berhenti beroperasi pada 24 Oktober 2003.
NASA telah menyiapkan dana sebesar USD2,3 juta atau setara Rp29,9 miliar untuk membiayai proyek pembuatan Pesawat Concorde jenis terbaru.
“Kami telah melakukan evaluasi tentang kebisingan yang terjadi ketika Pesawat Concorde mengudara,” ujar peneliti bidang aeronotika NASA, Peter Coen, seperti dilansir Daily Mail, Jumat (5/6/2015).
NASA kini berupaya keras agar Pesawat Concorde ciptaannya bisa terbang dengan tingkat kebisingan yang sangat rendah.
“Pengurangan tingkat kebisingan Pesawat Concorde adalah yang paling sulit,” tambah Peter.
Pesawat Concorde memiliki keunggulan dapat terbang dengan kecepatan supersonik, namun di sisi lain menimbulkan masalah kebisingan suara khususnya ketika akan mendarat di bandara. Hal ini dikarenakan kecepatan Pesawat Concorde mampu melebihi kecepatan suara.
NASA telah memberikan solusi yaitu Pesawat Concorde harus terbang di Lapisan Stratosfer untuk meredam kebisingan suara. Tetapi, NASA belum memastikan kapan Pesawat Concorde kembali mengudara.
Pesawat Concorde pernah mengudara yang dioperasikan oleh dua maskapai penerbangan yaitu British Airways dan Air France. Namun, dihentikan aktivitasnya karena timbul masalah kebisingan suara di sekitar bandara dan biaya perawatan yang boros.


Credit  Okezone

Kim Jong-un Kembangkan Satelit Pertahanan Luar Angkasa

Paek Chang Ho
Paek Chang Ho
PYONGYANG  (CB)- Pemerintah Korea Utara (Korut) dikabarkan sedang mengembangkan satelit observasi Bumi termutakhir dan sedang mempertahankan hak untuk mengadakan peluncurukan roket kapan pun mereka melihat hal tersebut pantas dilakukan terlepas protes yang dilayangkan oleh Amerika Serikat dan negara-negara lainnya.
Korut meluncurkan satelit pertama dan satu-satunya pada 2012. Baru-baru ini Korut mengabarkan The Associated Press (AP) bahwa mereka sedang mengembangkan satelit terbaru. Pemerintah Korut belakangan memang menaruh perhatian pada pusat antariksa negara mereka.
Awal bulan lalu, pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un tampak menghadiri sebuah pusat kontrol satelit yang baru. Kunjungannya berulang kali ditayangkan di stasiun televisi Korut.
"Kami sedang mengembangkan sebuah satelit observasi Bumi termutakhir dan bila sudah selesai, sebelum kami meluncurkannya kami akan mengabari organisasi internasional dan negara-negara lain," kata Wakil Direktur Pusat Penelitian dan Pengembangan Antariksa Korut, Paek Chang Ho, kepada AP, Jumat (5/6/2015).
Diperkirakan Korut akan meluncurkan roket untuk merayakan ulang tahun ke-70 kepemimpinan Partai Pekerja Korea yang jatuh pada Oktober 2015.


Credit  Okezone


Perang Enam Hari 1967, Israel Kalahkan Negara Arab

Konvoi tank Israel dalam Perang Enam hari 1967. (Foto : Reuters)
Konvoi tank Israel dalam Perang Enam hari 1967. (Foto : Reuters)
PADA 5 Juni 1967, pertempuran enam hari antara Pasukan Israel melawan Pasukan Koalisi negara Arab yang terdiri dari Mesir, Yordania, Suriah, serta Irak dan Libanon pecah di Timur Tengah.
Israel menyerang Mesir dan Suriah sebagai respons atas penutupan Selat Tiran oleh Mesir yang pada saat itu dipimpin oleh Presiden Gamal Abdul Nasser. Penutupan tersebut dilakukan karena Nasser menerima laporan pihak Israel mengumpulkan pasukannya di perbatasan Suriah. Yordania yang memiliki perjanjian pertahanan dengan Mesir ikut bergabung dalam perang beberapa saat kemudian.
Pertempuran segera berkobar di berbagai wilayah, terutama di El Arish, Sharm el Sheikh, dan Tepi Barat.
Meski kalah dalam jumlah pasukan, namun persenjataan, perlengkapan, strategi, disiplin yang dimiliki pasukan Israel membuat pihaknya unggul jauh dalam perang yang berlangsung dari 5 Juni sampai 10 Juni 1967 tersebut.

Hasil akhir dari Perang Enam Hari memperlihatkan Israel sebagai pemenang, setelah berhasil menguasai wilayah-wilayah yang sebelumnya berada di bawah kekuasaan Mesir, Suriah dan Yordania. Wilayah Israel pasca Perang Enam Hari bertambah lebih dari dua kali lipat dengan keberhasilan mereka menguasai Jalur Gaza, Semenanjung Sinai, Dataran Tinggi Golan, Tepi Barat, dan Yerusalem Timur.
Sebagaimana dilaporkan Histroy, Jumat (5/6/2015) Setelah konflik berakhir PBB menyerukan penarikan pasukan dari daerah-daerah yang berhasil dikuasai Israel, namun seruan itu ditolak. Israel menyatakan akan menyerahkan Jalur Gaza, Tepi Barat, Dataran Tinggi Golan, dan Semenanjung Sinai kembali ke pemiliknya semula dengan pengakuan terhadap negara Israel dari negara-negara Arab, tapi syarat itu ditolak dengan keras.
Negara-negara Arab pada pertemuan Agustus 1967 memutuskan kebijakan untuk tidak berdamai dengan Israel, tidak bernegosiasi, dan tidak akan mengakui adanya Israel. Akan tetapi, Mesir yang kehilangan wilayahnya akhirnya berhasil bernegosiasi dengan Israel untuk mendapatkan kembali Semenanjung Sinai.


Credit Okezone

China & India Tertarik Beli Tank Anyar Rusia

Tank Armata T-14 Rusia (Foto: Sputnik)
Tank Armata T-14 Rusia (Foto: Sputnik)
MOSKOW  (CB) – Pemerintah China dan India dikabarkan tertarik untuk membeli peralatan militer dan kendaraan tempur milik Pemerintah Rusia, termasuk kendaraan lapis baja teranyar milik Rusia, yakni Tank Armata T-14.

Menurut keterangan ajudan Presiden Rusia, Vladimir Kozhin, ketertarikan Pemerintah China dan India untuk membeli Tank Armata T-14 berawal pada saat Presiden Putin menggelar parade militer dalam acara perayaan 70 tahun kemenangan Rusia atas Nazi dalam Perang Dunia II, atau V-Day.
“Ketertarikan China dan India berawal ketika perwakilan dua negara tersebut memenuhi undangan Presiden Putin dalam acara perayaan V-Day Rusia pada 9 Mei 2015. Pada perayaan tersebut, Pemerintah Rusia turut menampilkan parade militer terbesar yang juga memperlihatkan aksi Tank Armata T-14,” ungkap Kozhin, seperti dikutip Sputnik, Kamis (4/6/2015).

“Penjualan kendaraan tempur kami pada Pemerintah China dan India tidak hanya kegiatan jual-beli semata. Hal itu juga untuk memperluas hubungan harmonis yang telah terjalin dengan kedua negara itu selama ini,” sambungnya.
Sebagaimana diberitakan, Tank Armata T-14 Rusia pertama kali diperlihatkan ke publik menjelang dilaksanakannya perayaan V-Day.

Menurut pakar militer dari Rusia, Tank Armata T-14 telah melewati kecanggihan armada militer milik negara-negara Barat lainnya. Tank itu merupakan “rumah kapsul” lapis baja pertama yang berawak tiga orang, dan dikendalikan dari jarak jauh dengan sistem senjata loading. Tank itu juga memiliki fitur yang memungkinkan peningkatan perlindungan awak dan efisiensi senjata.


Credit  Okezone

Menilik sejarah Indonesia melalui Mochtar Kusumaatmadja


Buku biografi "Rekam Jejak Kebangsaan Mochtar Kusumaatmadja" terbit Februari 2015 mengupas tentang kehidupan Mochtar Kusumaatmadja, yang belakangan lebih dikenal sebagai mantan Menteri Kehakiman dan Menteri Luar Negeri Indonesia pada era kepemimpinan Presiden Soeharto.

Kisah hidup Mochtar diceritakan sejak awal dari kehidupan kedua orang tuanya, pasangan Taslim Kusumaatmadja seorang apoteker ternama asal Sukapura, Jawa Barat, dengan Sulmini Soerawisastra, seorang guru yang berasal dari Cirebon hingga perjalanan karir sebagai ahli hukum dan dosen di Universitas Padjadjaran di Bandung yang kemudian menjadi menteri dan diplomat ulung.

Perjalanan panjang karir Mochtar itu disusun dalam buku setebal 496 halaman oleh Nina Pane, salah seorang penulis Indonesia dengan meracik hasil wawancara dari para saksi hidup dan keluarga maupun daftar pustaka yang banyak merekam jejak sang tokoh.

Laiknya buku biografi, sanjungan bertebaran di halaman-halaman yang menampilkan kisah hidup maupun buah pikiran Mochtar, tetapi semua itu dapat dibuktikan dengan kenyataan yang juga dipaparkan dan diperkuat oleh testimoni pada saksi.

Profesor Dr Mochtar Kusumatadmadja adalah seorang konseptor utama dalam penetapan prinsip Indonesia sebagai suatu negara kepulauan, yang kemudian di ditetapkan dalam Deklarasi Djuanda pada 13 Desember 1957.

Mochtar tekun memperjuangkan konsep Wawasan Nusantara itu sepanjang karirnya di pemerintahan hingga dunia internasional mengakuinya 25 tahun kemudian.

"Namanya diingat banyak orang sebagai ali hukum internasional, disiplin ilmu yang amat relevan dengan kondisi geografis kepulauan di Indonesia," tulis Jakob Oetama dalam kata sambutan di buku yang berjudul "Rekam Jejak Kebangsaan Mochtar Kusumaatmadja".

Ketika menjadi rektor Unpad pada 1972, Mochtar mencetuskan gagasan hukum lingkungan hidup bukan hanya tataran nasional melainkan internasional yang mendahului lahirnya gerakan pembangunan lingkungan hidup yang dikumandangkan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

Pendekatan yang dipakai mengacu pada hukum tradisional suku-suku bangsa di Indonesia yang sangat sadar dan arif mengatur tata lingkungan hidup (halaman 145).

Mochtar tetap bertugas menangani hukum laut ketika diangkat menjadi Menteri Kehakiman oleh Presiden Soeharto pada tahun 1974 hingga 1978 dan pada waktu itu ia menciptakan landasan Kontinen Indonesia dengan melalui perjuangan cukup berat untuk berunding dengan negara-negara tetangga dalam menetapkan garis batas landas kontinen.

Yuwono Sudarsono, sepupunya yang kemudian juga menjadi Menteri Pertahanan di bawah kabinet Susilo Bambang Yudhoyono menuturkan gaya Mochtar yang sesekali bercanda dapat mencairkan suasana, seperti ketika memberi wawancara kepada media Australia pada saat publik dan media Australia masih khawatir tentang ancaman militer Indonesia.

"Pak Mochtar dengan penuh canda bertukas Do I look dangerous?" ungkapan pada pertengahan 1980-an ini mencairkan suasana Australia-Indonesia (halaman 376).

Dalam buku yang terbagi menjadi delapan bagian itu Mochtar disorot kiprahnya sebagai seorang yang "jenius" sejak muda, meraih gelar doktor pada usia muda (33 tahun), seorang konseptor, pemikir, bapak pendidikan dan hukum, teknokrat juga pejuang hingga seorang diplomat yang memajukan kebudayaan dan suka memasak.

Adalah Mochtar Kusumaatmadja yang ketika itu menjadi Menlu, membentuk Yayasan Nusantara Jaya pada 1984 sebagai organisasi nirlaba yang mempromosikan kebudayaan Indonesia, disusul dengan membentuk Orkes Kamar Nusantara (1988) yang kemudian berganti menjadi Simfoni Nusantara.

Mochtar yang gemar memasak dan terkenal dengan masakan martabak telur dengan daging cincang ketika studi di Amerika Serikat, juga mengedepankan pentingnya diplomasi kuliner dan bermimpi masakan Indonesia dengan sentuhan khusus dapat terkenal seperti masakan bangsa-bangsa lain.

Armida Salsiah Alisyahbana, putrinya yang akrab disebut Sally mengatakan, "Ayah saya yang sering ke luar negeri sudah melihat, kuliner dari berbagai bangsa ada yang bisa mendunia, disajikan di berbagai kota di seluruh dunia. Kuliner Indonesia tidak kalah lezatnya tentu bisa diangkat ke tataran internasional. Tapi harus dikemas dulu, diperindah dan citarasanya diolah supaya agak sesuai dengan lidah asing."



Kesaksian Meyakinkan

Orang-orang di sekitar Mochtar juga memberikan penilaian, seperti Erika (Rike Basuki) yang menjadi sekretarisnya selama puluhan tahun menuturkan, "Pak Mochtar saya kenal dengan kebijaksanaan dan keadilannya, misalnya dalam melakukan rotasi yang bijaksana dan adil di antara para diplomat di Deplu, sebab ada tempat favorit dan tempat tidak favorit dan ini sangat sensitif. Saya banyak belajar tentang kehidupan dan kemanusian dari beliau dari cara beliau memimpin."

Soetandyo Wignjosoebroto, seorang sosiolog dalam buku Mochtar Kusumaatmadja dan Teori Hukum Pembangunan menulis khusus suatu subjudul berjudul "Roscoe Pound, Mochtar and Konsep Law as A Tool of Social Engineering" mengatakan bahwa Mochtar menyatakan dirinya sebagai eksponen "Sociologial Jurisprudence" di dan untuk Indonesia. Alasannya dipengaruhi oleh bacaan buku-buku Roscoe Pound semasa kuliah di Amerika.

Dalam posisi sebagai Menlu, kepiawaian Mochtar sebagai diplomat antara lain diuji dalam menangani masalah integrasi Timor Timur yang didasari oleh Deklarasi Balibo pada November 1975 dan diperjuangkan dalam berbagai sidang internasional.

"Keberhasilan Menlu Mochtar juga perlu dicatat adalah dalam upaya menghadapi sandungan politik luar negeri RI yaitu masalah Timor Timur, karena upaya Portugal dan orang Timor Timur yang antiintegrasi di luar negeri. Indonesia mendapat hujatan di PBB dan berbagai forum internasional," kata Nugroho Wisnumurti, seorang pejabat tinggi di Kementerian Luar Negeri saat itu.

Buku yang diterbitkan oleh penerbit Kompas, Februari 2015 dengan sampul lukisan diri sang tokoh karya Basuki Abdullah (1983), berisi banyak catatan sejarah yang bisa menjadi referensi bagi pembaca.

Dalam catatan Sekapur Sirih buku ini, Sarwono Kusumaatmadja, adik Mochtar yang kelak menyusul tiga kali menjadi menjadi menteri yaitu sebagai Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara pada Kabinet Pembangunan V, Menteri Lingungan Hidup pada Kabinte Pembanguan VI dan sebagai Menteri Kelautan dan Perikanan pada Kabinet Persatuan Nasional (1999-2001) mengatakan bahwa rencana menerbitkan biografi atau memoar ini sudah ada lebih dari 10 tahun lalu, namun belum segera terwujud karena sulit meyakinkan Mochtar yang menganggap cerita seperti ini akan merupakan pembenaran semata-mata.

Pria yang lahir di Jakarta pada 17 April 1929 dan menikah dengan Siti Hadidjah ini memiliki putra-putri yaitu Emir Kusumaatmadja, Armida Alisyahbana yang juga pernah menjadi Menteri Negara Perencanaan Pembangunan/Kepala Bappenas pada Kabinet Indonesia Bersatu II, serta putra bungsu Askari Kusumaatmadja.

Buku yang penuh informasi ini sayangnya tidak menyediakan halaman khusus berisi biografi singkat sosok Mochtar, meskipun secara melompat-lompat pembaca bisa mendapatkan informasi seutuhnya.

Sosok putra bungsunya, Askari nyaris sulit dilacak, tertulis di bagian-bagian belakang, sementara hanya dua nama kakaknya muncul sejak awal.

Rekam Jejak Kebangsaan Mochtar Kusumaatmadja telah mengungkapkan semua sepak terjangnya untuk Indonesia dan menurut wartawan kawakan Jacob Oetama, niscaya buku ini menjadi sumber inspirasi bagi pembacanya khususnya generasi muda.



Credit  ANTARA News


Naga Laut misterius terdampar di California


Naga Laut misterius terdampar di California
Naga Laut yang terdampar di pantai California, Amerika Serikat (Tyler Dvorak/Catalina Island Conservancy)
 
Los Angeles (CB) - Seekor naga laut, makhluk misterius mirip ular naga, yang tinggal di laut dalam, ditemukan mati terdampar di satu pulau di California Selatan. Pakar biologi akan mengkaji mayat hewan ini, kata pejabat setempat seperti dikutip Reuters, Kamis.

Amy Catalano mengungkapkan bahwa ia dan rekan kerjanya pada Balai Pelestarian Pulau Catalina sedang mensurvai burung pada Senin dan sangat terperanjat ketika melihat hewan bertubuh panjang itu terdampar di pantai.

"Mengagumkan, rasanya seperti properti film, hampir seperti mainan," katanya.

Naga laut menjadi bahan kajian ilmuwan karena hidup di lingkungan tidak diketahui di zona mesopelagic yang adalah bagian laut berkedalaman 200 hingga 1.000 meter di bawah permukaan.

Naga laut  ini berukuran panjang sekitar 4,1 meter, kata koordinator konservasi Catalano yang menduga ikan tersebut terdampar hanya beberapa menit sebelum ditemukan.

Menurut Badan Antariksa dan Kelautan Nasional, makhluk mirip ular itu bisa tumbuh hingga panjang enam meter.

Bagian kepala, usus, saluran reproduksi, dan bagian lain dikirim ke Universitas Negeri California, Fullerton, tempat Asisten Profesor Ilmu Biologi Misty Paig-Tran dan mahasiswanya akan menelitinya, kata jurubicara pihak universitas dalam surat elektroniknya.

Sementara itu, burung camar berpesta memakan sisa daging hewan ini yang ditinggalkan di pantai, kata Catalano.

Pada 2013, ilmuwan dan pecinta satwa liar dikejutkan temuan dua naga laut yang terdampar di California Selatan, seekor ditemukan di tepi lautan dan seekor lagi di Pulau Catalina.



Credit  ANTARA News


Kamis, 04 Juni 2015

Halau China, Jepang Akan Kirim Peralatan Militer ke Filipina

Kapal perang Jepang (Foto: Reuters)
Kapal perang Jepang (Foto: Reuters)
TOKYO (CB) – Pemerintah Jepang dikabarkan telah mempertimbangkan untuk mengirim peralatan militer ke Filipina. Hal itu dilakukan sebagai respons permintaan Pemerintah Filipina untuk menghalau segala ancaman China dalam konflik Laut China Selatan.
Seperti dilansir ABC News, Kamis (4/6/2015), pernyataan tersebut terungkap setelah Presiden Filipina Benigno Aquino III melakukan pertemuan dengan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe di Kota Tokyo untuk membicarakan aktivitas reklamasi Angkatan Laut China di wilayah Laut China Selatan.
Berdasarkan laporan seorang pejabat Kementerian Luar Negeri Jepang, Pemerintah Filipina menginginkan pengiriman peralatan militer Jepang untuk keamanan maritim negaranya. Pemerintah Jepang dikabarkan siap untuk mengirim beberapa kapal perang dan kapal selamnya kepada militer Filipina.
Sebagaimana diberitakan, Jepang telah menyatakan komitmennya untuk membantu pihak militer Amerika Serikat (AS) dalam sengketa Laut China Selatan. Pemerintah Filipina dikabarkan sangat menyambut baik upaya Jepang untuk membantu militer AS dalam konflik Laut China Selatan.
Sebelumnya, Pemerintah Filipina dan AS telah sepakat untuk latihan perang bersama terkait konflik Laut China Selatan. Latihan perang tahunan itu telah dimulai pada Senin 20 April dan akan berlangsung selama 10 hari di Filipina.
Diduga kuat, Filipina sedang mencari dukungan militer dan diplomatik pada AS untuk menangkis ancaman China yang telah menegaskan kedaulatannya atas kawasan Laut China Selatan yang disengketakan.
Beberapa pengamat berpendapat, pihak AS, Filipina, dan Jepang sedang melakukan kerja sama untuk menghalau dominasi China dalam sengketa Laut China Selatan.



Credit  Okezone