Rabu, 22 April 2015

22-4-1945: Hitler Mengaku Kalah

Selama hidupnya Hitler hampir tidak pernah mengakui kegagalan.

22-4-1945: Hitler Mengaku Kalah
Adolf Hitler dan Eva Braun (Reuters)
[Close]Ads bySelectionLinks
  CB - Pada 22 April 1945, Adolf Hitler mendapat laporan dari salah satu jenderalnya, bahwa tidak ada lagi pertahanan untuk menghadapi serangan Uni Soviet di Eberswalde.
Dikutip dari laman Histroy, Hitler mengaku telah kalah dalam perang, di depan semua yang ada dalam bunker bawah tanahnya. Bunuh diri menjadi langkah terakhir yang dipilihnya.

Pasukan Soviet dengan cepat mencapai Treunbrietzen, 40 mil barat daya Berlin, membebaskan para tahanan di kamp-kamp Nazi, termasuk Panglima Militer Norwegia, Otto Ruge.

Selama hidupnya, Hitler hampir tidak pernah mengakui kesalahan, atau menerima kegagalan. Ketika Nazi di ambang kehancuran, awal 1945, dia menyalahkan lemahnya orang-orang Jerman.

Laman History Place menyebut setelah kegagalan dalam perang di Bulge, Hitler jatuh dalam keadaan putus asa mundur dari Front Barat kembali ke Berlin, hanya bertahan di gedung Reich Chancellery.

Laporan demi laporan yang diterimanya, menyebut laju pasukan kombinasi terbesar di dunia yang tak dapat dihentikan. Pasukan sekutu bergerak ke Jerman dari timur dan barat.

Di timur, 300 divisi pasukan Soviet telah bergerak sejak pertengahan Januari. Pertahanan Jerman hancur seperti susunan kartu yang berjatuhan dalam efek domino.

Sementara 85 divisi pasukan Amerika Serikat (AS) dan Inggris, bergerak dari Barat sejak awal Februari. Keputusasaan melanda banyak prajurit Jerman, yang kemudian menyerah pada pasukan sekutu.

Credit  VIVA.co.id

Presiden Zimbabwe Pimpin Rapat Paripurna KAA

Presiden Zimbabwe Pimpin Rapat Paripurna KAA
Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe (Foto: Reuters)
JAKARTA   (CB) – Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe, bersama dengan Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) bertindak sebagai pimpinan rapat paripurna sesi pertama pada Pertemuan Puncak Konferensi Asia Afrika (KAA).
Presiden berusia 91 tahun yang juga merupakan ketua Uni Afrika (African Union) itu menyampaikan pidatonya di hadapan para kepala pemerintah dan pejabat tinggi yang hadir di Plenary Hall Jakarta Convention Center (JCC).
“Kita butuh usaha lebih keras untuk memperkuat kerjasama di anatara negara-negara Asia Afrika jika kita ingin mencapai ambisi kita,” tegas Mugabe saat membuka pidatonya, Rabu (22/4/2015).
Dalam pidatonya, Presiden Mugabe menyoroti pentingnya kerjasama yang telah digagas sejak 1955 oleh negara-negara Asia Afrika. Dia meyakini, sumber daya alam adalah salah satu kunci dalam usaha mengubah negara dan menyatakan pentingnya sumber daya alam suatu negara untuk dikelola oleh masyarakat negara itu, bukan pihak asing.
Mugabe menilai negara-negara di Asia dan Afrika telah menderita ketertinggalan dari negara-negara Barat karena penjajahan di masa lalu. Ia mengakui bahwa negara-negara Asia telah mampu berkembang lebih baik dari negara-negara Afrika setelah melewati masa penjajahan.
“Di Asia, Anda telah mencapai perkembangan yang jauh lebih baik dari kami di Afrika,” ujar Mugabe dalam pidatonya di Pertemuan Puncak KAA.
Presiden Mugabe menyayangkan sistem yang ada di dalam PBB yang tidak melihat suara negara-negara di Asia Afrika. Menurutnya, sistem PBB tidak berlaku adil kepada semua negara-negara anggotanya, dengan mendahulukan suara dari negara-negara anggota permanen Dewan Keamanan (DK PBB).
“Suara anggota tetap (DK PBB) berpengaruh sangat besar dibandingkan suara negara-negara yang membutuhkan bantuan. Kita harus berusaha mencapai kesuksesan dalam kerjasama ini. Memperkuat persatuan kita agar PBB melihat semua anggotanya secara setara,” lanjut Presiden Mugabe.
Para pemimpin negara-negara peserta KAA memberikan pidato mereka dalam pertemuan kali ini. Pidato itu menyoroti isu-isu yang ingin diajukan masing-masing negara untuk dibahas dalam rapat Pertemuan Puncak KAA ini.


Credit  Okezone



PM Jepang Ziarahi Makam Pahlawan Kalibata


PM Jepang Ziarahi Makam Pahlawan Kalibata
PM Jepang, Shinzo Abe (Foto: Reuters)
JAKARTA  (CB) – Usai menghadiri acara pembukaan Pertemuan Puncak Konferensi Asia Afrika (Asian Afrikan Summit/KAA), Perdana Menteri (PM) Jepang Shinzo Abe melakukan ziarah ke Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata pada hari ini.
Berdasarkan pantauan Okezone, Rabu (22/4/2015), PM Abe tiba di TMP Kalibata sekira pukul 10.00 WIB, dan disambut oleh Kasdam Kodam Jayakarta, Brigjen Ibnu.
Di TMP Kalibata, PM Abe yang didampingi kerabat keluarga, serta ajudannya, melakukan acara tabur bunga di makam seorang warga Jepang yang turut membantu perjuangan rakyat Indonesia dalam perang kemerdekaan. Warga Jepang itu bernama Eto Sichio.
Menurut pihak berwenang TMP Kalibata, sebanyak 28 warga Jepang yang ikut dalam perang kemerdekaan Indonesia dimakamkan di TMP Kalibata.
Setelah selesai melakukan ziarah di TMP Kalibata, PM Abe akan kembali menghadiri rangkaian acara Pertemuan Puncak KAA di Jakarta Convention Center (JCC).



Credit Okezone

Israel Kecewa Swedia Dukung Kemerdekaan Palestina


Israel Kecewa Swedia Dukung Kemerdekaan Palestina
Menlu Swedia, Margot Wallstrom (kiri) & Menlu RI Retno Marsudi (kanan) (Foto: Hendra/Okezone)
JAKARTA  (CB) – Hubungan Swedia dan Israel dilaporkan sempat memanas setelah Pemerintah Swedia melalui Menteri Luar Negeri (Menlu), Margot Wallstrom, mengakui dan mendukung kemerdekaan Palestina.
Sebagaimana diketahui, Israel memang sempat kecewa kepada Swedia dengan menarik Duta Besar (Dubes) mereka di sana. Namun, Margot Wallstrom mengakui hubungan dengan Pemerintah Israel sudah mulai membaik.
“Kami sudah memperbaiki hubungan diplomatik kami dengan Israel. Kami mendapat kritikan dari pihak Israel ketika kami mengakui dan mendukung kemerdekaan Palestina, tapi Duta Besar (Dubes) Israel sudah kembali ke negara kami. Jadi, kami berharap bisa memperbaiki hubungan diplomatik kami,” ujar Menlu Wallstrom kepada wartawan di Jakarta Convention Center (JCC), Rabu (22/4/2015).
Kendati demikian, Swedia dengan tegas tetap akan mengakui kemerdekaan Palestina dan memberikan bantuan berupa perbaikan gedung dan pendidikan.
“Kami bersama Indonesia akan membantu Palestina. Kami memiliki sejumlah proyek untuk membangun kembali Palestina,” lanjut Menlu Wallstrom.


Credit  Okezone

Ribuan Smartphone Andromax Dipesan Tentara Indonesia


CB, Jakarta - Andromax boleh dibilang sukses jadi merek smartphone yang dipasarkan di Indonesia. Produk keluaran PT Smartfren Telecom Tbk (Smartfren) itu ternyata sudah mendapat perhatian dari kalangan militer.
Bahkan, ribuan handset Andromax disebutkan telah dipesan oleh Tentara Nasional Indonesia (TNI) dari Komando Daerah Militer (Kodam) IV Brawijaya sebagai perangkat pendukung aktivitas personelnya. Produk yang dipesan oleh komando militer dari Jawa Timur itu berupa seri Andromax G2 yang dikhususkan bagi kelas menengah.
"Sekarang ini sudah ada 11 ribuan pesanan yang akan kita kirim ke sana, tapi kemungkinan akan ada 40 ribuan handset yang akan masuk ke kita, dari Kodam IV saja," ujar Djoko Tata Ibrahim, Deputi CEO Smartfren
Pria berkumis tebal itu mengungkapkan pihaknya memberikan harga khusus bagi pesanan dalam jumlah besar yang dikirim ke Kodam Brawijaya. Smartfren juga telah menyediakan aplikasi khusus supaya para personil militer pengguna produknya bisa lebih mudah sewaktu menjalankan tugasnya
"Kita berikan harga khusus untuk pesanan Kodam IV Brawijaya, ada juga aplikasi yang kita kembangkan khusus untuk kebutuhan pertanian guna mempermudah mereka membantu masyarakat dan akan kita tambah lagi aplikasi lain sesuai kebutuhan," ungkap Djoko.
Lebih lanjut, Djoko mengklaim, perusahaannya tak memberikan fitur keamanan khusus di perangkat yang dibuatnya demi memenuhi pesanan Kodam IV Brawijaya.
Meski begitu, Djoko menyatakan pesanan yang dikirim kalangan militer telah membuktikan produknya telah mendapat pengakuan dari sisi kualitas dan sekuritas.
"Ini kan menunjukkan produk kita sudah diakui kalangan militer. Kita sih, nggak kasih keamanan khusus, tapi kan jaringan Smartfren aman, nggak pernah ada isu penyadapan di jaringan kita," aku Djoko diiringi tawa di hadapan awak media di Jakarta.


Credit  Liputan6.com

R-80, Pesawat Buatan Indonesia 'Kejutan' untuk Dunia?


CB, Jakarta - Mesin Allison menderu kencang, 2 baling-baling berputar cepat, sebuah pesawat putih, dengan warna biru di perutnya, mengambil posisi take off setelah berputar 180 derajat di ujung landasan. Bandara Husein Sastranegara, Bandung, Jawa Barat diliputi suasana tegang kala itu. Sejumlah mobil pemadam kebakaran disiagakan, mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan.
Selang beberapa menit, burung besi dengan berat kosong 13.660 kg pun melaju sangat kencang, mendongak, dan kemudian mengangkasa dengan anggun. Dipandu CN-235 yang lepas landas lebih dulu.
Pesawat itu adalah N-250 Gatotkaca. Namanya diambil dari tokoh pewayangan yang konon punya kesaktian luar biasa: otot kawat balung wesi (berotot kawat dan bertulang besi). Ia juga mampu terbang di angkasa tanpa menggunakan sayap.
Dan ketika Sang Gatotkaca mengangkasa di atas Kota Bandung, ketegangan sirna. Kegelisahan orang-orang yang ada di sana berganti senyuman. Semua bertepuk tangan. Tak sedikit yang mengucurkan air mata.

Dari darat, Presiden Soeharto kemudian berbincang melalui radio komunikasi dengan pilot N-250 yang sedang mengudara. Di sampingnya, ada Dirut PT Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN), Prof. Dr. Ing. BJ Habibie. Ia orang yang paling lega saat itu. Prediksi seujumlah pakar yang menyebut N-250 tak mampu terbang, dipatahkan telak.
Itulah momentum bersejarah penerbangan perdana pesawat ‘asli’ buatan anak bangsa, yang melalui proses panjang sejak tahun 1985.
Peristiwa terbang perdana pesawat N-250 pada 10 Agustus 1995 dijadikan peringatan sebagai Hari Kebangkitan Teknologi Nasional.
Sayangnya, keberhasilan ini tidak berlangsung lama. Proyek pesawat N-250 terhenti setelah krisis moneter yang menimpa Indonesia pada tahun 1998. Kini pesawat yang pernah menjadi kebanggan ini ‘mangkrak’ di area PT Dirgantara Indonesia (PT DI), yang dulunya bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN). Sang primadona dirgantara mungkin tak akan pernah bangkit.
Namun, kini, muncul pesawat-pesawat berlabel made in Indonesia. Memberi sepercik harap industri kedirgantaraan nusantara akan kembali bangkit. Salah satunya, Regio Prop 80 (R-80).

Industri Dirgantara RI Bangkit?
Dua puluh tahun berlalu sejak penerbangan perdana N-250. Pada Senin 13 April 2015, BJ Habibie muncul di ajang National Innovation Forum (NIF) 2015 di Puspiptek, Serpong, Tangerang, Banten.
Di depan Presiden Jokowi, ia mempresentasikan salah satu produk pesawatnya yang diberi label R-80. Pesawat yang diklaim bakal lebih hebat dari N-250.
Melalui PT Ragio Aviasi Industri (RAI), produsen R-80, Habibie mengatakan, pesawat terbarunya tak membutuhkan waktu lama untuk bisa mengudara di langit Nusantara. Tak seperti N-250 yang ‘mati suri’.
Menurut Habibie, pesawat itu merupakan generasi baru pesawat berpenumpang 80-90 orang berkecepatan tinggi dan merupakan regional turboprop aircraft.
R-80 juga dinilai unggul karena biaya operasinya yang paling rendah di kelasnya, menawarkan keandalan, sistem avionik kelas lanjut yang memungkinkan tingkat keselamatan semakin tinggi, kenyamanan bagi penumpang, hingga ramah lingkungan.
Presiden ke-3 RI itu menyebut, dukungan dari pemerintah mutlak diperlukan. Sebab, investor dari dalam dan luar negeri baru mau berinvestasi ke perusahaannya jika ada dukungan dari negara. "Pesawat ini baru akan mengudara tahun 2019. Sudah dua tahun, kita sudah jauh bekerjanya," kata Habibie.
Pria yang pernah menjadi petinggi perusahaan pesawat Jerman,  Messerschmitt-Bölkow-Blohm pernah menyebut, R-80 akan menjadi kejutan. Tak hanya bagi Indonesia, tapi juga dunia. "It's a surprise, you'll see it," kata Habibie pada 2013 lalu.

Ditemui di tempat terpisah, Komisaris PT RAI, Ilham Habibie menambahkan, sejauh ini pemerintah sudah menunjukan bukti nyata mendukung program ini. Namun, ia belum berani memberikan detail kerjasamanya. Masih terlalu dini.
"Presiden Jokowi sudah menyatakan bahwa R-80 akan menjadi program nasional. Tapi memang kita memiliki beberapa ide, tapi belum bisa saya sebutkan di sini," ujar Ilham dalam wawancara khusus dengan Liputan6.com, Kamis 16 April 2015.
Dukungan pemerintah, kata dia, bisa berupa pendanaan atau fasilitas tertentu seperti pengurangan pajak. "Banyak sekali instrumen-instrumen yang akan sangat bermanfaat."


Sementara itu, pengamat Aviasi UGM, Arista Atmadja mengatakan, pemerintah harus belajar dari masa lalu. Ia menilai, penguasa sebelumnya kurang perhatian dengan sektor industri kedirgantaraan.
Akhirnya, banyak anak bangsa yang cerdas memilih mengembangkan pesawat di negeri lain. Yang akhirnya mempengaruhi perkembangan industri pesawat di dalam negeri. “SDM kita di PT Dirgantara banyak diambil Boeing mereka lari ke Amerika. Kan sayang insinyur kita ke sana semua,” kata dia.
Arista menambahkan, dari segi pendidikan, di Indonesia sejatinya sudah mumpuni. Di Institut Teknologi Bandung (ITB) ada jurusan teknik penerbangan. Lulusannya sudah terbiasa menangani penerbangan sejak 1979.
“Namun,  karena industri penerbangan kurang dukungan yang serius mereka pada kabur. Bahkan para insinyur kita terlibat dalam pembuatan Boeing 787 Dreamliner. Padahal, mereka adalah aset bangsa," ujar Arista.

Dosen UGM itu berpendapat, R-80 adalah pesawat ideal. Juga kuat dalam bisnis pesawat di kelas 80 seat atau tempat duduk.
Pesawat tanggung ini menurut Arista hampir tidak ada yang menyaingi. Mungkin hanya Embraer (Brasil) dan Bombardier CRJ (Kanada), atau ATR (Prancis) -- para 'raksasa' yang bermain di kelas di bawah 100 seat.
Menurut Arista, tingkat persaingan yang dihadapi R-80 kurang ketat dan kompetitif. Pesawat itu juga tak jadi kekhawatiran dan pressure untuk produsen kelas besar seperti Eropa dan Amerika. Airbus dan Boeing.
"Kita harus waspadai bisnis manufaktur pesawat. Ini bisnis prestise dan membawa nama baik negara,” kata dia. Butuh upaya luar biasa untuk bersaing dengan Boeing atau Airbus. Jika tak mampu, bisa-bisa justru mati.


Pesawat ‘Bandel’ R-80
R-80 merupakan pesawat terbang komersial berjenis turboprop yang bisa mengangkut 80-100 orang. Memiliki kecepatan maksimal 330 knots (378 mph, 605 km/h), R-80 dapat menempuh jarak tempuh kurang dari 600 km.
Komisaris PT Regio Aviasi Industri, Ilham Habibie ‎menerangkan sejumlah keunggulan lain pesawat R-80. Salah satunya, "Ini pesawat bandel," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis 16 April 2015.

‎Kenapa disebut bandel, Ilham membeberkan kelebihan pesawat dengan mesin turboprop dibanding jet. Yakni mampu take off dan landing di landasan pacu yang pendek dan kondisi berbatu kerikil.
Dengan mesin turboprop, take off atau landing di landasan yang banyak batu kerikil tak akan berujung bahaya. Sebab, batu-batu kecil itu tidak akan tersedot ke dalam mesin. "Kalau mesin jet itu, bahaya, batu-batu kerikilnya bisa tersedot ke dalam mesin," ujar Ilham.

Tak cuma itu, R80 disebut Ilham juga merupakan pesawat yang lebih besar dan luas dari pesawat sejenis lainnya. R80 akan didesain memiliki 80 kursi penumpang, engine termutakhir, ruang kabin pilot yang lebih luas.

"Lalu bahan bakarnya lebih irit. Tempat duduk pilot juga lebih luas. Kita juga pakai sistem yang mendukung dengan komputer," kata Ilham.
Menurut putra sulung B. J. Habibie ini, desain  yang diusung R-80 berbeda dengan N-250. Desain ini dikerjakan oleh puluhan desainernya  yang berpengalaman baik di dalam maupun luar negeri menggunakan software CATIA atau Dassault Systemes di fasilitas milik PT DI.
"Secara prinsip memang mirip tapi semuanya desain baru. Yang lebih penting pengalaman dari N-250. Karena ahlinya berasal dari program N-250. R-80 adalah kesempatan sekarang atau tidak sama sekali karena orang-orangnya  sudah tua dan hampir pensiun,"imbuhnya.
Ilham menuturkan, saat ini program R-80 sudah masuk di tahap desain pendahuluan atau preliminary design. Setelah selesai, akan masuk dalam tahap design rinci atau detail design. "Preliminary design dimaksudkan untuk membuat desain itu utuh dari ujung ke ujung,” kata Ilham.
Meski belum masuk detail design, Ilham menjamin pesawat yang dikerjakan pihaknya memiliki banyak keunggulan dibanding pesawat sejenis. Salah satunya adalah teknologi "Fly by Wire" atau sistem yang membatasi gerakan pesawat udara melalui komputer elektronik atau Flight Control Computer (FCC).

"Jadi kita untuk menggunakan sistem pengendalian pesawat terbang, kita juga menggunakan teknologi mutakhir yaitu adalah kita pakai sistem yang didukung oleh komputer.”
Menurut pengamat aviasi UGM, Arista Atmadja, R-80 cocok untuk kondisi Indonesia yang memiliki belasan ribu pulau. Apalagi, tidak perlu landasan pacu yang panjang untuk menerbangkannya.

"Ia bisa landing di landasan pacu yang pendek 1.900 meter cukup lah. Penumpang kapasitas 80 juga cocok di Indonesia yang negara kepulauan dan memiliki 237 bandara" bebernya.

Dia menambahkan, R-80 bisa memenuhi pangsa pasar domestik walaupun market internasional cukup bagus seperti kawasan Asia dan Asia Tenggara: Filipina, Vietnam, Kamboja, Malaysia dan Thailand.


Tantangan Besar
Program R-80 bukan mudah dilakukan. Selain pendanaan, tantangan yang harus dihadapi adalah masalah Sumber Daya Manusia (SDM)  dan fasilitas. Untuk itu, PT Ragio Aviasi Industri (RAI) mengajak PT Dirgantara Indonesia untuk turut serta dalam program ini.
"Pertama, pendanaan selalu menjadi tantangan, tapi kita selalu menemukan solusi tapi boleh dikatakan itu adalah salah satu tantangan. Kedua SDM, kita memang punya secukupnya tapi memang kita punya beberapa yang harus didorong,” kata Ilham Habibie.
PT RAI, tambah Ilham, mempercayakan PT DI, salah satu perusahaan BUMN Industri Strategis, untuk mengerjakan beberapa bagian pesawat. Namun, untuk detailnya Ilham belum bisa berkomentar banyak. Pembicaraan antar kedua pihak telah dilakukan.
"Dalam kasus R-80 ini mereka (PT DI) partner kita. Ada beberapa pekerjaan kita sub-con kepada mereka dari segi engineering saat ini. Ke depan, kita harapkan dia bisa membuat paling tidak sebagian daripada program ini dari segi fuselage dan juga wings-nya," cakapnya.

Sedangkan, dari pihak PT Dirgantara Indonesia mengaku siap membantu. Namun, mereka akan mengkaji mulai masalah bisnis plan, market analisis, maupun perkembangan apa yang telah dihasilkan.
“Secara program kita kalau dilihat 2015-2016 itu sudah full, sudah terstruktur. Jadi kita lagi melihat lagi program ini. Saat ini kita masih sebatas diskusi, kita harus melihat juga bagaimana kapasitas PT DI, bantuan apa yg bisa diberikan PT DI, bagaimana positioning-nya, ini belum ada keputusan masih dalam ranah diskusi.,” ucap Ade Yuyu Wahyuna, Kepala Pengembangan Bisnis PT. DI saat dihubungi  tim Liputan6.com.
Ditambahkan Ade, sebagai perusahaan negara yang berkecimpung di industri dirgantara, pihaknya juga akan membicarakan masalah pendanaan hingga kaitannya dengan pemerintah. Pembicaraan panjang pun akan dilakukan PT RAI dan PT DI agar program ini bisa maksimal.
 “Memang kita harus duduk lagi untuk membicarakan pengembangan bisnis seperti apa? Kaitan dengan pemerintah, masalah pendanaanya jadi masih kasar belum berbentuk. Tapi kita sudah mulai berdiskusi, tapi belum berbentuk kesepakatan,” kata dia.
Komponen Dalam Negeri
Untuk menjadi pesawat transport nasional, selain desain diperlukan juga komponen-komponen yang diproduksi di dalam negeri. Peneliti Utama Pustekbang Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional, Sulistyo Atmadi berharap kehadiran pesawat nasional juga mendatangkan industri-industri komponen pesawat di dalam negeri.
Ia berharap, siapa pun yang terlibat di dalam program pesawat nasional jangan pernah melupakan kemajuan industri manufaktur di dalam negeri.
“Pesawat transport nasional adalah pesawat yang semakin banyak menggunakan komponen lokal, itu harapan saya seperti itu. Memang  masih sulit untuk total, tapi mudah-mudahan komponen-komponen lainnya sudah lokal. Jadi jangan terlalu banyak komponen dari luar negeri, karena nantinya malah bukan pesawat nasional ya,” ungkap Sulistyo.
PT Infoglobal, perusahaan dalam negeri yang berkecimpung di industri avionik, mengaku siap jika nantinya mereka dipilih untuk membantu program ini. Saat ini, beberapa hasil produksinya sudah digunakan TNI di pesawat militer.
“Kami ini dalam rangka mau mengundang Pak Habibie agar beliau bisa melihat workshop kami di Surabaya sehingga beliau mau melihat langsung bagaimana kompetensi kami di bidang avionik,” kata dia.
“Kami satu-satu di dalam negeri yang sudah mendesain, manufaktur avionik pesawat tempur,”tutur Ahmad Fauzi, Marketing Manager PT. Infoglobal kepada Liputan6.com.

Menurut Ahmad, avionik pesawat militer dengan pesawat sipil relatif sama. Namun, saat ini pihaknya belum masuk ke pasar sipil karena terkendala masalah sertifikasi.
Ia pun berharap pemerintah membantu agar program pesawat nasional bisa sempurna dengan produk dalam negeri. “Pesawat sipil dan tempur itu avioniknya relatif sama, hanya berbeda regulasi dan sertifikasi. Sertifikasi di dunia selama ini masih didominasi FAA dari Amerika dan EASA dari Eropa. Di negeri kita sampai saat ini belum ada lembaga pemerintah yang membidangi itu. Bisa mensertifikasi dalam negeri. Makanya kami ingin sekali bersama-sama mencari solusi agar sertifikasi tidak tergantung luar,” cakapnya.
 “Kalau pemerintah berkenan membantu kita sertifikasi dalam negeri maka cita-cita itu bisa terwujud. Seperti yang dilakukan oleh China, yang tidak mau bergantung kepada 2 lembaga sertifikasi tadi sehingga pasar pesawat sipil tidak harus dipegang dua raksasa itu. Kebutuhan dalam negeri kita kan cukup besar, kenapa harus dari luar,”
Sementara itu, menurut Ilham kehadiran komponen dalam negeri sangat dimungkinkan di tempatkan di pesawat  R-80. Namun, semua akan melewati seleksi karena berkaitan dengan masalah tanggung jawab perusahaan.
“Kita adalah project owner dari pesawat R-80 ini. Kalau seandainya ada bagian-bagian belum bisa kita buat dari dalam negeri tapi katakanlah dalam waktu 5-10 tahun sudah ada supplier dari dalam negeri jadi kita bisa merekomendasikan ini yang akan kita gunakan bukan dari luar negeri lagi,” tutup Ilham.
Selain R-80, pemerintah telah  menetapkan N-219 dan N-245 sebagai program pesawat transport nasional. Pesawat ini dikembangkan oleh PT Dirgantara Indonesia dan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional.




Credit  Liputan6.com


Menteri Susi Tercengang Laut Papua Dikuasai Kapal Asing


CB, Jakarta - Batin Menteri Kelautan dan Perikanan (MKP) Susi Pudjiastuti seolah mendapat tamparan keras. Bagaimana tidak, dia mendapat berita jika Laut Wanam Papua dikuasai oleh kapal-kapal asing.

Susi pun bercerita, beberapa waktu lalu mendapat tamu dari seorang warga Papua. Orang tersebut datang untuk pertama kalinya di ibukota dan takjub melihat gedung dan lampu-lampu yang terangnya.

Sayang, menurut orang tersebut lampu di Jakarta kalah terang dengan lampu yang berada di Papua.

"Dia bilang 'Bu lampu Jakarta  sangat terang tetapi lampu Wanam lebih terang dari Jakarta' ucapan lugu dan sangat naif tetapi sebuah tamparan keras kita. Yang dimaksud kapal asing terapung di depan desa mereka," kata dia dalam Pidato Kedaulatan, Jakarta, Selasa (21/4/2015).

Mendengar hal tersebut, Susi pun terhentak. Dia merasa seolah melakukan pembiaran atas kapal-kapal asing tersebut.
Susi menegaskan tinggal diam. Dia meminta seluruh jajarannya untuk menghalau kapal-kapal asing yang terindikasi melakukan pencurian ikan.

"Seluruh jajaran KKP, kita harus menunjukan bukti manusia bebas. Tidak takut diintimidasi, tidak diancam, akan konsekuensi demi kebenaran, kedaulatan ekonomi," ujarnya.

Sejumlah peraturan pun telah dikeluarkan oleh pemerintah, salah satunya ialah moratorium kapal bekas asing. Hal itu penertiban pencurian ikan.

"Moratorium untuk menertibkan ilegal fishing, menyadarkan sumber daya alam luar biasa," tandas dia


Credit  Liputan6.com

Unit Forensik FBI Akui Kesaksian Palsu Selama 20 Tahun


Unit Forensik FBI Akui Kesaksian Palsu Selama 20 Tahun 
 Ilustrasi. (REUTERS/Lucas Jackson)
 
Jakarta, CB -- Departemen Kehakiman dan FBI secara resmi mengakui hampir setiap pemeriksaan unit forensik di FBI memberikan kesaksian yang cacat dan tidak teratur pada hampir semua pemeriksaan selama lebih dari dua dekade, sebelum tahun 2000.

Menurut National Association of Criminal Defense Lawyers (NACDL) dan Innocence Project, pemeriksa unit forensik FBI memberi kesaksian cacat dengan membesar-besarkan pemeriksaan pada 95 persen dari 268 ulasan tentang perbandingan rambut manusia yang dipakai sebagai alat bukti.



"Pemakaian analisis rambut mikroskopis FBI selama tiga dekade untuk memberatkan terdakwa adalah bencana yang lengkap," ujar Peter Neufeld, pendiri Innocence Project.

Menurutnya, lembaga sekelas FBI seharusnya bisa melakukan investigasi yang mendalam untuk mengungkap suatu kasus karena pemerintah bergantung pada pemeriksaan dari FBI.


Investigasi perbandingan rambut dimanfaatkan para ilmuwan forensik untuk mencari kemungkinan tersangka. Helai rambut di tempat kejadian perkara juga dapat digunakan sebagai barang bukti.

Pengumuman ini menyoroti kegagalan besar ilmu forensik. Lembaga ini berencana mengubah standar disiplin ilmu forensik pada tahun ini.

Pengakuan FBI ini memunculkan keyakinan dari para pengamat bahwa bisa jadi ada beberapa orang tak bersalah kini mendekam di penjara karena kesalahan investigasi FBI.

Pada tahun 2002, FBI melaporkan lebih dari 11 persen dari pemeriksaan perbandingan rambut yang mereka lakukan adalah palsu. Akibatnya, lima terdakwa telah dibebaskan sejak tahun 2009, mereka dahulu dituding melakukan pembunuhan atau perkosaan dan dihukum selama 20 sampai 30 tahun penjara.


Credit  CNN Indonesia


Saudi Akan Akhiri Serangan Udara di Yaman


Saudi Akan Akhiri Serangan Udara di Yaman  
Arab Saudi mengumumkan akan menghentikan serangan udara dan memulai proses politik di Yaman. (Reuters/Stringer)
 
Jakarta, CB -- Arab Saudi mengumumkan pada Selasa (21/4) bahwa serangan udara di Yaman untuk menggempur pemberontak Syiah al-Houthi yang telah berlangsung sekitar sebulan akan segera diakhiri.

Iran, yang mendukung Houthi, menyambut gencatan senjata itu.

"Operation Decisive Storm telah mencapai tujuannya...(termasuk) menghapus ancaman terhadap Arab Saudi dan negara-negara tetangga, terutama dalam hal senjata berat," kata sebuah pernyataan yang disiarkan oleh kantor berita milik pemerintah Saudi, SPA.


Dalam surat pernyataan itu, Arab Saudi mengatakan akan memulai operasi baru yang disebut ‘Operation Restoring Hope’, yang akan menggabungkan aksi politik, diplomatik dan militer. Namun operasi baru ini akan berfokus pada “proses politik yang akan mengarah ke masa sepan yang stavil dan aman untuk Yaman.”

Juru bicara Saudi, Brigjen Ahmed Asseri, mengatakan aliansi masih menargetkan Houthi. "Koalisi akan terus mencegah milisi Houthi bergerak atau melakukan operasi apapun di dalam Yaman," katanya kepada wartawan di Riyadh.

Amerika Serikat, yang merupakan sekutu dekat Saudi, pada Selasa juga mengatakan menyambut baik pengumuman Arab Saudi ini.

"Amerika Serikat menyambut pengumuman hari ini oleh pemerintah Arab Saudi dan mitra koalisinya dari kesimpulan Operation Decisive Storm di Yaman," kata Alistair Baskey, juru bicara Dewan Keamanan Nasional Gedung Putih.

Serangan udara yang dilancarkan oleh Arab Saudi dan negara koalisinya untuk memukul mundur pasukan Houthi yang mulai merangsek masuk ke Aden, tempat persembunyian terakhir Presiden Yaman, Abd-Rabbu Mansour Hadi, yang kini berada di Riyadh sejak serangan udara dimulai.

Senin lalu sebuah serangan udara yang menargetkan depot senjata di Bukit Fat Attan, mengenai Gedung KBRI yang berada sekitar satu kilometer dari Faj Attan. Dua diplomat dan seorang WNI lain terluka akibat ledakan, namun korban warga sipil Yaman berjatuhan. Media lokal melaporkan sekitar 46 orang tewas, serta hamppir 400 lainnya terluka.

Credit  CNN Indonesia

Tuntut Reformasi PBB, Jokowi: Masa Depan Dunia di Asia-Afrika


Tuntut Reformasi PBB, Jokowi: Masa Depan Dunia di Asia-Afrika  
Presiden Joko Widodo memberikan pidato pembukaan di forum peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika yang digelar di JCC Senayan, Jakarta, Rabu (22/4). REUTERS/Beawiharta.
 
Jakarta, CB -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyoroti terjadinya ketidakseimbangan global yang membawa dampak buruk bagi negara-negara di Asia dan Afrika. Karenanya Jokowi mendesak perlunya reformasi di Perserikatan Bangsa-Bangsa demi terwujudnya kesetaraan dalam keadilan dan kemakmuran bagi seluruh bangsa di dunia.

Pernyataan Jokowi tersebut disampaikan di hadapan seluruh peserta peringatan 60 tahun Konferensi Asia-Afrika yang digelar di Jakarta Convention Center, Senayan, Jakarta, Rabu (22/4).


“Sebuah tatanan dunia baru yang didasari oleh kesetaraan keadilan dan kemakmuran belum terwujud sesuai dengan cita-cita pendahulu kita,” kata Jokowi dalam pidato pembukaan. “60 tahun berlalu, perjuangan kita belum selesai.”

Jokowi secara tegas menyindir dominasi sekelompok negara-negara maju yang menyampingkan keadilan dan kesejahteraan pada negara-negara di Asia-Afrika. “Kita mendesak reformasi PBB agar mengutamakan keadilan dan kemakmuran bagi seluruh bangsa-bangsa di dunia,” ujar Jokowi.

Jokowi juga menyinggung akan pentingnya kemerdekaan dan kedaulatan bagi Palestina. “Kita semua harus mendukung Palestina sebagai sebuah negara yang merdeka,” kata Jokowi seraya menekankan perlu dilawan ketidakadilan global.

Indonesia, lanjut Jokowi, siap memainkan peran global secara positif demi terwujudnya keadilan, kesejahteraan, kemakmuran, dan solidaritas global. “Kita bangsa-bangsa di Asia-Afrika harus berdiri sama tinggi dengan bangsa-bangsa di dunia sesuai cita-cita pendiri kita 60 tahun lalu.”

Jokowi lantas mengingatkan pentingnya mempererat kerja sama di antara seluruh anggota KAA karena akan menjadi pusat perubahan dunia. “Saya berkeyakinan masa depan dunia ada di Asia-Afrika,” kata Jokowi dengan tegas yang disambut tepuk tangan seluruh peserta.


Credit  CNN Indonesia

Di KAA, Jokowi Paparkan Tiga Tantangan Negara Asia Afrika


Di KAA, Jokowi Paparkan Tiga Tantangan Negara Asia Afrika Menurut Jokowi, tiga tantangan ini harus ditemukan penyelesaiannya agar bangsa-bangsa Asia Afrika bisa berdiri sejajar dengan negara lain di seluruh dunia. (Reuters/Darren Whiteside)
 
Jakarta, CB -- Presiden Joko Widodo hari ini resmi membuka Konferensi Tingkat Tinggi Asia Afrika di Jakarta, Selasa (22/4). Dalam pidatonya, Jokowi memaparkan tiga tantangan yang harus dihadapi bersama.

Menurut Jokowi, tiga tantangan ini harus ditemukan penyelesaiannya agar bangsa-bangsa Asia Afrika bisa berdiri sejajar dengan negara lain di seluruh dunia. Di antara solusinya adalah mempererat kerja sama di beberapa bidang.

Tantangan pertama adalah kesejahteraan. Menurut Jokowi tantangan ini bisa diatasi dengan mempererat kerja sama untuk menghapuskan kemiskinan.

"Kita harus mempererat kerja sama untuk menghapuskan kemiskinan, kesehatan, ilmu pengetahuan dan memperluas lapangan kerja," ujar Jokowi.

Tantangan kedua adalah mempererat solidaritas. Salah satu cara untuk memperkuatnya adalah dengan meningkatkan investasi serta membangun kerja sama ekonomi antara negara-negara Asia Afrika.

"Dengan saling membantu membangun konektivitas, infrastruktur, bandara dan jalan. Indonesia akan menjadi jembatan maritim yang menghubungkan kedua benua," tutur Jokowi.

Tantangan ketiga adalah stabilitas, baik internal dan eksternal. Dalam hal ini, Jokowi bertanya pada para delegasi.

"Kita harus bertanya apa yang salah dengan kita, sehingga banyak negara Asia
Afrika yang dilanda berbagai konflik internal, kita harus bekerja sama menghadapi kekerasan, pertikaian dan radikalisme," kata Jokowi.

Selain itu, Jokowi juga mengajak negara-negara Asia Afrika perang melawan narkoba yang menghancurkan negara. Namun dia menegaskan bahwa berbagai tantangan ini harus dihadapi dengan damai.

"Melalui forum ini, saya yakin bahwa masa depan dunia ada di sekitar ekuator di tangan kita," tegas Jokowi.

Hari ini adalah puncak dari KAA setelah sebelumnya didahului oleh pertemuan para pejabat tinggi, menteri luar negeri, dan pelaku bisnis Asia Afrika. Dari 109 negara undangan, 21 kepala negara hadir di Jakarta.

Jokowi juga hari ini dijadwalkan akan melakukan pertemuan bilateral beberapa kepala negara, yaitu Singapura, Tiongkok, Jepang dan Yordania.

Rangkaian peringatan 60 tahun KAA berlangsung pada 19-24 April di Jakarta dan Bandung.

Credit  CNN Indonesia

TNI AL tambah empat pesawat latih baru


... kami perlu pesawat latih yang spesifik...
Surabaya (CB) - TNI AL menambah empat pesawat latih dasar baru jenis Beechcraft Bonanza G-36 yang akan dioperasikan oleh Skuadron 200 Wing Udara 1/Pusat Penerbangan TNI AL, di Surabaya.

Keempat pesawat latih dasar yang baru itu diserahterimakan dalam upacara penerimaan yang disaksikan Kepala Staf TNI AL, Laksamana TNI Ade Supandi, di Base Ops Pangkalan Udara TNI AL Juanda, Surabaya, Jawa Timur, Senin.

Dalam upacara serah terima pesawat baru itu, keempat pesawat latih dasar itu diserahkan Asisten Logistik Kepala Staf TNI AL, Laksamana Muda TNI Hari Pratomo, kepada Komandan Pusat Penerbangan TNI AL, Laksamana Pertama TNI Sigit Setiyanta.

"Untuk mencetak penerbang yang profesional dan handal, kami perlu pesawat latih yang spesifik. Sebelumnya, kami sudah punya empat pesawat sejenis, sehingga kami sekarang memiliki delapan pesawat latih Bonanza G-36," kata Supandi.

Untuk pengadaan 2015, TNI AL masih memerlukan pesawat latih lagi sebanyak empat pesawat udara. "Itu pesawat latih mesin tunggal, yaitu Bonanza G-36 , tapi ke depan kami membutuhkan enam jenis mesin ganda," katanya.

Bahkan, untuk calon penerbang yang memasuki pelatihan madya akan bisa berlatih dengan pesawat yang lebih besar, seperti CN-235 dan Cassa N-212.

"Pesawat itu merupakan kepanjangan mata dalam deteksi kapal-kapal permukaan," katanya.

Ditanya antisipasi kecelakaan atau insiden dalam latihan dengan pesawat latih, orang nomer satu di TNI AL itu mengatakan pelatihan di lingkungan TNI AL itu dilakukan secara lebih rinci.

"Tidak hanya itu, perawatan juga kita lakukan secara rutin dan kalau ada error akan langsung dilakukan perbaikan. Kita juga memiliki Tim Keselamatan Penerbangan yang selalu memantau," katanya.

Dalam upacara serah terima pesawat udara latih dasar itu, Supandi sempat membaptis mereka dengan air dalam kendi serta membuka selubung pesawat yang bertuliskan Skuadron 200.

Terkait pengadaan pesawat latih dengan penyedia PT Krida Setia Abadi itu,  Setiyanta menjelaskan nilai keempat pesawat latih buatan Beechcraft Company di Wichita, Kansas, AS itu mencapai Rp59 miliar.

"Sertifikasi dan pelatihan untuk pengoperasian pesawat itu sudah dilakukan di AS pada November-Desember 2014, bahkan keempat pesawat latih itu sebenarnya sudah memeriahkan HUT TNI 2014, tapi upacara resmi baru hari ini," katanya.

Spesifikasi pesawat latih Bonanza G-36 adalah mesin tunggal, bertenaga 300 HP, enam silinder, dan bahan bakar avgas. Kapasitas pesawat terbang adalah empat orang dengan kecepatan 326/jam dan daya jelajah 1.713 km di ketinggian maksimal 5.639 m.

Pada periode II (2015-2019), TNI AL berkomitmen untuk membangun kekuatan, khususnya pesawat udara yakni helikopter anti-kapal selam (11 unit), helikopter anti-kapal permukaan air (delapan unit), helikopter angkut taktis (empat unit), CN235-2000 Patmar (tiga unit), dan sejumlah simulator.

Selain alutsista, TNI AL juga berencana mengembangkan pangkalan udara TNI AL kelas A di Tanjung Pinang dan kelas B di Bengkulu, Ambon, dan Tual, serta Wing Udara 3 di Sorong.

Credit  ANTARA News

Benda Terbesar Sejagat Ditemukan di Area Misterius Alam Semesta


 
ESA Citra supervoid (berbentuk lingkaran) seperti diambil teleskop Planck.


CB — Astronom menemukan obyek raksasa di alam semesta. Obyek itu ialah supervoid, punya diameter sekitar 1,8 juta tahun cahaya. Bayangkan besarnya, rentang jarak Bumi ke Pluto saja hanya 5,3 jam cahaya.

Istvan Szapudi, astronom yang memimpin studi di University of Hawaii di Manoa, mengatakan bahwa obyek tersebut kemungkinan "merupakan benda tunggal terbesar yang pernah ditemukan oleh manusia".

Obyek terbesar itu ditemukan saat Szapudi dan tim tengah mempelajari fenomena "area dingin" atau "cold spot" di alam semesta. Area itu memiliki materi 20 persen dan galaksi 10.000 lebih sedikit dibanding area lain.

"Cold spot" merupakan area yang begitu misterius, ditemukan pada tahun 2004. Astronom hingga saat ini belum mampu menguraikan tentang asal-usul area tersebut serta dampaknya pada pemahaman akan asal-usul alam semesta.

Di tengah upaya menguraikan "cold spot", dalam satu studinya, Szapudi dan timnya menemukan supervoid terbesar ini. Dibandingkan dengan bagian alam semesta lain yang padat, supervoid bisa diumpamakan sebagai sebuah lubang.

Meskipun demikian, Andras Kovacs dari Eotovos Lorand University di Budapest yang juga terlibat studi mengatakan, "Supervoid tidak benar-benar kosong. Mereka hanya sangat kurang padat."

"Yang kami temukan adalah supervoid terbesar yang pernah ditemukan. Dengan kombinasi ukuran dan kekosongannya, supervoid kami sangat jarang. Kami memperkirakan hanya ada beberapa supervoid yang sebesar ini di alam semesta," imbuh Kovacs.

Penemuan supervoid ini sedikit memberi penjelasan tentang misteri "cold spot". Area itu mungkin lebih dingin dan memiliki lebih sedikit galaksi karena keberadaan supervoid besar di pusatnya.

Adanya supervoid bisa menguraikan misteri "cold spot" sebab dalam semesta yang terus mengembang seperti yang dipahami saat ini, foton cahaya akan bergerak lebih lambat ketika melintasi void.

Seiring memasuki supervoid, energi kinetik foton cahaya diubah menjadi energi potensial. Bayangkan pergerakan foton cahaya memasuki supervoid seperti manusia yang mendaki sebuah bukit.

Dalam semesta yang stasioner atau tak mengembang, foton cahaya akan mendapatkan lagi energi kinetiknya begitu keluar dari supervoid. Dengan demikian, kecepatannya akan sama cepat. Bayangkan seperti manusia yang turun gunung.

Namun, dalam semesta yang mengembang, skenarionya berbeda. Ruang akan lebih besar sehingga supervoid, jika dianggap sebagai bukit, akan lebih rendah ketika manusia menuruninya. Maka dari itu, kecepatan foton cahaya pun akan lebih lambat ketika keluar.

Meskipun memberi sedikit pencerahan, supervoid hanya menyumbang 10 persen dari anomali "cold spot". Jadi, penemuannya belum mampu memecahkan misteri "cold spot", malah menambah daftar pertanyaan yang harus dijawab.

"Sekarang kita harus menjawab bagaimana void itu terbentuk. Ini adalah fenomena yang sangat jarang," ungkap Roberto Trotta dari Imperial College London yang tak terlibat studi seperti dikutip The Guardian, Senin (20/4/2015).



Credit  KOMPAS.com

Terungkap, Bumi Pernah "Kiamat" Enam Kali



 
Science Photo Library Ilustrasi kepunahan massal


CB - Selama 450 juta tahun, Bumi pernah mengalami "kiamat" atau kematian massal 5 kali. Itulah yang dipahami selama ini.

Dalam publikasi di Geological Society of American Bulletin, ilmuwan mengatakan, ada satu lagi peristiwa yang bisa disebut kematian massal, yaitu peristiwa Capitanian yang terjadi 262 juta tahun lalu.

David Bond dari University of Hull dan timnya melakukan penelitian di Spitsbergen, pulau pada jarak 890 km dari pulau utama Norwegia, untuk membuktikan adanya "kiamat" keenam itu.

Bond dan rekannya meneliti Kapp Starostin Formation, lapisan batuan setebal 400 meter di beberapa lokasi Spitsbergen, yang bisa memberi petunjuk tentang kondisi 27 juta tahun masa Permian Tengah, masa di mana peristiwa Capitanian diduga terjadi.

Pertama, Bond harus memastikan bahwa data dari lapisan batuan tersebut menunjukkan kesamaan dengan data adanya peristiwa Capitanian yang diambil dari wilayah tropis.

Dengan menganalisis rasio isotop karbon dan stronsium serta beragam logam dan polaritas magnetik, Bond berhasil mengonfirmasi bahwa lapisan batuan tersebut menunjukkan korelasi dengan lapisan batuan di wilayah tropis.

Kedua, Bond harus bisa menunjukkan adanya penurunan populasi satwa tertentu secara drastis pada waktu terjadinya kepunahan massal.

Bond pun menganalisis populasi mollusca jenis brachiopoda dan bivalvia. Dia menunjukkan bahwa lapisan Capitania, populasi brachiopoda mengalami penurunan hingga 87 persen. Itu merupakan petunjuk terhadinya kepunahan massal.

Kemudian pada lapisan batuan yang lebih muda, brachiopoda kembali muncul. Namun, pasca kepunahan massal itu, bivalvia lebih mendominasi.

Menurut Bond, kepunahan massal kala itu terjadi karena erupsi Emeishan Traps, kini terletak di provinsi Sichuan, China. Erupsi melepaskan banyak karbon dioksida, membuat laut mengalami pengasaman dan kekurangan oksigen.

Penelitian tentang peristiwa Capitanian dibutuhkan sebab sejak diketahui 20 tahun lalu, peristiwa itu belum dikategorikan sebagai kematian massa.

Ada kematian massal yang lebih besar berpaut 12 juta tahun dari peristiwa Capitanian. Peristiwa yang disebut Kiamat Permian Akhir itu memusnahkan 96 persen spesies di muka Bumi. Karena terpaut singkat, seringkali Captanian dan permian Akhir dianggap satu.

Karena belum banyak diteliti dan minim bukti dampak, Capitanian juga sering dianggap hanya kiamat regional, bukan global.

Dengan hasil penelitiannya, Bond yakin bahwa Capitanian merupakan peristiwa yang terpisah dengan Permian Akhir. Ia juga yakin bahwa peristiwa itu bisa dikatakan kematian massa yang global.

Meski demikian, tak semua setuju bahwa peristiwa Capitanian bisa dikatakan kiamat global. Salah satunya Matthew Clapham dari Universoty of California di Santa Cruz.

"Hilangnya beberapa lusin spesies di suatu daerah tak menjadikan sebuah peristiwa sebagai kematian massal," katanya seperti dikutip BBC, Selasa (21/4/2015). Namun Clapham mengakui bahwa hasil riset Bond menyuguhkan fakta menarik di Spitsbergen jutaan tahun lalu.


Credit  KOMPAS.com