WASHINGTON
- Lembaga think tank Amerika Serikat (AS) dan Pentagon telah meremehkan
jumlah kapal selam nuklir China yang sedang dibangun. Laporan analisis
terbaru menunjukkan hal itu.
"Foto-foto yang diambil dari Bohai Shipyard dan Longpo Naval Facility menunjukkan bahwa China memiliki lebih banyak kapal selam serang nuklir dalam pembangunan daripada yang diyakini sebelumnya," bunyi laporan Defense One yang disitat Sputnik, Kamis (22/11/2018).
Laporan itu mengatakan ada satu kapal selam ekstra yang sedang dibangun yang sebelumnya tidak disebutkan oleh Pentagon.
"Namun demikian, ada lebih sedikit kapal selam nuklir operasional daripada yang dipercaya oleh lembaga-lembaga Barat, yaitu Departemen Pertahanan AS dan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS)," kata laporan itu.
CSIS dan Pentagon memperkirakan kekuatan nuklir lautan China telah mematok jumlah kapal selam kelas operasional Jin atau 094 berjumlah empat.
"Namun dua kapal bawah air ini kelihatannya tidak beroperasi," kata Catherine Dill dari Pusat Studi Nonproliferasi James Martin di Institut Studi Internasional Middlebury di Monterey, seperti dikutip oleh Defense One.
Khususnya, Laporan Militer China tahun 2018 dari Pentagon dan grup China Power dari CSIS menyatakan bahwa empat kapal selam kelas 094 aktif.
Sebagai perbandingan, pasukan nuklir Rusia menampilkan sembilan kapal selam nuklir strategis yang menyediakan patroli militer berkelanjutan di laut, kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Mei 2017, seperti dilaporkan Sputnik.
"Foto-foto yang diambil dari Bohai Shipyard dan Longpo Naval Facility menunjukkan bahwa China memiliki lebih banyak kapal selam serang nuklir dalam pembangunan daripada yang diyakini sebelumnya," bunyi laporan Defense One yang disitat Sputnik, Kamis (22/11/2018).
Laporan itu mengatakan ada satu kapal selam ekstra yang sedang dibangun yang sebelumnya tidak disebutkan oleh Pentagon.
"Namun demikian, ada lebih sedikit kapal selam nuklir operasional daripada yang dipercaya oleh lembaga-lembaga Barat, yaitu Departemen Pertahanan AS dan Pusat Studi Strategis dan Internasional (CSIS)," kata laporan itu.
CSIS dan Pentagon memperkirakan kekuatan nuklir lautan China telah mematok jumlah kapal selam kelas operasional Jin atau 094 berjumlah empat.
"Namun dua kapal bawah air ini kelihatannya tidak beroperasi," kata Catherine Dill dari Pusat Studi Nonproliferasi James Martin di Institut Studi Internasional Middlebury di Monterey, seperti dikutip oleh Defense One.
Khususnya, Laporan Militer China tahun 2018 dari Pentagon dan grup China Power dari CSIS menyatakan bahwa empat kapal selam kelas 094 aktif.
Sebagai perbandingan, pasukan nuklir Rusia menampilkan sembilan kapal selam nuklir strategis yang menyediakan patroli militer berkelanjutan di laut, kata Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu pada Mei 2017, seperti dilaporkan Sputnik.
"Angkatan
Laut Rusia juga berencana untuk meningkatkan jumlah kapal selam nuklir
strategis menjadi 13, termasuk tujuh 'Boreys' dengan rudal 'Bulava',"
ungkapnya.
Armada kapal selam bertenaga nuklir AS memiliki 14 kapal selam kelas Ohio, yang sebanding dengan ukuran kelas Borey Rusia dan kapal selam kelas 094 Cina.
Armada kapal selam bertenaga nuklir AS memiliki 14 kapal selam kelas Ohio, yang sebanding dengan ukuran kelas Borey Rusia dan kapal selam kelas 094 Cina.
Credit sindonews.com