BRUSSELS
- Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengumumkan bahwa Ankara
akan menerima pasokan pertama sistem rudal pertahanan S-400 Rusia pada
akhir 2019. Pengumuman itu disampaikan kepada wartawan di sela-sela
pertemuan NATO di Brussels, Rabu.
"Baterai pertama akan dikirimkan menjelang akhir tahun depan," kata Cavusoglu.
Cavusoglu
mengatakan, selain Amerika Serikat (AS), beberapa negara anggota NATO
lainnya juga telah mempertanyakan pembelian sistem pertahanan canggih
Moskow itu. Namun, diplomat Turki itu minta sikap sekutu-sekutu Ankara
di NATO itu diakhiri.
"Kami dapat memahami bagian teknis. Sebagai
contoh, adalah normal bagi mereka untuk bertanya apakah S-400 mengakui
NATO, sistem NATO atau sekutu sebagai musuh. Kami juga sensitif terhadap
masalah ini," katanya, dikutip Anadolu, Kamis (12/7/2018).
"Kami telah menetapkan kondisi kami dalam hal ini saat melakukan pembelian," ujarnya.
Desember
lalu, Turki mengumumkan telah menyelesaikan perjanjian dengan Rusia
untuk pembelian dua sistem S-400 pada awal 2020. Kemudian bulan April
lalu, kedua pihak setuju pengiriman pertama sistem rudal itu dipercepat.
S-400
adalah sistem rudal anti-pesawat jarak jauh Rusia yang paling canggih.
Sistem ini memiliki kemampuan untuk menembakkan tiga jenis rudal yang
mampu menghancurkan target, termasuk rudal balistik dan jelajah.
Pada
bulan Juni, Senat AS meloloskan undang-undang yang melarang penjualan
pesawat jet tempur siluman F-35 ke Turki. Alasannya, karena Ankara
membeli S-400 Rusia dan menahan pastor asal Amerika Serikat.
Meski membeli persenjataan canggih dari Rusia, Cavusoglu menolak klaim bahwa Turki telah berpaling dari NATO.
“Jika
sekutu NATO kami memenuhi kebutuhan kami ini, kami akan mengambilnya
dari mereka; kami memberi mereka prioritas," ujarnya, mengacu alasan
utama Ankara membeli sistem rudal canggih Moskow.
WASHINGTON - Layanan Angkatan Udara Amerika Serikat (AS) sedang mengupayakan upgrade
muatan bom untuk pesawat B-52 Stratofortress. Militer Washington
menyatakan peningkatan fungsi pesawat pembom itu untuk menghadapi
pesaing terdekat, yang tak lain adalah Rusia dan China.
Layanan itu telah mem-posting dokumen Request For Information
(RFI) untuk mengidentifikasi calon kontraktor yang dapat memberikan
wawasan tentang cara terbaik mengintegrasikan bom yang lebih baru dan
lebih berat di bawah sayap pesawat.
Pesawat B-52 diperkirakan akan terbang selama 30 tahun lagi, sehingga berpotensi menjalani upgrade. Peningkatan fungsi muatan bom pesawat itu sejatinya juga merupakan bagian dari Heavy Weapon Release Pylon Program.
Menurut Layanan Angkatan Udara, program itu dijalankan karena ada ancaman yang muncul di depan, terutama agresor di Pasifik.
"Ini bukan persyaratan yang datang entah dari mana," kata pejabat layanan itu kepada Military.com
pada hari Senin waktu setempat. "Ada alasan kuat mengapa kami harus
turun ke jalan itu," lanjut pejabat yang berbicara dalam kondisi anonim
tersebut.
Meski tak disebutkan negara-negara pesaing AS, namun
dokumen militer Washington telah berkali-kali memasukkan Rusia dan China
sebagai pesaing utama.
Amunisi khusus untuk pesawat yang di-upgrade tersebut belum dipromosikan. Namun, tujuannya adalah meningkatkan muatan bom yang dibawa. "Para pejabat ingin pylon mampu membawa banyak senjata dengan berat 5.000 pon hingga 20.000 pon," bunyi dokumen RFI.
Kemampuan maksimum pylon pesawat B-52 saat ini adalah membawa 5.000 pon amunisi.
"Pylon
eksternal dirancang pada tahun 1959 dan telah beroperasi sejak 1960-an.
Ketika diperkenalkan, tidak ada persyaratan dan tidak ada orang yang
memperkirakan perlunya membawa senjata yang lebih berat dari 5000 pon,"
lanjut dokumen tersebut, yang dikutip Rabu (11/7/2018).
Menurut seorang pejabat Layanan Angkatan Udara AS, sekarang kemampuan muatan bom pesawat itu sudah berubah.
"Pesaing-pesaing
kelas atas mendorong pilihan-pilihan ini," kata pejabat layanan
tersebut merujuk pada Strategi Pertahanan Nasional (NDS) terbaru dari
Departemen Pertahanan AS.
Menurut NDS 2018, China adalah pesaing
strategis yang menggunakan ekonomi predator untuk mengintimidasi
tetangganya dengan militerisasi di Laut China Selatan.
"Semakin
jelas bahwa China dan Rusia ingin membentuk dunia yang konsisten dengan
model otoriter mereka, mendapatkan hak veto atas keputusan ekonomi,
diplomatik dan keamanan negara-negara lain," lanjut dokumen NDS.
Sekretaris Angkatan Udara Heather Wilson telah beberapa kali menyatakan
pesatnya kemajuan teknologi China yang mendorong layanan untuk
bereaksi. "Ada pengakuan eksplisit tentang munculnya kembali persaingan
kekuatan besar," katanya.
"(China) memodernisasi dengan sangat cepat. Mereka memodernisasi pertahanan udara mereka, juga kemampuan air-to-air mereka benar-benar memodernkan seluruh board.
Ini adalah ancaman mondar-mandir bagi Angkatan Udara AS karena laju
modernisasi mereka," ujarnya di Pentagon beberapa waktu lalu.
CB, Jakarta - Mata negara-negara NATO
memandang tajam ke Presiden Donald Trump di tengah KTT NATO pada 11
Juli di Brussels, Belgia. Donald Trump bahkan melancarkan serangan
sarkasnya kepada sekutu NATO dengan menyebut pertemuan dengan Vladimir
Putin "lebih mudah" dibanding dengan KTT NATO sat tur Eropa-nya.
Pernyataan
Donald Trump ini tidak meyakinkan sekutunya resah atas risiko keretakan
aliansi militer Atlantik utara yang telah berdiri selama 69 tahun.
Dilaporkan
Associated Press, 11 Juli 2018, Trump mengatakan pada Selasa 10 Juli
bahwa dia "tidak bisa mengatakan saat ini apakah Putin teman atau musuh,
tetapi Trump hanya menyebutnya sebagai pesaing. Pernyataan ini
terbilang menyengat di saat sejumlah intelijen AS menyimpulkan isu bahwa
Rusia ikut campur dalam pemilu 2016 untuk pencalonan Trump.
Trump
tiba di Brussels pada malam KTT NATO setelah serangan berulang terhadap
pakta pertahanan ini. Trump menekan negara-negara NATO untuk memenuhi
target mereka untuk menghabiskan 2 persen dari produk domestik bruto
mereka pada pertahanan hingga 2024. Selama kampanye kepresidenannya, dia
menyebut hanya akan membela negara-negara NATO yang memenuhi kewajiban
mereka.
Presiden
Donald Trump, berbicara dengan Presiden Rusia Vladimir Putin, saat
berjalan menuju sesi foto dalam acara KTT APEC di Danang, Vietnam, 11
November 2017. REUTERS/Jorge Silva
Trump, yang
mendarat di Belgia selanjutnya akan menuju ke London, di mana
pemerintahan Perdana Menteri Theresa May berada dalam gejolak rencananya
untuk keluar dari Uni Eropa.
Selasa Pagi, Presiden Dewan
Eropa, Donald Tusk, menyampaikan pesan kepada Trump bahwa "adalah
penting untuk mengetahui siapa teman strategis Anda dan siapa masalah
strategis Anda." Tusk mengingatkan bahwa negara-negara Eropa
membelanjakan anggaran militer lebih banyak dari Rusia dan sebanyak yang
dikeluarkan Cina. NATO memperkirakan bahwa 15 anggota atau lebih dari
setengahnya, akan memenuhi patokan anggaran pada 2024. NATO setuju bahwa
pada 2014 setiap anggota akan meningkatkan pengeluaran militer menjadi 2
persen dari produk domestik bruto pada tahun 2024. Sekarang,
pengeluaran kumulatif oleh Eropa dan Kanada telah meningkat hampir US$
90 miliar atau Rp 1,293 triliun sejak 2015.
"Bersiap-siap
untuk pergi ke Eropa. Pertemuan pertama: NATO. AS menghabiskan banyak
waktu lebih banyak daripada negara lain untuk melindungi mereka. Tidak
adil bagi pembayar pajak AS. Di samping itu, kita kehilangan US$ 151
miliar (Rp 2,170 triliun) pada Perdagangan dengan Uni Eropa. Yang
memberi kami tarif besar (dan Hambatan perdagangan)!" kicau Trump.
Kunjungan
Trump diyakini memicu protes besar di London dan tempat lain di
Inggris. Setelah Inggris Trump akan singgah di Skotlandia sebelum
berakhir di Helsinki dengan Putin.
"Putin mungkin yang paling mudah dari mereka semua," kicau Trump.
"Saya
pikir bahwa bergaul dengan Rusia, bergaul dengan Cina, bergaul dengan
orang lain adalah hal yang baik, bukan hal yang buruk," tambah Trump.
Pertemuan
Donald Trump dengan Putin akan diawasi untuk melihat apakah Trump akan
menegur atau merangkul Putin, yang telah berulang kali membantah tuduhan
intervensi Rusia terhadap pemilu AS.
Markas baru NATO di Brussels, Belgia, 7 Mei 2018.[REUTERS/Francois Lenoir]
Dilansir
dari Reuters, aliansi NATO mengadakan pertemuan dua hari mulai Rabu 11
Juli. Ini menjadi KTT dua tahunan pertama NATO di markas baru senilai
miliaran dolar di Brussels, Belgia. Berbanding terbalik, banyak pemimpin
negara anggota KTT yang cemas ketika mereka dihadapkan pada kritikan
Donald Trump.
Pertemuan ini akan dihadiri lebih dari 40
kepala pemerintahan termasuk 29 negara sekutu dan mitra non-anggota dari
Finlandia hingga Afghanistan.
NATO juga akan meluaskan
sayap dengan mengundang Macedonia untuk memulai perundingan dan
menentang peringatan Rusia terhadap ekspansi blok NATO terhadap Balkan.
NATO telah
sepakat menguatkan program pertahanannya sejak aneksasi Rusia atas
Crimea dari Ukraina pada 2014 dengan mengirim batalion ke Baltik dan
Polandia untuk mencegah serangan Rusia yang potensial.
"Tidak boleh ada yang melupakan esensi politik dan hubungan internasional (dengan Rusia)," kata Tusk.
BRUSSELS
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuntut negara-negara
NATO untuk meningkatkan pembelanjaan pertahanannya hingga empat persen
dari produk domestik bruto (PDB) mereka. Pejabat Gedung Putih mengungkap
permintaan Trump tersebut.
Angka peningkatan belanja militer
yang dituntut Trump itu lebih tinggi dari angka yang sejak awal
diputuskan NATO, yakni dua persen dari PDB masing-masing negara.
Pejabat
Gedung Putih yang berbicara dalam kondisi anonim mengatakan pernyataan
presiden Trump itu bukan proposal resmi. Trump, kata pejabat tersebut,
hanya ingin para pemimpin negara NATO meningkatkan pengeluaran mereka
pada sektor pertahanan.
Trump telah secara terbuka mengkritik
sekutu-sekutu NATO sejak menjadi Presiden AS pada Januari 2017.
Menjelang KTT aliansi militer yang beranggotakan 29 negara di Brussels
tersebut, Trump menuliskan tweet tentang pendanaan NATO.
Trump
telah berulang kali mengeluh karena AS menanggung beban yang tidak adil
dengan menghabiskan lebih banyak pembelanjaan militer dari PDB-nya
ketimbang negara-negara NATO lainnya.
Berbicara di KTT,
Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan bahwa negara-negara
anggota aliansi telah setuju untuk membelanjakan lebih banyak
anggarannya untuk sektor pertahanan pada tahun-tahun mendatang.
"Semua
sekutu meningkatkan pengeluaran pertahanan. Tahun ini setidaknya
delapan negara NATO telah berkomitmen untuk membelanjakan setidaknya dua
persen dari PDB mereka untuk pertahanan dan mayoritas sekutu kami
memiliki rencana untuk melakukannya pada 2024," kata Stoltenberg saat
pers konferensi di Brussels, yang dikutip Reuters, Kamis (12/7/2018).
"Selama
seperempat abad banyak negara telah memotong miliaran dari anggaran
pertahanan mereka. Sekarang mereka menambah miliaran," ujarnya.
Stoltenberg mengatakan bahwa di tahun-tahun mendatang, beban keuangan NATO akan dibagi lebih merata.
Namun, jaminan Stoltenberg bahwa negara-negara anggota NATO akan meningkatkan pendanaan militer tidak membuat Trump terkesan.
Seiring
dengan peningkatan pendanaan, anggota NATO juga akan bekerja sama untuk
meningkatkan kemampuan misi NATO di seluruh dunia. Salah satu dari misi
NATO saat ini berlangsung di Irak, di mana sebuah operasi dibentuk
untuk melatih pasukan lokal untuk memerangi kelompok ekstremis.
"Pentingnya misi pelatihan di Irak adalah karena kami percaya pencegahan lebih efektif daripada intervensi," kata kepala NATO.
"Kami harus memastikan ISIS (Islamic State of Iraq and Syria)
tidak dapat kembali. Cara terbaik untuk melakukan ini adalah dengan
memastikan pelatihan pemerintah Irak, pasukan Irak dapat mencegah mereka
kembali," ujarnya.
Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau menawarkan Kanada untuk memimpin
misi pelatihan militer baru NATO di Irak. Berbicara di sebuah acara di
sela-sela KTT NATO, Trudeau berfokus pada pentingnya membangun kembali
negara yang dilanda perang.
"Kita harus membangun demokrasi itu
dan memperkuatnya," kata Trudeau. Menurutnya, Kanada bersedia
menyediakan 250 tentara dan helikopter untuk membantu upaya itu.
KTT
NATO di Brussels dimulai dengan ketegangan ketika pada Rabu pagi, Trump
memberi tahu Stoltenberg bahwa Rusia secara efektif "menyandera" Jerman
dengan membuat negara itu ketergantungan pada gas dan minyak Rusia.
Trump
mengatakan sangat tidak pantas bagi AS untuk membayar biaya pertahanan
Eropa dari ancaman Rusia, sementara Jerman mendukung kesepakatan gas
dengan Moskow.
"Mereka membayar miliaran dolar ke Rusia dan kami
harus mempertahankan (Eropa) terhadap (ancaman) Rusia," kata Trump
kepada Stoltenberg.
"Jerman sejauh yang saya ketahui adalah
tawanan Rusia karena mendapatkan begitu banyak energi dari Rusia,"
katanya. Berlin menolak disebut Trump sebagai "tawanan" Rusia. Jerman
menegaskan bahwa mereka tetap independen.
Negara-negara anggota NATO menggerlar pertemuan di Brussels pekan ini
CB,
BRUSSELS -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menybeut Jerman
menjadi 'tawanan' Rusia pada Rabu (11/7) ketika para pemimpin Barat
berkumpul di Brussels untuk pertemuan puncak NATO. Trump ingin Eropa
membayar lebih untuk pertahanan mereka sendiri.
Dalam pernyataan publik yang mengejutkan, Trump mengatakan kepada
Sekretaris Jenderal NATO, Jens Stoltenberg, bahwa Jerman salah mendukung
saluran pipa Laut Baltik baru senilai 11 miliar dolar AS demi mengimpor
gas Rusia, sementara lambat untuk memenuhi target berkontribusi
terhadap pembelanjaan pertahanan NATO yang dimaksudkan untuk melindungi
Eropa dari Rusia.
"Kami seharusnya mengawal Rusia dan
Jerman keluar dan membayar miliaran dolar per tahun ke Rusia," kata
Trump di hadapan para wartawan pada pertemuan pra-pertemuan puncak di
kediaman duta besar AS untuk Belgia.
Komentarnya tersebut
tampaknya secara substansial melebih-lebihkan ketergantungan Jerman pada
energi Rusia, dan menyiratkan pemerintah Jerman mendanai proyek pipa,
yang merupakan usaha komersial.
Dengan ketegangan di
aliansi pertahanan Barat yang sudah meninggi atas tuntutan Trump untuk
kontribusi lebih banyak demi meringankan beban pembayar pajak AS, dan
sikap nasionalistik yang telah memperlihatkan sengketa perdagangan yang
mengancam pertumbuhan ekonomi di Eropa, pernyataan terbaru tersebut akan
memicu kekhawatiran di antara sekutu atas peran AS dalam menjaga
perdamaian yang telah dipegangnya sejak Perang Dunia II.
Setelah pertemuan puncak dua hari di Brussels, Trump akan bertemu Presiden Rusia Vladimir Putin di Helsinki pada Senin.
Menteri
Pertahanan Jerman Ursula von der Leyen membalas komentar Trump
tersebut. "Kami memiliki banyak masalah dengan Rusia, pasti," katanya
kepada wartawan dalam bahasa Inggris. "Di sisi lain, Anda harus menjaga
jalur komunikasi antara negara atau aliansi dan lawan tanpa keraguan,"
tuturnya.
Stoltenberg kemudian mengatakan kepada wartawan
bahwa Trump telah menggunakan "bahasa yang sangat lugas," tetapi semua
sekutu NATO setuju bahwa biaya pembelanjaan pertahanan harus disebar dan
bahwa tahun lalu telah memperlihatkan peningkatan terbesar dalam satu
generasi.
WASHINGTON
- Seorang sumber di Dewan Keamanan Nasional Amerika Serikat (AS)
menyatakan, pihaknya tidak memiliki rencana untuk melakukan perubahan
kebijakan, baik secara politik ataupun militer di Afghanistan.
"Kami
tidak merencanakan tinjauan menyeluruh atas strategi inti kami, seperti
yang dilakukan musim panas lalu," kata pejabat itu, mengacu pada
strategi AS terbaru di Afghanistan, yang dirilis Agustus tahun lalu.
"Kami
secara teratur melakukan tinjauan terhadap strategi kami untuk
memeriksa keefektifannya dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk
memastikan sumber daya AS sedang digunakan dengan cara yang paling
efisien," sambungnya, seperti dilansir Tass pada Rabu (11/7).
Dia
lalu mengatakan, sekutu-sekutu dan mitra AS telah membuat peningkatan
kontribusi yang signifikan dalam operasi di Afghanistan kurun waktu
setahun terakhir.
Sumber itu menyebut setidaknya dua sekutu AS,
yang juga sama-sama anggota NATO akan meningkatkan kontribusi mereka di
Afghanistan dan berharap banyak negara lain yang mengikuti langkah dua
negara yang dia tolak sebutkan tersebut.
"Kami mengharapkan
sekutu dan mitra untuk menanggung bagian yang adil dari beban di
Afghanistan dengan terus meningkatkan pasukan dan kontribusi keuangan.
Komunitas internasional tetap berkomitmen untuk mendukung pasukan
Afghanistan saat mereka bekerja untuk mendapatkan solusi di
Afghanistan," ungkapnya.
"Pemerintah kami tetap berkomitmen pada
strategi berbasis-kondisi. Taliban tidak bisa menunggu kami. Kami
didorong oleh gencatan senjata pada Juni dan kami berdiri bersama
pemerintah Afghanistan saat mereka mencari penyelesaian politik untuk
mengakhiri perang," tukasnya.
Peta konflik klaim wilayah antar-negara di Laut Tiongkok Selatan. (inquirer.net)
Jakarta (CB) - Situasi Laut China Selatan (LCS) dua tahun
setelah putusan Pengadilan Arbitrase Permanen PBB (PCA) di Den Haag,
Belanda, belum menunjukkan tanda-tanda ke arah semua pihak yang
berselisih menemukan jalan keluar tetapi sebaliknya kerumitan telah
menghadang di depan.
China sebagai salah satu pihak yang mengklaim (claimants) masih
melakukan aktivitas-aktivitas, terutama militerisasi kepulauan buatan
yang Vietnam katakan telah menduduki wilayahnya di Kepulauan Spratly
secara ilegal. Pihak-pihak lain yang turut mengklaim sebagian wilayah
LCS ialah Malaysia, Filipina, Brunei Darussalam dan Taiwan.
Para pengamat mengatakan peningkatan aktivitas dan kehadiran militer
China di LCS berpotensi mengancam stabilitas, kebebasan maritim
internasional dan keamanan kawasan.
Setelah proses tiga tahun pengajuan kasus oleh Filipina, PCA memutuskan
pada 12 Juli 2016 mengabulkan gugatan Filipina atas wilayah di Laut
China Selatan yang diklaimnya dan tidak mengakui "sembilan garis
putus-putus", atau dikenal juga sebagai "garis-garis berbentuk U" dari
China.
Dalam amar putusan setebal 497 halaman, Mahkamah menyatakan klaim China
tersebut tidak memiliki dasar hukum, dan menolak "hak sejarah" dari
China di LCS. Keputusan itu juga menjelaskan bahwa pulau buatan China di
atas terumbu karang di kawasan itu tidak dapat dianggap sebagai zona
ekonomi eksklusif (ZEE) 200 mil dan wilayah perairan 12 mil karena
ketakmampuan menyangga kehidupan manusia di pulau buatan dan tak
memenuhi syarat-syarat sebagai ZEE dan landasan kontinen sesuai dengan
hukum internasional.
Selain itu, putusan Mahkamah juga menekankan kekuatan patroli China bisa
berbahaya bila ditabrak kapal nelayan. Pembangunan dan pengoperasian
China mengakibatkan kerusakan yang tidak dapat dipulihkan pada terumbu
karang di Laut China Selatan.
Pengadilan telah menentukan bahwa China telah melanggar hak-hak
kedaulatan Filipina di ZEE-nya karena menghalangi kapal penangkap ikan
dan kapal eksplorasi dari Filipina, membangun sebuah pulau buatan. Juga
dinyatakan bahwa nelayan Filipina dan nelayan China memiliki hak mencari
ikan di Scarborough Shoal namun China turun mengintervensi untuk
mencegah akses nelayan Filipina ke laut.
Segera setelah putusan Pengadilan keluar, Beijing mengumumkan "tidak
dapat menerima dan tidak mengakui" hasil penilaian. Departemen Luar
Negeri, Departemen Pertahanan Nasional dan banyak media China secara
bersamaan mendesak putusan Mahkamah Internasional mengenai gugatan Laut
China Selatan dihentikan.
Tindakan China setelah keputusan
Selama dua tahun terakhir, China terus melobi negara-negara kawasan demi
sikapnya yang absurd, mengabaikan hukum dan juga masyarakat
internasional.
Pada tanggal 14/5/2018 China menerbitkan sebuah buku yang mengkaji
keputusan Arbitrase PBB untuk LCS. Aksi China itu sebagai argumen untuk
mempertahankan sikapnya, yang menimbulkan reaksi negara-negara yang
terkait di kawasan.
Keputusan PCA memiliki dasar hukum internasional yang penting sesuai
Konvensi PBB 1982 tentang Hukum Laut. Semua negara di kawasan itu
termasuk China, telah menandatangani dan meratifikasi. Konvensi ini dan
dokumen ini memiliki dasar hukum umum untuk penyelesaian sengketa
maritim.
Setelah keputusan PCA, China terus merenovasi, menyempurnakan dan
mempersenjatai pulau-pulau buatan yang di Kepulauan Spratly diklaim oleh
Vietnam. China telah membangun dan menyempurnakan pulau buatan serta
melakukan militerisasi pulau-pulau ini di LCS dengan sarana paling
modern.
Dalam waktu dua tahun, telah terjadi perubahan ukuran di beberapa pulau
karang. Total luas pulau yang diklaim China di di Spratly sekitar 1.300
hektare. Ini adalah pekerjaan yang dapat dikatakan merupakan skala
terbesar di dunia di planet yang tidak pernah memiliki renovasi besar
sebelumnya.
Setelah keputusan Mahkamah, China terus menunjukkan eksistensinya atas
pulau-pulau buatan itu dan berfokus pada membangun pangkalan militer
dilengkapi dua bandar udara untuk melayani naik-turunnya pesawat-pesawat
tempur seperti J10, J11, SU 30MK, MiG 29, sejumlah hanggar dan
fasilitas pendukung lainnya.
Selain itu, China telah membangun pelabuhan militer, memasang dan
mengoperasikan radar dengan frekuensi tinggi yang melayani keperluan
militer di pulau Gac Ma, Gaven, Tu Nghia dan Chau Vien. Ketika ada radar
frekuensi tinggi di sini, China benar-benar memiliki kemampuan untuk
mengendalikan setiap pesawat, kapal asing yang melintasi Selat Malaka
dan LCS.
Secara paralel dengan kegiatan konstruksi pangkalan militer, China juga
membangun pekerjaan sipil, seperti klinik kesehatan, pusat bantuan,
penyelamatan di laut, dasar jasa kelautan, perbaikan kecil, pompa
minyak, tanker, membangun mercusuar, pusat penelitian-penelitian ilmiah
kelautan, lingkungan.
Tentu apa yang dipertontonkan China di kawasan mendapat penentangan keras dari banyak negara di kawasan dan internasional.
Tindakan China terus meningkat dalam beberapa tahun terakhir setelah
keputusan PCA, meskipun pendapat internasional, dan itu juga sangat
kontras dengan pernyataan Presiden China Xi Jinping baru-baru ini.
Mereka tidak akan melanjutkan untuk militerisasi pulau-pulau buatan yang
secara ilegal dibangun di LCS.
Di luar dari negara-negara yang mengklaim wilayah di LCS, negara-negara
di luar kawasan seperti Amerika Serikat, Jepang, Australia, Prancis dan
Inggris telah menyatakan keprihatinan dan telah menanggapi secara
berbeda.
Intinya mereka mengambil langkah-langkah untuk mencegah tindakan China
karena memengaruhi kebebasan dan keamanan navigasi di jalur laut paling
penting dan termasuk teramai di dunia.
Pada 23 Mei lalu, Amerika Serikat telah menarik undangan dari China
untuk berpartisipasi dalam latihan Lingkar Pasifik (RIMPAC) karena
"kudeta militer "yang sedang berlangsung di LCS. Kemudian, pada 27 Mei
kapal USS Higgins dipandu perusak rudal dan kapal penjelajah rudal USS
Antietam memasuki 12 mil laut di sekitar Kepulauan Paracel wilayah
Vietnam untuk memperingatkan wisatawan akan militerisasi pulau-pulau
oleh China di LCS.
Di dialog Shangri-La pada 2 Juni lalu Menteri Pertahanan AS James Mattis
menuduh China melakukan "intimidasi dan paksaan" di wilayah itu dan
menyatakan bahwa China akan menanggung konsekuensinya jika terus
melanggar hukum internasional di LCS.
Menteri Mattis menekankan bahwa Amerika Serikat terus mengejar hubungan
yang konstruktif dengan China, bekerja sama jika memungkinkan.
Selain AS, negara-negara lain seperti Jepang, Australia, Perancis sangat
prihatin tentang tindakan China setelah putusan Pengadilan Arbitrase.
Negara-negara itu menghendaki China berperilaku secara bertanggung jawab
sebagai kekuatan utama dalam rangka menjaga perdamaian dan stabilitas
di kawasan.
ASEAN cegah kerumitan
Bagi ASEAN yang di dalamnya Indonesia menjadi salah satu anggota, isu
LCS telah menyebabkan perpecahan di antara beberapa anggotanya. Sebelum
bertambah rumit, negara-negara ASEAN perlu meningkatkan solidaritas,
persatuan dan peran sentral, nilai-nilai fundamental telah dan akan
terus memastikan keberhasilan ASEAN.
Perhimpunan bangsa di Asia Tenggara ini sedang mencoba untuk membangun
komunitas yang nyata berorientasi kepada rakyat melalui peningkatan
integrasi ASEAN yang lebih besar, pelaksanaan yang efektif dari rencana
kerja sama untuk membawa manfaat dan dampak pada kehidupan rakyat di
kawasan.
Oleh karena itu jika isu Laut China Selatan tidak diselesaikan akan mempengaruhi perkembangan organisasi ini di masa depan.
ASEAN dan China harus segera mencapai COC yang koheren, komprehensif,
dan berarti dan menjadi alat yang efektif untuk mencegah konflik, untuk
menjaga perdamaian, stabilitas, keamanan dan keselamatan di laut. Pada 5
Agustus 2017, para menteri luar negeri ASEAN dan China sepakat untuk
mengadopsi kerangka kerja COC.
Di masa mendatang, ASEAN harus melakukan upaya lebih lanjut untuk
memperkuat dialog dan konsultasi dengan China. DOC/COC untuk
mempertahankan dialog dan kerja sama untuk perdamaian dan stabilitas di
kawasan ini.
DOC adalah Declaration on the Conduct of Parties in the South China Sea (Deklarasi tentang Perilaku Para Pihak di Laut Tiongkok Selatan). Sementara COC adalah Code of Conduct atau
Kode Etik, yang berfungsi sebagai titik acuan saat masalah dan
ketegangan muncul dan dasar untuk negosiasi kode etik formal tentang
isu-isu Laut Tiongkok Selatan.
LCS adalah pintu gerbang yang menghubungkan Samudera Hindia dengan
Samudra Pasifik dan terkait erat dengan negara-negara ASEAN, sehingga
menjaga lingkungan yang damai dan damai di perairan itu sangat penting
bagi negara-negara di AsiaTenggara. Lingkungan yang stabil dan damai di
wilayah untuk terus berkembang, menuju masa depan yang sejahtera.
"Revitalisasi ASEAN merupakan salah satu `pekerjaan rumah' untuk
menghadapi China di kawasan baik secara ekonomi, perdagangan dan juga
keamanan agar China dapat selalu dikelola sebagai peluang dan tidak
berkembang jadi ancaman," kata pengamat hubungan internasional, Begi
Hersutanto kepada Antara baru-baru ini.
Ilustrasi perang dagang China lawan Amerika Serikat (AS). (youtube.com)
Beijing (CB) – Beijing pada Rabu berjanji akan mengambil
langkah balasan setelah Amerika Serikat (AS) menargetkan bea baru untuk
impor China senilai 200 miliar dolar AS (sekira Rp2,87 kuadriliun).
“Pemerintah China seperti biasa tidak memiliki pilihan lain kecuali
mengambil langkah balasan yang diperlukan,” kata Kementerian Perdagangan
China dalam sebuah pernyataan, tanpa penjelasan lebih lanjut.
Kementerian menyebutkan mereka mengecam daftar bea terbaru yang
dipublikasikan oleh Washington, seraya menyebutnya sangat tidak bisa
diterima.
“Sikap irasional seperti ini sangat tidak disukai,” ungkap pernyataan
itu dan menambahkan bahwa China akan menambah kasus tersebut ke dalam
gugatannya untuk AS di WTO, demikian dilansir AFP.
Ilustrasi perang dagang China lawan Amerika Serikat (AS). (youtube.com)
Jakarta (CB) - Perang dagang antara Amerika Serikat dengan
Chinayang semakin memanas mulai berpengaruh terhadap pasar minyak
nabati, dimana Negeri Tirai Bambu itu mulai mengurangi pembelian kedelai
dari Negeri Paman Sam dan menyebabkan stok melimpah serta menekan
harga.
Direktur Eksekutif Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki),
Mukti Sardjono, mengatakan, situasi pasar yang semakin tidak menentu dan
semakin memanasnya hubungan dagang kedua negara, dinilai perlu adanya
perhatian khusus dari pemerintah Indonesia.
"Pemerintah diharapkan mulai memberi perhatian khusus kepada industri
minyak sawit untuk menjaga agar harga tidak terus merosot," kata dia,
dalam keterangan tertulis yang diterima, Rabu.
Amerika Serikat telah mulai menerapkan tarif pajak tinggi terhadap
barang dari China. Retalias itu dibalas dengan mengurangi pembelian
kedelai dari Negeri Paman Sam itu. Dengan kondisi tersebut, menyebabkan
stok kedelai di Amerika melimpah.
Sementara China telah memiliki stok yang cukup banyak. Melimpahnya stok
kedelai Amerika Serikat dan permintaan pasar global yang lemah
menyebabkan adanya penurunan harga. hal tersebut juga menyebabkan stok
minyak nabati lain, di antaranya rapeseed, bunga matahari dan minyak
sawit juga cukup melimpah di negara produsen.
Dengan kondisi tersebut, harga minyak nabati terus tercatat mengalami
penurunan. Khusus untuk Indonesia, pemerintah diharapkan membuat
kebijakan untuk meningkatkan konsumsi di dalam negeri dengan menggalakan
penggunaan biodiesel yang lebih banyak.
"Mandatori biodiesel sudah waktunya diterapkan kepada non-PSO untuk
mendongkrak konsumsi di dalam negeri. Jika konsumsi di dalam negeri
tinggi maka stok akan terjaga sehingga harga di pasar global tidak
anjlok karena stok yang melimpah," kata Sardjono.
Hal lain yang dapat dilakukan adalah mulai menjajagi pasar Afrika yang
masih memiliki potensi besar akan tetapi infrastruktur masih minim.
Pemerintah dapat membuat kebijakan seperti menurunkan tarif ekspor
minyak goreng kemasan ke negara-negara di Afrika.
Berdasar catatan Gapki, volume ekspor minyak sawit termasuk biodiesel
dan oleochemical mengalami penurunan sebesar tiga persen atau dari 2,39
juta ton pada April 2018, susut menjadi 2,33 juta ton pada Mei 2018.
Khusus volume ekspor minyak sawit mentah (CPO) dan turunannya tidak
termasuk biodiesel dan oleochemical pada Mei 2018 tercatat menurun empat
persen dibandingkan dengan bulan sebelumnya, atau dari 2,22 juta ton
merosot menjadi 2,14 juta ton.
Penurunan ekspor dipengaruhi stok minyak nabati lain yang melimpah di
pasar global sehingga dengan harga yang murah juga tidak mendongkrak
permintaan.
Sementara itu, produksi CPO pada Mei 2018 mencapai 4,24 juta ton atau
naik 14 persen dibandingkan April 2018 yang sebanyak 3,72 juta ton.
Produksi pada Mei 2018 tersebut juga mengerek stok minyak sawit
Indonesia menjadi 4,76 juta ton dibanding pada bulan lalu yang sebanyak
3,98 juta ton.
Sementara dari sisi harga, sepanjang Mei 2018, harga CPO global bergerak
di kisaran 650-670 dolar AS per metrik ton dengan harga rata-rata 653,6
dolar AS per metrik ton. Harga rata-rata Mei menurun 8,6 dolar AS
dibandingkan harga rata-rata pada April 2018 yang sebesar 662,2 dolar AS
per metrik ton.
Harga minyak sawit pada bulan mendatang diperkirakan akan cenderung
menurun karena stok minyak sawit Indonesia dan Malaysia masih tinggi.
RIYADH
- Pasukan pertahanan udara Arab Saudi mengintersepsi rudal yang
ditembakkan milisi Houthi Yaman ke wilayah Jizan di Saudi. Misil yang
dicegat pada hari Selasa itu diklaim sebagai rudal Badr 1.
Klaim soal jenis rudal itu muncul dari stasiun televisi Al-Masirah, media yang dikelola Houthi, yang dilansir Reuters,
Rabu (11/7/2018). Menurut lapiran tersebut, rudal Badr 1 menargetkan
Jizan Economic City, di mana Saudi Aramco sedang membangun kilang yang
diperkirakan akan beroperasi penuh pada 2019.
Belum ada laporan tentang kemungkinan adanya kerusakan maupun korban jiwa dalam serangan terbaru pemberontak Yaman tersebut.
Kelompok
Houthi yang mengendalikan ibu kota Yaman, Sanaa, telah menembakkan
lusinan rudal ke wilayah Kerajaan Arab Saudi dalam beberapa bulan
terakhir. Sebagian besar misil yang ditembakkan telah dihalau oleh
militer Saudi.
Permusuhan antara Saudi dan Houthi muncul setelah
koalisi Arab yang dipimpin Saudi meluncurkan agresi di Yaman tahun 2015
atas permintaan Presiden Yaman Abd Rabbo Mansour Hadi. Presiden Hadi
meminta bantuan Riyadh setelah nyaris digulingkan kelompok Houthi.
Jizan
dan daerah di sekitarnya telah menjadi target terbanyak oleh serangan
rudal Houthi Yaman. Meski demikian, sebagian besar senjata yang
ditembakkan itu berhasil dihalau oleh sistem pertahanan udara Saudi.
Pasukan
pro-pemerintah Yaman yang didukung oleh Arab Saudi dan Uni Emirat Arab
saat ini menanahan diri untuk tidak beraksi di Hudaidah, kota di kawasan
pelabuhan Laut Merah. Mereka menunggu militan Houthi memenuhi janjinya
untuk mundur dari wilayah tersebut.
Operasi militer pasukan
pro-pemerintah Yaman, yang bertujuan untuk menguasai Hudaidah telah
dimulai sejak 13 Juni setelah Houthi mengabaikan tawaran pemerintah
untuk menyelesaikan konflik secara damai. Tawaran tersebut berakhir 12
Juni lalu.
Pemerintah menyatakan bahwa mereka telah menggunakan
semua opsi politik dan cara diplomatik untuk membuat para pemberontak
mundur dari kawasan pelabuhan.
TEL AVIV
- Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyatakan, Israel sedang
melakukan persiapan untuk memperkuat infrastruktur dalam menghadapi
ancaman gempa bumi terbesar. Pejabat setempat memprediksi 80.000 rumah
bisa hancur oleh gempa besar tersebut.
Tel Aviv waswas dilanda
gempa bumi terbesar dalam sejarah setelah beberapa hari rentetan gempa
kecil mengguncang wilayah Israel utara. Persiapan menghadapi bencana
besar itu disampaikan Netanyahu dalam rapat kabinet awal pekan ini.
Mengutip laporan Arutz Sheva,
Netanyahu mengatakan kepada para menteri kabinetnya bahwa
langkah-langkah kesiapsiagaan gempa saat ini sedang diperiksa dan setiap
tindakan yang diperlukan akan dilakukan selama beberapa tahun
mendatang.
"Ada juga ancaman lain di utara, ancaman dari alam; gempa bumi," kata Netanyahu kepada para menterinya.
"Kami
sedang mempersiapkan bersama dengan Menteri Keuangan dan Menteri
Pertahanan. Pada pertanyaan tentang gempa bumi, tindakan penting telah
dibuat dengan Rencana Garis Besar Nasional 38, tetapi, tentu saja, ada
kebutuhan untuk langkah tambahan dan biaya banyak," ujar Netanyahu.
"Itu
harus tersebar selama beberapa tahun, tetapi akan dibawa ke kabinet
dalam beberapa hari mendatang," katanya, yang dilansir semalam.
Rencana
Garis Besar Nasional 38 adalah tindakan Israel untuk memperkuat
bangunan tua dalam menghadapi gempa bumi. Langkah ini juga menawarkan
insentif ekonomi untuk mendorong warga agar mencari izin bangunan yang
akan memungkinkan mereka untuk memperkuat bangunan rumah mereka.
Sebuah
pertemuan yang melibatkan perwakilan dari Otoritas Manajemen Darurat
Nasional, Pasukan Israel, polisi, petugas pemadam kebakaran, layanan
ambulans Magen David Adom dan pemerintah kota dijadwalkan akan
berlangsung pada Rabu (11/7/2018) untuk membahas lebih lanjut kemampuan
negara untuk menangani bencana yang terkait gempa.
Pernyataan
Netanyahu muncul pada hari yang sama ketika Deputi Menteri Perumahan dan
Konstruksi Israel, Jackie Levy, mengatakan kepada The Jerusalem Post bahwa sekitar 80.000 rumah di negara itu terancam hancur jika gempa bumi besar melanda.
"Ada
banyak struktur lama yang akan runtuh seperti menara kartu selama gempa
bumi," kata Levy. "Di setiap platform, saya menuntut pemerintah Israel
membuka mata dan menginternalisasi bahwa gempa ini adalah bom waktu, dan
harus menginvestasikan sumber daya yang cukup untuk mencegah bencana."
"Pemerintah
harus berhenti gemetar terkait pengeluaran besar dan naik satu langkah
demi satu di tangga anggaran, karena gempa akan naik pada skala richter
dengan kecepatan yang memusingkan," imbuh dia.
Tetapi, tidak
semua orang setuju dengan prediksi Levy. Avi Shapira, seorang ahli
seismologi di Universitas Haifa, mengatakan kepada Ynet News bahwa rangkaian gempa bumi tidak selalu menunjukkan bahwa pengocok utama gempa berada di sekitar sudut.
"Tidak
ada bukti yang jelas yang menunjukkan bahwa urutan gempa bumi seperti
itu selalu mengarah pada gempa besar," kata Shapira. "Secara statistik
berbicara, ada tempat di seluruh dunia di mana probabilitas meningkat.
Kemungkinan tidak akan terjadi apa-apa, tetapi Anda tidak bisa
mengesampingkan kemungkinan bahwa itu mungkin."
Israel terletak di sepanjang lempeng Suriah-Afrika, yang merupakan
bagian dari Great Rift Valley, sebuah parit geografis yang membentang
dari Lembah Beqaa di Lebanon ke arah selatan menuju Mozambik.
Gempa
paling baru yang dirasakan di negara itu adalah Senin malam, yakni
berkekuatan 3,2 skala richter. Gempa besar terakhir yang melanda kawasan
itu terjado pada 1927, yang menewaskan sedikitnya 300 orang dan melukai
700 lainnya.
TEL AVIV
- Korea Utara (Korut) dilaporkan meminta Israel membayar USD1 miliar
untuk berhenti menjual teknologi rudal ke Iran dan negara-negara musuh
lainya yang menjadi ancaman bagi negara Yahudi itu. Upaya itu dilakukan
pada tahun 1999 lalu.
Menurut laporan di Wall Street Journal yang
diterbitkan Minggu, Israel telah menolak tawaran itu. Sebaliknya,
Yerusalem menawarkan bantuan makanan dan pembicaraan berakhir tanpa ada
kesepakatan.
"Upaya pemerasan yang dituduhkan itu dan berujung
kegagalan terjadi selama pertemuan antara utusan Korea Utara ke Swedia
dan mitra Israelnya saat keduanya bertemu di sebuah kafe di Stockholm,"
seperti dikutip media Israel Haaretz dari Wall Street Journal, Selasa (10/7/2018).
Dokumen
terkait pertemuan rahasia ini telah dirinci dalam sebuah memoar yang
ditulis oleh penerjemah pada pertemuan tersebut, seorang mantan diplomat
senior Korut bernama Thae Yong-ho, yang telah membelot ke Korea Selatan
(Korsel) dua tahun lalu.
Pemerintah Israel sendiri menolak
memberikan komentar. Sementara Iran membantah telah melakukan
pembicaraan dengan Korut mengenai teknologi nuklir, dan kedutaannya di
Seoul juga tidak menanggapi permintaan untuk komentar.
Wall
Street Journal dalam laporannya mengatakan bahwa mereka tidak dapat
mencapai dua duta besar yang dilaporkan telah mengadakan pembicaraan
hampir dua dekade lalu itu. Mereka adalah mantan Dubes Israel untuk
Swedia Gideon Ben Ami dan duta besar Korut Son Mu-sin.
Pekan
lalu, Ben Ami mengatakan dalam wawancara televisi bahwa ia mengadakan
tiga pertemuan dengan para pejabat Korut pada tahun 1999, tetapi tidak
mengungkapkan permintaan pembayaran oleh Korut.
Menurut seorang pejabat delegasi Korut di UNESCO Son Mu-sin saat ini bertugas pada kementerian luar negeri di Pyongyang.
Wall
Street Journal mengklaim bahwa dokumen Departemen Luar Negeri yang
telah dirahasiakan itu membuktikan fakta bahwa Amerika Serikat (AS) dan
Korut mengadakan pembicaraan mengenai ekspor rudal Pyongyang sekitar
waktu Yong Ho mengatakan dia dan bosnya berhubungan dengan pejabat
Israel.
Laporan ini datang dengan latar belakang dialog yang meningkat antara AS dan Korut tentang senjata nuklir.
Selama
akhir pekan, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengadakan pembicaraan
menegangkan dengan Pyongyang di mana Korut menuduh pemerintahan Donald
Trump membuat tuntutan sepihak seperti 'gangster' dan melanggar
pertemuan 12 Juni antara Trump dan Kim Jong-un.
CB, Jakarta - Kesultanan Oman sedang mempersiapkan diri latihan militer bersama dengan Angkatan Bersenjata Inggris di Jazirah Arab tahun ini.
"Latihan dengan sandi Saif Sareea 3 atau Pedang Cepat 3 itu akan digelar tahun ini di wilayah Arab," tulis Middle East Monitor.
Dua
pesawat tempur Inggris Eurofighter Typhoon membayangi dua bomber jarak
jauh Rusia Tu-160 White Swan, NATO menyebutnya Blackjack, yang terbang
mendekati wilayah Inggris, pada 15 Januari 2018. Angkatan Udara Inggris
bereaksi cepat dengan mengirim jet tempur dari pangkalan Lossiemouth,
Skotlandia. telegraph.co.uk
Oman News Agency dalam pemberitaanya mengatakan, pada Ahad, 8
Juli 2018, Menteri Kerajaan Oman, Jenderal Sultan Bin Mohammed
Al-Numani berdiskusi dengan Penasihat Senior Kementerian Pertahanan
untuk Timur Tengah, Letnan Kenderal Sir John Lorimer, mengenai detail
latihan yang akan berlangsung tiga tahun berturut-turut.
"Latihan itu akan digelar pada Oktober 2018."
Pada
September 2015, Angkatan Udara Inggris juga harus mengirim pesawat
Typhoon untuk mencegat bomber Tu-160 Blackjack yang terbang dekat udara
Inggris. UK MoD
Oman mengatakan dalam sebuah pernyataan
sebelumnya, unit dari Angkatan Bersenjata Sultan, Angkatan Udara
Kerajaan Oman dan Angkatan Laut Oman akan melakukan latihan militer
bersama dengan Inggris.
Sebagai
bagian dari persiapan latihan bersama, sebuah kapal perang Inggris
pembawa perlengkapan militer yang akan digunakan dalam latihan akan tiba
di Pelabuhan Duqm Oman. Menurut Oman News Agency,
latihan ini bertujuan untuk berlatih keahlian tempur dan logistik dalam
operasi militer gabungan menggunakan metode modern, senjata dan
mekanisme koordinasi.
PARIS
- Presiden Emmanuel Macron bersumpah untuk mereformasi praktik-praktik
Islam di Prancis yang disesuaikan dengan hukum di negara tersebut.
Perubahan praktik-praktik terkait keagamaan itu akan dimulai dalam
beberapa bulan mendatang.
"Kami akan melakukan ini dengan Muslim Prancis dan perwakilan mereka," katanya.
"Mayoritas
besar Muslim Perancis mendukung prinsip-prinsip negara (tentang)
kebebasan individu dan sekularisme berdasarkan rasa saling menghormati,"
ujar Macron.
Menurutnya, terorisme, kekacauan dunia, migrasi dan kegagalan pemerintah dalam integrasi telah menyebabkan ketakutan publik.
"Inilah
sebabnya mengapa kita harus memulihkan tatanan dan kehormat republik,"
kata Macron, mengacu pada perang melawan terorisme dan rencana operasi
polisi untuk daerah pinggiran yang bermasalah seperti yang diumumkan
awal tahun ini.
"Perintah umum, rasa kesantunan dan kemandirian
pikiran dan individu mengenai agama bukanlah kata-kata kosong di
Prancis, dan ini membutuhkan kerangka kerja baru dan harmoni," katanya,
yang dikutip Al Arabiya, semalam (10/7/2018).
"Tidak ada alasan sama sekali untuk menghubungan antara Republik dan Islam menjadi sulit," kata Macron.
"Ada
interpretasi Islam ekstrem dan bermusuhan yang bertujuan untuk
meragukan undang-undang kita sebagai negara dan masyarakat bebas yang
berprinsip tidak tunduk pada perintah agama."
BUDAPEST - Seorang anggota Parlemen Eropa dari Hongaria diadili di Budapest. Ia dituduh telah memata-matai Uni Eropa untuk Rusia.
Bela
Kovacs dituding telah memata-matai Uni Eropa dan terlibat dalam
spionase untuk kepentingan negara asing. Dakwaan terhadapnya telah
diajukan pada akhir tahun lalu.
Meskipun Rusia tidak disebutkan
dalam lembar tuntutannya, Kovacs, yang sering berkunjung ke Rusia,
dicurigai oleh Jaksa secara teratur bertemu secara rahasia dengan
seorang diplomat Rusia yang diyakini sebagai agen dinas rahasia.
Politisi
berusia 58 tahun itu diduga memberikan informasi tentang masalah
energi, pemilihan Parlemen Eropa (EP), dan politik domestik Hongaria.
Kovacs
juga dituduh melakukan penipuan fiskal dan pemalsuan dokumen yang
menyebabkan kerugian finansial besar bagi lembaga-lembaga EP.
Politisi,
yang masih mempertahankan jabatannya di Brussels, secara konsisten
membantah semua tuduhan, yang pertama kali dibuat oleh pihak berwenang
Hongaria sebelum pemilihan EP terakhir pada tahun 2014.
Imunitas parlemennya dicabut oleh EP pada tahun berikutnya.
Sebelum
sidang pendahuluan Selasa kemarin di Pengadilan Regional Budapest,
Kovacs mempertanyakan bagaimana ia dapat mengetahui apakah seseorang
adalah mata-mata atau tidak. Sidang itu sendiri berjalan tertutup untuk
pers dan publik dengan alasan rahasia negara.
"Itu tidak tertulis di dahi mereka," katanya seperti dikutip dari Japan Times, Rabu (11/7/2018).
Kovacs diberhentikan keanggotaannya dari dari partai nasionalis Jobbik segera setelah tuduhan itu muncul.
Ia
menuduh partai sayap kanan Perdana Menteri Viktor Orban Fidesz
menggunakannya untuk menyerang Jobbik, yang merupakan partai oposisi
terbesar Hongaria.
Jika terbukti melakukan spionase, Kovacs dapat dijatuhi hukuman penjara antara dua sampai delapan tahun.
CB, Jakarta - Kanselir Jerman Angela Merkel dan Perdana Menteri Cina Li Keqiang menyatakan komitmennya mengenai kesepakatan nuklir dengan Iran.
Menurut laporan kantor berita Turki, Anadolu, keterangan tersebut disampaikan keduanya dalam acara jumpa pers bersama di Berlin, Senin 9 Juli 2018.
"Kami
mendukung kesepakatan dengan Iran meskipun Amerika Serikat
membatalkannya," kata Merkel di depan wartawan sebagaimana dikutip Middle East Monitor.
Presiden
Dewan Eropa Donald Tusk, Perdana Menteri Inggris Theresa May, Kanselir
Jerman Angela Merkel, Presiden AS Donald Trump dan Perdana Menteri
Kanada Justin Trudeau berpose saat foto dalam KTT G7 di kota Charlevoix
La Malbaie, Quebec, Kanada, 8 Juni , 2018. REUTERS/Yves Herman
"Kami
tetap berkomitmen pada kesepakatan itu. Dan, kami percaya bahwa itu
dihasilkan dari negosiasi yang baik," tegasnya. Dia menambahkan, ada
beberapa hal yang didiskusikan dengan Iran, "Tetapi, kami pikir, kami
harus berpegang teguh pada perjanjian yang telah kami sepakati."
Pemimpin
Jerman ini tidak mengelaborasi mengenai apa yang dia inginkan dalam
dikusi lebih lanjut dengan Iran. Namun dia mengatakan di awal konferensi
pers bahwa Jerman ingin berbicara dengan Iran tentang program senjata
nuklir dan peran Iran di Timur Tengah.
Terkait dengan perusahaan
yang mungkin terkena risiko sanksi ekonomi Amerika Serikat karena
membuka bisnis dengan Iran, Merkel mengklarifikasi bahwa perusahaan
tersebut harus membuat keputusan sendiri mengenai kelanjutan bisnis
mereka di sana.
Presiden
Perancis Emmanuel Macron berbicang dengan Kanselir Jerman Angela Merkel
di Elysee Palace di Paris, Perancis, 19 Januari 2018. REUTERS
Li
yang berada di sebelah Merkel menambahkan, "Akan ada konsekuensi yang
tak terbayangkan jika kesepakatan nuklir dengan Iran runtuh." Meskipun
Li tidak menjelaskan lebih lanjut maksud pernyataannya, namun dia
bersikeras bahwa perjanjian dengan Iran harus tetap ditegakkan.
Iran
dan enam negara superkuat antara lain terdiri dari Jerman, Inggris,
Prancis, Rusia, Jepang dan Cina sepakat atas perjanjian nuklir dengan
Iran yang diteken pada 2015. Kesepakatan itu disusul pencabutan sanksi
ekonomi setelah Iran berjanji tidak akan melanjutkan program nuklirnya.
Tetapi
pada 8 Mei 2018, Presiden AS Donald Trump membatalkan perjanjian 2015
tersebut dan tetap memberlakukan sanksi ekonomi terhadap Iran. Sikap
Trump ini mendapatkan reaksi keras dari Iran, Jerman, Cina dan sejumlah negara Eropa. "Inggris, Prancis dan Jerman menolak mengikuti sikap AS."
Trump mewujudkan ancamannya bulan lalu dengan
memberlakukan tarif pada produk-produk China senilai Us$200 miliar
(sekitar Rp2.868 triliun). (REUTERS/Jonathan Ernst)
Jakarta, CB -- Perang dagang antara Amerika Serikat dan Chinakian
sengit. Presiden AS Donald Trump mewujudkan ancamannya bulan lalu
dengan memperluas produk-produk China yang dikenakan pajak senilai
US$200 miliar. Ancaman itu disampaikan Trump jika Beijing membalas
hukuman AS atas tuduhan pencurian hak kekayaan intelektual (HAKI).
Dilansir CNN,
Wakil Perdagangan Amerika Serikat Robert Lighthizer merilis daftar
barang-barang yang terancam tarif 10 persen. Produk-produk itu antara
lain seafood, buah-buahan dan sayuran, yarn, wol, jas hujan dan sarung baseball.
Langkah itu diambil setelah AS memberlakukan tarif pada
produk-produk China senilai US$34 miliar pada Jumat pekan lalu. Beijing
langsung membalas dengan memberlakukan tarif pada produk AS senilai
US$34 miliar.
Langkah AS tersebut mewujudkan ancaman Presiden Trump bulan
lalu, saat dia memerintahkan Lighthizer untuk mengidentifikasi
produk-produk China senilai US$200 miliar. Ancaman itu dilontarkan Trump
jika Beijing membalas hukuman Washington yang bertujuan menghukum China
atas tuduhan pencurian hak kekayaan intelektual (HAKI).
CB, Shanghai – Para investor masih terus berbisnis dan membeli obligasi berbasis yuan di Cina meskipun mata uang itu mengalami depresiasi terdalam pada Juni hingga awal Juli 2018.
“Turunnya
nilai tukar Yuan merupakan keprihatinan. Namun, sepanjang tidak menjadi
tren turun yang tajam, maka ini tidak menjadi pertimbangan terbesar
kami saat berinvestasi di obligasi di Cina,” kata Manu George, direktur
pendapatan tetap di Schroder Investment Management di Singapura, seperti
dilansir Business Times, Selasa, 10 Juli 2018.
Yuan
mengalami pelemahan terbesar bulanan terhadap dolar pada Juni 2018
sejak terakhir kali terjadi pada 1994. Namun para investor asing tetap
membeli obligasi yuan dalam jumlah terbanyak saat ini dibanding selama
dua tahun terakhir.
Pada pertengahan Juni 2018, nilai yuan turun signifikan sehingga
memunculkan dugaan Cina menggunakan taktik depresiasi untuk melawan
kenaikan tarif impor Amerika. Saat itu, yuan melemah 0,6 persen, dari
6,5180 menjadi 6,5569.
AS Minta Cina Naikkan Kurs Yuan
“Ini merupakan pelemahan terendah sejak 25 Desember 2017,” demikian dilansir CNBC. Saat ini, yuan diperdagangkan pada 6,62 yuan per dolar Amerika di Shanghai.
Nilai
pasar obligasi yuan saat ini mencapai US$ 12 triliun atau sekitar Rp
172 ribu triliun. Ini merupakan pasar obligasi ketiga terbesar di dunia.
Menurut Business Times,
para pelaku pasar melihat pelemahan yuan saat ini dibutuhkan untuk
pelonggaran likuiditas di pasar. “Kami yakin para pengambil kebijakan
sepenuhnya memegang kontrol saat ini,” kata Pierre-Yves Bareau, kepala
investasi emerging market debt di JPMorgan Chase & Co.
Sedangkan
Ji Tianhe, ahli strategi di BNP Paribas, memprediksi pelemahan itu akan
membuat investor melakukan pembelian yuan karena membuka peluang
terjadinya apresiasi pada masa depan.
Seperti dilansir Reuters,
Presiden Amerika Donald Trump mengenakan kenaikan tarif impor hingga 25
persen untuk barang senilai US$ 34 miliar atau sekitar Rp 488 triliun
mulai Jumat pekan lalu.
Cina
membalasnya dengan melakukan hal serupa. Trump mengancam akan
mengenakan kenaikan tarif impor untuk sekitar US$ 500 miliar atau
sekitar Rp 7.200 triliun jika Cina melakukan pembalasan dan tidak
menghentikan pengalihan paksa teknologi dari perusahaan Amerika yang
berbisnis di Cina.
Presiden Cina Xi Jinping dan Presiden AS Donald Trump di Beijing, Cina, Kamis (9/11).
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Tuduhan Trump dilayangkan setelah AS dan Cina terlibat perang dagang.
CB,
WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menuduh Cina
telah berupaya menghancurkan usaha AS untuk melucuti persenjataan nuklir
Korea Utara (Korut). Menurut Trump, hal itu dilakukan terkait perang
tarif impor yang terjadi antara kedua negara.
"Cina mungkin telah memberikan tekanan negatif pada kesepakatan
karena postur kami terkait perdagangan Cina!” cicit Trump dalam akun Twitternya.
Trump
mengatakan, intervesi yang dilakukan Cina itu telah menimbulkan
keengganan dalam diri Pemimpin tertinggi Korut Kim Jong-un terkait
denuklirisasi. Korut bahkan sempat menyebut AS seperti gangster yang
muncul dengan permintaan sepihak dan mencoba melucuti senjata nuklir
mereka.
"Tapi saya memiliki keyakinan Kim Jong-un akan
menghormati kontrak yang kami buat dan bahkan lebih penting lagi, jabat
tangan yang kami lakukan," kata Trump.
Sebelumnya, Menteri
Luar Negeri AS Mike Pompeo mengunjungi Pyongyang guna menagih janji
Korut akan denuklirisasi Semenanjung Korea. Dia mengatakan, negosiasi
terkait hal tersebut masih bisa diteruskan. Dia meminta dunia
internasional untuk sama-sama menekan Korut agar mengimplementasikan
kesepakatan dengan Trump di Singapura.
Sementara itu, Juru
Bicara Kementerian Luar Negeri Cina Hua Chunying mengatakan, posisi
Negeri Tirai Bambu terkait denuklirisasi tidak berubah. Cina diketahui
mendukung perlucutan senjata nuklir di Semenanjung Korea.
"Kedua
sikap kami terkait isu pergadangan Cina-AS sudah jelas dan ketiga Cina
merupakan negara yang dapat dipercaya dan bertanggungjawab," kata Hua
Chunying.
Presiden China Xi Jinping menawarkan pinjaman
US$20 miliar dan bantuan keuangan US$106 juta bagi sejumlah
negara-negara Timur Tengah, termasuk Palestina. (REUTERS/Jason Lee)
Jakarta, CB -- Presiden China Xi Jinping
menjanjikan paket pinjaman senilai US$20 miliar dan bantuan keuangan
US$106 juta bagi sejumlah negara-negara Timur Tengah, termasuk Palestina.
Bantuan
tersebut merupakan bagian dari apa yang Xi sebut sebagai model "minyak
dan gas plus" guna membangkitkan pertumbuhan ekonomi di kawasan yang
tercabik perang tersebut.
Beijing meningkatkan keterlibatan di
Timur Tengah dalam beberapa tahun terakhir. Di mana negara-negara Arab
memainkan peran penting dalam rencana kebijakan luar negeri Presiden Xi,
yakni One Belt One Road (OBOR), yakni rute perdagangan yang
menghubungkan China dengan Asia Tengah dan Tenggara.
Dalam pertemuan dengan perwakilan 21 negara Arab di
Beijing, Xi menegaskan bahwa pembangunan adalah kunci untuk
menyelesaikan banyak masalah keamanan di Timur Tengah.
"Kita harus memperlakukan satu sama lain dengan jujur, tidak takut
perbedaan, tidak menghindari masalah serta selalu berdiskusi tentang
segala aspek kebijakan luar negeri dan strategi pembangunan," kata Xi.
China
menawarkan bantuan senilai 100 juta yuan (Rp217 miliar) kepada
Palestina untukmendukung pembangunan ekonomi. Selain itu 600 juta yuan
(Rp1,3 triliun) bagi Yordania, Libanon, Suriah dan Yaman.
"Sebuah
konsorsium perbankan dari China dan negara-negara Arab yang
mendedikasikan dana sebesar US$3 miliar juga akan dibentuk," kata Xi
seperti dilansir kantor berita Reuters.
Belum jelas apa hubungan antara konsorsium bank, bantuan keuangan dan paket pinjaman secara keseluruhan.
Menurut Xi, pinjaman yang diberikan China akan mendanai rencana
'rekonstruksi ekonomi' dan kebangkitan industri yang mencakup kerja sama
di bidang minyak dan gas, nuklir dan energi bersih.
China
mendesak pihak-pihak terkait menghormati konsensus internasional dalam
perselisihan Israel-Palestina dan menyerukan penanganan yang adil untuk
menghindari gangguan regional.
China secara tradisional tidak
terlalu berperan dalam diplomasi penyelesaian konflik di Timur Tengah,
meski memiliki ketergantungan energi pada kawasan tersebut. Belakangan,
berupaya terlibat untuk menyelesaikan konflik yang telah berlangsung
sejak lama.
China menyatakan bahwa mereka mempertahankan kebijakan untuk tidak
campur tangan saat memberikan bantuan atau meneken kesepakatan dengan
negara-negara berkembang. Di mana bersama dengan pembangunan, dapat
membantu menyelesaikan ketegangan politik, agama dan budaya.
China
memiliki hubungan diplomatik dengan Palestina sekaligus Israel, namun
ketegangan di kawasan bisa mengganggu rencana investasi China di Timur
Tengah.