Senin, 21 Mei 2018

ISIS Mengklaim Serangan Gereja di Chechnya Rusia



Para militan ISIS (ilustrasi).
Para militan ISIS (ilustrasi).
Foto: AP

Serangan menewaskan tiga orang di gereja Ortodoks di Chechnya.



CB, MOSKOW – Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) mengklaim bertanggung jawab atas serangan terhadap sebuah gereja Ortodoks di Republik Chechnya, Rusia. Serangan itu menewaskan tiga orang yakni satu jemaat dan dua orang petugas kepolisian.


Dilansir Reuters dan kantor berita RT di Moskow, kelompok teroris itu mengklaim untuk serangan itu dengan mengeluarkan pernyataan melalui juru bicara online, Ahad (20/5) waktu setempat. Empat teroris yang bersenjata dengan pisau, alat pembakar dan senjata, menyerbu Gereja Michael the Archangel di ibu kota Chechnya, Grozny.

“Pejuang Negara Islam melakukan serangan terhadap 'Gereja Michael' kemarin di ibu kota Chechnya, Grozny," kata kantor berita Amaq.


Serangan itu digagalkan oleh pasukan keamanan yang menewaskan semua empat penyerang yang sempat terjadi baku tembak. Kedua perwira dikerahkan ke Chechnya dari wilayah Saratov.


Sementara, tiga dari penyerang diidentifikasi sebagai penduduk Republik Chechnya. Menurut pemimpin Chechnya, Ramzan Kadyrov, pemimpin kelompok itu berasal dari Republik Ingushetia.


Dia menyebut, para penyerang berusia antara 18 dan 19 tahun. “Para teroris menerima perintah untuk melakukan serangan]dari salah satu negara Barat," kata Kadyrov yang mengutip data intelijen.


Rusia, yang menjadi tuan rumah Piala Dunia sepak bola bulan depan, telah berperang dua perang dengan separatis di republik internal mayoritas Muslim sejak keruntuhan Soviet 1991. Tetapi serangan semacam itu relatif jarang terjadi di Chechnya.


Wilayah Kaukasus Utara yang lebih luas juga mengalami gejolak. Namun, adanya tingkat pengangguran yang tinggi serta korupsi, mendorong beberapa orang untuk memeluk Islam radikal.




Credit  republika.co.id






AS Jual 3.200 Bom Termasuk Bunker Buster ke Bahrain Rp637 Miliar


AS Jual 3.200 Bom Termasuk Bunker Buster ke Bahrain Rp637 Miliar
Bom Mark-84, salah satu jenis bom yang setuju dijual Amerika Serikat ke Bahrain. Foto/US Air Force/Flickr


WASHINGTON - Pemerintah Amerika Serikat (AS) setuju  3.200 bom senilai sekitar USD45 juta (sekitar Rp637 miliar), termasuk bunker buster, Bahrain. Monarki di Teluk Persia itu menjadi rumah bagi Armada ke-5 AS dan telah terlibat dalam pemboman koalisi Arab di Yaman.

Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS mengumumkan penjualan puluhan ribu bom di situs resminya pada 18 Mei 2018. Senjata yang dijual ke Bahrain terdiri dari 1.500 bom Mark-82; 600 bom Mark-83; 600 bom Mark-84; dan 500 BLU-109.

Bom BLU-109 dijuluki sebagai bunker buster, yakni bom yang dilengkapi hulu ledak khusus yang dirancang untuk menembus target yang mengeras seperti bunker.

Bom-bom yang dijual itu ditujukan untuk jet tempur F-16 buatan AS yang dioperasikan Bahrain.

"Bahrain akan menggunakan amunisi ini sebagai penghalang untuk ancaman regional, memperkuat pertahanan negerinya, dan melaksanakan operasi kontra-terorisme," kata Badan Kerja Sama Keamanan Pertahanan AS dalam pernyataan pers-nya.

"Serta beroperasi dengan operasi koalisi yang dipimpin dan didukung AS," lanjut pernyataan tersebut.

Belum jelas, pasokan bom AS itu akan digunakan Bahrain untuk melawan siapa. Bahrain adalah bagian dari koalisi pimpinan AS yang berperang melawan kelompok Islamic State (IS, sebelumnya ISIS). Militer Bahrain juga menjadi bagian dari koalisi Arab pimpinan Arab Saudi yang membombardir Yaman sejak 2015 untuk memerangi kelompok Houthi.

AS selama tidak melacak apakah persenjataan yang disuplai ke Saudi dan sekutu Arab-nya digunakan di Yaman dan kerap menyasar warga sipil. Hal ini membuat Washington dikecam para aktivitas HAM AS.

Pada bulan Maret lalu, AS mengumumkan akan menjual senjata senilai USD1 miliar ke Arab Saudi, termasuk rudal anti-tank senilai USD670 juta, setelah ketua Komite Hubungan Luar Negeri Senat, Bob Corker, mencabut moratorium penjualan senjata ke negara-negara Dewan Kerjasama Teluk selama delapan bulan terakhir. 




Credit  sindonews.com




Media Swedia: Menyerang Rusia Akan Jadi Mimpi Buruk Militer


Media Swedia: Menyerang Rusia Akan Jadi Mimpi Buruk Militer
Foto/Ilustrasi/Istimewa


STOCKHOLM - Menyerang Rusia akan menjadi mimpi buruk bagi prajurit militer. Hal itu berdasarkan peringkat negara-negara yang paling sulit untuk diserang. Peringkat ini disusun oleh surat kabar Swedia Svenska Dagbladet.

"Kekuatan militer, ukuran wilayah dan kesulitan medan adalah salah satu faktor kunci yang menentukan kemampuan pertahanan negara itu," kutip Russia Today dari surat kabar itu, Minggu (20/5/2018).

Berdasarkan kriteria ini, jurnalis Swedia menunjukkan bahwa siapa pun yang menganggap ide menyerbu Rusia harus siap untuk menangani semua jenis medan.

"Musuh akan menghadapi pegunungan yang sepi, rawa yang tak dapat ditembus, tundra beku, sungai bergolak, dan hutan gelap di Rusia," kata jurnalis Swedia, menambahkan bahwa musim panas yang panas dan musim dingin yang dingin juga akan menjadi tantangan.

"Dan kemudian kita menghadapi orang Rusia sendiri, yang selama ribuan tahun, yang telah berpartisipasi dalam perang berskala besar dan perang gerilya, memperoleh banyak pengalaman," sambung artikel itu.

Kesimpulan yang dibuat oleh Svenska Dagbladet didukung oleh sejarah Rusia itu sendiri, karena negara itu tidak pernah ditaklukkan sejak penciptaan negara terpusat di Rusia pada awal abad ke-15. Rusia telah menggagalkan semua upaya untuk menyerang tanah mereka, mengalahkan antara lain tentara Kaisar Prancis Napoleon pada tahun 1812 dan diktator Nazi Adolf Hitler pada tahun 1941-45 - yang keduanya dianggap tidak dapat dihentikan pada saat itu.

Swiss dan Selandia Baru juga berhasil masuk dalam peringkat tersebut. Meskipun memiliki militer yang agak kecil hanya dengan 150 ribu pasukan, Swiss tetap merupakan sebuah "kacang yang susah retak" karena dikeliling oleh Pegunungan Alpen.

"Swiss juga memiliki banyak fasilitas pertahanan, serta jembatan dan jalan, yang bisa diledakkan untuk menghambat laju agresor," bunyi artikel itu.

Menaklukkan Selandia Baru juga akan bermasalah dari sudut pandang logistik, kata para penulis. Negara pulau itu terletak lebih dari 2.000 km dari daratan besar terdekat, Australia, yang akan membuat pasokan senjata dan logistik untuk pasukan hampir tidak mungkin. 





Credit  sindonews.com




Rudal Sarmat dan Avangard Akan Lengkapi Alutsista Rusia pada 2020


Rudal balistik antarbenua terbesar milik Rusia, RS-28 Sarmat.[Sputniknews]
Rudal balistik antarbenua terbesar milik Rusia, RS-28 Sarmat.[Sputniknews]

CB, Jakarta - Militer Rusia diperkirakan mengoperasikan rudal balistik antarbenua atau ICBM Sarmat pada 2020 mendatang dan hulu ledak hipersonik Avangard pada 2019. Vladimir Putin mengklaim kedua senjata ini penting untuk pencegahan nuklir di masa depan, seperti dikutip dari Russia Today, 20 Mei 2018.
Batas waktu untuk pengerahan kedua sistem senjata itu diumumkan oleh Presiden Rusia, Vladimir Putin, pada Jumat dalam pertemuan dengan pejabat pertahanan dan pihak pengembang. Pertemuan ini merupakan pertemuan pertama sejak perombakan kabinet Rusia awal pekan ini.
Sarmat adalah rudal balistik antarbenua yang berbasis silo milik Rusia, yang akan menggantikan rudal balistik antarbenua, Voyevoda, yang sudah tua. Senjata baru ini disebut-sebut memiliki jangkauan yang lebih jauh, yang memungkinkan rudal sanggup mencapai wilayah Amerika Serikat. Bahkan rudal Sarmat juga diklaim tidak dapat dihentikan oleh pencegat anti-balistik di Alaska dan dikabarkan mampu melululantahkan kawasan seluas Texas atau Prancis.


Rudal balistik antarbenua RS-28 Sarmat yang akan melengkapi persenjataan Rusia pada 2020. [missilethreat.csis.org]
Didesain sebagai bagian dari upaya modernisasi nuklir Rusia untuk menggantikan SS-18 Satan ICBM yang sudah tua, RS-28 Sarmat memulai pengujian tahap pertama pada 2016, seperti diikutip dari Center for Strategic and International Studies. Pada Desember 2017, militer Rusia melakukan uji coba yang mengalami kekurangan teknis dengan peluncur berbasis silo. Pada 30 Maret 2018, Rusia merilis rekaman video dari uji kelalaian yang tampaknya sukses. Awalnya RS-28 Sarmat direncanakan memasuki operasional pada tahun 2018, dengan total pesanan produksi 50 rudal dan diperkirakan rampung pada 2020.
Sementara Avangard adalah hulu ledak nuklir, yang dapat meluncur melalui atmosfer dengan kecepatan hipersonik yang membuatnya hampir tidak mungkin dicegat oleh teknologi modern. Hulu ledak Avangard ini bisa dibawa oleh sistem rudal Sarmat.
Kedua sistem senjata dipamerkan Vladimir Putin pada Maret lalu dalam pidatonya. Putin mengatakan dua senjata ini dan beberapa senjata lain yang saat ini sedang dikembangkan Rusia, membuat sistem antirudal balistik Amerika tidak mampu menangkal kemampuan nuklir Rusia di masa mendatang. Menurut Vladimir Putin upaya ini adalah langkah ini bertujuan untuk memberikan keseimbangan strategis terhadap Washington.


Hulu ledak nuklir Avangard. [tass.com]
Selain digunakan untuk alutsista, Rusia juga mengganti peran rudal balistik antarbenua Voyevoda dengan rudal Sarmat untuk kepentingan pengiriman pesawat ruang angkasa masuk ke orbit, seperti dilansir dari Sputnik.
Pada Maret lalu, wakil menteri pertahanan Rusia, Yuri Borisov, mengatakan bahwa industri luar angkasa Rusia siap menggunakan rudal Sarmat.
"Masalah penggunaan rudal RS-20V [disebut SS-18 Setan dalam laporan NATO], rudal ini sejalan dengan pertimbangan pergantian program peluncuran," ujar Borisov yang menambahkan bahwa modifikasi RS-20B tidak akan digunakan untuk meluncurkan satelit.
Saat ini Rusia memiliki 46 rudal RS-20V dan beberapa 11 rudal RS-20B. Sebelumnya, Rusia meluncurkan satelit menggunakan rudal balistik antarbenua Topol.






Credit  tempo.co





Merasa Terancam, Najib Razak Ajukan Program Perlindungan Saksi


Bekas PM Malaysia Najib Razak dan Rosmah Mansor terlihat tertidur di kursi di rumahnya di Jalan Langgak Duta, Kuala Lumpur, saat polisi menggelar penggeledahan pada Rabu malam, 16 Mei 2018. Malaysia Kini
Bekas PM Malaysia Najib Razak dan Rosmah Mansor terlihat tertidur di kursi di rumahnya di Jalan Langgak Duta, Kuala Lumpur, saat polisi menggelar penggeledahan pada Rabu malam, 16 Mei 2018. Malaysia Kini

CB, Jakarta - Mantan perdana menteri Malaysia, Datuk Seri Najib Razak, meminta kepada polisi untuk ditempatkan dalam program perlindungan saksi dalam penyelidikan skandal 1MDB. Najib Razak mengajukan permohonan saksi karena merasa nyawanya terancam, seperti yang dilansir dari Malaymail, 20 Mei 2018.

Najib mengajukan laporan pada Jumat 18 Mei di markas polisi Sentul, Malaysia. Dalam laporannya, Najib Razak mengatakan bahwa ada ancaman terhadapnya dan anggota keluarganya, dan ia pun mengajukan permintaan resmi untuk ditempatkan di dalam program perlindungan saksi.
Menurut Najib Razak dalam laporannya bahwa ancaman tidak hanya dari dalam negeri, tetapi juga dari luar negeri. Ancaman berasal dari orang-orang yang secara langsung dan tidak langsung terkait dengan dana 1MDB.


Polisi mengangkut sejumlah koper berisi barang-barang yang disita dari apartemen milik mantan Perdana Menteri Najib Razak di Kuala Lumpur, Malaysia, 18 Mei 2018. Selain itu, polisi juga menyita 72 koper berisi uang tunai dan perhiasan dari 3-4 unit apartemen milik Najib di Pavilion Residences Apartment. AP Photo
Dalam laporannya, dia mengatakan petugas polisi dari unit kejahatan komersial Bukit Aman pertama kali muncul di kediamannya pada malam 10 Mei, sehari setelah pemilihan umum ke-14.
Dia mengatakan polisi berada di kediamannya selama 18 jam dan menyita barang-barang miliknya dan putranya yang tidak ada hubungannya dengan skandal 1MDB.
Najib Razak menyatakan bahwa polisi telah menyerbu tiga tempat di Pavillion Tower di sini dan menyita perhiasan, uang tunai dan barang-barang pribadi lainnya yang dia klaim sebagai hadiah dari teman-temannya.


Tumpukan kotak berisi tas mewah milik istri Najib Razak, Rosmah Mansor yang disita polisi dari apartemen milik mantan Perdana Menteri Najib Razak di Pavilion Residences Apartment, Kuala Lumpur, Malaysia, 18 Mei 2018. AP Photo
Najib Razak juga menyatakan bahwa uang tunai di rumahnya adalah sumbangan untuk kampanye koalisi Barisan Nasional. Ia mengaku hanya berperan sebagai penasihat dalam 1MDB dan tidak terlibat dalam proses pengambilan keputusan dan keputusan 1MDB dibuat berdasarkan rapat dewan direksi dan manajemen.

Sebelum membuat laporan ini, penggerebekan telah dilakukan di Kantor Perdana Menteri di Perdana Putra, serta properti pribadi yang terkait dengan Pekan MP, termasuk rumah Taman Duta tempat tinggal Najib Razak dan istrinya Datin Seri Rosmah Mansor, dan dua unit kondominium mewah di Blok A dan B dari Pavillion Residences di Kuala Lumpur.





Credit  tempo.co






Anwar: Malaysia Perlu Bentuk Tim untuk Kaji Reformasi RI


Anwar: Malaysia Perlu Bentuk Tim untuk Kaji Reformasi RI
Politikus Malaysia Anwar Ibrahim menyatakan negaranya perlu tim khusus buat mengkaji transisi kekuasaan RI saat reformasi untuk diterapkan di negaranya. (Dok. Istimewa)


Jakarta, CB -- Politikus dan pejuang reformasi Malaysia Anwar Ibrahim mengatakan negaranya memerlukan tim khusus untuk mengkaji transisi kekuasaan di Indonesia pada 1998 lalu sebagai pelajaran menjelang era reformasi negaranya setelah pemilu 2018.

"Harus ada tim yang mengkaji atau meneliti pengalaman Indonesia dalam proses itu dari era Pak Habibie sampai era Jokowi. Apa kekuatannya, apa kelemahannya," kata Anwar setelah bertemu dengan BJ Habibie di kediaman sang mantan presiden RI itu di Jakarta, Minggu (20/5).

Anwar mengatakan bahwa kajian ini sangat penting agar Malaysia tak mengulangi kesalahan dan dapat mengambil hal baik dari transformasi Indonesia.



Menurut Anwar sendiri, proses transisi Indonesia dari Orde Baru ke Reformasi di bawah kepemimpinan BJ Habibie sangat patut dicontoh.




"Dalam waktu sesingkat itu, beliau bisa buat perubahan besar-besaran, dari institusi sampai aturan lainnya," ucap Anwar.

Menanggapi Anwar, Habibie mengatakan bahwa hal paling penting dalam transformasi Indonesia pada 1998 adalah dasar pembentukan Mahkamah Konstitusi.

"Karena sistem konstitusi itu harus ada yang mengawasi, yaitu yang memegang kuasa tertinggi, tapi pada saat itu tidak ada, maka langsung ke presiden," tutur Habibie.

Anwar lantas mengatakan bahwa Malaysia sebenarnya tidak separah Indonesia karena mereka sudah memiliki institusi yang dibutuhkan.



"Bukan saya ingin bilang Malaysia lebih baik, tidak. Namun, institusi itu harus dirombak sistemnya dan diisi dengan orang-orang yang benar-benar ingin melayani rakyat," kata Anwar.

Ia pun yakin Malaysia bisa menjalankan agenda reformasi di bawah pimpinan Mahathir Mohamad, mantan diktator yang juga pernah memecat dan memenjarakannya dua dekade silam.

"Tun Mahathir sudah berubah. Dia menunjukkan tekad kuat untuk menjalankan agenda reformasi, terutama untuk sistem peradilan dan kebebasan pers. Ia juga berupaya memilih jajaran kabinet yang bagus," katanya.



Setelah memenangkan pemilu bersejarah pada 9 Mei lalu, Mahathir yang disokong oleh koalisi pimpinan Anwar, Pakatan Harapan, memang langsung menjalankan janji kampanyenya. Salah satunya mengupayakan pengampunan raja Yang Dipertuan Agong untuk Anwar.

Ia juga menepati janjinya untuk memberikan jabatan Wakil Perdana Menteri kepada istri Anwar, Wan Azizah Wan Ismail.

"Esok Senin, saya akan hadir ke pelantikan di Istana. Saya harus membiasakan sebutan wakil perdana menteri yang dulu saya pegang sekarang jadi Wan Azizah. Saya hanya akan jadi pendamping," kata Anwar disambut gelak tawa wartawan.




Credit  cnnindonesia.com






Suriah Anggap Serangan Israel sebagai Tindakan Agresi


Suriah Anggap Serangan Israel sebagai Tindakan Agresi
Dubes Suriah untuk Rusia, Riad Haddad menyatakan, pihaknya menganggap serangan udara, yang dilakukan oleh Israel di Suriah sebagai tindakan agresi. Foto/Istimewa


DAMASKUS - Duta Besar Suriah untuk Rusia, Riad Haddad menyatakan, pihaknya menganggap serangan udara, yang dilakukan pada 10 Mei oleh Israel di Suriah sebagai tindakan agresi. Israel menuturkan, serangan itu menargetkan basis Iran yang ada di Suriah.

Haddad menyatakan, apa yang dilakukan Israel adalah tindakan agresi dan merupakan pelanggaran terhadap kedaulatan Suriah. Damaskus, menurut Haddad, siap merespon serangan semacam itu di masa depan.

"Suriah memiliki kedaulatannya sendiri. Setiap serangan dari luar terhadap wilayah Suriah adalah agresi. Pasukan kami, termasuk pertahanan udara, melindungi langit dan tanah Suriah. Kami akan mengusir agresi apa pun terhadap Suriah, di mana pun itu akan terjadi," ucap Haddad, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (20/5).

Pada 10 Mei, Angkatan Udara Israel menghancurkan puluhan apa yang mereka sebut fasilitas Iran di Suriah, setelah pasukan Iran diduga menembakkan 20 roket ke posisi Pasukan Pertahanan Israel di Dataran Tinggi Golan, yang berada di bawah pemerintahan Israel.

Ketegangan antara Tel Aviv dan Teheran meningkat akhir-akhir ini, dengan Israel menuduh Iran memiliki pasukan di Suriah. Teheran telah membantah klaim ini sebagai tidak berdasar, meskipun mengakui mengirim penasehat militer untuk melatih pasukan yang setia kepada Damaskus.





Credit  sindonews.com







PBB Selidiki Pembantaian di Jalur Gaza, Israel Meradang


PBB Selidiki Pembantaian di Jalur Gaza, Israel Meradang
PBB akan melakukan penyelidikan atas tindakan Israel terhadap demostran Palestian di Jalur Gaza. Foto/Istimewa


JENEWA - Israel mencerca Dewan HAM PBB karena setuju untuk menyelidiki pembantaian warga Palestina baru-baru ini di Jalur Gaza. Dewan HAM PBB menuding Israel telah menggunakan kekuatan yang berlebihan.

Resolusi untuk mengirim komisi penyelidikan itu ditolak oleh Amerika Serikat (AS) dan Australia, tetapi didukung oleh 29 anggota forum 47 negara PBB. Sementara 14 negara lainnya, termasuk Inggris, Jerman dan Jepang, memilih untuk abstain.

Duta besar Israel di Jenewa, Aviva Raz Shechter, mencela Dewan HAM PBB karena menyebarkan kebohongan terhadap Israel selama lima jam pernyataan yang menggelikan.

"Sederhananya, dengan resolusi ini, dewan ini telah mencapai puncak kemunafikan baru, dan standar terendah kredibilitas," katanya seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (19/5/2018).

Kementerian Luar Negeri (Kemlu) Israel juga bereaksi dan mengatakan sepenuhnya menolak resolusi itu. Kemlu Israel menambahkan bahwa seluruh tujuan dewan bukan untuk menyelidiki kebenaran tetapi untuk mengkompromikan hak Israel untuk membela diri dan untuk demonisasi negara Yahudi.

Sementara sekutu Israel, Amerika Serikat (AS), juga mencela keputusan tersebut. Kuasa Dagang AS, Theodore Allegra mengatakan bahwa Dewan HAM PBB telah mengabaikan pelaku sesungguhnya: Hamas.

"Tindakan satu sisi yang diusulkan oleh dewan hari ini hanya menunjukkan lebih lanjut bahwa Dewan Hak Asasi Manusia memang tubuh yang rusak," katanya.

Israel dan AS mengeluh bahwa Dewan Hak Asasi Manusia, yang terdiri dari 47 negara yang dipilih oleh Majelis Umum, memiliki bias anti-Israel yang permanen.

Jika Israel meradang atas keputusan Dewan HAM PBB, maka sebaliknya dengan Palestina. Menteri Luar Negeri Palestina Riyad al-Maliki menyambut baik keputusan PBB.

"Pembentukan komite penyelidikan internasional oleh Komisi Hak Asasi Manusia adalah langkah untuk melakukan keadilan kepada rakyat Palestina," katanya dalam sebuah pernyataan.

Dia mendesak implementasi dari resolusia itu dilakukan secepatnya untuk menghentikan kejahatan perang Israel.

Kepala Dewan HAM PBB, Zeid Ra'ad al-Hussein mengatakan, pasukan Israel telah menewaskan 106 warga Palestina, termasuk 15 anak-anak, sejak 30 Maret. Lebih dari 12.000 orang terluka, setidaknya 3.500 oleh amunisi hidup. Israel adalah kekuatan pendudukan di bawah hukum internasional, berkewajiban melindungi rakyat Gaza dan menjamin kesejahteraan mereka.

“Tetapi mereka, pada dasarnya, dikurung di daerah kumuh beracun sejak lahir sampai mati; dirampas martabat; tidak manusiawi oleh otoritas Israel sampai titik seperti itu tampaknya para pejabat bahkan tidak menganggap bahwa pria dan wanita ini memiliki hak, juga setiap alasan, untuk memprotes,” tutur al Hussein. 


Israel mengatakan, kematian itu terjadi dalam protes yang diselenggarakan oleh Hamas, kelompok militan yang mengontrol Gaza, yang dengan sengaja memprovokasi kekerasan, sebuah tuduhan yang disangkal Hamas.

Dua juta orang tinggal di Gaza, sebagian besar dari mereka adalah keturunan dari para pengungsi yang rumah-rumah asalnya kini menjadi Israel, didirikan pada tahun 1948.

Wilayah itu telah dijalankan oleh Hamas sejak 2007 yang menyangkal eksistensi Israel. Selama waktu itu Israel telah berperang tiga kali melawan kelompok militan tersebut.

Israel dan Mesir mempertahankan blokade atas Gaza dengan alasan keamanan, yang dikatakan PBB telah menyebabkan runtuhnya perekonomian Gaza.




Credit  sindonews.com




Sekjen PBB Tuntut Lebanon Larang Hizbullah Dapatkan Senjata



Sekjen PBB Tuntut Lebanon Larang Hizbullah Dapatkan Senjata
Sekjen PBB Antonio Guterres menuntut Lebanon untuk melarang Hizbullah mendapatkan senjata. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian


NEW YORK - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB, Antonio Guterres, menuntut pemerintah Lebanon untuk mengambil semua langkah yang diperlukan untuk melarang Hizbullah memperoleh senjata. Peringatan ini dampak dari keterlibatan Hizbullah dalam krisis Suriah.

Guterres menuangkan tuntutannya itu dalam laporan terbarunya tentang pelaksanaan Resolusi Dewan Keamanan PBB 1559. Resolusi ini menyangkut penarikan pasukan asing dari Lebanon dan perlucutan senjata milisi.

Dalam laporannya, Gutteres memperingatkan bahwa proliferasi senjata yang tersebar luas di luar kendali Negara, dikombinasikan dengan keberadaan terus-menerus milisi bersenjata berat, merusak keamanan warga negara Lebanon.

Guterres mengatakan dia sangat prihatin bahwa Hizbullah terus beroperasi di luar kendali negara Lebanon dengan memiliki senjata di luar kendali pemerintah.

Pria asal Portugal itu mengatakan dia juga memperingatkan dampak dari keterlibatan Hizbullah dalam perang Suriah. Ia mengatakan intervensi seperti itu menunjukkan kegagalan Hizbullah melucuti senjata dan penolakannya untuk bertanggung jawab di depan lembaga-lembaga negara Lebanon.

Guterres juga menyatakan keprihatinannya tentang informasi yang melaporkan keterlibatan Hizbullah dan anggota Lebanon lainnya dalam pertempuran yang tersebar di wilayah-wilayah lain, sebuah perkembangan yang membawa ancaman yang melibatkan Lebanon dalam konflik regional.

Guterres pun menyoroti kunjungan yang dilakukan oleh para pemimpin dari milisi Asaib Ahl al-Haq yang didukung Iran dan milisi Syiah Irak lainnya di daerah perbatasan antara Libanon dan Israel.

“Kunjungan tidak sah anggota milisi asing ke selatan Lebanon merusak otoritas negara dan bertentangan dengan semangat kebijakan pemisahan diri," katanya  seperti dikutip dari Asharq Al-Awsat, Minggu (20/5/2018).

Dia menuntut Hizbullah dan semua pihak yang peduli untuk menghentikan kegiatan militer di dalam atau di luar Lebanon.

Sekjen PBB kemudian menyerukan kepada pemerintah Lebanon untuk mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk melarang Hizbullah dan kelompok-kelompok bersenjata lainnya dari memperoleh senjata dan membangun kapasitas paramiliter di luar otoritas Negara. 





Credit  sindonews.com





Saudi Bebaskan 1.000 Warga Ethiopia dari Penjara


Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed
Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed
Foto: EPA-EFE/STR

Pembebasan tahanan ini dilakukan setelah PM Ethiopia bertemu Putra Mahkota Saudi



CB, RIYADH -- Pemerintah Arab Saudi telah membebaskan 1.000 warga Ethiopia dari penjaranya. Hal ini dilakukan setelah Perdana Menteri Ethiopia Abiy Ahmed berkunjung ke negara tersebut.

"Kami menuntut pembebasan warga negara kami dan Putra Mahkota (Mohammed bin Salman) menanggapi secara positif," kata Ahmed sekembalinya dari Saudi pada Sabtu (19/5), dikutip laman Anadolu.

Kendati tidak menerangkan secara detil perihal upaya yang ditempuh agar proses pembebasan terwujudu, Ahmed menilai ini merupakan sebuah kemenangan diplomatik. Ahmed pulang ke negaranya dengan membawa 690 tahanan. Ia mengatakan warga Ethiopia yang tersisa di penjara Jeddah dan Jizan diperkirakan akan dipulangkan dalam beberapa hari mendatang.

Ketika bertemu Pangeran Mohammed, Ahmed pun meminta pembebasan warga Ethiopia kelahiran Saudi, yakni Mohammed Hussein al-Amoudi. Ahmed mengatakan dia merupakan tokoh berjasa yang telah membangun kerajaan bisnis di Ethiopia dan berhasil mempekerjakan hampir 70 ribu orang.

Al-Amoudi dipenjara setelah terjaring dalam operasi anti-korupsi yang digagas dan dipimpin Pangeran Mohammed pada November tahun lalu. Ahmed yakin Pangeran Mohammed akan segera membebaskan al-Amoudi.

"Putra Mahkota dan saya mencapai kesepakatan total dan saya yakin dia (al-Amoudi) akan segera dibebaskan," ujarnya.






Credit  republika.co.id





Aksi Solidaritas untuk Warga Palestina Digelar di Markas PBB



Aksi di des Nations di depan markas besar PBB di Eropa, di Jenewa, Swiss, Sabtu (19/5). Aksi ini untuk menunjukkan solidaritas atas pembunuhan warga Palestina di Gaza dalam konflik Israel-Palestina.
Aksi di des Nations di depan markas besar PBB di Eropa, di Jenewa, Swiss, Sabtu (19/5). Aksi ini untuk menunjukkan solidaritas atas pembunuhan warga Palestina di Gaza dalam konflik Israel-Palestina.
Foto: EPA-EFE/MARTIAL TREZZINI

Para demonstran mengutuk pembantaian dan meminta PBB bertindak melawan Israel.



CB, JENEWA  —  Ratusan orang berkumpul pada Sabtu (19/5) menggelar demonstrasi damai di luar kantor Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di Jenewa, Swiss. Aksi ini sebagai bentuk solidaritas terhadap warga Palestina yang menderita agresi Israel di Jalur Gaza.


Dilansir Anadolu, Ahad (20/5), demonstrasi digelar oleh organisasi non-pemerintah Aliansi Internasional untuk Hak Asasi Manusia dan Pembangunan (IAHRD) dan Association des Victimes de Torture en Tunisie (AVTT). Aksi demonstasi juga didukung oleh lebih dari 20 organisasi nirlaba termasuk Cojep International di Swiss.

Para demonstran mengutuk pembantaian dan meminta PBB dan organisasi internasional lainnya untuk bertindak melawan Israel. Mereka juga mengkritik negara-negara yang tetap diam atas pelanggaran hak asasi manusia. Dalam aksinya demonstran membawa poster yang bertuliskan "Bebaskan Palestina" dan "Teroris Israel".


Para pengunjuk rasa juga menyerukan diakhirinya pendudukan Israel dan investigasi independen terhadap pembunuhan di Gaza. Sejauh ini, 65 warga Palestina telah tewas akibat agresi militer Israel. Mereka tewas saat melakukan aksi demonstrasi di perbatasan Gaza-Israel.


Demonstrasi itu bertepatan peristiwa Nabka atau Bencana dan relokasi kedutaan AS ke Yerusalem. Sejak demonstrasi Gaza dimulai pada 30 Maret, lebih dari 110 demonstran Palestina telah tewas oleh tembakan tentara Israel di perbatasan.




Credit  republika.co.id




Eks Komandan Israel Desak Pemerintah Berunding dengan Hamas


Israel Defence Force (IDF). thegalileeexperience.com
Israel Defence Force (IDF). thegalileeexperience.com

CB, Jakarta - Bekas komandan pasukan Israel di Front Selatan meminta pemerintah melakukan perundingan dengan Hamas guna menghentikan unjuk rasa dekat perbatasan Jalur Gaza. Demikian laporan Quds Press seperti dikutip Middle East Monitor, Sabtu, 19 Mei 2018.
"Demonstrasi di dekat perbatasan Jalur Gaza-Israel sebagai sebuah tantangan bagi Tel Aviv," kata Mayor Jenderal (Purn) Doron Almog.


Mayor Jenderal (Purn) Doron Almog, bekas Komandan Pasukan Pertahanan Israel di Jalur Gaza. [screengrab / Youtube]
Dalam sebuah pernyataan yang disampaikan kepada Radio Angkatan Bersenjata Israel, Almog juga memperingatkan kemungkinan meningkatnya unjuk rasa di Jalur Gaza yang dapat memperlebar konflik. Seperti misalnya penembakan rudal oleh kelompok bersenjata yang tidak dikontrol oleh Hamas.
Menurut dia, konflik di perbatasan Gaza dapat berkembang ke Tepi Barat, selanjutnya meningkat hingga ke Libanon dan Suriah.

Seorang pria Palestina mengibarkan bendera bentrok dengan tentara Israel ketika melakukan aksi menuntut kembali ke tanah leluhur mereka di perbtasan Israel-Gaza di jalur Gaza, 18 Mei 2018. REUTERS/Mohammed Salem
"Kepemimpinan di Tel Aviv paham soal eskalasi ini," kata mantan Komandan Pasukan Pertahanan Israel (IDF) ini. Dia melanjutkan, "Tel Aviv bisa melakukan perjanjian dengan Hamas selama lima atau sepuluh tahun dengan mediasi Mesir, Otoritas Palestina, atau pemerintah Amerika Serikat."
Ribuan warga Palestina melakukan unjuk rasa di dekat pagar perbatasan Jalur Gaza-Israel menuntut pengembalian tanah mereka yang dicaplok Israel pada 1948 dan 1967. Mereka juga menuntut Israel mencabut blokade terhadap Jalur Gaza.

Sejak dimulainya unjuk rasa, 30 Maret 2018, tentara Israel menembak mati 117 warga Palestina yang terdiri atas pria, wanita, dan anak-anak. Menurut laporan Middle East Monitor, aksi keras Israel itu melukai lebih dari 12 ribu orang.





Credit  tempo.co





India Hukum Bekas Diplomat yang Jadi Mata-mata Pakistan


India dan Pakistan secara resmi bergabung dengan SCO pada bulan Juni 2017.
India dan Pakistan secara resmi bergabung dengan SCO pada bulan Juni 2017.

CB, Jakarta - Pengadilan India menghukum bekas diplomat Madhuri Gupta, karena didakwa menjadi mata-mata Pakistan. "Gupta dituduh oleh pengadilan memberikan informasi rahasia kepada dinas intelijen Pakistan," kata pengacara Gupta kepada Al Jazeera, Ahad, 20 Mei 2018.
Gupta dinyatakan bersalah setelah majelis hakim mengadilinya di New Delhi pada Jumat, 18 Mei 2018, karena melakukan mata-mata dengan memberikan informasi rahasia saat bertugas di Kedutaan Besar India di Islamabad, Pakistan.


Pengunjuk rasa bentrok dengan polisi India saat berunjuk rasa di Srinagar, Kashmir, India, 16 Desember 2016. Polisi menembakkan gas air mata untuk membubarkan pengunjuk rasa yang memprotes persengketaan wilayah antara Pemerintah India, gerilyawan Kashmir dan Pemerintah Pakistan. AP Photo/Dar Yasin
Dia ditangkap pada 2010 setelah dituduh menyampaikan informasi rahasia kepada Pakistan. Diplomat yang memiliki kualifikasi rendah itu, tulis Al Jazeera, semula dihukum selama dua tahun, selanjutnya dibebaskan karena jaminan.
"Kami akan naik banding ke pengadilan tinggi atas hukuman tersebut," kata pengacara Gupta, Joginder Dahiya. "Dia telah menjalani hukuman selama 21 bulan. Seharusnya dia dibebaskan karena masa hukumannya terlampaui," ujarnya kepada kantor berita AFP.
Pakistan diperkirakan memiliki 100 sampai 120 hulu ledak nuklir. Pada 1998 Pakistan melakukan uji coba pertamanya di Chagai Hills, beberapa hari setelah India melakukan uji cobanya. washingtonpost.com
Kantor berita India PTI melaporkan, masa hukuman yang bakal dijalani Gupta lebih panjang karena dia membocorkan rahasia militer. "Informasi yang diloloskan oleh Gupta termasuk kategori sensitif yang sangat berguna bagi musuh negara," tulis PTI. Polisi India mengamati Gupta selama enam bulan sebelum menangkapnya pada 2010.

India dan Pakistan bersaing sejak kedua negara bertetangga itu merdeka dari Inggris pada 1947. Persaingan itu tidak hanya masalah Kashmir yang sampai saat ini masih menjadi persoalan hubungan India-Pakistan, melainkan juga soal senjata nuklir. India dan Pakistan sanggup memproduksi senjata nuklir.





Credit  tempo.co



Bomber China di Laut China Selatan Berpotensi Menjangkau Indonesia



Bomber China di Laut China Selatan Berpotensi Menjangkau Indonesia
Pesawat pebom H-6K China. Foto/South China Morning Post


JAKARTA - Kementerian Pertahanan China mengakui beberapa pesawat termasuk pembom (bomber) H-6K yang bisa membawa bom nuklir telah mendarat di salah satu pulau di Laut China Selatan.

Asia Maritim Transparansi Initiative (AMTI) dari Centre for Strategic and International Studies (CSIS) dalam laporannya menyoroti pengerahan aset militer Beijing di tiga hangar di Kepulauan Spratly—Subi, Mischief dan Fiery Cross Reefs—yang dijuluki sebagai "Big Three". Menurut AMTI, pesawat pembom Beijing bisa dengan mudah menjangkau Indonesia dan Singapura jika nantinya bermarkas di "Big Three".

“Penyebaran di masa depan ke Big 3 di Spratly akan membawa Singapura dan sebagian besar Indonesia dalam jangkauan bahkan pesawat pembom kelas bawah China sekalipun, sementara H-6K bisa mencapai Australia utara atau fasilitas pertahanan Amerika Serikat di Guam," bunyi laporan AMTI yang dikutip SINDOnews dari situsnya, Minggu (20/5/2018).

Pesawat H-6K adalah versi modern dari pesawat Tu-16 era Uni Soviet. Pesawat pembom China itu mampu membawa rudal jelajah jarak jauh serta bom nuklir.

"China telah membangun hangar besar di ketiga pos 'Big 3' di Spratly (Subi, Mischief, dan Fiery Cross Reefs) yang dapat mengakomodasi pesawat pembom seperti seri H-6 (serta pesawat transportasi besar, patroli, dan pesawat pengisi bahan bakar)," lanjut laporan AMTI.

Kementerian Pertahanan China dalam sebuah pernyataan mengonfirmasi bahwa pesawat tempurnya melakukan simulasi serangan udara terhadap formasi angkatan laut di kawasan Laut China Selatan.

Kementerian itu juga merilis video ke media pemerintah China yang menunjukkan pesawat pembom Xian H-6K dari Resimen Pembom 36 Angkatan Udara (PLAAF) melakukan apa yang dikenal sebagai operasi pendaratan "sentuh-dan-pergi" di landasan baru di sebuah pulau tak dikenal.

Analis militer Mike Yeo mengatakan dari analisis video dan foto-foto pendaratan mengungkapkan latihan itu kemungkinan dilakukan di Woody Island, pulau sengketa yang bukan hasil reklamasi Beijing.

Pengerahan pesawat pembom H-6K itu hanya berselang beberapa minggu setelah Beijing terungkap mengerahkan pesawat angkut tempur Y-8 ke pulau buatan di Kepulauan Spratly. Selain pesawat Y-8, Beijing juga terdeteksi mengerahkan peralatan jamming elektronik dan berbagai rudal termasuk rudal jelajah. 





Credit  sindonews.com






Su-30 Berhasil Melacak Jet Siluman Tercanggih China J-20


Su-30 Berhasil Melacak Jet Siluman Tercanggih China J-20
Pesawat jet tempur siluman generasi kelima China, J-20. Foto/REUTERS/Stringer


NEW DELHI - Chengdu J-20, pesawat jet tempur siluman generasi kelima China, selama ini dibanggakan Beijing sebagai jet siluman tercanggih yang mereka miliki. Namun, pesawat Sukhoi Su-30 yang dioperasikan militer India berhasil mendeteksi dan melacaknya.

Komandan Angkatan Udara India Arup Shaha mengonfirmasi pelacakan J-20 China tersebut, yakni saat melakukan pelatihan penerbangan di atas wilayah Tibet. Su-30 mendeteksi dan melacak jet tempur siluman kebanggan Beijing itu dari wilayah udara India.

Klaim militer India tersebut bisa meruntuhkan reputasi pesawat siluman tercanggih Beijing yang salama ini dianggap sebagai pesaing jet tempur F-35 Amerika Serikat (AS) dan Su-35 Rusia.

Chengdu J-20 dikembangkan sejak tahun 2002 dan mulai beroperasi pada tahun 2017. Baru-baru ini, pesawat jet tempur siluman tersebut melakukan latihan tempur perdananya.

"Radar Sukhoi dapat melihatnya. Jet China baru tidak begitu tidak terlihat. Tidak ada teknologi khusus yang diperlukan untuk mendeteksi J-20, karena dapat dideteksi oleh stasiun radar biasa," kata Shaha, yang dilansir dari Indian Defence Research Wing, Minggu (20/5/2018).

China yang mengembangkan jet tempur J-20 sejak tahun 2002 hingga saat ini telah memiliki sembilan prototipe dan dua unit pra-seri. Beijing mengklaim J-20 baru-baru ini telah berhasil menyelesaikan latihan tempur pertamanya, tanpa menyebutkan lokasi. 





Credit  sindonews.com



AS Nilai Rusia Tak Becus Lawan Radikalisme di Dalam Negeri



AS Nilai Rusia Tak Becus Lawan Radikalisme di Dalam Negeri
Kementerian Pertahanan Amerika Serikat mengkritik Rusia karena tidak cukup berupaya memerangi radikalisasi dan terorisme di dalam negeri mereka sendiri. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Kementerian Pertahanan Amerika Serikat (AS) mengkritik Rusia karena tidak cukup berupaya memerangi radikalisasi dan terorisme di dalam negeri mereka sendiri, khususnya di wilayah perbatasan.

"AS dan banyak orang di wilayah ini prihatin mengenai radikalisasi yang terjadi di Rusia," kata perwakilan Kemhan AS AS, Letnan. Kolonel Kone Faulkner, seperti dilansir Sputnik pada Minggu (20/5).

"Rusia mengkritik negara-negara yang membantu Afghanistan memerangi terorisme, tetapi tidak melakukan cukup untuk mengatasi masalah radikalisasi dan perekrutan teroris di dalam perbatasannya sendiri," sambungnya.

Terkait dengan situasi di Afghanistan, Faulkner menolak untuk berspekulasi tentang jumlah anggota ISIS di negara itu saat ini. Tetapi dia menekankan bahwa Washington akan terus bekerja dengan pemerintah Afghanistan untuk mengurangi kehadiran ISIS di negara itu, setelah menghancurkan jaringan utama kelompok itu  di Irak dan Suriah.

Pernyataan Faulkner ini sendiri merupakan respon atas pernyataan yangd dibuat oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia, Oleg Syromolotov.

pada awal Mei lalu, Syromolotov mengatakan bahwa ISIS, bersama dengan teroris yang melarikan diri dari Suriah dan Irak, memperkuat posisi mereka di Afghanistan utara, menjadikannya sebagai benteng baru terorisme internasional.

Menurut Syromolotov, teroris di Afghanistan berusaha untuk menggulingkan pemerintah yang sah dan merebut wilayah negara-negara Asia Tengah dan Rusia untuk menciptakan negara kuasi.

Syromolotov juga menekankan bahwa militan melarikan diri ke Afghanistan dengan dukungan eksternal yang jelas dari sponsor, di antaranya adalah organisasi negara dan badan intelijen dari beberapa negara. 





Credit  sindonews.com




ASEAN-Rusia sepakat perkuat kerja sama berantas terorisme


ASEAN-Rusia sepakat perkuat kerja sama berantas terorisme
ASEAN (ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A.)



Jakarta (CB) - Negara anggota ASEAN dan Rusia sepakat untuk memperkuat kerja sama dalam memberantas terorisme, seperti disampaikan dalam keterangan pers yang diterima di Jakarta, Minggu.

"Kita tidak bisa bekerja sendiri-sendiri melawan terorisme. Kita perlu meningkatkan kerja sama dan menerapkan strategi yang komprehensif dalam melawan terorisme dan kampanye penyebaran ketakutan mereka," kata Direktur Kerja Sama Eksternal ASEAN Kemenlu Benny YP Siahaan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Benny saat mewakili pemerintah Indonesia pada Pertemuan ke-15 ASEAN-Russia Senior Officials` Meeting (ARSOM).

Pada pertemuan itu, negara anggota ASEAN dan Rusia menyampaikan belasungkawa kepada Indonesia atas aksi terorisme yang belum lama ini terjadi di beberapa kota di Indonesia.

Aksi teror tersebut menjadi pertanda bahwa ancaman terorisme di kawasan masih sangat nyata, serius, dan penanggulangannya memerlukan kerja sama intensif antarnegara termasuk, kerja sama ASEAN-Rusia.

"Indonesia sangat menghargai komitmen Rusia dalam kerja sama pemberantasan terorisme dan kejahatan transnasional lainnya melalui berbagai mekanisme kerja sama ASEAN," ucap Benny.

"Baik ASEAN maupun Rusia perlu terus meningkatkan upaya untuk saling berbagi serta mempelajari praktik terbaik dan pengalaman satu sama lain dalam memberantas terorisme," lanjutnya.

Pemerintah Indonesia juga menekankan pentingnya kerja sama pencegahan dan penanggulangan radikalisme dan kekerasan ekstremisme melalui pendekatan lunak (soft power).




Credit  antaranews.com






Suriah-ISIS sepakat gencatan senjata di Damaskus selatan


Suriah-ISIS sepakat gencatan senjata di Damaskus selatan
Dokumen foto seorang polisi Israel berargumen dengan seorang perempuan Palestina diluar Kota Tua Yerusalem di Gerbang Damaskus, Minggu (13/5/2018). (REUTERS/Ammar Awad)

"Sebuah gencatan senjata diberlakukan siang hari ini, mungkin selama lima jam."



Beirut (CB) - Pasukan pro-pemerintah Suriah dan kelompok ISIS bersepakat untuk gencatan senjata di Damaskus selatan pada Sabtu (19/5) waktu setempat, setelah pertikaian selama beberapa pekan terakhir di benteng ISIS di Ibu Kota Suriah itu.

Rezim Presiden Bashar al-Assad bulan lalu melancarkan serangan berskala besar ke distrik Hajar al-Aswad di Damaskus, yang dikuasai ISIS, dan kamp pengungsi Palestina Yarmuk. Bentrokan tersebut dilaporkan menelan banyak korban jiwa dari kedua pihak.

“Sebuah gencatan senjata diberlakukan siang hari ini, mungkin selama lima jam,” demikian laporan Observatorium Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) yang berkantor pusat di London, Kerajaan Inggris, layaknya dikutip AFP.

Kepala Observatorium Rami Abdel Rahman mengatakan kepada AFP pada Sabtu malam bahwa gencatan tersebut, yang bisa menjadi awal bagi evakuasi pejuang ISIS dari sana, masih berlaku.

Dia mengatakan gencatan itu dinegosiasikan oleh sekutu rezim Rusia dan faksi Palestina yang pro-pemerintah Suriah.

Sementara itu, Kantor berita negara Suriah (SANA) mengutip sumber militer yang membantah persetujuan.

Pasukan loyalis melancarkan serangan ganas di Damaskus selatan setelah menangkap sejumlah orang di Ghouta timur, yang memberontak di dekat ibu kota pada bulan April 2018.

Mereka telah merebut kembali lingkungan Qadam, tetapi para jihadis mempertahankan pengawasan sekira 70 persen di Yarmuk.

Menurut Observatory, pertempuran di Damaskus selatan telah menewaskan 484 anggota ISIS dan banyak lagi
dari 250 pejuang pro-rezim, serta 56 warga sipil.

Dulu kawasan itu termasuk sebuah distrik distrik berkembang bagi sekira 160.000 warga Palestina dan Suriah, dan kini penduduk Yarmuk
telah jatuh ke hanya beberapa ratus orang.

Perang Suriah telah menyebabkan lebih dari 350.000 orang tewas sejak dimulai pada 2011 secara brutal akibat tekanan protes anti-pemerintah, sebelum berputar ke dalam konflik kompleks yang melibatkan masyarakat dunia, dan kekuatan kelompok ISIS.




Credit  antaranews.com





Eropa, Cina dan Rusia Bahas Kesepakatan Baru untuk Iran


Instalasi Nuklir Iran
Instalasi Nuklir Iran
Foto: AP

Perjanjian baru ini diharapkan dapat menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran pada 2015



CB, BERLIN -- Para diplomat Eropa, Cina dan Rusia sedang membahas sebuah perjanjian baru untuk membantu keuangan Iran. Sebuah surat kabar Jerman welt am Sonntag melaporkan pada Ahad (20/5) perjanjian baru ini diharapkan dapat menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran pada 2015.

Para pejabat ini akan bertemu di Wina pekan depan di bawah pimpinan diplomat senior Uni Eropa Helga Schmid. Mereka akan membahas langkah selanjutnya setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump memutuskan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.

"Jerman, Prancis, Inggris, Rusia dan Cina akan berpartisipasi dalam pertemuan itu, tetapi Amerika Serikat tidak akan," ujar seorang diplomat senior Uni Eropa.

Namun masih belum jelas apakah Iran akan ikut berpartisipasi dalam pertemuan itu. Menurut surat kabar tersebut, perjanjian baru dimaksudkan untuk mempertahankan ketentuan nuklir dan mengekang upaya pengembangan rudal balistik dan kegiatan Teheran di kawasan tersebut.

Ini dinilai dapat membantu meyakinkan Trump untuk mencabut sanksi terhadap Iran. "Kami harus melepaskan diri dari nama 'perjanjian nuklir Wina' dan menambahkan beberapa elemen tambahan. Hanya itu yang akan meyakinkan Presiden Trump untuk menyetujui dan mencabut sanksi lagi," kata surat kabar itu mengutip seorang diplomat senior Uni Eropa.

Perjanjian baru ini juga dapat mencakup bantuan keuangan untuk Iran senilai miliaran dolar AS. Ini sejalan dengan kesepakatan Uni Eropa yang memberikan bantuan kepada Turki untuk menampung jutaan migran dan menutup perbatasannya.

Kesepakatan ini membantu mengakhiri krisis migran 2015.Tidak ada  komentar langsung dari kementerian luar negeri Jerman.

Kepala energi Uni Eropa berusaha untuk meyakinkan Iran pada Sabtu bahwa Uni Eropa tetap berkomitmen untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir, dan memperkuat perdagangan dengan Teheran.

Para pejabat Uni Eropa, Jerman dan negara-negara lain yang tetap berkomitmen pada kesepakatan itu mengaku akan terus berupaya melestarikan kesepakatan itu. Menurut negara-negara tersebut, jika Uni Eropa gagal menyelamatkan kesepakatan itu maka akan terjadi bencana.

Iran telah berjuang untuk memperoleh keuntungan finansial dari kesepakatan itu. Namun karena masih ada sanksi AS yang sepihak atas program rudalnya maka menghalangi para investor besar Barat untik melakukan bisnis dengan Teheran.

Dengan adanya sanksi AS ini maka akan sulit bagi perusahaan-perusahaan Eropa untuk berbisnis di Teheran. Kekuatan Iran dan Eropa telah membuat awal yang baik dalam upaya untuk menyelamatkan kesepakatan nuklir Iran.

Namun Menteri Luar Negeri Iran Mohammed Javad Zarif mengatakan upaya Eropa dan Iran sangat bergantung pada hal yang terjadi dalam beberapa pekan ke depan.

Berdasarkan kesepakatan 2015, Iran setuju untuk mengekang program nuklirnya dengan imbalan pencabutan sebagian besar sanksi Barat. Salah satu keluhan utama dari pemerintahan Trump adalah perjanjian itu tidak mencakup program rudal Iran atau dukungannya bagi kelompok-kelompok bersenjata di Timur Tengah yang dianggap Barat sebagai teroris.





Credit  republika.co.id





Prancis tak akan Biarkan AS Jadi 'Polisi' Ekonomi


Donald Trump
Donald Trump
Foto: AP

Presiden AS Donald Trump memutuskan menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran.



CB, PRANCIS -- Pemerintah Prancis mengkaji kemungkinan Uni Eropa (UE) memberikan kompensasi kepada perusahaan-perusahaan negara anggotanya yang berbisnis dengan Iran. Hal ini karena perusahaan-perusahaan tersebut terancam dijatuhi sanksi oleh Amerika Serikat (AS).

Menteri Keuangan Prancis Bruno Le Maire mengatakan hal ini dapat dilakukan bila UE mengacu ke sebuah peraturan tahun 1996. Kala itu, AS mengancam akan menghukum perusahaan asing yang berdagang dengan Kuba. UE berhasil memaksa AS mundur dengan mengancam sanksi pembalasan.

Menurut Le Maire, bila cara ini kembali digunakan, UE kemungkinan dapat melindungi perusahaan-perusahaan Eropa yang berbisnis dengan Iran dari ancaman sanksi AS. "Apakah kita akan membiarkan AS menjadi polisi ekonomi dunia? Jawabannya tidak," ujar Le Maire pada Ahad (20/5).

Kendati demikian, Le Maire tak mengungkapkan apakah rencana ini telah dibahas oleh UE.Pada 8 Mei lalu, Presiden AS Donald Trump memutuskan menarik negaranya dari kesepakatan nuklir Iran. Trump menganggap kesepakatan tersebut cacat karena memberi ruang bagi Iran untuk mengembangkan rudal balistiknya.

Dengan penarikan tersebut, AS memutuskan untuk kembali menjatuhkan sanksi ekonomi terhadap Iran. Tak hanya itu, AS pun siap memberikan sanksi kepada negara atau perusahaan yang menjalin kerja sama bisnis dengan Teheran.

Pemerintah Iran mengecam keputusan AS. Teheran menilai sanksi baru yang dijatuhkan AS terhadapnya merupakan sebuah upaya untuk menggagalkan usaha mempertahankan kesepakatan nuklir. Iran pun mengancam akan meningkatkan program nuklirnya ke level yang lebih tinggi dibanding sebelumnya jika Eropa gagal mempertahankan eksistensi kesepakatan nuklir.

Kendati demikian, Uni Eropa, bersama Inggris, Prancis, dan Jerman telah bertekad untuk mempertahankan kesepakatan nuklir Iran. Mereka meyakinkan bahwa aktivitas perekonomian antara Iran dengan Eropa akan tetap berjalan, walaupun berada di bawah bayang-bayang sanksi AS.

Kesepakatan nuklir Iran ditandatangani Iran bersama Prancis, Inggris, AS, Jerman, Cina, Rusia, dan Uni Eropa pada Oktober 2015. Kesepakatan ini mulai berlaku atau dilaksanakan pada 2016.

Kesepakatan ini tercapai melalui negosiasi yang cukup panjang dan alot. Tujuan utama dari kesepakatan ini adalah memastikan bahwa penggunaan nuklir oleh Iran hanya terbatas untuk kepentingan sipil, bukan militer. Sebagai imbalannya, sanksi ekonomi dan embargo yang dijatuhkan terhadap Teheran akan dicabut.



Credit  republika.co.id