MOSKOW
- Demonstran mengadakan aksi protes di seluruh Rusia menentang
pelatikan Vladimir Putin sebagai presiden pada awal pekan depan. Putin
akan dilantik untuk masa jabatan keempat sebagai Presiden Rusia.
Aksi
protes pada Sabtu (5/5/2018) dilakukan di bawah slogan "Dia bukan
kaisar kami". Aksi ini dilakukan oleh musuh Putin yang paling menonjol,
aktivis anti korupsi Alexei Navalny, seperti dikutip dari AP.
Laporan
berita dan postingan di media sosial mengatakan protes telah menarik
ratusan orang atau lebih di setidaknya 10 kota di Timur Jauh Rusia dan
Siberia. Laporan juga menyebutkan terjadi beberapa penangkapan oleh
polisi, namun tidak ada angka keseluruhan yang tersedia.
Demonstrasi
yang lebih besar diharapkan terjadi pada sore hari di Moskow, di mana
para pengunjuk rasa bertujuan untuk mengadakan aksi tanpa izin di salah
satu jalan utama Ibu Kota, dan di St. Petersburg.
Putin yang
sudah berusia 65 tahun, telah berkuasa, baik sebagai presiden atau pun
perdana menteri, sejak tahun 2000. Putin akan dilantik pada Senin depan
untuk masa jabatan selama enam tahun.
Ia merupakan mantan agen
KGB yang kini dianggap sebagai figur Bapak Nasional Rusia yang berani
menampilkan negaranya dalam persaingan global.
Meskipun Putin
memiliki waktu enam tahun untuk mempertimbangkan kemungkinan menunjuk
penerusnya, namun orang dalam Kremlin mengatakan bahwa dia tidak memilih
ahli waris.
TEL AVIV
- Israel tidak ingin Suriah menerima sistem rudal S-300 dan memiliki
saluran kerja sama dengan Moskow untuk mencoba mencegah Rusia
memasoknya. Hal itu diungkapkan oleh mantan Menteri Pertahanan Israel,
Moshe Yaalon.
"Jika pemerintah Rusia bertanya kepada kami apakah
akan memasok S-300 atau tidak, kami ingin sistem ini tidak jatuh ke
tangan orang Suriah," katanya seperti dikutip dari Sputnik, Sabtu (5/5/2018).
"Sebelumnya,
ketika pertanyaan seperti itu muncul, kami menggunakan saluran yang
tepat untuk mendiskusikannya dengan Kepemimpinan Rusia. Sekarang juga
mereka masih menerima sinyal ketidaksenangan kami tentang pasokan
tersebut," imbuhnya.
Meski begitu, Yaalon percaya pasukan Israel punya kemampuan untuk mengatasi sistem pertahanan udara modern itu.
"Anda
tahu bahwa seluruh sistem pertahanan udara Suriah berbasis pada
peralatan Soviet atau Rusia - SA-2, SA-5, SA-17, SA-22 (NATO menyebut
dengan nama S-75, S-200, Buk dan Pantsir) S-300 adalah sistem yang lebih
kuat, dan kami tidak suka muncul di Suriah, tetapi sama seperti kita
siap dan mampu mengatasi seluruh pertahanan udara Suriah yang ada, kita
harus siap untuk menghadapi S-300," tutur Yaalon.
Lebih jauh ia
mengungkapkan saling pengertian antara tentara Israel dan Rusia telah
meningkat secara signifikan selama beberapa dekade terakhir.
"Kami
senang bahwa di masa lalu ada masa-masa Perang Dingin ketika pilot
Israel berhadapan dengan pilot Soviet atau sistem pertahanan udara di
bawah kendali Soviet SA-2, SA-3 (S-125)," ucapnya.
"Sejak 1991,
kami memiliki pejabat, hubungan terbuka. Itu tidak berarti bahwa kita
melihat semua pertanyaan yang sama, tetapi kita memiliki saluran untuk
berbicara satu sama lain. Oleh karena itu, kami berhasil menemukan
saling pengertian dalam banyak masalah," tutur Yaalon.
Yaalon
juga mengungkapkan bahwa saluran hotline militer Israel dan Rusia yang
telah digunakan selama tiga tahun terakhir telah mencegah jet Rusia
ditembak jatuh karena hampir memasuki wilayah udara negara Zionis itu.
"Hotline itu menyelamatkan nyawa, karena membantu untuk menghindari kesalahpahaman," katanya.
"Pada
awal operasi Rusia di Suriah, ada kasus ketika seorang pilot Rusia
hampir melintasi perbatasan (Israel) di Dataran Tinggi Golan. Jika itu
jet Suriah, kami akan menjatuhkannya. Tapi kami menyadari itu adalah jet
Rusia dan menggunakan 'hotline' untuk berkomunikasi dengan Hmeymim
[pangkalan udara Rusia di Suriah]. 'Pesawat jet Anda akan memasuki
wilayah udara kami. Perhatian!' Masalahnya segera diselesaikan," ungkap
Yaalon.
Yaalon adalah salah satu pengembang mekanisme pembagian
informasi, yang telah mencegah bentrokan udara dan insiden berbahaya
lainnya antara kedua negara sejak 2015 ketika Moskow meluncurkan
kampanye udara anti-teroris di Suriah.
Suriah telah berada dalam
keadaan perang sipil sejak 2011, dengan pasukan pemerintah yang
berperang melawan kelompok oposisi dan organisasi teroris. Pada
September 2015, Rusia meluncurkan kampanye udara melawan teroris di
Suriah atas permintaan Presiden Suriah Bashar Assad.
Rusia dan Israel telah melakukan kontak sejak awal operasi dan
mengembangkan mekanisme untuk menghindari bentrokan yang tidak disengaja
antara pasukan kedua negara.
Pada September 2014, Israel
menembak jatuh jet tempur Suriah yang telah menyusup ke wilayah udaranya
di atas Dataran Tinggi Golan.
Hubungan Israel-Suriah tegang,
khususnya di wilayah yang disengketakan di Dataran Tinggi Golan. Israel
menduduki Dataran Tinggi Golan dalam Perang Enam Hari pada 1967 dan
mencaplok wilayah itu pada 1981. Komunitas internasional belum mengakui
aneksasi Israel tersebut.
Jakarta, CB -- Israel menarik diri dari
persaingan dengan Jerman dan Belgia untuk memperebutkan kursi
keanggotaan Dewan Keamanan PBB periode 2019-2020 pada Jumat (4/5).
Sebelumnya
Israel, Jerman, dan Belgia harus bersaing ketat demi mendapatkan dua
kursi yang disisihkan untuk Kelompok Eropa Barat dan lainnya.
Mundurnya
Israel dari bursa pencalonan sebagai Dewan Keamanan PBB ini mengurangi
saingan bagi Jerman dan Belgia. Hanya saja mereka masih harus bersaing
untuk mendapatkan suara dukungan sebanyak dua per tiga suara Majelis
Umum PBB.
Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 negara akan melakukan
pemungutan suara pada bulan Juni untuk memilih anggota baru Dewan
Keamanan PBB yang akan bertugas mulai 1 Januari 2019 mendatang.
"Sudah
diputuskan bahwa kami akan tetap bergerak bersama sekutu-sekutu kami
guna membuka kemungkinan bagi Israel mewujudkan haknya berpartisipasi
dan dilibatkan secara penuh dalam proses pengambilan keputusan di PBB,"
kata misi Israel untuk PBB dalam pernyataan, dikutip dari Antara dan
Reuters.
Seorang sumber di PBB yang tidak ingin diungkapkan jati
dirinya mengatakan bahwa Israel menarik pencalonan karena rendahnya
peluangnya menang. Setiap tahun, Majelis Umum memilih lima anggota baru Dewan Keamanan.
Dewan Keamanan memiliki lima anggota tetap dengan hak veto, yaitu Amerika Serikat, Inggris, Prancis, China dan Rusia.
Untuk
memastikan keterwakilan secara geografis dalam keanggotaan, Dewan
memberikan lima kursi untuk negara-negara Afrika dan Asia, satu kursi
untuk Eropa Timur, dua untuk Amerika Latin dan Karibia serta dua untuk
negara-negara Eropa Barat dan lainnya.
Indonesia dan Maladewa
sedang bersaing memperebutkan satu kursi jatah Asia-Pasifik untuk
periode 2019-2020 sementara Afrika Selatan dan Republik Dominika
mencalonkan diri tanpa pesaing untuk mengamankan dua kursi bagi kelompok
negara-negara Afrika serta Amerika Latin dan Karibia.
Indonesia mengimbau agar dunia Islam yang
tergabung dalam Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bersatu mendukung
Palestina. (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)
Jakarta, CB -- Indonesiamengimbau agar negara anggota Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) bersatu mendukung Palestina.
Hal itu disampaikan Menteri Luar Negeri Retno Lestari Priansari Marsudi
menanggapi rencana Amerika Serikat yang akan membuka kedutaan besar di
Yerusalem pada 14 Mei mendatang.
"Perlu ada persatuan negara OKI untuk memperjuangkan Palestina," kata Retno saat ditemui di kantornya di Jakarta, Jumat (4/5).
Retno
mengatakan dalam beberapa hari terakhir ia juga telah menghubungi
menteri sejumlah negara anggota OKI dan membahas penegasan organisasi
terkait dukungan pada Palestina.
Komunikasi itu dilakukan
Retno bersamaan dengan Konferensi Tingkat Menteri OKI ke-45 yang digelar
hari ini hingga 6 Mei mendatang di Dhaka, Bangladesh, yang dihadiri
Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir.
Dalam komunikasinya, Retno
menegaskan bahwa penting menegaskan persatuan negara Muslim dalam
menyuarakan posisi mereka mengenai isu Palestina.
Retno mengatakan akan ada 118 resolusi yang dibahas dan diadopsi di KTM OKI. Salah satu resolusi pasti menyangkut Palestina.
Sebab, ia mengatakan Palestina merupakan isu utama dalam setiap
pembahasan OKI. Wakil Menteri Luar Negeri AM Fachir mewakili delegasi
Indonesia dalam KTM OKI tersebut.
Selain isu Palestina,
pembahasan krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar, menjadi fokus
pembahasan negara OKI dalam pertemuan itu.
Para menteri luar negeri OKI juga melakukan kunjungan ke kamp pengungsi Rohingya di Cox's Bazar.
Foto: REUTERS/Ammar Awad Kota Yerusalem
Lawatan ke perbatasan itu dilakukan guna melihat secara langsung
apa yang selama ini dihadapi Bangladesh dalam menangani gelombang
eksodus dari Rakhine.
Selain negara-negara anggota OKI, Menlu RI juga mengajak negara lainya yang peduli untuk mendukung perjuangan Palestina.
"Jadi
yang harus bersatu bukan hanya negara Muslim dalam mendukung perjuangan
Palestina, tapi seluruh negara yang menghormati hukum internasional.
Isu ini sekali lagi bukan agama. Jadi RI utur mengajak negara lain
menyuarakan hal sama yakni mendukung Palestina," tutur Retno.
Menlu Retno Marsudi meminta semua pihak
menahan diri, usai China dikabarkan memasang sistem rudal di Laut China
Selatan. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)
Jakarta, CB -- Indonesia melalui Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meminta seluruh pihak terkait "menahan diri dan menghormati hukum internasional" dalam bersikap di Laut China Selatan.
Hal
itu diutarakan Retno menanggapi laporan yang menyebut bahwa Beijing
telah memasang sistem rudal di pulau-pulau buatannya di Laut China
Selatan.
"Indonesia prihatin jika berita mengenai pembangunan
sistem rudal itu terkonfirmasi," kata Retno saat ditemui di kantornya,
Jumat (4/5).
Kabar pemasangan sistem rudal China di LCS
terungkap di media pada Rabu. Sumber intelijen AS mengungkapkan bahwa
militer China telah memasang sistem pertahanan anti-kapal dan rudal
udara di wilayah itu.
Sistem rudal baru itu dikabarkan dipasang di Karang Fiery Cross, Karang
Subi dan Karang Mischief. Karang-karang itu berada di Kepulauan Spratly,
di selatan China antara Vietnam dan Filipina.
Perairan Laut
China Selatan dan sejumlah pulau di dalamnya masih menjadi sengketa
antara China dan sejumlah negara Asia Tenggara seperti Filipina,
Vietnam, hingga Malaysia.
Menurut Retno penempatan sistem rudal
bisa mengancam stabilitas di kawasan. Ia juga mengatakan pemasangan
teknologi militer itu pun dapat merusak kepercayaan antara negara ASEAN
dan China yang saat ini tengah berupaya merampungkan negosiasi Kode Etik
atau Code of Conduct (CoC) Laut China Selatan.
CoC disusun kedua belah pihak sebagai pedoman bersikap di perairan dengan nilai perdagangan mencapai US$5 miliar per tahun itu.
"Posisi Indonesia dan ASEAN terkait LCS selalu sama dan konsisten. Upaya
menjaga stabilitas di LCS selalu diutamakan ASEAN selama ini melalui
Declaration of Conduct (DoC), kerangka CoC, dan negosiasi CoC," papar
Retno.
Sejauh ini, Kementerian Luar Negeri China melalui juru
bicaranya, Hua Chunying, tidak membantah atau mengonfirmasi penempatan
sistem rudal itu.
Chunying hanya menegaskan bahwa negaranya
berhak membangun fasilitas pertahanan di Laut China Selatan yang 90
persen wilayahnya diklaim Beijing.
ILMUWAN memberikan
kontribusi besar bagi kehidupan umat manusia sehingga mereka memiliki
status sosial tinggi dan sangat dihormati. Namun sering dilupakan bahwa
ilmuwan juga manusia yang dekat dengan kesalahan dan tidak memiliki
kesempurnaan. Dalam sejarahnya, pemikiran-pemikiran jenius ilmuwan pun
tak luput dari kealpaan. Berikut ini di antaranya:
1. Kesalahan Penghitungan Newton Isaac Newton membuat karya monumentalnya "Mathematical Principles of Natural Philosophy", atau Philosophiae Naturalis Principia Mathematica pada 1687. Buku ini dianggap buku sains paling berpengaruh sepanjang sejarah. Sayangnya buku "Principia Mathematica",
mengandung kesalahan penghitungan sederhana yang tidak ketahuan selama
300 tahun. Kesalahan terjadi di Proposisi Delapan, di mana Newton
menyajikan rumus untuk menghitung massa planet, melibatkan sudut yang
dibentuk oleh dua garis tertentu. Orang yang menemukan kesalahan setelah
bertahun-tahun itu adalah mahasiswa berusia 23 tahun bernama Robert
Garisto.
2. Teori Pasang Surut Galileo
Galileo Galilei tidak pernah lepas dari kontroversi. Ia terkenal karena memperjuangkan gagasan heliosentrisme Copernicus
(bumi mengelilingi matahari) meskipun ada protes keras dari Gereja
Katolik. Butuh 350 tahun bagi gereja untuk akhirnya mengakui
kesalahannya. Namun, Galileo cukup beruntung bahwa teori pasang-surutnya
tidak begitu dikenal sekarang. Dia salah sejak awal, memulai usahanya
untuk menjelaskan gerakan pasang surut dengan premis palsu — yaitu bahwa
itu disebabkan oleh rotasi bumi di sekitar matahari. Ini berarti
teorinya tidak benar, karena didasarkan pada kesalahan.
3. Darwin dan Teori Keturunan
Meskipun teori evolusi Charles Darwin adalah pengetahuan umum namun hal
itu tetap menyimpan kontroversi sejak dia pertama kali dipresentasikan.
Satu masalah dengan teori asli Darwin menyangkut faktor keturunan.
Banyak orang memiliki pengertian salah tentang bagaimana karakteristik
diturunkan dari orang tua kepada anak-anaknya. Masalahnya adalah bahwa
gagasan tentang genetika campuran ini bertentangan dengan teori Darwin
sendiri. Jika itu benar, maka ciri-ciri itu tidak akan berubah dari
generasi ke generasi melalui seleksi alam.
4. Triple helix dari Linus Pauling
Linus Pauling adalah ahli biologi dan kimia. Dia juga satu-satunya
orang yang memenangkan dua Nobel. Selama awal 1950-an, dia melakukan
penelitian struktur DNA. Dua ilmuwan lain, Francis Crick dan James
Watson, juga mengerjakan model untaian DNA. Mereka adalah orang-orang
yang akhirnya memenangkan Nobel untuk model double helix. Meski
mendapat Nobel, Pauling mengakui ada kesalahan dalam penemuannya.
Modelnya salah karena alasan sangat sederhana: Ini termasuk triple helix. Dia juga membuat kesalahan dasar dalam perhitungannya, dan molekul asam nukleat dalam modelnya sebenarnya bukan asam.
5. Kalkulasi Alam Semesta Edwin Hubble
Kontribusi Edwin Hubble untuk astronomi sudah diakui dunia. Berkat
karyanya, kita tahu bahwa galaksi kita hanyalah setitik di alam semesta
yang mungkin tidak terbatas. Pada 1929, ia menghitung tingkat ekspansi
yang disebut "Konstan Hubble". Menurut Hubble, alam semesta berumur dua
miliar tahun. Pernyataan ini terbukti salah. Pada 1930-an, sebuah
penelitian menyebutkan bumi berusia antara tiga hingga lima miliar
tahun. Jelas, planet kita tidak bisa lebih tua dari alam semesta, jadi
ada yang salah dari Hubble.
6. Listrik Elektrokusi Benjamin Franklin
Sudah diketahui bahwa Benjamin Franklin sangat tertarik dengan listrik.
Franklin menghabiskan banyak waktu di halaman belakang rumahnya
menyetrum hewan untuk mengilustrasikan berbagai fenomena listrik. Pada
suatu hari pada 1750, Franklin mengadakan pesta dimana "kalkun elektrik"
disajikan. Sayangnya ada yang salah dalam pesta "kalkun elektrik" itu.
Franklin ingin melakukan demonstrasi langsung proses elektrokusi untuk
para tamunya, tetapi ketika dia sibuk menyiapkan segalanya, tiba-tiba
kilatan cahaya mengelilinginya. Dia jatuh ke tanah tapi untungnya ia
tidak mengalami luka-luka.
7. Teori Kestabilan Fred Hoyle
Einstein bukanlah satu-satunya ilmuwan yang menganggap gagasan bahwa
alam semesta memiliki permulaan sebagai fiksi. Bahkan, Fred Hoyle bisa
dibilang lawan Einstein paling kuat. Fred Hoyle dikenal sebagai ilmuwan
cerdas. Penelitiannya tentang bagaimana unsur-unsur berat terbentuk
dalam bintang sangat berharga bagi komunitas ilmiah. Tapi dia juga yakin
dengan ide alam semesta yang stabil. Hoyle memberikan kontribusi besar
pada teori Big Bang. Sayangnya teori Hoyle akhirnya terbukti tidak
semuanya benar meski Big Bang tetap menjadi teori yang diterima mengenai
asal-usul alam semesta.
8. Hipotesis Hilang Einstein Sumbangan
Albert Einstein untuk dunia modern sangat besar. Namun, itu tidak
berarti teorinya benar 100%. Satu gagasan meragukan dari Einstein adalah
bahwa alam semesta itu abadi. Einstein dengan teguh percaya bahwa alam
semesta selalu ada dan akan selalu ada, meskipun Teori Big Bang dalam
kemunculannya mulai meragukan klaim itu. Bahkan Einstein juga menentang
teori dari seorang pendeta dan astronom Belgia bernama Georges Lemaitre.
Tidak hanya tidak menyetujui teori Lemaitre tetapi Einstein juga
berusaha mencari alternatif lain meski pada akhirnya hipotesanya tentang
alam semesta tetap meragukan.
9. Rumah Beton Thomas Edison
Pada 1877, Thomas Alfa Edison menemukan pasir hitam di daerah dekat
Long Island, Amerika Serikat (AS). Selama beberapa tahun berikutnya, ia
berusaha mengembangkan cara lebih baik mengekstrak bijih besi. Edison
menginvestasikan uangnya ke perusahaan baru untuk memproses bijih besi.
Sayangnya itu gagal total. Tidak hanya metodenya kurang efisien,
mesin-mesin perusahaan untuk mengekstrak biji besi juga banyak yang
mogok karena debu. Saat itulah Edison punya ide lain: membuat perumahan
beton. Dia bahkan menemukan seorang pengusaha untuk berinvestasi dalam
proyek itu. Sayangnya meski sudah membangun setidaknya 11 rumah beton
yang sangat mahal, kenyataannya rumah-rumah itu tidak ada yang terjual.
10. Penerbangan Pendek Nikola Tesla Nikola
Tesla memiliki salah satu pemikiran paling cemerlang dalam sejarah umat
manusia, dan kontribusinya terhadap sains sangat memengaruhi dunia
modern. Di balik kecemerlangannya ada salah satu kesalahan
eksperimentalnya yang konyol yakni ketika dirinya ingin menguji
hiperventilasi yang menyebabkan dia merasa ringan seperti terbang. Dia
bertanya-tanya apakah ini bisa membantunya melawan tarikan gravitasi.
Dia mengambil payung tua, memanjat ke atap rumah dan melompat seperti
mau terbang. Sayangnya ada insiden kecil yang menyebabkan Tesla muda
kehilangan kesadaran, dan dia menghabiskan beberapa minggu untuk
memulihkan kondisinya karena terjatuh.
Rudal jelajah antikapal permukaan YJ-12B yang kabarnya digelarkan pula di Kepulauan Spratly, Laut China Selatan. (Reuters)
Jakarta (CB) - Cina telah memasang peluru kendali jelajah
antikapal perang dan sistem peluru kendali darat ke udara di Laut Cina
Selatan.
Seperti dilaporkan Reuters, langkah Cina dinilai kalangan pertahanan
sebagai manuver ancaman terhadap semua yang mengganggu klaim negara itu
di Kepulauan Spratly.
Cina kini juga disebut-sebut mampu menggelarkan kekuatan militernya sampai ribuan mil dari Luat Cina Selatan.
Bulan lalu, Laksamana Philip Davidson yang dicalonkan sebagai Panglima
Komando Pasifik Amerika Serikat, menyatakan bahwa operasi
pangkalan-pangkalan militer Cina di Laut Cina Selatan mendekati tuntas.
"Satu-satunya yang kurang adalah penggelaran pasukan," kata Davidson.
Dia melanjutkan, "(dengan demikian) Cina akan bisa memperluas
pengaruhnya ribuan mil ke selatan dan memproyeksikan kekuataannya masuk
ke Oseania".
Davidson mengungkapkan bahwa Cina bisa memanfaatkan pangkalan-pangkalan
itu untuk menantang kehadiran AS di kawasan itu dan "akan dengan mudah
mengalahkan pasukan militer dari pihak bersengketa mana pun di Laut Cina
Selatan".
"Cina kini bisa mengendalikan Laut Cina Selatan dalam semua bentuk skenario perang dengan Amerika Serikat," kata Davidson.
CNBC hari ini melaporkan bahwa rudal jelajah antikapal bernama YJ-12B
yang ditempatkan di Laut Cina Selatan bisa membuat Cina menyerang kapal
apa pun dalam radius 295 mil laut.
Rudal darat ke udara jarak jauh HQ-9B bisa membidik pesawat, drone dan peluru kendali dalam radius 160 mil laut.
TEL AVIV
- Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengingatkan Rusia
tentang keputusan Tel Aviv yang tak ikuti Barat untuk menjatuhkan sanksi
pada Moskow. Sebagai timbal baliknya, dia minta Moskow balas budi pada
Israel dalam krisis di Timur Tengah.
"Kami menghargai hubungan ini dengan Rusia," kata Lieberman dalam wawancara dengan surat kabar Kommersant.
"Bahkan
ketika mitra dekat (Barat) menekan kami, seperti dalam kasus sanksi
terhadap Rusia, kami tidak bergabung dengan mereka," katanya, mengacu
pada negara-negara Barat yang berseteru dengan Moskow terkait krisis
Ukraina dan kasus serangan racun terhadap mantan agen ganda Rusia di
Inggris.
"Banyak negara baru-baru ini mengusir diplomat Rusia. Israel tidak bergabung dalam aksi ini," ujar Lieberman.
"Kami
mempertimbangkan kepentingan Rusia dan kami berharap Rusia akan
mempertimbangkan kepentingan kami, di sini di Timur Tengah. Kami
mengharapkan pengertian dan dukungan Rusia ketika menyangkut kepentingan
vital kami," imbuh Lieberman, yang dikutip semalam (3/5/2018).
Sejak
intervensi dalam perang sipil Suriah atas permintaan Presiden Bashar
al-Assad pada tahun 2015, Rusia secara umum menutup mata terhadap
serangan Israel di Suriah dengan dalih mencegah transfer Iran kepada
Hizbullah.
Tetapi secara mengejutkan Moskow mengecam serangan di
Suriah pada 9 April yang menewaskan tujuh personel militer Iran. Rusia
dan Suriah menyimpulkan serangan dilakukan oleh jet-jet tempur Israel,
meski Tel Aviv tak mengakui dan tak membantahnya.
"Kami tidak
berniat ikut campur dalam urusan internal Suriah. Apa yang tidak akan
kami toleransi adalah Iran mengubah Suriah menjadi barisan depan melawan
Israel," kata Lieberman.
TEL AVIV
- Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman kembali mengancam akan
merespons sistem rudal pertahanan udara S-300 Rusia jika digunakan
Suriah untuk menembak jatuh pesawat jet tempur Tel Aviv. Dia menegaskan
bahwa Tel Aviv tidak ingin berperang dengan Moskow.
"Kami tidak
mencari konfrontasi dengan Rusia, dan sebaliknya, dalam beberapa tahun
terakhir, dialog terbuka, jelas dan transparan telah dibuat dengan
Rusia, baik ketika pendapat kami kompatibel dan tidak kompatibel," kata
Lieberman dalam wawancaranya dengan surat kabar Kommersant, yang dikutip Kamis (3/5/2018) malam.
"Sejauh
yang saya ketahui, (Presiden Suriah) Assad adalah penjahat perang, yang
bertanggung jawab atas kematian lebih dari setengah juta warga
negaranya. Tapi kita tidak akan ikut campur dalam urusan internal
Suriah. Apa yang tidak akan kita toleransi adalah upaya Iran untuk
mengubah Suriah menjadi sebuah pos terdepan melawan Israel. Setiap upaya
oleh Iran untuk membangun dirinya di Suriah akan digagalkan," ujar
Lieberman.
"Jika Assad tidak campur tangan—akan sangat bijaksana
baginya untuk tidak, karena kami tidak berencana untuk ikut campur dalam
urusan internal Suriah. Jika pasukannya, sistem pertahanan udara,
melepaskan tembakan ke arah kami—kami akan menembaki mereka," lanjut
dia.
"Ada
garis halus antara IDF (Pasukan Pertahanan Israel) dan pasukan militer
Rusia di Suriah. Kami selalu mempertimbangkan kepentingan Rusia, dan
berharap bahwa mereka akan mempertimbangkan kepentingan keamanan
Israel," imbuh dia.
"Jika sistem S-300 tidak ditujukan kepada
kami—itu satu hal. Jika sistem ini melepaskan tembakan terhadap pesawat
kami, kami pasti akan merespons," papar Lieberman. Ancaman senada pernah
dilontarkan Menteri Pertahanan Israel ini pada 24 April lalu.
Bom Nuklir Iran
Lieberman
dalam wawancara itu juga menjawab soal dokumen program pembuatan bom
nuklir Iran yang dipresentasikan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu
beberapa hari lalu. Dia menegaskan, arsip program senjata nuklir
Teheran itu jelas sebagai bukti pelanggaran dari perjanjian yang
disepakati antara Teheran dan enam negara kekuatan dunia pada 2015.
"Tidak
diragukan lagi, ya. Dokumen yang dirilis benar-benar membuktikan bahwa
Iran secara aktif bertindak tidak hanya untuk memperkaya uranium tetapi
untuk membuat senjata nuklir. Mereka hanya sementara membekukan program
untuk mendapatkan manfaat maksimal dari perjanjian tersebut sehingga
mereka bisa melangkah nanti untuk membuat senjata nuklir. Selain itu,
mereka membekukan produksi senjata nuklir sampai mereka bisa mendapatkan
manfaat maksimal dari perjanjian tersebut," kata Lieberman.
Menurut laporan New York Times,
arsip itu diperoleh berkat kerja agen mata-mata Mossad. Mata-mata
Israel tersebut mencuri arsip yang diklaim mencapai setengah ton dari
gudang rahasia di selatan Teheran dan diselundupkan ke Israel pada malam
yang sama pada Januari 2016.
"Kami sedang berbicara tentang
program nuklir Iran secara umum, bukan sekitar dua tahun, bukan 12,
bukan 20 (tahun). Kita berbicara di sini tentang mengapa Iran
membutuhkan uranium yang diperkaya, mengapa mereka membutuhkan program
nuklir, ketika Iran memiliki cadangan minyak dan gas raksasa," papar
Lieberman.
"Iran selalu mengatakan bahwa mereka sedang
mengembangkan program nuklir sipil, tetapi sejak awal, itu bukan
tujuannya. Program nuklir Iran tidak ditutup, itu hanya dibekukan, untuk
mendapatkan manfaat maksimal darinya dan kemudian kembali ke sana."
"Perjanjian (nuklir Iran) ini harus diperlakukan seperti perjanjian
Munich. Itu adalah rencana untuk Barat yang lelah kehilangan kekuatannya
untuk perlawanan, kehilangan kemauan politiknya dan memutuskan guna
menenangkan epidemi radikal Islam abad ke-21. Sama seperti yang mereka
lakukan dengan Hitler, dan pada akhirnya mereka membayar harga yang
sangat mahal. Pada akhirnya kita akan mendapatkan Iran dengan rudal
nuklir. Dan untuk menghentikannya nanti, kami akan membayar harga yang
jauh lebih tinggi," imbuh Lieberman.
TEL AVIV
- Israel pernah mencoba membunuh Profesor Iran, Mohsen Fakhrzadeh
Mahabadi, yang digambarkan sebagai otak operasional program nuklir
Teheran. Demikian laporan yang diturunkan situs berita Walla Israel.
Situs
itu mengaku telah memperoleh informasi dari mantan pejabat dinas
intelijen asing yang tidak menyebutkan namanya. Menurut situs tersebut,
sejumlah ilmuwan Iran yang terbunuh atau upaya pembunuhan dilakukan
terhadap mereka beberapa tahun yang lalu dilakukan oleh agen-agen Mossad
Israel. Mereka mengendarai sepeda motor dan menempelkan bahan peledak
di mobil para ilmuwan ini seperti dikutip dari Middle East Monitor, Kamis (3/5/2018).
Situs
tersebut mengutip para pejabat intelijen asing yang mengatakan bahwa
Fakhrzadeh berada di daftar target Israel, tetapi tidak menyebutkan
alasan operasi itu tidak dilakukan sesuai dengan skema.
Perserikatan
Bangsa-Bangsa menggambarkan Fakhrizadeh-Mahabadi sebagai ilmuwan senior
Departemen Pertahanan dan Logistik Angkatan Bersenjata. Ia juga mantan
kepala Pusat Penelitian Fisika (PHRC) Iran.
Fakhrzadeh adalah
satu-satunya orang yang disebutkan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin
Netanyahu, pada konferensi persnya dua hari lalu. Saat itu, Netanyahu
mengungkapkan dokumen yang diduga membuktikan jika Teheran terus
mengembangkan kemampuan senjata nuklir militernya. Padahal, Iran telah
menandatangani perjanjian dengan negara-negara besar tiga tahun lalu.
SANAA
- Protes kemarahan terjadi di Yaman setelah Uni Emirat Arab (UEA)
menyebarkan lebih dari 100 tentara ke pulau Socotra yang telah
ditetapkan sebagai situs warisan dunia. Rakyat Yaman menuntut ratusan
tentara asing ditarik dari pulau tersebut.
UEA menyebarkan
ratusan tentara dengan empat pesawat militer. Pengerahan pasukan secara
ilegal di pulau terkenal itu terjadi pada hari Rabu.
Penduduk setempat mengatakan kepada Al Jazeera
bahwa tindakan pengerahan ratusan tentara itu sebagai upaya untuk
mengintimidasi para pejabat dari pemerintah Yaman yang diakui secara
internasional.
Ratusan warga Yaman keluar rumah untuk menyambut
kedatangan Perdana Menteri Ahmed bin Daghr dan 10 menteri ke pulau
tersebut. Massa mengecam kehadiran pasukan UEA di pulau Socotra.
Dalam
aksinya, para demonstran meneriakkan slogan untuk mendukung Presiden
Abed Rabbo Mansour Hadi dan seluruh rakyat Yaman bersatu.
Para
warga setempat mengatakan banyak orang marah setelah muncul laporan
bahwa pasukan Uni Emirat Arab telah mengusir tentara Yaman yang
ditugaskan untuk melindungi bandara di pulau tersebut.
Pulau
Socotra terletak di sebelah timur Tanduk Afrika di Laut Arab. Pulau yang
dihuni sekitar 60.000 orang itu dikenal karena flora dan fauna yang
unik, dan telah dikelola oleh Yaman selama lebih dari dua abad terakhir.
Namun
sejak UAE intervensi perang Yaman pada Maret 2015, pasukan asing
tersebut mengeksploitasi kekosongan keamanan dan mencoba mendapatkan
pihakan di pulau strategis itu. Pasukan UEA hadir di Yaman sebagai
bagian dari koalisi pimpinan Arab Saudi yang berusaha untuk
menyingkirkan kelompok pemberontak Houthi atas permintaan Presiden Hadi.
UAE
sendiri telah mengonfirmasi bahwa pasukannya melakukan operasi militer
di Socotra. Media lokal melaporkan bahwa UAE telah menyewa Socotra dan
pulau Abd al-Kuri di dekatnya selama 99 tahun.
Bendera UAE dan
gambar Putra Mahkota Mohammed bin Zayed Al Nahyan menghiasi bangunan
resmi dan jalan raya yang sibuk di pulau tersebut.
Andreas Krieg,
seorang akademisi di King's College London, mengatakan bahwa
perkembangan terakhir di Socotra adalah bagian dari strategi yang jauh
lebih besar untuk mengkonsolidasikan kekuatan di Yaman selatan.
"UAE
melihat diri mereka sendiri, atau ingin melihat diri mereka di masa
depan, sebagai penghubung antara timur dan barat," ujarnya, yang dikutip
Jumat (4/5/2018).
"Sangat penting bagi mereka untuk mengontrol
hubungan perdagangan yang sebagian besar melalui saluran dan Selat Bab
al-Mandeb antara Yaman dan Tanduk Afrika," lanjut Krieg.
"Apa yang mereka lakukan adalah menemukan sebuah pulau yang terletak
sangat strategis, bertindak sebagai pembawa pesawat di tengah samudra
Hindia dan di mana mereka dapat mengontrol lalu lintas sambil memberikan
akses yang menguntungkan ke negara-negara yang terkait dengan mereka,"
imbuh Krieg.
CB, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla memastikan pertemuan trilateral ulama Pakistan, Afganistan dan Indonesia akan diselenggarakan pada 11 Mei 2018. JK belum mau berkomentar mengenai lokasi persis pertemuan bersejarah itu.
Rencana
pertemuan ulama tiga negara ini disambut gembira oleh Fazal Ghani
Kakar, Direktur Manajer lembaga pendidikan Noor dan pengembangan
kapasitas, Afganistan. Menurutnya masyarakat, ulama dan pemerintah
Afganistan banyak menaruh harapan pada pertemuan itu. Sebab ini akan
menjadi kesempatan pertama para ulama Paksitan dan para ulama Afganistan
duduk bersama. Pertemuan ini, juga akan menjadi langkah awal bagi
Pakistan dan Afganistan untuk bersama-sama mencapai solusi yang lebih
baik.
“Kami
penuh harap dalam pertemuan 11 Mei nanti karena sebagian besar ide-ide
ekstrim itu berasal dari kubu Pakistan,” kata Kakar, usai penutupan
acara forum 'high level consultation of world muslim scholars on wasatyyat Islam' di Bogor, Jawa Barat, Kamis, 3 Mei 2018.
Fazal
Ghani Kakar, managing director Noor Educational and Capacity
Development Organization, Afganistan, Kamis, 3 Mei 2018. Sumber:
TEMPO/Suci Sekar
Rencananya dalam pertemuan tersebut,
Kakar sangat ingin pertemuan trilateral ulama tiga negara ini membahas
secara mendalam soal bagaimana membangun rasa saling percaya antara
ulama Afganistan dan Pakistan. Telebih, ulama di kedua negara memiliki
pengaruh terhadap kondisi di Afganistan.
Dia
mengatakan ulama Pakistan atau pihak-pihak di Pakistan yang mendukung
kelompok radikal taliban di Afganistan, yang suka melakukan serangan bom
bunuh diri dan serangan-serangan teror lainnya, sejauh ini tidak setuju
untuk duduk bersama dengan ulama Afganistan. Dengan begitu, pertemuan
ini akan menjadi suatu langkah awal yang bagus karena pada akhirnya
kedua belah pihak setuju duduk bersama dan mendiskusikan masalah secara
tatap muka.
“Kami sangat berterima kasih kepada Indonesia yang
memfasilitasi pertemuan dan selalu memainkan peran penting dan
menciptakan perdamaian. Kami menunggu pertemuan trilateral ulama tiga
negara ini dan semoga ini menjadi langkah awal yang baik dan langkah
maju bagi Afganistan, yang terletak ribuan kilometer dari Indonesia,”
ujarnya.
Kakar mengaku belum tahu pasti berapa ulama Afganistan
yang akan datang menghadari konferensi ulama tiga negara, tetapi dia
menyebut kemungkinan akan lebih dari lima orang. Dia pun berharap
ulama-ulama taliban mau ikut menghadiri pertemuan ini, terlebih setelah
fraksi kelompok taliban di Qatar sudah memperlihatkan ketertarikan untuk
bergabung dalam perundingan ini.
CB, Jakarta - Forum High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam,
yang diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat, menghasilkan tujuh komitmen
kesepakatan utama, yang tertuang dalam Pesan Bogor. Din Syamsudin,
Utusan Khusus Presiden untuk Dialog dan Kerja Sama Antar-Agama dan
Peradaban, mengatakan sekitar 43 ulama yang mengikuti forum dialog ini
menyatakan persetujuan atas kesepakatan itu, hanya satu-dua ulama yang
memberikan masukan tambahan.
Forum High
Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam, yang
diselenggarakan di Bogor, Jawa Barat, menghasilkan tujuh kesepakatan
utama, yang tertuang dalam Pesan Bogor, Kamis, 3 Mei 2018. Sumber:
TEMPO/Suci Sekar
Forum yang digagas dan diselenggarakan pemerintah Indonesia selama tiga hari ini sepakat mengaktifkan kembali paradigma wasatiyyat Islam sebagai ajaran Islam dengan tujuh kesepakatan utama. Pertama tawassuth, yang artinya berada di jalur tengah dan lurus. Kedua i'tidal atau berperilaku proporsional, adil, dan bertanggung jawab.
Ketiga tasamuh, yang artinya mengakui dan menghormati perbedaan dalam semua aspek kehidupan. Keempat syura, yaitu bersandar pada konsultasi dan menyelesaikan masalah melalui musyawarah untuk mencapai konsensus.
Kelima islah atau terlibat dalam tindakan yang reformatif dan konstruktif untuk kebaikan bersama. Keenam qudwah, yang berarti merintis inisiatif mulia dan memimpin untuk kesejahteraan manusia. Ketujuh muwatonah, mengakui negara dan bangsa serta menghormati kewarganegaraan.
Dalam
keterangannya, Din mengatakan para ulama dalam forum ini sama-sama
melihat peradaban modern telah menunjukkan kekacauan global,
ketidakpastian, dan akumulasi kerusakan global yang diperparah oleh
kemiskinan, buta huruf, ketidakadilan, diskriminasi, dan berbagai bentuk
kekerasan, baik di tingkat nasional maupun global.
“Mengakui bahwa paradigma wasatiyyat
Islam sebagai ajaran utama Islam telah dipraktikkan dalam perjalanan
sejarah sejak era Nabi Muhammad ke periode modern dan kontemporer.
Menegaskan kembali peran dan tanggung jawab moral para cendekiawan
muslim untuk memastikan dan memelihara generasi masa depan untuk
membangun peradaban ummatan wasatan,” demikian salah satu petikan pernyataan bersama para ulama dalam Pesan Bogor.
Din
mengatakan Pesan Bogor dibuat sangat ringkas dan menekankan semua poin
yang tertuang bisa dilaksanakan. Sebab, menciptakan perdamaian adalah
tanggung jawab umat Islam, dan dengan dukungan forum ulama ini diharapkan bisa menerbitkan dasar hukum agar gerakan wasatiyyat Islam ini tidak berhenti.
CB, Jakarta - Pemerintah Amerika Serikat melalui Pentagon memindahkan tahanan dari penjara Guantanamo untuk pertama kalinya, pada Rabu 2 Mei 2018.
Dilansir dari Reuters,
Kamis 3 Mei 2018, militer Amerika Serikat mengatakan tahanan bernama
Ahmed Muhammed Haza al-Darbi dipindahkan ke Arab Saudi dan mengurangi
jumlah tahanan Guantanamo
menjadi 40 dari 41 total narapidana. Al-Darbi menjadi tahanan pertama
Guantanamo yang dipindah di masa pemerintahan Presiden Donald Trump.
Al-Darbi
akan menjalani sisa hukumannya di Arab Saudi selama 13 tahun
berdasarkan putusan pengadilan tahun 2014. Ia ditahan atas tuduhan
merencanakan serangan terhadap kapal tanker minyak Prancis pada tahun
2002.
Tahanan
berbaju oranye duduk di area holding diawasi oleh polisi militer AS di
Camp sementara X-Ray, yang kemudian ditutup dan digantikan oleh Camp
Delta, di pangkalan angkatan laut Guantanamo Bay, 11 Januari 2002.
Presiden Barack Obama membujuk Kongres untuk menutup penjara militer AS
tersebut. REUTERS/Petty Officer 1st Class Shane T. McCoy HO
Penjara yang dibangun saat pemerintahan George W. Bush ini
diperuntukkan bagi teroris di seluruh dunia menyusul serangan 11
September 2001. Sejak berdiri, penjara Guantanmo
dituduh mempaktikkan penyiksaan dan pelanggaran HAM kepada narapidana.
Sementara populasi penjara Guantanmo disinyalir akan meningkat seiring
operasi militer Amerika Serikat terhadap ISIS di berbagai negara.
Semasa
pemerintahan Barrack Obama, jumlah tahanan yang menghuni Guantanamo
berkurang dari 242 menjadi 41, namun Obama gagal menutup Guantanamo
sebelum melepas jabatan presiden.
Donald Trump sendiri berjanji saat kampanye untuk mengisi penjara Guantanamo dengan "orang jahat".
Trump mengindikasikan agar penjara Guantanamo terus beroperasi dan mengubah standar kebijakan tahanan lebih ketat.
Pentagon
mengatakan telah memperbarui kriteria tahanan yang akan dimasukkan ke
Guantanamo. Staf keamanan di Gedung Putih mengkonfirmasi hal ini, namun
enggan memberikan informasi rinci soal kriteria tahanan yang akan
menghuni Guantanamo.
Gambar sonar dari sebuah kapal besi yang ditemukan
dalam pencarian pesawat MH370. (Disediakan: Biro Keamanan Transportasi
Australia)
Bangkai kedua kapal itu ditemukan terpisah dengan jarak sekitar 35 km
CB,
Dua buah bangkai kapal berhasil ditemukan secara tidak sengaja selama
pencarian pesawat MH370 milik maskapai Malaysia Airlines yang hilang.
Temuan itu berhasil dikonfirmasi berasal dari abad ke-19 yakni kapal
layar yang mengangkut barang dagangan berupa batu bara.
Kapal-kapal itu terdeteksi pada bulan Mei dan Desember 2015 selama
pencarian di dasar lautan Hindia untuk menemukan tanda-tanda pesawat
Boeing 777, yang menghilang pada bulan Maret 2014 bersama dengan 239
orang di dalamnya. Bangkai kedua kapal itu ditemukan terpisah dengan
jarak sekitar 35 kilometer pada kedalaman hampir empat kilometer, dan
lebih dari 2.300 km di lepas pantai WA.
Para ahli dari
Museum Australia Barat (WA) telah diminta oleh Biro Keamanan
Transportasi Australia untuk memeriksa data sonar dan video dari kedua
bangkai kapal tersebut – dimana salah satunya memiliki lambung yang
terbuat dari kayu sementara yang lainnya terbuat dari besi.
Photo: Logam besi pengikat kapal kayu seperti jangkar dan cleat tetap berada di dasar lautan. (Disediakan: Biro Keamanan Transportasi Australia)
Ledakan atau peristiwa bencana lainnya
Kurator
arkeologi kelautan dari Museum Australia Barat (WA), Ross Anderson
mengatakan analisis dari reruntuhan, bersama dengan catatan sejarah,
membantu mengidentifikasi jenis-jenis kapal tersebut. Namun dia
mengatakan penelitian terhadap kedua kapal yang hilang itu tidak
lengkap, sehingga sulit untuk menentukan identitas yang tepat dari kedua
kapal itu.
"Namun, kami dapat mempersempit kemungkinan
untuk beberapa kandidat utama berdasarkan informasi yang tersedia dari
sumber-sumber perkapalan yang didominasi Inggris," kata Dr Anderson.
"Untuk kapal yang terbuat dari kayu, kapal bernama brig W Gordon dan barque Magdala adalah dua kandidat yang mungkin.
"Sedangkan
untuk kapal besi, barques Kooringa [1894], Ontario Lake [1897] dan West
Ridge [1883] merupakan kemungkinannya, dengan West Ridge adalah kapal
yang paling sesuai dengan bukti-bukti yang ada."
Lambung
kapal yang terbuat dari kayu sudah benar-benar terdegradasi selama
beberapa waktu di bawah air, dan hanya menyisakan kargo kapal batubara,
serta logam pengikatan di kapal, seperti jangkar dan tuas penambat kapal
(cleat). Dipercaya kapal itu memiliki bobot sekitar 225 hingga 800 ton.
Dr
Anderson mengatakan kemungkinan kapal itu tenggelam akibat peristiwa
bencana seperti ledakan – jenis bahaya yang umum terjadi dalam
transportasi batu bara pada abad ke-19. "Sebagian besar material yang
tersebar luas di dasar laut terdiri dari sisa-sisa muatan batubara yang
tumpah keluar dari lambung kapal sebelum berserakan didasar laut,"
katanya.
Dada misterius ternyata tangki air
Analisis
awal mengenai situs bangkai kapal itu berhasil mengidentifikasi objek
logam persegi panjang besar yang berukuran sekitar enam meter
panjangnya, yang awalnya disebut sebagai "dada misterius".
Dr
Anderson mengatakan objek tersebut, yang merupakan fitur terbesar yang
ditemukan di situs bangkai kapal, kini telah diidentifikasi sebagai
tangki air.
Photo: Apa yang sebelumnya digambarkan sebagai "peti misteri" ternyata adalah tangki air besi. (Disediakan: Biro Keamanan Transportasi Australia)
Bangkai
kapal dengan lambung terbuat dari besi lebih utuh, dan ditemukan
tergeletak tegak di dasar laut. Sonar dan gambar video mengungkapkan
bangkai kapal itu memiliki setidaknya dua dek, dan beratnya antara 1.000
dan 1.500 ton.
Beberapa rel dek di kapal dan lubang
pengintip kapal terlihat dalam gambar. Dr Anderson mengatakan kedua
kapal itu mungkin membawa awak antara 15-30 orang, dan kemungkinan akan
mengambil penumpang tambahan juga, sehingga sulit untuk menebak berapa
banyak orang mungkin telah meninggal ketika kapal itu tenggelam.
"Kemudian,
seperti sekarang, hilangnya begitu banyak nyawa akan berdampak buruk
pada keluarga maritim dan masyarakat," kata Dr Anderson.
SYDNEY
- Commonwealth Bank Australia mengaku telah kehilangan data sekitar 20
juta nasabah. Data yang hilang itu berisi nama, alamat, nomor rekening
dan rincian transaksi dari tahun 2000 hingga 2016 yang tersimpan di pita
magnetik.
Salah satu bank terbesar di Australia itu mengakui kesalahannya pada Rabu malam setelah Buzzfeed News melansir
laporan pelanggaran pihak bank. Laporan itu menyebut 12 juta nasabah,
yang separuhnya warga Australia, terpengaruh oleh pelanggaran bank.
Pita
magnetik berisi data milik sekitar 20 juta nasabah itu seharusnya
dihancurkan oleh subkontraktor pada Mei 2016. Namun, menurut laporan ABC, Kamis (3/5/2018), pihak bank tidak pernah menerima dokumentasi untuk konfirmasi pemusnahan data.
Bank itu meyakinkan nasabah bahwa kata sandi dan PIN mereka yang berpotensi digunakan untuk penipuan tetap utuh atau aman.
"Tidak ada bukti yang ditemukan dari informasi pelanggan yang dikompromikan," kata Angus Sullivan, acting group executive untuk layanan ritel perbankan tersebut dalam sebuah pernyataan resmi.
"Kami sangat melindungi data pelanggan dengan sangat serius dan insiden seperti ini tidak dapat diterima," katanya.
"Saya
ingin meyakinkan pelanggan kami bahwa kami telah mengambil
langkah-langkah yang diperlukan untuk melindungi informasi mereka dan
kami mohon maaf atas kekhawatiran apa pun yang mungkin ditimbulkan oleh
insiden ini."
Commonwealth Bank mula-mula memberi tahu Kantor
Komisaris Informasi Australia tentang pelanggaran itu segera setelah
insiden terjadi.
Sullivan mengatakan bahwa bank melakukan penyelidikan forensik menyeluruh dan memberikan pembaruan kepada regulatornya.
Pihaknya juga menyewa kantor akuntan KPMG untuk melakukan pencarian guna menemukan tape drive yang hilang, tetapi hasilnya masih nihil.
Tim forensik merumuskan pandangan bahwa data yang hilang kemungkinan besar telah dihancurkan tanpa bukti konklusif.
Hanya
150 orang di internal bank, termasuk spesialis risiko dan tim eksekutif
senior, yang menyadari pelanggaran itu ketika terjadi.
Bank
mempertimbangkan untuk memberitahu pelanggan, tetapi akhirnya memutuskan
bahwa risiko penyalahgunaan atau pun penemuan data tersebut rendah.
Ian Narev, mantan CEO bank, yang bertanggung jawab pada saat pelanggaran, mengundurkan diri pada bulan Agustus 2017.
Selama
dua bulan terakhir, Commonwealth Bank dihadapkan dengan tuduhan
pencucian uang dan pengumpulan dana dari nasabah yang diketahui telah
meninggal.
Pelanggaran ini adalah skandal terbaru dalam industri
keuangan Australia. Bocoran informasi soal pelanggaran ini muncul pada
saat bank Australia berada di bawah pengawasan yang belum pernah ada
sebelumnya oleh komisi khusus untuk mencari kesalahan.
MOSKOW
- Rusia akan menggelar parade militer untuk memperingati Victory Day
(Hari Kemenangan) di Moskow pada 9 Mei 2018. Rudal hipersonik Kinzhal,
yang diklaim tak bisa dicegat sistem pertahanan manapun di dunia, akan
ditampilkan dalam parade.
Menteri Pertahanan Jenderal Sergei
Shoigu pada hari Kamis mengatakan, rudal hipersonik Kinzhal yang bisa
membawa hulu ledak nuklir itu akan ditampilkan dengan pesawat jet tempur
MiG-31K.
"Saya ingin mengingatkan Anda bahwa kurang dari satu
minggu tersisa sebelum libur yang paling penting dan dihormati di
Rusia—Victory Day. Persiapan untuk parade militer berjalan lancar," kata
Shoigu seperti dikutip kantor berita TASS, semalam (3/5/2018).
Moskow telah menggelar latihan militer malam pertama untuk parade militer Hari Kemenangan Perang Dunia II.
"Selain pesawat canggih Su-57, Su-30SM dan MiG-29SMT, upgrade
pesawat tempur MiG-31K yang dipersenjatai dengan sistem rudal
hipersonik Kinzhal mutakhir akan mengambil bagian dalam komponen udara
parade," ujar Shoigu.
Selain senjata-senjata baru, parade militer
nanti juga tetap menampilkan berbagai sistem persenjataan canggih
lainnya seperti sistem pertahanan udara Tor-M2, kendaraan tempur
Terminator, Uran-6 dan sistem robot Uran-9, drone modern, off-road buggies dan snowmobiles.
Latihan
malam kedua parade Hari Kemenangan diadakan di Moskow pada hari Kamis.
Sedangkan latihan terakhir akan berlangsung pada 6 Mei.
"Saya
ingin menarik perhatian para personel yang terlibat dalam
peristiwa-peristiwa itu dengan kebutuhan untuk mematuhi langkah-langkah
keamanan dan aturan operasi perangkat keras," papar Shoigu.
Sistem
rudal hipersonik Kinzhal sebagai senjata baru Moskow pernah diumumkan
Presiden Rusia Vladimir Putin dalam pidato kenegaraan di Majelis Federal
pada tanggal 1 Maret lalu.
Menurut Putin, rudal yang terbang
lebih dari 10 kali kecepatan suara itu mampu melakukan manuver dan
mengatasi sistem pertahanan anti-balistik manapun di dunia dan yang akan
ada di masa depan.
Sejak 1 Desember 2017, sistem rudal hipersonik Kinzhal telah menjalani percobaan untuk misi tempur.
WASHINGTON
- Pemerintah Amerika Serikat (AS) menyuarakan peringatan tentang
konsekuensi yang akan dihadapi China atas aksi militerisasi di Laut
China Selatan. Peringatan ini muncul setelah Beijing dilaporkan memasang
rudal jelajah anti-kapal dan sistem rudal surface-to-air di tiga titik di kawasan sengketa tersebut.
Gedung Putih mengatakan konsekuensi yang akan dihadapi China termasuk konsekuensi jangka pendek dan jangka panjang.
"Kami
sangat menyadari militerisasi China di Laut China Selatan. Kami telah
menyampaikan kekhawatiran secara langsung dengan orang-orang China
tentang ini dan akan ada konsekuensi jangka pendek dan konsekuensi
jangka panjang," kata juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders pada hari
Kamis waktu Washington, yang dilansir Reuters, Jumat (4/5/2018).
Namun, Sanders tidak merinci konsekuensi yang akan dihadapi China atas aksi militerisasi di kawasan sengketa tersebut.
Pengerahan rudal oleh pasukan Beijing itu dilaporkan CNBC dengan mengutip beberapa sumber yang memiliki koneksi dengan intelijen AS.
Seorang
pejabat AS, yang berbicara dengan syarat anonim, mengatakan intelijen
AS telah melihat beberapa tanda bahwa Beijing telah memindahkan beberapa
sistem senjata ke Kepulauan Spratly dalam sebulan terakhir atau lebih.
Pejabat
itu mengatakan bahwa menurut penilaian intelijen AS, rudal-rudal China
dipindahkan ke Fiery Cross Reef, Subi Reef dan Mischief Reef di
Kepulauan Spratly dalam 30 hari terakhir.
Sekadar diketahui
Kepulauan Spratly jadi sengketa sejumlah negara Asia yang memiliki klaim
di wilayah tersebut, termasuk Vietnam dan Taiwan.
Kementerian Pertahanan China tidak menanggapi permintaan untuk komentar atas laporan pengerahan rudal itu.
Sedangkan
Kementerian Luar Negeri China mengatakan bahwa Beijing memiliki
kedaulatan yang tak terbantahkan atas Kepulauan Spratly. Penyebaran
senjata defensif, kata kementerian itu, diperlukan untuk kebutuhan
keamanan nasional dan tidak ditujukan untuk negara manapun.
"Mereka yang tidak ingin menjadi agresif tidak perlu khawatir atau takut," kata juru bicara kementerian tersebut, Hua Chunying.
Menurut laporan CNBC,
rudal jelajah anti-kapal YJ-12B memungkinkan China menyerang
kapal-kapal dalam jarak 295 mil laut. Ada juga rudal jarak jauh HQ-9B,
rudal surface-to-air yang dapat menargetkan pesawat, drone dan rudal jelajah dalam jarak 160 mil laut.
Eric Sayers, mantan konsultan komandan Komando Pasifik AS, menyebut
peluncuran rudal akan memicu eskalasi besar di Laut China Selatan.
Washington, kata dia, bisa memberikan satu tanggapan dengan cepat,
termasuk membatalkan undangan bagi Beijing untuk latihan angkatan laut
multilateral RIMPAC tahun ini yang dimulai di Hawaii pada bulan Juli.
"Ketika
China melihat bahwa itu bisa lolos dengan tindakan semacam ini dengan
dampak kecil—seperti yang mereka lakukan sepanjang tahun 2015 dan
2016—itu hanya membuat mereka lebih mungkin akan terus menekan," kata
Sayers, yang saat ini menjadi asisten di Washington's Center for
Strategic and International Studies.
WASHINGTON
- China telah memasang rudal jelajah anti kapal dan sistem rudal
permukaan ke darat di tiga pos terdepan di Laut China Selatan. Demikian
laporan yang dibuat laman CNBC, mengutip sumber-sumber yang mengetahui
langsung lapora intelijen Amerika Serikat (AS).
Langkah itu, jika
dikonfirmasi, akan menandai penempatan rudal China pertama di Kepulauan
Spratly, di mana beberapa negara Asia termasuk Vietnam dan Taiwan
memiliki klaim yang sama. Kementerian Pertahanan China sendiri tidak
segera menanggapi permintaan untuk komentar.
CNBC mengutip sumber
tanpa nama mengatakan bahwa menurut penilaian intelijen AS, rudal itu
dipindahkan ke Fiery Cross Reef, Subi Reef, dan Mischief Reef dalam 30
hari terakhir.
Departemen Pertahanan AS, yang menentang instalasi
fasilitas militer China di pos-pos terdepan yang dibangun di Laut China
Selatan, menolak berkomentar mengenai laporan ini.
"Kami tidak berkomentar tentang masalah intelijen," kata seorang juru bicara Departemen Pertahanan AS seperti dilansir dari Reuters, Kamis (3/5/2018).
China
tidak menyebut-nyebut tentang penyebaran rudal, tetapi mengatakan
fasilitas militernya di Spratly murni untuk kepentingan pertahanan.
Beijing dengan tegas mengatakan dapat melakukan apa yang disukainya di
wilayah sendiri.
Greg Poling, seorang ahli Laut China Selatan di
Pusat Pemikir Strategis dan Internasional Washington, mengatakan bahwa
penyebaran rudal di pos terdepan akan menjadi penting.
"Ini akan menjadi rudal pertama di Spratly, baik dari permukaan ke udara, atau anti kapal," katanya.
Dia
menambahkan bahwa penyebaran itu dilakukan karena China membangun
tempat perlindungan rudal di terumbu karang tahun lalu dan telah
menyebarkan sistem rudal di Pulau Woody yang lebih jauh ke utara.
Poling
mengatakan itu akan menjadi langkah besar di jalan China untuk
mendominasi Laut China Selatan, rute perdagangan global utama.
“Sebelum
ini, jika Anda adalah salah satu dari pihak lain yang mengklaim Laut
China Selata, Anda tahu bahwa China memantau setiap langkah Anda.
Sekarang Anda akan tahu bahwa Anda beroperasi di dalam jangkauan rudal
China. Itu ancaman yang cukup kuat, secara implisit,” katanya.
CNBC
mengatakan rudal jelajah anti-kapal YJ-12B memungkinkan China menyerang
kapal-kapal dalam jarak 295 mil laut. Dikatakan rudal permukaan ke
udara jarak jauh HQ-9B dapat menargetkan pesawat, drone dan rudal
jelajah dalam jarak 160 mil laut.
Bulan lalu, Admiral AS Philip
Davidson, yang dinominasikan untuk mengepalai Komando Pasifik AS,
mengatakan pangkalan operasi terdepan China di Laut China Selatan tampak
lengkap.
"Satu-satunya yang kurang adalah pengerahan pasukan," katanya.
"China akan dapat memperluas pengaruhnya ribuan mil ke selatan dan jauh ke Oceania," imbuhnya.
Davidson
mengatakan China dapat menggunakan pangkalan untuk menantang kehadiran
regional AS, dan akan dengan mudah membanjiri wilayah Laut China Selatan
lainnya dengan pasukan militer.
"China sekarang mampu mengendalikan Laut China Selatan dalam semua skenario perang pendek dengan Amerika Serikat," tukasnya.
China tidak membantah atau memastikan kabar
yang menyebut Beijing memasang sistem rudal di Kepulauan Spratly, Laut
China Selatan. (REUTERS/CSIS Asia Maritime Transparency Initiative)
Jakarta, CB -- China tidak membantah atau memastikan saat ditanya soal kabar pembangunan sistem rudal di pulau-pulau buatannya di Laut China Selatan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri China menegaskan bahwa negaranya
berhak membangun fasilitas pertahanan di Laut China Selatan.
Kabar soal pembangunan sistem rudal di Laut China Selatan tersiar pada Rabu, (2/5) lewat jaringan televisi Amerika Serikat, CNBC.
Mengutip sumber intelijen Amerika Serikat, CNBC
mengungkapkan bahwa militer China telah memasang sistem pertahanan
anti-kapal dan rudal udara ke udara di Laut China Selatan, kawasan yang
juga disengketakan Vietnam dan Filipina.
Jika benar, hal itu
bisa memprovokasi ketegangan antara negara-negara di kawasan yang
dilalui jalur pelayaran internasional. Washington telah memperingatkan
akan konsekuensi jika Beijing melakukan militerisasidi Laut China
Selatan. Masalah itu juga telah diangkat Amerika Serikat dengan China.
Dalam brifing rutin, Kamis (4/5), Juru Bicara Kementerian Luar
Negeri China, Hua Chunying tidak memastikan atau membantah pembangunan
sistem rudal tersebut.
"China membangun Kepulauan Spratly dengan
tujuan damai, termasuk penempatan sejumlah fasilitas pertahanan nasional
yang diperlukan guna melindungi kedaulatan dan keamanan China," kata
Chunying.
"Mereka yang tidak berniat melanggar, tak punya alasan untuk khawatir," tambah dia seperti dilansir AFP.
Selain reklamasi di pulau-pulau karang dan membangun fasilitas yang
dapat ditempati warga sipil, juga juga memiliki pangkalan udara, sistem
radar dan konunikasi, fasilitas angkatan laut dan senjata pertahanan.
Termasuk landas pacu bagi pesawat militer.
Menurut CNBC,
rudal baru China dikabarkan telah dipasang di Karang Fiery Cross,
Karang Subi dan Karang Mischief. Karang-karang itu berada di Kepulauan
Spratly, di selatan China antara Vietnam dan Filipina.
China
mengklaim Laut China Selatan sebagai wilayah kedaulatannya. Meskipun
pada Juli 2016, Mahkamah Arbitrase Internasional menolak klaim China
tersebut atas gugatan yang diajukan Filipina. Namun China tidak mengakui
keputusan tersebut.