Jakarta, CB -- Sebuah pesawat kargo militer Amerika Serikatmembawa sembilan tentara jatuhdekat
Bandara Savannah, Georgia, Rabu (2/5). Pesawat C-130 Hercules dari
Garda Nasional Puerto Rico jatuh sekitar pukul 11.30 setelah lepas
landas dari Savannah, 280 tenggara Atlanta.
"Kami memastikan
sembilan orang, terdiri atas lima awak dan empat penumpang berada di
pesawat," kata juru bicara Garda Nasional Puerto Rico, Mayor Paul
Dahlen.
Dia tidak dapat memastikan bahwa kesembilannya tewas,
tapi gambar-gambar kecelakaan telah berbicara sendiri. Foto-foto yang
beredar di Twitter memperlihatkan puing-puing pesawat terbakar serta
asap tebal.
Rekaman video memperlihatkan pesawat jatuh lalu
meledak menimbulkan bola api yang besar. Seorang saksi, Michael Garrett
mengatakan pesawat itu terbalik sebelum jatuh.
"Pesawat itu berbalik, pelan-pelan seperti gerakan lambat," kata Garret seperti dilaporkan Reuters, Kamis (3/5).
Dilansir AFP, Dahlen menyatakan pesawat kemungkinan berusia
lebih dari 50 tahun dan rencananya akan dipensiunkan. Pesawat yang naas
itu berada di Georgia untuk perawatan dengan perkiraan kondisi mesin
yang baik.
Militer masih menyelidiki insiden tersebut.
Militer
AS diguncang sejumlah kecelakaan penerbangan dalam beberapa pekan
terakhir, termasuk sebuah jet tempur F-16 dekat Las Vegas bulan lalu,
yang menewaskan pilotnya.
Sehari sebelumnya, empat orang tewas saat sebuah helikopter marinir jatuh dalam misi pelatihan di California Selatan.
Di Djibouti, dua insiden memicu pesawat militer dinonaktifkan.
Menurut Military Times, kecelakaan yang melibatkan pesawat militer naik 40 persen pada periode 2013-2017.
Kenaikan itu bertepatan dengan pemotongan anggaran sejak 2013, yang berdampak pada pelatihan dan persiapan.
Sukhoi Su-27 milik Rusia. (Norwegian Air Force /Scanpix/AFP Photo)
Jakarta, CB -- Dua pejabat pertahanan Amerika Serikat mengatakan sebuah jet tempur Sukhoi Su-27 milik Rusiamelakukan
pencegatan "tak profesional" terhadap pesawat pengintai P-8 Angkatan
Laut AS saat terbang di ruang udara internasional di atas Laut Baltik,
Selasa (1/5).
Jet Rusia itu terbang dengan jarak 6 meter dari
pesawat AS, kata salah seorang pejabat itu. Menurutnya, peristiwa itu
berlangsung selama sekitar sembilan menit.
Para pejabat menyebut pencegatan itu dilakukan secara aman, meski tak
profesional. Sementara itu, seorang petinggi Angkatan Laut mengatakan
kepada CNN bahwa pihaknya hanya mengklasifikasikan pencegatan penerbangan hanya sebagai 'aman' atau 'tidak aman'.
Letnan
Komandan Zach Harrell, juru bicara Angkatan Laut AS di Eropa, menolak
mengomentari insiden ini secara spesifik. Dia hanya mengatakan "kapal
dan pesawat Angkatan Laut AS secara rutin berinteraksi dengan unit
militer dari negara lain."
Dia juga mengatakan pihaknya akan memberikan informasi terkait interaksi tak aman.
Pencegatan
tak aman terakhir terjadi pada Januari lalu, ketika Su-27 Rusia terbang
sekitar 1 meter dari pesawat EP-3 milik Angkatan Laut Amerika.
Angkatan Laut AS menyebut pencegatan saat itu tidak aman dan tidak profesional.
Menyusul
insiden tersebut, Kementerian Luar Negeri AS menerbitkan pernyataan
yang menuding Rusia "terang-terangan melanggar kesepakatan dan hukum
internasional yang berlaku."
TEL AVIV
- Mossad, badan intelijen Israel sedang jadi sorotan dunia setelah
diklaim sukses mencuri arsip pembuatan bom nuklir Iran yang
disembunyikan di sebuah gudang rahasia di selatan Teheran. Namun, di
balik ketenaran ini ada beberapa kegagalan operasi yang memalukan korps
intelijen negara Yahudi ini.
Mossad, yang nama panjangnya
Ha-Mossad le-Modiin ule-Tafkidim Meyuhadim sudah lama diselimuti misteri
dan mitologi di kalangan intelijen internasional karena berada di
belakang beberapa operasi rahasia paling berani pada abad yang silam.
Hanya beberapa yang terungkap dan seringkali sengaja diungkap beberapa
tahun kemudian setelah operasi.
Israel biasanya menahan diri
untuk mengeksploitasi kebocoran data dari kelompok intelijen global yang
bersumber dari komunitas intelijennya. Musababnya, merusak mistik dari
Mossad. Sumber-sumber intelijen Israel juga kerap takut mengungkap
operasi rahasia badan tersebut.
Namun, aksi pencurian arsip
program bom nuklir Iran oleh Mossad telah dikonfirmasi Amos Yadlin,
mantan kepala intelijen militer Israel. Menurutnya, penyitaan arsip itu
adalah kudeta yang sangat mengesankan yang mengirim pesan bahwa
intelijen Israel dapat menembus rahasia terdalam Teheran.
"Kontra intelijen di Iran akan bekerja sangat keras untuk menutup celah ini," katanya.
Kendati
demikian, ada tiga kegagalan operasi Mossad yang terkenal dan dianggap
memalukan badan intelijen Israel tersebut. Tiga operasi ini adalah; 1. Operasi Pasca-Black September
Pada
tanggal 5 September 1972, para anggota kelompok "Black September"
Palestina menyerang orang-orang Israel di Olimpiade Munich. Kelompok ini
menewaskan seorang atlet dan seorang pelatih serta menyandera sembilan
orang lainnya.
Para sandera tewas kemudian selama upaya
penyelamatan pasukan Jerman yang gagal di sebuah lapangan udara militer
di luar Munich. Secara keseluruhan, 11 orang Israel tewas dalam
pengepungan yang mengejutkan dunia dan mengantar era baru terorisme
global.
Sebagai tanggapan, Perdana Menteri Israel saat itu, Golda
Meir, membentuk unit khusus Mossad dengan tujuan memburu semua yang
terlibat. Pembalasan itu membentang dunia dan berlanjut sampai kegagalan
pertama dialami badan intelijen negara Yahudi tersebut.
Kegagalan
yang dimaksud adalah, pembunuhan yang tidak disengaja terhadap pelayan
asal Maroko; Ahmed Bouchikhi, di Lillehammer, Norwegia. Para agen Mossad
mengira korban sebagai kepala operasi Black September, Ali Hassan
Salameh. Beberapa agen Mossad diadili yang menjadi pukulan besar
terhadap reputasi agen tersebut.
2. Fiascos Pada
tahun 1997, agen-agen Mossad berusaha membunuh kepala Hamas Khaled
Mashaal di Amman, Yordania. Dua agen memasuki Yordania menggunakan
paspor palsu Kanada dan meracuni Mashaal ketika dia meninggalkan kantor
Hamas dengan menempatkan perangkat di dekat telinganya.
Para
agen itu ditangkap tak lama sesudah beraksi. Raja Hussein dari Yordania
marah, karena kedaulatan negaranya dilanggar agen-agen intelijen Israel.
Raja Hussein mengancam akan membatalkan perjanjian perdamaian yang
masih baru dengan Israel jika Mashaal sampai meninggal. Israel akhirnya
mengirim penangkal racun yang menyelamatkan hidup pentolan Hamas itu.
Agen-agen
Israel dipulangkan. Tak hanya itu, Israel ditekan Yordania untuk setuju
membebaskan pemimpin spiritual Hamas, Ahmed Yassin, dari penjara.
Sebaliknya, Kepala Mossad saat itu, Danny Yatom, mengundurkan diri.
3. Curi Paspor Selandia Baru Pada tahun 2004,
Selandia Baru secara singkat memutuskan hubungan diplomatik dengan
Israel setelah menangkap dua warga Israel yang dicurigai sebagai agen
Mossad. Penyebabnya, dua orang itu berupaya mencuri atau mengambil
paspor Selandia Baru dengan cara curang.
Mossad juga dikenal melakukan operasi yang sukses. Tiga operasi yang terkenal antara lain;
1. Menangkap Dalang Nazi, Adolf Eichmann Mengangkat
tabir kerahasiaan setengah abad, Mossad membuka arsipnya pada tahun
2012 untuk mengungkap cerita lengkap di balik operasi paling
legendarisnya, yakni penangkapan tahun 1960 terhadap dalang Nazi, Adolf
Eichmann.
Pada tanggal 11 Mei 1960, sebuah tim Mossad yang
terdiri atas tujuh orang menunggu di dekat stasiun bus Buenos Aires di
mana Eichmann tiba setiap malam dari pekerjaannya di sebuah pabrik
Mercedes-Benz. Eichman saat itu bekerja dengan nama alias Ricardo
Klement.
Setelah turun dari bus, agen-agen Mossad menyergapnya,
dengan satu orang menyodorkan tangan yang bersarung ke mulut Eichmann.
Langkah itu untuk mengantisipasi seandainya dia memiliki pil sianida
yang disembunyikan di gigi seperti yang dilakukan para mantan petinggi
Nazi lainnya.
Eichmann ditahan di sebuah rumah yang aman selama
sembilan hari sampai tim Mossad membawanya dengan pesawat El Al. Dia
dibius, mengenakan seragam El Al, duduk di kelas satu dan lolos
pemeriksaan sebagai anggota kru yang sakit.
Pengadilan terhadap
Eichmann di Yerusalem pada tahun berikutnya menampilkan kesaksian
mencekam tentang lebih dari 100 orang Yahudi yang selamat dari
penyiksaan dan deprivasi di kamp-kamp konsentrasi, di mana Eichmann
adalah arsiteknya.
Dia dihukum karena kejahatan perang dan
kejahatan terhadap kemanusiaan dan digantung pada tahun 1962. Dia
merupakan satu-satunya terdakwa yang dieksekusi mati Israel selama
menerapkan hukuman mati.
2. Infiltrasi ke Rezim Suriah Salah
satu pencapaian besar Mossad adalah menempatkan salah satu dari
orang-orangnya di dalam eselon teratas dari kepemimpinan Suriah. Agen
Mossad yang menyusup itu adalah Eli Cohen. Dia berhasil menjalin
hubungan dekat dalam hierarki politik dan militer Suriah yang sejatinya
musuh bebuyutan Israel di awal 1960-an.
Cohen sukses menjadi
penasihat utama menteri pertahanan Suriah. Dia memperoleh data intelijen
rahasia yang secara luas, yang membantu Israel mempersiapkan kemenangan
dalam perang Timur Tengah 1967.
Pada tahun 1965, Cohen ditangkap
pasukan Suriah. Dia diadili dan digantung di alun-alun Damaskus.
Jenazahnya belum dikembalikan ke Israel hingga kini. Namun, dia dianggap
sebagai pahlawan nasional Israel.
3. Menangkap Pembocor Rahasia Nuklir Israel Tahun 1986, koran Inggris; Sunday Times,
merilis bocoran dokumen arsip program nuklir Israel. Dokumen itu
dibocorkan Mordechai Vanunu, mantan teknisi di sebuah pabrik nuklir
Israel. Data yang dibocorkan bersifat sensitif dan detail termasuk
gambar-gambar program senjata nuklir Israel.
Sejak kebocoran data itu, Mossad ditugaskan membawa Vanunu ke pengadilan Israel.
Seorang agen Mossad perempuan, yang menyamar sebagai turis Amerika,
memikat Vanunu ke Italia. Agen itu membius, menculik dan membawa Vanunu
secara rahasia dengan kapal ke Israel.
Vanunu dihukum 18 tahun di penjara Israel. Sejak itu, Israel tidak membenarkan atau pun menyangkal memiliki senjata nuklir.
WASHINGTON
- Aksi Perdana Menteri (PM) Israel Benjamin Netanyahu membeberkan
program bom atom Iran menuai kritik balik. Tel Aviv dinilai ironis,
karena program senjata nuklir Israel yang dirahasiakan menjadi ancaman
terbesar di Timur Tengah.
Kritik ini dilontarkan mantan penasihat hak asasi manusia (HAM) PBB dan analis Timur Tengah James A. Paul kepada Sputnik. Paul mengatakan kemarahan Netanyahu atas Iran itu ironis dan salah tempat.
"Untuk
setiap pengamat yang berpengetahuan, sungguh ironis bahwa Israel, yang
program senjata nuklir rahasianya sejauh ini adalah yang paling
berbahaya di kawasan itu, mengeluh tentang dugaan senjata nuklir di
negara tetangga," katanya.
Tidak
seperti Iran, kata Paul, Israel memiliki gudang senjata nuklir besar
yang didokumentasikan dengan baik yang siap digunakan.
"Israel
sebenarnya memiliki senjata nuklir yang nyata dan siap tempur dan telah
memilikinya untuk beberapa waktu. Apakah Washington mengeluh atau
mengancam akan mengambil tindakan? Tentu saja tidak!," kritik Paul, yang
dilansir Kamis (3/5/2018).
Bagi Paul, argumen Netanyahu maupun Presiden Donald Trump bertentangan dengan logika dan akal sehat.
"Kita
hidup di dunia Alice-in-Wonderland di mana senjata nuklir negara-negara
yang tidak bersahabat dianggap sebagai ancaman bagi perdamaian dunia
dan senjata nuklir sekutu dipandang sebagai sesuatu yang masuk akal dan
dipertahankan," ujarnya.
Netanyahu
pada hari Senin membeberkan banyak dokumen yang diklaim sebagai arsip
otentik tentang program senjata nuklir Iran. Dokumen itu diklaim
diperoleh melalui kerja intelijen Israel yang hebat. New York Times mengutip pejabat Israel menyatakan, dokumen itu diambil mata-mata Mossad dari sebuah gudang rahasia di Iran pada tahun 2016.
Aksi
Netanyahu membeberkan dokumen program pembuatan senjata nuklir Iran itu
sengaja untuk untuk memberikan dukungan politik kepada Trump agar
Amerika Serikat (AS) menarik diri dari kesepakatan nuklir Iran tahun
2015.
"Saya merasa sulit untuk memprediksi apa dampak yang
ditimbulkan oleh konferensi pers Perdana Menteri Netanyahu mengenai masa
depan kesepakatan nuklir Iran, meskipun presentasi dramatisnya mungkin
akan memberikan sejumlah dampak tertentu bagi keputusan Presiden Trump
yang diharapkan untuk menarik diri dari kesepakatan (nuklir Iran)," kata
Paul.
Pernyataan Netanyahu, lanjut Paul, berpotensi menciptakan
keraguan dalam pikiran publik tentang keandalan kesepakatan nuklir Iran
sebagai instrumen perdamaian.
"Mereka yang tahu benar-benar menyadari bahwa Netanyahu telah lama
memukul drum terhadap senjata nuklir Iran dan jadi klaimnya bukanlah
sesuatu yang baru dan tentu saja tidak mengherankan. Selanjutnya, bukti
yang dia sajikan adalah tentang program di masa lalu, jauh sebelum
kesepakatan nuklir disetujui," papar Paul.
Paul menambahkan,
argumen Netanyahu dianggap banyak ahli tidak memberikan bukti baru atau
mengubah permainan untuk isu program nuklir Iran yang diselesaikan dalam
perjanjian 2015.
"Tampaknya tidak ada bukti dalam kumpulan
dokumen besar ini yang menunjukkan bahwa Iran memiliki program senjata
nuklir saat ini, bertentangan dengan kesepakatan itu," katanya.
"Dalam
kasus ini, ada kesepakatan dengan Iran di tempat, dengan susah payah
dinegosiasikan, dan masih ada dukungan internasional yang sangat kuat
untuk itu. Terlepas dari upaya dari Washington, kekuatan asing lainnya
yang ditandatangani masih berpegang pada perjanjian dan berdebat untuk
mendukungnya," imbuh Paul.
Pada hari Rabu, Ketua Komite Hubungan
Luar Negeri Senat AS Bob Corker mengatakan bahwa Presiden Donald Trump
hampir pasti akan membuat AS menarik diri dari perjanjian nuklir
internasional 2015 dengan Iran pada bulan ini.
Paul mengkritik
bukti tidak akurat yang telah diklaim AS dan Inggris Raya tentang dugaan
program Senjata Pemusnah Massal di Irak sebelum Perang Teluk 2003.
Menurutnya, skandal itu memberi lebih banyak alasan untuk berhati-hati
dan skeptis tentang klaim Netanyahu tentang masalah nuklir Iran saat
ini.
"Pada tahun 2002 dan 2003, kami diyakinkan oleh CIA dan MI6
bahwa Irak memiliki senjata pemusnah massal dari segala jenis dan dalam
jumlah besar. AS dan sekutu Inggris-nya berperang untuk 'melucuti
senjata' Irak tetapi tidak menemukan senjata yang mereka miliki. Kata
mereka akan menemukan," ujar Paul.
PARIS
- Kementerian Luar Negeri Prancis menuturkan, klaim tentang program
nuklir Iran yang disampaikan oleh Perdana Menteri Israel, Benjamin
Netanyahu memperkuat pentingnya kesepakatan nuklir dengan Iran.
Kemlu
Prancis, seperti dilansir Al Arabiya pada Rabu (2/5), menuturkan
laporan yang dibuat oleh Netanyahu juga dapat menjadi dasar untuk
pemantauan jangka panjang terhadap kegiatan nuklir Teheran.
"Kesepakatan
itu diperkuat oleh rincian yang disampaikan oleh Israel, semua kegiatan
yang terkait dengan pengembangan senjata nuklir secara permanen
dilarang oleh kesepakatan itu," kata Kemlu Prancis.
Sebelumnya,
hal senada disampaikan oleh Mantan Menteri Luar Negeri Amerika Serikat
(AS), John Kerry. Dalam serangkaian tweetnya, Kerry mengatakan informasi
yang diungkapkan oleh Israel adalah bukti mengapa perjanjian harus
dipertahankan.
“Tidak ada negosiasi - dan semua itu berubah
dengan (kesepakatan). Gembar-gemborkan kesepakatan dan Anda kembali ke
sana besok!” kata Kerry, yang menegosiasikan perjanjian tersebut.
Kemarin,
Netanyahu menunjukkan slide dan video yang diklaim sebagai bukti bahwa
Iran memiliki program pembuatan bom nuklir yang dirahasiakan. Dia
menuduh Teheran berbohong tentang program nuklirnya yang membuat
kesepakatan tahun 2015 tidak berlaku lagi.
Para pejabat Iran
menolak klaim Israel tersebut. Iran pun menyebut Netanyahu sebagai
"seorang bocah yang mencoba menakut-nakuti," dan menyebut presentasinya
sebagai propaganda.
"Kami memperingatkan rezim Zionis dan
sekutu-sekutunya untuk menghentikan rencana dan perilaku berbahaya
mereka atau mereka akan menghadapi respon mengejutkan dan tegas Iran,"
tegas Menteri Pertahanan Iran Amir Hatami.
Jaksa Khusus Robert Mueller membuka
kemungkinan merilis perintah pemanggilan Donald Trump jika terus menolak
memberikan keterangan terkait dugaan intervensi Rusia dalam pemilu.
(Reuters/Jonathan Ernst)
Jakarta, CB -- Jaksa Khusus Robert
Mueller membuka kemungkinan merilis surat perintah pemanggilan terhadap
Donald Trump jika sang Presiden Amerika Serikat terus menolak memberikan
keterangan terkait kasus dugaan intervensi Rusia dalam pemilu 2016.
Mueller
mengutarakan langsung kemungkinan subpoena itu saat bertemu dengan
mantan pengacara Trump, John Dowd, pada awal Maret lalu.
Saat
mendengar kemungkinan itu, Dowd langsung melontarkan protes kepada jaksa
yang mencurigai ada kolusi antara Trump dan Rusia itu.
"Ini bukan permainan. Anda mengacaukan pekerjaan seorang presiden Amerika Serikat," ujar Dowd, sebagaimana dikutip Reuters, Selasa (1/5).
Sekitar dua pekan setelah pertemuan tersebut, Dowd keluar dari tim pengacara Trump.
Kabar ini pertama kali diungkap oleh Washington Post
pada awal pekan ini. Menurut surat kabar tersebut, setelah pertemuan
itu, Mueller sepakat memberikan tim pengacara presiden informasi
spesifik mengenai hal-hal yang akan mereka tanyakan ke Trump.
Dari informasi tersebut, pengacara Trump, Jay Sekulow, menghimpun 49 pertanyaan yang diyakini akan ditanyakan ke kliennya.
Daftar pertanyaan yang terbongkar dalam pemberitaan New York Times
pada Senin (31/4) itu mencakup mengenai hubungan Trump dengan Rusia,
hingga kemungkinan sang presiden mencoba menghalangi proses
penyelidikan.
Ketika daftar pertanyaan itu bocor, Trump berkata melalui akun Twitter
pribadinya, "Sangat tak terhormat pertanyaan terkait Rusia dibocorkan ke
media. Tak ada pertanyaan mengenai kolusi."
Melanjutkan
pernyataannya, Trump menulis, "Tampaknya sangat sulit mengganggu proses
peradilan sebuah kejahatan yang tidak pernah terjadi."
Selama
ini, Trump dan Moskow selalu membantah tudingan intelijen AS yang
menduga ada kolusi antara tim kampanye sang presiden dan Rusia untuk
memenangkan pemilu.
Ilustrasi kerusuhan di Paris, Perancis (AFP PHOTO / LOIC VENANCE)
Jakarta, CB -- Sebanyak 200 pendemonstrasi anarkis yang melakukan protes di pusat kota Parisditangkap. Protes tersebut dilakukan untuk memprotes kebijakan reformasi sektor publik oleh Presiden Emmanuel Macron.
Dalam
aksi protes yang dilakukan pada Selasa (1/5) itu para pemuda
berkerudung yang ikut dalam aksi protes itu membakar sebuah restoran
McDonald dan beberapa kendaraan.
Pihak kepolisian menyebut
sekitar 1.200 orang yang mengenakan jaket hitam dan topeng muka ikut
dalam demonstrasi buruh tahunan pada 1 Mei.
Sebagian orang dalam barisan unjuk rasa itu lantas mengamuk di sepanjang
rute pelaksanaan demonstrasi. Mereka menghancurkan sebuah restoran
McDonald dekat stasiun Austerlitz, timur pusat kota, dan membakarnya.
Mereka
juga membakar kendaraan di sebuah dealer mobil, bersama dengan mesin
penggali, dan sebuah motor skuter. Hal ini menyisakan kerusakan dan
kepulan asap hitam di udara.
Polisi lantas menggunakan gas air
mata dan kanon air untuk membubarkan massa. Lantas sebanyak 200 orang
ditangkap. Tiga diantaranya ditemukan memiliki senjata api tanpa izin.
"Macron membuat kami marah," seperti ditulis pada spanduk yang dibawa oleh seorang pengunjuk rasa bertopeng.
"Kami
lelah dengan sistem kapitalisme yang menghancurkan segalanya dan atas
kebrutalan tindakan represi polisi kepada mereka yang menentangnya,"
seperti disebutkan pelajar berusia 19 tahun kepada AFP.
"Macron
adalah presiden untuk si kaya," terang Genevieve Durand, seorang
pensiunan pegawai negeri yang ambil bagian dalam pawai di kota pusat
Clermont-Ferrand.
Lewat cuitannya, Macron mengutuk peristiwa kekerasan ini dan tindakan tegas adalah hal yang mutlak.
"Segala
sesuatu akan dilakukan agar para pelaku diidentifikasi dan bertanggung
jawab atas tindakan mereka," cuit Macron yang tengah melakukan kunjungan
ke Australia.
Sebelumnya, kepolisian telah memperingatkan adanya resiko demonstrasi
MayDay di negara itu disusupi oleh kelompok ekstrimis. Mereka ingin
menciptakan ulang bentrokan yang sempat terjadi pada demonstrasi buruh
tahun lalu.
Kerusuhan serupa yang terjadi di Paris Barat di kamp
anti-kapitalis bulan lalu. Kerusuhan tersebut menjadi insiden terburuk
di Paris.
Aksi penjarahan dan penghancuran ini membayangi barisan aksi MayDay yang diikuti oleh 20.000 hingga 55.000 pendemonstrasi damai.
CB, Jakarta - Sajid Javid, putra seorang sopir bus asal Pakistan resmi dilantik menjadi Menteri Dalam Negeri Inggris
yang baru. Pria berusia 48 tahun itu dilantik oleh Perdana Menteri
Inggris Theresa May pada Senin, 30 April 2018 untuk mengisi posisi yang
ditinggalkan Amber Rudd.
Rudd memilih mundur setelah dililit
skandal pemulangan imigran yang datang ke Inggris setelah Perang Dunia
II atau disebut sebagai skandal Windrush.
"Memastikan
bahwa kita memiliki kebijakan imigrasi yang adil, memperlakukan orang
dengan hormat dan dengan kesusilaan,itu akan menjadi salah satu tugas
saya yang paling mendesak," kata Javid, seperti dilansir NDTV pada
Senin, 30 April 2018.
Javid adalah putra seorang sopir bus Pakistan yang tiba di Inggris
pada tahun 1961 dengan hanya bermodalkan satu pound sterling di sakunya.
Dia
adalah orang pertama dari etnis minoritas yang memegang salah satu dari
empat posisi teratas dalam pemerintahan Inggris (Perdana Menteri,
Menteri Keuangan, Menteri Luar Negeri dan Menteri Dalam Negeri).
Sajid lahir di Rochdale, Lancs setelah ibu dan ayahnya yang seorang sopir bus pindah ke Inggris dari Pakistan pada 1960-an.
Keluarganya
pindah ke Bristol setelah itu, di mana Sajid mempelajari ekonomi dan
politik di Universitas Exeter. Dia dikenal memiliki pandangan-pandangan
Eurosceptic dan mengagumi Iron Lady.
Sebagai seorang mahasiswa
pada tahun 1990, ia dikeluarkan dari konferensi partai Konservatif
karena membagi-bagikan selebaran yang menentang Inggris bergabung dengan
Mekanisme Nilai Tukar, pendahulu mata uang tunggal.
Setelah lulus dan bergabung dengan partai Konservatif, ia bekerja sebagai bankir di New York, London, dan Singapura.
Javid
adalah bankir investasi senior di Deutsche Bank sebelum menjadi anggota
parlemen pada tahun 2010. Dia rela melepaskan pekerjaan yang memberinya
penghasilan jutaan pound sterling setahun demi mengejar karir di dunia
politik. Setelah terpilih menjadi anggota Parlemen, karirnya melesat
cepat.
David
Cameron mempercayakannya menjadi menteri keuangan junior pada tahun
2013 dan bergabung dengan Kabinet pada tahun 2014 sebagai menteri
kebudayaan sebelum beralih menjadi menteri bisnis pada 2015 dan menteri
kemasyarakatan pada tahun berikutnya.
Sajid dan istrinya, Laura,
memiliki empat anak. Sajid kerap menerima surat kebencian karena
menikahi seorang non-Muslim meskipun dia mengatakan tidak mengikuti
agama apa pun.
Sajid juga bersikap tegas untuk mendukung kampanye
Remain untuk tetap bergabung dengan Uni Eropa melawan Brexit dalam
referendum Inggris tahun 2016.
CB, Jakarta - Menteri Luar Negeri Retno Marsudi meyakinkan forum High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam
membicarakan masalah perdamaian, bukan konflik. Pernyataan Retno itu
dibenarkan Din Syamsudin, utusan khusus Presiden Joko Widodo bidang
dialog dan kerja sama lintas agama, yang menyebut forum selama tiga hari
itu merupakan sebuah ajang tukar pikiran di kalangan ulama muslim dari
berbagai negara di dunia.
"Secara khusus, forum ini membahas wasatiyyat
Islam, yakni sebuah ajaran Islam yang mulia dan relevan untuk
dikemukakan sekarang ini, baik secara internal dan eksternal, untuk
menjadi solusi dari masalah peradaban dunia. Wasatiyyat Islam
tidak mudah dialihbahasakan oleh satu-dua kosakata dalam bahasa dunia.
Arti kalimat ini yang mendekati adalah jalan tengah," kata Din, Selasa,
01 Mei 2018.
Presiden
Joko Widodo membuka acara forum High Level Consultation of World Muslim
Scholars on Wwasatiyyat Islam di Bogor, 1 Mei 2018. Ini adalah sebuah
forum tukar pikiran para ulama, yang diikuti ulama dari 36 negara.
Sumber: TEMPO/Suci Sekarwati
Sebagai
tuan rumah penyelenggaraan forum ini, Indonesia mengharapkan sebuah
legitimasi intelektual teologis dari ulama dan cendekiawan muslim dari
negara-negara dunia terhadap pikiran dan posisi Indonesia. Menurut Din,
Indonesia telah secara nyata mengamalkan wasatiyyat Islam.
Kehidupan umat Islam di Indonesia secara budaya, termasuk rancang bangunnya, bahkan telah menampilkan ciri-ciri wasatiyyat
Islam. Indonesia cenderung menyelesaikan masalah dengan musyawarah.
Setiap ada ketegangan atau masalah, masyarakat Indonesia mau duduk
bersama.
"Ada kata urun rembuk dan gotong royong yang menjadi ciri
khas Indonesia. Ini yang ingin kita revitalisasi, dan alhamdulillah
sampai sekarang banyak pihak dan ulama yang hadir memberikan apresiasi,
termasuk syekh Al Azhar, dan kami yang sangat mengapresiasi hal ini,"
kata Din.
Forum High Level Consultation of World Muslim Scholars on Wasatiyyat Islam
diselenggarakan pada 1-3 Mei 2018 di Bogor. Sekitar 43 peserta dari 36
negara mengikuti forum ini, di antaranya Inggris, Amerika Serikat,
Prancis, hingga Wakil Presiden Iran Urusan Perempuan dan Keluarga.
CB, Jakarta - Israel
memerintahkan seluruh pasukannya siap siaga di utara Suriah dan Libanon
guna menghadapi kemungkinan serangan Iran. "Israel takut Iran balas
dengam akibat drone yang berpangkalan di Suriah ditembak dan menewaskan komandan seniornya," tulis Arabi21.com, Ahad, 29 April 2018.
Israel
menuduh drone Saeqeh Iran memasuki wilayah udaranya tiga hingga empat
kilometer. Media online Asia Times menulis bahwa drone itu datang dari
Suriah dan memasuki wilayah Israel. Peristiwa ini memicu konfrontasi
yang melibatkan Iasrael, Iran, dan Suriah, dalam perang Suriah yang
telah berlangsung selama delapan tahun. tehranpress.com
Koran Israel, Yedioth Abronoth, mengatakan, Angkatan Bersenjata Israel menugaskan sebagian besar unit monitoring
di daerah pendudukan Dataran Tinggi Golan untuk mengawasi dengan kamera
dan radar guna disampaikan kepada pasukan darat menghadapi Iran.
"Israel menunggu kemungkinan serangan Iran di Dataran Tinggi Golan
atau tempat lainnya di dunia menyusul gempuran terhadap pangkalan T-4 di
Suriah," tulis media Israel, Haaretz, seperti dikutip Middle East Monitor, Selasa, 30 April 2018.
Akhir
minggu lalu dunia dihebohkan dengan penembakan drone mata-mata Iran,
Saeqeh, yang menyusup ke wilayah udara Israel, pada Sabtu pagi waktu
setempat, 10 Februari 2018. Israel menyebut bahwa drone Iran yang
berbentuk sayap terbang itu merupakan tiruan drone RQ-170 Sentinel milik
Amerika Serikat yang ditangkap Iran enam tahun lalu. CNN.com
Sehari
sebelumnya, sejumlah pangkalan militer Iran di Suriah dihajar serangan
udara oleh Israel menewaskan 26 orang. Namun kabar berita dari televisi
pemerintah Israel itu dibantah Iran.
"Seluruh laporan mengenai serangan terhadap pangkalan militer Iran
di Suriah dan mengakibatkan penasihat militer Iran tewas adalah berita
tidak berdasar," kata seorang sumber yang bersedia disebutkan namanya
kepada kantor berita semi resmi Iran, Tasnim.
BAGHDAD
- Koalisi internasional anti-ISIS pimpinan Amerika Serikat (AS) menutup
markas besarnya di Baghdad. Penutupan markas Combined Joint Forces Land
Component Command (CJFLCC) secara simbolis mengakhiri operasi tempur
koalisi di Irak.
Markas CJFLCC resmi dinonaktifkan dalam sebuah
upacara pada hari Senin, dan otoritasnya dipindahkan ke Operation
Inherent Resolve (OIR).
"Casing warna CJFLCC adalah
isyarat simbolis, menghormati ketekunan dan pengorbanan mitra koalisi
kami," kata Mayor Jenderal Walter Piatt, komandan Divisi Gunung ke-10
yang telah memimpin CJFLCC sejak bulan lalu, seperti dilansir Stars and Stripes, Selasa (1/5/2018).
Penonaktifan
markas tersebut adalah langkah untuk mengurangi struktur komando ketika
koalisi mengalihkan fokus dari operasi tempur melawan kelompok Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) untuk mendukung pasukan keamanan pemerintah Irak.
CJFLCC
telah bekerja dengan pasukan pemerintah Irak dan milisi Peshmerga Kurdi
untuk memberikan pelatihan, nasihat dan dukungan militer lainnya dalam
perang melawan ISIS. Komando itu juga memberikan bantuan diplomatik dan
penegakan hukum.
"Penutupan itu adalah mengakui perubahan komposisi dan tanggung jawab koalisi," kata OIR dalam sebuah pernyataan.
Pada
bulan Februari lalu, negara-negara NATO setuju untuk mendanai misi
pelatihan dan penasihat utama di Irak yang ditujukan untuk memperkuat
pasukan keamanan Baghdad.
Pada Desember 2017, 98 persen wilayah
yang diduduki oleh ISIS di Suriah dan Irak telah dibebaskan. Juru bicara
koalisi, Kolonel Ryan Dillon, mengatakan upaya untuk menghilangkan
kantong-kantong terakhir yang masih dikuasai kelompok militan bersenjata
itu sedang berlangsung.
"Kami tahu bahwa mereka ingin kembali," kata Dillon di hadapan korps Pentagon.
TEHERAN
- Pemimpin Tertinggi Iran Ayatollah Ali Khamenei menuduh Amerika
Serikat (AS) memprovokasi Arab Saudi untuk konflik dengan Iran.
Menurutnya, Washington tak mau menanggung biaya atau beban perang secara
sendirian.
"AS mencoba memprovokasi negara-negara tertentu di
kawasan ini (Timur Tengah), khususnya Arab Saudi, menjadi konfrontasi
dengan Iran," katanya pada Senin.
"Amerika tidak mau menanggung
biaya dalam menghadapi Republik Islam. Sebaliknya, Washington ingin
Muslim memerangi Muslim," ujarnya.
Khamenei mengatakan dengan alasan yang dia paparkan itulah AS harus meninggalkan Tengah Timur.
"Apa
yang terbaik dari Washington menyebabkan ketidakamanan," kata Khamenei.
"Ke mana pun mereka (AS) menginjakkan kaki, mereka membawa malapetaka
kepada rakyat," imbuh dia seperti dikutip kantor berita Mehr.
"AS-lah
yang perlu pergi, bukan Republik Islam," paparnya menyindir Washington
yang berekad membendung pengaruh Iran di Timur Tengah."Asia Barat adalah
rumah orang Iran, sementara AS adalah orang luar dengan tujuan nakal,
berusaha untuk memicu hasutan” di wilayah" kata Khamenei.
Pemimpin
Tertinggi Iran ini lantas memperingatkan kekuatan regional untuk tidak
menyerah pada provokasi AS. Menurutnya, jika negara-negara regional
menghadapi Iran, maka mereka akan menderita kekalahan yang menentukan.
"Jika
AS atau sekutunya memutuskan untuk menyerang Republik Islam atau
pangkalannya, tindakan mereka akan bertemu dengan tanggapan yang jauh
lebih kuat," ujar Khamenei.
Pernyataannya muncul hanya beberapa jam setelah pangkalan militer Suriah di Hama dan Aleppo diserang roket oleh musuh misterius.
Teheran
membantah laporan yang menyebut belasan personel militernya tewas dalam
serangan roket pada Minggu malam tersebut. Media Iran menyebut laporan
yang mengutip sumber pemberontak Suriah sepenuhnya salah.
Komandan Divisi Fatemiyoun, milisi Syiah pro-pemerintah Suriah yang didukung oleh Iran, juga mengatakan kepada Mehr bahwa pangkalannya di dekat Aleppo tidak diserang.
Sebelumnya, Sky News Arabia
melaporkan, mengutip sumber pemberontak, bahwa lebih dari 40 orang
diduga telah tewas dalam serangan tersebut. Beberapa media AS dan
Inggris juga mengatakan bahwa lusinan orang Iran diduga berada di antara
mereka yang tewas dalam insiden di Hama dan Aleppo.
WASHINGTON
- Amerika Serikat (AS) percaya temuan terbaru Israel menegaskan bahwa
Iran telah gagal menyembunyikan program senjata nuklirnya. Demikian
pernyataan Gedung Putih, Selasa (1/5/2018).
Pada hari Senin,
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam presentasi di Tel Aviv
menunjukkan slide dan video yang diklaim bahwa Teheran memiliki program
pembuatan bom nuklir yang dirahasiakan. Netanyahu menyatakan, Iran
melanggar komitmennya untuk mempertahankan program nuklir damai.
"Tentang
pengumuman Israel yang terkait dengan pengembangan senjata nuklir Iran.
Fakta-fakta ini konsisten dengan apa yang sudah lama diketahui Amerika
Serikat; Iran memiliki program senjata nuklir rahasia dan kuat yang
telah dicoba dan gagal disembunyikan dari dunia dan dari rakyatnya
sendiri," bunyi pernyataan Gedung Putih yang diunggah di Twitter via
akun @WhiteHouse.
Menteri
Luar Negeri AS Michael Pompeo mengatakan pada Senin malam bahwa arsip
yang diperoleh Mossad dan dibeberkan Netanyahu adalah dokumen otentik.
Menurutnya, dokumen itu menunjukkan bahwa Iran sedang mengejar program
senjata nuklir rahasia yang melanggar perjanjian internasional.
"Teheran
terus menimbun bahan untuk beberapa tujuan dan menyimpan
dokumen-dokumennya yang berkaitan dengan 'Project Amad' karena suatu
alasan," ujarnya.
"Saya secara pribadi telah meninjau banyak file
Iran. Pejabat nonproliferasi dan intelijen kami telah menganalisis
puluhan ribu halaman dan menerjemahkannya dari bahasa Farsi (Persia).
Pekerjaan analitis ini akan terus berlanjut selama berbulan-bulan. Kami
menilai bahwa dokumen-dokumen yang kami ulas adalah asli," katanya.
"Dokumen-dokumen
itu menunjukkan bahwa Iran memiliki program senjata nuklir rahasia
selama bertahun-tahun. Iran berusaha mengembangkan senjata nuklir dan
sistem pengiriman rudal. Iran menyembunyikan arsip atom yang sangat
besar dari dunia dan dari IAEA (Badan Energi Atom Internasional) hingga
hari ini," imbuh Pompeo.
Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif
mengatakan, presentasi Netanyahu seperti waktu yang terkoordinasi, yakni
pernyataan intelijen Israel yang dia sebut "bocah menangis serigala"
sesaat sebelum 12 Mei ketika Presiden Amerika Serikat Donald Trump
diperkirakan akan menarik diri Washington dari kesepakatan nuklir Iran
2015.
Zarif mengatakan Netanyahu tidak terpengaruh oleh
"kegagalan kartun" di Majelis Umum PBB. Komentar itu mengacu pada
presentasi PM Israel tersebut pada tahun 2012 yang menggunakan kartun
grafik bom nuklir Iran.
Jakarta (CB) - Taiwan pada 1 Mei 2018 memutuskan untuk
mengakhiri hubungan diplomatik dengan Republik Dominika, usai negara
tersebut menerima tawaran bantuan finansial dalam jumlah besar dari
China.
Berdasarkan keterangan resmi yang dikeluarkan oleh Kantor Hubungan Media
Asing Kementerian Luar Negeri Taiwan, Selasa, menyatakan kekecewaannya
terhadap tindakan China tersebut yang berdampak pada berakhirnya
hubungan diplomatik sepanjang 77 tahun antara Taiwan dan Dominika.
Pemutusan hubungan secara penuh akan dilaksanakan secepat mungkin,
termasuk penghentian semua program kerja sama dan bantuan. Pejabat
kedutaan dan staf misi teknis juga akan segera dipulangkan ke Taiwan,
tulis laporan tersebut.
Sejak penetapan hubungan diplomatik pada tahun 1941, kedua negara telah
menjalankan sejumlah kerja sama yang saling menguntungkan dan sukses,
antara lain seperti peningkatan produksi padi yang menyebabkan Dominika
mampu mengekspor komoditas pangan tersebut, pembangunan "Silicon Valley"
Karibia, Taman Siber Santo Domingo, serta pembangunan pusat perawatan
anak-anak kurang beruntung.
Pemerintah Taiwan mengutuk tindakan China tersebut, yang menyebutnya
sebagai Diplomasi Uang untuk memutus hubungan diplomatik yang telah
dijalin Taiwan dengan negara lain menekan partisipasi Taiwan dalam
lingkungan internasional.
Dalam laporan tersebut, pemerintah Taiwan juga menyatakan ketegasannya
bahwa tidak akan tunduk dalam tekanan yang diberikan China melalui
tekanan diplomatis.
Taiwan juga berkomitmen untuk terus bekerja sama dengan negara-negara
sahabat untuk menjaga stabilitas dan soliditas kawasan, serta memastikan
posisi terbaik dalam komunitas internasional.
Rabat, Maroko (CB) - Dengan dukungan Teheran bagi kaum
separtis di Sahara Barat sebagai alasan, Maroko mengumumkan pemutusan
hubungan dengan Iran pada Selasa (1/5), hanya beberapa tahun setelah
normalisasi hubungan diplomatik mereka.
Di dalam pernyataan kepada pers, Menteri Luar Negeri Maroko Nasser
Bourita mengatakan negaranya akan mengusir duta besar Iran untuk Maroko
dan menutup kedutaan besarnya di Teheran sehubungan dengan "dukungan
Iran bagi gerakan separatis Sahara Barat, Front Polisario".
Menteri luar negeri Maroko tersebut mengatakan negaranya memiliki "bukti
kuat" keterlibatan Iran melalui sekutunya Hisbullah di Lebanon dalam
mendukung Front Polisario secara militer dan melalui pelatihan
anggotanya guna merusak kestabilan dan keamanan Maroko.
Bourita menyatakan bahwa dia sebelumnya secara resmi telah menyerahkan
bukti itu kepada timpalannya dari Iran di Teheran. Bukti itu meliputi
dokumentasi pengiriman senjata ke kelompok tersebut.
Persaingan Maroko-Iran bukan hal baru dan sudah terjadi sejak Revolusi
Iran pada 1979. Maroko, bersama dengan kebanyakan negara mayoritas
muslim Sunni, mengkritik dan mencurigai rencana Iran di kawasan itu.
Dengan berubahnya iklim regional pada awal 1990-an, kedua negara
memutuskan untuk memulihkan hubungan diplomatik. Tapi, setelah dua
dasawarsa hubungan bilateral yang relatif stabil, ketegangan muncul
lagi.
Pada 2009, Maroko memutuskan hubungan dengan Iran, menuduh Teheran
mendukung upaya untuk mengubah rakyat Maroko, yang kebanyakan Sunni,
menjadi pengikut Syiah serta mempertanyakan kedaulatan sekutunya di
Teluk, Bahrain.
Lalu, terjadi perbaikan bertahap dalam hubungan mereka, yang mencapai
puncaknya dengan pemulihan penuh hubungan diplomatik pada penghujung
2016.
Pada Desember 2016, Duta Besar Maroko yang baru diangkat untuk Iran
Hassan Hami mulanya mengajukan surat kepercayaannya kepada Presiden Iran
Hassan Rouhani dua tahun setelah Teheran mempersiapkan seorang duta
besar dan membuka kembali kedutaan besarnya di Rabat, Maroko.
Namun, selama puluhan tahun sebelumnya, Maroko telah mengecam tindakan
Teheran di Timur Tengah, terutama ke arah sekutunya di Teluk, yang
menyuarakan dukungan bagi tindakan terkini Rabat.
"Kami mendukung perhatian Maroko pada isu-isu nasionalnya dan menentang
campur tangan Iran dalam urusan dalam negerinya. Posisi kami tetap ...,"
kata Menteri Negara Urusan Luar Negeri Uni Emirat Arab Anwar Gargash di
akun Twitter.
Pada gilirannya, Menteri Luar Negeri Bahrain Khalid Al Khalifa juga menyampaikan dukungan buat Maroko.
Bahrain memuji keputuan tepat Maroko memutuskan hubungan dengan Iran
sebagai akibat dari dukungan Teheran bagi musuh dan kerja samanya dengan
kelompok Hizbullah, kata Al Khalifa sebagaimana dikutip Xinhua.
Gambar ini diambil dari TV, menunjukkan interior
masjid setelah serangan mematikan oleh seorang pembom bunuh diri, di
Mubi, Adamawa State, Nigeria, pada Selasa 21 November 2017. Seorang
remaja melakukan aksi bom bunuh diri saat jamaah berkumpul untuk shalat
subuh di masjid di Nigeria timur laut pada Selasa (1/5), dan menewaskan
sedikitnya 50 orang.
Foto: Foto AP
Bom bunuh diri ini terjadi sehari setelah Presiden AS dan Nigeria bertemu
CB,
YOLA -- Ledakan bom bunuh diri terjadi di sebuah masjid di kawasan
timur laut Nigeria, tepatnya di wilayah Mubi yang menewaskan sedikitnya
28 jamaah dan melukai sedikitnya 56 orang lainnya. Ledakan itu terjadi
sehari setelah Presiden Muhammadu Buhari bertemu dengan Presiden AS
Donald Trump di Gedung Putih dan membahas ancaman dari kelompok
ekstremis Boko Haram yang berbasis di Nigeria.
Para pejuang Boko Haram dengan cepat disalahkan atas ledakan yang terjadi pada Selasa (1/5) kemarin. Dilansir laman AP, Rabu (2/5) ini adalah kedua kalinya dalam enam bulan, lusinan orang telah tewas dalam serangan yang terjadi di Mubi.
Pada
bulan November, seorang pembom bunuh diri remaja menyerang jamaah saat
mereka berkumpul untuk shalat subuh. Bom bunuh diri tersebut menewaskan
sedikitnya 50 orang, dan menjadi serangan paling mematikan di wilayah
itu selama bertahun-tahun.
Seorang warga, Isa Danladi,
mengatakan bahwa dia akan meninggalkan rumahnya di dekat masjid ketika
mendengar ledakan itu. "Atap Masjid diledakkan ketika para jamaah sedang
berdoa," kata Danladi. "Ini jelas pekerjaan Boko Haram," tambah dia.
Koordinator
Badan Manajemen Keadaan Darurat Nasional di negara bagian Adamawa, Imam
Abbani Garki, mengatakan 18 orang luka parah dan telah dievakuasi untuk
dirawat di kota Yola. Haruna Hamman Furo, kepala lembaga manajemen
darurat negara, menyebut serangan itu telah menghancurkan negaranya.
Boko
Haram secara singkat mengambil alih Mubi pada akhir 2014 saat para
pejuangnya mengamuk di timur laut Nigeria, merebut kota-kota dan
desa-desa dalam usahanya untuk mendirikan negara Islam garis keras.
Milisi militer dan sipil mengusir ekstremis dari kota, yang merupakan
pusat komersial dekat perbatasan dengan Kamerun.
Dalam
beberapa bulan terakhir, aktivitas Boko Haram telah terkonsentrasi di
ujung utara negara Adamawa, di sekitar Madagali, dekat perbatasan dengan
negara Borno. Daerah itu tidak jauh dari kawasan hutan Sambisa di mana
para ekstremis memiliki benteng pertahanan.
Para pejuang Boko Haram juga diduga bersembunyi di pegunungan Mandara di timur dekat Kamerun.
Qatar akan menggarap tiga proyek baru di Jalur Gaza
CB,
GAZA -- Qatar menandatangani tiga proyek baru di Jalur Gaza senilai
lima juta dolar AS. Proyek baru tersebut ditandatangi oleh Duta Besar
Mohamed Al-Emadi, Ketua Komite Nasional Qatar untuk Rekonstruksi Jalur
Gaza, pada Selasa (1/5).
"Hari ini kami menandatangani kontrak proyek baru dengan biaya lima
juta dolar AS di Gaza, termasuk pembangunan Pusat Perawatan Harian Hamad
bin Jassim," kata Al-Emadi pada sebuah upacara yang diselenggarakan
oleh komite tersebut di Kota Gaza, dikutip Middle East Monitor.
Proyek
Pusat Perawatan Harian Hamad Bin Jassim dirancang untuk mengobati
pasien Cerebral Palsy di Gaza termasuk pria, wanita dan anak-anak.
Direncanakan akan dibangun di atas 4.000 meter persegi tanah.
"Kami
juga menandatangani kontrak untuk proyek pembuatan gedung kompleks
Istana Keadilan (Pemerintah) di kota El-Zahra'a, pusat Jalur Gaza,"
ujarnya menambahkan.
Hibah lima juta dolar AS itu juga
termasuk proyek yang menyediakan dan menyuplai semua peralatan yang
diperlukan dan laboratorium ilmiah untuk Al-Amal School. Sekolah itu
berdiri di kota pemukiman Sheikh Hamad Bin Khalifa Al-Thani di selatan
Jalur Gaza.
"Proyek-proyek ini telah dilaksanakan melalui
beberapa hibah untuk lebih dari setengah miliar dolar AS, terutama hibah
Sheikh Hamad bin Khalifa Al-Thani untuk rekonstruksi Gaza senilai 407
juta dolar AS," kata Duta Besar Qatar tersebut.
Menurut dia
proyek-proyek Qatar di Jalur Gaza dilakukan oleh tangan Palestina; baik
melalui insinyur, perusahaan konstruksi, kantor konsultasi, atau
pekerja.
Selama hampir satu dekade, Qatar telah terlibat
dalam proyek pendanaan untuk mendukung populasi Jalur Gaza di berbagai
bidang termasuk pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan pertanian.telah
memberikan beberapa hibah keuangan untuk membiayai pembelian bahan
bakar untuk menjalankan pembangkit listrik dan untuk mendukung sektor
kesehatan di Gaza.
CB,
YERUSALEM -- Umat Kristen di Kota Tua Yerusalem mengaku terancam oleh
intimidasi dan akuisisi properti yang dilakukan pemukim Yahudi garis
keras. Menurut para pemimpin gereja, jemaat mereka secara lisan telah
dilecehkan dan diludahi, dan properti mereka juga dirusak.
Ketegangan semakin meningkat tahun ini di wilayah berpenduduk Kristen
dan Armenia seluas 1 km persegi. Di wilayah tersebut terdapat Gereja
Makam Suci, tempat tersuci dalam agama Kristen karena Yesus diyakini
disalibkan dan dibangkitkan di sana.
Gereja-gereja
mengatakan, mereka menghadapi perang gesekan yang dilakukan oleh pemukim
garis keras. Mereka juga dikenai tuntutan pajak yang belum pernah
terjadi sebelumnya oleh dewan kota Yerusalem. Proposal untuk mengizinkan
pengambilalihan tanah gereja juga tengah disiapkan.
"Hari
ini gereja menghadapi ancaman paling parah di tangan kelompok pemukim
tertentu. Para pemukim gigih dalam upaya mereka untuk mengikis kehadiran
komunitas Kristen di Yerusalem," kata Theophilos III, patriark Ortodoks
Yunani di Yerusalem, kepada The Guardian, Selasa (2/5).
Kelompok-kelompok
pemukim radikal ini sangat terorganisir. Selama bertahun-tahun terakhir
warga telah menyaksikan penodaan dan perusakan gereja dan tempat-tempat
suci yang belum pernah terjadi sebelumnya. "Kami menerima semakin
banyak laporan dari para imam dan jamaah lokal yang diserang. Perilaku
ini sebagian besar tidak terkendali dan tidak dihukum," papar dia.
Menurut
Moni Shama, seorang penjaga gereja, Mount Sion yang berada tepat di
luar tembok Kota Tua secara teratur telah dirusak. Tanah milik gereja
yang belum dikembangkan itu sering disebut sebagai taman
Yunani."Pohon-pohon telah tumbang, sampah ditinggalkan, ada
coretan-coretan pada batu dan cat yang dilemparkan ke dalam Kapel
Pentakosta kuno," kata dia.
Gereja Ortodoks Yunani, gereja
Kristen tertua di Yerusalem, juga sangat prihatin terhadap upaya pemukim
yang ingin menguasai wilayah dekat Gerbang Jaffa, pintu masuk utama ke
wilayah warga Kristen dan Armenia.
Akhir tahun ini,
pengadilan akan mengeluarkan putusan mengenai penjualan hotel Imperial
dan Petra yang bersejarah, yang dipertahankan gereja. Organisasi pemukim
Ateret Cohanim dilaporkan berada di balik pembelian properti penting
itu, yang bertujuan untuk mengukuhkan kehadiran Yahudi di Yerusalem.
Abu
Walid Dajani, yang keluarganya telah mengelola Hotel Imperial selama
hampir 70 tahun, mengatakan prospek kepemilikan hotel yang berpindah
tangan dari Gereja Ortodoks Yunani ke Ateret Cohanim adalah mimpi
buruk."Jika saya terbiasa bangun dua kali di setiap malam, sekarang saya
bangun empat kali. Saya berpikir bagaimana jika keputusan pengadilan
itu akan mendukung Ateret Cohanim. Saya akan berusaha sekeras mungkin
untuk mempertahankan hotel ini, tetapi saya tahu mereka ingin kami
pergi," ujar Dajani, dikutip The Guardian.
Gabi
Hani, pemilik restoran Versavee yang berada di sebelah hotel mengatakan
Ateret Cohanim ingin mengusir orang-orang Kristen. "Jika Anda memiliki
organisasi bermusuhan yang menduduki di rumah Anda, maka itu bukan lagi
rumah Anda," kata dia.
Namun Ateret Cohanim membantah semua
tuduhan itu. Klaim atau tuduhan oleh Patriarkat Yunani mengenai
'pemukim radikal' yang menargetkan imam mereka dengan pelecehan verbal
adalah tuduhan yang tidak masuk akal. "Ini tak dapat diterima, dan
memalukan," kata Daniel Luria dari Ateret Cohanim.
Dia
menyangkal organisasi itu menginginkan warga Kristen untuk meninggalkan
Kota Tua. Ia juga menolak berkomentar tentang masalah penjualan properti
di Gerbang Jaffa. "Ateret Cohanim percaya kita bisa hidup berdampingan
dengan warga Kristen dan Muslim, hidup berdampingan tanpa pagar atau
perbatasan, hidup di lingkungan Yerusalem," ungkap Luria.
RAMALLAH
- Presiden Otoritas Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bahwa Holocaust
oleh rezim Adolf Hitler di Eropa tidak disebabkan oleh anti-Semit,
tetapi oleh perilaku sosial orang Yahudi. Contoh, soal pinjaman uang dan
masalah finansial lainnya.
Komentar Abbas ini muncul dalam
pidatonya di Ramallah pada sesi Dewan Nasional Palestina, hari Senin.
"Holocaust bukan hasil anti-Semitisme, tetapi lebih kepada perilaku
sosial orang-orang Yahudi, termasuk masalah keuangan," kata Abbas,
seperti dikutip Haaretz, Selasa (1/5/2018).
Abbas yang
mengklaim Israel adalah proyek Eropa sejak awal, mengatakan bahwa para
pemimpin Eropa seperti Lord Arthur Balfour dari Inggris Raya membatasi
imigrasi orang Yahudi ke negaranya dan secara bersamaan mempromosikan
imigrasi orang Yahudi ke wilayah yang diklaim sebagai Tanah Israel (Land
of Israel).
Deklarasi Balfour 1917 sendiri dikenal sebagai cikal
bakal berdirinya negara Israel yang membuat warga Palestina tersingkir
dari tanahnya.
"Mereka yang mencari negara Yahudi bukan orang
Yahudi," katanya."Negara Israel dibentuk sebagai sebuah proyek kolonial
yang tidak ada hubungannya dengan Yudaisme, untuk melindungi kepentingan
Eropa," ujarnya.
Dia kemudian menyinggung sejumlah teori
konspirasi anti-Semit yang dia sebut sebagai "pelajaran sejarah". Teori
itu, kata Abbas, membuktikan koneksi orang Yahudi Eropa atas Tanah Air
Israel yang berusia 3.000 tahun adalah salah.
Abbas mengatakan
narasinya didukung oleh tiga poin yang dibuat oleh para penulis dan
sejarawan Yahudi. Salah satunya adalah teori yang dikritik sebagai
anti-Semit bahwa orang Yahudi Ashkenazi bukanlah keturunan orang Israel
kuno.
Menunjuk ke buku Arthur Kessler "The Thirteenth Tribe (Suku
Ke-13)" yang menegaskan bahwa orang-orang Yahudi Ashkenazi berasal dari
Khazars. Menurut Abbas, orang Yahudi Eropa tidak memiliki hubungan
historis dengan Tanah Israel.
Abbas juga mengklaim Israel adalah
proyek Eropa sejak awal, mengatakan bahwa para pemimpin Eropa seperti
Lord Arthur Balfour dari Britania Raya membatasi imigrasi orang Yahudi
ke negara mereka sementara secara bersamaan mempromosikan imigrasi orang
Yahudi ke Tanah Israel.
Deklarasi Balfour 1917 mendukung gagasan
negara Yahudi di Tanah Israel. "Mereka yang mencari negara Yahudi bukan
orang Yahudi," ujarnya."Negara Israel dibentuk sebagai sebuah proyek
kolonial yang tidak ada hubungannya dengan Yudaisme, untuk melindungi
kepentingan Eropa."
Yang mengejutkan, dalam pidatonya Abbas juga
mengklaim bahwa Adolf Hitler—yang rezim Nazi-nya dianggap bertanggung
jawab atas pembantaian sekitar 6 juta orang Yahudi dalam peristiwa
Holocaust—memfasilitasi imigrasi orang Yahudi Eropa ke Tanah Israel
dengan mencapai kesepakatan dengan Bank Anglo-Palestina (hari ini Bank
Leumi). Menurutnya, dalam kesepakatan itu orang Yahudi yang pindah atas
British Mandate of Palestine dapat mentransfer semua aset mereka di sana
melalui bank.
DAMASKUS
- Rentetan serangan roket terhadap basis-basis militer Suriah di Hama
dan Aleppo pada Minggu malam menewaskan puluhan prajurit Suriah dan
asing, termasuk 18 personel militer Iran. Observatorium Suriah untuk HAM
mencurigai serangan berasal dari militer Israel.
Media-media
Arab dalam laporannya pada Senin (30/4/2018), menyalahkan Israel,
Amerika Serikat (AS) dan Inggris atas rentetan serangan yang memicu
ledakan besar tersebut. Fasilitas militer di Hama dan Aleppo yang
diserang diduga digunakan oleh Korps Garda Revolusi Iran.
Serngan terjadi sekitar pukul 22.30 malam waktu Suriah. Media pemerintah Suriah, SANA,
mengutip sumber militer mengatakan berbagai fasilitas militer di dua
wilayah diserang roket musuh. Namun, Suriah tidak menyebut pelaku
serangan.
"Suriah sedang menghadapi agresi baru dengan beberapa
pangkalan militer dihantam dengan roket di wilayah Hama dan Aleppo,"
kata salah satu sumber militer rezim Suriah.
Menurut laporan oleh Sky News, lebih dari 40 orang tewas dalam rentetan serangan semalam. Puluhan lainnya terluka.
Observatorium
Suriah untuk Hak Asasi Manusia (HAM) yang berbasis di Inggris
melaporkan puluhan orang tewas, termasuk prajurit dan warga sipil
Suriah.
"Setidaknya 26 prajurit tewas, termasuk empat warga
Suriah," kata kepala Observatorium, Rami Abdel Rahman. "Yang lainnya
adalah prajurit asing, sebagian besar dari mereka orang Iran."
Rahman
curiga Israel berada di belakang serangan semalam. "Mengingat sifat
targetnya, itu mungkin adalah serangan Israel," ujarnya.
Kantor berita Iran, IRNA, mengonfirmasi bahwa prajurit Iran yang terbunuh dalam serangan Minggu malam mencapai 18 orang.
Serangan
tersebut hanya berselang beberapa jam setelah Perdana Menteri Israel
Benjamin Netanyahu berbicara melalui telepon dengan Presiden Donald
Trump untuk membahas ancaman dan tantangan di Timur Tengah yang
ditimbulkan oleh rezim Iran. Sejauh ini, Israel belum berkomentar.