Senin, 05 Februari 2018
Valkyrie II, Pesawat Tempur Hipersonik Lingkari Dunia dalam 1-3 Jam
ORLANDO
- Boeing, perusahaan dirgantara yang berbasis di Amerika Serikat (AS)
mengungkap pesawat hipersonik baru yang mereka kembangkan bernama
Valkyrie II. Pesawat dengan kemampuan tempur dan pengintaian ini diklaim
dapat melingkari dunia dalam waktu 1 hingga 3 jam.
Proyek pengembangan pesawat tempur hipersonik ini akan berjalan 10 hingga 20 tahun ke depan, namun sudah menghadapi sejumlah persaingan.
Nama pesawat tempur baru hipersonik rancangan Boeing ini diungkap Aviation Week dalam laporannya. Produk canggih itu pertama kali diluncurkan di American Institute of Aeronautics and Astronautics SciTech di Orlando, Florida pada bulan Januari.
Meskipun proyek tersebut belum diberi penjelasan secara resmi, sebuah pernyataan dari perusahaan mengklaim bahwa pesawat tempur hipersonik baru itu dapat terbang melingkari seluruh dunia dalam satu sampai tiga jam dan dapat melakukan serangan udara serta misi pengintaian.
”Ini adalah salah satu dari beberapa konsep dan teknologi yang sedang kita pelajari untuk pesawat hipersonik,” kata Kevin Bowcutt, Senior Technical Fellow of Hypersonics di Boeing Research & Technology.
”Konsep khusus ini adalah untuk aplikasi militer yang ditargetkan untuk kemampuan intelijen, surveillance dan reconnaissance, atau ISR, dan penyerangan,” ujarnya, yang dilansir Senin (5/2/2018).
Konsep seni pesawat itu telah di-posting di situs resmi Boeing dan halan Facebook-nya. Dalam posting-an itu terlihat ekor kembar dan sayap jet delta dalam desain yang disebut “waverider”, yang memungkinkannya menggunakan gelombang kejutnya sendiri untuk meningkatkan daya angkat dan mengurangi hambatannya.
Tapi, sebagaimana catatan Aviation Week, Boeing terus memperbaiki desain mereka sehingga gambar itu kemungkinan tidak terlihat seperti model akhir.
Dalam siaran langsung video di Facebook hari Jumat, Kevin Bowcutt mengatakan bahwa dengan menggunakan teknologi waverider, karya hipersonik akan dapat menembus udara lebih cepat daripada peluru yang ditembakkan dari pistol.
”Kecepatannya dua setengah kali kecepatan peluru,” kata Bowcutt dalam video tersebut. ”Ini dua kali lebih cepat dari Concorde. Jadi, pada dasarnya Anda bisa pergi ke mana saja di dunia dalam satu jam melintasi Atlantik, dua jam melintasi Pasifik, cukup banyak di mana saja antara dua titik dalam satu sampai tiga jam.”
Jika Boeing mengikuti konsep tersebut, maka perusahaan itu akan menempatkan mereka dalam persaingan dengan pesawat SR-72 Lockheed Martin, generasi penerus SR-71 Blackbird yang diumumkan pada 2013.
Baik SR-72 dan Valkyrie II akan menggunakan gabungan siklus mesin dan ramjet ganda/scramjet untuk mempercepat kecepatannya lebih dari Mach 3 dan melompat ke kecepatan hipersonik. Boeing kemungkinan akan terlebih dahulu membuat pesawat yang lebih kecil untuk uji coba, seukuran jet tempur F-16, sebelum beralih ke model skala penuh.
Proyek pengembangan pesawat tempur hipersonik ini akan berjalan 10 hingga 20 tahun ke depan, namun sudah menghadapi sejumlah persaingan.
Nama pesawat tempur baru hipersonik rancangan Boeing ini diungkap Aviation Week dalam laporannya. Produk canggih itu pertama kali diluncurkan di American Institute of Aeronautics and Astronautics SciTech di Orlando, Florida pada bulan Januari.
Meskipun proyek tersebut belum diberi penjelasan secara resmi, sebuah pernyataan dari perusahaan mengklaim bahwa pesawat tempur hipersonik baru itu dapat terbang melingkari seluruh dunia dalam satu sampai tiga jam dan dapat melakukan serangan udara serta misi pengintaian.
”Ini adalah salah satu dari beberapa konsep dan teknologi yang sedang kita pelajari untuk pesawat hipersonik,” kata Kevin Bowcutt, Senior Technical Fellow of Hypersonics di Boeing Research & Technology.
”Konsep khusus ini adalah untuk aplikasi militer yang ditargetkan untuk kemampuan intelijen, surveillance dan reconnaissance, atau ISR, dan penyerangan,” ujarnya, yang dilansir Senin (5/2/2018).
Konsep seni pesawat itu telah di-posting di situs resmi Boeing dan halan Facebook-nya. Dalam posting-an itu terlihat ekor kembar dan sayap jet delta dalam desain yang disebut “waverider”, yang memungkinkannya menggunakan gelombang kejutnya sendiri untuk meningkatkan daya angkat dan mengurangi hambatannya.
Tapi, sebagaimana catatan Aviation Week, Boeing terus memperbaiki desain mereka sehingga gambar itu kemungkinan tidak terlihat seperti model akhir.
Dalam siaran langsung video di Facebook hari Jumat, Kevin Bowcutt mengatakan bahwa dengan menggunakan teknologi waverider, karya hipersonik akan dapat menembus udara lebih cepat daripada peluru yang ditembakkan dari pistol.
”Kecepatannya dua setengah kali kecepatan peluru,” kata Bowcutt dalam video tersebut. ”Ini dua kali lebih cepat dari Concorde. Jadi, pada dasarnya Anda bisa pergi ke mana saja di dunia dalam satu jam melintasi Atlantik, dua jam melintasi Pasifik, cukup banyak di mana saja antara dua titik dalam satu sampai tiga jam.”
Jika Boeing mengikuti konsep tersebut, maka perusahaan itu akan menempatkan mereka dalam persaingan dengan pesawat SR-72 Lockheed Martin, generasi penerus SR-71 Blackbird yang diumumkan pada 2013.
Baik SR-72 dan Valkyrie II akan menggunakan gabungan siklus mesin dan ramjet ganda/scramjet untuk mempercepat kecepatannya lebih dari Mach 3 dan melompat ke kecepatan hipersonik. Boeing kemungkinan akan terlebih dahulu membuat pesawat yang lebih kecil untuk uji coba, seukuran jet tempur F-16, sebelum beralih ke model skala penuh.
Credit sindonews.com
Kutuk Rencana Bom Nuklir AS, Rusia Siap Ambil Tindakan
MOSKOW
- Rusia mengecam proposal militer Amerika Serikat (AS) untuk
mengembangkan bom atom baru yang lebih kecil terutama untuk mencegah
penggunaan senjata nuklir Moskow. Menteri Luar Negeri Rusia menyebut
langkah tersebut konfrontatif dan menyatakan kekecewaan yang mendalam.
Usulan tersebut berasal dari kekhawatiran bahwa Rusia mungkin melihat senjata nuklir AS saat ini terlalu besar untuk digunakan. Ini bisa berarti, menurut militer AS, bahwa senjata tersebut tidak lagi merupakan penghalang yang efektif.
Kementerian luar negeri Rusia menuduh AS melakukan pelanggaran dalam pernyataannya, yang dikeluarkan kurang dari 24 jam setelah proposal AS dipublikasikan.
Pemikiran terbaru terungkap dalam sebuah pernyataan kebijakan Pentagon yang dikenal dengan Nuclear Posture Review (NPR) atau tinjauan postur nuklir.
Rusia mengatakan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanannya.
"Saat pertama kali membacanya, sifat konfrontasi dan anti-Rusia dari dokumen sudah sangat jelas," kata pernyataan tersebut seperti dikutip dari BBC, Sabtu (3/2/2018).
Dalam dokumen tersebut dikatakan bahwa militer AS khawatir dengan senjata nuklir yang sudah usang dan ancaman potensial dari negera-negara seperti China, Korea Utara (Korut), dan Iran.
Tapi kekhawatiran utama AS adalah soal persepsi Rusia. Dokumen tersebut mengatakan bahwa senjata nuklir yang lebih kecil - dengan berat kurang dari 20 kiloton - akan menantang asumsi bahwa senjata AS terlalu besar untuk dijadikan pencegah yang kredibel.
Bom-bom tersebut akan memiliki kekuatan ledakan yang sama dengan yang dijatuhkan di kota Nagasaki di Jepang pada akhir Perang Dunia Kedua, menewaskan lebih dari 70.000 orang.
"Strategi kami akan memastikan Rusia memahami bahwa penggunaan senjata nuklir, meskipun terbatas, tidak dapat diterima," dokumen tersebut mengatakan.
Senjata nuklir taktis yang diusulkan tidak akan meningkatkan persenjataan Amerika, yang sudah cukup banyak, namun akan menggantikan hulu ledak yang ada.
Kritikus menanggapi dokumen tersebut dengan menuduh pemerintah Trump menantang semangat kesepakatan non-proliferasi.
Usulan tersebut berasal dari kekhawatiran bahwa Rusia mungkin melihat senjata nuklir AS saat ini terlalu besar untuk digunakan. Ini bisa berarti, menurut militer AS, bahwa senjata tersebut tidak lagi merupakan penghalang yang efektif.
Kementerian luar negeri Rusia menuduh AS melakukan pelanggaran dalam pernyataannya, yang dikeluarkan kurang dari 24 jam setelah proposal AS dipublikasikan.
Pemikiran terbaru terungkap dalam sebuah pernyataan kebijakan Pentagon yang dikenal dengan Nuclear Posture Review (NPR) atau tinjauan postur nuklir.
Rusia mengatakan akan mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan keamanannya.
"Saat pertama kali membacanya, sifat konfrontasi dan anti-Rusia dari dokumen sudah sangat jelas," kata pernyataan tersebut seperti dikutip dari BBC, Sabtu (3/2/2018).
Dalam dokumen tersebut dikatakan bahwa militer AS khawatir dengan senjata nuklir yang sudah usang dan ancaman potensial dari negera-negara seperti China, Korea Utara (Korut), dan Iran.
Tapi kekhawatiran utama AS adalah soal persepsi Rusia. Dokumen tersebut mengatakan bahwa senjata nuklir yang lebih kecil - dengan berat kurang dari 20 kiloton - akan menantang asumsi bahwa senjata AS terlalu besar untuk dijadikan pencegah yang kredibel.
Bom-bom tersebut akan memiliki kekuatan ledakan yang sama dengan yang dijatuhkan di kota Nagasaki di Jepang pada akhir Perang Dunia Kedua, menewaskan lebih dari 70.000 orang.
"Strategi kami akan memastikan Rusia memahami bahwa penggunaan senjata nuklir, meskipun terbatas, tidak dapat diterima," dokumen tersebut mengatakan.
Senjata nuklir taktis yang diusulkan tidak akan meningkatkan persenjataan Amerika, yang sudah cukup banyak, namun akan menggantikan hulu ledak yang ada.
Kritikus menanggapi dokumen tersebut dengan menuduh pemerintah Trump menantang semangat kesepakatan non-proliferasi.
Credit sindonews.com
Waswas Senjata Rusia, Dalih AS Ekspansi Kemampuan Nuklirnya
WASHINGTON
- Amerika Serikat (AS) akan ekspansi atau memperluas kemampuan senjata
nuklirnya lantaran waswas dengan senjata nuklir taktis Rusia. Dalih
Washington itu terungkap dalam dokumen Nuclear Posture Review (NPR) yang resmi dirilis hari Jumat waktu setempat.
Alasan dan langkah ekspansi kemampuan senjata nuklir Pentagon tersebut menuai kritikan sejumlah pakar karena dapat meningkatkan risiko salah perhitungan antara kedua negara.
Doktrin tentang pengembangan senjata mematikan Washington itu menjadi tanda dari sikap keras pemerintahan Presiden Donald Trump untuk menghadapi tantangan dari Rusia. Uniknya, pada saat yang sama Trump mendorong hubungan yang lebih baik dengan Moskow untuk “menjinakkan” senjata nuklir Korea Utara (Korut).
Dengan fokus pada Rusia, AS terkesan telah menggeser prioritas dari perang melawan militan Islam State atau ISIS ke persaingan kekuatan besar dengan Moskow. China juga jadi kekuatan besar yang diperhitungkan Washington.
”Strategi kami akan memastikan bahwa Rusia memahami bahwa penggunaan senjata nuklir, entah itu secara terbatas, tidak dapat diterima,” bunyi dokumen NPR, yang dikutip Reuters, Sabtu (3/2/2018).
Seorang pejabat AS menyatakan alasan untuk ekspansi kemampuan senjata nuklir yang baru adalah untuk mencegah Rusia menggunakan senjata nuklir. Selain itu, kemampuan senjata nuklir Washington masih dalam taraf rendah.
Meski kemampuannya rendah, namun masih bisa menghancurkan dan memiliki kekuatan kurang dari 20 kiloton. Sekadar diketahui, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, saat Perang Dunia II memiliki daya ledak yang hampir sama.
Apapun argumen AS untuk ekspansi senjata mengerikan itu tetap saja sangat berpotensi menimbulkan bencana, dan mustahil akan berfungsi sebagai pencegah yang efektif seperti yang diklaim selama ini.
Dokumen Pentagon, yang sebagian besar sesuai dengan review sebelumnya di tahun 2010, mengatakan bahwa AS akan memodifikasi sejumlah rudal balistik yang diluncurkan dengan kapal selam. Dalam jangka panjang, militer AS juga akan mengembangkan rudal jelajah baru yang dilengkapi senjata nuklir.
Menurut beberapa pejabat, meski keputusan itu belum dieksekusi secara resmi, pengembangan rudal jelajah baru yang dilengkapi senjata nuklir akan memakan waktu hingga satu dekade.
Greg Weaver, wakil direktur kemampuan strategis di Pentagon, mengatakan bahwa Amerika Serikat bersedia membatasi pengembangan rudal tersebut. “Jika Rusia akan memperbaiki ketidakseimbangan dalam kekuatan nuklir non-strategis,” katanya.
Weaver mengatakan tugas yang paling sulit bagi mereka yang bekerja dalam review tersebut adalah mencoba untuk mengatasi kesenjangan antara senjata nuklir non-strategis Rusia dan Amerika.
Menurut Pentagon, Rusia memiliki persediaan 2.000 senjata nuklir non-strategis. Sedangkan AS memiliki beberapa ratus senjata nuklir aktif dengan kekuatan yang lebih rendah yang ditempatkan di Eropa.
Alasan dan langkah ekspansi kemampuan senjata nuklir Pentagon tersebut menuai kritikan sejumlah pakar karena dapat meningkatkan risiko salah perhitungan antara kedua negara.
Doktrin tentang pengembangan senjata mematikan Washington itu menjadi tanda dari sikap keras pemerintahan Presiden Donald Trump untuk menghadapi tantangan dari Rusia. Uniknya, pada saat yang sama Trump mendorong hubungan yang lebih baik dengan Moskow untuk “menjinakkan” senjata nuklir Korea Utara (Korut).
Dengan fokus pada Rusia, AS terkesan telah menggeser prioritas dari perang melawan militan Islam State atau ISIS ke persaingan kekuatan besar dengan Moskow. China juga jadi kekuatan besar yang diperhitungkan Washington.
”Strategi kami akan memastikan bahwa Rusia memahami bahwa penggunaan senjata nuklir, entah itu secara terbatas, tidak dapat diterima,” bunyi dokumen NPR, yang dikutip Reuters, Sabtu (3/2/2018).
Seorang pejabat AS menyatakan alasan untuk ekspansi kemampuan senjata nuklir yang baru adalah untuk mencegah Rusia menggunakan senjata nuklir. Selain itu, kemampuan senjata nuklir Washington masih dalam taraf rendah.
Meski kemampuannya rendah, namun masih bisa menghancurkan dan memiliki kekuatan kurang dari 20 kiloton. Sekadar diketahui, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima, Jepang, saat Perang Dunia II memiliki daya ledak yang hampir sama.
Apapun argumen AS untuk ekspansi senjata mengerikan itu tetap saja sangat berpotensi menimbulkan bencana, dan mustahil akan berfungsi sebagai pencegah yang efektif seperti yang diklaim selama ini.
Dokumen Pentagon, yang sebagian besar sesuai dengan review sebelumnya di tahun 2010, mengatakan bahwa AS akan memodifikasi sejumlah rudal balistik yang diluncurkan dengan kapal selam. Dalam jangka panjang, militer AS juga akan mengembangkan rudal jelajah baru yang dilengkapi senjata nuklir.
Menurut beberapa pejabat, meski keputusan itu belum dieksekusi secara resmi, pengembangan rudal jelajah baru yang dilengkapi senjata nuklir akan memakan waktu hingga satu dekade.
Greg Weaver, wakil direktur kemampuan strategis di Pentagon, mengatakan bahwa Amerika Serikat bersedia membatasi pengembangan rudal tersebut. “Jika Rusia akan memperbaiki ketidakseimbangan dalam kekuatan nuklir non-strategis,” katanya.
Weaver mengatakan tugas yang paling sulit bagi mereka yang bekerja dalam review tersebut adalah mencoba untuk mengatasi kesenjangan antara senjata nuklir non-strategis Rusia dan Amerika.
Menurut Pentagon, Rusia memiliki persediaan 2.000 senjata nuklir non-strategis. Sedangkan AS memiliki beberapa ratus senjata nuklir aktif dengan kekuatan yang lebih rendah yang ditempatkan di Eropa.
Departemen Luar Negeri AS mengaku telah memberi tahu pejabat Rusia dan China mengenai NPR tersebut.
Credit sindonews.com
Status-6, Torpedo Hipersonik Nuklir Senjata Kiamat Rusia
WASHINGTON
- Torpedo bawah laut hipersonik berkemampuan nuklir yang dikembangkan
Rusia kembali jadi sorotan dunia setelah dijadikan alasan Amerika
Serikat (AS) untuk ekspansi kemampuan senjata nuklirnya. Pakar militer
menjuluki torpedo yang dikenal sebagai “Status-6” itu dengan sebutan
senjata kiamat.
Senjata yang sejatinya dirahasikan militer Moskow ini memiliki nama resmi Oceanic Multipurpose System Status-6 ini jadi sorotan lagi setelah disinggung dalam dokumen Nuclear Posture Review (NPR) pemerintah Presiden Trump yang resmi dirilis hari Jumat. Sejumlah laporan menyebut, torpedo ini dapat membawa bom berkekuatan 100 megaton.
”Radius penghancuran total atau hampir total adalah ukuran area metropolitan yang cukup besar, sebenarnya,” kata Edward Geist, seorang spesialis Rusia di Rand Corporation yang telah menghabiskan waktu untuk menganalisi senjata itu. ”Sulit dibayangkan dalam hal normal,” ujarnya.
Rancangan senjata “Status-6” ini pertama kali bocor ke publik pada tahun 2015. Stasiun televisi pemerintah Rusia secara tak sengaja membocorkannya. Saat itu, Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung bersama para jenderalnya di Kota Sochi.
Dalam kunjungan itulah, kamera stasiun televisi pemerintah Rusia membidik gambar rancangan yang dipegang seorang jenderal yang di duduk meja panjang. Rancangan itu ternyata gambar senjata nuklir baru yang disebut Oceanic Multipurpose System Status-6.
Wujud “Status-6” seperti torpedo raksasa sekitar sepertiga panjang kapal selam Rusia yang berukuran besar. “Bertenaga nuklir, yang berarti bisa berkeliaran selama berbulan-bulan dan mungkin bahkan bertahun-tahun di bawah lautan tanpa ke permukaan. Muatannya adalah hulu ledak nuklir puluhan ribu megaton dalam hasilnya,” kata Geist.
Jika analisis Geist benar, kekuatan bom yang dibawa torpedo Rusia ribuan kali lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan pada akhir Perang Dunia II dan lebih kuat daripada yang ada saat ini di gudang persenjataan AS dan Rusia.
Status-6 diluncurkan dari bawah kapal selam Rusia. Torpedo ini akan menembak pada kedalaman yang terlalu dalam dan melakukan perjalanan sejauh ribuan mil. Setelah mencapai target, misalnya, di sepanjang garis pantai AS, torpedo itu akan meledakkan bom yang “menelan” kota mana pun yang berada di dekatnya.
”Satu-satunya target AS yang mungkin adalah kota pelabuhan besar,” kata Mark Schneider, seorang analis senior National Institute for Public Policy, yang menuliskan analisisnya dalam sebuah e-mail.
”Peledakan Status-6 pada dasarnya akan menghancurkan penduduk target hingga ke daerah pinggiran yang jauh,” lanjut dia.
”Peledakan tersebut akan menyebabkan jumlah radioaktif yang sangat besar,” imbuh Pavel Podvig, seorang ahli kontrol senjata yang mengelola sebuah blog bernama Russian Strategic Nuclear Forces.
Senjata yang sejatinya dirahasikan militer Moskow ini memiliki nama resmi Oceanic Multipurpose System Status-6 ini jadi sorotan lagi setelah disinggung dalam dokumen Nuclear Posture Review (NPR) pemerintah Presiden Trump yang resmi dirilis hari Jumat. Sejumlah laporan menyebut, torpedo ini dapat membawa bom berkekuatan 100 megaton.
”Radius penghancuran total atau hampir total adalah ukuran area metropolitan yang cukup besar, sebenarnya,” kata Edward Geist, seorang spesialis Rusia di Rand Corporation yang telah menghabiskan waktu untuk menganalisi senjata itu. ”Sulit dibayangkan dalam hal normal,” ujarnya.
Rancangan senjata “Status-6” ini pertama kali bocor ke publik pada tahun 2015. Stasiun televisi pemerintah Rusia secara tak sengaja membocorkannya. Saat itu, Presiden Rusia Vladimir Putin berkunjung bersama para jenderalnya di Kota Sochi.
Dalam kunjungan itulah, kamera stasiun televisi pemerintah Rusia membidik gambar rancangan yang dipegang seorang jenderal yang di duduk meja panjang. Rancangan itu ternyata gambar senjata nuklir baru yang disebut Oceanic Multipurpose System Status-6.
Wujud “Status-6” seperti torpedo raksasa sekitar sepertiga panjang kapal selam Rusia yang berukuran besar. “Bertenaga nuklir, yang berarti bisa berkeliaran selama berbulan-bulan dan mungkin bahkan bertahun-tahun di bawah lautan tanpa ke permukaan. Muatannya adalah hulu ledak nuklir puluhan ribu megaton dalam hasilnya,” kata Geist.
Jika analisis Geist benar, kekuatan bom yang dibawa torpedo Rusia ribuan kali lebih kuat daripada bom yang dijatuhkan pada akhir Perang Dunia II dan lebih kuat daripada yang ada saat ini di gudang persenjataan AS dan Rusia.
Status-6 diluncurkan dari bawah kapal selam Rusia. Torpedo ini akan menembak pada kedalaman yang terlalu dalam dan melakukan perjalanan sejauh ribuan mil. Setelah mencapai target, misalnya, di sepanjang garis pantai AS, torpedo itu akan meledakkan bom yang “menelan” kota mana pun yang berada di dekatnya.
”Satu-satunya target AS yang mungkin adalah kota pelabuhan besar,” kata Mark Schneider, seorang analis senior National Institute for Public Policy, yang menuliskan analisisnya dalam sebuah e-mail.
”Peledakan Status-6 pada dasarnya akan menghancurkan penduduk target hingga ke daerah pinggiran yang jauh,” lanjut dia.
”Peledakan tersebut akan menyebabkan jumlah radioaktif yang sangat besar,” imbuh Pavel Podvig, seorang ahli kontrol senjata yang mengelola sebuah blog bernama Russian Strategic Nuclear Forces.
Podvig percaya bahwa senjata tersebut berpotensi membasmi seluruh Koridor Timur Laut dalam jelaga radioaktif.
“Status-6” juga diduga akan digunakan sebagai senjata ”penyerang ketiga” dari upaya terakhir. Jika Rusia diserang dari AS dan tidak dapat membalas dengan misilnya, menurut Podvig, hal itu dapat memicu “Status-6”, sebuah mesin kiamat atau senjata kiamat.
”Gambar drone ini lebih mirip gambar torpedo yang lebih besar," kata Podvig. Dengan kata lain, sepertinya orang Rusia mungkin baru saja mengambil beberapa klip seni torpedo, menghancurkannya sampai sangat mengerikan dan kemudian menyiarkannya di televisi pemerintah.
Mengapa hal itu dilakukan media Rusia?. ”Ini cara untuk menarik perhatian kita,” imbuh Geist.
Geist mengatakan, bocoran rancangan “Status-6” sebenarnya disengaja. Rusia khawatir bahwa pertahanan rudal AS mungkin bisa menembak jatuh misilnya dalam perang nuklir. Dengan menunjukkan sebuah rencana untuk “Status-6”, Rusia memperingatkan AS bahwa jika terus membangun sistem pertahanan semacam itu, maka Rusia akan menemukan cara lain untuk menyerang, dengan rudal yang tidak dapat dicegat.
”Apa yang saya baca tentang keseluruhan slide Status-6 adalah bahwa Rusia berusaha mengirimkan pesan kepada kami,” kata Geist, seperti dikutip National Public Radio, Sabtu (3/2/2018).
Podvig setuju bahwa bocoran “Status-6” mungkin hanya “tembakan” peringatan. Namun fakta bahwa dalam laporan terbaru Pentagon tentang senjata nuklir menunjukkan bahwa beberapa perencana perang menganggap gagasan Moskow itu serius.
Credit sindonews.com
Rusia Kembangkan Torpedo Hipersonik Nuklir Juga Diusik AS
WASHINGTON - Dalih Amerika Serikat (AS) untuk ekspansi kemampuan senjata nuklirnya tertuang dalam dokumen Nuclear Posture Review
(NPR) yang secara resmi dirilis hari Jumat waktu Washington. Tindakan
Rusia mengembangkan torpedo bawah laut hipersonik bertenaga nuklir ikut
dijadikan alasan AS dalam ekspansi tersebut.
Pejabat Pentagon berargumen sejak review nuklir yang terakhir, Rusia telah memperluas dan memodernisasi senjata nuklir non-strategisnya, mencaplok Crimea pada tahun 2014, dan meluncurkan rudal jelajah dari darat.
Peluncuran rudal jelajah itu berarti melanggar perjanjian yang bernama Intermediate-range Nuclear Forces (INF) 1987. Perjanjian itu melarang pengujian dan penjatuhan rudal dengan kisaran 500-5,500km (310-3,417 mil).
”AS bukan berlomba senjata, kami menanggapi inisiatif Rusia di sini,” ujar Greg Weaver, wakil direktur kemampuan strategis di Pentagon, seperti dikutip Reuters, Sabtu (3/2/2018).
Beberapa ahli mempertanyakan ekspansi kemampuan senjata nuklir pemerintah Presiden Donald Trump tersebut.
Jon Wolfsthal, mantan penasihat utama Presiden Barack Obama mengenai kontrol senjata, mengatakan ada kemungkinan hal itu bisa menyebabkan salah perhitungan.
”Jika kita menempatkan senjata nuklir pada rudal jelajah dan kita meluncurkan rudal jelajah konvensional, bagaimana Rusia tahu bahwa itu konvensional?,” katanya.
Kingston Reif, direktur penelitian perlucutan senjata pada kelompok advokasi Asosiasi Pengendali Persenjataan, mengatakan bahwa dokumen tersebut dapat mendukung perlombaan senjata jenis baru.
”Ini bukan perlombaan senjata dalam hal angka seperti pada masa Perang Dingin, tapi merupakan perlombaan senjata yang melibatkan lebih dari sekadar Amerika Serikat dan Rusia dan ini melibatkan peningkatan dan peningkatan kemampuan kekuatan nuklir yang ada,” kata Reif.
Review tersebut merekomendasikan untuk melanjutkan pengembangan bom B-83, senjata nuklir terbesar di gudang senjata AS, sampai ditemukan penggantinya. Dokumen itu jelas membalikkan rencana Washington sebelumnya untuk untuk menghentikan pengembangan bom mengerikan tersebut.
Pejabat Pentagon berargumen sejak review nuklir yang terakhir, Rusia telah memperluas dan memodernisasi senjata nuklir non-strategisnya, mencaplok Crimea pada tahun 2014, dan meluncurkan rudal jelajah dari darat.
Peluncuran rudal jelajah itu berarti melanggar perjanjian yang bernama Intermediate-range Nuclear Forces (INF) 1987. Perjanjian itu melarang pengujian dan penjatuhan rudal dengan kisaran 500-5,500km (310-3,417 mil).
”AS bukan berlomba senjata, kami menanggapi inisiatif Rusia di sini,” ujar Greg Weaver, wakil direktur kemampuan strategis di Pentagon, seperti dikutip Reuters, Sabtu (3/2/2018).
Beberapa ahli mempertanyakan ekspansi kemampuan senjata nuklir pemerintah Presiden Donald Trump tersebut.
Jon Wolfsthal, mantan penasihat utama Presiden Barack Obama mengenai kontrol senjata, mengatakan ada kemungkinan hal itu bisa menyebabkan salah perhitungan.
”Jika kita menempatkan senjata nuklir pada rudal jelajah dan kita meluncurkan rudal jelajah konvensional, bagaimana Rusia tahu bahwa itu konvensional?,” katanya.
Kingston Reif, direktur penelitian perlucutan senjata pada kelompok advokasi Asosiasi Pengendali Persenjataan, mengatakan bahwa dokumen tersebut dapat mendukung perlombaan senjata jenis baru.
”Ini bukan perlombaan senjata dalam hal angka seperti pada masa Perang Dingin, tapi merupakan perlombaan senjata yang melibatkan lebih dari sekadar Amerika Serikat dan Rusia dan ini melibatkan peningkatan dan peningkatan kemampuan kekuatan nuklir yang ada,” kata Reif.
Review tersebut merekomendasikan untuk melanjutkan pengembangan bom B-83, senjata nuklir terbesar di gudang senjata AS, sampai ditemukan penggantinya. Dokumen itu jelas membalikkan rencana Washington sebelumnya untuk untuk menghentikan pengembangan bom mengerikan tersebut.
Credit sindonews.com
Balas Dendam, Rusia Tembakkan Rudal Jelajah ke Wilayah Idlib
DAMASKUS
- Rusia telah melakukan pembalasan terhadap pejuang Suriah yang
menembak salah satu pesawat tempurnya. Rusia diyakini telah menggunakan
rudal jelajah untuk membunuh lebih dari 30 militan di daerah Idlib
Suriah.
Seperti dikutip dari Metro, Minggu (4/2/2018), Rusia melepaskan tembakan rudal jelajah Kalibr ke provinsi Idlib dari kapal angkatan laut Rusia di Laut Tengah. Provinsi Idlib adalah lokasi ditembak jatuhnya jet tempur Su-25 oleh kelompok pejuang yang terkait dengan al-Qaeda.
Kantor berita Rusia TASS melaporkan pesawat tempur Su-25 ditembak jatuh di provinsi Idlib dan pilotnya tewas dalam 'pertempuran' setelah meloloskan diri dari pesawat yang jatuh dengan parasut.
Ia menarik senjatanya saat mendarat tapi dengan cepat ditangkap dan dibunuh oleh pejuang Suriah.
Laporan di kantor Zvezda TV mengatakan bahwa informasi awal mengindikasikan bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh di provinsi Idlib oleh sebuah rudal darat-ke-udara portabel.
Laporan tersebut mengatakan bahwa pilot tersebut keluar sebelum kecelakaan, namun kemudian terbunuh dalam pertempuran dengan 'teroris'.
Dikatakan daerah tersebut berada di bawah kendali cabang al-Qaida di Suriah.
Tentara sekutu Rusia diktator Suriah, Presiden Assad, telah berusaha mengusir pejuang dari kota Saraqeb selama berbulan-bulan.
Kantor berita Suriah, SANA, mengatakan tentara Suriah merebut desa Maasaran dan juga bukit Tel Tokan, memotong hubungan antara Saraqeb dan kubu pemberontak Maarest al-Numan di selatan.
Pasukan pemerintah Suriah dan sekutu mereka meluncur ke Idlib enam minggu yang lalu, beringsut mendekati jalan utama yang menghubungkan dua kota terbesar Suriah, Damaskus dan Aleppo.
Seperti dikutip dari Metro, Minggu (4/2/2018), Rusia melepaskan tembakan rudal jelajah Kalibr ke provinsi Idlib dari kapal angkatan laut Rusia di Laut Tengah. Provinsi Idlib adalah lokasi ditembak jatuhnya jet tempur Su-25 oleh kelompok pejuang yang terkait dengan al-Qaeda.
Kantor berita Rusia TASS melaporkan pesawat tempur Su-25 ditembak jatuh di provinsi Idlib dan pilotnya tewas dalam 'pertempuran' setelah meloloskan diri dari pesawat yang jatuh dengan parasut.
Ia menarik senjatanya saat mendarat tapi dengan cepat ditangkap dan dibunuh oleh pejuang Suriah.
Laporan di kantor Zvezda TV mengatakan bahwa informasi awal mengindikasikan bahwa pesawat tersebut ditembak jatuh di provinsi Idlib oleh sebuah rudal darat-ke-udara portabel.
Laporan tersebut mengatakan bahwa pilot tersebut keluar sebelum kecelakaan, namun kemudian terbunuh dalam pertempuran dengan 'teroris'.
Dikatakan daerah tersebut berada di bawah kendali cabang al-Qaida di Suriah.
Tentara sekutu Rusia diktator Suriah, Presiden Assad, telah berusaha mengusir pejuang dari kota Saraqeb selama berbulan-bulan.
Kantor berita Suriah, SANA, mengatakan tentara Suriah merebut desa Maasaran dan juga bukit Tel Tokan, memotong hubungan antara Saraqeb dan kubu pemberontak Maarest al-Numan di selatan.
Pasukan pemerintah Suriah dan sekutu mereka meluncur ke Idlib enam minggu yang lalu, beringsut mendekati jalan utama yang menghubungkan dua kota terbesar Suriah, Damaskus dan Aleppo.
Credit sindonews.com
China Kecam Mentalitas Perang Dingin AS
BEIJING - China meminta Amerika Serikat untuk menangguhkan “mental Perang Dingin” karena terus membangun kekuatan senjata nuklir.
Kecaman China itu setelah Washington mempublikasikan dokumen Kajian Kekuatan Nuklir (NPR) pada Jumat (2/2) tentang rencana meningkatkan kemampuan nuklir untuk mengalahkan negara lain. AS berencana mengembangkan senjata nuklir kecil dengan kekuatan dibawah 20 ton.
“Kita berharap AS akan meninggalkan sikap mentalitas Perang Dingina, dan menerapkan tanggung jawab perlucutan senata dengan sungguh-sungguh,” ungkap Kementerian Pertahanan (Kemhan) kemarin dilansir Reuters. “AS juga harus memahani maksud strategi China dan keberatan dengan pertahanan nasional dan pembangunan militer China,” demikian paparan Kemhan.
China dengan tegas menentang kajian kebijakan nuklir AS tersebut. Kementerian Pertahanan di Beijing mengatakan Washington telah memainkan ancaman terhadap nuklir China. Beijing memang menggunakan label Perang Dingin untuk mengkritik kebiasaan AS. Tahun lalu, China juga mengkritik strategi pertahanan Washington dan menyarankan AS untuk mengabaikan “hal yang tidak berlaku lagi”.
Kemhan China menyatakan perdamaian dan pembangunan merupakan tren global yang tidak bisa diubah. China menyebut AS merupakan negara yang memiliki cadangan nuklir terbesar di dunia di mana AS seharusnya mengambil inisiatif untuk mengikuti tren tersebut, bukan menentang tren itu.
Beijing juga menuding AS terlalu memiliki spekulasi gegabah tentang maksud China. Mereka menyatakan China selalu mengembangkan sikap menahan diri terhadap perkembangan senjata nuklir dan mempertahankan kekuatan nuklir tetap minimum. Beijing juga menyerukan agar AS bekerja sama dengan China untuk menstabilkan hubungan Washington-Beijing di kawasan.
Dalam dokumen NPR tersebut, AS menuding China telah mengembangkan kekuatan nuklir. Namun, China menegaskan kebijakan tersebut untuk mengembangkan perdamaian. “Kita fokus terhadap kebijakan pertahanan nasional,” tegas Kemhan China.
Sementara itu, kajian terhadap kebijakan nuklir AS juga telah membuat marah Rusia. Moskow juga memandang dokumen Pentagon tersebut bersifat konfrontasional dan berisiko memicu risiko kesalahan perhitungan antara kedua negara. Moskow pun akan mengambil langkah penting untuk menjamin keamanan seluruh Rusia.
“Dari awal membaca NPR, itu menunjukkan karakter konfrontasi dan anti-Rusia di dalam dokumen itu,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri AS. Menteri Luar Negeri Rusia juga mengaku sangat kecewa dengan rencana pengembangan nuklir AS.
Sekutu utama Rusia yakni Iran kemarin juga bersuara. Dari Teheran, Iran menuding AS mengancam Rusia dengan senjata atom baru. Presiden Iran Hassan Rouhani mengungkapkan, AS tanpa malu mengancam Rusia dengan senjata atom baru.
“Orang yang sama (AS) menganggap senjata pemusnah massal merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, tetapi justru berbicara kalau senjata baru untuk mengancam dan digunakan melawan rivalnya,” imbuhnya.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif memperingatkan dokumen kebijakan AS berisiko memicu manusia dalam kemusnahan. Dia juga mengkritik langkah Presiden Trump yang ingin menghentikan kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia juga memiliki risiko yang sangat berbahaya.
Dalam dokumen NPR itu, AS ingin mengubah prioritas dari memerangi gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menuju kompetisi kekuatan besar dengan Moskow dan Beijing. “Strategi kita akan menjamin Rusia memahami segala bentuk penggunaan senjata nuklir, dengan keterbatasan, yang tidak bisa diterima,” demikian bunyi NPR.
Kecaman China itu setelah Washington mempublikasikan dokumen Kajian Kekuatan Nuklir (NPR) pada Jumat (2/2) tentang rencana meningkatkan kemampuan nuklir untuk mengalahkan negara lain. AS berencana mengembangkan senjata nuklir kecil dengan kekuatan dibawah 20 ton.
“Kita berharap AS akan meninggalkan sikap mentalitas Perang Dingina, dan menerapkan tanggung jawab perlucutan senata dengan sungguh-sungguh,” ungkap Kementerian Pertahanan (Kemhan) kemarin dilansir Reuters. “AS juga harus memahani maksud strategi China dan keberatan dengan pertahanan nasional dan pembangunan militer China,” demikian paparan Kemhan.
China dengan tegas menentang kajian kebijakan nuklir AS tersebut. Kementerian Pertahanan di Beijing mengatakan Washington telah memainkan ancaman terhadap nuklir China. Beijing memang menggunakan label Perang Dingin untuk mengkritik kebiasaan AS. Tahun lalu, China juga mengkritik strategi pertahanan Washington dan menyarankan AS untuk mengabaikan “hal yang tidak berlaku lagi”.
Kemhan China menyatakan perdamaian dan pembangunan merupakan tren global yang tidak bisa diubah. China menyebut AS merupakan negara yang memiliki cadangan nuklir terbesar di dunia di mana AS seharusnya mengambil inisiatif untuk mengikuti tren tersebut, bukan menentang tren itu.
Beijing juga menuding AS terlalu memiliki spekulasi gegabah tentang maksud China. Mereka menyatakan China selalu mengembangkan sikap menahan diri terhadap perkembangan senjata nuklir dan mempertahankan kekuatan nuklir tetap minimum. Beijing juga menyerukan agar AS bekerja sama dengan China untuk menstabilkan hubungan Washington-Beijing di kawasan.
Dalam dokumen NPR tersebut, AS menuding China telah mengembangkan kekuatan nuklir. Namun, China menegaskan kebijakan tersebut untuk mengembangkan perdamaian. “Kita fokus terhadap kebijakan pertahanan nasional,” tegas Kemhan China.
Sementara itu, kajian terhadap kebijakan nuklir AS juga telah membuat marah Rusia. Moskow juga memandang dokumen Pentagon tersebut bersifat konfrontasional dan berisiko memicu risiko kesalahan perhitungan antara kedua negara. Moskow pun akan mengambil langkah penting untuk menjamin keamanan seluruh Rusia.
“Dari awal membaca NPR, itu menunjukkan karakter konfrontasi dan anti-Rusia di dalam dokumen itu,” demikian keterangan Kementerian Luar Negeri AS. Menteri Luar Negeri Rusia juga mengaku sangat kecewa dengan rencana pengembangan nuklir AS.
Sekutu utama Rusia yakni Iran kemarin juga bersuara. Dari Teheran, Iran menuding AS mengancam Rusia dengan senjata atom baru. Presiden Iran Hassan Rouhani mengungkapkan, AS tanpa malu mengancam Rusia dengan senjata atom baru.
“Orang yang sama (AS) menganggap senjata pemusnah massal merupakan kejahatan terhadap kemanusiaan, tetapi justru berbicara kalau senjata baru untuk mengancam dan digunakan melawan rivalnya,” imbuhnya.
Sebelumnya Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif memperingatkan dokumen kebijakan AS berisiko memicu manusia dalam kemusnahan. Dia juga mengkritik langkah Presiden Trump yang ingin menghentikan kesepakatan nuklir Iran dengan kekuatan dunia juga memiliki risiko yang sangat berbahaya.
Dalam dokumen NPR itu, AS ingin mengubah prioritas dari memerangi gerilyawan Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) menuju kompetisi kekuatan besar dengan Moskow dan Beijing. “Strategi kita akan menjamin Rusia memahami segala bentuk penggunaan senjata nuklir, dengan keterbatasan, yang tidak bisa diterima,” demikian bunyi NPR.
Deputi Direktur Kemampuan Strategi di Pentagon Greg Weaver mengungkapkan, AS berkeinginan membatasi pengembangan misil jika Rusia juga menyeimbangi kekuatan nuklir non-strategis. “Tugas yang paling sulit adalah menkaji kesenjangan senjata nuklir non-strategi Rusia-AS,” katanya.
Rusia telah memiliki 2.000 senjata nuklir non-strategis. AS juga telah menempakan beberapa ratus senjata nuklir di Eropa. Mengenai kebijakan terbarunya, Departemen Luar Negeri AS telah menjelaskan kepada para pejabat Rusia dan China.“AS tidak mengikuti perlombaan senjata. Kita merespons inisiatif Rusia,” kata Weaver.
Dalam pandangan mantan penasehat kontrol senjata pada masa Presiden Barack Obama, Jon Wolfsthal, ada kemungkinan laporan itu memicu kesalahan perhitungan. “Jika kita menempatkan senjata nuklir pada misil kapal dan kita meluncurkan misil kapal konvensional, bagaimana Rusia mengetahui hal itu konvensional?” tanyanya.
Kemudian, direktur penelitian perlucutan senjata di Arms Control Association mengungkapkan dokumen NPR bisa memicu perlombaan senjata baru.
“Itu bukan perlombaan senjata seperti Perang Dingin. Tapi, itu perlombaan senjata yang melibatkan AS dan Rusia dalam pengembangan kemampuan nuklir,” paparnya.
Credit sindonews.com
China: AS Masih Terus Mempertahankan Mentalitas Perang Dingin
BEIJING
- China menuturkan, Amerika Serikat (AS) sampai saat ini masih terus
mempertahankan mentalitas perang dingin. Ini adalah respon atas tinjauan
postur nuklir (NPR) Amerika Serikat (AS) yang saja dirilis oleh
Presiden Donald Trump.
Kementerian Pertahanan China menuturkan, demi stabilitas dan perdamaian dunia, AS harus segera meninggalkan mentalitas perang dingin mereka dan tidak salah membaca pendirian militernya.
"Perdamaian dan pembangunan merupakan tren global yang tidak dapat dipulihkan. AS, negara yang memiliki gudang senjata nuklir terbesar di dunia, harus mengambil inisiatif untuk mengikuti tren tersebut dan bukannya menentangnya," kata Kemhan China, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (4/2).
"Kami berharap AS akan meninggalkan mentalitas perang dinginnya, dengan sungguh-sungguh menerapkan tanggung jawab perlucutan senjata khusus, memahami dengan benar maksud strategis China dan secara obyektif melihat pertahanan nasional dan pertahanan militer China," sambungnya.
Kementerian itu kemudian meminta AS untuk bekerja sama dengan China dan agar tentara mereka menjadi faktor penstabil dalam hubungan Sino-AS serta di wilayah tersebut.
Sebelumnya, pemerintah Rusia telah terlebih dahulu melemparkan kritikan atas kebijakan baru AS tersebut. Moskow menyebut postur nuklir baru AS berbahaya bagi keamanan dunia.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa postur nuklir baru AS dapat memicu perlombaan dalam mengembangkan senjata nuklir, yang dapat berujung pada perang nuklir.
"Penurunan nilai ambang batas yang cukup besar dalam penggunaan senjata nuklir dapat menyebabkan perang atom bahkan dalam perjalanan konflik skala kecil," kata Kemlu Rusia.
Kementerian Pertahanan China menuturkan, demi stabilitas dan perdamaian dunia, AS harus segera meninggalkan mentalitas perang dingin mereka dan tidak salah membaca pendirian militernya.
"Perdamaian dan pembangunan merupakan tren global yang tidak dapat dipulihkan. AS, negara yang memiliki gudang senjata nuklir terbesar di dunia, harus mengambil inisiatif untuk mengikuti tren tersebut dan bukannya menentangnya," kata Kemhan China, seperti dilansir Channel News Asia pada Minggu (4/2).
"Kami berharap AS akan meninggalkan mentalitas perang dinginnya, dengan sungguh-sungguh menerapkan tanggung jawab perlucutan senjata khusus, memahami dengan benar maksud strategis China dan secara obyektif melihat pertahanan nasional dan pertahanan militer China," sambungnya.
Kementerian itu kemudian meminta AS untuk bekerja sama dengan China dan agar tentara mereka menjadi faktor penstabil dalam hubungan Sino-AS serta di wilayah tersebut.
Sebelumnya, pemerintah Rusia telah terlebih dahulu melemparkan kritikan atas kebijakan baru AS tersebut. Moskow menyebut postur nuklir baru AS berbahaya bagi keamanan dunia.
Dalam sebuah pernyataan, Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa postur nuklir baru AS dapat memicu perlombaan dalam mengembangkan senjata nuklir, yang dapat berujung pada perang nuklir.
"Penurunan nilai ambang batas yang cukup besar dalam penggunaan senjata nuklir dapat menyebabkan perang atom bahkan dalam perjalanan konflik skala kecil," kata Kemlu Rusia.
Credit sindonews.com
Bom Bunuh Diri Guncang Pangkalan Militer Pakistan, Belasan Tewas
ISLAMABAD
- Sedikitnya 11 tentara tewas dan 13 tentara lainnya mengalami cidera
akibat sebuah serangan bunuh diri di dekat sebuah pangkalan militer yang
berada Lembah Swat, di utara Pakistan.
"Para tentara sedang bermain bola voli di malam hari di luar pangkalan militer, ketika seorang pembom bunuh diri berhasil meledakkan dirinya," kata seorang petugas keamanan yang meminta untuk tidak diidentifikasi.
"Pertandingan tersebut juga diawasi oleh warga sipil, dan jumlah korban dapat meningkat mengingat banyak orang berkumpul di arena tersebut. Orang-orang yang terluka dipindahkan ke sebuah rumah sakit militer terdekat," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (4/2).
Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbas melemparkan kecamaman keras atas apa yang dia sebut sebagai serangan pengecut. "Tidak ada serangan pengecut yang bisa menghalangi kita dalam melakukan perjuangan melawan ancaman terorisme sampai pada kesimpulan logisnya. Kami akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan," kata Abbas.
Serangan tersebut diklaim oleh Tehreek-e-Taliban, yang juga dikenal sebagai Taliban Pakistan. Klaim tersebut disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke media setempat.
"Tehreek-e-Taliban telah memulai proses pembalasan dendam. Tunggu saja, serangan berikutnya akan menyusul," kata juru bicara Taliban Pakistan, Mohammad Khurasani dalam pernyataan yang dikirim ke media setempat.
Lembah Swat, adalah sebuah wilayah Pakistan yang berada di dekat perbatasan Afghanistan. Wilayah ini sempat diduduki Taliban pada tahu 2007 dan berhasil direbut kembali pada tahun 2009, melalui sebuah operasi militer besar-besaran.
"Para tentara sedang bermain bola voli di malam hari di luar pangkalan militer, ketika seorang pembom bunuh diri berhasil meledakkan dirinya," kata seorang petugas keamanan yang meminta untuk tidak diidentifikasi.
"Pertandingan tersebut juga diawasi oleh warga sipil, dan jumlah korban dapat meningkat mengingat banyak orang berkumpul di arena tersebut. Orang-orang yang terluka dipindahkan ke sebuah rumah sakit militer terdekat," sambungnya, seperti dilansir Al Arabiya pada Minggu (4/2).
Perdana Menteri Pakistan Shahid Khaqan Abbas melemparkan kecamaman keras atas apa yang dia sebut sebagai serangan pengecut. "Tidak ada serangan pengecut yang bisa menghalangi kita dalam melakukan perjuangan melawan ancaman terorisme sampai pada kesimpulan logisnya. Kami akan terus berjuang sampai titik darah penghabisan," kata Abbas.
Serangan tersebut diklaim oleh Tehreek-e-Taliban, yang juga dikenal sebagai Taliban Pakistan. Klaim tersebut disampaikan dalam sebuah pernyataan yang dikirim ke media setempat.
"Tehreek-e-Taliban telah memulai proses pembalasan dendam. Tunggu saja, serangan berikutnya akan menyusul," kata juru bicara Taliban Pakistan, Mohammad Khurasani dalam pernyataan yang dikirim ke media setempat.
Lembah Swat, adalah sebuah wilayah Pakistan yang berada di dekat perbatasan Afghanistan. Wilayah ini sempat diduduki Taliban pada tahu 2007 dan berhasil direbut kembali pada tahun 2009, melalui sebuah operasi militer besar-besaran.
Credit sindonews.com
Mahkamah Agung Maladewa Berupaya Makzulkan Presiden
Presiden Maladewa Abdulla Yameen dianggap
tidak mematuhi perintah Mahkamahh Agung untuk membebaskan pemimpin
oposisi. (REUTERS/Waheed Mohamed)
Jaksa Agung Mohamed Anil mengatakan, pemerintah telah menerima informasi bahwa Mahkamah Agung sedang mempersiapkan diri untuk memecat Yameen. Namun, langkah tersebut akan menjadi ilegal dan ditolak oleh aparat penegak hukum pemerintah.
"Kami telah menerima informasi bahwa hal-hal yang mungkin terjadi yang akan menyebabkan krisis keamanan nasional," kata Anil, seperti dikutip dari Reuters, Minggu (4/2).
Informasi tersebut, menurut Anil, mengatakan bahwa Mahkamah Agung dapat mengeluarkan keputusan untuk menjatuhkan atau melepaskan presiden dari kekuasaan. Namun, ia menambahkan bahwa badan pemerintah telah diberi instruksi untuk tidak melakukan perintah semacam itu.
Polisi anti huru hara berjaga di luar kantor pemerintah di Male dan Republic Square, sebuah lokasi demonstrasi oleh aktivis oposisi.
Pihak oposisi gabungan mengaku khawatir adanya pengambilalihan kekuasaan oleh militer di kepulauan tersebut untuk melestarikan cengkeraman Yameen.
"Maldivians takut bahwa Presiden Yameen akan segera memerintahkan pengambilalihan militer penuh negara tersebut, dalam upaya untuk memastikan bahwa dia tidak dikeluarkan dari jabatannya," ujar pihak oposisi dalam keterangan resmi.
Krisis tersebut merupakan ancaman terbesar bagi kendali Yameen terhadap Maladewa sejak dia berkuasa pada 2013. Yameen telah berhenti mengatakan bahwa dia tidak akan mematuhi perintah pengadilan. Dia mengatakan pada sebuah pertemuan partai pada Sabtu, bahwa dia tak lagi mengharapkan keputusan Mahkamah Agung.
Kritik terhadap pemerintah terus terjadi. Pada hari Minggu, polisi menggerebek rumah Hassan Saeed, kepala departemen administrasi peradilan, yang menurut pihak oposisi sedang mempertimbangkan penyelidikan korupsi terhadap Yameen.
Polisi mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa mereka ingin menangkap Saeed atas penyelidikan pembelian apartemen.
Mereka juga menanyakan apakah anggota keluarga Ketua Mahkamah Agung Abdulla Saeed dan Hakim Agung Ali Hameed, yang menjatuhkan keputusan pekan lalu, terlibat dalam pembelian apartemen tersebut, kata polisi.
Selain perselisihan politik, Maladewa menghadapi masalah berupa sejumlah besar pemuda radikal yang terdaftar untuk memperjuangkan kelompok militan Islam di Timur Tengah.
Credit cnnindonesia.com
Trump Rilis Memo Tuduhan, Tensi Washington Makin Tinggi
Kondisi Washington semakin kisruh ketika
Presiden AS Donald Trump membongkar memo berisi tudingan FBI dan
Kementerian Kehakiman main politik di balik tugasnya. (REUTERS/Lee
Jin-man/Pool)
Trump menyerang Direktur FBI dan Departemen Kehakiman dengan mengeluarkan dokumen empat halaman dari Partai Republik yang menyiratkan penyimpangan dan keberpihakan dua institusi hukum di Amerika Serikat itu.
Memo itu mengklaim, penyelidikan yang didanai Demokrat mendorong FBI untuk memata-matai mantan anggota tim kampanye Trump, Carter Page.
"Saya pikir ini memalukan. Apa yang terjadi di negara ini, saya pikir ini amat memalukan," kata Trump yang tampak emosional saat memutuskan merilis dokumen tersebut.
"Banyak orang harus malu dengan diri mereka sendiri dan lebih buruk dari sekadar itu," lanjutnya.
Partai Demokrat dan sejumlah anggota Partai Republik menuding tindakan Trump merilis dokumen tersebut hanya gimik untuk melemahkan penyelidikan kasus keterlibatan Rusia dalam pemilu presiden 2016 juga kemenangan Trump.
Mereka mengklaim dokumen yang dibuat oleh staf masa transisi Trump sekaligus anggota kongres dan Komite Intelijen Dewan Perwakilan AS, Devin Nunes, tersebut memiliki kecacatan yang amat nyata.
FBI menyatakan "keprihatinan serius" akan keakuratan memo tersebut.
Di sisi lain, Juru Bicara Gedung Putih Sarah Sanders menyebut dokumen tersebut "menimbulkan kekhawatiran serius mengenai integritas keputusan yang dibuat petinggi Kementerian Kehakiman dan FBI".
Sedangkan Donald Trump Jr menyebut dokumen tersebut mestinya mengakhiri penyelidikan terkait keterlibatan Rusia yang selama ini dituduhkan kepada ayahnya.
Tanggapan FBI
Pengungkapan memo tersebut menimbulkan gelombang keterkejutan di Washington, sekaligus memunculkan keraguan akan masa depan Direktur FBI pilihan Trump sendiri, Christopher Wray.
Namun lewat surat untuk lingkungan internal dan kepada AFP, Wray menyatakan dirinya tampak tak ambil pusing dengan tudingan terhadap independensi FBI dan berjanji akan membela agennya.
"Bicara itu mudah, namun hasil kerja Anda lah yang akan bertahan," kata Wray.
"Biarkan saya menegaskannya. Saya berkomitmen penuh terhadap misi kita, saya bersama dengan kalian," kata Wray.
FBI sebelumnya telah mengeluarkan peringatan luar biasa kepada publik ketika memo tersebut rilis dan menyebutnya mengandung "kelalaian materi fakta yang mempengaruhi akurasi memo tersebut secara fundamental".
Tanggapan dingin atas memo tersebut bukan hanya datang dari FBI dan Demokrat, namun juga dari sejumlah senator senior Partai Republik.
"Pejabat terpilih negara ini, termasuk presiden, harus berhenti melihat penyelidikan ini melalui sudut pandang politik dan membuat pertunjukan partisan," kata senator John McCain.
Sebelum membongkar memo tersebut, Donald Trump telah menuding FBI dan Kementerian Kehakiman melalui sebuah unggahan di media sosial bahwa mereka telah berpolitik dalam melakukan tugasnya.
Credit cnnindonesia.com
Trump tuduh Departemen Kehakiman dan FBI bias
Washington (CB) - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald
Trump menuduh para pemimpin Departemen Kehakimannya dan FBI bias secara
politik dengan memihak Partai Demokrat.
"Pejabat tinggi dan penyidik FBI dan Departemen Kehakiman mempolitisasi proses investigasi yang suci untuk mendukung Partai Demokrat dan melawan Partai Republik," cuit Trump pada Jumat (2/2) dalam contoh terbaru dari konflik terbukanya dengan kedua lembaga tersebut.
Pesan tersebut disampaikan saat Trump diperkirakan menyetujui perilisan memo rahasia yang disusun oleh Partai Republik, yang menuduh penyalahgunaan wewenang dalam penyelidikan FBI mengenai kampanye pemilihan umumnya dan hubungannya dengan Rusia.
Partai Demokrat dan kritikus dari komunitas intelijen mengatakan perilisan memo itu manipulasi, dengan menggunakan informasi yang sangat selektif yang tidak dapat dibantah secara terbuka tanpa mengungkap lebih banyak rahasia tentang operasi kontra-intelijen pemerintah.
Mereka mengatakan tujuan akhir dari memo tersebut, dengan dukungan Trump, adalah mengacaukan penyelidikan penasihat khusus Robert Mueller atas kemungkinan kolusi antara kantor kampanye Trump dan Rusia dan kemungkinan menghalangi proses peradilan, demikian menurut siaran kantor berita AFP.
"Pejabat tinggi dan penyidik FBI dan Departemen Kehakiman mempolitisasi proses investigasi yang suci untuk mendukung Partai Demokrat dan melawan Partai Republik," cuit Trump pada Jumat (2/2) dalam contoh terbaru dari konflik terbukanya dengan kedua lembaga tersebut.
Pesan tersebut disampaikan saat Trump diperkirakan menyetujui perilisan memo rahasia yang disusun oleh Partai Republik, yang menuduh penyalahgunaan wewenang dalam penyelidikan FBI mengenai kampanye pemilihan umumnya dan hubungannya dengan Rusia.
Partai Demokrat dan kritikus dari komunitas intelijen mengatakan perilisan memo itu manipulasi, dengan menggunakan informasi yang sangat selektif yang tidak dapat dibantah secara terbuka tanpa mengungkap lebih banyak rahasia tentang operasi kontra-intelijen pemerintah.
Mereka mengatakan tujuan akhir dari memo tersebut, dengan dukungan Trump, adalah mengacaukan penyelidikan penasihat khusus Robert Mueller atas kemungkinan kolusi antara kantor kampanye Trump dan Rusia dan kemungkinan menghalangi proses peradilan, demikian menurut siaran kantor berita AFP.
Credit antaranews.com
China negara pertama yang punya senjata elektromagnetik super?
Jakarta (CB) - Rangkaian foto yang dipublikasikan online 1
Februari lalu menunjukkan China sedang menguji senjata elektromagnetik
"railgun" yang ditempatkan di kapal perang.
Jika foto-foto itu benar maka China menjadi negara pertama yang mengembangkan senjata super itu, tulis jurnal New Scientist dalam lamannya.
Bukan hanya itu perkembangan baru itu akan memicu perlombaan senjata antara AS dan China di Asia.
"Railgun" adalah senjata super yang memanfaatkan daya elektromagnetik untuk menembakkan proyektil di sepanjang rel elektrik pada kecepatan sangat tinggi.
AS sudah mengembangkan teknologi railgunnya sendiri dalam 10 tahun terakhir.
Dalam uji coba, protipe senjata ini bisa menembakkan proyektil peluru dalam kecepatan 7.800 km per jam atau lebih dari 6 Mach, dengan jangkauan 150 km.
Tetapi setelah menghabiskan dana 500 miliar dolar AS untuk proyek ini, pemerintah AS mencabut proyek ini tahun lalu.
Jika foto-foto itu benar maka China menjadi negara pertama yang mengembangkan senjata super itu, tulis jurnal New Scientist dalam lamannya.
Bukan hanya itu perkembangan baru itu akan memicu perlombaan senjata antara AS dan China di Asia.
"Railgun" adalah senjata super yang memanfaatkan daya elektromagnetik untuk menembakkan proyektil di sepanjang rel elektrik pada kecepatan sangat tinggi.
AS sudah mengembangkan teknologi railgunnya sendiri dalam 10 tahun terakhir.
Dalam uji coba, protipe senjata ini bisa menembakkan proyektil peluru dalam kecepatan 7.800 km per jam atau lebih dari 6 Mach, dengan jangkauan 150 km.
Tetapi setelah menghabiskan dana 500 miliar dolar AS untuk proyek ini, pemerintah AS mencabut proyek ini tahun lalu.
Credit antaranews.com
Intelijen: Korut gunakan kedutaan di Berlin untuk dapatkan teknologi nuklir
Berlin (CB) - Kepala badan intelijen dalam negeri Jerman,
Sabtu (3/2), mengungkapkan bahwa Korea Utara memperoleh peralatan dan
teknologi untuk program nuklir dan senjata melalui kedutaan mereka di
Berlin.
Kepala BfV Hans-Georg Maassen menyatakan: "Kami telah memperhatikan bahwa banyak aktivitas pengadaan telah dilakukan dari kedutaan."
"Menurut kami, pengadaan itu untuk program rudal, tetapi sebagian juga untuk program nuklir," tambah Maassen dalam wawancaranya dengan saluran televisi umum Jerman ARD, yang akan disiarkan pada Senin.
Meski informasi yang sebenarnya tentang teknologi itu tidak dirinci, kepala intelijen tersebut mengatakan bahwa perlengkapan itu akan digunakan untuk tujuan sipil dan militer.
"Ketika kami melihat hal seperti itu, kami menghentikan mereka. Namun, kami tidak bisa memastikan bahwa kami dapat memblokir setiap upaya," katanya seperti dikutip AFP.
Badan intelijen dalam negeri Jerman memperoleh petunjuk tentang pengadaan teknologi tersebut pada 2016 dan 2017, menurut penyelidikan ARD.
Pada 2014, mereka mengatakan bahwa diplomat Korea Utara mencoba memperoleh peralatan yang digunakan dalam pengembangan senjata kimia.
Kepala BfV Hans-Georg Maassen menyatakan: "Kami telah memperhatikan bahwa banyak aktivitas pengadaan telah dilakukan dari kedutaan."
"Menurut kami, pengadaan itu untuk program rudal, tetapi sebagian juga untuk program nuklir," tambah Maassen dalam wawancaranya dengan saluran televisi umum Jerman ARD, yang akan disiarkan pada Senin.
Meski informasi yang sebenarnya tentang teknologi itu tidak dirinci, kepala intelijen tersebut mengatakan bahwa perlengkapan itu akan digunakan untuk tujuan sipil dan militer.
"Ketika kami melihat hal seperti itu, kami menghentikan mereka. Namun, kami tidak bisa memastikan bahwa kami dapat memblokir setiap upaya," katanya seperti dikutip AFP.
Badan intelijen dalam negeri Jerman memperoleh petunjuk tentang pengadaan teknologi tersebut pada 2016 dan 2017, menurut penyelidikan ARD.
Pada 2014, mereka mengatakan bahwa diplomat Korea Utara mencoba memperoleh peralatan yang digunakan dalam pengembangan senjata kimia.
Credit antaranews.com
Korut Disebut Beli Teknologi Nuklir di Pasar Gelap Jerman
Korea Utara diduga memperoleh teknologi program senjata nuklir lewat kedutaan besarnya di Berlin, Jerman. ( KCNA/via REUTERS)
"Menurut pandangan kami, dari sana (Kedutaan Korut di Berlin) pengadaan terjadi, terkait program rudal dan nuklir," kata Kepala BfV, Hans Georg Maassen kepada ARD, televisi afiliasi CNN, Minggu (4/2).
"Jika kami menemukan hal-hal itu, kami menghentikannya, tapi kami tidak dapat menjamin semua kasus dapat dicegah," kata Maassens menjelang film dokumenter tentang program nuklir Korea Utara akan ditayangkan, Senin (5/2).
Maassen mengatakan otoritas meyakini bagian-bagian dari program senjata nuklir Korea Utara "diperoleh melalui pembeli bayangan atau pasar gelap di luar negeri, yang kemudian mereka beli di Jerman."
Kebanyakan pembelian tersebut adalah barang-barang "dual-use" atau yang bisa digunakan untuk tujuan sipil dan militer.
Menurut film dokumenter itu, otoritas Jerman memiliki bukti pembelian produk yang ditujukan untuk program rudal nuklir Korea Utara pada 2016 dan 2017.
Laporan itu juga menyebut bahwa seorang diplomat Korea Utara berusaha mendapatkan sebuah monitor untuk mengukur emisi gas selama produksi senjata kimia pada 2014.
Menurut CNN, belum ada pihak Korea Utara yang dapat dihubungi untuk. memberikan komentar atas laporan tersebut.
Korea Utara menantang sanksi multilateral dan bilateral atas program rudal dan nuklirnya, yang bertujuan mengembangkan rudal berhulu ledak nuklir yang mampu menyerang Amerika Serikat.
Credit cnnindonesia.com
Pemberontak Suriah tembak jatuh pesawat Rusia
Amman/Moskow (CB) - Para pemberontak Suriah menembak jatuh
sebuah pesawat tempur Rusia pada Sabtu dan membunuh pilotnya di darat
setelah ia melepaskan diri dari pesawat itu, kata Kementerian Pertahanan
Rusia dan para pemberontak Suriah.
Jet tempur SU-25 jatuh di sebuah kawasan Provinsi Idlib, di bagian utara Suriah, yang dihujani serangan-serangan udara. Pertempuran di darat antara pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia dan Iran, dan kelompok-kelompok oposisi Presiden Bashar al-Assad juga berkecamuk di kawasan tersebut.
Orang-orang Suriah yang menentang Presiden Bashar memandang Rusia sebagai pasukan yang melakukan invasi dan dipersalahkan atas kematian ribuan warga sipil sejak Moskow bergabung dalam perang itu di pihak pemerintah tahun 2015.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan telah melihat laporan-laporan mengenai insiden tersebut dan dugaan-dugaan bahwa AS menyediakan peluru-peluru kendali kepada kelompok-kelompok di Suriah.
"AS tidak pernah menyediakan rudal MANPAD kepada kelompok manapun di Suriah, dan kami sangat mencemaskan senjata-senjata itu digunakan," kata Heather Nauert, wanita juru bicara Deplu. "Solusi atas kekerasan itu ialah kembali ke proses Jenewa sesegera mungkin dan kami menyerukan Rusia agar tetap pada komitmennya terkait masalah itu."
Pesawat Rusia tersebut ditembak jatuh di atas kota Khan al-Subl dekat kota Saraqeb, dekat dengan jalan utama tempat tentara Suriah dan milisi dukungan Iran berusaha untuk bergerak maju, kata seorang sumber peemberontak.
Walaupun pilot Rusia itu berusaha meloloskan diri ketika pesawatnya jatuh, dia dibunuh oleh para pemberontak yang berusaha menangkapnya, kata sumber tersebut.
Tharir al-Sham, kelompok pejuang yang dipelopori bekas cabang Alqaida Suriah, mengaku bertanggung jawab atas penembakan pesawat tersebut hingga jatuh di media sosial, dengan menyatakan salah seorang pejuangnya berhasil menembak langsung dengan rudal anti pesawat yang dipanggulnya.
"Inilah tugas paling terakhir yang kami lakukan untuk balas dendam. Biarlah para penyerbu kriminal tahu bahwa ruang udara kami bukan untuk piknik dan mereka tidak akan milintas tanpa membayar, insya Allah," kata Mahmoud Turkomani, komandan senior dalam pernyataan yang dikeluarkan kelompok tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan pesawat itu ditembak jatuh setelah terkena serangan rudal permukaan-ke-udara portabel. Pilot itu melaporkan dia berhasil keluar dari pesawat dengan parasut, katanya, dan kemudian dia dibunuh di darat.
"Pilot itu gugur dalam suatu perkelahian melawan para teroris," kata kementerian tersebut.
Kantor berita TASS yang mengutip Kemhan Rusia melaporkan Moskoww membalas dengan melancarkan serangan menggunakan senjata dengan ketepatan tinggi yang tak disebutkan. Dalam serangan itu lebih 30 militan tewas di sebuah kawasan di Idlib, tempat pesawat itu jatuh.
Oposisi Suriah menyiarkan foto di media sosial yang bertujuan untuk menunjukkan puing-puing pesawat tersebut dan jasad pilot yang dikelilingi para pejuang.
Para pejuang mengatakan pesawat yang dijatuhkan itu ikut serta dalam serangan-serangan yang menyasar konvoi-konvoi warga sipil. Mereka melarikan diri dengan menggunakan jalan bebas hambatan utama dari desa-desa yang tentara dan para milisi asing kendalikan, demikian Reuters melaporkan.
Jet tempur SU-25 jatuh di sebuah kawasan Provinsi Idlib, di bagian utara Suriah, yang dihujani serangan-serangan udara. Pertempuran di darat antara pasukan pemerintah Suriah yang didukung Rusia dan Iran, dan kelompok-kelompok oposisi Presiden Bashar al-Assad juga berkecamuk di kawasan tersebut.
Orang-orang Suriah yang menentang Presiden Bashar memandang Rusia sebagai pasukan yang melakukan invasi dan dipersalahkan atas kematian ribuan warga sipil sejak Moskow bergabung dalam perang itu di pihak pemerintah tahun 2015.
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat menyatakan telah melihat laporan-laporan mengenai insiden tersebut dan dugaan-dugaan bahwa AS menyediakan peluru-peluru kendali kepada kelompok-kelompok di Suriah.
"AS tidak pernah menyediakan rudal MANPAD kepada kelompok manapun di Suriah, dan kami sangat mencemaskan senjata-senjata itu digunakan," kata Heather Nauert, wanita juru bicara Deplu. "Solusi atas kekerasan itu ialah kembali ke proses Jenewa sesegera mungkin dan kami menyerukan Rusia agar tetap pada komitmennya terkait masalah itu."
Pesawat Rusia tersebut ditembak jatuh di atas kota Khan al-Subl dekat kota Saraqeb, dekat dengan jalan utama tempat tentara Suriah dan milisi dukungan Iran berusaha untuk bergerak maju, kata seorang sumber peemberontak.
Walaupun pilot Rusia itu berusaha meloloskan diri ketika pesawatnya jatuh, dia dibunuh oleh para pemberontak yang berusaha menangkapnya, kata sumber tersebut.
Tharir al-Sham, kelompok pejuang yang dipelopori bekas cabang Alqaida Suriah, mengaku bertanggung jawab atas penembakan pesawat tersebut hingga jatuh di media sosial, dengan menyatakan salah seorang pejuangnya berhasil menembak langsung dengan rudal anti pesawat yang dipanggulnya.
"Inilah tugas paling terakhir yang kami lakukan untuk balas dendam. Biarlah para penyerbu kriminal tahu bahwa ruang udara kami bukan untuk piknik dan mereka tidak akan milintas tanpa membayar, insya Allah," kata Mahmoud Turkomani, komandan senior dalam pernyataan yang dikeluarkan kelompok tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia juga mengatakan pesawat itu ditembak jatuh setelah terkena serangan rudal permukaan-ke-udara portabel. Pilot itu melaporkan dia berhasil keluar dari pesawat dengan parasut, katanya, dan kemudian dia dibunuh di darat.
"Pilot itu gugur dalam suatu perkelahian melawan para teroris," kata kementerian tersebut.
Kantor berita TASS yang mengutip Kemhan Rusia melaporkan Moskoww membalas dengan melancarkan serangan menggunakan senjata dengan ketepatan tinggi yang tak disebutkan. Dalam serangan itu lebih 30 militan tewas di sebuah kawasan di Idlib, tempat pesawat itu jatuh.
Oposisi Suriah menyiarkan foto di media sosial yang bertujuan untuk menunjukkan puing-puing pesawat tersebut dan jasad pilot yang dikelilingi para pejuang.
Para pejuang mengatakan pesawat yang dijatuhkan itu ikut serta dalam serangan-serangan yang menyasar konvoi-konvoi warga sipil. Mereka melarikan diri dengan menggunakan jalan bebas hambatan utama dari desa-desa yang tentara dan para milisi asing kendalikan, demikian Reuters melaporkan.
Credit antaranews.com
Israel serang posisi Hamas di Gaza
Kota Gaza, Wilayah Palestina (CB) - Pasukan Israel
menyerang posisi Hamas di Gaza pada Jumat pagi, setelah satu roket
ditembakkan dari daerah kantong Palestina itu.
"Satu pesawat menyasar pos pengintaian Hamas di Jalur Gaza," menurut pernyataan militer yang dikutip kantor berita AFP.
Serangan itu terjadi di dekat Beit Hanoun di utara wilayah tersebut. Tidak ada laporan mengenai korban meski beberapa rumah di dekatnya rusak.
Warga setempat Mohamed Abu Jarad mengatakan dia dan keluarganya terpaksa melarikan diri dari rumah mereka setelah ada dua tembakan rudal.
Serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah sebuah roket ditembakkan ke Israel dari Gaza tanpa menyebabkan kerusakan.
Roket-roket semacam itu biasanya tidak ditembakkan oleh Hamas, kelompok Islam yang menguasai wilayah tersebut, namun oleh kelompok radikal kecil.
Namun Israel menganggap Hamas, yang bertempur dalam tiga perang dengan Israel sejak 2008, bertanggung jawab atas setiap serangan yang berasal dari Gaza.
"Satu pesawat menyasar pos pengintaian Hamas di Jalur Gaza," menurut pernyataan militer yang dikutip kantor berita AFP.
Serangan itu terjadi di dekat Beit Hanoun di utara wilayah tersebut. Tidak ada laporan mengenai korban meski beberapa rumah di dekatnya rusak.
Warga setempat Mohamed Abu Jarad mengatakan dia dan keluarganya terpaksa melarikan diri dari rumah mereka setelah ada dua tembakan rudal.
Serangan tersebut terjadi beberapa jam setelah sebuah roket ditembakkan ke Israel dari Gaza tanpa menyebabkan kerusakan.
Roket-roket semacam itu biasanya tidak ditembakkan oleh Hamas, kelompok Islam yang menguasai wilayah tersebut, namun oleh kelompok radikal kecil.
Namun Israel menganggap Hamas, yang bertempur dalam tiga perang dengan Israel sejak 2008, bertanggung jawab atas setiap serangan yang berasal dari Gaza.
Credit antaranews.com
Jumat, 02 Februari 2018
Dinyatakan Musuh AS oleh Trump, Ini Reaksi Indonesia
JAKARTA
- Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri (Kemlu) angkat
bicara soal pidato kenegaraan pertama Presiden Amerika Serikat (AS)
Donald John Trump yang kembali menyinggung krisis Yerusalem. Dalam
pidatonya, Trump menyatakan 128 negara yang menentang pengakuan AS atas
Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel merupakan musuh.
Indonesia adalah bagian dari 128 negara yang mendukung resolusi soal pembatalan status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Kemlu menyatakan, posisi Indonesia tidak berubah meski presiden AS membuat pernyataan seperti itu.
”Posisi Indonesia terkait masalah Palestina dan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina tidak pernah berubah, dan secara konsisten kita nyatakan itu selama berpuluh-puluh tahun, baik di tingkat bilateral atau pun multilateral,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir, dalam briefing mingguan Kemlu pada Kamis (1/2/2018).
”Apapun pernyataan yang mereka sampaikan, dan langkah yang mereka lakukan, mereka sudah mengerti posisi Indonesia,” ujar diplomat Indonesia tersebut.
Terkait dengan hubungan antara Indonesia dan AS, Arrmanatha mengklaim masih terjalin sangat baik. Indikasinya, kata dia, terlihat dari banyaknya komunikasi yang dilakukan oleh pejabat kedua negara, termasuk antara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson yang turut membahas krisis Palestina.
Selain komunikasi rutin, kedatangan Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis ke Indonesia pada awal tahun ini juga menjadi bukti lain bahwa hubungan kedua negara masih baik.
Sebelumnya diberitakan bahwa sebelum dibacakan, naskah pidato kenegaraan Trump sudah menyebar ke media. “Puluhan negara memilih di Majelis Umum PBB melawan hak kedaulatan Amerika untuk membuat pengakuan ini,” bunyi pidato Trump.
”Pembayar pajak Amerika dengan murah hati mengirim uang bantuan miliaran dolar ke negara yang sama setiap tahun. Karena itulah, malam ini, saya meminta Kongres untuk mengeluarkan undang-undang untuk membantu memastikan dolar bantuan luar negeri Amerika selalu melayani kepentingan Amerika, dan hanya tertuju ke teman-teman Amerika,” lanjut pidato Trump.”Bukan musuh Amerika,” lanjut pidato tersebut.
Pernyataan dalam pidato Trump itu terang-terangan melabeli 128 negara yang menentang Yerusalem Ibu Kota Israel sebagai musuh AS.
Indonesia adalah bagian dari 128 negara yang mendukung resolusi soal pembatalan status Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Kemlu menyatakan, posisi Indonesia tidak berubah meski presiden AS membuat pernyataan seperti itu.
”Posisi Indonesia terkait masalah Palestina dan dukungan Indonesia terhadap kemerdekaan Palestina tidak pernah berubah, dan secara konsisten kita nyatakan itu selama berpuluh-puluh tahun, baik di tingkat bilateral atau pun multilateral,” kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia Arrmanatha Christiawan Nasir, dalam briefing mingguan Kemlu pada Kamis (1/2/2018).
”Apapun pernyataan yang mereka sampaikan, dan langkah yang mereka lakukan, mereka sudah mengerti posisi Indonesia,” ujar diplomat Indonesia tersebut.
Terkait dengan hubungan antara Indonesia dan AS, Arrmanatha mengklaim masih terjalin sangat baik. Indikasinya, kata dia, terlihat dari banyaknya komunikasi yang dilakukan oleh pejabat kedua negara, termasuk antara Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson yang turut membahas krisis Palestina.
Selain komunikasi rutin, kedatangan Menteri Pertahanan AS James Norman Mattis ke Indonesia pada awal tahun ini juga menjadi bukti lain bahwa hubungan kedua negara masih baik.
Sebelumnya diberitakan bahwa sebelum dibacakan, naskah pidato kenegaraan Trump sudah menyebar ke media. “Puluhan negara memilih di Majelis Umum PBB melawan hak kedaulatan Amerika untuk membuat pengakuan ini,” bunyi pidato Trump.
”Pembayar pajak Amerika dengan murah hati mengirim uang bantuan miliaran dolar ke negara yang sama setiap tahun. Karena itulah, malam ini, saya meminta Kongres untuk mengeluarkan undang-undang untuk membantu memastikan dolar bantuan luar negeri Amerika selalu melayani kepentingan Amerika, dan hanya tertuju ke teman-teman Amerika,” lanjut pidato Trump.”Bukan musuh Amerika,” lanjut pidato tersebut.
Pernyataan dalam pidato Trump itu terang-terangan melabeli 128 negara yang menentang Yerusalem Ibu Kota Israel sebagai musuh AS.
Credit sindonews.com
Selain Indonesia, Ini Negara Penentang AS soal Resolusi Yerusalem
NEW YORK
- Mayoritas negara anggota PBB dalam sidang darurat Majelis Umum telah
memilih menolak pengakuan sepihak Amerika Serikat (AS) atas Yerusalem
sebagai Ibu Kota Israel. Indonesia termasuk di barisan yang menentang AS
dengan mendukung resolusi pembatalan status Yerusalem.
Total 128 negara memilih mendukung resolusi yang berisi penolakan keputusan kontroversial Presiden AS Donald Trump soal Yerusalem pada 6 Desember 2017 lalu. Sembilan negara menentang resolusi atau pro-AS dan 35 negara lainnya memilih abstain.
SINDOnews, pada Jumat (22/12/2017), merinci daftar negara-negara pro dan anti-AS dalam resolusi Yerusalem. Berikut rinciannya;
128 Negara Pendukung Resolusi Yerusalem atau Penentang AS
1. Afghanistan
2. Albania
3. Aljazair
4. Andorra
5. Angola
6. Armenia
7. Austria
8. Azerbaijan
9. Bahrain
10. Bangladesh
11. Barbados
12. Belarus
13. Belgia
14. Belize
15. Bolivia
16. Botswana
17. Brasil
18. Brunei
19. Bulgaria
20. Burkina Faso
21. Burundi
22. Cabo Verde
23. Kamboja
24. Chad
25. Cile
26. China
27. Komoro
28. Kongo
29. Kosta Rika
30. Pantai Gading
31. Kuba
32. Siprus
33. Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara)
34. Denmark
35. Djibouti
36. Dominika
37. Ekuador
38. Mesir
39. Eritrea
40. Estonia
41. Ethiopia
42. Finlandia
43. Prancis
44. Gabon
45. Gambia
46. Jerman
47. Ghana
48. Yunani
49. Grenada
50. Guinea
51. Guyana
52. Islandia
53. India
54. Indonesia
55. Iran
56. Irak
57. Irlandia
58. Italia
59. Jepang
60. Yordania
61. Kazakhstan
62. Kuwait
63. Kyrgyzstan
64. Laos
65. Lebanon
66. Liberia
67. Libya
68. Liechtenstein
69. Lituania
70. Luksemburg
71. Madagaskar
72. Malaysia
73. Maladewa
74. Mali
75. Malta
76. Mauritania
77. Mauritius
78. Monako
79. Montenegro
80. Maroko
81. Mozambik
82. Namibia
83. Nepal
84. Belanda
85. Selandia Baru
86. Nikaragua
87. Niger
88. Nigeria
89. Norwegia
90. Oman
91. Pakistan
92. Papua Nugini
93. Peru
94. Portugal
95. Qatar
96. Republik Korea (Korea Selatan)
97. Rusia
98. Saint Vincent dan Grenadines
99. Arab Saudi
100. Senegal
101. Serbia
102. Seychelles
103. Singapura
104. Slowakia
105. Slovenia
106. Somalia
107. Afrika Selatan
108. Spanyol
109. Sri Lanka
110. Sudan
111. Suriname
112. Swedia
113. Swiss
114. Suriah
115. Tajikistan
116. Thailand
117. Eks Yugoslavia Republik Macedonia
118. Tunisia
119. Turki
120. Uni Emirat Arab
121. Inggris
122. Republik Tanzania
123. Uruguay
124. Uzbekistan
125. Venezuela
126. Vietnam
127. Yaman
128. Zimbabwe
9 Negara Penentang Resolusi Yerusalem atau Pro-AS
1. Guatemala
2. Honduras
3. Israel
4. Kepulauan Marshall
5. Mikronesia
6. Nauru
7. Palau
8. Togo
9. Amerika Serikat
35 Negara Abstain Resolusi Yerusalem
1. Antigua-Barbuda
2. Argentina
3. Australia
4. Bahama
5. Benin
6. Bhutan
7. Bosnia-Herzegovina
8. Kamerun
9. Kanada
10. Kolombia
11. Kroasia
12. Republik Ceko
13. Republik Dominika
14. Equatorial Guinea
15. Fiji
16. Haiti
17. Hungaria
18. Jamaika
19. Kiribati
20. Latvia
21. Lesotho
22. Malawi
23. Meksiko
24. Panama
25. Paraguay
26. Filipina
27. Polandia
28. Rumania
29. Rwanda
30. Kepulauan Solomon
31. Sudan Selatan
32. Trinidad-Tobago
33. Tuvalu
34. Uganda
35. Vanuatu
Total 128 negara memilih mendukung resolusi yang berisi penolakan keputusan kontroversial Presiden AS Donald Trump soal Yerusalem pada 6 Desember 2017 lalu. Sembilan negara menentang resolusi atau pro-AS dan 35 negara lainnya memilih abstain.
SINDOnews, pada Jumat (22/12/2017), merinci daftar negara-negara pro dan anti-AS dalam resolusi Yerusalem. Berikut rinciannya;
128 Negara Pendukung Resolusi Yerusalem atau Penentang AS
1. Afghanistan
2. Albania
3. Aljazair
4. Andorra
5. Angola
6. Armenia
7. Austria
8. Azerbaijan
9. Bahrain
10. Bangladesh
11. Barbados
12. Belarus
13. Belgia
14. Belize
15. Bolivia
16. Botswana
17. Brasil
18. Brunei
19. Bulgaria
20. Burkina Faso
21. Burundi
22. Cabo Verde
23. Kamboja
24. Chad
25. Cile
26. China
27. Komoro
28. Kongo
29. Kosta Rika
30. Pantai Gading
31. Kuba
32. Siprus
33. Republik Rakyat Demokratik Korea (Korea Utara)
34. Denmark
35. Djibouti
36. Dominika
37. Ekuador
38. Mesir
39. Eritrea
40. Estonia
41. Ethiopia
42. Finlandia
43. Prancis
44. Gabon
45. Gambia
46. Jerman
47. Ghana
48. Yunani
49. Grenada
50. Guinea
51. Guyana
52. Islandia
53. India
54. Indonesia
55. Iran
56. Irak
57. Irlandia
58. Italia
59. Jepang
60. Yordania
61. Kazakhstan
62. Kuwait
63. Kyrgyzstan
64. Laos
65. Lebanon
66. Liberia
67. Libya
68. Liechtenstein
69. Lituania
70. Luksemburg
71. Madagaskar
72. Malaysia
73. Maladewa
74. Mali
75. Malta
76. Mauritania
77. Mauritius
78. Monako
79. Montenegro
80. Maroko
81. Mozambik
82. Namibia
83. Nepal
84. Belanda
85. Selandia Baru
86. Nikaragua
87. Niger
88. Nigeria
89. Norwegia
90. Oman
91. Pakistan
92. Papua Nugini
93. Peru
94. Portugal
95. Qatar
96. Republik Korea (Korea Selatan)
97. Rusia
98. Saint Vincent dan Grenadines
99. Arab Saudi
100. Senegal
101. Serbia
102. Seychelles
103. Singapura
104. Slowakia
105. Slovenia
106. Somalia
107. Afrika Selatan
108. Spanyol
109. Sri Lanka
110. Sudan
111. Suriname
112. Swedia
113. Swiss
114. Suriah
115. Tajikistan
116. Thailand
117. Eks Yugoslavia Republik Macedonia
118. Tunisia
119. Turki
120. Uni Emirat Arab
121. Inggris
122. Republik Tanzania
123. Uruguay
124. Uzbekistan
125. Venezuela
126. Vietnam
127. Yaman
128. Zimbabwe
9 Negara Penentang Resolusi Yerusalem atau Pro-AS
1. Guatemala
2. Honduras
3. Israel
4. Kepulauan Marshall
5. Mikronesia
6. Nauru
7. Palau
8. Togo
9. Amerika Serikat
35 Negara Abstain Resolusi Yerusalem
1. Antigua-Barbuda
2. Argentina
3. Australia
4. Bahama
5. Benin
6. Bhutan
7. Bosnia-Herzegovina
8. Kamerun
9. Kanada
10. Kolombia
11. Kroasia
12. Republik Ceko
13. Republik Dominika
14. Equatorial Guinea
15. Fiji
16. Haiti
17. Hungaria
18. Jamaika
19. Kiribati
20. Latvia
21. Lesotho
22. Malawi
23. Meksiko
24. Panama
25. Paraguay
26. Filipina
27. Polandia
28. Rumania
29. Rwanda
30. Kepulauan Solomon
31. Sudan Selatan
32. Trinidad-Tobago
33. Tuvalu
34. Uganda
35. Vanuatu
Credit sindonews.com
Trump: Negara yang Menentang Keputusan Soal Yerusalem adalah Musuh
Credit REPUBLIKA.CO.ID
Trump Nyatakan 128 Negara Musuh AS, Termasuk Indonesia
WASHINGTON
- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump melalui pidato kenegaraan
pertamanya menyatakan 128 negara sebagai musuh karena menentang
langkahnya untuk mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Dari 128
negara itu, Indonesia termasuk di dalamnya.
Pidato kenegaraan (State of the Union address) pertama Trump disampaikan di Capitol Hill di Washington DC, Selasa malam waktu setempat. Berbagai isu dunia, mulai dari krisis nuklir Korea Utara hingga krisis Yerusalem dia singgung.
Seperti diketahui, pada 6 Desember 2017 Trump mengumumkan bahwa AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan segera memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke kota suci tersebut. Pengakuan sepihak AS memicu kemarahan masyarakat internasional, terutama di dunia Muslim dan Arab.
Tak lama setelah itu, mayoritas anggota PBB dalam voting di Majelis Umum PBB (UNGA) memilih menolak pengakuan sepihak Trump tersebut. Sebanyak 128 negara mendukung resolusi yang diajukan Mesir untuk membatalkan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Sebanyak 35 negara lainnya abstain dan tujuh negara termasuk AS dan Israel menentang resolusi.
Kekalahan kubu AS dan Israel dalam voting itu membuat pemerintah Trump marah. Washington lantas mengancam akan memotong dana untuk PBB dan dana bantuan untuk Palestina.
Sebelum dibacakan, naskah pidato kenegaraan Trump sudah menyebar ke media. “Puluhan negara memilih di Majelis Umum PBB melawan hak kedaulatan Amerika untuk membuat pengakuan ini,” bunyi pidato Trump.
”Pembayar pajak Amerika dengan murah hati mengirim uang bantuan miliaran dolar ke negara yang sama setiap tahun. Karena itulah, malam ini, saya meminta Kongres untuk mengeluarkan undang-undang untuk membantu memastikan dolar bantuan luar negeri Amerika selalu melayani kepentingan Amerika, dan hanya tertuju ke teman-teman Amerika,” lanjut pidato Trump.”Bukan musuh Amerika,” lanjut pidato tersebut.
Pernyataan dalam pidato Trump itu terang-terangan melabel 128 negara yang menentang Yerusalem Ibu Kota Israel sebagai musuh AS.
AS biasanya membatasi definisinya tentang "musuh" hanya untuk menyebut negara yang dianggap sebagai sponsor terorisme. Departemen Luar Negeri AS telah mencantumkan negara-negara yang dianggap musuh AS yakni, Iran, Korea Utara, Sudan dan Suriah.
”Saya tidak akan mengkarakterisasi kata-kata presiden,” kata Departemen Luar Negeri AS melalui seorang juru bicara kepada Al Jazeera terkait penyebutan 128 negara sebagai musuh AS, yang dilansir Kamis (1/2/2018).
“Pemungutan suara UNGA adalah resolusi yang tidak mengikat yang tidak melakukan apapun untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina atau memajukan tujuan perdamaian,” lanjut departemen tersebut.
Pidato kenegaraan (State of the Union address) pertama Trump disampaikan di Capitol Hill di Washington DC, Selasa malam waktu setempat. Berbagai isu dunia, mulai dari krisis nuklir Korea Utara hingga krisis Yerusalem dia singgung.
Seperti diketahui, pada 6 Desember 2017 Trump mengumumkan bahwa AS mengakui Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel dan segera memindahkan kedutaan AS dari Tel Aviv ke kota suci tersebut. Pengakuan sepihak AS memicu kemarahan masyarakat internasional, terutama di dunia Muslim dan Arab.
Tak lama setelah itu, mayoritas anggota PBB dalam voting di Majelis Umum PBB (UNGA) memilih menolak pengakuan sepihak Trump tersebut. Sebanyak 128 negara mendukung resolusi yang diajukan Mesir untuk membatalkan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai Ibu Kota Israel. Sebanyak 35 negara lainnya abstain dan tujuh negara termasuk AS dan Israel menentang resolusi.
Kekalahan kubu AS dan Israel dalam voting itu membuat pemerintah Trump marah. Washington lantas mengancam akan memotong dana untuk PBB dan dana bantuan untuk Palestina.
Sebelum dibacakan, naskah pidato kenegaraan Trump sudah menyebar ke media. “Puluhan negara memilih di Majelis Umum PBB melawan hak kedaulatan Amerika untuk membuat pengakuan ini,” bunyi pidato Trump.
”Pembayar pajak Amerika dengan murah hati mengirim uang bantuan miliaran dolar ke negara yang sama setiap tahun. Karena itulah, malam ini, saya meminta Kongres untuk mengeluarkan undang-undang untuk membantu memastikan dolar bantuan luar negeri Amerika selalu melayani kepentingan Amerika, dan hanya tertuju ke teman-teman Amerika,” lanjut pidato Trump.”Bukan musuh Amerika,” lanjut pidato tersebut.
Pernyataan dalam pidato Trump itu terang-terangan melabel 128 negara yang menentang Yerusalem Ibu Kota Israel sebagai musuh AS.
AS biasanya membatasi definisinya tentang "musuh" hanya untuk menyebut negara yang dianggap sebagai sponsor terorisme. Departemen Luar Negeri AS telah mencantumkan negara-negara yang dianggap musuh AS yakni, Iran, Korea Utara, Sudan dan Suriah.
”Saya tidak akan mengkarakterisasi kata-kata presiden,” kata Departemen Luar Negeri AS melalui seorang juru bicara kepada Al Jazeera terkait penyebutan 128 negara sebagai musuh AS, yang dilansir Kamis (1/2/2018).
“Pemungutan suara UNGA adalah resolusi yang tidak mengikat yang tidak melakukan apapun untuk menyelesaikan konflik Israel-Palestina atau memajukan tujuan perdamaian,” lanjut departemen tersebut.
Credit sindonews.com
Israel tolak laporan PBB tentang perusahaan terkait pemukiman
Jenewa (CB) - Kantor hak asasi manusia Perserikatan
Bangsa-Bangsa, Rabu, mengatakan telah mengidentifikasi 206 perusahaan
yang melakukan bisnis yang terkait dengan permukiman Israel yang tidak
sah di Tepi Barat.
Lembaga itu juga mendesak mereka untuk menghindari terlibat dalam "meluasnya" pelanggaran terhadap orang Palestina
Israel khawatir perusahaan yang terdaftar di "daftar hitam" Perserikatan Bangsa Bangsa bisa jadi target boikot atau divestasi yang ditujukan untuk memberikan tekanan pada permukimannya, yang oleh sebagian besar negara dan lembaga dunia dinilai sebagai ilegal
"Bisnis memainkan peran sentral dalam melanjutkan pembentukan, pemeliharaan dan perluasan pemukiman Israel," kata laporan PBB.
"Dengan berbuat demikian, mereka berkontribusi terhadap penyitaan tanah oleh Israel, memfasilitasi pemindahan penduduknya ke Wilayah Pendudukan Palestina dan terlibat dalam eksploitasi sumber daya alam Palestina," katanya.
Mayoritas perusahaan atau 143 berdomisili di Israel atau permukiman, diikuti 22 di Amerika Serikat, katanya. Sisanya berbasis di 19 negara lain, termasuk Jerman, Belanda, Prancis dan Inggris.
Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa itu tidak menyebutkan nama perusahaan dan mengatakan bahwa database-nya belum lengkap.
Duta Besar Israel, Aviva Raz Shechter, mengatakan bahwa pemerintahnya masih mempelajari laporan tersebut, yang diluncurkan oleh sebuah resolusi Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa pada Maret 2016, namun menolak konsep tersebut sebagai "pada dasarnya tidak sah".
"Ini di luar kompetensi dan wewenang Dewan Hak Asasi Manusia untuk menangani daftar hitam .... Ini adalah bagian dari bias untuk mencoba mendelegitimasi Israel," Raz Shechter mengatakan kepada Reuters.
Israel tidak ingin melihat kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa Bangsa berada di "garis depan gerakan BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi)", katanya.
Raz Shechter menolak untuk membahas salah satu dari perusahaan atau mengatakan apakah ada yang milik negara. Ia menambahkan,
"perusahaan tidak terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum."
Sekutu utama Israel, Amerika Serikat, mengatakan 47 anggota
Dewan Hak Asasi Manusia itu berisi lawan-lawan Israel. Duta besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa Bangsa Nikki Haley mengatakan pada dewan itu pada Juni bahwa Amerika Serikat mengkaji ulang partisipasinya karena "bias anti-Israel yang kronis" di forum itu.
Haley mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu bahwa sementara laporan itu "dengan bijaksana menahan diri untuk tidak mencantumkan perusahaan individual, fakta bahwa laporan tersebut dikeluarkan merupakan pengingat lain dari obsesi anti-Israel dewan."
`Tanggung Jawab Perusahaan`
Laporan tersebut mengatakan bahwa pekerjaan dalam memproduksi database Perserikatan Bangsa Bangsa "tidak dimaksudkan sebagai proses peradilan dalam bentuk apapun".
Namun, bisnis yang beroperasi di wilayah pendudukan memiliki tanggung jawab perusahaan untuk melakukan kewajibannya dan mempertimbangkan apakah mungkin untuk terlibat dalam lingkungan semacam itu dengan cara yang menghormati hak asasi manusia, katanya.
Mandat kantor adalah untuk mengidentifikasi bisnis yang terlibat dalam pembangunan permukiman, pengawasan, layanan
termasuk transportasi, dan operasi perbankan dan keuangan seperti pinjaman untuk perumahan.
Pelanggaran yang terkait dengan permukiman itu "meresap
dan menghancurkan, mencapai setiap aspek kehidupan Palestina, "kata laporan tersebut. Pernyataan tersebut menyebutkan pembatasan kebebasan beragama, gerakan dan pendidikan serta kurangnya akses terhadap tanah, air dan pekerjaan.
Laporan tersebut harus diperdebatkan di sesi Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa pada 26 Februari sampai 23 Maret, demikian Reuters.
Lembaga itu juga mendesak mereka untuk menghindari terlibat dalam "meluasnya" pelanggaran terhadap orang Palestina
Israel khawatir perusahaan yang terdaftar di "daftar hitam" Perserikatan Bangsa Bangsa bisa jadi target boikot atau divestasi yang ditujukan untuk memberikan tekanan pada permukimannya, yang oleh sebagian besar negara dan lembaga dunia dinilai sebagai ilegal
"Bisnis memainkan peran sentral dalam melanjutkan pembentukan, pemeliharaan dan perluasan pemukiman Israel," kata laporan PBB.
"Dengan berbuat demikian, mereka berkontribusi terhadap penyitaan tanah oleh Israel, memfasilitasi pemindahan penduduknya ke Wilayah Pendudukan Palestina dan terlibat dalam eksploitasi sumber daya alam Palestina," katanya.
Mayoritas perusahaan atau 143 berdomisili di Israel atau permukiman, diikuti 22 di Amerika Serikat, katanya. Sisanya berbasis di 19 negara lain, termasuk Jerman, Belanda, Prancis dan Inggris.
Laporan Perserikatan Bangsa Bangsa itu tidak menyebutkan nama perusahaan dan mengatakan bahwa database-nya belum lengkap.
Duta Besar Israel, Aviva Raz Shechter, mengatakan bahwa pemerintahnya masih mempelajari laporan tersebut, yang diluncurkan oleh sebuah resolusi Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa pada Maret 2016, namun menolak konsep tersebut sebagai "pada dasarnya tidak sah".
"Ini di luar kompetensi dan wewenang Dewan Hak Asasi Manusia untuk menangani daftar hitam .... Ini adalah bagian dari bias untuk mencoba mendelegitimasi Israel," Raz Shechter mengatakan kepada Reuters.
Israel tidak ingin melihat kantor hak asasi manusia Perserikatan Bangsa Bangsa berada di "garis depan gerakan BDS (Boikot, Divestasi, Sanksi)", katanya.
Raz Shechter menolak untuk membahas salah satu dari perusahaan atau mengatakan apakah ada yang milik negara. Ia menambahkan,
"perusahaan tidak terlibat dalam kegiatan yang melanggar hukum."
Sekutu utama Israel, Amerika Serikat, mengatakan 47 anggota
Dewan Hak Asasi Manusia itu berisi lawan-lawan Israel. Duta besar Amerika Serikat untuk Perserikatan Bangsa Bangsa Nikki Haley mengatakan pada dewan itu pada Juni bahwa Amerika Serikat mengkaji ulang partisipasinya karena "bias anti-Israel yang kronis" di forum itu.
Haley mengatakan dalam sebuah pernyataan pada Rabu bahwa sementara laporan itu "dengan bijaksana menahan diri untuk tidak mencantumkan perusahaan individual, fakta bahwa laporan tersebut dikeluarkan merupakan pengingat lain dari obsesi anti-Israel dewan."
`Tanggung Jawab Perusahaan`
Laporan tersebut mengatakan bahwa pekerjaan dalam memproduksi database Perserikatan Bangsa Bangsa "tidak dimaksudkan sebagai proses peradilan dalam bentuk apapun".
Namun, bisnis yang beroperasi di wilayah pendudukan memiliki tanggung jawab perusahaan untuk melakukan kewajibannya dan mempertimbangkan apakah mungkin untuk terlibat dalam lingkungan semacam itu dengan cara yang menghormati hak asasi manusia, katanya.
Mandat kantor adalah untuk mengidentifikasi bisnis yang terlibat dalam pembangunan permukiman, pengawasan, layanan
termasuk transportasi, dan operasi perbankan dan keuangan seperti pinjaman untuk perumahan.
Pelanggaran yang terkait dengan permukiman itu "meresap
dan menghancurkan, mencapai setiap aspek kehidupan Palestina, "kata laporan tersebut. Pernyataan tersebut menyebutkan pembatasan kebebasan beragama, gerakan dan pendidikan serta kurangnya akses terhadap tanah, air dan pekerjaan.
Laporan tersebut harus diperdebatkan di sesi Dewan Hak Asasi Manusia Perserikatan Bangsa Bangsa pada 26 Februari sampai 23 Maret, demikian Reuters.
Credit antaranews.com
Pria radikal karena drama televisi tabraki jamaah di London
London (CB) - Seorang pria, yang memupuk kebencian terhadap
Muslim setelah ia menonton drama televisi soal kejahatan seksual
anak-anak yang melibatkan pria-pria Asia, pada Kamis dinyatakan bersalah
menabraki jamaah di luar sebuah masjid di London.
Tindakan pria bernama Darres Osborne, 48 tahun, tersebut menyebabkan satu orang tewas.
Osborne menabrakkan mobil sewaannya ke arah sekelompok Muslim. Para Muslim itu sedang berkumpul mengelilingi seorang ayah berputra enam, Makram Ali, 51, yang pingsan di dekat rumahnya setelah selesain mengikuti salat tarawih di Finsbury Park.
Osborne menewaskan Ali dan melukai 12 orang, yang dua di antaranya mengalami luka parah.
Di pengadilan Woolwich Crown, Osborn dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan dan percobaan pembunuhan. Kepolisian dan jaksa mengatakan kejahatan yang dilakukan Osborn itu adalah tindakan terorisme.
Kasus Osborne itu merupakan kejadian keempat dalam tiga bulan di Inggris yang dituding dilakukan teroris, diikuti dengan tiga serangan garis keras.
Osborne, yang sebelumnya tidak memperlihatkan dirinya memiliki pandangan beraliran kanan-jauh, membangun obsesinya terhadap Muslim setelah ia menonton program "Three Girls" di BBC.
Program itu merupakan sebuah drama yang disiarkan pada Mei tahun lalu soal peristiwa yang terjadi di Rochdale, Inggris utara, tempat para perempuan kulit putih mengalami pelecehan seksual oleh suatu gerombolan, yang sebagian besar beranggotakan pria-pria Inggris keturunan Pakistan.
Lebih lanjut, kebencian Osborne itu terkobar dengan pencarian daring soal tokoh-tokoh dan kelompok sayap kanan ekstrem, kata kepolisian.
Osborne akan dijatuhi vonis pada Jumat, demikian Reuters.
Tindakan pria bernama Darres Osborne, 48 tahun, tersebut menyebabkan satu orang tewas.
Osborne menabrakkan mobil sewaannya ke arah sekelompok Muslim. Para Muslim itu sedang berkumpul mengelilingi seorang ayah berputra enam, Makram Ali, 51, yang pingsan di dekat rumahnya setelah selesain mengikuti salat tarawih di Finsbury Park.
Osborne menewaskan Ali dan melukai 12 orang, yang dua di antaranya mengalami luka parah.
Di pengadilan Woolwich Crown, Osborn dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan dan percobaan pembunuhan. Kepolisian dan jaksa mengatakan kejahatan yang dilakukan Osborn itu adalah tindakan terorisme.
Kasus Osborne itu merupakan kejadian keempat dalam tiga bulan di Inggris yang dituding dilakukan teroris, diikuti dengan tiga serangan garis keras.
Osborne, yang sebelumnya tidak memperlihatkan dirinya memiliki pandangan beraliran kanan-jauh, membangun obsesinya terhadap Muslim setelah ia menonton program "Three Girls" di BBC.
Program itu merupakan sebuah drama yang disiarkan pada Mei tahun lalu soal peristiwa yang terjadi di Rochdale, Inggris utara, tempat para perempuan kulit putih mengalami pelecehan seksual oleh suatu gerombolan, yang sebagian besar beranggotakan pria-pria Inggris keturunan Pakistan.
Lebih lanjut, kebencian Osborne itu terkobar dengan pencarian daring soal tokoh-tokoh dan kelompok sayap kanan ekstrem, kata kepolisian.
Osborne akan dijatuhi vonis pada Jumat, demikian Reuters.
Credit antaranews.com
Ini Alasan Osborne, Tabraki Mobilnya ke Jamaah Muslim London
Credit REPUBLIKA.CO.ID
Tillerson Sebut Militer Venezuela dapat Gulingkan Maduro
AUSTIN
- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson, menaikkan
prospek bahwa militer Venezuela dapat memutuskan untuk menggulingkan
Presiden Nicolas Maduro. Namun ia mengatakan tidak tahu apakah itu akan
terjadi.
Dalam sebuah pidato di University of Texas menjelang tur lima negara Amerika Latin, Tillerson menegaskan bahwa pemerintah Trump tidak menganjurkan perubahan rezim di Venezuela. Meski begitu ia mengatakan bahwa hal itu akan paling mudah jika Maduro memilih untuk meninggalkan kekuasaannya sendiri.
Tillerson memperkirakan akan ada perubahan di Venezuela dan mengatakan AS, yang hubungannya terus memburuk dengan pemerintah sosialis negara tersebut, menginginkannya menjadi damai.
Maduro, yang tingkat kepopulerannya rendah di tengah ekonomi yang ambruk, inflasi yang melambat dan meningkatnya kekurangan gizi di negara penghasil minyak, tengah bersiap untuk terpilih kembali dalam pemilu yang harus dimenanginya pada pada akhir April nanti.
"Kami belum menganjurkan perubahan rezim atau pengangkatan Presiden Maduro. Kami telah menganjurkan agar mereka kembali ke konstitusi," kata Tillerson ketika ditanya saat sesi tanya jawab apakah pelengseran Maduro itu perlu atau AS akan memainkan peran di dalamnya.
Namun, dia kemudian menyarankan kemungkinan bahwa pasukan internal dapat mengambil tindakan, meskipun dia tidak memberikan bukti bahwa AS memiliki intelijen yang mendukung anggapan bahwa militer mungkin akan berbalik melawan Maduro.
"Dalam sejarah Venezuela dan sebenarnya sejarah di negara Amerika Latin dan Amerika Selatan lainnya, seringkali, adalah militer yang menangani hal itu," ujar Tillerson seperti dikutip dari Reuters, Jumat (2/2/2018).
"Bila hal-hal begitu buruk sehingga pimpinan militer menyadari bahwa mereka tidak bisa melayani warga lagi, mereka akan melakukan transisi damai," cetusnya.
"Apakah itu akan terjadi di sini atau tidak, saya tidak tahu," imbuhnya.
AS dan pemerintah Barat lainnya menuduh pemerintah Maduro telah melanggar hak politik dan hak asasi manusia di Venezuela dan telah memberlakukan sanksi ekonomi. Kritikus di dalam negeri Venezuel mengatakan Maduro, yang menggantikan Hugo Chavez pada tahun 2013, telah menghancurkan ekonomi dan membuat sistem pemilu untuk mengabadikan kekuasaan bagi Partai Sosialisnya.
Pemerintah Maduro, yang bersekutu dengan kepemimpinan Komunis Kuba, mengatakan bahwa pihaknya sedang memerangi sebuah konspirasi sayap kanan pimpinan AS yang bertekad untuk mengakhiri sosialisme di Amerika Latin, mengikat ekonomi Venezuela, dan mencuri kekayaan minyaknya.
Pemerintah Venezuela tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.
"Maduro harus kembali ke konstitusi dan mengikutinya. Dan kemudian, jika dia tidak terpilih kembali oleh rakyat, jadilah," kata Tillerson.
Dalam sebuah pidato di University of Texas menjelang tur lima negara Amerika Latin, Tillerson menegaskan bahwa pemerintah Trump tidak menganjurkan perubahan rezim di Venezuela. Meski begitu ia mengatakan bahwa hal itu akan paling mudah jika Maduro memilih untuk meninggalkan kekuasaannya sendiri.
Tillerson memperkirakan akan ada perubahan di Venezuela dan mengatakan AS, yang hubungannya terus memburuk dengan pemerintah sosialis negara tersebut, menginginkannya menjadi damai.
Maduro, yang tingkat kepopulerannya rendah di tengah ekonomi yang ambruk, inflasi yang melambat dan meningkatnya kekurangan gizi di negara penghasil minyak, tengah bersiap untuk terpilih kembali dalam pemilu yang harus dimenanginya pada pada akhir April nanti.
"Kami belum menganjurkan perubahan rezim atau pengangkatan Presiden Maduro. Kami telah menganjurkan agar mereka kembali ke konstitusi," kata Tillerson ketika ditanya saat sesi tanya jawab apakah pelengseran Maduro itu perlu atau AS akan memainkan peran di dalamnya.
Namun, dia kemudian menyarankan kemungkinan bahwa pasukan internal dapat mengambil tindakan, meskipun dia tidak memberikan bukti bahwa AS memiliki intelijen yang mendukung anggapan bahwa militer mungkin akan berbalik melawan Maduro.
"Dalam sejarah Venezuela dan sebenarnya sejarah di negara Amerika Latin dan Amerika Selatan lainnya, seringkali, adalah militer yang menangani hal itu," ujar Tillerson seperti dikutip dari Reuters, Jumat (2/2/2018).
"Bila hal-hal begitu buruk sehingga pimpinan militer menyadari bahwa mereka tidak bisa melayani warga lagi, mereka akan melakukan transisi damai," cetusnya.
"Apakah itu akan terjadi di sini atau tidak, saya tidak tahu," imbuhnya.
AS dan pemerintah Barat lainnya menuduh pemerintah Maduro telah melanggar hak politik dan hak asasi manusia di Venezuela dan telah memberlakukan sanksi ekonomi. Kritikus di dalam negeri Venezuel mengatakan Maduro, yang menggantikan Hugo Chavez pada tahun 2013, telah menghancurkan ekonomi dan membuat sistem pemilu untuk mengabadikan kekuasaan bagi Partai Sosialisnya.
Pemerintah Maduro, yang bersekutu dengan kepemimpinan Komunis Kuba, mengatakan bahwa pihaknya sedang memerangi sebuah konspirasi sayap kanan pimpinan AS yang bertekad untuk mengakhiri sosialisme di Amerika Latin, mengikat ekonomi Venezuela, dan mencuri kekayaan minyaknya.
Pemerintah Venezuela tidak segera menanggapi permintaan untuk memberikan komentar.
"Maduro harus kembali ke konstitusi dan mengikutinya. Dan kemudian, jika dia tidak terpilih kembali oleh rakyat, jadilah," kata Tillerson.
"Kalau begitu, jika dapur agak panas baginya, saya yakin dia punya beberapa teman di Kuba yang bisa memberinya hacienda bagus di pantai dan dia bisa memiliki kehidupan yang menyenangkan di sana," tukasnya.
Credit sindonews.com
Jika Perang, Israel Bakal Invasi Lebanon dengan Kekuatan Penuh
TEL AVIV
- Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman mengatakan Tel Aviv siap
untuk invasi darat habis-habisan ke Lebanon jika terjadi konflik
militer. Komentar ini muncul saat hubungan kedua negara bertetangga
terus memburuk.
"Kita harus mempersiapkan diri untuk manuver di lapangan juga, bahkan jika kita tidak menggunakannya," kata menteri tersebut dalam sebuah konferensi Institute for Security Studies (INSS) yang diadakan di Universitas Tel Aviv.
Lieberman mengatakan bahwa, dalam skenario terburuk, Israel akan melakukan operasi dengan kekuatan penuh.
"Kita tidak boleh mengambil sikap satu langkah maju dan kemudian mundur satu langkah. Kami akan bergerak maju secepat mungkin," tambah Lieberman, berbicara tentang strategi Israel dalam kemungkinan konflik dengan tetangganya di utara.
Pada saat yang sama, dia mengatakan bahwa bermanuver bukanlah tujuan itu sendiri, tapi adalah alat untuk mengakhiri perang di tempat yang dilihat Tel Aviv sebagai cara yang paling efisien.
"Tidak ada yang mencari petualangan, tapi jika kita tidak memiliki pilihan tujuannya adalah mengakhiri (pertempuran) secepat dan sekuat mungkin," kata Lieberman, menambahkan bahwa pengalaman masa lalu Israel telah menunjukkan bahwa semua konflik di Timur Tengah tidak berakhir tanpa tentara di lapangan.
Lieberman menegaskan Israel akan bertindak keras terhadap Lebanon. Dia secara khusus mengatakan bahwa situasi Perang Lebanon Kedua, di mana penduduk Beirut berada di pantai dan di Tel Aviv berada di tempat penampungan bom, tidak akan terulang kembali jika terjadi konflik baru.
"Jika di Israel mereka duduk di tempat penampungan, maka di pertempuran berikutnya semua Beirut akan berada di tempat penampungan," tambah Lieberman seperti dinukil dari Russia Today, Jumat (2/2/2018).
Komentar tersebut muncul di tengah kekhawatiran Israel mengenai kelompok bersenjata Hizbullah Libanon, yang diduga berencana untuk mempersenjatai diri dengan peluru kendali presisi produksi lokal.
"Organisasi teror Hizbullah telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, mempertahankan kehadiran militer di wilayah tersebut, memiliki sistem senjata dan meningkatkan kemampuan militernya," kata Gabi Eisenkot, kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel, pada hari Selasa, seperti dikutip oleh Haaretz.
Lieberman juga mengatakan bahwa dia tidak melihat adanya perbedaan antara Hizbullah dan seluruh Lebanon, karena dia yakin kelompok bersenjata tersebut memiliki pengaruh yang cukup untuk mengendalikan kekuatan politik dan militer di Lebanon.
"Mereka adalah bagian dari Hizbullah dan mereka semua akan membayar harga penuh untuk serangan besar-besaran terhadap Israel," ucap Lieberman.
Konflik besar terakhir antara Israel dan Lebanon pecah pada tahun 2006. Konfrontasi militer, yang dikenal sebagai Perang Lebanon Kedua di Israel dan Perang Juli di Lebanon, berlangsung 34 hari dan berakhir dengan gencatan senjata yang diperantarai PBB.
"Kita harus mempersiapkan diri untuk manuver di lapangan juga, bahkan jika kita tidak menggunakannya," kata menteri tersebut dalam sebuah konferensi Institute for Security Studies (INSS) yang diadakan di Universitas Tel Aviv.
Lieberman mengatakan bahwa, dalam skenario terburuk, Israel akan melakukan operasi dengan kekuatan penuh.
"Kita tidak boleh mengambil sikap satu langkah maju dan kemudian mundur satu langkah. Kami akan bergerak maju secepat mungkin," tambah Lieberman, berbicara tentang strategi Israel dalam kemungkinan konflik dengan tetangganya di utara.
Pada saat yang sama, dia mengatakan bahwa bermanuver bukanlah tujuan itu sendiri, tapi adalah alat untuk mengakhiri perang di tempat yang dilihat Tel Aviv sebagai cara yang paling efisien.
"Tidak ada yang mencari petualangan, tapi jika kita tidak memiliki pilihan tujuannya adalah mengakhiri (pertempuran) secepat dan sekuat mungkin," kata Lieberman, menambahkan bahwa pengalaman masa lalu Israel telah menunjukkan bahwa semua konflik di Timur Tengah tidak berakhir tanpa tentara di lapangan.
Lieberman menegaskan Israel akan bertindak keras terhadap Lebanon. Dia secara khusus mengatakan bahwa situasi Perang Lebanon Kedua, di mana penduduk Beirut berada di pantai dan di Tel Aviv berada di tempat penampungan bom, tidak akan terulang kembali jika terjadi konflik baru.
"Jika di Israel mereka duduk di tempat penampungan, maka di pertempuran berikutnya semua Beirut akan berada di tempat penampungan," tambah Lieberman seperti dinukil dari Russia Today, Jumat (2/2/2018).
Komentar tersebut muncul di tengah kekhawatiran Israel mengenai kelompok bersenjata Hizbullah Libanon, yang diduga berencana untuk mempersenjatai diri dengan peluru kendali presisi produksi lokal.
"Organisasi teror Hizbullah telah melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB, mempertahankan kehadiran militer di wilayah tersebut, memiliki sistem senjata dan meningkatkan kemampuan militernya," kata Gabi Eisenkot, kepala Staf Umum Angkatan Bersenjata Israel, pada hari Selasa, seperti dikutip oleh Haaretz.
Lieberman juga mengatakan bahwa dia tidak melihat adanya perbedaan antara Hizbullah dan seluruh Lebanon, karena dia yakin kelompok bersenjata tersebut memiliki pengaruh yang cukup untuk mengendalikan kekuatan politik dan militer di Lebanon.
"Mereka adalah bagian dari Hizbullah dan mereka semua akan membayar harga penuh untuk serangan besar-besaran terhadap Israel," ucap Lieberman.
Konflik besar terakhir antara Israel dan Lebanon pecah pada tahun 2006. Konfrontasi militer, yang dikenal sebagai Perang Lebanon Kedua di Israel dan Perang Juli di Lebanon, berlangsung 34 hari dan berakhir dengan gencatan senjata yang diperantarai PBB.
Berbeda dengan kata-kata Lieberman, perang tersebut membawa korban Lebanon yang jauh lebih tinggi daripada di Israel. Konflik tersebut merenggut nyawa 1.191 orang Lebanon dan menyebabkan lebih dari 4.400 orang terluka, menurut pejabat setempat yang dikutip oleh sebuah laporan PBB. Lebih dari 900 ribu orang Lebanon harus meninggalkan rumah mereka karena permusuhan.
Israel dilaporkan kehilangan kurang dari 200 orang dalam konflik tersebut, menurut berbagai sumber, dengan sebagian besar dari mereka adalah tentara IDF. Ketegangan antara kedua negara meningkat menyusul krisis politik November yang singkat di Lebanon.
Pada akhir November, Angkatan Darat Lebanon meminta militer dengan "kesiapan penuh" untuk menghadapi "musuh Israel" di perbatasan selatan. Pada saat yang sama, Presiden Lebanon Michel Aoun mengatakan bahwa penargetan Israel masih berlanjut dan inilah hak Lebanon untuk menolaknya dan menggagalkan rencananya dengan segala cara yang ada.
Credit sindonews.com
Langganan:
Postingan (Atom)