Rabu, 16 Desember 2015

RI Tunggu Penjelasan soal Aliansi Militer 34 Negara Islam


RI Tunggu Penjelasan soal Aliansi Militer 34 Negara Islam  
Kemenlu RI masih menunggu penjelasan lebih lanjut soal aliansi militer 34 negara Islam untuk memerangi terorisme dan ekstremisme yang digagas Arab Saudi. (ANTARA FOTO/ho/Suwandy)
 
Jakarta, CB -- Menyusul pengumuman aliansi militer 34 negara Islam yang dipimpin Arab Saudi untuk memerangi terorisme, Kementerian Luar Negeri RI masih menunggu penjelasan lebih lanjut soal aliansi militer ini dari Saudi. Penjelasan dari Saudi diperlukan sebagai pertimbangan sebeluum Indonesia memutuskan dapat memberi dukungan untuk aliansi ini.

Juru bicara Kemenlu RI, Arrmanatha Christiawan Nasir memaparkan bahwa beberapa hari lalu Menlu Arab Saudi meminta Indonesia untuk bergabung dalam pusat penanggulangan terorisme global atau Center to Coordinate Against Extremism and Terrorism.

Namun, menurut Tata, dan kerangka kerja (term of reference/TOR) diperlukan untuk mempelajari upaya penanggulangan terorisme tersebut sehingga Indonesia dapat mempertimbangkan dukungan atau keikutsertaan Indonesia dalam upaya tersebut.


"Kita meminta TOR dan Modalitas dari rencana Arab Saudi untuk membentuk center tersebut," kata Tata, sapaan akrab Arrmanatha, ketika dihubungi CNN Indonesia pada Rabu (16/12).


Tata mamaparkan bahwa Indonesia kerap mendukung upaya untuk menanggulangi ekstremisme dan terorisme. Tata menyebutkan sejumlah pusat penanggulangan terorisme juga telah dibangun di Indonesia, seperti Jakarta Center for Law Enforcement Cooperation (JCLEC).

Hingga saat ini, Indonesia belum mendapat kerangka kerja dari rencana pembentukan pusat penanggulangan terorisme tersebut. Tak lama berselang, tepatnya pada Selasa (15/12) Saudi mengumumkan aliansi militer 34 negara Islam memerangi terorisme.

Menlu Arab Saudi kemudian kembali meminta dukungan Indonesia karena akan segera mengumumkan rencana tersebut. Namun, Kemlu RI kembali meminta TOR dan baru bisa menanggapi permintaan setelah mendapat dan mempelajari TOR tersebut.

"Yang diumumkan Arab Saudi adalah Aliansi Militer, bukan 'Center to Coordinate Against Extremism and Terrorism' maka semakin penting untuk Indonesia terlebih dahulu mendapatkan TOR dan Modalitas sebelum memutuskan dapat memberikan dukungan, agar dapat sejalan dengan prinsip prinsip politik luar negeri Indonesia," ujar Tata.

Ketika ditanya apakah Indonesia akan ikut memberikan dukungan militer jika Saudi memberikan kerangka kerja aliansi tersebut, Tata menjawab, "Aliansi militer itu kan hanya namanya, bukan berarti dukungan yang diminta nanti akan berupa bantuan militer juga."

Tata menegaskan Indonesia tidak dapat memutuskan sikap apa pun terhadap aliansi militer yang diumumkan Saudi, sebelum mendapat penjelasan soal bentuk dukungan dan mekanisme kerja aliansi tersebut.

Saudi mengumumkan aliansi militer 34 negara untuk memerangi terorisme pada Selasa (15/12) melalui pernyataan resmi yang dipublikasikan di kantor berita Saudi Press Agency, SPA.

Pernyataan itu merinci daftar panjang negara-negara Arab seperti Mesir, Qatar, Uni Emirat Arab, bersama-sama dengan negara-negara Islam lainnya, seperti Turki, Malaysia, Pakistan dan negara-negara Teluk Arab dan Afrika.

Dalam konferensi pers di Riyadh yang jarang digelar pada Selasa (15/12), putra mahkota Saudi, Mohammed bin Salman, 30, yang juga menjabat sebagai Menteri Pertahanan menyatakan bahwa kampanye akan "mengkoordinasikan" upaya untuk memerangi terorisme di Irak, Suriah, Libya, Mesir dan Afghanistan, tapi menawarkan beberapa indikasi konkret soal kemungkinan upaya militer dilanjutkan."

"Akan ada koordinasi internasional dengan negara-negara besar dan organisasi internasional, dalam hal operasi di Suriah dan Irak. Kita tidak dapat melakukan operasi ini tanpa berkoordinasi dengan masyarakat internasional," kata Salman tanpa menjelaskan lebih lanjut.

Ketika ditanya apakah koalisi militer akan fokus hanya pada kelompok militan ISIS, Salman menyatakan koalisi ini siap menghadapi bukan hanya ISIS tetapi juga "organisasi teroris yang muncul di depan kami."

Republik Islam Iran tidak disebutkan dalam daftar negara-negara Islam tersebut. Sebagian besar penduduk Iran merupakan Muslim Syiah dan dikenal sebagai salah satu saingan terbesar Saudi.

Credit  CNN Indonesia

Pelanggaran Gencatan Senjata Saudi & Pemboman Houthi

Jet tempur Arab Saudi (Foto: Wikipedia)
Jet tempur Arab Saudi (Foto: Wikipedia)
SANA’A – Beberapa pesawat tempur koalisi pimpinan Arab Saudi oleh warga lokal Yaman, dilihat terbang di wilayah udara Sana'a pada Rabu pagi (16/12/2015) waktu setempat. Peristiwa itu menandai pelanggaran pertama terhadap gencatan senjata yang telah diumumkan sehari sebelumnya.
Suara pesawat tersebut terdengar jelas selama 15 menit oleh semua warga Kota Sana’a. Banyak warga melapor mereka melihat beberapa jet pada saat yang sama.
Tapi, tak ada reaksi dari senjata anti-pesawat tempur yang berada dalam kekuasaan kelompok gerilyawan Syiah, Al-Houthi.
Petinggi Houthi, Hamid Al-Bukhaity berusaha tenang dan mengatakan, kelompoknya takkan menembak pesawat tempur tersebut, melainkan Houthi akan tetap mematuhi gencatan senjata.

Sementara itu, para pejabat dan warga di Provinsi Taiz di bagian barat daya Yaman, menuduh pejuang Houthi membunuh tujuh warga dan melukai sembilan orang lagi dalam pemboman yang mereka katakan, telah dilanggar sejak gencatan senjata berlaku sejak kemarin.
Para pejabat dan saksi mata mengonfirmasi bahwa anggota milisi Houthi masih mengepung Taiz, kendati ada gencatan senjata, sehingga menghalangi masuknya pasokan air dan keperluan medis ke wilayah itu.
Beberapa saksi mata dan pengamat di Taiz mengatakan, pemboman oleh milisi Houthi tersebut ditanggapi oleh pasukan pro-pemerintah.
Masih pada Rabu pagi (16/12/2015), para pejabat dan warga desa Al-Mazarik di Provinsi Al-Jouf di bagian timur laut Yaman mengatakan, milisi Houthi menembakkan senjata artileri dan tank ke distrik (Al-Mazarik) itu, saat mereka bergerak maju ke depan kamp militer yang dikuasai pemerintah, An-Nasr, dalam upaya nyata untuk menguasainya.

Mereka mengatakan pasukan pemerintah melepaskan tembakan balasan untuk memukul mundur gerilyawan yang bergerak maju.
Pada Selasa malam (15/12/2015), beberapa sumber militer mengatakan gerilyawan Houthi dan pasukan yang setia kepada pemerintah di Provinsi Marib di bagian utara Yaman, bentrok selama 15 menit setelah dimulainya gencatan senjata.
Bentrokan juga terjadi antara pasukan yang berperang di Taiz, sehingga merenggut korban jiwa di pihak sipil di daerah itu, kata warga setempat.
Pertempuran juga berkecamuk di Provinsi Lahj di Yaman Selatan di dekat Taiz pada Selasa sore, kata beberapa sumber lokal.
Gencatan senjata tujuh-hari diberlakukan pada Selasa siang antara pasukan Pemerintah Yaman, yang didukung Saudi, dan gerilyawan Syiah Houthi bersenjata di seluruh provinsi yang dilanda pertempuran di negeri tersebut.
Gencatan senjata itu diberlakukan bersamaan dengan diluncurkannya pembicaraan perdamaian yang ditata PBB di Swiss antara kedua pihak yang berperang.




Credit  Okezone

Sengketa Laut China Selatan Dinilai Picu Perlombaan Senjata

Pulau-pulau buatan Pemerintah China di wilayah LCS (Foto: Reuters)
Pulau-pulau buatan Pemerintah China di wilayah LCS (Foto: Reuters)
WASHINGTON DC – Komandan Armada Pasifik Amerika Serikat (AS), Laksamana Scott Swift, mendesak negara-negara seperti China untuk menyelesaikan sengketa dengan beberapa negara-negara ASEAN terkait Laut China Selatan (LCS), melalui pengadilan arbitrase.
Pasalnya, beberapa negara semakin tergoda untuk menggunakan kekuatan militer untuk menyelesaikan sengketa teritorial laut tersebut, dibandingkan melalui jalur hukum internasional.
“Keprihatinan saya adalah bahwa setelah beberapa dekade berdamai dan makmur, kita mungkin akan melihat beberapa negara di sekitar wilayah itu mengklaim mempunyai hak atas wilayah tersebut,” ujar Laksamana Swift sebagaimana dikutip dari The Independent, Selasa (15/12/2015).
“Negara-negara yang bersengketa, termasuk China, akan terpicu dalam perlombaan senjata militer di kawasan tersebut terkait konflik LCS. Negara-negara tersebut akan berlomba-lomba memperkuat angkatan lautnya melampaui apa yang dibutuhkan,” sambungnya.
Laksamana Swift kemudian mengambil contoh dari langkah yang diambil oleh Pemerintah Filipina yang telah mengajukan gugatan ke pengadilan arbitrase di Belanda terhadap program pembangunan pulau-pulau buatan di LCS oleh China. Filipina meminta pengadilan arbitrase untuk menegaskan haknya terhadap wilayahnya 200 mil dari garis pantai sesuai dengan ketentuan konvensi PBB.

“Kasus Pengadilan Arbitrase antara Filipina dan China bisa menjadi kesempatan terakhir untuk menunjukkan akses yang sah untuk kemakmuran regional bagi semua bangsa,” ucap Swift.
Sebagaimana diberitakan, dalam sengketa LCS, Pemerintah China terang-terangan menyatakan akan terus melakukan pembangunan fasilitas sipil dan militer di pulau-pulau buatannya yang terletak di wilayah LCS.
Pernyataan itu dilontarkan Wakil Menteri Luar Negeri China Lui Zhenmin di Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Asia Timur Kuala Lumpur, November 2015.
Malaysia bersama Vietnam, Taiwan, Brunei dan Filipina diketahui sama-sama terlibat sengketa dengan China atas kawasan LCS. China mengklaim hampir 90 persen kawasan Laut China Selatan, namun negara-negara ASEAN di atas itu menentangnya.
Sementara itu, AS ikut terlibat karena berprinsip bahwa tindakan yang dilakukan China itu melanggar hukum internasional. AS menganggap wilayah LCS merupakan perairan internasional yang berhak digunakan negara mana pun.




Credit  Okezone

Reaktor Nuklir di New York Mendadak Ditutup

Ini adalah foto PLTN unit tiga di New York, AS (Foto: Alamy Stock Photo)
Ini adalah foto PLTN unit tiga di New York, AS (Foto: Alamy Stock Photo)
NEW YORK – Reaktor nuklir yang berada tidak jauh dari Kota New York, Amerika Serikat (AS) mendadak ditutup akibat ada gangguan listrik.
Dilaporkan bahwa penutupan ini dilakukan pada hari Senin 14 November 2015, pukul 19.00 waktu setempat. Penutupan ini dilakukan demi mencegah adanya kebocoran atau kerusakan dari fasilitas nuklir tersebut yang berada di tepi Sungai Hudson.
Pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) unit tiga secara otomatiis ditutup demi pencegahan, namun membuat generator listrik dan reaktor ikut padam.
Petugas PLTN mengatakan bahwa penutupan itu sudah sesuai dengan prosedur. Penyelidik mengatakan bahwa gangguan itu terjadi akibat permasalahan jalur listrik tegangan tinggi yang menghubungkan reaktor dengan jaringan listrik kota, sebagaimana dilansir dari Daily Mail, Rabu (16/12/2015).
Pejabat kota New York menyampaikan bahwa tidak ada zat radioaktif yang keluar dari reaktor akibat penutupan itu.
Sehingga penutupan reaktor ini tidak akan memberikan dampak buruk bagi masyarakat.

Credit  Okezone

Pengaktifan Kembali Reaktor Nuklir Belgia Bikin Marah Jerman

Reaktor nuklir Tihange (Foto: Yahoo)
Reaktor nuklir Tihange (Foto: Yahoo)
TIHANGE – Belgia memutuskan untuk mengaktifkan kembali sebuah reaktor nuklir tua miliknya yang terletak di Tihange. Reaktor nuklir itu diketahui tidak aktif selama dua tahun. Tindakan ini pun langsung membuat negara tetangga mereka, Jerman, marah.
Negeri Panser takut reaktor nuklir tersebut akan mengalami kebocoran seperti di Fukushima, Jepang, mengingat usianya yang sudah mencapai 22 tahun. Perusahaan listrik milik Belgia, Electrabel, membantah ketakutan Jerman itu. Menurut Electrabel, rektor nuklir tersebut sepenuhnya aman untuk dihidupkan kembali.
Sebagaimana dilaporkan The Guardian, Rabu (16/12/2015), Belgia mengalami serangkaian kecelakaan terkait reaktor nuklir miliknya dalam beberapa tahun terakhir. Tiga dari tujuh reaktor nuklir Belgia ditutup karena ditemukan retakan kecil di casing reaktor dalam beberapa kasus. Namun, otoritas Belgia pada November 2015 mengizinkan Tihange 2 beroperasi kembali setelah ditutup selama dua tahun hingga berakhirnya masa operasi mereka pada 2023.
Ketakutan Jerman, terutama Negara Bagian Westphalia, cukup beralasan. Empat dari 10 kota besar Jerman yakni Koln, Dusseldorf, Dortmund, dan Essen berada di negara bagian tersebut serta hanya berjarak sekira 200 kilometer (km) dari Tihange. Bahkan, Kota Aachen yang berjarak 60 km sudah mengajukan tuntutan hukum untuk mencegah pengaktifan kembali reaktor nuklir tersebut. Namun, tuntutan itu gagal.
Salah satu petinggi Westphalia, Garrelt Duin, menyebut tindakan Belgia itu tidak bertanggung jawab. Jerman menghapuskan setahap demi setahap program energi nuklir mereka setelah peristiwa bocornya reaktor nuklir Jepang di Fukushima pada 2011. Belgia juga sempat mengikuti langkah tetangganya tersebut. Namun, kekurangan pembangkit energi alternatif membuat mereka mengaktifkan kembali reaktor nuklir.

Credit  Okezone

Netizen Rusia Heboh Foto Mirip Putin di Masa Lalu

Foto mirip Putin di masa lalu (foto: Mirror)
Foto mirip Putin di masa lalu (foto: Mirror)
SOLO – Presiden Rusia, Vladimir Putin, dikenal sering menjadi viral di jejaring sosial dan Internet. Baru-baru ini, Putin kembali ramai digunjingkan setelah beredar foto lawas sejumlah pria dari masa lalu yang memiliki wajah mirip dirinya.
Terlihat foto itu menampakkan dua orang pria yang begitu mirip dengan Vladimir Putin, sang presiden Rusia. Dilansir laman Mirror.co.uk, Rabu (16/12/2015), foto pertama diklaim berasal dari tahun 1920 yang menampakkan seorang tentara Rusia sangat mirip Putin.
Kemudian pria di foto kedua katanya dijepret tahun 1941 yang juga wajahnya mirip pinang dibelah dua dengan Putin.
Para netizen pun gaduh dan beberapa komentar menilai kalau sang presiden Rusia ini hidup abadi. Atau ia memiliki mesin waktu sehingga bisa kembali ke masa silam. Bahkan ada yang mengatakan Putin ini adalah sang drakula.
“Beberapa orang mengklaim bahwa foto itu semuanya memang adalah Vladimir Putin sendiri. Ada yang yakin kalau presiden ini sudah ada di planet bumi selama ratusan atau bahkan ribuan tahun,” tulis media setempat.
Tentu saja semua anggapan itu tidak berdasarkan bukti sahih dan dianggapngawur. Dan selama ini, memang sudah ada banyak kasus kemiripan seseorang dengan orang lain dari masa lalu. Vladimir Putin sendiri lahir di Rusia pada tanggal 7 Oktober 1952 dan sekarang berusia 63 tahun.


Credit  Okezone

Miliarder Elon Musk Ramalkan Misi ke Mars Terancam Perang Dunia III

\Miliarder Elon Musk Ramalkan Misi ke Mars Terancam Perang Dunia III\
Ilustrasi: (Foto: Reuters)


JAKARTA - Pendiri SpaceX Elon Musk mengkhawatirkan misi terbang ke planet merah, Mars yang terancam perang dunia III.
Miliarder sukses ini mengatakan, rencana kolonialisasi Mars terancam mengalami penundaan.
"Ada peluang yang bisa diraih dalam waktu yang lama, atau dalam waktu singkat, di mana kita memiliki kesempatan untuk bisa ke Mars. Yakni, sebelum terjadi sesuatu yang menghambat pengembangan teknologi di bumi," kata entrepreneur ini, dilansir dari CNBC.
Melalui SpaceX, Elon Musk menjadi suplayer pertama kepada International Space Stations. Dan kini perusahaan ini tengah mengembangkan teknologi roket untuk membawa manusia ke Mars.
"Kita haru mengakui, jika ada kemungkinan perang dunia ketiga, dan jika itu terjadi, dampalnya bisa jauh lebih buruk dari apa yang terjadi sebelumnya," kata Elon Musk.
"Katakanlah ada penggunaan senjata nuklir. Maka, akan ada gerakan sosial anti-teknologi yang kuat," tambah dia.
Dia menekankan, bencana besar yang terjadi di bumi, baik itu alami atau akibat perbuatan manusia, menjadi tidak mengkhawatirkan jika manusia memiliki jaminan hidup di planet lain.
"Anda mem-backup hard drive Anda. Mungkin kita harus membuat backup hidup kita juga?" ungkap dia.



Credit  okezone


Ini Bentuk Hewan Kecil yang Hidup di Wajah Manusia

Mereka mampu menyimpan sejarah tentang silsilah keluarga.

Ini Bentuk Hewan Kecil yang Hidup di Wajah Manusia
Demodex folliculorum, hewan yang hidup di wajah manusia, mengkonsumsi sel dan minyak dalam kulit. (CAoS)
 
  CB - Peneliti di Amerika Serikat mengungkapkan setiap manusia memiliki hewan kecil yang hidup di wajah masing-masing. Hewan itu sangat kecil, hanya bisa dilihat menggunakan mikroskop.

"Mungkin manusia tidak akan bisa mengenalinya. Namun kami percaya, tiap manusia memiliknya di wajah. Ukurannya sangat kecil namun memiliki delapan kaki, melata, dan bentuknya milik kerucut es krim," ujar Dr. Michelle Trautwein, peneliti dari Bowdoin dan California Academy of Science, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu, 16 Desember 2015.

Menurut Trautwein, meskipun tidak bisa dilihat dengan mata telanjang namun hampir 100 persen responden yang terlibat dalam penelitian itu memilikinya di wajah. Bahkan dipercaya jika hewan itu diwariskan secara turun temurun dalam keluarga.

Peneliti menyebut mahluk mikroskopis ini sebagai 'Tungau Wajah'. Sebutan latinnya adalah Demodex folliculorum. Hewan ini sejatinya adalah laba-laba kecil yang menghuni rambut di tubuh. Dia muncul melalui tubuh manusia dan bertahan hidup dengan mengkonsumsi sel dan minyak dalam kulit.

Tungau ini menyukai beberapa tempat di tubuh manusia seperti telinga, alis, dan bulu mata. Beberapa juga ada di bulu-bulu yang terdapat di puting payudara dan alat vital.

"Bagi sebagian orang, tungau bernama Demodex ini tidaklah berbahaya. Namun banyak juga yang mengasosiasikannya sebagai penyakit kulit dan mata, termasuk penyebab munculnya penyakit rosacea dan blepharitis," katanya.

Dengan meneliti lebih dalam tipe material genetik (mitokondrial DNA) yang ada di contoh tungau itu, berasal dari banyak responden di seluruh dunia, Trautwein menemukan jika populasi manusia yang berbeda memiliki jenis/tipe Demodex yang berbeda pula. Jenis Demodex mengikuti warisan DNA keluarga.

"Ini artinya, mereka bukan hanya hewan di wajah kita tapi juga menyimpan banyak informasi terkait silsilah keluarga," kata Trautwein.

Studi ini telah dipublikasikan dalam jurnal PNAS.


Credit  VIVA.co.id


Pakar Forensik Reka 'Wajah Yesus,' Tuai Kontroversi

Selama ini Yesus digambarkan memiliki wajah khas orang Kaukasia.

Pakar Forensik Reka 'Wajah Yesus,' Tuai Kontroversi
Wajah Yesus versi pakar forensik (BBC/Red Vision)
 
CB - Dalam setiap penggambarannya, wajah Yesus selalu identik dengan muka khas orang Kaukasia. Rambut panjang sebahu berwarna cokelat. Namun pakar forensik ternyata memberikan penggambaran yang pada wajah Yesus.

Dia adalah pakar forensik yang sudah pensiun, bernama Richard Neave. Dalam menyusun ulang wajah Yesus, Neave mempelajari lebih dulu pola tengkorang bangsa Semit (keluarga yang berasal dari Timur Tengah).
Kemudian pola penggambaran dilakukan dengan menggunakan teknik forensik modern yang kerap digunakan saat ini.

"Hasilnya, Yesus memiliki wajah yang lebih lebar, bola mata hitam, jenggot yang lebat dan rambut keriting pendek, serta warna kulit yang lebih gelap," ujar Neave, seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu, 16 Desember 2015.

Setelah wajah asli Yesus versi Neave ini dipublikasi, banyak orang berpendapat jika penggambaran ini mirip dengan tipikal warga Yahudi yang ada di Timur Tengah. Tepatnya di wilayah Galilee, sebelah utara Israel.

"Ini penggambaran yang saya ambil saat Yesus telah menjadi laki-laki dewasa di tempat dia tinggal saat usianya seperti itu," ujar Neave.

Sayangnya, tetap saja banyak orang yang menganggap penggambaran ini masih jauh dari akurat. Hal ini dikarenakan Neave juga tidak merekayasa ulang wajah Yesus dari tengkorak asli yang dikonfirmasi sebagai milik Yesus.
Oleh karena itu, Neave menggunakan antropologi forensik berdasarkan fragmen informasi dari Injil. Ini dilakukan untuk menciptakan penggambaran yang sesuai dengan figur relijius itu.

"Teknik yang kami gunakan memanfaatkan data arkeologi dan budaya, sama dengan data forensik yang digunakan untuk memecahkan teka-teki di kepolisian saat kejahatan terjadi," katanya.


Credit  VIVA.co.id


Tak Patuhi Registrasi Kartu SIM, Ini Sanksinya

Aturan baru ini hanguskan pelanggan semu.

Tak Patuhi Registrasi Kartu SIM, Ini Sanksinya
Kartu modul identitas pelanggan SIM Card. (REUTERS)
CB - Registrasi seluler pelanggan baru telah resmi diatur oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo). Sanksi tegas pun telah disiapkan bila ada operator seluler yang tidak menuruti aturan tersebut.

Anggota Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI), I Ketut Prihadi mengungkapkan, sanksi yang akan dijatuhi kepada para penyelenggara telekomunikasi ini akan dijatuhkan secara bertahap.

"Bila ada laporan pelanggaran, kami akan melakukan pengecekan kepada operator. Jika saat dilakukan pengecekan terbukti, akan dapat sanksi. Sesuai undang-undang, pemerintah akan melakukan peringatan sampai tiga kali dengan jangka waktu satu minggu," ucapnya ditemui di Ruang Serbaguna, Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa, 15 Desember 2015.

Selain itu, menurut dia, sanksi lainnya, akan melakukan pengurangan kuota nomor baru yang bisa dikeluarkan operator. "Bila operator dikurangi kuota nomornya, tentu mereka akan dirugikan. Operator jadi tidak dapat menjual nomor baru dengan leluasa," ungkap Ketut.

Mengenai hukuman kepada distributor maupun ritel, Ketut menjelaskan, sanksi tersebut akan diberikan kepada operator. Sebab, distributor atau ritel yang menjual kartu SIM berada di bawah kerja sama dengan operator.

Sementara itu, untuk para pelanggan yang ketahuan melakukan pelanggaran, seperti halnya mengisi data yang tidak sesuai identitas, lalu digunakan untuk melakukan kejahatan, contohnya penipuan, maka, sanksinya yang dilayangkan masuk ke ranah pidana.

"Sanksi pelanggan tergantung. Misalnya mereka melakukan spamming, bisa terkena sanksi pidana," kata Ketut.

Sistem baru, hanguskan pelanggan semu

Dalam implementasi aturan ini, Kemenkominfo menegaskan penertiban terhadap penggunaan kartu SIM bagi pelanggan seluler hanya ditujukkan bagi pelanggan baru.

Direktur Jenderal Pos dan Penyelenggara Informatika (PPI), Kementerian Kominfo, Kalamullah Ramli, berharap aturan ini dapat mengurangi jumlah pelanggan dengan nomor "tak bertuan" atau pelanggan semu.

Sebab, bila dilihat dari ratusan juta pelanggan seluler yang beredar saat ini, belum diketahui berapa jumlah angka pastinya. Karena jumlahnya masih bercampur dengan nomor pelanggan semu tersebut.

"Saat ini, kartu SIM yang beredar itu sekitar 370 juta. Diperkirakan ada 270 juta pelanggan yang benar-benar riil," ucap pria yang akrab disapa Mulih ini di Ruang Serbaguna, Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa, 15 Desember 2015.

Terkait berapa jumlahnya pelanggan semu yang bisa terhapus, dia mengaku masih melakukan analisis mendalam. "Bisa saja memangkas 100 juta pelanggan semu," ucap dia.


Credit  VIVA.co.id


Baca! Mekanisme Baru Registrasi Pelanggan Selular

Identitas pelanggan sebisa mungkin menggunakan NIK.

Baca! Mekanisme Baru Registrasi Pelanggan Selular
Konter pulsa/HP (VIVA.co.id/Arie Dwi Budiawati)
CB - Terhitung mulai hari ini, Selasa, 15 Desember 2015, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) menertibkan sistem registrasi kartu SIM bagi pelanggan baru, baik untuk pascabayar maupun prabayar. Penertiban ini merupakan penerapan dari Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika nomor 23/M.Kominfo/10/2005 tentang Registrasi terhadap Pelanggan Jasa Telekomunikasi.

Dirjen Pos dan Penyelenggara Informatika (PPI) Kementerian Kominfo, Kalamullah Ramli, menyebutkan pelanggan wajib melakukan registrasi di gerai atau outlet resmi yang telah ditunjuk operator. Selama ini pelanggan melakukan pendaftaran sendiri melalui pesan ke nomor 4444.

"Selama ini banyak pelanggan semu yang hanya menggunakan kartu SIM untuk sekali pakai saja," ujar dia ditemui di Ruang Serbaguna, Kementerian Kominfo, Jakarta, Selasa, 15 Desember 2015.

Dalam rangka menertibkan penyalahgunaan jasa telekomunikasi, yang berawal dari nomor yang menggunakan identitas asal-asalan, Kementerian Kominfo melalui Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) berupaya menegakkan ketentuan registrasi terhadap pelanggan seluler itu, terutama untuk pelanggan prabayar yang memiliki jumlah pelanggan lebih besar ketimbang pelanggan pasca.

Berikut Penertiban Registrasi Pelanggan Seluler Prabayar

1. Registrasi pelanggan prabayar wajib dilaksanakan secara nasional mulai hari ini, tanggal 15 Desember 2015 secara serentak oleh seluruh penyelenggara telekomunikasi yang menggunakan kartu prabayar.
2. Mekanisme registrasi pelanggan prabayar menggunakan STK 4444 yang dimodifikasi, atau perangkat registrasi lain yang disediakan oleh penyelenggara telekomunikasi, dengan menambahkan identitas (ID) penjual kartu prabayar.
3. Registrasi pelanggan prabayar wajib dilakukan oleh penjual kartu perdana prabayar melalui perangkat penerima (handset)  penjual kartu perdana prabayar atau melalui perangkat penerima (handset) calon pelanggan, dengan jalan memasukkan identitas (ID) penjual dan data calon pelanggan sebagai berikut:
a. nomor telepon jasa telekomunikasi pra bayar yang akan digunakan;
b. identitas yang terdapat pada pada Kartu Tanda Penduduk/Surat Izin Mengemudi/Paspor/Kartu Pelajar, yaitu: nomor, nama, tempat/tanggal  lahir dan alamat.
4. Untuk keperluan penelusuran (trace), dalam perjanjian kerjasama antara penyelenggara telekomunikasi dengan penjual kartu perdana prabayar (distributor/outlet/retail outlet/lapak) wajib dimasukkan ketentuan dengan materi muatan,
a. Registrasi pelanggan prabayar wajib dilakukan oleh penjual kartu perdana prabayar yang telah memiliki identitas (ID) yang dikeluarkan oleh penyelenggara telekomunikasi.
b. Registrasi pelanggan prabayar, sebagaimana dimaksud pada huruf a dilaksanakan dengan terlebih dahulu melakukan verifikasi terhadap kartu identitas calon pelanggan (KTP/SIM/Paspor/Kartu Pelajar) dan dilanjutkan dengan  pengisian nomor kartu identitas, nama, tempat/tanggal lahir dan alamat lengkap calon pelanggan.
c. Pihak Kedua (distributor/sub distributor/outlet/retail outlet/lapak) menjamin Pihak Pertama (operator/distributor/sub distributor/outlet/retail outlet) bahwa pelaksanaan registrasi pelanggan pra bayar dilakukan sesuai ketentuan sebagaimana dimaksud pada huruf a dan huruf b.
d. Dalam hal di kemudian hari ditemukenali terdapat data pelanggan pra bayar yang tercatat dalam database penyelenggara telekomunikasi, tidak sesuai dengan data pelanggan yang telah diverifikasi, Pihak Pertama (operator/ distributor/sub distributor/outlet) berhak meminta klarifikasi kepada Pihak Kedua (distributor/sub distributor/outlet/retail outlet/lapak).
e. Dalam hal ditemukenali bahwa ketidaksesuaian data pelanggan prabayar sebagaimana dimaksud pada huruf d merupakan kelalaian Pihak Kedua (distributor/sub distributor/outlet/retail outlet/lapak), Pihak Pertama (operator/ distributor/sub distributor/outlet/retail outlet) berhak mengenakan sanksi kepada Pihak Kedua (distributor/Sub distributor/outlet/retail outlet/lapak).
f. Sanksi sebagaimana dimaksud pada huruf e berupa peringatan tertulis dan/atau peninjauan kembali syarat dan ketentuan pendistribusian/penjualan kartu perdana pra bayar.
5. Paralel dengan mekanisme registrasi pelanggan prabayar ini, Kementerian Kominfo dan para penyelenggara telekomunikasi juga sedang dalam proses menjalin kerjasama dengan Direktorat Jenderal Kependudukan dan Catatan Sipil (“Ditjen Dukcapil”) Kementerian Dalam Negeri terkait dengan penggunaan Nomor Induk Kependudukan (“NIK”) untuk pelaksanaan registrasi pelanggan pra bayar ini. Jadi walaupun sesuai peraturan yang berlaku saat ini, identitas calon pelanggan yang dapat digunakan untuk registrasi pra bayar ini adalah KTP/SIM/Kartu Pelajar/Paspor, BRTI menghimbau agar dalam pelaksanaannya sedapat mungkin menggunakan NIK.
6. Dengan penggunaan NIK ini maka data calon pelanggan dapat langsung divalidasi dengan database penduduk, berdasarkan NIK yang dikelola oleh Ditjen Dukcapil, sehingga data calon pelanggan dapat dipastikan kebenarannya.
Nomor Eksisting
7. Sebagai tindak lanjut penertiban registrasi pelanggan prabayar untuk kartu perdana ini, Kementerian Kominfo/BRTI akan menerapkan registrasi ulang bagi para pelanggan jasa telekomunikasi pra bayar eksisting. Untuk pelaksanaannya, BRTI akan melakukan dialog terlebih dahulu dengan para pemangku kepentingan.
8. Kominfo/ BRTI akan melakukan pengawasan dan pengendalian terhadap kepatuhan penyelenggara telekomunikasi dalam menjalankan kewajiban registrasi pelanggan pra bayar.
9. Pelanggaran terhadap ketentuan registrasi pelanggan pra bayar ini akan dikenakan sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan.


Credit  VIVA.co.id

Setelah Suriah, ISIS Incar Minyak Libya


Setelah Suriah, ISIS Incar Minyak Libya 
 Ilustrasi kilang minyak (Thinsktock/alice-photo)
 
Jakarta, CB -- Kelompok militan ISIS tengah mengincar aset minyak di sejumlah negara rentan di luar Suriah, seperti di Libya. Pejabat senior Amerika Serikat menyatakan saat ini saja ISIS telah mengusai sekitar 80 persen lapangan minyak dan gas di Suriah.

Pejabat AS yang tak mau dipublikasikan namanya itu menjelaskan AS tengah memeriksa secara ketat kepemilikan lapangan minyak, pipa, rute truk dan infrastruktur minyak lainnya di sejumlah tempat yang rentan terhadap militan, termasuk di Libya dan Semenanjung Sinai, Mesir.


"Mereka [ISIS] mengincar aset minyak di Libya dan di tempat lain. Kami akan siap," kata pejabat senior itu kepada para wartawan di Washington, Selasa (15/12), dikutip dari Reuters.

Amerika Serikat memperkirakan kelompok militan ISIS menjual minyak senilai US$40 juta, atau sekitar Rp561 miliar per bulan, yang kemudian diselundupkan menggunakan truk melintasi sejumlah wilayah garis pertempuran perang saudara Suriah dan terkadang ke luar Suriah.

AS belakangan menargetkan truk pembawa minyak bahan bakar, sebagai upaya untuk meningkatkan serangan terhadap kekayaan minyak yang diproduksi oleh ISIS.

"Biaya operasi sudah naik dan pergerakan untuk [penyelundupan minyak] di sekitar wilayah telah menurun," kata pejabat itu.

Harga minyak mentah yang hampir di atas posisi terendah baru-baru ini ditetapkan dalam krisis keuangan periode 2008-2009. Di seluruh dunia, harga minyak menurun lebih dari 50 persen sejak mulai turun pada Juni 2014.

Harga minyak yang rendah bisa menjadi pedang bermata dua dalam memerangi ISIS, membantu mengurangi sumber utama pendapatan kelompok tersebut di Suriah, tetapi di lain sisi justru membuat sejumlah perusahaan minyak memangkas pekerja mereka.

Menurut pejabat tersebut, beberapa pekerja minyak di wilayah yang dikendalikan ISIS merupakan tenaga kerja asing.

"Penurunan harga minyak benar-benar menambah rasa ketidakamanan karena para perusahaan minyak memiliki lebih sedikit uang untuk berbelanja," kata pejabat tersebut menambahkan.

"Ada lebih banyak pekerja minyak dan gas yang keluar dari pekerjaan mereka, dan mereka menjadi target yang lebih mudah untuk direkrut ISIS di seluruh dunia," kata pejabat tersebut.

Credit  CNN Indonesia

John Kerry ke Moskow, Rusia dan AS Masih Berbeda soal Assad


John Kerry ke Moskow, Rusia dan AS Masih Berbeda soal Assad  
Menlu AS bertemu dengan Presiden dan Menlu Rusia di Moskow. Kedua negara sepakat memiliki persamaan soal Suriah meski tetap berbeda soal nasib Bashar al-Assad. (Reuters/Mandel Ngan)
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry bertemu dengan Presiden Rusia Vladimir Putin dan Menteri Luar Negeri Sergei Lavrov di Moskow, dan kedua negara menemukan kesamaan terkait penyelesaian konflik Suriah, meski masih tetap berbeda soal kelangsungan nasib Presiden Suriah Bashar al-Assad.


Kerry belum mengetahui apakah Moskow akan kembali memveto babak ketiga pembicaraan damai di Suriah, namun dari pertemuan itu, Rusia menyatakan bahwa ia akan mendukung dialog soal Suriah yang akan berlangsung di AS pekan ini.

“Kami akan bertemu pada Jumat ini, 18 Desember, di New York dengan Kelompok Internasional Pendukung Suriah dan kemudian…kami akan meloloskan resolusi PBB terkait…langkah selanjutnya dengan menghargai negosiasi dan mudah-mudahan gencatan senjata,” ujar Kerry usai pertemuan yang berlangsung Selasa (15/12).

Lavrov mengonfirmasi bahwa Rusia mendukung pertemuan itu.

Kerry mengatakan Rusia dan AS sudah menemukan kesamaan, dan di sisi lain sepakat untuk mengesampingkan perbedaan mereka untuk saat ini.

“Di samping perbedaan kami, kami telah menunjukkan bahwa jika AS dan Rusia bersama-sama di satu arah, kemajuan bisa dibuat,” kata Lavrov dalam konferensi pers.

Rusia meluncurkan serangan udara di Suriah sejak 30 September lalu, namun tak hanya untuk menggempur ISIS melainkan kelompok pemberontak moderat yang memerangi Assad.

Nasib Assad menjadi titik perbedaan AS dan Rusia. Rusia menganggap hanya rakyat Suriah, dan bukan kekuatan asing, yang bisa menentukan nasib Assad ke depan. Sementara AS—juga negara-negara koalisi serangan udara—menginginkan Assad lengser.

Pertemuan Kerry di Moskow kemarin membuat kemajuan termasuk soal penentuan kelompok mana yang harus dianggap sebagai teroris dan kelompok mana yang seharusnya ikut serta dalam pembicaraan damai.

Kerry juga mengatakan bahwa Putin sendiri menekankan pentingnya koordinasi militer untuk menghindari masalah di lapangan, mengingat konfrontasi memang dikhawatirkan terjadi antara pasukan serangan udara koalisi pimpinan AS dengan Rusia.

Credit  CNN Indonesia

Pakar Nuklir: Uji Coba Rudal Iran Langgar Sanksi PBB


Pakar Nuklir: Uji Coba Rudal Iran Langgar Sanksi PBB  
Tim pengawas PBB melaporkan bahwa uji coba rudal Iran, roket Emad pada Oktober lalu melanggar sanksi PBB, karena mampu membawa hulu ledak nuklir. (Reuters/farsnews.com/Handout)
 
Jakarta, CB -- Tim pengawas PBB yang memonitor penerapan nuklir melaporkan bahwa uji coba rudal Iran yang diluncurkan pada Oktober lalu melanggar sanksi PBB, karena rudah tersebut mampu membawa hulu ledak nuklir. Laporan ini mendesak Kongres Amerika Serikat untuk menjatuhkan lebih banyak sanksi untuk Teheran.

Gedung Putih memperingatkan tidak akan mengesampingkan sejumlah sanksi tambahan terhadap Iran atas uji coba rudal jarak menengah, roket Emad tersebut.


Panel Dewan Keamanan Ahli Iran menyatakan dalam sebuah laporan baru yang dirahasiakan dan dilaporkan pertama kali oleh Reuters, bahwa rudal yang diluncurkan memenuhi syarat membawa senjata nuklir.

"Atas dasar analisis dan temuan, tim menyimpulkan bahwa peluncuran Emad adalah pelanggaran ayat 9 dari resolusi Dewan Keamanan tahun 1929 oleh Iran," kata tim tersebut dalam laporan, dikutip dari Reuters.

Para diplomat menyatakan tes rudal pada 10 Oktober lalu secara teknis tidak melanggar kesepakatan nuklir antara Iran dan enam kekuatan dunia yang terjadi pada Juli lalu. Namun, laporan tim pengamat PBB bisa menjadi bahan kritik untuk pemerintahan Presiden Barack Obama yang mendukung kesepakatan nuklir dengan Iran.

Iran sebelumnya sudah menyatakan bahwa setiap sanksi baru akan membahayakan kesepakatan nuklir, tetapi jika Washington gagal menyerukan sanksi atas peluncuran Emad, ini akan dianggap sebagai kelemahan AS.

Sejumlah diplomat menyatakan komite sanksi PBB mungkin saja memasukkan Iran ke dalam daftar hitam akibat pelanggaran ini. Langkah ini kemungkinan besar akan didukung oleh AS dan Eropa, tetapi kemungkinan besar akan dihalangi oleh Rusia dan China.

Laporan tim pengamat yang terdiri atas 10 halaman itu tertanggal 11 Desember 2015 dan diserahkan ke komite sanksi Iran di Dewan Keamanan PBB dalam beberapa hari terakhir. Laporan itu muncul pada Selasa (15/12) ketika 15 negara anggota dewan membahas rezim sanksi Iran.

Panel menilai rudal balistik yang mampu membawa senjata nuklir merupakan rudal yang dapat membawa setidaknya 500 kg beban dalam kisaran minimal 300 km.

"Panel menilai bahwa peluncuran roket Emad memiliki jangkauan tidak kurang dari 1.000 km dengan muatan minimal 1.000 kg, dan peluncuran Emad juga 'menggunakan teknologi rudal balistik," bunyi laporan tersebut

Credit  CNN Indonesia


Diprotes China, AS Tetap Jual Kapal Perang ke Taiwan


Diprotes China, AS Tetap Jual Kapal Perang ke Taiwan  
Ilustrasi kapal perang AS. (Reuters/US Navy/CPO John Hageman)
 
Jakarta, CB -- Pemerintah Amerika Serikat tetap akan menjual kapal perang ke Taiwan kendati mendapatkan protes China. Kepada Reuters, sumber di Kongres AS mengatakan pemerintahan Barack Obama akan memerintahkan penjualan pekan ini.

"Kami berharap pengumuman penjualan paling cepat pekan ini," kata anggota Kongres AS dari Partai Republik yang tidak disebut namanya, dikutip Reuters, Selasa (15/12).


AS rencananya akan menjual dua kapal fregat yang dilengkapi rudal kepada Taiwan. Penjualan ini akan menjadi yang pertama kepada Taiwan setelah empat tahun.

Penjualan ini dilakukan setahun setelah Kongres meluluskan Undang-undang Transfer Angkatan Laut untuk penjualan empat kapal fregat kelas Perry kepada Taiwan pada Desember 2014.

Taiwan akan membayar US$176 juta untuk dua kapal perang AS dan akan meninjau apakah akan membeli dua unit lagi.

Setiap penjualan senjata AS ke Taiwan menuai protes keras dari Beijing, tidak terkecuali rencana kali ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hong Lei mengatakan penjualan senjata itu adalah bentuk campur tangan dari hubungan dalam negeri China dan merusak perdamaian di Selat Taiwan serta hubungan Washington-Beijing.

"Kami mendesak AS untuk menyadari sensitivitas masalah ini dan kerugian penjualan senjata bagi Taiwan," kata Hong.

Kendati telah terpisah lama, China masih mengakui Taiwan sebagai bagian dari negaranya dan akan disatukan kembali suatu saat nanti.

Belum ada komentar dari Gedung Putih terkait rencana ini.

Pengamat dan sumber di Kongres meyakini proses penjualan senjata dari AS ke Taiwan sempat mengalami penundaan karena kepentingan pemerintah Obama dalam menjaga hubungan yang stabil dengan China.

China memang merupakan rival bagi kekuatan strategis AS di Asia, namun juga merupakan mitra ekonomi penting sebagai negara dengan perekonomian terbesar dunia

Credit  CNN Indonesia

Cerita di Balik Video "Shalawat Badar di Kanada" yang Viral di Internet


 
REPRO YOUTUBE Cuplikan video berjudul Welcome To Canada Syrian Refugees di YouTube yang viral di internet.

Ada kisah yang mengharukan ketika sekelompok anak-anak sekolah Kanada menyanyikan senandung Islami, Thola'al Badru 'Alaina, untuk menyambut kedatangan para pengungsi Suriah di negara mereka.

Lantunan pujian yang di Indonesia biasa disebut Shalawat Badar itu disebarkan di dunia maya, dan menjadi viral. Masalahnya, kisah itu tidak sepenuhnya benar.

Awalnya, video dibagikan di jejaring Facebook, tetapi mendapat perhatian besar di media setelah diunggah di YouTube pada Jumat lalu, dengan judul, "Selamat datang di Kanada pengungsi Suriah."

Dalam keterangan video itu disebutkan bahwa lagu yang dinyanyikan paduan suara anak-anak tersebut pernah digunakan untuk menyambut Nabi Muhammad ketika datang ke Madinah.

Video itu kemudian ditonton lebih dari 830.000 kali dalam tiga hari.

Sejumlah media mengambil keterangan dalam video YouTube itu dan mengatakan bahwa lagu itu digunakan untuk menyambut pengungsi.

Tapi kenyataannya, video itu diambil satu pekan sebelum gelombang pengungsi Suriah pertama datang di Toronto pada 11 Desember 2015.

Nathan Denette/The Canadian Press via AP Perdana Menteri Kanada Justin Trudeau (kiri) menyambut Madeleine Jamkossian dan ayahnya Kevork Jamkossian, pengungsi gelombang pertama dari Suriah pada Jumat (11/12/2015).
Video asli di Facebook diunggah pada 3 Desember 2015 oleh seorang ibu berdarah Arab-Kanada, Dima Kilani. Anaknya yang berusia 10 tahun ikut bernyanyi dalam paduan suara itu di Ottawa.

"Ide di balik ini adalah ingin mengajak orang dari latar belakang yang berbeda untuk bersama-sama mempromosikan budaya inklusif Kanada," kata Kilami kepada BBC Trending.

"Ini mungkin bukan tentang pengungsi, tetapi memiliki sentimen yang sama yaitu optimisme dan kebahagiaan," ujarnya.

Kilani mengatakan tidak mengejutkan bahwa orang-orang mengira itu adalah video untuk pengungsi, mengingat Kanada memang negara yang terbuka menerima orang-orang dari berbagai latar belakang.

"Ketika Natal, penampilan paduan suara tidak pernah hanya menyanyikan lagu Kristiani," katanya. "Mereka selalu mencoba menyisipkan lagu dari budaya dan agama yang berbeda."

Bukan tentang pengungsi

Direktur paduan suara itu Robert Filion mengatakan kepada Buzzfeed bahwa dia telah lama ingin memasukkan lagu Islami dalam penampilan paduan suara sekolahnya.

"Bagi kami, ini tidak ada hubungannya dengan krisis pengungsi Suriah atau hal lain yang terjadi di dunia saat ini," kata Robert Filion.

Sebelumnya seorang juru bicara sekolah sempat mengatakan kepada beberapa media bahwa lagu ini dinyanyikan untuk menyambut pengungsi.

Kekeliruan ini mungkin bertambah besar karena video itu diunggah di YouTube pada hari yang sama ketika Perdana Menteri Justin Trudeau menyambut sekelompok pengungsi Suriah.

Trudeau mengatakan bahwa negaranya menunjukkan pada dunia bagaimana Kanada membuka hati bagi para pengungsi.

Pemerintah Kanada telah berjanji akan menerima 25.000 pengungsi hingga akhir Februari.

Credit  Kompas.com

Pejabat Senior PBB Muak dengan Ungkapan Kebencian terhadap Muslim


 
VOA Indonesia Adama Dieng, penasihat khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk pencegahan genosida.
 
 
  CB — Dua pejabat senior PBB mengatakan muak "melihat manifestasi terang-terangan kebencian dan sikap tidak toleran", khususnya terhadap warga Muslim yang diungkapkan oleh tokoh-tokoh publik, sebagai tanggapan terhadap serangan ekstremis baru-baru ini.

Hal itu disampaikan Adama Dieng, Penasihat Khusus Sekretaris Jenderal PBB untuk Pencegahan Genosida, dan Jennifer Welsh, Penasihat Khusus Sekjen PBB untuk Tanggung Jawab Perlindungan Warga Sipil.

"Setiap ungkapan kebencian rasial dan agama yang merupakan hasutan untuk melakukan diskriminasi, permusuhan, atau kekerasan dilarang oleh hukum HAM internasional dan hukum di banyak negara."

Dalam pernyataan Senin (14/12/2015), mereka mengutuk penyebaran informasi yang salah dan manipulasi secara sengaja serta berbahaya terhadap kekhawatiran orang dan meraih keuntungan politik.

Dieng dan Welsh mengatakan, seruan oleh beberapa tokoh politik Amerika untuk melarang warga Muslim masuk ke Amerika tidak bisa diterima dan merupakan penghinaan terhadap kemanusiaan.


Credit  KOMPAS.com

Ancaman Teror terhadap Semua Sekolah di Los Angeles Hanya Tipuan


 
Shanghaiist Ilustrasi.
 
LOS ANGELES, CB — Seorang anggota Kongres Amerika mengatakan, ancaman teror yang menyebabkan ditutupnya semua sekolah negeri di Los Angeles pada Selasa (15/12/2015) ternyata hanya kabar bohong.

Adam Schiff dari Partai Demokrat mewakili daerah Los Angeles di Kongres. Dalam pesan di Twitter ia mengatakan, penyelidikan dini oleh polisi menunjukkan ancaman lewat e-mail ditujukan untuk mengganggu sekolah-sekolah di kota-kota besar.

Pesan itu mengancam sekolah-sekolah dengan serangan berskala besar menggunakan senapan laras panjang, senapan mesin, dan bom.

Sekolah-sekolah di kota New York menerima ancaman serupa hari Selasa. Pihak berwenang segera menyimpulkan, ancaman itu tipuan dan sekolah-sekolah tetap dibuka. Wali Kota Bill de Blassio menyebutnya “keterlaluan”.

Namun, pejabat Los Angeles mengatakan, ancaman itu kredibel, terjadi dua minggu setelah para simpatisan ISIS menewaskan 14 orang dan mencederai 22 lainnya di kota dekat San Bernardino.

Pengawas sekolah Los Angeles, Ramon Cortines, mengatakan, ancaman itu bukan ditujukan ke satu, dua, atau tiga sekolah saja, tetapi ke banyak sekolah dan tidak disebutkan secara khusus. Alasan tersebut yang membuatnya mengambil tindakan tersebut.

Polisi menghabiskan sepanjang hari untuk menggeledah 900 sekolah negeri di LA. Kawasan ini memiliki sistem sekolah kedua terbesar di Amerika setelah kota New York.


Credit  KOMPAS.com


Terima Ancaman, Seluruh Sekolah di Los Angeles Diliburkan


 
Shanghaiist Ilustrasi.
 
LOS ANGELES, CB - Otoritas Los Angeles, Amerika Serikat, memerintahkan penutupan semua sekolah negeri, Selasa (15/12/2015), menyusul adanya ancaman yang menyasar sistem pendidikan dan seluruh siswa sebanyak 640.000.

"Pagi ini kami memang menerima ancaman elektronik yang menyebutkan keselamatan sekolah kami," kata Steven Zipperan, kepala departemen kepolisian sekolah Los Angeles dalam konferensi pers.

"Kami memilih untuk menutup sekolah hari ini sampai ada kepastian kampus kami selamat," lanjut dia.

Hingga kini belum ada kepastian jenis ancaman dimaksud.

Credit  KOMPAS.com


Rudal Penjelajah Rusia "Tersesat" dan Menghantam Apartemen


 
SMH Perang perang Rusia, Smetlivyy.
 
  CB — Rudal penjelajah Rusia "tersesat dalam uji coba" dan mendarat di sebuah desa di Rusia timur laut. Peristiwa itu tidak sampai menimbulkan korban. Demikian kata Kementerian Pertahanan Rusia.

Dalam pernyataannya, Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan, rudal penjelajah tidak menimbulkan kerusakan ketika jatuh di dekat desa Nyonoksa.

Nyonoksa berada di dekat Laut Putih, 40 km dari pangkalan Laut Severodvinsk. Lapangan uji coba peluncuran milik Kementerian Pertahanan terletak di dekat desa itu.

Meskipun pihak berwenang mengklaim tidak terjadi kerusakan, media setempat merilis foto-foto kerusakan yang terjadi di apartemen.

Di gedung bertingkat tiga itu, juga terjadi kebakaran, tetapi para penghuni bisa dievakuasi. Empat apartemen dan atap gedung mengalami kerusakan.

Tim penyelidik militer sudah diterjunkan ke lokasi untuk mengetahui apa yang sebenarnya terjadi setelah rudal penjelajah tersesat dan mendarat di desa pada Selasa (15/12/2015) tengah hari waktu Moskwa.

Selama ini, Rusia menembakkan rudal penjelajah dari Laut Kaspia ke sasaran-sasaran di Suriah. Rusia membantu Pemerintah Suriah untuk memerangi pemberontak di negara itu.

Ketika kapal perang Rusia kali pertama melancarkan serangan dari Laut Kaspia bulan Oktober lalu, empat rudal, menurut para pejabat Amerika Serikat, melenceng dari sasaran di Suriah dan mendarat di Iran.

Tidak ada konfirmasi independen atas peristiwa tersebut.



Credit  KOMPAS.com

Selasa, 15 Desember 2015

Erdogan Beri Sinyal Turki dan Israel Bisa 'Mesra' Lagi


Erdogan Beri Sinyal Turki dan Israel Bisa Mesra Lagi
Presiden Recep Tayyip Erdogan beri sinyal hubungan Turki dan Israel bisa normal lagi. | (Reuters)

ANKARA - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan, telah mengisyaratkan kemungkinan normalisasi hubungan Turki dengan Israel. Erdogan tetap memberlakukan tiga syarat jika hubungan kedua negara bisa “mesra” lagi.

Hubungan antara Turki dan Israel rusak pada 2010 setelah serangan Angkatan Laut Israel terhadap armada kapal aktivis penembus Gaza yang menewaskan delapan warga Turki dan satu warga Turki-Amerika. Sejak tragedi itu, Turki menjadi salah satu kritikus terkuat atas tindakan Israel di Gaza, Palestina.


Israel telah meminta maaf kepada Turki atas kematian beberapa aktivis dan setuju untuk membayar mengkompensasi kepada keluarga korban di bawah aturan yang dimediasikan Amerika Serikat (AS) pada 2013. Namun upaya untuk memulihkan hubungan kedua negara tersendat di tengah tindakan terbaru Israel baru di Gaza.


Presiden Erdogan mengatakan kepada sekelompok wartawan selama penerbangan pulang dari perjalanan ke Turkmenistan, mengatakan, "normalisasi dengan Israel" adalah hal yang mungkin jika ada tiga syarat yang bisa dipenuhi Israel.

Kami memiliki tiga (syarat); permintaan maaf - yang sudah dilakukan, kompensasi - yang belum terjadi, dan pencabutan embargo pada Palestina,” tulis surat kabar Yeni Safak, mengutip pernyataan Erdogan.

Jika masalah kompensasi dan pencabutan embargo tercapai, maka kita dapat memasukkan proses normalisasi,” lanjut Erdogan, yang juga dilansir Al Arabiya, Selasa (15/12/2015). Ada begitu banyak bahwa kami, Israel, Palestina dan daerah (lain) dapat memperoleh keuntungan dari proses normalisasi. Wilayah membutuhkan ini,kata Erdogan, mengacu pada normalisasi hubungan Turki dan Israel.


Tahun lalu, Erdogan berbicara keras menentang ivasi Israel di Gaza, dengan menuduh rezim zionis Israel itu melakukan genosida dan "barbarisme melebihi Hitler."
Credit  Sindonews