Senin, 12 Oktober 2015

Indonesia kecam ledakan bom di Ankara


Jakarta (CB) - Pemerintah Indonesia mengecam ledakan bom di Ankara, Turki, pada 10 Oktober 2015 yang telah menewaskan 95 orang dan melukai lebih dari 200 orang lainnya, menurut keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri, yang diterima di Jakarta, Minggu.

Pemerintah Indonesia juga menyampaikan rasa simpati dan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Turki, khususnya kepada keluarga korban.

Pemerintahan Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan, mendapat ungkapan simpati dan belasungkawa dari banyak pemimpin dunia. 

Sebelumnya, dua ledakan bom terjadi di ibukota Turki, Ankara, yang menyasar para pegiat dalam aksi damai yang digelar kelompok kiri dan oposisi pendukung Kurdi.

Jenazah para pegiat itu bergelimpangan di jalan setelah ledakan di Ankara. Spanduk-spanduk yang dibawa tergeletak di samping mereka.

Setelah ledakan tersebut, situasi di lokasi kejadian kacau, sementara ambulans mencari korban cidera dan polisi menutup kawasan itu.

Laporan awal menyebutkan hanya ada satu ledakan, namun media Turki menyebutkan ada dua ledakan terpisah dalam selang waktu pendek.

Seorang pejabat pemerintah Turki mengatakan bahwa pihak berwajib menduga serangan itu ada kaitannya dengan teroris, namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Setelah ledakan tersebut, situasi di lokasi kejadian kacau, sementara ambulans mencari korban cidera dan polisi menutup kawasan itu.

Laporan awal menyebutkan hanya ada satu ledakan, namun media Turki menyebutkan ada dua ledakan terpisah dalam selang waktu pendek.

Seorang pejabat pemerintah Turki mengatakan bahwa pihak berwajib menduga serangan itu ada kaitannya dengan teroris, namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Serangan berdarah itu terjadi ketika Turki tengah bersiap menjelang Pemilu pada 1 November dan gelombang kerusuhan terus melanda sejak beberapa bulan terakhir.

Pada sisi lain, berdasarkan hasil koordinasi dengan perwakilan Indonesia di Ankara, sampai saat ini tidak terdapat informasi mengenai ada korban warga negara Indonesia dalam insiden ledakan bom itu.

Kedutaan Besar Indonesia di Ankara juga akan terus berkoordinasi dengan otoritas Turki, untuk mengetahui perkembangan dan proses identifikasi korban.

Perwakilan Indonesia di Turki juga mengimbau seluruh WNI di Turki berhati-hati saat bepergian, khususnya pada tempat terbuka yang kemungkinan dapat menjadi target ledakan bom.

Salah satu bentik layanan dan perlindungan kepada WNI di Turki, mereka membuka sambungan langsung telefon di nomor +905321352298.


Credit ANTARA News

Program KF-X Korea Selatan terganjal transfer teknologi



Program KF-X Korea Selatan terganjal transfer teknologi
Model pasti KF-X Korea Selatan, sebagaimana dinyatakan Korea Aerospace Industri (defense-aerospace.com)
 
 
Jakarta (CB) - Hanya enam bulan setelah program pesawat tempur Korea Selatan, KF-X, diluncurkan dengan biaya sekitar 15 miliar dolar Amerika Serikat, program itu menemui kebuntuan terkait transfer teknologi dengan pemerintah Amerika Serikat. 

Seturut www.defense-aerospace.com, dikutip di Jakarta, Jumat, KF-X terkait penjualan 40 unit F-35A Lighting II buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat, kepada Korea Selatan dengan skema foreign military sales

Lokcheed Martin menawarkan menyediakan 21 teknologi yang diperlukan untuk membangun KF-X sebagai bagian dari offset F-X III. 

Lockheed Martin ditetapkan sebagai mitra utama KF-X yang dari sisi Korea Selatan digerakkan Korea Aerospace Indutries. Kemitraan KAI-Lockheed Martin sebelumnya telah berjalan dengan T-50 Golden Eagle, yang secara kasat mata sangat mirip dengan F-16 Fighting Falcon. 

Indonesia membeli dua jenis pesawat terbang militer dari KAI, yaitu KT-1B Wong Bee bermesin turboprop, dan T-50i Golden Eagle, sebagai pesawat tempur taktis. 

Indonesia juga menjadi mitra internasional Korea Selatan dalam pengembangan KF-X ini, dalam program yang dinamakan KF-X/IF-X, dengan skema kerja sama berbeda. 

Sejalan persyaratan dari Badan Program Pembelian Pertahanan Korea Selatan (DAPA), Lockheed Martin juga sepakat berkonsultasi dengan pemerintah Amerika Serikat terkait transfer teknologi tambahan pada radar active electronically scanned radar (AESA), electro-optical targeting pod, infrared search-and-rescue systems, dan radio frequency jammer.

Pada April 2015, DAPA menerima surat penolakan tambahan empat transfer teknologi itu. “Kami berusaha mengamankan lisensi ekspor Amerika Serikat pada bidang-bidang itu, tapi gagal,” kata Kepala DAPA, Letnan Jenderal Park Shin-kyu. 

“Namun begitu, kamu akan mencari jalan meraih teknologi itu dari negara lain atau dengan mengembangkan sendiri,” kata dia. Park juga menyatakan, dengan semua perkembangan itu, program itu bisa mundur dari jadual yang telah ditetapkan, yaitu lebih lambat dari 2025 nanti, karena ketiadaan transfer teknologi dari Amerika Serikat. 

AESA adalah spesifikasi kunci KF-X yang diharapkan berupa F-16 plus bermesin ganda  dengan sistem sensor berteknologi paling mutakhir. Akan ada 120 KF-X yang akan dibuat menggantikan jajaran F-4 Phantom dan F-5 Tiger yang menua. 

Lockheed Martin, secara terpisah, menyatakan, masih berkonsultasi dengan pemerintah Amerika Serikat tentang transfer teknologi itu. 

“Tidak ada negara penerima F-35 yang mendapat teknologi radar AESA itu,” kata pejabat Lockheed Martin. “Kami perjelas, transfer teknologi hanya bisa atas persetujuan pemerintah Amerika Serikat, namun kami gagal,” kata pejabat itu. 

Executive Officer, Cheong Wa Dae, menyatakan, DAPA mencoba menanggulangi kegagalan transfer teknologi itu. 

Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan kecurigaannya bahwa DAPA telah menunjuk Lockheed Martin sebagai mitra utama untuk F-X III dan KF-X dengan cara yang tidak wajar. 

“Kantor kepresidenan akan memeriksa semua kertas kerja dan dokumen terkait program KF-X,” kata juru bicara Cheong, seraya menambahkan, program ini bisa dihentikan jika dinilai tidak ekonomis dan tidak mungkin dilaksanakan secara teknologi. 

Ada juga sinyalemen bahwa kebuntuan di KF-X berpengaruh pada kontrak program F-X III.

“Saya pikir tidaklah mungkin bagi pemerintah Korea Selatan membatalkan kontrak dengan Lockheed Martin pada saat ini. Tetapi kontroversi tentang proses kompetisi F-X III bisa menjadi hal lain lagi,” kata Sekretaris Jenderal Forum Pertahanan dan Keamanan Korea Selatan, Kim Dae-young.

Pada 2013, Lockheed Martin mundur dari kompetisi F-X III justru di tengah jalan, tetapi DAPA mengubah keputusannya kemudian, yang membuat jengkel penawar yang berikut, Boeing. 

DAPA, pada sisi lain, berargumentasi bahwa Angkatan Udara Korea Selatan mutlak memerlukan pesawat tempur yang dilengkapi radar generasi kelima sebagai antisipasi mereka menghadapi ancaman Korea Utara. 

Sebagai hasilnya, Lockheed Martin memenangi kontrak senilai 7 miliar dolar Amerika Serikat, mengalahkan Boeing dan Eurofighter; walau yang terakhir ini berjanji menyediakan transfer teknologi lebih menyeluruh ketimbang kompetitornya. 

“Jalan paling mudah bagi kami adalah membeli radar dan sensor Amerika Serikat dan memasangnya di KF-X, tapi ini bisa kontraproduktif,” kata Kim, menyinggung trauma mereka akan hal yang pernah terjadi pada pembangunan T-50. 

Lockheed Martin membantu Korea Selatan membangun pesawat latih lanjut jet tempur supersonik T-50 Golden Eagle

Tetapi teknologi kuncinya diproteksi Amerika Serikat, sehingga mengintegrasikan itu dengan radar Eropa atau mengeksport jet-jet itu kepada negara lain memerlukan persetujuan Amerika Serikat. 

“Kasus ini harus kami pandang sebagai kesempatan kami meninjau lagi bagaimana kami berlaku dengan Amerika Serikat,” kata anggota Parlemen Korea Selatan, Kim Jung-hoon dari Partai Saenuri, yang berkuasa. 

“Kami memutuskan membeli pesawat tempur generasi kelima dengan harapan diberi transfer teknologi tinggi, namun ternyata, kami tidak dapat apa-apa,” kata Kim. 


Credit  ANTARA News

Helikopter Hilang Kontak di Sekitar Danau Toba



MEDAN (CB) - Satu unit‎ helikopter jenis Eurocopter EC 130 PK-BKA milik maskapai Penerbangan Angkasa Semesta, hilang kontak di sekitar kawasan Danau Toba, Minggu (11/10/2015) siang.
Helikopter tersebut hilang kontak dalam perjalanan dari Pulau Samosir menuju Bandara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah II-Medan, Herson menyebutkan, helikopter tersebut merupakan carteran yang membawa lima orang. Yakni Pilot Kapten Teguh, Teknisi Hari P serta tiga orang penumpang.
"Helikopter itu harusnya tiba di Kuala Namu sekitar pukul 12:35 WIB. Tapi sejak pukul 11:30 WIB, helikopter itu hilang kontak. Kita belum tahu apakah jatuh atau mendarat di tempat lain. Ini kita sudah kordinasi dengan SAR dan Airnav untuk menemukannya,"ujar Herson.
Sementara itu, salah seorang warga di Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, Nilman mengatakan, sempat melihat helikopter itu terbang rendah di atas Danau Toba. Namun ia tak lama melihat helikopter itu, lantaran gangguan kabut asap. "Rendah sekali helikopternya terbang. Tapi enggak lama. Habis itu hilang di balik kabut asap," tukasnya.


Credit  Okezone


Personel TNI Bantu Melacak Helikopter yang Hilang

Ilustrasi: Okezone
Ilustrasi: Okezone

MEDAN (CB) - Personel TNI AD dari Kodim 0210/TU dan anggota Koramil terus melakukan pencarian helikopter EC 130 milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang dilaporkan hilang dalam penerbangan dari Kabupaten Samosir menuju Bandara Kualanamu,Kabupaten Deli Serdang, Minggu, (11/10/2015) siang.
"Sejak siang tadi, (personel TNI) masih terus melacak helikopter yang hilang kontak tersebut," jelas Kapendam I/Bukit Barisan Kolonel (Inf) Enoh Solehuddin.
Pencarian helikoter tersebut, menurut dia, akan dilanjutkan Senin, 12 Oktober siang karena cuaca pada malam ini sudah gelap.
"Sejak diketahui informasi mengenai helikopter hilang kontak tersebut, prajurit Kodim 0210/TU terus dikerahkan langsung ke lapangan bersama Polres Toba Samosir," tambahnya
Dia menjelaskan, pencarian helikopter tersebut dilakukan anggota Kodim 0210/TU, karena wilayah Kabupaten Samosir, Toba Samosir Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara termasuk wilayah teritorial mereka.
"Sampai saat ini, belum diketahui helikopter yang hilang kontak itu, di mana berada," tandas Enoh.


Credit  Okezone


TNI Ingin Beli Pesawat Jenis Ini, Semoga Terealisasi


Hercules tipe J. Foto: AFP
Hercules tipe J. Foto: AFP



JAKARTA (CB) - TNI terus berupaya memperkuat diri, terutama di matra udara dan laut. Langkah ini guna mendukung visi pemerintah mewujudkan Poros Maritim Dunia.
Peremajaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) di dua matra itu pun terus dilakukan. Terbaru, TNI Angkatan Udara (AU) menyiapkan pembelian pesawat angkut Hercules tipe J.
"Untuk menggantikan Hercules tipe B yang sudah berusia sepuh," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Muda (Marsma) Dwi Bagarmanto kepada Jawa Pos kemarin (10/10). Kemungkinan, peswat angkut Hercules tipe B akan segera dipensiunkan.
Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang masih menggunakan pesawat angkut Hercules tipe B. Terakhir, salah satu unit pesawat yang sudah ada sejak pemerintahan Soekarno itu jatuh di Medan pada akhir Juni lalu.
Atas dasar tersebut, pembelian pesawat angkut baru menjadi kebutuhan yang mendesak bagi TNI AU. Permintaan untuk menggantikan Hercules B dengan tipe J yang merupakan tipe terbarunya telah disampaikan ke Kementerian Pertahanan. "Mudah-mudahan segera direalisasikan, TNI AU butuh sekali itu," terangnya.
Sayangnya hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan pernyataan resmi dari Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu. Oleh karenanya, sampai saat ini, pembelian Hercules tipe J belum bisa dikomunikasikan dengan perusahaan.
"Sudah masuk resnstra MEF (Minimum Esenstial Force red) tahap dua," imbuhnya. Dengan sudah dimasukkannya ke dalam MEF tahap dua (2015-2019), saqtu skuadron pesawat angkut terbaru buatan Lockheed Martin itu ditargetkan mendarat dalam waktu dekat.
Sebelum memilih Hercules J, ada beberapa kandidat pesawat angkut lainnya yang sempat dipertimbangkan. Di antaranya pesawat Airbus A-400 Prancis dan Boeing C-17, Amerika.

Namun dengan pertimbangan mempermudah alih teknologi, TNI AU memilih Hercules J. sebab, beberapa alat pemeliharaan Hercules sudah dimiliki Indonesia. "Kan kita sudah punya tipe-tipe sebelumnya," pungkasnya. Dengan begitu, bukan hanya memudahkan teknisi, diharapkan bisa memangkas anggaran pengeluaran.
Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo sudah mengajukan permintaan tambahan anggaran ke Komisi I DPR beberapa waktu lalu. Dana tambahan sebesar Rp 35 triliun diajukan untuk menambah anggaran perbaikan dan penambahan alutsista.



Credit  JPNN

Jumat, 09 Oktober 2015

Sudah Dinyatakan Punah, Hewan Ini Mendadak Nongol Lagi


Sudah Dinyatakan Punah, Hewan Ini Mendadak Nongol Lagi
Salamander kaki panjang yang langka dan sempat dinyatakan punah 40 tahun lalu (Foto: BBC)
TAHUN lalu, dua ekor salamander langka, yang tadinya disangka punah, keluar dari persembunyiannya. Kini mereka dilindungi oleh pelestarian alam. Dua spesies salamander keluar dari persembunyiannya, hampir 40 tahun sesudah mereka disangka punah selamanya.
Spesies yang ditemukan kembali itu adalah salamander kaki panjang (Nyctanolis pernix) dan salamander Finca Chiblac (Bradytriton silus).
Mereka ditemukan lagi tahun 2014, 38 tahun sesudah mereka dilihat terakhir kalinya dan kemudian dianggap punah. Mereka hidup di kawasan pegunungan Cuchumatanes, Guatemala, yang juga merupakan habitat amfibi yang terancam punah.
Meskipun masih ditemukan dalam jumlah kecil, hutan tempat tinggal mereka terancam hilang akibat pengembangan perkebunan kopi. Satu tim internasional telah menghentikan proyek tersebut, dengan harapan akan mampu menyelamatkan lebih banyak spesies.
Untuk melakukan itu, mereka membuka kawasan pelestarian alam baru, pelestarian amfibi di San Isidro. Kawasan pelestarian ini merupakan yang pertama di dataran tinggi Guatemala.
"Ini merupakan kawasan pelestarian yang berhasil," kata Marco Cerezo dari FUNDACEO, organisasi nonpemerintah setempat yang mengawasi pengelolaan kawasan 2.000 hektar ini.
"Ini menandai awal dari upaya regional untuk mendukung perlingungan hutan di timur laut Guatemala, kawasan dengan keanekaragaman hayati yang istimewa."
Banyak spesies baru lain yang belum tercatat oleh ilmu pengetahuan yang belum ditemukan di kawasan ini, kata peneliti.


Credit  Okezone

Senjata Death Ray Disiapkan untuk Menangkal Serangan Drone

Senjata Death Ray Disiapkan untuk Menangkal Serangan Drone
Senjata anti-drone (Foto: Guardian)
LAS VEGAS (CB) – Teknologi terbaru bisa menjadi jawaban untuk meningkatnya ancaman drone, berupa senjata sinar mematikan (death ray) yang menggunakan gelombang radio untuk menonaktifkan drone dari jarak hingga satu mil jauhnya.

Sistem ini telah dipamerkan di Las Vegas, Amerika Serikat (AS) di tengah kekhawatiran atas ancaman dari serangan kendaraan tak berawak (drone). Menggunakan gelombang radio bertenaga tinggi untuk menonaktifkan drone, secara efektif memblokir komunikasi dan menghilangkannya dari udara.
"Jika saya bisa melihatnya, saya bisa membunuhnya," kata Rick Sondag, wakil presiden eksekutif dari Liteye Systems, yang menjual perangkat ini, dan yang memulai debutnya itu di pameran Commercial Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di Las Vegas pekan ini, seperti diberitakan Guardian, Rabu (7/10/2015).
Liteye, yang berbasis di Colorado, adalah distributor di AS dan Kanada untuk perangkat ini oleh tiga produsennya: Enterprise, Chess Systems, and Blighter.
Sondaq berharap untuk menjual sistem ini untuk bandara dan tempat-tempat lain di mana keamanan nasional adalah masalah penting.

"Sistem ini dapat digunakan di daerah terpencil atau kota-kota untuk mencegah UAV yang digunakan untuk serangan teroris, spionase atau kegiatan yang tidak diinginkan lainnya terhadap situs dengan infrastruktur kritis," menurut perusahaan tersebut.


Credit  Okezone

Perjanjian Nuklir Perluas Peluang Kerjasama RI-Iran

Menlu RI Retno Marsudi & Menlu Iran Javad Zarif (Foto: Dok. Kemlu RI)
Menlu RI Retno Marsudi & Menlu Iran Javad Zarif (Foto: Dok. Kemlu RI)
JAKARTA (CB) – Disepakatinya perjanjian nuklir antara Iran dengan enam negara kekuatan dunia atau P5+1 (AS, Prancis, Jerman, Inggris, Rusia, dan China), ternyata memiliki dampak positif tersendiri bagi Indonesia.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arrmanatha Nasir, peluang Indonesia untuk bekerjasama dengan Iran terbuka lebih luas setelah disepakatinya perjanjian nuklir.
“Dengan telah disepakatinya perjanjian nuklir antara Iran dan negara P5+1, maka peluang Indonesia untuk bekerjasama dengan Iran terbuka lebih luas, khususnya di bidang ekonomi,” ujar Arrmanatha di Jakarta, Jumat (9/10/2015).
“Oleh karena itu, kami menggunakan kesempatan ini untuk terus mengembangkan peluang-peluang kerjasama dengan Iran,” lanjutnya.
Pada 14 hingga 15 Oktober 2015, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi akan melakukan kunjungan ke Iran untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Iran Javad Zarif di Kota Teheran.
“Tujuan utama pertemuan nanti di Teheran adalah untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi, energi, dan people to people contact. Oleh karena itu, Menlu Retno akan ditemani oleh Menteri ESDM,” ucap Arrmanatha.
“Dalam pertemuan nanti, RI-Iran direncanakan akan menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) terkait dengan diplomatic education & training corporation, dan mutual corporation on policy research & development,” tambahnya.



Credit  Okezone


Obama Butuh Dua Tahun, Putin Hanya Dua Pekan

Presiden Rusia Vladimir Putin dianggap lebih berhasil dibandingkan Obama dalam operasi militer di Suriah. (Foto: Reuters)
Presiden Rusia Vladimir Putin dianggap lebih berhasil dibandingkan Obama dalam operasi militer di Suriah. (Foto: Reuters)
WASHINGTON (CB) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mendapat kritik pedas dari anggota DPR AS mengenai operasi militer AS di Suriah. Hasil yang dicapai oleh militer AS selama dua tahun di Suriah dianggap lebih buruk dibandingkan apa yang dilakukan Rusia di sana dalam waktu kurang dari dua pekan.
“Putin telah lebih banyak mengambil tindakan di Suriah dalam dua pekan daripada tindakan yang diambil Obama dalam dua tahun,” kata Ketua DPR AS urusan hubungan internasional Ed Royce, sebagaimana dilansir Sputnik, Jumat (9/10/2015).
“Menteri Pertahanan mengkritik strategi Rusia. Tapi, mana strategi kita?” tambah Royce.
Kritik itu datang seiring hasil yang dicapai militer Rusia dalam operasi militer anti-ISIS-nya di Suriah yang telah berlangsung selama sepekan. Royce menganggap hasil yang dicapai Rusia sejauh ini telah berhasil mengurangi pengaruh AS di Timur Tengah.
Laporan dari Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa sedikitnya 120 serangan udara telah dilancarkan terhadap ISIS dan kelompok-kelompok teroris lainnya di Suriah sejak pekan lalu. Dari serangan-serangan tersebut, 110 target dinyatakan berhasil dihancurkan. Rusia bahkan menembakkan 26 rudal jelajah dari armada angkatan lautnya di Laut Kaspia dalam serangannya baru-baru ini.
Sedangkan AS yang memimpin koalisi militer beranggotakan 62 negara untuk menghadapi ISIS di Irak dan Suriah telah melakukan serangan udara di wilayah itu sejak September 2014, namun belum menunjukkan hasil yang berarti. Meski begitu, Gedung Putih selalu mengklaim bahwa strategi mereka berhasil memerangi teroris di kedua negara itu.
Mantan Kepala Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA), Michael Flynn, mengatakan bahwa strategi yang dijalankan AS saat ini tidak berjalan dengan baik dan meminta Washington untuk bekerja sama dengan negara lain di wilayah itu untuk menghadapi ISIS.


Credit  okezone


Kenalkan, Pria Kulit Hitam Pertama Peraih Nobel Perdamaian

Kenalkan, Pria Kulit Hitam Pertama Peraih Nobel Perdamaian  

Ralph J. Bunche. Newsone.com 

 CB, Jakarta - Pada Jumat pagi, Komite Nobel akan mengumumkan penerima Nobel Perdamaian 2015. Tahukan Anda, sejak awal 1901, penghargaan telah membuat jalan bagi mereka 'yang pertama' sebagai penerima?

Wanita pertama pemenang Nobel Perdamaian adalah Bertha von Suttner, menerima kehormatan pada 1905. Presiden pertama adalah Theodore Roosevelt, menang di 1906. Dan orang pertama untuk menerima penghargaan ketika di penjara adalah jurnalis Jerman Carl von Ossietzky, pada 1935.


Tapi baru sampai pada 1950 ketika komite sadar belum memberikan itu pada orang bukan kulit putih. Dan orang pertama kulit berwarna yang mendapatkan Nobel Perdamaian adalah Ralph Bunche.

Ia, sebagaimana dilansir dari laman Time, Kamis, 8 Oktober, mendapat kehormatan untuk perannya dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Palestina pada akhir 1940-an.

Bunche melalui masa kanak-kanak yang sulit--kesehatan ibunya yang buruk dan pernikahan kembali ayahnya, ia dibesarkan oleh neneknya--hingga menjadi pembaca pidato perpisahan saat menamati South SMA Pusat Los Angeles dan lulus di Universitas California, Los Angeles.

Setelah menjadi orang Afrika Amerika pertama yang menerima gelar doktor dalam ilmu politik dari sebuah universitas Amerika, ia mulai mengajar dan menulis. Awalnya beberapa buku tentang persimpangan ras dan politik.

Bunche memulai karier di pemerintahan saat bekerja untuk kantor Office of Strategic Services, pendahulu CIA, sebelum memulai karyanya dengan PBB, di mana ia akan berperan dalam menciptakan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Tapi pekerjaan yang mengakibatkan ia mendapat gelar kehormatan Nobel mulai pada 1947, ketika Bunche ditugaskan sebagai komite khusus PBB di Palestina.

Setelah pemisahan kontroversial Palestina dan deklarasi negara Israel Mei 1948, koalisi negara-negara tetangga Arab menyerbu negara baru itu. Meskipun Bunche menegosiasikan gencatan senjata bulan berikutnya, perdamaian nampaknya masih belum bisa terwujud. Beberapa bulan kemudian, sebuah faksi ekstrimis Yahudi membunuh mediator utama dari konflik, seroang Swedia bernama Count Folke Bernadotte, dan Bunche ditunjuk menjadi penggantinya.

Bunche memimpin negosiasi dengan Israel dan Mesir di pulau Rhodes pada 1949. Pada akhir Februari, ia membujuk kedua belah pihak menandatangani gencatan senjata, dan bersamaan Mesir menandatangani, Yordania, Lebanon dan Suriah pun mengikuti.

Ketika Bunche mendengar kabar bahwa dia akan dianugerahi Hadiah Nobel untuk usahanya, ia menolaknya, mengatakan itu adalah tugas dari pejabat PBB, untuk menegosiasikan perdamaian. Ia dibujuk oleh Sekretaris Jenderal PBB untuk menerimanya, yang dianggap sebagai upaya untuk mendongkrak popularitas institusi.

Menurut mantan Menteri Luar Negeri James A. Baker III, yang memberikan sambutan tentang Bunche setelah menerima Ralph Bunche Award untuk Keunggulan Diplomatik pada 2014, Bunche memiliki rasa humor tentang pekerjaan yang sangat serius.

Dikatakan, setelah semua pihak menandatangani Perjanjian Gencatan Senjata di tahun 1949, Bunche diberikan peeneghargaan negosiator berbakat dengan piring memorial yang terteran nama mereka. Ketika ditanya apa yang akan ia lakukan dengan benda itu jika kelompok gagal mencapai kesepakatan, Bunche menjawab, "saya akan merusak piring ini di atas kepala sialan Anda."


Credit  TEMPO.CO

Misi Swasta Pertama Pendaratan di Bulan Terwujud pada 2017

Misi Swasta Pertama Pendaratan di Bulan Terwujud pada 2017

REUTERS/John Cetrino
 
CB, Yerusalem - Misi swasta pertama ke Bulan rencananya akan diluncurkan dalam waktu dua tahun. Adalah lembaga nirlaba Israel SpaceIL bertekad melakukannya untuk memenangkan Google Lunar XPRIZE sekitar US$ 30 juta atau sekitar Rp 417 miliar.

SpaceIL, sebagaimana dikutip dari laman ekonomi dan bisnis, Forbes, Rabu, 7 Oktober 2015, telah menjadi yang pertama dari peserta kompetisi, secara serius memesan tempat untuk meluncurkan pesawat tak berawak yang akan mendarat di Bulan.

Pada konferensi pers di Yerusalem, Israel, SpaceIL mengatakan telah mendaftar pada Spaceflight Industries, yang baru saja membeli sebuah roket SpaceX Falcon 9 untuk memfasilitasi peluncuran satelit kecil.


"Kami bangga secara resmi mengkonfirmasi penerimaan dan verifikasi kontrak peluncuran SpaceIL ini, memposisikan mereka sebagai yang pertama dan tim Google Lunar XPRIZE untuk menunjukkan prestasi penting ini, sejauh ini," kata Bob Weiss, Wakil Ketua dan Presiden XPRIZE.

Dikatakan setiap perusahaan swasta yang berhasil mendarat di permukaan bulan akan bergabung dengan daftar pendek kesuksesan sebelumnya, meliputi Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Cina. "Jika SpaceIL menjadi yang pertama sampai di sana, itu menjadi kemenangan ganda, organisasi swasta pertama dan misi Israel pertama," demikian laporan Forbes.

Namun, untuk memenangkan XPRIZE Google, organisasi non-profit itu tidak bisa hanya mengandalkan pendaratan. Misi dianggap berhasil jika roket SpaceIL berhasil mengeksplorasi permukaan bulan untuk setidaknya 500 meter dan mengirim gambar dan video kualitas tinggi ke Bumi, sebelum batas waktu 31 Desember 2017.

Berbeda dengan desain roket tradisional, SpaceIL kali ini dipercaya akan melakukan manuver untuk mendapatkan pendaratan di jarak yang diperlukan. Roketnya akan mendarat sekali dan kemudian menggunakan bahan bakar tersisa di tangki untuk lepas landas lagi hingga berada di jarak 500 meter.


Rute yang dituntut, dikatakan telah membantu kelompok, yang didirikan oleh tiga insinyur muda, untuk membangun sebuah kerajinan yang lebih kecil dan relatif murah.

"Tahun lalu kami membuat langkah signifikan ke arah pendaratan di bulan, baik dari segi pembiayaan proyek dan dalam hal desain rekayasa, dan sekarang, kami sangat senang akhirnya mengamankan kesepakatan peluncuran kami," kata CEO SpaceIL Eran Privman.

"Ini membawa kami satu langkah lebih dekat untuk mewujudkan visi besar kami menciptakan sebuah 'efek Apollo' di Israel. Menginspirasi generasi baru untuk mengejar Sains, Teknik, Teknologi, dan Matematika (STEM)," ujarnya.

Untuk membiayai ambisinya, SpaceIL dilaporkan menghabiskan lebih dari US$ 50 juta atau Rp 692 miliar uang pribadi, termasuk biaya tambahan untuk kontributor utama, Miriam dan Sheldon G. Adelson Family Foundation dan Yayasan Kahn Morris Kahn, yang akan meneken kontrak peluncuran.

Credit  TEMPO.CO

Dahsyat, Tim Debat Narapidana Kalahkan Universitas Harvard

Dahsyat, Tim Debat Narapidana Kalahkan Universitas Harvard

Kampus Harvard University memperoleh kasta tertinggi dengan nilai 100 atau sempurna. (Komunika Online)
 
 
CBNew York - Tim debat dari Lembaga Pemasyarakatan New York Timur (ECF) baru saja mendapatkan penghargaan setelah mengalahkan tim juara debat nasional dari Harvard University,  universitas terkemuka di Amerika Serikat, bahkan dunia.

Seperti yang dilansir laman Mentalfloss.com, Kamis, 8 Oktober 2015, menyebutkan, para narapidana itu sengaja mengundang tim Harvard ke penjara Napanoch, kawasan dengan populasi 1.172 jiwa, untuk pertandingan persahabatan sejak September.


Tim ECF sendiri dibentuk dua tahun lalu. Para narapidana dikatakan mengambil kelas debat yang diajarkan beberapa fakultas di Bard College, yang sekitar 15 persen narapidana terdaftar di berbagai program berbeda melalui Inisiatif Penjara Bard.

"Siswa di penjara diajarkan dengan standar yang sama, tingkat ketelitian, dan harapan sebagaimana mahasiswa biasa di kampus utama Bard," kata Max Kenner, Direktur Eksekutif dari Inisiatif Penjara Bard, kepada Associated Press dikutip dari Mentalfloss.com.

AP melaporkan, yang dilansir dari laman Mentalfloss.com, selama perdebatan melawan Harvard, para tahanan harus berargumen bahwa sekolah umum harus memiliki hak untuk menolak siswa yang orang tuanya datang ke Amerika Serikat tanpa dokumen.


Argumen tersebut adalah apa yang sebenarnya tidak mereka setujui, tetapi para tahanan dikatakan mampu muncul dengan poin yang tidak mampu dibantah oleh mahasiwa Harvard. Dan juri panel netral menyatakan mereka sebagai pemenang.

Dalam dua tahun sejak mereka mulai menggelar lomba debat, selain Harvard University, tim debat penjara ini telah mengalahkan tim debat dari akademi militer Amerika terpandang di West Point, dan tim dari Universitas Vermont.

Tim Harvard tampaknya cukup puas dengan ranking mereka dengan menulis di Facebook: "Ada beberapa tim yang membuat kami merasa lebih bangga kalah di debat, itu adalah tim cerdas dan punya kemampuan artikulasi fenomenal yang kita hadapi akhir pekan ini."

Credit  TEMPO.CO

Kekerasan di Israel Meluas, Netanyahu Batal Kunjungi Jerman

Kekerasan di Israel Meluas, Netanyahu Batal Kunjungi Jerman

Pemuda Palestina mengenakan penutup wajah saat bentrok dengan pasukan Israel di Issawiya, Yerusalem, 5 Oktober 2015. Netanyahu mengatakan penghancuran rumah-rumah pejuang Palestina akan dipercepat, pasukan keamanan di Yerusalem dan Tepi Barat akan diperkuat, dan penahanan para pejuang tanpa pengadilan akan diperluas. REUTERS/Ammar Awad
 
CB, Yerusalem - Meskipun pasukan keamanan Israel melakukan tindakan tegas untuk menekan gelombang serangan warga Palestina terhadap petugas keamanan, hinga Rabu, 7 Oktober 2015, kekerasan di Yerusalem tidak menunjukkan tanda-tanda reda. Bahkan kian merebak ke seluruh wilayah Yerusalem, Tepi Barat, serta kawasan Tel Aviv.

Kisruh berdarah di dalam negeri tersebut membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan lawatan satu harinya ke Jerman yang direncanakan dilakukan pada Kamis, 8 Oktober 2015. Kantor Netanyahu dalam pernyataannya kepada media  mengatakan,"Beliau tetap berada di Israel untuk memantau situasi dari dekat."

Di kota tua Yerusalem pada Rabu pagi, 7 Otober 2015, waktu setempat, seorang perempuan muda Palestina menusuk dan meluaki seorang pria Israel. "Selanjutnya perempuan itu ditembak dengan senjata pribadi korban menyebabkan dia luka-luka," kata polisi Israel.

Polisi mengatakan, pelaku penyerangan berusia 18 tahun dari Yerusalem Timur. Dia dan pria korban serangan dilarikan ke rumah sakit Israel di dalam kota.

Beberapa jam terakhir, di Kota Kiryat Gat -sebuah kawasan di Israel yang dikenal senyap- seorang pemuda Palestina menusuk tentara Israel di dalam sebuah bus. Pelaku sempat melukai tentara Israel dan merebut senjatanya. Pemuda tersebut diidentifikasi oleh polisi bernama Amjad Jundi, berusia 20 tahun, dari Kota Yata, Tepi Barat. Menurut polisi dan warga setempat, usai melakukan serangan, dia turun dari bus dan memaksa masuk ke dalam sebuah apartemen milik warga Israel.

"Polisi datang dan menembak pemuda tersebut setelah dia mengarahkan senapan hasil curiannya ke petugas keamanan," ujar polisi. "Jundi tak bisa menggunakan senjata itu karena dia melepaskan peluru senapan."

Beragam kekerasan itu membuat Netanyahu mendapatkan tekanan berat untuk mengendalikan Israel dari berbagai kekerasan, terutama dari kelompok sayap kanan koalisi pemerintahannya.

Dia berada di New York pekan lalu untuk berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menyusul serangan pria Palestina terhadap sepasang warga Israel saat keduanya mengendarai kendaraan di Tepi Barat bersama empat anaknya. Serangan berikutnya adalah ketika warga Palestina menusuk dua warga Yahudi di kota tua.

"Kami masih menghadapi gelombang serangan teroris," kata Netanyahu usai mengadakan pertemuan dengan para pejabat keamanan Israel di markas kepolisian Yerusalem.

"Kami akan mengambil tindakan keras melawan teroris, perusuh, dan provokator," ucapnya. "Kami telah memperkuat pasukan keamanan serta menggunakan segala cara dan metode guna berperang melawan terorisme." Dia menambahkan, "Warga sipil berada di garis depan menghadapi terorisme, namun mereka juga harus waspada."

Kekerasan terus bergolak hingga Rabu, 7 Oktober 2015, antara pengunjuk rasa Palestina melawan pasukan keamanan Israel di daerah pendudukan Tepi Barat. Pada bentrok tersebut, sedikitnya dua warga Palestina tewas, termasuk bocah berusia 13 tahun.

Credit  TEMPO.CO

NATO bahas peningkatan serangan Rusia di Suriah

  Turki sudah tiga kali memanggil utusan Rusia karena pelanggaran wilayah terbang Turki yang "tidak terlihat seperti kebetulan". 
 
Peningkatan aktivitas militer Rusia di Suriah menjadi agenda pembahasan utama pada pertemuan menteri-menteri pertahanan negara NATO di Brussel, Belgia.
Menteri-menteri NATO diperkirakan akan menunjukkan solidaritas kepada anggota mereka, Turki.
Negara yang berbatasan dengan Suriah itu mengklaim Rusia, yang memulai serangannya ke Suriah minggu lalu, telah melakukan pelanggaran wilayah udara.
Terkait pelanggaran itu, Ankara telah memanggil utusan Rusia tiga kali. "Serangan ke Turki berarti serangan ke NATO," tegas Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. "Jika Rusia kehilangan teman seperti Turki, Rusia akan kehilangan banyak hal. Negara itu harus tahu," tambah Erdogan.
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, Selasa (6/10) waktu Belgia, menyatakan Rusia tidak pernah memberikan penjelasan terkait pelanggaran wilayah terbang Turki, yang "berlangsung berkali-kali" dan " tidak terlihat seperti tak sengaja".

'Tidak menyerang ISIS'

Rusia, pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad, menyebut serangan udaranya menargetkan ISIS dan kelompok ekstremis lainnya.
Kremlin membantah banyak tudingan bahwa mayoritas serangannya tidak diarahkan ke ISIS.
Rabu (7/10) lalu, Rusia berdalih telah meluncurkan misil untuk menyerang ISIS, dari kapal perang Rusia di Laut Kaspia, yang jaraknya dari Suriah mencapai 1500km.
Menteri Luar Negeri Rusia mengklaim Moskow berniat mendekati Tentara Pembebasan Suriah, kelompok pemberontak yang didukung banyak anggota NATO, untuk membahas cara melawan ISIS.
 
Rusia berdalih bahwa mereka telah meluncurkan misil untuk menyerang ISIS.
Namun, Menteri Pertahanan AS, Ash Carter, yang hadir pada pertemuan Nato, Selasa lalu, menegaskan koalisi perlawanan terhadap ISIS tidak akan bekerjasama dengan Rusia.
"Kami yakin Rusia punya rencana lain," ungkapnya. "Mereka terus menyerang target yang bukan ISIS."
Serangan udara Rusia ke Suriah dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan-kecelakaan tidak terduga dan konflik dengan koalisi pimpinan AS yang telah setahun terakhir berusaha membasmi ISIS.
Pejabat Pentagon menyebutkan, baru-baru ini setidaknya satu pesawat tempur AS harus melakukan "manuver mendadak" untuk menghindari pesawat tempur Rusia yang terbang terlalu dekat.


Credit  BBC

Vietnam dan Malaysia Mengancam Produk Indonesia


KOMPAS.com/Sakina Rakhma Diah S Proses pembuatan tekstil polyester yang berbahan dasar benang sintetis di pabrik PT Trisula Textile Industries, Cimahi, Jawa Barat, Selasa (28/10/2014).

JAKARTA, CB - Pelaku industri manufaktur Indonesia mulai ketar-ketir menyaksikan 12 negara yang bergabung dalam zona perdagangan bebas Trans Pacific Partnership (TPP). Betapa tidak, di antara negara yang bergabung itu terdapat Malaysia dan Vietnam yang berpotensi mengambil porsi ekspor Indonesia ke negara TPP yang lain.
Sekretaris Jenderal Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) Ernovian Ismy mengatakan, jenis produk manufaktur yang dihasilkan Malaysia dan Vietnam hampir sama dengan Indonesia. "Bisa saja produk dari Vietnam dan Malaysia menggusur produk Indonesia ke negara anggota TPP seperti  di pasar Amerika Serikat (AS)," kata Ernovian kepada Kontan,  Rabu (7/10).
Sebagaimana diketahui, negara yang bergabung dalam blok dagang baru ini adalah AS, Kanada, Jepang, Australia, Brunei, Cile, Malaysia, Meksiko, Selandia Baru, Peru, Singapura, dan Vietnam. “Mereka bergabung dan sama-sama memberikan kemudahan akses pasar," kata Ernovian.
Semula API berharap pemerintah bisa bergabung dalam blok dagang baru tersebut. Dengan bergabungnya Indonesia, maka ekspor dari Indonesia diharapkan bisa naik.
Mengacu data API, tahun lalu ekspor TPT tercatat 12 miliar dollar AS dengan porsi terbesar ke wilayah AS sebesar 36 persen, Eropa 16 persen, Jepang 7 persen, Asia Tenggara 7 persen, dan Timur Tengah 23 persen.
Senada dengan Ernovian, kekhawatiran serupa juga dilontarkan oleh Eddy Widjanarko, Ketua Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo). Ia bilang, dampak terbentuknya blok dagang baru itu akan terasa dalam jangka panjang. "Pesanan sepatu ke Vietnam akan naik, sedangkan Indonesia akan stagnan," kata Eddy pada Kontan, Rabu (7/10/2015).
Eddy berharap Indonesia mau bergabung dalam TPP tersebut, karena bisa membuka peluang ekspor sepatu Indonesia naik ke negara anggota TPP. Mengacu data Kementerian Perindustrian, ekspor industri alas kaki tahun 2014 tercatat 4,11 miliar dollar AS atau tumbuh 6,44 persen dari periode tahun sebelumnya senilai 3,86 miliar dollar AS. Adapun negara tujuan ekspor antara lain Amerika Serikat, Belgia, Jerman, Inggris dan Jepang.
Bentuk blok baruUntuk menghadapi persaingan ini, Ernovian berharap pemerintah bergabung dengan blok dagang Eropa dan Turki. "Indonesia harus cepat bikin free trade agreement dengan Turki dan Eropa, ini juga bagus mendongkrak ekspor kita," tegas Ernovian.
Pendapat yang tak jauh berbeda disampaikan pula oleh Fitri Ratnasari Hartono, Direktur PT Pan Brothers Tbk (PBRX). Fitri bilang, Indonesia mesti menghadapinya dengan membentuk blok dagang baru dengan Eropa. "Kalau bergabung dengan Eropa masih memungkinkan. Karena sudah ada pembicaraan dengan pemerintah Indonesia," harap Fitri.
Jika tak bergabung dengan perdagangan bebas, Fitri khawatir produk dari Indonesia kalah bersaing dengan negara lain yang telah duluan bergabung dalam TPP. Ada kekhawatiran, pasar tekstil Indonesia di AS dan Jepang diambil alih produsen tekstil dari negara anggota TPP lainnya. "Dari sisi tekstil saja, kita bisa kalah," ujar Fitri pada Kontan, Rabu (7/10/2015).
Tak hanya dari tekstil dan sepatu saja, ada banyak produk manufaktur Indonesia yang akan kesulitan bersaing di negara TPT. Diantaranya adalah ban, otomotif dan elektronik. Sebagaimana diketahui, beberapa industri di Indonesia mengekspor ban ke AS dan negara anggota TPP lain seperti Jepang. Begitu juga dengan komponen otomotif, Indonesia juga ekspor ke beberapa negara TPP.
Sementara pada produk elektronik, Indonesia juga telah melakukan ekspor ke beberapa negara anggota TPP seperti Singapura, AS dan juga Jepang. Namun terkait blok dagang baru ini, Santo Kadarusman, Public Relation and Marketing Event Manager Polytron PT Hartono Istana Teknologi (Polytron) belum mau berkomentar. "Saya belum tahu soal itu," ujar Santo pada Rabu (7/10/2015).
Credit  KOMPAS.com


Rizal Ramli: Freeport Sudah Seenaknya Sendiri di Indonesia


KOMPAS/AGUS SUSANTO Freeport
JAKARTA, CB — Usai menyoroti badan usaha milik negara (BUMN) dan beberapa program pemerintah, giliran perusahaan tambang asal Amerika Serikat, Freeport, dikritik pedas oleh Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli.

Perusahaan yang sudah bercokol di Indonesia sejak 1967 itu dinilai sudah seenaknya sendiri membuang limbah tambang ke sungai di sekitar area penambangan.

"Limbah yang diaduk dengan merkuri itu dibuang begitu saja di sungai. Ikannya mati, penduduk menderita. Kalau mereka ikut good governance, enggak ada susahnya itu memproses limbah itu," ujar Rizal saat berbicara dalam acara Dies Natalis Universitas Jayabaya, Jakarta, Kamis (9/10/2015).

Freeport, kata Rizal, paham bahwa hukum di Indonesia lemah sehingga terus-terusan melakukan pencemaran lingkungan itu. Padahal, di negara asalnya, kata Amerika Serikat, perusahaan yang melakukan pencemaran alam dikenai denda yang sangat besar hingga puluhan miliar dollar AS.

Dari sisi pembayaran royalti, Freeport hanya bayar 1 persen kepada negara. Masyarakat Papua hanya dapat sedikit manfaat, sementara alam di sana rusak.

Penyebab perusahaan asing itu berani berlaku seenaknya lantaran banyak pejabat Indonesia yang mau disogok. "Daripada bersihkan limbah, mending sogok aja pejabatnya. Daripada bayar royalti, mending lobi aja pejabatnya," sindir dia.

Oleh karena itulah, Rizal kesal dengan para pejabat di sektor energi dan mineral batubara (ESDM) yang mau membuat aturan baru renegosiasi kontrak karya perusahaan-perusahaan tambang. Dari yang awalnya renegosiasi kontrak paling cepat 2 tahun sebelum kontrak habis, menjadi 10 tahun sebelum kontrak habis.

"Pejabat itu enggak tahu teknik negosiasi, semakin kepepet (perusahaan tambang itu), bargaining posisi kita makin baik. Jadi, untuk bermanfaat buat bangsa, mari kita tulis kembali sejarah itu," ucap dia.


Credit  KOMPAS.com

Kejanggalan Selimuti Penculikan TKI di Arab Saudi


Kejanggalan Selimuti Penculikan TKI di Arab Saudi TKI bernama Suparto diculik orang tidak dikenal di Riyadh saat berada di rumah kerabatnya. Peristiwa ini dianggap bukan penculikan biasa. (Istimewa)
 
Riyadh, CB -- Kejanggalan menyelimuti hilangnya seorang tenaga kerja Indonesia di Riyadh, Arab Saudi. TKI bernama Suparto itu diduga diculik orang tidak dikenal di wilayah Esbelia, Jumat pekan lalu.

Dalam wawancara CNN Indonesia Ketua Forum Silaturahim Warga Negara Indonesia di Riyadh, Abdul Malik An-Namiri, diketahui Suparto adalah supir di Riyadh. Sebelumnya dia telah bekerja di negara itu bersama istrinya selama sembilan tahun.


Jumat lalu, lanjut Abdul, Suparto mengantar majikannya ke rumah orang tuanya di wilayah Esbelia. Usai mengantar majikannya, Suparto menuju rumah kerabatnya yang kebetulan berdekatan dengan lokasi tersebut, Abdurrahman.

Abdurrahman yang pertama kali melaporkan bahwa Suparto diculik. Dari Abdurrahman, Abdul mengetahui seluruh kisah penculikan itu.

Saat itu, kata Abdul, tiba-tiba datang seorang pria Arab, berteriak memanggil Suparto. Menurut Abdul, Suparto keheranan karena pria itu tahu namanya.

"Saat itu Suparto baru selesai wudhu mau ke masjid, orang itu masuk ke kamarnya Abdurrahman, dan bertanya soal KTP SUparto, berapa lama kerja di Saudi dan nomor HP," kata Abdul.

Saat mereka keluar menuju masjid, ada dua orang lainnya diluar. Suparto lantas dimasukkan ke dalam dan dibawa pergi.

"Abdurrahman bengong dan tidak sempat memoto plat nomornya," kata Abdul.

Hingga kini belum ada kejelasan mengenai nasib Suparto. Belum diketahui juga apa motif pelaku penculikan tersebut.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia dan Badan Hukum Indonesia Kementerian Luar Negeri, Lalu Muhamad Iqbal, mengatakan perwakilan Indonesia di Riyadh telah menunjuk pengacara untuk melakukan penelusuran lebih lanjut.

Menurut Iqbal, ini bukan penculikan biasa karena sama sekali tidak diketahui motif pelaku, termasuk tidak adanya permintaan tebusan.

"Status awal jelas diculik. Belakangan setelah kita lihat sejumlah indikasi (minta konfirmasi nama, tidak klaim pelaku, tidak ada permintaan tebusan) kita menemukan indikasi bahwa ini bukan penculikan dengan motif tebusan, alias bukan penculikan biasa," kata Iqbal melalui pesan instan.

Credit  CNN Indonesia

Dalai Lama: Saya Mungkin yang Terakhir


Dalai Lama: Saya Mungkin yang Terakhir Dalai Lama mengatakan bahwa ia mungkin jadi yang terakhir, namun China menurutnya lebih peduli pada institusi Dalai Lama daripada dirinya. (Reuters/Dylan Martinez)
 
Jakarta, CB -- Bagi Dalai Lama ke-14, pemerintah China dirasanya lebih peduli pada institusi Dalai Lama ketimbang siapa yang tengah mengemban nama itu.

"Saya tidak khawatir", Dalai Lama bertutur kepada Christiane Amanpour dari CNN, di London. Ia menambahkan, ada "kemungkinan" dirinya bakal menjadi Dalai Lama yang terakhir.

Menurut pria itu, pemerintah China masih menganggapnya pemimpin politik, seperti Dalai Lama yang sudah-sudah sejak berabad lalu. Namun sejak 2011, ia hanyalah seorang pemimpin spiritual. "Saya sudah secara total pensiun dari tanggung jawab politis—bukan hanya saya yang pensiun, namun juga tradisi empat ratus tahun lamanya." katanya kepada Amanpour.

Buddhisme di Tibet telah hadir jauh sebelum Dalai Lama, dan ia mengatakan, “Di masa depan, Buddhisme Tibet akan tetap ada tanpa Dalai Lama."

Puluhan tahun lalu, Dalai Lama pernah mengatakan kepada Amanpour, "Saya, secara resmi dan sah di depan umum—mengumumkan apakah institusi Dalai Lama harus lanjut atau tidak—(semuanya) tergantung rakyat Tibet."

Dilansir CNN, Rabu (7/10), Amanpour berbincang dengan Dalai Lama sebelum ia dirawat di rumah sakit dan terpaksa membatalkan beberapa agenda di Amerika Serikat. Sementara ia meyakinkan para pengikutnya di Dharamsala, India, bahwa kondisinya sudah “sangat baik.”

Pemerintah China telah lama berselisih dengan pemimpin agama Buddha Tibet itu. Ia dilabeli sebagai "pemecah belah anti-China", serta menuduhnya menginginkan Tibet—yang sekarang berada di bawah  okupasi China—menjadi negara merdeka.


"Kami tidak mencari kemerdekaan. Dalam sejarahnya, kami adalah negara merdeka. Itulah yang diketahui para ahli sejarah—kecuali ahli sejarah pemerintah China; mereka tidak menerima itu."

Bagi Dalai Lama, cap yang diterimanya itu sesuai dengan "kebijakan garis keras" China.

"Masa lalu adalah masa lalu. Kami sedang menuju masa depan."

Tibet, katanya, "miskin secara materi", dan mendapat manfaat karena menjadi bagian dari China.

"Itu merupakan kepentingan kami, untuk perkembangan negara lebih lanjut—asalkan kami tetap punya bahasa dan spiritualitas kami sendiri."

Ketika ditanya apakah dirinya memiliki pesan untuk Presiden China, Xi Jinping, yang saat itu sedang dalam kunjungan negara ke Washington, awalnya ia keberatan.

Sambil tertawa, Dalai Lama berkata pada Amanpour bahwa ia mesti memikirkannya dulu.

"Saya mungkin akan bilang kepada dia, Xi Jinping, pemimpin bangsa dengan populasi terbanyak, harus berpikir lebih realistis."

"Saya ingin mengatakan (kepadanya), tahun lalu, dia berbicara kepada publik di Paris dan New Delhi, (bahwa) Buddhisme adalah bagian yang sangat penting dari kebudayaan China. Dia berkata begitu. Jadi saya juga—mungkin terdengar seperti mendukungnya—berkomentar seperti itu."

Menurutnya, tiada lagi tradisi agama yang amat dijaga dengan "kemurnian otentik" di dunia selain di Tibet.

"Negara Buddha yang lain daripada yang lain. Oleh karenanya di China, pelestarian tradisi Buddha Tibet dan kebudayaan Buddha memberi manfaat yang sangat besar bagi jutaan penganut Buddha di China.”

Tak seperti di Tibet, di negara Buddha lainnya, Myanmar, citra damai para biksu justru tercoreng belakangan ini akibat penganiayaan dan bentrok dengan etnis minoritas Rohingya yang beragama Islam.

Kapanpun seorang Buddha merasa "tak nyaman" dengan Muslim maupun penganut agama lain, kata Dalai Lama, mereka seharusnya mengingat "wajah Buddha".

"Jika Buddha (ada) di sana—ia pasti melindungi, dan membantu para korban. Tidak ada keraguan. Jadi, sebagai seorang Buddha, Anda harus mengikutinya dengan kesungguhan. Kepentingan nasional itu belakangan."

"Anggap mereka sebagai saudara sesama manusia, tidak peduli apa agamanya."

"Bagi sebagian orang, Muslim, Islam, lebih berguna. Biarkan mereka mengikutinya. Kita harus menerima itu."


Credit  CNN Indonesia

Pesta Pernikahan Kembali Diserang di Yaman, 30 Tewas


Pesta Pernikahan Kembali Diserang di Yaman, 30 Tewas Ilustrasi serangan di Yaman. (Reuters/Mohamed al-Sayaghi)
 
Sanaa, CB -- Sebuah serangan udara kembali menghancurkan perhelatan pernikahan di Yaman. Menurut tiga pejabat pemerintah lokal, 30 orang tewas dan puluhan lainnya belum diketahui nasibnya.

Dilansir dari CNN, Kamis (8/10), peristiwa itu terjadi di kota Sanabani, barat daya Yaman, yang kini dikuasai oleh kelompok pemberontak Houthi.


Mereka menambahkan, rumah sakit setempat kian penuh oleh para korban.

Houthi telah lama menjadi target pasukan propemerintah Yaman. Didukung koalisi pimpinan Arab Saudi, pasukan pemerintah terus membombardir wilayah Houthi sejak Maret lalu.

Namun, belum jelas siapa yang bertanggung jawab atas serangan di Sanabani.

Pasukan koalisi mengklaim, tidak ada operasi yang mereka jalankan di provinsi baratdaya itu.

"Tidak semua ledakan yang terjadi di Yaman berasal dari serangan udara -- itu bisa saja rudal, bom mobil, atau senjata," kata juru bicara koalisi, Ahmed Asseri.

Pekan lalu, pesta pernikahan lainnya di provinsi barat daya Taiz juga tak luput dari baku tembak. Peristiwa ini menewaskan 131 jiwa dan melukai ratusan orang, menurut laporan kantor berita milik Houthi, Saba.

Media tersebut dan pihak dan keamanan Yaman menuding koalisi Arab Saudi sebagai dalang pemboman. Meski begitu, koalisi menampiknya, juga dengan alasan tidak adanya operasi militer di sana.

Akibat peperangan selama berbulan-bulan ini, warga sipil terus berjatuhan di negara miskin itu. Menurut Kementerian Pertahanan Houthi, empat ribu orang telah jadi korbannya.

Credit  CNN Indonesia



Serangan Rudal Rusia ke Suriah Jatuh di Iran


Serangan Rudal Rusia ke Suriah Jatuh di Iran (REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation/Handout via Reuters)
 
Jakarta, CB -- Beberapa misil yang diluncurkan dari kapal perang Rusia yang menargetkan Suriah, dikabarkan jatuh di Iran. Dua orang pejabat Amerika Serikat menyampaikan kabar tersebut kepada CNN, Kamis sore waktu setempat, atau Jumat (9/10) dini hari.

Pasukan dan intelijen AS yang memantau keberadaan kapal perang Rusia menyebut, setidaknya ada empat rudal yang terbang dan jatuh di Iran. Salah satu pejabat AS tersebut mengatakan kemungkinan adanya korban, namun sumber lain menyatakan belum dapat memastikan hal itu.


Hingga kini, belum dapat dipastikan di mana titik lokasi tempat jatuhnya rudal tersebut di Iran. Dengan keberadaan kapal perang Rusia yang berada di bagian selatan Laut Kaspia, kemungkinan besar membuat misil yang ditujukan ke Suriah itu melintas di atas Iran dan Irak.

Rusia telah menembakkan rudal baru mereka yang disebut dengan nama Kaliber untuk pertama kalinya di perang Suriah, saat ini.

Meski dua pejabat AS telah menyatakan adanya misil Rusia yang jatuh di Iran, namun kantor berita Iran, FARS, hingga kini mengaku belum menerima pernyataan resmi dari Iran atau Rusia yang membenarkan kabar tersebut.

Kemarin, Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu, dalam pernyataannya di sebuah televisi Rusia, sempat menyampaikan kepada Presiden Vladimir Putin bahwa 26 rudal yang diluncurkan dari kapal perang mereka telah mengenai target, tanpa mengenai fasilitas umum.

Putin, kala itu, mengucapkan selamat atas keberhasilan senjata mereka.

Namun, belum dapat dipastikan apakah yang dimaksud Shoigu kala itu sama dengan rudal-rudal yang disebut oleh pejabat AS.

Sebelumnya, pada Selasa lalu, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter telah mengeluarkan peringatan kepada Markas Besar NATO di Brussels bahwa Rusia akan menderita kerugian dengan ikut campurnya mereka di Suriah.

Carter juga telah mengeluarkan pernyataan dengan menyebut Rusia melakukan perilaku tidak profesional setelah pesawat tempur mereka melanggar wilayah angkasa Turki di awal pekan ini dan meluncurkan misil ke Suriah tanpa mengeluarkan peringatan.

Credit  CNN Indonesia

Rusia Sangkal Rudalnya Jatuh di Iran


Rusia Sangkal Rudalnya Jatuh di Iran Warga Suriah mencari korban yang masih hidup di lokasi tempat dijatuhkannya rudal oleh Rusia di Kota Maasran, sebelah Selatan Idlib, Suriah, 7 Oktober 2015. (REUTERS/Khalil Ashawi)
 
 
Jakarta, CB -- Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan yang menyangkal pemberitaan yang mengatakan rudal yang diluncurkan Rusia ke Suriah telah mengenai Iran.

"Kami tidak melaporkan dengan mengutip sumber yang disamarkan, tapi kami bisa tunjukan rudal-rudal kami yang diluncurkan mengenai target dengan tampilan waktu nyata," tulis pihak kementerian tersebut seperti dikutip CNN.

Rusia menegaskan hal itu dengan mengingatkan bahwa mereka telah mengoperasikan drone di atas langit Suriah selama 24 jam, untuk memantau operasi.


Isi keterangan tersebut juga menyatakan bahwa meski kerabat mereka di AS, yakni di Pentagon dan Langley terkejut dan tampak tidak menyukai kedatangan Rusia di Suriah, namun Rusia memastikan bahwa serangan yang mereka lakukan beberapa hari belakangan ini dibuat dengan target untuk menghancurkan infrastruktur ISIS.

"Serangan kami kemarin dilakukan dengan perhitungan yang tepat ke infrastruktur ISIS di Suriah, dan itu mengenai target," sebutnya.

Menanggapi pernyataan Rusia tersebut, salah satu pejabat AS yang kerap menerima laporan intelijen, mengatakan kepada CNN, bahwa pernyataan Rusia itu dibuat oleh orang-orang yang dulu pernah menginformasikan kepada AS bahwa tidak ada tentara Rusia yang menyamar (little green men) di wilayah Krimea, sebuah semenanjung di ujung timur Eropa yang masuk ke dalam wilayah Ukraina.

Kala itu, pada akhirnya Moscow malah berhasil mengambil paksa wilayah Krimea.

Sampai saat ini, kantor berita Iran, FARS, juga belum dapat mengkonfirmasi tentang kabar jatuhnya misil Rusia ke tanah mereka.

Sebelumnya, dua pejabat AS mengungkapkan kepada CNN bahwa ada beberapa rudal Rusia yang ditargetkan menyerang Suriah, namun jatuh di wilayah Iran. Disebutkan setidaknya ada empat rudal yang jatuh di Iran.

AS meyakini, dari laporan intelijennya, dengan misil yang dimiliki Rusia, besar kemungkinan beberapa bangunan di Iran hancur dan mengenai warga sipil.

Walau demikian, belum dapat dipastikan di mana tepatnya rudal Rusia tersebut jatuh. Posisi kapal perang Rusia yang berada di Laut Kaspia, dianggap sangat mungkin membuat rudal-rudal yang ditembakkan ke Suriah itu melintas di atas wilayah Iran dan Irak


Credit  CNN Indonesia


Media Iran Tampik Rudal Rusia Jatuh di Iran


Media Iran Tampik Rudal Rusia Jatuh di Iran Hingga kini, belum dapat dipastikan di mana titik lokasi tempat jatuhnya rudal tersebut di Iran. (Reuters/Ministry of Defence of the Russian Federation/Handout)
Jakarta, CNN Indonesia -- Kantor berita Iran, Fars News pada Kamis (8/10) menampik laporan bahwa rudal yang diluncurkan dari kapal perang Rusia untuk menghantam wilayah kelompok pemberontak di Suriah jatuh di wilayah Iran.

Fars News menulis bahwa Kementerian Pertahanan Iran menolak laporan yang menyatakan bahwa empat dari 26 rudal jelajah yang ditembakkan dari kapal perang Caspian mendarat di Iran.

Dikutip Fars News, Kementerian Pertahanan Iran menyebutkan laporan soal rudal Rusia jatuh di Iran merupakan upaya meluncurkan "perang psikologis" dari Barat.

Sementara, sumber di Kementerian Pertahanan Iran mengatakan kepada media Rusia, Sputnik, menyatakan pihaknya belum menerima laporan yang menunjukkan jatuhnya rudal Rusia di wilayah Iran. Laporan yang sama juga disebutkan di media Rusia lainnya, RT News.

Kementerian Pertahanan Rusia juga membantah laporan yang diberitakan di sejumlah media AS, dan menyatakan bahwa semua rudal Rusia mencapai target yang telah ditentukan.

"Tidak peduli seberapa tidak senang rekan-rekan kami di Pentagon dan Langley, faktanya adalah seluruh rudal yang diluncurkan dari kapal kami telah mengenai target," kata juru bicara kementerian Mayor Jenderal Igor Konashenkov.


Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu mengumumkan pada Rabu (7/10) bahwa empat kapal perang Angkatan Laut Rusia telah menembakkan total 26 rudal pada posisi kelompok militan ISIS di Suriah.

Fars News menyebutkan media ini merilis sebuah video amatir yang menunjukkan rudal ditembakkan dari kapal perang Angkatan Laut Rusia di Laut Kaspia tengah meluncur ke langit wilayah Kurdistan Irak sebelum menghantam target mereka di Suriah.

"Empat kapal rudal di Laut Kaspia meluncurkan 26 rudal jelajah menngenai 11 target. Menurut data kontrol objektif, semua target hancur. Tidak ada obyek sipil yang mengalami kerusakan," kata Shoigu.

Menurut laporan Fars News, Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan telah bekerja sama dengan mitranya untuk merencanakan jalur peluncuran rudal, sehingga rudal hanya meluncur di daerah yang terpencil dan tidak menimbulkan bahaya bagi warga sipil.

Rudal yang ditembakkan Rusia, menurut laporan Fars News, meluncur sekitar 1.500 km sebelum mencapai target.

Fars menyebutkan empat kapal perang dari armada Kaspia terlibat dalam serangan rudal, yakni Dagestan, Grad Sviyazhsk, Uglich dan Veliky Ustyug. Mereka menembakkan rudal jelajah dari Kalibr NK (Klub) peluncur VLS. Rudal yang digunakan mampu memukul target dalam waktu 3 meter pada jarak hingga 2.500 km.

Sebelumnya, CNN memberitakan bahwa dua orang pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya, yang memantau keberadaan kapal perang Rusia menyebut, setidaknya ada empat rudal yang terbang dan jatuh di Iran. Salah satu pejabat AS tersebut mengatakan kemungkinan adanya korban, namun sumber lain menyatakan belum dapat memastikan hal itu.

Hingga kini, belum dapat dipastikan di mana titik lokasi tempat jatuhnya rudal tersebut di Iran. Dengan keberadaan kapal perang Rusia yang berada di bagian selatan Laut Kaspia, kemungkinan besar membuat misil yang ditujukan ke Suriah itu melintas di atas Iran dan Irak.


Credit  CNN Indonesia



Amerika Serikat akan kerahan kapal perang ke Laut China Selatan


Amerika Serikat akan kerahankapal perang ke Laut China Selatan
Foto udara menunjukkan Pulau Pagasa (Harapan), salah satu pulau di Kepulauan Spratly yang menjadi perselisihan sejumlah negara di sekitar Laut China Selatan, di lepas pantai barat Filipina, Rabu (20/7). (REUTERS/Rolex Dela Pena/Pool)
... menunjukkan bahwa Paman Sam tidak mengakui pengakuan kewilayahan China di sana...
London (CB) - Amerika Serikat diperkirakan melayarkan kapal perangnya ke dekat kepulauan buatan China alias Tiongkok di Laut China Selatan dalam dua pekan mendatang.

Menurut laporan media, langkah itu ditempuh Amerika Serikat untuk menunjukkan bahwa Paman Sam tidak mengakui pengakuan kewilayahan China di sana.

Kapal perang akan berlayar di dalam wilayah 12 mil laut, yang dinyatakan China sebagai wilayahnya di sekitar Kepulauan Spratly, tempat negara itu melakukan pembangunan, kata Financial Times dan Navy Times.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri China, Hua Chungying, mengatakan dalam jumpa pers berkala, Kamis, China memperhatikan laporan itu dan bahwa China serta Amerika Serikat menggalang komunikasi sangat menyeluruh terkait masalah Laut China Selatan.

"Saya yakin pihak Amerika Serikat sangat mengerti sikap mendasar China menyangkut hal itu," katanya.

"Kami berharap pihak AS dapat melihat situasi saat ini di Laut China Selatan secara obyektif dan adil, dan China yang secara ikhlas memainkan peranan konstruktif dalam menjaga perdamaian dan stabilitas di Laut China Selatan."

Gedung Putih menolak berkomentar soal kemungkinan Amerika melangsungkan operasi angkatan laut yang rahasia. Departemen Luar Negeri Amerika Serikat dan Pentagon belum memberikan tanggapan terhadap laporan tersebut.

Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, sebelumnya mengatakan bahwa ia telah menyampaikan kepada Presiden China, Xi Jinping, ketika Xi melakukan lawatan pertamanya ke Washington pada akhir September, bahwa dia mengkhawatirkan situasi di kepulauan itu.

Xi mengatakan kepulauan itu tidak sedang diisi perlengkapan militer, namun para pengulas di Washington serta pejabat AS mengatakan militer sudah mulai masuk, dan satu-satunya pertanyaan adalah seberapa banyak perangkat militer yang akan dipasang China.

China mengklaim sebagian besar Laut China Selatan, tempat Kepulauan Spratly berada dan jalur perdagangan melalui kapal laut menghasilkan 5 triliun dolar Amerika Serikat setiap tahun. Filipina, Vietnam, Malaysia, Brunei dan Taiwan juga memiliki klaim bertumpuk di wilayah itu. 

Selain itu, China juga punya konflik perairan dengan Jepang di Laut China Timur.


Credit  ANTARA News