Selasa, 08 September 2015

Proyek Pesawat Tempur RI-Korsel Ditunda, Menhan: Dana Investasi Tak Hilang



Proyek Pesawat Tempur RI-Korsel Ditunda, Menhan: Dana Investasi Tak Hilang Foto: Agung Pambudhy


Jakarta - Program kerjasama pengembangan pesawat tempur KFX/IFX antara Indonesia dan Korea Selatan (Korsel) dievaluasi oleh pemerintahan Presiden Jokowi-JK. Menurut Menhan Ryamizard Ryacudu, penundaan kerjasama ini sudah dengan berbagai pertimbangan.

Menurut Ryamizad, salah satu pertimbangan, masih ada yang lebih prioritas dibanding proyek pengembangan pesawat tempur generasi 4,5 itu. Seri KFX/IFX sendiri setara dengan jet tempur tipe F-18 Super Hornet, Eurofighter Typhoon, hingga Dessault Rafale.

"Bukan batal, tapi ditunda. (Alasannya) kan banya kegiatan, banyak yang lebih penting. Kalau pesawat terbang kan enggak terlalu penting, kita bisa beli sewaktu-waktu. Bisa diundurlah, sabar 10 tahun lagi," ungkap Ryamizard usai mengunjungi pasukan TNI AL di Lantamal III, Tanjung Priok, Jakut, Senin (7/9/2015).

Kerjasama antara RI dengan Korsel ini tidak hanya dengan skema G to G (government to government) namun juga diperkuat dengan skema B to B (business to business) antara PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Korea Aerospace Industries (KIA). Di mana dalam kerjasama ini disepakati diadakannya transfer of technology (ToT).

Untuk versi Indonesia atau IFX, prototype rencananya akan diluncurkan pada tahun 2020 dan kemudian pada 2022, IFX akan diproduksi secara massal di Indonesia dengan disesuaikan dengan kebutuhan TNI. Pada 2014, PT DI bersama Kementerian Pertahanan dan Korsel telah memasuki tahap engineering manufacturing development dengan proses hingga 10 tahun ke depan.

"Itu tidak prioritas. Tapi kemudian hari kita harus bisa buat pesawat. Masak kita beli terus," kata Ryamizard saat ditanya lalu bagaimana kelanjutan nasib proyek tersebut.

Menhan pun membantah ditundanya proyek ini dikarenakan masalah politik di negeri Ginseng itu. Ryamizard juga mengatakan, dana investasi yang telah dikeluarkan untuk kepentingan riset proyek pembangunan pesawat tempur ini tidak akan hilang karena adanya penundaan. Untuk diketahui, Indonesia telah mengucurkan dana sebesar Rp 600 miliar untuk riset dan pengembangan awal KFX/IFX.

"Kan ditunda. Jadi tidak hilang, hanya ditunda. Sementara uang yang ada saat ini bisa digunakan untuk prioritas lain," tegas jenderal purnawirawan bintang 4 itu.

Sementara itu Dirjen Perencanaan Pertahanan Kemenhan, Marsda M Syaugi menjelaskan, dana yang sedianya akan digunakan dalam proyek KFX/IFX akan dialihkan ke pengadaan alutsista di matra-matra lain. Ia juga membantah penundaan ini dikarenakan Korsel yang tak mau menerapkan skema ToT.

"Bukan tidak mau membagi (alih teknologi), tapi proyek itu ditunda karena situasinya belum terlalu penting. Sehingga dialihkan ke hal-hal yang urgent," tukas Syaugi di lokasi yang sama.

Sebelumnya Wapres JK saat berkunjung ke Korsel mengungkapkan mengenai penundaan ini. Pemerintah Indonesia disebutnya fokus pada pengadaan alutsista selain pengembangan pesawat tempur.

"Padahal kita butuh tank, senjata, butuh banyak. Jadi kita memberikan prioritas dulu yang kita butuhkan lebih banyak. Ya dia (PM Korsel-Hwang Kyo Ahn) juga minta (dilanjutkan) walaupun kita sudah evaluasi di kabinet. Ya kita lebih lanjutkan yang dibutuhkan banyak," terang JK di Seoul, Kamis (27/8).



Credit  Detiknews

Senin, 07 September 2015

Apa Benar WiFi Buruk bagi Kesehatan?

Seorang wanita di Prancis menderita electromagnetic hypersensitivity.

Apa Benar WiFi Buruk bagi Kesehatan?
Ilustrasi WiFi (REUTERS)
CB - Teknologi berbasis elektronik sudah banyak hadir di sekitar kita. Teknologi misalnya ponsel, WiFi, komputer personal, pencatat pintar (smartmeter), radio, televisi, sudah akrab di sekitar manusia pada saat ini.

Seiring dengan munculnya teknologi elektronik itu, muncullah kekhawatiran dampak terhadap kesehatan. Teknologi elektronik tersebut dianggap bisa memaparkan medan elektronik yang berdampak pada kesehatan.

Dilansir dari The Age, Senin 7 September 2015, sejauh ini ada yang menganggap memang teknologi tersebut ada dampaknya. Bukti untuk anggapan tersebut yaitu seorang wanita Prancis, Martin Richard, yang menderita electromagnetic hypersensitivity (EHS). Sindrom EHS yang disebutkan berasal dari paparan teknologi sekitar, memaksa Richard tak mampu bekerja. Perempuan itu pun dilaporkan mendapatkan kompensasi atas paparan teknologi elektronik tersebut.

Namun kompensasi itu dianggap kontroversial, sebab sejauh ini tidak ada penelitian ilmiah yang menemukan hubungan antara paparan medan elektromagnetik teknologi dan hadirnya gejala EHS.

Sarah Loughran, peneliti Universitas Wollongong, Australia menuliskan EHS merupakan kondisi yang kompleks. Gejala ini ditandai dengan gejala non spesifik di antaranya sakit kepala, mual dan kesulitan tidur, saat berada di dekat perangkat yang memancarkan medan elektromagnetik.

Meski Loughran mengatakan gejala tersebut nyata, tapi faktanya tidak ada kriteria diagnostik yang jelas untuk gejala tersebut.

"Ini adalah gangguan diagnosa diri yang tak memiliki dasar medis atau ilmiah," tulis peneliti yang juga menjadi anggota Badan Kesehatan Dunia (WHO) itu.

Penegasan Loughran dilandasi oleh penelitian yang secara konsisten gagal menemukan hubungan paparan medan elektromagentik dan gejala EHS atau kesehatan secara umum.

Lantas apa yang menyebabkan gejala EHS?. Loughran menuliskan, salah satu kemungkinan penyebabnya adalah efek nocebo. Efek ini merupakan persepsi atau harapan seseorang atas bagaimana sesuatu bisa mempengaruhi mereka.

Dalam kasus EHS, tulis  Loughran, akan sesuai seseorang yang menderita gejaka ini meyakini energi elektromagnetik adalah berbahaya dan mereka merasa perangkat elektromagnetik di sekitar mereka adalah buruk bagi kesehatan mereka.

Hal ini dianggap lebih masuk akal dibanding anggapan yang umum soal dampak buruk paparan elektromagnetik.

Guna memastikan penyebab sejati dari EHS,  Loughran mengatakan perlunya penelitian lebih intens. Ia menunjukkan salah satu penelitian yang ingin mengungkap itu adalah studi yang dilakukan  Australian Centre for Electromagnetic Bioeffects Research.

Sambil menunggu hasil penelitian tersebut, Loughran menuliskan kompensasi yang diberikan kepada seseorang yang merasakan gejala EHS baginya kurang tepat. Bisa jadi, gejala itu bukan berasal dari paparan perangkat elektromagnetik, tapi karena kehawatiran dan motivasi dari sang penderita gejala EHS.

"Sayangnya, tanpa penelitian, bantuan dan perawatan yang dibutuhkan untuk mereka yang menderita EHS akan tetap sulit dipahami," kata dia.


Credit  VIVA.co.id



India Sukses Orbitkan Satelit Militer GSAT-6

Satelit untuk komunikasi militer India.

India Sukses Orbitkan Satelit Militer GSAT-6
Ilustrasi peluncuran misi luar angkasa India (REUTERS/Babu)
 
  CB - Badan Luar Angkasa India mengumumkan berhasil menempatkan satelitnya pada orbit yang telah ditentukan. GSAT-6 merupakan satelit untuk komunikasi militer India.

Dilansir melalui New Indian Express, Senin 7 September 2015, pencapaian ini diungkap organisasi penelitian luar angkasa India (ISRO). GSAT-6 dikabarkan telah menduduki posisinya di slot orbit 83 derajat timur dan berdampingan dengan INSAT 4A, GSAT-12, GAAT 10, dan IRNSS1C.

Satelit komunikasi militer India itu diluncurkan dengan menumpang roket bernama Geosynchronous Satellite Launch Vehicle-Mark II (GSLV). Satelit tersebut dilepas di orbit geo transfer (GTO) pada 27 Agustus lalu.

Salah satu fitur yang diandalkan dalam GSAT-6 adalah antena. Ini merupakan antena satelit terbesar yang dibuat ISRO dan digunakan untuk memancar ke lima titik di wilayah daratan India.

Satelit ini akan menghantarkan komunikasi melalui pantulan ke lima titik dalam frekuensi S-band, dan pantulan nasional dengan C-band untuk penggunaan strategis. GSAT-6 diharapkan akan nangkring di orbit selama sembilan tahun.

Setelah sukses GSAT-6, ISRO dinanti untuk meluncurkan satelit meteorologi berukuran 2.200 kilogram bernama INSAT-3DR. Roket GSLV akan kembali digunakan untuk mengangkat INSAT ke orbit. Setelah itu, ISRo bersiap meluncurkan GSAT-9 pada Mei 2017.



Credit  VIVA.co.id

Temuan 'Alien' di Rusia Bikin Para Ilmuwan Heran

CB, Sosnovy Bor - Ilmuwan Rusia diherankan dengan penemuan makhluk asing kecil di bantaran sungai dekat sebuah pembangkit listrik tenaga nuklir.
Dilansir dari Sunday Express mengungkapkan, sisa jasad yang ditemukan oleh dua warga setempat ditemukan dekat sungai Kovashi pada hari Minggu di kota Sosnovy Bor, sebuah kota yang dibangun pada tahun 1958 sebagai lokasi untuk Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir Leningrad.
Menurut laporan kedua saksi, jasad ditemukan secara kebetulan. Pada awalnya mereka mengira sisa makhluk tersebut merupakan embrio ayam yang telah dibuang.
Namun, ahli setempat hingga kini belum bisa menentukan asal-usul makhluk tersebut.
Salah seorang ilmuwan mengatakan, "Sepertinya jasad ini bukan berasal dari keluarga ikan atau unggas. Makhluk ini memiliki bentuk tengkorak yang aneh dan tidak memiliki leher ataupun sayap."
Para ahli dari Institute of Biophysics di Krasnoyarsk yang menyempatkan diri untuk meneliti penemuan juga tidak bisa memberikan kesimpulan singkat terhadap makhluk itu.

Credit  Liputan6.com

Obama Sukses Lobi Arab Saudi tentang Nuklir Iran

Presiden Obama melobi Raja Salman di Gedung Putih. (Foto: Reuters)
Presiden Obama melobi Raja Salman di Gedung Putih. (Foto: Reuters)
WASHINGTON – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama berhasil melobi Raja Arab Saudi untuk menerima kesepakatan nuklir Iran. Pemerintah AS meyakinkan Arab Saudi bahwa kesepakatan nuklir Iran akan menjaga keamanan dan stabilitas di Timur Tengah.
Raja Arab Saudi King Salman bertemu dengan Obama di Gedung Putih pada Jumat 4 September 2015. Ini merupakan kunjungan pertama Raja Salman ke AS setelah resmi memimpin negara itu. Raja Salman sendiri tidak hadir ketika AS mengundang Negara Teluk Arab dalam pertemuan Camp David pada Mei 2015.
Obama juga coba memanfaatkan keadaan ini untuk memperbaiki hubungan AS dan Arab Saudi. Sebagaimana diketahui, hubungan kedua negara adidaya tersebut memang sempat rusak setelah Obama tidak memberikan dukungan kepada Arab Saudi untuk melawan Presiden Suriah, Bashar al Assad.
Kementerian Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, memastikan Raja Salman bahwa kesepakatan itu mencegah Iran membuat senjata nuklir. Melihat kondisi itu, Al Jubeir mengatakan, Arab Saudi mengutarakan dukungannya kepada AS.
“Kini, kami mengurangi permasalahan untuk menangani yang berkaitan dengan Iran,” kata Al Jubeir, sebagaimana diberitakan Reuters, Sabtu (5/9/2015).
“Kami secara intens bisa lebih fokus mengawasi kegiatan keji yang dilakukan Iran di wilayah tersebut,” tambahnya.


Credit Okezone


Obama Pahami Kekhawatiran Arab Saudi

Presiden Obama melobi Raja Salman di Gedung Putih. (Foto: Reuters)
Presiden Obama melobi Raja Salman di Gedung Putih. (Foto: Reuters)
WASHINGTON - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama bertemu dengan Raja Arab Saudi membahas kesepakatan nuklir Iran dan keamanan di Timur Tengah. Obama mengatakan, negaranya ikut merasakan keprihatinan Arab Saudi mengenai keamanan di Timur Tengah.
"Ini tentu saja adalah saat penuh tantangan dalam urusan dunia, terutama di Timur Tengah. Oleh karena itu, kami menduga ini adalah percakapan mendasar mengenai sangat banyak masalah," kata Obama sebelum pertemuan bilateral dengan Raja Arab Saudi Salman bin Abd Al Aziz di Gedung Putih, seperti diberitakan Xinhua, Sabtu (5/9/2015).
"Kami ikut prihatin mengenai Yaman dan perlunya pemulihan pemerintah yang berfungsi melibatkan semua pihak dan dapat meredakan situasi kemanusiaan di sana," sambung dia.
Pertemuan di Gedung Putih dilakukan saat Raja Salman melakukan kunjungan resmi pertamanya ke AS, yang direncanakan mencakup sejumlah masalah keamanan, dan masalah Iran menempati posisi teratas dalam daftar pembicaraan.
"Kami akan membahas pentingnya penerapan efektif kesepakatan untuk menjamin bahwa Iran tidak memiliki senjata nuklir, dan pada saat yang sama menanggulangi kegiatannya yang merusak kestabilan di wilayah itu," kata Obama.
Media AS melaporkan kunjungan, Raja Salman berlangsung saat Arab Saudi berusaha memperoleh jaminan dari AS bahwa kesepakatan nuklir Iran dicapai dengan satu upaya untuk memeriksa ambisi regional Iran.



Credit Okezone






Tanggapi Serius Komentar Menlu AS, Putin Geram


Presiden Rusia, Vladimir Putin (Foto: AFP)
Presiden Rusia, Vladimir Putin (Foto: AFP)
MOSKOW – Presiden Rusia, Vladimir Putin, menyatakan kekecewaannya setelah Amerika Serikat (AS) seolah-olah mencampuri urusan Rusia dengan laporan yang menyebut militer Rusia muncul di Suriah untuk membantu sekutunya, yakni Presiden Bashar al Assad.
Presiden Putin memberikan klarifikasi. Ia mengatakan bahwa militer Rusia ambil bagian untuk membantu rezim Assad melawan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).
”Ini adalah masalah yang terpisah dan kita akan lihat apa yang terjadi sekarang. Katakanlah pesawat AS membuat serangan tertentu. Sejauh ini, efisiensi mereka belum terlihat sangat tinggi, namun terlalu dini untuk mengatakan bahwa kita siap untuk melakukannya,” ujar Putin, seperti diberitakan Russia Today, Senin (7/9/2015).
”Kami memang menyediakan dukungan yang signifikan untuk Suriah, baik dalam bentuk peralatan, pelatihan personel, serta persenjataan. Kami menandatangani kontrak utama dengan Suriah sejak lima hingga tujuh tahun yang lalu, dan kami mematuhinya secara penuh,” lanjut Presiden Putin.
Laporan militer Rusia muncul di Suriah itu membuat Menteri Luar Negeri (Menlu) AS, John Kerry prihatin. Menurutnya, jika laporan itu benar adanya, maka hal tersebut dapat memicu konfrontasi dengan pasukan koalisi yang dipimpinnya (Koalisi Internasional).
”Bantuan itu bisa meningkatkan konflik, menyebabkan kerugian yang lebih besar kepada mereka yang tidak bersalah, meningkatkan arus pengungsi dan berisiko menimbulkan konfrontasi,” demikian pernyataan Menlu Kerry.


Credit Okezone


Tunisia Antisipasi Rencana Serangan Teroris di Ibukota

Tunisia antisipasi serangan teroris di Ibukota (Ilustrasi: Okezone)
Tunisia antisipasi serangan teroris di Ibukota (Ilustrasi: Okezone)
TUNIS – Pejabat-pejabat Kementerian Dalam Negeri Tunisia memperingatkan adanya rencana penyerangan di beberapa tempat di ibukota Tunisa, Tunis, dengan bom mobil dan perangkat lainnya, menurut kantor berita negara negara itu.
Laporan kantor berita TAP pada hari Minggu, 6 September mengatakan para militan tak dikenal berencana untuk menyerang “tempat-tempat utama” di ibukota dengan bom mobil dan sabuk-sabuk bahan peledak. Laporan itu mengutip seorang pejabat Kementerian Dalam Negeri yang tidak disebutkan namanya.
Ia menambahkan polisi telah memblokir lalu lintas di Bourguiba Avenue di jantung pusat ibukota dan jalan-jalan di dekatnya untuk mencegah serangan.
Patroli dan razia oleh pihak kepolisian meningkat di ibukota dan di daerah pinggiran ibukota.
Pada bulan Maret dan Juni, kawanan bersenjata menyerang museum nasional dan sebuah resor di pantai yang menewaskan hampir 60 wisatawan asing. Serangan itu diklaim oleh kelompok militan ISIS.

Credit  Okezone

Gelar Latihan Udara Besar-Besaran, AU Iran Unjuk Gigi

Jet tempur Iran (Foto: AFP)
Jet tempur Iran (Foto: AFP)
TEHERAN – Angkatan Udara (AU) Iran telah memulai latihan udara besar-besaran di Provinsi Isfahan untuk meningkatkan kemampuan pertahanannya. Latihan udara ini akan digelar dalam tiga tahap di atas lahan seluas 400.000 kilometer per segi.
Tujuan digelarnya latihan udara itu untuk meningkatkan keterampilan komando perang, meningkatkan sistem keamanan, menguji pertahanan, serta menunjukkan kekuatan negara.
Latihan udara yang digelar selama dua hari itu akan menampilkan sejumlah pesawat tempur milik AU Iran dari berbagai jenis.
“Pesawat pencegat, pembom, pesawat angkut militer, komunikasi, pesawat intai, pesawat tanker serta drone akan berpatisipai dalam latihan ini,” ujar juru bicara latihan udara itu, Jenderal Roozkhosh, seperti dilansir dari Xinhua, Minggu (6/9/2015).
Roozkhosh menambahkan, latihan tersebut juga akan menampilkan sejumlah artileri mutakhir, seperti misil, bom, laser, dan rudal radar. Selain itu, AU Iran akan melakukan simulasi pengintaian, serangan udara maupun target darat, serta berlatih taktik pertahanan sipil.
Sebelumnya pada Jumat 4 September, Komandan Angkatan Udara Iran mengatakan, negaranya akan mencermati ancaman udara musuh dari jarak 3.000 kilometer di luar perbatasan negara.
“Garis pertahanan Iran tidak terbatas pada batas geografis, dan terima kasih dengan sistem pertahanan darat, maupun udara sehingga kami bisa mengetahui pergerakan musuh dari jarak 3.000 km,” ujar Komandan AU Iran Brigadir Jenderal Farzad Esmaeili.


Credit  Okezone

AS: Pembangunan Militer Rusia di Suriah Bisa Menambah Konflik


CB, Washington - Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry mengungkapkan keprihatinannya atas laporan peningkatan pembangunan militer Rusia di Suriah. Menurut Departemen Luar Negeri AS, keprihatinan itu disampaikan Kerry kepada Menlu Rusia Sergei Lavrov melalui sambungan telepon, Sabtu 5 September 2015.
"Jika laporan tersebut akurat, tindakan ini bisa meningkatkan konflik, menyebabkan kerugian yang lebih besar untuk mereka yang tidak bersalah, meningkatkan arus pengungsi dan risiko konfrontasi dengan koalisi anti-ISIS yang beroperasi di Suriah," Deplu AS seperti dikutip Reuters.
Dikatakan Kerry, dia dan Sergei Lavrov sepakat bahwa diskusi tentang konflik Suriah akan terus dilakukan bulan ini di New York, di mana Majelis Umum PBB akan bertemu.
Laporan media pada hari Jumat lalu mengutip para pejabat AS menggambarkan peningkatan aktivitas militer Rusia di Suriah, dengan memperluas dukungan Moskow untuk Presiden Suriah Bashar al-Assad di tengah perang saudara yang berkecamuk.
New York Times melaporkan, Rusia telah mengirimkan tim militer ke Suriah dan telah mengirimkan unit-unit barak tempat tinggal untuk ratusan orang yang ditempatkan di lapangan terbang Suriah.
Pasukan Darat Rusia
Dikatakan, pejabat AS melihat ada indikasi Rusia bermaksud untuk menyebarkan pasukan darat yang signifikan serta mempersiapkan lapangan terbang sebagai dasar untuk mengangkut perlengkapan militer yang akan jadi batu loncatan untuk serangan udara mendukung Assad.
Sedangkan Los Angeles Times melaporkan, intelijen AS telah mengumpulkan bukti-bukti perumahan militer yang mungkin diambil dari foto pengintaian satelit.
Sebelumnya Lavrov mengatakan, Amerika Serikat harus bekerja sama dengan Assad, sekutu lama Moskow, untuk melawan pasukan ISIS yang telah merebut bagian dari utara dan timur Suriah.
Amerika Serikat dan Rusia memang berselisih dalam konflik Suriah. Rusia mendukung Assad, sementara Amerika Serikat menganjurkan transisi politik untuk mengakhiri pemerintahan Assad.

Credit    Liputan6.com

Kabut Asap Kian Pekat, Riau Belum Tetapkan Status Tanggap Darurat


CB, Pekanbaru - Dari hari ke hari, kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Riau kian pekat. Meski demikian, Pemerintah Provinsi Riau belum menaikkan status Bumi Lancang Kuning dari Siaga Darurat Asap ke level Tanggap Darurat Asap.

Jika statusnya dinaikkan, otomatis penanggulangan kabut asap diambil alih pemerintah pusat, dalam hal ini Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNBP). Di samping itu, Riau dinilai gagal mengatasi musibah tahunan sejak dekade 90-an ini.

Demikian disampaikan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BNPD) Provinsi Riau Edwar Sanger ketika dihubungi di Pekanbaru, Minggu (6/9/2015).

"Tidak bisa begitu saja (status Tanggap Darurat). Apa indikator sudah terpenuhi sampai statusnya ditingkatkan. Belum kan? Kinerja kita masih bagus dan terukur," tegas Edwar Sanger.

Edwar menjelaskan, pihaknya bukan melarang pemerintah pusat mengambil alih penanggulangan bencana kabut asap dari kebakaran hutan dan lahan di Riau.

"Namun sampai sekarang tidak ada alasan untuk sampai melakukan hal tersebut. Salah satu indikator yang harus terpenuhi (tanggap darurat) adalah keadaan transportasi yang lumpuh. Minimal bandara udaranya tutup selama tiga hari berturut-turut," papar Edwar.

Asap Kiriman

Terkait kabut asap yang kian pekat, sambung Edwar, itu adalah asap kiriman dari Jambi dan Sumatera Selatan (Sumsel). "Angin bertiup ke arah utara, ke tempat kita, karena di sana kebakaran hutan dan lahannya sangat hebat."

Berdasarkan data BMKG, ungkap Edwar, pada 5 September di Riau hanya ada 14 titik panas. Sementara di Sumatera Selatan ada 224, Jambi 92 dan Lampung 25.

"Kita merasa apa yang terjadi di Riau sekarang ini (pekatnya kabut asap) adalah dampak dari banyaknya hotspot di provinsi tetangga. Masalahnya ada di mereka, ya perbaikilah penanganan yang di sana.

"Artinya apa, secara kinerja apa yang dilakukan pemprov sudah bagus. Dan ini semua mendapat pujian pemerintah pusat saat rapat koordinasi yang beberapa kali berlangsung," sambung Edwar.

"Kalau Riau pula yang diminta menaikkan status menjadi Tanggap Darurat, maka artinya kita tak berhasil menanggulangi bencana selama ini. Sehingga tidak bisa melanjutkan program yang sudah dirancang ke depannya. Dianggap gagal kita," pungkas Edwar.

Sementara itu Karo Humas Setdaprov Riau Darusman menambahkan bahwa daerahnya masih sanggup untuk mengatasi penanggulangan bencana kabut asap. Dia mencontohkan, sinergitas yang terbangun antar-instansi berjalan dengan baik.

"Pemda (Riau) masih sanggup mengatasinya sendiri, dengan status Siaga Darurat. Dan kita sampai sekarang masih Siaga Darurat kok," tandas Darusman singkat.


Credit  Liputan6.com

Cadangan Minyak Indonesia Tinggal 3,7 Miliar Barrel


SHUTTERSTOCK Ilustrasi

JAKARTA, CB - Cadangan minyak nasional saat ini tinggal 3,7 miliar barrel dari sekitar 27 miliar barel cadangan minyak yang terbukti ada atau "proven reserve".

"Negara kita dulu punya cadangan minyak yang terbukti ada hingga 27 miliar-an barrel, tapi itu sudah diproduksi sekitar 22,9 miliar barrel. Sisanya, tinggal 3,7 miliar barrel," kata Kepala Bagian Hubungan Masyarakat Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Elan Biantoro saat memberi edukasi media bersama Total E&P Indonesie di Bogor, Jawa Barat, Sabtu (5/9/2015).

Diperkirakan, cadangan tersebut akan bertahan sekitar 10 tahunan lagi. Meski demikian, Indonesia sebenarnya masih punya 43,7 miliar barrel cadangan minyak, namun dibutuhkan eksplorasi berbiaya dan berteknologi sangat tinggi.

"Cadangan potensial ini lebih sulit dicari karena letaknya lebih dalam makanya investasi hulu migas harus didorong dengan mempermudah perizinan eksplorasi. Jadikan perizinan satu pintu, negara harus hadir di sini," katanya.

Dengan minimnya cadangan yang ada, Elan mengaku heran jika Indonesia masih mau bergabung dengan negara-negara pengeskpor minyak atau OPEC. Konsumsi migas Indonesia selalu mengalami kenaikan sejak tahun 2003, sekitar delapan persen per tahun sedangkan produksi selalu menurun 15-20 persen per tahun.

"Harusnya kita ikut OPIC saja, Organization of the Petroleum Importing Countries. Saat ini produksi minyak kita tak sampai 800.000 barrel per hari, sehingga harus impor sekitar 800.000 barrel per hari karena konsumsi 1,6 juta barrel per hari," katanya.

Credit  KOMPAS.com

Sirkuit Sentul Dirombak buat Gelar MotoGP





KOMPAS.com / KRISTIANTO PURNOMO Juara dunia MotoGP, Marc Marquez memacu Honda RCV di Sirkuit Sentul, Bogor, Jawa Barat, Selasa (21/10/2014). Marc Marquez dan rekan satu timnya Dani Pedrosa datang ke Jakarta untuk bertemu penggemarnya.


Sentul, CB
— Kabar mengenai Sirkuit Internasional Sentul yang berada di Kabupaten Bogor, Jawa Barat, akan digunakan untuk menggelar balapan MotoGP makin mendekati kenyataan. Kabar terbaru, mulai awal 2016 ini sirkuit yang memiliki panjang 4,12 km ini akan dirombak agar bisa menggelar balapan MotoGP.

Kabar renovasi sirkuit ini disampaikan langsung oleh General Manager Sirkuit International Sentul Lola Moenek, di sela acara Lamborghini Blancpain Super Trofeo yang berlangsung di Sirkuit Sentul, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Minggu (6/9/2015).

“Kami minta doanya kepada masyarakat Indonesia dan pemerintah agar gelaran MotoGP bisa terealisasi di Indonesia pada 2017 mendatang. Awal 2016, sirkuit ini akan dirombak,” tutur Lola menjawab pertanyaan yang dilontarkan KompasOtomotif.

Sirkuit Sentul itu sendiri, lanjut Lola, sangat siap untuk mengadakan balapan MotoGP karena pada 1996-1997 sudah pernah menggelar acara balapan tersebut. Namun, karena saat ini kondisi sirkuit berada di grade 3, jadi perlu ada perombakan agar bisa berada di grade 1 atau yang telah disesuaikan oleh pihak penyelenggara MotoGP.

“Kami sudah mengundang tiga arsitek, konsultan dunia yang memang direkomendasi untuk membuat sirkuit khusus MotoGP dan F1,” tegas Lola.

Promosi Indonesia

Jika Indonesia kembali mampu menggelar balapan MotoGP dan F1, maka menurut wanita berambut pendek ini, bisa sekaligus menjadi promosi Indonesia di mata dunia. Sebab, balapan sepeda motor tersebut sangat dinantikan dan digandrungi oleh seluruh lapisan di dunia.

“Bisa sebagai ajang promosi Indonesia di mata dunia, karena balapan ini akan diliput oleh media dari 150 negara, jadi kalau untuk Sentul kami siap selalu. Pemerintah pun cukup antusias, karena bisa menyerap devisa negara melalui program dari Kementerian Pariwisata, yakni Wonderful Indonesia,” tuntas Lola.

Credit  KompasOtomotif

Tiongkok pangkas pertumbuhan PDB 2014


Tiongkok pangkas pertumbuhan PDB 2014
Investor juga ditakutkan oleh penurunan tiba-tiba nilai mata uang yuan terhadap dolar AS sampai sekitar lima persen dalam seminggu bulan lalu (REUTERS/Jon Woo)
 
Beijing (CB) - Tiongkok menurunkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) 0,1 persen menjadi 7,3 persen menyusul kekhawatiran melambatnya ekspansi perekonomian terbesar kedua dunia itu.

Biro Statistik Nasional menyebutkan dalam lamannya bahwa mereka telah menurunkan pertumbuhan PDB itu dari sebelumnya 7,4 persen yang sempat diumumkan Januari silam setelah ada konfirmasi awal.

Angka baru ini adalah yang terendah sejak 1990 ketika pertumbuhan anjlok sampai 3,9 persen.

Pasar saham dunia juga anjlok karena kekhawatiran melambatnya pertumbuhan ekonomi Tiongkok yang selama ini menjadi pendorong utama perekonomian dunia.

Setelah dua dekade tumbuh dua digit otoritas Tiongkok berusaha menyeimbangkan kembali dari model ekonomi investasi dan orientasi ekspor menjadi model yang berorientasi konsumsi domestik yang lebih membuat pertumbuhan menjadi berkesinambungan.

Namun data manufaktur Tiongkok pekan lalu malah membuat pasar keuangan dunia terjungkal karena investor khawatir ekonomi Tiongkok tengah mendarat keras (hard landing).

Pertumbuhan ekonomi Tiongkok menurun pada dua triwulan pertama tahun ini hingga mencapai 7,0 persen pada kedua priode, demikian AFP.

Credit  ANTARA News

Pakistan keluarkan 1,9 miliar dolar AS untuk operasi anti-Taliban


Pakistan keluarkan 1,9 miliar dolar AS untuk operasi anti-Taliban
Ilustrasi - Kendaraan Angkatan Darat Pakistan (REUTERS/Inter Services Public Relations via Reuters TV)
 
Islamabad (CB) - Pakistan sejauh ini telah mengeluarkan 1,9 miliar dolar AS untuk operasi besar melawan gerilyawan di Wilayah Suku Waziristan Utara, kata para pejabat pada Jumat (4/9).

Pernyataan itu dikeluarkan sehari setelah satu komite parlemen diberitahu bahwa lebih dari 3.500 pelanggar hukum telah tewas dan hampir 300 personel keamanan juga telah gugur selama operasi tersebut, yang dilancarkan pada Juni tahun lalu.

Taliban Pakistan, kelompok lain bersenjata di Pakistan, dan gerilyawan asing telah mengubah Waziristan Utara jadi pangkalan besar operasi mereka untuk melancarkan serangan di Pakistan dan juga di seberang perbatasan ke dalam wilayah Afghanistan.

Militer Islamabad, dengan dukungan jet tempur, telah hampir membersihkan wilayah tersebut dari anggota Taliban dan gerilyawan asing selama operasi yang diberi nama sandi "Zarb-e-Azb", demikian seperti dilaporkan Xinhua. 

Operasi itu kini memasuki tahap akhirnya sementara tentara sekarang memerangi gerilyawan yang melarikan diri di daerah pegunungan terjal.

Juru Bicara Kementarian Luar Negeri Pakistan Qazi Khalilullah mengatakan pemerintah telah mengeluarkan 1,9 miliar dolar dari sumber negeri itu sendiri.

Ia menggambarkan operasi tersebut sebagai keberhasilan dan selama pertemuan bilateral mengatakan Pakistan juga ikut menanggung "dampak dari operasi itu bersama pihak Afghanistan".

Afghanistan juga telah menyerukan dilancarkannya operasi di Waziristan Utara, dan Kabul berkeras bahwa anggota Jaringan Haqqani bersembunyi di sana.

Mengenai Afghanistan, Juru Bicara Penasehat Keamanan Pakistan Sartaj Aziz dalam kunjungan satu harinya ke Kabul pada Jumat kembali menyampaikan komitmen negerinya untuk memfasilitasi proses perujukan dan perdamaian yang dipimpin oleh orang Afghanistan dan dimiliki oleh Afghanistan.

Aziz bertemu dengan Presiden Afghanistan Ashraf Ghani dan pemimpin lain untuk membahas cara mengkaji pembicaraan perdamaian yang buntu setelah kematian Mullah Omar dikonfirmasi oleh Taliban pada Juli.

Ia mengatakan beberapa pejabat militer juga menjadi bagian dari delegasinya dan selama pertemuan Aziz dengan pemimpin Afghanistan, semua masalah yang menjadi perhatian dan keprihatinan bersama masuk dalam agenda pembahasan.

"Pakistan berkomitmen untuk meningkatkan proses perdamaian dan perujukan di Afghanistan sebab kami percaya perdamaian di Afghanistan adalah kepentingan kedua negara serta seluruh wilayah ini. Namun, kami juga telah mengatakan langkah lebih lanjut harus diputuskan oleh rakyat dan Pemerintah Afghanistan sendiri. Kami telah bersedia memfasilitasi," kata juru bicara tersebut dalam taklimat mingguannya pada Jumat.

Credit  ANTARA News

Konferensi UCLG-ASPAC lahirkan delapan kesepakatan


Konferensi UCLG-ASPAC lahirkan delapan kesepakatan
Ilustrasi. Kerusakan Bekas Tambang Warga Kampung Jerenong, Desa Lebak Denok, Citangkil, Kota Cilegon, Banten, memperhatikan tiang listrik tegangan tinggi (SUTET) yang menggantung di area bekas galian tambang pasir, Selasa (25/11). Meski berulangkali warga berunjuk rasa memprotes kerusakan lingkungan galian tambang pasir namun pemda setempat tidak berbuat apa-apa. (ANTARA FOTO/Asep Fathulrahman)
Seluruh butir kesepakatan ini akan menjadi suara daerah dalam berbagai negosiasi menuju konfrensi Habiat III di Ekuador tahun 2016."
Wangiwangi, Sultra (CB) - Konferensi "United Cities and Local Goverments-Asia Pasific" menghasilkan delapan kesepakatan yang akan dibawa pada sidang UN-Habitat (United Nations Human Settlements Programme) di Quito, Ekuador, Oktober 2016.

Ke delapan kesepakatan tersebut dibacakan Sekretaris Jenderal UCLG - ASPAC, Bernadia Irawati Tjandradewi pada saat penutupan acara konfrensi di Patuno Resor, Minggu malam.

"Delapan butir kesepakatan ini merupakan komitmen bersama seluruh kepala daerah di kawasan Asia Pasifik yang menjadi peserta konferensi UCLG-ASPAC untuk disuarakan pada sidang UN-Habitat di Quito, Eduador, Oktober 2016," kata Bernadia.

Ke delapan butir kesepatan bersama yang dibacakan Sekjen UCLG-ASPAC tersebut antara lain, seluruh kepala daerah berkomitmen menyelengarakan pemeneritahan yang bersih, mengatasi masalah urban kota secara berkelanjutan dan mewujudkan masyarakat rendah karbon.

Selain itu, para kepala daerah juga bersepakat menyediakan lingkungan kota yang layak untuk kehidupan masyarakat, berinvestasi di bidang infrastruktur dan sumber daya manusia, mereformasi jabatan struktural, memobilisasi sumber daya lokal dan persiapan menghadapi bencana.

"Seluruh butir kesepakatan ini akan menjadi suara daerah dalam berbagai negosiasi menuju konfrensi Habiat III di Ekuador tahun 2016," katanya.

Sementara itu Bupati Wakatobi, Hugua sebagai tuan rumah penyelengara konferensi UCLG -ASPAC dan dihadiri para kepala daerah, gubernur, bupati dan wali kota akan mendorong pembangunan masyarakat tanpa mengganggu keseimbangan lingkungan.

"Menganggu keseimbangan lingkungan untuk sebuah kegiatan pembangunan, harganya terlalu mahal karena harus dibayar dengan bencana demi bencana yang dapat menimbulkan kerugian materi, bahkan korban jiwa," kata Hugua.

Oleh karena, membiarkan alam dengan segala keasliannya menjadi kewajiban pemerintah bersama masyarakat untuk menjaga dan melindunginya.

"Kita tidak ingin lingkungan rusak hanya karena ambisi kepala daerah yang ingin membangun sesuatu yang monumental. Ambisi-ambisi yang merusak lingkungan itu, akan sangat membahayakan kehidupan umat manusia dan ekosistem di muka bumi," katanya.

Credit  ANTARA News

Jumat, 04 September 2015

Pekan Depan, Australia Gabung AS Serang Suriah

Jet tempur Australia siap bergabung dalam misi AS di Suriah (Foto: AP)
Jet tempur Australia siap bergabung dalam misi AS di Suriah (Foto: AP)
CANBERRA (CB) – Pemerintah Australia telah memastikan bahwa pekan depan pasukan Angkatan Udara Australia akan bergabung bersama militer Amerika Serikat (AS) untuk menambah serangan udara ke Suriah dalam memerangi ISIS.
Menurut Perdana Menteri (PM) Australia, Tony Abbott, keputusan Angkatan Udara Australia untuk bergabung dengan militer AS akan tercapai pekan depan.
“Pekan depan, Angkatan Udara Australia akan memutuskan untuk bergabung bersama militer AS dalam menambah serangan udara di wilayah Suriah untuk memerangi ISIS,” ujar PM Abbott, sebagaimana dilansir dari The Guardian, Kamis (3/9/2015).
“Kami telah mempertimbangkan keputusan itu secara matang. Presiden Barack AS Obama ketika itu secara resmi telah melayangkan permintaan kepada Kedubes kami di Washington,” tambah Abbott.
Dirinya menambahkan, kendati keputusan itu sudah tercapai, Pemerintah Australia masih akan menunggu kepulangan Menteri Pertahanan (Menhan) Australia Kevin Andrews dari urusan bisnis kenegaraan di India.
“Kami telah berkomitmen untuk selalu memerangi ISIS. Kelompok radikal itu bahkan lebih buruk dari Nazi. Nazi memang melakukan kejahatan yang sangat mengerikan, namun mereka memiliki rasa malu dengan mencoba menyembunyikannya,” ucap PM Abbott.
“Sementara ISIS, menurut saya, lebih buruk dari Nazi. Mereka melakukan kejahatan yang mengerikan, dan mereka membesar-besarkan itu di media sosial,” sambungnya.


Credit  Okezone

Indonesia dan Australia Gelar Latihan Militer "New Horizon Ex-15″

TNI-AL dan RAN gelar latihan bersama bilateral (Ilustrasi: Waspada Online)
TNI-AL dan RAN gelar latihan bersama bilateral (Ilustrasi: Waspada Online)
SURABAYA – Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut (TNI AL) dari jajaran Komando Armada Republik Indonesia Kawasan Timur (Koarmatim) siap menggelar latihan bersama (latma) bilateral antara Indonesia dan Royal Australian Navy (RAN) yang bersandi “New Horizon Ex-15″.
“Kesiapan itu disampaikan Kolonel Laut (P) Didong Rio Duta selaku Komandan Satuan Tugas (Satgas) New Horizon EX-15 kepada Pangarmatim Laksda TNI Darwanto dalam paparan di Makoarmatim, Rabu (2/9),” kata Kadispenarmatim Letkol Laut (KH) Maman Sulaeman di Surabaya, Kamis (9/3/2015).
Kepada Pangarmatim selaku penyelenggara latihan, Kolonel Didong yang juga Komandan KRI Usman Harun-359 itu menjelaskan fokus kegiatan dalam bidang “Military Operation Other Than War” (MOOTW) dengan tiga kegiatan yaitu Harbour Phase, Sea Phase, dan Post Exercise Phase.
Dalam latma itu, TNI AL akan melibatkan dua unit KRI, satu unit Helikopter, dan satu unit MPA, sedangkan dari Royal Australian Navy (RAN) akan melibatkan dua unit HMAS dan satu unit Helikopter.
Materi latihan pada Latma Exercise New Horizon 2015 adalah peperangan umum (AAW, ASW, AsuW), Tactical Maneuvering (TACMAN), RAS, communications Exercise, Gunnery Exercise (GUNNEX), NEX, Photo Exercise (PHOTEX) dan operasi heli guna meningkatkan kerja sama bilateral antar TNI AL dan RAN.
“Pelaksanaan latihan bersama itu akan dibagi menjadi dua tahapan yaitu Sea Phase yang digelar di sekitar perairan laut Jawa dan Harbour Phase dilaksanakan di Markas Komando Armada RI Kawasan Timur,” katanya.
Paparan tersebut dihadiri Kasarmatim Laksamana Pertama TNI Mintoro Yulianto, Komandan Gugus Tempur Laut (Danguspurla) Koarmatim Laksma TNI I.N.G. Ariawan, dan Pejabat Utama Koarmatim serta Komandan KRI yang berada di pangkalan.


Credit  Okezone


Hubungan Militer Indonesia-Australia Pulih Kembali


Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan hubungan militer Indonesia-Australia kini telah membaik.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu menyatakan hubungan militer Indonesia-Australia kini telah membaik.

CB, JAKARTA -- Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu menyatakan hubungan militer Indonesia dengan Australia telah pulih kembali menyusul terjadinya ketegangan diplomatik belum lama ini.

Menhan Ryamizard mengatakan hubungan pertahanan kedua negara selalu menjadi prioritas utama dan seharusnya tetap stabil meskipun terjadi pasang surut dalam hubungan diplomatik.

"Di masa lalu, militer kedua negara selalu mengikuti apa yang terjadi dengan pemerintah. Jika hubungan baik, militer juga baik. Namun saat memburuk, maka hubungan militer juga menurun," katanya.

Menhan Ryamizard berharap hendaknya hubungan militer kedua negara tidak terpengaruh seperti itu lagi, dan tetap berjalan normal. Dalam wawancara dengan ABC, Menhan Ryamizard juga menyinggung mengenai perbedaan kebijakan kedua negara dalam menangani pencari suaka.

"Pendekatan kami adalah menolong mereka terlebih dahulu, memberinya makan dan pakaian, barulah bicara dengan negara asalnya," jelasnya.

Menhan Ryamizard juga menegaskan para pelaku penyelundup manusia perlu segera ditangkap.

"Kami tidak akan membiarkan penyelundup manusia mendapatkan keuntungan sementara para pencaki suaka tidak mendapatkan apa-apa," tegasnya.

Indonesia, katanya, tidak akan turut campur dalam kebijakan yang diputuskan oleh negara lain.

"Dan kami harap negara lain termasuk Australia juga tidak mencampuri urusan dalam negeri kami," kata Ryamizard.

Mengenai kemungkinan keterlibatan Australia dalam misi pemboman terhadap ISIS di Suriah, Menhan Ryamizard menyatakan ia menghormati keputusan yang diambil AS dan Australia.

"Kami sendiri tidak akan ikut-ikutan. Kami akan fokus melindungi negara kami," katanya.

"Jika akan teroris di negara kami, pasgti akan kami sikat mereka. Kami tidak perlu bantuan karena kami tahu bagaimana caranya menangani para teroris," tegas Menhan Ryamizard lagi.
Credit  REPUBLIKA.CO.ID

Keluarga tentara Amerika diminta tinggalkan Turki


Incirlik

 Image caption Terdapat sekitar 900 anggota keluarga personel militer AS di Adana dan Incirlik. 
 
Washington meminta keluarga personel militer dan diplomat Amerika Serikat yang ditugaskan di Turki untuk meninggalkan negara tersebut seiring dengan makin sengitnya pertempuran melawan milisi Negara Islam (ISIS).
Juru bicara Kementerian Pertahanan Amerika, Peter Cook, mengatakan terdapat sekitar 900 anggota keluarga personel militer dan diplomat AS yang tinggal di sekitar kota Adana, di dekat pangkalan udara Incirlik.
"Permintaan ini kami keluarkan sebagai tindakan berjaga-jaga ... ada perubahan situasi di Incirlik terkait dengan operasi-operasi (militer) yang tengah kami laksanakan," kata Cook kepada para wartawan di Washington, hari Kamis (03/09).
"Ini adalah pangkalan udara yang menjadi pusat operasi," katanya.
Bulan lalu Turki mengizinkan pesawat-pesawat Amerika menggunakan Incirlik untuk menyerang posisi-posisi ISIS di Suriah.
Sebelumnya Turki dianggap kurang aktif dalam menghadapi milisi ISIS namun Juli lalu mengumumkan perang di dua front, menghadapi milisi ISIS di Suriah dan pejuang pemberontak Kurdi (PKK) di Irak utara.


Credit  BBC

Penyidik Pastikan Penemuan di Pulau Reunion Bagian MH370

Demo MH370. (Foto: Reuters)
Demo MH370. (Foto: Reuters)
PARIS – Penyelidikan penemuan flaperon di pantai Pulau Reunion, Samudera Hindia, telah selesai. Jaksa dari Prancis mengatakan, benda yang ditemukan itu merupakan bagian dari pesawat Malaysia Airlines dengan nomor penerbangan MH370 yang hilang setahun lalu.
Bagian dari pesawat yang dinamakan flaperon itu, ditemukan di pesisir pantai Prancis pada 29 Juli dan pihak otoritas Malaysia menyatakan warna cat juga kode catatan perawatan membuktikan bahwa memang bagian ini berasal dari pesawat Boeing 777.
 Puing Pesawat Diduga Milik MH370
Jaksa Prancis, mengatakan bahwa teknisi dari Airbus Defense and Space (ADS-SAU) di Spanyol, yang membuat bagian dari pesawat Boeing, memberikan indentifikasi bahwa satu dari tiga nomor pada flaperon tersebut memang nomor seri dari pesawat Boeing 777 MH370.
“Dengan itu bisa dinyatakan bahwa memang flaperon yang ditemukan pada Pulau Reunion di tanggal 27 Juli 2015 merupakan bagian dari Pesawat MH370,” kata Jaksa tersebut, dikutip melalui Reuters, Kamis (3/9/2015)
 Puing Pesawat Diduga Milik MH370
Pesawat MH 370 hilang pada 2014 ketika sedang melakukan perjalanan dari Kuala Lumpur menuju Beijing. Pesawat nahas hilang membawa penumpang sebanyak 239 orang dan juga kru yang berada dalam pesawat.



Credit Okezone