Ilustrasi latihan militer Taiwan. (Reuters/Tyrone Siu)
Jakarta, CB -- Taiwan menggelar
simulasi menangkal invasi dan menggunakan pesawat nirawak sipil untuk
pertama kalinya dalam latihan militer tahunan yang digelar di tengah
ketegangan dengan China.
Latihan
ini dipimpin oleh Presiden Tsai Ing-wen dan disaksikan oleh raja
eSwatini, kerajaan Afrika yang sebelumnya dikenal dengan nama Swaziland,
di tengah perang diplomatik Taiwan dan China.
China mengklaim
Taiwan sebagai wilayahnya, di bawah kebijakan "satu China," dan Beijing
tak pernah menepikan kemungkinan menggunakan cara paksa untuk merebut
daerah tersebut.
Angkatan udara China telah melakukan serangkaian manuver
militer dekat pulau tersebut dalam beberapa bulan terakhir. Taipei
menyebutnya sebagai tindakan intimidasi.
"Efektivitas tempur angkatan bersenjata kami adalah jaminan bagi
keamanan nasional kami. Itu adalah basis berkembang masyarakat, dan
merupakan kekuatan pendukung bagi nilai demokrasi dan kebebasan kami,"
kata Tsai di latihan Han Kuang di Taichung.
"Selama angkatan bersenjata kami masih ada, Taiwan pasti akan bertahan."
Lebih
dari 4.000 personel dan lebih dari 1.500 buah alat pertahanan
dikerahkan dalam latihan tahunan ini. Sementara pesawat nirawak atau
drone terbang lalu lalang untuk memberikan pengintaian medan perang dan
pekerja konstruksi berlatih memperbaiki landasan pacu.
Raja
Mswati III, raja mutlak Afrika terakhir sekaligus satu-satunya sekutu
Taiwan yang tersisa di benua tersebut, adalah pemimpin negara pertama
yang menyaksikan Han Kuang sejak Tsai menjabat pada 2016.
China selama mini meminta eSwatini untuk memutuskan hubungan dengan
Taiwan, dengan tenggat waktu September awal, ketika Beijing menjadi tuan
rumah pertemuan tingkat tinggi pemimpin Afrika.
Taiwan menuding
China menggunakan diplomasi uang untuk memancing para sekutunya,
menjanjikan paket bantuan yang menjanjikan. Beijing menampik tudingan
tersebut.
Angkatan udara China kerap bermanuver di Taiwan. (Ministry of National Defense/Handout via REUTERS)
|
"Dalam proses latihan yang berlangsung, angkatan bersenjata kami
menunjukkan kemampuan bertempurnya dan negara sekutu kami bisa
menyaksikan," kata juru bicara Kementerian Pertahanan Taiwan, Chen
Chung-chi.
"Ini adalah satu cara yang kami harap bisa memperdalam dialog antara kedua belah pihak."
Taiwan menyatakan telah menerima jaminan dari eSwatini bahwa hubungan kedua negara dalam keadaan mantap.
Belum
lama ini, Taiwan kehilangan dua sekutu diplomatiknya yakni Burkina Faso
dan Republik Dominika yang lebih memilih membangun hubungan dengan
Beijing. Taipei hanya memiliki hubungan resmi dengan 18 negara di dunia.
China takut Tsai Ing-wen mendeklarasikan kemerdekaan secara formal. (REUTERS/Tyrone Siu)
|
Chen mengatakan Taiwan juga sangat ingin mengikuti latihan angkatan laut
pimpinan Amerika Serikat yang akan digelar dalam waktu dekat ini. Jika
terwujud, hal ini pasti membuat marah China yang batal berpartisipasi.
Latihan
lingkar pasifik atau RIMPAC, disebut sebagai kegiatan maritim
internasional terbesar yang digelar dua tahun sekali di Hawaii pada Juni
dan Juli. Pentagon membatalkan undangan untuk China sebagai respons
atas militerisasi di Laut China Selatan.
Ketegangan antara Taiwan dan negara tetangganya yang besar itu meningkat
dalam berapa bulan, di tengah kecurigaan China kepada pemerintahan Tsai
yang diduga ingin mendorong kemerdekaan resmi negaranya.
Tsai
selama ini mengatakan ingin mempertahankan status quo, tapi akan
melindungi keamanan Taiwan dan tak akan rela dirundung Beijing.
Taiwan
dilengkapi dengan persenjataan yang sebagian besar berasal dari Amerika
Serikat dan terus meminta Washingto menjual persenjataan yang lebih
canggih, termasuk jet tempur baru.
Pakar militer menyebut kini
China mempunyai senjata yang lebih kuat ketimbang Taiwan. Pasukan mereka
kemungkinan besar bisa dengan cepat mengepung pulau jika AS tak segera
datang memberikan bantuan.
Credit
cnnindonesia.com