Sabtu, 17 Maret 2018
Produksi Plutonium Kelas Senjata, Korut Uji Coba Reaktor Nuklir
SEOUL - Korea Utara (Korut) mulai menguji reaktor nuklir yang bisa digunakan untuk memproduksi plutonium tingkat senjata. Demikian laporan para analis intelijen.
Negara ini telah mengembangkan sebuah reaktor air ringan eksperimental di Pusat Riset Energi Atom Yongbyon selama beberapa tahun. Namun aktivitas tersebut dilaporkan meningkat dalam beberapa bulan terakhir.
Para ahli mengatakan citra satelit baru-baru ini menunjukkan bahwa reaktor tersebut telah selesai secara struktural dan ada bukti pengujian telah dimulai. Menurut sebuah laporan oleh analis intelijen Jane's Intelligence Review, citra tersebut menunjukkan emisi pada gas yang tidak dapat dikondensasi dari tumpukan di reaktor.
Meski reaktor tersebut bisa digunakan untuk memproduksi plutonium kelas senjata, Korut diyakini sudah memiliki cukup bahan fisil untuk beberapa bom nuklir.
Pembangunan reaktor air ringan eksperimental selesai pada 2013 dan dioptimalkan untuk produksi listrik sipil, namun tidak beroperasi.
Joshua Pollack, peneliti senior di Middlebury Institute of International Studies di Monterey, mengatakan bahwa reaktor tersebut kemungkinan akan terlalu kecil untuk menyediakan banyak listrik.
Ia mengatakan bahwa ini adalah bagian dari upaya untuk mengembangkan reaktor air ringan setelah kesepakatan untuk menyediakan reaktor tenaga nuklir oleh sebuah konsorsium internasional, termasuk Amerika Serikat (AS), mengalami kerusakan pada tahun 1990.
"Ini cara mereka untuk mengatakan, 'lihat, karena Anda tidak akan memberi kami apa yang Anda janjikan, kami akan melakukannya sendiri'. Mereka belum membuat kesepakatan akhir-akhir ini dengan AS sehingga pekerjaan terus berlanjut," kata Pollack seperti dikutip dari Sky News, Sabtu (17/3/2018).
Laporan ini muncul saat Korea Selatan (Korsel) mengangkat pejabat untuk mempersiapkan pertemuan antara Presiden Moon Jae-in dan pemimpin Korut Kim Jong-un pada bulan April mendatang.
Presiden AS Donald Trump juga menerima undangan dari Jong-un setelah seorang utusan Korsel mengatakan kepadanya bahwa pemimpin Korut itu siap untuk membahas denuklirisasi.
Gedung Putih mengatakan bahwa pertemuan itu akan berlangsung pada bulan Mei, walaupun tempat dan tanggal pertemuan belum diputuskan.
Menteri Luar Negeri Korut, Ri Yong-ho melakukan perjalanan ke Swedia pada hari Jumat. Ini menyebabkan spekulasi bahwa pertemuan Trump-Jong-un akan berlangsung di negara tersebut, atau bahwa Swedia membantu untuk mengadakan pertemuan puncak di tempat lain.
Credit sindonews.com
Turuti Permintaan AS, UE Ajukan Sanksi Baru untuk Iran
BRUSSELS
- Prancis, Jerman dan Inggris telah mengusulkan sanksi baru untuk Iran.
Pembatasan baru akan menargetkan program dan aktivitas rudal Iran di
Suriah.
Hal itu dilakukan untuk menjaga Amerika Serikat (AS) tetap berada dalam perjanjian nuklir 2015 yang ditandatangan bersama dengan Teheran.
Mengutip sebuah dokumen yang diperolehnya, Reuters melaporkan, sanksi tersebut akan diberlakukan secara khusus terhadap warga Iran yang terlibat dalam pengembangan program rudal balistik negara tersebut.
"Oleh karena itu kami akan mengerdarkan dalam beberapa hari mendatang, daftar orang dan entitas yang kami yakini harus ditargetkan berdasarkan peran publik mereka," bunyi dokumen tersebut, merujuk pada orang-orang yang terlibat dalam program rudal Iran dan dukungan terhadap pemerintah Suriah seperti dilansir RT dari Reuters, Sabtu (17/3/2018).
Dokumen rahasia tersebut juga mengatakan bahwa ketiga negara Eropa telah terlibat dalam perundingan intensif dengan pemerintah Trump untuk mendapatkan penegasan kembali dukungan AS yang jelas dan berkelanjutan atas kesepakatan nuklir.
Diplomat yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa kekuatan Eropa mengadakan beberapa putaran pembicaraan dengan AS mengenai masalah ini minggu ini.
Teks dokumen tersebut juga dikirim ke Ibu Kota Uni Eropa (UE), Brussels, pada hari Jumat untuk mendapatkan dukungan atas keputusan menjatuhkan sanksi baru, yang memerlukan dukungan dari 28 negara anggota UE.
Ketiga negara percaya bahwa tindakan tersebut dibenarkan oleh kesepakatan nuklir 2015. Dokumen tersebut mengatakan bahwa penandatangan perjanjian tersebut secara sah berhak untuk menerapkan sanksi tambahan terhadap Iran selama tindakan baru ini tidak terkait dengan nuklir atau tidak serupa dengan pembatasan yang sebelumnya dicabut di bawah JPCOA.
Menurut Reuters, daftar sanksi berpotensi mencakup larangan perjalanan dan pembekuan aset pada individu, serta larangan melakukan bisnis atau membiayai perusahaan publik dan swasta. Dokumen usulan itu dibangun diatas pembatasan Uni Eropa terhadap Suriah.
Berita ini muncul saat penandatangan kesepakatan tersebut menghadiri sebuah pertemuan rutin yang bertujuan untuk meninjau pelaksanaan kesepakatan itu, yang juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA). Perwakilan dari AS, Rusia, China, Prancis, Jerman, Inggris dan Iran bertemu di Wina pada hari Jumat.
Sebelumnya, diplomat Eropa mengatakan bahwa mereka sangat ingin menyelamatkan kesepakatan dari potensi keruntuhan dengan mengecilkan hati Presiden AS Donald Trump yang mengancam akan menarik dari pada bulan Mei. Pada 12 Mei, Trump diperkirakan akan memperpanjang keringanan sanksi ekonomi yang dikenakan pada Iran. Ia mengatakan, bagaimanapun, bahwa ia tidak akan melakukannya jika kesepakatan itu tidak "diperbaiki".
JCPOA dinegosiasikan pada musim panas tahun 2015 dengan ketentuan yang dimaksudkan untuk mengurangi program nuklir Teheran dengan mengurangi jumlah fasilitas pengayaannya sebesar dua pertiga, mengurangi stok uranium yang diperkaya sebesar 98 persen dan mempertahankan pengayaan di bawah tingkat senjata. Sebagai gantinya, enam negara sepakat untuk mencabut sanksi yang dikenakan pada Republik Islam selama satu dekade karena program nuklirnya.
Namun, kesepakatan tersebut tidak pernah menutupi aktivitas rudal Iran atau tindakan lainnya. Iran berulang kali menolak untuk membahas program rudalnya dengan negara-negara Barat, menambahkan bahwa program rudalnya dikembangkan semata-mata untuk tujuan pertahanan.
Hal itu dilakukan untuk menjaga Amerika Serikat (AS) tetap berada dalam perjanjian nuklir 2015 yang ditandatangan bersama dengan Teheran.
Mengutip sebuah dokumen yang diperolehnya, Reuters melaporkan, sanksi tersebut akan diberlakukan secara khusus terhadap warga Iran yang terlibat dalam pengembangan program rudal balistik negara tersebut.
"Oleh karena itu kami akan mengerdarkan dalam beberapa hari mendatang, daftar orang dan entitas yang kami yakini harus ditargetkan berdasarkan peran publik mereka," bunyi dokumen tersebut, merujuk pada orang-orang yang terlibat dalam program rudal Iran dan dukungan terhadap pemerintah Suriah seperti dilansir RT dari Reuters, Sabtu (17/3/2018).
Dokumen rahasia tersebut juga mengatakan bahwa ketiga negara Eropa telah terlibat dalam perundingan intensif dengan pemerintah Trump untuk mendapatkan penegasan kembali dukungan AS yang jelas dan berkelanjutan atas kesepakatan nuklir.
Diplomat yang mengetahui masalah tersebut mengatakan kepada Reuters bahwa kekuatan Eropa mengadakan beberapa putaran pembicaraan dengan AS mengenai masalah ini minggu ini.
Teks dokumen tersebut juga dikirim ke Ibu Kota Uni Eropa (UE), Brussels, pada hari Jumat untuk mendapatkan dukungan atas keputusan menjatuhkan sanksi baru, yang memerlukan dukungan dari 28 negara anggota UE.
Ketiga negara percaya bahwa tindakan tersebut dibenarkan oleh kesepakatan nuklir 2015. Dokumen tersebut mengatakan bahwa penandatangan perjanjian tersebut secara sah berhak untuk menerapkan sanksi tambahan terhadap Iran selama tindakan baru ini tidak terkait dengan nuklir atau tidak serupa dengan pembatasan yang sebelumnya dicabut di bawah JPCOA.
Menurut Reuters, daftar sanksi berpotensi mencakup larangan perjalanan dan pembekuan aset pada individu, serta larangan melakukan bisnis atau membiayai perusahaan publik dan swasta. Dokumen usulan itu dibangun diatas pembatasan Uni Eropa terhadap Suriah.
Berita ini muncul saat penandatangan kesepakatan tersebut menghadiri sebuah pertemuan rutin yang bertujuan untuk meninjau pelaksanaan kesepakatan itu, yang juga dikenal sebagai Rencana Aksi Komprehensif Bersama (Joint Comprehensive Plan of Action/JCPOA). Perwakilan dari AS, Rusia, China, Prancis, Jerman, Inggris dan Iran bertemu di Wina pada hari Jumat.
Sebelumnya, diplomat Eropa mengatakan bahwa mereka sangat ingin menyelamatkan kesepakatan dari potensi keruntuhan dengan mengecilkan hati Presiden AS Donald Trump yang mengancam akan menarik dari pada bulan Mei. Pada 12 Mei, Trump diperkirakan akan memperpanjang keringanan sanksi ekonomi yang dikenakan pada Iran. Ia mengatakan, bagaimanapun, bahwa ia tidak akan melakukannya jika kesepakatan itu tidak "diperbaiki".
JCPOA dinegosiasikan pada musim panas tahun 2015 dengan ketentuan yang dimaksudkan untuk mengurangi program nuklir Teheran dengan mengurangi jumlah fasilitas pengayaannya sebesar dua pertiga, mengurangi stok uranium yang diperkaya sebesar 98 persen dan mempertahankan pengayaan di bawah tingkat senjata. Sebagai gantinya, enam negara sepakat untuk mencabut sanksi yang dikenakan pada Republik Islam selama satu dekade karena program nuklirnya.
Namun, kesepakatan tersebut tidak pernah menutupi aktivitas rudal Iran atau tindakan lainnya. Iran berulang kali menolak untuk membahas program rudalnya dengan negara-negara Barat, menambahkan bahwa program rudalnya dikembangkan semata-mata untuk tujuan pertahanan.
Pada awal Maret, juru bicara Angkatan Bersenjata Iran Masoud Jazayeri mengatakan bahwa Teheran akan melakukan negosiasi mengenai isu program rudal Iran hanya setelah AS dan Eropa menghancurkan senjata nuklir dan rudal jarak jauh yang mereka miliki. Pada saat yang sama, seorang penasihat senior pemimpin tertinggi Iran mengatakan bahwa Republik Islamlah yang akan memutuskan jenis rudal yang bisa dimilikinya.
Teheran juga menolak untuk menegosiasikan kembali kesepakatan 2015 dan mengatakan tidak akan menerima kesepakatan tambahan untuk itu.
"JCPOA adalah produk negosiasi panjang dan satu paket pertukaran yang telah dilakukan," ujar wakil menteri luar negeri Iran, Abbas Araghchi, saat dia mengesampingkan adanya perubahan atau amandemen terhadap perjanjian itu.
Kepatuhan Teheran terhadap kesepakatan 2015 kemudian berulang kali dikonfirmasi oleh Badan Energi Atom Internasional (IAEA), sebuah badan pengawas nuklir PBB. Trump, bagaimanapun, berulang kali menyebut kesepakatan itu sebagai kesepakatan terburuk yang pernah dinegosiasikan, dan menunjukkan aspirasi yang jelas untuk membongkar hal itu dalam banyak kesempatan.
Rusia dan China tanpa henti memperingatkan AS untuk tidak secara sepihak merevisi kesepakatan tersebut, yang menurut mereka akan merugikan keamanan global. Pada akhir Januari, Moskow memperingatkan bahwa Washington "menghasut" negara-negara Eropa untuk mengubah atau memperbaiki kesepakatan nuklir dengan ancaman menarik diri dari kesepakatan tersebut dan menuntut agar "kekurangan" kesepakatan diperbaiki.
Credit sindonews.com
Jika Terpaksa, Hizbullah Siap Berperang dengan Israel
"Hizbullah siap menghadapi agresi jika terjadi, jika Israel memutuskan untuk melakukan tindakan bodoh," ujar Wakil Pimpinan Hizbullah Sheikh Naim Qassem.
"Kami telah berulang kali menyatakan dan sering bahwa kita, sebagai perlawanan, bekerja untuk memiliki kesiapan permanen dan kita siap menghadapi agresi Israel jika terjadi, dan karena itu kita siap untuk membela diri dengan segala cara yang ada," sambung Qassem.
"Kami bekerja untuk memperkuat front kami, dan siap," tukasnya seperti dikutip dari Reuters, Jumat (16/3/2018).
Konflik besar terakhir antara Israel dan Lebanon pecah pada tahun 2006. Konfrontasi militer, yang dikenal sebagai Perang Lebanon Kedua di Israel dan Perang Juli di Lebanon, berlangsung 34 hari dan berakhir dengan gencatan senjata yang diperantarai PBB.
Paska perang yang menghancurkan tersebut, PBB, sebagai bagian dari kesepakatan gencatan senjata, mengirimkan pasukan penjaga perdamaian untuk memastikan bahwa tidak ada lagi konflik di wilayah perbatasan kedua negara.
Credit sindonews.com
Arab Saudi Siap Kembangkan Bom Nuklir
RIYADH - Arab Saudi akan mengembangkan senjata nuklir jika saingan utamanya, Iran, melakukannya. Hal itu dikatakan oleh Pangeran Mahkota Muhammad bin Salman, meningkatkan prospek perlombaan senjata nuklir di wilayah yang telah mengalami konflik.
"Arab Saudi tidak ingin mendapatkan bom nuklir, namun tanpa diragukan lagi jika Iran mengembangkan bom nuklir, kami akan mengikutinya secepat mungkin," kata Pangeran Muhammad bin Salman seperti disitat Reuters dari CBS dalam sebuah wawancara, Kamis (15/3/2018).
Arab Saudi terlibat perselisihan dengan Iran selama beberapa dekade. Keduanya telah terlibat perang proxy yang telah berjalan lama di Timur Tengah dan sekitarnya, memberikan dukungan kepada sekutunya dalam konflik bersenjata dan krisis politik termasuk di Irak, Suriah, Lebanon, dan Yaman.
Riyadh telah mengkritik kesepakatan nuklir 2015 antara Iran dengan kekuatan dunia di mana sanksi ekonomi terhadap Iran dicabut dengan imbalan Teheran membatasi program energi nuklirnya. Sanksi AS akan berlanjut kecuali Presiden Donald Trump mengeluarkan "keringanan" baru untuk menangguhkan mereka pada 12 Mei mendatang.
Komentar Pangeran Muhammad juga memiliki implikasi untuk Israel, sekutu AS yang tidak mengkonfirmasi atau menyangkal anggapan luas bahwa negara Zionis itu menguasai persenjataan nuklir hanya di Timur Tengah saja.
Israel telah lama berpendapat bahwa, jika Iran mengembangkan senjata nuklir, akan memicu proyek serupa di antara saingan Arabnya dan selanjutnya membuat kawasan tersebut menjadi tidak stabil.
Israel tidak pernah bergabung dengan Perjanjian Non-Proliferasi Nuklir 1970 (NPT) dan mengatakan akan mempertimbangkan inspeksi dan kontrol di bawah NPT hanya jika merasa damai dengan tetangganya di Arab dan Iran.
Credit sindonews.com
Filipina Lapor PBB Keluar dari ICC
Duterte disebut melanggar HAM saat menggelar operasi pemberantasan narkoba.
Wakil Tetap Filipina di PBB, Teodoro Locsin, mempublikasikan surat pemberitahuan itu kepada Sekjen PBB Antonio Guterres di akun Twitter-nya. Keputusan untuk menarik diri Filipina dinilainya merupakan sikap yang mempolitisasi hak-hak asasi manusia.
Duterte, yang dikenal mengambil sikap keras terhadap perdagangan obat bius, telah berulang-ulang membantah ia memerintahkan polisi membunuh para tersangka perdagangan obat bius. Polisi membantah tuduhan-tuduhan pembunuhan dan usaha-usaha pemerintah untuk menutupi kesalahan. Para aktivis mengatakan lebih dari 4.000 orang terbunuh dalam bentrok dengan polisi bersenjata dan menolak ditahan.
"Pemerintah menegaskan komitmennya untuk memerangi impunitas bagi kejahatan-kejahatan kejam, meskipun penarikannya dari Statuta Roma, khususnya sejak Filipina punya legislasi nasional yang menghukum kejahatan-kejahatan kejam," demikian pemerintah dalam sepucuk suratnya pada Kamis dan ditujukan ke Sekjen PBB.
Presiden majelis anggota ICC O-Gon Kwon dari Korea Selatan, mengatakan ia menyesalkan keputusan Presiden Duterte itu. Kwon menyarankan Filipina tetap sebagai anggota dan "melakukan dialog" daripada memilih keluar dari ICC. Menurutnya, langkah Filipina akan melukai usaha-usaha pengadilan itu untuk menghukum pelaku kejahatan-kejahatan perang dan kejahatan terhadap kemanusiaan.
"ICC perlu dukungan kuat dari masyakarat internasional untuk menjamin efektivitasnya. Saya sarankan Filipina tetap sebagai pihak yang menandatangani Statuta Roma," katanya dalam sebuah pernyataan.
Statuta Roma merupakan perjanjian yang menjadi dasar berdirinya ICC. Filipina meratifikasinya pada 2011.
Credit republika.co.id
Stephen Hawking, Fisikawan Ateis Kini Menghadap Tuhan
Stephen Hawking dikenal sebagai ateis atau tidak percaya Tuhan.
Berabad-abad setelah ayat tersebut diterima Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam 14 abad silam, tafsir para mufasir soal ayat tersebut sedikit saja berubah. Ibnu Katsir dan Imam Suyuti menyepakati ayat itu menerangkan langit dan bumi mulanya lapisan-lapisan yang menumpuk dan kemudian dipisahkan dan disusul turunnya hujan yang menghijaukan dan menghidupkan bumi.
Belakangan, sejak pertengahan abad ke-20, ayat itu punya konotasi lain. Tak sedikit ulama dan ilmuwan Muslim yang meyakini ayat itu mengindikasikan soal peristiwa Big Bang. Teori yang kini diakui secara meluas oleh mayoritas ilmuwan fisika itu menerangkan soal awal terciptanya alam semesta dari setitik noktah tunggal yang meledak dengan akbar miliaran tahun lampau dan terus mengembang menjadi galaksi-galaksi, bintang-gemintang di dalamnya, serta planet-planet yang mengitari bintang-bintang tersebut.
Saat kemunculannya pada 1920-an, teori tersebut sempat tak dianggap di kalangan ilmuwan yang kebanyakan memercayai teori keadaan tetap alam semesta tanpa awal dan tanpa akhir. Namun, pada 1959 terjadi titik balik. Semuanya bermula saat seorang mahasiswa Universitas Oxford, Inggris, bernama Stephen Hawking menyadari ia terkena penyakit saraf motorik amyotrophic lateral sclerosis (ALS) yang mengancam melumpuhkan tubuhnya.
Stephen Hawking
Dari telaahannya terhadap teori tersebut, Hawking menyimpulkan Big Bang adalah semacam kebalikan lubang hitam. Pada 1970, di tengah penyakitnya yang kian parah dan mulai membuat lumpuh, Hawking bersama fisikawan matematis Roger Penrose kemudian menerbitkan teori yang menyimpulkan alam semesta pasti bermula dari sebuah keadaan yang disebut singularitas.
Keadaan saat ruang dan waktu sedemikian padat sehingga tak mematuhi hukum-hukum fisika konvensional. Dari keadaan itulah kemudian alam semesta meledak dan terus mengembang.
Teori singularitas tersebut, meski belakangan dikoreksi Hawking, kemudian dianggap para fisikawan meneguhkan keberadaan lubang hitam dan kebermulaan alam semesta melalui peristiwa Big Bang. Saat ini, teori Big Bang sedemikian kuat mengakar di komunitas ilmiah sampai-sampai dipakai menafsirkan ayat ke-30 surah al-Anbiya di atas.
Stephen Hawking dikenal sebagai ateis atau tidak percaya Tuhan.
Penyakitnya ternyata berkembang lebih lambat dari yang diperkirakan. Pasangan itu memiliki tiga anak. Di tengah penyakit yang menderanya, serta melalui teori-teori selanjutnya, terutama terkait mekanika kuantum, Hawking justru memperoleh posisi semacam selebritas di kalangan ilmuwan.
Pada 1988, meski Hawking hanya bisa berbicara dengan synthesizer suara setelah menjalani trakeostomi, dia menyelesaikan karyanya, A Brief History of Time, alias Sejarah Singkat Waktu, yang merupakan sebuah panduan awam untuk kosmologi.
Stephen
Hawking melayang dalam fase gravitasi nol di atas penerbangan Boeing
727 milik Zero-Gravity Corporation di Cape Canaveral, Amerika,
(26/4/2007).
Buku yang
mulanya disangka tak bakal laris di pasaran itu terjual lebih dari 10
juta eksemplar. Kepopuleran buku yang hanya berisi satu persamaan fisika
tersebut membawa Hawking keluar dari komunitas ilmuwan ke rengkuhan
masyarakat awam.Selain A Brief History of Time (1988), Hawking juga terkenal dengan buku The Grand Design (2010). Isinya secara umum membahas hukum-hukum fisika dan fenomena alam semesta, tetapi kemudian dikaitkan dengan eksistensi Tuhan menurut cara pandang pribadi. Kesimpulannya: tidak ada Tuhan. Sebagian orang menafsirkan dari dua buku tersebut bahwa Hawking telah berubah dalam memahami terbentuknya alam semesta.
Berangkat dari teorinya tentang penciptaan alam semesta, Hawking memiliki pemikiran sendiri tentang Tuhan. "Saat orang bertanya apakah Tuhan menciptakan alam semesta, saya mengatakan bahwa pertanyaan itu tak masuk akal. Waktu tak eksis sebelum Big Bang, jadi tak ada waktu bagi Tuhan untuk menciptakan semesta," katanya.
Selama ini Hawking dikenal sebagai ateis atau tidak percaya Tuhan. Hal inilah yang mendasarinya menuliskan pendapatnya tentang Tuhan dan alam semesta pada bukunya yang berjudul The Grand Design pada 2010. "Tidak perlu meminta Tuhan bertindak dan mengatur alam semesta," tulisnya.
Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Prof Thomas Djamaluddin, inti pesan dari dua buku itu tidak ada perbedaan. Peran Tuhan tampaknya digambarkan sesuai dengan definisi keyakinan Hawking sehingga keberadaan hukum alam itu dianggap ada dengan sendirinya.
Kalau mau ditelusuri lagi logikanya, ungkap Thomas, ada pertanyaan belum terjawab soal dari mana hukum alam itu berasal. "Logika orang beriman segera mengarahkan bahwa pasti ada Tuhan Sang Pencipta yang menciptakan hukum-hukum di alam," papar Thomas.
Dalam bahasa Islam, kata Thomas yang lulusan Astronomi ITB, hukum alam diistilahkan sebagai sunatullah. Perintah-Nya ketika menciptakan alam, "kunfayakun, jadilah maka jadilah", bisa dipahami dalam bahasa sains bahwa Allah menciptakan alam dengan menciptakan hukum-hukum-Nya sehingga alam berproses sesuai hukum Allah (sunatullah) tersebut.
Dosen Program Studi Fisika ITB Prof Bobby Eka Gunara menambahkan, yang kontroversial dari Hawking adalah pandangannya mengenai Tuhan dalam pembentukan alam semesta. Terlepas dari hal itu, Bobby menyoroti kiprah Hawking yang banyak berkontribusi pada perkembangan model kosmologi dan pengetahuan tentang termodinamika lubang hitam.
Peneliti astrofisika Lapan Emanuel Sungging Mumpuni berpendapat senada. Hawking berperan besar pada pengembangan pemahaman tentang lubang hitam dan mekanika kuantum. Sebut misalkan adanya Radiasi Hawking yang terpancar dari lubang hitam terkait efek kuantum pada lubang hitam.
Yang menarik, menurut Sungging, adalah pandangan Hawking tentang alien atau makhluk angkasa tak dikenal. Hawking berpendapat, bisa jadi alien itu ada.
"Hawking seorang visioner, memiliki pandangan pada kehadiran makhluk planet lain, kolonisasi antariksa. Juga seorang yang peduli lingkungan sebagai pendukung pentingnya isu 'pemahaman global' demi keberlangsungan generasi mendatang," ungkap Sungging.
Pakar komputasi dan informasi kuantum dari Universitas Binus, Agung Trisetyarso, mengungkapkan, Hawking pada akhir hayatnya meyakini bumi sudah tidak bisa menampung umat manusia lagi. Ia menekankan, umat manusia harus pindah secepatnya ke planet lain agar bisa lestari.
Bagaimanapun, kehidupan Hawking adalah juga kisah soal persistensi menghadapi kondisi yang tak menguntungkan serta pencarian tak henti soal asal mula alam semesta. Cobalah memahami yang engkau lihat dan selalu bertanya-tanya apa yang menyebabkan keberadaan alam semesta.
"Sesukar apa pun hidup, selalu ada sesuatu yang bisa kau lakukan dengan baik. Ini hanya persoalan tak mudah menyerah," ujarnya.
Stephen
Hawking menyampaikan presentasi saat peluncuran award komunikasi yang
menggunakan namanya “Stephen Hawking Medal of Science Communicatioan di
Inggris (16/12/2015).
Berstatus
sebagai seorang ilmuwan, tidak menghilangkan sisi kemanusiaan Hawking.
Saat masih hidup, Hawking menyatakan dukungannya untuk kebebasan
anak-anak Palestina dalam menutut ilmu. Ia pun sempat melakukan aksi
boikot untuk Israel dan menggalang dana untuk anak-anak Palestina.Dukungan dengan wujud nyata dilakukan Hawking saat menolak menghadiri undangan konferensi di Israel pada 8 Mei 2013. Dilansir BBC, sikap Hawking pun dikecam ketua panitia konferensi, Israel Maimon.
Tak hanya aksi boikot, Hawking juga menyumbang dana untuk para penuntut ilmu di Palestina. "Saya mendukung hak-hak ilmuwan di mana-mana untuk kebebasan gerakan, publikasi, dan kolaborasi. Dalam semangat ini, saya ingin membawa proyek penggalangan dana yang bertujuan untuk menggalang dana untuk membuat sekolah fisika tingkat lanjut Palestina kedua. Harap pertimbangkan untuk membuat sumbangan hari ini untuk mendukung ilmu di Palestina," tulis Hawking dalam akun Facebook yang terverifikasi pada 13 Februari 2017.
Credit republika.co.id
Homo sapiens awal tunjukkan kecanggihan tak terduga
"Pandangan saya adalah bahwa kemampuan mental dan sosial baru berkembang ..."
Temuan tersebut dilaporkan para ilmuwan yang meneliti artefak berusia 320.000 tahun yang ditemukan di Kenya selatan, seumuran dengan fosil homo sapiens paling awal yang ditemukan di tempat lain di Afrika, demikian kutipan Reuters dari Jurnal Science.
Para peneliti menggambarkan pigmen oker yang menghasilkan warna merah terang, dan bisa digunakan untuk melukis tubuh atau ekspresi simbolis lainnya, serta alat yang dibuat dari obsidian atau batu vulkanik untuk menghasilkan pisau tajam adalah bukti kecanggihan kelompok awal homo sapiens yang kontras dengan dengan generasi sebelumnya.
Homo sapiens adalah sebutan bagi genus manusia modern atau nenek moyang umat manusia saat ini. Genus tersebut diperkirakan ada sekira 2,3 hingga 2,4 juta tahun lalu.
Para peneliti menemukan banyak bukti pengiriman obsidian jarak jauh ke lokasi Cekungan Olorgesailie dari lokasi sejauh 88 km di atas medan yang terjal, yang membuat mereka percaya bahwa benda itu diperoleh dari kelompok lain melalui perdagangan meskipun tidak diketahui apa yang diberikan sebagai alat pertukaran.
Temuan ini menunjukkan kemajuan teknologi dan struktur sosial yang tidak terduga dalam sejarah, kata mereka.
"Pandangan saya adalah bahwa kemampuan mental dan sosial baru berkembang, termasuk kesadaran akan kelompok lain, penggunaan pigmen dan teknologi inovatif termasuk titik tajam yang berada di dasar asal spesies tersebut," kata ahli paleoantropologi Rick Potts, Direktur Museum Asal Usul Alam Sejarah Smithsonian.
Ia menimpali, "Mungkin perilaku tersebut benar-benar merupakan yang membedakan garis keturunan gen dari spesies manusia purba lainnya."
Tim peneliti juga menemukan bahan pigmen, warna kecoklatan gelap dari mangan dan merah terang dari Oker.
"Pilihan untuk mengimpor Oker dari jarak jauh daripada menggunakan bahan lokal yang lebih umum agar memiliki wajah merah, rambut, atau pakaian maupun senjata juga membawa pesan simbolis," kata ahli paleoantropologi Alison Brooks dari Universitas George Washington dan Program Asal Manusia.
Para peneliti menggambarkan alat obsidian yang lebih kecil, yang lebih hati-hati dibuat dan lebih khusus daripada alat batu yang lebih besar yang disebut kapak tangan yang digunakan oleh spesies sebelumnya.
Batuan obsidian digunakan dalam berbagai alat termasuk pemecah, yang diimplementasikan dengan ujung pahat dan juga pada titik kecil yang bisa diletakkan di ujung batang kayu atau tulang untuk digunakan sebagai senjata tajam.
Credit antaranews.com
Dalai Lama: Tibet bisa bersama China seperti Uni Eropa
Di antara orang China, dalam pikiran mereka, tampaknya ada semacam dilema mengenai kebijakan mereka sekarang."
Dalai Lama lari ke India pada 1959, setelah kegagalan pemberontakan melawan China dan mendirikan pemerintahan di pengasingan di kaki bukit Dharamsala. Pasukan China menguasai Tibet sembilan tahun sebelumnya.
Dia menyatakan hanya mencari otonomi untuk tanah airnya, bukan langsung menuju kemerdekaan. Dalai Lama juga menyatakan keinginan kembali ke Tibet.
"Sebagaimana yang Anda lihat, saya selalu mengagumi semangat Uni Eropa," kata Dalai Lama, dalam pesan rekaman gambar ke Kampanye Internasional untuk Tibet pada ulang tahun 30 kelompok bermarkas di Washington DC itu, Kamis (15/3).
Ia menimpali, "Kepentingan bersama adalah kepentingan yang lebih penting daripada kepentingan nasional itu sendiri. Dengan konsep seperti itu, saya sangat bersedia untuk tinggal di dalam Republik Rakyat China. Kata Gongheguo dalam bahasa China menunjukkan semacam serikat ada di sana." Gongheguo dalam bahasa China berarti republik atau berbasis kerakyatan.
Pria bernama lahir Kun Dun itu oleh masyarakat Budha Tibet dianggap sebagai titisan Dalai Lama ke-14. Kun Dun lahir pada 6 Juli 1935, yang kemudian diberi nama resmi Lhamo Dondrub oleh para pendeta guru Budha Tibet, kemudian bernama Tenzin Gyatso sejak memimpin umatnya pada 1940.
China berpendapat bahwa Tibet sebagai bagian integral dari wilayahnya selama berabad-abad lamanya. Beijing juga mengatakan bahwa peraturannya mengakhiri perhambaan dan membawa kemakmuran ke daerah tersebut, dan sepenuhnya menghormati hak orang-orang Tibet.
Beijing menegaskan bahwa Dalai Lama adalah sosok pemecah belah berjubah seorang biarawan, dan telah memperingatkan pemimpin asing untuk tidak bertemu dengannya, bahkan dalam kapasitas pribadi.
Donald Trump belum pernah bertemu dengan Dalai Lama sejak menjadi Presiden Amerika Serikat (AS) pada 20 Januari 2017. Semua Presiden AS sebelum Trump, setelah 1960-an, pernah mengadakan pertemuan dengan Dalai Lama.
Dalai Lama mengulangi keinginannya untuk melakukan rekonsiliasi saat Xi Jinping memulai masa jabatan lima tahun keduanya sebagai Presiden China. Dia juga mengatakan bahwa masalah Tibet tersebut tidak akan segera selesai.
"Di antara orang China, dalam pikiran mereka, tampaknya ada semacam dilema mengenai kebijakan mereka sekarang. Apakah Anda dapat memecahkan masalah Tibet atau tidak," demikian Dalai Lama, layaknya dikutip kantor berita Reuters.
Credit antaranews.com
Erdogan desak AS tarik gerilyawan dari timur Efrat
Ketika berbicara di sebuah kongres untuk Partai AK yang berkuasa di provinsi timur laut, Erzurum, Erdogan juga mengatakan Ankara tetap terbuka untuk semua tawaran kerja sama mengenai kota Manbij di Suriah.
Namun, Ankara mengaku tidak yakin pendekatan apa yang akan dilakukan oleh Menteri Luar Negeri yang baru Mike Pompeo terkait masalah itu.
Turki, yang meluncurkan operasi di wilayah Suriah barat laut, Afrin, pada Januari mengancam untuk bergerak lebih jauh ke wilayah timur, Manbij, tempat pasukan YPG Kurdi Suriah dikerahkan.
Langkah itu membuat pasukan Turki menghadapi kemungkinan konfrontasi dengan Pasukan Amerika Serikat yang ditempatkan di sekitar kota.
Pekan ini, menteri luar negeri Turki mengatakan pasukan Turki akan menyelesaikan serangan di Afrin pada Mei dan akan melakukan serangan gabungan bersama Baghdad terhadap gerilyawan Kurdi di Irak pascapemilihan umum parlemen Irak.
Credit antaranews.comt
Prancis minta wartawan hentikan semua perjalanan ke Suriah
... Emmanuel Macron, pada 12
Maret menyampaikan, dia bisa secara sepihak mengintervensi dengan
serangan udara jika senjata kimia telah digunakan...
Surat resmi langka yang dikirim ke semua media Prancis itu dikeluarkan saat Paris semakin frustrasi oleh kegagalan Rusia untuk mendorong pelaksanaan gencatan senjata yang didukung PBB.
Juga karena kecurigaan bahwa pasukan yang loyal kepada Presiden Suriah, Bashar al-Assad, mungkin telah menggunakan senjata kimia, serta keputusan Turki untuk terus melanjutkan sebuah serangan terhadap gerilyawan Kurdi.
Presiden Prancis, Emmanuel Macron, pada 12 Maret menyampaikan, dia bisa secara sepihak mengintervensi dengan serangan udara jika senjata kimia telah digunakan.
"Dalam konteks meningkatnya kekerasan di Suriah, di wilayah tertentu Ghouta timur dan wilayah Afrin... kita akan begitu bersyukur jika Anda akan menghentikan rencana untuk pergi ke negara itu atau untuk mengirim wartawan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Prancis, Agnes Von der Muhll, dalam surat itu.
Berbicara kepada radio Europe 1 pada Jumat, komandan tentara Prancis, Francois Lecointre, mengatakan, pasukannya siap untuk bertindak di Suriah jika dibutuhkan.
"Tentu saja, mungkin akan beroordinasi dengan Amerika, "katanya. "Prancis bisa bertindak independen, tapi ada solidaritas dalam bertindak dengan sekutu strategis, dan sekutu yang memiliki visi yang sama tentang situasi di Suriah dan aksi aksi melampaui batas."
Macron sejak Mei lalu memperingatkan, dia tidak akan menerima kegagalan membuka koridor kemanusiaan di Suriah atau penggunaan senjata kimia. Keduanya, katanya, adalah "melampaui batas".
Setelah laporan terus-menerus tentang serangan klorin, Macron telah mengulangi, Prancis bisa melancarkan serangan udara terhadap target pemerintah jika ada bukti jelas dari intelijen Prancis bahwa senjata kimia itu telah digunakan dengan efek mematikan.
Sementara itu pemerintah Suriah berusaha merebut Ghouta timur, daerah besar terakhir yang dikuasai pemberontak di dekat Damaskus, dalam serangan sengit sejak pertengahan Februari. Pertempuran itu menjadi salah satu yang paling berdarah dari perang tersebut, dengan pemberontak mengalami kekalahan terburuk sejak pertempuran Aleppo pada 2016.
PBB menyatakan 400.000 warga terjebak di Ghouta timur dengan sedikit makanan atau obat, dan meminta pengungsian mendesak bisa dilakukan terhadap 1.000 orang untuk alasan pengobatan.
Credit antaranews.com
Balas sanksi AS, Rusia bakal tambah daftar hitam
Departemen Keuangan AS pada Kamis menjatuhkan sanksi terhadap 19 warga dan lima kelompok Rusia. Tindakan tersebut adalah langkah paling berarti, yang diambil Amerika Serikat terhadap Rusia, sejak Donald Trump menjabat presiden.
"Sejak awal, kami menggunakan asas kesetaraan atas orang yang dimasukkan dalam daftar sanksi. Jadi, kami akan memperluas `daftar hitam` dengan memasukkan sekelompok (warga Amerika Serikat) lain," kata Ryabkov.
Ia menambahkan bahwa Moskow tidak menutup kemungkinan melakukan langkah tambahan sebagai tanggapan atas sanksi baru itu, yang dikeluarkan AS atas dugaan mencampuri pemilihan umum AS serta melakukan serangan dunia maya. Rusia membantah tuduhan itu.
Moskow masih menginginkan untuk menjaga dialog dengan Washington dan mengambil langkah pembalasan karena "politik Amerika yang keras kepala", kata diplomat itu seperti dikutip RIA.
"Politisi Amerika itu sedang bermain dengan api dengan menghancurkan hubungan Rusia dengan Amerika karena secara bersamaan mereka menggoyang stabilitas global," kata RIA mengutip Ryabkov.
Credit antaranews.com
AS jatuhkan sanksi kepada Rusia karena campuri pemilu
Sanksi tersebut berupa pemblokiran seluruh properti serta pelarangan warga Amerika untuk melakukan transaksi dengan mereka.
Menteri Keuangan Steve Mnuchin mengatakan ada sanksi tambahan akan dikenakan terhadap pejabat pemerintah dan orang berkuasa Rusia "karena tindakan mereka, yang mengganggu stabilitas".
Mnuchin tidak menyebutkan kerangka waktu terkait sanksi tersebut, yang ia katakan akan memutus akses pribadi itu terhadap sistem keuangan AS.
"Pemerintah melabrak dan melawan kegiatan dunia maya Rusia, yang penuh dengan fitnah, termasuk upaya mereka mencampuri pemilihan umum AS, melakukan serangan dunia maya, yang merusak, serta penyusupan dengan mengincar prasarana sangat penting," kata Mnuchin dalam pernyataan.
Badan intelijen Amerika Serikat telah menyimpulkan bahwa Rusia mencampuri kampanye pemilihan presiden 2016 dengan melakukan peretasan dan propaganda. Upaya itu pada akhirnya termasuk percobaan untuk mengarahkan pemilihan yang menguntungkan Presiden Donald Trump.
Rusia membantah melakukan campur tangan dalam pemilihan tersebut.
Credit antaranews.com
Rusia siap usir diplomat-diplomat Inggris
Aksi pembalasan itu disiapkan Rusia pada saat hubungannya dengan London jatuh ke titik rendah pasca Perang Dingin terkait serangan dengan menggunakan racun saraf kelas militer di wilayah Inggris.
Setelah pertama kali mengetahui ada penggunaan serangan senjata seperti itu di Eropa sejak Perang Dunia Kedua, May menyalahkan Moskow serta mengeluarkan tenggat satu minggu bagi 23 warga Rusia untuk pergi dari Inggris. May mengatakan kedua puluh tiga orang itu merupakan mata-mata yang berkedok sebagai diplomat di kedutaan Rusia di London.
Rusia telah membantah memiliki keterlibatan apa pun dan bahkan melemparkan dugaan bahwa London telah mengarang serangan itu sebagai upaya untuk membangkitkan histeria anti-Rusia.
Ketika ditanya oleh seorang wartawan Reuters di ibu kota negara Kazakhstan apakah Rusia berencana mengusir diplomat Inggris dari Moskow, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov tersenyum dan mengatakan, "Tentu saja kami (akan melakukannya)."
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan Rusia kemungkinan akan mengumumkan tanggapannya dalam waktu dekat.
Inggris, Amerika Serikat, Jerman dan Prancis pada Kamis mendesak Rusia untuk mengeluarkan penjelasan soal serangan tersebut. Presiden AS Donald Trump mengatakan tampaknya Rusia berada di balik serangan.
Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan pertemuan puncak Uni Eropa pekan depan akan membahas masalah itu guna mencari kejelasan.
Rusia telah menolak permintaan Inggris untuk menjelaskan bagaimana Novichok, racun saraf yang dikembangkan oleh militer Soviet, sampai bisa digunakan untuk melumpuhkan Sergi Skripal (66 tahun) dan putrinya, Yulia (33 tahun), di kota Inggris selatan, Salisbury.
Inggris telah menulis surat kepada Organisasi Pelarangan Senjata Kimia di Den Haag untuk mendapatkan verifikasi independen soal racun tersebut.
Organisasi Pelarangan Senjata Kimia bertugas memantau kepatuhan pelaksanaan perjanjian global yang melarang penggunaan senjata kimia.
Skripal adalah mantan kolonel lembaga intelijen Rusia, GRU, yang menghianati puluhan agen Rusia untuk intelijen Inggris.
Ia dan putrinya masih berada dalam kondisi kritis sejak 4 Maret, ketika mereka ditemukan tidak sadarkan diri di sebuah bangku.
Seorang polisi Inggris juga terkena racun ketika mendatang mereka untuk memberikan bantuan. Polisi tersebut berada dalam keadaan kritis namun stabil.
Para menteri Inggris dan Rusia telah saling melancarkan penghinaan sementara duta besar Rusia mengatakan London sedang berupaya mengalihkan perhatian dari berbagai kesulitan yang dihadapinya dalam menjalani proses pemisahan Inggris dari Uni Eropa. Demikian laporan Reuters.
Credit antaranews.com
Warga Etnis Buddha Tempati Bekas Wilayah Rohingya di Rakhine
Ilustrasi pengungsi Rohingya di Bangladesh. (REUTERS/Adnan Abidi)
Para pendatang baru ini pindah ke wilayah yang sebagian besar sudah "dibersihkan" dari penduduk Rohingya. Desa yang dulunya ditempati Rohingya itu telah dihancurkan hingga rata dengan tanah pertanian yang subur.
Imigran etnis Rakhine dari wilayah selatan yang miskin namun relatif stabil tersebut untuk saat ini jumlahnya masih sedikit.
Tetapi mereka berharap jadi pelopor rencana "Rakhinisasi" untuk meningkatkan demografi wilayah yang dulunya mayoritas Muslim itu.
Chit San Eain adalah seorang wanita 28 tahun yang pindah dengan suami dan anak balitanya ke sebuah pondok di Koe Tan Kauk.
"Tapi sekarang setelah mereka tidak ada lagi, kami memiliki kesempatan untuk bertemu kembali dengan keluarga yang tinggal di sini," kata dia.
Reruntuhan pemukiman Rohingya terbentang beberapa kilometer dari lokasi itu.
Perserikatan Bangsa-Bangsa menyebut operasi tentara itu sebagai pembersihan etnis yang menunjukkan semua "ciri genosida."
Ratusan ribu warga Rohingya mengungsi ke luar negeri setelah ditekan oleh militer Myanmar. (AFP Photo/Fred Dufour)
|
Namun sejauh ini mereka hanya mengizinkan 374 dari 8.000 pengungsi yang namanya telah diajukan untuk tahap awal repatriasi.
Dengan tidak adanya etnis Rohingya, banyak bermunculan proyek pembangunan, yang dibiayai pemerintah dan tentara atau disponsori swasta, mengubah Rakhine utara.
Warga Rohingya menjadia korban pembantaian pemerintah Myanmar. (Handout via REUTERS)
|
Chit San Ean adalah penerima bantuan dari Komite Penambahan untuk Rekonstruksi Teritori Nasional Rakhine di Perbatasan Barat (CRR), sebuah skema swasta yang dibentuk tak lama setelah krisis pengungsi dimulai.
Nasionalis Rakhine mengatakan CRR adalah benteng melawan Islam dan sebuah cara untuk memastikan kelompok etnis mereka memiliki suara dalam proyek pembangunan negara bagian yang didominasi oleh Birma, yang mereka tidak percaya.
"Siapa yang harus diprioritaskan selain warga Rakhine di wilayah Rakhine?" kata Than Tun, Sekretaris Jenderal CRR.
Credit cnnindonesia.com
Menhan Minta Negara ASEAN Patroli sekitar Laut China Selatan
Menhan Ryamizard Ryacudu meminta negara-negara
ASEAN untuk patroli di perairan sekitar Laut China Selatan. (CNN
Indonesia/Hesti Rika)
Ryamizard mengatakan patroli laut di perairan sengketa yang sebagian besarnya diklaim oleh China itu diperlukan untuk mengamankan kawasan dari kejahatan lintas batas.
"Saya sudah berbicara pada teman-teman menhan di ASEAN agar masing-masing yang memiki perairan yang mengarah ke Laut China Selatan untuk berpatroli sejauh 200 mil atau sekitar 230 kilometer," kata Ryamizard di Sydney, Australia, Jumat (16/3).
"Kalau kita lihat garis-garis batas mulai dari Vietnam keliling ke bawah ke Indonesia, Singapura, sampai Filipina, itu kita lihat hampir setengah Laut China Selatan kita sudah amankan, kita sudah patroli."
Di kesempatan itu, Ryamizard juga mengatakan kedua negara sepakat memperkuat kerja sama pemberantasan terorisme.
Menurutnya, meski di Timur Tengah ISIS sudah hancur, kawasan Asia Pasifik masih terancam oleh teroris generasi baru yakni mantan pejuang asing ISIS yang pulang ke negara asalnya.
Ryamizard mengatakan ada lebih dari 31 ribu pejuang asing ISIS dari Asia yang diperkirakan akan pulang ke negara asalnya. Sebanyak 1.000 di antaranya berasal dari Asia Tenggara, terutama Filipina dan Indonesia.
"RI sebenarnya juga sudah sering melakukan hal ini dengan Malaysia, Singapura, dan Brunei juga sehingga bisa tahu kegiatan pasti mereka [teroris]," lanjutnya.
Dalam pertemuan itu, RI-Australia juga menandatangani nota kesepahaman (MoU) mengenai penguatan kerja sama maritim.
Mou itu, menurut Menlu Bishop, memperkuat dasar kedua negara untuk meningkatkan intensitas kerja sama maritim terutama meliputi pengamanan, perairan, penguatan konektivitas, pemberantasan penangkapan ikan ilegal, hingga kejahatan lintas-batas lainnya.
"Saya percaya bahwa perdagangan narkoba dan terorisme, yang merupakan salah satu isu perhatian kedua negara, bisa kita hentikan melalui kerja sama yang lebih konstruktif dan kuat lagi," lanjutnya.
Credit cnnindonesia.com
RI Ajak Australia Rundingkan Kembali Batas Maritim Laut Timor
Menlu Retno Marsudi mengatakan Indonesia
mendorong Australia untuk merundingkan kembali perbatasan maritim di
Laut Timor. (CNN Indonesia/Christie Stefanie)
Saat traktat itu disepakati, Timor Leste masih menjadi bagian dari Indonesia, sementara saat ini wilayah itu sudah memisahkan diri sebagai negara dan memiliki klaim perairan sendiri.
"Ada satu treaty, yakni Perth Treaty 97 yang belum selesai diratifikasi sampai saat ini sehingga belum berlaku. Walaupun secara tidak langsung tidak terkait, tapi situasi terbaru ini membuat kita harus ketemu, duduk, dan bicara lagi untuk bahas rencana ke depan soal perjanjian itu," ucap Retno usai bertemu Menlu Australia Julie Bishop, di Sydney, Jumat (16/3).
Perundingan ini juga didorong menyusul disepakatinya traktat perbatasan maritim antara Timor Leste dan Australia pada awal Maret lalu. Indonesia ingin memastikan bahwa perjanjian kedua negara itu tidak merugikan hak-hak maritim Indonesia di bawah Konvensi Hukum Laut Perserikatan Bangsa-Bangsa 1982.
|
Retno mengatakan kesepakatan itu sesuai dengan mekanisme Konvensi Hukum Laut 1982. Pemerintah menyambut baik kesepakatan Australia dan Timor yang berhasil menyelesaikan sengketa wilayahnya secara damai.
"Soal konsiliasi Timor Leste dan Australia tidak ada masalah karena dalam perjanjian itu Indonesia tidak dirugikan," ujarnya.
Selain membahas perundingan perbatasan, Retno mengatakan pertemuannya dengan Bishop juga membahas sejumlah isu lain seperti perkembangan penyelesaian krisis kemanusiaan di Rakhine, Myanmar.
|
Dalam kesempatan itu, Retno juga mengatakan keduanya turut berdiskusi mengenai penguatan kerja sama bilateral, terutama dalam bidang kemaritiman dan pembentukan konsep arsitektur kawasan Indo-Pasifik.
"Sangat wajar kalau kerja sama dalam bidang kemaritiman menjadi prioritas Indonesia untuk dikembangkan dengan negara lain di kawasan, terutama karena sesuai dengan prinsip yang selalu diangkat Presiden Jokowi soal poros maritim dunia," ujarnya.
Selain melakukan pertemuan bilateral dengan Bishop, Retno juga akan mendampingi Presiden Joko Widodo dalam Pertemuan Tingkat Tinggi ASEAN-Australia pada 18 Maret mendatang.
Credit cnnindonesia.com
Israel Kutuk Serangan Racun di Inggris, tapi Tak Berani Sebut Rusia
"Israel memandang dengan gravitasi peristiwa yang terjadi di Inggris Raya dan mengutuknya dengan keras," kata kementerian itu dalam sebuah pernyataan.
"Kami berharap agar masyarakat internasional dapat bekerja sama untuk menghindari kejadian lebih lanjut," lanjut kementerian itu yang pernyataannya dirilis di Twitter melalui akun @IsraelMFA, Jumat (16/3/2018).
Pada tanggal 4 Maret 2018, Skripal, mantan agen intelijen Rusia yang membelot ke Inggris, bersama dengan putrinya Yulia Skripal, dan seorang perwira polisi Inggris, terpapar racun saraf yang langka dan kuat di Salisbury, Inggris selatan. Skripal dan putrinya tetap dalam kondisi kritis di rumah sakit.
Para pemimpin AS, Prancis, dan Jerman, bergabung dengan Inggris dalam menyalahkan Rusia atas tuduhan sebagai dalang serangan racun Novichok, racun saraf terhebat yang pernah dimiliki Moskow sejak era Soviet.
Serangan tersebut sebagai serangan racun pertama di Eropa sejak Perang Dunia II. Moskow membantah terlibat dan menganggap tak ada untungnya meracuni Skripal yang dianggap sebagai pengkhianat Rusia.
Menurut laporan Channel 10, Kementerian Luar Negeri Israel hanya mengeluarkan pernyataan kecaman sehubungan dengan permintaan langsung dari Duta Besar Inggris di Israel kepada pejabat senior di Kantor Perdana Menteri Benjamin Netanyahu pada hari Rabu.
Pernyataan samar-samar Israel, yang dilepaskan dirilis sehari kemudian, tidak menyebutkan secara eksplisit keracunan tersebut didalangi Moskow.
Negara yang masih bermusuhan dengan Palestina ini terus berhati-hati dalam berkomentar yang berkaitan langsung dengan Rusia. Hal itu karena mempertimbangkan posisi Moskow yang memiliki pasukan militer di Suriah, yang dekat dengan Israel.
Israel sebenarnya juga memiliki sejarah tersendiri terkait percobaan pembunuhan di luar negeri dengan racun yang kuat. Salah satu peristiwa yang paling dikenal adalah upaya tahun 1997 untuk membunuh pemimpin Hamas Khaled Mashaal yang saat itu berada di Yordania.
Agen Mossad yang kala itu hendak menyemprot Mashaal dengan racun mematikan ditangkap. Peristiwa tersebut telah memicu krisis diplomatik dengan Amman dan baru diselesaikan setelah Yordania memaksa Israel untuk menyediakan obatnya.
Credit sindonews.com
Seteru dengan Inggris, Rusia Isyaratkan Perang Dingin II Dimulai
Kedutaan Rusia di London via akun Twitter @RussianEmbassy pada Kamis (15/3/2018), menulis; ”Suhu hubungan Rusia-Inggris turun menjadi minus 23, tapi kami tidak takut dengan cuaca dingin.”
Tweet ini disertai gambar termometer dan kata “Rusia-Inggris” dalam tweet tersebut digambarkan dalam emoji bendera kedua negara.
Respons diplomatik Moskow ini muncul setelah Perdana Menteri Inggris (PM) Theresa May mengumumkan untuk mengusir 23 diplomat Rusia. Dalam pengumumannya di parlemen, PM May juga menyatakan akan membekukan aset-aset Rusia, membekukan komunikasi tingkat tinggi kedua negara dan Inggris akan memboikot World Cup atau Piala Dunia 2018 yang akan digelar di negeri Presiden Vladimir Putin tersebut.
Keputusan May itu sebagai respons atas tuduhan bahwa Moskow dalang di balik serangan racun terhadap mantan agen Rusia Sergei Skripal yang membelot ke Inggris. Skripal—sang agen ganda—bersama putrinya, Yulia Skripal, ditemukan tak berdaya setelah terpapar racun di Salisbury, Inggris selatan pada tanggal 4 Maret 2018.
May dengan tegas menuduh Rusia melakukan serangan racun syarat Novichok terhadap Skripal yang kini berstatus sebagai warga Inggris. Racun militer itu tercatat sebagai senjata kimia terhebat yang pernah dimiliki Rusia yang dikembangkan di era Uni Soviet menjelang akhir Perang Dingin.
Perang Dingin I pernah terjadi ketika ketegangan antara Uni Soviet dan Barat—AS, Inggris dan anggota NATO lainnya—mengalami polarisasi. Perang Dingin I berlangsung dari akhir 1940-an sampai 1991, ketika Uni Soviet runtuh.
Perang Dingin memiliki medan tempur di dunia spionase dan sebagai perangnya adalah pembunuhan mata-mata.
Rentetan tindakan Inggris yang diumumkan PM May juga telah diterjemahkan Kementerian Luar Negeri Rusia sebagai pilihan London untuk konfrontasi.
”Pemerintah Inggris membuat pilihan untuk konfrontasi dengan Rusia," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP. ”Tanggapan kami tidak akan terlambat," lanjut kementerian itu.
Duta Besar Rusia untuk Inggris Alexander Yakovenko menolak tuduhan bahwa Moskow meracuni Skripal seperti yang dilontarkan PM May. Menurutnya, tudingan tersebut tidak bisa diterima dan sebuah provokasi.
"Semua yang dilakukan hari ini (kemarin) oleh pemerintah Inggris sama sekali tidak dapat diterima dan kami menganggap ini sebuah provokasi," katanya.
Credit sindonews.com
Moskow: Inggris Pilih Konfrontasi dengan Rusia!
Reaksi itu disampaikan Kementerian Luar Negeri Rusia hanya beberapa jam setelah Perdana Menteri (PM) Inggris Theresa May mengumumkan empat respons terhadap Moskow terkait serangan terhadap Skripal.
Empat respons itu adalah mengusir 23 diplomat Kremlin, membekukan aset-aset Rusia, membekukan komunikasi tingkat tinggi kedua negara, dan memboikot World Cup (Piala Dunia) 2018 di Rusia.
"Pemerintah Inggris membuat pilihan untuk konfrontasi dengan Rusia," kata Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan yang dikutip AFP, Kamis (15/3/2018)."Tanggapan kami tidak akan terlambat," lanjut kementerian itu.
Skripal adalah mantan agen ganda asal Rusia. Dia pernah dihukum Moskow setelah terbukti menjadi agen ganda untuk Kremlin dan London. Dia dibebaskan atau diampuni Kremlin tahun 2010 melalui kesepakatan tukar tahanan mata-mata antara Rusia dan Barat.
Setelah dibebaskan, Skripal dan keluarganya menjadi warga Inggris dan dilindungi negara tersebut. Dia dan putrinya, Yulia, ditemukan tak berdaya di sebuah taman di Salisbury, Inggris selatan beberapa waktu lalu setelah terpapar racun saraf.
London dan Washington menuduh Moskow sebagai dalang serangan racun terhadap Skripal. Namun, Kremlin membantah dengan menyatakan tak ada untungnya meracuni sosok pengkhianat.
Duta Besar Rusia untuk Inggris Alexander Yakovenko menolak tuduhan bahwa Moskow meracun Skripal seperti yang dilontarkan Perdana Menteri Theresa May. Menurutnya, tudingan tersebut tidak bisa diterima dan sebuah provokasi.
"Semua yang dilakukan hari ini (kemarin) oleh pemerintah Inggris sama sekali tidak dapat diterima dan kami menganggap ini sebuah provokasi," katanya.
Kremlin bersikap bahwa dugaan penggunaan senjata kimia harus ditangani Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) yang memiliki peraturan tentang bagaimana menangani tuduhan tersebut. Tapi, Kremlin kesal lantaran Inggris memilih untuk mengultimatum Moskow.
"Kami percaya bahwa tindakan yang diambil oleh pemerintah Inggris tidak ada hubungannya dengan situasi yang kita hadapi di Salisbury," tambahnya. "Tentu saja, kami belum siap untuk berbicara dengan cara ultimatum."
Credit sindonews.com
Gedung Putih Dukung Inggris Usir 23 Diplomat Rusia
"Amerika Serikat (AS) berbagi penilaian dengan Inggris bahwa Rusia bertanggung jawab atas serangan agen saraf yang sembrono terhadap warga Inggris dan putrinya," kata Gedung Putih dalam sebuah pernyataan yang dikutip SINDOnews.com dari situs resminya, Kamis (15/3/2018).
Pernyataan Gedung Putih dikeluarkan setelah Dewan Keamanan PBB menggelar pertemuan, di mana Inggris mengangkat kasus serangan terhadap pembelot Rusia tersebut.
"Ada pola perilaku di mana Rusia mengabaikan tatanan berbasis peraturan internasional, merongrong kedaulatan dan keamanan negara-negara di seluruh dunia, dan upaya untuk menumbangkan dan mendiskreditkan institusi dan proses demokrasi Barat," lanjut Gedung Putih.
AS dan Inggris merupakan dua negara di Dewan Keamanan PBB yang kompak menyalahkan Rusia atas serangan racun saraf ganas Novichok terhadap Sergei Skripal dan putrinya, Yulia.
London mengklaim Skripal dan putrinya terpapar agen saraf yang dibuat di era Soviet itu. Namun, Inggris namun menolak untuk menunjukkan sampel untuk dianalisis di Moskow.
Dalam sebuah pertemuan darurat Dewan Keamanan PBB pada hari Rabu, Duta Besar Inggris untuk PBB Jonathan Allen melabeli insiden tersebut sebagai "penggunaan kekuatan secara tidak sah" di negara Inggris oleh negara Rusia.
Sedangkan Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley mengatakan bahwa Washington menuntut Rusia untuk bertanggung jawab atas kejadian itu.
Rusia menolak memberikan penjelasan terkait kasus Skripal setelah batas ultimatum yang diberikan Inggris selama dua hari habis pada Rabu tengah malam. Perdana Menteri (PM) Theresa May lantas mengumumkan akan menjatuhkan sanksi baru terhadap Moskow, termasuk pengusiran 23 staf diplomatik Rusia yang menurut Inggris adalah intelijen rahasia.
PM May dalam pengumuman di parlemen memberikan waktu seminggu bagi 23 diplomat Rusia untuk hengkang dari Inggris.
Moskow mengecam tuduhan sebagai pelaku serangan racun terhadap pembelotnya. Duta Besar Rusia untuk PBB Vassily Nebenzya mengatakan Moskow terbuka untuk bekerja sama dengan Inggris, asalkan disediakan sampel racun yang relevan untuk pemeriksaan bersama. "Rusia, tidak ada yang perlu ditakuti dan tidak ada yang disembunyikan," katanya
Credit sindonews.com
Memanas, Inggris Usir 23 Diplomat Rusia
Perdana Menteri (PM) Theresa May pada Rabu (14/3/2018) mengatakan, puluhan diplomat itu memiliki waktu seminggu untuk meninggalkan Inggris.
"Kami akan membekukan aset negara Rusia di manapun, kami memiliki bukti bahwa mereka dapat digunakan untuk mengancam kehidupan atau hak milik warga negara Inggris atau pun penduduk," kata May.
Skripal yang merupakan mantan agen ganda—untuk Rusia dan Inggris—sakit parah bersama putrinya setelah terpapar racun di wilayah Salisbury, Inggris selatan, beberapa waktu lalu. London menuduh Moskow sebagai dalang serangan terhadap Skripal.
Berbicara di parlemen, PM May menuduh pemerintah Rusia menggunakan kekuatan "tidak sah" dan melakukan percobaan pembunuhan terhadap Sergei Skripal dan putrinya.
Tak hanya mengusir 23 diplomat Moskow, Inggris juga akan mencabut undangan untuk kunjungan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov. May menambahkan, pemerintah tidak akan mengirim pejabat senior atau anggota keluarga kerajaan Inggris ke acara Piala Dunia 2018 di Rusia.
PM May mengaku telah berbicara dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Kanselir Jerman Angela Merkel dan Presiden Prancis Emmannuel Macron dalam 24 jam terakhir dalam upaya mengkoordinasikan upaya untuk mempertahankan tatanan internasional berbasis peraturan.
Menjelang pengumuman PM May, sumber pemerintah Inggris mengatakan bahwa duta besar Rusia telah dipanggil ke kantor Kementerian Luar Negeri di London.
Berbicara kepada Sky News, duta besar Rusia untuk Inggris Alexander Yakovenko menyebut tindakan Inggris saat ini adalah "provokasi" yang tidak terkait dengan insiden di Salisbury.
Sementara itu, polisi Inggris percaya bahwa agen saraf digunakan secara sengaja untuk meracuni Sergei Skripal dan putrinya, Yulia, 33.
Skripal pernah menjadi kolonel di dinas intelijen militer GRU Rusia. Dia juga pernah dihukum pemerintah Kremlin atas tuduhan menjadi agen ganda. Skripal dibebaskan melalui kesepekatan tukar tahanan mata-mata antara Rusia dan Barat pada tahun 2010.
Sejak itu, Skripal menetap di Inggris dan dilindungi negara tersebut. Bagi Moskow, sosok Skripal dianggap sebagai pengkhianat. Namun, Moskow membantah terlibat dalam serangan racun tersebut.
Credit sindonews.com
Rusia Percepat Pengiriman Sistem Rudal S-400 ke Turki
MOSKOW
- Moskow siap mempercepat pengiriman sistem rudal pertahanan udara
S-400 ke Ankara seperti yang diminta Turki. Hal ini disampaikan Menteri
Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov usai menyambut kunjungan Menteri Luar
Negeri Turki Mevlut Cavusoglu.
”Sebagai tanggapan atas permintaan mitra Turki kami untuk mempercepat pengiriman yang direncanakan semula, kami bereaksi positif,” kata Lavrov mengatakan kepada wartawan di Ibu Kota Rusia, Moskow, pada hari Rabu.
Namun diplomat top Moskow itu menolak mengumumkan tanggal pasti pengiriman sistem rudal pertahanan udara mutakhir itu. ”Pelaksanaan kesepakatan S-400 adalah salah satu isu yang sekarang dibahas secara praktis oleh para spesialis,” ujarnya. Dengan demikian, dia merasa tak berhak mengungkapkannya kepada publik.
Moskow dan Ankara menandatangani sebuah kesepakatan senilai USD2,5 miliar untuk pengadaan S-400 Triumph Rusia—yang oleh NATO dinamai sebagai SA-21 Growler—pada bulan Desember.
Vladimir Kozhin, ajudan Presiden Vladimir Putin untuk kerja sama industri pertahanan mengatakan bahwa penyerahan pertama sistem pertahanan udara canggih itu kepada Turki dijadwalkan dimulai pada awal 2020. Kozhin seperti dikutip Rossiya 24, mencatat bahwa Rusia telah mengakomodasi keinginan Turki untuk mempercepat pelaksanaan kontrak.
”Semakin cepat Turki menerima (sistem rudal S-400) semakin baik. Pekerjaan berlanjut sampai akhir ini,” kata Cavusoglu dalam sebuah pertanyaan, seperti dikutip Hurriyet Daily News, Kamis (15/3/2018).
Kesepakatan itu memicu ketegangan antara Turki dan sekutu NATO-nya, Amerika Serikat. Washington dengan gigih menentang kesepakatan tersebut, memperingatkan Ankara pada bulan Oktober bahwa keputusannya membeli sistem pertahanan Rusia akan menghadapi konsekuensi.
Militer AS memperingatkan sistem pertahanan buatan Rusia yang dibeli Ankara tidak dapat dioperasikan dengan infrastruktur NATO.
Dalam skenario terburuk, Washington telah mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada sekutunya di Timur Tengah tersebut. Sanksi merujuk pada Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), yang ditandatangani pada bulan Agustus dan ditujukan untuk menghambat ekspor senjata Rusia.
Tapi, pemerintah Presiden Tayyip Erdogan bersumpah untuk tetap teguh pada kesepakatan tersebut meski mendapat tekanan dari AS.
Pada hari Selasa lalu, Cavusoglu menekankan bahwa keanggotaan Turki di NATO tidak menjadikannya sebagai bawahan AS.
”Turki adalah anggota NATO, tapi kami adalah negara merdeka, kami bukan negara satelit,” kata Cavusoglu. ”Turki memiliki hak dan kebebasan yang sama seperti anggota NATO lainnya yang membeli senjata dari pihak ketiga.”
Dia juga menepis kekhawatiran bahwa sistem tersebut dapat digunakan dalam operasi militer Turki melawan Kurdi. Menurutnya, S-400 hanya akan dikerahkan sebagai sistem pertahanan jika Turki diserang.
”Sebagai tanggapan atas permintaan mitra Turki kami untuk mempercepat pengiriman yang direncanakan semula, kami bereaksi positif,” kata Lavrov mengatakan kepada wartawan di Ibu Kota Rusia, Moskow, pada hari Rabu.
Namun diplomat top Moskow itu menolak mengumumkan tanggal pasti pengiriman sistem rudal pertahanan udara mutakhir itu. ”Pelaksanaan kesepakatan S-400 adalah salah satu isu yang sekarang dibahas secara praktis oleh para spesialis,” ujarnya. Dengan demikian, dia merasa tak berhak mengungkapkannya kepada publik.
Moskow dan Ankara menandatangani sebuah kesepakatan senilai USD2,5 miliar untuk pengadaan S-400 Triumph Rusia—yang oleh NATO dinamai sebagai SA-21 Growler—pada bulan Desember.
Vladimir Kozhin, ajudan Presiden Vladimir Putin untuk kerja sama industri pertahanan mengatakan bahwa penyerahan pertama sistem pertahanan udara canggih itu kepada Turki dijadwalkan dimulai pada awal 2020. Kozhin seperti dikutip Rossiya 24, mencatat bahwa Rusia telah mengakomodasi keinginan Turki untuk mempercepat pelaksanaan kontrak.
”Semakin cepat Turki menerima (sistem rudal S-400) semakin baik. Pekerjaan berlanjut sampai akhir ini,” kata Cavusoglu dalam sebuah pertanyaan, seperti dikutip Hurriyet Daily News, Kamis (15/3/2018).
Kesepakatan itu memicu ketegangan antara Turki dan sekutu NATO-nya, Amerika Serikat. Washington dengan gigih menentang kesepakatan tersebut, memperingatkan Ankara pada bulan Oktober bahwa keputusannya membeli sistem pertahanan Rusia akan menghadapi konsekuensi.
Militer AS memperingatkan sistem pertahanan buatan Rusia yang dibeli Ankara tidak dapat dioperasikan dengan infrastruktur NATO.
Dalam skenario terburuk, Washington telah mengancam akan menjatuhkan sanksi kepada sekutunya di Timur Tengah tersebut. Sanksi merujuk pada Countering America’s Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA), yang ditandatangani pada bulan Agustus dan ditujukan untuk menghambat ekspor senjata Rusia.
Tapi, pemerintah Presiden Tayyip Erdogan bersumpah untuk tetap teguh pada kesepakatan tersebut meski mendapat tekanan dari AS.
Pada hari Selasa lalu, Cavusoglu menekankan bahwa keanggotaan Turki di NATO tidak menjadikannya sebagai bawahan AS.
”Turki adalah anggota NATO, tapi kami adalah negara merdeka, kami bukan negara satelit,” kata Cavusoglu. ”Turki memiliki hak dan kebebasan yang sama seperti anggota NATO lainnya yang membeli senjata dari pihak ketiga.”
Dia juga menepis kekhawatiran bahwa sistem tersebut dapat digunakan dalam operasi militer Turki melawan Kurdi. Menurutnya, S-400 hanya akan dikerahkan sebagai sistem pertahanan jika Turki diserang.
Dalam sebuah wawancara baru-baru ini dengan surat kabar Zeit Jerman, Cavusoglu membela keputusan Turki untuk memilih sistem pertahanan S-400 Rusia. Menurutnya, salah satu alasannya karena kesepakatan untuk membeli sistem rudal Patriot AS macet di Kongres.
”Kami bahkan memiliki masalah dengan membeli senapan sederhana dari AS karena kekhawatiran Kongres. Kami harus membelinya dari seseorang,” katanya.
Sistem anti-pesawat S-400 dilengkapi dengan empat jenis rudal pencegat yang beroperasi pada jarak 400 meter sampai 40 kilometer dan mampu menghancurkan rudal pesawat, rudal jelajah dan rudal balistik.
Credit sindonews.com
Helikopter Militer AS Pembawa 7 Pasukan Jatuh di Irak
Dua pejabat AS yang berbicara dalam kondisi anonim dan mengutip laporan awal soal insiden itu mengatakan bahwa kendaraan militer tersebut adalah helikopter HH-60 Pave Hawk. Helikopter itu jatuh di dekat al-Qaim, sebuah kota di Provinsi Anbar yang dekat dengan perbatasan Suriah pada Kamis petang.
Salah satu pejabat mengatakan bahwa korban tewas kemungkinan ada. Dia mengklaim tidak ada indikasi bahwa helikopter tersebut dijatuhkan oleh tembakan musuh.
Dalam sebuah pernyataan, Komando Pusat AS mengatakan bahwa sebuah kendaraan militer yang membawa beberapa pasukan AS jatuh di Irak barat.
"Tim penyelamat merespons lokasi pesawat yang jatuh saat ini," bunyi pernyataan Komando Pusat AS, seperti dikutip Reuters, Jumat (16/3/2018).
Rincian lebih lanjut dari insiden tersebut belum diketahui. Namun, Komando Pusat mengatakan bahwa sebuah penyelidikan akan diluncurkan untuk menentukan penyebab insiden.
Wali Kota al-Qaim, Ahmed al-Mahlawi, juga mengatakan kepada Reuters bahwa ada tujuh orang di dalam helikopter tersebut.
Amerika Serikat mengakui bahwa pihaknya memiliki sekitar 5.200 tentara di Irak yang merupakan bagian dari koalisi yang memerangi militan Islamic State atau ISIS.
Akhir tahun lalu, Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi mengumumkan kemenangan akhir atas ISIS, setelah kelompok militan itu menguasai sekitar sepertiga wilayah Irak selama sekitar tiga tahun.
Credit sindonews.com
Rabu, 14 Maret 2018
Gina Haspel, Direktur Perempuan Pertama CIA Pilihan Trump
CB, Jakarta - Publik
Amerika Serikat dikejutkan dengan keputusan Presiden Donald Trump untuk
memberhentikan Menteri Luar Negeri, Rex Tillerson.
Posisi dalam jabatan tinggi AS itu langsung berubah dengan Direktur CIA, Mike Pompeo, ditunjuk mengisi jabatan diplomat tertinggi, yang ditinggalkan Tillerson.
Untuk menggantikan posisi Pompeo, Trump telah mempersiapkan Gina Haspel untuk menjadi direktur CIA yang baru. Jika disetujui oleh Senat, Haspel akan menjadi wanita pertama yang menjalankan Central Intelligence Agency.
Gina Haspel, yang dinominasikan oleh Presiden Donald Trump untuk memimpin CIA, adalah seorang veteran Black Ops, yang pernah menjalankan operasi interogasi rahasia di Thailand. Dia dituduh terlibat dalam kegiatan penyiksaan para tahanan.
"Tiga tahun kemudia, masih pada masa kepresidenan Bush, Haspel memerintahkan penghancuran rekaman video penyiksaan waterboarding, yang berupa penenggelaman tahanan dan termasuk bentuk penyiksaan," begitu dilansir Reuters, Selasa, 13 Maret 2018 waktu setempat.
Seperti dilansir Channel News Asia pada 14 Maret 218, Haspel, 61 tahun, bergabung dengan agen mata-mata AS itu pada 1985 dan menjabat sebagai kepala di beberapa pos CIA di seluruh dunia.
Karirnya terus melesat sejak itu. Dia mendapatkan pekerjaan sebagai wakil direktur National Clandestine Service, dan akhirnya ditunjuk menjadi direktur layanan CIA pada tahun 2013.
Tapi dia langsung diganti atas perannya dalam operasi interogasi pasca 9/11, yang melibatkan metode yang dianggap menyiksa, seperti waterboarding.
Perannya berubah di bawah Trump, yang telah menyatakan dukungannya untuk penggunaan penyiksaan dalam interogasi tahanan.
Kombinasi foto Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson (kiri) dan Direktur Central Intelligence Agency (CIA) Mike Pompeo. REUTERS/Jonathan Ernst (L) Aaron P. Bernstein (R
Di bawah kepemimpinan Haspel, CIA akan menghadapi sejumlah tantangan, terutama di Korea Utara. CIA telah berada di balik kurva dalam menilai apa yang Kim Jong Un lakukan, tantangan khusus sekarang Kim telah mengundang Trump untuk melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan dilakukannya denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Badan ini juga mendapat tekanan terus menerus dari Trump untuk menilai kepatuhan Iran terhadap komitmen nuklirnya; Trump telah berulang kali menyerang kesepakatan nuklir ini dan mencari bukti untuk membatalkannya.
Rusia adalah masalah berduri lainnya bagi direktur CIA yang baru. Dia akan melapor kepada seorang presiden, yang telah menganggap remeh ancaman dari Moskow dan mencemooh intelijen bahwa Rusia terlibat dalam mengintervensi pemilihan AS.
CIA dan badan-badan lain juga telah berjuang untuk mengatasi kebocoran beberapa alat mata-mata siber dan data penting mereka, yang sering disalahkan pada industri besar kontraktor intelijen di sekitar Washington dan membuat mereka semakin bergantung. Trump akan mengajukan nama-nama pejabat baru ini kepada Senat untuk menjalani proses seleksi.
Posisi dalam jabatan tinggi AS itu langsung berubah dengan Direktur CIA, Mike Pompeo, ditunjuk mengisi jabatan diplomat tertinggi, yang ditinggalkan Tillerson.
Untuk menggantikan posisi Pompeo, Trump telah mempersiapkan Gina Haspel untuk menjadi direktur CIA yang baru. Jika disetujui oleh Senat, Haspel akan menjadi wanita pertama yang menjalankan Central Intelligence Agency.
Lambang Central Intelligence Agency (CIA), badan intelijen Amerika, yang terdapat di Lobi Markas Besar CIA di Langley. cia.gov
Menurut
Reuters, sejumlah pejabat intelejen yang pernah bekerja dengan Haspel
mengatakan Haspel bertanggung jawab atas pembentukan penjara rahasia
dengan kode "Mata Kucing". Ini terjadi pada masa pemerintahan Presiden
W. Bush. Ada dua anggota militan Al Qaeda yang mengalami penyiksaan di
penjara itu misalnya dengan cara waterboarding.
"Tiga tahun kemudia, masih pada masa kepresidenan Bush, Haspel memerintahkan penghancuran rekaman video penyiksaan waterboarding, yang berupa penenggelaman tahanan dan termasuk bentuk penyiksaan," begitu dilansir Reuters, Selasa, 13 Maret 2018 waktu setempat.
Mike
Pompeo, yang saat itu menjadi kepala CIA baru, tidak mempedulikan latar
belakangnya dan menjadikan Haspel sebagai orang nomor dua di CIA.
Penunjukannya mendapatkan dukungan dari banyak mantan pejabat intelijen
senior AS.
Reputasi publik Haspel didasarkan pada hubungannya dengan 'penjara hitam', yang dijalankan CIA di Thailand dari tahun 2002 untuk tahanan pasca-9/11.
Laporan media mengatakan Hapsel memimpin penyiksaan terhadap tersangka kunci al-Qaeda, Abu Zubaydah, dan Abd al-Rahim al-Nashiri, yang diinterogasi dan berulang kali ditempatkan di penjara itu.
CIA selalu menyatakan apa yang dilakukan timnya sebagai legal.
Haspel kemudian dituduh melakukan penghancuran rekaman video CIA, yang merekam sesi penyiksaan itu. Pengacara tahanan Al-Qaeda telah menuntut penyerahan rekaman bukti di pengadilan.
Namun Hapel dibebaskan dari tuduhan pelanggaran itu. Penyiksaan sejak itu telah secara eksplisit dilarang oleh pemerintah. an terlepas dari dukungan Trump, tidak ada laporan tentang badan intelijen AS yang kembali melakukan praktek.
Meskipun memiliki masa lalu yang kontroversial,
kemunculannya tidak mengejutkan. Haspel sebelumnya menjabat sebagai
deputi direktur CIA dan memimpin operasi bawah tanah (clandestine) intelijen di seluruh dunia. Ini adlaah sebuah misi CIA, yang telah mendapat kepercayaan baru dalam beberapa tahun terakhir.Reputasi publik Haspel didasarkan pada hubungannya dengan 'penjara hitam', yang dijalankan CIA di Thailand dari tahun 2002 untuk tahanan pasca-9/11.
Laporan media mengatakan Hapsel memimpin penyiksaan terhadap tersangka kunci al-Qaeda, Abu Zubaydah, dan Abd al-Rahim al-Nashiri, yang diinterogasi dan berulang kali ditempatkan di penjara itu.
CIA selalu menyatakan apa yang dilakukan timnya sebagai legal.
Haspel kemudian dituduh melakukan penghancuran rekaman video CIA, yang merekam sesi penyiksaan itu. Pengacara tahanan Al-Qaeda telah menuntut penyerahan rekaman bukti di pengadilan.
Namun Hapel dibebaskan dari tuduhan pelanggaran itu. Penyiksaan sejak itu telah secara eksplisit dilarang oleh pemerintah. an terlepas dari dukungan Trump, tidak ada laporan tentang badan intelijen AS yang kembali melakukan praktek.
Seperti dilansir Channel News Asia pada 14 Maret 218, Haspel, 61 tahun, bergabung dengan agen mata-mata AS itu pada 1985 dan menjabat sebagai kepala di beberapa pos CIA di seluruh dunia.
Karirnya terus melesat sejak itu. Dia mendapatkan pekerjaan sebagai wakil direktur National Clandestine Service, dan akhirnya ditunjuk menjadi direktur layanan CIA pada tahun 2013.
Tapi dia langsung diganti atas perannya dalam operasi interogasi pasca 9/11, yang melibatkan metode yang dianggap menyiksa, seperti waterboarding.
Perannya berubah di bawah Trump, yang telah menyatakan dukungannya untuk penggunaan penyiksaan dalam interogasi tahanan.
Kombinasi foto Menteri Luar Negeri AS Rex Tillerson (kiri) dan Direktur Central Intelligence Agency (CIA) Mike Pompeo. REUTERS/Jonathan Ernst (L) Aaron P. Bernstein (R
Di bawah kepemimpinan Haspel, CIA akan menghadapi sejumlah tantangan, terutama di Korea Utara. CIA telah berada di balik kurva dalam menilai apa yang Kim Jong Un lakukan, tantangan khusus sekarang Kim telah mengundang Trump untuk melakukan pembicaraan mengenai kemungkinan dilakukannya denuklirisasi di Semenanjung Korea.
Badan ini juga mendapat tekanan terus menerus dari Trump untuk menilai kepatuhan Iran terhadap komitmen nuklirnya; Trump telah berulang kali menyerang kesepakatan nuklir ini dan mencari bukti untuk membatalkannya.
Rusia adalah masalah berduri lainnya bagi direktur CIA yang baru. Dia akan melapor kepada seorang presiden, yang telah menganggap remeh ancaman dari Moskow dan mencemooh intelijen bahwa Rusia terlibat dalam mengintervensi pemilihan AS.
CIA dan badan-badan lain juga telah berjuang untuk mengatasi kebocoran beberapa alat mata-mata siber dan data penting mereka, yang sering disalahkan pada industri besar kontraktor intelijen di sekitar Washington dan membuat mereka semakin bergantung. Trump akan mengajukan nama-nama pejabat baru ini kepada Senat untuk menjalani proses seleksi.
Credit TEMPO.CO
Cina Larang Warga Asing Kumpul Lebih dari 10 Orang
CB, Jakarta - Pemerintah Cina
memerintahkan kepolisian untuk membatasi warga negara asing yang
berkumpul lebih dari 10 orang di suatu tempat termasuk di tempat-tempat
publik pada saat bersamaan.
Dikutip dari www.scmp.com Selasa, 13 Maret 2018, restoran-restoran di Wudaokou, wilayah utara Cina, menceritakan sudah mendapat perintah agar tidak mengizinkan 10 warga negara asing berada di satu tempat pada saat yang sama.
Kongres Rakyat Nasional akhirnya menghapus batas waktu jabatan presiden Cina, sehingga XI Jinping mulus melangkah menjadi presiden seumur hidup [NPR]
Keamanan di Beijing sangat ketat ketika ada acara-acara politik.
Mereka yang mengajukan petisi dicekal tangannya dan para aktivis terus
dipantau. Namun kali ini, mahasiswa asing di Wudaokou juga menjadi
incaran.
Tiga restoran dan bar-bar di area Wudaokou pada pekan lalu diminta mengusir kelompok-kelompok warga negara asing yang berkumpul dalam jumlah besar. Aturan ini berlaku dua hari hingga berakhirnya Kongres Rakyat Nasional.
“Sampai 22 Maret nanti, setiap Jumat malam dan Sabtu, seperti diminta oleh otoritas setempat, kami hanya boleh mengizinkan 10 warga negara asing masuk ke restoran kami pada saat bersamaan. Kami sangat menghargai pengertian Anda selama masa-masa penuh tantangan ini,” demikian bunyi peringatan di sebuah kedai pizza.
Seorang pegawai restoran mengatakan kepolisian Cina telah mengajukan permintaan ini sebelum akhir pekan lalu dan telah rutin melakukan pengecekan. Jika aturan ini tidak ditepati, maka para pemilik usaha terancam ditutup.
Dikutip dari www.scmp.com Selasa, 13 Maret 2018, restoran-restoran di Wudaokou, wilayah utara Cina, menceritakan sudah mendapat perintah agar tidak mengizinkan 10 warga negara asing berada di satu tempat pada saat yang sama.
Kongres Rakyat Nasional akhirnya menghapus batas waktu jabatan presiden Cina, sehingga XI Jinping mulus melangkah menjadi presiden seumur hidup [NPR]
Tiga restoran dan bar-bar di area Wudaokou pada pekan lalu diminta mengusir kelompok-kelompok warga negara asing yang berkumpul dalam jumlah besar. Aturan ini berlaku dua hari hingga berakhirnya Kongres Rakyat Nasional.
“Sampai 22 Maret nanti, setiap Jumat malam dan Sabtu, seperti diminta oleh otoritas setempat, kami hanya boleh mengizinkan 10 warga negara asing masuk ke restoran kami pada saat bersamaan. Kami sangat menghargai pengertian Anda selama masa-masa penuh tantangan ini,” demikian bunyi peringatan di sebuah kedai pizza.
Seorang pegawai restoran mengatakan kepolisian Cina telah mengajukan permintaan ini sebelum akhir pekan lalu dan telah rutin melakukan pengecekan. Jika aturan ini tidak ditepati, maka para pemilik usaha terancam ditutup.
Credit TEMPO.CO
Kapal Induk AS dan Kapal Perang Jepang Manuver di Laut China Selatan
TOKYO
- Kapal induk Amerika Serikat (AS) USS Carl Vinson dan armada tempurnya
memulai latihan perang gabungan dengan Angkatan Bela Diri Maritim
(MSDF) Jepang di kawasan sengketa di Laut China Selatan. Dalam manuver
gabungan ini, Jepang mengandalkan Ise, salah satu kapal perang terbesar
negara tersebut.
Latihan perang gabungan ini telah dikonfirmasi Angkatan Laut AS pada hari Selasa (13/3/2018). Menurut Angkatan Laut AS, USS Carl Vinson menjalani misi penyebaran rutin yang dijadwalkan di Pasifik Barat dengan kapal USS Wayne E. Meyer.
Latihan gabungan dengan kapal Ise MSDF Jepang merupakan bagian dari latihan yang ditujukan untuk memperkuat interoperabilitas maritim kedua negara yang menjadi sekutu tersebut.
”Kemitraan maritim yang kuat menjaga keamanan, stabilitas dan kemakmuran, yang telah dinikmati wilayah Indo-Pasifik selama lebih dari 70 tahun,” kata John Fuller, komandan armada tempur kapal induk USS Carl Vinson, dalam sebuah pernyataan.
”Berkolaborasi dengan mitra maritim yang dekat mempromosikan kerja sama regional,” lanjut Fuller, seperti dikutip Japan Times.
Latihan gabungan kali ini akan mencakup latihan anti-kapal selam dan pertahanan udara. Kapal Ise juga akan melakukan pengisian ulang di laut dengan USS Carl Vinson.
Manuver gabungan AS dan Jepang ini berpotensi memicu kemarahan China yang telah mengklaim hampir seluruh kawasan Laut China Selatan. Selain China, Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei juga memiliki klaim yang tumpang tindih di perairan yang sama.
AS yang tidak terlibat sengketa telah mengkritik militerisasi China di kepulauan Laut China Selatan. Washington khawatir, tindakan China akan membatasi kebebasan bernavigasi di kawasan internasional tersebut.
Kawasan Laut China Selatan diperebutkan banyak negara Asia karena menjadi jalur laut penting yang menghasilkan sekitar USD3 triliun dari lalu lintas kapal perdagangan global setiap tahunnya. Selain itu, kawasan tersebut diyakini kaya akan gas alam.
Latihan perang gabungan ini telah dikonfirmasi Angkatan Laut AS pada hari Selasa (13/3/2018). Menurut Angkatan Laut AS, USS Carl Vinson menjalani misi penyebaran rutin yang dijadwalkan di Pasifik Barat dengan kapal USS Wayne E. Meyer.
Latihan gabungan dengan kapal Ise MSDF Jepang merupakan bagian dari latihan yang ditujukan untuk memperkuat interoperabilitas maritim kedua negara yang menjadi sekutu tersebut.
”Kemitraan maritim yang kuat menjaga keamanan, stabilitas dan kemakmuran, yang telah dinikmati wilayah Indo-Pasifik selama lebih dari 70 tahun,” kata John Fuller, komandan armada tempur kapal induk USS Carl Vinson, dalam sebuah pernyataan.
”Berkolaborasi dengan mitra maritim yang dekat mempromosikan kerja sama regional,” lanjut Fuller, seperti dikutip Japan Times.
Latihan gabungan kali ini akan mencakup latihan anti-kapal selam dan pertahanan udara. Kapal Ise juga akan melakukan pengisian ulang di laut dengan USS Carl Vinson.
Manuver gabungan AS dan Jepang ini berpotensi memicu kemarahan China yang telah mengklaim hampir seluruh kawasan Laut China Selatan. Selain China, Filipina, Vietnam, Malaysia, Taiwan dan Brunei juga memiliki klaim yang tumpang tindih di perairan yang sama.
AS yang tidak terlibat sengketa telah mengkritik militerisasi China di kepulauan Laut China Selatan. Washington khawatir, tindakan China akan membatasi kebebasan bernavigasi di kawasan internasional tersebut.
Kawasan Laut China Selatan diperebutkan banyak negara Asia karena menjadi jalur laut penting yang menghasilkan sekitar USD3 triliun dari lalu lintas kapal perdagangan global setiap tahunnya. Selain itu, kawasan tersebut diyakini kaya akan gas alam.
Credit sindonews.com
Langganan:
Postingan (Atom)