Senin, 20 November 2017

Kapal Selam Militer Argentina dan 44 Awak Hilang Misterius


Kapal Selam Militer Argentina dan 44 Awak Hilang Misterius
Kapal selam ARA San Juan milik militer Argentina dilaporkan hilang bersama 44 awak setelah mengalami masalah komunikasi. Foto/REUTERS/Armada Argentina


BUENOS AIRES - Sebuah kapal selam militer Argentina dengan 44 awak dinyatakan hilang misterius di laut pada hari Jumat. Pihak angkatan laut meluncurkan pencarian besar-besaran.

Kapal selam ARA San Juan hilang kontak setelah diduga mengalami masalah komunikasi. Kapal itu berada di Laut Argentina selatan saat mengonfirmasi lokasi terakhirnya dua hari yang lalu.

”Kami sedang menyelidiki alasan kurangnya komunikasi,” kata juru bicara angkatan laut Argentina Enrique Balbi kepada wartawan, yang dilansir Reuters, Sabtu (18/11/2017). ”Jika ada masalah komunikasi, kapal harus muncul ke permukaan.”

Balbi mengatakan, kapal selam tersebut meninggalkan Kota Ushuaia selatan menuju Mar del Plata. Meski belum ditemukan, kapal tersebut memiliki pasokan makanan untuk beberapa hari ke depan.

Media lokal dalam laporannya menduga kepala selam itu mengalami kebakaran. Namun, Balbi menolak untuk mengomentari laporan tersebut.

”Cerita tentang kebakaran bukanlah informasi resmi, mungkin ada kesalahan teknis. Kami masih belum memiliki kontak yang pasti,” ujarnya.

Skuadron dari penjaga pantai, sebuah pesawat tempur dan helikopter berpartisipasi dalam operasi pencarian. Data keluarga semua awak terus diperbarui secara teratur.

”Tidak ada indikasi ada yang buruk terjadi pada kapal selam itu, namun baru terhenti komunikasinya,” ujar Balbi.

”Semua pusat komunikasi di sepanjang pantai Argentina telah diperintahkan untuk mendengarkan semua frekuensi transmisi yang kemungkinan akan digunakan kapal selam,” imbuh dia. 



Credit  sindonews.com

Argentina: Kapal Selam yang Hilang Coba Hubungi Pangkalan 7 Kali


Argentina: Kapal Selam yang Hilang Coba Hubungi Pangkalan 7 Kali
Kapal selam milik AL Argentina, ARA San Juan, sempat mencoba menghubungi pangkalan sebanyak tujuh kali. Foto/Istimewa


BUENOS AIRES - Awak kapal selam militer Argentina yang hilang mencoba untuk menghubungi pangkalan angkatan laut sebanyak tujuh kali. Hal itu diungkapkan oleh Kementerian Pertahanan Argentina.

"Panggilan itu dilakukan pada hari Sabtu ke basis yang berbeda antara pukul 10:52 pagi dan 3:42 siang dan berkisar antara empat sampai 36 detik," kata kementerian tersebut mengatakan dalam sebuah pernyataan. Meski begitu tidak ada koneksi komunikasi yang terjalinseperti dikutip dari CNN, Minggu (19/11/2017).

Angkatan laut mengatakan militer bekerja dengan perusahaan berbasis di Amerika Serikat (AS) yang mengkhususkan diri dalam komunikasi satelit untuk menentukan lokasi kapal selam. Kapal selam tersebut telah hilang selama lebih dari tiga hari.

Kapal selam ARA San Juan dan 44 awak kapal melakukan perjalanan melalui Samudra Atlantik dari sebuah pangkalan di kepulauan Tierra del Fuego, jauh selatan Argentina, ke pelabuhan asalnya di Mar del Plata. Kapal tersebut dijadwalkan tiba di tempat tujuan pada hari Minggu.

Kapal selam itu terakhir terlihat pada Rabu di Teluk San Jorge, beberapa ratus kilometer di lepas pantai wilayah Patagonia selatan Argentina dan hampir berada di tengah-tengah pangkalan.

Berita tentang pencarian tersebut terdengat hingga ke Vatikan. Paus Francis, seorang penduduk asli Argentina dan mantan uskup agung Buenos Aires, melayangkan doa untuk ke-44 perwira di atas kapal ARA San Juan dalam sebuah pesan yang dikeluarkan atas namanya Sabtu oleh Kardinal Pietro Parolin, sekretaris negara Vatikan.

"Paus Francis mendorong usaha untuk menemukan kapal tersebut dan meminta agar kedekatannya disampaikan kepada keluarga mereka dan otoritas militer serta sipil negara ini pada saat-saat sulit ini," bunyi pesan tersebut. 



Credit  sindonews.com



Pencarian Kapal Selam Argentina Terhambat Cuaca Buruk


Sebuah gambar bertuliskan
Sebuah gambar bertuliskan


CB, BUENOS AIRES -- Pencarian kapal selam Angkatan Laut Argentina yang hilang bersama 44 kru di dalamnya terhambat cuaca buruk. Tim dari beberapa negara mengintensifkan pencarian mereka di Laut Atlantik Selatan untuk menemukan kapal selam ARA San Juan yang hilang Rabu lalu.
Angkatan Laut AS telah mengirim kapal kedua yang dilengkapi peralatan pencari jejak khusus dan modul pencarian laut dalam untuk bergabung dalam pencarian. Kapal selam tersebut hilang sekitar 430 kilometer dari tepi pantai Argentina.

Sabtu lalu, sejumlah sinyal satelit yang diduga berasal dari kapal selam tersebut terdeteksi di dekat semenanjung Valdez. Pesawat riset NASA juga digunakan untuk mencari jejak lokasi, namun gagal.

Tim penyelamat diadang angin kencang dan gelombang tinggi. "Cuaca di daerah operasi sulit," ujar Laksamana Gabriel Gonzalez, dikutip dari BBC, Ahad (19/11).

Dia mengatakan ombak setinggi enam hingga delapan meter dengan kecepatan angin 40 knot. Menurutnya, kondisi ini akan berlangsung selama 48 jam ke depan.

Gonzalez menambahkan pencarian kapal selam diperburuk dengan sedikitnya jarak pandang. Angkatan Laut Argentina mengatakan kapal selam diesel-elektrik itu memiliki oksigen, persediaan makanan dan air selama sedikitnya dua pekan.

Saat hilang, ARA San Juan dalam perjalanan kembali dari misi rutin di Ushuaia ke pangkalan di Mar del Plata di selatan Buenos Aires. Kontak terakhir dengan komando AL pada Rabu pagi.

Kapal perusak Argentina dan dua korvet melakukan pencarian di sekitar wilayah posisi terakhir kapal selam yang diketahui di tenggara semenanjung Valdez.

Tapi sejauh ini tidak ada petunjuk tentang keberadaannya. Diperkirakan kapal selam mungkin mengalami kesulitan komunikasi yang disebabkan pemadaman listrik. Protokol Angkatan Laut memerintahkan kapal harus muncul ke permukaan jika komunikasi terputus.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Kapal Selam Coba Hubungi Kemenhan, Ada Harapan Kru Ditemukan


Kapal Selam Coba Hubungi Kemenhan, Ada Harapan Kru Ditemukan
Kapal Selam Coba Hubungi Kemenhan, Ada Harapan Kru Ditemukan. (Reuters).


BUENOS AIRES - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Argentina menyatakan kapal selam yang hilang tampaknya berupaya berkomunikasi melalui satelit. Perkembangan terbaru itu meningkatkan harapan bahwa 44 kru di kapal selam Argentina itu dapat ditemukan dalam kondisi hidup. Saat ini misi pencarian internasional sedang berlangsung di Atlantik Selatan yang sedang diterjang badai.

“Tujuh panggilan satelit yang diyakini dari kapal selam ARA San Juan terdeteksi yang menunjukkan kru berupaya menjalin kontak,” demikian pernyataan Kemhan Argentina, dikutip kantor berita Reuters.

Sinyal pada pagi dini hari dan siang itu berlangsung antara 4 dan 36 detik. Argentina sedang berupaya melacak lokasi kapal selam itu bersama perusahaan Amerika Serikat (AS) yang memiliki spesialisasi dalam komunikasi satelit.

“Komunikasi satelit itu diduga gagal karena cuaca buruk,” ungkap sumber dari Kemhan Argentina.

Belum jelas apakah jenis panggilan atau sinyal dari kapal selam itu. Kapal selam yang mengalami kerusakan di bawah laut dapat mengapungkan peralatan suar lokasi yang disebut EPIRB ke permukaan laut sehingga dapat mengirim sinyal darurat melalui satelit.

Angin kencang dan gelombang setinggi lebih dari 20 kaki di Atlantik Selatan menghalangi proses pencarian internasional terhadap kapal selam itu. Lokasi terakhir kapal selam buatan Jerman itu adalah 432 km dari pantai Argentina, pada Rabu (15/11/2017).

Angkatan Laut AS telah mengerahkan satu misi rescue laut dalam ke Argentina dari California untuk mendukung upaya pencarian tersebut.

AS memiliki kendaraan yang dapat dioperasikan dari jarak jauh dan dua kapal yang mampu menyelamatkan orang dari kapal selam yang kandas di bawah laut. Misi penyelamatan itu akan tiba ke lokasi pencarian dalam beberapa hari mendatang. Sejumlah negara, dari Cile hingga Afrika Selatan, menawarkan bantuan dalam proses pencarian tersebut.

Sejumlah kapal dan pesawat Argentina juga dikerahkan ke laut bagian selatan untuk mendukung upaya pencarian. Meski begitu, badai menghalangi jarak pandang dan pergerakan tim penyelamat dilokasi pencarian. Tidak hanya itu, warna dan desain kapal selam dibuat untuk tujuan kamuflase agar kapal selam itu sulit terlihat saat berada dipermukaan.




Credit  sindonews.com













Panglima AS akan Tolak Perintah Gunakan Nuklir Serang Korut



Tiga kapal induk Amerika Serikat tiba di pantai timur Korea Selatan pada Ahad (12/11) untuk ikut dalam latihan militer bersama di semenanjung Korea.
Tiga kapal induk Amerika Serikat tiba di pantai timur Korea Selatan pada Ahad (12/11) untuk ikut dalam latihan militer bersama di semenanjung Korea.


CB, WASHINGTON -- Panglima tertinggi pasukan nuklir Amerika Serikat (AS) mengatakan, akan menolak perintah Presiden Donald Trump untuk meluncurkan nuklir secara ilegal untuk menyerang Korea Utara (Korut). Dikutip dari Reuters, Jenderal Angkatan Udara, John Hyten menegaskan akan memberikan banyak pertimbangan ketika mendapatkan perintah tersebut.

"Kami bukan orang bodoh. Kami berpikir tentang dampak lain yang banyak," jelas dia, Ahad (19/11).

Hyten mengatakan, sebagai kepala angkatan udara AS, dia mengingatkan kepada Trump untuk mempertimbangkan apa yang diperintahkannya kembali. "Dan jika itu ilegal, Saya akan mengatakan, Pak Presiden, itu ilegal," tegas dia.

Oleh karena itu, lanjut Hyten, dirinya tidak akan mengerjakan perintah yang tidak memiliki dasar hukum. Pasalnya, jika dirinya mengerjakan perintah yang ilegal, atau melanggar hukum, berarti sama saja memasukan dirinya ke dalam penjara.

Para senator yang mendukung Trump tidak serta merta langsung berkomentar terhadap pernyataan Hyten. Menurut beberapa senator yang termasuk dalam Partai Demokrat sebagai pendukung Trump menyatakan dukungan terhadap keputusan trump untuk menggunakan senjata nuklir dalam ancaman Korut yang terus memancing permusuhan kepada AS. Oleh karena itu, beberapa senator meinta undang-undang otoritas nuklir dirubah untuk memberikan dukungan kebijakan Trump menggunakan senjata nuklir.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID



Jenderal nuklir AS akan tolak perintah serangan tidak sah Trump


Jenderal nuklir AS akan tolak perintah serangan tidak sah Trump 
Presiden AS Donald Trump (REUTERS/Carlos Barria)



Washington (CB) - Panglima tertinggi nuklir Amerika Serikat pada Sabtu mengatakan akan menolak permintaan Presiden Donald Trump jika perintah peluncuran senjata nuklir itu tidak sah.

Jenderal Angkatan Udara John Hyten, komandan Komando Strategis AS (Stratcom), mengatakan kepada peserta Forum Keamanan Dunia Halifax di Nova Scotia, Kanada, bahwa ia banyak memikirkan yang akan dikatakannya jika menerima perintah semacam itu.

"Saya pikir beberapa orang mengira kami bodoh. Kami bukan orang bodoh, kami banyak memikirkan hal ini, kapan Anda memikul tanggung jawab itu. Bagaimana Anda tidak memikirkannya?" kata Hyten, yang bertanggung jawab mengawasi senjata nuklir AS seperti dikutip Reuters.

Sebagai kepala Stratcom, Hyten memberikan saran kepada Trump bahwa ia akan memberi tahu yang harus dilakukan, katanya menambahkan.

"Jika perintahnya tidak sah, tebak apa yang akan terjadi? Saya akan mengatakan, `Tuan Presiden, itu tidak sah`, dan tebak apa yang akan dia lakukan? Dia akan berkata, `Apa yang mengesahkannya?` dan kami akan menemukan pilihan, gabungan kemampuan untuk menanggapi keadaan apa pun, dan begitulah cara kerjanya, tidak terlalu rumit," kata Hyten.

Hyten mengatakan, melalui skenario bagaimana bereaksi jika terjadi perintah ilegal adalah praktik standar.

"Jika Anda melakukan perintah yang melanggar hukum, Anda akan dipenjara. Anda bisa dipenjara seumur hidup Anda," kata Hyten mencontohkan.

Pentagon tidak segera menanggapi permintaan untuk mengomentari ucapan Hyten.

Pernyataan itu datang setelah pertanyaan oleh senator AS, termasuk rekan-rekan Partai Demokrat dan Trump, tentang otoritas Trump untuk berperang, menggunakan senjata nuklir dan masuk ke dalam atau mengakhiri kesepakatan internasional, di tengah kekhawatiran bahwa ketegangan atas program nuklir dan rudal Korea Utara dapat menyebabkan permusuhan.

Trump telah saling berbalas ancaman dengan pemimpin Korea Utara Kim Jong Un dan mengancam dalam pidato persatuannya untuk menghancurkan negara tersebut jika masih mengancam Amerika Serikat.

Beberapa senator menginginkan undang-undang untuk mengubah kewenangan nuklir Presiden AS dan komite Senat pada Selasa mengadakan sidang untuk pertama kali dalam lebih dari empat dasawarsa, yang membahas wewenang presiden melancarkan serangan nuklir, demikian dikutip dari Reuters.





Credit  antaranews.com




Cerita horor mengenai buas dan kejamnya Myanmar terhadap Rohingya



Cerita horor mengenai buas dan kejamnya Myanmar terhadap Rohingya
Pengungsi Rohingya berjalan menuju sebuah kamp pengungsi setelah menyebrangi perbatasan Bangladesh-Myanmar di Palong Khali, dekat Cox's Bazar, Bangladesh, Jumat (3/11/2017). (REUTERS/Hannach McKay)
Kami ingin keadilan. Kami ingin masyarakat internasional membantu kami menegakkan keadilan

Cox's Bazar, Bangladesh (CB) - Dua bocah Rohingya bersaudara --Mohamed Heron yang masih berusia enam tahun dan Akhter yang berusia empat tahun-- memperlihatkan luka bakar pada

tangan dan perut mereka yang disebut paman mereka akibat roket yang ditembakkan tentara Myanmar ke desa mereka.

Menurut sang paman bernama Mohamed Inus, dua bersaudara itu kehilangan dua saudaranya yang juga masih kecil, masing-masing bocah berumur tujuh tahun dan bayi berusia 10 bulan.

Ayah mereka ditangkap tentara Myanmar dan sampai kini tidak tahu nasibnya.

"Dua anak ini selamat saat desa kami ditembaki dengan roket," kata Inus kepada Reuters di Kamp Kutupalong, Cox’s Bazar, Bangladesh.

Kedua anak adalah di antara beberapa pengungsi Rohingya yang memperlihatkan luka yang mereka derita kepada fotografer Reuters yang mengunjungi Kamp Kutupalong, Balukhali, Leda dan Nayapara.

Berikut kisah-kisah horor lainnya di berbagai kamp pengungsi Rohingya di Bangladesh, yang diceritakan kepada kantor berita Reuters.

Anwara Begum

Pagi itu, begitu bangun dari tidur, Anwara Begum (36) mendapati rumahnya di Kota Maungdaw di bagian paling utara negara bagian Rakhine, sudah dilalap api. Sebelum bisa meloloskan diri dari kepungan api, langit-langit rumah yang sudah terbakar jatuh menimpanya. Pakaian berbahan nilon yang dikenakannya terbakar untuk melelehi kedua tangannya.
Suaminya dengan sabar membawanya selama delapan hari perjalanan ke Kamp Kutupalong di Bangladesh.
"Saya sudah mengira bakal segera mati. Saya bertahan hidup demi anak-anak saya," kata dia.
Anwara kini masih menunggu kapan ada perawatan untuk luka bakar yang dideritanya.

Imam HossainTangan kanan terbungkus kain tebal putih hingga di atas sikut, Imam Hossain (42) terbaring kelelahan di pinggir jalan dekat Kamp Kutupalong.
Beberapa hari sebelum itu, dia hendak pulang ke rumah setelah mengajar di sebuah madrasah di desanya, ketika tiga pria sambil menghunus golok berusaha menyerangnya.
Sehari kemudian, dia memutuskan mengajak istri dan kedua anaknya untuk meninggalkan rumah dan desanya bersama dengan tetangga-tetangga lain untuk mengungsi ke Bangladesh.
Dia kemudian tiba di Cox’s Bazar, Bangladesh.
Hinggi kini dia tak putus mencari anggota keluarganya yang hilang.
"Saya mau tanya kepada pemerintah Myanmar mengapa mereka mencelakakan Rohingya," kata dia. "Mengapa warga Budha membenci kami? Mengapa kalian menyiksa kami? Apa salah kami?"

Mohamed Jabair
Dengan sekujur tubuh terbakar, Mohamed Jabair (21) sempat khawatir bakal buta akibat ledakan yang menghancurleburkan kampung halamannya.
Nyaris tidak sadar dan terbakar parah, Jabair dibawa saudara dan tetangganya menempuh empat hari perjalanan guna mencapai Cox’s Bazar.
"Selama berminggu-minggu saya buta dan dirawat di sebuah rumah sakit pemerintah di Cox’s Bazar selama 23 hari. Saya sempat takut akan buta selamanya," kata dia.
Jabair mengungkapkan kiriman uang dari saudaranya di Malaysia semakin menipis sehingga sudah tidak cukup lagi menanggung biaya perawatannya.

Nur Kamal
Membungkuk untuk menunjukkan bekas luka menganga yang melintang di kulit kepalanya, pemuda berusia 17 tahun itu menceritakan bagaimana serdadu-serdadu Myanmar menyiksa dia begitu si penjaga toko muda usia ini ketahuan bersembunyi di rumahnya di Desa Kan Hpu, Maungdaw.
"Mereka menghajar saya dengan popor senapan, langsung ke muka saya, dan kemudian dengan bayonet," kata Kamal.
Pamannya mendapati dia terbujur bermandikan darah. Perlu waktu dua pekan bagi mereka untuk sampai di Bangladesh.
"Kami ingin keadilan. Kami ingin masyarakat internasional membantu kami menegakkan keadilan," jerit Kamal.

KalabarowSuami, anak perempuan dan anak lelaki dari perempuan ini tewas ketika serdadu-serdadu Myanmar membakar desanya di Maungdaw. Perempuan berusia 50 tahun itu ditembak tentara pada kaki kanannya.  Selama beberapa jam, dia terbaring di tempat dia jatuh, berpura-pura mati, sebelum cucunya menemukan dia dalam keadaan masih hidup.
Selama sebelas hari perjalanan menuju Bangladesh, seorang dokter di sebuah desa, terpaksa mengamputasi kakinya yang sudah sangat terinfeksi itu. Empat laki-laki memanggulnya dengan tandu terbuat dari bambu yang dialasi seprai.
"Saat kami berjalan melewati hutan, kami menyaksikan desa-desa yang terbakar dan mayat-mayat bergelimpangan. Saya sempat mengira kami tidak akan selamat," kata dia.

Abdur RahamanAbdur Rahaman, pedagang berusia 73 tahun asal Maungdaw, disergap di sebuah gunung bersama dengan pengungsi-pengungsi lain.
Sebuah golok dilayangkan ke kakinya hingga menghilangkan tiga jari kakinya ketika dia berusaha lari menyelamatkan diri dari para penyerangnya.
Dengan darah mengucur dari kaki yang dibalut kain sarung, Rahaman terus berjalan menjauhi calon pembunuhnya selama dua jam lebih, sebelum keponakan-keponakan dan sahabat-sahabatnya membawa dia menyeberangi perbatasan Myanmar-Bangladesh.
"Masa depan kami buruk. Allah pasti menolong kami. Masyarakat internasional mesti berbuat sesuatu."

Ansar AllahBocah berusia 11 tahun bernama Ansar Allah menunjukkan codetan besar nan hitam di paha kanannya, akibat dari tembakan senapan.
"Mereka memberondongkan peluru ke arah kami ketika rumah kami dilalap api," kata ibunya, Samara.
"Pelurunya sebesar jari telunjuk saya," kata dia. "Saya tak henti bertanya, mengapa Tuhan menempatkan kami pada situasi yang berbahaya ini?"

Setara BegumSetara Begum (12) sedang bersama sembilan saudaranya yang lain di dalam rumah mereka di Maungdaw ketika tiba-tiba roket menghajar rumah mereka.
"Saya berhasil menyelamatkan delapan dari sembilan anak saya dari rumah yang terbakar, tetapi Setara terjebak di dalam rumah," kata sang ibu, Arafa.
"Saya melihat dia menangis di tengah jilatan api. Sulit menyelamatkan dia. Begitu kami bisa meraihnya, dia sudah terbakar parah sekali," kata Arafa.
Ayah Setara membawa si anak menempuh perjalanan dua hari ke Bangladesh.
Gadis ini tak kunjung dirawat. Luka pada kakinya memang sudah sembuh, tetapi dia harus hidup tanpa jari kaki.
Trauma yang amat dalam telah menyerang si gadis kecil.
"Dia membisu sejak hari itu, tak mau berbicara kepada siapa pun. Dia cuma bisa menangis diam-diam," kata ibunya.

Momtaz Begum
Dengan wajah diperban tebal, Momtaz Begum mengisahkan bagaimana tentara Myanmar datang ke desanya, meminta semua barang berharga milik warga desa diserahkan kepada mereka.
"Saya bilang pada mereka, saya orang miskin dan tak punya apa-apa. Seorang dari mereka lalu memukuli saya, kemudian berkata, 'Jika kamu tak punya uang, kami akan bunuh saja kamu."
Puas memukuli dia, tentara-tentara ini menguncinya dari luar rumah, lalu membakar atap rumah.
Momtaz beruntung selamat, namun mendapati tiga anak lelakinya sudah menjadi mayat, sedangkan anak perempuannya berdarah-darah karena terus dipukuli tentara.
Momtaz mengungsi ke Bangladesh di mana selama 20 hari dia dirawat di klinik MSF untuk mendapatkan perawatan atas luka bakar pada wajah dan tubuhnya.
"Apa yang bisa saya katakan tentang masa depan karena sekarang kami tak punya makanan, tak punya rumah, tak punya keluarga. Kami tak bisa lagi berpikir soal masa depan. Semua sudah hilang." 





Credit  antaranews.com


Rakyat Zimbabwe rayakan kejatuhan Mugabe




Rakyat Zimbabwe rayakan kejatuhan Mugabe 
Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe. Dia pernah hadir dalam peringatan 60 tahun Konferensi Asia Afrika, di Jakarta dan Bandung, pada 2015.
... Terima kasih! Terima kasih!...

Harare, Zimbabwe (CB) - Puluhan ribu orang Zimbabwe membanjiri jalanan Harare, Sabtu. Mereka bernyanyi, menari dan memeluk tentara meluapkan kegembiraan atas kejatuhan Presiden Robert Mugabe, pemimpin mereka selama 37 tahun belakangan.

Dalam suasana mengingatkan akan kejatuhan diktator Romania, Nicolae Ceausescu, pada 1989, saat kaum pria, wanita dan anak-anak berlari-lari di sisi kendaraan lapis baja dan tentara, yang pada pekan ini menggulingkan satu-satunya penguasa, yang dikenal di Zimbabwe sejak kemerdekaan pada 1980.

Mugabe, yang berusia 93 tahun, berada dalam tahanan rumah di perumahan mewahnya, "Atap Biru", di Harare, tempat ia menyaksikan dukungan partainya, Zanu-PF, lembaga keamanan dan rakyat menguap dalam kurang dari tiga hari.

Dengan suasana penuh emosi di jalan-jalan ibu kota tersebut, rakyat Zimbabwe membicarakan pembebasan kedua bagi bekas jajahan Inggris itu, bersama mimpi mereka akan perubahan politik dan ekonomi setelah dua dasawarsa negaranya dilanda represi dan kehidupan sukar.

Kejatuhan Mugabe sepertinya mengirim gelombang mengagetkan di seantero Afrika, tempat sejumlah orang kuat mulai dari Yoweri Museveni dari Uganda hingga Joseph Kabila dari Republik Demokratik Kongo, menghadapi tekanan yang terus menguat agar turun dari kekuasaan.

"Kami meneteskan airmata kegembiraan," kata Frank Mutsindikwa, 34, sambil memegang bendera Zimbabwe, "Saya sudah lama menantikan sepanjang hidup saya suasana seperti hari ini. Akhirnya bebas. Kami bebas akhirnya."

Sejumlah orang membawa plakat berbunyi "Tidak bagi wangsa Mugabe" dan mengacungkan tinju ke udara sebagai tanda kebebasan, gema isyarat yang dibuat Nelson mandela dari Afrika Selatan ketika ia berjalan keluar tahanan apartehid tahun 1990.

Banyak warga memeluk tentara, yang mengambil alih kekuasaan, meneriakkan "Terima kasih! Terima kasih!" dalam suasana tidak disangka bahkan dalam sepekan lalu.



Credit  antaranews.com




Ribuan warga Zimbabwe turun ke jalan tuntut Mugabe mundur




Harare (CB) - Ribuan warga Zimbabwe membanjiri jalan-jalan di Harare pada Sabtu, melambaikan bendera nasional dan menyanyi serta menari untuk mencurahkan kegembiraan atas kemungkinan lengsernya Presiden Robert Mugabe.

"Ini air mata kebahagiaan," kata Frank Mutsindikwa (34) kepada Reuters, mengacungkan bendera Zimbabwean ke atas.

"Saya sudah menunggu sepanjang hidup saya untuk hari ini. Bebas akhirnya. Kami akhirnya bebas."

Para veteran pejuang kemerdekaan, aktivis dan pemimpin partai berkuasa secara terbuka meminta Presiden Robert Mugabe, yang berkuasa sejak tahun 1980, untuk mundur.

Otokrat 93 tahun itu tidak menyampaikan pengunduran diri dalam pembicaraan dengan kepala angkatan darat pada Kamis dan sejumlah sumber menduga pemimpin veteran itu "mengulur waktu" untuk merundingkan akhir kekuasaan 37 tahunnya menurut siaran kantor berita AFP.

Mugabe muncul di hadapan publik untuk pertama kalinya untuk upacara wisuda di Harare pada Jumat, memicu pertanyaan tentang status diskusinya dengan Jenderal Constantino Chiwenga, yang memimpin pengambilan kekuasaan.

Pada hari itu juga, delapan dari 10 cabang regional partai Mugabe tampil di televisi pemerintah untuk menyeru dia mundur.

Cornelius Mupereri, seorang juru bicara ZANU-PF di daerah Midlands, termasuk di antara pemimpin partai yang muncul dalam siaran berita malam ZBC untuk membacakan pernyataan yang intinya menyeru Mugabe untuk mundur.


"Ini sudah berakhir"
Chris Mutsvangwa, pemimpin asosiasi veteran perang kemerdekaan, mengatakan "permainan sudah berakhir" bagi Mugabe dan mengumumkan aksi protes di jalan untuk menentang sang presiden.

"Sudah selesai, berakhir... Para jenderal sudah melakukan pekerjaan yang fantastis," katanya dalam konferensi pers di Harare.

"Kami ingin memulihkan kebanggaan dan (Sabtu) adalah harinya... kita bisa menyelesaikan pekerjaan yang dimulai para tentara."

Asosiasi veteran mendukung wakil presiden Emmerson Mnangagwa -- yang pelengserannya memicu intervensi angkatan darat pada Selasa.

Mereka mengorganisir pertemuan di lapangan olahraga besar di daerah pekerja di pinggiran Harare, tempat pidato pertama Mugabe setelah kembali dari pengasingan di Mozambique tahun 1979. Para demonstran sudah mulai berdatangan sejak tengah malam waktu setempat.




Credit  antaranews.com








Bebaskan Sandera di Papua, 5 Perwira TNI Tolak Kenaikan Pangkat


Bebaskan Sandera di Papua, 5 Perwira TNI Tolak Kenaikan Pangkat
Para prajurit TNI yang terlibat pembebasan sandera KKB di Tembagapura (Foto: dok. Kodam III Siliwangi)

Jakarta - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan lima perwira TNI yang memimpin operasi gabungan pembebasan sandera di Tembagapura, Timika, Papua, menolak kenaikan pangkat. Alasan penolakan itu karena merasa membebaskan sandera adalah tanggung jawab mereka.

"Lima perwira diwakili komandan upacara menyampaikan keberhasilan adalah milik anak buah, kegagalan adalah tanggung jawab para perwira sehingga secara halus mereka menolak kenaikan pangkat," kata Gatot dalam rekaman video yang diunggah akun Twitter Kodam III SIliwangi, Minggu (19/11/2017).

Kenaikan pangkat itu diberikan kepada 62 prajurit dari satuan gabungan yang membebaskan sandera. Karena menolak kenaikan pangkat, kelima perwira itu kemudian diberi latihan khusus mendahului rekan setingkatnya.

"Saya ulangi para perwira meminta menjelaskan keberhasilan adalah milik anak buahnya. Apabila kegagalan adalah tanggung jawab para perwira, maka sepantasnya yang mendapatkan kenaikan pangkat hanya anak buahnya maka 5 perwira tidak menerima kenaikan pangkat tapi diberikan latihan khusus mendahului rekan-rekannya," ujar Gatot.

Gatot menyatakan kebanggaannya dengan sikap kelima perwira tersebut. Dia mengapresiasi sikap para prajurit yang dengan sigap menyelamatkan para sandera.

"Ini adalah contoh dan teladan prajurit yang tidak mengutamakan kepetingan pribadi tapi hanya untuk kepentingan Negara Kesatuan Republik Indonesia. 1300 lebih tersandera tapi dengan senyap, cepat bisa memisahkan dan mengisolasi sehingga 347 sandera bisa selamat semuanya tanpa luka sedikit pun. Kemudian pangdam datang ke tempat sasaran dan semuanya bisa didamikan dengan selamat," paparnya.

Sebelumnya diberitakan sekitar 500-an warga lokal dan pendatang, yang sebelumnya menolak, kini bersedia dievakuasi. Rencananya, mereka akan dievakuasi menggunakan bus antipeluru pada Senin (20/11) mendatang.



Credit  detik.com

Perwira Pembebas Sandera Tolak Kenaikan Pangkat, TNI AD: Luar Biasa




Perwira Pembebas Sandera Tolak Kenaikan Pangkat, TNI AD: Luar Biasa

Para prajurit TNI yang terlibat membebaskan sandera KKB. Foto: dok. Kodam III Siliwangi


Jakarta - Lima perwira TNI AD yang memimpin operasi gabungan pembebasan sandera di Tembagapura, Timika, Papua, menolak kenaikan pangkat luar biasa. TNI AD angkat topi terhadap kelima prajuritnya itu.

"TNI AD mengapresiasi sikap dan keputusan lima perwira itu. Mereka pasti sulit untuk mengambil keputusan menolak kenaikan pangkat itu," ujar Kadispen TNI AD Brigjen Alfret Denny Tuejeh dalam perbincangan, Senin (20/11/2017).

Menurutnya, kenaikan pangkat luar biasa merupakan prestasi bagi prajurit. Bagi setiap personel TNI, kata Denny, kenaikan pangkat luar biasa itu merupakan sebuah kebanggaan.


Perwira Pembebas Sandera Tolak Kenaikan Pangkat, TNI AD: Luar Biasa
Foto: dok. Kodam III Siliwangi
"Tapi sikap mereka menjadi contoh untuk prajurit yang lain, bahkan mungkin bagi masyarakat Indonesia, bahwa mereka melaksanakan tugas dengan sangat baik, tanpa pamrih," ucapnya.

Lima perwira itu menolak kenaikan pangkat karena merasa apa yang dilakukannya sudah merupakan tugas mereka sebagai prajurit. Ada 62 orang dari satuan gabungan yang mendapat kenaikan pangkat luar biasa atas upayanya membebaskan warga yang disandera kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua.

"Mereka menunjukkan sikap keperwiraan yang luar biasa. Secara pribadi saya pun menaruh hormat dengan mereka. Sebetulnya tidak berlebihan kalau mereka mendapatkan penghargaan kenaikan pangkat luar biasa itu," sebut Denny.


"Karena keberhasilan mengendalikan anak buah sehingga berhasil membebaskan sandera dalam jumlah sebesar itu dan itu tidaklah mudah," imbuhnya.

Kelima perwira yang memimpin operasi gabungan pembebasan sandera tersebut dinilai Denny sudah melakukan kerjanya dengan sangat baik. Apalagi selama proses pembebasan sandera, tak ada satu pun korban dari sisi warga atau pun pasukan.

"Mereka melakukan dengan baik tanpa adanya korban di pihak pasukannya dan warga yang disandera. Akhirnya mereka memilih sekolah, artinya kenaikan pangkat bukan hal utama bagi mereka, tapi lebih mengutamakan peningkatan kualitas diri," urai Denny.


"Mereka mengutamakan peningkatan profesionalisme, dan sesungguhnya mereka sudah menunjukkan sikap yang profesional. TNI AD bangga dengan mereka. Semoga mereka akan menjadi pemimpin yang hebat di masa depan," sambung dia.

Pemberian kenaikan pangkat luar biasa kepada pasukan yang terlibat dalam operasi pembebasan sandera dilakukan oleh Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Papua, Minggu (19/11). Gatot mengungkap alasan kelima perwira itu menolak kenaikan pangkat.

"Para perwira meminta menjelaskan keberhasilan adalah milik anak buahnya. Apabila kegagalan adalah tanggung jawab para perwira, maka sepantasnya yang mendapatkan kenaikan pangkat hanya anak buahnya maka 5 perwira tidak menerima kenaikan pangkat tapi diberikan latihan khusus mendahului rekan-rekannya," papar jenderal Gatot.

Lima perwira TNI AD yang menolak kenaikan pangkat itu adalah:

1. Kapten Inf SSP (Taipur)
2. Lettu Inf AZ (Taipur)
3. Lettu Inf AD (Kopassus)
4. Lettu Inf SPA (Kopassus)
5. Lettu Inf SAF (Yonif RK 751/VJS)





Credit  detik.com







Detik-detik Menegangkan Operasi Senyap Kopassus dan Kostrad Bebaskan Sandera di Papua



Warga yang diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata dievakuasi dari Kampung Kimberly, Kampung Banti, menuju Tembagapura, dengan pengawalan ketat personel TNI dan Polri pada Jumat (17/11/2017) sekitar pukul 11.00 WIT.
Warga yang diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata dievakuasi dari Kampung Kimberly, Kampung Banti, menuju Tembagapura, dengan pengawalan ketat personel TNI dan Polri pada Jumat (17/11/2017) sekitar pukul 11.00 WIT. (Humas Polda Papua)



TIMIKA, CB - Proses pembebasan sandera di Banti, Kimbeli dan area longsoran Distrik Tembagapura, Papua pada Jumat (17/11/2017), didahului sebuah operasi senyap yang dilakukan Kopassus dan Tim Intai Kostrad.
Sebanyak 13 personel Kopassus dan 10 personel Kostrad ini sudah mengintai lokasi penyekapan sejak lima hari lalu. Mereka mengendap dan memantau pergerakan kelompok kriminal bersenjata yang membaur dengan warga sipil.
Kepala Penerangan Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi di Timika, Sabtu (18/11/2017), mengakui upaya pembebasan 344 warga sipil terisolasi itu penuh risiko lantaran KKB terus menghujani aparat dan warga dengan tembakan dari jarak jauh.
Aidi mengisahkan detil proses pembebasan 344 warga itu.  Dia menyebutkan, pasukan TNI sudah bergerak ke lokasi sasaran sejak lima hari sebelumnya. Mereka terdiri dari Kopassus 13 personel, 20 personel dari Batalyon 751/Rider, dengan tugas khusus merebut Kampung Kimbeli dari KKB.

Selain itu, Peleton Intai Tempur Kostrad bersama Batalyon Infanteri 754/Eme Neme Kangasi dengan personel masing-masing 10 orang. Tugasnya adalah merebut Kampung Banti.
"Mereka bergerak dengan sangat senyap, sangat rahasia pada malam hari. Lalu pada siang hari mereka mengendap, membeku. Sambil mempelajari situasi secara perlahan sekali mereka sampai di titik sasaran," ujar Aidi seperti dikutip dari Antaranews.com.
Aidi menuturkan, satu hari sebelum jam yang disepakati untuk menyerbu, pasukan sebenarnya sudah berada di lokasi masing-masing dan siap untuk menyerbut. "Selama satu hari itu mereka tidak makan," ucap Aidi.
Rencana menyerbu KKB yang berada di Banti dan Kimbeli pada Kamis (16/11/2017) urung dilakukan mengingat saat itu kelompok separatis sudah membaur dengan masyarakat.

Warga yang berhasil dievakuasi Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata tiba di Timika, Papua, Jumat (17/11/2017). Warga non Papua dan belasan warga Papua yang ada di kampung Kimbeli, Utikini dan Banti berhasil dievakuasi oleh Satgas Terpadu pada Jumat pagi dan langsung dievakuasi ke Timika menggunakan 10 unit bus milik Freeport dengan pengawalan ketat aparat kemanan TNI dan Polri.
Warga yang berhasil dievakuasi Satuan Tugas Terpadu Penanganan Kelompok Kriminal Bersenjata tiba di Timika, Papua, Jumat (17/11/2017). Warga non Papua dan belasan warga Papua yang ada di kampung Kimbeli, Utikini dan Banti berhasil dievakuasi oleh Satgas Terpadu pada Jumat pagi dan langsung dievakuasi ke Timika menggunakan 10 unit bus milik Freeport dengan pengawalan ketat aparat kemanan TNI dan Polri.(ANTARA FOTO/JEREMIAS RAHADAT)


"Saat itu anggota sudah meminta izin kepada Pangdam untuk segera mengatasi KKB karena jarak mereka hanya sekitar 30-50 meter dan ada anggota KKB yang menenteng senjata api," kata Aidi.
Namun Pangdam Cenderawasih memberikan petunjuk bahwa jika KKB masih membaur dengan masyarakat sipil, maka tidak boleh ada tindakan karena operasi penumpasan KKB Tembagapura itu lebih mengutamakan keselamatan warga sipil.
Lalu, Jumat pagi kemarin, sejumlah pentolan KKB yang baru bangun bergerak ke pos-pos di wilayah ketinggian yang sudah mereka dirikan. Di pos-pos itu sejumlah bendera kelompok separatis Papua merdeka berkibar di sana.
Saat itulah, pasukan TNI serentak menyerbu Kampung Kimbeli dan Banti. Kelompok separatis bersenjata itu kocar-kacir menyelamatkan diri ke dalam hutan dan ke  area ketinggian sambil menyerang aparat dengan tembakan bertubi-tubi.

Saat penyerbuan itu dilakukan, jarak pandang di lokasi itu hanya sekitar tiga hingga lima meter karena masih berkabut tebal.
Setelah KKB lari kocar-kacir meninggalkan kedua kampung itu, aparat gabungan TNI dan Polri lain  bergegas menuju dua kampung itu untuk membebaskan ratusan warga yang disandera.
Aidi mengatakan saat proses evakuasi warga masih berlangsung, kontak tembak antara aparat TNI-Brimob dengan KKB masih terus berlangsung dalam kurun waktu kurang dari dua jam.

"Kami belum bisa memastikan apakah dari pihak mereka ada korban atau tidak," kata Aidi.





Credit  kompas.com


Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar, Asisten Operasional Kapolri Irjen Irawan, dan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI George Enaldus Supit memimpin langsung Operasi Terpadu yang mengevakuasi warga yang diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua.
Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar, Asisten Operasional Kapolri Irjen Irawan, dan Pangdam XVII/Cendrawasih Mayjen TNI George Enaldus Supit memimpin langsung Operasi Terpadu yang mengevakuasi warga yang diisolasi oleh kelompok kriminal bersenjata di Papua.(Kontributor Jayapura, Jhon Roy Purba)


IMIKA, CB — Pembebasan sandera di Banti, Kimbeli, dan area longsoran Distrik Tembagapura, Papua, Jumat (17/11/2017), menyisakan sebuah cerita menegangkan, terutama dalam detik-detik menjelang pembebasan sandera.
Kepala Kepolisian Daerah Papua Irjen Boy Rafli Amar dan Panglima Daerah Militer XVII/Cenderawasih Mayjen TNI George Elnadus Supit diberitakan nyaris tertembak.
"Saat kegiatan evakuasi warga oleh tim gabungan TNI dan Polri, anggota kami masih diserang dengan tembakan oleh KKB (kelompok kriminal bersenjata) dari jarak jauh dan ketinggian. Bahkan, Bapak Kapolda dan Bapak Pangdam diberitakan hampir terkena," kata Kepala Penerangan Daerah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Inf Muhammad Aidi di Timika, Sabtu (18/11/2017), seperti dikutip dari Antaranews.com.
Aidi mengakui upaya pembebasan 344 warga sipil terisolasi di tiga tempat itu penuh risiko lantaran KKB terus menghujani aparat dan warga dengan tembakan dari jarak jauh.

"Itulah risiko yang diambil aparat TNI dan Polri untuk menyelamatkan masyarakat demi kepentingan kemanusiaan. Terkadang keselamatan dirinya sendiri diabaikan demi menyelamatkan masyarakat," kata Aidi.
Aidi mengisahkan detail pembebasan 344 warga itu. Dia menyebutkan, pasukan TNI sudah bergerak ke lokasi sasaran sejak lima hari sebelumnya. Mereka terdiri dari Kopassus 13 personel dan 20 personel dari Batalyon 751/Rider, dengan tugas khusus merebut Kampung Kimbeli dari KKB.
Selain itu, Peleton Intai Tempur Kostrad bersama Batalyon Infanteri 754/Eme Neme Kangasi dengan personel masing-masing 10 orang bertugas merebut Kampung Banti.

"Mereka bergerak dengan sangat senyap, sangat rahasia pada malam hari. Lalu pada siang hari mereka mengendap, membeku. Sambil mempelajari situasi, secara perlahan sekali mereka sampai di titik sasaran," ujar Aidi.
Akhirnya pada Jumat siang, aparat gabungan berhasil menguasai kedua kampung. Mereka pun langsung mengevakuasi warga ke dua titik yang berbeda.
Sebelumnya diberitakan, setidaknya ada 1.300 orang dari dua desa, yakni Desa Kimbely dan Desa Banti, Kecamatan Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua, dilarang keluar dari kampung itu oleh kelompok bersenjata.

Polisi sebelumnya menduga motif penyanderaan lebih disebabkan faktor mencari keuntungan. Kelompok Kriminal Bersenjata memanfaatkan hasil kerja warga di sana yang rata-rata bekerja sebagai pendulang.





Credit  kompas.com








Jumat, 17 November 2017

Raja Salman Mundur Pekan Depan, Saudi Dipimpin Putra Mahkota



Raja Salman Mundur Pekan Depan, Saudi Dipimpin Putra Mahkota
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz Al Saud berbincang dengan putranya, Pangeran Mohammed bin Salman. REUTERS

CB, Jakarta -Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz al-Saud memutuskan mundur dan menyerahkan seluruh kekuasaannya kepada putra mahkota, Mohammed bin Salman atau MBS, sapaan untuk dirinya.
Dalam laporan eksklusif Daily Mail, 16 November 2017, sumber yang dekat dengan keluarga Kerajaan Saudi mengungkapkan, Raja Salman akan terlibat sebagai figur pemimpin acara-acara seremonila setelah mengundurkan diri.

"Raja Salman akan mengumumkan penunjukkan MBS sebagai Raja Arab Saudi pekan depan, kecuali ada kejadian dramatis. Raja Salman akan memainkan peran seperti ratu di Inggris. Dia hanya akan memegang jabatan sebagai "Penjaga Kota Suci," kata sumber itu.

Foto yang menunjukkan para pangeran Arab, menteri, dan pebisnis yang ditahan dengan tuduhan korupsi, tidur di kasur tipis yang digelar di atas karpet dengan tubuh mereka dibalut selimut di Hotel Ritz Carlton Riyadh. twitter.com/MBNSaudi
Penyerahan kekuasaan ini terjadi hanya sekitar sebulan setelah MBS melakukan reformasi besar-besaran dengan penangkapan dan penahanan lebih dari 40 pangeran dan sejumlah menteri dan mantan menteri atas tuduhan korupsi.

MBS memerintahkan mereka tetap tinggal dan tidur beralasan kasur tipis di dalam hotel Ritz Carlton di kota Riyadh yang beralih fungsi jadi rumah tahanan.
Menurut seorang sumber lainnya, putra mahkota akan menghadapi sejumlah masalah luar negeri yang tengah panas saat ini seperti persoalan Iran, musuh bebuyutan Saudi dalam perdagangan minyak di Timur Tengah. Iran dikhawatirkan akan melakukan aksi militer.
Begitu juga Saudi saat ini bersitegang dengan Lebanon terkait dengan pengunduran diri Perdana Menteri Saad Hariri dan mengumumkan pengunduran dirinya dari Riyadh.

"MBS berencana memulai serangan di Lebanon, dia mempertimbangkan dukungan militer Israel. Dia telah berjanji kepada Israel mengiriman miliaran dollar sebagai bantuan keuangan secara langsung jika mereka menyetujuinya. MBS tidak akan berhadapan dengan Hizbollah di Lebanon tanpa Israel. Rencana B adalah bertempur dengan Hizbollah di Suriah," ujar sumber ini.
Mencermati reformasi yang dijalankan putra Raja Salman yang kini berusia 32 tahun, Amerika Serikat mulai khawatir karena akan merusak kepentingan Washington di Timur Tengah.






Credit  TEMPO.CO




Situasi Timur Tengah Tak Menentu, China Tawarkan Dukungan ke Saudi


Situasi Timur Tengah Tak Menentu, China Tawarkan Dukungan ke Saudi
Presiden China Xi Jinping bersama Raja Arab Saudi Salman bin Abdul Aziz. Foto/Istimewa


BEIJING - China mendukung upaya Arab Saudi untuk melindungi kedaulatan nasional dan mencapai pembangunan yang lebih besar. Hal itu dikatakan Presiden China Xi Jinping kepada Raja Arab Saudi, Salman bin Abdul Aziz, di tengah ketegangan regional antara Arab Saudi, Iran, Lebanon dan Yaman.

Cina secara tradisional memainkan peran kecil dalam konflik Timur Tengah atau diplomasi, walaupun ia bergantung pada wilayah penghasil minyak itu. Tapi China telah berusaha untuk meningkatkan profilnya, dengan Salman mengunjungi China pada bulan Maret.

"Berbicara melalui telepon, Jinping mengatakan kepada Salman bahwa tekad China untuk memperdalam kerja sama strategis dengan Arab Saudi tidak akan goyah, tidak peduli bagaimana situasi internasional dan regional berubah," kata Kementerian Luar Negeri China seperti disitat dari Reuters, Jumat (17/11/2017).

Mengomentari pentingnya menjaga komunikasi yang erat antara kepala negara kedua negara, Xi mengatakan bahwa China dan Arab Saudi adalah mitra strategis yang saling mempercayai.

"China mendukung upaya Arab Saudi untuk melindungi kedaulatan nasional dan mewujudkan pembangunan yang lebih besar," kementerian tersebut mengutip Xi, tanpa menjelaskan lebih jauh.

Pernyataan tersebut tidak menyebutkan secara spesifik isu-isu seperti pengunduran diri Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri saat berada di Arab Saudi, mengkritik musuh besar Riyadh Iran dan sekutu Libanonnya Hizbullah.

Pasukan yang dipimpin oleh Saudi, yang mendukung pemerintah Yaman, juga telah menargetkan Houthi yang bersekutu dengan Iran dalam perang lebih dari dua tahun di sana.

China harus menginjak garis tipis antara Riyadh dan Teheran karena Beijing juga memiliki hubungan dekat dengan Iran.

Pernyataan kementerian tersebut mengatakan bahwa Xi dan Salman juga bertukar pandangan mengenai isu-isu internasional dan regional yang menjadi perhatian bersama, namun tidak memberikan rincian. 




Credit  sindonews.com





Penasehat Pangeran Miteb Kritik Putra Mahkota Arab Saudi




Penasehat Pangeran Miteb Kritik Putra Mahkota Arab Saudi
Presiden China, Xi Jinping berjabat tangan dengan Mohammed bin Salman bin Abdulaziz Al Saud saat menghadiri G20 Summit di Hangzhou, China, 4 September 2016. (Lintao Zhang/Getty Images)

CB, Jakarta - Putra mahkota Kerajaan Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman, disebut melancarkan perang antikorupsi setelah mengumpulkan bukti selama tiga tahun terakhir.
Ada 208 orang yang ditahan dengan sebagian telah dilepas dalam gebrakan antikorupsi terbesar dalam sejarah Kerajaan. Pemerintah Saudi memperkirakan minimal US$100 miliar uang negara atau sekitar Rp1300 triliun raib karena praktek korupsi marak. Bentuk korupsi ini seperti pemberian uang suap dan mark up proyek negara.

Gerakan antikorupsi ini dinilai populer dan mendapat dukungan publik. Tapi ada tujuan lain yang bisa dicapai yaitu putra mahkota bisa naik ke puncak kekuasaan sebagai raja menggantikan ayahnya, Raja Salman, dengan mulus.

"MBS menggunakan tongkat antikorupsi untuk memukul orang-orang itu," kata Jamal Khashoggi, yang pernah menjadi penasehat Pangeran Turki al-Faisal. Turki pernah menjadi kepala intelejen dari 1979 hingga 2001. MBS adalah sebutan dikalangan petinggi Saudi untuk Mohammed bin Salman, yang merupakan putra mahkota dan anak kandung Raja Salman.
"Ini untuk pertama kalinya para pangeran Saudi ditahan karena tersangkut kasus korupsi," kata Jamal. Namun, dia menduga putra mahkota selektif dalam proses penangkapan antikorupsi ini.
"Saya yakin MBS seorang yang nasionalis dan mencintai negaranya. Dia ingin negaranya menjadi negara yang kuat. Tapi masalahnya adalah dia ingin berkuasa sendirian," kata dia.
Seperti diberitakan sekitar dua pekan lalu, Raja Salman mengeluarkan keputusan untuk membentuk Komisi Antikorupi. Komisi ini diketuai Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.
Beberapa jam setelah keputusan raja diterbitkan, Komisi Antikorupsi melakukan penangkapan besar-besaran. Bandara pribadi milik para pangeran dan pengusaha kaya ditutup agar mereka tidak bisa melarikan diri.
"Sebagian orang-orang yang ditahan ini sebelumnya dipanggil untuk datang ke pertemuan untuk kemudian ditangkap," begitu dilansir NBC News.
Sebagian lainnya ditangkap di rumah mereka dan diterbangkan ke Riyadh atau dibawa dengan mobil ke Hotel Ritz-Carlton, yang menjadi tempat penahanan orang-orang kaya Arab Saudi ini. Gerakan antikorupsi Arab Saudi ini mengingatkan publik pada gerakan serupa di Cina, yang juga menyasar para petinggi pemerintah termasuk kepala intelejen, politikus senior dan wakil panglima.



Credit  TEMPO.CO


Gerakan Antikorupsi Arab Saudi Disebut untuk Tangkap Oposisi

Gerakan Antikorupsi Arab Saudi Disebut untuk Tangkap Oposisi
Pangeran Miteb bin Abdul Aziz saat berada di Janadriyah di pinggiran Riyadh, Arab Saudi, 15 Februari 2008. Putra Raja Abdullah bin Abdul Aziz tersebut ditangkap Komite Anti-Korupsi Arab Saudi atas dugaan korupsi pengadaan Walkie-Talkie. AFP PHOTO/HASSAN AMMAR

CB, Riyadh - Pemerintah Kerajaan Arab Saudi hanya membolehkan setiap pejabat dan pangeran yang ditahan karena terkait kasus korupsi menelpon sekali. Sebagian dari mereka ditahan di hotel bintang lima Ritz-Carlton, Riyadh, Arab Saudi.
Mereka dibolehkan menelpon anggota keluarganya. "Mereka tidak boleh menerima telpon dan ditahan dengan penjagaan ketat. Tidak ada yang bisa masuk dan keluar," kata seorang sumber yang mengetahui soal ini kepada Reuters seperti dikutip NBC News. "Ini jelas ada persiapan yang banyak untuk melakukan penahanan ini."

 
Seperti diberitakan Kerajaan Saudi menggelar penangkapan besar-besaran terhadap sebelas pangeran, empat menteri aktif, dan sejumlah mantan pejabat. Ini terkait upaya Kerajaan untuk menyelamatkan uang negara, yang diduga raib dalam besar karena praktek korupsi.

 
Data awal kerajaan menunjukkan jumlah uang negara yang raib mencapai sekitar US$100 miliar atau sekitar Rp1300 triliun.
Sekitar dua pekan lalu, Raja Salman mengeluarkan keputusan untuk membentuk Komisi Antikorupi. Komisi ini diketuai Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman.
Beberapa jam setelah keputuran raja diterbitkan, Komisi Antikorupsi melakukan penangkapan besar-besaran. Bandara pribadi milik para pangeran dan pengusaha kaya ditutup agar mereka tidak bisa melarikan diri.
"Sebagian orang-orang yang ditahan ini sebelumnya dipanggil untuk datang ke pertemuan untuk kemudian ditangkap," begitu dilansir NBC News.
Sebagian lainnya ditahan di rumah mereka dan diterbangkan ke Riyadh atau dibawa dengan mobil ke Hotel Ritz-Carlton, yang menjadi tempat penahanan orang-orang kaya ini.
Masih menurut NBC News, tindakan Putra Mahkota Mohammed ini merupakan bagian dari upayanya melakukan konsolidasi kekuasaan. Itu sebabnya, sebagian orang terduga korupsi yang ditangkap merupakan anggota kerajaan.
"Pesannya adalah orang-orang yang menolak mendukung harus berhati-hati," kata NBC News melansir Reuters. Masih menurut sumber anonim yang dikutip ini, semua upaya penanganan antikorupsi ini ditujukan terhadap keluarga kerajaan sendiri. "Penangkapan lainnya hanya pencitraan saja," kata dia.
Raja Salman dikabarkan mengatakan tindakan penangkapan besar-besaran ini dilakukan terhadap orang-orang berjiwa lemah, yang mengedepankan kepentingan pribadinya diatas kepentingan publik demi mengumpulkan uang ilegal. Menurut beberapa sumber,data-data praktek korupsi ini dikumpulkan oleh lembaga intelejen Saudi.
Para pendukung kebijakan antikorupsi Kerajaan Saudi menolak tudingan bahwa gerakan antikorupsi ini merupakan strategi untuk menghilangkan musuh politik. Reuters, seperti dikutip NBC News, belum bisa mendapatkan konfirmasi dari keluarga kerajaan soal ini.
Salah satu yang ditahan di hotel adalah Pangeran Miteb bin Abdullah, yang merupakan bekas kepala Garda Nasional dan merupakan sepupu langsung Pangeran Mohammed.
"Dia datang ke sebuah undangan dan tidak pernah balik lagi," kata sumber kedua secara anonim. Sumber ini memiliki hubungan dengan beberapa orang yang telah ditahan.
Dua tokoh publik lainnya yang juga ditahan adalah Pangeran Alwaleed bin Talal, yang mengepalai Kingdom Holding dan sepupu dari putra mahkota. Juga ada Pangeran Turki bin Abdullah, yang merupakan mantan gubernur Riyadh dan anak dari bekas raja sebelumnya yaitu Raja Abdullah.
Ketegangan memuncak pada pertemuan anggota keluarga Kerajaan pada musim panas lalu. Salah satu sumber ini mengatakan sejumlah tokoh kerajaan seperti Miteb menolak pengangkatan Mohammed sebagai putra mahkota.
Ini karena sikap MBS, julukan dari putra mahkota Kerajaan Arab Saudi Pangeran Mohammed, yang secara terbuka mengatakan akan mengusut tuntas kasus korupsi di Kerajaan. Mohammed mengatakan ini dalam berbagai interview di media massa lokal dan internasional.




Credit  TEMPO.CO









AS Inginkan Era Baru di Zimbabwe


AS Inginkan Era Baru di Zimbabwe
Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe. Foto/Istimewa


WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) sedang mencari "era baru" bagi Zimbabwe. Hal itu dikatakan oleh pejabat tinggi Departemen Luar Negeri AS untuk Afrika. Pernyataan ini secara implisit menyerukan Presiden Robert Mugabe untuk menyingkir di tengah krisis politik yang meningkat.

Dalam sebuah wawancara, Asisten Sekretaris Urusan Negara untuk Afrika Donald Yamamoto tampaknya menolak gagasan Mugabe, untuk tetap berperan dalam pemerintahan transisi atau seremonial. Mugabe sendiri telah memerintah Zimbabwe selama 37 tahun.

"Ini adalah transisi menuju era baru bagi Zimbabwe, itulah yang kami harapkan," kata Yamamoto disitat dari Reuters, Jumat (17/11/2017).

Tentara Zimbabwe merebut kekuasaan minggu ini, dalam upaya nyata untuk mencegah Mugabe (93) menyerahkan kekuasaannya kepada istrinya. Dia belum mengundurkan diri atau dipecat secara resmi, bagaimanapun, dan pada hari Kamis kemarin ia digambarkan berjabat tangan dengan kepala militer, Constantino Chiwenga.

Yamamoto, yang berbicara di sela-sela pertemuan dengan pejabat Uni Afrika di Departemen Luar Negeri di Washington, menggambarkan situasi di Zimbabwe sebagai situasi yang sangat cair.

"AS akan membahas pengangkatan beberapa sanksi terhadap Zimbabwe jika ia mulai memberlakukan reformasi politik dan ekonomi," katanya.

Dalam sebuah pesan untuk para pemimpin politik Zimbabwe, dia mengatakan: "Posisi kami selalu bahwa jika mereka terlibat dalam reformasi konstitusional, reformasi ekonomi dan politik, dan bergerak maju untuk melindungi ruang politik dan hak asasi manusia, maka kita dapat memulai dialog mengenai mengangkat sanksi."

AS belum memberikan bantuan kepada pemerintah Zimbabwe selama bertahun-tahun, namun memberikan bantuan pembangunan kepada kelompok nonpemerintah, terutama untuk perawatan kesehatan.

"Sekarang apakah kita memberi kepada pemerintah, itu tergantung pada apa yang terjadi di Zimbabwe," kata Yamamoto.

Sekretaris Negara AS Rex Tillerson dijadwalkan bertemu dengan 37 menteri luar negeri Afrika pada Jumat pagi waktu setempat di Washington. 






Credit  sindonews.com





Kudeta Zimbabwe, Eks Kepala Intelijen Ini Akan Gantikan Mugabe


Kudeta Zimbabwe, Eks Kepala Intelijen Ini Akan Gantikan Mugabe
Emmerson Mnangagwa. AFP Photo

CB, Jakarta -Kudeta tidak berdarah di Zimbabwe memunculkan nama  Emmerson Mnangagwa sebagai calon pengganti Robert Mugabe yang telah berkuasa sebagai presiden sejak negara itu merdeka tahun 1980 hingga saat ini. Mnangagwa tak lain adalah wakil presiden Zimbabwe dan eks kepala intelijen pusat.
Pekan lalu Mugabe memecatnya setelah mencium bau kudeta yang diotakinya. Dan penciuman pria berusia 93 tahun ini terbukti, dua hari lalu militer melakukan kudeta tak berdarah dan menahan Mugabe beserta istri dan beberapa pejabat pemerintahan.

Siapa Mnangagwa yang kini berusia 75 tahun dan alumni satu perguruan tinggi di London, Inggris?

Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe bersama dengan istrinya Grace, saat bersiap-siap memberikan pidato dalam acara ulang tahunnya ke-92 di Masvingo, 27 Februari 2016. AP/Tsvangirayi Mukwazhi
Mengutip CNN, Mnangagwa dijuluki Buaya atau Ngwena, bahasa setempat. Sebelum jadi wakil presiden, ia menempati sejumlah posisi seperti menteri pertahanan, menteri dalam negeri, menteri keuangan, dan menteri kehakiman .
Tahun 1980, ia menjabat sebagai kepala Badan Intelijen Pusat atau polisi rahasia. Namanya dikaitkan sebagai otak dari pembunuhan massal etnis Ndebele di Matabeleland, pusat kekuataan oposisi Mugabe tahun 1983. Sebanyak 84 orang tewas ditembak dan dikuburkan di hadapan sanak keluarga korban. Mnangagwa berkukuh membantah keterlibatannya dalam pembantaian warga sipil ini.

Di masa merebut kemerdekaan Zimbabwe, Mnangagwa sebagai pemimpin gerilya tahun 1970-an, dan pernah dipenjara beberapa kali gara-gara aktivitas politiknya.
Mengutip Daily Mail, Mnangagwa berkenalan dan menjadi teman dekat Mugabe saat keduanya dipenjara di Salibsury atau Harare, ibukota Zimbabwe sekarang. Keduanya dipenjara sebagai tahanan politik untuk kemerdekaan Zimbabwe.
Seorang anggota parlemen Inggris, House of Commons, dari partai Buruh, Kate Hoey memperkirakan Mnangagwa akan menginspirasi teror lebih besar daripada Mugabe, mengutip Express.co.uk.  Ia pun diperkirakan akan memerintah Zimbabwe layaknya diktator yang bahkan lebih kejam dari Mugabe.

Analis Zimbabwe dari Economist Intelligence Unit, Jane Morley mengatakan, Mnangagwa yang menjabat sebagai wakil presiden sejak tahun 2014 sampai sekarang  menjadi orang yang difavoritkan militer untuk memimpin Zimbabwe. Namun, sekalipun militer nanti kembali ke barak, dan pemilu menghasilkan Mnangagwa jadi presiden, militer tetap memainkan peran kunci dalam menentukan arah negara.
Namun profesor David Moore yang berbicara dari Zimbabwe mengatakan, dirinya tidak percaya Mubage akan digulingkan. "Ini kudeta di dalam partai, presiden tidak akan digulingkan.





Credit  TEMPO.CO







Ini Kronologi Kudeta Mugabe oleh Militer Zimbabwe



Ini Kronologi Kudeta Mugabe oleh Militer Zimbabwe
Presiden Zimbabwe, Robert Mugabe (90) (kanan), terjatuh saat berjalan di karpet merah, di Bandara Harare, Zimbabwe, 4 Februari 2015. Robert Mugabe telah menjabat sebagai presiden Zimbabwe sejak 1987. AP Photo

CB, Harare -- Warga Zimbabwe terkejut ketika menyaksikan siaran televisi negara pada Rabu pagi, 15 Nopember 2017, ketika pembawa acara diisi pria berbaju loreng. Ini memicu spekulasi bahwa era kediktatoran Presiden Robert Mugabe selama 37 tahun telah berakhir lewat kudeta militer.
Juru bicara Angkatan Darat Mayor Jenderal SB Moyo mengatakan militer telah merebut kekuasaan untuk menangkap penjahat di sekeliling Presiden Robert Mugabe, yang menurutnya kini dalam kondisi aman dan sehat.

Dia mengatakan tindakan militer, yang dipimpin Jenderal Constantino Chiwenga, disebut bukan sebgai upaya kudeta. Militer mengatakan itu adalah upaya menangkap penjahat di sekitar Mugabe untuk menenangkan situasi politik, sosial dan ekonomi negara itu.

Dalam perkembangan terbaru, militer Zimbabwe mengatakan pihaknya telah menahan Menteri Keuangan Ignatius Chombo, yang dianggap bertanggung jawab atas kemiskinan negara itu.
Namun, situasi di negara ini jelas terlihat seperti sebuah kudeta ketika kendaraan militer berjaga di beberapa bagian ibukota. Sistem penyiaran negara juga dikendalikan oleh militer.
Sementara itu, Mugabe, yang ditahan di rumahnya bersama istrinya, Grace Mugabe, belum membuat  komentar atau pernyataan apapun.
Presiden Afrika Selatan, Jacob Zuma, mengatakan telah mengungkapkan dia telah menghubungi Mugabe pada Rabu kemarin. Dia mengatakan Presiden Zimbabwe telah mengkonfirmasi penangkapannya namun menjelaskan  situasinya terkendali.
Krisis ini menyusul pergolakan politik pada awal bulan ini, yang dimulai pada 6 November, saat Mugabe memecat Wakil Presiden, Emmerson Mnangagwa. Pemecatan ini memicu keresahan karena Mnangagwa mendapat dukungan dari militer.
Tindakan Mugabe ini memicu spekulasi bahwa dia bersiap mengangkat istrinya, Grace, sebagai penggantinya. Grace Mugabe, 52, sangat tidak disukai para elit di negara itu. Sementara Mnangagwa menikmati dukungan luas di militer.
Proses transisi kekuatan militer masih belum jelas namun sejauh ini tidak ada bencana dan demonstrasi yang dilaporkan.
Kedutaan besar Inggris dan kedutaan besar Amerika Serikat di ibu kota Harare juga mengeluarkan perintah untuk melindungi warganya di lokasi yang aman dan selalu mengikuti perkembangan terakhir.
Kudeta itu juga dilakukan sepekan setelah Jenderal Constantino Chiwenga mengunjungi Cina.
Juru bicara kementerian luar negeri Cina, Geng Shuang, mengamati dengan seksama situasi di Zimbabwe dan berharap pihak-pihak terkait dapat menangani urusan domestik Zimbabwe dengan baik.
Meski situasinya masih belum jelas, ini merupakan cerminan bahwa pemerintahan Mugabe akan segera berakhir.
Setelah pengambilalihan kekuasaan oleh militer, polisi nasional telah memanggil semua petugas yang tengah cuti. Semua polisi yang cuti diperintahkan untuk segera kembali ke jabatan mereka. Namun semua gudang senjata, termasuk milik polisi di Harare, telah dikuasai militer.
"Gudang senjata, semua gerbang dan jalan yang menuju atau keluar dari perkemahan di jaga militer. Jalan Arcturus ditutup dan semua petugas bersenjata telah dilucuti senjata," kata seorang sumber, seperti dikutip Independent pada 16 November 2017.
Mugabe, seorang politisi veteran Afrika, telah memerintah Zimbawe selama 37 tahun. Meski mendapat pujian di benua Afrika, Mugabe dikritik Barat sebagai penguasa bertangan besi, yang lalai mengelola ekonomi negara. Dia juga diketahui senang menggunakan kekerasan agar tetap berkuasa sehingga merusak Zimbabwe, negara yang paling berpotensi Afrika.




Credit  TEMPO.CO







Yunani nyatakan berkabung setelah banjir tewaskan 15 orang


Yunani nyatakan berkabung setelah banjir tewaskan 15 orang

Arsip: Seorang perempuan berusaha menyelamatkan diri dari banjir yang melanda Athena, Ibukota Yunani. (ist)


Mandra (CB) - Masyarakat Yunani pada Kamis menyatakan putus asa dan tidak percaya setelah banjir menewaskan sedikit-dikitnya 15 orang dan menyebabkan ratusan orang kehilangan rumah serta banyak warga menyalahkan pranata, yang membiarkan rumah dibangun di dasar sungai kering.

Di kota Nea Peramos dan Mandra di barat ibu kota Athena, mobil rongsokan dan perabotan hancur tergeletak di jalanan penuh lumpur tebal akibat arus air, yang mengamuk dan menerobos rumah pada Rabu pagi.

"Kami hancur, kedai dan rumah saya hilang," kata Paraskevas Stamou, pemilik restoran di Mandra, "Semua hilang. Jalannya lenyap, airnya masih mengalir dan kami pun kebanjiran lagi tadi malam dan pagi ini."

"Kami memperkirakan hujan akan datang lagi pada malam ini, seperti Tuhan membenci kami," katanya.

Demi menghindari banjir yang mematikan, warga mengambil langkah putus asa.

"Kami tidak punya tempat untuk tidur. Kami tidur di atap, kami menemukan karpet untuk menutupi diri," kata seorang pria di Mandra yang rumahnya hancur oleh banjir, namun masih tetap kokoh.

Di antara isak tangisnya, ibunya menambahkan: "Semuanya terlah terjadi. Kami tidak punya orang untuk membantu kami, saya tidak mendapat bantuan dari siapapun."

Cuaca buruk terus berlanjut pada Kamis. Pejabat mengatakan mereka menunggu kondisi membaik sebelum memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai kerusakan tersebut. Lima orang dinyatakan masih menghilang.

Bendera setengah tiang dikibarkan dari bangunan negara dan Acropolis pada Kamis, saat pemerintah mengumumkan tiga hari berkabung nasional.

Para ahli menyalahkan konstruksi sembarangan yang merupakan jalur alami untuk limpasan air, dan erosi tanah di pegunungan yang terkena api.

Kedua kota dibangun di sepanjang jalan raya tua yang menghubungkan Athena ke kota Peloponnese di Korintus. Saat bangunan makin mendekat ke jalanan, arus yang seharusnya bisa menguras air limpasan dari pegunungan Pateras di dekatnya malah tertutup.

"Tentu saja negara tidak siap ... kita tidak bisa melawan alam," ujar Christos Zeferos, kepala pusat penelitian Fisika Atmosfer dan Akademi Klimatologi Athena, serta menambahkan bahwa dengan adanya perubahan iklim berarti masyarakat harus memperkirakan lebih banyak bencana terkait cuaca.

"Kita harus bersiap menghadapi fenomena yang lebih sering dan berbeda," katanya.

Banyak korban adalah orang tua. Korban termuda adalah seorang sopir truk berusia 36 tahun, yang memanggil ibunya saat air banjir naik di sekitar truknya. Jalurnya kemudian mati sepenuhnya, demikian Reuters.




Credit  antaranews.com






AS Mengaku Khawatir dengan Kebijakan Putra Mahkota Saudi


AS Mengaku Khawatir dengan Kebijakan Putra Mahkota Saudi
Ilustrasi


WASHINGTON - Pejabat Amerika Serikat (AS) menyatakan kekhawatiran mereka atas langkah yang baru-baru ini diambil oleh Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammad bin Salman. Pejabat AS mengatakan, kebijakan itu dapat merusak kepentingan AS.

Melansir Al Jazeera pada Kamis (16/11), sejumlah pejabat di Kementerian Luar Negeri AS, bersama dengan pejabat dari Pentagon dan CIA mengatakan, Mohammed bin Salman membuat kebijakan tanpa memperhitungkan konsekuensinya.

"Putra Mahkota Saudi Mohammed bin Salman berperilaku ceroboh, tanpa pertimbangan yang memadai terhadap kemungkinan konsekuensi dari tingkah lakunya," kata para pejabat AS tersebut, yang berbicara dalam kondisi anonim.

Mohammad bin Salman, yang juga dikenal dengan inisial namanya MBS, telah dengan cepat mengkonsolidasikan kekuatannya setelah diberi mandat oleh ayahnya, Raja Salman bin Abdul Aziz al-Saud pada Juni lalu.

Puluhan pejabat senior Saudi yang diduga melakukan tindakan korupsi ditangkap dan ditahan, termasuk 11 menteri kabinet, sejumlah Pangeran, dan beberapa pengusaha kelas atas Saudi. 





Credit  sindonews.com






500 Tahanan Palestina Dihukum Seumur Hidup di Penjara Israel


Aksi warga Palestina di penjara Oris Israel dalam peringatan Hari Naksa
Aksi warga Palestina di penjara Oris Israel dalam peringatan Hari Naksa



CB,YERUSALEM -- Sekitar 504 tahanan Palestina menjalani hukuman seumur hidup di penjara Israel. Dilansir dari Middle East Monitor, Kamis (16/11), Pusat Studi untuk Tahanan Palestina mengatakan hukuman seumur hidup terakhir diberikan kepada Nasser dan Akram Badawi dari kota Hebron,Tepi Barat.

Mereka juga didenda 17 ribu dolar AS setelah dituduh menembak seorang tentara Israel dan melukai orang lain. Menurut pernyataan tersebut, ini adalah hukuman seumur hidup yang telah diberikan terhadap tahanan Palestina tahun ini.

Hukuman seumur hidup adalah hukuman 99 tahun penjara yang dijatuhkan Israel terhadap tahanan Palestina yang dituduh membunuh pemukim atau tentara Israel. Hal ini juga dikenakan pada orang-orang Palestina yang dituduh merencanakan atau mengarahkan tindakan perlawanan yang menyebabkan kematian orang Israel.

Kelompok hak asasi manusia mengatakan lebih dari 6.500 warga Palestina ditahan di 22 penjara Israel, termasuk 350 anak-anak, 57 perempuan dan sekitar 700 orang di bawah penahanan administratif. Terakhir, pasukan pendudukan Israel menggerebek beberapa kota dan desa di Tepi Barat pada malam hari dan menahan 30 orang Palestina.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Sama-sama Musuhi Iran, Israel Siap Berbagi Info Intelijen dengan Saudi


Sama-sama Musuhi Iran, Israel Siap Berbagi Info Intelijen dengan Saudi
Kepala Staf Militer Israel Letnan Jenderal Gadi Eizenkot menyatakan, pihaknya siap berbagi informasi intelijen dengan Arab Saudi untuk melawan Iran. Foto/REUTERS/Baz Ratner


TEL AVIV - Militer Israel menyatakan siap untuk berbagi informasi intelijen dengan Arab Saudi. Pihak militer Tel Aviv mengaku memiliki kepentingan yang sama dengan Riyadh dalam melawan Iran.

Komentar itu disampaikan Kepala Staf Militer Israel Letnan Jenderal Gadi Eizenkot kepada Elaph, surat kabar yang berbasis di Saudi. Dalam wawancara langka dengan media Riyadh itu, Eizenkot mengaku tidak memiliki rencana untuk menyerang kelompok Hizbullah Libanon, sekutu Teheran.

Saudi dalam beberapa hari terakhir telah meningkatkan tekanan pada Iran dengan menuduh Teheran mencoba memperluas pengaruhnya di negara-negara Arab, termasuk melalui kelompok Hizbullah Libanon.

Meningkatnya ketegangan antara Teheran dan Riyadh telah memicu spekulasi bahwa kepentingan bersama dapat mendorong Arab Saudi dan Israel untuk bekerja sama dalam melawan apa yang mereka lihat sebagai ancaman bersama.


Tapi, Saudi berpendapat bahwa hubungan dengan Israel bergantung pada penarikan diri Israel dari wilayah Arab yang diduduki dalam perang Timur Tengah 1967.

Ketika ditanya apakah Israel telah berbagi informasi dengan Arab Saudi, Eizenkot berujar; ”Kami siap untuk berbagi informasi jika diperlukan. Ada banyak kepentingan bersama di antara kita.”

Dia menambahkan, Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menyerukan peningkatan tekanan terhadap Iran juga telah memberi kesempatan bagi terbentuknya aliansi baru di Timur Tengah.

Baik Arab Saudi maupun Israel memandang Iran sebagai ancaman utama bagi Timur Tengah.

”Rencana strategis utama dan umum harus disiapkan untuk menghentikan bahaya Iran, dan kami siap untuk bertukar keahlian dengan negara-negara Arab moderat dan bertukar informasi intelijen untuk menghadapi Iran,” katanya, dalam wawancara di Kantor Eizenkot di Tel Aviv, yang dilansir Reuters, Jumat (17/11/2017).

Awal bulan ini, Perdana Menteri Libanon Saad al-Hariri mengumumkan pengunduran dirinya dalam sebuah langkah mengejutkan yang telah menjatuhkan Libanon ke dalam krisis politik baru. Hariri mengumumkan pengunduran dirinya saat berada di Riyadh. Dalam pengumumannya itu, dia juga menyuarakan perlawanannya terhadap Iran. 




Credit  sindonews.com






Konspirasi Mossad Membunuh Insinyur Penerbangan Hamas


Hamas
Hamas


CB, BEIRUT -- Hamas menyalahkan badan intelijen nasional Israel, Mossad, atas pembunuhan salah satu anggotanya yang berasal dari Tunisia, Mohammed al-Zawari. Tuduhan ini dilayangkan setelah dilakukan penyelidikan selama 11 bulan.

Al-Zawari, yang menjabat sebagai komandan sayap bersenjata Brigade Al Qassam sejak 2006, ditembak mati beberapa kali di dalam mobilnya, pada 15 Desember 2016. Saat itu ia sedang berada di luar rumahnya di dekat Sfax, 270 km di tenggara Tunisia.

Hamas segera membentuk komite investigasi setelah pembunuhan tersebut. Dalam sebuah konferensi pers di Beirut pada Kamis (16/11), anggota politbiro Hamas Mohammed Nazzal menyebut aksi Mossad itu sebagai tindakan terorisme.

"Mossad secara resmi dituduh berada di balik pembunuhan, yang bukan hanya dianggap sebagai tindakan teroris, tapi juga pelanggaran kedaulatan negara," kata Nazzal, dikutip Aljazirah.

Menurut Hamas, al-Zawari yang telah berusia 49 tahun adalah seorang insinyur penerbangan yang bekerja untuk pengembangan pesawat tak berawak. Hamas mempercayakan dia untuk mengembangkan pesawat tak berawak "Ababeel" yang digunakan dalam serangan terakhir Israel di Jalur Gaza pada musim panas 2014.

Laporan investigasi penuh, yang dipublikasikan di situs Hamas, mencakup rincian bagaimana pembunuhan tersebut direncanakan dengan cermat pada 2015. Rencana itu memiliki tiga tahap dan melibatkan 12 individu.

Dua orang yang melakukan pembunuhan al-Zawari memiliki paspor Bosnia. Salah satunya, yang bernama Chris Smith, telah mendaftarkan diri di Sekolah Teknik Nasional Tunisia, universitas yang sama tempat al-Zawari belajar untuk mendapatkan gelar pascasarjana.

Laporan tersebut mengatakan Smith telah memberi tahu universitas bahwa dia ingin mengamati inovasi pesawat tak berawak. Ia juga telah menawari al-Zawari sebuah proyek, yang diduga didukung oleh Uni Eropa, untuk dikerjakan. Namun Al-Zawari menolaknya karena curiga.

Nazzal mengatakan Hamas memiliki badan hukum dan akan menyampaikan laporan investigasi mereka untuk bisa melanjutkan temuan tersebut. "Saya meyakinkan Anda bahwa tim hukum akan memeriksa ini. Kami akan mempertimbangkan pilihan untuk mengajukan tuntutan hukum terhadap Israel," ujar Nazzal.

Nazzal juga mengatakan Hamas bertanggung jawab untuk berkoordinasi dengan pihak berwenang Tunisia mengenai hal-hal yang berkaitan dengan keamanan nasional negara tersebut, termasuk dalam menghadapi musuh Zionis.

"Tunisia juga memiliki informasi mengenai penyelidikan ini. Kepentingan nasional dan stabilitasnya sangat penting bagi kami. Karena Zionis dapat mengulangi perbuatannya sekali lagi, dan karena itu kami bertanggung jawab atas keamanan Tunisia - dan kami akan berada di negara Arab lainnya," ungkapnya.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Koalisi Pimpinan AS: ISIS Kehilangan 95% Wilayah 'Kekhalifahan'



Koalisi Pimpinan AS: ISIS Kehilangan 95% Wilayah Kekhalifahan
Para militan kelompok ISIS menaiki bus di perbatasan Suriah-Libanon. Foto/REUTERS


AMMAN - Kelompok ISIS telah kehilangan 95 persen wilayah “kekhalifahan”  lintas batas yang diumumkan tiga tahun lalu di Irak dan Suriah. Hal itu disampaikan koalisi pimpinan Amerika Serikat (AS).

”Sejak koalisi kita terbentuk pada tahun 2014, ISIS telah kehilangan 95 persen wilayah yang pernah dikuasai di Irak dan Suriah,” kata utusan Washington untuk koalisi, Brett McGurk, setelah pertemuan di Yordania.

Tiga tahun lalu, kelompok militan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS) mengumumkan “kekhalifahan” lintas batas di Irak dan Suriah yang seukuran wilayah Inggris. Pengumuman itu telah menarik ribuan militan asing.

Namun beberapa serangan militer, termasuk yang didukung oleh koalisi pimpinan AS, membuat ISIS terus kehilangan sebagian besar wilayah yang pernah dikuasainya.

”Lebih dari 7,5 juta orang sekarang telah dibebaskan dari ISIS,” kata McGurk dalam sebuah pernyataan. ”Kondisi keuangan kelompok tersebut sekarang pada tingkat terendah sampai saat ini.”

Kekalahan ISIS ini sekaligus menjadi masalah baru bagi Barat karena berpacu mencegah para militan asing pulang ke negara mereka untuk melakukan serangan.

McGurk menegaskan bahwa arus kedatangan militan asing ke Suriah telah hampir berhenti.

”Kami meningkatkan kerja sama keamanan perbatasan, keamanan penerbangan, penegakan hukum, sanksi keuangan, pesan balik, dan pembagian data intelijen untuk mencegah ISIS melakukan serangan di tanah air kita,” katanya, seperti dikutip AFP, Jumat (17/11/2017). 



Credit  sindonews.com










Rusia Kembali Veto Resolusi PBB soal Senjata Kimia Suriah


Rusia Kembali Veto Resolusi PBB soal Senjata Kimia Suriah
Ilustrasi DK PBB. (Reuters/Mike Segar)



Jakarta, CB -- Rusia kembali memveto draf resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa yang diajukan Amerika Serikat untuk memperpanjang mandat penyelidikan penggunaan senjata kimia dalam perang di Suriah.

Sebagaimana dilansir Reuters, dengan veto ini, Rusia kembali menggagalkan upaya PBB untuk memperpanjang masa kerja misi yang sudah mengungkap penggunaan gas sarin oleh militer Suriah dalam serangan pada 4 April lalu ini.

Mandat penyelidikan ini digagas oleh PBB dan Organisasi Pencegahan Penggunaan Senjata Kimia (OPCW) di bawah payung Mekanisme Investigasi Gabungan (JIM). Masa kerja JIM habis pada Kamis (16/11).


Agar misi tersebut dapat diperpanjang, resolusi ini harus didukung oleh setidaknya sembilan perwakilan dan tidak boleh diveto oleh lima negara anggota tetap DK PBB, yaitu Amerika Serikat, Perancis, Rusia, Inggris, dan China.


Duta Besar AS untuk PBB, Nikki Haley, mengatakan bahwa negaranya tidak akan berhenti mendesak penyelidikan atas penggunaan senjata kimia di Suriah.

AS dikenal sangat keras dalam menanggapi penggunaan senjata kimia di negara pimpinan Presiden Bashar al-Assad itu.

Setelah Suriah dituding menggunakan senjata kimia dalam serangan di Khan Sheikhoun pada 4 April lalu, AS langsung menyerang pangkalan militer rezim Assad dengan rudal.

Setelah pemungutan suara rampung, Haley pun berkata, "Kami akan melakukannya lagi jika memang harus."

"Rezim Assad harus benar-benar mengetahui, Amerika Serikat tak menerima penggunaan senjata kimia oleh Suriah," katanya.


Menanggapi pernyataan Haley, Duta Besar Rusia untuk PBB, Vassily Nebenzia, mengatakan bahwa draf resolusi yang diajukan AS tak berimbang. Menurutnya, draf itu merupakan upaya Barat untuk merendahkan Rusia.

Rusia sendiri sudah menyusun draf terkait penyelidikan penggunaan senjata kimia ini yang diklaim lebih aman. Menjelang pemungutan suara pada Kamis, Bolivia meminta draf ini juga dipertimbangkan.

Namun, hanya empat anggota yang menyetujui draf itu, sementara tujuh lainnya menolak dan empat abstain.


Dalam kesempatan ini, Nebenzia kembali menekankan bahwa Rusia mendukung pembentukan JIM, tetapi mereka meragukan sejumlah temuan tim itu.

Hingga saat ini, OPCW sudah memverifikasi bahwa dari 27 serangan kimia yang terjadi di Suriah, 25 di antaranya dilakukan oleh pemerintah setempat.

Temuan ini menyulut amarah AS karena Suriah sudah sepakat akan menghancurkan senjata kimia mereka melalui satu kesepakatan bersama Moskow dan Washington.

Namun menurut Rusia sebagai sekutu rezim Presiden Bashar al-Assad, mengatakan bahwa kini sudah hampir tidak ada penggunaan senjata kimia di Suriah.






Credit  cnnindonesia.com







Rusia Luncurkan Pesawat Pembom Supersonik Tu-160 yang Baru Dibikin



Rusia Luncurkan Pesawat Pembom Supersonik Tu-160 yang Baru Dibikin
Prototype pesawat Tu-160M2 terlihat di industri penerbangan di Kazan. Foto/Sputnik/Iskander Asabaev



MOSKOW - Pesawat pembom strategis supersonik Tupolev Tu-160 yang baru dibangun Rusia setelah tahun 1992 diluncurkan dari hanggar. Peluncuran ini sebagai tanda dimulainya produksi pesawat pembom yang oleh NATO dinamai sebagai Blackjack tersebut.

Tu-160 baru, yang dijuluki White Swan di Rusia, muncul di Industri Penerbangan Kazan—sebuah cabang Biro Desain Tupolev yang berbasis di Moskow—pada hari Kamis. Pesawat itu dibangun menggunakan suku cadang yang disimpan sejak era Soviet.

Pesawat pembom terbaru itu akan menjalani uji coba di lapangan, sebelum mengudara secara resmi pada bulan Februari 2018.

Kepala otoritas untuk Penerbangan Jarak Jauh Rusia, Mayor Jenderal Sergey Kobylash, mengatakan bahwa produksi serial Tu-160 yang terhenti sejak 1992  dilanjutkan setelah pesawat tersebut terbukti sesuai dengan kriteria yang ditetapkan.

Produksi serial pesawat pembom kemungkinan akan dimulai pada awal 2020-an, di mana Kementerian Pertahanan berencana untuk membeli setidaknya 50 unit pesawat. Pesawat yang akan diproduksi massal tersebut akan mendapatkan mesin baru yang disempurnakan, termasuk dilengkapi peralatan dengan perangkat keras digital.

”Semua pesawat Tu-160 yang saat ini beroperasi dengan Angkatan Udara Rusia akan dimodernisasi sepenuhnya. Dengan mempertimbangkan laju reproduksi dan tingkat teknologi modern, saya berasumsi bahwa itu akan terjadi pada tahun-tahun mendatang,” kata Kobylash, seperti dikutip dari RIA-Novosti, Jumat (17/11/2017).

Blackjack adalah pesawat tempur terbesar di dunia, dengan berat lepas landas maksimum sekitar 275 ton. Pesawat ini bisa menempuh jarak lebih dari 12.000 kilometer tanpa pengisian ulang bahan bakar.

Pesawat ini pernah menempuh penerbangan sejauh 18.000 kilometer dan menghabiskan lebih dari 24 jam di udara. 





Credit  sindonews.com





Arab Saudi-Cina Perkuat Kerja Sama Bilateral


Xi Jinping
Xi Jinping


CB,BEIJING -- Presiden Cina Xi Jinping ingin memperkuat hubungan bilteral dengan Arab Saudi. Hal tersebut diungkapkan Sekretaris Jendral partai Komunis itu usai berbicara dengan Raja Salman bin Abdulaziz al-Saud melalui sambungan telepon.

Xi Jinping agaknya mengesampingkan konflik yang tengah melanda Arab Saudi. Hal tersebut, Xi mengatakan, tidak akan mempengaruhi niatan Cina untuk memperdalam kerja sama strategis dengan Arab Saudi.

"Cina mendukung upaya untuk melindungi kedaulatan dan mencapai pembangunan yang lebih besar," kata Xi Jinping seperti dilaporkan South China Morning Post, Kamis (16/11).

Raja Salman bersedia memperkuat kerja sama dengan Cina. Dia mengatakan, Cina merupakan mitra penting Arab Saudi di kawasan Teluk. Kerja sama negara komunis dan kerajaan mayoritas Muslim itu akan difokuskan pada bidang energi dan keuangan.

Raja Salman tengah mencari cara untuk meningkatkan penjualan minyak ke Cina. Kerja sama tersebut akan membuat Arab Saudi menjadi salah satu pemasok minyak mentah terbesar ke Cina. Tak hanya memiliki hubungan bilateral dengan Arab, Cina juga memiliki kedekatan dengan Iran.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID