Selasa, 25 Juli 2017

Fakta-fakta Masjid Al-Aqsa, Jejak Nabi Muhammad hingga Pernah Dibakar

Fakta-fakta Masjid Al-Aqsa, Jejak Nabi Muhammad hingga Pernah Dibakar

Situs Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Foto/REUTERS



YERUSALEM - Masjid Al-Aqsa yang berada di situs suci Yerusalem sedang jadi sorotan dunia setelah pasukan keamanan Israel sempat menutup masjid itu untuk pertama kali sejak separuh abad silam. Tindakan Israel dipicu oleh kematian dua polisinya akibat serangan tiga pria bersenjata di situs suci pada 14 Juli 2017.

Israel membuka lagi  membuka lagi masjid itu dua hari kemudian dengan aturan baru. Yakni, pemasangan detektor logam dan CCTV. Aturan baru inilah yang memicu ketegangan lebih lanjut, karena Israel diduga akan mengubah status quo situs masjid suci itu. Lebih dari 900 warga Palestina terluka dalam bentrokan melawan pasukan keamanan Israel untuk memprotes aturan baru di kompleks Masjid Al-Aqsa.

Masjid itu merupakan masjid bersejarah bagi umat Islam yang merupakan kiblat pertama untuk salat umat muslim sebelum kiblat beralih ke Kakbah di Makkah, Arab Saudi. Setidaknya ada delapan fakta tentang Masjid Al-Aqsa yang menarik untuk diketahui. Berikut fakta-fakta tersebut.

1. Bukan Hanya Satu Masjid Saja
Namanya memang abadi sebagai Masjid Al-Aqsa. Namun, di situs itu sebenarnya ada beberapa masjid. Di bangunan sebelah selatan ada masjid yang dikenal sebagai Masjid Qibly—sebutan untuk situs yang paling dekat dengan kiblat. Namun, semua bangunan termasuk kubah di situs itu dianggap sebagai Masjid Al Aqsa atau terkadang disebuat sebagai “Haram Al-Sharif”. Beberapa masjid yang ada di situs suci itu di antaranya  Masjid Buraq, Masjid Marwani dan beberapa masjid lainnya.

2. Diyakini sebagai Tanah Makam
Tidak ada catatan berapa banyak nabi dan sahabat Nabi Muhammad yang dimakamkan di sana. Tapi, dalam sejarahnya, Nabi Sulaiman diyakini dikuburkan di situs suci itu. Nabi Sulaiman diyakini meninggal saat mengawasi pembangunan di situs tersebut dan dimakamkan di sana.

3. Pernah Jadi Tempat Sampah
Pada periode waktu ketika tidak ada orang Yahudi yang diizinkan tinggal di Kota Yerusalem ini, penduduk Romawi yang menguasai wilayah tersebut menggunakan area masjid sebagai tempat pembuangan sampah.

Ketika sahabat Nabi Muhammad, Umar bin Khatab membebaskan Kota Yerusalem, dia membersihkan sampah itu dengan tangan kosongnya. Dia juga mengakhiri pengasingan orang-orang Yahudi yang sudah berlangsung selama berabad-abad. Umar bahkan mengundang 70 keluarga di sebuah desa pengungsi terdekat kembali ke Yerusalem dan diberikan hak untuk tinggal di sana.

4. Tempat Imam Al-Ghazali Menulis Kitab Ihyaa’ Ulumuddin
Salah satu kitab paling terkenal dalam literatur Islam adalah Ihyaa’ Ulumuddin karya ulama besar Islam Abu Hamid Al-Ghazali. Dia adalah orang yang dihormati oleh semua aliran pemikiran karena kemampuannya dalam mendalami ajaran Alquran dan hadits Nabi Muhammad. Apa yang kebanyakan orang tidak tahu adalah bahwa Al-Ghazali pernah untuk sementara waktu tinggal di Masjid Al-Aqsa dan menulis kitab legendaris itu di sana. Sebuah bangunan di Masjid Al-Aqsa pernah ditandai sebagai lokasi kamar lamanya.

5. Jadi Lokasi Pembantaian UmatKetika tentara Salib datang ke Yerusalem, mereka menemukan mayoritas penduduk muslim berada di Masjid Al-Aqsa. Tentara itu kemudian membantai sekitar 70.000 dari mereka dan kemudian mengubah kubah menjadi kapel dan masjid diubah menjadi istana. Orang-orang muslim yang selamat dari pembantaian awal kemudian disalibkan di sebuah di dekat pusat masjid.

6. Kiblat Pertama Salat Umat Islam
Fakta bahwa Masjid Al-Aqsa memang pernah menjadi kiblat pertama bagi umat Islam untuk salat. Namun, oleh Nabi Muhammad yang mendapat petunjuk Allah, kiblat salat pindah menghadap Kakbah yang berdiri di Masjidilharam, Makkah, Arab Saudi.

7. Pernah Dibakar
Pada tahun 1969, seorang zionis asal Australia, Dennis Michael Rochan, membakar Masjid Al-Aqsa. Seluruh dinding, termasuk mimbar yang dikenal sebagai mimbar Salahuddin al-Ayyubi, terbakar.

Pemadaman dilakukan warga muslim secara gotong-royong. Zionis tersebut pernah diadili di pengadilan Israel. Namun, pada akhirnya dia dibebaskan dengan alasan Rochan mengalami gangguan jiwa.

8. Jejak Isra Mikraj Nabi Muhammad 

Bagi kalangan umat Islam, Nabi Muhammad diyakni meninggalkan jejak di Masjid Al-Aqsa saat peristiwa Isra Mikraj atau dikenal sebagai perjalanan Nabi Muhammad dari Masjid Al-Aqsa ke langit dalam waktu semalam. Perintah salat dari Allah untuk umat Islam juga turun saat peristiwa Isra Mikraj Nabi Muhammad dengan menggunakan Buraq.






Credit  sindonews.com


Delapan Hal yang tak Banyak Diketahui Muslim Dunia tentang Al-Aqsha


Masjid Al Aqsha
Masjid Al Aqsha

CB,   YERUSALEM -- Satu-satu tempat di dunia yang selalu menjadi rebutan berbagai bangsa dunia adalah Al Quds, Yerusalem. Di sinilah Komplek Masjid Al-Aqsha, masjid tersuci ketiga milik umat Islam berada.

Sepekan terakhir, Israel dinilai telah membatasi dan berupaya mengambil alih area masjid ini.  Padahal di lokasi inilah Nabi Muhammad SAW memulai perjalanan Isra' Miraj, seperti yang disampaikan Alquran.
Di tanah ini pula perjalanan para Nabi dan manusia-manusia luar biasa yang menjaga keimanan mereka pada Tuhan yang Esa. Selain itu masih banyak cerita lain sejarah Komplek Masjid Al-Aqsa yang tidak banyak diketahui umat Islam. Dilansir dari Palestinow, setidaknya ada delapan cerita terkait Komplek Masjid Al-Aqsha.

1. Area Kompleks Pernah Dibakar oleh Zionis
Pada 1967, Yerusalem lepas dari tangan Muslim untuk kali ketiga dan berada di bawah kendali Israel. Tentara Israel yang menaklukkan area ini, menurunkan bendera Palestina dari area kubah masjid.

Pemimpin Israel menyadari bahwa kontrol terbuka atas masjid Al-Aqsha akan menjadi provokasi langsung bagi dunia Muslim. Mereka menggunakan berbagai cara untuk menenangkan umat Islam dunia tenang dan diam.

Selanjutnya, pada 1969 seorang Zionis Australia bertindak sendiri membakar mimbar Nuruddin Zengi dan Masjid Qibly. Kebakaran menyelimuti seluruh Masjid Qibly. Dunia Muslim terbangun dengan pemandangan dan mimpi buruk gerakan Zionis ini.

Warga Palestina putus asa mencoba memadamkan api semampu mereka. Seluruh umat Islam menundukkan penyesalan dan malu atas peristiwa ini. Sejak saat itu, masjid tersebut telah dibangun kembali dan diperbaharui, namun serangan terhadap situs tersuci ketiga ini terus berlanjut hingga hari ini.

Sementara itu, penggalian Israel atas proyek Kuil Solomon yang merusak pondasi seluruh Masjid. Dan kini, banyak pihak menilai Masjid Al-Aqsha bisa hancur.

2. Kubah Batu atau Dome of The Rock, Dibangun Sangat Sederhana di Era Abdul Malik ibnu Marwan.
Apa yang kita lihat di bangunan Kubah Batu atau Dome of The Rock saat ini sangat berbeda seperti awal berdirinya ketika dibangun oleh Khalifah Ummayyah, Abdul Malik ibnu Marwan. Hanya berbahan kayu dengan penutup dari kuningan, timah atau keramik.

Namun hampir 1000 tahun kemudian pada masa pemerintahan Khalifah Utsmani, Suleiman, lapisan emas khas ditambahkan ke kubah bersama ubin ciri khas Utsmani, dan ke fasad/ornamen bangunan.


Masjid Al Aqsha
Masjid Al Aqsha

3. Memiliki Mimbar Legendaris

Namanya Nurruddin Zengi, salah satu pahlawan terbesar dalam sejarah Islam. Masjid Al-Aqsha memiliki mimbar khusus yang dibangun, setelah komplek masjid ini direbut kembali dari Tentara Salib. Mimbar ini tidak hanya cantik, tapi dibuat tanpa menggunakan satu paku pun atau menggunakan lem.

Sayangnya Nooruddin Zengi tidak sempat melihat kemenangan yang diraihnya. Namun anak didiknya Salahuddin memenuhi harapan gurunya, dan setelah membebaskan Yerusalem untuk kedua kalinya dalam sejarah Islam, dipasang mimbar tersebut.

4. Komplek Masjid Al-Aqsha ini Menjadi Tempat Eksekusi Ketika Tentara Salib Berkuasa
Ketika Tentara Salib pertama membawa Yerusalem, mereka menemukan mayoritas penduduk Muslim dikurung di masjid Al-Aqsha. Mereka membantai sekitar 70 ribu dari mereka dan kemudian mengubah Masjid Qibly menjadi istana, Dome of the Rock menjadi sebuah kapel, dan ruang bawah tanah menjadi stabil.

Muslim yang selamat dari pembantaian awal kemudian disalibkan di sebuah salib besar yang ditempatkan di dekat pusat masjid. Inilah satu-satunya salib yang dipecahkan oleh Salahuddin. Dasar salib masih bisa dilihat di sana hari ini.

5. Al Ghazali Tinggal dan Menyelesaikan Karya Monumentalnya di Komplek Masjid Al-Aqsha
Salah satu buku paling terkenal dalam literatur Islam monumental adalah Ihyaa Ulum Al-Din karya Ulama besar Islam Abu Hamid Al-Ghazali. Dia adalah orang yang dihormati oleh semua aliran pemikiran karena kemampuannya terjun ke kedalaman jiwa manusia sambil tetap berlabuh pada ajaran Alquran dan Nabi.

Kebanyakan orang tidak tahu bahwa Imam Al-Ghazali, memilih tinggal untuk sementara waktu, di Masjid Al-Aqsha dan menulis buku sementara di sana. Sebuah bangunan di masjid menandai lokasi kamar lamanya.


Masjid Al Aqsha

6. Kompleks Masjid Al Aqsha Pernah Menjadi Tempat Pembuangan Sampah

Pada waktu periode warga Yahudi di larang tinggal di kota ini oleh Romawi. Bangsa Romawi menggunakan area masjid sebagai tempat pembuangan sampah. Ketika Umar membebaskan kota, dia membersihkan sampah itu dengan tangannya yang kosong.

Umar juga mengakhiri pengasingan orang-orang Yahudi yang berabad-abad oleh Romawi. Umar mengundang 70 keluarga sebuah desa pengungsi terdekat kembali ke Yerusalem dan memberi mereka hak untuk kembali setelah berabad-abad di pengasingan.

7. Tanah Pemakaman Para Nabi
Tidak ada catatan pasti berapa banyak Nabi dan para sahabat Nabi dimakamkan di sana. Namun pasti jumlahnya banyak. Seperti Nabi Sulaiman mungkin dikuburkan di sana karena kita tahu bahwa seorang Nabi selalu dikuburkan di tempat dia meninggal, dan melakukan lindung nilai saat mengawasi pembangunan bangunan sebelumnya dalam beberapa tradisi.

8. Komplek Masjid Al-Aqsha sebenarnya Memiliki Lebih dari Satu Masjid
Sebetulnya ada banyak masjid di area situs yang kita kenal sebagai Masjid Al Aqsha ini. Masjid Al-Aqsa sebagai bangunan di sudut paling selatan Masjid. Sebenarnya, di situ pula berada Masjid Qibly. Disebut demikian karena itu adalah yang paling dekat dengan kiblat.

Dan seluruh area gunung adalah bagian Masjid Al-Aqsha dan kerap disebut Haram Al-Sharif untuk mencegah kebingungan. Tapi ada masjid lain yang ada di situs ini, seperti Masjid Marwani dan masjid yang terhubung dengan kejadian historis tunggangan Nabi Muhammad saat Isra dan Miraj, yang disebut Masjid Buraq.





Credit  republika.co.id

Pangeran Saudi Serukan Perjuangan untuk Bebaskan Al-Aqsa


Pangeran Saudi Serukan Perjuangan untuk Bebaskan Al-Aqsa
Pangeran Abdulaziz Bin Fahd menyerukan umat Islam untuk berjuang membebaskan Masjid al-Aqsa dari tangan Israel. Foto/Istimewa


RIYADH - Putra almarhum Raja Saudi Fahd Bin Abdulaziz, Abdulaziz Bin Fahd, meminta umat Islam dan bangsa Arab untuk berdiri dalam solidaritas terhadap apa yang terjadi di al-Aqsa. Hal itu diungkapkannya dalam cuitannya di lini masa Twitter

"Setiap Muslim berkewajiban untuk mendukung saudara-saudara kita di Palestina dan Masjid Al-Aqsa yang Suci, semua orang sesuai dengan kemampuan mereka," cuitnya.

"Hai bangsawan Muhammad, tunjukkan siapa dirimu. Mengabaikan al-Aqsa akan menjadi aib dan Tuhan akan meminta pertanggungjawaban kita," serunya lagi seperti dikutip dari Middle East Monitor, Selasa (25/7/2017).

Ia pun mengajak umat Islam untuk turut berjuang membebaskan Masjid al-Aqsa dari tangan Israel.

"Hai bangsa Muhammad dan Allah, masjid suci ketiga di tawan penjahat, tidakkah ada orang bijak di antara kita? Mari kita pergi dan berjuang, kita akan menang dan menyelamatkannya, atau kita gagal tapi akan dimaafkan oleh Tuhan kita," serunya.

Pada bagian lain, Abdulaziz juga mengunggah video tentang ayahnya saat berkunjung ke Gedung Putih. Ia menekankan pentingnya menemukan solusi yang tepat untuk masalah Palestina dan memberi kemerdekaan kepada orang-orang Palestina.

Pasukan keamana Israel menutup Masjid Al-Aqsa setelah dua polisi Israel tewas dalam serangan pria bersenjata di kompleks situs suci itu pada 14 Juli 2017. Dua hari kemudian, Israel membuka masjid dengan memasang detektor logam yang memicu kemarahan warga muslim Palestina.

Pemasangan detektor logam itu telah memicu demo besar-besaran yang berujung pada konfrontasi antara warga Palestina dan pasukan Israel. Total lebih dari 900 warga Palestina terluka akibat tindakan keras pasukan Israel di kompleks masjid suci selama beberapa hari terakhir. 





Credit  sindonews.com






Situasi Al-Aqsa Terus Memanas, Liga Arab Tebar Ancaman pada Israel



Situasi Al-Aqsa Terus Memanas, Liga Arab Tebar Ancaman pada Israel
Liga Arab memperingatkan Israel untuk tidak melewati garis merah dalam konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung di kota suci Yerusalem. Foto/Reuters


RIYADH - Liga Arab memperingatkan Israel untuk tidak melewati "garis merah" dalam konflik Israel-Palestina yang sedang berlangsung di kota suci Yerusalem. Liga Arab menyatakan, jika Israel melewati garis tersebut, maka Israel telah mencari gara-gara dengan seluruh negara Arab dan Muslim.

"Pemerintah Israel bermain dengan api dan mempertaruhkan krisis besar dengan dunia Arab dan Islam," kata Sekretaris Jenderal Liga Arab Ahmed Aboul Gheit dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Russia Today pada Senin (24/7).

"Yerusalem adalah garis merah yang tidak akan dibiarkan oleh Muslim dan Arab untuk dilewati, dan apa yang terjadi hari ini adalah upaya untuk menerapkan sebuah realitas baru di kota suci," sambungnya.

Dia juga meminta Israel untuk tidak memperdalam konflik tersebut dan mendesak masyarakat internasional untuk mewajibkan pemerintah Israel untuk mempertahankan status quo di wilayah tersebut. 

"Karena kebijakannya saat ini "melukai perasaan" seluruh dunia Muslim, tidak hanya orang-orang Palestina," ungkapnya.

Sementara itu, sebelumnya Israel mengatakan tidak akan mencopot detektor logam yang di pasang di Masjid al-Aqsa. Pemasangan detektor logam ini merupakan pemicu bentrokan berdarah dengan warga Palestina.

"Detektor logam akan tetap dipasang. Pembunuh tidak akan pernah memberitahu kita bagaimana untuk mencari para pembunuh. Jika orang Palestina tidak mau masuk masjid, maka biarlah mereka tidak masuk masjid," kata Menteri Pembangunan Daerah Israel, Tzachi Hanegbi.




Credit  sindonews.com





Israel Berada di Ambang Pertempuran dengan Dunia Muslim


Israel Berada di Ambang Pertempuran dengan Dunia Muslim
Mantan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni, mengatakan, ia khawatir Israel berada di ambang pertempuran dengan dunia Muslim. Foto/Istimewa


TEL AVIV - Mantan Menteri Luar Negeri Israel Tzipi Livni, mengatakan, ia khawatir Israel berada di ambang pertempuran dengan dunia Muslim. Pernyataan Livni muncul di tengah ketegangan terbaru antara Israel dan Palestina di komplek al-Aqsa, yang memancing kecaman serius dari dunia Muslim.

"Israel satu langkah menjauh untuk mengubah konfliknya melawan orang-orang Palestina, dan menjadi peristiwa negara Muslim melawan negara Israel," kata Livni dalam sebuah wawancara dengan media Israel.

Livini, seperti dilansir Spunnik pada Senin (24/7), kemudian mengatakan, ia yakin pemerintahan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu harus bersikap tegas dan mencegah agar skenario semacam itu tidak muncul.

Menurut data Bulan Sabit Merah Palestina, lebih dari 900 warga Palestina telah terluka akibat tindakan keras pasukan Israel dalam 10 hari terakhir di kompleks Masjid al-Aqsa.

Rumah sakit di Palestina yang sudah kewalahan menampung pasien, khawatir akan terus kebanjiran pasien korban luka dan jiwa, jika ketegangan terus terjadi di kompleks situs suci di Yerusalem Timur tersebut.

Bentrokan antara warga Palestina dengan pasukan Israel dipicu penutupan kompleks Masjid Al-Aqsa oleh pasukan keamanan Israel, setelah tiga penyerang bersenjata menewaskan dua polisi Israel. 

Pihak keamanan Israel membuka kompleks masjid itu dua hari kemudian, namun dengan memasang detektor logam di pintu masuk kompleks situs suci. Kebijakan tersebut membuat bentrokan terus berlanjut.



Credit  sindonews.com





Israel ganti detektor logam di Aqsa dengan alat "pengawas pintar"



 
Israel ganti detektor logam di Aqsa dengan alat
Arsip Foto. Warga Palestina berjalan melalui pos pemeriksaan Israel Qalandia untuk mengikuti solat Jumat di bulan puasa Ramadhan di mesjid al-Aqsa Yerusalem, di dekat kota Ramallah Tepi Barat, Jumat (2/6/2017). (REUTERS/Mohamad Torokman)


Yerusalem (CB) - Israel memutuskan pada Selasa untuk membongkar pelacak logam yang terpasang di pintu masuk kompleks masjid Al Aqsa di Kota Tua Yerusalem dan menggantinya dengan alat pengawas pintar menurut pernyataan Kabinet.

Israel memasang pelacak logam pada titik-titik masuk kawasan masjid al-Aqsa di Yerusalem, setelah dua polisinya ditembak mati pada 14 Juli dan pemasangan alat tersebut memicu bentrokan paling berdarah antara Israel dan Palestina dalam beberapa tahun belakangan ini.

Peningkatan ketegangan dan kematian tiga warga Israel serta empat warga Palestina dalam kekerasan pada Jumat dan Sabtu memicu kekhawatiran dunia, dan mendorong Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa mengadakan pertemuan guna mencari cara meredakan situasi di Yerusalem.

Kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu memutuskan untuk membongkar pelacak logam di gerbang masuk setelah pertemuan yang berlangsung beberapa jam dalam sidang yang digelar untuk kedua kalinya pada Senin, setelah sidang pertama sehari sebelumnya terhenti.

Pernyataan mengenai pembongkaran pintu berpelacak logam itu dikeluarkan setelah forum para menteri senior menyimpulkan hasil pertemuannya dengan menyatakan bahwa mereka telah memutuskan untuk bertindak atas rekomendasi dari badan keamanan dan mengganti pelacak logam dengan alat pengawas pintar.

Reuters menyaksikan bahwa di Kota Tua para pekerja sedang memasang tiang logam di beberapa jalan batu untuk memasang kamera TV sirkuit tertutup (CCTV). Media Israel mewartakan bahwa pemerintah berencana berinvestasi pada sistem kamera yang canggih.

Menurut pernyataan kabinet tersebut, pemerintah sudah mengalokasikan 100 juta shekel (sekitar 28 juta dolar AS) untuk pengadaan peralatan dan pengerahan polisi tambahan.

Keputusan pada Selasa untuk mengganti pelacak logam tersebut datang setelah Netanyahu sebelumnya tidak menyerah pada tekanan Palestina, dengan mengatakan pada Minggu bahwa perangkat tersebut akan tetap terpasang.

Namun saat kekerasan meningkat di daerah Yerusalem, Presiden Palestina Mahmoud Abbas memerintahkan penghentian semua hubungan resmi dengan Israel, dan kritik internasional terus datang menekan Israel.

Netanyahu makin terdesak menyusul insiden penembakan mematikan di kedutaan Israel di Yordania pada Minggu, ketika seorang petugas keamanan Israel diserang dan menembak mati dua warga Yordania.

Yordania adalah penjaga kompleks Haram Al Syarif di Yerusalem, yang pengikut Yahudi anggap sebagai sisa dari dua kuil kuno mereka dan termasuk area Yerusalem Timur yang direbut Israel dalam perang 1967 dan dicaplok sebagai ibu kotanya dalam langkah yang tidak diakui secara internasional, demikian menurut warta kantor berita Reuters. 


Credit  antaranews.com


Israel cabut detektor logam di pintu masuk Masjid Al-Aqsa




Israel cabut detektor logam di pintu masuk Masjid Al-Aqsa
Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. (REUTERS/Baz Ratner)

Yerusalem (CB) - Israel hari ini memutuskan mencabut detektor logam yang dipasangnya di pintu masuk-pintu masuk Masjid Al-Aqsa di sektor Kota Tua, Yerusalem.

Israel mengganti detektor logam itu dengan peralatan pengawasan yang tidak begitu mencolok, kata kabinet Israel seperti dikutip Reuters.

Kabinet Perdana Menteri Benjamin Netanyahu telah menggelar pemungutan suara yang mendukung pencabutan detektor logam setelah rapat berlangsung beberapa jam. Rapat ini dilanjutkan Senin kemarin setelah dihentikan sehari sebelumnya.

Ketegangan menyebar cepat sejak Israel memasang detektor logam di pintu masuk Masjid Al-Aqsa di Yerusalem setelah dua polisi Israel ditembak mati orang-orang bersenjata di sana pada 14 Juli.


Credit  antaranews.com








Krisis Al-Aqsa meluas ke Yordania, staf Kedubes Israel dipulangkan



Krisis Al-Aqsa meluas ke Yordania, staf Kedubes Israel dipulangkan
Aparat keamanan Israel menahan pria Palestina setelah terjadi bentrokan di luar Kota tua Yerusalem, Jumat (21/7/2017). (REUTERS/Ammar Awad/djo/17)


Yerusalem/Aman (CB) - Staf kedutaan besar Israel di Yordania, termasuk seorang pengawal yang terlibat dalam insiden penembakan di mana dua warga Yordania terbunuh, kembali ke Israel dari Amman, Senin waktu setempat, kata seorang pejabat kantor perdana menteri Israel seperti dikutip Reuters.

Insiden penembakan fatal yang terjadi Minggu pekan lalu itu menjadi ujian atas hubungan yang sudah mendidih antara Israel dan Yordania yang merupakan salah satu dari hanya dua negara Arab yang menjalin hubungan diplomatik dengan Israel.

Yordania ingin menanyai si pengawal Israel yang terluka, tetapi Israel menyatakan si pengawal memiliki kekebalan diplomatik sehingga bisa dipulangkan.

Pengawal itu menembak mati seorang Yordania yang menusuknya di Amman dalam insiden yang terjadi Minggu. Seorang saksi mata Yordania juga terbunuh dalam insiden itu.

Kementerian luar negeri Israel menyatakan pengawal itu bertindak sebagai upaya bela diri saat menembak penyerangnya yang bekerja di staf kedutaan besar Israel. Warga Yordania ini berusia 16 tahun dan tak punya kaitan dengan organisasi militan.

Seorang saksi kemudian muncul dan juga terbunuh dari insiden itu.

Media Israel menyatakan sang pengawal bersembunyi di gedung kedutaan besar Israel bersama dengan duta besar dan staf kedutaan besar Israel lainnya saat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengirimkan utusan ke Yordania untuk meredakan ketegangan dengan Yordania.

"Kepulangan para utusan menjadi mungkin terjadi berkat hubungan erat yang terjalin terakhir ini antara Israel dan Yordania," kata kantor perdana menteri Israel.

Presiden Donald Trump segera mengirimkan utusan Timur Tengahnya, Jason Greenblatt,yang tiba di Israel untuk menggelar pertemuan Senin waktu setempat yang dilanjutkan berkunjung ke Yordania untuk membahas proses perdamaian Timur Tengah.

Israel menyensor laporan media mengenai insiden penembakan di kedubesnya di Yordania itu demi melindungi para diplomat yang bertugas di sana dari tindakan balas dendam.

Hubungan Israel-Yordania sudah memanas sejak Israel memasang detektor logal di pintu masuk Masjid Al-Aqsa di Yerusalem setelah dua polisi ditembak mati orang orang-orang bersenjata 14 Juli lalu, demikian Reuters.



Credit  antaranews.com


Jordania desak Israel hentikan langkah keamanan di Masjid Al-Aqsha


Jordania desak Israel hentikan langkah keamanan di Masjid Al-Aqsha
Kompleks Al Aqsa atau Haram Al Sharif, yang meliputi Masjid al-Aqsa dan Dome of the Rock atau Masjid Kubah Batu dengan kubah emasnya, di Yerusalem Timur terlihat dari Bukit Zaitun. (ANTARA News/Maryati)

Amman, Jordania (ANTARA News) - Dalam percakapan telepon dengan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu, Raja Jordania Abdullah II pada Senin (24/7) mendesak Israel agar menghentikan semua langkah keamanan di Kompleks Masjid Al-Aqsha.

Raja Abdullah mengatakan langkah segera mesti dilakukan guna memulihkan kestabilan di tempat suci tersebut dan mengakhiri ketegangan yang berlanjut, demikian laporan Xinhua, Selasa pagi.

Ia menekankan perlunya untuk menghentikan semua langkah keamanan yang dilakukan oleh Israel.

Israel telah memasang mesin pendeteksi logam dan kamera di pintu masuk ke Kompleks Masjid Al-Aqsha, yang dikenal oleh umat Yahudi sebagai Bukit Kenisah, sejak 14 Juli, setelah peristiwa penembakan saat tiga orang Arab Israel menembak dua polisi Yahudi di tempat itu, sebelum mereka tewas.

Israel juga telah membatasi akses ke Masjid tersebut untuk orang Muslim Palestina "guna mencegah kerusuhan lebih jauh".

Tapi tindakan Israel itu telah membuat marah orang Palestina dan umat Muslim di seluruh dunia, yang menganggap tindakan tersebut sebagai upaya Israel untuk merebut kekuasaan atas kompleks itu, tempat suci ketiga umat Muslim setelah Makkah dan Madinah dan tempat suci buat umat Yahudi.

Bentrokan yang terjadi setiap hari telah berkecamuk antara orang Palestina dan personel keamanan Israel sejak pemasangan detektor tersebut. Pekan lalu, lima orang Palestina tewas.

Raja Abdullah mengatakan penting untuk menyepakati langkah guna mencegah setiap peningkatan pada masa depan, dan menegaskan perlunya untuk menghormati status hukum dan sejarah Masjid Al-Aqsha.

Israel telah merebut kendali atas Jerusalem Timur dalam Perang 1967, tapi kompleks masjid itu telah dikelola oleh lembaga agama Jordania yang diawasi oleh Pemerintah Jordania.

Sementara itu, Departemen Keamanan Masyarakat Jordania mengatakan penyelidikan sedang dilakukan mengenai penembakan di satu gedung di dekat Kedutaan Besar Israel di Ibu Kota Jordania, Amman, pada Ahad (23/7), sehingga menewaskan dua warga negara Jordania dan melukai seorang penjaga Israel.

Jordania berkeras untuk menginterogasi penjaga Israel tersebut, tapi tuntutan itu ditolak oleh Israel.




Credit  antaranews.com




Utusan Donald Trump ke Yordania bahas krisis Al-Aqsa


Utusan Donald Trump ke Yordania bahas krisis Al-Aqsa
Presiden Amerika Serikat Donald Trump. (REUTERS/Yuri Gripas)


Washington (CB) - Utusan Khusus Presiden Amerika Serikat Donald Trump untuk Timur Tengah, Jason Greenblatt, menuju Yordania untuk membahas proses perdamaian Timur Tengah menyusul krisis Masjid Al-Aqsa setelah bertemu dengan Israel, kata seorang pejabat senior pemerintah seperti dikutip Reuters.

Jason Greenblatt tiba di Israel Senin sore waktu setempat.

Menyusul pertemuan dengan Duta Besar David Friedman dan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu, Greenblatt mengunjungi Amman, Yordania, untuk pembahasan tambahan, kata sang pejabat.




Credit  antaranews.com


PBB ingatkan marabahaya jika tak ada solusi krisis Al-Aqsa

PBB ingatkan marabahaya jika tak ada solusi krisis Al-Aqsa
Seorang pria muslim berdoa saat salat Jumat di Dome of the Rock di Kota Tua Yerusalem, Jumat (16/6/2017). (REUTERS/Ammar Awad)

PBB (CB) - Utusan PBB untuk Timur Tengah Nickolay Mladenov memperingatkan bahwa solusi diperlukan hadir sebelum Jumat pekan ini untuk krisis masjid Al-Aqsa di Yerusalem yang mengancam timbulnya "bahaya malapetaka yang jauh di luar tembok Kota Tua".

"Adalah luar biasa penting jika solusi untuk krisis sekarang ini ditemukan paling lambat Jumat," kata dia kepada wartawan setelah briefing tertutup Dewan Keamanan PBB.

"Bahaya di lapangan akan meluas jika kita menempuh siklus salat Jumat lainnya tanpa resolusi untuk krisis yang saat ini terjadi."

Ketegangan meningkat sejak Israel memasang detektor logam pada pintu masuk Masjid Al-Aqsa di Yerusalem setelah dua polisi Israel ditembak mati oleh orang-prang bersenjata di sana 14 Juli lalu, demikian Reuters.




Credit antaranews.com





Berbalik 180 derajat dengan dunia, Mesir akan terus blokade Qatar



Berbalik 180 derajat dengan dunia, Mesir akan terus blokade Qatar
Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. (The Egyptian Presidency/Handout via REUTERS )


Kairo (CB) - Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi menyatakan bahwa pemerintah Mesir akan terus mempertahankan blokade terhadap Qatar oleh empat negara Arab setelah negara itu dituduh mendukung terorisme. Sikap Sisi ini merupakan pembangkangan terhadap upaya internasional dalam mengakhiri krisis diplomatik Qatar.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan diplomatik dan perdagangan dengan Qatar pada Juni setelah menuding Qatar menyokong militan islamis. Ini adalah krisis diplomatik terburuk di antara negara Arab dalam beberapa tahun belakangan.  Qatar membantah semua tuduhan itu.

"Mesir akan kukuh kepada keputusannya dan tidak akan mundur dari persoalan ini," kata Sisi dalam konferensi pemuda di Iskandariyah.

Emir Qatar Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, Jumat pekan lalu, menyatakan bahwa dia siap untuk dialog, namun solusi apa pun harus menghormati kedaulatan Qatar. Kuwait telah berupaya menjadi penengah, sedangkan AS dan Jerman mendesak segera diadakan dialog.

Presiden Turki Tayyip Erdogan telah meninggalkan Qatar kemarin setelah dua hari berada di Teluk untuk berupaya menengahi sengketa ini, namun tidak terlihat ada kemajuan yang dicapai Turki.

Keempat negara Arab menginginkan Qatar menjauhi musuh utama mereka, Iran, lalu menutup pangkalan militer Turki, dan membredel stasiun televisi Al Jazeera yang dianggap mereka sangat penting sebelum mereka berbaikan.

Turki dan Qatar adalah penyokong gerakan Ikhwanul Muslimin yang telah mengubah penguasa dunia Arab, demikian Reuters.



Credit  antaranews.com


Saudi cs tambah daftar hitam pendukung Qatar

 
Saudi cs tambah daftar hitam pendukung Qatar
Peta sejumlah negara kawasan Jazirah Arab. (Repro: World Atlas)


Dubai (CB) - Arab Saudi, Mesir, Uni Emirat Arab dan Bahrain menambahkan sembilan entitas dan sembilan orang ke dalam daftar larangan mereka karena diduga memiliki hubungan dengan Qatar terkait terorisme, menurut laporan kantor berita pemerintah Saudi SPA.

Keempat negara Arab tersebut, yang mengisolasi Qatar dengan memutus semua hubungan diplomatik dan transportasi awal Juni silam, telah menempatkan puluhan tokoh yang terkait dengan negara tersebut dalam daftar hitam.

"Pendatang baru" dalam daftar larangan tersebut mencakup entitas dari Libya dan Yaman dan orang-orang dari Qatar, Yaman dan Kuwait yang dianggap memiliki hubungan langsung dan tidak langsung dengan otoritas Qatar, SPA melaporkan.

Negara-negara tersebut menuduh beberapa individu berperan mengumpulkan dana untuk mendukung jihadis Nusra Front dan kelompok milisi lainnya di Suriah, lapor SPA, sementara yang lainnya disebut memiliki andil dan mendukung Al Qaeda, demikian seperti dikutip dari Reuters.





Credit  antaranews.com



Erdogan kunjungi Teluk untuk redakan sengketa Qatar


Erdogan kunjungi Teluk untuk redakan sengketa Qatar
Presiden Turki Tayyip Erdogan (REUTERS/Umit Bektas)


Dubai (CB) - Presiden Turki Tayyip Erdogan melakukan perjalanan ke Arab Saudi dan Kuwait pada Minggu, kata kantor berita resmi negara Teluk, sebagai bagian dari lawatan diplomatik untuk menyelesaikan perselisihan Arab dengan sekutu Ankara, Qatar.

Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Bahrain dan Mesir memutuskan hubungan dan memberlakukan sanksi terhadap Qatar pada bulan lalu dan menuduhnya mendukung terorisme, namun Doha membantah tuduhan tersebut.

Negara pemboikot ingin Qatar menutup pangkalan Turki, mengekang hubungan dengan musuh mereka, Iran, dan menutup televisi Al Jazeera. Kuwait berusaha menengahi kemelut itu.

Raja Saudi Salman dan Erdogan membahas "upaya memerangi terorisme dan sumber pendanaannya", kata kantor berita Saudi tanpa menjelaskan lebih jauh.

Erdogan tiba di Kuwait pada malam hari dan dijadwalkan untuk mengunjungi Qatar untuk menyelesaikan perjalanan dua hari tersebut.

Berdasarkan atas kesepakatan 2014, Ankara mempertahankan sebuah pangkalan militer di Qatar yang pada akhirnya akan menampung 1.000 tentara.

Kedua negara itu juga menjaga hubungan ideologis, karena partai Erdogan memiliki akar Islam dan Doha adalah pendukung utama Ikhwanul Muslimin, yang oleh lawan-lawannya dari Arab dianggap sebagai organisasi teroris.

Uni Emirat Arab, satu dari empat negara Arab yang menjatuhkan sanksi kepada Qatar, mengatakan Doha perlu mengubah kebijakannya sebelum dialog bisa berlangsung.

Menteri Luar Negeri UEA Anwar Gargash mengatakan sebuah seruan untuk dialog oleh emir Qatar Sheikh Tamin bin Hamad disambut baik, tapi hanya bisa terjadi setelah Doha melakukan perubahan.

"Dialog itu perlu dan dibutuhkan tapi tulang punggungnya adalah harus dilakukan perubahan," kata Gargash di akun Twitter-nya.

Dia mengungkapkan kekecewaannya dengan pidato Sheikh Tamim pada Jumat. Pidato pertama yang diberikan emir sejak dimulainya krisis.

"Saya berharap bahwa pidato Sheikh Tamim akan menjadi sebuah inisiatif untuk perubahan," kata Gargash.

Qatar sebelumnya mengatakan bahwa lebih banyak prajurit Turki tiba di sebuah pangkalan militer di Doha setelah Ankara mempercepat Undang-undang bulan lalu untuk mengirimkan lebih banyak tentara ke negara itu.

Pelatihan berlangsung sejak 19 Juni. Pangkalan di Qatar menampung tentara Turki di bawah sebuah kesepakatan yang ditandatangani pada 2014.

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Qatar Sheikh Mohammed bin Abdulrahman al-Thani menuding negara-negara tetangganya melakukan "agresi yang tampak jelas" terhadap negaranya.

Menlu Sheikh Mohammed mengatakan tuduhan-tuduhan yang disebut oleh Arab Saudi, Bahrain, Uni Emirat Arab dan Mesir dengan memutus hubungan diplomatik dan transpor sebulan lalu "jelas dirancang untuk menciptakan perasaan benci Qatar di Barat".

Pertikaian Qatar dengan negara tetangganya di Teluk memunculkan kecemasan di antara para sekutu Barat yang melihat dinasti berkuasa di kawasan itu sebagai mitra dalam bidang energi dan pertahanan.

Qatar menanam modal dalam jumlah besar dalam pembangunan prasarana dan tetap memelihara kerja sama diplomatik erat dengan Amerika Serikat atas perang di Suriah, demikian Reuters.



Credit  antaranews.com




Jet tempur China cegat pesawat mata-mata AS


Jet tempur China cegat pesawat mata-mata AS
Pesawat tempur J-10 milik China. (REUTERS/China Daily)


Washington (CB) - Dua jet tempur China mencegat sebuah pesawat mata-mata Angkatan Laut Amerika Serikat di atas Laut China Timur akhir pekan lalu. Salah satu jet tempur itu bahkan terbang hanya 91 meter dari pesawat pengamatan AS itu, kata para pejabat AS seperti dikutip Reuters.

Para pejabat yang meminta namanya tak disebutkan mengatakan dari laporan awal menunjukkan salah satu jet tempur J-10 China itu terbang sangat dekat dengan pesawat mata-mata AS EP-3, Minggu pekan lalu, sehingga memaksa pesawat AS mengubah arah terbangnya.

Salah satu jet tempur China itu dipersenjatai lengkap, sedangkan pencegatan terjadi sekitar 148 km dari Kota Qingdao, China.

Pentagon mengakui pencegatan itu tidak aman, namun secara umum interaksinya berlangsung aman.

Insiden pencegatan seperti terjadi Minggu itu sudah biasa terjadi.

Salah satunya Mei silam ketika dia pesawat SU-30 China mencegat sebuah pesawat AS yang dirancang untuk mendeteksi radiasi saat terbang di perairan internasional di atas Laut China Timur.

China mengawasi ketat setiap aktivitas militer AS di sekitar garis pantainya.






Credit  antaranews.com



Senin, 24 Juli 2017

Situs Purba Terpendam di Garut, Lebih Besar dari Gunung Padang?


CB, Garut - Setelah gunung diduga piramida kuno menghebohkan pada beberapa tahun lalu, perhatian kalangan peneliti purbakala kembali tertuju ke Kabupaten Garut, Jawa Barat. Bahkan, sebuah tim arkeolog telah menyambangi lokasi situs purbakala atau peninggalan megalitikum atau mirip situs Gunung Padang, Cianjur, Jawa Barat, yang ditemukan di Desa Margalaksana, Kecamatan Bungbulang, Garut.

Terkait hal itu, Wakil Bupati (Wabup) Helmi Budiman mengatakan, Pemerintah Kabupaten Garut, segera mengkaji penemuan situs purbakala atau peninggalan megalitikum di Desa Margalaksana, Kecamatan Bungbulang tersebut.

"Memang kita telah mendapatkan laporan warga adanya situs itu, kita pun sudah menindaklanjuti dengan mengirimkan tim ahli ke lapangan," ucap dia saat ditemui usai peresmian Pesantren Lembaga Pemasyarakatan Garut, Jumat sore, 21 Juli 2017.

Menurut Helmi, adanya penemuan situs purbakala tersebut mesti dibarengi hasil penelitian lapangan. Apalagi, data awal mengenai situs yang konon lebih besar dari Gunung Padang, Cianjur, itu masih terbilang minim.

"Kita perlu teliti terlebih dahulu, kita sudah kirimkan tim dan kita imbau kepada warga, awas banyak spekulan yang membeli tanah itu, karena itu sangat bernilai," ujar dia.

Saat ditanya apakah nantinya kawasan itu akan dijadikan kawasan cagar budaya, Helmi mengatakan masih menunggu hasil kajian dan penelitian dari lapangan.


"Makanya saya butuh masukan dari ahli, apakah nanti jadi cagar budaya atau apa? Yang jelas butuh kajian, makanya saat dikaji batunya jangan ada yang rusak, pelihara dulu jangan dijual," tutur Wabup Garut.


Belum lama ini, masyarakat Desa Margalaksana, Kecamatan Bungbulang, Garut, menemukan kompleks bebatuan mirip situs Gunung Padang, Cianjur. Berdasarkan kajian awal tim Masyarakat Arkeologi Indonesia (MARI) yang telah meneliti di kawasan itu, batuan bersusun tersebut diprediksi berusia 3.000 tahun sebelum Masehi (SM).

Komplek Batu Raden biasa masyarakat setempat memanggil kawasan itu, berpotensi menjadi penemuan situs purbakala atau peninggalan megalitikum terbesar mengalahkan situs Gunung Padang yang memiliki luas bagian permukaan sekitar 900 meter persegi.





Credit  Liputan6.com




Garut Segera Kaji Temuan Situs Batu Purbakala

Ilustrasi
Ilustrasi

CB, BANDUNG -- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, segera melakukan kajian terkait dugaan situs batu peninggalan zaman purbakala yang ditemukan di Desa Margalaksana, Kecamatan Bungbulang, Garut, untuk mengetahui kebenaran silsilah sejarahnya.

"Kita telah mendapatkan laporan warga adanya situs itu, kita pun sudah menindaklanjuti dengan mengirimkan tim ahli ke lapangan," kata Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman kepada wartawan di Garut, Jumat (21/7).

Ia menuturkan, batu yang ditemukan warga tersebut masih dalam tahap penelitian di lapangan, untuk hasil sementaranya belum dapat dipastikan sebagai situs.

Termasuk informasi yang berkembang lebih besar daripada situs Gunung Padang, Kabupaten Cianjur, kata Helmi, perlu ada tindak lanjut kajian untuk memastikannya. "Perlu teliti terlebih dahulu, kita sudah kirimkan tim," katanya.

Terkait akan dijadikan cagar budaya, Helmi menyatakan belum dapat menentukan, karena masih menunggu hasil penelitian. Pemerintah daerah, kata Helmi, membutuhkan masukan dari para ahli hasil penelitiannya untuk melindungi benda yang diduga peninggalan zaman purbakala itu. "Saya butuh masukan dari ahli, apakah nanti jadi cagar budaya atau apa, yang jelas butuh kajian," katanya.

Ia mengimbau masyarakat untuk tidak mudah tergiur adanya pihak yang ingin membeli tanah di kawasan penemuan situs batu tersebut.

Helmi juga mengimbau masyarakat untuk menjaga dan memelihara batu tersebut agar tidak rusak apalagi hilang atau dijual.
"Batunya jangan ada yang rusak, pelihara dulu jangan dijual," katanya.

Sebelumnya warga menemukan batuan berbentuk balok di Desa Margalaksana yang tersusun rapih membentuk dinding dengan ketinggian sekitar 50 meter dan panjang bentangan sekitar satu kilometer lebih. Selain bebatuan berbentuk balok, pancang dan tiang berbagai ukuran, ditemukan juga batu bundar bersusun yang disebut batu susun.




Credit  REPUBLIKA.CO.ID




Sedimen Gua Laut Sumatra Ungkap Catatan Tsunami Purba



[Ilustrasi] Wisatawan mengunjungi tempat wisata tsunami Kapal PLTD Apung di Desa Punge, Banda Aceh, Aceh, Selasa (23/8).
[Ilustrasi] Wisatawan mengunjungi tempat wisata tsunami Kapal PLTD Apung di Desa Punge, Banda Aceh, Aceh, Selasa (23/8).

CB, SINGAPURA -- Periset telah menemukan bukti tsunami purba di antara lapisan sedimen di dalam gua laut Sumatra. Catatan tsunami 5.000 tahun yang terpelihara dengan baik ini menjadi pengingat yang mengkhawatirkan karena bencana alam tersebut tidak bisa diprediksi. 
"Rekaman geologi kami dari sebuah gua menggambarkan bahwa kita masih tidak dapat memprediksi kapan gempa berikutnya akan terjadi," kata Benjamin Horton, seorang profesor ilmu kelautan dan pesisir Universitas Rutgers, dilansir United Press International, Ahad (23/7).
Seringkali, catatan geologis yang baru ditemukan dapat membantu peneliti mengisi catatan sejarah gempa bumi dan gunung berapi di wilayah tertentu, termasuk memperbaiki model prediksi. Tapi, tsunami sejauh ini tetap tidak bisa diprediksi
Charles Rubin, seorang ahli geologi di Nanyang Technological University Singapura, mengatakan tsunami tidak merata sepanjang waktu. "Temuan kami menunjukkan gambaran yang mengkhawatirkan tentang kejadian tsunami yang sangat tidak menentu," kata dia.
Rekaman tsunami ekstra panjang, yang pertama kali ditemukan di gua laut dan salah satu yang paling murni di dunia, membuktikan bahwa dua gelombang bencana dapat terjadi dengan jarak waktu selama beberapa abad atau hanya beberapa dekade.
Penemuan sedimen itu ditemukan di sebuah gua laut yang terletak persis di sebelah selatan Banda Aceh, Indonesia. Lapisan kotoran pasir dan kelelawar yang diendapkan oleh gelombang besar mengungkapkan sejarah tsunami antara 7.900 dan 2.900 tahun yang lalu.
Tsunami pada 2004 yang mematikan yang menghancurkan sebagian besar Asia Tenggara menyapu lapisan sedimen yang lebih muda dari 2.900 tahun. Cuplikan sedimen berusia 5.000 tahun tersebut mengungkapkan adanya 11 tsunami yang dihasilkan oleh garis patahan aktif kawasan ini, membentang 3.300 mil dari Myanmar ke Sumatra di Samudra Hindia.
Gua tersebut ditemukan oleh para arkeolog yang mengingatkan ahli geologi terhadap nilai ilmiahnya. Periset akan merinci penemuan baru di jurnal Nature Communications.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID





LAPAN Teliti Logam Jatuh dari Angkasa



 Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan)



CB, LUBUKBASUNG -- Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) akan meneliti benda logam berbentuk bulat tiba-tiba jatuh dari angkasa di Sungai Batang, Kecamatan Tanjungraya, Kabupaten Agam, Sumatra Barat, pada Selasa (18/7).

Kepala Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer LAPAN Agam, Syafrijon, mengatakan benda bulat berdiameter 110 sentimeter dengan berat sekitar 7,4 kilogram ini akan diteliti di Pusat Sains Antariksa LAPAN Bandung, Jawa Barat.

"Logam bulat itu akan kami kirim dalam waktu dekat ke Pusat Sains Antariksa LAPAN Bandung untuk mengetahui siapa pemilik logam bulat yang diduga tempat bahan bakar roket," katanya di Lubukbasung, Selasa (18/7).

Setelah diteliti, maka logam bulat yang sempat menggegerkan warga Sungai Batang, Kecamatan Tanjungraya akan diketahui siapa pemiliknya.

Sebelumnya, Balai Pengamatan Antariksa dan Atmosfer LAPAN Agam melakukan serah terima dengan Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi, karena logam bulat itu diamankan di Mapolsek Tanjungraya, setelah jatuh dari angkasa, Selasa, sekitar pukul 09.30 WIB.

Kapolres Agam AKBP Ferry Suwandi menambahkan pada logam itu tidak ada nomor seri dan hanya polos, sehingga tidak diketahui siapa pemiliknya. "Untuk itu, LAPAN perlu melakukan penelitian siapa pemilik dari logam tersebut," katanya.

Sebelumnya, pihaknya kesulitan untuk mencari lembaga mana yang berkompeten terhadap logam itu, dan sudah mencoba menghubungi PLN, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) dan lembaga lain. "Tidak ada korban jiwa dan harta benda akibat logam bulat tersebut jatuh ke Sungai Batang," katanya pula.

Warga Sungai Batang, Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam sempat digegerkan dengan adanya benda logam berbentuk bulat tiba-tiba jatuh dari langit, Selasa, sekitar pukul 09.30 WIB.

Salah seorang warga Sungai Batang, Sidik (30) mengatakan logam bulat tersebut tiba-tiba jatuh dengan bunyi sangat keras. "Kami sangat kaget dengan bunyi tersebut, sehingga kami langsung ke lokasi tempat jatuh benda itu," katanya.

Sesampai di lokasi, warga menemukan benda logam berbentuk bulat di jalan kelas c atau kabupaten yang menghubungkan Maninjau-Sungai Batang.

Akibatnya jalan tersebut berlubang dan menghitam seperti bekas terbakar. "Dengan temuan itu, kami langsung menghubungi wali nagari," katanya pula.

Wali Nagari Sungai Batang Jon Hendra menambahkan logam bulat berdiameter sekitar 110 sentimeter dengan berat sekitar 7,4 kilogram tersebut sampai di tanah dengan suhu sangat panas dan mengeluarkan asap. Benda tersebut baru mendingin sekitar satu jam kemudian, dan diduga benda itu jatuh dari langit.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID








Ketika Filsuf Prancis Membuka Rencana Jahat Zionisme


Zionisme (ilustrasi).
Zionisme (ilustrasi).


CB, JAKARTA -- Israel sampai hari ini terus menuai ketegangan di kawasan Asia Barat. Bahkan, tidak sedikit yang menghubungkannya dengan wacana konflik agama Islam vs Yahudi.

Seorang filsuf Prancis, Roger Garaudy (wafat 2012), membedah kedok ideologi zionisme, yang mendasari pendirian negara Israel. Semua itu dituangkannya dalam The Case of Israel (1983; terjemahan bahasa Indonesia 1992).

Saat menulis buku tersebut, pengajar University of Clermont-Ferrand (1962-1965) itu mengaku mendapatkan pelbagai tekanan agar tidak menerbitkannya. Mulai dari tudingan mendukung Nazi, anti-Yahudi,
hingga ancaman dibunuh.

Dalam buku setebal 177 halaman itu, Garaudy antara lain menegaskan, Israel tidak punya legitimasi apa pun, baik dari sejarah, kitab suci Abrahamik, maupun hukum internasional yang adil. Pertama-tama, Garaudy mengatakan penting sekali memisahkan antara Yahudi dan zionisme (politik). Baginya, Yahudi merupakan satu bangsa yang berperababan tinggi. Sebaliknya, pencetus zionisme, Theodor Herzl (wartawan yang kemudian aktivis; lahir 1860) mengkhianati ajaran-ajaran Yahudi karena telah mengatasnamakan panggilan zion.

Pada 1896, Herzl menulis kumpulan pamflet berbahasa Jerman, Der Judenstaat (Negara Yahudi). Teks ini kelak menjadi panduan zionisme. Namun, istilah zionisme sendiri bukan dari Herzl, melainkan Nathan Birnbaum, seorang wartawan-pemikir Yahudi (lahir 1864).

Dalam Der Judenstaat, Herzl menyerukan solusi pembentukan satu negara Yahudi untuk menjawab gelombang tuntutan anti-Yahudi, utamanya di Eropa. Padahal, Garaudy menegaskan, sejatinya penganut zionisme (choveve
zion)
adalah segelintir kecil kaum Yahudi. Mereka merindukan hidup menetap dan beribadah di kawasan Yerusalem.

Dalam abad ke-19, kata Garaudy, choveve zion ini bercita-cita mendirikan sebuah pusat kerohanian (bukan entitas negara) tempat mereka mengamalkan agama dan kebudayaan Yahudi. Perlu dicatat, zionisme keagamaan ini tidak pernah mengalami perlawanan dari orang-orang Islam, yang menganggap diri mereka tergolong keturunan Nabi Ibrahim dan agamanya (dari ajaran Nabi Ibrahim juga), tulis Roger Garaudy (1992:3).

Justru, Herzl sama sekali bukan seorang Yahudi religius. Garaudy menegaskan, penulis Der Judenstaat itu merupakan seorang agnostik yang radikal. Minat Herzl menduduki istilah zionisme bukan lantaran agama, melainkan murni politik.

Apa yang membuat Herzl menulis Der Judenstaat? Itu setelah kasus Dreyfus mencuat di Prancis pada 1894.

 
Zionisme (ilustrasi).
Theodor Herzl, pendiri Zionisme.

Kapten Alfred Dreyfus merupakan tokoh militer Prancis yang berdarah Yahudi. Dia dihukum penjara seumur hidup atas dakwaan telah membocorkan rahasia negara kepada Jerman.

Kasus Dreyfus segera menimbulkan gelombang perasaan anti-Yahudi (anti-semitism) di tengah rakyat Prancis. Bagaimanapun, Herzl dan beberapa tokoh setempat menganggap Dreyfus tidak bersalah.

Emosi massa anti-Yahudi itulah yang mengkristalkan tekad Herzl. Garaudy (1992:4) mencatat, melalui Der Judenstaat, Herzl mengambil tiga kesimpulan.

Pertama, orang-orang Yahudi merupakan bangsa yang tunggal di manapun mereka berada. Kedua, mereka di mana-mana selalu mengalami penganiayaan. Ketiga, mereka tidak dapat diasimilasikan dengan bangsa-bangsa tempat mereka sedang bermukim.
Karena itu, kata Garaudy, Herzl menyimpulkan tiga poin. Pertama, menolak asimilasi. Kedua, perlunya pendirian negara Yahudi, bukan sekadar kawasan spiritual Yahudi. Di negara itulah nantinya seluruh orang-orang Yahudi yang hidup berpencar-pencar dipersatukan. Herzl terbawa semangat zaman menjelang akhir abad ke-19, yakni nasionalisme. Ketiga, negara Yahudi itu harus berdiri di atas daerah yang kosong.

Pemikiran ketiga itu jelas-jelas wajah kolonialisme. Sebab, pihak penjajah manapun selalu menganggap wilayah (target) jajahannya sebagai terra incognita, tanah tak bertuan, meskipun nyata-nyata bangsa tertentu sedang atau sudah lama hidup di sana.
Pertanyaan selanjutnya: mengapa Palestina? Bukankah Herzl bukan seorang yang religius?

Herzl membawa proposal Der Judenstaat ke banyak tokoh bisnis dan politik, baik yang berdarah Yahudi maupun bukan di Eropa. Herzl sempat menyampaikan risalahnya ini kepada raksasa bankir dunia yang berdarah Yahudi, Baron Rothschild. Tidak ada keterangan apa saran Rothschild.

Terpisah, bankir Prancis keturunan Yahudi, Maurice de Hirsch menyarankan, terra incognita itu adalah Argentina. Ini sejalan dengan upaya de Hirsch yang juga pendiri Asosiasi Kolonisasi Yahudi.
Salah satu programnya, mendatangkan puluhan hingga ratusan ribu Yahudi ke Argentina. Asosiasi tersebut telah memiliki lahan lebih dari 600 ribu hektare di Argentina pada awal abad ke-20.

Adapun pemerintah Inggris secara diam-diam menyarankan Uganda sebagai lokasinya. Negara di Afrika itu merupakan jajahan Inggris sejak 1894 (baru merdeka pada 1962). Keterlibatan Inggris Raya ini erat kaitannya
dengan lobi Yahudi.

Akan tetapi, Herzl memilih Palestina karena ia ingin memanfaatkan kecenderungan para pencinta Zion, dan (untuk) memperkuat gerakan yang sedang ia bentuk dengan jalan menarik dukungan suatu tradisi keagamaan, yang ia sendiri tidak percaya padanya, kata Garaudy (1992:5).
Sampai di sini, datang peran besar ilmuwan Yahudi, Chaim Weizmann. Sosok yang kelak presiden pertama Israel itu mendekati elite politik Inggris Raya agar memuluskan rencana zionisme. Pada 2 November 1917, menteri luar negeri Inggris Raya Arthur Balfour akhirnya menulis surat kepada Lord Rothschild. Isinya menegaskan dukungan Inggris Raya terhadap pendirian Negara Tanah Air bagi orang-orang Yahudi di Palestina.

Ini dalam konteks keterlibatan Inggris Raya dalam kancah Perang Dunia I. Dampak dari ajang tersebut, Kesultanan Ottoman kalah, sedangkan Inggris Raya dan sekutu menang. Wilayah Ottoman di Asia Barat pecah-belah. Dalam rentang 1920-1922, Palestina berada dalam kendali Inggris Raya sebagai mandat Liga Bangsa-Bangsa.

Ketika deklarasi negara Israel pada 1948, banyak negara-negara Arab yang tidak bisa menerima. Pada 5-10 Juni 1967, Perang Enam Hari akhirnya pecah antara Israel dan belasan negara-negara Arab. Hasilnya, kemenangan ternyata atas Israel.

Demikianlah. Zionisme Israel yang tak kenal lelah merongrong Yerusalem dan terutama Masjid al-Aqsha itu bermula dari pola pikir kolonialisme, sesuatu yang ditentang habis-habisan bangsa-bangsa waras, termasuk Indonesia.

Pembukaan UUD 1945 antara lain berbunyi: Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu ialah hak segala bangsa dan oleh sebab itu, maka penjajahan diatas dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.





Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Setelah 2025, AL Rusia Akan Gunakan Robot dan Misil Hipersonik



Pasukan permukaan laut, bawah laut, dan pinggir pantai di Angkatan Laut Rusia akan menerima sistem robot dan misil hipersonik setelah 2025.

Russian navy
Dari sekarang hingga 2025 unit-unit pasukan dari AL Rusia akan menggunakan misil bersayap jarak jauh. Sumber: AP


Angkatan Laut Rusia akan menggunakan sistem robot dan misil hipersonik setelah 2025, sesuai Kerangka Kebijakan Angkatan Laut Negara yang telah disetujui Presiden Rusia Vladimir Putin.
“Setelah 2025, pasukan permukaan laut, bawah laut, dan pinggir pantai AL Rusia akan menerima misil supersonik dan robot multifungsi, termasuk kendaraan bawah laut tak berawak,” demikian TASS mengutip isi kerangka tersebut.
Menurut dokumen, dari sekarang hingga 2025 unit-unit pasukan dari AL Rusia akan menggunakan misil bersayap jarak jauh. AL Rusia “berencana untuk menciptakan kapal induk, kapal permukaan tempur canggih, kapal selam, sistem bawah laut generasi baru, dan robot laut untuk sejumlah tugas tempur dan pendukung.”
“Per 2030, Rusia akan memiliki armada seimbang di segala arah strategis, yang terdiri dari kapal yang beroperasi di zona maritim dekat (321 hingga 804 kilometer dari garis pantai, zona maritim jauh (804 hingga 1609 kilometer dari garis pantai), dan wilayah samudra; aviasi angkatan laut dan pasukan pantai akan dilengkapi dengan senjata serbu presisi; dan penggunaan sistem pendukung dan pusat,” terang dokumen.





Credit  indonesia.rbth.com



Bumerang: Pengangkut Personel Lapis Baja Terbaru Rusia, Terbaik di Dunia


Diklaim mengungguli pesaing-pesaing asingnya, Bumerang — pengangkut personel lapis baja terbaru Rusia — hadir memberikan tantangan baru dalam industri persenjataan modern.

VPK-7829 Bumerang
Sebuah kendaraan tempur infanteri yang dibuat berdasarkan sasis VPK-7829 Bumerang selama perayaan 72 tahun kemenangan dalam Perang Patriotik Raya di Lapangan Merah, Moskow, Rusia. Sumber: Alexander Vilf/RIA Novosti


Bumerang adalah pengangkut personel lapis baja (APC) terbaru yang saat ini sedang diuji militer Rusia. APC ini hendak menggantikan seluruh jajaran kendaraan lapis baja beroda Rusia, termasuk BTR-80 dan BTR-82 yang legendaris.
Dengan desain modularnya, Bumerang bisa dimanfaatkan sebagai platform untuk puluhan kendaraan militer beroda.
Bumerang pertama kali dipresentasikan secara tertutup pada Russia Arms Expo 2013. Ia baru dipamerkan kepada publik pada Parade Hari Kemenangan tahun 2015. Meski demikian, sebagian besar informasi mengenai APC ini masih dirahasiakan.

Keunggulan Teknis

Dengan berat 20 sampai 25 ton, APC ini mampu mencapai kecepatan hingga 100 km/jam.
Pintu keluar Bumerang terletak di bagian belakang kendaraan, berbeda dengan BTR-82 yang pintunya terletak di sisi kiri dan kanan kendaraan. Model pintu di belakang justru memungkinkan tentara untuk keluar dari kendaraan dengan lebih aman.
Kendaraan tersebut akan dipersenjatai dengan senapan otomatis 30 mm 2A42 dan senapan mesin PK 7,62 mm, serta peluncur rudal antitank Kornet. Senjata-senjatanya akan dipasang pada modul terpisah yang dioperasikan dari jarak jauh.
Kendaraan ini pun dapat dikendalikan dari jarak jauh. Setelah operator menetapkan target, Bumerang akan menembak dan melacak target secara otomatis.
Tak hanya itu, kendaraan lapis baja ini bahkan bisa “berenang” berkat bantuan dua jet air.
Bumerang juga telah meningkatkan kekuatan lapis bajanya agar tahan serangan ranjau. Ranjau merupakan salah satu momok bagi APC BTR-82 karena kendaraan lapis baja itu justru rentan terhadap ledakan dari tanah.

Desain Modular

Desain modular Bumerang sangat penting, kata kepala editor majalah Arsenal Otechestva, Viktor Murakhovksy, kepada RBTH. Menurut Murakhovksy, modularitas adalah salah satu aspek utama pada kendaraan militer generasi baru.
Desain modular memungkinkan turet, senjata, sensor, dan sistem komunikasi yang berbeda digabungkan pada paltform yang sama. Dengan mengubah modul, APC dapat diubah menjadi jenis kendaraan lain, seperti kendaraan pengintai atau stasiun bergerak, kata sang pakar.
Sistem sinyal, mesin, atau modul senjata bisa diganti menyesuaikan kondisi medan militer, tanpa perlu membawa kendaraan itu kembali ke pabriknya.
Jika modul diganti dengan senjata berkaliber kecil yang memiliki modul peluncur rudal antitank, misalnya, Bumerang berubah menjadi kompleks roket antitank.

Tak Ada Bandingannya?

Bumerang bisa dibandingkan dengan banyak APC asing dalam hal senjata apinya, lapis bajanya, kecepatannya, dan lain-lain. Namun, desain modularnyalah yang membuat kendaraan ini unik, jelas Murakhovsky.
Pesaing terdekatnya adalah kendaraan militer AMV yang dirancang perusahaan industri pertahanan Finlandia, Patria. Dengan desain modularnya, AMV juga bisa diubah menjadi berbagai jenis kendaraan militer.
Namun, sebagaimana yang diungkapkan CEO Perusahaan Industri Militer Alexander Krasovitsky kepada Izvestia, Bumerang tidak memiliki saingan di dunia. Baik AMV Patria asal Finlandia maupun Stryker Amerika tidak dapat menyaigi kendaraan lapis baja terbaru ini.
Lebih dari 20 jenis kendaraan militer yang dibuat dengan platform Bumerang saat ini sedang dipelajari dan dirancang, tambah Murakhovsky.
Produksi APC Bumerang kemungkinan akan dimulai pada 2019



Credit  indonesia.rbth.com






Selamat Tinggal Senjata Lama: Beberapa Proyek Senjata Masa Depan Rusia


Selama lebih dari seabad, pembuatan senjata sering berdasarkan pada prinsip ilmiah tradisional dan industri berat. Namun begitu, masyarakat modern telah mencapai titik penting di mana teknologi baru akan mengambil alih. Perang di masa depan akan menggunakan senjata yang berdasarkan prinsip ilmiah baru. Negara-negara besar, termasuk Rusia, sedang melakukan penelitian dan pengembangan untuk senjata ini.

Star Wars Rogue One
Teknologi yang ada di seri film Star Wars bukan lagi fiksi ilmiah. Sumber: kinopoisk.ru


Senjata Radio-Elektronik

Senjata radio-elektronik mampu melumpuhkan perlengkapan musuh dengan ledakan energi yang besar dan kuat. Senjata seperti ini dapat menyerang sistem kendali pesawat dan pesawat tanpa awak (UAV), serta menetralisir senjata kendali presisi dengan getaran gelombang pendek yang kuat.
Menurut para pengembang senjata Rusia, senjata ini bukanlah fiksi ilmiah dan telah sukses diuji coba. Nyatanya, pada 2014, bomber Rusia Sukhoi Su-24 dengan senjata radio-elektronik melumpuhkan sementara kapal USS Donald Cook milik AS ketika kapal itu berlayar terlalu dekat ke perbatasan Rusia di Laut Hitam.
Senjata ini akan dipasang di jet tempur generasi keenam Rusia yang saat ini sedang dikembangkan, namun tujuan utamanya adalah untuk menghancurkan UAV dari darat. Dengan melumpuhkan peralatan elektronik musuh, sistem radar dan navigasi, Rusia bisa mendapatkan keuntungan di awal tempur. Setelah itu, kemenangan dapat diamankan melalui berbagai cara lain.
Selain melumpuhkan jet tempur, tank, dan kapal, senjata ini dapat membuat para tentara musuh panik dan ketakutan. Hal ini tampaknya terjadi saat para pelaut di USS Donald Cook tidak bisa berbuat apa-apa ketika kapal mereka dilumpuhkan.

Railgun

Railgun adalah peluncur proyektil elektromagnetik yang bisa menjadi senjata kuat untuk perang di masa depan. Dengan bantuan dari medan gaya, railgun dapat meluncurkan peluru dengan kecepatan hingga tiga kilometer per detik. Ini dekat dengan kecepatan orbit (7.9 kilometer per detik), yang merupakan titik di mana prinsip fisika yang berbeda mengambil alih. Di kecepatan ini, silinder plastik 15 gram dapat menembus lapisan aluminium dengan ketebalan beberapa sentimeter, dan tidak ada lapisan baja tank yang mampu menahan serangan seperti ini.
Railgun saat ini sedang diuji coba di Rusia. Menurut para ilmuwan, tujuan utama uji coba adalah untuk menciptakan generator terpadu bertenaga tinggi karena railgun membutuhkan banyak energi untuk bekerja secara efektif.

Senjata Laser

Teknologi laser di militer paling sering digunakan untuk mencari lokasi, melacak target, dan navigasi. Sekarang, penggunaannya untuk tempur hanya masalah waktu. Informasi mengenai penelitian modern terkait senjata laser di Rusia sangat dirahasiakan. Namun begitu, militer akan mengembangkan sistem laser yang dapat dipasang di kendaraan, pesawat, dan kapal.
Jet tempur A-60 dan MiG-35 akan dilengkapi dengan sistem laser untuk melumpuhkan sistem navigasi pesawat musuh. Namun begitu, laser seperti ini tidak akan sama dengan peledak seperti di film-film Star Wars, ujar pakar militer Dmitry Drozdenko kepada Radio Sputnik. Demi mendapatkan energi yang cukup untuk menghancurkan satu pesawat, dibutuhkan alat dan energi yang besar. Alat ini harus sangat besar bahkan ia tidak dapat dipasang di dalam pesawat, ujar sang pakar.
Penelitian dan pengembangan senjata laser tempur sudah ada di Uni Soviet sejak era Perang Dingin. Awalnya, pistol laser dirancang untuk para kosmonaut, namun militer tidak jadi mengadopsinya karena senjata ini dianggap tidak mampu menghasilkan kerusakan yang besar.
Tetap saja, teknologi yang ada di seri film buatan George Lucas bukan lagi fiksi ilmiah, dan AS sedang menguji coba sistem yang dapat menghancurkan target musuh dengan sinar laser. Sistem senjata antimisil darat-ke-udara yang Lockheed Martin sedang kembangkan, Area Defense Anti-Munitions (ADAM) dapat menghancurkan misil, UAV, dan kapal kecil musuh dari jarak dekat. Namun begitu, belum ada informasi mengenai pengembangan senjata serupa di Rusia.

Senjata Akustik atau Sonik

Senjata seperti ini menghasilkan suara dan dapat membuat tentara musuh takut dan panik. Bahkan organ tubuh manusia bisa rusak, yang berujung pada kematian. Informasi terkait penelitian senjata ini dirahasiakan, namun diketahui bahwa baik Rusia dan AS sedang berusaha membuatnya. Sebagai contoh, kedua negara telah mendesain peluru akustik, namun masalahnya kekuatan gelombang akustik bisa hilang dan mengurangi dampak yang dihasilkan, dan peluru seperti ini hanya bisa digunakan untuk jarak dekat.
Masalah lainnya dengan senjata sonik adalah menciptakan sinar yang terfokus pada suara atau ultrasuara musuh. Jika sinar seperti ini tidak diciptakan, maka senjata ini bisa menyerang pasukan sendiri melalui persebaran sinar.
Saat ini, senjata sonik sering digunakan polisi Amerika saat terjadi protes. Salah satunya adalah Alat Akustik Jarak Jauh (LRAD). Senjata ini tidak efektif untuk militer karena konsumsi energi yang tinggi dan hanya mampu menjangkau jarak yang dekat.
Namun, Rusia akan tetap meneliti bidang ini sesuai doktrin militer negara yang diadopsi tahun 2010, yang menekankan penggunaan senjata sonik untuk perang di masa depan.





Credit  indonesia.rbth.com





Filipina kepada ISIS: Menyerah atau Hadapi Kekuatan Penuh Militer


Filipina kepada ISIS: Menyerah atau Hadapi Kekuatan Penuh Militer
Filipina siap menerjukan kekuatan penuh untuk menumpas kelompok ISIS di Marawi. Foto/Istimewa


MANILA - Pemerintah Filipina memperingatkan kepada militan ISIS dan simpatisan mereka untuk menyerah atau akan menghadapi kekuatan penuh militer. Peringatan itu dilontarkan Menteri Pertahanan Filipina Delfin Lorenzana.

Lorenzana mengatakan pasukan keamanan bertekad untuk mengalahkan terorisme dalam lima bulan ke depan ketika keadaan darurat militer diberlakukan di wilayah selatan Mindanao.

"Dengan banyaknya kepercayaan dari legislatif dan dukungan kuat dari orang-orang Filipina, Departemen Pertahanan Anda akan berusaha keras untuk mengatasi pemberontakan tersebut dengan pasti dan segera," kata Lorenzanna dalam sebuah pernyataan seperti dikutip dari Xinhua, Senin (24/7/2017).

Lorenzana mendesak militan untuk kembali ke pelukan pemerintah, dengan mengatakan bahwa pemerintah siap menyambut mereka kapan saja mereka inginkan tanpa persyaratan apapun.

"Tapi jika Anda bertahan dengan cara Anda yang salah, angkatan bersenjata dan polisi akan datang setelah Anda tanpa henti," katanya.

Namun Lorenzana menegaskan jika operasi militer itu ditujukan kepada kelompok ISIS dan simpatisannya, bukan rakyat biasa. Penerapan darurat militer menjadi momok bagi warga Filipina karena membawa mereka kepada memori di mana mendiang Ferdinand Marcos berkuasa.

"Orang-orang yang harus khawatir adalah anggota kelompok teroris-ekstremis, pelanggar hukum, pendukung dan simpatisan kelompok teroris ekstremis dan bukan orang biasa."

Sekitar 700 gerilyawan yang berafiliasi dengan IS menyerbu Marawi City di Filipina selatan pada tanggal 23 Mei, mendorong pasukan keamanan pemerintah untuk meluncurkan serangkaian serangan udara untuk menghancurkan pemberontak.

Pertempuran yang sedang berlangsung sejauh ini telah merenggut nyawa sekitar 600 orang, termasuk 105 tentara dan polisi serta 428 teroris dan 45 warga sipil. Pemerintah mengatakan 40 warga sipil, yang melarikan diri dari kota tersebut saat perang meletus pada 23 Mei, meninggal karena sakit di rumah sakit setempat. 



Credit  sindonews.com






Filipina Perpanjang Darurat Militer di Mindanao


Filipina Perpanjang Darurat Militer di Mindanao
Filipina memperpanjang masa darurat militer di Mindanao hingga akhir tahun. Foto/Istimewa



MANILA - Legislator di Filipina telah memilih untuk memperpanjang undang-undang darurat militer untuk menghadapi pemberontakan Islam di pulau Mindanao yang bergolak. Militan yang terkait dengan ISIS telah menduduki bagian Marawi, sebuah kota di selatan, sejak bulan Mei lalu.

Presiden Rodrigo Duterte mengatakan bahwa perpanjangan itu diperlukan untuk menghancurkan pemberontakan. Namun para pengritiknya mengatakan bahwa ini adalah bagian dari untuk meraih kekuasaan yang lebih luas.

Mindanao adalah rumah bagi sejumlah kelompok pemberontak Muslim yang menuntut otonomi. Darurat militer memungkinkan penggunaan militer untuk menegakkan hukum dan menahan orang tanpa tuduhan untuk waktu yang lama.

Ini adalah isu sensitif di Filipina, di mana darurat militer diberlakukan oleh mendiang diktator Ferdinand Marcos untuk sebagian besar pemerintahannya seperti dikutip dari BBC, Minggu (23/7/2017).

Darurat militer selama 60 hari yang diberlakukan sejak 23 Mei lalu akan berakhir pada akhir pekan ini. Penetapan situasi tersebut dilakukan beberapa jam setelah terjadi bentrokan mematikan antara tentara dan sekelompok orang bersenjata yang terkait dengan ISIS. Perpanjangan ini berarti akan tetap berlaku sampai 31 Desember.

Pada bulan Mei, Presiden Duterte memperingatkan bahwa darurat militer dapat diperluas di seluruh Filipina setelah gerilyawan membunuh petugas polisi di Marawi.

Beberapa anggota parlemen oposisi mempertanyakan mengapa hal itu harus diterapkan ke seluruh pulau selatan, bukan hanya di kota itu.

"Saya khawatir bahwa rencana untuk memperpanjang darurat militer di Mindanao akan membuka jalan bagi undang-undang darurat militer di Filipina," kata Senator Risa Hontiveros.

Senator lain, Franklin Drilon mengatakan perpanjangan itu terlalu lama, sementara anggota kongres Edcel Lagman mengatakan bahwa tidak ada dasar faktual untuk itu.

Aksi demonstrasi sempat mengganggu jalannya sidang di parlemen. Para demonstran meneriakkan "tidak untuk darurat militer."

Kepala staf Angkatan Darat Jenderal Eduardo Ano mengatakan bahwa perlu untuk membatasi pergerakan militan Islam, memperingatkan bahwa pemberontakan yang sedang berlangsung dapat menyebar ke kota-kota lain di pulau itu.

Dia menggambarkannya sebagai "tipe Mosul perang perkotaan hibrida," mengacu pada pertarungan di kota Irak yang baru-baru ini dibebaskan dari ISIS.

Pejabat keamanan menyampaikan pesan kepada kongres jelang pemungutan suara mengatakan bahwa undang-undang tersebut diminta untuk menstabilkan kawasan tersebut, di mana para pendukung ISIS dapat menginsipirasi pemberontakan serupa di daerah Mindanao lainnya. 



Mereka mengatakan hanya sekitar 60 orang bersenjata yang tersisa di 49 hektar daerah Marawi. Meski begitu ada hampir 1.000 militan pro ISIS yang aktif di tempat lain di wilayah selatan, menahan 23 sandera.

Marawi adalah rumah bagi 200.000 penduduk namun banyak yang melarikan diri pasca pecahnya peperangan. Ada kekhawatiran bagi mereka yang terjebak akan menghadapi kekurangan makanan dan air.

Lebih dari 420 gerilyawan, 100 tentara dan 45 warga sipil tewas dalam pertempuran tersebut.

Bentrokan dimulai ketika tentara gagal dalam upaya untuk menangkap Isnilon Hapilon, yang diyakini sebagai pemimpin utama ISIS di Filipina dan terkait dengan kelompok Maute setempat, yang telah menyatakan kesetiaannya kepada ISIS.

Menanggapi kelompok Maute menyerang bagian kota, mengambil sandera.



Credit sindonews.com



Serangan 'Bersahabat' AS Tewaskan 10 Polisi Afghanistan



Serangan Bersahabat AS Tewaskan 10 Polisi Afghanistan
Sebuah serangan udara yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS) di Afghanistan dilaporkan telah menewaskan 10 orang polisi Afghanistan. Foto/Istimewa


KABUL - Sebuah serangan udara yang dilancarkan oleh Amerika Serikat (AS) di Afghanistan dilaporkan telah menewaskan 10 orang polisi Afghanistan. Serangan itu terjadi di provinsi Helmand, salah satu wilayah paling bergejolak di Afghanistan.

Insiden tersebut terjadi di distrik Grishk, dimana pasukan Afghanistan terlibat dalam bentrokan sengit dengan Taliban selama beberapa hari terakhir ini. PasukanAS-Afghanistan (USFOR-A) telah mengakui insiden mematikan tersebut.

"Selama AS mendukung operasi Pertahanan Nasional dan Keamanan Nasional Afghanistan (ANDSF), serangan udara mengakibatkan kematian pasukan Afghanistan yang bersahabat, yang berkumpul di sebuah kompleks. Kami telah memberitahu pejabat Afghanistan tentang insiden ini," kata USFOR-A.

"Investigasi akan dilakukan untuk menentukan keadaan spesifik yang menyebabkan kejadian ini," sambungnya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Anadolu Agency pada Minggu (23/7).

Terletak di selatan dari tempat kelahiran Taliban yakni Kandahar, Helmand tetap menjadi salah satu provinsi yang paling tidak aman di Afghanistan dengan militan yang mengendalikan petak tanah yang luas.

Awal pekan ini, Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan (ANSF) yang didukung oleh kekuatan udara AS berhasil merebut kembali distrik Nawa y di Helmand, setelah lebih dari setahun diduduki oleh Taliban.





Credit  sindonews.com






Pelanggaran Israel di Al-Aqsa, Erdogan: Dunia Islam Jangan Bisu


Pelanggaran Israel di Al-Aqsa, Erdogan: Dunia Islam Jangan Bisu
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan. Foto/Daily Sabah


ISTANBUL - Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengatakan, dunia Islam jangan bisu di tengah pelanggaran pasukan Israel yang sedang berlangsung di kompleks Masjid Al-Aqsa di Yerusalem Timur.

Dalam konferensi pers di Bandara Ataturk Istanbul sebelum menuju ke Arab Saudi pada hari Minggu, Erdogan mendesak pasukan keamanan Israel untuk menghindari penggunaan kekerasan. Dia juga mendesak pasukan Israel bertindak sesuai dengan hukum internasional dan nilai-nilai kemanusiaan yang mendasar.

”Al-Aqsa bukan hanya milik orang-orang Palestina, namun juga dihormati dan dianggap sebagai tempat suci oleh 1,7 miliar muslim di seluruh dunia,” kata Presiden Erdogan.

”Saat puncak pertemuan Organisasi Kerjasama Islam (OKI), saya menyerukan Israel sekali lagi untuk bertindak sesuai dengan hukum (internasional) dan nilai-nilai dasar manusia. Saya ingin menggarisbawahi sekali lagi bahwa (Israel) harus menghindari langkah-langkah yang akan semakin meningkatkan ketegangan,” katanya, yang dikutip dari Daily Sabah, Senin (24/7/2017).

“Turki akan terus bekerja untuk membangun perdamaian di wilayah tersebut dan mendukung perjuangan saudara Palestina untuk kebebasan dan keadilan,” lanjut pemimpin Turki ini.

”Kami tidak menganggap tepat bagi saudara-saudara kami untuk mengalami masalah dan tekanan dalam bentuk apapun dan kami sangat sedih dengan insiden terbaru.”

”Dunia Islam tidak diharapkan untuk tidak responsif terhadap pembatasan Al-Aqsa dan penghinaan terhadap kehormatan umat Islam. Dengan demikian, Turki telah menunjukkan reaksinya dengan fasih,” imbuh Erdogan.



Erdogan mengaku telah melakukan pembicaraan telepon dengan Presiden Palestina Mahmoud Abbas dan Presiden Israel Reuven Rivlin mengenai pelanggaran hak-hak warga Palestina oleh pemerintah Israel. Erdogan juga berbicara dengan mitranya dari Prancis, Emmanuel Macron, mengenai krisis Al-Aqsa pada hari Sabtu lalu.

Pasukan keamana Israel menutup Masjid Al-Aqsa setelah dua polisi Israel tewas dalam serangan pria bersenjata di kompleks situs suci itu pada 14 Juli 2017. Dua hari kemudian, Israel membuka masjid dengan memasang detektor logam yang memicu kemarahan warga muslim Palestina.

Pemasangan detektor logam itu telah memicu demo besar-besaran yang berujung pada konfrontasi antara warga Palestina dan pasukan Israel. Total lebih dari 900 warga Palestina terluka akibat tindakan keras pasukan Israel di kompleks masjid suci selama beberapa hari terakhir. 




Credit  sindonews.com






Kecam Aksi Kalap Israel, Sekjen PBB Serukan Penyelidikan



Kecam Aksi Kalap Israel, Sekjen PBB Serukan Penyelidikan
Sekjen PBB Antonio Guterres mengutuk aksi kekerasan tentara pendudukan Israel dan menyerukan dilakukannya penyelidikan. Foto/Istimewa


NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB, Antonio Guterres mengatakan, dia sangat menyesalkan pembunuhan tiga orang Palestina yang dipicu amarah karena pembatasan Israel di kompleks masjid al-Aqsa di Jerusalem. Bahkan, salah satu korban tewas ditembak oleh seorang pemukim Israel.

Guterres mengutuk pembunuhan tersebut dan menyerukan penyelidikan, beberapa jam setelah demonstrasi massa oleh orang-orang Palestina di sekitar lokasi situs suci itu menjadi sangat mematikan seperti dikutip dari Al Jazeera, Minggu (23/7/2017).

Dia mendesak para pemimpin Israel dan Palestina untuk menahan diri dari tindakan yang dapat terus meningkatkan situasi yang mudah berubah di Kota Tua Jerusalem. Ia mengatakan bahwa situs keagamaan harus menjadi ruang untuk refleksi, bukan kekerasan.

Mengutip Guterres, juru bicara wakil PBB Farhan Haq mengatakan bahwa organisasi tersebut memahami masalah keamanan yang sah. Namun di sisi lain penting bahwa status quo di lokasi tetap dipertahankan.

Pasukan keamanan Israel dengan represif menyerang demonstran, menembaki mereka dengan peluru, gas air mata dan peluru karet. Warga Palestina melakukan demonstrasi menentang tindakan pembatasan, yang mencakup pembatasan laki-laki Muslim di bawah usia 50 tahun dari tempat suci dan instalasi detektor logam.

Israel memperketat cengkeramannya di kompleks tersebut pada 14 Juli setelah dua petugas keamanan Israel tewas dalam serangan yang diduga dilakukan oleh tiga warga Palestina, yang dibunuh oleh polisi Israel setelah terjadi kekerasan.



Credit  sindonews.com


Amuk Pasukan Israel di Al-Aqsa Sudah Lukai Lebih dari 900 Warga Palestina


Amuk Pasukan Israel di Al-Aqsa Sudah Lukai Lebih dari 900 Warga Palestina
Pasukan polisi keamanan Israel siaga di pintu masuk kompleks Masjid Al-Aqsa sejak ketegangan dengan warga Palestina pecah di situs suci itu. Foto/REUTERS/Ammar Awad
 

YERUSALEM - Lebih dari 900 warga Palestina telah terluka akibat tindakan keras pasukan Israel dalam 10 hari terakhir di kompleks Masjid Al-Aqsa. Data ini dirilis Bulan Sabit Merah Palestina.

Rumah sakit di Palestina yang sudah kewalahan menampung pasien, khawatir akan terus kebanjiran pasien korban luka dan jiwa jika ketegangan terus terjadi di kompleks situs suci di Yerusalem Timur tersebut.

Menurut pihak rumah sakit, sebagian besar korban luka ditimbulkan oleh peluru pasukan Israel. Kelompok hak asasi manusia internasional mengutuk penggunaan peluru oleh pasukan Israel.

Muhamad Ismeal, 39, yang saat ini dirawat di Rumah Sakit Al Maqassid di Yerusalem Timur, diduga ditembak pasukan Israel dengan granat setrum di kepala. Hal itu membuatnya hilang ingatan.

”Dia tidak cacat, tapi sekarang lihat dia, dia tidak bisa mengenali siapapun, sepertinya dia kehilangan ingatannya,” kata Muataz Ismeal, saudara pasien, kepada Al Jazeera, Senin (24/7/2017).

Suleiman Turukman, dokter yang menangani kasus Mohammed, mengatakan bahwa dia takut akan kehidupan pasiennya.

”Kondisinya serius, dia hampir meninggal, sekarang dia membaik, tapi bingung dan tidak bisa mengenali keluarganya karena trauma,” ujarnya.

Bentrokan antara warga Palestina dengan pasukan Israel dipicu penutupan kompleks Masjid Al-Aqsa oleh pasukan keamanan Israel setelah tiga penyerang bersenjata menewaskan dua polisi Israel.

Pihak keamanan Israel membuka kompleks masjid itu dua hari kemudian namun dengan memasang detektor logam di pintu masuk kompleks situs suci. Aturan itu membuat bentrokan terus berlanjut.

Orang-orang Palestina melihat langkah tersebut merupakan usaha Israel untuk memperluas kontrolnya di kompleks Masjid  Al-Aqsa yang dikelola oleh warga muslim.

Pada hari Minggu, Israel memasang kamera keamanan baru di lokasi yang sama. Tindakan ini kembali memicu kemarahan warga muslim Palestina.

Hussein Da'na, 76, seorang warga Palestina, mengatakan kepada Al Jazeera bahwa dia menolak kamera yang dipasang pihak Israel karena merugikan orang-orang Palestina secara lebih jauh.

”Kamera ini dibuat untuk mengidentifikasi wajah orang-orang yang dilarang memasuki Masjid al-Aqsa,” kata Da'na. 

”Kami salat setiap pagi di sini dan polisi menyerang kami, saya berniat untuk terus salat di sini sampai Israel menghapus semua aturan yang baru itu,” ujarnya.

Kepala Badan Pertahanan Israel untuk Urusan Sipil Palestina, Mayor Jenderal Yoav Mordechai,  mengatakan bahwa Israel terbuka terhadap alternatif untuk menurunkan ketegangan.

”Satu-satunya yang kami inginkan adalah memastikan tidak ada yang bisa masuk dengan senjata lagi dan melakukan serangan lagi,” katanya. ”Kami bersedia mengkaji alternatif detektor logam selama solusi alternatif yang ada memastikan pencegahan terhadap serangan berikutnya.”

Namun, Mufti Yerusalem Sheikh Muhammad Hussein, mengatakan kepada Voice of Palestine, bahwa dia menuntut pengembalian aturan lama secara penuh sebelum adanya serangan awal di tempat suci tersebut.

Sementara itu, penasihat utama Presiden Palestina Mahmoud Abbas, Majdi Khaldi, mengatakan bahwa serangkaian konsultasi diplomatik dengan berbagai negara Arab sedang dilakukan untuk meredam ketegangan di Yerusalem. Negara-negara yang diajak konsultasi oleh Palestina itu antara lain Yordania, Arab Saudi, Mesir, Maroko dan negara Arab lainnya.


Credit  sindonews.com