Senin, 29 Februari 2016

Perangi ISIS, Indonesia Tak Akan seperti AS, Rusia, dan Perancis


 
Fabian Januarius Kuwado Menkopolhukam Luhut Binsar Panjaitan saat memberikan pengarahan kepada unsur TNI, Polri dan pejabat pemerintahan setempat di pelataran Masjid Albantani, Serang, Banten, Senin (29/2/2016).
 
SERANG, CB — Meski kelompok ISIS sudah membahayakan keamanan Indonesia, pemerintah tidak akan memeranginya melalui perang fisik seperti yang dilakukan sejumlah negara.
Menurut Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan Luhut Binsar Pandjaitan, tawaran untuk memerangi ISIS pernah disampaikan Arab Saudi. Namun, pemerintah menolak.
"Tapi pemerintah berpandangan, cara militer selalu tidak berhasil dan malah memperlebar jarak permusuhan kita," ujar Luhut saat pengarahan pencegahan radikal di Serang, Banten, Senin (29/2/2016).
"Pemerintah berpandangan, pendekatan yang kita lakukan harus soft approaching, yakni pendekatan agama dan pendekatan budaya. Pemerintah kita lebih memilih itu," ucap dia.
Oleh sebab itu, Luhut tak setuju jika Indonesia ikut-ikutan membombardir wilayah ISIS yang ada di Suriah. Hal ini dilakukan sejumlah negara, misalnya Perancis, Amerika Serikat, serta Rusia.
"Indonesia jangan seperti itulah. Intinya kita semua sudah paham bahwa ISIS bukan Islam dan Islam bukan ISIS," ucap Luhut.
Memerangi radikalisme bukan hanya kinerja satu lembaga atau kementerian. Menurut Luhut, semua unsur di negara ini harus ikut melakukannya.
Unsur itu mulai dari kepala daerah, kepala keamanan wilayah, para penjaga pertahanan teritorial, hingga pemuka agama juga harus ikut upaya melawan radikalisme.
Secara spesifik, Luhut menyebutkan beberapa unsur yang diharapkan mampu menjadi ujung tombak keamanan teritorial, yakni lurah dan camat, Babinsa, serta Babinkamtibmas.
"Saya berharap bapak-bapak dan ibu-ibu sekalian memainkan peran ini. Contoh kecil saja. Mari laporkan ke pimpinan jika ada hal-hal yang mencurigakan di wilayah bapak dan ibu semua," ujar dia.



Credit  KOMPAS.com




Minyak Tersungkur, Negara Arab Hadapi Utang 94 Miliar Dollar AS



 
KOMPAS/TOTO SIHONO Ilustrasi Minyak

  CB - Negara-negara di Arab yang tergabung dalam Gulf Cooperation Council (GCC) harus berjuang melunasi utang sebesar 94 miliar dollar AS dalam dua tahun mendatang.

Padahal, kawasan ini mengalami perlambatan perekonomian akibat naiknya suku bunga dan penurunan rating, menurut analisis HSBC Holdings Plc.

Negara kaya minyak yang tergabung dalam GCC harus melunasi utang senilai 52 miliar dollar AS dalam bentuk bond (surat utang) dan sebesar 42 miliar dollar AS dalam bentuk pinjaman sindikasi.

Kebanyakan utang tersebut dilakukan oleh Uni Emirat Arab dan Qatar, menurut laporan HSBC melalui email.

Negara-negara tersebut juga menghadapi masalah fiskal serta defisit transaksi berjalan sebesar 395 miliar dollar AS di akhir periode.

Simon Williams, Kepala Ekonom HSBC untuk Timur Tengah, mengatakan ekspektasi untuk memperkecil utang dengan cara membayar sebagian utang ini dengan menjual obligasi Amerika Serikat (AS) malah akan memperumit usaha untuk membayar utang yang jatuh tempo di 2016 dan 2017.

"Dengan negara Teluk sebagai pasar kredit utama, tantangan pembiayaan ulang utang akan lebih terasa dan ditambah dengan semakin ketatnya likuiditas regional, naiknya suku bunga dan turunnya rating," kata dia.

Negara yang tergabung dalam GCC saat ini memproduksi seperempat minyak dunia, harus berjuang melunasi utang setelah harga minyak dunia gagal mendaki pasca turun terendah dalam 12 tahun terakhir.

Dalam GCC, termasuk juga Aran Saudi dan Oman, juga terkena dampak dari serangkaian penurunan rating, walaupun miliaran dollar AS telah dikuras dari sistem regional perbankan di negara-negara tersebut.


Credit  KOMPAS.com





Materi Radioaktif Dicuri, 5 Negara Bagian Meksiko Siaga



 
REUTERS Materi radioaktif.

MEXICO CITY, CB - Lima negara bagian Meksiko berada dalam status siaga setelah truk bermuatan materi radioaktif berbahaya dicuri, Minggu (28/2/2016).

Badan Kordinasi Perlindungan Sipil Nasional menerbitkan peringatan setelah sebuah perusahaan di negara bagian  Queretaro melaporkan truk yang mengangkut bahan radioaktif Iridium-192 dicuri.

Kementerian Dalam Negeri Meksiko mengatakan, bahan radioaktif itu bisa membahayakan manusia jika tak ditangani dengan benar.

Benda berbahaya ini juga dapat mengakibatkan cedera parah bahkan permanen terhadap seseorang  yang menyentuhnya meski dalam jangka waktu pendek.

Jika seseorang terpapar materi radioaktif ini maka dia bisa mengalami luka bakar, terkena radiasi dan luka permanen.

Pemerintah meminta agar warga yang mengetahui keberadaan materi radioaktif ini segera melapor ke aparat setempat.

Jika menemukan materi ini, warga diminta tidak menyentuh dan menjaga jarak minimal sejauh 30 meter.

Pencurian materi radioaktif bukan hal aneh di Meksiko. Pada April tahun lalu, sebuah kontainer berisi iridium-192 dicuri dan ditemukan sepekan kemudian di wilayah tenggara Meksiko.

Para pencuri biasanya tak mengetahui mereka mencuri kontainer berisi materi radioaktif dan lebih tertarik menjarah benda lainnya.


Credit  KOMPAS.com






Palestina Tolak Bantuan Iran untuk Keluarga Korban Tewas


Palestina Tolak Bantuan Iran untuk Keluarga Korban Tewas  
Palestina menolak bantuan langsung yang ingin diberi Iran untuk keluarga Palestina yang tewas dalam gelombang kekerasan selama lima bulan terakhir. (Reuters/Ammar Awad)
 
Jakarta, CB -- Otoritas Palestina mengatakan tak bisa menerima bantuan keuangan langsung dari Iran untuk keluarga warga Palestina yang tewas dalam gelombang kekerasan selama lima bulan terakhir dengan Israel.

Pekan lalu, Teheran mengumumkan bantuan akan ditawarkan kepada keluarga warga Palestina yang tewas dalam gelombang kekerasangan yang terus meningkat sejak Oktober lalu. Namun otoritas Palestina mengatakan bantuan tersebut harus mengikuti jalur resmi.

Juru bicara kepresidenan Palestina, Nabil Abu Rudeina, dikutip media lokal, pada Minggu (28/2) mengatakan bahwa melangkahi otoritas dalam menyalurkan dana semacam itu merupakan campur tangan ilegal dalam urusan dalam negeri Palestina.

Duta Besar Iran untuk Libanon, Mohammad Fathali, pada Rabu mengatakan bahwa Teheran akan menawarkan US$7.000 kepada keluarga setiap warga Palestina yang tewas dalam gelombang kekerasan yang disebutnya sebagai “inifada Yerusalem.”

Iran juga akan memberi US$30 ribu kepada keluarga Palestina yang rumahnya dihancurkan oleh Israel karena salah satu anggota keluarga dituduh melakukan serangan anti-Israel, menurut Fathali.

Dana itu, kata Fathali, sebagai tambahan atas bantuan tambahan bulanan yang diberikan oleh institusi Iran kepada warga Palestina yang tewas.

Gelombang kekerasan di Israel dan teritori Palestina sejak Oktober telah menewaskan 177 warga Palestina, serta 28 warga Israel, seorang warga Amerika Serikat, seorang warga Sudan dan seorang warga Eritrea.

Iran, di satu sisi, Iran dituding memberi bantuan kepada Hamas, yang menguasai Jalur Gaza, dan rival dari Partai Fatah Presiden Mahmud Abbas.

Ekonom Palestina mempertanyakan apakan Iran akan mampu mendistribusikan bantuan langsung kepada keluarga melalui bank karena itu bisa dianggap “mendanai terorisme.”

Sehari setelah Iran mengumumkan akan memberi bantuan, Israel mengecam keputusan itu. Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa itu menunjukkan Teheran “terus membantu terorisme.”


Credit  CNN Indonesia







Amnesty Serukan Embargo Senjata di Yaman


Amnesty Serukan Embargo Senjata di Yaman  
Sejak Maret tahun lalu, menurut PBB korban jiwa di Yaman telah mencapai 6.100 orang. (Reuters/Khaled Abdullah)
 
Jakarta, CB -- Kelompok pegiat hak asasi manusia, Amnesty International, menyerukan embargo senjata bagi semua pihak yang bertarung di Yaman, termasuk koalisi pimpinan Arab Saudi yang menggempur pemberontak al-Houthi yang disokong Iran.

Pernyataan Amnesty ini dirilis pada Senin (29/2), menjelang Perjanjian Perdagangan Senjata di Jenewa, Swiss.

Amnesty mengatakan mereka telah mendokumentasikan pelanggaran kemanusiaan dan hak asasi manusia, termasuk kemungkinan kejahatan perang oleh kedua belah pihak, sejak konflik Yaman meluas pada Maret tahun lalu.

“Amnesty International menyerukan semua negara untuk memastika tidak ada pihak di konflik Yaman disuplai—baik secara langsung atau tidak—dengan senjata, amunisi, peralatan atau teknologi militer yang bisa digunakan dalam konflik hingga mereka menghentikan pelanggaran serius itu,” ujar Amnesty dalam pernyataan.

“Serena embargo melampaui jauh sanksi internasional yang ada terhadap pihak dalam konflik Yaman,” menurut Amnesty.

Resolusi Dewan Keamanan PBB 2216, yang diadopsi April tahun lalu, memberlakukan embargo senjata hanya kepada pihak Houthi dan sekutu mereka, pasukan loyalis mantan Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh.

Resolusi tak mengikat yang diadopsi oleh parlemen Eropa pada 25 Februari “menyerukan Uni Eropa untuk berusaha memaksakan embargo senjata terhadap Arab Saudi, namun tidak kepada pihak lain dalam konflik,” tamnbah Amnesty.

Namun Amnesty tidak menyerukan total larangan senjata kepada anggota koalisi yang memperoleh senjata secara sah untuk penggunaan legal di luar Yaman, misalnya senjata yang digunakan untuk melindungi perugas bantuan kemanusiaan atau operasi penjaga perdamaian.

Bulan ini, PBB memperingatkan bencana kemanusiaan sedang berlangsung di Yaman, dengan 6.100 orang telah menjadi korban tewas sejak Maret lalu.

PBB juga mengatakan 3.000 orang menjadi korban luka, sedang 2,5 juta lainnya terlantar.

Pada Maret 2015, Saudi dan sekutu negara Arab mulai memimpin serangan udara di Yaman untuk menggempur pemberontak Syiah, al-Houthi.

Perjanjian Perdagangan Senjata sendiri, merupakan kesepakatan internasional soal perdagangan senjata global, mulai berlaku pada Desember 2014. Isinya memaksa negara untuk mengatur kontrol ekspor senjata. Negara harus menilai apakah senjata yang diekspor bisa menghindari embargo internasional, digunakan untuk genosida dan kejahatan perang, atau digunakan oleh "teroris" dan kejahatan terorganisir.


Credit  CNN Indonesia




Turki Bombardir Suriah, Rusia Tuntut Penjelasan AS


Turki Bombardir Suriah Rusia Tuntut Penjelasan AS
Rusia pertanyakan serangan Turki ke wilayah Suriah | (TASS)

DAMASKUS - Pusat Gencatan Senjata Rusia di Suriah meminta penjelasan kepada Pusat Rekonsiliasi Amerika Serikat (AS) atas tembakan yang dilepaskan Turki ke wilayah Suriah. Turki adalah salah satu anggota koalisi anti teror pimpinan AS.

"Semalam, tanggal 28 Februari, Pusat Rusia untuk mendamaikan pihak yang bertikai di Suriah menerima informasi tentang serangan dari wilayah Turki di kota Suriah Et Tell el-Abyad oleh unit bersenjata dengan dukungan artileri kaliber besar. Informasi ini kemudian diverifikasi dan dikonfirmasi melalui beberapa saluran, termasuk perwakilan dari Pasukan Demokratik Suriah," kata Kepala Pusat Gencatan Senjata Rusia Letnan Jenderal Sergei Kuralenko.

"Rusia telah menghubungi Pusat Rekonsiliasi AS di Amman untuk meminta penjelasan atas penembakan wilayah Suriah oleh Turki, yang merupakan anggota dari koalisi anti ISIS pimpinan AS," imbuhnya seperti dikutip dari TASS, Senin (29/2/2016).

Presiden Rusia, Vladimir Putin, dan Presiden AS, Barack Obama, pada 22 Februari menyatakan kesepakatan gencatan bersenjata akan dilakukan di Suriah pada 27 Februari. Keduanya menggunakan pengaruhnya untuk membuat pihak-pihak yang bertikai di Suriah melaksanakan kesepakatan tersebut.

Namun, rezim gencatan senjata tidak berlaku untuk kelompok yang diakui oleh PBB sebagai organisasi teroris, seperti Negara Islam dan Front al-Nusra (baik dilarang di Rusia).


Credit  Sindonews





Gencatan Senjata Dilanggar, Saudi Ancam Gelar Rencana Cadangan




Gencatan Senjata Dilanggar Saudi Ancam Gelar Rencana Cadangan
Arab Saudi menuding Rusia dan Suriah telah melanggar gencatan senjata | (Istimewa)


DUBAI - Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir, menuduh Rusia dan Angkatan Udara pemerintah Suriah melanggar penghentian permusuhan di Suriah. Ia pun mengatakan, Riyadh akan membahas masalah tersebut dengan kekuatan internasional.

Hal itu diungkapkan Juberi saat menggelar konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Denmark Kristian Jensen di Riyadh seperti dikutip dari laman Reuters, Senin (29/2/2016).

Jubeir mengatakan, bahwa adanya rencana cadangan atau Plan B menjadi jelas dibutuhkan, karena pemerintah Presiden Suriah, Bashar al-Assad, dan sekutunya tidak serius melakukan gencatan senjata. Namun, Jubeir tidak memberikan rincian rencana cadangan tersebut.

"Saya percaya, mematuhi gencatan senjata akan menjadi indikator penting dari keseriusan untuk mencapai solusi damai terhadap krisis Suriah yang akan mencakup pengaturan otoritas transisi dan transfer kekuasaan dari Bashar ke dewan ini," kata Jubeir.

Dalam kesempatan itu, Juberi kembali menegaskan jika Bashar al-Assad tidak akan mempunyai masa depan di pemerintahan Suriah. "Tidak ada tempat untuk Bashar di Suriah," tegasnya.



Credit  Sindonews



Menlu Saudi Tuduh Rusia dan Suriah Langgar Gencatan Senjata


Menlu Saudi Tuduh Rusia dan Suriah Langgar Gencatan Senjata 
 Reruntuhan bangunan di wilayah selatan kota Bosra al-Sham, Deraa, yang dikuasai oleh kelompok pemberontak Suriah, pada 23 Februari 2016, beberapa hari menjelang gencatan senjata dimulai. (Reuters/Alaa Al-Faqir)
 
Jakarta, CB -- Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubeir menuduh Rusia dan angkatan udara pemerintah Suriah melanggar gencatan senjata di Suriah yang baru saja dimulai beberapa hari terakhir.

Berbicara dalam konferensi pers bersama dengan Menteri Luar Negeri Denmark Kristian Jensen di Riyadh pada Minggu (28/2), Jubeir menyatakan Riyadh tengah mendiskusikan masalah ini dengan sejumlah kekuatan besar dunia.

Jubeir mengungkapkan bahwa akan ada "rencana B" jika militer Presiden Suriah Bashar al-Assad dan sekutunya tidak mengimplementasikan gencatan senjata ini dengan serius. Meski demikian, Jubeir tidak merinci rencana B yang dimaksud.

"Saya percaya bahwa mematuhi gencatan senjata akan menjadi indikator keseriusan yang penting untuk mencapai solusi damai atas krisis Suriah yang akan mencakup pengaturan transisi otoritas dan transfer kekuasaan dari Bashar," kata Jubeir, dikutip dari Reuters.

"Tidak ada tempat untuk Bashar di Suriah," ujarnya melanjutkan.

Sebelumnya, CNN melaporkan bahwa kelompok pemantau Syrian Observatory for Human Rights menyatakan serangan udara itu terjadi di wilayah Aleppo, wilayah di selatan Suriah, yang berdekatan dengan Raqqa—yang diklaim sebagai ibu kota ISIS. Namun dalam laporan itu tidak disebutkan dengan jelas siapa yang melakukan serangan udara.

Sementara,  kelompok oposisi utama, Komite Negosiasi Tinggi, mengatakan bahwa 97 faksi mereka sepakat untuk menghormati gencatan senjata selama dua minggu. Namun mereka memperingati Rusia dan Suriah untuk tidak menargetkan mereka dengan dalih menyerang teroris.

Rusia tuduh pemberontak

Sementara, RT News melaporkan bahwa pihak Rusia memonitor adanya sembilan pelanggaran gencatan senjata di Suriah selama 24 jam terakhir. Sejumlah gencatan senjata dikaitkan dengan kelompok pemberontak.

Sebanyak 17 kelompok pemberontak "moderat" dan para pemimpin daerah dari 35 kota dan desa berjanji akan mengawasi jalannya pelanggaran gencatan senjata. Mereka juga berjanji akan mengusir siapa pun yang tidak mau menegakkan kesepakatan gencatan senjata, menurut Pusat Rekonsiliasi Rusia.

Sementara AS telah merilis daftar 69 kelompok pemberontak yang sepakat mengikuti gencatan senjata.

"Sembilan pelanggaran terhadap masa penghentian kekerasan tercatat kemarin, termasuk sejumlah serangan dari kota Kabana di Provinsi Latakia," ujar Letjen Sergei Kuralenko, Kepala Pusat Rekonsiliasi Rusia kepada kantor berita Interfax pada Minggu.

RT News menyebutkan bahwa enam dari sembilan pelanggaran tercatat dari tembakan yang berasal dari daerah pinggiran kota Damaskus yang dikendalikan oleh salah satu kelompok pemberontak moderat yang terdaftar oleh pihak Amerika, menurut laporan tersebut.

Pusat Rekonsiliasi Rusia juga melaporkan bahwa di provinsi Raqqa, sekitar 100 militan menyeberang ke Suriah dari Turki. Kelompok ini kemudian bergabung dengan militan lain dan menyerang kota Tel Abyad, yang mayoritas dihuni etnis Kurdi.

Kelompok yang terdiri dari 250 orang itu didukung oleh artileri yang ditembakkan dari wilayah Turki. Hal ini masih dikaji oleh Rusia dan AS. Menurut laporan Pusat Rekonsiliasi Rusia, milisi YPG Kurdi menangkis serangan itu.

Sementara di provinsi Latakia, pejuang dari kelompok Front al-Nusra, yang tidak termasuk ke dalam kesepakatan gencatan senjata, menembakkan mortir ke arah pasukan milisi lokal, yang kemudian membalas tembakan.

Sejumlah posisi teroris berada di sebuah daerah di bawah kendali kelompok pemberontak moderat, menurut laporan tersebut. Bentrokan itu juga dilaporkan menyebabkan sejumlah orang menjadi korban.

Selain itu, seorang pelaku bunuh diri meledakkan bom mobilnya di ruas jalan yang berjarak 1 km sebelah timur dari kota Hama. Mobil itu datang dari daerah yang dikuasai oleh pemberontak moderat.




Credit  CNN Indonesia







Latvia Ingin Jadi Tuan Rumah Tank NATO untuk Perang Lawan Rusia


Latvia Ingin Jadi Tuan Rumah Tank NATO untuk Perang Lawan Rusia
Pasukan AS saat tiba di Riga untuk latihan militer bersama NATO. | (Reuters)

WASHINGTON - Menteri Luar Negeri Latvia, Edgars Rinkevics, mengatakan negara-negara Eropa Timur, terutama Latvia telah minta NATO menyiapkan pasukan tambahan yang siap perang melawan Rusia. Latvia, kata dia, juga ingin menjadi tuan rumah tank-tank tempur NATO.

Hal itu dia sampaikan dalam wawancaranya dengan Washington Post.


Latvia dan tetangganya ingin melihat sebuah pernyataan yang sangat kuat dari NATO, yang akan menjamin negara-negara Baltik bahwa aliansi militer akan menawarkan perlindungan selama diperlukan, sementara kita memiliki tetangga seperti itu (Rusia),” kata Rinkevics selama kunjungan ke Washington.

Rinkevics menyerukan lebih banyak pasukan NATO di darat. Saat ini, negaranya menjadi tuan rumah sekitar 100 pasukan NATO yang rutin dirotasi. Dia menambahkan bahwa persenjataan berat seperti tank harus ditempatkan di negara-negara Baltik.

Alasan untuk militerisasi di Latvia, kata Rinkevics, adalah "kebutuhan nyata" untuk membela negara sebelum bala bantuan NATO secara penuh bisa tiba.


Namun, keinginan Latvia itu bertentangan dengan perjanjian NATO dengan Rusia yang ditandatangani pada tahun 1994. Perjanjian itu, seperti dikutip Russia Today, Minggu (28/2/2016) melarang aliansi militer NATO menempatkan pasukan secara "signifikan" di Eropa Timur secara permanen.


Pernyataan Rinkevics muncul ketika NATO akan menggelar KTT di Polandia Juli mendatang. Warsawa selama ini diharapkan untuk secara resmi menyuarakan permintaan penempatan pasukan NATO secara jangka panjang di negara-negara anggotanya di Eropa Timur.


Ketegangan NATO dan Rusia telah meningkat sejak reunifikasi Rusia dengan Crimea pada tahun 2014 dan konflik di Ukraina timur. Crimea semula menjadi bagian dari Ukraina, tapi memisahkan diri ketika krisis politik pecah di negara itu.

Ukraina hingga kini tidak bisa menerima wilayahya itu bergabung dengan Rusia. Kiev bahkan mengklaim sedang menyiapkan pasukan khusus untuk merebut Crimea kembali.







Credit  Sindonews




Kisah Kapten Wanita Somalia Perangi Militan Al Shabab


CB, Mogadishu - Bagi Iman Elman, mengenakan rok di garis depan melawan Al-Shabab bukanlah suatu pilihan. Namun berkat kerja kerasnya, kini perempuan 24 tahun itu menjadi seorang kapten di angkatan bersenjata Somalia.
Bahkan ia merupakan salah satu wanita yang paling menonjol di Tentara Nasional Somalia (SNA). Tentu hal itu tak didapatkan dengan mudah, melainkan setelah menghadapi berbagai tantangan sejak bergabung dengan militer pada 2011.
Untuk berada di posisi itu, Elman harus mengenyampingkan gender dan mengabaikan komentar diskriminatif yang dialamatkan padanya. Termasuk soal seragam untuk kaum hawa yang seharusnya mengenakan rok bukan celana.
"Banyak orang berpikir bahwa seorang wanita yang mengenakan celana panjang tak dapat diterima dan dianggap tak sopan. Tapi aku ingin berjuang bersama tentara lain, dan mengenakan rok dalam situasi yang tak realistis kurang tepat," kata dia.

Persentase kaum hawa di garis depan Somalia untuk melawan militan di sana sangat kecil. Hanya ada sekitar 1.500 dari 20.000 pejuang, atau 7,5 persen.
Bahkan lebih sedikit lagi yang mencapai pangkat kapten, yang memimpin pasukan tentara yang mayoritas laki-laki. Sebagian besar terbatas pada peran di balik layar pertempuran, seperti memberikan rasa aman sebagai polisi -- bukan berjuang di medan 'perang'.
Hanya ada sedikit yang cukup berani mengenakan celana -- bertempur di medan perang -- seperti Elman, meskipun tetap mengenakan jilbab.
Perlawanan untuk Militan
Menurut Elman, pola pikir di balik perubahan seragamnya adalah produk sampingan dari pemberontakan Al-Shabab di Somalia. Sejak kemunculannya di awal 2000-an, Al Qaeda yang berafiliasi telah mengobarkan perang terhadap pemerintah federal di Somalia, serta pasukan penjaga perdamaian Uni Afrika (AU) -- 22.000 anggota pasukan kuat di Somalia yang dikenal sebagai AMISOM -- dan pasukan negara konstituen itu.
Al-Shabab kehilangan kendali kota-kota kunci Somalia setelah serangan AU pada 2011-2012, namun masih menguasai banyak wilayah pedesaan di negara itu. Di daerah yang berada dalam kendalinya, diberlakukan hukum Syariah yang ketat.
Al-Shabab mewajibkan tata cara berpakaian untuk perempuan, mereka harus memakai cadar --atau niqab-- dan hanya menyisakan bagian mata yang dapat dilihat orang lain. Mereka yang dituduh melakukan perzinahan pun akan dikenai hukum rajam.
"Dengan ideologi Al-Shabab, mereka mengubah pola pikir masyarakat dan Anda dapat melihat itu benar-benar mempengaruhi warga lokal, karena sekarang Anda harus berpakaian dengan cara tertentu. Banyak perempuan Somalia saat ini berpakaian tak seperti 25 atau 30 tahun yang lalu," kata Elman seperti dikutip dari Newsweek, Senin (29/2/2016).
"Somalia adalah negara yang dihuni mayoritas Muslim, diperkirakan ada 99,8 persen umat Islam di sana. Sebagian besar adalah Sunni sebelum munculnya Al-Shabab -- agar sesuai dengan perintah kelompok militan. Perempuan Somalia saat ini begitu tertindas."
"Wanita tradisional Somalia dulunya mengenakan pakaian longgar yang disebut guntiino, dikombinasikan dengan hiasan kepala. Sekarang mereka semua harus memakai niqab, terutama di daerah yang dikuasai pemberontak."
Perjuangan Elman
Perjalanan Elman untuk mencapai posisinya saat ini bukanlah hal mudah. Perempuan kelahiran Mogadishu ini harus keluar dari Somalia bersama saudara-saudaranya, Ilwad dan Almas serta sang ibu, Fartuun Adan ke Ottawa, Kanada.
Saat itu usianya masih 2 tahun, dan terpaksa melarikan diri karena pecah perang di bawah pemerintahan Siad Barre pada 1991.
Ayahnya, Elman Ali Ahmed, adalah seorang pengusaha elektronik Somalia yang tinggal di Somalia dan menjadi aktivis perdamaian, mencegah anak-anak terlantar atau yatim piatu karena perang agar tak menjadi tentara anak. Dia dikenal sebagai simbol perdamaian di sana.
Pria yang terkenal dengan slogan "Put down the gun, pick up the pen" itu juga mendirikan sebuah klub sepak bola, Elman FC, pada tahun 1993. Klub untuk anak-anak jalanan itu bahkan memenangkan sejumlah gelar di Liga Somalia.
"Dia dibunuh pada tahun 1996, mungkin oleh panglima perang yang jengkel oleh aktivitasnya. Meskipun identitas pembunuhnya belum pernah diketahui hingga saat ini," ucap Elman.
Setelah kembali ke Somalia pada tahun 2007, sang ibu, Fartuun meneruskan langkah suaminya dengan mendirikan kembali Elman Peace and Human Rights Center, di mana ia berjuang bersama putranya, Ilwad.
Lembaga itu awalnya didirikan oleh suami sekaligus ayah Elman pada tahun 1993, bekerja sama dengan orang-orang muda korban perang. Setelah kembali pada awal 2010, Elman melihat bagaimana Al-Shabab membuat Somalia membara.
Kelompok itu melancarkan serangan besar-besaran di Mogadishu pada pertengahan 2009, mengambil kendali banyak kota, sementara anggota garis keras dari kelompok itu membawa dan mencambuk perempuan di depan publik karena memakai bra -- yang mereka klaim melanggar ajaran Islam.
Termotivasi oleh penderitaan rakyat Somalia saat itu, Elman mencari cara untuk menolong dengan jalan berbeda dari kakak dan ibunya. Ia memutuskan bergabung dengan militer.
"Orang-orang tak percaya aku memutuskan 'memilih pistol' -- berperang," tutur Elman. "(Tapi) kami masih berjuang untuk tujuan yang sama, untuk perdamaian bagi rakyat Somalia."
"Aku seorang aktivis yang kuat, bekerja keras untuk melindungi hak-hak perempuan, dan aku merasa bisa menjadi panutan dan berada di garis depan dengan bergabung di militer."
Meski sisa keluarganya khawatir akan keselamatannya, Elman mengatakan mereka mengagumi jalan yang telah dipilihnya. "Mereka bangga denganku yang telah membuat perbedaan," ucapnya.
Elman berharap dalam waktu 5 tahun bisa pindah ke bagian kebijakan militer dan terlibat aktif untuk merekrut lebih banyak perempuan untuk bergabung dengannya. Dia juga ingin berfungsi sebagai mentor bagi perempuan muda yang tertarik untuk bergabung militer, sesuatu yang tak pernah dilakukannya."
"Aku tahu aku sudah menjadi inspirasi bagi kaum perempuan dan laki-laki, tapi aku ingin melihat lebih banyak perempuan yang memiliki wewenang juga memberikan bimbingan kepada anak perempuan lainnya dengan menjadi mentor," tegas Elman.
"Itu sebabnya aku selalu mencoba untuk memprioritaskan gadis-gadis muda yang datang bertanya kepadaku. Kita perlu membangun jembatan untuk mendukung kaum perempuan."





Credit  Liputan6.com








Apple menentang perintah FBI buka kunci iPhone




CALIFORNIA. Apple Inc, produsen komputer, tablet dan ponsel pintar bertajuk iPhone, menentang perintah jebol kunci iPhone yang diajukan FBI. Dalam pengajuan pengadilan, Apple berpendapat, perintah pengadilan tersebut belum pernah terjadi sebelumnya dan tidak mendapatkan dukungan hukum.

Sementara itu, seperti dilansir Wall Street Journal, perusahaan berbasis teknologi yang notabene menjadi pesaing Apple, yakni Google, Microsoft Corp, dan Facebook Inc diminta untuk membuat pengajuan hukum yang mendukung rivalnya itu untuk meningkatkan kekuatan pertaruhan yang saat ini berjalan alot antara Apple dengan FBI.

Apple meminta Hakim AS Sheri Pym membalikkan perintah tanggal 16 Februari 2016 lalu terkait bantuan penelitian penyelidikan kasus yang ditangani FBI. Dalam hal ini, FBI meminta bantuan Apple untuk mengakses iPhone terdakwa kasus penembakan 14 orang yang mengakibatkan kematian, San Bernardino, California, Desember tahun lalu.

Saat ini, terdakwa sendiri telah mengakui perbuatannya. Namun, jaksa federal di Brooklyn, New York mengklaim masih memerlukan bukti di ponsel terdakwa. Apple menolak menjebol iPhone terdakwa dan melewati mekanisme keamanan pada perangkatnya. Nah, belakangan hal ini menjadi perdebatan panjang antara Apple dengan FBI.

James Comey, Direktur FBI mengatakan, menghargai privasi. Namun, kemampuan untuk mencari perangkat telepon dapat menyelamatkan nyawa. Kasus ini menimbulkan pertanyaan penting soal kebebasan berbicara, hak individu dan kekuatan penegakan hukum.

Dalam pengajuan pengadilannya, Apple menduga, perintah untuk membuka perangkat keamanan iPhone lebih dari sekadar kasus Farook, terdakwa kasus penembakan 14 orang tersebut. Menurut juru bicara Apple, pemerintah ingin perusahaan dapat menciptakan piranti lunak baru yang dapat digunakan untuk membuka ponsel lainnya.

"Ini bukan kasus tentang satu unit iPhone yang terisolasi. Tidak ada pengadilan yang berwenang, tidak ada hukum yang mendukung penggunaan tak terbatas. Konstitusi melarang itu," ujar juru bicara tersebut dalam pengajuannya.

Mosi Apple menentang FBI datang setelah direktur FBI mengkritik Apple atau Silicon Valley terus menerus. Direktur FBI tersebut membantah telah melakukan langkah hukum melawan Apple. Pun demikian, ia mengakui, bukan tidak mungkin organisasinya mengajukan gugatan ke Apple dengan alasan menyimpan informasi untuk membantu serangan teroris di masa yang akan datang.

Senator Marco Rubio, Senator Ted Cruz, Ben Carson dan Gubernur John Kasich menyampaikan dukungan penuh kepada FBI. Sementara, Tim Cook, Direktur Utama Apple membela keputusan perusahaannya menolak perintah FBI. Menurut dia, ini bukan perintah pertama yang diterima.

"Ada 13 kasus lain di seluruh negeri dimana pemerintah mencari perintah pengadilan untuk memaksa Apple membantu mengambil data dari iPhone seseorang. Sebelumnya, hakim federal New York memerintahkan membuka data dan enkripsi iPhone terkait kasus narkoba," imbuh dia.

Menurut David Jolly, perwakilan dari Partai Republik di Florida, Apple mempertaruhkan nyawa perusahaannya dengan menolak perintah FBI. "Jika ada informasi tambahan di luar sana yang telah memberikan kontribusi terhadap insiden lain atau mengancam keamanan nasional di masa depan, saya kira Apple akan menghadapi jalan yang sangat sulit," terang dia.

Comey mewakili FBI dan Bruce Sewel mewakili Apple dijadwalkan untuk bersaksi dalam pengadilan pekan depan. Alphabet Inc, induk usaha Google, Microsoft dan Facebook juga berencana datang menghadiri persidangan mendukung pendirian Apple. Salah satu sumber juga bilang, Twitter Inc akan memberikan dukungannya.

AS melawan Apple
Juru bicara Apple menuturkan, untuk membuka keamanan iPhone, pihaknya melanggar hak dan amandemen kelima perusahaan. Itu juga akan memaksa Apple merusak pandangan konsumen terhadap keamanan dan privasi.

Apple mengajukan mosinya sehari sebelum pertemuan pemegang saham tahunan di Cupertino, California, dimana pimpinannya mungkin akan menghadapi pertanyaan dari pemegang saham. Apple sendiri harus siap menghadapi FBI yang akan mencoba memunculkan perintah pengadilan berdasarkan hukum abad ke-18.

Juru bicara Departemen Kehakiman menambahkan, pendekatan lembaga hukum untuk menyelidiki kejahatan tetap sama, yakni memenuhi seluruh perintah All Writs Act.
"Ini menjadi praktik penegakan hukum agar pengadilan meminta bantuan dari pihak ketiga ketika mereka membutuhkan bantuan dalam mencari data," pungkasnya.



Credot  Kontan.co.id







Rusia: Gencatan Senjata, tapi Artileri Militan Turki Serang Suriah


Rusia Gencatan Senjata tapi Artileri Militan Turki Serang Suriah
Kota Tell Abyad, Suriah utara, diserang meski gencatan senjata diberlakukan. | (Reuters)

DAMASKUS - Rusia melalui pusat pemantau gencatan senjata di dekat Latakia mengkonfirmasi bahwa Kota Tell Abyad, Suriah utara, yang dihuni warga Kurdi diserang militan asal Turki dengan artileri. Padahal, gencatan senjata di Suriah baru dimulai kemarin.

Laporan serangan itu muncul semalam. Letnan Jenderal Sergei Kurylenko, yag mengepalai pusat untuk rekonsiliasi Suriah mengatakan, pasukan militan datang dari Turki semalam menggunakan artileri berat.

Informasi ini diverifikasi beberapa saluran, termasuk perwakilan dari Pasukan Demokratik Suriah (SDF), (aliansi pemberontak yang mencakup Kurdi, Arab dan kelompok etnis lainnya yang beroperasi di wilayah tersebut),” katanya, seperti dikutip Russia Today, Minggu (28/2/2016).

Rusia telah meminta klarifikasi dari Amerika Serikat (AS) yang memimpin koalisi internasional anti-ISIS, di mana Turki menjadi anggotanya. AS juga mengelola pusat koordinasi koalisi yang berbasis di Amman.

Gencatan senjata di Suriah sudah disepakati semua pihak. Namun, gencatan senjata itu tidak berlaku bagi kelompok teror yang masuk daftar di PBB seperti ISIS, Al-Nusra dan kelompok teror lain.

Sedangkan pasukan Kurdi yang selama ini diperangi Turki—meski berjuang keras melawan ISIS—ikut dalam perjanjian gencatan senjata, yang semestinya tidak boleh diperangi.

Pihak Pemerintah Turki maupun AS belum memberikan konfirmasi atas serangan di Suriah utara oleh militan Turki ketika gencatan senjata sedang berlangsung.

Rusia Dituduh Menyerang


Sementara itu, Observatorium Suriah untuk HAM melaporkan pesawat tempur telah menyerang enam kota di Provinsi Aleppo, Suriah utara pada Minggu dini hari atau sehari setelah dimulainya gencatan senjata.

Pemberontak Suriah menuding serangan udara itu dilakukan oleh pesawat tempur Rusia mendukung pemerintah Suriah, tetapi Observatorium yang memonitor konflik Suriah tidak bisa mengidentifikasi pesawat tempur milik siapa yang melakukan serangan.

Suriah sendiri menegaskan sudah “mengandangkan” semua pesawat tempurnya di Suriah setelah gencatan senjata dimulai.

Kami tidak tahu mana pesawat yang melakukan serangan dan kami juga tidak yakin apakah ini dianggap sebagai pelanggaran gencatan senjata, karena tidak jelas apakah kota ini termasuk dalam peta gencatan senjata,” kata Direktur Observatorium, Rami Abdulrahman, seperti dikutip Reuters.




Credit  Sindonews








Pemimpin ISIS Tunjuk Wanita Saudi Pimpin Batalion Tempur di Suriah


Pemimpin ISIS Tunjuk Wanita Saudi Pimpin Batalion Tempur di Suriah
Pemimpin ISIS, Abu Bakar Al-Baghdadi (atas) dan kelompok batalion Khansa. | (Al Arabiya)

HASAKAH - Pemimpin ISIS; Abu Bakar al-Baghdadi, dilaporkan telah menunjuk seorang wanita Arab Saudi untuk mengepalai sebuah batalion tempur baru di timur laut Suriah.

Penunjukan militan wanita ISIS asal Saudi itu diungkap kelompok aktivis Suriah kepada Al Arabiya, Minggu (28/2/2016).

Wanita itu bernama Nada Al-Qahtani. Dia bergabung dengan kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) sejak tahun 2013.

Nada Al-Qahtani pernah memimpin batalion Khansa di Raqqa—wilayah yang diklaim sebagai ibu kota ISIS.


Menurut aktivis Suriah, dia sekarang ditunjuk Baghdadi untuk memimpin sebuah cabang batalion tempur baru khusus perempuan di Hasakah.

Baghdadibertemu dengan Qahtani dua kali dalam pertemuan dengan para pemimpin ISIS lainnya. Wanita itu dianggap memiliki karakter yang kuat.


“Milisi perempuan kini hadir di Hasakah, dan dia memainkan peran penting pada tingkat komunikasi dengan militan asing,” kata aktivis Suriah yang menolak diidentifikasi karena menyangkut keselamatannya.

Qahtani pada Desember 2013 sudah bersumpah setia kepada Baghdadi. Dalam salah satu tweet-nya, ia mengungkapkan niatnya untuk menjadi seorang pengebom bunuh diri, dan meminta para perempuan untuk mendorong suami dan anak-anak mereka bergabung dengan ISIS.





Credit  Sindonews





Emoh Ikuti Gencatan Senjata, Al-Nusra Serukan Serangan Besar-besaran


Emoh Ikuti Gencatan Senjata Al Nusra Serukan Serangan Besar besaran
Al-Nusra telah dengan tegas menolak untuk mengikuti gencatan senjata di Suriah. (Istimewa)

DAMASKUS - Al-Nusra telah dengan tegas menolak untuk mengikuti gencatan senjata di Suriah. Gencatan senjata di Suriah telah secara resmi dimulai pada Sabtu dinihari.
 
Penolakan itu disampaikan langsung oleh pemimpin al-Nusra,  Abu Mohamad al-Golani dalam sebuah pesan suara yang dirilis oleh media yang pro terhadap al-Nusra. Dalam pesan suara itu, Golani menyerukan adanya serangan besar-besaran terhadap rezim Bashar al-Assad.
 
Golani juga mengungkapkan alasan mengapa dirinya menolak gencatan senjata itu. Menurutnya, hanya melalui pertempuran, konflik di Suriah bisa diselesaikan, yang ditandai dengan runtuhnya rezim Assad.
 
"Selain itu, jika perang Suriah tidak diselesaikan, ada sebuah konsekuensi dimana konflik akan menyebar ke sejumlah negara Muslim Sunni di bagian kawasan, termasuk ke wilayah termasuk semenanjung Arab," kata Golandi, seperti dilansir Reuters pada Minggu (28/2).
 
Al-Nusra sendiri sejatinya tidak masuk ke dalam daftar kelompok pemberontak yang mengikuti gencatan senjata itu oleh Amerika Serikat dan Rusia. Al-Nusra masuk ke dalam daftar kelompok teroris yang harus dimusnahkan ke Suriah, karena merupakan bagian dari al-Qaeda di semenanjung Arab.


Credit  Sindonews







Militer 20 Negara Mulai Manuver Besar-besaran di Saudi



Militer 20 Negara Mulai Manuver Besar besaran di Saudi
Manuver akbar 20 negara Koalisi Islam digelar di Saudi. | (Ilustrasi/Reuters)

RIYADH - Militer dari 20 negara telah memulai manuver besar-besaran di wilayah timur laut Arab Saudi hari ini (28/2/2016). Manuver 20 negara itu menjadi salah satu latihan militer terbesar di dunia.

Ke-20 negara yang terlibat dalam latihan militer akbar di Saudi merupakan negara-negara yang tergabung dalam “Koalisi Islam” yang dipimpin Arab Saudi. Mereka di ataranya, Pakistan, Malaysia, Turki, Mesir, Maroko, Yordania, Sudan dan lain-lain.

Kantor berita Pemerintah Saudi, SPA, melaporkan, latihan militer bertajuk “Thunder of the North” itu melibatkan angkatan darat, angkatan udara dan angkatan laut.

Pasukan dari lima negara Teluk Arab lainnya juga mengambil bagian dalam salah satu latihan militer yang paling penting di dunia berdasarkan jumlah pasukan yang berpartisipasi dan luas wilayah yang digunakan,” tulis SPA.

Tujuan utama dari latihan militer “Koalisi Islam” ini, lanjut SPA, adalah untuk meningkatkan pelatihan dalam merespon ancaman yang ditimbulkan oleh kelompok-kelompok teroris.




Pada pertengahan Februari lalu, Saudi sudah mengumumkan persiapan 20 negara yang akan melakukan manuver akbar. Saudi mengklaim latihan militer tersebut  melibatkan 2.500 pesawat tempur, 20 ribu tank dan 450 helikopter.

Selain ribuan pesawat dan tank tempur, latihan militer itu juga melibatkan 350 ribu pasukan dari negara-negara Teluk dan negara lain yang tergabung dalam “Koalisi Islam”.



Credit  Sindonews




Manuver 20 Negara di Saudi Libatkan 2.500 Pesawat dan 20 Ribu Tank

 
Latihan militer itu digelar di tengah memanasnya konflik di Suriah dan persiapan Saudi melakukan operasi militer di Suriah untuk memerangi kelompok ISIS. Saudi telah mengerahkan pesawat-pesawat jet tempur di pangkalan udara Turki untuk persiapan operasi militer di Suriah.

Selain ribuan pesawat dan tank tempur, latihan militer itu juga melibatkan 350 ribu pasukan dari negara-negara Teluk dan negara lain yang tergabung dalam Koalisi Islam. Beberapa negara yang ambil bagian dalam latihan militer itu di antaranya, Pakistan, Yordania, Chad, Sudan dan lainnya.

  Latihan militer itu diberi nama “Thunder of the North”. Latihan dijadwalkan berlangsung selama 18 hari. Tujuannya, untuk mengirim pesan bahwa Saudi dan sekutunya bersatu dalam menghadapi semua tantangan dan melestarikan perdamaian dan stabilitas di kawasan Timur Tengah.

Ini akan berfungsi untuk meningkatkan kemampuan bertempur, pertukaran informasi, manfaat dari pengalaman dan keahlian dan meningkatkan koordinasi antara negara-negara peserta,” kata juru bicara militer Saudi, Brigadir Jenderal Ahmed Al-Assiri, seperti dikutip IB Times.


Jenderal Saudi itu juga mengkonfirmasi pengerahan pesawat-pesawat jet tempur ke pangkalan udara Turki sebagai persiapan memerangi kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) di Suriah.

”Kerajaan Saudi sekarang memiliki kehadiran di pangkalan udara Incirlik di Turki. Pesawat-pesawat tempur Saudi hadir dengan kru mereka untuk mengintensifkan operasi udara bersama dengan misi yang diluncurkan dari pangkalan di Arab Saudi,” ujar Al-Assiri.







Credit  Sindonews



TNI Kerahkan 3.600 Personel Amankan KTT OKI


TNI Kerahkan 3 600 Personel Amankan KTT OKI
Prajurit TNI (ilust/SINDOphoto)

JAKARTA - Mabes TNI akan mengerahkan 3.600 personel untuk mengamankan jalannya Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) ke-5 pada 6-7 Maret 2016 di Jakarta.

"Kami sudah melaksanakan tactical floor game (TFG) dan persiapan-persiapan sudah maksimal," ungkap Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, usai Pembukaan Gashuku Dan Rakernas Forki 2016 di Mabes TNI Jakarta, Sabtu 27 Februari 2016 kemarin.

Menurut Gatot, pelaksanaan TFG KTT OKI ke-5 tahun 2016 digelar di Aula Gatot Subroto Mabes TNI dipimpin  langsung oleh Pangdam Jaya Mayjen TNI Teddy Lhaksmana selaku Panglima Komando Operasi Pengamanan (Pangkoopspam) KTT OKI.

"TFG ini diikuti oleh seluruh staf dan satgas terkait dari ketiga matra dan Polri," katanya. Mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) ini menjelaskan, latihan TFG dilaksanakan guna mensimulasikan pelaksanaan pengamanan pada  KTT OKI, agar pemahaman pelaksanaan dapat dipahami oleh berbagai pihak yang terlibat.

"Latihan ini sekaligus untuk mengecek personel dan materiil dalam rangka kesiapan operasi pengamanan KTT OKI bagi para Komandan Satgaspamwil," jelasnya.

Mengenai peringatan Australia terkait ancaman terorisme, Gatot mengaku, pihaknya akan bekerja sama dengan intelijen secara terpadu. "Ya kita kalau diingatkan siapapun juga akan diperhatikan. Jangankan Australia, wartawan mengingatkan kita lebih siap lagi," kata Gatot.

Kepala Staf Kodam (Kasdam) Jaya Brigjen TNI Ibnu Triwidodo menambahkan, Komando Operasi Pengamanan (Koopspam) telah menggelar TFG untuk pengamanan pelaksanaan KTT OKI tersebut.
Pria yang ditugaskan sebagai Komandan Satuan Tugas Pengamanan Wilayah (Dansatgaspamwil) ini menjabarkan, tugas utama Dansatgaspamwil adalah, pengamanan venue Jakarta Convention Center (JCC) yang merupakan ring 2 dan ring 3.

Sedangkan, ring 1 tugas pengamanannya dari Satgaspam VVIP yaitu Paspampres. Kemudian, tugas kedua adalah pengamanan tempat penginapan, akomodasi.

Tercatat ada 17 hotel yang akan disiapkan untuk itu. Hotel-hotel tersebut terletak di Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan. "Itu tugas kita juga di ring 2 dan ring 3 tempat penginapan," ucapnya.

Kemudian ketiga adalah mengamankan rute pergerakan tamu negara dari satu titik ke titik lainnya. Misalnya, dari kedatangan di Bandara Internasional Soekarno-Hatta maupun Bandara Halim Perdanakusuma menuju ke tempat penginapan.

Begitu juga dari tempat penginapan menuju ke JCC atau tempat-tempat yang lain. "Itu tugas dari Satgaspamwil. Saya berada di bawahnya Pangkoopspam yang dijabat oleh Pangdam Jaya. Nanti 1 Maret akan ada pengecekan kesiapan-kesiapan  di tingkat komando operasi," kata Ibnu.

Menurut Ibnu, Koops nantinya akan membawahi beberapa satgas seperti, Satgaspam VVIP yang berada di bawah pengamanan Paspampres. Kemudian Satgaspam VIP yakni, tamu negara setingkat di bawah kepala negara.

"Itu pengamanannya oleh kepolisian Polda Metro. Yang paling diwaspadai adalah keselamatan tamu negara itu. Itu yang bertanggung jawab kita. Jadi begini, inikan hajatan internasional, jadi SOP-nya standarnya juga standar internasional," katanya.

Untuk diketahui, KTT OKI ke-5 pada tahun ini mengundang 63 negara, terdiri dari 55 negara anggota; emapt negara observer (Bosnia, Afrika, Rusia, Thailand) dan empat negara atau organisasi The Quarted (USA, Russia, PBB dan EU)




Credit  Sindonews


Panglima TNI Tandatangani Pakta Pertahanan Proxy War Media


Panglima TNI Tandatangani Pakta Pertahanan Proxy War Media
Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo.(dok/SINDOphoto)

JAKARTA - Mabes TNI menandatangi pakta pertahanan proxy war media dengan sebelas organisasi dan salah satu media massa. Penandatanganan  dalam rangka memerangi ancaman proxy war media ini dilakukan di Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Mabes TNI Cilangkap, Jakarta Timur.

Kesebelas organisasi yang ikut menandatangani pakta pertahanan proxy war media adalah Produksi Film Indonesia, Pengurus Besar Nahdatul Ulama, Persatuan Guru Republik Indonesia, Ikatan Penerbit Indonesia, Asosiasi Penerbit Perguruan Tinggi Indonesia, Indonesian Cable Television Association, Komisi Corporation Social Responsibility Nasional, Asosiasi Baitul Maal wa Tamwil, Buqu Global, NIN Media dan Dewan Masjid.

Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo mengatakan, ancaman proxy war semakin nyata dan dilakukan dengan langkah yang soft serta tidak melanggar HAM. Proxy war berperang di segala lini kehidupan berbangsa dan bernegara serta tidak terlihat karena menggunakan segala macam cara dan yang paling efektif adalah menggunakan media.

Untuk menghadapi semua itu, maka perlu ada media yang dapat menyeimbangkan namun dengan biaya yang murah dan dapat menjangkau semuanya. Inilah yang dilakukan TNI dengan menjalin  kerja sama dengan masyarakat dan media.

“Saya bangga kita semua berbuat yang terbaik dan berani mengambil sikap yang tulus ikhlas untuk kemajuan bangsa Indonesia, karena memang TNI tidak bisa melaksanakan tugas pokoknya melindungi Negara Kesatuan Republik Indonesia sendirian,” ujar Jenderal TNI Gatot Nurmantyo, Sabtu 27 Februari 2016 kemarin.




Credit  Sindonews








Pertamina pesan tanker dari galangan nasional


Pertamina pesan tanker dari galangan nasional
Wianda Pusponegoro. (ANTARA/Akbar Nugroho Gumay)
Kapal tanker Pertamina juga dituntut untuk ramah lingkungan dan tingkat safety tinggi ..."
Jakarta (CB) - PT Pertamina (Persero) tahun ini akan kedatangan delapan kapal tanker tipe GP dengan bobot mati 17.500 DWT yang dipesan dari galangan nasional senilai 200 juta dolar Amerika Serikat (AS) atau sekira Rp2,66 triliun.

Kapal tersebut dipesan dari perusahaan galangan kapal nasional sebagai komitmen Pertamina untuk memberdayakan industri galangan kapal nasional, kata Vice President Corporate Communication Pertamina, Wianda Pusponegoro, di Jakarta, Minggu.

Kedelapan proyek tersebut melibatkan MT Parigi dan MT Pattimura oleh PT Angrek Hitam Shipyard, MT Panderman, MT Papandayan, dan MT Putri oleh PT Daya Radar Utama, serta MT Pasaman, MT Panjang, dan MT Pangrango oleh PT Multi Ocean Shipyard.

Wianda mengatakan, Pertamina selalu memberikan tantangan kepada industri dalam negeri baik dalam hal besaran kapal maupun standar kapal. Galangan kapal nasional harus bisa membangun kapal berstandar internasional yang dapat diterima berlayar ke negara manapun di dunia.

"Kapal tanker Pertamina juga dituntut untuk ramah lingkungan dan tingkat safety tinggi, serta taat terhadap ketentuan-ketentuan internasional lainnya," katanya.

Hingga akhir 2016, Pertamina akan memiliki sekitar 72 unit kapal yang berstatus milik sendiri. Sebanyak 34 kapal atau 47 persen merupakan kapal yang diproduksi oleh galangan kapal nasional.

"Pertamina melalui rencana jangka panjang penguatan armada milik berkomitmen tinggi untuk mengedepankan kerja sama dengan mitra nasional sebagai pembangun kapal yang dibutuhkan perusahaan," katanya.

Saat ini, kapal milik terbesar yang diproduksi galangan kapal nasional berukuran 30.000 DWT, yaitu MT Fastron yang dibangun oleh PT PAL. Kapal dengan ukuran sebesar itu dipercayakan pembangunannya setelah sukses membangun kapal sekelas di bawahnya.

Pertamina juga memberikan kepercayaaan kepada galangan kapal lainnya, seperti PT Daya Radar Utama (DRU).

Setelah sukses membangun MT Musi berbobot 3.500 DWT dengan panjang kapal 90 meter, terbesar yang pernah mereka buat saat itu, Pertamina memberikan tantangan lepada DRU membuat tiga kapal 17.500 DWT yang panjangnya 157 meter, lebar 28 meter dan tinggi 12 meter.

"Kami juga meminta DRU dan juga galangan kapal lain agar bisa membangun dengan kualitas yang sama dengan kapal produksi Korea Selatan, dan terbukti berhasil sejauh ini," katanya.

Pertamina juga menantang industri pendukung galangan kapal untuk lebih bisa berkembang sehingga kandungan lokal kapal dapat terus ditingkatkan. Saat ini, kandungan lokal untuk kapal-kapal tanker buatan dalam negeri umumnya sekitar 30 hingga 35 persen.

Business Development Director PT Daya Radar Utama, Steven Angga Prana, mengakui bahwa besarnya peran Pertamina untuk membangun kapasitas dan kemampuan galangan kapal dalam negeri.

Kesuksesan membangun MT Musi pada 2012 memicu banyaknya order kapal-kapal besar dan modern kepada perusahaannya, termasuk KRI Bintuni milik TNI Angakatan Laut (AL).

"Kami sangat mengapresiasi Pertamina yang berani memberikan order kepada galangan nasional. Semula kami hanya memproduksi kapal-kapal konvensional dan tidak hightech, dengan supervisi Pertamina yang telah berpengalaman membangun kapal di luar negeri, sekarang kami mampu dengan proses modern dan alat otomatis," kata Steven.

Steven mengatakan, untuk menyelesaikan kapal berukuran 17.500 DWT umumnya memerlukan waktu 24 bulan. Dengan tiga kapal yang diorder Pertamina, maka Daya Radar Utama mempekerjakan sekitar 1.500 orang tenaga kerja.

"Kami optimistis dapat berkembang dan Daya Radar Utama yang memiliki luas lahan 40 ha dan garis pantai sekitar 600 meter ke depan akan mengembangkan galangan yang mampu membangun kapal tanker dengan kapasitas 100.000 DWT," demikian Steven.




Credit  ANTARA News



Kadin ingin Presiden segera putuskan proyek Masela


Kadin ingin Presiden segera putuskan proyek Masela
Blok Masela (www.energy-pedia.com)
 
Jakarta (CB) - Kadin Indonesia mendukung Presiden Joko Widodo segera memutuskan proyek Blok Masela di Laut Arafura, Maluku, untuk menjaga iklim investasi yang kondusif.

Ketua komite Tetap Hubungan Kelembagaan dan Regulasi Migas Kadin Indonesia Firlie Ganinduto di Jakarta, Minggu mengatakan, saat ini, seluruh pemangku kepentingan industri migas di dunia mengikuti perkembangan proyek Masela.

"Pengembangan Masela ini akan menjadi benchmark (acuan) investor dunia. Hasil yang buruk terhadap proyek ini akan memberikan dampak yang negatif terhadap Iklim investasi dan industri dalam negeri termasuk penunjangnya," kata Firlie.

Menurut dia, jika pemerintah tidak cepat mengambil keputusan, maka Indonesia bisa kalah bersaing dengan Vietnam atau Myanmar.

Iklim investasi, lanjutnya, akan terganggu akibat ketidakpastian kebijakan pemerintah dalam pengambilan keputusan soal Masela.

"Industri migas nasional sekarang lagi mengalami masa terpuruknya, di luar harga minyak yang rendah, kepastian hukum di Indonesia juga rendah dengan belum direvisinya UU No 22 Tahun 2001 tentang Migas. Ditambah lagi kegaduhan di pemerintahan dengan adanya tarik menarik kepentingan. Ini membuat investor ragu-ragu untuk menanamkan modalnya," ujarnya.

Firlie menambahkan, Kadin Indonesia akan mendukung apa pun keputusan pemerintah.

"Kedua opsi Masela pasti ada positif dan negatifnya. Namun, yang pasti, dari kedua opsi tersebut, ekonomi dalam negeri pasti akan bergerak," ujarnya.

Paling penting, tambahnya, adalah bagaimana proyek Masela bisa bermanfaat bagi ekonomi dalam negeri dan peran SKK Migas dalam mengawasi dan memastikan penggunaan barang dan jasa dalam negeri.

Kemarin, Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, Presiden Joko Widodo akan mengambil keputusan terbaik soal Masela yang memberi manfaat maksimal bagi masyarakat Maluku, Indonesia, dan banyak pihak lainnya.

Menurut dia, saat ini, pembahasan soal pengembangan Masela masih terus dilakukan pemerintah.

Keputusan pengembangan Blok Masela akan dilakukan sendiri oleh Presiden mengingat nilai investasi dan dampak yang besar.

Meski, sesuai regulasi, pengembangan suatu blok migas sebenarnya cukup diputuskan oleh Menteri ESDM.

Presiden akan memutuskan apakah pengembangan Masela itu memakai skema kilang terapung (floating liquified natural gas/FLNG) atau darat (onshore liquified natural gas/OLNG).

Blok Masela dikembangkan kontraktor asal Jepang, Inpex Masela Ltd yang sekaligus operator dengan kepemilikan partisipasi 65 persen dan Shell Corporation 35 persen.





Credit  ANTARA News


Sudirman Said: presiden ambil keputusan terbaik soal Blok Masela


Sudirman Said: presiden ambil keputusan terbaik soal Blok Masela
Menteri ESDM Sudirman Said (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
 
Jakarta (CB) - Menteri ESDM Sudirman Said mengatakan, Presiden Joko Widodo akan mengambil keputusan terbaik soal pengembangan Blok Masela di Laut Arafura, Maluku.

"Tidak usah berpolemik. Pihak-pihak yang pura-pura berjuang untuk rakyat, yang menipu, yang suka mengklaim paling tahu, yang mau coba mengganti investor Masela, berhentilah membohongi rakyat. Karena suatu saat akan terbongkar juga," katanya dalam siaran pers di Jakarta, Sabtu.

Presiden, lanjutnya, tentunya akan mengambil keputusan yang memberi manfaat maksimal bagi masyarakat Maluku, Indonesia, dan banyak pihak lainnya.

Sudirman mengatakan, saat ini, proses pembahasan keputusan pengembangan Blok Masela masih terus diupayakan pemerintah.

Menurut dia, dirinya beserta jajaran telah melaksanakan amanah Presiden untuk menganalisis pengembangan wilayah di Provinsi Maluku terutama Maluku bagian selatan, sehingga hasil Blok Masela memberikan kesejahteraan bagi Indonesia terutama Provinsi Maluku.

"Kami juga telah melaporkan mengenai dua skenario pengembangan Blok Masela. Informasi tersebut terutama mengenai bagaimana dampak bagi pengembangan wilayah di Maluku bagian selatan dan berapa besar investasi yang dibutuhkan bila di onshore maupun offshore," tuturnya.

Terkait dengan kesiapan pemerintah dan masyarakat Maluku, Sudirman menambahkan, dirinya terus berkomunikasi dengan pemerintah beserta masyarakat Maluku.

"Gubernur Maluku sudah menyampaikan bahwa beliau setuju dan mendukung apapun keputusan dan kebijakan Presiden terhadap Blok Masela dan beliau siap untuk melakukan sosialisasi kepada rakyat Maluku bila keputusan sudah diambil," ujarnya.

Keputusan pengembangan Blok Masela akan dilakukan sendiri oleh Presiden mengingat nilai investasi dan dampak yang besar.

Sementara, sesuai regulasi, pengembangan suatu blok migas sebenarnya cukup diputuskan oleh Menteri ESDM.

Presiden akan memutuskan apakah pengembangan Masela itu memakai skema kilang terapung (floating liquified natural gas/FLNG) atau darat (onshore liquified natural gas/OLNG).

Kedua skema tersebut mempunyai plus dan minus masing-masing.

Blok Masela dikembangkan kontraktor asal Jepang, Inpex Masela Ltd yang sekaligus sebagai operator dengan kepemilikan partisipasi 65 persen dan Shell Corporation mempunyai 35 persen.


Credit  ANTARA News

Jet tempur Arab Saudi mendarat di Turki untuk serang ISIS



Jet tempur Arab Saudi mendarat di Turki untuk serang ISIS
Dokumentasi asap mengepul di atas langit kota Ras al-Ain, Suriah, setelah serangan udara seperti terlihat dari kota perbatasan Turki, Ceyanpinar, provinsi Sanliiurfa, Selasa (13/11). (REUTERS/Osman Orsal)
 
 
Ankara, Turki (CB) - Jet-jet tempur Arab Saudi, Jumat (Sabtu WIB), mendarat di pangkalan udara Turki untuk bergabung dengan pasukan udara guna melawan kelompok bersenjata ISIS di Suriah.

Bergabungnya jet-jet itu terjadi beberapa jam sebelum sebuah gencatan senjata diberlakukan, menurut laporan media Turki dan Arab Saudi.

Empat unit jet tempur F-15 Eagle mendarat di pangkalan udara Incirlik di Provinsi Adana di Turki bagian selatan, menurut kantor berita milik negara, Anatolia, melaporkan.

Kantor Pers Arab Saudi mengatakan sejumlah jet tempur mendarat di Incirlik untuk memperluas operasi guna melawan kelompok bersenjata ISIS, tanpa menyebutkan jumlah pesawat yang mendarat.

Pangkalan itu telah menampung sejumlah jet tempur milik Amerika Serikat, Inggris, dan Prancis, yang tergabung dalam bagian operasi untuk melawan kelompok bersenjata ISIS di Suriah.

Angkatan Udara Arab Saudi telah mengerahkan sejumlah pasukan darat dan perlengkapan menggunakan pesawat pengangkut militer C-130 Hercules pada awal pekan ini.

Gencatan senjata sebagian untuk mengakhiri kekerasan di Suriah, yang diprakarsai oleh Rusia dan Amerika Serikat dijadwalkan akan diberlakukan pada Jumat tengah malam. Kesepakatan itu tidak mengikutsertakan kelompok bersenjata ISIS beserta sejumlah kelompok ekstremis lainnya.

Turki pada Jumat mengutarakan peringatan akan kelangsungan gencatan senjata itu, saat rezim Suriah beserta sekutu Rusianya masih melakukan pergerakan.

Dua kekuatan muslim Sunni terbesar, Arab Saudi dan Turki, keduanya memandang lengsernya Presiden Suriah Bashar al Assad sebagai hal yang sangat penting untuk mengakhiri perang saudara yang telah berlangsung selama lima tahun itu, dan sangat kritis terhadap dukungan Iran dan Rusia terhadap rezim Suriah.

Ankara telah mengatakan bahwa mereka menyetujui adanya operasi daratan di Suriah, namun hanya jika kegiatan itu dilakukan dengan kerja sama dengan pihak Arab Saudi begitu pula dengan negara Barat dan Teluk yang membentuk koalisi anti-ISIS.

Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu, Kamis, mengatakan, sejak awal mereka berpendapat bahwa operasi daratan beserta seluruh langkah strategis, harus dilaksanakan untuk menambah kekuatan serangan udara.






Credit  ANTARA News




ISIS Klaim Bom di Baghdad, 70 Orang Tewas



ISIS Klaim Bom di Baghdad, 70 Orang Tewas  
Dua ledakan yang diklaim ISIS terajadi di distrik Syiah di Baghdad, Irak, menewaskan setidaknya 70 orang pada Minggu. (Reuters/Wissm al-Okili)
 
Jakarta, CB -- Dua ledakan yang diklaim oleh ISIS di Baghdad menewaskan setidaknya 70 orang di distrik Syiah di Baghdad, Irak, pada Minggu (28/2).

Sumber kepolisian mengatakan pelaku bom bunuh diri mengemudikan sepeda motor dan meledakkan diri mereka di pasar telepon seluler di Kota Sadr. Selain korban tewas, sekitar 100 orang lain menjadi korban luka.

Reuters melaporkan genangan darah, sepatu dan telepon berserakan terlihat di lokasi kejadian, yang kini disegel untuk mengantispasi ledakan susulan.

Dalam pernyataan yang disebar secara daring, ISIS mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu. “Pedang kami tidak akan berhenti untuk memotong kepada musyrik, di mana pun mereka berada,” ujar ISIS, merujuk kepada Muslim Syiah.

Baru-baru ini, pasukan militer Irak dengan dukungan serangan udara koalisi pimpinan AS memukul mundur ISIS dari Provinsi Anbar, dan kini bersiap untuk melancarkan serangan selanjutnya untuk merebut Mosul dari ISIS.

Namun militan ISIS masih bisa menyerang lokasi di luar wilayah yang mereka kuasai, biasanya menyerang lokasi yang didiami mayoritas Syiah. Sebelum bom pada Minggu, dua militan ISIS pada Jumat telah menewaskan 15 orang di masjid Syiah di Baghdad.

“Geng ini menargetkan warga sipil setelah kehilangan inisiatif dan angkat kaki dari pertempuran dengan pejuang kita,” ujar Perdana Menteri Irak Haider al-Abadi di laman Facebook-nya.

Sebelumnya pada Minggu subuh, pengebom bunuh diri dan kelompok bersenjata menyerang keamanan Irak di penjara Abu Ghraib, menewaskan setidaknya 17 pasukan keamanan.

Pihak berwenang juga menyalahkan ISIS atas serangan tersebut.

"Pasukan pemerintah harus melakukan pekerjaan yang lebih baik memukul mundur serangan yang dilancarkan oleh Daesh. Apa yang terjadi hari ini bisa menjadi kemunduran bagi pasukan keamanan," kata Jasim al-Bahadli, seorang analis keamanan yang berbasis di Baghdad, menggunakan akronim bahasa Arab untuk ISIS.




Credit  CNN Indonesia




Gencatan Senjata di Suriah, Rusia Hentikan Serangan Udara


Gencatan Senjata di Suriah, Rusia Hentikan Serangan Udara  
Militer Rusia menghentikan serangan udara menyusul kesepakatan gencatan senjata antara di Suriah yang dimulai sejak Sabtu (27/2). (Reuters/Bassam Khabieh)
 
Jakarta, CB -- Militer Rusia menghentikan serangan udara menyusul kesepakatan gencatan senjata antara Rusia dan Amerika Serikat yang diterima oleh pihak berkonflik di Suriah.

Kendati demikian, beberapa serangan sporadis antara militan dan kelompok pemberontak terlihat di beberapa wilayah – meskipun telah berkurang secara signifikan pada Sabtu (27/2).

Perwakilan Kementerian Pertahanan Rusia Sergei Ruskoi menyatakan Rusia telah menghentikan serangan pada kelompok bersenjata sebagai upaya memenuhi kesepakatan gencatan senjata. Meski demikina, sejumlah militan, seperti ISIS dan Front al-Nusra, tidak termasuk dalam kesepakatan gecatan senjata.

Meski tak ada lagi serangan udara Rusia, serangkaian serangan bom kelompok bersenjata menghujani beberapa wilayah, seperti Jumbar dan Duma pada Sabtu. Tim penyelamat menyatakan setidaknya lima orang tewas di Duma.

“Kami meminta penduduk yang tinggal di wilayah ini untuk menekan teroris dan tidak memberikan kesempatan untuk mengganggu upaya mengembalikan stabilitas dan keamaan pada area ini,” kata sumber militer kepada CNN.

Kelompok pemantau perang Suriah, Syrian Observatory for Human Rights juga melaporkan terjadinya baku hantam meskipun situasi secara umum telah tenang.

Observatory melaporkan bahwa setidaknya 12 pemberontak tewas dalam baku hantam dengan militer pemerintah di Latakia.

Sementara Reuters sebelumnya menyebutkan baku hantam di Latakia itu menewaskan setidaknya 40 tentara pemerintah dan personel sekutu serta 18 pemberontak tewas.

ISIS juga mengklaim bertanggungjawab atas serangan bunuh diri kemarin di kota Salmiya, provinsi Hama. Target serangan itu adalah pasukan perintah yang berkumpul di pinggir Hama.

Meskipun demikian, indikasi awal menunjukkan aktivitas kekerasan telah menurun secara signifikan. Indikasi ini tentu saja memberikan kelegaan pada penduduk Suriah.

Sebelumnya, rapat kerja khusus konflik Suriah diadakan di Swiss pada Sabtu (27/2) siang untuk menilai apakah upaya damai berjalan. Kesepakatan damai dinilai berbagai pihak sebagai sinyal pemberi harapan terbesar bahwa pertikaian yang telah membunuh setidaknya250 ribu orang akan dapat dihentikan.

Jumat (26/2) lalu, konsul keamanaan PBB memberikan suara mendukung resolusi untuk menghentikan pertikaian dan meminta seluruh pihak untuk mematuhi kesepakatan mengurangi serangan di Suriah.

Kelompok utama oposisi Suriah, Komite Negosiasi Tinggi, menyatakan 97 faksi setuju untuk menghormati gencatan senjata selama dua pekan.

Komite juga mengingatkan pemerintah dan Rusia untuk tidak menyulut perlawanan dengan kedok untuk menyerang kelompok teroris seperti ISIS dan Front al-Nusra.



Credit  CNN Indonesia










AS Uji Coba Rudal Jarak Jauh untuk Saingi China dan Rusia


AS Uji Coba Rudal Jarak Jauh untuk Saingi China dan Rusia  
Ilustrasi (Reuters/Scott Audette )
 
Jakarta, CB -- Militer Amerika Serikat melakukan uji coba rudal balistik antarbenua yang kedua dalam sepekan pada Kamis malam (25/2). Pengujian kali ini untuk memamerkan senjata nuklir di tengah adu kuat rudal dengan Rusia, China dan Korea Utara.

Diberitakan Reuters, rudal tanpa peledak Minuteman III diluncurkan dari Pangkalan Angkatan Udara Vandenberg di California pada tengah malam.

Rudal yang bisa dipasangkan hulu ledak nuklir itu melesat hingga kecepatan 24 ribu km per jam dan mendarat setengah jam kemudian tepat mengenai target yang jaraknya mencapai 6.500 km di Kwajalein Atoll, Kepulauan Marshal di Selatan Pasifik.

Wakil Menteri Pertahanan AS Robert Work yang menyaksikan peluncuran itu mengatakan AS telah melakukan sedikitnya 15 kali uji coba rudal jarak jauh sejak Januari 2011.

Uji coba ini, kata dia, adalah untuk memberikan pesan bagi rival nuklir AS seperti Rusia, China dan Korut bahwa Washington masih memiliki senjata nuklir yang efektif.

"AS, Rusia dan China rutin melakukan uji coba untuk membuktikan rudal mereka bisa diandalkan. Dan itu adalah sinyal bahwa kami siap menggunakan senjata nuklir untuk mempertahankan negeri ini jika diperlukan," ujar Work.

Pamer kekuatan nuklir bagi AS sangat penting di masa sekarang. Pasalnya persenjataan nuklir AS sudah berada di akhir masa guna, memicu pertanyaan soal kesiapan serang bom atom AS.

Kemhan AS telah mengucurkan jutaan dolar untuk meningkatkan kesejahteraan tentara dan staf serta bagi perawatan sistem nuklir. Pemerintahan Barack Obama juga fokus pada peningkatan teknologi senjata nuklir.

Pemerintah Obama bulan ini meminta tambahan anggaran US$1,8 miliar untuk meremajakan bom nuklir, rudal, kapal selam dan sistem pertahanan lainnya.

Total rancangan anggaran pertahanan AS yaitu sebesar US$19 miliar akan memberikan Pentagon kemampuan untuk meningkatkan teknologi senjata atom dan infrastrukturnya. Untuk hal ini, dalam 10 tahun AS butuh dana hingga US$320 miliar dan lebih dari US$1 triliun dalam 30 tahun.

Peningkatan anggaran AS untuk nuklir ini dikritik para aktivis anti bom atom. Mereka mengatakan bahwa langkah AS ini bertentangan dengan tekad Obama di awal masa kepemimpinannya untuk mengurangi ketergantungan pertahanan negara itu terhadap nuklir.

Dalam pidatonya di Praha saat itu, Obama menyerukan dunia bebas nuklir. Hal ini membuat Obama meraih penghargaan Nobel Perdamaian.

"Dia [Obama] mengatakan akan mengurangi peran senjata nuklir dalam kebijakan keamanan nasional AS. Tapi nyatanya dalam beberapa tahun terakhir dia malah menambah anggaran baru," kata John Isaacs dari Council for a Livable World, lembaga advokasi senjata.




Credit  CNN Indonesia





Pertempuran di Yaman Makin Sengit, 857 WNI Masih Bertahan


Pertempuran di Yaman Makin Sengit, 857 WNI Masih Bertahan  
Serangan udara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi menghancurkan basis pertahanan militer yang dikuasai kelompok Houti di Sana’a, Yaman. (REUTERS/ Khaled Abdullah)
 
Sana'a, CB -- Pertempuran berkepanjangan antara pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi dengan pemberontak Houthi di Yaman, belakangan semakin memanas. Dalam pekan ini sedikitnya 90 orang tewas, termasuk anak-anak dan perempuan akibat serangan udara dari pihak koalisi. Warna negara Indonesia yang masih bertahan di Yaman diketahui masih mencapai ratusan orang.

Duta Besar RI untuk Yaman Wajid Fauzi mengatakan jumlah WNI yang masih berada di Yaman per tanggal 3 Februari yang lalu yaitu 857 orang. “Mereka berada di wilayah yang relatif aman. Mereka sebagian besar berada di Kota Tarim,” kata Wajid kepada CNN Indonesia.com, Ahad (28/2), melalui pesan singkat.

Senin lalu (22/2), sedikitnya 60 orang tewas termasuk anak-anak dan perempuan saat pesawat-pesawat tempur Arab Saudi melancarkan serangan memerangi kelompok Houti di sejumlah wilayah di Yaman. Sedangkan pada Sabtu (27/2), sedikitnya 30 orang dari pihak Houti dan warga sipil tewas ketika pesawat tempur pasukan koalisi pimpinan Arab Saudi menggempur salah satu pasar di Timur Laut Sana’a, Ibu Kota Yaman.

Wajid mengatakan pembicaraan dialog antara kelompok bersenjata Houti dengan koalisi belum dapat berlangsung karena masing-masing pihak belum bersedia berdialog. “Mereka tetap dengan tuntutannya masing-masing,” ucap Wajid.


Wajid menuturkan hingga kini belum ada tanda-tanda yang mengarah pada perdamaian. “Gencatan senjata tampaknya belum ada tanda-tanda ke arah itu,” ujar Wajid yang berada di Oman. KBRI Sana’a sampai saat ini masih mengendalikan kegiatan operasionalnya dari Kota Salalah, Oman.

Menurut Wajid sampai sejauh ini kondisi di Yaman belum memungkinkan untuk kantor KBRI kembali beroperasi di Sana’a.

“Pemerintah Yaman sediri belum efektif dan lebih banyak diatur dari Riyadh, Saudi Arabia,” kata Wajid.

Di Yaman, lanjut Wajid, hingga saat ini belum ada kantor Kedutaan Besar asing yang buka kembali mengingat situasi politik keamanan yang belum pulih.

“Dan juga tidak ada pemerintahan Yaman yang efektif sampai sejauh ini,” tambah Wajid.

Sebelumnya Wajid menyebutkan jumlah WNI yang berada di Yaman terus menurun. Pada Juni 2015 lalu jumlahnya ada 1.184 orang. Kemudian pada September 2015 jumlahnya menurun menjadi 1.117 orang. Pihak KBRI secara aktif terus memfasilitasi WNI yang ingin kembali ke Tanah Air.

Sebagian besar WNI yang berada di Yaman merupakan pelajar dan mahasiswa. Mereka tersebar di sejumlah kota di Yaman. Mayoritas tinggal di Kota Tarim, Yaman timur.




Credit  CNN Indonesia