Jumat, 18 Desember 2015

Sita Kios Sayuran Picu Arab Spring, Wanita Ini Menyesal

Faida Hamdy, wanita yang disebut-sebut memicu Arab Spring (Foto: AFP)
Faida Hamdy, wanita yang disebut-sebut memicu Arab Spring (Foto: AFP)
SIDI BOUZEID – Faida Hamdy tak mengira bahwa perbuatannya menyita sebuah kios sayur lima tahun lalu di Tunisia, berujung pada perubahan drastis di dunia Arab. Ya, pada lima tahun lalu itulah, peristiwa “Arab Spring” pecah dan menjalar ke Mesir, Libya, hingga Suriah dan Irak saat ini.
Gelombang pemberontakan terjadi di mana-mana sejak 18 Desember 2010 silam. Masing-masing penguasa di Tunisia, Mesir, hingga Libya digulingkan dengan revolusi.
Semua itu hanya gara-gara Faida yang kala itu seorang pejabat kelas menengah, menyita sebuah kios sayur di sebuah jalan berdebu di bagian tengah Tunisia.
Sang pemilik yang belakangan diketahui seorang pemuda bernama Mohammed Bouazizi, meluapkan protes keras dan rasa frustrasinya dengan cara yang ekstrem – membakar tubuhnya sendiri.

Lantas di kemudian hari, lusinan pemuda Arab turut meniru aksi ekstremnya, hingga berujung pada gelombang unjuk rasa yang menuntut diturunkannya Presiden Tunisia saat itu, Zine el-Abidin Ben Ali.
Gelombang revolusi itu menjalar ke Mesir yang memaksa Presiden Hosni Mubarak digulingkan. Begitu pun diktator Libya, Muammar Gaddafi, sampai Presiden Yaman, Ali Abdullah Saleh turut “kena batunya”.

Gelombang revolusi itu juga menjalar ke Bahrain, Kuwait, Lebanon, Oman, Maroko dan Yordania, serta Suriah yang hingga kini, menjadi zona panas atas lahirnya konflik pemberontakan yang turut “direcoki” hadirnya organisasi teroris ISIS.
“Kadang saya berharap, saya tak pernah melakukannya. Saya merasa bertanggung jawab atas semua (yang terjadi di dunia Arab). Kadang saya menyalahkan diri sendiri dan mengatakan semua ini terjadi karena saya,” beber Faida, seperti disitat The Telegraph, Jumat (18/12/2015).
“Saya menciptakan sejarah dan aksi saya berkontribusi terhadap sejarah itu sendiri dan sekarang, lihatlah kondisi kami (dunia Arab) sekarang. Bouazizi dan saya sama-sama korban. Dia kehilangan nyawanya dan hidup saya tak seperti dulu lagi. Ketika saya melihat kawasan Arab dan negara saya, saya menyesali semuanya. Kematian ada di mana-mana dan ekstremisme berkembang,” tandasnya.






Credit  Okezone

Konflik Rusia dan Turki Dimainkan AS? Ini Jawaban Putin


Konflik Rusia dan Turki Dimainkan AS Ini Jawaban Putin
Presiden Vladimir Putin konferensi pers tiga jam di hadapan 1.400 wartawan. | (Sputnik)

MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, dalam konferensi pers tahunan di depan 1.400 wartawan di Moskow kemarin mengulas konflik Rusia dan Turki, krisis Suriah hingga krisis Ukraina. Putin ditanya wartawan, apakah rusaknya hubungan Rusia dan Turki dimainkan pihak ketiga, termasuk Amerika Serikat (AS).

Dalam konferensi pers maraton selam tiga jam itu, Putin menjawab pertanyaan yang membuat publik dunia penasaran. ”Kami tidak tahu pasti, tapi jika seseorang dalam kepemimpinan Turki ingin menyedot ke Amerika, saya tidak yakin apakah mereka melakukan hal yang benar atau tidak,” katanya.

Pertama-tama saya tidak tahu apakah Amerika membutuhkannya atau tidak, itu mungkin ada kesepakatan tertentu pada tingkat tertentu (misalnya): ‘Kami (Turki) jatuhkan sebuah pesawat Rusia dan Anda (AS) menutup mata,' 'Kami (Turki) mengerahkan pasukan kita ke Irak dan menempati bagian dari Irak’,” ujar Putin beranekdot soal dugaan “permainan” antara Turki dan AS, seperti dikutip Russia Today, semalam.

Putin menegaskan, Rusia tidak akan berhenti meluncurkan serangan militernya di Suriah hanya karena pesawat jet pembom Su-24 ditembak jatuh militer Turki, bahkan jika hal itu diharapkan Ankara sekalipun.

”(Ankara) pikir kami akan melarikan diri (dari Suriah).Tidak! Rusia bukan negara yang bertindak seperti itu. Kami meningkatkan kehadiran kami di Suriah; kami meningkatkan kekuatan angkatan udara kami. Tidak ada sistem senjata anti-pesawat sebelumnya. Sekarang ada (sistem rudal pertahanan) S-400,” kata Putin.

  Sebelum Rusia menyebar sistem rudal S-400, pesawat tempur Turki secara teratur melanggar wilayah udara Suriah. Tapi, setelah S-400 disebar di pangkalan udara Hmeimim, Suriah, Putin mempersilakan pesawat tempur melanggar wilayah udara Suriah untuk merasakan sistem rudal S-400 Rusia.
credit  Sindonews

Putin: Biarkan Turki Coba Rasakan S-400 Rusia!


Putin Biarkan Turki Coba Rasakan S 400 Rusia
Presiden Vladimir Putin mempersilakan pesawat tempur Turki mencoba merasakan S-400 Rusia. | (Sputnik)

MOSKOW - Presiden Rusia, Vladimir Putin, menggelar konferensi pers besar-besaran yang dihadiri sekitar 1.400 wartawan di Moskow, Kamis (17/12/2015). Putin menyampaikan banyak hal tentang krisis di Suriah, termasuk alasan militer Kremlin menyebar sistem rudal pertahanan S-400 di Suriah.

Putin mengatakan, sebelum disebar sistem rudal S-400, Suriah jadi bulan-bulanan pelanggaran wilayah yang dilakukan pesawat tempur Turki. Kini, lanjut Putin, pesawat tempur Turki dipersilakan mencoba merasakan sistem rudal S-400 Rusia jika masih nekat melanggar wilayah udara sekutunya itu.

Sistem rudal S-400 Rusia disebar di pangkalan udara Hmeimim, Suriah, setelah pesawat jet pembom Su-24 Rusia ditembak jatuh pesawat tempur F-16 Turki di perbatasan Suriah dan Turki.

Mereka (Pemerintah Turki) berpikir bahwa kita akan mengubah ekor dan lari. Tidak! Rusia bukan negara negara seperti itu. Kami telah meningkatkan kehadiran kami di Suriah, telah meningkatkan jumlah pesawat tempur yang dikerahkan. Dulu tidak ada sistem pertahanan udara Rusia di sana. sekarang ada S-400. Jika sebelumnya, Turki telah terus-menerus melanggar wilayah udara Suriah, biarkan mereka mencobanya sekarang,” tegas Putin dalam konferensi pers tahunan itu, seperti dikutip Sputnik.

Sejak tegang dengan Turki, Rusia tak hanya menyebar sistem rudal S-400 di Suriah, tapi juga mengerahkan kapal dengan rudal penjelajah Moskvadan kapal selam Rostov-on-Don di lepas pantai Suriah di Mediterania.


S-400 Triumf (oleh NATO dinamakan SA-21 Growler) adalah sistem pertahanan udara generasi Rusia, yang membawa tiga jenis rudal. S-400 mampu menghancurkan target udara pada jarak pendek hingga jauh.

Credit  sindonews

AS dan Rumania Rampung Bangun Situs Rudal Pertahanan


AS dan Rumania Rampung Bangun Situs Rudal Pertahanan
AS dan Rumania rampung bangun situs sistem rudal pertahanan di dekat Bucharest. | (US Army Corps of Engineers Europe District)

BUCHAREST - Amerika Serikat (AS) dan Rumania telah menyelesaikan pekerjaan di situs rudal pertahanan di dekat Ibu Kota Rumania, Bucharest. Situs untuk penempatan rudal pertahanan itu dibangun untuk mengantisipasi potensi serangan dari Iran.

Hal itu disampaikan para pejabat AS kepada Reuters , Jumat (18/12/2015). Situs rudal pertahanan yang dibangun kedua negara itu jadi lokasi sistem rudal Aegis. ”Secara teknis mampu,” kata seorang pejabat AS.

Itu berarti semua komponen utama dari sistem rudal pertahanan, termasuk rudal, berada di tempat, dan telah diserahkan kepada komandan militer,” lanjut pejabat yang berbicara dengan syarat anonim itu.

Pejabat itu melanjutkan, meski situs sudah dibangun personel militer masih harus mengintegrasikan situs dengan sistem pertahanan rudal balistik NATO yang lebih luas sebelum siap tempur.

Juru bicara Angkatan Laut AS, Letnan Komandan Tim Hawkins, menyatakan bahwa, situs itu merupakan langkah penting dari upaya kedua pihak. ”Untuk melindungi diri terhadap ancaman yang ditimbulkan oleh proliferasi rudal balistik yang rentangnya semakin besar, mematikan dan canggih,” katanya.

Iran pada 11 Oktober 2015 diyakini telah menguji coba rudal balistik di lokasi yang dirahasiakan. Uji coba itu membuat para pejabat AS geram dan akan meminta Dewan Keamanan PBB bertindak.

Riki Ellison, pendiri Aliansi Advokasi Pertahanan Rudal, mengatakan sistem rudal pertahanan Aegis telah diuji coba minggu lalu. ”Sistem ini sekarang ada di tempat untuk melindungi Eropa selatan dari ancaman dari Iran,” kata Ellison.
Credit  Sindonews

Rusia Bangun Dua Kapal Selam Nuklir pada 2016


Rusia Bangun Dua Kapal Selam Nuklir pada 2016
Perushaan galangan kapal Rusia akan bangun dua kapal selam nuklir pada 2016. | (Ilustrasi/ press-service of JSC)

MOSKOW - Perusahaan galangan kapal Rusia, Sevmash, pada Jumat (18/12/2015) mengumumkan bahwa mulai tahun 2016 akan mulai membangun dia kapal nuklir.

Direktur Umum Sevmash, Mikhail Budnichenko, mengatakan, dua kapal selam nuklir yang akan dibangun tahun depan adalah kapal selam nuklir Borei-class (project 955) dan Yasen-classs (project 885).

Kami memiliki dua proyek konstruksi yang direncanakan untuk tahun depan, yang merupakan kapal selam nuklir dari proyek Borei dan Yasen,” kata Mikhail Budnichenko, seperti dikutip Sputnik.

Angkatan Laut Rusia saat ini sudah dilengkapi dengan satu kapal selam Yasen-class, yang ditempatkan di Severodvinsk. Selain itu juga ada empat kapal selam lain yang masih dalam proses pembangunan.


Menurut Doktrin Angkatan Laut Rusia, kapal selam Yasen-class akan menjadi kapal selam bertenaga nuklir utama dan serbaguna di korps Angkatan Laut Rusia.


Pada tahun 2020, Angkatan Laut Rusia juga berencana untuk mengoperasikan total delapan kapal selam nuklir Borei-class yang dilengkapi rudal balistik. Delapan kapal selam itu akan menjadi andalan dari penangkal nuklir strategis Angkatan Laut Rusia.

Credit  Sindonews

India Beli Sistem Pertahanan Udara S-400 Rusia


India Beli Sistem Pertahanan Udara S 400 Rusia
India memastikan membeli sistem pertahanan udara S-400 milik Rusia | (Istimewa)

NEW DELHI - Dua sumber Kementerian Pertahanan India mengatakan, Dewan Akuisisi Pertahanan India telah memastikan pembelian lima unit sistem pertahanan udara canggih milik Rusia, S-400.

Menurut salah satu sumber yang identitasnya tidak ingin diketahui, kesepakatan tersebut bernilai sekitar USD 4,52 miliar. Namun, angka itu belum final, karena masih akan dinegosiasikan selama proses pengadaan, seperti dikutip dari laman Reuters, Kamis (17/12/2015).

Sistem pertahanan udara yang dimiliki India saat ini dinilai sudah tua dan usang. Hal ini membuat Perdana Menteri India, Narendra Modi, memimpin langsung delegasi ke Moskow pada akhir bulan ini untuk bertemu dengan Presiden Rusia, Vladimir Putin.

Modi berniat untuk memodernisasi pertahanan negara itu dari serangan udara. Seperti diketahui, hingga kini India masih terlibat ketegangan dengan Pakistan, terutama di wilayah Khasmir.

Sistem pertahan udara S-400 milik Rusia diklaim sebagai sistem pertahanan udara tercanggih saat ini. Pasalnya, sistem ini dapat menghacurkan semua jenis target udara, termasuk pesawat tempur, UAV, rudal balistik dan jelajah dalam kisaran 400 km dan dengan ketinggian maksimal 30 km. S-400 bahkan mampu melumpuhkan 36 target secara bersamaan.


Credit  Sindonews