Jumat, 18 Desember 2015

Diplomat: Rusia Tak Keberatan Presiden Suriah Lengser


Diplomat: Rusia Tak Keberatan Presiden Suriah Lengser  
Rusia merupakan sekutu sekat Presiden Suriah, dan melancarkan serangan udara di Suriah demi menopang rezim Assad. (Alexei Druzhinin/RIA Novosti/Kremlin)
 
Jakarta, CB -- Rusia menyatakan tak keberatan Presiden Suriah Bashar al-Assad mengundurkan diri dalam proses perdamaian Suriah, menurut sumber dilpomat.

Pernyataan ini menunjukkan sikap Rusia yang melunak, menjelang pembicaraan damai Suriah di New York, Amerika Serikat.

Rusia, seperti juga Iran, merupakan sekutu kuat Assad dan saat ini melakukan intervensi militer atas permintaan Assad dalam konflik Suriah yang telah berlangsung lebih dari empat tahun dan menewaskan sedikitnya 250 ribu orang. Baik Iran dan Rusia sebelumnya bersikeras bahwa nasib Assad harus diputusan dalam pemungutan suara nasional.

Sementara itu, negara Barat, Turki dan Arab Saudi, enggan membiarkan Assad tetap bertakhta selama proses transisi.


“Yang ada adalah langkah yang akan berakhir dengan kepergian Assad," kata seorang diplomat senior Barat yang tak ingin disebut namanya. "Dan Rusia telah sampai ke titik di mana mereka secara pribadi menerima bahwa Assad akan pergi pada akhir transisi ini, mereka hanya tidak siap untuk mengatakan itu di depan publik.”

Beberapa pejabat Barat lainnya menegaskan pernyataan diplomat itu.

AS, Rusia bersama dengan Iran, Arab Saudi dan negara-negara besar Eropa dan Arab telah menyepakati kerangka untuk gencatan senjata nasional, dan pembicaraan damai selama enam bulan antara pemerintah Assad dan oposisi guna membentuk pemerintahan bersatu yang dimulai Januari mendatang. Sedang pemilihan umum, diharapkan berlangsung 18 bulan setelahnya.

Pembicaraan putaran ketiga di New York pada Jumat (18/12) akan dihadiri Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov bersama lebih dari selusim menteri lain, guna membicarakan masa depan Suriah.

Para pejabat AS dan Eropa mengatakan bahwa Assad tak bisa ikut serta di pemilu yang akan diselenggarakan, seperti yang disetujui dalam dua pertemuan menteri sebelumnya di Wina.

"Secara bertahap kesenjangan menyempit namun masih ada kesenjangan besar," kata seorang diplomat senior Barat. "Masih ada negara-negara yang berpikir Assad adalah solusi untuk memerangi Daesh [ISIS], yang merupakan kebalikan pandangan kami."

Para diplomat mengatakan bahwa Rusia telah bergerak lebih jauh dari Iran soal nasib Assad selama masa transisi. Selama bertahun-tahun, Iran telah mendukung Assad dengan menurunkan personel militer dan juga senjata. Iran terancam kehilangan pengaruh mereka di Suriah jika Assad mundur.

Diplomat senior Barat menambahkan bahwa Iran belum berada di posisi yang sama dengan Rusia terkait Assad.

Nasib Assad tidak akan menjadi fokus dari pertemuan tingkat menteri pada Jumat.

Setelah pertemuan ini, Dewan Keamanan PBB diharapkan bisa mengadopsi resolusi untuk menuju transisi politik. Namun sumber diplomat itu mengatakan lima anggota tetap DK—Inggris, China, Prancis, Rusia dan AS—belum menyepakati draft teks
Credit  CNN Indonesia

Mengintip Intensitas Perang Suriah di Pangkalan Udara Rusia


Mengintip Intensitas Perang Suriah di Pangkalan Udara Rusia  
CNN menyambangi pangkalan udara Hmeymim dan memantau langsung intensitas serangan udara yang diluncurkan Rusia di Suriah. (CNN/Alla Eschenko)
 
Jakarta, CB -- Sejak mulai meluncurkan intervensi milite di Suriah akhir September lalu, puluhan jet tempur Rusia setiap hari bergantian lepas landas dari pangkalan udara Hmeymim di Latakia, wilayah laut Mediterania. Rusia mengklaim serangan udara tersebut diluncurkan untuk memerangi kelompok militan ISIS dan pemberontak lainnya yang menentang rezim Presiden Suriah Bashar al-Assad.

CNN berhasil mendapatkan akses eksklusif untuk menyambangi pangkalan udara Hmeymim dan memantau langsung intensitas serangan udara yang diluncurkan Rusia di Suriah. Setiap satu jam, deru suara mesin beberapa jet tempur Rusia terdengar, bersiap untuk lepas landas menuju langit dengan tujuan menjatuhkan bom di markas-markas para pemberontak.


Dalam pemantauan tersebut, Kementerian Pertahanan Rusia memberikan rincian seluruh kegiatan di pangkalan udara ini selama 24 jam terakhir, guna menunjukkan betapa intensifnya serangan udara Rusia di Suriah yang telah berlangsung selama hampir tiga bulan.

Saat CNN bertandang ke pangkalan udara tersebut, sebanyak 59 misi tempur diluncurkan Rusia, menghantam 212 target, menyebabkan 320 militan ISIS tewas dan lebih dari 100 fasilitas minyak hancur lebur.

Sementara Menteri Luar Negeri AS John Kerry dan Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu di Moskow pada pekan ini untuk membahas solusi politik demi menghentikan perang sipil Suriah yang telah berlangsung selama empat tahun, di pangkalan udara ini Rusia yakin bahwa puluhan serangan udara per hari akan membawa perubahan yang signifikan dalam perang sipil Suriah.

Para pejabat Kementerian Pertahanan Rusia yang berada di pangkalan menyatakan mereka yakin mereka memenangi perang perebutan wilayah dengan militan.

Menurut pejabat Rusia yang tak mau dipublikasikan namanya, sejak dimulai pada September lalu, serangan udara Rusia secara signifikan berhasil menurunkan kemampuan ISIS dan kelompok teror lainnya, seperti Front al-Nusra, untuk bertempur memperebutkan wilayah dengan tentara pemerintah Suriah.

Kemampuan sejumlah kelompok pemberontak untuk menguasai wilayah Suriah, menurut sumber tersebut, telah berhasil dihentikan akibat gempuran bom dari jet tempur Rusia.

Hingga saat ini, terdapat dua kubu yang meluncurkan serangan udara di langit Suriah, yaitu Rusia dan koalisi serangan udara internasional pimpinan Amerika Serikat, yang diluncurkan pada September 2014.

Menurut pejabat Rusia, keberhasilan serangan udara Rusia di Suriah harus dibandingkan dengan serangan udara pimpinan AS, yang menurutnya, tak mampu mengendalikan kelompok pemberontak di berbagai wilayah Suriah.

Sementara, negara-negara Barat menuduh Rusia memiliki tujuan ganda, yakni lebih menargetkan kelompok pemberontkak moderat yang didukung oleh Barat, Free Syrian Army (FSA), dan memperkuat pasukan darat Assad, yang merupakan sekutu utama Rusia, hingga terdapat penyelesaian konflik di Suriah.

Rusia menilai bahwa berbagai kelompok pemberontak Suriah dapat menjadi ancaman bagi keamanan Rusia.

Hingga saat ini, bagaimana perang Suriah dan perebutan wilayah antara tentara Assad dan kelompok pemberontak serta bantuan serangan udara Rusia serta koalisi AS masih belum jelas.

Namun satu hal yang jelas, jet tempur Rusia akan terus meraung di langit Suriah untuk menjalankan misinya, selama rezim Assad berkuasa.

Credit  CNN Indonesia

Jual Senjata ke Saudi, Inggris Dituding Perkeruh Perang Yaman


Jual Senjata ke Saudi, Inggris Dituding Perkeruh Perang Yaman  
Saudi memulai intervensi militer di Yaman sejak Maret 2015, untuk membantu mengembalikan legitimasi pemerintahan Presiden Hadi. (Reuters/Faisal Al Nasser/Files)
 
Jakarta, CB -- Kelompok pemerhati hak asasi manusia, Amnesty International menilai penjualan senjata Inggris ke Arab Saudi memicu perang saudara di Yaman dan melanggar kode baik secara domestik, Eropa maupun internasional.

Dilaporkan The Guardian pada Kamis (17/12), Amnesty menyatakan bahwa pemerintah Inggris selama berbulan-bulan mengetahui bahwa senjata yang dipasoknya ke pasukan Saudi digunakan untuk menggempur sejumlah sasaran yang dimiliki oleh sipil Yaman.

Amnesty mencontohkan ketika rudal jelajah buatan Inggris yang diproduksi oleh Marconi, menghancurkan sebuah pabrik keramik di sebuah desa di sebelah barat ibu kota Sanaa. Insiden yang diduga menewaskan sedikitnya seorang warga sipil ini diduga dilakukan pada bulan lalu.


Perang Yaman melibatkan koalisi serangan udara pimpinan Saudi yang terdiri dari negara-negara Arab yang mayoritas penduduknya merupakan Muslim Sunni. Koalisi ini meluncurkan serangan udara besar-besaran terhadap kelompok bersenjata Houthi yang didukung Iran dan sempat menguasai Sanaa tahun lalu.

Saudi mengkalim bertujuan mengembalikan kekuasaan Presiden Yaman, Abdu Rabu Mansour Hadi, dari pemberontakan Houthi yang semakin signifikan. Tahun lalu, Hadi melarikan diri ke Riyadh ketika Houthi mengusai Sanaa.

Perang saudara di Yaman telah berubah menjadi krisis kemanusiaan. Sejumlah fasilitas sipil, termasuk rumah sakit, sekolah, pasar, gudang gandum, pelabuhan dan kamp pengungsi, dihujani bom dari jet tempur koalisi serangan udara yang dipimpin oleh Saudi.

Sejak konflik meningkat pada pertengahan Maret 2015, lebih dari 5.800 orang tewas, puluhan ribu lainnya terluka dan 2,5 juta warga Yaman terpaksa meninggalkan rumah mereka.

Lebih dari 80 persen dari 21 juta penduduk Yaman membutuhkan bantuan kemanusiaan, termasuk 2 juta anak yang terancam kekurangan gizi.

Amnesty International Inggris dan Saferworld, anggota koalisi Pengendalian Senjata mendapat informasi ini dari penasihat hukum mereka, Profesor Philippe Sands QC, Profesor Andrew Clapham dan Blinne Ni Ghralaigh dari Matrix Chambers.

Para pengacara berpendapat pemerintah Inggris melanggar kewajibannya berdasarkan kebijakan konsolidasi Inggris soal ekspor senjata. Selain itu, Inggris juga melanggar kebijakan soal posisi umum Uni Eropa dalam ekspor senjata, dan perjanjian perdagangan senjata dengan terus menyetujui transfer senjata dan peralatan perang lainnya untuk Saudi.

Para pengacara menyimpulkan, "Setiap Inggris menyetujui transfer senjata dan peralatan [perang] ke Arab Saudi, dalam kondisi senjata tersebut dapat digunakan dalam konflik di Yaman, termasuk untuk mendukung blokade dari wilayah Yaman, dan dalam kondisi bahwa penggunaan [peralatan] itu tidak dibatasi, merupakan pelanggaran oleh Inggris atas kewajibannya di bawah hukum domestik, Eropa dan internasional."

Pendapat hukum juga menyatakan bahwa pemerintah Inggris dapat, setidaknya sejak Mei 2015, dianggap "mengetahui penggunaan senjata oleh Arab Saudi, termasuk senjata yang dipasok oleh Inggris, dalam serangan terhadap penduduk sipil dan melanggar hukum internasional."

Namun, pemerintah Inggris menegaskan mereka tidak ikut serta dalam kampanye militer di Yaman. Bulan lalu, juru bicara Inggris yang tak dipublikasikan namanya menyatakan, "Pemerintahan Ratu bertanggung jawab dengan sangat serius soal ekspor persenjataan dan mengoperasikan salah satu kendali ekspor senjata yang terkuat di dunia."

"Kami memeriksa dengan ketat kasus per kasus pelanggaran terhadap konsolidasi Uni Eropa dan kebijakan lisensi ekspor senjata nasional. Risiko pelanggaran hak asasi manusia merupakan bagian penting dari penilaian kami," ujar juru bicara tersebut.

Meski demikian, Amnesty dan Saferworld menunjukkan bahwa lebih dari 100 lisensi ekspor senjata ke Arab Saudi dikeluarkan sejak intervensi militer Saudi dimulai di Yaman pada Maret 2015. Selama periode Januari-Juni 2015, lisensi ekspor Inggris ke Arab Saudi yang bernilai lebih dari 1,75 miliar pound sterling, sebagian besar nampaknya untuk pesawat tempur dan bom untuk digunakan oleh angkatan udara Kerajaan Saudi.

"Inggris telah memicu konflik mengerikan ini melalui penjualan senjata yang sembrono dan melanggar hukum sendiri serta kebijakan perjanjian perdagangan senjata global," kata Direktur Amnesty International, Kate Allen.

"Ribuan warga sipil tewas dalam serangan udara yang dipimpin Arab, dan terdapat kemungkinan yang besar bahwa penderitaan itu 'dibuat di Inggris'. Inggris harus segera menghentikan penjualan senjata ini," kata Allen menambahkan.

Padahal, pada 2013, Perdana Menteri David Cameron memuji perjanjian perdagangan senjata sebagai sebuah kesepakatan penting yang akan "menyelamatkan nyawa dan meringankan penderitaan manusia yang disebabkan oleh konflik bersenjata di seluruh dunia."

Amnesty International menyerukan pemerintah Inggris untuk menangguhkan pengiriman senjata ke Arab Saudi, dan melipatgandakan upaya diplomatik untuk membantu agar konflik ini dapat terselesaikan dengan baik dan mendorong berakhirnya blokade di Yaman sehingga bantuan kemanusiaan dan komersial dapat masuk
Credit CNN Indonesia

Lawan Trump, Sutradara AS Gelar Kampanye 'Kita Semua Muslim'


Lawan Trump, Sutradara AS Gelar Kampanye 'Kita Semua Muslim'  
Sutradara kenamaan Amerika Serikat Michael Moore mencanangkan kampanye mendukung umat Islam sebagai bentuk perlawanan terhadap Donald Trump yang anti Islam. (Getty Images)
 
Jakarta, CB -- Sutradara kenamaan Amerika Serikat mencanangkan kampanye mendukung umat Islam sebagai bentuk perlawanan terhadap Donald Trump yang anti pendatang Muslim.


Michael Moore melalui akun Facebooknya mengajak untuk melakukan kampanye "We Are All Muslim" atau "kami semua Muslim" menyusul pernyataan Trump yang menyarankan melarang umat Muslim masuk ke AS.

Kampanye ini dimulai dengan Moore membawa sebuah poster bertuliskan "We Are All Muslim" di depan gerbang gedung Trump Tower di New York. Dia diusir oleh petugas keamanan setelah berfoto dan berdiri beberapa saat di tempat itu. Laku yang sama juga diharapkan dilakukan oleh pengguna Twitter, Facebook atau Instagram.

Di situs pribadinya, Moore juga membuka petisi dukungan terhadap umat Muslim.

Dalam surat pribadi yang ditujukan untuk Trump di akun Facebooknya, Moore mengatakan semua manusia bersaudara, tidak peduli agama atau ras mereka, dan pernyataan Trump menunjukkan bahwa dia tidak bisa menjadi presiden AS.

Michael Moore melakukan aksi "We Are All Muslim" di depan gedung Trump Tower. (Twitter/MMFlint)
"Dengan keputusasaan dan kegilaan, kau menyerukan melarang semua Muslim masuk negeri ini. Saya dibesarkan dengan keyakinan bahwa kita semua saudara atau saudari, tidak peduli ras, kepercayaan atau warna kulit," kata Moore.

"Artinya, jika kau ingin melarang Muslim, maka kau harus lebih dulu melarang saya. Dan semua orang," lanjut dia.

Pengguna Twitter melakukan aksi "We Are All Muslim" (Twitter/TerriKrikie)
Donald Trump penakut

Pria 61 tahun memulai suratnya dengan mengisahkan pertemuan pertamanya dengan Trump dalam sebuah acara bincang-bincang. Saat itu, pada November 1998, kata Moore, kandidat calon presiden dari Partai Demokrat itu takut berada satu panggung dengan dirinya, karena khawatir diserang.

"Produser acara itu mengatakan bahwa kau [Trump] 'gugup' berada satu panggung dengan saya. Dia mengatakan kau tidak ingin 'dicabik-cabik' dan kau ingin memastikan bahwa saya 'tidak akan mengincarmu'," kata sutradara 'The Official Fahrenheit 9/11 Reader' ini.

Padahal kata dia, itu adalah kali pertama bertemu Trump dan dia tidak terlalu mengenal siapa taipan properti AS itu.

"Dan sekarang di tahun 2015 dan, seperti kebanyakan pria kulit putih yang pemarah, kau takut oleh bogeyman yang akan menangkapmu. Bogeyman itu dalam pikiranmu adalah semua Muslim. Tidak hanya Muslim yang membunuh, tapi semua Muslim," ujar Moore.

Pengguna Twitter mengikuti aksi "We Are All Muslim". (https://twitter.com/SajVarda)


Credit  CNN Indonesia

Donald Trump Menuai Pujian dari Vladimir Putin


Donald Trump Menuai Pujian dari Vladimir Putin  
Menurut pengamat, Vladimir Putin memuji Donald Trump karena keduanya memiliki kesamaan sifat. (Reuters/Alexei Nikolsky/RIA Novosti)
 
Jakarta, CB -- Sebelumnya kandidat calon presiden Amerika Serikat dari Partai Republik Donald Trump mengatakan "bisa akur" dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Gayung bersambut, Putin juga merasa cocok dengan Trump.


Dalam konferensi pers, Kamis (17/12), Putin memuji Trump dengan mengatakan bahwa taipan properti itu adalah orang yang cerdas dan berbakat.

"Tidak diragukan lagi dia adalah orang yang cerdas dan berbakat, memiliki kepribadian yang luar biasa," kata Putin saat dimintai pendapat soal Trump, seperti dikutip CNN.

Kantor berita Rusia TASS, mengatakan Putin bahkan menyebut Trump sebagai "pemimpin absolut dalam pemilihan presiden".

Trump menanggapi komentar Putin itu dengan hangat pada Kamis malam waktu setempat.

"Sebuah kehormatan besar dipuji oleh orang yang sangat dihargai di negaranya dan seluruh dunia. Saya selalu merasa Rusia dan AS harus bekerja sama dengan baik dalam mengalahkan terorisme dan mengembalikan perdamaian dunia," ujar Trump.

Sebelumnya Oktober lalu Trump mengatakan bahwa dia bisa akrab dengan Putin karena sama-sama tidak menyukai Barack Obama.

Masha Gessen, wartawan Amerika keturunan Rusia yang menulis buku "Man Without a Face: The Unlikely Rise of Vladimir Putin," meyakini pernyataan Putin soal Trump benar-benar tulus. Pasalnya Trump adalah tipe pria dengan karakter yang disukai Putin.

Keduanya, menurut Gessen memiliki kesamaan sifat. Trump tidak takut-takut dalam menyerang lawan politiknya dengan kata-kata pedas, bahkan mengatakan rivalnya "loyo dan tidak berstamina." Sementara Putin yang merupakan mantan agen KGB sama dengan Trump suka pamer keberanian. Putin kerap menunjukkan sifat kejantanannya, dengan menunjukkan kepiawaiannya bertanding judo bahkan memperlihatkan foto dirinya telanjang dada sambil naik kuda.

"Putin menghormati para petarung dan dia menghargai agresi serta membenci sikap tenang dan pasrah," kata Gessen.

Namun sikap berbeda disampaikan oleh rival Trump di Partai Republik Jeb Bush yang mengatakan dia tidak butuh dukungan dari Putin.

"Saya tidak menghormati Vladimir Putin. Dipuji Putin tidak akan bisa membantu Donald Trump," ujar Bush.

 
Donald Trump mengatakan bahwa dia Putin bisa akur. (Reuters/Mike Blake)


Credit  CNN Indonesia

Prancis dan Rusia akan bahas penumpasan ISIS


Prancis dan Rusia akan bahas penumpasan ISIS
Kombinasi foto diambol dari rekaman video yang disiarkan oleh Kementerian Pertahanan Rusia, Kamis (1/10), menunjukkan jet Rusia mengenai target di Suriah yang menurut pemerintah Kremlin termasuk organisasi militer terkenal dan tidak hanya ISIS. (REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation/Handout)
 
Paris (CB) - Menteri Pertahanan Prancis, Jean-Yves Le Drian, akan mengunjungi Moskow untuk melakukan pembicaraan dengan pejabat Rusia pada Minggu dan Senin, menggalang upaya menumpas ISIS, kata pernyataan kantornya.

"Pada 20 dan 21 Desember, Le Drian akan ke Rusia untuk membahas kerja sama dalam memerangi Daesh (bahasa Arab untuk ISIS, di Laut Mediterania timur)," kata Juru Bicara Kementerian Pertahanan, Pierre Bayle, dalam jumpa pers pada Kamis.

"Kunjungan itu adalah bagian dari upaya internasional untuk memperkuat persekutuan melawan Daesh," tambahnya.

Setelah serangan mematikan pada bulan lalu di Paris dan pesawat Rusia jatuh di Mesir pada Oktober, yang diakui dilakukan ISIS, Presiden Prancis, Francois Hollande, dan rekan Rusia-nya, Vladimir Putin, sepakat menjalin kerja sama, yang belum pernah terjadi, pasukan mereka di Suriah dalam pertempuran melawan pegaris keras itu.

Sejauh ini, koordinasi masih simbolik, terlihat dari gerakan di lapangan.

Rusia melakukan serangan udara di negara bergolak tersebut atas perintah Presiden Bashar al-Assad sejak akhir September, sementara sekutu pimpinan AS, termasuk Prancis di dalamnya sebagai anggota, melakukan operasi militer dalam menyasar kelompok ISIS alias NIIS.

Moskow mendesak operasi militer di Suriah bertujuan menghancurkan pegaris keras IS dan kelompok-kelompok ekstremis lainnya di negara yang dilanda perang.

Putin mengatakan Rusia memberikan dukungan udara untuk beberapa kelompok oposisi bersenjata yang memerangi kelompok ISIS.

Ia tidak merujuk secara khas kelompok pemberontak tersebut.

Credit ANTARA News

Hubble ungkap foto mirip "lightsaber" Star Wars


Hubble ungkap foto mirip
Herbig-Haro 24 (NASA)
 
Jakarta (CB) - Bertepatan dengan rilis film "Star Wars Episode VII: The Force Awakens" teleskop luar angkasa Hubble milik badan antariksa Amerika Serikat (NASA) memotret suatu pemandangan ruang angkasa yang mirip "lightsaber".

Terletak di tengah foto,  dalam suasana gelap debu yang bentuknya mirip jubah Jedi, sebuah bintang baru memancarkan cahaya kembar ke ruang angkasa layaknya pengumuman kelahiran kepada jagat raya.

"Fiksi ilmiah telah menginspirasi berbagai generasi ilmuwan dan insinyur, tak terkecuali film Star Wars," kata John Grunsfeld, astronot sekaligus petinggi di Misi Direktorat Ilmiah NASA, seperti dilansir Sciencedaily.

"Tak ada yang sekuat Hubble dalam mendatangkan motivasi atas ilmu pengetahuan karena teleskop ruang  angkasa itu menguak misteri jagat raya."

Lightsaber angkasa ini tidak berada di galaksi yang jauh, justru masih di galaksi kita, Bima Sakti. Dia ada di dalam  turbulen dasar kelahiran bintang baru yang dikenal dengan Orion B awan molekuler kompleks, terletak 1.350 tahun cahaya jauhnya.

Saat bintang terbentuk di dalam awan raksasa dari molekular hidrogen dingin, beberapa material di sekitarnya akan runtuh dipengaruhi gravitasi kemudian membentuk cakram pipih yang mengelilingi bintang baru.

Meski nantinya planet-planet akan beku pada cakram, pada babak awal protostar ini, dia melahap cakram dengan nafsu makan layaknya karakter di Star Wars, Jabba.

Gas dari cakram masuk ke si calon bintang  dan ditelan dengan laha p.Material super panas terlontar dari bintang ke arah yang saling berlawanan di sumbu rotasi si bintang.

Batas antar-tekanan yang disebabkan oleh ledakan atau "shock front" terbentuk sepanjang semburan dan memanaskan gas sekelilingnya hingga ribuan derajat Fahrenheit.

Pancaran-pancaran kemudian bertabrakan dengan gas dan debu di sekeliling dan mengosongkan angkasa, seperti aliran air yang disemprotkan untuk menyapu bukit pasir. Shock front membentuk gumpalan kusut nebula dan secara kolektif disebut obyek Herbig-Haro (HH).

Di sisi sebalah kanan bintang berjubah, sepasang pucuk terang adalah bintang baru yang menonjol dan menunjukkan lightsaber mereka yang redup - termasuk satu yang melubangi terowongan melalui awan menuju sisi kanan atas di gambar.

Secara keseluruhan, segenggam jet HH telah ditemukan di wilayah ini di terang cahaya, dan jumlahnya nyaris sama seperti observasi infra merah Hubble.

Bintang-bintang baru ini adalah target ideal bagi teleskop ruang angkasa NASA yang akan datang, James Webb, yang akan memiliki penglihatan gelombang infra merah lebih besar untuk melihat lebih jauh ke dalam debu di sekeliling bintang-bintang yang baru terbentuk.

Credit ANTARA News

Destroyer Kelas Atago, Kapal Perang Anti Rudal Balistik

Destroyer Kelas Atago, Kapal Perang Anti Rudal Balistik
Kapal perang Jepang tipe 27 DD Ashigara adalah kapal perang BMD (Balistic Missile Defense)yang dilengkapi sistem Aegis, terbaru milik Jepang. Tampaknya negeri Samurai tersebut terus meningkatkan kemampuan armada laut, untuk menghadapi ancaman Korea Utara dan Tiongkok. Sejak tahun 1993 Jepang telah mengoperasikan kapal berkemampuan Aegis, tercatat sejumlah negara mengoperasikan kapal berkemampuan BMD diantaranya Spanyol, Norwegia, Korsel dan Australia. wikimedia.org

Destroyer Kelas Atago, Kapal Perang Anti Rudal Balistik
Kapal perang dengan sistem Aegis sendiri merupakan perisai pertahanan terdepan dari ancaman serangan rudal balistik. Angkatan Laut Amerika membangun sistem Aegis pada kapal perusak kelas Arleigh Burke. Aegis sendiri merupakan sebuah sistem yang terdiri dari perangkat hardware dan software, yang bekerja sama menangkal serangan rudal balistik. wikipedia.org

Destroyer Kelas Atago, Kapal Perang Anti Rudal Balistik
27 DD merupakan kapal destroyer kelas Atago dengan kemampuan seperti kapal cruiser. Dalam terminologi angkatan laut, kapal perang terbagi berdasarkan bobot tempurnya. Mulai dari korvet, fregate, destroyer, dan cruiser. Destroyer 27DD memiliki bobot 8.200 ton sehingga lebih pas disandingkan dengan kapal kelas Ticonderoga yang termasuk kelas penjelajah atau cruiser milik Amerika Serikat. quazoo.com

Destroyer Kelas Atago, Kapal Perang Anti Rudal Balistik
27DD dilengkapi dengan salah satu senjata paling canggih di dunia saat ini, yaitu high-caliber railgun. Seperti diketahui, kehadiran meriam rail gun akan mengubah gaya pertempuran laut moderen, dimana rail gun mampu menembakan amunisi dengan kecepatan yang sangat tinggi dari jarak yang sangat jauh. Misalnya, jika meriam rail gun ditembakan dari Jakarta, amunisinya dapat mencapai wilayah perbatasan Jawa Timur, sehingga mengapa rail gun merupakan senjata kapal perang paling canggih saat ini. elgrandcapitan.com

Destroyer Kelas Atago, Kapal Perang Anti Rudal Balistik
27DD dilengkapi dengan mesin COGLAG (Combine Gas Turbine Electric and Gas Turbine). Mesin ini dipilih dengan alasan untuk mengaplikasikan meriam rail gun yang membutuhkan daya listrik sangat besar, sehingga Jepang harus mengubah ulang kapal buatan Amerika ini agar mampu menghasilkan daya listrik yang sangat besar. Jepang sangat piawai melakukan reverse engineering, sehingga kapal ini sanggup memiliki daya listrik sebesar beberapa juta amper. wikimedia.org

Destroyer Kelas Atago, Kapal Perang Anti Rudal Balistik
27 DD dilengkapi dengan rudal antikapal SSM-1B yang memiliki daya jangkau 200 km, dan rudal anti balistik RIM-161 Standart Missile-3. Rudal tersebut bertugas menghancurkan rudal balistik di atas atmosfer bumi. Dapat ditebak tugas yang dibebankan 27 DD nantinya adalah menghancurkan rudal balistik milik Korut. wikipedia.org






Credit Tempo.co



TERUNGKAP: Jubah Menghilang di Harry Potter Benar Adanya

TERUNGKAP: Jubah Menghilang di Harry Potter Benar Adanya

Adegan film Harry Potter ketika Harry menggunakan invisibility cloak. old.boxwish.com
 
CB, California - Jubah tembus pandang selalu muncul dalam film maupun novel fiksi ilmiah, dari Star Trek sampai Harry Potter. Namun, mereka tak pernah ada dalam kehidupan nyata sampai para ilmuwan dari Lawrence Berkeley National Laboratory dan University of California, Berkeley, menemukan bahan mikroskopis tipis yang dapat menyembunyikan suatu obyek dengan cara membelokkan cahaya.

Sebuah jubah dengan tebal hanya 80 nanometer (satu nanometer adalah sepersemiliar meter) itu dibuat para peneliti dari susunan blok emas nantenna alias nanoantenna. Nantenna adalah antena khusus berukuran nanometer yang dipakai untuk mengubah energi gelombang mikro menjadi arus listrik. Ukuran ini terlalu kecil untuk dilihat dengan mata telanjang. Jubah ini sengaja dibuat untuk menutupi tiga obyek dimensi tiga yang dibuat seukuran sel dengan beberapa benjolan dan bopeng.

Permukaan jubah yang dibuat dengan cara meta-rekayasa ini dapat mengalihkan gelombang cahaya. Dengan demikian, bentuk obyek yang ditutupi jubah ini menjadi tak tampak. "Ini pertama kalinya obyek tiga dimensi hilang hanya dengan jubah," kata Xiang Zhang, pemimpin studi yang juga Direktur Divisi Ilmu Material dan Metamaterial Berkeley Lab. Zhang lantas menamakan jubah nano ini dengan sebutan "jubah pengalih cahaya".

Meskipun jubah ini hanya berukuran mikroskopis, menurut Zhang, sangat mudah mengaplikasikannya ke ukuran lebih besar. Ia mengatakan sangat mungkin menghilangkan suatu benda seukuran manusia menggunakan jubah pengalih cahaya ini. Studi Zhang dan timnya terbit dalam jurnal Science berjudul An Ultra-Thin Invisibility Skin Cloak for Visible Light.

Hamburan cahaya, baik itu cahaya lampu, inframerah maupun sinar X, memungkinkan kita untuk mengamati benda-benda. Hukum alam ini ternyata dapat dibelokkan menggunakan metamaterial yang dibuat Zhang. Lebih dari 10 tahun, Zhang dan timnya memecahkan misteri pembelokan cahaya dan mencari fenomena bahan alami agar benda-benda optik dapat tak terdeteksi. Mulanya, tim membuat jubah optik tembus pandang berbasis metamaterial yang cukup tebal dan sulit untuk digunakan dalam ukuran besar.

Jubah generasi awal itu juga mensyaratkan perbedaan fase wilayah jubah dan latar belakang di sekitar obyek, sehingga membuat jubah itu masih dapat terlihat sedikit. "Sejujurnya, pekerjaan ini cukup sulit," kata anggota penelitian, Xingjie Ni, dari Pennsylvania State University, seperti dikutip dari Science Daily. Tapi pekerjaan mereka akhirnya menuai hasil dalam pembuatan jubah penelikung cahaya generasi kedua.

Pada fase ini tim menanamkan prisma dielektik cukup dalam. Alat inilah yang ternyata membelokkan cahaya, sehingga jubah tak tertangkap oleh optik. Metode ini, Ni menjelaskan, memungkinkan para peneliti untuk memanipulasi gelombang cahaya. Ni mengatakan sekumpulan cahaya yang terpancar akan langsung merambat ke material seukuran sub-gelombang, yang menciptakan gelombang elektromagnetik skala nano.

Uji eksperimen pun berhasil dilakukan. Saat cahaya merah menabrak obyek tiga dimensi berbentuk acak dan bopeng itu, gelombang cahaya seukuran 1.300 mikron persegi langsung dibelokkan oleh jubah emas nanoantenna. Menariknya lagi, pembelokkan cahaya bisa diatur sedemikian rupa. "Bisa on dan off hanya dengan mengalihkan polarisasi cahaya ke nanoantenna," kata Ni.

Zi Jing Wong, anggota penelitian, mengklaim kemampuan memanipulasi interaksi cahaya ini cukup menggoda di masa depan, khususnya untuk menciptakan mikroskop optik beresolusi tinggi dan komputer optik supercepat. "Ini membuktikan bahwa mikroelektrik dan cahaya memang kunci dasar keamanan alami," ujar Wong.

Credit TEMPO.CO

Pengamat: Perang Dunia III Dipicu ISIS di Dunia Maya

"Kita hidup di hari kiamat oleh mesin yang kita ciptakan sendiri."

Pengamat: Perang Dunia III Dipicu ISIS di Dunia Maya
Anonymous di Suriah melawan ISIS di dunia maya (huffpost.com)
 
CB - Banyak orang yang menduga jika perang dunia ke-3 akan pecah, melibatkan pertempuran di darat antara negara-negara adikuasa.
Namun tidak demikian dengan pendapat pendiri antivirus McAfee. John McAfee mengatakan jika perang dunia III pecah karena pertempuran di dunia siber melawan Islamic State of Iraq and Syria (ISIS).

Dipaparkan McAfee, dipastikan perang itu akan muncul tidak lama lagi. Saat itu terjadi, semua negara di barat tidak akan siap. Saking tidak memiliki persiapan, negara-negara barat akan mengalami kekalahan melawan ISIS di dunia maya, terutama Amerika.

"Selama ini Amerika bergantung pada mesin perang dan pasukan. Saat ini, semua sudah ketinggalan zaman. Hacker Jihad akan mengubah perangkat yang ada untuk melawan kita. Ini akan menjadi skenario yang menjadi mimpi buruk manusia," ujar McAfee, seperti dikutip dari Daily Mail, Kamis, 17 Desember 2015.

Menurut dia, hal itu sama dengan apa yang sudah digambarkan dalam film Terminator. Sayangnya, dia memperingatkan, Amerika tidak akan memiliki pertahanan yang kuat untuk menahan serangan siber itu.

"ISIS sudah aktif merekrut para hacker. China dan Korea Utara pun sudah mempersenjatai sistem komputasi mereka sedemikian rupa. Sedangkan kita (Amerika) hanya bergantung pada peluru, bom, tank, pesawat, dan mesin perang lainnya. Itu semua tidak akan berguna dalam perang siber," kata dia.

McAfee yakin, selama Amerika bisa melindungi jaringan siber dan infrastruktur yang terkoneksi dengannya, seperti pembangkit listrik, pembangkit nuklir, pesawat, mobil, dan industri keuangan, negara itu akan bisa melawan hacker. Inilah yang disebutnya sebagai senjata dalam perang siber.

"Kita hidup di hari kiamat oleh mesin yang kita ciptakan sendiri," ujar McAfee.


Credit VIVA.co.id

Foto Ini Bukti Hitler Masih Hidup Sampai Usia 95 Tahun

Tinggal di Brasil dan punya pacar wanita kulit hitam.
Foto Ini Bukti Hitler Masih Hidup Sampai Usia 95 Tahun
Eva Braun dan Adolf Hitler (Wikipedia)
CB - Sebuah foto kembali menjadi perbincangan sekaligus kontroversi. Foto itu memberikan keyakinan jika Hitler tidak mati saat perang dunia ke-2 melainkan masih hidup sampai usia tua di Brasil.

Dalam sebuah buku yang ditulis Simoni Renee Guerreiro Dias, diktator Jerman itu dikabarkan terbang ke Paraguay melalui Argentina sebelum akhirnya sampai ke kota kecil di Mato Grosso, Brasil. Di sana, Hitler menggunakan nama Adolf Leipzig.

Foto kontroversial yang beredar di dunia maya menampilkan seorang pria yang merangkul seorang wanita berkulit hitam. Foto itu dipercaya diambil dua tahun setelah kematian pria dalam foto itu, yang diduga Hitler, pada 1984. Sedangkan wanita kulit hitam yang dirangkul itu adalah pacarnya, bernama Cutinga.

"Saya yakin, Hitler menggunakan pacarnya, Cutinga, untuk menyembunyikan identitasnya sebagai penjahat kemanusiaan. Dia memilih area di Brasil untuk memburu harta karun terpendam, melalui petunjuk peta yang diberikan oleh temannya dari Vatikan," tulis Simoni, dalam buku yang bertajuk 'Hitler in Brazil - His Life and His Death', seperti dikutip dari Express.co.uk, Jumat, 18 Desember 2015.

Simoni, seorang Yahudi berkebangsaan Brasil, membantah keras pendapat bahwa Hitler mati bunuh diri di dalam bunker yang dibuatnya di Berlin. Hitler dikabarkan menembak dirinya sendiri pada 30 April 1945. Simoni pun bersikeras agar dilakukan uji coba membandingkan DNA jasad Hitler dengan keturunannya yang masih hidup.

"Awalnya saya tidak percaya dan menganggap foto ini lelucon. Sekarang saya yakin dengan kebenaran ini. Adolf Hitler tidak ke sini tanpa tujuan," ujarnya.

Simoni telah menghabiskan waktu selama dua tahun di kota kecil dekat perbatasan Bolivia untuk meneliti hal ini. Dia mengklaim, Hitler menggunakan nama Leipzig karena diambil dari tempat kelahiran Sebastian Bach, komposer kenamaan yang menjadi favorit Hitler.

Pendapat Simoni ini menegaskan teori konspirasi yang mengatakan jika Hitler tidak mati bunuh diri. Hitler dipercaya melarikan diri dari Jerman menuju Amerika Selatan, mengikuti teman Nazi lainnya seperti Adolf Eichmann dan Josef Mengele.

Dalam buku lain, karangan Simon DUnstan dan Gerrard Williams, bertajuk Grey Wolf: The Escape of Adolf Hitler, meyakini jika Hitler terbang ke Patagonia bersama istrinya, Eva Braun. Mereka sempat memiliki dua orang anak sebelum akhirnya meninggal di tahun 1962, di usia 73.
Foto Hitler dan pacarnya, Cutinga


Credit VIVA.co.id

Ilmuwan: Virus Zombie Itu Nyata

Ada sejak tahun 1500.

Ilmuwan: Virus Zombie Itu Nyata
Ilustrasi Zombie (Mirror)

CB - Ilmuwan mengklaim, untuk pertama kalinya telah menemukan gejala penyakit yang mirip dengan Zombie. Bahkan, wabah ini akan menyebar dan menjadi epidemi ke seluruh dunia, jika tidak diambil langkah antisipasi konkret.

Menurut ilmuwan dari Kent State University, Profesor Tara Smith, gejala yang ditimbulkan dari penyakit ini adalah dari gigitan manusia yang terinfeksi. Sekali digigit, manusia akan cenderung mengerang sambil berjalan dan bergetas saat menggerakkan kaki.

"Gejala lainnya, termasuk kehilangan ketangkasan dan ciri-ciri pribadi sebelumnya sebagai manusia. Bahkan lama kelamaan daging tubuh mereka akan membusuk," ujar Smith, dikutip dari Mirror.co.uk, Jumat, 18 Desember 2015.

Smith, yang merupakan asisten profesor untuk ilmu epidemiology di Ohio, telah lama mempelajari terkait Zombie, yang diyakininya ada sejak tahun 1500. Penelitiannya telah dipublikasikan dalam Jurnal British Medical (BMJ).

Setelah terinfeksi penyakit ini, periode inkubasi akan muncul beragam, tergantung ketahanan manusia. Mulai dari hitungan detik sampai hari. Infeksi ini akan mengarah pada pembentukan manusia menjadi Zombie atau mayat hidup. Mirip dengan film sains fiksi 28 Days Later, atau World War Z.

Dijelaskan pakar Zombie, Matt Mogk, Zombie didefinisikan dalam tiga kriteria, mayat manusia yang dihidupkan kembali, manusia yang menjadi agresif, dan sangat menular secara biologis. Namun, Mogk menekankan jika definisi ini dipadukan menjadi satu istilah, "manusia yang terinfeksi dan tetap hidup".

"Sama halnya dengan vampir yang terinfeksi bakteri Bacillus vampiris. Keduanya sama-sama terjangkit karena infeksi gigitan," tutur Mogk.

Virus zombie bernama Solanum yang mampu meningkatkan ketahanan hidup manusia sampai 100 persen, namun tak lagi memiliki jiwa.
Sementara itu, beberapa penyebab Zombie yang tidak berasal dari virus dibentuk dari bakteri bernama Black Plague seperti Yersinia pestis, yang disebut juga dengan jamur cordyceps dan keturunan yang bermutasi dari infeksi yang ada. Orang banyak mengenalnya sebagai penyakit "sapi gila".

Gejalanya sama, perilaku jalan yang terhuyung, kecenderungan mengerang, hilangnya kepribadian sebagai manusia dan daging tubuh yang makin lama makin membusuk.

"Jika dibiarkan, sekali masuk ke dalam kota, meskipun kota dengan penduduk besar sekitar 500 ribu jiwa, manusia akan tetap terancam punah," ujarnya.


Credit  VIVA.co.id

Kamis, 17 Desember 2015

Turki Akan Bangun Pangkalan Militer di Qatar


Turki Akan Bangun Pangkalan Militer di Qatar  
Ilustrasi tentara Turki. (Getty Images)
 
Jakarta, CB -- Turki akan membangun pangkalan militer di Qatar sebagai bagian dari perjanjian pertahanan yang bertujuan untuk menghadapi "musuh bersama". Ribuan tentara Turki akan ditempatkan di pangkalan itu.

Seperti diberitakan Reuters, Rabu (16/23), pembangunan pangkalan militer itu adalah bagian dari kesepakatan kedua negara tahun 2014 dan diratifikasi oleh parlemen Turki pada Juni lalu.


Peningkatkan kerja sama kedua negara juga dilakukan di tengah ketidakstabilan keamanan di kawasan, terutama setelah Rusia ikut campur dalam konflik di Suriah.

Kedua negara memiliki kesamaan visi, di antaranya soal dukungan terhadap oposisi anti Bashar al-Assad di Suriah, penentangan intervensi Rusia, dan meningkatnya pengaruh Iran di kawasan.

Duta Besar Turki untuk Qatar Ahmet Demirok, mengatakan bahwa mereka akan menempatkan 3.000 pasukan darat di pangkalan luar negeri Turki di Timur Tengah. Selain tentara, Turki juga akan menempatkan unit angkatan laut, pelatih militer dan pasukan khusus.

Demirok mengatakan, pangkalan multi-fungsi itu digunakan untuk latihan gabungan. Nantinya Qatar juga akan membuka pangkalan militer mereka di Turki.

"Turki dan Qatar menghadapi masalah yang sama dan kami sama-sama prihatin tentang perkembangan di kawasan dan kebijakan yang tidak jelas dari negara lain. Kami menghadapi musuh bersama. Di saat kritis seperti ini, kerja sama Timur Tengah sangat vital," kata Demirok.

Qatar yang merupakan salah satu negara terkaya di dunia merupakan rumah bagi pangkalan udara AS di Timur Tengah. Sebanyak 10 ribu tentara AS bermarkas di negara ini.

Credit  CNN Indonesia

FBI: ISIS Merevolusi Terorisme


FBI: ISIS Merevolusi Terorisme  
Ilustrasi serangan terorisme (CNN Indonesia/Laudy Gracivia)
 
Jakarta, CB -- Berbagai serangan teror yang terjadi di sejumlah negara akhir-akhir ini dan diklaim oleh ISIS menunjukkan bahwa kelompok militan ini memiliki anggota maupun simpatisan di berbagai negara. FBI menilai ISIS telah merevolusi terorisme dengan menginspirasi simpatisannya untuk meluncurkan serangan secara individu maupun dalam kelompok kecil, atau yang biasa disebut dengan lone-wolf attacks.

Direktur Biro Investigasi Federal (FBI), James Comey memaparkan bahwa ISIS menginspirasi pendukungnya lewat berbagai cara, seperti media sosial, komunikasi terenkripsi, majalah serta video propaganda yang diproduksi dengan matang.


"Kelompok militan sebelumnya, al-Qaidah merupakan model [teroris] yang sangat berbeda dengan ancaman yang kita hadapi saat ini," kata Comey pada konferensi kontraterorisme di New York City, Rabu (16/12).

Comey menyatakan bahwa FBI saat ini tengah menyelidiki "ratusan" rencana teror di 50 negara bagian Amerika Serikat yang diduga akan diluncurkan oleh para simpatisan dan pendukung ISIS.

Kasus terbaru adalah ancaman bom di sekolah di Los Angeles pada Selasa (15/12) lalu yang mengakibatkan 1.500 sekolah di penjuru LA ditutup dan menyebabkan sekitar 643 ribu siswa dan orang tua mereka bingung dan khawatir akan keamanan di wilayah mereka.

Ancaman itu ternyata tidak terjadi dan dinyatakan oleh FBI sebagai ancaman palsu. Para pejabat Los Angeles yang menginstruksikan penutupan ribuan sekolah pun dikecam karena dinilai bereaksi berlebihan terhadap ancaman tipuan.

Kasus lainnya yang tengah diselidiki oleh FBI adalah serangan penembakan di fasilitas penyandang disabilitas di San Bernardino, California, yang menewaskan 14 orang dan melukai puluhan lainnya.

FBI kini tengah menyelidi motif pelaku penyerangan dan apakah para pelaku terkait dengan kelompok teror. Para pelaku diketahui adalah pasangan Muslim, Syed Rizwan Farook, 28, warga negara AS dan istrinya, Tashfeen Malik, 29.

Hasil penyelidikan menunjukkan bahwa Malik sempat mengirim setidaknya dua pesan pribadi di Facebook untuk sejumlah temannya asal Pakistan pada 2012 dan 2014, yang berisi seruan untuk mendukung jihad Islam serta harapannya untuk dapat melakukan jihad di kemudian hari.

Malik juga diketahui sempat berupaya menghubungi sejumlah kelompok militan, termasuk afiliasi al-Qaidah di Suriah, Front al-Nusra, beberapa bulan sebelum melancarkan aksinya.

FBI menyatakan bahwa Malik telah berbaiat setia kepada ISIS sebelum penembakan terjadi.

Credit  CNN Indonesia

FBI Tak Temukan Bukti Penyerang di California Anggota Militan


FBI Tak Temukan Bukti Penyerang di California Anggota Militan 
 Direktur FBI, James Comey memaparkan tidak ditemukan cukup bukti untuk menunjukkan bahwa pelaku penembakan di California (Syed Ridwan Farook dan istrinya, Tashfeen Malik) merupakan anggota kelompok militan. (Reuters/California Department of Motor Vehicles/Handout)
 
Jakarta, CB -- Direktur FBI, James Comey memaparkan bahwa hingga kini tidak ditemukan cukup bukti untuk menunjukkan bahwa pelaku penyerang fasilitas penyandang disabilitas di San Bernardino, California, merupakan bagian dari kelompok militan.

Pernyataan FBI ini semakin menguatkan dugaan para pakar bahwa para penyerang hanya terinspirasi oleh kelompok militan ISIS, tetapi serangan itu tidak diarahkan langsung oleh ISIS.


Comey menyatakan bahwa meski pelaku penembakan, yakni Syed Rizwan Farook, 28, dan Tashfeen Malik, 29 telah menyatakan berbaiat setia kepada ISIS dan menunjukkan dukungan untuk "jihad dan mati syahid" dalam pesan pribadi Facebook sejak 2013, mereka tidak pernah melakukannya secara terbuka di media sosial.

Dia juga menyatakan bahwa pihak berwenang meyakini Mohammed Abdulazeez, tersangka penembakan empat Marinir AS dan seorang pelaut Angkatan Laut di Chattanooga, Tennessee, pada Juli lalu, menjadi radikal karena propaganda militan.

"Menurut saya, tidak ada keraguan bahwa pembunuh Chattanooga terinspirasi dan termotivasi oleh propaganda organisasi teroris asing," katanya, tapi tidak menyebutkan organisasi teroris mana yang dimaksud.

Comey menyatakan bahwa FBI saat ini tengah menyelidiki "ratusan" rencana teror di 50 negara bagian Amerika Serikat yang diduga akan diluncurkan oleh para simpatisan dan pendukung ISIS.

Comey juga sebelumnya menyatakan bahwa kelompok militan ISIS telah "merevolusi" terorisme karena menginspirasi serangan skala kecil, melalui berbagai cara, seperti menggunakan media sosial, komunikasi yang terenkripsi dan majalah serta propaganda yang diproduksi besar-besaran dan disebarkan ke seluruh dunia.

"Kelompok militan sebelumnya, al-Qaidah merupakan model [teroris] yang sangat berbeda dengan ancaman yang kita hadapi saat ini," kata Comey pada konferensi kontraterorisme di New York City, Rabu (16/12).

ISIS kini mengusai sebagian besar wilayah di Irak dan Suriah dengan tujuan membentuk kekhalifahan ISlam. ISIS juga mengaku bertanggung jawab atas serangan di Paris pada 13 November lalu yang menewaskan 130 orang.

Comey memaparkan bahwa ISIS memiliki strategi tiga cabang, yakni merekrut pejuang untuk bergabung di Timur Tengah, menginspirasi orang di negara-negara lain untuk melakukan serangan dan mengirimkan anggotanya yang terlatih untuk melakukan aksi kekerasan di Eropa dan Amerika Serikat.

ISIS, menurut Comey, juga telah menyempurnakan penggunaan media sosial, dan Twitter khususnya, untuk berhubungan langsung dengan simpatisannya yang potensial.

"Twitter berguna untuk menjual buku, mempromosikan film, dan mempublikasikan sumber-sumber ideologi terorisme lainnya. [Twitter berguna] untuk menjual pembunuhan," kata Comey.

ISIS juga kerap kali menggunakan komunikasi terenkripsi. Oleh karena itu, Comey menyerukan agar para perusahaan teknologi menghindari menciptakan perangkat dan layanan yang tidak dapat diakses, bahkan dengan perintah pengadilan sekalipun.

Tapi Comey yakin bahwa penegakan hukum dan perusahaan teknologi dapat bekerja sama tanpa mengorbankan privasi pribadi.

"Kami tidak akan menutup Internet," katanya.

Credit  CNN Indonesia

Dicatut Saudi, Beberapa Negara Bantah Gabung Koalisi Islam


Dicatut Saudi Beberapa Negara Bantah Gabung Koalisi Islam
Pasukan Arab Saudi saat menjalankan misi tempur. | (Reuters)

RIYADH - Beberapa negara Islam merasa dicatut Arab Saudi untuk bergabung dalam Koalisi Islam untuk melawan teroris, termasuk ISIS. Beberapa negara itu mengaku tidak tahu pembentukan Koalisi Islam dan tiba-tiba diklaim menjadi anggotanya.

Pada hari Selasa lalu, Menteri Pertahanan yang juga Deputi Putra Mahkota Arab Saudi, Pangeran Mohammed bin Salman mengumumkan pembentukan Koalisi Islam atau Aliansi Militer Islam untuk memerangi teroris. Putra Raja Salman bin Abdulaziz itu mengatakan Koalisi Islam terdiri dari 34 negara Islam untuk melawan teroris di Irak, Suriah, Libya, Mesir dan Afghanistan.

Ke-34 negara itu adalah Arab Saudi, Yordania, Uni Emirat Arab (UEA), Pakistan, Bahrain, Bangladesh, Benin, Turki, Chad, Togo, Tunisia, Djibouti, Senegal, Sudan, Sierra Leone, Somalia, Gabon, Guinea, Palestina, Republik Federal Islam Komoro, Qatar, Cote d'Ivoire, Kuwait, Libanon, Libya, Maladewa, Mali, Malaysia, Mesir, Maroko, Mauritania, Niger, Nigeria dan Yaman.

Menteri Luar Negeri Saudi, Adel al-Jubeir, mengatakan anggota Koalisi Islam akan berbagi data intelijen untuk melawan kelompok militan seperti ISIS atau Daesh dan Al-Qaeda. ”Tidak ada yang dari meja,” katanya, mengacu kemungkinan pengerahan pasukan darat.

Sehari setelah pengumuman dari Pangeran Mohammed, Pakistan membantah telah bergabung dalam Koalisi Islam. Menteri Luar Negeri Pakistan, Aizaz Chaudhry, mengatakan kepada para wartawan bahwa dia tahu soal pembentukan Koalisi Islam melalui pemberitaan media.

Menurutnya, seperti dikutip media setempat, Dawn, Pakistan tidak berkonsultasi tentang hal itu. Chaudhry menambahkan bahwa, Islamabad sedang mencari rincian tentang kesalahpahaman tersebut.

Malaysia juga membantah mengambil bagian dalam keanggotaan Koalisi Islam. Menteri Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein, mengatakan kepada wartawan bahwa Kuala Lumpur tidak akan bergabung dengan Riyadh dalam Koalisi Islam melawan teroris.

Sedangkan Indonesia yang diklaim Saudi mendukung Koalisi Islam mengaku skeptis dengan Aliansi Militer yang dipimpin Saudi itu. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Indonesia, Armanatha Nasir,mengatakan penting bagi Indonesia untuk memiliki rincian jelas tentang Koalisi Islam sebelum memutuskan mendukung atau tidak.

Namun, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Indonesia, Luhut Pandjaitan dengan tegas menolak bergabung.”Kami tidak ingin bergabung dengan aliansi militer,” katanya.

Irak sendiri mengaku bingung dengan peran Koalisi Islam. ”Hal ini sangat membingungkan bagi kita. Siapa yang akan menjadi salah satu memimpin perang melawan terorisme di wilayah itu? "tanya Nasser Nouri, juru bicara Kementerian Pertahanan Irak, seperti dikutip Wall Street Journal. “Apakah akan menjadi koalisi internasional yang lebih besar, dan jika demikian, apa yang akan menjadi titik (kekuatan) yang dimiliki aliansi baru ini.

Credit  Sindonews

Moskow Ingin Kejelasan Format Koalisi Militer Bentukan Saudi


Moskow Ingin Kejelasan Format Koalisi Militer Bentukan Saudi
Deklarasi koalisi 34 negara Islam. (Reuters)

MOSKOW - Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov meminta kepada penggagas koalisi negara Islam melawan ISIS untuk menjelaskan format dari koalisi tersebut. Penggagas koalisi, sekaligus yang menjadi pemimpin koalisi tersebut adalah Arab Saudi.

"Kami telah mempelajari mengenai pembentukan koalisi tersebut dari media. Kami berharap penggagas proses ini segera  memberikan informasi rinci," kata lavrov dalam sebuah pernyataan.

Dirinya menuturkan, Rusia akan menyambut baik dan mendukung semua koalisi yang bertujuan untuk mengalahkan kelompok teror. Namun, format dari koalisi tersebut harus jelas terlebih dahulu.

"Posisi kami adalah, bahwa semua harus membuat kontribusi mereka, baik dalam upaya anti-teroris dan dalam mempromosikan proses politik. Tapi kami lebih suka melakukannya dalam format kolektif," sambung Lavrov, seperti dilansir Itar-tass pada Rabu (16/12).

"Format yang dibentuk berdasarkan perjanjian Wina dan yang melibatkan semua pemain kunci yang memiliki pengaruh terhadap isu ini, atau yang memiliki pengaruh pada kedua kelompok yang bertikai di Suriah. Format yang telah disetujui oleh Dewan Keamanan PBB dalam resolusi baru-baru ini," imbuhnya.

Sejauh ini Saudi belum memberikan rincian lebih lanjut mengenai format yang akan dipakai dalam koalisi tersebut. Selain itu, bukan hanya Rusia yang meminta penjelasan mengenai hal ini, Indonesia sebagai pihak yang pernah ditawarkan Saudi untuk bergaung dengan koalisi juga turut menanti rincian format itu.


Credit  Sindonews

AS Sambut Koalisi Negara Islam Melawan ISIS


AS Sambut Koalisi Negara Islam Melawan ISIS
Koalisi yang dibentuk dan dipimpin oleh Arab Saudi tersebut, menurut AS sejalan dengan apa yang sudah diutarakan mereka beberapa waktu lalu. (Reuters)

WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) menyambut baik koalisi negara Islam melawan ISIS. Koalisi yang dibentuk dan dipimpin oleh Arab Saudi tersebut, menurut AS sejalan dengan apa yang sudah diutarakan mereka beberapa waktu lalu.

"Kami berharap bisa belajar lebih banyak tentang apa yang Arab Saudi pikiran dalam hal koalisi ini," kata Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Reuters pada Selasa (15/12).

"Tapi secara umum, tampaknya itu sangat sejalan dengan sesuatu yang kita sudah desak untuk beberapa waktu. Di mana kami mendesak merupakan keterlibatan yang lebih besar negara-negara Arab dalam kampanye untuk memerangi ISIS," sambungnya.

Sebelumnya, pemerintah Jerman sudah terlebih dahulu menyatakan bahwa mereka menyambut baik pembentukan koalisi itu. Menteri Pertahanan Jerman, Ursula von der Leyen menuturkan koalisi Islam akan sangat membantu jika bergabung dengan negara lain dalam memerangi ISIS.

Sementara itu, sikap bertolak belakang ditunjukan oleh Rusia. Negeri Beruang Merah itu mengatakan akan terlebih dahulu menganalisis koalisi ini sebelum berkomentar lebih banyak.


Credit  Sindonews

Turki Tolak Bayar Kompensasi Penembakan Su-24 Rusia


Turki Tolak Bayar Kompensasi Penembakan Su 24 Rusia
Jet tempur Rusia yang ditembak jatuh Turki. (the news)

ANKARA - Pemerintah Turki menolak untuk membayar kompensasi kepada Rusia karena telah menembak jatuh Su-24 bulan lalu. Permintaan kompensasi atas insiden itu disampaikan oleh Wakil Menteri Luar Negeri Rusia Alexei Meshkov.

"Ankara  tidak akan membayar kompensasi apapun kepada Moskow karena menembak jatuh pesawat tempur mereka pada bulan lalu di dekat perbatasan Turki-Suriah," ujar Juru bicara Kementerian Luar Negeri Turki, Tanju Bilgic.

Penegasan posisi Turki tersebut disampaikan Bilgic hanya beberapa jam setelah pernyataan Meshkov. Namun, Bilgic tidak memberikan penjelasan lebih lanjut alasan Turki enggan membyar kompensasi kepada Rusia.

Sementara itu, di kesempatan yang sama Bilgic turut mengomentari sikap terbaru yang ditujunkan Rusia. Sebelumnya, negeri Beruang Merah menyatakan, bahwa Turki adalah salah satu ancaman nyata untuk mereka.

Bilgic menyebut sikap Rusia tersebut berlebihan. "Rusia terlalu melebih-lebihkan ancaman militer yang ditimbulkan Turki, ancaman yang sejatinya tidak pernah ada," sambungnya.


Credit  Sindonews

Perisai Rudal AS Tak Mampu Tahan Serangan Besar Nuklir Rusia


Perisai Rudal AS Tak Mampu Tahan Serangan Besar Nuklir Rusia
Militer Kremlin mengklaim perisai rudal AS tak mampu menahan serangan besar-besaran rudal nuklir Rusia. | (Sputnik)

MOSKOW - Perisai rudal Amerika Serikat (AS) tidak mampu menahan serangan besar-besaran dari rudal nuklir balistik antarbenua (ICBM) Rusia. Demikian klaim Komandan Strategi Pasukan Rudal Rusia, Kolonel Jenderal Sergey Karakaev, dalam konferensi pers, kemarin.

Analisis ahli militer Rusia telah menemukan bahwa tidak ada potensi senjata, maupun kapasitas komputasi data pertahanan rudal AS yang dikerahkan saat bisa menangani serangan segerombolan triad nuklir Rusia,” katanya.


Dia mencontohkan prediksi para ahli Amerika yang percaya bahwa sistem pertahanan rudal yang efektif harus terdiri dari berbagai jenis rudal intersepsi terpadu—baik itu kinetik atau sistem laser—yang dikerahkan di semua lingkungan, termasuk dalam ruang.


Menurut jenderal militer Rusia itu, rencana pembangunan jangka panjang dari Pasukan Rudal Strategis Rusia telah diperbaiki untuk mempertimbangkan skala yang diprediksi dan laju dari pembangunan rudal pertahanan AS.

“Pasukan Rudal Strategis berencana untuk memperkenalkan beberapa merek sarana dan teknik-teknik baru yang efektif untuk menembus sistem pertahanan rudal,” ujar Jenderal Karakaev, yang menekankan bahwa rudal balistik Rusia mampu membidik target di mana saja di dunia.


Menurut Karakaev, seperti dikutip Russia Today, ICBM modern saat ini mencapai hingga 56 persen dari senjata nuklir dan pada tahun 2022 semua sistem rudal balistik Rusia yang usang akan diganti dengan yang baru. Dia juga membocorkan perihal penelitian dan pengembangan untuk sistem rudal balistik antarbenua baru, Sarmat, telah selesai dan tahun depan tes skala penuh akan dimulai di Kosmodrom Plesetsk.


Credit  Sindonews

Saat Militer Jepang Turun Gunung


Saat Militer Jepang Turun Gunung
Foto: Dadan Kuswaraharja



Jakarta - 70 Tahun sudah militer Jepang 'menyepi di pegunungan', hanya melihat dari sisi damai tanpa terusik hiruk pikuk perang di berbagai belahan dunia. Namun hal itu segera berubah, militer Jepang akan 'turun gunung'.

Setelah berakhirnya Perang Dunia II pada 1945, Jepang memperketat aturan soal penggunaan kekuatan militer. Aturan ketat itu mengisolasi kekuatan militer Jepang dari dunia luar. Selama tak diserang, Negeri Matahari Terbit tak boleh menggunakan kekuatan militernya yang terkenal memiliki determinasi tinggi dan dilengkapi alutsista canggih di luar negeri.

9 September 2015 aturan itu resmi diubah. Diwarnai penolakan keras dari oposisi dan demonstrasi, Parlemen Jepang yang dikuasai Partai Demokratik Liberal -- parpol pendukung pemerintah -- mengesahkan revisi Undang-Undang Keamanan Nasional. Revisi itu memberi perubahan besar terkait kebijakan penggunaan kekuatan militer Jepang.

Dalam Undang-Undang baru, Jepang bisa menggunakan kekuatan militernya di luar negeri. Jepang bisa mengirim pasukan, alutsista, dan semua potensi militer yang dimiliki untuk membantu negara sahabat yang meminta pertolongan, utamanya untuk Amerika Serikat dan sekutunya.

Undang-Undang baru ini menjadi kontroversi di dalam negeri. Media mengkritik, pengamat menganggap ada pelanggaran konstitusi, rakyat turun ke jalan berdemonstrasi. Tak hanya memicu reaksi di dalam negeri, negara-negara tetangga Jepang pun bereaksi. Reaksi keras datang dari China, yang mengkritik habis Undang-Undang baru itu. Media Pemerintah China bahkan memberi istilah "Dark Stain for Japan" untuk pengesahan Undang-Undang tersebut.

Namun segala reaksi dari dalam dan luar negeri itu dianggap berlebihan oleh Profesor dari University of Tokyo, Shin Kawamura. Kawamura mengatakan banyak yang melebih-lebihkan soal materi yang termaktub dalam Undang-Undang tersebut.

"Di dalam negeri rakyat protes karena kekhawatiran yang berlebihan. Sebagaian masyarakat khawatir mereka akan kena wajib militer. Padahal kalau lihat isi Undang-Undangnya tidak ada wajib militer. Banyak yang menghembuskan isu yang tak sesuai fakta dan melebih-lebihkan," kata Kawamura saat berbincang dengan detikcom dan dua jurnalis Indonesia lainnya di Tokyo, Rabu (16/12/2015).

Kawamura menjelaskan Undang-Undang ini belum berlaku tahun ini, dan baru efektif diberlakukan musim semi 2016, di bulan Maret atau April.

Menurutnya tak ada perubahan sikap dasar dan orientasi Jepang dalam Undang-Undang baru tersebut. Kawamura mengatakan Undang-Undang ini memang meningkatkan daya pencegahan konflik militer melalui aliansi Jepang-AS, namun dia menegaskan Negeri Sakura tetap cinta damai.

"Jepang dapat berpartisipasi pada misi Peace Keeping Operation PBB dan kegiatan serupa yang lain secara lebih luas. Dan Undang-Undang ini membuat Jepang dapat menyalurkan dukungan yang diperlukan dalam kondisi yang berpengaruh besar pada perdamaian dan keamanan Jepang atau mengancam perdamaian dunia internasional," ulas Kawamura dengan bahasa Inggris yang fasih.

Soal hak bela diri kolektif atau keleluasaan menggunakan kekuatan militer untuk membantu negara sahabat yang diberikan Undang-Undang ini, Kawamura mengatakan ada syarat yang ketat. Ada tiga syarat yang harus dipenuhi sebelum Pemerintah diperbolehkan mengirim pasukan ke luar negeri, yaitu:

1. Jika terjadi serangan terhadap Jepang atau jika terjadi serangan terhadap negara sahabat sehingga kelangsungan Jepang terancam dan menimbulkan bahaya nyata yang mengganggu hak untuk hidup, kebebasan serta pengejaran kebahagiaan bagi rakyat Jepang.

2. Jika tidak ada cara lain yang tepat untuk menangkal serangan serta memastikan kelangsungan Jepang dan melindungi rakyat Jepang.

3. Penggunaan kekuatan harus dibatasi seminimum mungkin yang diperlukan.

Kawamura tak menepis anggapan salah satu faktor yang mendorong munculnya Undang-Undang ini adalah untuk merespons agresivitas China di kawasan Asia. Terlebih China sedang berkonflik di Laut China Selatan dengan beberapa negara Asia Tenggara, dan berpotensi konflik di Laut China Timur. Dengan Undang-Undang Keamanan Nasional baru, Jepang bisa berkontribusi di konflik Laut China Selatan dan bereaksi lebih tanggap untuk mencegah konflik di Laut China Timur yang melibatkan salah satu pulau negeri para Samurai itu.

Lebih jauh soal Laut China Selatan, Kawamura mengatakan Jepang bisa membantu Vietnam dan Filiphina yang sedang berkonflik dengan China. Bukan dengan mengirim pasukan militer, tapi Jepang bisa menempatkan pasukan penjaga pantai untuk membantu menjaga wilayah laut kedua negara. Jepang juga bisa berkontribusi dengan mengirim kapal, transfer teknologi militer atau memberi pelatihan militer

"Jepang juga bisa membantu Indonesia untuk mengamankan Pulau Natuna. Tak hanya dari kekuatan militer China, tapi juga dari illegal fishing. Bisa dengan menempatkan penjaga pantai atau mengirim kapal yang lebih cepat atau yang teknologinya lebih canggih. Tinggal disesuaikan dengan kebutuhan Indonesia yang kami pandang sebagai kekuatan penting di Asia Tenggara," ujar penulis buku The Formation of Chinese Modern Diplomacy tersebut.

Selain soal China, Kawamura buka-bukaan soal adanya dorongan Amerika Serikat yang juga menjadi salah satu faktor terbitnya Undang-Undang Keamanan Nasional baru. Namun, dia menegaskan, dorongan itu hanya berupa permintaan agar Jepang membuat aliansi yang kuat di Asia demi menjaga perdamaian.

"Jepang merespons dorongan aliansi. Ke luar negeri, Jepang butuh memberi sinyal bahwa sudah ada perubahan secara kebijakan militer. Namun di dalam negeri kami perlu menegaskan bahwa sebenarnya tak ada yang berubah," tuturnya.

Kawamura kembali menegaskan kekhawatiran di dalam negeri berlebihan. Dia sangat yakin, Perdana Menteri Shinzo Abe dan parlemen Jepang tak akan membuat manuver yang bisa membahayakan rakyat Jepang.

"Banyak rakyat Jepang khawatir anak-anak mereka akan dikirim ke medan perang untuk mendukung Amerika. Tapi itu tak pernah terjadi. Undang-Undang ini tidak dimaksudkan untuk tujuan seperti itu," pungkasnya.



Credit  DetikNews

Resolusi PBB sasar dana minyak ISIS


Resolusi PBB sasar dana minyak ISIS
Dokumentasi pejuang Syiah menembakkan roket saat bentrok dengan militan ISIS, di Provinsi Salahuddin, Irak, Minggu (1/3). Selain negara-negara Barat dan Rusia, koalisi melawan ISIS bertambah setelah Arab Saudi memprakarsai koalisi serupa yang terdiri dari negara-negara maghribi. (REUTERS/Ahmed Al-Hussaini)
... juga akan menuntut negara untuk melatih kewaspadaan khusus terkait penyelundupan barang kesenian yang dapat mendanai gerakan seperti ISIS...
Paris (CB) - Rancangan resolusi, yang akan diserahkan kepada Dewan Keamanan PBB, menyasar jelas kelompok IS dan perdagangan besar minyaknya, kata Menteri Keuangan Prancis, Michel Sapin, dalam wawancara, Rabu.

Sapin mengatakan, resolusi itu akan dibahas pada Kamis, mengirimkan pesan kuat politik, dengan pertarungan melawan keuangan terorisme adalah prioritas anggota PBB dan seluruh negara harus mengambil langkah, yang dibutuhkan.

Sebelum pertemuan pada Kamis dengan seluruh 15 menteri keuangan negara anggota Dewan Keamanan PBB itu, yang menjadi kegiatan pertama, Sapin memperingatkan, negara yang gagal menghentikan keuangan pegaris keras dapat menghadapi hukuman.

Prancis meminta pertemuan itu sesudah kejadian di Paris pada bulan lalu, yang menewaskan 130 orang dan diakui dilakukan ISIS.

Sapin menjadikan pemotongan keuangan para ekstremis itu sebagai tujuan kunci sejak ibu kota Prancis diserang oleh para ekstremis pertama kalinya pada Januari, ketika pelaku bersenjata menyerang redaksi majalah Charlie Hebdo dan satu supermarket Yahudi.

Berdasarkan atas resolusi awal, yang menyasar Al Qaeda, resolusi baru itu akan secara jelas diperluas ke ISIS, kata Sapin.

Dia menambahkan, itu akan menarget khususnya untuk membekukan aset yang mendanai atau yang berasal dari penyelundupan minyak.

"Itu juga akan menuntut negara untuk melatih kewaspadaan khusus terkait penyelundupan barang kesenian yang dapat mendanai gerakan seperti ISIS," katanya.

Tekanan
Adam Szubin, wakil menteri Perbendaharaan Amerika Serikat untuk terorisme dan kejahatan finansial, mengatakan pada minggu lalu, kelompok bersenjata ISIS telah menuai lebih dari 500 juta dolar dalam penjualan minyak di pasar gelap, merampok brankas bank yang dikuasai di Irak dan Suriah, dan menuai jutaan lainnya melalui penjarahan.

Namun, untuk mengelola negara kecil, mereka membutuhkan sumber dana yang stabil dan dapat diperbarui, jadi mereka butuh akses terhadap sistem keuangan internasional untuk memindahkan uang dan mengimpor persediaan, menurut Szubin.

Sapin mengatakan dia berharap agar resolusi PBB itu dapat disetujui secara mutlak.

"Saya tidak dapat melihat mengapa negara harus menolak langkah efektif dalam perang melawan keuangan terorisme," katanya.

Resolusi PBB itu akan menyediakan dukungan legal kepada negara yang mengambil langkah untuk melawan keuangan kelompok IS, ujar Sapin.

Masyarakat antarbangsa diharapkan memastikan negara mengambil langkah sama, yang akan diserahkan kepada Pasukan Aksi Finansial (FATF), sebuah badan antar pemerintah yang menciptakan kebijakan melawan pencucian uang dan pendanaan teroris yang bermarkas di Paris.

"Setiap negara akan menjadi subyek untuk dininjau apakah mereka telah mengambil seluruh langkah yang diperlukan," kata Sapin kepada media.

Dengan ini, tekanan internasional akan memainkan peran penting dalam memastikan negara melakukan yang terbaik untuk memotong keuangan kelompok pegaris keras, atau mereka akan dihukum.

Sapin akan menemui Menteri Perbendaharaan Amerika Serikat, Jacob Lew secara terpisah, yang menjadi tuan rumah dalam pertemuan menteri keuangan, yang kali ini diadakan di Washington, untuk membicarakan pembagian informasi terkait pendanaan teror.

"Kami harus meningkatkan, mempercepat dan memperdalam pertukaran informasi, terutama dari jaringan yang dapat dianalisis oleh pihak Amerika, yaitu sistem SWIFT, yang melihat pergerakan dana di planet ini," ujar Sapin.

Credit  ANTARA News

Indonesia terkejut Koalisi Saudi ternyata aliansi militer


Indonesia terkejut Koalisi Saudi ternyata aliansi militer
Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir (ANTARA)
Jika sudah ada kerangkanya, kita pun bisa menyesuaikan dengan prinsip-prinsip di Indonesia
Jakarta (CB) - Kementerian Luar Negeri RI mengaku terkejut dengan status koalisi negara-negara Islam untuk melawan ISIS yang dipimpin Arab Saudi yang ternyata merupakan aliansi militer.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu, menjelaskan pada Jumat pekan lalu Menlu Arab Saudi mengajak pemerintah Indonesia untuk bergabung dalam koalisi demi menangkal bahaya teroris radikal ISIS.

"Kita sedikit terkejut karena yang disampaikan pada pekan lalu ajakan untuk membentuk pusat koordinasi penanggulangan teroris, tapi yang terlihat sekarang justru sebuah aliansi militer," tutur Arrmanatha.

Oleh sebab itu hingga saat ini pemerintah belum bisa memberikan kepastian untuk bergabung dengan koalisi yang terdiri dari 34 negara-negara Islam di Timur Tengah, Afrika, dan Asia itu.

"Oleh karena itu menjadi sangat penting bagi Indonesia untuk mengetahui kerangka acuan kerja koalisi tersebut, agar tahu posisi kita lebih lanjut," ujarnya.

Indonesia, menurut dia, masih menunggu term of reference (acuan kerangka kerja) dan modalitas dari Arab Saudi sehubungan dengan ajakan koalisi internasional itu.

Kementerian Luar Negeri RI menyambut baik setiap upaya menangkal radikalisme dan terorisme, baik melalui pendekatan lunak atau keras, jelasnya.

Akan tetapi dia menekankan perlunya kepastian kerangka kerja dari pihak Arab Saudi sebagai pelopor koalisi, agar mengetahui arah dan fokus dari kerja sama itu.

"Kita selalu tekankan itu, tapi dari ajakan Arab Saudi kemarin tidak dijelaskan arahnya ke mana, tujuannya, fokusnya apa. Jika sudah ada kerangkanya, kita pun bisa menyesuaikan dengan prinsip-prinsip di Indonesia," kata Arrmanatha.

Credit  ANTARA News

Soal ISIS, Kementerian Luar Negeri tidak merasa ditipu Arab Saudi


Soal ISIS, Kementerian Luar Negeri tidak merasa ditipu Arab Saudi
Dokumentasi seorang pria bertopeng yang terkait dengan Anonymous memberikan pernyataan di foto dari video yang dirilis Senin (16/11). Peretas Anonymous secara kolektif menyiapkan gelombang serangan dunia maya kepada ISIS setelah serangan Paris minggu lalu yang menewaskan 129 orang, hal itu dinyatakan dalam video yang diposting online. (REUTERS/Social Media Website via Reuters).
... kami sedikit terkejut dengan kenyataan bahwa koalisi tersebut cenderung sebagai aliansi militer...
Jakarta (CB) - Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, mengatakan, Pejambon (sebutan lain untuk Kantor Kementerian Luar Negeri) tidak merasa tertipu dengan permintaan Arab Saudi untuk bergabung dengan koalisi melawan ISIS.

"Memang kami sedikit terkejut dengan kenyataan koalisi tersebut cenderung sebagai aliansi militer, tapi kami harus pastikan setiap kebijakan yang diambil sesuai dengan komitmen Indonesia dalam pemberantasan terorisme," ujar Nasir, di Jakarta, Rabu.

Saat ditemui dalam konferensi pers di Kantor Kementerian Luar Negeri, dia menjelaskan, mereka masih menunggu kerangka acuan kerja dan modalitas dari Arab Saudi selaku penggagas koalisi tersebut.

Menurut dia, melalui kedua hal itu, Indonesia bisa lebih mengetahui arah dan fokus dari tawaran kerja sama yang saat ini telah beranggotakan 34 negara-negara Islam di Asia, Afrika, dan Timur Tengah itu.

Pada Jumat pekan lalu Menteri Luar Negeri Arab Saudi, Adel al-Jubayr, mengajak pemerintah Indonesia untuk turut bergabung dalam koalisi demi menangkal bahaya terorisme dan radikalisme ISIS.

"Kita selalu tekankan kerangka acuan kerja dan modalitas untuk iIdonesia, kemarin yang diajukan Arab Saudi tidak disampaikan dengan jelas kemana arah, tujuan, serta fokusnya. Jika sudah melihat kerangkanya, lalu harus disesuaikan dengan prinsip-prinsip negara kita," tukasnya.

Nasir menerangkan, pihaknya saat ini masih belum mengetahui secara jelas tujuan pembentukan koalisi tersebut dan menegaskan bahwa Indonesia tidak bisa berkomitmen dengan kerja sama internasional tanpa tahu arah kebijakannya.

"Faktanya harus dilihat, pernyataan resminya belum dibagikan ke kami tapi sudah ada 34 negara yang disebut bergabung dengan koalisi," tuturnya.

Lebih lanjut dia menilai bahwa segaal upaya untuk mengalahkan terorisme merupakan kewajiban semua pihak, namun ada koridor dan teknik tersendiri yang dapat dilakukan.

"Saya kira tidak ada negara yang tidak mendukung upaya itu, tapi masing-masing negara punya cara tersendiri untuk memberantas radikalisme dan terorisme," kata Nasir.

Credit  ANTARA News

Arab Saudi buka kembali kedutaan di Baghdad setelah 25 tahun


Arab Saudi buka kembali kedutaan di Baghdad setelah 25 tahun
Raja Arab Saudi, Salman Bin Abdulaziz Al Saud. (REUTERS)
 
Baghdad (CB) - Kerajaan Arab Saudi, Selasa, membuka kembali kedutaan besarnya di Baghdad, seperempat abad setelah hubungan rusak akibat serbuan Irak ke Kuwait, kata pejabat kementerian luar negeri.

"Petugas kedutaan Arab Saudi tiba pada hari ini di Baghdad," kata pejabat tersebut, "Mereka ditemui pejabat kementerian luar negeri di bandar udara, terdiri atas 35 orang, dan dipimpin wakil duta besar."

Duta besar Saudi untuk Irak dijadwalkan tiba pada Kamis dan menghadiri upacara pembukaan.

Sebuah konsulat dijadwalkan dibuka di Arbil, ibukota wilayah otonomi Kurdi Irak.

Hubungan diplomatik antara Arab Saudi dan Irak diputus pada tahun 1990 tetapi dipulihkan kembali pada tahun 2004 setelah serbuan pimpinan AS menggulingkan Saddam Hussein.

Hubungan masih tegang antara kerajaan Teluk, basis kuat Sunni, dengan Irak, yang didominasi Syiah, tempat Iran dan kelompok bersenjata memegang pengaruh besar.

Pejabat Irak berulang kali menuduh Riyadh bersekongkol dengan kelompok IS, yang menguasai sejumlah bagian negara itu tahun lalu.

Credit  ANTARA News

Putin dan Kerry setuju dorong proses perdamaian di Suriah


Putin dan Kerry setuju dorong proses perdamaian di Suriah
Presiden Rusia Vladimir Putin (REUTERS/Mikhail Klimentyev/RIA Novosti/Kremlin )
 
Moskow (CB) - Amerika Serikat dan Rusia sepakat pada Selasa untuk mendorong perundingan perdamaian Suriah di New York pekan ini, setelah pembicaraan intensif antara Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry dan Presiden Vladimir Putin.

Setelah pertemuan tiga jam di Moskow antara Putin dan Kerry, Rusia dan AS mengambil sikap lebih mendekat satu sama lain mengenai Suriah walaupun perbedaan-perbedaan di antara mereka masih ada mengenai masa depan Presiden Bashar al-Assad.

"Kami mendukung gagasan menyelenggarakan pertemuan lain Grup Pendukungan Suriah Internasional di tingkat menteri Jumat, 18 Desember," kata Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov setelah pembicaraan di Kremlin.

Kerry, yang mengatakan pembicaraan Moskow dipusatkan pada Suriah, kontra terorisme dan Ukraina, juga mengonfirmasi pertemuan yang dijadwalkan itu akan terjadi.

Kerry dan Lavrov mengatakan perundingan-perundingan akan mengarah kepada resolusi Dewan Keamanan PBB yang menyokong proses perdamaian Suriah.

"Kami hari ini membahas secara terperinci mengenai perlunya mempercepat usaha," kata Menlu Kerry.

"Anda tidak dapat mengalahkan Daesh tanpa juga menurunkan tingkat pertempuran di Suriah," katanya, menggunakan nama lain yang merujuk kepada kelompok Negara Islam.

Washington dan Moskow merupakan kekuatan kunci dalam proses perdamaian, dan memimpin pembicaraan Kelompok Dukungan Suriah Internasional yang beranggota 17 negara.

Setelah pembicaraan Kremlin, Kerry dan Lavrov mengakui perbedaan-perbedaan yang masih ada di antara kedua negara itu mengenai nasib Presiden Bashar tetapi menekankan bahwa mereka tidak membiarkannya memperlembat proses politik.

"Apa yang telah kami katakan ialah bahwa kami tidak percaya bahwa Bashar sendiri punya kemampuan memimpin Suriah masa depan," kata Kerry.

"Tetapi hari ini kami tidak fokus pada perbedaan kami mengenai apa yang dapat dan tidak dapat lakukan segera mengenai Bashar, kami fokus pada proses politik dimana pihak-pihak Suriah akan memebuat keputusan mengenai masa depan Suriah."

Ia juga menyampaikan kepada Putin mengenai kecemasan Washington "bahwa serangan-serangan Rusia telah mengenai oposisi moderat" di Suriah, tidak hanya IS.

"Dan saya senang mengatakan ia memperhatikan hal tersebut," kata Kerry.

Sebuah kelompok pemantau mengatakan pada Selasa bahwa serangan-serangan udara yang diduga dilakukan Rusia mengenai dua pasar di Suriah telah membunuh sedikitnya 30 warga sipil.

Lebih 250.000 orang meninggal sejak konflik Suriah pecah pada Maret 2011, dan jutaan lagi telah meninggalkan rumah-rumah mereka ke tempat-tempat yang aman.


Credit  ANTARA News

Rabu, 16 Desember 2015

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov
Produsen alat pertahanan terkenal asal Rusia, Kalashnikov Concern membuat kapal pendarat serba guna, BK-16 untuk Kementerian Pertahanan Rusia. Prototipe BK-16 diperlihatkan pada International Military-Technical Forum di Russia, Juni 2015. Kapal ini didemonstrasikan pada International Maritime Defence Show (IMDS 2015) di St Petersburg, Rusia, Juli 2015. nationaldefense.ru

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov
Kapal pendarat BK16 ini dibuat untuk menjalankan berbagai misi, seperti patroli pantai, pengangkut pasukan, operasi pendaratan di pantai, memberi tembakan bantuan, operasi melawan pembajak, operasi melawan teroris, evakuasi medis, membantu kapal yang mengalami kesulitan, dan operasi-operasi khusus lainnya. portnews.ru

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov
Struktur badan kapal pendarat BK16 dibuat dari alumunium AMg. Kapal dengan panjang 16,45 m, lebar 4 m, tinggi 4,33 m, dan draft 0,87 m ini diawaki oleh dua orang dan dapat mengangkut 19 pasukan. Pendarat serba guna ini dapat melaju hingga kecepatan 40 knot atau 70 km/jam dan menjelajah hingga 400 mil laut atau 741 km. royachting.ru

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov
Kapal pendarat BK16 dilengkapi dengan unit drone dan persenjataan untuk menjalankan misi-misinya. BK16 dilengkapi dengan stasiun pengendali senjata Modul Boyevoy Distantsionno Upravlyaemiy (MBDU) buatan Kalashnikov Concern. MBDU dilengkapi kamera pengintai dengan bidang pandang yang luas dan sempit, sistem pelacakan target otomatis, dan laser pengukur jarak, untuk menjamin keberhasilan penembakan. kalashnikovconcern.ru

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov
Kapal pendarat BK16 dilengkapi dengan senjata mesin 7,62 mm, senjata mesin 12,7 mm, peluncur granat otomatis AG-17 30 mm, dan peluncur granat 40 mm, yang semuanya dikontrol oleh MBDU. MBDU dapat melacak target yang berjarak 2,5 km lebih dan menghafal hingga 10 target statis. Sistem ini dapat melacak target pada bidang horisontal seluas 360 derajat dan sudut vertikal -20 derajat hingga 70 derajat dengan kecepatan rotasi 60 derajat per detik. rostec.ru

BK16, Kapal Kecil Canggih Buatan Kalashnikov
Kapal pendarat BK16 juga dapat dipersenjatai dengan senjata rudal anti tank yang dipandu laser. Selain itu, BK16 juga dilengkapi dengan UAV atau pesawat tanpa awak untuk menjalankan misi pengintaian. Bagian depan dek atas menjadi tempat peluncuran dan pendaratan UAV pengintai ringan Zala 421-16EM yang dikembangkan oleh Izhmash, anak perusahaan Zala Aero Group. naval-technology.com








Credit  tempo.co