Senin, 12 Oktober 2015

Turki Tembak Jatuh Jet Tempur Rusia?


 

 Pesawat tempur jenis MIG 29 buatan Rusia saat terbang di acara SIAP Airshow di Sliac, Slovakia, pada 30 Agustus 2015 [shutterstock]

NATO belum menerima laporan jet tempur Rusia telah ditembak.



CB - Pasukan Turki dilaporkan telah menembak jatuh sebuah jet tempur Rusia karena melanggar batas udara negara tersebut. Namun, laporan tersebut belum dikonfirmasi kepada kedua pihak.
Saksi mata mengklaim bahwa ada ledakan besar di Huraytan, Suriah bagian utara, sementara tiga pesawat tempur terlihat di atas.
Rumor jet Rusia ditembak saat terbang di tengah meningkatnya ketegangan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan pihak barat.
Rusia seharusnya membom target ISIS, tetapi tampaknya sebagian besar rudal mereka dilesatkan ke kantong-kantong di mana kelompok ekstremis itu tidak berada di situ.
Para pejabat Amerika Serikat mengatakan bahwa Rusia, sekutu utama Presiden Rusiah Bashar Al-Assad, telah mengarahkan serangan udara ke kelompok oposisi moderat yang didanai AS.
Namun, Rusia mengklaim pasukannya telah menghantam 55 target ISIS di Suriah dalam kurun waktu 24 jam, meskipun jet Rusia jadi kunci membantu pasukan Suriah dalam merebut sebuah desa yang tidak dikendalikan ISIS.
Rusia sendiri telah mengumumkan rencana untuk meningkatkan jumlah serangan terhadap sasaran-sasaran ISIS. Namun, Rusia juga telah bentrok dengan pasukan Turki, setelah salah satu pesawat pembom Rusia melanggar wilayah Turki.
Tapi belum ada pihak yang membenarkan rumor pesawat Rusia ditembak jatuh dalam konfrontasi terpisah.
Menurut laporan Daily Express, salah satu wartawan berkicau di Twitter bahwa tiga pesawat Turki telah merespon saat radar mengunci keberadaan MIG-29 yang digunakan pasukan Rusia.
Seorang pejabat dari Fakta Pertahanan Atlantik Utara atau NATO mengatakan pihaknya belum menerima laporan pesawat Rusia telah ditembak jatuh.


Credit  Suara.com

Kim Jong Un: Kami Siap Berperang Melawan Amerika Serikat


foto: bbc.co.uk
foto: bbc.co.uk



  CB – Korea Utara merayakan ulang tahun ke-70 Partai Buruh yang berkuasa pada hari Sabtu (10/10) dengan parade militer besar-besaran. Parade tersebut dihadiri oleh pemimpin mereka, Kim Jong Un, yang mengatakan negaranya siap untuk melawan setiap perang yang dilancarkan oleh Amerika Serikat.
Ribuan tentara berdiri tegak di bawah langit biru musim gugur di Kim Il Sung Square di Pyongyang. Kim Jong Un, yang muncul dengan santai dan percaya diri, memberikan pidatonya sambil bersandar pada podium.
Pemimpin muda tersebut didampingi pejabat senior Partai Komunis Cina, Liu Yunshan,yang terlihat berbicara dan tertawa sepanjang acara bersamanya, dan diapit oleh pejabat senior dan militer Korea Utara.
“Dengan persenjataan revolusioner berarti kita siap untuk melawan segala jenis perang yang dilancarkan oleh kaum imperialis AS,” kata Kim dalam pidatonya.
Gedung Putih menolak untuk berkomentar. Sementara itu, juru bicara Pentagon pada hari Sabtu menyerukan agar Pyongyang dapat menahan diri dari perilaku provokatif dan mengatakan akan terus memantau situasi di Semenanjung Korea.
“Kami berada dalam kontak dekat dengan sekutu kami dan tetap berkomitmen untuk membela Korea Selatan,” kata juru bicara Pentagon, Komandan Bill Urban.
“Pernyataan provokatif terbaru dari mereka dapat meningkatkan ketegangan, dan kami menyerukan Pyongyang untuk menahan diri dari tindakan dan retorika yang mengancam perdamaian dan keamanan regional.”
Credit  batampos.co.id

Fregate Gepard, Penjaga Ekonomi Laut Rusia

Fregate Gepard, Penjaga Ekonomi Laut Rusia
Fregate Gepard class kapal perang canggih andalan Rusia, kapal ini memiliki nama kode produksi Project 11661. Kapal ini didesain untuk menghadapi pertempuran anti kapal selam, anti kapal permukaan, anti pesawat tempur. Selain itu tugas kapal ini meliputi patroli, operasi pengawalan, proteksi dan perlindungan zona ekonomi laut. Sehingga kemampuan teknis pertempuran kapal ini sangatlah lengkap, tidak heran Vietnam memilih kapal ini sebagai salah satu alutsista pertahanan lautnya. Satu lagi teknologi yang tidak bisa dipandang sebelah mata adalah, kemampuan anti radar atau stealth. dailymotion.com

Fregate Gepard, Penjaga Ekonomi Laut Rusia
Gepard dirancang oleh JSC Zelenodolsk Shipyard pada 1 Juli 1993, namun baru masuk dinas operasional pada 31 Agustus 2003. Rusia memasukan Gepard ke dalam satuan armada laut Kaspia pada tahun 2012, disana Gepard ditugaskan melindungi jalur ekonomi laut Rusia. Keunggulan kapal ini adalah mampu menyerang target jarak jauh menggunakan rudal jelajah, salah satunya dibuktikan dalam misi ke Suriah untuk menggempur militan ISIS. ktwop.com

Fregate Gepard, Penjaga Ekonomi Laut Rusia
Kalibr-NK missile system merupakan salah satu senjata andalan dari Gepard, akurasi dari sistem rudal tersebut terhitung tinggi. Gepard sekelas dengan kapal PKR Sigma yang dimiliki Indonesia, dan sama-sama memiliki kemampuan mengurangi tangkapan jejak radar lawan. Bahkan keduanya sempat bersaing sengit ketika Indonesia memutuskan untuk membeli kapal Fregate. Rusia membangun 2 kapal kelas Gepard, Dagestan dan Tatarstan. zdship.ru


Fregate Gepard, Penjaga Ekonomi Laut Rusia
Kapal ini mampu menghadapi ancaman dalam spektrum luas, dan beragam jenis dari pertempuran laut. Berikut ini data teknis dari kapal Gepard, memiliki berat 1.500 ton, panjang 102 meter dengan lebar 5 meter. Dilengkapi dengan beragam radar dan sensor salah satunya MR-352 Pozitiv, Fire control radar Monolit (antiship missiles), Fire control radar MPZ-301 Baza (SAM system), Fire control radar MR-123 Vympel (gun mount), Electronic warfare system. Tidak hanya itu saja, jika Gepard dibidik oleh lawan secara otomatis decoy launchers PK-16 akan bereaksi memberi perlindungan terhadap Gepard. keypublishing.com


Fregate Gepard, Penjaga Ekonomi Laut Rusia
Gepard membagi persenjataan berdasarkan 3 klasifikasi diantaranya adalah gun atau meriam dilengkapi dengan AK-176 kaliber 76mm, AK-630M kaliber 30mm, senapan mesin KPVT 16,5mm. Sedangkan untuk menghadapi kapal permukaan Gepard dilengkapi dengan Kh-35 Uran / Caliber-NK. Pertempuran udara Gepard menghadapi dengan SAM system Osa-MA, missiles 9M33, MANPADS Igla-M. Untuk melawan kapal selam dilengkapi dengan torpedo 533mm, dan roket RBU-6000, tidak ketinggalan sebuah helikopter intai Ka-27 setia menemani Gepard. aseanmildef.com





Credit  Tempo.co



Korvet Kelas Buyan, Monster Laut Kaspia yang Mematikan

Korvet Kelas Buyan, Monster Laut Kaspia yang Mematikan
Korvet Rusia kelas Buyan yang bergabung dengan Armada Laut Kaspia, Grad Sviyazhsk meluncurkan rudal. Rusia melengkapi kekuatan lautnya dengan kapal berukuran kecil tetapi mampu membawa rudal jelajah jarak jauh 3M54 Kaliber (SS-N-27). defencyclopedia.com

Korvet Kelas Buyan, Monster Laut Kaspia yang Mematikan
Tiga corvet kelas Buyan, Grad Sviyazhsk, Uglich, dan Veliky Ustyug, bersama light frigate kelas Gepard, Dagestan, meluncurkan 26 rudal jelajah Kalibr NK untuk menghancurkan posisi ISIS di Suriah yang berjarak 1.500 km dari Laut Kaspia, pada 7 Oktober 2015. deagel.com/Russian Ministry of Defense

Korvet Kelas Buyan, Monster Laut Kaspia yang Mematikan
Rusia mulai membangun kapal kelas Buyan atau proyek 21630 pada 2004 di Almaz Shipyard di St. Petersburg. Pada 2010, diperkenalkan proyek 21631 yang merupakan pengembangan dari proyek 21630. Grad Sviyazhsk merupakan kapal pertama proyek 21631. ann.az

Korvet Kelas Buyan, Monster Laut Kaspia yang Mematikan
Korvet kelas Buyan dipersenjatai delapan peluncur rudal jelajah 3M54 Kaliber (SS-N-27), sistem peluncuran roket multi (MRLS) A-215 Grad-M yang dapat menembak40 roket 122 mm terhadap sasaran di darat, dan meriam utama A-190 100 mm. Untuk pertahanan udara, korvet ini dipersenjatai dengan 2 CIWS AK-306 30 mm, 4 tabung peluncur rudal Gibka 3M47 yang dapat menembakkan rudal anti pesawat Igla atau Igla-S. Buyan juga dipersenjatai senapan mesin 14.5 mm dan 7.62 mm. ru-an.info

Korvet Kelas Buyan, Monster Laut Kaspia yang Mematikan
Korvet kelas Buyan merupakan kapal perang pesisir. Buyan memiliki panjang 62 m, lebar 9,6 m, dan draft 2 meter. Kecepatan maksimum kapal ini adalah 28 knots (52 km/jam, dan mampu menjelajah hingga 1.500 mil laut atau 2.800 km. Pada kecepatan 12 knot, kapal ini dapat menjelajah hingga 2.300 mil laut atau 4.300 km. deagel.com/Russian Ministry of Defense

Korvet Kelas Buyan, Monster Laut Kaspia yang Mematikan
Korvet kelas Buyan mampu beropreasi pada kondisi permukaan laut bergelombang setinggi empat hingga enam meter (sea state enam) dan mampu menembakan rudal pada sea state empat atau kondisi laut bergelombang setinggi 1,25 hingga 2,5 meter. defencenet.gr






Credit  Tempo.co


Komandan Militer Iran Tewas Di Tangan ISIS

Komandan Militer Iran, Jenderal Hossein Hamedani (Foto: AFP)
Komandan Militer Iran, Jenderal Hossein Hamedani (Foto: AFP)
ALEPPO (CB) – Seorang Komandan Militer Iran yang sedang bertugas di Suriah, Brigadir Jenderal Hossein Hamedani, dilaporkan tewas dibunuh kelompok militan ISIS. Laporan tersebut disampaikan Korps Pengawal Revolusi Islam Iran.
Sebagaimana diberitakan The Independent, Jumat (9/10/2015), terbunuhnya Brigadir Jenderal Hossein Hamedani oleh ISIS terjadi pada Kamis 8 Oktober malam hari ketika sedang bertugas membantu pasukan keamanan Suriah pimpinan Presiden Bashar al Assad.
“Jenderal Hamedani berada di Suriah dalam rangka kesepakatan Pemerintah Iran yang menawarkan bantuan militer kepada Pemerintah Suriah dalam memerangi kelompok teroris seperti ISIS,” demikian laporan dari beberapa media Iran.
“Jenderal Hamedani dilaporkan dibunuh oleh militan ISIS ketika bertugas di pinggiran Kota Aleppo, Suriah,” lanjut laporan tersebut.
Sebagaimana diberitakan, Pemerintah Iran memang sangat mendukung berbagai bentuk perlawanan terhadap militan ISIS di Suriah dan Irak. Pemerintah Iran sebelumnya telah menyatakan dukungannya terhadap keputusan Rusia yang mulai meluncurkan serangan udara di Suriah.


Credit  Okezone

Ini Hasil Pertemuan Putin dan Menhan Saudi


Tampak kepulan asap usai serangan udara oleh jet militer di Talbiseh provinsi Homs, Suriah barat, Rabu 30 September 2015
Tampak kepulan asap usai serangan udara oleh jet militer di Talbiseh provinsi Homs, Suriah barat, Rabu 30 September 2015 
 

CB, MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin bertemu dengan Menteri Pertahanan Saudi Syeikh Mohammed bin Salman di Sochi, Rusia, kemarin. Pertemuan keduanya digelar di tengah memanasnya situasi di Suriah.

Kedua negara memiliki sikap berbeda dalam konflik di Suriah. Rusia membela rezim Presiden Bashar al-Assad, sebaliknya Saudi ingin agar Assad turun.  

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov mengatakan, kedua pihak berhasil menyepakati sejumlah poin. "Keduanya mengonfirmasi jika Saudi dan Rusia memiliki tujuan sama dalam konflik di Suriah," ujar Lavron.

Pertama, keduanya sepakat mencegah Suriah jatuh ke tangan kelompok ISIS. Poin kedua, kata Lavrov, Rusia menyampaikan kepada Saudi perlunnya rekonsiliasi nasional di Suriah.

Sehingga rakyat Suriah tanpa memperhatikan suku dan agama akan merasakan kembali tanah kelahiran mereka.  Lavrov menambahkan, Rusia bersedia bekerja sama saling tukar informasi intelijen.  Moskow dan Riyadh juga mengonfirmasi potensi peningkatan kerja sama kedua negeri, termasuk teknologi militer.


credit   REPUBLIKA.CO.ID

Bahas Krisis Suriah, Vladimir Putin Temui Menteri Pertahanan Saudi


Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela F1 Russia Grand Prix di Sochi (11/10).
Presiden Rusia Vladimir Putin di sela-sela F1 Russia Grand Prix di Sochi (11/10).

CB, SOCCHI -- Di sela-sela gelaran ajang balap mobil Formula 1 di Socchi, Rusia, Presiden Rusia, Vladimir Putin, melakukan pertemuan khusus dengan Menteri Pertahanan Arab Saudi, Sheikh Mohammed bin Salman, Ahad (11/10) waktu setempat.
Pertemuan ini sengaja dilakukan untuk membicarakan krisis dan perang saudara yang terjadi di Suriah.

Berdasarkan lansiran Guardian, Ahad (11/10), pertemuan ini merupakan salah satu cara dari Putin untuk bisa membangun kesepahaman dengan musuh-musuh Presiden Suriah, Bashar al-Assad. Selama ini, kelompok pemberontak Suriah, memang disebut-sebut disokong dan didukung secara tidak langsung oleh Pemerintah Arab Saudi.

Pertemuan Putin dengan salah satu anak dari Raja Arab Saudi ini digelar tepat dua pekan usai Rusia memulai aksi serangan udara di Suriah. Sebelumnya, Rusia memang telah memulai aksi serangan udara di sejumlah titik-titik pemberontak di Suriah. Aksi ini dianggap sebagai salah satu upaya Rusia untuk mencegah masuknya pasukan Islamic State Of Iraq and Syria (ISIS) ke wilayah Rusia.

Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, mengungkapkan, setelah pertemuan itu, Rusia mengerti betul bagaimana kekhawatiran Arab Saudi terkait kebijakan militer yang diambil Rusia di Suriah. Namun, kedua negara bersepakat untuk mencegah upaya pembentukan pemerintahan baru yang berdasarkan aksi terorisme di Suriah.

Rusia, kata Lavrov, selalu bersedia meningkatkan kerjasama dengan Arab Saudi terkait penyelesaian masalah krisis di Suriah. "Pada kedua belah pihak, sejauh yang saya tahu, ada kesepakatan yang dihasilkan dari pertemuan ini guna meningkatkan kerjasama kedua negara," ujar Lavrov.

Sebelumnya, pada akhir pekan lalu, Angkatan Udara Rusia telah melakukan serangan udara terhadap lebih dari 60 target teroris di Suriah. Serangan udara Rusia itu dilancarkan dari Pangkalan Udara Hmeimim, Suriah. Tidak hanya melalui serangan udara, Rusia juga mengklaim telah melancarkan serangan roket ke sasaran kelompok ISIS di Suriah dari kapal perangnya di Laut Kaspia yang berjarak sekitar 1.500 km.



Credit  REPUBLIKA.CO.ID


Krisis Suriah, Permulaan dari Perang Dunia III

Presiden Rusia Vladimir Putin, mengejek pemerintahan Barat dengan mengatakan serangan mereka tidak membuahkan 'hasil' (Foto: Mirror)
Presiden Rusia Vladimir Putin, mengejek pemerintahan Barat dengan mengatakan serangan mereka tidak membuahkan 'hasil' (Foto: Mirror)
ALEPPO  (CB) – Krisis di Suriah bisa dikatakan makin meluas dan membuat sebuah ‘bom waktu’ menuju Perang Dunia III. Bayangkan saja, dalam satu hari koalisi yang dipimpin oleh Amerika Serikat (AS) melancarkan sedikitnya 24 serangan kepada ISIS pada Sabtu 10 Oktober 2015. Sedangkan Rusia memberikan klaim, mereka melancarkan 55 serangan.
Presiden Rusia Vladimir Putin mengejek pemerintahan Barat, bahwa serangan mereka tidak membuahkan ‘hasil’. Sedangkan pemberontak rezim Assad mengklaim serangan udara Rusia, digabungkan dengan pasukan dari Presiden Bashar Al Assad yang menggempur wilayah para pemberontak yang sama sekali tidak berafiliasi dengan ISIS, termasuk wilayah para pejuang yang dilatih khusus oleh AS.
Wilayah udara Suriah juga dipenuhi dengan lalu lintas militer, pesawat tempur, helikopter, drone, hingga misil yang terus ber-seliweran menjadi pemandangan tidak asing di negara tersebut.
Untuk memudahkan, berikut akan dijabarkan bagaimana wilayah Suriah dan Irak menjadi perlombaan militer dan apa saja yang dimiliki oleh masing-masing faksi yang dilibatkan dalam konflik tersebut. Di Suriah dan Irak kekuatan terbagi menjadi tiga, yaitu;
1. Koalisi Barat
• Amerika Serikat: serangan udara, suplai senjata dan pasukan khusus di Suriah dan Irak.
• Inggris: serangan udara, suplai senjata di Irak, pasukan khusus di Suriah dan Irak.
• Prancis: serangan udara dan pasukan khusus di Suriah dan Irak.
• Australia: serangan udara dan pasukan khusus di Irak.
• Arab Saudi: serangan udara di Suriah.
• Qatar: serangan udara di Suriah.
• Belgia: serangan udara kepada ISIS di Suriah
• Kanada : serangan udara di Suriah dan Irak yang dilancarkan khusus oleh Kuwait.
• Yordania: serangan udara di Suriah dan Irak.
• Belanda: serangan udara di Irak yang dilancarkan khusus oleh Yordania.
• Denmark: serangan udara di Utara Irak.
• Turki: menjaga perbatasan di Suriah dan Irak.
2. ISIS: memiliki 60 ribu militan di Suriah dan Irak, tank, kendaraan lapis baja, pelontar roket, RPG (pelontar granat), senapan serbu AK-47, dan senapan mesin jenis PKM.
3. Koalisi Pro Assad
• Rusia: serangan udara, suplai senjata dan pasukan khusus yang ditempatkan di Suriah.
• Suriah: angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara.
• Iran: angkatan darat, angkatan laut, angkatan udara.
• China: angkatan laut, namun dikabarkan akan menurunkan juga angkatan udara untuk membantu Rusia.
• Libanon : tentara darat Hezbollah.
• Irak: angkatan darat, angkatan udara dan militer Syiah
“Dengan meningkatnya lalu lintas militer di kedua negara tersebut, dikhawatirkan akan mudah terjadinya kecelakaan seperti tidak disengaja tertembak dan menimbulkan kesalahpahaman antara negara. Karena jika ini hingga terjadi maka konflik ini dapat meluas bukan hanya di Suriah dan Irak,” kata salah satu analis militer yang dilansir dari Mirror, Senin (12/10/2015).


Credit  Okezone


Serius Tanggapi Ancaman Teror, Kampus Australia Dijaga Polisi


Serius Tanggapi Ancaman Teror, Kampus Australia Dijaga Polisi Kampus University of New South Wales. (Dok. Akun Facebook UNSW)
 
Jakarta, CB -- Universitas New South Wales menanggapi serius ancaman teror dalam forum internet 4Chan. Mereka pun langsung menghubungi pihak kepolisian anti-teror New South Wales pada Senin (12/10).

"Kami menganggap insiden ini serius dan telah berhubungan dengan kepolisian NSW melalui kelompok keamanan dan antiteror dan Komando Wilayah Lokal," demikian pengumuman dari UNSW seperti dikutip Sydney Morning Herald.

UNSW pun mengimbau mahasiswa untuk mengunduh aplikasi kampus yang menyediakan informasi mengenai jalur evakuasi. Kampus juga mengimbau mahasiswa untuk melapor jika ada hal mencurigakan.


Namun, kepolisian mengatakan bahwa ancaman yang ditujukan kepada UNSW diyakini tidak terlalu berbahaya, tapi pihak kampus menanggapinya dengan serius. Pihak kepolisian meyakinkan UNSW bahwa ini "umum dan bukan ancaman langsung dan spesifik."

Sementara itu, para mahasiswa kebingungan melihat kerumunan pasukan polisi federal dan negara di sekitar kampus mereka pada Senin pagi.

Seorang mahasiswa tahun kedua bidang teknik mesin dan perdagangan, Karina Boyle, mengaku melihat mobil polisi tiba pukul 09.30 waktu setempat. Kemudian, ia melihat polisi berpatroli di ruas jalan utama menuju kampus sambil berjalan kaki dan bersepeda.

"Masih agak mengerikan rasanya, terutama hal serupa terjadi di Amerika Serikat. Anda tidak akan mau memikirkan bahwa itu terjadi juga di Australia. Saya berharap akan lebih aman di sini," kata Boyle.

Leigh Caprile, seorang mahasiswa teknik mesin tingkat tiga, mengatakan bahwa kebanyakan pelajar membahas ancaman tersebut, tapi tak terlalu cemas.

"Saya rasa, ancaman dari seorang tak dikenal di 4Chan seperti itu tidak perlu terlalu dikhawatirkan. Itu tidak terlalu membuat saya khawatir," katanya.

Menurut Caprile, hanya ada satu temannya yang tak hadir ke UNSW pada Senin tersebut akibat ancaman ini. "Saya pikir, ia menggunakan kejadian ini sebagai alasan untuk tidak datang ke universitas pada hari yang baik ini," tutur Caprile.

Sementara itu, ancaman penembakan melalui 4Chan juga ditujukan pada beberapa kampus di Amerika Serikat selama beberapa pekan belakangan.

Credit  CNN Indonesia

Tepi Barat Memanas, Para Pemuda Palestina Berguguran


Tepi Barat Memanas, Para Pemuda Palestina Berguguran Perlawanan warga Palestina pecah sejak bulan lalu ketika Israel disebut akan menganggu status quo di Masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. (Reuters/Ahmad Talat)
 
Tepi Barat, CB -- Situasi kian memanas di Tepi Barat dan Gaza akibat bentrok antara warga Palestina dan tentara Israel yang mencapai puncaknya pada akhir pekan kemarin. Sebanyak 24 warga Palestina tewas terbunuh, kebanyakan adalah pemuda usia belasan.

Perlawanan warga Palestina pecah sejak bulan lalu ketika Israel disebut akan menganggu status quo di Masjid al-Aqsa di Kota Tua Yerusalem. Berbagai penikaman oleh warga Palestina terhadap warga Israel dan penembakan oleh tentara mewarnai peristiwa di Tepi Barat dan Yerusalem beberapa hari terakhir.


Sedikitnya 24 warga Palestina tewas terbunuh oleh tentara Israel yang membubarkan paksa aksi demonstrasi dengan peluru tajam. Delapan di antaranya adalah warga Palestina pelaku penikaman. Lima orang warga Israel tewas dalam penikaman oleh warga Palestina.

Sabtu kemarin, seperti dikutip CNN, tujuh orang tewas, empat di Yerusalem dan Tepi Barat, dan tiga di Gaza, seperti disampaikan oleh lembaga Bulan Sabit Merah. Korban tewas pada Minggu, dua orang di Gaza, dan seorang di Tepi Barat.

Korban terakhir adalah Ahmad Saraka yang baru berusia 13 tahun. Saraka tewas ditembak dalam bentrok dengan tentara Israel dekat pos pemeriksaan militer, seperti disampaikan pejabat rumah sakit di Ramallah.

Militer Israel berdalih, peluru tajam digunakan untuk menghadang demonstrasi warga Palestina yang diwarnai pemblokiran jalan dan pelemparan batu serta bom Molotov ke arah tentara.

Dua pemuda Palestina berusia 14 dan 15 tahun juga terbunuh di Gaza, sementara pemuda berusia 20-an tewas dalam bentrok dengan tentara Israel di kamp pengungsi Shufat, Yerusalem Timur.

Sabtu lalu, seorang pemuda berusia 16 tahun ditembak mati tentara Israel setelah melakukan penikaman terhadap dua warga Israel di Gerbang Damaskus, pintu masuk Kota Tua Yerusalem.

Bocah 12 tahun, Marwan Barbakh, tewas ditembak tentara Israel di Gaza saat berusaha membubarkan aksi protes di tembok perbatasan.

Seorang wanita hamil dan putrinya yang berusia tiga tahun tewas dalam serangan roket Israel di Gaza akhir pekan kemarin. Rumah mereka ambruk saat roket Israel menghantam wilayah di dekatnya. Seorang pria dan putranya yang berusia lima tahun juga terluka dalam peristiwa ini. Israel mengatakan, serangan itu untuk membalas lontaran roket yang dilakukan militan.

 
Ayah di Gaza memegang putranya, 5, setelah rumah mereka ambruk diroket Israel. (Reuters/Mohammed Salem)
Menurut Kementerian Kesehatan Palestina, korban luka akibat tembakan peluru tajam tentara Israel di Tepi Barat mencapai sedikitnya 45 orang. Israel mengatakan, mereka menggunakan peluru tajam kaliber 0.22 untuk menghentikan pelemparan baru dan pembakaran ban.

Bulan Sabit Merah mengatakan, korban luka mencapai ratusan orang di Yerusalem, Tepi Barat dan Gaza. Lembaga medis ini mengatakan, tentara Israel menembakkan gas air mata ke dalam ambulans di Bethlehem, melukai kru. Israel juga menembak para tim medis di Gaza dengan gas air mata.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam rapat kabinet Minggu mengatakan bahwa gelombang kekerasan yang terjadi saat ini akibat rumor soal rencana Israel di Al-Aqsa yang dihembuskan Otoritas Palestina dan Gerakan Islam di Israel, kelompok advokasi warga Arab di Israel.

Sementara itu di Hebron, Tepi Barat, para pemuda Palestina mengatakan bahwa mereka akan terus melawan, karena hanya perlawanan bahasa yang dimengerti oleh Israel, bukan melalui diskusi atau dialog.

"Israel hanya tahu bahasa kekerasan, jadi kami akan melawan," kata seorang pemuda Palestina kepada CNN.

Pemuda lainnya mengatakan: "Kami telah mencoba negosiasi dan itu tidak berhasil. Jadi sekarang kami akan melawan."

Credit  CNN Indonesia

Lokasi Relawan Indonesia di Suriah Dihujani Tembakan


Lokasi Relawan Indonesia di Suriah Dihujani Tembakan  
Rumah di Idlib hancur akibat serangan jet Rusia di Suriah. (Reuters/Khalil Ashawi)
 
Latakia, CB -- Pertempuran antara pasukan oposisi Suriah dan rezim Bashar al-Assad yang dibantu kekuatan Rusia merambah ke wilayah Latakia tempat relawan Indonesia memberikan bantuan. Relawan asal Indonesia kini harus membantu evakuasi warga dan keperluan medis korban luka.

Fathi Nasrullah Attamimi, relawan asal Indonesia dari lembaga Misi Medis Suriah mengatakan tiga hari terakhir frekuensi tembakan hingga lima menit sekali, sudah masuk situasi darurat.


Dalam akun Facebooknya, Fathi mengunggah pertempuran di garis depan, termasuk saat helikopter Rusia terbang di atas kepalanya di wilayah Jabal Akrad, Latakia.

Fathi mengatakan radius 30 kilometer tempat dia berada telah menjadi medan perang. Delapan orang warga sipil dilaporkan tewas.

"Lima mujahidin syahid, dan belasan terluka baik parah maupun ringan. Ada dua orang yang diamputasi. Satu di kaki, satu lagi tangan. Semuanya karena kena ledakan roket dan mortir," kata Fathi kepada CNN Indonesia, Senin (12/10).

Di laman sosial media miliknya, Fathi mengatakan bahwa dalam 8 jam terakhir sudah ada 300 ledakan yang terdengar. Pasukan oposisi, kata dia, berhasil mengusir tentara rezim Bashar al-Assad yang berusaha mendekat.

Rusia yang membantu Suriah menggempur oposisi menyatakan telah menggencarkan serangan. Rusia mengatakan serangan udara yang mereka lakukan untuk menghancurkan ISIS, namun berbagai lembaga kemanusiaan menyebutkan jet Rusia juga menggempur wilayah kelompok oposisi lainnya, termasuk militan didikan Amerika Serikat, menewaskan banyak warga sipil.

Misi Medis Suriah telah mengumpulkan dana masyarakat Indonesia sejak tahun 2013 sekitar US$1,6 juta atau lebih dari Rp22,7 miliar untuk rakyat Suriah. Fathi mendokumentasikan seluruh kegiatannya di akun Facebook pribadi dan Misi Medis Suriah.

Di saat situasi genting seperti sekarang, dia dan seorang relawan lainnya, Said Anshar, bertugas sebagai tim medis dan evakuasi bagi warga dan korban perang.

"Sedari awal saya memposisikan diri sebagai jurnalis, tim medis dan evakuasi baik warga maupun mujahid. Karena saya lebih berpengalaman di bidang tersebut," kata Fathi.

"Kondisi seperti ini uang donasi untuk beli obat, operasional ambulan, dan yang lainnya. Juga untuk operasional rutin macam pabrik roti, pembangunan pesantren Indonesia di Suriah, santunan janda, dan sebagainya yang berkaitan dengan kemanusiaan, Pendidikan, serta medis," lanjut Fathi.

Fathi mengaku rindu pada anak dan istrinya di Indonesia. Namun dia berharap tindakannya dalam menyalurkan bantuan kemanusiaan bisa dicontoh dan menjadi penyemangat untuk berbuat baik.

Dia tidak menyarankan warga Indonesia datang ke Suriah untuk berperang.

"Kita tentu tidak bisa terjun berperang karena tidak terlatih dan mungkin nanti merepotkan mujahidin. Tapi kita berbuat lainnya. Selain itu saran saya jangan terjun ke Suriah sebagai mujahidin. Mereka tidak butuh personel, mereka butuh orang yang memikirkan keluarga dan masyarakatnya, baik saat perang maupun nanti selesai perang," ujar Fathi.

Credit  CNN Indonesia

Helikopter NATO Jatuh di Afghanistan, Lima Tewas


Helikopter NATO Jatuh di Afghanistan, Lima Tewas Ilustrasi helikopter puma milik RAF. (Chris Jackson/Getty Images)
 
 
Jakarta, CB -- Lima anggota misi internasional NATO di Afghanistan tewas dan lima lainnya terluka ketika helikopter mereka jatuh di ibu kota Afghanistan, Kabul.


Misi Peneguhan NATO pada Senin (12/10) memberikan jumlah korban namun tidak mengidentifikasi kebangsaan korban yang meninggal ataupun terluka. Kecelakaan helikopter Inggris itu disebutkan terjadi pada Minggu sore, di markas besar mereka di Kabul. Tak ada detail lain yang diberikan.

Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan di situs mereka bahwa dua personel Royal Air Force (RAF) tewas ketika helikopter Puma Mk2 milik Inggris mengalami kecelakaan ketika mendarat di pangkalan.

“Insiden saat ini sedang diinvestigasi namun kami bisa mengonfirmasi bahwa itu adalah kecelakaan dan bukan akibat dari aktivitas pemberontak,” kata Kementerian itu, yang tak menyebutkan korban lain dalam kecelakaan.

Misi tempur NATO di Afghanistan telah berkahir, namun sekitar 12 ribu pasukan—mayoritas pasukan Amerika Serikat—masih berada di Afghanistan sebagai bagian dari Misi Peneguhan, yang berfokus untuk melatih pasukan keamanan Afghanistan.

Credit  CNN Indonesia



Delapan dedengkot ISIS tewas dibom di Irak


Delapan dedengkot ISIS tewas dibom di Irak
ISIS (AFP)
 
Baghdad (CB) - Delapan pemimpin senior Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS) terbunuh oleh serangan udara selagi bertemu di sebuah kota di Irak barat, namun pemimpin teratasnya Abu Bakr al-Baghdadi tak termasuk yang tewas itu, kata para warga kota itu dan sumber-sumber di rumah sakit.

Irak melancarkan serangan udara yang menghajar pertemuan itu dan juga menyerang iring-iringan yang membawa Baghdadi yang akan menghadiri pertemuan itu. Baghdadi disebut-sebut dipisahkan dari iring-iringan itu dalam kondisi yang tidak diketahui.

Pernyataan militer Irak ini menjadi laporan tak terkonfirmasi terakhir mengenai tewas atau terlukanya Baghdadi yang setahun lalu selamat dari serangan udara koalisi pimpinan AS.

Sebuah akun Twitter yang menyiarkan pernyataan ISIS menyebutkan bahwa rumor serangan udara telah mengenai Baghdadi sebagai bohong belaka.

"Angkatan udara Irak telah membom iring-iringan teroris Abu Bakr al-Baghdadi selagi menuju Karbala guna menghadiri pertemuan dengan para panglima Daesh (ISIS)," kata militer Irak seperti dikutip Reuters.

"Lokasi pertemuan itu juga dibom dan banyak pemimpin ISIS yang terbunuh dan terluka. Nasib al-Baghdadi si pembunuh tak diketahui dan dilarikan dengan menggunakan sebuah mobil. kondisi kesehatannya tetap belum jelas," kata militer Irak.

Sumber-sumber di rumah sakit dan warga sekitar mengatakan serangan udara itu menimpa dua rumah dan membunuh delapan pemimpin lokal senior ISIS dari kesatuan polisinya di Provinsi Anbar.

Para pendukung ISIS menyatakan di Twitter bahwa sekalipun Baghdadi tewas, khilafah mereka akan selamat.

Seorang petempur ISIS yang dihubungi lewat telepon mengatakan tak bisa memastikan apakah Baghdadi ada dalam iring-iringan itu, namun menyatakan ISIS akan melawan siapa pun yang di hadapannya.

"Sekalipun dia mati syahid, itu tidak akan mempengaruhi ISIS. Kami mungkin kehilangan seorang pemimpin namun ada ribuan Baghdadi lainnya."




Credit  ANTARA News


Baghdadi kemungkinan tidak termasuk tokoh ISIS yang tewas dalam serangan

Baghdadi kemungkinan tidak termasuk tokoh ISIS yang tewas dalam serangan
An image made available by propaganda Islamist media outlet Welayat Tarablos on February 18, 2015. (Repro: AFP)
 
Baghdad (CB) - Sejumlah tokoh senior Negara Islam (ISIS) terbunuh dalam serangan udara di kota Irak bagian barat, namun kepala kelompok itu, Abu Bakr al-Baghdadi, kemungkinan tidak termasuk di antara yang tewas, kata warga kota dan rumah sakit.

Irak mengatakan, Minggu, serangan pasukan udaranya menghantam jalannya pertemuan yang dihadiri para tokoh itu. Serangan juga mengenai iring-iringan yang membawa Baghdadi untuk menghadiri pertemuan tersebut. Irak mengatakan Baghdadi dibawa keluar dari iring-iringan dengan kondisi yang tidak diketahui, lapor Reuters.

Pernyataan yang diumumkan oleh militer Irak itu merupakan laporan terbaru, yang belum dapat dipastikan kebenarannya, soal kemungkinan Baghdadi tewas atau luka-luka.

Baghdadi sendiri tahun lalu selamat dari serangan-serangan udara pimpinan Amerika Serikat dan perang multipihak di dua negara sejak ia menyatakan diri sebagai khalifah bagi kaum Muslim --setelah pasukannya menguasai sebagian besar wilayah Irak tahun lalu.

Militer AS menolak untuk berkomentar soal laporan militer Irak itu.

"Pasukan udara Irak telah mengebomi iring-iringan teroris Abu Bakr al-Baghdadi saat ia sedang mengarah ke Karabla untuk menghadiri pertemuan dengan para komandan Daesh," kata militer Irak melalui sebuah pernyataan.

Daesh merupakan singkatan dalam bahasa Arab untuk menyebut Negara Islam, yang juga dikenal sebagai ISIS atau ISIL. Karabla adalah kota di provinsi Anbar Irak, yang merupakan salah satu benteng IS.

"Lokasi pertemuan itu juga diserang dengan bom dan banyak pemimpin kelompok tersebut tewas dan luka-luka. Nasib si tukang bunuh, al-Baghdadi, tidak diketahui dan ia dibawa oleh sebuah kendaraan. Kondisi fisiknya masih belum jelas," kata militer.

Seorang petempur Negara Islam yang dihubungi melalui telepon mengatakan ia tidak dapat memastikan apakah Baghdadi sebelumnya memang berada di dalam iring-iringan yang terkena serangan. Namun, ia mengatakan kelompoknya akan tetap berjuang, bagaimanapun keberadaan nasib Baghdadi, "Bahkan jika ia mati syahid, itu tidak akan mempengaruhi Negara Islam. Kami mungkin akan kehilangan seorang pemimpin, tapi masih ada ribuan Baghdadi.

Credit  ANTARA News

Iran uji coba peluru kendali jarak jauh


Iran uji coba peluru kendali jarak jauh
iran juga memiliki rudal darat-ke-laut jarak jauh Qader yang sempat diluncurkan saat latihan perang Velayat-90 di pesisir Laut Oman dekat Selat Hormuz, Iran (REUTERS/Jamejamonline/Ebrahim Norouzi/Handout)
 
 
Tehran (CB) - Iran hari ini mengumumkan berhasil menguji sebuah peluru kendali jarak jauh buatan dalam negeri terbarunya yang untuk pertama kalinya bisa bergerak dengan panduan dalam menyasar targetnya.

Kementerian pertahanan Iran memposting foto-foto peluncuran peluru kendali yang dinamai Imad itu pada laman webnya namun tidak ada rincian mengenai jangkauan maksimum atau kapabilitas lainnya dari rudal ini.

"Ini adalah peluru kendali jarak jauh pertama Iram yang bisa dipandu dan dikendalikan hingga menghujam targetnya," kata Menteri Pertahanan Hossein Dehghan.

Peluncuran ini hanya beberapa bulan setelah para pejabat Iran menyuarakan kekhawatiran bahwa kesepakatan nuklir Iran dengan negara-negara besar bisa membatasi program peluru kendali Iran.

Resolusi Dewan Keamanan PBB yang diadopsi beberapa hari setelah kesepakatan nuklir Iran, melarang Iran mengembangkan peluru kendali yang dirancang membawa hulu ledak nuklir.

"Kami tak mencari izin dari siapa pun untuk memperkuat pertahanan dan kapabilitas peluru kendali kami," kata Dehghan.

Iran sudah menegaskan bahwa peluru kendalinya tidak akan diisi kepala nuklir karena memang tak berniat mengembangkan senjata atom, namun para pejabat militernya bersikukuh ingin memperluas program peluru kendali negeri ini.

Kesepakatan nuklir Iran dicapai dengan Inggris, Tiongkok, Prancis, Jerman, Rusia dan Amerika Serikat dengan tujuan membatasi program nuklir Iran dengan imbalan dicabutnya sanksi internasional, demikian AFP.

Credit  ANTARA News

Indonesia kecam ledakan bom di Ankara


Jakarta (CB) - Pemerintah Indonesia mengecam ledakan bom di Ankara, Turki, pada 10 Oktober 2015 yang telah menewaskan 95 orang dan melukai lebih dari 200 orang lainnya, menurut keterangan pers dari Kementerian Luar Negeri, yang diterima di Jakarta, Minggu.

Pemerintah Indonesia juga menyampaikan rasa simpati dan belasungkawa kepada pemerintah dan rakyat Turki, khususnya kepada keluarga korban.

Pemerintahan Perdana Menteri Turki, Tayyip Erdogan, mendapat ungkapan simpati dan belasungkawa dari banyak pemimpin dunia. 

Sebelumnya, dua ledakan bom terjadi di ibukota Turki, Ankara, yang menyasar para pegiat dalam aksi damai yang digelar kelompok kiri dan oposisi pendukung Kurdi.

Jenazah para pegiat itu bergelimpangan di jalan setelah ledakan di Ankara. Spanduk-spanduk yang dibawa tergeletak di samping mereka.

Setelah ledakan tersebut, situasi di lokasi kejadian kacau, sementara ambulans mencari korban cidera dan polisi menutup kawasan itu.

Laporan awal menyebutkan hanya ada satu ledakan, namun media Turki menyebutkan ada dua ledakan terpisah dalam selang waktu pendek.

Seorang pejabat pemerintah Turki mengatakan bahwa pihak berwajib menduga serangan itu ada kaitannya dengan teroris, namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Setelah ledakan tersebut, situasi di lokasi kejadian kacau, sementara ambulans mencari korban cidera dan polisi menutup kawasan itu.

Laporan awal menyebutkan hanya ada satu ledakan, namun media Turki menyebutkan ada dua ledakan terpisah dalam selang waktu pendek.

Seorang pejabat pemerintah Turki mengatakan bahwa pihak berwajib menduga serangan itu ada kaitannya dengan teroris, namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut.

Serangan berdarah itu terjadi ketika Turki tengah bersiap menjelang Pemilu pada 1 November dan gelombang kerusuhan terus melanda sejak beberapa bulan terakhir.

Pada sisi lain, berdasarkan hasil koordinasi dengan perwakilan Indonesia di Ankara, sampai saat ini tidak terdapat informasi mengenai ada korban warga negara Indonesia dalam insiden ledakan bom itu.

Kedutaan Besar Indonesia di Ankara juga akan terus berkoordinasi dengan otoritas Turki, untuk mengetahui perkembangan dan proses identifikasi korban.

Perwakilan Indonesia di Turki juga mengimbau seluruh WNI di Turki berhati-hati saat bepergian, khususnya pada tempat terbuka yang kemungkinan dapat menjadi target ledakan bom.

Salah satu bentik layanan dan perlindungan kepada WNI di Turki, mereka membuka sambungan langsung telefon di nomor +905321352298.


Credit ANTARA News

Program KF-X Korea Selatan terganjal transfer teknologi



Program KF-X Korea Selatan terganjal transfer teknologi
Model pasti KF-X Korea Selatan, sebagaimana dinyatakan Korea Aerospace Industri (defense-aerospace.com)
 
 
Jakarta (CB) - Hanya enam bulan setelah program pesawat tempur Korea Selatan, KF-X, diluncurkan dengan biaya sekitar 15 miliar dolar Amerika Serikat, program itu menemui kebuntuan terkait transfer teknologi dengan pemerintah Amerika Serikat. 

Seturut www.defense-aerospace.com, dikutip di Jakarta, Jumat, KF-X terkait penjualan 40 unit F-35A Lighting II buatan Lockheed Martin, Amerika Serikat, kepada Korea Selatan dengan skema foreign military sales

Lokcheed Martin menawarkan menyediakan 21 teknologi yang diperlukan untuk membangun KF-X sebagai bagian dari offset F-X III. 

Lockheed Martin ditetapkan sebagai mitra utama KF-X yang dari sisi Korea Selatan digerakkan Korea Aerospace Indutries. Kemitraan KAI-Lockheed Martin sebelumnya telah berjalan dengan T-50 Golden Eagle, yang secara kasat mata sangat mirip dengan F-16 Fighting Falcon. 

Indonesia membeli dua jenis pesawat terbang militer dari KAI, yaitu KT-1B Wong Bee bermesin turboprop, dan T-50i Golden Eagle, sebagai pesawat tempur taktis. 

Indonesia juga menjadi mitra internasional Korea Selatan dalam pengembangan KF-X ini, dalam program yang dinamakan KF-X/IF-X, dengan skema kerja sama berbeda. 

Sejalan persyaratan dari Badan Program Pembelian Pertahanan Korea Selatan (DAPA), Lockheed Martin juga sepakat berkonsultasi dengan pemerintah Amerika Serikat terkait transfer teknologi tambahan pada radar active electronically scanned radar (AESA), electro-optical targeting pod, infrared search-and-rescue systems, dan radio frequency jammer.

Pada April 2015, DAPA menerima surat penolakan tambahan empat transfer teknologi itu. “Kami berusaha mengamankan lisensi ekspor Amerika Serikat pada bidang-bidang itu, tapi gagal,” kata Kepala DAPA, Letnan Jenderal Park Shin-kyu. 

“Namun begitu, kamu akan mencari jalan meraih teknologi itu dari negara lain atau dengan mengembangkan sendiri,” kata dia. Park juga menyatakan, dengan semua perkembangan itu, program itu bisa mundur dari jadual yang telah ditetapkan, yaitu lebih lambat dari 2025 nanti, karena ketiadaan transfer teknologi dari Amerika Serikat. 

AESA adalah spesifikasi kunci KF-X yang diharapkan berupa F-16 plus bermesin ganda  dengan sistem sensor berteknologi paling mutakhir. Akan ada 120 KF-X yang akan dibuat menggantikan jajaran F-4 Phantom dan F-5 Tiger yang menua. 

Lockheed Martin, secara terpisah, menyatakan, masih berkonsultasi dengan pemerintah Amerika Serikat tentang transfer teknologi itu. 

“Tidak ada negara penerima F-35 yang mendapat teknologi radar AESA itu,” kata pejabat Lockheed Martin. “Kami perjelas, transfer teknologi hanya bisa atas persetujuan pemerintah Amerika Serikat, namun kami gagal,” kata pejabat itu. 

Executive Officer, Cheong Wa Dae, menyatakan, DAPA mencoba menanggulangi kegagalan transfer teknologi itu. 

Kantor Kepresidenan Korea Selatan menyatakan kecurigaannya bahwa DAPA telah menunjuk Lockheed Martin sebagai mitra utama untuk F-X III dan KF-X dengan cara yang tidak wajar. 

“Kantor kepresidenan akan memeriksa semua kertas kerja dan dokumen terkait program KF-X,” kata juru bicara Cheong, seraya menambahkan, program ini bisa dihentikan jika dinilai tidak ekonomis dan tidak mungkin dilaksanakan secara teknologi. 

Ada juga sinyalemen bahwa kebuntuan di KF-X berpengaruh pada kontrak program F-X III.

“Saya pikir tidaklah mungkin bagi pemerintah Korea Selatan membatalkan kontrak dengan Lockheed Martin pada saat ini. Tetapi kontroversi tentang proses kompetisi F-X III bisa menjadi hal lain lagi,” kata Sekretaris Jenderal Forum Pertahanan dan Keamanan Korea Selatan, Kim Dae-young.

Pada 2013, Lockheed Martin mundur dari kompetisi F-X III justru di tengah jalan, tetapi DAPA mengubah keputusannya kemudian, yang membuat jengkel penawar yang berikut, Boeing. 

DAPA, pada sisi lain, berargumentasi bahwa Angkatan Udara Korea Selatan mutlak memerlukan pesawat tempur yang dilengkapi radar generasi kelima sebagai antisipasi mereka menghadapi ancaman Korea Utara. 

Sebagai hasilnya, Lockheed Martin memenangi kontrak senilai 7 miliar dolar Amerika Serikat, mengalahkan Boeing dan Eurofighter; walau yang terakhir ini berjanji menyediakan transfer teknologi lebih menyeluruh ketimbang kompetitornya. 

“Jalan paling mudah bagi kami adalah membeli radar dan sensor Amerika Serikat dan memasangnya di KF-X, tapi ini bisa kontraproduktif,” kata Kim, menyinggung trauma mereka akan hal yang pernah terjadi pada pembangunan T-50. 

Lockheed Martin membantu Korea Selatan membangun pesawat latih lanjut jet tempur supersonik T-50 Golden Eagle

Tetapi teknologi kuncinya diproteksi Amerika Serikat, sehingga mengintegrasikan itu dengan radar Eropa atau mengeksport jet-jet itu kepada negara lain memerlukan persetujuan Amerika Serikat. 

“Kasus ini harus kami pandang sebagai kesempatan kami meninjau lagi bagaimana kami berlaku dengan Amerika Serikat,” kata anggota Parlemen Korea Selatan, Kim Jung-hoon dari Partai Saenuri, yang berkuasa. 

“Kami memutuskan membeli pesawat tempur generasi kelima dengan harapan diberi transfer teknologi tinggi, namun ternyata, kami tidak dapat apa-apa,” kata Kim. 


Credit  ANTARA News

Helikopter Hilang Kontak di Sekitar Danau Toba



MEDAN (CB) - Satu unit‎ helikopter jenis Eurocopter EC 130 PK-BKA milik maskapai Penerbangan Angkasa Semesta, hilang kontak di sekitar kawasan Danau Toba, Minggu (11/10/2015) siang.
Helikopter tersebut hilang kontak dalam perjalanan dari Pulau Samosir menuju Bandara Internasional Kuala Namu, Deli Serdang.
Kepala Otoritas Bandara Wilayah II-Medan, Herson menyebutkan, helikopter tersebut merupakan carteran yang membawa lima orang. Yakni Pilot Kapten Teguh, Teknisi Hari P serta tiga orang penumpang.
"Helikopter itu harusnya tiba di Kuala Namu sekitar pukul 12:35 WIB. Tapi sejak pukul 11:30 WIB, helikopter itu hilang kontak. Kita belum tahu apakah jatuh atau mendarat di tempat lain. Ini kita sudah kordinasi dengan SAR dan Airnav untuk menemukannya,"ujar Herson.
Sementara itu, salah seorang warga di Kecamatan Onan Runggu, Kabupaten Samosir, Nilman mengatakan, sempat melihat helikopter itu terbang rendah di atas Danau Toba. Namun ia tak lama melihat helikopter itu, lantaran gangguan kabut asap. "Rendah sekali helikopternya terbang. Tapi enggak lama. Habis itu hilang di balik kabut asap," tukasnya.


Credit  Okezone


Personel TNI Bantu Melacak Helikopter yang Hilang

Ilustrasi: Okezone
Ilustrasi: Okezone

MEDAN (CB) - Personel TNI AD dari Kodim 0210/TU dan anggota Koramil terus melakukan pencarian helikopter EC 130 milik PT Penerbangan Angkasa Semesta yang dilaporkan hilang dalam penerbangan dari Kabupaten Samosir menuju Bandara Kualanamu,Kabupaten Deli Serdang, Minggu, (11/10/2015) siang.
"Sejak siang tadi, (personel TNI) masih terus melacak helikopter yang hilang kontak tersebut," jelas Kapendam I/Bukit Barisan Kolonel (Inf) Enoh Solehuddin.
Pencarian helikoter tersebut, menurut dia, akan dilanjutkan Senin, 12 Oktober siang karena cuaca pada malam ini sudah gelap.
"Sejak diketahui informasi mengenai helikopter hilang kontak tersebut, prajurit Kodim 0210/TU terus dikerahkan langsung ke lapangan bersama Polres Toba Samosir," tambahnya
Dia menjelaskan, pencarian helikopter tersebut dilakukan anggota Kodim 0210/TU, karena wilayah Kabupaten Samosir, Toba Samosir Humbang Hasundutan dan Tapanuli Utara termasuk wilayah teritorial mereka.
"Sampai saat ini, belum diketahui helikopter yang hilang kontak itu, di mana berada," tandas Enoh.


Credit  Okezone


TNI Ingin Beli Pesawat Jenis Ini, Semoga Terealisasi


Hercules tipe J. Foto: AFP
Hercules tipe J. Foto: AFP



JAKARTA (CB) - TNI terus berupaya memperkuat diri, terutama di matra udara dan laut. Langkah ini guna mendukung visi pemerintah mewujudkan Poros Maritim Dunia.
Peremajaan Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) di dua matra itu pun terus dilakukan. Terbaru, TNI Angkatan Udara (AU) menyiapkan pembelian pesawat angkut Hercules tipe J.
"Untuk menggantikan Hercules tipe B yang sudah berusia sepuh," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AU (Kadispenau) Marsekal Muda (Marsma) Dwi Bagarmanto kepada Jawa Pos kemarin (10/10). Kemungkinan, peswat angkut Hercules tipe B akan segera dipensiunkan.
Sebagaimana diketahui, Indonesia merupakan satu-satunya negara yang masih menggunakan pesawat angkut Hercules tipe B. Terakhir, salah satu unit pesawat yang sudah ada sejak pemerintahan Soekarno itu jatuh di Medan pada akhir Juni lalu.
Atas dasar tersebut, pembelian pesawat angkut baru menjadi kebutuhan yang mendesak bagi TNI AU. Permintaan untuk menggantikan Hercules B dengan tipe J yang merupakan tipe terbarunya telah disampaikan ke Kementerian Pertahanan. "Mudah-mudahan segera direalisasikan, TNI AU butuh sekali itu," terangnya.
Sayangnya hingga saat ini, pihaknya belum mendapatkan pernyataan resmi dari Menteri Pertahanan, Ryamizard Ryacudu. Oleh karenanya, sampai saat ini, pembelian Hercules tipe J belum bisa dikomunikasikan dengan perusahaan.
"Sudah masuk resnstra MEF (Minimum Esenstial Force red) tahap dua," imbuhnya. Dengan sudah dimasukkannya ke dalam MEF tahap dua (2015-2019), saqtu skuadron pesawat angkut terbaru buatan Lockheed Martin itu ditargetkan mendarat dalam waktu dekat.
Sebelum memilih Hercules J, ada beberapa kandidat pesawat angkut lainnya yang sempat dipertimbangkan. Di antaranya pesawat Airbus A-400 Prancis dan Boeing C-17, Amerika.

Namun dengan pertimbangan mempermudah alih teknologi, TNI AU memilih Hercules J. sebab, beberapa alat pemeliharaan Hercules sudah dimiliki Indonesia. "Kan kita sudah punya tipe-tipe sebelumnya," pungkasnya. Dengan begitu, bukan hanya memudahkan teknisi, diharapkan bisa memangkas anggaran pengeluaran.
Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo sudah mengajukan permintaan tambahan anggaran ke Komisi I DPR beberapa waktu lalu. Dana tambahan sebesar Rp 35 triliun diajukan untuk menambah anggaran perbaikan dan penambahan alutsista.



Credit  JPNN

Jumat, 09 Oktober 2015

Sudah Dinyatakan Punah, Hewan Ini Mendadak Nongol Lagi


Sudah Dinyatakan Punah, Hewan Ini Mendadak Nongol Lagi
Salamander kaki panjang yang langka dan sempat dinyatakan punah 40 tahun lalu (Foto: BBC)
TAHUN lalu, dua ekor salamander langka, yang tadinya disangka punah, keluar dari persembunyiannya. Kini mereka dilindungi oleh pelestarian alam. Dua spesies salamander keluar dari persembunyiannya, hampir 40 tahun sesudah mereka disangka punah selamanya.
Spesies yang ditemukan kembali itu adalah salamander kaki panjang (Nyctanolis pernix) dan salamander Finca Chiblac (Bradytriton silus).
Mereka ditemukan lagi tahun 2014, 38 tahun sesudah mereka dilihat terakhir kalinya dan kemudian dianggap punah. Mereka hidup di kawasan pegunungan Cuchumatanes, Guatemala, yang juga merupakan habitat amfibi yang terancam punah.
Meskipun masih ditemukan dalam jumlah kecil, hutan tempat tinggal mereka terancam hilang akibat pengembangan perkebunan kopi. Satu tim internasional telah menghentikan proyek tersebut, dengan harapan akan mampu menyelamatkan lebih banyak spesies.
Untuk melakukan itu, mereka membuka kawasan pelestarian alam baru, pelestarian amfibi di San Isidro. Kawasan pelestarian ini merupakan yang pertama di dataran tinggi Guatemala.
"Ini merupakan kawasan pelestarian yang berhasil," kata Marco Cerezo dari FUNDACEO, organisasi nonpemerintah setempat yang mengawasi pengelolaan kawasan 2.000 hektar ini.
"Ini menandai awal dari upaya regional untuk mendukung perlingungan hutan di timur laut Guatemala, kawasan dengan keanekaragaman hayati yang istimewa."
Banyak spesies baru lain yang belum tercatat oleh ilmu pengetahuan yang belum ditemukan di kawasan ini, kata peneliti.


Credit  Okezone

Senjata Death Ray Disiapkan untuk Menangkal Serangan Drone

Senjata Death Ray Disiapkan untuk Menangkal Serangan Drone
Senjata anti-drone (Foto: Guardian)
LAS VEGAS (CB) – Teknologi terbaru bisa menjadi jawaban untuk meningkatnya ancaman drone, berupa senjata sinar mematikan (death ray) yang menggunakan gelombang radio untuk menonaktifkan drone dari jarak hingga satu mil jauhnya.

Sistem ini telah dipamerkan di Las Vegas, Amerika Serikat (AS) di tengah kekhawatiran atas ancaman dari serangan kendaraan tak berawak (drone). Menggunakan gelombang radio bertenaga tinggi untuk menonaktifkan drone, secara efektif memblokir komunikasi dan menghilangkannya dari udara.
"Jika saya bisa melihatnya, saya bisa membunuhnya," kata Rick Sondag, wakil presiden eksekutif dari Liteye Systems, yang menjual perangkat ini, dan yang memulai debutnya itu di pameran Commercial Unmanned Aerial Vehicle (UAV) di Las Vegas pekan ini, seperti diberitakan Guardian, Rabu (7/10/2015).
Liteye, yang berbasis di Colorado, adalah distributor di AS dan Kanada untuk perangkat ini oleh tiga produsennya: Enterprise, Chess Systems, and Blighter.
Sondaq berharap untuk menjual sistem ini untuk bandara dan tempat-tempat lain di mana keamanan nasional adalah masalah penting.

"Sistem ini dapat digunakan di daerah terpencil atau kota-kota untuk mencegah UAV yang digunakan untuk serangan teroris, spionase atau kegiatan yang tidak diinginkan lainnya terhadap situs dengan infrastruktur kritis," menurut perusahaan tersebut.


Credit  Okezone

Perjanjian Nuklir Perluas Peluang Kerjasama RI-Iran

Menlu RI Retno Marsudi & Menlu Iran Javad Zarif (Foto: Dok. Kemlu RI)
Menlu RI Retno Marsudi & Menlu Iran Javad Zarif (Foto: Dok. Kemlu RI)
JAKARTA (CB) – Disepakatinya perjanjian nuklir antara Iran dengan enam negara kekuatan dunia atau P5+1 (AS, Prancis, Jerman, Inggris, Rusia, dan China), ternyata memiliki dampak positif tersendiri bagi Indonesia.
Menurut Juru Bicara Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Arrmanatha Nasir, peluang Indonesia untuk bekerjasama dengan Iran terbuka lebih luas setelah disepakatinya perjanjian nuklir.
“Dengan telah disepakatinya perjanjian nuklir antara Iran dan negara P5+1, maka peluang Indonesia untuk bekerjasama dengan Iran terbuka lebih luas, khususnya di bidang ekonomi,” ujar Arrmanatha di Jakarta, Jumat (9/10/2015).
“Oleh karena itu, kami menggunakan kesempatan ini untuk terus mengembangkan peluang-peluang kerjasama dengan Iran,” lanjutnya.
Pada 14 hingga 15 Oktober 2015, Menteri Luar Negeri (Menlu) RI Retno Marsudi akan melakukan kunjungan ke Iran untuk melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Iran Javad Zarif di Kota Teheran.
“Tujuan utama pertemuan nanti di Teheran adalah untuk meningkatkan kerjasama di bidang ekonomi, energi, dan people to people contact. Oleh karena itu, Menlu Retno akan ditemani oleh Menteri ESDM,” ucap Arrmanatha.
“Dalam pertemuan nanti, RI-Iran direncanakan akan menandatangani dua nota kesepahaman (MoU) terkait dengan diplomatic education & training corporation, dan mutual corporation on policy research & development,” tambahnya.



Credit  Okezone


Obama Butuh Dua Tahun, Putin Hanya Dua Pekan

Presiden Rusia Vladimir Putin dianggap lebih berhasil dibandingkan Obama dalam operasi militer di Suriah. (Foto: Reuters)
Presiden Rusia Vladimir Putin dianggap lebih berhasil dibandingkan Obama dalam operasi militer di Suriah. (Foto: Reuters)
WASHINGTON (CB) – Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama mendapat kritik pedas dari anggota DPR AS mengenai operasi militer AS di Suriah. Hasil yang dicapai oleh militer AS selama dua tahun di Suriah dianggap lebih buruk dibandingkan apa yang dilakukan Rusia di sana dalam waktu kurang dari dua pekan.
“Putin telah lebih banyak mengambil tindakan di Suriah dalam dua pekan daripada tindakan yang diambil Obama dalam dua tahun,” kata Ketua DPR AS urusan hubungan internasional Ed Royce, sebagaimana dilansir Sputnik, Jumat (9/10/2015).
“Menteri Pertahanan mengkritik strategi Rusia. Tapi, mana strategi kita?” tambah Royce.
Kritik itu datang seiring hasil yang dicapai militer Rusia dalam operasi militer anti-ISIS-nya di Suriah yang telah berlangsung selama sepekan. Royce menganggap hasil yang dicapai Rusia sejauh ini telah berhasil mengurangi pengaruh AS di Timur Tengah.
Laporan dari Kementerian Pertahanan Rusia menyebutkan bahwa sedikitnya 120 serangan udara telah dilancarkan terhadap ISIS dan kelompok-kelompok teroris lainnya di Suriah sejak pekan lalu. Dari serangan-serangan tersebut, 110 target dinyatakan berhasil dihancurkan. Rusia bahkan menembakkan 26 rudal jelajah dari armada angkatan lautnya di Laut Kaspia dalam serangannya baru-baru ini.
Sedangkan AS yang memimpin koalisi militer beranggotakan 62 negara untuk menghadapi ISIS di Irak dan Suriah telah melakukan serangan udara di wilayah itu sejak September 2014, namun belum menunjukkan hasil yang berarti. Meski begitu, Gedung Putih selalu mengklaim bahwa strategi mereka berhasil memerangi teroris di kedua negara itu.
Mantan Kepala Badan Intelijen Pertahanan AS (DIA), Michael Flynn, mengatakan bahwa strategi yang dijalankan AS saat ini tidak berjalan dengan baik dan meminta Washington untuk bekerja sama dengan negara lain di wilayah itu untuk menghadapi ISIS.


Credit  okezone


Kenalkan, Pria Kulit Hitam Pertama Peraih Nobel Perdamaian

Kenalkan, Pria Kulit Hitam Pertama Peraih Nobel Perdamaian  

Ralph J. Bunche. Newsone.com 

 CB, Jakarta - Pada Jumat pagi, Komite Nobel akan mengumumkan penerima Nobel Perdamaian 2015. Tahukan Anda, sejak awal 1901, penghargaan telah membuat jalan bagi mereka 'yang pertama' sebagai penerima?

Wanita pertama pemenang Nobel Perdamaian adalah Bertha von Suttner, menerima kehormatan pada 1905. Presiden pertama adalah Theodore Roosevelt, menang di 1906. Dan orang pertama untuk menerima penghargaan ketika di penjara adalah jurnalis Jerman Carl von Ossietzky, pada 1935.


Tapi baru sampai pada 1950 ketika komite sadar belum memberikan itu pada orang bukan kulit putih. Dan orang pertama kulit berwarna yang mendapatkan Nobel Perdamaian adalah Ralph Bunche.

Ia, sebagaimana dilansir dari laman Time, Kamis, 8 Oktober, mendapat kehormatan untuk perannya dalam negosiasi gencatan senjata antara Israel dan Palestina pada akhir 1940-an.

Bunche melalui masa kanak-kanak yang sulit--kesehatan ibunya yang buruk dan pernikahan kembali ayahnya, ia dibesarkan oleh neneknya--hingga menjadi pembaca pidato perpisahan saat menamati South SMA Pusat Los Angeles dan lulus di Universitas California, Los Angeles.

Setelah menjadi orang Afrika Amerika pertama yang menerima gelar doktor dalam ilmu politik dari sebuah universitas Amerika, ia mulai mengajar dan menulis. Awalnya beberapa buku tentang persimpangan ras dan politik.

Bunche memulai karier di pemerintahan saat bekerja untuk kantor Office of Strategic Services, pendahulu CIA, sebelum memulai karyanya dengan PBB, di mana ia akan berperan dalam menciptakan Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia.

Tapi pekerjaan yang mengakibatkan ia mendapat gelar kehormatan Nobel mulai pada 1947, ketika Bunche ditugaskan sebagai komite khusus PBB di Palestina.

Setelah pemisahan kontroversial Palestina dan deklarasi negara Israel Mei 1948, koalisi negara-negara tetangga Arab menyerbu negara baru itu. Meskipun Bunche menegosiasikan gencatan senjata bulan berikutnya, perdamaian nampaknya masih belum bisa terwujud. Beberapa bulan kemudian, sebuah faksi ekstrimis Yahudi membunuh mediator utama dari konflik, seroang Swedia bernama Count Folke Bernadotte, dan Bunche ditunjuk menjadi penggantinya.

Bunche memimpin negosiasi dengan Israel dan Mesir di pulau Rhodes pada 1949. Pada akhir Februari, ia membujuk kedua belah pihak menandatangani gencatan senjata, dan bersamaan Mesir menandatangani, Yordania, Lebanon dan Suriah pun mengikuti.

Ketika Bunche mendengar kabar bahwa dia akan dianugerahi Hadiah Nobel untuk usahanya, ia menolaknya, mengatakan itu adalah tugas dari pejabat PBB, untuk menegosiasikan perdamaian. Ia dibujuk oleh Sekretaris Jenderal PBB untuk menerimanya, yang dianggap sebagai upaya untuk mendongkrak popularitas institusi.

Menurut mantan Menteri Luar Negeri James A. Baker III, yang memberikan sambutan tentang Bunche setelah menerima Ralph Bunche Award untuk Keunggulan Diplomatik pada 2014, Bunche memiliki rasa humor tentang pekerjaan yang sangat serius.

Dikatakan, setelah semua pihak menandatangani Perjanjian Gencatan Senjata di tahun 1949, Bunche diberikan peeneghargaan negosiator berbakat dengan piring memorial yang terteran nama mereka. Ketika ditanya apa yang akan ia lakukan dengan benda itu jika kelompok gagal mencapai kesepakatan, Bunche menjawab, "saya akan merusak piring ini di atas kepala sialan Anda."


Credit  TEMPO.CO

Misi Swasta Pertama Pendaratan di Bulan Terwujud pada 2017

Misi Swasta Pertama Pendaratan di Bulan Terwujud pada 2017

REUTERS/John Cetrino
 
CB, Yerusalem - Misi swasta pertama ke Bulan rencananya akan diluncurkan dalam waktu dua tahun. Adalah lembaga nirlaba Israel SpaceIL bertekad melakukannya untuk memenangkan Google Lunar XPRIZE sekitar US$ 30 juta atau sekitar Rp 417 miliar.

SpaceIL, sebagaimana dikutip dari laman ekonomi dan bisnis, Forbes, Rabu, 7 Oktober 2015, telah menjadi yang pertama dari peserta kompetisi, secara serius memesan tempat untuk meluncurkan pesawat tak berawak yang akan mendarat di Bulan.

Pada konferensi pers di Yerusalem, Israel, SpaceIL mengatakan telah mendaftar pada Spaceflight Industries, yang baru saja membeli sebuah roket SpaceX Falcon 9 untuk memfasilitasi peluncuran satelit kecil.


"Kami bangga secara resmi mengkonfirmasi penerimaan dan verifikasi kontrak peluncuran SpaceIL ini, memposisikan mereka sebagai yang pertama dan tim Google Lunar XPRIZE untuk menunjukkan prestasi penting ini, sejauh ini," kata Bob Weiss, Wakil Ketua dan Presiden XPRIZE.

Dikatakan setiap perusahaan swasta yang berhasil mendarat di permukaan bulan akan bergabung dengan daftar pendek kesuksesan sebelumnya, meliputi Amerika Serikat, Uni Soviet, dan Cina. "Jika SpaceIL menjadi yang pertama sampai di sana, itu menjadi kemenangan ganda, organisasi swasta pertama dan misi Israel pertama," demikian laporan Forbes.

Namun, untuk memenangkan XPRIZE Google, organisasi non-profit itu tidak bisa hanya mengandalkan pendaratan. Misi dianggap berhasil jika roket SpaceIL berhasil mengeksplorasi permukaan bulan untuk setidaknya 500 meter dan mengirim gambar dan video kualitas tinggi ke Bumi, sebelum batas waktu 31 Desember 2017.

Berbeda dengan desain roket tradisional, SpaceIL kali ini dipercaya akan melakukan manuver untuk mendapatkan pendaratan di jarak yang diperlukan. Roketnya akan mendarat sekali dan kemudian menggunakan bahan bakar tersisa di tangki untuk lepas landas lagi hingga berada di jarak 500 meter.


Rute yang dituntut, dikatakan telah membantu kelompok, yang didirikan oleh tiga insinyur muda, untuk membangun sebuah kerajinan yang lebih kecil dan relatif murah.

"Tahun lalu kami membuat langkah signifikan ke arah pendaratan di bulan, baik dari segi pembiayaan proyek dan dalam hal desain rekayasa, dan sekarang, kami sangat senang akhirnya mengamankan kesepakatan peluncuran kami," kata CEO SpaceIL Eran Privman.

"Ini membawa kami satu langkah lebih dekat untuk mewujudkan visi besar kami menciptakan sebuah 'efek Apollo' di Israel. Menginspirasi generasi baru untuk mengejar Sains, Teknik, Teknologi, dan Matematika (STEM)," ujarnya.

Untuk membiayai ambisinya, SpaceIL dilaporkan menghabiskan lebih dari US$ 50 juta atau Rp 692 miliar uang pribadi, termasuk biaya tambahan untuk kontributor utama, Miriam dan Sheldon G. Adelson Family Foundation dan Yayasan Kahn Morris Kahn, yang akan meneken kontrak peluncuran.

Credit  TEMPO.CO

Dahsyat, Tim Debat Narapidana Kalahkan Universitas Harvard

Dahsyat, Tim Debat Narapidana Kalahkan Universitas Harvard

Kampus Harvard University memperoleh kasta tertinggi dengan nilai 100 atau sempurna. (Komunika Online)
 
 
CBNew York - Tim debat dari Lembaga Pemasyarakatan New York Timur (ECF) baru saja mendapatkan penghargaan setelah mengalahkan tim juara debat nasional dari Harvard University,  universitas terkemuka di Amerika Serikat, bahkan dunia.

Seperti yang dilansir laman Mentalfloss.com, Kamis, 8 Oktober 2015, menyebutkan, para narapidana itu sengaja mengundang tim Harvard ke penjara Napanoch, kawasan dengan populasi 1.172 jiwa, untuk pertandingan persahabatan sejak September.


Tim ECF sendiri dibentuk dua tahun lalu. Para narapidana dikatakan mengambil kelas debat yang diajarkan beberapa fakultas di Bard College, yang sekitar 15 persen narapidana terdaftar di berbagai program berbeda melalui Inisiatif Penjara Bard.

"Siswa di penjara diajarkan dengan standar yang sama, tingkat ketelitian, dan harapan sebagaimana mahasiswa biasa di kampus utama Bard," kata Max Kenner, Direktur Eksekutif dari Inisiatif Penjara Bard, kepada Associated Press dikutip dari Mentalfloss.com.

AP melaporkan, yang dilansir dari laman Mentalfloss.com, selama perdebatan melawan Harvard, para tahanan harus berargumen bahwa sekolah umum harus memiliki hak untuk menolak siswa yang orang tuanya datang ke Amerika Serikat tanpa dokumen.


Argumen tersebut adalah apa yang sebenarnya tidak mereka setujui, tetapi para tahanan dikatakan mampu muncul dengan poin yang tidak mampu dibantah oleh mahasiwa Harvard. Dan juri panel netral menyatakan mereka sebagai pemenang.

Dalam dua tahun sejak mereka mulai menggelar lomba debat, selain Harvard University, tim debat penjara ini telah mengalahkan tim debat dari akademi militer Amerika terpandang di West Point, dan tim dari Universitas Vermont.

Tim Harvard tampaknya cukup puas dengan ranking mereka dengan menulis di Facebook: "Ada beberapa tim yang membuat kami merasa lebih bangga kalah di debat, itu adalah tim cerdas dan punya kemampuan artikulasi fenomenal yang kita hadapi akhir pekan ini."

Credit  TEMPO.CO

Kekerasan di Israel Meluas, Netanyahu Batal Kunjungi Jerman

Kekerasan di Israel Meluas, Netanyahu Batal Kunjungi Jerman

Pemuda Palestina mengenakan penutup wajah saat bentrok dengan pasukan Israel di Issawiya, Yerusalem, 5 Oktober 2015. Netanyahu mengatakan penghancuran rumah-rumah pejuang Palestina akan dipercepat, pasukan keamanan di Yerusalem dan Tepi Barat akan diperkuat, dan penahanan para pejuang tanpa pengadilan akan diperluas. REUTERS/Ammar Awad
 
CB, Yerusalem - Meskipun pasukan keamanan Israel melakukan tindakan tegas untuk menekan gelombang serangan warga Palestina terhadap petugas keamanan, hinga Rabu, 7 Oktober 2015, kekerasan di Yerusalem tidak menunjukkan tanda-tanda reda. Bahkan kian merebak ke seluruh wilayah Yerusalem, Tepi Barat, serta kawasan Tel Aviv.

Kisruh berdarah di dalam negeri tersebut membuat Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu membatalkan lawatan satu harinya ke Jerman yang direncanakan dilakukan pada Kamis, 8 Oktober 2015. Kantor Netanyahu dalam pernyataannya kepada media  mengatakan,"Beliau tetap berada di Israel untuk memantau situasi dari dekat."

Di kota tua Yerusalem pada Rabu pagi, 7 Otober 2015, waktu setempat, seorang perempuan muda Palestina menusuk dan meluaki seorang pria Israel. "Selanjutnya perempuan itu ditembak dengan senjata pribadi korban menyebabkan dia luka-luka," kata polisi Israel.

Polisi mengatakan, pelaku penyerangan berusia 18 tahun dari Yerusalem Timur. Dia dan pria korban serangan dilarikan ke rumah sakit Israel di dalam kota.

Beberapa jam terakhir, di Kota Kiryat Gat -sebuah kawasan di Israel yang dikenal senyap- seorang pemuda Palestina menusuk tentara Israel di dalam sebuah bus. Pelaku sempat melukai tentara Israel dan merebut senjatanya. Pemuda tersebut diidentifikasi oleh polisi bernama Amjad Jundi, berusia 20 tahun, dari Kota Yata, Tepi Barat. Menurut polisi dan warga setempat, usai melakukan serangan, dia turun dari bus dan memaksa masuk ke dalam sebuah apartemen milik warga Israel.

"Polisi datang dan menembak pemuda tersebut setelah dia mengarahkan senapan hasil curiannya ke petugas keamanan," ujar polisi. "Jundi tak bisa menggunakan senjata itu karena dia melepaskan peluru senapan."

Beragam kekerasan itu membuat Netanyahu mendapatkan tekanan berat untuk mengendalikan Israel dari berbagai kekerasan, terutama dari kelompok sayap kanan koalisi pemerintahannya.

Dia berada di New York pekan lalu untuk berpidato di Sidang Umum Perserikatan Bangsa-Bangsa menyusul serangan pria Palestina terhadap sepasang warga Israel saat keduanya mengendarai kendaraan di Tepi Barat bersama empat anaknya. Serangan berikutnya adalah ketika warga Palestina menusuk dua warga Yahudi di kota tua.

"Kami masih menghadapi gelombang serangan teroris," kata Netanyahu usai mengadakan pertemuan dengan para pejabat keamanan Israel di markas kepolisian Yerusalem.

"Kami akan mengambil tindakan keras melawan teroris, perusuh, dan provokator," ucapnya. "Kami telah memperkuat pasukan keamanan serta menggunakan segala cara dan metode guna berperang melawan terorisme." Dia menambahkan, "Warga sipil berada di garis depan menghadapi terorisme, namun mereka juga harus waspada."

Kekerasan terus bergolak hingga Rabu, 7 Oktober 2015, antara pengunjuk rasa Palestina melawan pasukan keamanan Israel di daerah pendudukan Tepi Barat. Pada bentrok tersebut, sedikitnya dua warga Palestina tewas, termasuk bocah berusia 13 tahun.

Credit  TEMPO.CO

NATO bahas peningkatan serangan Rusia di Suriah

  Turki sudah tiga kali memanggil utusan Rusia karena pelanggaran wilayah terbang Turki yang "tidak terlihat seperti kebetulan". 
 
Peningkatan aktivitas militer Rusia di Suriah menjadi agenda pembahasan utama pada pertemuan menteri-menteri pertahanan negara NATO di Brussel, Belgia.
Menteri-menteri NATO diperkirakan akan menunjukkan solidaritas kepada anggota mereka, Turki.
Negara yang berbatasan dengan Suriah itu mengklaim Rusia, yang memulai serangannya ke Suriah minggu lalu, telah melakukan pelanggaran wilayah udara.
Terkait pelanggaran itu, Ankara telah memanggil utusan Rusia tiga kali. "Serangan ke Turki berarti serangan ke NATO," tegas Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan. "Jika Rusia kehilangan teman seperti Turki, Rusia akan kehilangan banyak hal. Negara itu harus tahu," tambah Erdogan.
Sekjen NATO, Jens Stoltenberg, Selasa (6/10) waktu Belgia, menyatakan Rusia tidak pernah memberikan penjelasan terkait pelanggaran wilayah terbang Turki, yang "berlangsung berkali-kali" dan " tidak terlihat seperti tak sengaja".

'Tidak menyerang ISIS'

Rusia, pendukung Presiden Suriah Bashar al-Assad, menyebut serangan udaranya menargetkan ISIS dan kelompok ekstremis lainnya.
Kremlin membantah banyak tudingan bahwa mayoritas serangannya tidak diarahkan ke ISIS.
Rabu (7/10) lalu, Rusia berdalih telah meluncurkan misil untuk menyerang ISIS, dari kapal perang Rusia di Laut Kaspia, yang jaraknya dari Suriah mencapai 1500km.
Menteri Luar Negeri Rusia mengklaim Moskow berniat mendekati Tentara Pembebasan Suriah, kelompok pemberontak yang didukung banyak anggota NATO, untuk membahas cara melawan ISIS.
 
Rusia berdalih bahwa mereka telah meluncurkan misil untuk menyerang ISIS.
Namun, Menteri Pertahanan AS, Ash Carter, yang hadir pada pertemuan Nato, Selasa lalu, menegaskan koalisi perlawanan terhadap ISIS tidak akan bekerjasama dengan Rusia.
"Kami yakin Rusia punya rencana lain," ungkapnya. "Mereka terus menyerang target yang bukan ISIS."
Serangan udara Rusia ke Suriah dikhawatirkan menimbulkan kecelakaan-kecelakaan tidak terduga dan konflik dengan koalisi pimpinan AS yang telah setahun terakhir berusaha membasmi ISIS.
Pejabat Pentagon menyebutkan, baru-baru ini setidaknya satu pesawat tempur AS harus melakukan "manuver mendadak" untuk menghindari pesawat tempur Rusia yang terbang terlalu dekat.


Credit  BBC