(REUTERS/Ministry of Defence of the Russian Federation/Handout via Reuters)
Jakarta, CB
--
Beberapa misil yang diluncurkan dari kapal perang
Rusia yang menargetkan Suriah, dikabarkan jatuh di Iran. Dua orang
pejabat Amerika Serikat menyampaikan kabar tersebut kepada CNN, Kamis sore waktu setempat, atau Jumat (9/10) dini hari.
Pasukan
dan intelijen AS yang memantau keberadaan kapal perang Rusia menyebut,
setidaknya ada empat rudal yang terbang dan jatuh di Iran. Salah satu
pejabat AS tersebut mengatakan kemungkinan adanya korban, namun sumber
lain menyatakan belum dapat memastikan hal itu.
Hingga kini, belum dapat dipastikan di mana titik lokasi tempat jatuhnya
rudal tersebut di Iran. Dengan keberadaan kapal perang Rusia yang
berada di bagian selatan Laut Kaspia, kemungkinan besar membuat misil
yang ditujukan ke Suriah itu melintas di atas Iran dan Irak.
Rusia telah menembakkan rudal baru mereka yang disebut dengan nama Kaliber untuk pertama kalinya di perang Suriah, saat ini.
Meski
dua pejabat AS telah menyatakan adanya misil Rusia yang jatuh di Iran,
namun kantor berita Iran, FARS, hingga kini mengaku belum
menerima pernyataan resmi dari Iran atau Rusia yang membenarkan kabar
tersebut.
Kemarin, Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu,
dalam pernyataannya di sebuah televisi Rusia, sempat menyampaikan kepada
Presiden Vladimir Putin bahwa 26 rudal yang diluncurkan dari kapal
perang mereka telah mengenai target, tanpa mengenai fasilitas umum.
Putin, kala itu, mengucapkan selamat atas keberhasilan senjata mereka.
Namun, belum dapat dipastikan apakah yang dimaksud Shoigu kala itu sama dengan rudal-rudal yang disebut oleh pejabat AS.
Sebelumnya,
pada Selasa lalu, Menteri Pertahanan AS Ashton Carter telah
mengeluarkan peringatan kepada Markas Besar NATO di Brussels bahwa Rusia
akan menderita kerugian dengan ikut campurnya mereka di Suriah.
Carter
juga telah mengeluarkan pernyataan dengan menyebut Rusia melakukan
perilaku tidak profesional setelah pesawat tempur mereka melanggar
wilayah angkasa Turki di awal pekan ini dan meluncurkan misil ke Suriah
tanpa mengeluarkan peringatan.
Credit
CNN Indonesia
Rusia Sangkal Rudalnya Jatuh di Iran
Warga Suriah mencari korban yang masih
hidup di lokasi tempat dijatuhkannya rudal oleh Rusia di Kota Maasran,
sebelah Selatan Idlib, Suriah, 7 Oktober 2015. (REUTERS/Khalil Ashawi)
Jakarta, CB
--
Kementerian Pertahanan Rusia mengeluarkan pernyataan
yang menyangkal pemberitaan yang mengatakan rudal yang diluncurkan
Rusia ke Suriah telah mengenai Iran.
"Kami tidak melaporkan
dengan mengutip sumber yang disamarkan, tapi kami bisa tunjukan
rudal-rudal kami yang diluncurkan mengenai target dengan tampilan waktu
nyata," tulis pihak kementerian tersebut seperti dikutip CNN.
Rusia menegaskan hal itu dengan mengingatkan bahwa mereka telah mengoperasikan
drone di atas langit Suriah selama 24 jam, untuk memantau operasi.
Isi keterangan tersebut juga menyatakan bahwa meski kerabat mereka di
AS, yakni di Pentagon dan Langley terkejut dan tampak tidak menyukai
kedatangan Rusia di Suriah, namun Rusia memastikan bahwa serangan yang
mereka lakukan beberapa hari belakangan ini dibuat dengan target untuk
menghancurkan infrastruktur ISIS.
"Serangan kami kemarin
dilakukan dengan perhitungan yang tepat ke infrastruktur ISIS di Suriah,
dan itu mengenai target," sebutnya.
Menanggapi pernyataan Rusia
tersebut, salah satu pejabat AS yang kerap menerima laporan intelijen,
mengatakan kepada CNN, bahwa pernyataan Rusia itu dibuat oleh
orang-orang yang dulu pernah menginformasikan kepada AS bahwa tidak ada
tentara Rusia yang menyamar (
little green men) di wilayah Krimea, sebuah semenanjung di ujung timur Eropa yang masuk ke dalam wilayah Ukraina.
Kala itu, pada akhirnya Moscow malah berhasil mengambil paksa wilayah Krimea.
Sampai saat ini, kantor berita Iran, FARS, juga belum dapat mengkonfirmasi tentang kabar jatuhnya misil Rusia ke tanah mereka.
Sebelumnya,
dua pejabat AS mengungkapkan kepada CNN bahwa ada beberapa rudal Rusia
yang ditargetkan menyerang Suriah, namun jatuh di wilayah Iran.
Disebutkan setidaknya ada empat rudal yang jatuh di Iran.
AS
meyakini, dari laporan intelijennya, dengan misil yang dimiliki Rusia,
besar kemungkinan beberapa bangunan di Iran hancur dan mengenai warga
sipil.
Walau demikian, belum dapat dipastikan di mana tepatnya
rudal Rusia tersebut jatuh. Posisi kapal perang Rusia yang berada di
Laut Kaspia, dianggap sangat mungkin membuat rudal-rudal yang
ditembakkan ke Suriah itu melintas di atas wilayah Iran dan Irak
Credit
CNN Indonesia
Media Iran Tampik Rudal Rusia Jatuh di Iran
Hingga kini, belum dapat dipastikan di
mana titik lokasi tempat jatuhnya rudal tersebut di Iran.
(Reuters/Ministry of Defence of the Russian Federation/Handout)
Jakarta, CNN Indonesia
--
Kantor berita Iran, Fars News pada Kamis (8/10)
menampik laporan bahwa rudal yang diluncurkan dari kapal perang Rusia
untuk menghantam wilayah kelompok pemberontak di Suriah jatuh di wilayah
Iran.
Fars News menulis bahwa Kementerian Pertahanan Iran
menolak laporan yang menyatakan bahwa empat dari 26 rudal jelajah yang
ditembakkan dari kapal perang Caspian mendarat di Iran.
Dikutip
Fars News, Kementerian Pertahanan Iran menyebutkan laporan soal rudal
Rusia jatuh di Iran merupakan upaya meluncurkan "perang psikologis" dari
Barat.
Sementara, sumber di Kementerian Pertahanan Iran
mengatakan kepada media Rusia, Sputnik, menyatakan pihaknya belum
menerima laporan yang menunjukkan jatuhnya rudal Rusia di wilayah Iran.
Laporan yang sama juga disebutkan di media Rusia lainnya, RT News.
Kementerian
Pertahanan Rusia juga membantah laporan yang diberitakan di sejumlah
media AS, dan menyatakan bahwa semua rudal Rusia mencapai target yang
telah ditentukan.
"Tidak peduli seberapa tidak senang rekan-rekan
kami di Pentagon dan Langley, faktanya adalah seluruh rudal yang
diluncurkan dari kapal kami telah mengenai target," kata juru bicara
kementerian Mayor Jenderal Igor Konashenkov.
Menteri Pertahanan Rusia, Sergey Shoigu mengumumkan pada Rabu (7/10)
bahwa empat kapal perang Angkatan Laut Rusia telah menembakkan total 26
rudal pada posisi kelompok militan ISIS di Suriah.
Fars News
menyebutkan media ini merilis sebuah video amatir yang menunjukkan rudal
ditembakkan dari kapal perang Angkatan Laut Rusia di Laut Kaspia tengah
meluncur ke langit wilayah Kurdistan Irak sebelum menghantam target
mereka di Suriah.
"Empat kapal rudal di Laut Kaspia meluncurkan
26 rudal jelajah menngenai 11 target. Menurut data kontrol objektif,
semua target hancur. Tidak ada obyek sipil yang mengalami kerusakan,"
kata Shoigu.
Menurut laporan Fars News, Kementerian Pertahanan
Rusia menyatakan telah bekerja sama dengan mitranya untuk merencanakan
jalur peluncuran rudal, sehingga rudal hanya meluncur di daerah yang
terpencil dan tidak menimbulkan bahaya bagi warga sipil.
Rudal yang ditembakkan Rusia, menurut laporan Fars News, meluncur sekitar 1.500 km sebelum mencapai target.
Fars
menyebutkan empat kapal perang dari armada Kaspia terlibat dalam
serangan rudal, yakni Dagestan, Grad Sviyazhsk, Uglich dan Veliky
Ustyug. Mereka menembakkan rudal jelajah dari Kalibr NK (Klub) peluncur
VLS. Rudal yang digunakan mampu memukul target dalam waktu 3 meter pada
jarak hingga 2.500 km.
Sebelumnya,
CNN memberitakan
bahwa dua orang pejabat Amerika Serikat yang tidak disebutkan namanya,
yang memantau keberadaan kapal perang Rusia menyebut, setidaknya ada
empat rudal yang terbang dan jatuh di Iran. Salah satu pejabat AS
tersebut mengatakan kemungkinan adanya korban, namun sumber lain
menyatakan belum dapat memastikan hal itu.
Hingga kini, belum
dapat dipastikan di mana titik lokasi tempat jatuhnya rudal tersebut di
Iran. Dengan keberadaan kapal perang Rusia yang berada di bagian selatan
Laut Kaspia, kemungkinan besar membuat misil yang ditujukan ke Suriah
itu melintas di atas Iran dan Irak.
Credit
CNN Indonesia