Senin, 28 September 2015

Perancis Tolak Bashar al-Assad Bertahan di Suriah


Perancis Tolak Bashar al-Assad Bertahan di Suriah  
Bashar al-Assad dinilai Perancis tidak bisa tetap berperan jika ada solusi politik konflik di Suriah.(Reuters/Fahad Shadeed)
 
 
New York, CB -- Menteri luar negeri Perancis mengatakan Presiden Suriah Bashar al-Assad tidak bisa memainkan peran dalam transisi politik mendatang karena hal itu tidak bisa diterima rakyat negara itu setelah banyak warga yang tewas oleh pasukan pemerintah.

Laurent Fabius, yang menjabarkan tujuan Paris di Majelis Umum PBB, mengatakan meski tuntutan dia mundur bukan prasyarat untuk berunding, jelas terlihat bahwa politisi yang bertanggung jawab atas 80 persen kematian di Suriah tidak bisa memiliki peran di masa depan.

“Dalam beberapa hari terakhir banyak pernyataan terkait peran Assad dan apakah dia bisa atau harus menjadi elemen yang bisa menstabilkan Suriah,” ujarnya kepada wartawan, Sabtu (26/9).

“Yang sebenarnya terjadi adalah dia merupakan orang yang paling bersalah dalam kekacauan saat ini”.


“Jika kita akan mengatakan kepada warga Suriah bahwa masa depan negara itu ada di tangan Assad, kita akan mengalami kegagalan,” tambahnya.

Fabius mengatakan mendukung usul utusan khusus PBB Staffan de Mistura untuk menciptakan satu transisi politik berdasarkan Komunike Jenewa 2012, dokumen yang menjadi panduan jalan menuju perdamaian dan transisi politik di Suriah.

“Kita harus menggandakan upaya kita,” katanya sambil menambahkan bahwa dia akan membicarakan masalah ini dengan pemangku kepentingan lain seperti Amerika Serikat, Turki, Iran, Rusia dan Arab Saudi dalam beberapa hari ini.

Para diplomat mengatakan, Menteri Luar Negeri AS John Kerry mencoba mendorong satu usul bagi solusi politik di Suriah dalam pertemuan di New York minggu ini.

Fabius mengatakan, perundingan minggu ini juga akan mencari penjelasan terkait kehadiran militer Rusia di Suriah. Dia jug amenambahkan jika kehadiran militer itu melebihi kapasitas membela kepentingannya, transisi politik di Suriah akan lebih rumit.

Menlu Perancis ini mengatakan negaranya akan mendorong perundingan kembali proses perdamaian antara Israel dan Palestina, dengan memperingatkan bahwa status quo hanya akan menguntungkan ISIS.

Paris mencoba mendirikan satu “kelompok kontak” internasional di PBB yang akan terdiri dari anggota Dewan Keamanan, negara-negara Arab dan Uni Eropa dengan tujuan menghidupkan kembali proses perdamaian itu.

“Perancis tidak akan menyerah. Tidak benar bahwa status quo akan bertahan,” ujarnya.

“Jika kita menunggu tanpa berbuat apapun, kita mengambil risiko membiarkan ISIS mengklaim Palestina sebagai salah satu perjuangannya,” kata Fabius.

Credit  CNN Indonesia

Taktik Jet Rusia Hindari Pantauan Radar Saat Masuki Suriah


Taktik Jet Rusia Hindari Pantauan Radar Saat Masuki Suriah Ilustrasi (Wikipedia)
 
Jakarta, CB -- Pesawat jet tempur Russia diduga sengaja mematikan transpondernya saat memasuki kawasan Suriah. Langkah tersebut membuat keberadaan pesawat tersebut sulit untuk terdeteksi.

CNN memberitakan pada Sabtu (25/9), seorang sumber menyebut pesawat itu sempat terbang sangat dekat dengan pesawat pengangkut bertransponder aktif. Saat itulah satelit Amerika Serikat sekilas melihat keberadaan pesawat tempur tersebut.


Berdasarkan penyelidikan yang dilakukan akhir pekan ini, pesawat tempur Rusia itu terbukti memang berada di sana. Bahkan, sumber yang sama menyebut, Russia mulai mengirimkan pesawat tak berawak atau drone di kota pesisir Latakia.

Terkait hal ini, Menteri Pertahanan AS, Ashton Carter, mengatakan pihaknya hanya bisa melihat apa yang akan dilakukan oleh Rusia. Dia juga berharap Rusia akan turut memerangi ISIS, sama seperti yang dilakukan negaranya.

"Namun jika Rusia justru memperpanas keadaan perang saudara ini, tentu kami melihat itu sebagai sesuatu yang kontraproduktif," kata Carter kepada CNN.

Pemerintah Amerika Serikat mempertanyakan langkah Rusia mengirimkan armada pesawat ke tempat yang tidak dikuasai oleh kelompok Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS). Langkah itu dicurigai lebih bertujuan untuk membantu Presiden Bashar al-Assad ketimbang untuk memerangi ISIS.

Hal tersebut berseberangan dengan pandangan Amerika Serikat. Meski memerangi ISIS, negeri Paman Sam juga menentang pemerintahan Assad di saat yang bersamaan.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri AS menyatakan Menteri John Kerry telah menghubungi Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov untuk membicarakan masalah ini.

Pihak Rusia disebut telah menyangkal tuduhan mempunyai ambisi militer di negeri yang sedang berperang itu. Pengiriman senjata dan penasihat militer untuk Assad dilakukan semata karena negara tersebut adalah sekutunya.

Amerika mengklaim Rusia telah menerjunkan 28 pesawat tempur ke Suriah. Sebanyak 20 armada tempur dan helikopter pengangkut disebut telah dikirim ke Latakia. Tak hanya itu, sebuah pesawat tanpa awak, 12 pesawat SU-24, 12  armada SU-25 dan empat jet tempur Flanker juga disebut telah beroperasi di negara tersebut.

Credit  CNN Indonesia

Angela Merkel Usul Reformasi Dewan Keamanan


Angela Merkel Usul Reformasi Dewan Keamanan  
Kanselir Angela Merkel menginginkan reformasi Dewan Keamanan PBB agar negaranya bisa masuk menjadi anggota permanen. (Reuters/Hannibal Hanschke)
 
New York, CB -- Kanselir Jerman Angela Merkel mengatakan sudah saatnya Dewan Keamanan PBB direformasi untuk menggambarkan distribusi kekuatan dunia yang sebenarnya pada abad 21.

“Kita memerlukan satu metode kerja baru untuk memecahkan masalah,” kata Merkel di New York, Sabtu (26/9). “Dengan itu reformasi Dewan Keamanan menjadi perlu, reformasi yang menggambarkan kekuatan dunia sebenarnya lebih baik daripada situasi saat ini.”

Permintaan ini dikemukakan dalam pidato pembukaan pertemuan dengan mitranya dari Brasil, India dan Jepang seperti yang disebutkan oleh delegasi Jerman kepada wartawan.


“Kita harus melakukan itu dengan bijak,” tambah Markel. “Kita harus mencari sekutu untuk mencapai tujuan reformasi ini.”

Merkel berada di New York untuk menghadiri pertemuan puncak para pemimpin dunia tentang pembangunan global dalam Majelis Umum PBB.

Dewan Keamanan, badan PBB yang paling kuat, memiliki 15 anggota dan lima diantaranya anggota permanen.

Badan ini memiliki kekuasaan mengeluarkan resolus yang mengikat secara hukum, menerapkan sanksi atau mengijinkan aksi militer dalam menerapkan keputusannya.

Ke-10 anggota sementara Dewan Keamanan dipilih oleh Majelis Umum untuk masa jabatan dua tahun.

Inggris, China, Perancis, Rusia, dan Amerika Serikat yang merupakan sekutu dalam Perang Dunia II, adalah anggota permanen dengan hak veto.

Jerman, Jepang, India dan Brasil mengatakan dunia saat ini berbeda dengan tahun 1945, dan Dewan Keamanan seharusnya menggambarkan hal itu.

Jerman dan Jepang, yang merupakan negara dengan kekuatan finansial besar dan penyumbang terbesar pada PBB, mengatakan mereka berhak mendapatkan kursi permanen.

“Situasi saat ini adalah struktur dan metode kerja Dewan Keamanan itu tidak hanya ditentang oleh empat negara saja tetapi juga oleh banyak negara,” kata Merkel kpada para pemimpin negara lain.

“Kami ingin membawa pihak lain menciptakan struktur kerja modern bagi Dewan Keamanan yang sesuai dengan abad ke-21.”

Tujuan memperluas dewan ini meliputi menambah anggota permanen dan sementara yang sejak lama ditolak.

Banyak negara anggota PBB secara rutin meminta reformasi Dewan Keamanan, dan telah berusaha melakukannya selama beberapa dekade. Namun, sejauh ini tidak berhasil menemukan rumusan memperluas keanggotaan Dewan Keamanan yan gbisa diterima.

Kelima anggota permanen bisa menghalangi langkah rerformasi apapun. Inggris dan Perancis mengatakan mendukung langkah tersebut, dan Amerika dengan hati-hati menyatakan dukungan.

Para diplomat AS mengatakan China, dan juga Rusia adalah penentang utama ide tersebut.
Credit  CNN Indonesia

Seribu Personel TNI-Polri Masih Padamkan Api di Kalimantan


Ilustrasi/ANT
Ilustrasi/ANT
CB, Banjarbaru: Personel TNI dan Polri masih memadamkan kebakaran lahan di wilayah Kota Banjarbaru, Kalimantan Selatan, Minggu 27 September. Pemadaman masih dilakukan pascatinjauan Presiden Joko Widodo.

"Personel TNI-Polri masih terus memadamkan titik api hingga benar-benar hilang," kata Komandan Distrik Militer 1006/MTP Letkol Ade Eka Putra di Banjarbaru, Minggu (27/9/2015).

Personel TNI-Polri yang diterjunkan terdiri dari 500 orang Kostrad Malang, 250 orang Yonif 623 BWU, 100 orang Brimobda Kalsel, 50 orang Kodim 1006/MTP dan dari TNI AL.

Ade mengatakan, seluruh personel diturunkan di kawasan Guntung Damar, Kelurahan Guntung Payung Kecamatan Landasan Ulin Kota Banjarbaru. Sebab, di titik ini diketahui masih terjadi kobaran api.

"Pemadaman dilakukan intensif setiap hari, teknisnya begitu muncul kepulan asap sebagai tanda adanya api langsung didatangi personel dan dipadamkan," ungkap dia.

Tak hanya pemadaman manual, pemadaman juga dilakukan dengan cara menyiramkan air yang diambil dari kantung-kantung air. Tanah dikeruk menggunakan eskavator sedalam dua hingga tiga meter sampai air keluar.

Pantauan di lapangan, titik api di kawasan itu relatif berkurang. Hal ini terlihat dari sebaran asap yang sudah tidak banyak dan cenderung menghilang dibanding dua hari lalu.


Credit  Metrotvnews.com

Penambahan Anggaran TNI Masih Jauh dari Kebutuhan Minimum



Penambahan anggaran Kemhan maih jauh dari kebutuhan. (ilustrasi)
Jakarta, CB-Anggota Komisi I DPR, Sukamta menilai penambahan anggaran Kementerian Pertahanan/TNI senilai Rp37 triliun pada 2016, masih jauh dari kebutuhan institusi itu untuk memenuhi Minimun Essential Forces (kekuatan minimun).

"Berbagai faktor membutuhkan anggaran yang cukup, kenaikan Rp37 triliun masih jauh dari kebutuhan memenuhi MEF," katanya di Jakarta, Sabtu (26/9/2015).

Dia menjelaskan saat ini ada perubahan lingkungan strategis regional dan kawasan, misalnya di wilayah Laut China Selatan. Menurut dia, intensitas dan eskalasi di wilayah itu membuat negara-negara yang terlibat, menganggarkan belanja alat utama sistem senjata (Alutsista) cukup besar. "Misalnya Malaysia, Vietnam, Filipina, dan Tiongkok, yang akhirnya juga mendorong Jepang nengubah doktrin keamanan dan bela diri," ujarnya.

Sukamta menilai semua itu menuntut Indonesia untuk waspada dan antisipasi agar apabila suatu saat benar-benar terjadi konflik maka Indonesia tidak tertinggal. Selain itu menurut dia, di dalam negeri,  Indonesia ancaman separatisme dan terorisme yang juga menuntut kewaspadaan. "Walaupun itu utamanya tupoksi polisi namun ketika sudah terjadi terorisme bersenjata, TNI harus siap siaga," katanya.

Politikus PKS itu menjelaskan, di sisi lain kesejahteraan TNI juga mendesak ditingkatkan, seperti banyak perumahan TNI yang kurang layak dan uang lauk pauk. Menurut dia, semua faktor-faktor tersebut membutuhkan dukungan anggaran yang cukup, sehingga tambahan anggaran Kemhan/TNI senilai Rp37 triliun dinilainya masih kurang.

Sebelumnya, Ketua Komisi I DPR RI, Mahfudz Siddiq menegaskan Komisi I setuju penambahan anggaran Kementerian Pertahanan dan TNI tahun 2016 senilai Rp37 triliun. "Komisi I DPR pada prinsipnya mendukung (penambahan anggaran Kemhan dan TNI tahun 2016 senilai Rp37 triliun," katanya kepada Antara di Jakarta, Jumat (25/9).

Dia menjelaskan, setelah Komisi I DPR menyetujui maka akan diajukan ke Badan Anggaran DPR untuk dibahas lebih lanjut. Menurut dia, dana tambahan itu akan digunakan untuk kebutuhan kesejahteraan pegawai dan pembelian Alutsista. "Paling banyak (digunakan) untuk Alutsista sekitar Rp30 triliun," ujarnya.

Tahun penganggaran 2015, Kementerian Pertahanan/TNI mendapat anggaran Rp102 triliun dengan alokasi untuk alutsista sekitar Rp40 triliun. Sementara itu, pada 2016 pagu anggaran Kemhan/TNI hanya Rp95 triliun, turun sekitar Rp7 triliun dibandingkan anggaran 2015.


Credit  HanTer

Unjuk Kekuatan dan Lontaran Peluru Tajam di HUT ke-70 TNI


Unjuk Kekuatan dan Lontaran Peluru Tajam di HUT ke-70 TNI  
Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo (kedua kanan) didampingi KSAD Jenderal TNI Mulyono (kanan), KSAU Marsekal TNI Agus Supriatna (kiri) dan Wakil KSAL Laksamana Madya TNI Widodo (kedua kiri) mengumumkan HUT ke-70 TNI. (ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf)
 
Jakarta, CB -- Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan menunjukkan kehebatannya dalam peringatan hari jadi ke-70, 5 Oktober mendatang. Itu disampaikan Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo di Monas, Jakarta, Minggu (27/9).

"Kami akan melaksanakan peringatan HUT TNI dan memperlihatkan kehebatan Angkatan Udara serta Angkatan Laut," katanya. Perayaan hari jadi kali ini diselenggarakan di Pantai Indah Kiat, Cilegon, Banteng. Seluruh masyarakat diundang.

Gatot mengklaim, peringatan hari ulang tahun TNI tahun ini akan lebih besar dibandingkan sebelumnya. Salah satu unjuk kehebatan itu, para prajurit akan menembakkan peluru tajam dari seluruh alat utama sistem persenjataan.

Itulah mengapa Pantai Indah Kiat dipilih sebagai lokasi penyelenggaraan, selain karena tempat itu jaraknya tidak jauh dari Jakarta.


Tahun lalu, TNI merayakan ulang tahun ke-69 di dermaga Pangkalan Komando Armada Maritim di Surabaya, Jawa Timur. Jenderal Moeldoko yang saat itu menjabat Panglima TNI menyatakan itu perayaan HUT terbesar sepanjang sejarah institusi angkatan bersenjata Indonesia.

Acara itu bahkan disebut-sebut sampai menyedot anggaran TNI sebesar Rp20 miliar. Tahun ini, belum dibocorkan berapa rupiah lagi yang digelontorkan untuk menggelar acara perayaan.

Sebelum hari jadi, TNI juga sudah menggelar beberapa acara pendahulu. Minggu pagi tadi, ada lomba lari sejauh 10 kilometer di Monas yang diikuti mahasiswa, umum, dan TNI/Polri. Terlihat pula aksi penerjun payung TNI/Polri.

Kepala Dinas Penerangan Korps Marinir Letnan Kolonel Suwandi mengatakan, setidaknya 12 ribu orang mengikuti lomba lari itu. Menurut Gatot, ajang itu dilakukan agar masyarakat dapat berolahaga dan bergembira dengan murah. Selain itu, ia berharap lomba yang berhadiah sepeda gunung, sepeda motor dan mobil ini dapat menjaring bibit-bibit atlet nasional.

"Ajang ini ingin menunjukkan kebersamaan antara TNI dan rakyat. Sesuai apa yang menjadi tema ulang tahun kami, TNI bersama rakyat akan kuat dan profesional," ujar Gatot menegaskan.

Kapolri Jenderal Badrodin Haiti dan Kepala Staf AU Marsekal Agus Supriatna mendampingi Gatot dalam ajang itu. Hadir pula Wakil Kepala Staf AL Laksamana Madya Widodo dan Wakil Kepala Staf AD Letjen Erwin Syahfitri.
Credit  CNN Indonesia

Jumat, 25 September 2015

Boeing akan membuka pabrik di Cina



Xi Jinpung di CinaReuters
Mitra perusahaan negara Cina juga akan membeli pesawat-pesawat Boeing senilai US$38 miliar.

Perusahaan pesawat Amerika Serikat, Boeing, akan membuka pabrik di Cina lewat kerja sama dengan sebuah perusahaan negara.
Pabrik baru tersebut akan lebih diarahkan pada perakitan dan pengecatan pesawat jenis 737 yang dibuat di AS.
Mitra perusahaan negara Cina juga akan membeli pesawat-pesawat Boeing senilai US$38 miliar.
Boeing memperkirakan bisa menjual sekitar 6.300 pesawat dengan nilai sekitar US$950 miliar ke Cina dalam waktu 20 tahun mendatang.
Pengumuman rencana ini dilakukan bersamaan dengan kunjungan Presiden Cina, Xi Jinping, ke pabrik Boeing di negara bagian Washington.
Kunjungan itu diwarnai dengan sejumlah aksi unjuk rasa para anggota serikat buruh yang mengkritik perlindungan tenaga kerja di Cina.
Para wartawan melihat langkah Boeing ini sebagai bagian dari persaingan merebut pasar pesawat global dengan perusahaan pembuat pesawat terbang Eropa, Airbus, yang sudah membuka pabriknya di Cina.
Airbus juga sudah mulai mengoperasikan pabriknya di Amerika Serikat pada awal bulan ini.


Credit BBC

Jet Tempur TNI Cegat dan Usir Dua Pesawat Marinir Amerika


Jet Tempur TNI Cegat dan Usir Dua Pesawat Marinir Amerika
USIR PESAWAT - Pesawat tempur TNI Sukhoi Thunder Flight (kiri) mencegat pesawat jenis Super King Air, tipe UC-12F, milik US Navy (marinir Amerika Serikat) di angkasa Kepulauan Natuna, Kepri, Rabu (23/9/2015) siang, pukul 14.32 WIB.


CB - Pasukan Tentara Nasional Indonesia (TNI) menggunakan dua pesawat tempur Sukhoi berhasil mencegat, dan mengusir pesawat milik marinir, tentara Amerika Serikat Rabu (23/9/2015) siang.
“Pada pukul 14.32 WIB, dua Sukhoi Thunder Flight telly ho (contact visual) dengan sasaran. Ada dua pesawat, jenis Super King Air, tipe UC-12F, milik US Navy,” ujar seorang narasumber kepada TribunKaltim.co.
Narasumber itu menuturkan, tanda-tanda adanya pesawat asing terjadi pukul 13.36 WIB, saat radar milik Satuan Radar (Satrad) 212 Ranai menangkap georeferensi, prosedur awal yang harus dilakukan pada data-data mentah, EE3913 dua pesawat asing.

Pesawat F-16 Fighting Falcon TNI AU melesat dari Lanud Tarakan, Kalimantan Utara, Kamis (11/6/2015). Dua pesawat jenis F-16 dan dua pesawat Sukhoi melakukan patroli udara di kawasan Blok Ambalat, yang masih menjadi sengketa antara RI dan Malaysia. Patroli ini merupakan bagian dari Operasi Perisai Sakti 2015. (Warta Kota/alex suban)

Lokasinya sebelah timur Ranai, Ibu Kota Kabupaten Natuna, Kepulauan Riau. Dua pesawat asing milik c/s Navy 562, speed 265, FL 260, SQ 0467/3 dan c/s CNV 7327, speed 245, FL 280, SQ 0413/3.
Setelah dicek, kedua pesawat tidak memiliki perizinan. Lalu, pukul 13.58 WIB dua pesawat TNI Sukhoi (Thunder Flight) terbang dari Batam menuju sasaran untuk mengidentifikasi visual.



Satuan Radar 212 Ranai, berkedudukan di Ranai, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Natuna, Provinsi Kepulauan Riau. (kohanudnas.mil.id)
Setelah kontak visual dengan sasaran, dan jenis kedua pesawat diketahui serta kepunyaan milik Marinir Amerika Serikat, selanjutnya dilaksanakan pengusiran keluar dari wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
TribunKaltim.co, belum memperoleh konfirmasi resmi terkait informasi ini.
Kejadian ini merupakan peristiwa kesekian kali militer negara asing masuk tanpa izin ke wilayah Indonesia.
TNI AU menaruh perhatian serius terhadap ulah militer negara tetangga, Malaysia di perbatasan dengan Kalimantan, Blok Ambalat.

(Hand-out) - Para anggota tentara Amerika Serikat (kanan) membantu memindahkan korban Kapal Motor Titian Muhibah yang karam di Selat Makassar, Selasa (8/6/2015).
Juni lalu, TNI AU mencatat sudah sembilan kali pesawat perang milik militer Malaysia diduga melanggar, masuk wilayah udara Indonesia tanpa izin.
TNI Kerahkan F-16 dan Sukhoi Awasi Militer Malaysia di Blok Ambalat
Di wilayah Natuna, yang berdekatan dengan Malaysia dan Singapura, militer Amerika sudah dua kali masuk tanpa izin.
Pada 23 Juni 2013, Satuan Radar 212 TNI-AU Ranai memantau sinyal mencurigakan.
Terindikasi ada enam kapal perang asing memasuki kawasan Alur Laut Kepulauan Indonesia (ALKI). Lokasi tepatnya di antara perairan Pulau Laut dan Pulau Subi Natuna, Kepri.

Keenam kapal perang itu milik AL Amerika Serikat. TNI-AU pun langsung berkoordinasi dengan TNI-AL Ranai.
TNI AU sempat menerbangakan pesawat Cassa untuk mengintai keenam kapal perang AS tersebut. Rupanya, kapal-kapal dilengkapi persenjataan dan berlayar beriringan di perairan Indonesia.

Iring-iringan kapal perang AS terdiri atas kapal induk USS Ronald Reagen, dua kapal destroyer, dua kapal frigate, satu tanker minyak. Kapal induk USS Ronald Reagan mengangkut puluhan pesawat tempur.
Danlanal Ranai Kolonel Laut (P) Deddy Suparli membenarkan adanya iring-iringan kapal perang AS yang melintas di wilayah perairan Indonesia itu.
''Jelas terlihat kapal tersebut berbendera AS dan memasuki perairan Indonesia tanpa tujuan yang jelas,'' kata Deddy seprti dikutip Tribun Batam.

Posisi Kepulauan Natuna berada, tepat di tengah-tengah, antara Malaysia Barat dan Malaysia Timur. Posisi ini bisa mengecoh, seolah-olah Natuna bagian dari Malaysia.
Padahal Natuna salah satu kabupaten Provinsi Kepulauan Riau (Kepri). Memang, jaraknya paling jauh dari Ibu Kota Provinsi Kepri, Tanjungpinang.

Sebagian wilayahnya, seperti Pulau Serasan, justru lebih dekat ke Pontianak, Kalimantan Barat. Apabila ditempuh menggunakan kapal laut, waktu tempuh sekitar 8 jam. Sedangkan ke Tanjung Pinang, memerlukan waktu 48 jam.

Dikutip dari kohanudnas.mil.id, Satuan Radar 212 Ranai, berkedudukan di Ranai, Ibu Kota Kabupaten Kepulauan Natuna, Provinsi Kepri.
Satrad 212 Ranai mengoperasikan Radar Thomson tipe TRS 2215R (Reflector) buatan Pabrik Thomson CSF Prancis.
Radar generasi ketiga ini mampu menampilkan data azimuth, jarak dan ketinggian sasaran yang terdeteksi serta dapat bekerja dalam segala cuaca.
Satrad 212 Ranai mulai beroperasi pada tanggal 19 Agustus 1980 dengan Radar Nysa.
Wilayah cakupan Radar Satrad 212 sebagian besar berada di atas Laut China Selatan, meliputi wilayah Kepulauan Natuna bagian Utara sampai pulau terluar/terdepan yaitu pulau Laut, bagian Selatan Kepulauan Natuna, dan seluruh kepulauan Anambas, Provinsi Kepulauan Riau.
Satuan Radar (Satrad) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) berada di bawah Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohahudnas).




Credit  TRIBUNKALTIM.CO

AS Akomodasi Senjata Atom di Wilayah Jerman, Rusia Ambil Langkah Kontra


Keputusan Jerman untuk mengakomodasi nuklir AS di wilayahnya meningkatkan ketegangan di Eropa.



Keputusan Jerman untuk mengakomodasi nuklir AS di wilayahnya meningkatkan ketegangan di Eropa. Hal ini melanggar keseimbangan strategis dan dapat menyebabkan Rusia mengambil langkah-langkah untuk melindungi keamanan nasional. Hal ini diumumkan oleh Juru Bicara Kepresidenan Rusia Dmitry Peskov.
“Tentu saja, ini merupakan satu langkah menuju ketidakstabilan, yang sayangnya sangat serius dalam peningkatan ketegangan di benua Eropa,” ujar perwakilan dari Kremlin tersebut.
“Sayangnya dalam pelaksanaan langkah ini, yang bisa dikatakan bahwa mereka secara tegas menerapkan langkah tersebut, hal ini dapat menyebabkan pelanggaran keseimbangan strategis di Eropa, dan karena itu, Rusia akan mengambil tindakan yang dapat mengembalikan keseimbangan,” ujar Peskov.

“Ini jelas bukan langkah untuk memperkuat stabilitas, meningkatkan kredibilitas kepercayaan dan memperkuat keamanan di Eropa," ungkapnya. Namun demikian, sang juru bicara presiden tidak menyebutkan langkah apa yang akan diambil Moskow.
“Ini adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk menjamin keamanan nasional Rusia dan mengembalikan keseimbangan strategis,” ujarnya.

Akomodasi Bom Nuklir di Jerman

Informasi terkait persiapan penempatan bom atom Amerika Serikat dilaporkan sebelumnya oleh saluran televisi ZDF pada halaman situs webnya. Di pangkalan udara Bundeswehr dekat Buchel (Rhineland-Palatinate) dalam beberapa hari ini akan dimulai persiapan untuk penyebaran bom nuklir baru Amerika.
Informasi tersebut diperoleh para wartawan ketika sedang menganalisis dokumen anggaran Pemerintah AS tahun ini. Dikatakan, dalam anggaran tersebut ada informasi bahwa pada kuartal ketiga tahun 2015, Angkatan Udara AS akan mendanai perlengkapan pesawat tempur pengebom Tornado milik Jerman dengan sistem senjata nuklir terbaru.

Para wartawan mengingatkan bahwa pada bulan Maret 2010, anggota parlemen Budenstag membuat mandat kepada pemerintah untuk bernegosiasi dengan Washington pada transportasi senjata nuklir AS dari wilayah Jerman. Selain itu, rencana pelucutan senjata nuklir telah ditandatangani pada saat ditandatanganinya perjanjian koalisi pada tahun 2009.
“Tetapi, bukan pelucutan senjata. Kini justru ditempatkan dua puluh bom nuklir baru yang setara dengan kapasitas 80 bom yang dijatuhkan di Hiroshima.”

Menurut para ahli, saat ini di pangkalan udara di dekat Buchel sejak Perang Dingin terdapat sepuluh hingga 20 hulu ledak nuklir milik AS. Setiap tahun dalam periode pawai Paskah di Jerman yang anggotanya menentang militerisme, sering diadakan demonstrasi di dekat pangkalan udara. Para pengunjuk rasa menuntut untuk menyingkirkan bom dari wilayah Jerman. Kementerian Pertahanan Jerman tidak mengomentari laporan mengenai bom atom AS di pangkalan udara Bundeswehr. “Kami tidak menyangkal dan tidak pula mengiyakan informasi semacam ini, kami tidak memberikan informasi apa pun dan tidak mau berkomentar,” ujar perwakilan kantor Gero von Fritschen kepada TASS.


Credit  RBTH Indonesia

Pesawat Tempur Tanpa Awak Sukhoi, Pusat Perhatian MAKS 2015


Dalam pameran udara MAKS 2015 di Zhukovsky, Presiden United Aircraft Corporation (UAC) Yuri Slyusar menyampaikan bahwa perusahaannya tengah mengembangkan beberapa pesawat tanpa awak untuk Kementerian Pertahanan Rusia. Namun, ia tak mau membocorkan detil proyek tersebut. Situs mir-robotov menginvestigasi pengembangan kendaraan militer tanpa awak Rusia yang disinggung pemimpin UAC tersebut.

KRET
Iklan perusahaan “Radio-Electronic Technologies” diputar selama Pameran Aviasi dan Antariksa Internasional MAKS 2015 di kota Zhukovsky di pinggiran Moskow. Sumber:Ria Novosti/Mikhail Voskresenskiy
Untuk mengompensasi terbatasnya informasi dalam rilis pers resmi yang dikeluarkan perusahaannya, Wakil Direktur Jenderal KRET Radio-Electronic Technologies Concern Vladimir Mikheyev bicara terang-terangan dengan majalah Inggris Flightglobal.com, yang cukup tertarik dengan model pesawat berbentuk agak asing yang ditampilkan dalam pameran. Mikheyev menyampaikan bahwa ini merupakan salah satu proyek pesawat tanpa awak yang dikerjakan KRET bersama UAC, dan akan digunakan untuk melawan pesawat tempur siluman Amerika F-35 dan F-22. Ia menambahkan bahwa pesawat tanpa awak ini memiliki misi yang sama dengan pesawat Tiongkok Divine Eagle.
Kompetitor “Divine Eagle”
Pesawat tanpa awak ini akan menggunakan radar bergelombang desimeter dan radar x-band untuk mencari pesawat musuh. Drone ini juga dilengkapi dengan sistem senjata elektronik, yang dapat membutakan misil yang hendak menyerang pesawat. Semua teknologi tersebut, seperti disampaikan narasumber, dipinjam dari jet tempur generasi kelima PAK-FA.
Mikheyev menyimpulkan bahwa salah satu proyek UAC saat ini tengah dikembangkan, sementara proyek kedua masih dalam tahap pengembangan konsep. Perwakilan perusahaan menolak menyebutkan biro desain yang mengembangkan perangkat tersebut.
Model UAV "Skat".Source: Ria Novosti/Anton Denisov
Dalam rilis pers resmi, KRET menyampaikan bahwa mayoritas pesawat tanpa awak, misalnya dalam kerangka kerja proyek Altius, Inokhodets, Okhotnik, menggunakan perangkat aviasi yang dikembangkan oleh KRET. Diketahui bahwa dua pesawat tanpa awak pertama dikembangkan oleh perusahaan Transas yang berbasis di Sankt Peterburg dan perusahaan OKB Sokol OJSC yang berbasis di Kazan. Pesawat yang dikembangkan OKB Sokol OJSC telah ‘disorot’ di media, sebagai pengembangan UAC.
Pengembangan kedua UAC, yang juga disinggung Mikheyev, adalah proyek UAV Zond. Proyek ini, berdasarkan informasi yang bocor ke media, merupakan pesawat tempur berbobot 12 ton. Gambar model pesawat bahkan sudah muncul di internet, dan terlihat bahwa pesawat tersebut berbeda dengan yang dipamerkan KRET dalam MAKS 2015. Pada saat yang sama, dengan kehadiran antena di atas badan pesawat, kita dapat berasumsi bahwa model ini didesain untuk menyaingi pesawat Tiongkok Divine Eagle, dan untuk beberapa alasan, tertukar dengan model pesawat tanpa awak siluman yang paling misterius dalam artikel yang ditulis Flightglobal.com.
Model UAV proyek "Zond".Source: Press Photo
Pembunuh “Raptor”
Proyek lain ialah Okhotnik (Pemburu), yang kurang lebih sudah cukup diketahui. Karakter teknis pesawat ini telah disetujui Kementerian Pertahanan Rusia sejak April 2012. Di media, terdapat laporan bahwa pesawat tanpa awak ini merupakan jet tempur yang mampu memburu pesawat musuh (ide ini sesuai dengan nama proyek). Pesawat inilah yang dipamerkan KRET dalam MAKS 2015. Pada 2009, mantan Presiden UAC Mikhail Pogosyan menyebutkan bahwa dasar pengembangan pesawat tanpa awak terbaru adalah pencapaian MiG yang diraih dalam proyek Skat, yang dipamerkan dalam MAKS 2007.


Pada 30 Mei 2014, Wakil Kepala Komisi Industri Militer Negara Oleg Bochkarev menyebutkan bahwa pesawat tempur tanpa awak Rusia diperkirakan selesai pada 2018. Di saat yang sama, media melaporkan bahwa pesawat tempur tanpa awak Sukhoi akan menggunakan teknologi jet tempur generasi kelima, sama seperti pernyataan Mikheyev.
Hasilnya, dapat disimpulkan, pesawat yang dipamerkan KRET dalam MAKS 2015 adalah Okhotnik, yang untuk beberapa alasan, masih dirahasiakan oleh UAC.


Credit  RBTH Indonesia

Harga Tank Armata Turun Hingga Separuhnya


Harga tank terbaru milik Rusia, T-14 Armata, yang akan diproduksi massal adalah 250 juta rubel (3,7 juta dolar AS). Hal ini diumumkan oleh Direktur Jenderal produsen tank Uralvagonzavod Oleg Sienko. Sebelumnya, biaya tank dikabarkan mencapai 400-500 juta rubel (sekitar 6,5 juta dolar AS). Harga tinggi tersebut per unitnya disebabkan oleh kurangnya produksi massal, dan biaya produksi prototipe yang memakan biaya jauh lebih besar.



Tank komersial Armata akan mulai diproduksi pada tahun 2017 hingga 2018. Hingga tahun 2020, angkatan bersenjata Rusia dipastikan akan mendapat sebanyak 2.300 unit tank T-14. Jumlah tersebut tidak termasuk jumlah tank Armata yang akan diekspor. Dalam hal ini, harga yang relatif rendah untuk suatu teknik yang rumit diharapkan akan menarik calon pembeli yang potensial.
Berikut ini RBTH menyajikan perbandingan biaya tank tempur utama di dunia.

                                 Harga tank tempur utama dunia:
 Nama tank dan negara pembuatan     
  Biaya (juta, USD).     
 Jenis 90 (Jepang)
 9,4 juta dolar AS
 XK-2 Black Panther (Korea Selatan)
 8,5 juta dolar AS
 AMX 56 Leclerc-2 (France)
 8,5 juta dolar AS
 Challenger 2 (UK)
 6,8 juta dolar AS
 Leopard 2A6 (Jerman)
 6,7 juta dolar AS
 M1 Abrams (USA)
 6 juta dolar AS
 Merkava MK4 (Israel)
 5 juta dolar AS
 T-14 Armata (Rusia)
 3,7 juta dolar AS
 Arjun I (India)
 3,7 juta dolar AS
 Tipe 99 (Cina)
 2,6 juta dolar AS
 T-90 (Rusia)
 2,5 juta dolar AS
 T-72 (Rusia)
 1,5 juta dolar AS



Credit  RBTH Indonesia


Pesan Terakhir Buyung Nasution

Kerap menentang arus. LBH telah menjadi peninggalan terbesarnya.

Pesan Terakhir Buyung Nasution
Pengacara senior Adnan Buyung Nasution meninggal dunia (VIVA.co.id/ Anhar Rizki Affandi)
 
CB - Kabar duka datang dari dunia hukum dan hak asasi manusia. Mantan jaksa yang kemudian jadi pengacara, Adnan Buyung Nasution, berpulang ke Rahmatullah. Abang Buyung, begitu sapaan akrabnya, meninggal dunia pada Rabu, 23 September 2015, pukul 10.15 WIB.

Adnan Buyung menghembuskan nafas terakhir di usia 81 tahun, setelah sepekan lamanya terbaring sakit di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan. Mulanya, Adnan Buyung mengeluhkan sakit gigi hingga akhirnya harus dicabut.

Sejak mengeluhkan sakit gigi itu, Adnan menolak makan makanan yang keras, dan hanya mau makanan yang cair, seperti sup, sehingga asam lambungnya naik.
Asam lambung naik itu yang kemudian memengaruhi jantungnya. Sebagaimana diketahui, sejak Desember 2014, Adnan juga sudah menderita gagal ginjal.

Akibat gangguan jantung dan ginjal itu, Adnan Buyung sejak Sabtu malam, 19 September 2015, dilarikan ke intensive cardiologi care Unit (ICCU) RS Pondok Indah. Meskipun pada Selasa, 22 September 2015, kondisi Adnan Buyung sempat dikabarkan membaik, namun pada Rabu pagi, Adnan Buyung pergi untuk selama-lamanya.

"Saya mohon dimaafkan bapak ya," kata putri Adnan Buyung Nasution, Pia Akbar Nasution, saat dikonfirmasi kabar duka tersebut.

Jenazah Adnan Buyung langsung dibawa pulang dari RSPI untuk disemayamkan di rumah duka di Jalan Poncol Lestari No.7, Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Sejak kabar duka itu tersiar, ratusan pelayat yang berasal dari berbagai profesi, termasuk rekan seprofesi, pengacara, terus berdatangan ke kediaman pendiri Lembaga Bantuan Hukum itu. Puluhan karangan bunga pun ikut berjejer di sekitar rumahnya.

Rencananya, jenazah anggota Dewan Pertimbangan Presiden di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono ini akan dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Tanah Kusir, Jakarta Selatan, pada hari ini, Kamis, 24 September 2015, setelah Salat Idul Adha.

"Akan disalatkan dulu setelah Salat Idul Adha, lalu dimakamkan di Tanah Kusir," kata putra Adnan Buyung, Mauli Nasution. Jenazah almarhum akan disalatkan di masjid dekat rumah duka di kawasan Lebak Bulus, Jakarta Selatan.

Adnan meninggalkan seorang istri, Tengku Sabariah Sabaroedin; tiga orang anak; sembilan cucu; dan empat cicit. Ketiga anak Adnan Buyung ialah Mauli Donggur Rinanda Nasution, Rasyid Alam Perkasa Rinanda Nasution, dan Pia Ariestiana Rinanda Nasution.
Adapun anak pertama Adnan, Iken Basya Rinanda Nasution, telah lebih dulu berpulang.

Teruskan Perjuangan


Kepergian Adnan Buyung tidak hanya meninggalkan duka mendalam bagi keluarga, tapi juga ikut dirasakan sahabat, rekan seprofesi dan para aktivis hukum penerus  perjuangan Adnan Buyung Nasution. Kepada keluarga, Adnan Buyung meminta anak-anaknya agar selalu hidup rukun.

"Pesannya kita (anak) harus kompak. Harus menjaga Mama dan harus menjaga nama baik keluarga dan tetap solid," kata putra kedua Adnan, Mauli Nasution, di rumah duka.

Mauli mengenang ayahnya sebagai sosok yang sangat perhatian terhadap keluarga. Karena menurut Mauli, kebahagian ayahnya adalah saat bisa bepergian bersama dengan anak dan cucu-cucunya.

"Ayah itu tipikal yang sayang dengan cucu dan anaknya. Beliau orang yang sangat pemerhati sekali terhadap cucunya. Kenikmatan beliau adalah bisa pergi bersama kami," ujarnya.

Putra ketiga Adnan, Rasyid Alam Perkasa Rinanda Nasution, juga menyampaikan wasiat ayahnya yang dikenal sebagai tokoh pembela Hak Asasi Manusia (HAM). Ayahnya berpesan kepada anak-anaknya agar dapat melanjutkan perjuangannya dalam membela orang-orang miskin, tertindas, membela HAM, dan menegakkan demokrasi.

"Kita akan lanjutkan perjuangan ayah," kata Rasyid Alam Perkasa Rinanda Nasution, putra ketiga Adnan.

Rasyid menuturkan, sebelum wafat, Adnan sempat menyampaikan sebuah pesan kepada keluarganya. Pesan itu disampaikannya melalui tulisan di secarik kertas. Adnan terpaksa menulis pesan, karena ia tak bisa menyampaikan langsung pesan itu kepada anak-anaknya.

"Bapak sampaikan pesan perjuangan itu di atas kertas karena tak bisa berbicara disebabkan masih pakai alat bantu pernafasan," paparnya.

Sementara sahabat Adnan Buyung, Todung Mulya Lubis, juga mengaku sempat diberikan pesan yang ditulis di secarik kertas oleh Adnan yang ditulis di ruang ICCU RSPI. Todung sebelumnya sempat beberapa kali menjenguk Adnan saat masih dirawat di RSPI.

"Saya mendapatkan pesan untuk menjaga LBH/YLBHI untuk membela rakyat miskin. Ini isi pesannya: Jagalah LBH/YLBHI, teruskan pemikiran dan perjuangan, bela si miskin tertindas," ujar Todung sambil menunjukkan isi pesan Adnan dalam secarik kertas.

Todung mengaku, sebelum menghembuskan nafas terakhirnya, Todung sempat bertemu dengan Adnan Buyung dan membicarakan masalah perjuangan. Bahkan, kata dia, dirinya, Mahfud MD, Azyumardi Azra dan sahabat lainnya sudah janji untuk bertemu kembali pada hari Rabu kemarin. Namun takdir berbicara lain.

Lokomotif Hukum dan Demokrasi

Semasa hidup, Adnan Buyung dikenal sebagai sosok sederhana yang mudah bergaul dengan siapa saja. Sehingga Adnan Buyung memiliki banyak teman dan sahabat dari berbagai profesi. Tak sedikit dari rekan-rekan yang memiliki banyak cerita dengan Adnan semasa hidup.

Mantan Ketua Badan Pengurus Yayasan Lembaga Bantuan Hukum (YLBHI), Patra M Zen, mengaku sangat kehilangan atas meninggalnya Adnan Buyung. Dia mengenal Adnan Buyung sejak masih sangat muda, sebagai sosok yang hebat. Kiprahnya di bidang hukum dan demokrasi, menjadi panutan Patra, yang juga seorang advokat.

"Beliau itu guru sekaligus ayah saya," ujar Patra saat berbincang dengan VIVA.co.id.

Patra menuturkan, Adnan Buyung merupakan pribadi yang humanis, dan perhatian kepada siapapun yang meminta bantuan hukum kepadanya. Selain itu, Patra juga menganggap Adnan Buyung berjasa besar bagi hukum dan demokrasi di Indonesia. Kepergian almarhum, merupakan kehilangan besar bagi bangsa Indonesia.

"Bang Buyung dikenal sebagai Bapak bantuan hukum dan lokomotif demokrasi. Jangan lupa, Bang Buyung ini salah satu orang yang turut membesarkan International Commission of Jurist (ICJ). Beliau banyak berkeliling dunia memberikan ceramah soal demokrasi dan hukum," Patra menambahkan.

Mantan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia, Yusril Ihza Mahendra, turut berbelasungkawa atas wafatnya pengacara senior, Adnan Buyung Nasution. Yusril mengenal Adnan Buyung ketika menjadi mahasiwa Fakultas Hukum Universitas Indonesia pada 1975. Saat itu, dia sekelas dengan mendiang putra Adnan, Iken BR Nasution.

Dari perkenalan itu, Yusril menjadi akrab dan sering berdiskusi dengan Adnan Buyung. Dia selalu dinasihati agar menjadi pejuang demokrasi, hukum dan kebenaran. Meski, Yusril tak selalu sepaham dengan pemikiran Buyung, mereka sering terlibat perdebatan sengit, terutama tentang hukum dan konstitusi.

Tapi, betapa pun keras perbedaan pendapat itu, Yusril mengaku tetap hormat kepada Buyung. Begitu juga sebaliknya, Buyung kepada Yusril.

"Perbedaan pendapat itu tidaklah mengurangi rasa hormat, keakraban dan persaudaraan. Pak ABN (Adnan Buyung Nasution) adalah tipe manusia teguh pendirian, kadang ngotot, tapi menghormati pendirian orang lain yang berbeda," kata Yusril, yang juga berprofesi sebagai pengacara.

"Kita kehilangan seseorang yang dalam beberapa hal patut menjadi teladan bagi kita semua. Semoga Allah Swt menerima segala amal kebajikan almarhum dan mengampuni segala khilaf dan kesalahannya," Yusril menambahkan.

Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) nonaktif, Bambang Widjojanto, memiliki penilaian khusus tentang mendiang Adnan Buyung Nasution. Menurut BW, Adnan Buyung adalah sosok yang langka. Almarhum merupakan advokat yang dikenal memiliki pendirian atau sikap teguh dalam penegakan hukum.

"Sikap keras yang sering dia tunjukkan dalam menegakkan hukum harus kita semua contoh," ujarnya saat melayat di rumah duka di Lebak Bulus, Jakarta, Selasa, 23 September 2015.

BW juga menilai Adnan Buyung sebagai sosok kontroversial. Buyung beberapa kali menjadi kuasa hukum tersangka korupsi sehingga tak jarang dituding membela koruptor. Tetapi Buyung bekerja profesional sesuai disiplin keilmuan hukum yang dikuasainya.

Sikap lain yang patut dipuji, dalam penilaian Widjojanto, Adnan Buyung membela tersangka korupsi tetapi tidak koruptif alias tidak ikut-ikutan korupsi. "Saat menegakkan hukum, baik yang pro dan kontra, dia tetap menjaga sikap untuk tidak koruptif," katanya.

Dia berpendapat, bangsa Indonesia memang sangat kehilangan sosok hebat Adnan Buyung. Tetapi publik masih dapat mengenal ajaran, pemikiran, maupun sikap teguhnya melalui murid-muridnya karena Buyung turut mengkader banyak advokat, ahli hukum, maupun penegak hukum yang andal.

Jejak dan Mimpi Adnan Buyung

Kiprah Adnan Buyung Nasution dalam bidang penegakan hukum di Indonesia memang patut dijadikan contoh. Pernah menjadi jaksa dan jabatan tersebut rela dia tinggalkan karena idealismenya, hingga akhirnya mendirikan Lembaga Bantuan Hukum.

Tangan dinginnya ikut bersentuhan langsung dengan dinamika hukum di Indonesia. Sebab itu banyak pihak kemudian menyebut bahwa Adnan menjadi bagian dari lokomotif hukum di Indonesia.

"Adnan Buyung Nasution, tokoh hukum yang telah mendidik dan melahirkan pejuang-pejuang hukum yang militan," kata mantan ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD.

Buyung juga menjadi salah satu tokoh hukum yang ikut menginisiasi terbentuknya Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Buyung bersama tokoh hukum lainnya, menjadi perumus Undang-Undang KPK dan pernah menjadi panitia seleksi pimpinan KPK jilid pertama.

"Konsisten dan kalau sudah menyangkut prinsip, dengan siapapun berani berbeda pendapat dengan segala risikonya," kata Plt Ketua KPK Taufiequrrachman Ruki.

Lebih jauh, Buyung dikenang sebagai tokoh yang banyak berkiprah dalam pembangunan hukum di Indonesia atas dasar konstitusionalisme, politik rule of law, yang pada intinya harus memenuhi prinsip-prinsip HAM dan keadilan. "Gagasan ini ditelorkan Abang Buyung pada kelembagaan, yaitu LBH," ujar mantan Ketua Komnas HAM Ifdhal Kasim.

Selain itu, sumbangsih nyata yang diberikan Adnan Buyung bagi perkembangan hukum di Tanah Air, dan dapat dirasakan saat ini adalah terwujudnya praperadilan dalam tata acara hukum pidana. Sesuatu yang dalam beberapa tahun sebelumnya tidak dikenal, karena cenderung menggunakan cara-cara represif.

"Praperadilan adalah salah satu gagasan dari Komunitas HAM untuk menyeimbangkan antara hak negara dan hak individu. Ini sumbangan terpenting dari pemikiran Bang Buyung," ungkapnya.

Ifdhal menambahkan, Adnan Buyung juga berupaya menggerakkan kesadaran masyarakat untuk menentang hukuman mati.

Terlepas dari langkah-langkah besar yang pernah ditorehkan Adnan Buyung Nasution, ada satu keinginan dia yang belum sempat terwujud hingga ajal menjemput. Mantan Tim Advokasi HAM TNI itu punya keinginan untuk memperbaiki hukum di Indonesia. Keinginan itu dia sampaikan, sebelum akhirnya dirawat di rumah sakit.

"Satu-satunya keinginannya yang terakhir adalah ingin membuat lembaga reformasi hukum, ingin memberbaiki hukum di Indonesia. Itu keinginan terakhir yang beliau ingin kerjakan," kata Rika, staf pribadi Adnan Buyung, dalam perbincangan bersama tvOne.

Sebelum dirawat di rumah sakit, Rika mengakui Adnan Buyung sempat memintanya untuk menyiapkan pertemuan dengan tokoh-tokoh hukum, guna membahas pembentukan lembaga reformasi hukum di Indonesia.

"Belum kesampaian karena kondisinya. Walau kondisinya tidak mengizinkan, tapi selalu pemikirannya, keinginannya, tidak pernah berhenti memikirkan negara ini," kata Rika.


Credit  VIVA.co.id

Jaga Kedaulatan Udara dengan Jet Tempur Rusia


Jaga Kedaulatan Udara dengan Jet Tempur Rusia
Pesawat jet tempur Sukhoi Su-35 buatan Rusia yang tengah pamer kemampuan di pameran dirgantara Paris Air Show. (REUTERS/Pascal Rossignol)

"Kami sepakat membeli satu skuadron pesawat SU-35 dari Rusia untuk menggantikan jet tempur F-5 Tiger," ujar Ryamizard. 

Rencana pembelian Sukhoi SU-35, Ryamizard menjelaskan, juga sudah diberi lampu hijau oleh Presiden Joko Widodo. Dia menyebut pada akhir bulan September, rencananya Kemhan akan bertemu dengan perwakilan dari Rusia untuk membicarakan pembelian salah satu alat utama sistem persenjataan itu. 

Skuadron jet tempur Sukhoi ini akan memperkuat 16 jet tempur Sukhoi lainnya yakni SU 27 SKM dan SU 30 MK2 yang telah bermarkas di Makassar. Mereka dinamakan Sukadron Udara Tempur 11. 

Dikutip dari laman Russia Beyond the Headlines, Ryamizard menjelaskan, alasan Indonesia membeli pesawat karena pilot TNI Angkatan Udara sudah terbiasa mengoperasikan jet tempur buatan Negeri Beruang Merah itu. 

Terkait dengan pembelian, jet tempur Sukhoi akan dibeli dalam beberapa tahap menyesuaikan kapasitas keuangan negara. Diprediksi total harga pembelian pesawat jet tempur itu memakan biaya hingga Rp35 triliun.

Ryamizard pun menepis anggapan rencana pembelian terganggu karena situasi ekonomi global saat ini. 

"Sudah ada pagunya, tinggal dilaksanakan saja, kalau rencana sudah oke. Kalau resapan berjalan semua pasti ekonomi akan berjalan dengan bagus. Hampir ekonomi semua negara baik Rusia, Tiongkok dan Malaysia babak belur ya, jadi jangan terlalu menyalahkan pemerintah," kata mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) di era kepemimpinan mantan Presiden Megawati itu. 

Saat itu dia juga membantah dengan membeli alutsista dari Rusia, berarti Indonesia berpihak kepada mereka. Ryamizard menegaskan, Indonesia menjalin kerja sama dengan negara mana pun. Bahkan, selain dari Rusia, Kemhan turut membeli alutsista dari Tiongkok dan Amerika Serikat. 

"Kita juga beli Boeing, helikopter, pesawat angkut berat dan Hercules. Jadi balance. Dengan Amerika kita kawan, begitu pula dengan Rusia dan Tiongkok. Kita negara yang tidak membentuk blok, sehingga semua dianggap kawan dan tidak ada musuh," kata Ryamizard. 

Sementara, Direktur Jenderal Perencanaan Pertahanan Kemhan, Marsekal Muda TNI M. Syaugi menjelaskan alasan lain membeli Sukhoi yaitu sudah ada kerja sama di antara kedua negara berdasarkan UU No. 16 tahun 2012 mengenai Industri Pertahanan.

"Ada transfer of technology (TOT), ada offset industri dan ada imbal data. Itu ada semua. UU Industri Pertahanan Nomor 16 tahun 2012 kan begitu," ujar Syaugi. 

Offset yang dimaksud dalam UU tersebut yaitu ada komponen tertentu yang dibuat di Indonesia, sehingga tak semuanya diproduksi oleh Rusia.

Sementara, anggota Komisi I DPR RI, Salim Mengga, mengatakan pembelian pesawat Sukhoi SU-35 bisa untuk mengimbangi kekuatan angkatan udara negara tetangga. Ditemui di gedung DPR RI, kawasan Senayan, Jakarta pada 11 September lalu, kekuatan udara negara tetangga terus berkembang dengan burung besi generasi ketiga. 

Malaysia, bahkan sudah lebih dulu memesan pesawat tempur F-35 dan Sukhoi SU-35. Langkah serupa juga dilakukan Singapura dan Australia yang telah membeli F-35. Negeri Kanguru bahkan diketahui sudah mendatangkan 58 unit F-35 untuk menjaga wilayah udara mereka. 

Menurut Salim, Indonesia harus belajar dari pengalaman sempat diembargo oleh AS sehingga kesulitan mencari sparepart pesawat. 

"Kita cari alutsista yang risikonya rendah. Misalnya, kita beli F-16, tetapi dalam perjanjiannya, kita tidak boleh menggunakannya untuk kepentingan keamanan dalam negeri, lalu untuk apa (dibeli)? Jadi, kita cari yang syaratnya ringan. Dengan Rusia, tidak terlalu banyak risikonya," kata Salim. 

Selain itu, tantangan untuk mempertahankan kedaulatan, khususnya udara kian berat. 

"Kita harus tingkatkan pertahanan untuk mengantisipasi konflik di kawasan Asia Tenggara, termasuk di Laut China Selatan," ujar dia. 

Teknologi Canggih 

TNI AU tentu memilih Sukhoi SU-35 bukan tanpa alasan. Pesawat tersebut tergolong sebagai pesawat generasi ke-4++ dan tepat berada di bawah pesawat siluman generasi kelima. Laman Russia Beyond the Headlines edisi, 4 September 2015 melansir SU-35 bahkan diklaim lebih unggul jika dibandingkan F-16 dan F-18 yang berbasis teknologi tahun 1970-an. Sukhoi yang dijuluki Super Flanker itu juga diketahui baru masuk ke dalam perbendaharaan senjata AU Rusia.

Informasi dari Air Force Technology, SU-35 memiliki kemampuan manuver yang tinggi (+9g) dengan sudut penyerangan yang tinggi. Dilengkapi dengan sistem senjata canggih, membuat pesawat ini memiliki kemampuan tempur luar biasa. 

Sukhoi SU-35 bisa melaju dengan kecepatan maksimum mencapai 2.390 kilometer per jam atau Mach 2,25. Majalah Air Technology bahkan juga menyebut SU-35 mampu mengangkut sejumlah misil udara-ke-udara, udara-ke-permukaan dan misi anti kapal. Pesawat juga dapat dipersenjatai dengan beragam bom terarah, sedangkan sensornya mampu mendeteksi serta melacak hingga 30 target udara dengan radar cross section (RCS) dalam radius 400 kilometer menggunakan moda lacak-dan-pindai. 

Walaupun tak memiliki kemampuan siluman, Sukhoi SU-35 tetap bisa "menghilang" dan tak terlihat di radar musuh pada beberapa kondisi tertentu.


Keunggulan Sukhoi SU-35 juga diakui oleh pengamat militer, Connie Rahakundini Bakrie. Dihubungi VIVA.co.id melalui pesan pendek pada Rabu malam, 23 September 2015, SU-35 telah mengambil alih peran secara umum ke-5 jet tempur AS.

"Irbis radar-control yang terpasang pada SU-35 mampu mendeteksi 30 target dalam jarak 400 kilometer. Sementara, radar yang terpasang pada F-22 hanya mampu melihat jet tempur lawan sejauh 240 kilometer saja," papar Connie. 

Pesawat jet tempur Rusia itu juga diakui unggul dalam hal jelajah dan sistem pertahanan. Dengan teknologi Irbis E-, ujar Connie, Sukhoi SU-35 bisa menangkis serangan jamming yang dilancarkan musuh. Connie beranggapan TNI AU sengaja memilih Sukhoi SU-35 tidak hanya mempertimbangkan pengalaman pernah diembargo AS, tetapi juga adanya keseimbangan kekuatan yang menjadi faktor penentu. 

Ketika ditanya ideal jumlah pesawat yang dibutuhkan TNI AU untuk menjaga kedaulatan udara, Connie mengatakan hal tersebut bisa dihitung dengan cara yuridiksi nasional berbanding kecepatan pesawat. 

"Hal lain yang ikut berpengaruh adalah ancaman yang ada, sehingga bisa mempengaruhi besaran skuadron di tiap pangkalan udara," kata wanita yang meraih gelar doktor politik dari UI itu. 

Irit Bicara

Ketika dikonfirmasi mengenai rencana pembelian jet tempur Sukhoi SU-35, Duta Besar Rusia untuk Indonesia, Mikhail Y. Galuzin, yang ditemui pada Rabu siang kemarin terlihat irit bicara. Sama seperti rencana pembelian yang dilakukan tahun 2013 lalu, Galuzin mengaku tidak diberikan kewenangan oleh Moskow untuk berbicara mengenai hal tersebut.

"Saya tidak bisa mengomentari hal tersebut lebih jauh, karena tidak berwenang memberikan pernyataan apa pun mengenai isu itu," kata Galuzin. 

Namun, dia mengaku puas dengan rencana Indonesia yang tetap akan merealisasikan pembelian Sukhoi SU-35. 

"Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya, kami siap untuk melakukan transfer of technology (TOT) terhadap Indonesia," ujar diplomat yang pernah bertugas di Jepang. 

Galuzin baru bersedia berkomentar lebih banyak jika upacara serah terima pesawat telah dilakukan. 

Sementara, Duta Besar RI untuk Rusia, Djauhari Oratmangun, yang dihubungi melalui telepon oleh VIVA.co.id pada Rabu malam menyebut belum ada pertemuan antara Rusia dengan Indonesia usai Menhan Ryamizard memutuskan untuk tetap membeli Sukhoi SU-35. 

"Kan masih proses di dalam negeri. Belum ada kesepakatan mengenai pembelian. Soal lama atau tidak keputusan pembelian, maka hal tersebut tergantung dari negosiasi di pihak yang membutuhkan dan pemasok," ujar Djauhari. 

Lagipula, kata Djauhari, industri pesawat terbang untuk pesawat tempur merupakan industri strategis, sehingga membutuhkan penangan yang berbeda. Proses realisasi pembelian Sukhoi SU-35 pun, Djauhari menambahkan, masih cukup jauh. 


Credit  VIVA.co.id


Idul Adha, Presiden Putin Resmikan Masjid Agung Rusia


Idul Adha, Presiden Putin Resmikan Masjid Agung Rusia   

Warga berjalan di dekat Masjid Katedral Moskow yang usai direnovasi di Moskow, Russia, 23 September 2015. Peresmian Masjid tersebut akan menghadirkan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. REUTERS
 
 
CB, Moskow - Idul Adha tahun ini akan menjadi sejarah baru bagi umat muslim di Rusia. Rabu, 23 September 2015, Presiden Vladimir Putin meresmikan Masjid Agung Moskow atau Moskovskiy Soborniy Mecet di Moskow, Rusia.

Acara peresmian masjid terbesar di negeri itu disiarkan langsung televisi setempat. Hadir dalam peresmian itu, Presiden Turki Recep Erdogan dan Presiden Palestina Mahmud Abbas. Dari Indonesia, hadir Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun.

Dalam keterangan tertulis yang dikirimkan Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow disebutkan, lewat pidatonya, Presiden Putin mengucapkan selamat kepada semua umat muslim Rusia atas pembukaan masjid yang telah lama direkonstruksi itu.


Putin yakin Masjid Agung itu akan menjadi pusat rohani dan sumber penyebarluasan ide-ide humaniter. "Setulusnya saya ucapkan selamat atas pembukaan Masjid Agung Moskow. Ini peristiwa penting bagi umat muslim Rusia," kata Putin.

Putin mengaku bangga pemerintahnya bisa membangun kembali masjid tertua di Moskow dan akan menjadi masjid terbesar di Eropa. Selain modern, masjid ini bakal menjadi kebanggaan bangsa Rusia yang multi-etnis dan multi-religi. "Di mana Islam sesuai hukum Rusia adalah salah satu agama tradisional."

Berdiri dengan kubah setinggi 46 meter dan menara 72 meter, pada bagian tengah Masjid Agung Moskow terdapat kubah berlapis emas dengan bingkai ukiran ayat-ayat Al-Quran. Masjid dilengkapi tujuh lift, pendingin udara, dan fasilitas bagi penyandang cacat.


Setelah direstorasi, masjid yang didirikan pada 1904 dan direstorasi mulai 2005 tersebut kini memiliki luas 19 ribu meter persegi dan dapat menampung 10 ribu jemaah. Biaya renovasi Masjid Agung Moskow sekitar US$ 170 juta atau Rp 2,43 triliun.

Dana sebesar itu sebagian besar dibiayai donator anggota Dewan Federasi Rusia dari Republik Dagestan, Suleyman Kerimov, yang menyumbang lebih dari US$ 100 juta atau sekira Rp 1,43 triliun. Kerimov dikenal juga sebagai politikus dan pengusaha.

Turki memberikan bantuan berupa mimbar dan mihrab. Palestina, terutama dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas, memberikan sumbangan US$ 25 ribu atas nama anak-anak Palestina, dan juga sumbangan dari umat berbagai agama.

Credit  TEMPO.CO


Ketika Putin Melihat Bung Karno di Masjid Terbesar Eropa

Ketika Putin Melihat Bung Karno di Masjid Terbesar Eropa
Warga berjalan di dekat Masjid Katedral Moskow yang usai direnovasi di Moskow, Russia, 23 September 2015. Peresmian Masjid tersebut akan menghadirkan Presiden Rusia Vladimir Putin, Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. REUTERS
 
 
CB, Jakarta - Ada yang menarik dalam peresmian Masjid Agung Moskow atau Moskovskiy Soborniy Mecet oleh Presiden Vladimir Putin, Kamis, 24 September 2015. Selain ekseterior dan interior mewah masjid, yang membuat haru Duta Besar Indonesia untuk Rusia, Djauhari Oratmangun adalah diputarnya film dokumenter sejarah masjid itu yang menayangkan, kunjungan Presiden Soekarno ke masjid itu pada 1959.

"Saya terharu dan bangga, karena sempat diputar film kunjungan Presiden Sukarno ke masjid ini," kata Djauhari dalam keterangan tertulis yang dirilis Kedutaan Besar Republik Indonesia di Moskow, Kamis, 24 September 2015. Menurut Djauhari, semua hadirin termasuk Putin, terpaku menyaksikan tayangan itu. "Ini membuktikan bahwa jejak-jejak Presiden Sukarno ternyata masih ada dan dihargai di sini."


Didirikan pada 1904, Masjid Agung Moskow kini direstorasi sejak 2005 dan menjadi masjid terbesar di Eropa. Masjid yang diresmikan Putin itu mampu menampung 10 ribu jemaah dan didirikan tepat menjelang umat muslim merayakan Idul Adha. Hadir dalam peresmian itu Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. "Islam sesuai hukum Rusia merupakan salah satu agama tradisional," ujar Putin.

Berdiri dengan kubah setinggi 46 meter dan menara setinggi 72 meter, pada bagian tengah Masjid Agung Moskow terdapat kubah berlapis emas yang dihiasi dengan bingkai ukiran mencuplik  ayat-ayat Al-Quran. Masjid dilengkapi tujuh lift, pendingin udara, dan fasilitas bagi penyandang cacat. Biaya renovasi untuk Masjid Agung Moskow tersebutsekitar US$ 170 juta atau sekitar Rp 2,43 triliun.

Dana sebesar itu sebagian besar dibiayai anggota Dewan Federasi Rusia dari Republik Dagestan, Suleyman Kerimov, yang menyumbang lebih dari US$ 100 juta atau sekira Rp 1,43 triliun. Turki memberikan bantuan berupa mimbar dan mihrab. Palestina, terutama dari Presiden Palestina Mahmoud Abbas memberikan sumbangan US$ 25 ribu atas nama anak-anak Palestina, dan juga sumbangan dari umat dari berbagai agama.

Putin yakin, Masjid Agung itu akan menjadi pusat rohani dan sumber penyebarluasan ide-ide humaniter. "Setulusnya saya ucapkan selamat atas pembukaan Masjid Agung Moskow. Ini peristiwa penting bagi umat muslim Rusia," kata Putin. ia mengaku bangga pemerintahnya bisa membangun kembali masjid tertua di Moskow. Selain modern, masjid ini bakal menjadi kebanggaan bangsa Rusia yang multi etnis dan multi religi.


 Credit  TEMPO.CO

Sidang PBB, Indonesia Tegaskan Dukungan Kemerdekaan Palestina


Sidang PBB, Indonesia Tegaskan Dukungan Kemerdekaan Palestina  

Sidang Dewan Keamanan PBB. AP/Bebeto Matthews
 
 
CB, Jakarta - Duta Besar Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa Desra Percaya mengatakan status Palestina sebagai negara berdaulat berada di tangan Dewan Keamanan PBB. Hal ini diungkapkan Desra menjelang pertemuan summit meeting dan Sidang Umum Majelis Umum PBB di New York beberapa hari ke depan.

“Persoalannya bukan kurang berapa negara yang mendukung, tetapi syarat untuk diterima sebagai negara berdasarkan aturan Piagam PBB, ada rekomendasi dari Dewan Keamanan,” kata Desra melalui sambungan telepon dengan Tempo, Kamis, 24 September 2015.

Desra mengatakan Indonesia selalu berinisiatif melakukan lobi kepada Dewan Keamanan PBB. “Dalam berbagai pertemuan, kita selalu menyampaikan agar Dewan Keamanan melakukan langkah nyata mengatasi perbedaan pendapat di kalangan anggotanya,” ujar Desra.

Desra menegaskan sikap pemerintah Indonesia untuk selalu mendukung resolusi Palestina. “Ini untuk segera mengakhiri pendudukan Israel di wilayah Palestina,” kata dia.

Desra mengatakan bahwa pada 30 September dalam Sidang Majelis Umum PBB akan diadakan penaikan bendera Palestina secara resmi. Hal ini merupakan yang pertama kalinya diadakan penaikan bendera Palestina di halaman kantor PBB. “Kita direncanakan untuk menyaksikan secara langsung penaikan bendera Palestina,” katanya.

Pada tanggal 25--27 September 2015 waktu New York, akan dimulai pertemuan tingkat tinggi negara anggota PBB. Pertemuan ini diikuti 193 negara. Selanjutnya pada 28 September—3 Oktober 2015 diadakan Sidang Majelis Umum PBB ke-70. Delegasi Indonesia akan dipimpin oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla.

Credit  TEMPO.CO

Diserbu Kabut Asap, Pejabat Singapura Kecam Indonesia

Diserbu Kabut Asap, Pejabat Singapura Kecam Indonesia

Seorang pekerja menyelesaikan bangku penonton jelang Formula Satu Grand Prix saat kabut asap menyelimuti Singapura, 14 September 2015. Asap ini juga mengancam kesehatan udara di Singapura. AP/Ng Han Guan
 
CB, Jakarta - Kemarahan tampaknya tengah meningkat di kalangan warga Singapura sebagai akibat asap tebal yang melanda negara, menyebabkan sekolah bahkan harus diliburkan. Pada Jumat pagi, Indeks Standar Polusi (PSI) menyebutkan angka 341 - level tertinggi bahaya polusi di negara kota tersebut tahun ini.

Dikutip dari BBC, 25 September 2015, disebutkan bahwa Menteri Luar Negeri Singapura, K. Shanmugam, telah menyalahkan pemerintah Indonesia atas situasi itu. "Indonesia menunjukkan ketidak-pedulian terhadap orang-orang kami, dan mereka sendiri," kata Menteri Shanmugam.

Dan Shanmugam mengatakan di Facebook dikutip dari BBC: "Kami mendengar beberapa pernyataan mengejutkan yang dibuat, di tingkat pejabat senior, dari Indonesia," kata dia. "Bagaimana mungkin bagi pejabat-pejabat senior pemerintahan mengeluarkan pernyataan seperti, menunjukan ketidakpedulian pada rakyat mereka, atau kami, dan tanpa malu apapun, atau rasa tanggung jawab?"

Shanmugam tidak menyebut nama pejabat tersebut, tapi seperti dilansir BBC, Wakil Presiden Indonesia Jusuf Kalla dikatakan telah membuat marah beberapa pihak dalam beberapa pekan terakhir dengan mengatakan tetangga Indonesia harus bersyukur untuk kualitas udara selama 11 bulan sebelum kebakaran dan asap melanda.

Singapura dan Indonesia menggunakan Indeks Satndar Polusi (PSI) untuk mengukur kualitas udara, sementara Malaysia menggunakan sejenis Indeks Polusi Udara(API). Pada kedua indeks, pembacaan yang berada di atas angka 100 diklasifikasikan sebagai tidak sehat dan di atas 300 mengindikasikan telah sampai pada level berbahaya.

Langkah darurat telah diberlakukan di Singapura untuk mengatasi hal tersebut, mencakup penutupan semua sekolah dasar dan menengah. Masker gratis juga didistribusikan di pusat-pusat komunitas untuk orang tua dan mereka yang rentan. Rumah makan cepat saji termasuk McDonalds, KFC dan Pizza Hut menangguhkan jasa pengiriman makanan mereka pada sejak Kamis sebagai bentuk kekhawatiran bagi kesehatan pengantara mereka.

Kabut asap sebagimana dilaporkan BBC, disebabkan oleh kebakaran hutan di Indonesia, yang diduga secara sengaja dilakukan oleh oknum perusahaan dan individu untuk membersihkan lahan perkebunan kelapa sawit dan karet.

Masalah tahunan tersebut telah menyebabkan tingkat polusi berbahaya di seluruh wilayah selama berminggu-minggu. Setiap membaca laporan PSI di angka lebih dari 300 sudah menunjukan risiko bagi kesehatan. Demikian BBC melaporkan.

Pemerintah Indonesia sendiri telah berulang kali mengatakan akan segera mengambil langkah-langkah untuk mencegah pembakaran hutan ilegal. Presiden Joko Widodo bahkan telah mengerahkan pasukan militer untuk mengatasi kebakaran di Sumatera dan di Kalimantan Indonesia, dan mengumumkan sedang menyelidiki 27 perusahaan yang diduga terlibat dalam kebakaran.

Credit  TEMPO.CO

TNI Tuding Pesawat Malaysia Sering Langgar Wilayah Udara Indonesia

foto: ilustasi Okezone
foto: ilustasi Okezone
JAKARTA - Panglima Komando Pertahanan Udara Nasional (Pangkohanudnas), Marsda TNI Hadiyan Sumintaatmadja mengaku selama ini ruang udara Pulau Natuna, Kepulauan Riau sering terjadi pelanggaran yang dilakukan pesawat Malaysia. Meski jajarannya telah mengatur jalur khusus di kawasan udara alur laut kepulauan Indonesia (Alki).
"Ada yang kabur, ada yang protes. Mereka ngerasa enggak keluar jalur (Alki). Tapi radar kita melihat mereka masuk jalur Alki," ujar Hadiyan saat dikonfirmasi, Jumat (25/9/2015).
Hadiyan mencontohkan, negeri jiran Malaysia misalnya, meski sudah diberikan koridor khusus penerbangan dari Kuching yang berada di wilayah timur Malaysia ke Kelantan, bagian barat Malaysia, mereka tetap melanggar. Bahkan, Malaysia seringkali melakukan hal tersebut.
"Mereka kita beri koridor khusus juga. Sudah kita kasih karena ada perjanjian. Kita fasilitasi, kita sudah kasih lorong, tapi kadang mereka (Malaysia) suka keluar jalur atau lorong. Makanya kita usir, kita beri peringatan sebab kejadian seperti itu sering terjadi," imbuhnya.
Keterbatasan pesawat tempur TNI AU, menjadi salah satu penyebab nekatnya pesawat asing melintas secara ilegal di ruang udara Indonesia. Terlebih pesawat tempur milik prajurit matra udara hanya berada di Batam, Makassar, dan Madiun.
"Harapan kita dengan banyak pesawat mereka jadi takut, kita berikan efek getar. Kalau di Batam kita sudah melakukan operasi mulai 16 September, operasi dilakukan hampir setiap hari. Tapi pesawat tempur tidak setiap saat kita deploy (parkir) di sana," pungkasnya.


Credit  Okezone

Rangkaian HUT ke-70 TNI, dari Bakti Sosial hingga Parade Alutsista


 
AFP PHOTO / SUTANTA ADITYA Tentara Nasional Indonesia bekerjasama dengan Kepolisian Republik Indonesia melakukan latihan anti-teror di Kantor Walikota Medan, Sumatera Utara, Senin 7 Juli 2014. Latihan ini merupakan persiapan pengamana pemilihan umum presiden pada 9 Juli.

JAKARTA, CB - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan memperingati HUT ke-70 yang akan digelar di Dermaga Indah Kiat Cilegon, Banten, pada Senin (5/10/2015). Rangkaian HUT TNI akan diisi kegiatan bakti sosial, upacara hingga parade alat utama sistem persenjataan (alutsista) milik TNI.
"Upacara Parade dan Defile Peringatan HUT ke-70 TNI akan dipimpin langsung Presiden Joko Widodo selaku Inspektur Upacara (Irup) dengan didampingi Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo, dan masing-masing Kepala Staf Angkatan," ujar Kepala Bidang Penerangan Umum Puspen TNI, Kolonel Berlin, melalui siaran pers, Jumat (25/9/2015).
Adapun rangkaian kegiatan HUT TNI telah dilaksanakan dalam bentuk bakti sosial saat Sail Tomini, pada 13-14 September 2015. TNI juga sudah menggelar operasi katarak di wilayah Kodam III/Siliwangi (Cilegon), pada tanggal 19-20 September 2015, yang melibatkan 500 pasien. Selain itu kegiatan Anjangsana pada 22 September 2015, di RSPAD Gatot Subroto, RSAL Dr Mintohardjo dan RSAU Dr Esnawan Antariksa sebanyak 300 pasien.
Kemudian, pengobatan massal telah digelar pada 23 September 2015, di wilayah Korem 064/MY dengan melibatkan 3.000 pasien. Puncak Peringatan HUT TNI akan dikerahkan 12.080 prajurit dari ketiga Angkatan dan pengerahan alutsista.
Misalnya,TNI Angkatan Darat akan menampilkan Demo Yongmoodo dengan 3.233 prajurit. Demo ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan prajurit dalam teknik beladiri militer dengan baik.
Sementara itu, TNI Angkatan Laut akan menampilkan Operasi Laut Gabungan, Operasi Amphibi dan penembakan senjata startegis Exocet MM 40. Operasi Laut Gabungan merupakan simulasi dalam rangka merebut wilayah laut dan Operasi Amphibi untuk mengembalikan kedaulatan NKRI.
Demo tersebut melibatkan 3.374 prajurit TNI AL, 43 KRI, dan 25 Unit Pesawat. Kemudian, TNI Angkatan Udara akan menampilkan Demo Operasi Udara Gabungan untuk merebut keunggulan udara.
Demo tersebut melibatkan 1.794 prajurit TNI AU, 130 pesawat, baik pesawat jenis helly, cesna, angkut, latih, dan pesawat tempur seperti 4 pesawat EMB-314, 12 T-50, 10 pesawat Hawk 100/200, 12 jenis F-16 dan 10 pesawat Sukhoi.


Credit  KOMPAS.com

Fokus Saudi terhadap Keselamatan Penyelenggaraan Haji Dipertanyakan


 
AP PHOTO / MOSA'AB ELSHAMY Ribuan tenda untuk menampung umat Islam yang tengah melangsungkan ibadah haji di Mina, di luar kota Mekah, Saudi Arabia, 19 September 2015. Sekitar 3 juta umat Islam dari berbagai penjuru dunia berkumpul di Mekah untuk melangsungkan ibadah Haji

DUBAI, CB — Bencana terburuk dalam 25 tahun terakhir pada musim haji menyebabkan pengamat mempertanyakan perhatian Pemerintah Arab Saudi terhadap masalah keselamatan, walau miliaran dollar AS telah diinvestasikan untuk memperbaiki kondisi. Musibah desak-desakan dan jatuh terinjak pada Kamis (24/9/2015) kemarin menewaskan lebih dari 700 orang saat ritual pelemparan batu yang diikuti ratusan ribu peziarah Muslim dari seluruh dunia.

Itu merupakan tragedi kedua pada musim haji tahun ini setelah pada awal September sebuah derek (crane) yang runtuh menewaskan 109 orang. Dua kejadian itu merupakan insiden serius pertama dalam sembilan tahun terakhir penyelenggaraan haji di Saudi, tetapi pengamat mengatakan, kedua kejadian itu memperlihatkan kekurangan dalam pengelolaan acara tahunan yang menyedot sekitar dua juta orang tersebut.

Irfan al-Alawi, seorang pengecam keras pembangunan kembali di sejumlah tempat suci di Saudi, mengatakan, masalahnya terletak pada kurangnya pengendalian massa dan strategi pembangunan pemerintah. "Betul bahwa mereka sudah mencoba untuk meningkatkan fasilitas, tetapi prioritas untuk kesehatan dan keselamatan selalu gagal" saat pembangunan menjadi prioritas, kata Alawi, salah seorang pendiri Islamic Heritage Research Foundation yang berbasis di Mekkah.

Dia mengatakan, proyek-proyek pembangunan itu menghilangkan kaitan yang berwujud nyata (tangible link) dengan Nabi Muhammad. "Ini persoalan manajemen," kata Alawi dari London ketika ditanya penyebab dasar tragedi tersebut.

Direktur Urusan Agama Turki mengatakan, 18 orang Turki yang belum ditemukan setelah tragedi tersebut dan menyalahkan "masalah manajemen yang serius" di kota suci itu.

Iran yang merupakan musuh Arab Saudi juga menyalahkan Pemerintah Saudi. "Insiden hari ini menunjukkan salah urus dan kurangnya perhatian terhadap keselamatan jemaah. Tidak ada penjelasan lain. Para pejabat Saudi harus bertanggung jawab," kata Kepala Organisasi Haji Iran, Kata Ohadi, kepada televisi Pemerintah Iran.

Bahkan, sebelum tragedi Kamis kemarin di Mina di dekat Mekkah, jemaah sudah mengeluh. Seorang peziarah asal Sudan di Mina pada saat kejadian mengatakan, ini merupakan penyelenggaraan haji paling buruk yang dialaminya dari empat kali berturut-turut mengikuti ibadah haji. "Orang-orang sudah mengalami dehidrasi dan pingsan terlebih dahulu," kata peziarah itu yang menambahkan bahwa mereka semua "tersandung satu sama lain".

Dia mengatakan, teman Saudinya sudah menyatakan keprihatinan bahwa "sesuatu akan terjadi".

Pada Rabu, saat para jemaah berada di Gunung Arafat, beberapa kilometer dari Mina, jemaah Yaman, Mohammed al-Mikhlafi (54 tahun), sudah mengeluhkan "kurangnya pengorganisasian".

Seorang Tunisia, Abu Salim (58), mengatakan, "Transportasi buruk, tempat tinggal kami buruk, dan makanan sangat buruk ... meskipun kami sudah bayar sekitar 4.000 dollar (Rp 58 juta) untuk datang ke sini."

Polisi tak terlatih

Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan, pihaknya telah mengerahkan 100.000 polisi untuk mengamankan penyelenggaraan ibadah haji, memelihara keamanan, serta mengatur lalu lintas dan orang banyak itu. Mereka bertugas melindungi sekitar dua juta orang di sejumlah daerah terkonsentrasi.

Namun Alawi mengatakan, para petugas yang ditugaskan tersebut tidak memiliki keterampilan bahasa asing dan belum terlatih. "Mereka tidak memiliki petunjuk bagaimana menangani orang-orang itu," katanya.

Seorang menteri Saudi justru menyalahkan para peziarah atas tragedi itu. Menteri tersebut mengatakan bahwa para jemaah tidak mengikuti aturan. "Banyak peziarah bergerak tanpa memperhatikan jadwal yang ditetapkan," kata Menteri Kesehatan Saudi, Khaled al-Falih, kepada televisi El-Ekhbariya.

"Jika para peziarah mengikuti petunjuk, jenis kecelakaan ini bisa dihindari."

Tragedi Kamis kemarin terjadi di luar Jembatan Jamarat yang bertingkat lima, yang didirikan dalam satu dekade terakhir dengan biaya lebih dari 1 miliar dollar AS dan dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan.

Antara tahun 1994 dan 2006 terjadi empat kali musibah desak-desakan selama ritual pelemparan batu. Dalam empat kejadian itu, total lebih dari 1.000 orang tewas.

Jembatan Jamarat yang memiliki panjang hampir satu kilometer itu memungkinkan 300.000 jemaah melaksanakan ritual pelemparan batu dalam satu jam.

"Mereka harus punya sebuah sistem pengendalian massa terkait berapa banyak orang yang bisa masuk dan berapa banyak bisa keluar," kata Alawi. Dia merujuk ke peristiwa pertandingan rugbi dan sepak bola kelas dunia yang bisa lebih terkontrol.


Credit  KOMPAS.com


Pemimpin Iran: Salah Urus Pemerintah Saudi Sebabkan Tragedi Mina


 
Kamran Jebreili/AP Pemimpin spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei

TEHRAN, CB - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei, mengatakan "sejumlah tindakan yang tidak benar" dan "salah urus" dari pemerintah Saudi dalam menyelenggaran ibadah haji telah menyebabkan insiden desak-desakan mematikan pada Kamis (24/9/2015) kemarin. Iran juga telah mengumumkan masa berkabung selama tiga hari untuk tragedi itu.

"Pemerintah Arab Saudi harus memikul tanggung jawab besar atas bencana ini," kata Ali Khamenei seperti dikutip kantor berita Iran, IRNA, tentang tragedi itu, yang menewaskan lebih dari 700 jemaah, termasuk setidaknya 90 warga Iran dan tiga warga Indonesia.

Khamenei pada Rabu mengatakan bahwa Arab Saudi bertanggung jawab terhadap semua jemaah haji, dan komentarnya setelah tragedi disusul oleh para  pejabat Iran lainnya yang mengecam Saudi karena gagal menjaga keselamatan para jemaah selama upacara.

Khamenei mendesak upaya yang lebih besar untuk melindungi orang-orang yang mengikuti  ibadah haji. Dia mengatakan, berbagaii penyebab kecelakaan "tidak boleh diabaikan".

Pemerintah Arab Saudi telah memerintahkan untuk menyelidiki insiden itu. Pangeran Mohamed bin Nayef yang memerintahkan investigasi tersebut. Pangeran yang juga menjadi pimpinan dalam penyelenggaraan haji Arab Saudi itu memerintahkan penyelidikan itu usai rapat yang digelar dengan para tokoh senior yang bertanggung jawab dalam musibah tersebut. Hasil investigasi nantinya akan disampaikan kepada Raja Salman. "Nanti akan ditentukan langkah yang akan dilakukan," katanya kepada media setempat seperti dikutip Al Jazeera.

Kejadian itu merupakan tragedi kedua pada musim haji tahun ini setelah pada awal September sebuah derek (crane) yang runtuh menewaskan 109 orang. Dua kejadian itu merupakan insiden serius pertama dalam sembilan tahun terakhir penyelenggaraan haji di Saudi, tetapi pengamat mengatakan, kedua kejadian itu memperlihatkan kekurangan dalam pengelolaan acara tahunan yang menyedot sekitar dua juta orang tersebut.

Irfan al-Alawi, seorang pengecam keras pembangunan kembali di sejumlah tempat suci di Saudi, mengatakan, masalahnya terletak pada kurangnya pengendalian massa dan strategi pembangunan pemerintah. "Betul bahwa mereka sudah mencoba untuk meningkatkan fasilitas, tetapi prioritas untuk kesehatan dan keselamatan selalu gagal" saat pembangunan menjadi prioritas, kata Alawi, salah seorang pendiri Islamic Heritage Research Foundation yang berbasis di Mekkah.

Dia mengatakan, proyek-proyek pembangunan itu menghilangkan kaitan yang berwujud nyata (tangible link) dengan Nabi Muhammad. "Ini persoalan manajemen," kata Alawi dari London ketika ditanya penyebab dasar tragedi tersebut.

Kementerian Dalam Negeri Saudi mengatakan, pihaknya telah mengerahkan 100.000 polisi untuk mengamankan penyelenggaraan ibadah haji, memelihara keamanan, serta mengatur lalu lintas dan orang banyak itu. Mereka bertugas melindungi sekitar dua juta orang di sejumlah daerah terkonsentrasi.

Namun Alawi mengatakan, para petugas yang ditugaskan tersebut tidak memiliki keterampilan bahasa asing dan belum terlatih. "Mereka tidak memiliki petunjuk bagaimana menangani orang-orang itu," katanya.

Seorang menteri Saudi justru menyalahkan para peziarah atas tragedi itu. Menteri tersebut mengatakan bahwa para jemaah tidak mengikuti aturan. "Banyak peziarah bergerak tanpa memperhatikan jadwal yang ditetapkan," kata Menteri Kesehatan Saudi, Khaled al-Falih, kepada televisi El-Ekhbariya.

"Jika para peziarah mengikuti petunjuk, jenis kecelakaan ini bisa dihindari."

Tragedi Kamis kemarin terjadi di luar Jembatan Jamarat yang bertingkat lima, yang didirikan dalam satu dekade terakhir dengan biaya lebih dari 1 miliar dollar AS dan dimaksudkan untuk meningkatkan keselamatan.


Credit  KOMPAS.com

Marinir AS Uji Coba Robot Perang Google


Marinir AS Uji Coba Robot Perang Google 
 Robot berkaki empat buatan Boston Dynamics, perusahaan yang sudah diakuisisi Google. (Dok. Boston Dynamics)
 
Jakarta, CB -- Robot militer berkaki empat versi terbaru buatan Boston Dynamics, yang merupakan anak perusahaan Google, telah diuji coba oleh marinir Amerika Serikat pada pekan lalu.

Diberi nama Spot, robot yang memiliki bobot 70 kilogram itu dioperasikan menggunakan tenaga listrik dan berjalan dengan empat kaki yang bergerak secara hidrolik.

Spot diuji di Marine Corps Base Quantico yang bersemayam di Virginia sebagai bagian dari evaluasi penggunaan teknologi robotika untuk aktivitas militer masa depan.

Spot dikendalikan dari jarak jauh sekitar 500 meter menggunakan koneksi nirkabel oleh seorang operator. Robot pintar ini menjalani tes di medan berbeda, seperti perbukitan, daerah hutan, dan area pedesaan.

Salah satu aktivitas saat uji coba adalah Spot diberi perintah untuk menghampiri sebuah bangunan di dekat markas marinir untuk melakukan simulasi pemantauan tiap sudut guna tetap waspada jika ada musuh dan ancaman.

Spot dibekali sensor laser Light Detection and Ranging (LIDAR), sensor sama yang dipasangkan di atas mobil pintar Google untuk memantau keadaan di sekitar.

Mengutip situs PC World, Spot merupakan lini produk terbaru yang dikembangkan oleh Boston Dynamics. Dibandingkan dengan robot-robot terdahulunya, yakni LS3 dan Big Dog, Spot diklaim lebih cekatan dan lebih tenang.

Angkatan militer AS mengaku tertarik menggunakan robot dalam pertempuran karena mereka mengaku lebih percaya diri mengirim pasukan robot ke situasi berbahaya tanpa ada perasaan cemas atau takut kehilangan nyawa seseorang.

"Kami ingin melanjutkan eksperimen dengan teknologi berkaki empat ini dan meyakini bahwa robot canggih seperti ini bisa dipekerjakan untuk meningkatkan kemampuan pertempuran perang militer," ujar Kapten James Pineiro selaku kepala cabang Marin Corps Warfighting Laboratory, dalam sebuah pernyataan beberapa waktu lalu.

Credit  CNN Indonesia