Senjata serbu buatan PT Pindad dipamerkan dalam
pembukaan Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) ke-4 di JCC
Senayan, Jakarta (18/3). Forum kerja sama pertahanan yang dihadiri 50
delegasi dari negara-negara anggota ASEAN, China, India, Australia,
Amerika Serikat dan negara-negara lain dari Eropa dan Afrika. TEMPO/Imam
Sukamto
CB,
Jakarta - Lawatan Presiden Joko Widodo ke Timur Tengah membawa “berkah” bagi
PT Pindad.
Produsen senjata dalam negeri itu langsung meneken kontrak bisnis
dengan Continental Aviation Services (CAS), perusahaan senjata Uni
Emirat Arab, setibanya rombongan Jokowi di Abu Dhabi pada Ahad dua pekan
lalu. “Saat perjanjian diteken, Presiden Joko Widodo ikut menyaksikan,”
kata Direktur Utama PT Pindad Silmy Karim, Minggu, 20 September 2015.
Silmy
memang sengaja diajak Jokowi ikut dalam rombongan. Ia sendiri yang
membubuhkan tanda tangan dalam perjanjian bisnis itu. Pindad resmi
menjual lisensi pembuatan senapan serbu SS2 dan amunisi kepada CAS.
Walhasil, kelak CAS akan memproduksi SS2 dan menjual senapan tersebut
berikut amunisinya ke negara-negara Timur Tengah.
Senapan
SS2 adalah salah satu produk andalan Pindad. Berkat bedil itulah TNI
Angkatan Darat menjuarai lomba tembak antar-angkatan darat se-Asia
Tenggara pada Desember 2014. TNI AD pun menjadi jawara pertama sebanyak
delapan kali berturut-turut mengungguli Amerika Serikat dan Inggris
dalam lomba serupa di Australia pada Mei lalu, berbekal senjata yang
sama.
Menurut Silmy, pasar Timur Tengah memang menggiurkan.
Permintaan senapan dan produk militer lainnya dari negara-negara di
kawasan tersebut sangat besar. Sebab itu, Silmy yakin produk Pindad
mampu bersaing dengan pabrikan senapan lain yang sudah mapan, seperti
Heckler & Koch, Baretta, dan Glock. “Kualitas Pindad tidak kalah.
Harga SS2 pun lebih kompetitif,” tuturnya.
Sesuai dengan kontrak
yang diparaf, Pindad akan memberikan teknologi pembuatan SS2 kepada CAS.
Dalam waktu dekat, Silmy akan mengutus teknisi terbaik Pindad ke Uni
Emirat Arab. Rencananya, teknisi Pindad bakal melatih pegawai CAS
membuat SS2, dari desain, memilih bahan baku, hingga merakit. “Bahkan
Pindad yang akan mendesain pabrik SS2 di CAS. Semuanya harus sesuai
standar Pindad,” kata Silmy.
Sebagai imbalannya, Pindad menangguk bayaran lisensi dari CAS. Selain
itu, pabrik senjata yang bermarkas di Bandung tersebut akan memperoleh
royalti dari setiap pucuk SS2 yang diproduksi Uni Emirat Arab. Menurut
Silmy, skema tersebut lebih menguntungkan ketimbang Pindad membuka
pabrik sendiri di Timur Tengah.
Soal kerahasiaan desain SS2,
Silmy tak cemas. Seluruh desain SS2 sudah dipatenkan. Jika ada pihak
yang membuat senapan serupa dengan SS2, Pindad bisa menuntut si
pembajak. Pada Mei lalu, saat lomba tembak antar-angkatan darat di
Australia, kerahasiaan SS2 hampir terungkap. Australia, Amerika Serikat,
dan Inggris memprotes kemenangan telak TNI AD. Mereka mendesak SS2
dibongkar untuk melihat ada-tidaknya kecurangan. Tentu saja tim TNI AD
menolak.
Wakil
Ketua Komisi Pertahanan Dewan Perwakilan Rakyat Ahmad Hanafi Rais
mendukung upaya Pindad berekspansi luar negeri. Hanafi meminta Pindad
menjaga betul hak cipta SS2. Politikus Partai Amanat Nasional itu tak
mau karya terbaik Pindad tersebut malah dibajak pihak asing. “Kualitas
produksi harus dijaga, jangan sampai jual produk jelek,” katanya.
Pengamat
militer dari Universitas Padjadjaran, Muradi, mengingatkan Silmy cs
untuk memagari kerja sama dengan CAS. Tujuannya, agar CAS tidak keluar
dari kontrak setelah mereka memperoleh ilmu pembuatan SS2. Muradi juga
mengatakan Pindad mesti meminta CAS mematok target penjualan. “Agar
Pindad tetap memperoleh keuntungan,” ujarnya.
Pindad tak berhenti
merentangkan sayap. Setelah mengantongi kontrak dari CAS, Pindad
menggandeng raksasa produsen alat militer dari Inggris, BAE Systems.
Pada Kamis pekan lalu, Pindad meneken kerja sama untuk membangun divisi
keamanan
cyber. Pindad juga mengincar pembuatan tank amfibi dan
tank kelas ringan BAE Systems. “Kami berharap mereka menjadi mitra
strategis Pindad,” kata Silmy.
Delapan Generasi SS2 SEJAK 2006, PT Pindad
sudah memproduksi delapan jenis senapan serbu SS2. Semua punya kesamaan:
menggunakan peluru berkaliber 5,56 milimeter. Keunggulan SS2 adalah
minimnya entakan saat dipakai menembak. SS2 dapat memuntahkan peluru
tunggal ataupun rentetan.
SS2-V1 Panjang: 98,5 cm (popor terbentang) dan 74,2 cm (popor ditekuk)
Panjang laras: 46 cm
Berat: 3,95 kg (tanpa peluru) dan 4,31 kg (peluru penuh)
Isi magasin: 30 peluru
Jangkauan tembak efektif: sekitar 400 meter
Pengguna: TNI dan Polri
SS2-V2 Panjang: 92,8 cm (popor terbentang) dan 68,5 cm (popor ditekuk)
Panjang laras: 40,3 cm
Berat: 3,80 kg (tanpa peluru), 4,16 kg (peluru penuh)
Isi magasin: 30 peluru
Jangkauan tembak efektif: 300 meter
Pengguna: TNI dan Polri
SS2-V4 Panjang: 102,5 cm (popor terbentang) dan 78,2 cm (popor ditekuk)
Panjang laras: 50 cm
Berat: 4,15 kg (tanpa peluru), 4,51 kg (peluru penuh)
Isi magasin: 30 peluru
Jangkauan tembak efektif: 600 meter
Pengguna: Pasukan Kostrad
Catatan: Senapan SS2-V4 merupakan senjata TNI AD memenangi lomba tembak internasional.
SS2-V5 Panjang: 75,5 cm (popor terbentang) dan 52,8 cm (popor ditekuk)
Panjang laras: 25,5 cm
Berat: 3,35 kg (tanpa peluru), 3,71 kg (peluru penuh)
Isi magasin: 30 peluru
Jangkauan tembak efektif: 200 meter
Pengguna: Pasukan Kavaleri TNI AD
SS2-V1 HB Panjang: 102,5 cm (popor terbentang) dan 78,2 cm (popor ditekuk)
Panjang laras: 50 cm
Berat: 4,40 kg (tanpa peluru), 4,76 kg (peluru penuh)
Isi magasin: 30 peluru
Jangkauan tembak efektif: 500 meter
SS2-V2
Panjang: 92,8 cm (popor terbentang) dan 68,5 cm (popor ditekuk)
Panjang laras: 40,3 cm
Berat: 4,20 kg (tanpa peluru), 4,56 kg (peluru penuh)
Isi magasin: 30 peluru
Jangkauan tembak efektif: 300 meter
SS2-V4 HB Panjang: 102,5 cm (popor terbentang) dan 78,2 cm (popor ditekuk)
Panjang laras: 50 cm
Berat: 4,75 kg (tanpa peluru), 5,11 kg (peluru penuh)
Isi magasin: 30 peluru
Jangkauan tembak efektif: 500 meter
Dilengkapi teropong bidik yang mampu menambah akurasi tembakan.
SS2-V5 A-1 Panjang: 85 cm
Panjang laras: 25,5 cm
Berat: 3,35 kg (tanpa peluru), 3,71 kg (peluru penuh)
Isi magasin: 30 peluru
Jangkauan tembak efektif: 200 meter
Dilengkapi teropong bidik yang mampu meningkatkan akurasi tembakan.
Credit
TEMPO.CO