Jumat, 16 Januari 2015

JS Takanami, kapal anti-kapal selam andalan Jepang




 
Pencarian AirAsia QZ8501. ©AFP PHOTO/Pool

CB - Dua kapal perang Jepang turut serta dalam pencarian dan evakuasi korban AirAsia QZ8501, antara lain JS Onami dan JS Takanami yang dibuat galangan kapal Mitsubishi Heavy Industries. Dua kapal ini bagian dari program Takanami Class Destroyer dan mulai dirakit pada medio 2000-2004, yang merupakan proyek lanjutan generasi sebelumnya, Murasame.

Kapal perang kebanggaan Jepang, JS Takanami dan JS Onami berada di bawah komando Divisi Keenam Pasukan Bela Diri Laut Jepang (JMSDF) itu telah berada di Selat Karimata sejak Sabtu (3/1). Sebelum tancap gas menuju perairan Indonesia untuk membantu pencarian AirAsia QZ8501, kedua kapal ini sedang berpatroli di perairan Afrika.

Kedua kapal penghancur ini dioperasikan untuk memerangi pembajakan di perairan Somalia. Selama membantu pencarian AirAsia, kapal ini berhasil menemukan sebuah jaket penyelamat dan satu jenazah AirAsia QA8501.


Pembuatan JS Takanami dilakukan sejak 25 April 2000, dan mulai menjalankan bertugas di Angkatan Laut Jepang sejak 12 Maret 2003. Kapal dengan bobot 6.300 ton ini mampu menampung 175 awak kapal, dan kemampuan ngebut maksimal sampai 56 km/jam (30 knots).

Kapal ini dilengkapi sebuah landasan untuk menampung helikopter SH-60 Seahawk. Selain itu, keikutsertaan teknologi khas Jepang seperti perangkat Radar tempur (OPS-25B), Radar tipe pencarian permukaan (OPS-28D), Radar navigasi (OPS-20), Radar sonar (OQS-5), dan Radar sonar derek (UQR-2). Semua alat canggih tersebut penggunaannya dimaksimalkan oleh JMSDF Jepang, untuk membantu menemukan pesawat AirAsia QZ8501 di sekitar lokasi pencarian.

Dari segi pengalaman, JS Takanami ini pernah ditugaskan ke Samudera Hindia pada Agustus 2004, untuk membantu pasukan koalisi anti-teroris di Afghanistan dalam Operasi Enduring Freedom. Setelah melaksanakan misi tersebut, dalam perjalanan pulang ke Jepang, awak kapal dikejutkan oleh peristiwa gempa dan tsunami di Samudra Hindia pada Desember 2004, dan membuatnya ditugaskan ke Thailand untuk ikut dalam operasi penyelamatan dan pemulihan internasional.

Sejak Oktober 2009, Takanami bersama JS Hamagiri dikirim ke pantai Somalia untuk ikut operasi pengawalan anti-pembajakan. Kapal ini juga pernah dikirim JMSDF untuk berpartisipasi dalam misi bantuan bagi bencana gempa dan tsunami di Tohoku 2011, dan berhasil menyelamatkan 32 orang.

Sementara itu kapal perang Jepang yang ikut dalam misi SAR AirAsia QZ8501 adalah JS Onami, kapal sejenis yang juga seangkatan dengan JS Takanami. Samurai laut milik jepang ini memiliki spesifikasi volume, daya tampung muatan, jumlah awak, dan kecepatan maksimal yang sama persis dengan kembarannya JS Takanami.


Credit Merdeka.com

Marsekal Madya TNI Agus Supriatna Resmi Pimpin TNI AU

CB, Jakarta Marsekal Madya Agus Supriatna (kiri) resmi menjabat sebagai KASAU, Jakarta, Kamis (15/1/2015).

 Credit  Liputan6.com


Kunci KSAU Agus Supriatna Majukan TNI AU

CB, Jakarta - Marsekal Madya Agus Supriatna resmi menjadi Kepala Staf TNI AU. Agus menggantikan Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia yang telah memasuki masa pensiun.

Menghadapi tantangan besar dalam tugasnya, antara lain memajukan TNI AU dan menghadapi kompetisi kedaulatan wilayah udara dan akses ekonomi, khususnya di wilayah Laut Cina Selatan, Agus menegaskan hal tersebut tidaklah sulit.

Menurut Agus, demi memajukan TNI AU cukup menjalankan 7 kebijakan Panglima TNI. "Kalau saya tidak sulit dan itu mudah sekali, yaitu 7 kebijakan Panglima TNI. Tinggal saya implementasikan saja," ujar Agus dalam serah terima jabatan KSAU di Lanud Halim Perdana Kusuma, Jakarta, Kamis (15/1/2015).

Perlu diketahui, Panglima TNI, Jenderal TNI Moeldoko pernah menyampaikan 7 pokok kebijakan yang akan dilakukan jajarannya pada 2015, saat melaksankan rapat pimpinan dengan para menteri Desember lalu.

7 Pokok kebijakan yang dimaksud Agus yakni pertama, penguatan kapasitas dan kapabilitas intelijen TNI. Menjelaskan hal ini, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko pernah mengatakan, meningkatkan interoperabilitas (dapat lintas operasi) pada aspek perencanaan kegiatan maupun operasi intelijen dengan tetap memperhatikan potensi ancaman dan kemampuan alutsista.

Kedua, membangun interoperabilitas satuan operasi TNI dan manajemen operasi TNI. Ketiga, membangun kompetensi sumber daya TNI. Hal ini antara lain dilakukan dengan meminimalisir ego sektoral kemitraan guna meningkatkan TNI yang solid, kuat, profesional, mencintai dan dicintai rakyat. Juga meningkatkan pengetahuan dan keterampilan prajurit.

Keempat, membangun interoperabilitas logistik TNI. Antara lain dilakukan dengan meningkatkan kesiapan alutsista dan materi khusus teknologi informatika, menyusun rencana strategis pemeliharaan dan perawatan, serta optimalisasi dewan kebijakan penentu dalam pengadaan alutsista dan non-alutsista.

Kelima, meningkatkan peran teritorial TNI. Keenam, optimalisasi tiap perbantuan. Terakhir ketujuh, membangun sinergitas TNI dengan lembaga pemerintah dan non-pemerintah.



Credit Liputan6.com

Imbangi Kekuatan Militer Cina, Jepang Siapkan Anggaran US$ 42 Miliar



Kapal Angkatan Laut Cina Berlayar Disekitar Laut Cina Timur. (Ist)
 
Tokyo (CB)-Pemerintah Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe, menyetujui anggaran sebesar US$ 42 miliar. Dana itu digunakan untuk mengimbangi peningkatan kekuatan militer Cina.

Rancangan anggaran Jepang untuk tahun fiskal dari April mengalami peningkatan sebesar 2,8 persen, dimana untuk pengeluaran pertahanan mencapai 4,98 triliun yen.

Nantinya, anggaran itu akan digunakan untuk membeli beberapa peralatan pertahanan seperti pesawat, kapal angkatan laut dan kendaraan perang, demi menjaga wilayah perairan yang berbatasan dengan Cina.

Seperti diketahui, kedua negara ini memiliki sengketa lama terkait klaim atas pulau-pulau yang ada di Laut Cina Timur.

"Situasi di sekitar Jepang berubah," kata Menteri Pertahanan Jepang Jenderal Nakatani, beberapa waktu lalu, seperti dikutip Reuters, Rab (14/1/2015).

"Besarnya belanja pertahanan mencerminkan jumlah yang diperlukan untuk melindungi wilayah udara, laut dan darat Jepang, dan menjaga kehidupan dan properti warga negara kami," lanjutnya.

Shinzo Abe memang telah mengembalikan pemotongan belanja militer Jepang yang telah berlangsung selama satu dekade, seiring usahanya untuk menunjukkan sikap yang lebih kuat bagi negaranya.

Namun, pengingkatan belanja militer Jepang tersebut, masih dianggap terlalu kecil oleh pemerintahh Cina, yang menyediakan anggaran pertahan lebih besar.

Sebelumnya, pemerintah Cina pada Maret lalu, mengatakan bahwa pihaknya meningkatkan anggaran pertahanan tahunan sebesar 12 persen menjadi 130 miliar dolar AS.

Sementara, pengeluaran biaya pertahanan baru Jepang itu nantinya digunakan untuk membayar pesawat Osprey pembawa pasukan dari Boeing Co, alat pengintai Global Hawk dari Northrop Grumman Corp, pesawat tempur siluman F-35 keluaran Lockheed Martin Corp, kapal selam pemburu pesawat P-1 keluaran Kawasaki Heavy Industries Ltd, dan kapal selam tersembunyi Soryu.

Credit HarianTerbit

Pesawat Tempur Sukhoi SU-35 Jadi Pilihan TNI AU Gantikan F-5 yang Menua




Jakarta (CB) - Pesawat tempur TNI AU F-5 dinilai sudah mulai menua. Tim dari TNI AU telah melakukan sejumlah kajian untuk mencari pengganti pesawat buatan Amerika Serikat tersebut.

"Terkait kondisi F-5, TNI AU juga telah membuat kajian alternatif-alternatif penggantinya," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko usai menghadiri sertijab KSAU di Lanud Halim Perdanakusumah, Jakarta Timur, Kamis (15/1/2015).

Ada 3 alternatif yang masuk daftar pengganti F-5. Sukhoi SU-35 buatan Rusia disebut-sebut sebagai pengganti yang paling diminati.

"Pertama Sukhoi 35, kedua F-16, ketiga Gripen dari Swedia. Tiga-tiganya sudah kita sampaikan kepada Menhan dan yang dipilih TNI AU adalah menempatkan Sukhoi 35 paling atas," jelas Moeldoko.

Pesawat tempur TNI AU F-5 bikinan AS itu memang sudah termasuk uzur yaitu sekitar 34 tahun usianya dan mulai ketinggalan zaman. Sementara calon penggantinya yang disebut-sebut yaitu Sukhoi Su-35 memang berkemampuan tinggi dan menandingi F-15 Eagle dan F-16 Fighting Falcon bikinan AS.


Credit Detiknews

Din Syamsuddin himbau umat Islam tidak terprovokasi



Din Syamsuddin himbau umat Islam tidak terprovokasi
Prof Dr.H.M. Din Syamsuddin (ANTARA FOTO/R.Sukemdi)
 
 
Jakarta (CB) - Ketua Umum Muhammadiyah Din Syamsuddin menghimbau seluruh umat Islam di dunia, khususnya di Indonesia, untuk tidak terprovokasi untuk bereaksi berlebihan terkait diterbitkannya kembali tabloid Charlie Hebdo.

"Bagi umat Islam, saya pikir reaksi terhadap penghinaan pada lambang-lambang Islam, Alquran dan Nabi Muhammad SAW, dalam bentuk kartun, film, dan sebagainya, tidak perlu ditanggapi dengan ekspresi yang berlebihan karena itu tidak menyelesaikan masalah," kata Din di Jakarta, Kamis.

"Terlebih lagi, Nabi kami tidak akan berkurang keagungan, kemuliaan dan keluhurannya karena penghinaan itu," lanjut dia.

Ditemui di sela-sela diskusi "Kekerasan Charlie Hebdo: Antara Kebebasan Pers dan Toleransi Kehidupan Umat Beragama" di Pusat Dialog dan Kerja Sama di antara Peradaban (CDCC) di Menteng, Jakarta, Kamis sore, Din menjelaskan ekspresi yang berlebihan akan memunculkan aksi-reaksi dan Islamofobia-Westernfobia yang hanya akan mengacaukan dunia.

"Bukan berarti kita diam, tapi harus ada cara yang cerdas dan taktis untuk menghadapinya karena kelompok itu (penghina Islam melalu kartun dan film) tidak cerdas, ceroboh dan bodoh, jadi jangan ditanggapi dengan jalan yang sama," kata dia.

Din menegaskan secara pribadi maupun sebagai ketua umum dari Muhammdiyah dan Majelis Ulama Indonesia (MUI), dirinya mengecam segala bentuk kekerasan, apalagi sampai menghilangkan nyawa 12 orang seperti yang terjadi dalam kasus media Charlie Hebdo, karena sangat bertentangan dengan ajaran Islam.

Namun, Din juga mengecam tindakan penghinaan dan pelecehan yang dilakukan Charlie Hebdo yang atas dasar apapun telah menyinggung lambang agama dan pemeluk agama tertentu, dan dalam hal ini adalah agama Islam.

"Figur Nabi Muhammad itu sangat agung. Tidak bisa dibenarkan bahwa mereka melakukan itu atas freedom of speech (kebebasan berbicara), freedom of expression (kebebasan berekspresi) karena penghinaan itu nyata dan termasuk kekerasan verbal," kata dia.

Oleh karena itu, Din menyerukan kepada pemimpin-pemimpin dan semua warga dunia yang cinta damai untuk bersatu dan mencari solusi terbaik dalam menafsirkan kebebasan.

"Kita tidak pernah serius membahas soal itu (kebebasan), dan generalisasi pada kebebasan sangat berbahaya. Karena itu harus ada upaya konsepsional untuk mengatasi masalah itu," kata dia.


Credit ANTARA News

Pria Muslim Mali yang Selamatkan Sandera di Paris Diberi Kewarganegaraan



AFP Lassana Bathily asal Mali, karyawan Muslim yang membantu sejumlah pembeli Yahudi bersembunyi di sebuah ruang penyimpanan berpendingin dari seorang teroris dalam serangan pada 9 Januari lalu, saat difoto di Paris hari Kamis 


PARIS, CB - Seorang pria Muslim asal Mali yang menyembunyikan para pembeli di toko swalayan Yahudi di Paris akan dianugrahi kewarganegaraan Perancis. Departemen Dalam Negeri Perancis mengemukakan hal itu, Kamis (15/1/2015).

Setelah dua orang bersenjata membunuh beberapa sandera dalam insiden pada Jumat pekan lalu itu, Lassana Bathily (24 tahun), yang bekerja di toko tersebut menyembunyikan beberapa orang di ruang pendingin toko, mematikan pendingin dan lampunya dan mengatakan kepada para pembeli di toko "Hyper Cache" itu untuk tetap tenang.

Ia kemudian melarikan diri melalui lift barang untuk mencari pertolongan. Setelah sebelumnya dicurigai sebagai kaki tangan penyandera, ia menginformasikan kepada polisi bahwa ia pegawai toko, sementara empat sandera Yahudi dibunuh sebelum polisi menembak sang penyandera, Amedy Coulibaly, warga Perancis yang juga keturunan Mali.

"Saya membantu warga Yahudi. Kita semua bersaudara," kata Bathily kepada BFM TV. "Ini bukan pertanyaan apakah kita Yahudi, Kristen atau Muslim. Kita semua sama."

Sebuah petisi kemudian muncul di Perancis pekan lalu untuk memberi Bathily status kewarganegaraan.

"Sebagai kelanjutan aksi keberanian Bathily pada penyanderaan yang berlangsung di Hyper Cacher pada 9 Januari, Departemen Dalam Negeri memutuskan untuk mempercepat prosesnya menjadi warga negara," ujar Departemen Dalam Negeri dalam pernyataan mereka.

Sebuah upacara resmi akan diadakan pada 20 Januari.

Pekan lalu, 17 orang tewas dalam aksi kekerasan yang berlangsung tiga hari yang dimulai dengan serangan terhadap tabloid satire Charlie Hebdo dan berakhir dengan penyanderaan ganda di sebuah percetakan dekat Paris dan di toko swalayan Yahudi di dalam Paris.



Credit KOMPAS.com

Kisah Bripda Taufik, Wujudkan Mimpi Jadi Polisi Meski Tinggal di Bekas Kandang Sapi



Bripda Muhammad Taufik Hidayat di depan rumahnya. Ia dan keluarga tingga di bangunan yang sebelumnya adalah kandang sapi.


YOGYAKARTA, CB - "Bapak tampar pipi saya. Ini bukan mimpi toh. Saya benar diterima menjadi polisi". Itulah kata-kata pertama yang keluar dari mulut Bribda M Taufik Hidayat kepada ayahnya, Triyanto, saat pertama kali tahu kalau dia lulus menjadi calon anggota polisi.

Kata-kata itu bukanlah tanpa alasan. Sebab, meski dengan segala keterbatasan ekonomi, pemuda kelahiran 20 Maret 1995 ini perlu berjuang keras untuk dapat meraih cita-citanya menjadi anggota kepolisian. Terlahir dari keluarga tidak mampu, sejak kecil M Taufik Hidayat sudah terbiasa kerja keras untuk meraih apa yang diinginkannya.

Pendapatan Triyanto yang hanya sebagai buruh bangunan terbilang pas-pasan untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Belum lagi untuk membiayai sekolah Taufik dan ketiga adik-adiknya. Tak jarang, Taufik harus menunggak biaya sekolahnya karena tak punya biaya.

Karena itu, demi dapat menyelesaikan sekolahnya dan membantu keuangan keluarga, Taufik rela ikut bekerja sebagai tukang gali pasir di Sungai Gendol.

"Saya bantu bapak menambang pasir di Sungai Gendol. Ya untuk biaya hidup dan biaya sekolah saya dan adik-adik," ucapnya.

Menunda mimpi
Lulus dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), anak pertama dari 4 bersaudara ini pun harus menahan cita-citanya mendaftar menjadi anggota kepolisian. Kebutuhan ekonomi memaksanya untuk bekerja di bekas sekolahnya, SMK 1 Seyegan sebagai pembina Pramuka merangkap asisten perpustakaan.

"Honor saya dari pembina Pramuka dan asisten perpustakaan sekitar Rp 700.000," tuturnya.

Pada awal Desember 2014 lalu, Taufik memutuskan untuk tidak melanjutkan pekerjaan di SMK 1 Seyegan. Ia membulatkan tekatnya untuk mendaftar sebagai calon anggota polisi di Mapolda DIY. Berkat kerja keras dan doa sang ayah, pada akhir Desember 2014 Taufik lulus dari tes Calon Anggota Polisi dan mengikuti pendidikan di Sekolah Polisi Negara Selopamioro, Imogiri, Bantul.

"Saya tidak percaya, sampai minta bapak menampar pipi. Bahkan saat di gerbang SPN saya masih tidak percaya," ujar Taufik sambil tersenyum ketika mengingat satu fragmen dalam hidupnya.

Setelah lulus dengan pangkat Bripda, Taufiq menjalani karir pertamanya di Direktorat Sabhara Polda DIY. Namun lagi-lagi karena tidak punya biaya dan kendaraan, setiap pagi saat berangkat dinas, Bripda M Taufik Hidayat harus rela berjalan kaki sekitar 7 kilometer dari rumahnya di Dusun Jongke Tengah Rt 04/Rw 23 Desa Sendangadi, Kecamatan Mlati, Kabupaten Sleman menuju Mapolda DIY.

"Bangun subuh, salat, lalu jalan kaki ke Mapolda DIY. Kadang kalau pas ketemu teman ya bonceng," tuturnya.

Diakuinya, meski telah bangun subuh namun dirinya sering terlambat masuk dinas. Keterlambatan itulah yang menuai kecurigaan dari atasanya. Setelah memberikan penjelasan dan mengecek kebenaran itu, atasan Bripda Taufik lantas meminjamkan motor pribadinya. "Sekarang saya dipinjami motor Pak Wadir Sabhara," ucapnya.

Hidup prihatin
Seperti bola tenis, ketika dilempar dengan keras ke tanah maka lentingannya akan lebih tinggi ke atas. Seperti itulah tekad Bripda Taufik. Pahit getir dan kerasnya kehidupan yang dijalani anggota Sabhara Polda DIY sejak kedua orang tuanya bercerai menjadi kekuatan untuk melenting lebih tinggi.

Saat duduk di bangku SMP, Bripda Taufik harus menerima kenyataan pahit. Kedua orang tuanya bercerai. Rumah satu-satunya pun dijual oleh sang ibu.

Alhasil, Bripda Taufik bersama ayah dan ketiga adiknya harus pindah rumah. Namun, karena uang tidak mencukupi untuk membeli rumah, Triyanto selaku ayah memutuskan untuk mengontrak bekas kandang sapi di Dusun Jongke Tengah. Kandang sapi itu kemudian dialih fungsi sebagai tempat tinggal.

"Perbulan bayar Rp 170.000. Ya memang seperti itu kondisinya. Lantainya masih tanah," ucap Triyanto.

Rumah semi permanen berukuran 2,5 M X 5 M kondisinya memang memprihatikan. Bahkan karena belum ada biaya, daun pintu dan dinding sisi utara dibiarkan terbuka. Untuk mengurangi hembusan dingin udara malam dan tetesan air hujan, terpaksa pintu dan sisi yang masih terbuka ditutup dengan mengunakan spanduk-spanduk bekas.

Sekeliling bangunan yang ditempati Bribda Taufik pun merupakan kandang sapi yang dikelola kelompok masyarakat setempat. Sehingga bau menyengat kotoran sapi setiap hari harus dirasakannya.

Di dalam rumah semi permanen itu hanya ada dua kasur tempat tidur. Dua kasur dengan kodisi berlubang itu dipakai oleh lima orang. tiga adiknya, ayah dan dirinya. Bahkan, ketika Bripda Taufik tidur di rumah, Triyanto mengalah untuk tidur di mobil pick up beralaskan tikar dan beratap langit.

"Saya senang kalau piket dan tidak pulang. Soalnya kasihan bapak kalau tidur di luar. Bapak sering mengalah tidur di bak mobil," kata Taufik.

Melihat keadaan itu, di gaji pertamanya menjadi anggota Kepolisian, Taufik berencana akan menggunakannya untuk mengontrak rumah yang lebih layak. Ini dilakukan demi ayah dan ketiga adiknya yang masih kecil-kecil.

"Nanti kalau gajian pertama, saya ingin gunakan untuk mengontrak rumah. Kasihan bapak dan adik-adik kalau tetap tinggal di sana," tuturnya.



Credit  KOMPAS.com

Kamis, 15 Januari 2015

PEMBATALAN TIGA PROYEK INFRASTRUKTUR: Dubes Jepang Gertak RI, Ini Reaksi Bappenas


tol dalam kota, salah satu infrastruktur vital di kota-kota besar / bisnis.com
tol dalam kota, salah satu infrastruktur vital di kota-kota besar
bisnis.com 
 
 
CB, Jakarta - Kendati mendapat gertakan dari Duta Besar Jepang untuk Indonesia, pemerintah tetap akan membatalkan tiga proyek infrastruktur yang rencananya digarap investor negeri Sakura tersebut lantaran dinilai menimbulkan masalah di sektor lain.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Andrinof Chaniago menuturkan saat ini pemerintah masih mengevaluasi proyek-proyek infrastruktur yang akan lanjut dalam lima tahun ke depan. Berdasarkan kajian Bappenas, tiga dari sekitar 20 proyek infrastruktur yang akan dikerjakan oleh Jepang akan dicoret dari daftar proyek.
Mengetahui hal tersebut, lanjutnya, Dubes Jepang untuk Indonesia Tanizaki Yasuaki menyampaikan akan ada konsekuensi ekonomi dan politik terhadap hubungan bilateral kedua negara apabila pemerintah Indonesia melakukan pembatalan tersebut.
"Mereka cuma bilang itu ada konsekuensi ekonomi dan politik, agak menggertak," tutur Andrinof di Kompleks Istana Negara, Rabu (14/1/2015).
Andrinof menduga, konsekuensi ekonomi yang dimaksud Dubes Jepang adalah turunnya minat investasi perusahaan-perusahaan Jepang di Indonesia. Namun, dia tidak dapat memprediksi seperti apa konsekuensi politis yang dimaksud pihak Jepang.
Kepala Bappenas ini menegaskan apabila suatu proyek dinilai menimbulkan masalah di sektor lain, pemerintah tidak akan memaksakan kelanjutan proyek tersebut.
 "Kita bangun untuk kepentingan yang lebih besar, bukan hanya untuk memfasilitasi investor," imbuhnya.
Andrinof enggan mengungkap tiga proyek Jepang yang akan dicoret Bappenas dari rencana pembangunan nasional 2015-2019 itu. Namun, proyek tersebut terkait dengan infrastruktur dan transportasi.
"Salah satunya high speed train, kereta api super cepat (Jakarta-Surabaya). Ada dua lagi lainnya, nantilah," pungkasnya.
Jepang merupakan negara yang paling banyak mengalirkan investasi langsung ke Indonesia. Berdasarkan data BKPM, realisasi investasi Jepang di Indonesia mencapai US$2 miliar pada Januari-September 2014.
Adapun realisasi sepanjang 2010-2013 berturut-turut sebesar US$0,71 miliar pada 2010, US$1,5 miliar pada 2011, US$2,5 miliar pada 2012, dan US$4,7 miliar pada 2013.



Credit Bisnis.com

Kapal perang Indonesia mulai dilirik negara tetangga

Kapal perang Indonesia mulai dilirik negara tetangga
Kapal Cepat Rudal (KCR) 60 Meter pesanan TNI AL di Dermaga ShipLift Divisi Kapal Perang PT PAL Indonesia (Persero), Ujung Surabaya, pada foto 4 Juli 2014 (ANTARA FOTO/Eric Ireng) 
 
 
Jakarta (CB) - Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero) M. Firmansyah Arifin mengaku bangga karena kini kapal perang Indonesia mulai dilirik oleh sejumlah negara tetangga, setelah berhasil mengekspor ke Filipina.

"Produk anak bangsa kini mulai diperhitungkan di negara lain. Ini tidak asal ngomong, soalnya Myanmar juga sudah menyampaikan ketertarikan," kata Firmansyah di Kantor Kemenko Bidang Kemaritiman di Jakarta, Selasa.

Indonesia, melalui perusahaan pelat merah galangan kapal yang berpusat di Surabaya, Jawa Timur, itu telah berhasil mengekspor dua kapal perang tipe "strategic sealift vessel" (SSV) kepada Kementerian Pertahanan Filipina.

Menurut Firmansyah, dua kapal perang berukuran panjang 123 meter dan lebar 21,8 meter itu merupakan alat utama sistem senjata (alutsista) pertama yang diekspor Indonesia ke negara lain. Pengiriman kapal pertama sudah dilaksanakan dengan kontrak 28 bulan sementara kapal kedua sekitar 36 bulan.

BUMN itu memenangkan tender internasional senilai 90 juta dolar AS melawan tujuh perusahaan di antaranya Korea Selatan.

"Kita menang karena pengalaman. Pasalnya militer Filipina ingin yakin bahwa kapal yang dipesan itu sudah dipakai di negara kita," ujarnya menambahkan jika kapal sejenis juga digunakan di dalam negeri di antaranya KRI Banda Aceh yang membantu evakuasi ekor pesawat AirAsia yang mengalami kecelakaan.

Sesuai dengan peraturan pemerintah, tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) kapal perang yang diekspor itu menurut Firmansyah sudah memenuhi regulasi yakni 30-35 persen.

Ia juga menjamin pelat besi untuk kapal perang yang dibangun selama dua tahun itu 100 persen menggunakan produk buatan lokal dari PT Krakatau Steel (Persero) Tbk.

Firmansyah berharap, dengan suksesnya ekspor kapal perang ke Filipina itu bisa mengundang investasi serupa dari negara lainnya. Menurutnya, tahun ini ada rencana Pakistan, Brunei Darussalam dan Thailand berencana untuk membeli kapal buatan Indonesia.

"Januari ini dari Pakistan akan datang untuk melihat. Tapi mereka buka mencari SSV melainkan kapal cepat rudal (KCR)," tuturnya.
Credit ANTARA News

Basarnas estimasi berat badan pesawat untuk pengangkatan



Basarnas estimasi berat badan pesawat untuk pengangkatan
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsdya TNI FHB Soelistyo menjelaskan badan utama pesawat Air Asia QZ8501 yang berhasil ditemukan oleh tim SAR Gabungan dalam jumpa pers di kantor Basarnas, Jakarta, Rabu (14/1). Badan pesawat tersebut ditemukan oleh Angkatan Laut Singapura dengan lokasi berjarak 3000 meter dari penemuan ekor pesawat serta 800 meter dari ditemukannya Flight Data Recorder (FDR). (ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan) 
 
 
Pangkalan Bun, Kalteng (CB) - Direktur Operasional Badan SAR Nasional (Basarnas) S.B. Supriyadi mengatakan sejumlah tim penyelam gabungan mencoba mengestimasi berat badan pesawat untuk proses pengangkatan dengan balon pengapung.

"Kalau harus diangkat mesin (pesawat) sudah tahu posisinya. Barangnya harus diestimasi beratnya, karena mungkin masih menempel di sayap, jadi beratnya harus diketahui supaya tahu alat apa yang dibutuhkan," katanya di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah (Kalteng), Rabu.

Ia menyebut penyelam gabungan dari TNI AL, Mahakarya Geo Survey, Basarnas ikut melakukan estimasi berat badan pesawat.

Sejauh ini, arus laut yang mencapai lima knots membuat pencarian berjalan lambat. Penyelam dan alat remotely operated vehicle (ROV) kesulitan untuk melakukan identifikasi karena visibility yang buruk.

"Kita banyak hadapi kesulitan di lapangan untuk ROV dan penyelam. Mereka, termasuk Geo Survey, temukan objek dengan sonar, tapi untuk melihatnya (visualnya) susah, jadi harus sabar menunggu," ujar dia.

Kalkukasi berapa banyak balon pengapung yang harus disiapkan diperhitungan tim SAR, termasuk cara atau teknik khusus agar semua terangkat dengan baik, kata Supriyadi.

"Karena ekor pesawat yang sebelumnya diangkat ada bagian yang tidak terangkat karena berat engine tidak diperhitungkan akhirnya turun dan membuat bagian depan ekor patah," ujar dia.

Tim SAR akan memastikan keberadaan korban dalam badan pesawat tersebut.

"Jika terlihat ada korban akan dievakuasi, jika tidak ada, Basarnas mungkin saja akan rekomendasikan operasi harian dihentikan," katanya.


Credit ANTARA News