Pejabat
senior pemerintahan Presiden AS Donald Trump, Robert Lighthizer
mengatakan hari Rabu (1/8), tarif impor yang diusulkan senilai $ 200
miliar untuk produk dari Cina akan dinaikkan dari 10 persen menjadi 25
persen, dalam upaya "mendorong" Cina untuk mengubah kebijakan
perdagangannya.
Pemerintahan Donald Trump berkilah langkah itu bertujuan mendorong perubahan kebijakan Cina pada perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi dan subsidi untuk industri teknologi tinggi.
Langkah ini merupakan lanjutan perang dagang antara AS dengan Cina sejak Presiden Donald Trump mengumumkan awal tahun ini, bahwa AS akan menerapkan sanksi tarif impor pada komoditi baja dan aluminium dan menerapkan tarif tambahan pada barang-barang Cina lainnya.
Pejabat urusan Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan di Twitter bahwa tindakan itu adalah upaya "mendesak Cina menghentikan praktik tidak adil, membuka pasarnya, dan ikut dalam persaingan pasar yang sebenarnya."
Dia menambahkan bahwa "alih-alih mengubah perilaku berbahayanya, Cina telah secara ilegal membalas langkah AS yang berdampak terhadap pekerja, petani, peternak dan bisnis AS."
Robert Lighthizer menjelaskan, "dengan menaikkan tarif sampai 25 persen pemerintahan Trump memiliki opsi tambahan untuk mendorong China mengubah kebijakan dan perilaku berbahaya dan mengadopsi kebijakan yang akan mengarah ke pasar yang lebih adil dan kemakmuran bagi semua warga kami. "
Sebagai tanggapannya, Gedung Putih berjanji melakukan dengar pendapat tentang tarif impor yang diusulkan, termasuk mendengar pendapat dari publik dan menetapkan pengecualian. Periode dengar pendapat akan dilgelar hingga September, kata para pejabat.
Cina belum menanggapi kenaikan tarif impor terbaru ini. Namun pasar saham global bereaksi negatif dan bursa jatuh hari Rabu, setelah tersebar berita tentang rencana tarif impor tambahan AS.
Pemerintahan Donald Trump berkilah langkah itu bertujuan mendorong perubahan kebijakan Cina pada perlindungan kekayaan intelektual, transfer teknologi dan subsidi untuk industri teknologi tinggi.
Langkah ini merupakan lanjutan perang dagang antara AS dengan Cina sejak Presiden Donald Trump mengumumkan awal tahun ini, bahwa AS akan menerapkan sanksi tarif impor pada komoditi baja dan aluminium dan menerapkan tarif tambahan pada barang-barang Cina lainnya.
Pejabat urusan Perdagangan AS Robert Lighthizer mengatakan di Twitter bahwa tindakan itu adalah upaya "mendesak Cina menghentikan praktik tidak adil, membuka pasarnya, dan ikut dalam persaingan pasar yang sebenarnya."
Dia menambahkan bahwa "alih-alih mengubah perilaku berbahayanya, Cina telah secara ilegal membalas langkah AS yang berdampak terhadap pekerja, petani, peternak dan bisnis AS."
Robert Lighthizer menjelaskan, "dengan menaikkan tarif sampai 25 persen pemerintahan Trump memiliki opsi tambahan untuk mendorong China mengubah kebijakan dan perilaku berbahaya dan mengadopsi kebijakan yang akan mengarah ke pasar yang lebih adil dan kemakmuran bagi semua warga kami. "
Gedung Putih akan gelar dengar pendapat
Kebijakan Donald Trump melancarkan perang dagang dengan Cina telah membuatnya berselisih dengan anggota partainya sendiri dan komunitas bisnis AS, yang menyatakan kemarahan mereka tentang kebijakan proteksionis dan memperingatkan konsekuensi negatif bagi ekonomi AS.Sebagai tanggapannya, Gedung Putih berjanji melakukan dengar pendapat tentang tarif impor yang diusulkan, termasuk mendengar pendapat dari publik dan menetapkan pengecualian. Periode dengar pendapat akan dilgelar hingga September, kata para pejabat.
Cina belum menanggapi kenaikan tarif impor terbaru ini. Namun pasar saham global bereaksi negatif dan bursa jatuh hari Rabu, setelah tersebar berita tentang rencana tarif impor tambahan AS.
Credit sindonews.com/dw