Jumat, 03 Agustus 2018

Erdogan Sebut AS Bermental Zionis


 Erdogan Sebut AS Bermental Zionis
Juru bicara Gedung Putih Sarah Sanders. (Reuters/Leah Millis)



Jakarta, CB -- Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan menyebut Amerika Serikat bermental Zionis karena mengancam akan menjatuhkan saksi besar jika Ankara tidak membebaskan pastornya. Departemen Keuangan Amerika Serikat memberikan sanksi Menteri Kehakiman dan Menteri Dalam Negeri Turki sebagai respons atas penahanan pendeta Amerika, Andrew Brunson, Rabu (1/8).

Departemen Keuangan mengumumkan bahwa Amerika Serikat memberikan sanksi kepada dua pejabat Turki, Menteri Kehakiman, Abdulhamit Gul dan Menteri Dalam Negeri, Suleyman Soylu, atas peran mereka dalam penangkapan dan penahanan Brunson.

"Kami tidak akan pernah menerima bahasa ancaman dan tekanan Amerika Serikat yang bermental zionis," kata Erdogan seperti dilansir media Iran, PressTV.



Amerika Serikat terus mendesak Turki untuk membebaskan Brunson. "Kami tidak melihat bukti bahwa pastor Brunson melakukan kesalahan," kata juru bicara Gedung Putih, Sarah Sanders, Rabu (1/8). Dia menyebut penahanan Brunson tidak adil.

Menurut Sanders, Presiden Amerika Serikat Donald Trump dan Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mendiskusikan penahanan Brunson beberapa kali. Dia menyatakan Trump telah menyatakan kepada Erdogan bahwa AS tidak senang dengan keputusan Turki untuk menahan Brunson.



Di bawah sanksi tersebut, aset-aset kedua menteri Turki di bawah yurisdiksi AS akan diblokir. Warga AS juga dilarang bertransasksi dengan kedua menteri.

Dalam sebuah pernyataan, Departemen Keuangan AS menyebut bahwa kedua menteri bertindak sebagai pemerintah Turki yang bertanggung jawab menerapkan pelanggaran hak-hak asasi manusia Turki. "Mereka menjadi target Perintah Eksekutif 13818, 'Memblokir properti orang-orang yang terlibat pelanggaran HAM serius atau korupsi'."

"Penahanan pastor Brunson yang tidak adil dan persekusi terus-menerus dari para pejabat Turki tidak bisa diterima," kata Menteri Keuangan AS, Steven Munchin. "Presiden Trump jelas menyatakan bahwa Amerika mengharapkan Turki segera membebaskannya."


Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu lewat akun Twitter menyatakan bahwa "Usaha yang dilakukan AS dengan menjatuhkan sanksi kepada dua menteri adalah sia-sia. Kita tak bisa menyelesaikan masalah sampai pemerintah AS memahami bahwa mereka tidak bisa mendapatkan tuntutan yang melanggar hukum dengan cara ini."

Kementerian Luar Negeri Turki juga merespons keras atas sanksi yang dijatuhkan kepada kedua menteri. "Kami memprotes keputusan sanksi yang diumumkan Departemen Keuangan AS. Respons balasan akan segera diumumkan atas sikap agresif tanpa tujuan itu." Kementerian Luar Negeri Turki juga menyerukan agar AS mencabut 'keputusan salah' tersebut.

Menteri Luar Negeri Mike Pompeo diharapkan bertemu dengan Cavusoglu di sela-sela pertemuan ASEAN di Singapura, Jumat (3/8). Komandan AS di Eropa Jenderal Curtis M. Scapparrotti sedang berada di Ankara untuk bertemu dengan rekan-rekannya dari Turki pada pekan ini.


"Pemerintah Turki menolak untuk membebaskan pastor Brunson setelah sejumlah percakapan antara Presiden Trump dengan presiden Erdogan dan percakapan saya dengan Menteri Luar Negeri Cavusoglu. Presiden Trump menyimpulkan bahwa sanksi ini adalah tindakan yang tepat," kata Pompeo.

Penahanan yang tidak adil ini harus diakhiri, kata Juru Bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert. "Turki tahu posisi kami dengan baik. Ini sudah terlalu lama."

Brunson ditangkap pada 2016 saat pemerintah Turki mengambil tindakan keras pasca upaya kudeta militer yang gagal. Pada Maret lalu, Brunson secara resmi dituduh melakukan spionase dan memiliki hubungan dengan organisasi teroris. Dia terancam hukuman 35 tahun penjara jika terbukti bersalah. Namun Brunson menegaskan bahwa dirinya tidak bersalah.


Pekan lalu, Brunson menjadi tahanan rumah dan diminta untuk memakai alat pemantau elektronik.

Setelah status Brunson berubah menjadi tahanan rumah, Trump Dan Wakil Presiden, Mike Pence mengancam akan memberikan sanksi besar jika Turki tidak membebaskan dan memulangkan Brunson.

"Amerika Serikat akan memberikan sanksi besar kepada Turki atas penahanan Pastor Andrew Brunson, seorang Kristen yang hebat, seorang pria keluarga, dan manusia yang luar biasa," kata Trump melalui cuitannya di Twitter.

"Dia sangat menderita," Tulisan dia menambahkan, "Orang yang tidak bersalah ini harus segera dibebaskan!"


Pekan lalu pejabat senior AS mengatakan pada CNN bahwa Erdogan dan Trump sepakat untuk menukar pembebasan Brunson dengan seorang warga Turki yang ditahan Israel.

Namun Erdogan membantah kesepakatan tersebut dan memperingatkan bahwa Turki tidak akan menuruti tekanan AS untuk membebaskan Brunson.



Credit  cnnindonesia.com