SANAA
- Ada potongan bom buatan Amerika Serikat (AS) dalam serangan horor
koalisi Arab terhadap bus sekolah di Yaman. Serangan koalisi yang
dipimpin Arab Saudi ini menewaskan 51 orang, yang sebagian besar
anak-anak sekolah.
Potongan bom AS yang ditemukan adalah jenis bom Mark 82 buatan kontraktor pertahanan Raytheon. Jejak bom Amerika itu ditemukan wartawan lokal dan warga Yaman yang mengamati lokasi serangan pada hari Kamis lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Koalisi Arab menyerang sebuah bus sekolah di daerah Dahyan, Provinsi Saada. Wilayah itu dikendalikan pemberontak Houthi. Serangan tersebut juga menyebabkan 71 orang lainnya terluka.
Potongan-potongan bom AS ditemukan di dekat jasad-jasad korban yang hangus. Foto-foto mengerikan di lokasi serangan telah dibagikan jurnalis Nasser Arrabyee. Salah satu foto menunjukkan potongan bom Mark 82 atau MK-82 seberat seberat 500 pon.
Potongan bom AS yang ditemukan adalah jenis bom Mark 82 buatan kontraktor pertahanan Raytheon. Jejak bom Amerika itu ditemukan wartawan lokal dan warga Yaman yang mengamati lokasi serangan pada hari Kamis lalu.
Seperti diberitakan sebelumnya, Koalisi Arab menyerang sebuah bus sekolah di daerah Dahyan, Provinsi Saada. Wilayah itu dikendalikan pemberontak Houthi. Serangan tersebut juga menyebabkan 71 orang lainnya terluka.
Potongan-potongan bom AS ditemukan di dekat jasad-jasad korban yang hangus. Foto-foto mengerikan di lokasi serangan telah dibagikan jurnalis Nasser Arrabyee. Salah satu foto menunjukkan potongan bom Mark 82 atau MK-82 seberat seberat 500 pon.
Bom MK-82 diketahui memang dijual AS secara terus-menerus kepada Arab Saudi.
"Sisa-sisa bom AS yang menewaskan anak-anak Yaman dalam pembantian terbaru AS-Saudi dan kejahatan perang 9 Agustus 2018, di Saada, Yaman utara," tulis Nasser Arrabyee di Twitter via akun @narrabyee.
Jejak bom MK-82 yang membunuh warga sipil Yaman bukan sekali ini terlacak. Bom MK-82 pernah menjadi berita mengejutkan pada tahun 2016 ketika Koalisi Arab membom sebuah aula komunitas di Sanaa saat pemakaman Sheikh Ali al-Rawishan, yang menewaskan lebih dari 140 orang dan melukai 525 orang lainnya.
Penjualan senjata ke Arab Saudi sudah berulang kali dikecam oleh organisasi hak asasi manusia. Penjualan tersebut dianggap sebagai salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap melonjaknya jumlah korban tewas di Yaman.
Menurut angka perkiraan PBB, lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam perang tiga tahun terakhir di Yaman. Sedangkan blokade Arab Saudi terus berkontribusi terhadap kelaparan dan penyakit di negara itu.
Meskipun ada desakan yang berulang kali oleh LSM dan bahkan oleh anggota parlemen AS untuk menghentikan pasokan senjata ke Saudi, Pentagon tetap melanjutkan untuk memberikan kontrak kunci Lockheed Martin/General Dynamics untuk memasok bom MK-82 ke Koalisi Arab.
Sementara itu, juru bicara Komando Pusat AS Mayor Jenderal Josh Jacques berkilah soal bukti jejak bom Amerika dalam serangan mengerikan terhadap bus sekolah di Yaman.
"Kita mungkin tidak pernah tahu apakah amunisi (yang digunakan) adalah salah satu yang dijual AS kepada mereka," kata Jacques, kepada Vox, yang dikutip Senin (13/8/2018).
"Sisa-sisa bom AS yang menewaskan anak-anak Yaman dalam pembantian terbaru AS-Saudi dan kejahatan perang 9 Agustus 2018, di Saada, Yaman utara," tulis Nasser Arrabyee di Twitter via akun @narrabyee.
Jejak bom MK-82 yang membunuh warga sipil Yaman bukan sekali ini terlacak. Bom MK-82 pernah menjadi berita mengejutkan pada tahun 2016 ketika Koalisi Arab membom sebuah aula komunitas di Sanaa saat pemakaman Sheikh Ali al-Rawishan, yang menewaskan lebih dari 140 orang dan melukai 525 orang lainnya.
Penjualan senjata ke Arab Saudi sudah berulang kali dikecam oleh organisasi hak asasi manusia. Penjualan tersebut dianggap sebagai salah satu faktor utama yang berkontribusi terhadap melonjaknya jumlah korban tewas di Yaman.
Menurut angka perkiraan PBB, lebih dari 10.000 orang telah tewas dalam perang tiga tahun terakhir di Yaman. Sedangkan blokade Arab Saudi terus berkontribusi terhadap kelaparan dan penyakit di negara itu.
Meskipun ada desakan yang berulang kali oleh LSM dan bahkan oleh anggota parlemen AS untuk menghentikan pasokan senjata ke Saudi, Pentagon tetap melanjutkan untuk memberikan kontrak kunci Lockheed Martin/General Dynamics untuk memasok bom MK-82 ke Koalisi Arab.
Sementara itu, juru bicara Komando Pusat AS Mayor Jenderal Josh Jacques berkilah soal bukti jejak bom Amerika dalam serangan mengerikan terhadap bus sekolah di Yaman.
"Kita mungkin tidak pernah tahu apakah amunisi (yang digunakan) adalah salah satu yang dijual AS kepada mereka," kata Jacques, kepada Vox, yang dikutip Senin (13/8/2018).
Credit sindonews.com