Selasa, 16 Februari 2016
Turki Tuduh Rusia Lakukan Kejahatan Perang di Suriah
ANKARA - Pemerintah Turki menuduh Rusia melakukan kejahatan perang dengan meluncurkan serangan udara di sebuah rumah sakit (RS) dan sekolah di Suriah utara yang menewaskan hampir 50 orang. Rusia menyangkal melakukan serangan itu.
“Serangan Rusia di RS dan sekolah-sekolah di Azaz dan Idlib adalah kejahatan perang yang jelas,” bunyi pernyataan Departemen Luar Negeri Turki, semalam.
Menurut kementerian itu, lebih dari 30 warga sipil yang tidak bersalah, termasuk wanita dan anak-anak telah tewas dalam serangan dahsyat. Selain itu, lebih dari 100 orang terluka. Ankara mendesak Moskow segera menghentikan serangan di Suriah.
Pemerintah rezim Suriah melalui Duta Besar-nya untuk Moskow membela Rusia dengan menuduh serangan dahsyat terhadap RS dan sekolah itu dilakukan pesawat Amerika Serikat (AS).
”Ini dihancurkan oleh Angkatan Udara Amerika. Angkatan Udara Rusia tidak ada hubungannya dengan itu,” kata Duta Besar Suriah untuk Rusia; Riad Haddad, kepada stasiun televisi Rossiya 24, Selasa (16/2/2016).
Medecins Sans Frontiers (MSF) sebagai pengelola RS di Suriah utara sebelumnya juga menuduh pesawat Rusia atau Suriah sebagai pelaku serangan. MSF menyebut serangan itu “disengaja”.
MSF mengatakan RS mereka di Maraat al-Numan dihantam oleh empat rudal dalam beberapa menit.”Ini membuat kita percaya bahwa itu bukan serangan yang tidak disengaja, bahwa itu disengaja," kata Sam Taylor, juru bicara MSF di Suriah.
PBB dan AS mengutuk serangan udara terhadap RS dan sekolah di Suriah utara. Namun, kedua pihak tidak menuduh Moskow sebagai pelakunya. “Serangan tersebut merupakan pelanggaran terang-terangan terhadap hukum internasional,” kata Sekjen PBB, Ban Ki-moon.
Credit Sindonews