(Reuters/Umit Bektas)
Bom itu meledak di sebelah bus militer tepat di lampu lalu lintas, dekat markas besar militer, gedung parlemen dan gedung pemerintahan lainnya pada Rabu (17/2) malam.
Militer Turki mengutuk dan menyebut serangan itu sebagai aksi terorisme.
Salah seorang pemimpin PKK, Cemil Bayik, mengatakan ia tidak mengetahui siapa yang bertanggung jawab atas serangan, namun bom itu bisa jadi merupakan respons atas “pembantaian di tanah Kurdi”, merujuk pada wilayah yang dihuni mayoritas Kurdi di Turki, Suriah, Irak dan Iran.
Serangan bom ini menyusul serentetan pengeboman lain di Turki sepanjang tahun lalu, yang sebagian besar dituduhkan kepada militan ISIS.
Turki juga menghadapi pemberontakan PKK setelah gencatan senjata yang disetujui pada 2012 kandas Juli tahun lalu.
“Kami tidak tahu siapa yang melakukan ini. Tapi ini bisa jadi merupakan pembalasan atas pembantaian di wilayah Kurdi,” ujar Bayik, seperti dikutip dari kantor berita Firat, yang dinilai dekat dengan PKK.
Credit CNN Indonesia