Rabu, 10 Februari 2016

Super Tucano: Pengintai Perbatasan Bersenjata Lengkap


Super Tucano: Pengintai Perbatasan Bersenjata Lengkap  
Super Tucano dikenal sebagai pesawat pengintai yang dengan persenjataan lengkap. (ANTARA FOTO/Fadlansyah)
 
Jakarta, CB -- Pesawat EMB-314 Super Tucano yang jatuh di Blimbing, Malang, Jawa Timur merupakan pesawat latih. menggunakan mesin turboprob, Super Tucano dikenal dengan pesawat antigerilya buatan Embraer Defense System, Brasil.

Dalam laman resmi produsen pesawat, Super Tucano memiliki panjang 11,3 meter dan tinggi 3,97 meter. Sementara bentang sayapnya 11,14 meter.

Super Tucano dirancang untuk membawa peralatan tempur baik modern maupun canggih. Semua persenjataan terintegrasi dengan sistem penerbangan yang canggih yang dilengkapi dengan sensor.

Pesawat dilengkapi dengan dua senapan mesin (masing-masing 200 putaran) di setiap sayapnya. Super Tucano juga bisa dilengkapi dengan tambahan senjata di kedua sayapnya.

Di beberapa bagian badan pesawat juga bisa dipasangi sistem persenjataan dari mulai senapan mesin, bom MK-81 dan MK-82, hingga peluncur roket.

Salah satu andalan pesawat ini adalah perangkat FLIR (forward-looking infra red) dan DLIR (downward-looking infra red). Dengan perangkat ini pilot bisa memonitor pergerakan pesawat tempur lawan ataupun gerilyawan di darat.

Pesawat jugua dilengkapi dengan sistem peringatan rudal (Missile Approach Warning System) dan peringatan radar.

Dengan desain yang dimiliki, Super Tucano sangat cocok untuk misi pengintaian. Di negara asalnya, Super Tucano dioperasikan untuk operasi pengawasan di kawasan Amazon.

Pesawat ini diklaim cocok untuk untuk misi pengawasan perbatasan, serta mengejar dan mencegat terget udara.

Di Lanud Lanud Abdulrachman Saleh, Malang terdapat delapan pesawat Super Tucano. TNI AU pernah melibatkan pesawat ini dalam latihan militer di pulau terdepan seperti Natuna.


Credit  CNN Indonesia