Jumat, 12 Februari 2016

Obama Minta Jokowi Pimpin Diskusi Kontraterorisme ASEAN


Obama Minta Jokowi Pimpin Diskusi Kontraterorisme ASEAN  
Jokowi ketika bertemu Obama di Gedung Putih, Washington, Oktober lalu. (Biro Pers Media dan Informasi/Laily Racheve)
 
Jakarta, CB -- Presiden Barack Obama secara khusus meminta Presiden Joko Widodo untuk memimpin pembahasan masalah pemberantasan terorisme dalam salah satu sesi Pertemuan Amerika Serikat dan ASEAN yang akan diselenggarakan di Sunnyland, AS, pada 15-16 Februari mendatang.

"Presiden Obama meminta kesediaan Presiden Joko Widodo untuk memimpin pembahasan kontraterorisme dalam US-ASEAN Summit ini," ujar Direktur Mitra Wicara dan Antar Kawasan Kerja Sama Asean Kemenlu, Derry Aman, dalam jumpa pers di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (11/2).

Derry menjelaskan bahwa Obama meminta Jokowi secara khusus merujuk pada latar belakang dan pengalaman serta keberhasilan Indonesia dalam upaya pemberantasan terorisme.

Juru Bicara Kementerian Luar Negeri, Arrmanatha Nasir, lantas menjabarkan bahwa Indonesia menjadi sorotan komunitas internasional saat menangani tragedi serangan di Jalan Thamrin pada 14 Januari lalu.

"Komunitas internasional sangat mengapresiasi profesionalitas aparat keamanan Indonesia dalam menangani tragedi itu dalam waktu singkat dan cepat," ucap Arrmanatha.

Selain pendekatan militer, kata Arrmanatha, Indonesia juga melakukan upaya halus dengan mengadakan dialog antar-umat beragama dan pencegahan lainnya.

"Sudah jelas Indonesia merupakan negara anggota ASEAN dengan pengalaman menangani terorisme terbanyak," kata Derry.

Dalam pertemuan tersebut, Jokowi akan menekankan pentingnya memperkuat upaya yang sudah ada dan mencari ide baru inovatif untuk melawan propaganda ekstremisme.

"Dari kami, mungkin ada inisiatif sosial media berkaitan dengan isu melawan ekstremisme dan terorisme. Kami akan coba rampungkan dan tawarkan nanti," tutur Derry.

Pembahasan ini akan diangkat pada sesi kedua pertemuan yang digelar pada 16 Februari. Pada sesi tersebut, akan dibahas pula kerja sama maritim dan pemberantasan kejahatan lintas batas.

Pada sesi pertama yang dilaksanakan pada 15 Februari, para pemimpin negara ASEAN dan AS akan membahas kerja sama ekonomi.

"Indonesia akan membawa isu mengenai pengembangan UMKM. Selain itu tentu industri teknologi informatika dan pemanfaatan ekonomi digital yang sangat berkembang di Indonesia," ucap Derry.

Di hari yang sama, AS juga akan mendatangkan 3 CEO perusahaan besar untuk berbincang langsung dengan pemimpin negara ASEAN.

"Kami akan menjelaskan kebijakan ekonomi dalam negeri Indonesia agar para CEO mengerti bagaimana melalukan investasi di sini. Setelah itu, kami akan dorong mereka untuk investasi walaupun kami belum tau CEO perusahaan mana yang diundang," kata Derry.

Dalam acara makan malam ini, Indonesia akan memaparkan upaya Menteri Luar Negeri Indonesia, Retno LP Marsudi, dalam menjaga kestabilan kawasan Timur Tengah pasca ketegangan antara Iran dan Arab Saudi, juga masalah kestabilan kawasan ASEAN.

Hingga kini, Indonesia belum mengetahui menteri yang akan ikut mendampingi Jokowi. Namun, Derry memastikan bahwa Retno akan turut mendampingi.



Credit CNN Indonesia