Jumat, 12 Februari 2016

Indonesia Tawarkan Pesawat Produksi PTDI ke Thailand


Indonesia Tawarkan Pesawat Produksi PTDI ke Thailand 
 Menteri Luar Negeri Retno Marsudi menyambut Menteri Luar Negeri Thailand Don Pramudwinai di Gedung Pancasila, Kemenlu, Jakarta, Kamis (11/2). (Antara/Widodo S. Jusuf)
 
Jakarta, CB -- Indonesia menawarkan pesawat produksi PT Dirgantara Indonesia kepada pemerintah Thailand. Tawaran ini disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Republik Indonesia, Retno LP Marsudi, saat mengadakan pertemuan bilateral dengan Menteri Luar Negeri Thailand, Don Pramudwinai, di Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (11/2).

"Dalam hal perdagangan pesawat, kami sudah mempunyai sejarah baik. Thailand pernah beli pesawat dari PT Dirgantara Indonesia dan tadi saya menawarkan Thailand untuk membeli pesawat Indonesia lagi," ujar Retno saat memberikan keterangan pers sesudah pertemuan bilateral.

Juru Bicara Kemlu, Arrmanatha Nasir, lantas menjabarkan bahwa pada 2014, Thailand membeli pesawat yang akan digunakan oleh kepolisian.

"Pesawat CE-235 itu jenis kargo. Sekarang, Indonesia menawarkan pesawat jenis rain making aircraft jenis C212400," ucap Arrmanatha.

Indonesia menawarkan pesawat ini sebagai salah satu upaya meningkatkan hubungan perdagangan dengan Thailand yang menurun pada 2015 lalu.

Menurut Arrmanatha, nilai perdagangan kedua negara pada 2015 hanya mencapai US$12,6 miliar dari US$14,5 miliar pada 2014.

Kedua menlu pun membicarakan pentingnya peningkatan kerja sama perdagangan, terutama di sektor penerbangan dan makanan.

Retno dan Don juga kerja sama melawan kejahatan lintas batas yang terorganisir, migrasi manusia tak teratur, kerja sama maritim, hingga peredaran narkoba.

Dalam kesempatan tersebut, Retno juga secara khusus mengundang Thailand untuk sebagai negara peninjau dalam Konferensi Luar Biasa Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) mengenai Palestina yang akan diselenggarakan di Jakarta pada 6-7 Maret.

Retno juga menyambut rencana baik Puteri Thailand, Sirindhorn, untuk bertandang ke Indonesia pada awal bulan depan. "Masih diatur, tapi sekitar awal bulan depan," kata Arrmanatha.

Dalam pertemuan tersebut, Indonesia dan Thailand juga saling memberi dukungan untuk menjadi anggota tidak tetap Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa.

"Indonesia mendukung Thailand untuk masa jabatan 2017-2018, Thailand dukung Indonesia untuk periode 2019-2020," kata Retno.

Credit  CNN Indonesia