Rabu, 10 Februari 2016

Korut Aktifkan Kembali Reaktor untuk Produksi Plutonium


Korut Aktifkan Kembali Reaktor untuk Produksi Plutonium  
Laporan ini menambah kekhawatiran Barat terhadap senjata nuklir Korut yang baru diuji bulan lalu. Korut juga sukses menguji roket jarak jauh. (Reuters/KCNA)
 
Jakarta, CB -- Korea Utara akan kembali memproduksi plutonium di fasilitas reaktor nuklir yang baru kembali diaktifkan. Laporan ini menambah kekhawatiran Barat terhadap senjata nuklir Korut yang baru diuji bulan lalu.

Direktur Badan Intelijen Nasional Amerika Serikat, James Clapper, mengatakan bahwa Korut memenuhi janjinya pada tahun 2013 untuk kembali mengaktifkan kompleks nuklir Yongbyon, termasuk fasilitas pengaya uranium dan moderator grafit untuk memproduksi plutonium, setelah dimatikan pada 2007.

Pernyataan Korut itu disampaikan usai pengujian senjata nuklir ketiga. Bulan lalu, Korut memicu kecaman karena melakukan uji bom nuklir keempat.

"Kami menilai Korut telah mengoperasikan reaktor [Yongbyon] cukup lama sehingga mereka bisa menghasilkan plutonium dari bahan bakar reaktor dalam hitungan minggu hingga bulan," ujar Clapper dalam pernyataan tahunan Penilaian Ancaman Dunia, Selasa (9/2), dikutip Reuters.

Korea Utara telah menggunakan plutonium yang dihasilkan dari moderasi grafit untuk bom nuklir mereka. Uji nuklir keempat Korut dilakukan pada 6 Januari lalu. Sabtu akhir pekan lalu, Korut meluncurkan roket jarak jauh yang dianggap melanggar resolusi Dewan Keamanan PBB.

September tahun lalu Korut mengatakan Yongbyon telah beroperasi dan digunakan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas senjata yang bisa digunakan terhadap Amerika Serikat kapan saja.

Menurut Clapper, program rudal jarak jauh dan senjata nuklir Korut masih akan menjadi ancaman keamanan serius bagi AS dan Asia Timur di tahun 2016.

Dia mengatakan Korut telah meningkatkan ukuran dan teknologi rudal balistik mereka dan "berkomitmen mengembangkan rudal nuklir jarak jauh yang menjadi ancaman langsung bagi Amerika Serikat."

Clapper mengatakan Pyongyang telah beberapa kali memperlihatkan ke publik rudal balistik antarbenua atau ICBM mereka. AS menilai Korut telah melakukan tahap awal penggunaan ICBM itu, namun belum diujikan kemampuan terbangnya.


Credit  CNN Indonesia