Rabu, 10 Februari 2016

Pasukan Assad Kepung Aleppo, Ancam Pasokan Pangan Warga Sipil


Pasukan Assad Kepung Aleppo, Ancam Pasokan Pangan Warga Sipil  
Ilustrasi imigran Suriah. (Dan Kitwood/Getty Images)
 
Jakarta, CB -- Jalur pasokan makanan bagi ratusan ribu warga sipil di Aleppo bisa terputus jika pasukan pemerintah Suriah mengepung wilayah yang dikuasai oleh pemberontak. PBB memperingatkan gelombang baru pengungsi jika ini terjadi.

Pasukan rezim Bashar al-Assad yang didukung oleh serangan udara Rusia, Iran dan Hizbullah dari Libanon, telah melancarkan serangan besar di wilayah pinggiran sekitar Aleppo, yang selama bertahun-tahun terbagi oleh pasukan pemberontak dan pemerintah.

Serangan ke Aleppo yang berpopulasi dua juta orang merupakan momentum besar bagi rezim Assad selama lebih dari empat tahun konflik Suriah. Sebanyak 250 ribu tewas dalam perang sipil ini, sementara 11 juta orang terlantar.

“Sekitar 300 ribu orang, yang masih tinggal di dalam kota, akan terputus dari bantuan kecuali akses bagi mereka bisa dinegosiasikan,” kata Kantor Koordinasi PBB untuk Urusan Kemanusiaan dalam buletin, Selasa (9/2).

PBB khawatir kepungan pasukan Assad akan membuat akses terakhir bagi warga sipil ke perbatasan Turki ditutup, padahal selama ini menjadi satu-satunya jalur bantuan.

Jika pasukan pemerintah terus maju, maka menurut PBB, “dewan lokal di kota memperkirakan sekitar 100 ribu - 150 ribu warga sipil kemungkinan akan melarikan diri.”

Turki saat ini sudah menampung sekitar 2,5 juta pengungsi, populasi pengungsi terbesar di dunia.

Perdana Menteri Turki Ahmet Davutoglu mengatakan sekitar 70 ribu pengungsi Suriah akan mencapai perbatasan Turki jika pasukan Assad terus merangsek maju. Ia juga menambahkan bahwa Turki tidak akan menutup perbatasan agar para pengungsi bisa tetap masuk.



Credit  CNN Indonesia