Selasa, 09 Februari 2016

ISIS Turunkan 60 Orang untuk Serang Kota-kota Eropa



 ISIS Turunkan 60 Orang untuk Serang Kota-kota Eropa  
Abdelhamid Abaaoud adalah satu dari 60 orang yang disebar ISIS untuk menyerang Eropa. (Reuters/Social Media Website)
 
Jakarta, CB -- Intelijen Eropa mendapatkan informasi bahwa ISIS telah menurunkan 60 orang anggotanya untuk menyerang beberapa kota di Eropa. Bocoran intel ini diperoleh sebelum serangan 13 November di Paris, namun sulit dilacak karena minimnya informasi keberadaan mereka.

Hal ini disampaikan pejabat di lembaga pemberantasan teroris Eropa kepada CNN, Senin (8/2). Dia mengatakan, laporan intelijen menunjukkan ke-60 anggota ISIS itu mengincar kota Paris, London, Berlin dan wilayah padat di Belgia.

Sumber CNN yang enggan disebut namanya itu mengatakan Abu Mohammed al-Adnani, ketua operasi ekstrenal ISIS, adalah tokoh kunci di balik rencana serangan tersebut. Belum diketahui apakah serangan itu akan secara simultan atau tidak.

Pejabat tersebut menjelaskan bahwa laporan intelijen itu masih terpecah-pecah dan sulit diverifikasi. Hal inilah yang membuat mereka kecolongan saat serangan di Paris terjadi November 2015, menewaskan 130 orang.

Tahun lalu Adnani melalui rekaman audio telah mengancam negara-negara Eropa yang mendukung koalisi menggempur ISIS di Suriah dan Irak. Terutama yang diincar Adnani adalah Belgia dan Perancis.

Pada Januari 2015, kepolisian Belgia membongkar rencana serangan ISIS yang dilakukan oleh Abdelhamid Abaaoud, salah satu pemimpin serangan di Paris.

Sumber CNN mengatakan bahwa Adnani adalah jantung dari rencana serangan ISIS di Eropa. "Sejauh yang kami tahu, dia target utama kami," kata dia.

Setelah serangan Paris, lanjut dia, intelijen fokus pada kemungkinan adanya 60 anggota ISIS yang disebar di Eropa.

"Kekhawatirannya adalah jika, katakanlah, 20 orang terlibat dalam serangan Paris, kemungkinan masih ada 40 lagi di luar sana," kata sumber.

Dalam majalah propaganda berbahasa Perancis, ISIS juga mengindikasikan adanya anggota mereka yang masuk ke Eropa dan merencanakan serangan yang lebih besar ketimbang di Paris.

"Berapa banyak singa kami yang masuk [Eropa]. Sepuluh? 50? 100? Insya Allah kalian akan segera tahu," tulis dalam majalah tersebut.

Pekan lalu muncul laporan bahwa Abaaoud sendiri mengatakan ada sekitar 90 anggota ISIS yang masuk ke Eropa. Abaaoud tewas ditembak polisi dalam serangan di Paris.

Klaim ini disampaikan pria itu kepada seorang wanita yang membocorkan lokasi Abaaoud di Paris kepada polisi. Wanita itu dalam wawancara dengan radio Perancis mengaku sempat menjemput Abaaoud di sebuah hutan dekat Saint-Denin, bersama sepupu Abaaoud, Hasna Ait Boulahcen.

Dalam perjalanan di Taksi, Abaaoud mengatakan bahwa ada 90 anggota ISIS yang masuk dan tersebar di Paris. Mereka adalah warga negara Suriah, Irak, Perancis, Jerman dan Inggris.

Laporan CNN Desember lalu menunjukkan bahwa informasi dari wanita ini merupakan petunjuk kunci terhadap kediaman Abaaoud di Saint-Denis. Pernyataannya juga sesuai dengan pengakuan saksi-saksi lainnya.

Beberapa bulan setelah serangan Paris, ada beberapa sinyal waspada terorisme di Eropa berdasarkan penyadapan intelijen. Dalam penyadapan itu diketahui beberapa kota di Eropa menjadi incaran utama, yaitu Brussels, Hanover, Jenewa, Wina, dan Munich.

Pekan lalu, pejabat AS kepada CNN mengatakan bahwa ancaman teroris di Eropa saat ini mencapai puncaknya. Menurut dia ada sekitar 1.900 ekstremis Eropa yang berperang ke Irak dan Suriah telah pulang ke kampung halaman, mengancam keamanan dalam negeri.

Belgia dan Perancis, kata dia, adalah negara dengan ancaman terbesar terorisme. Jerman dan Inggris juga mengalami peningkatan ancaman teror.


Credit  CNN Indonesia