Senat AS berencana menamakan alun-alun di depan Kedutaan Besar China di Washington
Diberitakan Reuters, Selasa (16/2), sebelumnya Jumat pekan lalu Senat AS satu suara untuk menamakan alun-alun itu "Liu Xiaobo", tokoh pro-demokrasi yang divonis penjara 11 tahun pada 2009 atas tuduhan subversi karena menggagas petisi soal reformasi sistem satu partai di China.
Menurut Hong, keputusan Senat AS tersebut "bertentangan dengan norma-norma dasar hubungan internasional".
Sebelumnya hari Minggu lalu, editorial tabloid pemerintah China, Global Times, mengatakan rencana penamaan itu "sia-sia".
"AS menemui jalan buntu dalam menghadapi China saat ancaman militer dan sanksi ekonomi mereka tidak berhasil. Salah satu pilihan bagi Washington adalah melakukan tindakan yang mengusik China," tulis editorial tersebut.
Juru bicara Gedung Putih mengatakan penasihat Barack Obama telah menyarankan presiden untuk memveto RUU tersebut. Pemerintah AS menegaskan bahwa cara itu bukanlah langkah tepat dalam mengupayakan pembebasan Liu.
Perkara ini juga terjadi di tengah ketegangan antara AS dan China terkait Laut China Selatan. AS beberapa kali menantang klaim China di perairan yang diklaim oleh lima negara itu dengan memasuki wilayah tersebut.
Credit CNN Indonesia