Jumat, 10 Juli 2015

Warga Muslim AS Galang Dana Bangun Gereja yang Terbakar


Warga Muslim AS Galang Dana Bangun Gereja yang Terbakar 
 Sebanyak enam gereja khusus jemaah Afrika-Amerika hangus terbakar pasca penembakan di gereja kulit hitam di Charleston yang terjadi akibat sentimen kebencian. (The News-Kingstree via CNN)
 
 
Jakarta, CB -- Sejumlah pemuda Muslim dari berbagai negara bagian di Amerika Serikat menunjukkan solidaritas beragama dengan warga Kristiani dengan mengumpulkan dana untuk membantu pembangunan beberapa gereja kulit hitam yang diduga dibakar beberapa pekan lalu.

Dilaporkan CNN, sebanyak enam gereja khusus jemaah Afrika-Amerika di Tennessee, Carolina Utara dan Selatan, Florida dan Georgia hangus terbakar sejak Senin (22/6) lalu, sebagian besar akibat sentimen kebencian terhadap warga kulit hitam, sementara sejumlah lainnya terkena sambaran petir.


Bersimpati akan fenomena ini, Faatimah Knight, 23, mahasiswa yang tengah mengenyam studi keagamaan, memulai kampanye pendanaan massal bersama teman-temannya dengan nama LaunchGood untuk membantu warga kristiani kulit hitam membangun kembali gereja mereka.

Kampanye LaunchGood diluncurkan selama bulan suci Ramadan, bulan yang baik untuk memberikan sedekah. Awalnya, mereka berharap dapat mengumpulkan dana sebesar US$10 ribu atau sebesar Rp133 juta Namun, jumlah tersebut dengan cepat terkumpul hanya 12 jam setelah kampanye tersebut diluncurkan.

"Membuat server LaunchGood kewalahan!," bunyi tulisan di situs website mereka. Kini, para pemuda muslim ini berharap dapat mengumpulkan uang US$50 ribu, atau Rp666 juta untuk membangun gereja.

Dalam halaman kampanye tersebut, Knight menulis, "Semua rumah ibadah adalah tempat suci. Mari kita bersatu untuk membantu saudara kita dalam iman."

Tapi ada lebih dari sekedar agama yang memaksa Knight untuk memulai penggalangan dana dengan empat temannya. Dia ikut merasakan perihnya diskriminasi yang dirasakan warga kulit hitam di AS. Pasalnya, Knight sendiri merupakan warga Muslim kulit hitam.


"Serangan terhadap gereja-gereja ini juga memukul saya sebagai orang kulit hitam. Ini merupakan waktu yang penuh tantangan bagi warga kulit hitam di AS," kata Knight yang menetap di Brooklyn.

Serangan kepada gereja kulit hitam merebak pasca serangan penembakan oleh seorang pemuda berusia 21 tahun bernama Dylann Roof di Gereja Episkopal Methodist Afrika Emanuel di Charleston pada 17 Juni. Sembilan orang jemaah gereja tewas.

Asosiasi Nasional untuk Pemberdayaan Warga Kulit Berwarna, atau NAACP, mengakui bahwa hanya tiga dari enam gereja yang terbakar diduga terkait dengan serangan pembakaran. Meski demikian, NAACP menyatakan "Ini harus menjadi perhatian kita bersama."

Terlepas dari alasan atau bagaimana sejumlah gereja itu terbakar, kampanye ini mendapat dukungan yang luar biasa sejak diluncurkan awal Juli lalu. Hingga berita ini ditulis, kampanye ini telah berhasil mengumpulkan lebih dari US$38 ribu, atau sekitar Rp506 juta Dengan jumlah ini, Knight yakin kampanye ini akan berhasil mengumpulkan US$50 ribu.

"Ada beberapa orang yang bingung, mengapa Muslim ingin membantu pembangunan gereja, namun sebagian besar orang yang mengetahui kampanye ini sangat mendukung," kata Knight.

Knight memaparkan bahwa kampanye penggalangan dana ini bukan semata hanya kegiatan aktivis, melainkan cara untuk membantu sesama. "Saya pikir semua orang ingin saling membantu."

Credit  CNN Indonesia