Rabu, 08 Juli 2015

Kapal Karam Milik Penguasa Mongol Penyerbu Kerajaan Singasari Ditemukan


 
University of the Ryukyus/Matsuura City Board of Education Bangkai Kapal Kubilai Khan yang gagal menyerbu Jepang baru-baru ini ditemukan di perairan Takashima Kozaki.


CB - Masih ingat kisah sejarah serbuan pasukan Kubilai Khan ke Singasari yang selalu diajarkan dalam pelajaran sejarah di sekolah menengah?

Sekitar 20.000 tentara Mongol dikirim oleh Kubilai Khan untuk menemukan dan menggantung raja Jawa. Sebab serbuan adalah karena sebelumnya raja Singasari, Kertanegara, tidak mau membayar upeti dan malah melecehkan Mongol dengan mengecap wajah utusannya dengan besi panas.

Pasukan Kubilai Khan datang saat Singasari sudah dikuasai oleh Jayakatwang, pembunuh Kertanegara. Raden Wijaya, pendiri Majapahit, bekerjasama dengan Kubilai Khan untuk membunuh Jayakatwang. Setelah berhasil, Wijaya memukul mundur Kubilai Khan, mendirikan Majapahit.

Lama jejak sejarah Kubilai Khan tak ditemukan. Baru-baru ini, tim arkeolog Jepang berhasil menemukan bangkai kapal karam milik pasukan penguasa Mongol itu.

Temuan itu menunjukkan bahwa Kubilai Khan ternyata tak hanya menyerbu Jawa saja. Cucu dari penguasa terkenal Genghis Khan itu juga melancarkan serangan untuk menakhlukkan Jepang pada tahun 1274 dan 1281, sekitar satu dekade sebelum menyerang Singasari.

Ada dua kapal yang dikirim oleh Kubilai Khan untuk menakhlukkan Jepang. Masing-masing diduga berisi sekitar 4.000 prajurit. Kapal-kapal itu karam di lautan karena badai, atau yang disebut dalam bahasa Jepang sebagai "kamikaze".

Kapal pertama telah ditemukan pada tahun 2011 lalu. Kapal kali ini merupakan yang kedua dan tim arkeolog percaya masih ada kapal-kapal dari misi lain.

"Kami telah berhasil mengonfirmasi bahwa dua kapal itu berasal dari upaya invasi Mongolia, dan penelitian lebih lanjut kami percaya akan membuahkan hasil penemuan kapal-kapal lainnya," kata Yoshifumi Ikeda, profesor arkeologi University of Ryukyus kepada IFLScience, Senin (7/7/2015).

Kapal yang ditemukan kali ini diperkirakan memiliki panjang 20 meter dan lebar sekitar 6-8 meter, sedikit lebih kecil daripada kapal yang ditemukan sebelumnya. Kapal terkubur sedimen pada kedalaman 15 meter di situs arkeologi perairan Takashima Kozaki, 200 meter dari pantai.

Keramik China serta benda-benda berbahan perunggu menjadi artefak lain yang ditemukan bersama kapal karam tersebut. Rangka kapal belum ditemukan, dipercaya berada di dasar laut.



Credit  KOMPAS.com


Jepang Pelajari Bangkai Kapal Kubilai Khan

Bangkai kapal perang Mongolia yang pertama ditemukan pada 2011.

Jepang Pelajari Bangkai Kapal Kubilai Khan
Ilustrasi invasi Mongolia ke Jepang (logsoku)
 
  CB - Sebuah bangkai kapal dari era kegagalan invasi bangsa Mongol ke Jepang ditemukan terdampar di laut. Bangkai kapal itu milik armada perang Kubilai Khan abad ke-13.

Peneliti dari Universitas Ryukyu dan Dewan Pendidikan Kota Matsuura mengklaim itu adalah bangkai kapal kedua yang digunakan saat invasi Kubilai Khan.

"Masih ada tiga bangkai kapal lagi yang telah ditemukan, namun kami masih belum bisa mengkonfirmasi," ujar arkeolog Prof. Yoshifumi Ikeda, seperti dikutip dari IB Times UK, Rabu 8 Juli 2015.

Bangkai kapal perang Mongolia yang pertama ditemukan arkeolog pada 2011. Kedua kapal itu merupakan bukti sejarah perang antara Jepang dan China pada 1274 dan 1281. Kapal itu memimpin 4.000 kapal lainnya yang dikirim oleh kerajaan Dinasti Yuan untuk menaklukkan Jepang.

Dalam dua kali kesempatan, armada itu dihancurkan oleh angin topan, yang disebut Kamikaze. Inilah yang menyelamatkan Jepang dari invasi.

Bangkai kapal terbaru yang ditemukan teridentifikasi oleh struktur dan artefak keramik yang ada di sekitarnya. Bangkai kapal memiliki ukuran panjang 12 meter dan lebar 3 meter. Namun peneliti yakin jika panjang asli kapal itu sekitar 20 meter dari ujung ke ujung dengan lebar mencapai 7 meter.

"Kami telah sukses mengkofirmasikan adanya dua kapal dari invasi Mongolia. Penelitian lebih lanjut diharapkan bisa mengarah pada penemuan bangkai kapal Mongolia yang lebih banyak lagi," ujar Ikeda.

Penemuan bangkai kapal itu berada sekitar 1,7 kilometer dari bangkai kapal pertama, atau sekitar 200 meter dari teluk selatan pulau Takashima.

Ilmuwan percaya jika kru kapal berusaha untuk mencari perlindugan dari badai dan petir di laut itu, di situlah tempat kapal tenggelam.

Jepang mengaku, penelitian terhadap bangkai kapal ini akan menjadi pelajaran bagi mereka untuk mengetahui materi apa saja yang digunakan bangsa Mongol untuk membuat kapal 730 tahun lalu. Berikut teknik bangunan yang diterapkan dalam membangun kapal.


Credit  VIVA.co.id