Selasa, 14 Juli 2015

Ini Kronologi Perseteruan TNI Penerbad vs Brimob di Semarang


Shutterstock Ilustrasi.

SEMARANG, CB – Perseteruan antara oknum Brimob Jawa Tengah dengan oknum Penerbang TNI AD di Semarang telah berhasil didamaikan oleh para pimpinan di kesatuan masing-masing. Setelah terjadi perseteruan, para komandan turun tangan menyelesaikan persoalan.
Menurut Kepala Penerangan Kodam IV Diponegoro, Letnan Kolonen Inf Zainul Bahar, persoalan sudah selesai di meja makan saat buka bersama hari Senin (13/7/2015). Empat oknum juga telah berpelukan, hingga suap-suapan makanan.
Adapun kronologi lengkap perseteruan hingga proses perdamaian yang dihadiri para pemimpin TNI dan Polri itu sebagai berikut:
Pertama, kejadian bermula ketika ada dua anggota Brimob, yakni Barada H, Barada HD secara bergantian masuk ke ruang ATM. Setelah selesai, keduanya bercakap tentang saldo di tabungan.
Kedua, di saat bersamaan, kemudian datang dua anggota penerbang TNI AD yakni Prada RPI dan Praka AWW. Praka AWW masuk ke ruang ATM, sementara Prada RPI menunggu di atas motor.
Ketiga, Praka AWW tidak jadi mengambil uang di ATM lantaran mendengar Prada RPI yang di atas motor berseteru dengan dua orang anggota Brimob tersebut. Kemudian empat orang itu terlibat keributan dan perkelahian.
Keempat, pada saat pertengkaran, Lettu AM dari Penerbad lewat di lokasi kejadian dan berusaha melerai perkelahian. Namun, keributan masih berlanjut, dan tidak bisa selesai Minggu dini hari itu.
Kelima, adanya insiden pengepungan di Markas Brimob Simongan Semarang selepas keributan oleh anggota Penerbad berjumlah 150 orang. Mereka membawa potongan bambu dan balok dengan berpakaian preman. Sementara yang berpakaian hitam adalah anggota Brimob yang berada di dalam Mako Brimob.
Keenam, setelah pengepungan berhasil diredam, pihak Pomdam IV/Diponegoro dan Polrestabes Semarang melakukan olah Tempat Kejadian Perkara dan memutar CCTV di ATM tersebut. Dari rekaman CCTV yang diputar di Mako Brimob, tidak benar jika ada kabar bahwa ada enam anggota Penerbad melakukan pengeroyokan kepada dua anggota Brimob. Setelah itu, proses mediasi dilakukan di Mapomdam IV/Diponegoro Semarang sebagai tempat yang netral.
Ketujuh, saat mediasi hadir para pimpinan dari TNI-Polri, antara lain Kakorps Brimob Irjen Pol Kaligis, Danlanumad Ahmad Yani Semarang Kolonel Cpn Horison Sitorus, Kapolrestabes Semarang Kombes Pol Burhanudin, Dansatbrimob Polda Jateng Kombes Pol Muhamad Badrus, Danpomdam IV/Diponegoro Kol Cpm Ari Wibowo Djadi, Wakasat Brimob Polda Jateng AKBP Farid, Dandenpom IV/5 Semarang Letkol Cpm (Kowad) Tri Wahyuningsih, Danskadron 11/Serbu Letkol Cpn I Made, Kaden Brimob Simongan AKBP Irfan Marpaung beserta empat orang yang berseteru.
Kedelapan, dari hasil mediasi, komandan satuan akan memproses anggotanya yang terlibat sesuai prosedur tetap masing-masing. Kedua belah pihak selanjutnya saling memaafkan dan menganggap kesalah pahaman tersebut telah selesai.
“Kami menyampaikan kepada masyarakat Jateng dan DIY, khususnya para TNI dan Polri untuk tetap menjaga kebersamaan dalam rangka membangun komunikasi yang harmonis guna menciptakan suasana yang kondusif,” tutur Zainul.


Credit  KOMPAS.com