Rabu, 22 April 2015

Unit Forensik FBI Akui Kesaksian Palsu Selama 20 Tahun


Unit Forensik FBI Akui Kesaksian Palsu Selama 20 Tahun 
 Ilustrasi. (REUTERS/Lucas Jackson)
 
Jakarta, CB -- Departemen Kehakiman dan FBI secara resmi mengakui hampir setiap pemeriksaan unit forensik di FBI memberikan kesaksian yang cacat dan tidak teratur pada hampir semua pemeriksaan selama lebih dari dua dekade, sebelum tahun 2000.

Menurut National Association of Criminal Defense Lawyers (NACDL) dan Innocence Project, pemeriksa unit forensik FBI memberi kesaksian cacat dengan membesar-besarkan pemeriksaan pada 95 persen dari 268 ulasan tentang perbandingan rambut manusia yang dipakai sebagai alat bukti.



"Pemakaian analisis rambut mikroskopis FBI selama tiga dekade untuk memberatkan terdakwa adalah bencana yang lengkap," ujar Peter Neufeld, pendiri Innocence Project.

Menurutnya, lembaga sekelas FBI seharusnya bisa melakukan investigasi yang mendalam untuk mengungkap suatu kasus karena pemerintah bergantung pada pemeriksaan dari FBI.


Investigasi perbandingan rambut dimanfaatkan para ilmuwan forensik untuk mencari kemungkinan tersangka. Helai rambut di tempat kejadian perkara juga dapat digunakan sebagai barang bukti.

Pengumuman ini menyoroti kegagalan besar ilmu forensik. Lembaga ini berencana mengubah standar disiplin ilmu forensik pada tahun ini.

Pengakuan FBI ini memunculkan keyakinan dari para pengamat bahwa bisa jadi ada beberapa orang tak bersalah kini mendekam di penjara karena kesalahan investigasi FBI.

Pada tahun 2002, FBI melaporkan lebih dari 11 persen dari pemeriksaan perbandingan rambut yang mereka lakukan adalah palsu. Akibatnya, lima terdakwa telah dibebaskan sejak tahun 2009, mereka dahulu dituding melakukan pembunuhan atau perkosaan dan dihukum selama 20 sampai 30 tahun penjara.


Credit  CNN Indonesia