Marty menjadi anggota panel penanganan krisis kesehatan global.
Mantan Menteri Luar Negeri, Marty Natalegawa di gedung DPR. (VIVAnews/Muhamad Solihin)
Demikian isi keterangan tertulis di situs resmi PBB pada Kamis, 2 April 2015. Panel itu diketuai oleh Presiden Republik Tanzania, Jakaya Mrisho Kikwete. Selain Marty yang mewakili Indonesia, terdapat empat anggota panel lainnya yakni Celso Luiz Nunes Amorim dari Brasil, Michelin Calmy-Rey asal Swiss, Joy Phumapi dari Botswana dan Rajiv Shah dari Amerika Serikat.
"Sekjen telah meminta kepada panel untuk membuat rekomendasi untuk memperkuat sistem internasional dan nasional dalam menghadapi krisis kesehatan dengan belajar dari pengalaman penyebaran wabah Ebola," tulis PBB dalam keterangan itu.
Untuk membantu proses pembuatan rekomendasi, PBB melanjutkan, akan ada konsultasi yang lebih luas dengan pemerintah negara dan rakyat yang wilayahnya terkena dampak dari penyakit itu. Panel juga akan dibantu dengan sekelompok ahli yang dapat memberikan masukan bagi anggota mengenai hal teknis.
Pertemuan pertama, ungkap PBB, akan digelar pada awal Mei mendatang. Diharapkan laporan akan diserahkan ke Sekjen pada akhir Desember 2015.
Laporan tersebut juga nantinya akan diajukan ke Majelis Umum dan langkah selanjutnya akan diambil sesuai dengan perkembangan yang ada.
Ini merupakan kontribusi pertama mantan Duta Besar RI untuk PBB yang diketahui publik usai menanggalkan posisi sebagai Menlu. Sebelumnya, Marty juga diketahui menjadi dosen tamu di beberapa universitas di Australia.
Kemunculannya ke hadapan publik kali pertama diketahui usai dimintai komentarnya mengenai kepergian mendiang Lee Kuan Yew pada pekan lalu.
Credit VIVA.co.id