Kamis, 22 Juni 2017
Kerim Kerimov, Muslim di Balik Manusia Pertama di Antariksa
Namanya dirahasiakan hampir sepanjang usia kariernya.
Kerim Kerimov (YouTube)
CB – Mata dunia pada pertengahan April 1961 tertuju pada Uni Soviet. Salah satu negeri adidaya pada masa itu berhasil menerbangkan manusia ke luar angkasa. Kosmonaut Yuri Gagarin menjadi manusia yang terbang di antariksa. Pencapaian itu menghentakkan dunia, termasuk pesaing Uni Soviet, Amerika Serikat.
Gagarin terbang ke antariksa dengan pesawat Vostok I. Berusia 27 tahun memiloti pesawat tersebut, Gagarin meluncur ke antariksa dari Baikonur, Kazakhstan. Dia berada di luar angkasa selama 108 menit. Pencapaian bersejarah.
Nama Gagarin terukir dalam sejarah. Tapi tak banyak yang terpublikasi, di balik kesuksesan Gagarin sampai di antariksa terdapat peran penting ilmuwan roket yang lahir dari keluarga muslim, yakni Kerim Aliyevich Kerimov.
Dikutip dari Independent, Rabu 21 Juni 2017, sosok ilmuwan kelahiran Azerbaijan 1917 itu memang mempunyai peran utama dalam pembentukan program luar angkasa Uni Soviet, selama beberapa dekade. Kerimov juga berperan utama dalam pengembangan rudal Uni Soviet selama Perang Dunia Kedua, serta tokoh kunci dalam usaha Rusia mendaratkan orang pertama di Bulan.
Kerimov yang bekerja di bawah arahan Kepala Ilmuwan Uni Soviet saat itu, Sergei Korolov sukses meluncurkan satelit pertama, Sputnik 1 pada 1957, menerbangkan manusia pertama di antariksa Yuri Gagarin melalui wahana Vostok 1 pada 1961. Selain itu pada 1967, Kerimov turut berkontribusi dalam misi pemasangan antarpesawat antariksa otomatis pertama, Cosmos 186 dan Cosmos 188.
Kontribusinya lagi yakni berhasil membangun Stasiun Antariksa, Salyut dan Mir dari 1971 sampai 1991. Dengan deretan kontribusinya tersebut, tak heran Kerimov juga dilabeli sebagai 'Bapak Roket Uni Soviet'.
Meski punya banyak peran penting, kontribusinya dalam beberapa program itu tersembunyi dan dirahasiakan hampir sepanjang usia kariernya. Saat itu rezim Uni Soviet menolak mempublikasikan nama Kerimov.
Namanya dirahasiakan, Kerimov malah mengaku bangga menjadi 'jenderal rahasia'. Dia selalu tersembunyi dari hingar-bingar publikasi dan kamera. Hanya suaranya saja yang tersiar ke publik.
Baru pada 1987, saat era Glasnot Uni Soviet, nama dan kontribusi dalam program antariksa Kerimov pertama kali disebut secara publik di koran Pravda.
Riwayat hidup
Kerimov lahir di Baku Azerbaikan pada 17 November 1917, dari keluarga muslim insinyur. Sesudah menyelesaikan pendidikannya di Azerbaijan Industrial Institute pada 1942, Kerimov masuk ke Akademi Artileari Dzerzhinsky Uni Soviet.
Pada akademi ini, dia menekuni dalam pembuatan dan pengembangan sistem roket. Pada musim gugur 1943, ia menerima gelar diploma untuk karya ilmiahnya tentang produksi mortir. Sampai sisa Perang Dunia Kedua, Kerimov bekerja sebagai inspeksi dan dukungan roket peluncur terkenal Katyusha.
Pada 1946, Kerimov bersama kelompok pakar Uni Soviet dikirim ke Jerman untuk mempelajari sisa program rudal V-2 yang diproduksi di Jerman selama perang dunia tersebut. Dengan mendalami sisa rudal itu, selama dua dekade selanjutnya Uni Soviet bisa mengenalkan rudal balistik antarbenua pertama di dunia dan satelit pertama buatan manusia.
Atas prestasinya itu, dia diganjar naik pangkat di Kementerian Pertahanan Uni Soviet, dan menghabiskan sebagian waktunya pada fasilitas peluncuran Kapustin Yar di lokasi terpencil. Pada 1959, Kerimov mencapai pangkat militer kolonel insinyur.
Kariernya terus melesat setelah dia berhasil dalam menerbangkan Gagarin. Kemudian dia dipromosikan ke pangkat mayor jenderal dan menjadi salah satu figur penting dalam Strategic Missile Forces Uni Soviet.
Selama beberapa tahun selanjutnya, Kerimov mengawasi pengenalan berbagai sistem satelit, termasuk satelit pengintaian 'Zenith'. Pada 1964, Kerimov ditunjuk sebagai Panglima Pusat Direktorat Penilaian Antariksa. Namun karena vokal mengusulkan penerbangan antariksa berawak, hubungannya dengan atasan menjadi kendur dan kemudian Kerimov dipindahkan ke Kementerian Pembangunan Mesin Umum yang kala itu belum lama dibuat.
Kemudian pada 1966, atas rekomendasi atasannya, Sergei Korolev, Kerimov diangkat sebagai Ketua Komisi Penerbangan wahana berawak Soyuz. Meski menjabat posisi penting itu bukan berpangkat menteri, Kerimov mampu mempertahankan kepercayaan memegang posisi itu sampai seperempat abad ke depan.
"Saya hampir tak memiliki kehidupan pribadi. Saya biasa bekerja pada Sabtu dan Minggu. Saya tak bsia jatuh sakit dan tak punya hak untuk sakit," ujarnya.
Pada 1974, dukungan Kerimov pada pengembangan lanjutan roket N-1 dan program bulan berawak mengarahkannya pada penurunan pangkat. Meski Kerimov memimpin Komisi Negara untuk misi Soyuz, Kerimov tak diberikan lagi tanggung jawab mengawasi biro desain Karolev, yang merupakan bagian terpenting infrastruktur antariksa Uni Soviet.
Setelah puncak kariernya, Kerimov ikut mengawasi uji coba bersama AS-Uni Soviet dalam proyek Apollo-Soyuz serta Stasiun Antariksa Salyut dan Mir generasi kedua dan ketiga.
Kerimov kemudian pensiun sebagai Deputi Pertama Direktur Pusat Central Science Research Institute of Mechanical Engineering pada 1991. Kerimov kemudian meninggal di Moskow Rusia pada 20 Maret 2003 dalam usia 85 tahun.
Credit VIVA.co.id
Sally Ride, Astronaut Wanita Peluncur Satelit Milik Indonesia
Sally Ride, astronaut perempuan pertama yang menjelajahi antariksa. (Foto: AFP PHOTO / THE NATIONAL ARCHIVES / NASA)
Jakarta, CB --
Tidak banyak orang mengenal sosok Sally Ride,
astronaut perempuan pertama yang menjelajah antariksa pada 1983. Ride
terpilih sebagai astronaut bersama empat rekannya yang tergabung dalam
misi STS-7.
Dalam misi menggunakan pesawat ulang-alik Challenger, Ride menghabiskan waktu selama enam hari di antariksa.
Misi tersebut merupakan upaya peluncuran dua satelit komunikasi milik Indonesia dan Kanada. Indonesia meluncurkan satelit Palapa Ring B1 milik PT Telkom Indonesia. Ride turun tangan mengoperasikan Canadarm, lengan robot untuk memasang satelit di luar angkasa.
Usai merampungkan misi tersebut, Ride kembali dipercaya untuk peluncuran misi Challenger STS-41-G pada 5 Oktober 1984. Misi yang berlangsung selama sembilan hari tersebut bertujuan untuk menyigkirkan es dari bada pesawat agar bisa menyesuaikan antena radar.
Ketertarikannya di bidang Sains mendorong Ride merampungkan studi di bidang ilmu fisika di Stanford University pada tahun 1973. Dua tahun berikutnya ia berhasil mendapatkan gelar master di bidang sains dan gelar doktor dalambidang ilmu fisika pada 1978.
Setelah merampungkan studi di Stanford, Ride mendaftarkan diri untuk bergabung dengan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Dari ribuan pendaftar, ia terpilih sebagai salah satu dari enam astronaut perempuan pertama di NASA.
Karirnya di bidang aeronautika diawali sejak ia mengambil peran sebagai kru darat untuk peluncuran kapsul antariksa. Peran pentingnya bukan hanya saat merampungkan misi di luar angkasa, ia juga sempat dilibatkan dalam penyelidikan kecelakaan Challenger pada tahun 1986 dan Columbia pada 2003.
Peran pentingnya juga ditunjukkan saat ia bergabung dengan komite untuk mementukan tujuan antariksa NASA di masa depan.
Mengutip Space, di tahun 1987 Ride pensiun dari NASA dan bergabung dengan Pusat Keamanan dan Pengawasan Internasional di Stanford University. Karirnya di bidang aeronautika harus berakhir ketika ia divonis mengidap kanker pankreas.
Ride menghembus nafas terakhirnya di usia 61 tahun pada 2012 lalu setelah berjuang melawan sakit selama 17 bulan.
Dalam misi menggunakan pesawat ulang-alik Challenger, Ride menghabiskan waktu selama enam hari di antariksa.
Misi tersebut merupakan upaya peluncuran dua satelit komunikasi milik Indonesia dan Kanada. Indonesia meluncurkan satelit Palapa Ring B1 milik PT Telkom Indonesia. Ride turun tangan mengoperasikan Canadarm, lengan robot untuk memasang satelit di luar angkasa.
Usai merampungkan misi tersebut, Ride kembali dipercaya untuk peluncuran misi Challenger STS-41-G pada 5 Oktober 1984. Misi yang berlangsung selama sembilan hari tersebut bertujuan untuk menyigkirkan es dari bada pesawat agar bisa menyesuaikan antena radar.
Ketertarikannya di bidang Sains mendorong Ride merampungkan studi di bidang ilmu fisika di Stanford University pada tahun 1973. Dua tahun berikutnya ia berhasil mendapatkan gelar master di bidang sains dan gelar doktor dalambidang ilmu fisika pada 1978.
Setelah merampungkan studi di Stanford, Ride mendaftarkan diri untuk bergabung dengan Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA). Dari ribuan pendaftar, ia terpilih sebagai salah satu dari enam astronaut perempuan pertama di NASA.
Karirnya di bidang aeronautika diawali sejak ia mengambil peran sebagai kru darat untuk peluncuran kapsul antariksa. Peran pentingnya bukan hanya saat merampungkan misi di luar angkasa, ia juga sempat dilibatkan dalam penyelidikan kecelakaan Challenger pada tahun 1986 dan Columbia pada 2003.
Peran pentingnya juga ditunjukkan saat ia bergabung dengan komite untuk mementukan tujuan antariksa NASA di masa depan.
Mengutip Space, di tahun 1987 Ride pensiun dari NASA dan bergabung dengan Pusat Keamanan dan Pengawasan Internasional di Stanford University. Karirnya di bidang aeronautika harus berakhir ketika ia divonis mengidap kanker pankreas.
Ride menghembus nafas terakhirnya di usia 61 tahun pada 2012 lalu setelah berjuang melawan sakit selama 17 bulan.
Credit CNN Indonesia
Perusahaan Jepang Ini Buat Satelit Penyapu Sampah Antariksa
Ilustrasi sampah antariksa. (Foto: NASA)
Jakarta, CB --
Antariksa tak sesunyi yang dikira banyak, mengingat
beragam inovasi manusia dalam meneliti antariksa menghasilkan sampah
yang tak indah dilihat.
Selain itu, sampah antariksa juga berbahaya bagi satelit yang masih beroperasi dan wahana antariksa lain yang sedang mengusung misi.
Sadar dengan bahaya yang ditimbulkan, sebuah perusahaan Jepang bernama Astroscale menciptakan satelit untuk mengatasi masalah sampah antariksa itu. Dalam misi ini, mereka akan membuat dua jenis satelit yakni satelit mini untuk menggambarkan peta orbit sampah antariksa dan satelit yang diberi nama End of Life Service (ELSA) untuk 'menyapu' sampah-sampah tersebut.
Untuk mengumpulkan sampah antariksa, ELSA akan dilengkapi dengan magnet. Setelah terkumpul, sampah akan dibawa dan dibuang ke atmosfer Bumi agar terbakar.
Guna mewujudkan ambisi itu, Astroscale merekrut tim spesialis bernama "Space Sweepers" yang bertugas mengembangkan teknologi untuk akan mengangkut sampah yang terkumpul ke atmosfer.
"Dari fase konstruksi hingga peluncuran, ini adalah misi yang amat menantang," ucap Miki Ito, Presiden Astroscale kepada CNN.
Perusahaan yang berbasis di Singapura ini berencana melakukan demonstrasi cara kerja satelit penyapu antariksa mereka pada Oktober 2019.
Namun Astroscale tidak sendirian dalam proyek bersih-bersih luar angkasa. Setidaknya NASA dan ESA telah mempelajari cara mendekati, menangkap, dan membawa sampah antariksa keluar dari orbitnya. Jaring, lengan robot, dan harpun, adalah contoh alat yang diteliti kemungkinannya untuk mengumpulkan sampah antariksa.
Ukuran sampah antariksa beragam, mulai dari yang sebesar truk hingga hanya seukuran koin logam. Akan tetapi, ukuran objek punya dampak yang sama berbahaya bagi wahana antariksa yang masih aktif beroperasi.
Tubrukan dari benda berukuran satu sentimeter saja bisa mengasilkan kekuatan yang setara ledakan granat tangan. Hal itu disebabkan oleh kecepatan objek dalam mengorbit. ESA memperkirakan benda mati di antariksa mengorbit dalam kecepaatan 8 kilometer per detik, atau lebih cepat 10 kali dari sebuah peluru.
Jika sampah antariksa ini tidak dibersihkan, maka bukan tak mungkin satelit yang menunjang kehidupan sehari-hari manusia di Bumi akan kena tabrak.
"Satelit punya peran penting seperti ramalan cuaca, komunikasi, dan GPS," kata astronaut Jepang, Naoko Yamazaki.
Terlebih saat ini belum ada hukum yang mewajibkan pemilik benda antariksa menarik barangnya ketika sudah mati. Maka dari itu Astroscale pun berupaya menjual jasa membersihkan antariksa lewat proyek ini.
"Kalau kita tidak mencoba berkontribusi membersihkan luar angkasa, akan berbahaya bagi hidup kita," pungkas Yamazaki.
Selain itu, sampah antariksa juga berbahaya bagi satelit yang masih beroperasi dan wahana antariksa lain yang sedang mengusung misi.
Sadar dengan bahaya yang ditimbulkan, sebuah perusahaan Jepang bernama Astroscale menciptakan satelit untuk mengatasi masalah sampah antariksa itu. Dalam misi ini, mereka akan membuat dua jenis satelit yakni satelit mini untuk menggambarkan peta orbit sampah antariksa dan satelit yang diberi nama End of Life Service (ELSA) untuk 'menyapu' sampah-sampah tersebut.
Untuk mengumpulkan sampah antariksa, ELSA akan dilengkapi dengan magnet. Setelah terkumpul, sampah akan dibawa dan dibuang ke atmosfer Bumi agar terbakar.
Guna mewujudkan ambisi itu, Astroscale merekrut tim spesialis bernama "Space Sweepers" yang bertugas mengembangkan teknologi untuk akan mengangkut sampah yang terkumpul ke atmosfer.
"Dari fase konstruksi hingga peluncuran, ini adalah misi yang amat menantang," ucap Miki Ito, Presiden Astroscale kepada CNN.
Perusahaan yang berbasis di Singapura ini berencana melakukan demonstrasi cara kerja satelit penyapu antariksa mereka pada Oktober 2019.
Namun Astroscale tidak sendirian dalam proyek bersih-bersih luar angkasa. Setidaknya NASA dan ESA telah mempelajari cara mendekati, menangkap, dan membawa sampah antariksa keluar dari orbitnya. Jaring, lengan robot, dan harpun, adalah contoh alat yang diteliti kemungkinannya untuk mengumpulkan sampah antariksa.
|
Ukuran sampah antariksa beragam, mulai dari yang sebesar truk hingga hanya seukuran koin logam. Akan tetapi, ukuran objek punya dampak yang sama berbahaya bagi wahana antariksa yang masih aktif beroperasi.
Tubrukan dari benda berukuran satu sentimeter saja bisa mengasilkan kekuatan yang setara ledakan granat tangan. Hal itu disebabkan oleh kecepatan objek dalam mengorbit. ESA memperkirakan benda mati di antariksa mengorbit dalam kecepaatan 8 kilometer per detik, atau lebih cepat 10 kali dari sebuah peluru.
Jika sampah antariksa ini tidak dibersihkan, maka bukan tak mungkin satelit yang menunjang kehidupan sehari-hari manusia di Bumi akan kena tabrak.
"Satelit punya peran penting seperti ramalan cuaca, komunikasi, dan GPS," kata astronaut Jepang, Naoko Yamazaki.
Terlebih saat ini belum ada hukum yang mewajibkan pemilik benda antariksa menarik barangnya ketika sudah mati. Maka dari itu Astroscale pun berupaya menjual jasa membersihkan antariksa lewat proyek ini.
"Kalau kita tidak mencoba berkontribusi membersihkan luar angkasa, akan berbahaya bagi hidup kita," pungkas Yamazaki.
Credit cnnindonesia.com
Sri Mulyani ke Pengemplang Pajak: ke Ujung Dunia Saya Kejar
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan mengejar kemanapun bagi Wajib Pajak yang tetap membangkang terkait dengan kepatuhan perpajakan. Bahkan lari ke negara manapun di dunia ini.
Guna menggenjot penerimaan pajak serta menegakan rasa keadilan, pemerintah melalui Ditjen Pajak akan mengejar wajib pajak yang selama ini terbukti menyimpan harta kekayaannya di luar negeri sebagai upaya penghindaran pajak.
Dari hasil program tax amnesty beberapa waktu yang lalu, pemerintah mencatat ada sekitar Rp 4.000 triliun lebih harta serta aset orang Indonesia yang telah dilaporkan atau setara dengan 38% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Dengan begitu, kata Sri Mulyani, hanya 60% wajib pajak yang sudah membayarkan kewajiban pajaknya. Pemerintah saat ini tengah berjuang meningkatkan tax rasio dari yang sekitar 10% menjadi 13% di 2018. Angka ini masih kalah dibandingkan dengan Malaysia yang sudah 15% dan Thailand yang sudah 16%.
"Indonesia ingin sama dengan negera lain 15% berarti saya harus genjot pajak itu, siapa yang saya kejar, yang informasinya saya punya, siapa mereka yang 38% itu. Jadi kalau kita enggak bisa cari yang di luar, ibaratnya DJP berburu di kebun binatang. Itu sangat tidak adil. Apakah ada asas keadilan, tentu tidak adil. Sementara ada wajib pajak baik orang pribadi atau badan yang sangat avoid," kata Sri Mulyani di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (21/6/2017).
Untuk mengakses data 38% wajib pajak Indonesia yang terbukti nyaman menempatkan harta kekayaan di luar negeri, pemerintah ikut serta dalam program Automatic Exchange of Information (AEoI) yang diikuti lebih dari 100 negara di seluruh penjuru dunia.
Saat ini, Sri Mulyani tengah mensosialisaikan terkait dengan peraturan yang disiapkan pemerintah untuk mengikuti AEoI, yaitu, Perppu Nomor 1 Tahun 2017 dan PMK Nomor 70 Tahun 2017 terkait program keterbukaan akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan di hadapan seluruh pelaku usaha di sektor jasa keuangan.
Sri Mulyani memastikan, pemerintah akan menjamin kerahasiaan data para wajib pajak yang nantinya sebagai data basis Ditjen Pajak dalam implementasi AEoI. Data tersebut juga berasal dari para wajib pajak yang memiliki rekening Rp 1 miliar ke atas atau sesuai dengan PMK Nomor 70/2017.
Bahkan, jika ada penyalahgunaan kewenangan yang dilakukan petugas pajak, Sri Mulyani meminta kepada wajib pajak untuk melaporkan.
"Ada banyak pertanyaan, kalau ikut ini nanti nasabah saya lari ke Singapura, saya kejar ke Singapura, kalau akan pindah ke bank lain, bank lain juga akan melakukannya sama, dia pindah jauh ke AS oh lebih-lebih lagi, ke Inggris juga saya kejar, ke ujung dunia akan saya kejar, saya berjanji itu kepada republik ini, dan saya sendiri saya akan kejar kemanapun anda pergi," tutup dia.
Credit finance.detik.com
Sri Mulyani: Lebih dari Rp 1.000 T Harta Orang RI di Luar Negeri
Foto: Maikel Jefriando
Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati terus mensosialisasikan kepada seluruh kalangan masyarakat terkait dengan Perppu Nomor 1 Tahun 2017 tentang keterbukaan akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan, serta aturan pelaksananya PMK Nomor 70 Tahun 2017.
Selain sebagai syarat ikut serta Indonesia pada kerja sama internasional yang mengimplementasikan Automatic Exchange of Informatio (AEoI). Sri Mulyani juga ingin menyelamatkan harta Warga Negara Indonesia (WNI) yang selama ini terparkir di luar negeri.
"Tax amnesty menggambarkan lebih dari Rp 1.000 triliun dari harta kita di luar negeri, 60% ada di Singapura, kedua Hong Kong, Australia, Macau," kata Sri Mulyani di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (21/6/2017).
Hasil dari program tax amnesty yang dimulai sejak Juli 2016 hingga Maret 2017 ini, setidaknya hampir 1 juta wajib pajak yang ikut. Sedangkan jumlah wajib pajak yang terdaftar sebanyak 32 juta dan yang menyerahkan SPT sebanyak 12 juta.
Cara untuk menyelamatkan harta WNI yang selama ini terhindar dari perpajakan, yaitu dengan ikut serta dalam program Automatic Exchange of Information (AEoI) yang diikuti lebih dari 100 negara di dunia.
Pada program keterbukaan akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan adalah dengan menukarkan data antar otoritas pajak di masing-masing negara yang ikut. Sehingga, data harta WNI yang selama ini belum terkena pajak bisa diakses dan ditindaklanjuti oleh pemerintah Indonesia melalui Ditjen Pajak.
Untuk menerapkan hal tersebut, Indonesia harus menyelesaikan beberapa aturan yang sudah disepakati seluruh negara yang ikut, seperti adanya UU dan juga aturan pelaksananya. Indonesia saat ini telah menerbitkan Perppu Nomor 1/2017 tentang keterbukaan akses informasi perpajakan untuk kepentingan perpajakan, serta PMK Nomor 70/2017 sebagai aturan pelaksananya.
Untuk bisa menerapkan di September 2018, maka Indonesia harus menyelesaikan aturan tersebut pada Juli 2017. Serta menyelesaikan beberapa persyaratan lainnya, seperti sistem IT dari segi keamanan, lalu proses bisnis serta mampu menjaga kerahasiaan data dari wajib pajak.
"Kami melakukan ini bukan karena tidak cinta anda, kami ingin melakukan tekanan-tekanan, justru karena kami ingin mengurus republik ini," tukas dia.
Credit finance.detik.com
Sri Mulyani Bakal Turun Tangan Lacak Data Nasabah RI di Singapura
Foto: Tim Infografis: Fuad Hasim
Jakarta - Direktorat Jenderal Pajak (Ditjen Pajak) Kementerian Keuangan telah mengagendakan kerja sama dengan Singapura terkait dengan Automatic Exchange of Information (AEoI) alias pertukaran data nasabah keuangan untuk kepentingan perpajakan.
Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan, dirinya sendiri yang akan menjadi delegasi dalam kesepakatan kerja sama antara Indonesia dengan Singapura. Artinya, Sri Mulyani akan urun tangan langsung melacak data nasabah RI di Singapura.
"Saya insya Allah (jadi delgasi pertukaran data nasabah)," kata dia di Kantor Ditjen Pajak, Jakarta, Rabu (21/6/2017).
Mengenai eksekusinya, Sri Mulyani mengaku akan menyelesaikan beberapa persyaratan terlebih dahulu. Diperkirakan usai Lebaran tahun ini baru bisa direalisasikan.
"Pokoknya kita selesaikan semua ini dulu. Sesudah lebaran kita rencanakan kembali," kata dia.
Pada kesempatan yang sama, Dirjen Pajak Ken Dwijugiasteadi mengatakan, tidak ada negosiasi ulang mengenai kerja sama antara Indonesia dengan Singapura terkait dengan AEoI.
Sebab, kerja sama ini merupakan bagian dari kesepakatan lebih dari 100 negara yang ingin menerapkan keterbukaan akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan.
"Egggak usah nego, Singapura langsung saja, mau. Seluruh dunia. Kan ibu menteri bilang ini bukan untuk kepentingan Indonesia saja, tapi seluruh dunia.
Pokoknya Singapura minta kalau Hong Kong sudah. Kan Hong Kong sudah saya lakukan," kata dia.
Sebelum Singapura, Ken mengakui bahwa Ditjen Pajak akan melakukan kerja sama dengan Swiss terkait dengan penukaran data keuangan untuk kepentingan perpajakan. Namun, rencana tersebut diundur lantaran persyaratan dari Swiss belum siap.
"Swiss harusnya besok tapi karena ada persyaratan dari pemerintah Swiss yang belum siap, dia minta delay setelah lebaran. Yang penting, yang jelas Singapura, Swiss juga setelah lebaran," tutup dia.
Diketahui, Ditjen Pajak telah memiliki kewenangan mengakses data harta Warga Negara Indonesia (WNI), yang menjadi nasabah perbankan di Hong Kong. Kerja sama tersebut telah dilakukan beberapa waktu yang lalu.
Setelah Hong Kong, Ditjen Pajak juga akan melakukan kerja sama yang serupa dengan dengan 9 negara lainnya dari 100 negara yang berkomitmen pada program AEoI.
Direktur Penyuluhan, Pelayanan dan Humas Ditjen Pajak, Hestu Yoga Saksama mengatakan, 9 negara tersebut Singapura, Panama, Uni Emirate Arab, Brunei, Makao, Dominica, Vanuatu, Trinidad & Tobago, dan Bahama.
Hestu menyebutkan, dari 100 lebih negara yang berkomitmen implementasikan keterbukaan akses informasi keuangan untuk kepentingan perpajakan, hanya 10 yang sepakat untuk menindaklanjutinya dengan skema BCAA. Sedangkan 90 negara yang lainnya dengan skema Multilateral Competent Authority Agreement (MCAA).
Credit finance.detik.com
Tangkal Ancaman Korut, Jepang Siagakan Sistem Rudal
Jepang mulai menempatkan sistem
rudalnya dalam posisi siap menembak, menunjukkan kesiapan negara
tersebut membendung ancaman rudal Korea Utara. (Reuters/Issei Kato)
Jakarta, CB --
Pelontar rudal PAC-3 Patriot beserta radar dan
antenanya diarahkan pada posisi siaga menembak, sementara para tentara
melakukan latihan di pangkalan militer Asaka, menunjukkan kesiapan
Jepang membendung ancaman rudal Korea Utara.
"Mempublikasikan latihan pertahanan ini adalah cara untuk meyakinkan warga terkait keselamatan mereka dan diharapkan membawa ketenangan pikiran," ujar mayor angkatan pertahanan udara Jepang, Akinori Hanada, Rabu (21/6).
Pemasangan sistem rudal PAC-3 Patriot ini merupakan langkah terbaru Jepang untuk mengantisipasi hulu ledak rudal Korut yang sudah diarahkan ke negaranya.
Dengan jarak tempuh sekitar 15 kilometer, sistem rudal ini diperkirakan mampu melindungi kota-kota besar dan instalasi vital pemerintah.
Tokyo mengembangkan program senilai US$1 miliar ini untuk memperluas jangkauan dan akurasi sistem penangkal rudal ini. Proyek tersebut diperkirakan akan rampung pada 2020.
Sementara itu, dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah perfektur di Jepang juga telah melakukan latihan evakuasi jika ada serangan rudal.
Diberitakan Reuters, pemerintah juga akan mulai memasang iklan informasi publik berdurasi 30 detik mengenai langkah-langkah yang harus diambil warga jika serangan rudal Korut terjadi.
Rangkaian upaya ini dilakukan Jepang setelah Korut terus melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan mengembangkan ambisi rudal dan program nuklirnya.
Pyongyang juga terus melontarkan ancaman untuk menghancurkan Amerika Serikat dan para sekutunya, termasuk Jepang dan Korea Selatan.
Sejak awal tahun, negara paling terisolasi ini pun terus menjadi sorotan lantaran berulang kali melakukan uji coba rudal. Beberapa rudal itu jatuh di dekat perairan Jepang.
Menteri Pertahanan AS, James Mattis, mengatakan bahwa ambisi nuklir Korut ini menjadi ancaman "paling mendesak" bagi keamanan nasional negaranya.
Sementara itu, Korsel mulai mengoperasikan sistem pertahanan anti-rudal AS yang kontroversial (THAAD) di salah satu pangkalan militernya.
"Mempublikasikan latihan pertahanan ini adalah cara untuk meyakinkan warga terkait keselamatan mereka dan diharapkan membawa ketenangan pikiran," ujar mayor angkatan pertahanan udara Jepang, Akinori Hanada, Rabu (21/6).
Pemasangan sistem rudal PAC-3 Patriot ini merupakan langkah terbaru Jepang untuk mengantisipasi hulu ledak rudal Korut yang sudah diarahkan ke negaranya.
Dengan jarak tempuh sekitar 15 kilometer, sistem rudal ini diperkirakan mampu melindungi kota-kota besar dan instalasi vital pemerintah.
Tokyo mengembangkan program senilai US$1 miliar ini untuk memperluas jangkauan dan akurasi sistem penangkal rudal ini. Proyek tersebut diperkirakan akan rampung pada 2020.
Sementara itu, dalam beberapa minggu terakhir, sejumlah perfektur di Jepang juga telah melakukan latihan evakuasi jika ada serangan rudal.
Diberitakan Reuters, pemerintah juga akan mulai memasang iklan informasi publik berdurasi 30 detik mengenai langkah-langkah yang harus diambil warga jika serangan rudal Korut terjadi.
Rangkaian upaya ini dilakukan Jepang setelah Korut terus melanggar resolusi Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dengan mengembangkan ambisi rudal dan program nuklirnya.
Pyongyang juga terus melontarkan ancaman untuk menghancurkan Amerika Serikat dan para sekutunya, termasuk Jepang dan Korea Selatan.
Sejak awal tahun, negara paling terisolasi ini pun terus menjadi sorotan lantaran berulang kali melakukan uji coba rudal. Beberapa rudal itu jatuh di dekat perairan Jepang.
Menteri Pertahanan AS, James Mattis, mengatakan bahwa ambisi nuklir Korut ini menjadi ancaman "paling mendesak" bagi keamanan nasional negaranya.
Sementara itu, Korsel mulai mengoperasikan sistem pertahanan anti-rudal AS yang kontroversial (THAAD) di salah satu pangkalan militernya.
Credit CNN Indonesia
Ryamizard Sebut Duterte Perbolehkan Operasi Darat di Filipina
Menhan Ryamizard Ryacudu menyebut
Presiden Rodrigo Duterte mengizinkan patroli darat di Filipina. (CNN
Indonesia/Hesti Rika Pratiwi)
Jakarta, CB --
Menteri Pertahanan Indonesia Ryamizard Ryacudu
mengklaim Presiden Filipina Rodrigo Duterte mengizinkan patroli darat di
negaranya untuk mengantisipasi penyebaran kelompok ISIS di Asia
Tenggara.
Patroli laut yang dilakukan Filipina, Malaysia dan Indonesia dengan tujuan yang sama telah dimulai dua hari yang lalu.
Namun kendala masih muncul lantaran patroli udara dan patroli darat yang sebelumnya dicanangkan Kemenhan RI masih belum menemui titik terang.
Ryamizard menjelaskan patroli darat itu membutuhkan payung hukum untuk direalisasikan. Hanya saja, dia mengklaim bahwa Duterte telah memberikan lampu hijau.
"Kami sedang pikirkan karena payung hukumnya belum ada walau Presiden Filipina telah mengiyakan," kata Ryamizard saat ditemui di gedung Kemhan, Jakarta, Rabu (21/6).
Menurutnya, saat dia bertemu dengan Duterte dan Menteri Pertahanan Filipina, keduanya mempersilakan dan mendukung penuh jika ada patroli militer di darat yang dilakukan tiga negara.
Patroli tersebut tidak serta-merta bisa langsung dieksekusi karena dukungan baru dilontarkan oleh presiden. Sedangkan dukungan dari kongres setempat belum didapatkan.
Jikalau pada akhirnya dukungan tak didapat, Ryamizard melontarkan ide agar latihan bersama digelar di tiga negara itu karena ada payung hukum yang melindungi itu.
"Ada satu payung hukum di negara manapun bisa latihan bersama, paling tidak kita latihan di Kalimantan, di Serawak, dan kemudian latihan di rangkaian kepulauan di Filipina Selatan," ujarnya.
Patroli laut yang dilakukan Filipina, Malaysia dan Indonesia dengan tujuan yang sama telah dimulai dua hari yang lalu.
Namun kendala masih muncul lantaran patroli udara dan patroli darat yang sebelumnya dicanangkan Kemenhan RI masih belum menemui titik terang.
|
Ryamizard menjelaskan patroli darat itu membutuhkan payung hukum untuk direalisasikan. Hanya saja, dia mengklaim bahwa Duterte telah memberikan lampu hijau.
"Kami sedang pikirkan karena payung hukumnya belum ada walau Presiden Filipina telah mengiyakan," kata Ryamizard saat ditemui di gedung Kemhan, Jakarta, Rabu (21/6).
Menurutnya, saat dia bertemu dengan Duterte dan Menteri Pertahanan Filipina, keduanya mempersilakan dan mendukung penuh jika ada patroli militer di darat yang dilakukan tiga negara.
Patroli tersebut tidak serta-merta bisa langsung dieksekusi karena dukungan baru dilontarkan oleh presiden. Sedangkan dukungan dari kongres setempat belum didapatkan.
|
Jikalau pada akhirnya dukungan tak didapat, Ryamizard melontarkan ide agar latihan bersama digelar di tiga negara itu karena ada payung hukum yang melindungi itu.
"Ada satu payung hukum di negara manapun bisa latihan bersama, paling tidak kita latihan di Kalimantan, di Serawak, dan kemudian latihan di rangkaian kepulauan di Filipina Selatan," ujarnya.
Menurutnya, patroli itu diperlukan agar Indonesia dan Malaysia bisa membantu Filipina mencegah perluasan ISIS ke arah selatan.
Kapal perang Indonesia, Filipina, dan Malaysia mulai bermanuver di sekitar perairan Sulawesi dan Sulu, Filipina selatan, pada awal pekan ini.
Patroli ini dianggap mendesak setelah bentrokan antara militer Filipina dan kelompok Maute di Marawi pecah pada 23 Mei lalu, menewaskan setidaknya 350 orang, termasuk 257 militan, 62 tentara, dan 26 warga sipil.
Militan yang berafiliasi dengan ISIS ini bahkan sempat mengibarkan bendera hitam khas kelompok itu yang menyalahgunakan kalimat 'la ilaha ilallah' atau 'tiada Tuhan selain Allah' di hampir seluruh penjuru kota.
Kapal perang Indonesia, Filipina, dan Malaysia mulai bermanuver di sekitar perairan Sulawesi dan Sulu, Filipina selatan, pada awal pekan ini.
|
Patroli ini dianggap mendesak setelah bentrokan antara militer Filipina dan kelompok Maute di Marawi pecah pada 23 Mei lalu, menewaskan setidaknya 350 orang, termasuk 257 militan, 62 tentara, dan 26 warga sipil.
Militan yang berafiliasi dengan ISIS ini bahkan sempat mengibarkan bendera hitam khas kelompok itu yang menyalahgunakan kalimat 'la ilaha ilallah' atau 'tiada Tuhan selain Allah' di hampir seluruh penjuru kota.
Credit CNN Indonesia
RI, Malaysia, Filipina Mulai Patroli Bersama Lawan Terorisme
Indonesia bersama Malaysia dan
Filipina memulai patroli maritim bersama di perairan Sulawesi dan Sulu
guna menanggulangi ancaman terorisme di kawasan. (Foto: ANTARA
FOTO/Zabur Karuru)
Jakarta, CB --
Kapal perang Indonesia, Filipina, dan Malaysia mulai
bermanuver di sekitar perairan Sulawesi dan Sulu, Filipina selatan,
pada awal pekan ini sebagai bagian dari patroli terkoordinasi antara
ketiga negara, seiring dengan meningkatnya ancaman teroris ISIS di
kawasan tersebut.
Patroli ini dianggap mendesak setelah bentrokan antara militer Filipina dan kelompok Maute di Marawi pecah pada 23 Mei lalu, menewaskan setidaknya 350 orang, termasuk 257 militan, 62 tentara, dan 26 warga sipil.
Militan yang berafiliasi dengan ISIS ini bahkan sempat mengibarkan bendera hitam bertuliskan 'la ilaha ilallah' atau 'tiada Tuhan selain Allah' khas kelompok itu di hampir seluruh penjuru kota.
“Kita perlu waspada karena masih terdapat 500 sampai 600 teroris di sana [Marawi], 257 diantaranya telah tewas dibunuh. Sisanya, berdasarkan informasi yang kami dapat, mereka berbaur dengan pengungsi yang berusaha keluar dari tempat itu,” ucap Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang hadir dalam peluncuran patroli itu, Senin (19/6), di Pulau Tarakan, Kalimantan Utara.
Menurut kepala pangkalan udara militer Indonesia di Tarakan, Kolonel Didik Krisyanto, Indonesia mengerahkan tiga pesawat Sukhoi dalam operasi gabungan ini guna membantu pengamanan jika para militan berupaya melarikan diri ke Indonesia.
Selain itu, pusat komando maritim juga akan didirikan di masing-masing wilayah ketiga negara, seperti di Tawau bagian Sabah Malaysia, Kalimantan, dan Bongao di Filipina.
“Kami menggambarkan pusat komando maritim ini sebagai segitiga, di mana wilayah di dalam segitiga itu akan dipantau,” tutur Gatot.
Di saat yang bersamaan, Indonesia juga meresmikan pangkalan militer angkatan laut di Tarakan. Angkatan Laut RI meminta warga setempat melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan terkait militan dan teroris di wilayah itu.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein, mengatakan ketiga negara ini akan semakin meningkatkan pertukaran informasi mengenai bentrokan di Marawi. Sebab, menurutnya, pertempuran di kota mayoritas Muslim itu bisa terjadi pula di tempat lain.
Beberapa pengamat juga menganggap, jika bentrokan ini terus berlanjut, Marawi dikhawatirkan akan menjadi basis baru bagi ISIS di kawasan dan menjadi daya tarik bagi militan di negara tetangga untuk ikut bergabung di sana.
Kekhawatiran kian menjadi karena tak sedikit kelompok militan di kawasan mulai menyatakan dukungan terhadap kelompok teroris binaan Abu Bakr al-Baghdadi tersebut.
“Negara tetangga tidak mengizinkan ISIS menginjakkan kaki, bahkan hanya satu inci pun, di wilayah kita,” tutur Hussein seperti dikutip Reuters, Selasa
Patroli ini dianggap mendesak setelah bentrokan antara militer Filipina dan kelompok Maute di Marawi pecah pada 23 Mei lalu, menewaskan setidaknya 350 orang, termasuk 257 militan, 62 tentara, dan 26 warga sipil.
Militan yang berafiliasi dengan ISIS ini bahkan sempat mengibarkan bendera hitam bertuliskan 'la ilaha ilallah' atau 'tiada Tuhan selain Allah' khas kelompok itu di hampir seluruh penjuru kota.
“Kita perlu waspada karena masih terdapat 500 sampai 600 teroris di sana [Marawi], 257 diantaranya telah tewas dibunuh. Sisanya, berdasarkan informasi yang kami dapat, mereka berbaur dengan pengungsi yang berusaha keluar dari tempat itu,” ucap Panglima TNI Gatot Nurmantyo yang hadir dalam peluncuran patroli itu, Senin (19/6), di Pulau Tarakan, Kalimantan Utara.
Menurut kepala pangkalan udara militer Indonesia di Tarakan, Kolonel Didik Krisyanto, Indonesia mengerahkan tiga pesawat Sukhoi dalam operasi gabungan ini guna membantu pengamanan jika para militan berupaya melarikan diri ke Indonesia.
Selain itu, pusat komando maritim juga akan didirikan di masing-masing wilayah ketiga negara, seperti di Tawau bagian Sabah Malaysia, Kalimantan, dan Bongao di Filipina.
“Kami menggambarkan pusat komando maritim ini sebagai segitiga, di mana wilayah di dalam segitiga itu akan dipantau,” tutur Gatot.
Di saat yang bersamaan, Indonesia juga meresmikan pangkalan militer angkatan laut di Tarakan. Angkatan Laut RI meminta warga setempat melaporkan setiap aktivitas yang mencurigakan terkait militan dan teroris di wilayah itu.
Sementara itu, Menteri Pertahanan Malaysia, Hishammuddin Hussein, mengatakan ketiga negara ini akan semakin meningkatkan pertukaran informasi mengenai bentrokan di Marawi. Sebab, menurutnya, pertempuran di kota mayoritas Muslim itu bisa terjadi pula di tempat lain.
Beberapa pengamat juga menganggap, jika bentrokan ini terus berlanjut, Marawi dikhawatirkan akan menjadi basis baru bagi ISIS di kawasan dan menjadi daya tarik bagi militan di negara tetangga untuk ikut bergabung di sana.
Kekhawatiran kian menjadi karena tak sedikit kelompok militan di kawasan mulai menyatakan dukungan terhadap kelompok teroris binaan Abu Bakr al-Baghdadi tersebut.
“Negara tetangga tidak mengizinkan ISIS menginjakkan kaki, bahkan hanya satu inci pun, di wilayah kita,” tutur Hussein seperti dikutip Reuters, Selasa
Credit CNN Indonesia
Hancurkan Marawi Demi Berangus ISIS, Duterte Minta Maaf
Presiden Filipina meminta maaf kepada
warga karena menghancurkan Marawi dan menjadikan kota itu sebagai tempat
perang antara militer-pemberontak. (Foto: REUTERS/Erik De Castro)
Jakarta, CB --
Presiden Rodrigo Duterte meminta maaf karena telah
meluluhlantakkan Kota Marawi, selatan Filipina, dengan gempuran
militernya guna memberangus kelompok militan yang berafiliasi dengan
ISIS di wilayah itu.
“Saya sangat, sangat, sangat menyesal bahwa hal ini terjadi pada kita semua. Semoga kalian semua bisa memaafkan para tentara dan pemerintah, bahkan memaafkan saya,” ucap Duterte dalam sebuah pidato di pusat evakuasi dekat Marawi, Selasa (20/6).
Lima minggu beranjak, militer FIlipina masih berjuang menghancurkan militan Maute di Marawi. Hingga kini bentrokan di kota bermayoritaskan umat Muslim itu telah merenggut lebih dari 300 nyawa, termasuk 257 militan, 62 tentara, dan 26 warga sipil.
Dalam kesempatan itu Duterte bersumpah gempuran militer yang dibantu serangan udara dari tentara Amerika Serikat ini tak akan berhenti hingga Marawi bersih dari militan.
Dia menuturkan, jika angkatan daratnya tak dibantu dengan serangan udara, pertempuran di Marawi akan semakin berlarut.
“Militer kami mengatakan jika tidak menggunakan bom, kita akan terseret lebih dalam lagi. Kita akan kalah. Jika kita tidak menggunakan [serangan udara], tentara kita semuanya akan terbunuh,” kata Duterte, seperti dikutip AFP.
Bentrokan di Marawi berawal dari operasi militer Filipina yang hendak menangkap Isnilon Hapilon, pemimpin Abu Sayyaf, di wilayah itu sekitar 23 Mei lalu.
Militer tak menyangka akan mendapat perlawanan sengit dari kelompok militan Maute yang juga berafiliasi dengan ISIS sama seperti Abu Sayyaf.
Sejak itu, Duterte memberlakukan darurat militer di Pulau Mindanao, yang memiliki jumlah populasi sekitar 20 juta orang.
Militer telah mengerahkan pesawat dan helikopter penyerang untuk membombardir daerah militan di Marawi dengan memanfaatkan aset intelijen AS. Padahal, menurut pekerja kemanusiaan dan warga lokal, ratusan warga sipil dilaporkan masih terjebak di kota pusat konflik itu.
Meski bom telah dijatuhkan di daerah Marawi, militer mengatakan, para anggota militan dilaporkan masih bersembunyi di kota itu, berlindung di ruang bawah tanah yang kebal bom dan melakukan pergerakan melalui terowongan.
Sejumlah pengamat menuturkan perjuangan militer di Marawi mengalami kebuntuan dan jika berkepanjangan, kota tersebut dikhawatirkan akan menjadi basis baru ISIS di Asia Tenggara.
Walaupun begitu, juru bicara militer Filipina, Restituto Padilla, mengatakan pihaknya terus menggencarkan gempuran terhadap Maute dengan target dapat mengontrol kembali seluruh wilayah Marawi sebelum perayaan idul Fitri pada akhir pekan ini.
“Saya sangat, sangat, sangat menyesal bahwa hal ini terjadi pada kita semua. Semoga kalian semua bisa memaafkan para tentara dan pemerintah, bahkan memaafkan saya,” ucap Duterte dalam sebuah pidato di pusat evakuasi dekat Marawi, Selasa (20/6).
Lima minggu beranjak, militer FIlipina masih berjuang menghancurkan militan Maute di Marawi. Hingga kini bentrokan di kota bermayoritaskan umat Muslim itu telah merenggut lebih dari 300 nyawa, termasuk 257 militan, 62 tentara, dan 26 warga sipil.
Dalam kesempatan itu Duterte bersumpah gempuran militer yang dibantu serangan udara dari tentara Amerika Serikat ini tak akan berhenti hingga Marawi bersih dari militan.
Dia menuturkan, jika angkatan daratnya tak dibantu dengan serangan udara, pertempuran di Marawi akan semakin berlarut.
“Militer kami mengatakan jika tidak menggunakan bom, kita akan terseret lebih dalam lagi. Kita akan kalah. Jika kita tidak menggunakan [serangan udara], tentara kita semuanya akan terbunuh,” kata Duterte, seperti dikutip AFP.
Bentrokan di Marawi berawal dari operasi militer Filipina yang hendak menangkap Isnilon Hapilon, pemimpin Abu Sayyaf, di wilayah itu sekitar 23 Mei lalu.
Militer tak menyangka akan mendapat perlawanan sengit dari kelompok militan Maute yang juga berafiliasi dengan ISIS sama seperti Abu Sayyaf.
Sejak itu, Duterte memberlakukan darurat militer di Pulau Mindanao, yang memiliki jumlah populasi sekitar 20 juta orang.
Militer telah mengerahkan pesawat dan helikopter penyerang untuk membombardir daerah militan di Marawi dengan memanfaatkan aset intelijen AS. Padahal, menurut pekerja kemanusiaan dan warga lokal, ratusan warga sipil dilaporkan masih terjebak di kota pusat konflik itu.
Meski bom telah dijatuhkan di daerah Marawi, militer mengatakan, para anggota militan dilaporkan masih bersembunyi di kota itu, berlindung di ruang bawah tanah yang kebal bom dan melakukan pergerakan melalui terowongan.
Sejumlah pengamat menuturkan perjuangan militer di Marawi mengalami kebuntuan dan jika berkepanjangan, kota tersebut dikhawatirkan akan menjadi basis baru ISIS di Asia Tenggara.
Walaupun begitu, juru bicara militer Filipina, Restituto Padilla, mengatakan pihaknya terus menggencarkan gempuran terhadap Maute dengan target dapat mengontrol kembali seluruh wilayah Marawi sebelum perayaan idul Fitri pada akhir pekan ini.
Credit CNN Indonesia
Filipina Pukul Mundur Militan dari Sekolah di Cotabato
Ilustrasi. (Reuters/Romeo Ranoco)
Jakarta, CB --
Setelah baku tembak sengit, militer Filipina
berhasil memukul mundur kelompok militan BIFF yang menduduki sebuah
sekolah di Kota Pigcawayan, Cotabato, pada Rabu (21/6).
"Mereka sudah disingkirkan. Mereka tidak lagi di sana. Wilayah sekolah sudah aman kembali. Tentara sedang melakukan operasi pencarian," ujar juru bicara militer Filipina, Restituto Padilla.
Padilla kemudian mengatakan, kini militer sedang memburu para militan yang diduga membawa lima warga sipil dari desa tersebut.
Namun, Padilla membantah berita yang mengatakan bahwa kelompok militan itu menyandera sejumlah murid dari sekolah tersebut.
"Mereka sudah disingkirkan. Mereka tidak lagi di sana. Wilayah sekolah sudah aman kembali. Tentara sedang melakukan operasi pencarian," ujar juru bicara militer Filipina, Restituto Padilla.
Padilla kemudian mengatakan, kini militer sedang memburu para militan yang diduga membawa lima warga sipil dari desa tersebut.
Namun, Padilla membantah berita yang mengatakan bahwa kelompok militan itu menyandera sejumlah murid dari sekolah tersebut.
Sementara itu, juru bicara BIFF, Abu Misri Mama, mengatakan bahwa kelompok militan itu hanya menyelamatkan warga sipil dari baku tembak, bukan bermaksud untuk menculik.
Ketika ditanya Reuters mengenai kepastian BIFF memulangkan para warga sipil tersebut, ia menjawab, "Ya. Kami bukan penculik."
Lebih jauh, Padilla memastikan bahwa insiden ini tak ada kaitannya dengan yang terjadi di Marawi, di mana militer Filipina menggempur kelompok militan Maute selama tiga pekan belakangan.
"Serangan ini dilancarkan oleh satu kelompok yang sudah sering melakukan kekerasan," tutur Padilla, sebagaimana dikutip Reuters.
Credit CNN Indonesia
AS Mulai Pertanyakan Alasan Teluk Isolasi Qatar
WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) dilaporkan mulai mempertanyakan alasan sebenarnya negara Teluk mengisolasi Qatar. Pertanyaan ini mulai muncul karena sampai saat ini negara Teluk belum merilis rincian klaim yang mereka buat terhadap Qatar.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert mengatakan, semakin banyak waktu berlalu, pertanyaan akan semakin banyak diajukan tentang tindakan anti-Qatar yang diberlakukan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan sekutu mereka.
"Pada titik ini, kita ditinggalkan dengan satu pertanyaan sederhana: Apakah tindakan benar-benar mengenai kekhawatiran mereka mengenai dukungan dugaan Qatar atas terorisme atau apakah mereka memiliki keluhan yang panjang antara negara-negara GCC," ucap Nauret, seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu (21/6).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash menyatakan, UEA dan sejumlah negara Teluk lainnya saat ini sedang membuat apa yang ia sebut sebagai daftar keluhan kepada Qatar. Daftar ini akan menjadi dasar tuntutan kepada Qatar jika ingin hubungan antara Doha dan negara Teluk membaik.
Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir. Dia menuturkan, pihaknya masih menyusun daftar keluhan kepada Qatar dan syarat-syarat yang akan diajukan untuk memperbaiki hubungan kepada Qatar.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri AS, Heather Nauert mengatakan, semakin banyak waktu berlalu, pertanyaan akan semakin banyak diajukan tentang tindakan anti-Qatar yang diberlakukan oleh Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA) dan sekutu mereka.
"Pada titik ini, kita ditinggalkan dengan satu pertanyaan sederhana: Apakah tindakan benar-benar mengenai kekhawatiran mereka mengenai dukungan dugaan Qatar atas terorisme atau apakah mereka memiliki keluhan yang panjang antara negara-negara GCC," ucap Nauret, seperti dilansir Al Jazeera pada Rabu (21/6).
Sebelumnya, Menteri Luar Negeri UEA, Anwar Gargash menyatakan, UEA dan sejumlah negara Teluk lainnya saat ini sedang membuat apa yang ia sebut sebagai daftar keluhan kepada Qatar. Daftar ini akan menjadi dasar tuntutan kepada Qatar jika ingin hubungan antara Doha dan negara Teluk membaik.
Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir. Dia menuturkan, pihaknya masih menyusun daftar keluhan kepada Qatar dan syarat-syarat yang akan diajukan untuk memperbaiki hubungan kepada Qatar.
Credit sindonews.com
Tillerson Desak Saudi Cs Kirimkan Tuntutan ke Qatar
WASHINGTON
- Amerika Serikat (AS) berharap negara-negara Arab yang terlibat dalam
sengketa diplomatik dengan Qatar segera mengirimkan daftar tuntutan
mereka. Tuntutan tersebut harus masuk akal dan dapat ditindaklanjuti
oleh Doha untuk merubah krisis menjadi sebuah resolusi.
Begitu pernyataan Sekretaris Negara sekaligus Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson. Pernyataan ini dikeluarkan sehari setelah Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mempertanyakan motif Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mengumumkan pemboikotan mereka terhadap Qatar pada 5 Juni lalu. Deplu AS mengatakan bahwa hal itu membingungkan karena negara-negera Teluk tidak mengumumkan tuntutan mereka.
Ini adalah bahasa terkuat Washington terkait krisis Teluk. Negara-negara Arab menuduh Qatar mendanai terorisme, menimbulkan ketidakstabilan regional atau membiarkan musuh mereka Iran. Qatar membantah tuduhan tersebut.
"Kami memahami daftar tuntutan yang telah disiapkan dan dikoordinasikan oleh Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain," bunyi pernyataan Tillerson.
"Kami berharap daftar tuntutan akan segera dipresentasikan ke Qatar dan masuk akal serta dapat ditindaklanjuti," imbuh pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/6/2017).
Tillerson mengatakan AS mendukung upaya mediasi oleh Kuwait yang bertujuan menyelesaikan krisis tersebut.
Qatar menjadi tuan rumah pangkalan militer AS yang vital, Al Udeid, yang memiliki lebih dari 11.000 pasukan dan mengerahkan pasukan koalisi atau menugaskan serta menjadi tempat lebih dari 100 pesawat beroperasi.
Presiden AS Donald Trump telah mengambil sikap keras terhadap Qatar, menuduhnya sebagai sponsor terorisme tingkat tinggi. Namun ia juga telah menawarkan bantuan kepada para pihak yang berselisih untuk menyelesaikan perbedaan mereka.
Begitu pernyataan Sekretaris Negara sekaligus Menteri Luar Negeri AS, Rex Tillerson. Pernyataan ini dikeluarkan sehari setelah Departemen Luar Negeri (Deplu) AS mempertanyakan motif Arab Saudi dan Uni Emirat Arab mengumumkan pemboikotan mereka terhadap Qatar pada 5 Juni lalu. Deplu AS mengatakan bahwa hal itu membingungkan karena negara-negera Teluk tidak mengumumkan tuntutan mereka.
Ini adalah bahasa terkuat Washington terkait krisis Teluk. Negara-negara Arab menuduh Qatar mendanai terorisme, menimbulkan ketidakstabilan regional atau membiarkan musuh mereka Iran. Qatar membantah tuduhan tersebut.
"Kami memahami daftar tuntutan yang telah disiapkan dan dikoordinasikan oleh Saudi, Uni Emirat Arab, Mesir dan Bahrain," bunyi pernyataan Tillerson.
"Kami berharap daftar tuntutan akan segera dipresentasikan ke Qatar dan masuk akal serta dapat ditindaklanjuti," imbuh pernyataan itu seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/6/2017).
Tillerson mengatakan AS mendukung upaya mediasi oleh Kuwait yang bertujuan menyelesaikan krisis tersebut.
Qatar menjadi tuan rumah pangkalan militer AS yang vital, Al Udeid, yang memiliki lebih dari 11.000 pasukan dan mengerahkan pasukan koalisi atau menugaskan serta menjadi tempat lebih dari 100 pesawat beroperasi.
Presiden AS Donald Trump telah mengambil sikap keras terhadap Qatar, menuduhnya sebagai sponsor terorisme tingkat tinggi. Namun ia juga telah menawarkan bantuan kepada para pihak yang berselisih untuk menyelesaikan perbedaan mereka.
Credit sindonews.com
Penumpukan Pasukan NATO di Perbatasan Rusia Mengikis Keamanan Global
MOSKOW
- Kehadiran pasukan NATO yang terus berkembang di Baltik dan Eropa
Timur menunjukkan ketidakpedulian secara terang-terangan negara- negara
Barat tertentu untuk berhenti mengejar sebut agenda anti Rusia. Hal ini
memaksa Moskow untuk memperkuat pertahanan perbatasannya.
Demikian pernyataan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu. Shoigu mengatakan situasi di perbatasan barat Rusia memiliki kecenderungan untuk memburuk.
"Hal ini terkait dengan meningkatnya aktivitas militer negara-negara NATO di Eropa Timur," kata Shoigu seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (22/6/2017).
"Penumpukan pasukan NATO mencakup modernisasi lapangan terbang, pelabuhan dan lokasi militer lainnya, serta penempatan elemen baru pertahanan rudal Amerika Serikat (AS)," tambah menteri tersebut.
Menurut Shoigu di samping perluasan infrastruktur militer, aliansi ini juga memperkuat kesiapan operatif dan tempurnya. Shoigu mengatakan hal ini ditunjukkan oleh latihan militer Baltops and Sabre Strike yang sedang berlangsung, yang melibatkan ribuan tentara serta puluhan pesawat militer dan kapal.
"Perkembangan yang sedang berlangsung jelas menunjukkan keengganan terang-terangan dari mitra Barat untuk berhenti mengejar agenda anti-Rusia. KTT NATO di bulan Mei juga menunjukkan bahwa, ketika terorisme internasional dan Rusia ditempatkan pada daftar ancaman yang sama," kata Shoigu.
Sejumlah negara mencoba menggunakan tindakan militer yang dipuji oleh tekanan politik, informasi dan ekonomi, untuk mencapai keuntungan geopolitik.
"Tindakan yang tidak dapat dibenarkan rekan-rekan Barat kita menyebabkan erosi sistem keamanan global. Tindakan ini menimbulkan kecurigaan bersama dan mendorong kita untuk melakukan tindakan pembalasan, terutama di arah strategis barat," Shoigu menambahkan.
Ada lebih dari 100 pemeriksaan tanpa pemberitahuan di Distrik Militer Barat Rusia, menurut Shoigu, yang menunjukkan bahwa pasukan siap untuk melakukan konfrontasi.
Pasukan distrik tersebut telah menerima lebih dari 300 buah kendaraan tempur dan peralatan selama enam bulan terakhir, dan unit militer baru dikirim untuk memperkuat pertahanan perbatasan barat Rusia.
"Lebih dari 30 batalion dan kelompok taktis tingkat perusahaan berada dalam kesiapan tempur yang konstan, mereka sepenuhnya memiliki staf dan dilengkapi dengan semua potongan material yang diperlukan," kata Shoigu.
Selain itu, sekitar 20 unit militer baru akan dibentuk di Distrik Militer Barat pada akhir tahun 2018.
Saat NATO melenturkan otot-ototnya di dekat dengan perbatasan Rusia, Moskow telah memulai persiapan untuk latihan strategis bersama yang akan datang Zapad-2017 (West-2017), yang akan diadakan di Belarus akhir tahun ini.
Demikian pernyataan Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu. Shoigu mengatakan situasi di perbatasan barat Rusia memiliki kecenderungan untuk memburuk.
"Hal ini terkait dengan meningkatnya aktivitas militer negara-negara NATO di Eropa Timur," kata Shoigu seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (22/6/2017).
"Penumpukan pasukan NATO mencakup modernisasi lapangan terbang, pelabuhan dan lokasi militer lainnya, serta penempatan elemen baru pertahanan rudal Amerika Serikat (AS)," tambah menteri tersebut.
Menurut Shoigu di samping perluasan infrastruktur militer, aliansi ini juga memperkuat kesiapan operatif dan tempurnya. Shoigu mengatakan hal ini ditunjukkan oleh latihan militer Baltops and Sabre Strike yang sedang berlangsung, yang melibatkan ribuan tentara serta puluhan pesawat militer dan kapal.
"Perkembangan yang sedang berlangsung jelas menunjukkan keengganan terang-terangan dari mitra Barat untuk berhenti mengejar agenda anti-Rusia. KTT NATO di bulan Mei juga menunjukkan bahwa, ketika terorisme internasional dan Rusia ditempatkan pada daftar ancaman yang sama," kata Shoigu.
Sejumlah negara mencoba menggunakan tindakan militer yang dipuji oleh tekanan politik, informasi dan ekonomi, untuk mencapai keuntungan geopolitik.
"Tindakan yang tidak dapat dibenarkan rekan-rekan Barat kita menyebabkan erosi sistem keamanan global. Tindakan ini menimbulkan kecurigaan bersama dan mendorong kita untuk melakukan tindakan pembalasan, terutama di arah strategis barat," Shoigu menambahkan.
Ada lebih dari 100 pemeriksaan tanpa pemberitahuan di Distrik Militer Barat Rusia, menurut Shoigu, yang menunjukkan bahwa pasukan siap untuk melakukan konfrontasi.
Pasukan distrik tersebut telah menerima lebih dari 300 buah kendaraan tempur dan peralatan selama enam bulan terakhir, dan unit militer baru dikirim untuk memperkuat pertahanan perbatasan barat Rusia.
"Lebih dari 30 batalion dan kelompok taktis tingkat perusahaan berada dalam kesiapan tempur yang konstan, mereka sepenuhnya memiliki staf dan dilengkapi dengan semua potongan material yang diperlukan," kata Shoigu.
Selain itu, sekitar 20 unit militer baru akan dibentuk di Distrik Militer Barat pada akhir tahun 2018.
Saat NATO melenturkan otot-ototnya di dekat dengan perbatasan Rusia, Moskow telah memulai persiapan untuk latihan strategis bersama yang akan datang Zapad-2017 (West-2017), yang akan diadakan di Belarus akhir tahun ini.
Credit sindonews.com
Jet Tempur Rusia Kejar Pesawat NATO di Atas Laut Baltik
MOSKOW
- Sebuah jet Rusia mengejar sebuah pesawat milik NATO setelah mencoba
mendekati pesawat Menteri Pertahanan Rusia. Demikian laporan kantor
berita Rusia.
TASS melaporkan bahwa jet tempur F-16 NATO terbang di atas pesawat Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu di atas Laut Baltik. TASS tidak menyebut asal negara jet tempur tersebut seperti dikutip dari Sky News, Rabu (21/6/2017).
Klaim Rusia datang saat Kremlin mengatakan sedang mempertimbangkan berbagai tindakan pembalasan terhadap sanksi baru Amerika Serikat (AS) terkait peran negara tersebut di Ukraina.
"Pada tingkat para ahli kami, tentu saja, berbagai varian sanksi sekarang sedang dirumuskan dan diusulkan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Pesawat AS sering dicegat di dekat Baltik dan daerah kantong Rusia di Kaliningrad. Namun Pentagon mengatakan bahwa sebagian besar pencegatan dianggap aman dan profesional.
Namun, pada hari Selasa, Pentagon menuding Rusia melakukan pencegatan pesawat mata-mata RC-135 milik AS dengan tidak aman di wilayah udara internasional di atas Laut Baltik.
Dikatakan bahwa pesawat AS tidak melakukan apapun untuk memprovokasi aksi berbahaya dan menuduh pilot Rusia memiliki kontrol yang buruk dengan jet tempur SU-27-nya.
"Karena kecepatan penutupan yang tinggi dan kontrol yang buruk terhadap pesawat selama pencegatan, interaksi ini tidak aman," sebuah pernyataan Pentagon mengatakan setelah kejadian terakhir.
Ketegangan antara angkatan udara kedua negara telah meningkat setelah Moskow mengatakan akan memperlakukan setiap pesawat dengan koalisi pimpinan AS di Suriah yang terbang ke barat sungai Efrat sebagai target potensial.
Pergerakan itu terjadi setelah pesawat AS menembaki sebuah jet Suriah pada hari Minggu.
TASS melaporkan bahwa jet tempur F-16 NATO terbang di atas pesawat Menteri Pertahanan Rusia, Sergei Shoigu di atas Laut Baltik. TASS tidak menyebut asal negara jet tempur tersebut seperti dikutip dari Sky News, Rabu (21/6/2017).
Klaim Rusia datang saat Kremlin mengatakan sedang mempertimbangkan berbagai tindakan pembalasan terhadap sanksi baru Amerika Serikat (AS) terkait peran negara tersebut di Ukraina.
"Pada tingkat para ahli kami, tentu saja, berbagai varian sanksi sekarang sedang dirumuskan dan diusulkan," kata juru bicara Kremlin Dmitry Peskov.
Pesawat AS sering dicegat di dekat Baltik dan daerah kantong Rusia di Kaliningrad. Namun Pentagon mengatakan bahwa sebagian besar pencegatan dianggap aman dan profesional.
Namun, pada hari Selasa, Pentagon menuding Rusia melakukan pencegatan pesawat mata-mata RC-135 milik AS dengan tidak aman di wilayah udara internasional di atas Laut Baltik.
Dikatakan bahwa pesawat AS tidak melakukan apapun untuk memprovokasi aksi berbahaya dan menuduh pilot Rusia memiliki kontrol yang buruk dengan jet tempur SU-27-nya.
"Karena kecepatan penutupan yang tinggi dan kontrol yang buruk terhadap pesawat selama pencegatan, interaksi ini tidak aman," sebuah pernyataan Pentagon mengatakan setelah kejadian terakhir.
Ketegangan antara angkatan udara kedua negara telah meningkat setelah Moskow mengatakan akan memperlakukan setiap pesawat dengan koalisi pimpinan AS di Suriah yang terbang ke barat sungai Efrat sebagai target potensial.
Pergerakan itu terjadi setelah pesawat AS menembaki sebuah jet Suriah pada hari Minggu.
Credit sindonews.com
Taliban Rilis Video Sandera Asal AS dan Australia
KABUL
- Kelompok militan Afghanistan, Taliban, merilis sebuah video yang
menunjukkan seorang warga Amerika Serikat (AS) dan seorang sandera asal
Australia. Keduanya meminta pemerintah mereka untuk membantu
menegosiasikan pertukaran tahanan untuk membebaskannya.
Kevin King, seorang guru di Universitas Amerika di Kabul, dan rekannya asal Australia Timothy Weeks diculik di dekat kampus tersebut pada bulan Agustus tahun lalu.
Video tersebut, yang menurut King dan Weeks dibuat pada 16 Juni, menunjukkan kedua pria tersebut berbicara kepada kamera. Keduanya meminta tahanan Taliban untuk dibebaskan atas imbalan kebebasan mereka seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/6/2017).
Video, yang keasliannya tidak dapat diverifikasi secara independen, dirilis oleh juru bicara utama Taliban dan diedarkan di situs media sosial.
Video ini mirip dengan video serupa dari dua pria yang dibebaskan oleh Taliban pada Januari lalu. Kemunculan video ini bertepatan dengan niatan AS untuk menyiapkan strategi baru untuk Afghanistan, diperkirakan mencakup penambahan personil tentara antara 3.000-5.000.
Pada bulan September, Pentagon mengatakan pasukan AS melakukan serangan untuk mencoba menyelamatkan dua sandera sipil namun orang-orang tersebut tidak berada di lokasi yang ditargetkan.
Penculikan telah menjadi masalah besar di Afghanistan selama bertahun-tahun. Sebagian besar korban adalah warga Afghanistan dan banyak penculik adalah penjahat yang mencari uang tebusan namun sejumlah orang asing juga telah diculik untuk tujuan politik.
Kevin King, seorang guru di Universitas Amerika di Kabul, dan rekannya asal Australia Timothy Weeks diculik di dekat kampus tersebut pada bulan Agustus tahun lalu.
Video tersebut, yang menurut King dan Weeks dibuat pada 16 Juni, menunjukkan kedua pria tersebut berbicara kepada kamera. Keduanya meminta tahanan Taliban untuk dibebaskan atas imbalan kebebasan mereka seperti dikutip dari Reuters, Kamis (22/6/2017).
Video, yang keasliannya tidak dapat diverifikasi secara independen, dirilis oleh juru bicara utama Taliban dan diedarkan di situs media sosial.
Video ini mirip dengan video serupa dari dua pria yang dibebaskan oleh Taliban pada Januari lalu. Kemunculan video ini bertepatan dengan niatan AS untuk menyiapkan strategi baru untuk Afghanistan, diperkirakan mencakup penambahan personil tentara antara 3.000-5.000.
Pada bulan September, Pentagon mengatakan pasukan AS melakukan serangan untuk mencoba menyelamatkan dua sandera sipil namun orang-orang tersebut tidak berada di lokasi yang ditargetkan.
Penculikan telah menjadi masalah besar di Afghanistan selama bertahun-tahun. Sebagian besar korban adalah warga Afghanistan dan banyak penculik adalah penjahat yang mencari uang tebusan namun sejumlah orang asing juga telah diculik untuk tujuan politik.
Credit sindonews.com
Kelompok Pro-ISIS di Filipina Kembali Lakukan Serangan
MANILA - Kelompok
pemberontak pro-ISIS di Filipina, yakni Bangsamoro Islamic Freedom
Fighters (BIFF) dilaporkan melakukan serangan di kota Pigcawayan,
provinsi Cotabato Utara. Kelompok tersebut diketahui sempat menduduki
sebuah sekolah di kota itu.
Juru bicara militer Filipina, Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan, tentara militer Filipina bergerak cepat dan sukses mengusir BIFF dari kota tersebut.
"Situasi telah ditangani, musuh telah mundur. Mereka mencoba masuk (desa) dan mereka gagal. Mereka sudah tidak ada lagi. Sekolah diamankan," kata Padila dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Strait Times pada Rabu (21/6).
"Apa yang BIFF lakukan adalah aktivitas oportunistik. Mereka mengambil keuntungan dari situasi di mana kita telah sedikit membela pos terdepan dan mereka pikir kekuatan kita ada di tempat lain. Tapi bukan itu masalahnya. Kita mungkin menghadapi banyak front, tapi kekuatan kita tersebar untuk menghadapi berbagai ancaman," sambungnya.
Dia mengatakan, bahwa pemberontak mengambil lima sandera saat mereka mundur. Tak satu pun dari mereka adalah murid dari sekolah. "Kami masih memastikan apakah mereka telah membebaskan lima warga sipil yang mereka pegang," katanya.
Padila kemudian mengatakan, kemungkinan serangan tersebut dimaksudkan untuk mengganggu serangan militer yang sedang berlangsung terhadap kelompok militan yang berbeda di kota Marawi.
Juru bicara militer Filipina, Brigadir Jenderal Restituto Padilla mengatakan, tentara militer Filipina bergerak cepat dan sukses mengusir BIFF dari kota tersebut.
"Situasi telah ditangani, musuh telah mundur. Mereka mencoba masuk (desa) dan mereka gagal. Mereka sudah tidak ada lagi. Sekolah diamankan," kata Padila dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Strait Times pada Rabu (21/6).
"Apa yang BIFF lakukan adalah aktivitas oportunistik. Mereka mengambil keuntungan dari situasi di mana kita telah sedikit membela pos terdepan dan mereka pikir kekuatan kita ada di tempat lain. Tapi bukan itu masalahnya. Kita mungkin menghadapi banyak front, tapi kekuatan kita tersebar untuk menghadapi berbagai ancaman," sambungnya.
Dia mengatakan, bahwa pemberontak mengambil lima sandera saat mereka mundur. Tak satu pun dari mereka adalah murid dari sekolah. "Kami masih memastikan apakah mereka telah membebaskan lima warga sipil yang mereka pegang," katanya.
Padila kemudian mengatakan, kemungkinan serangan tersebut dimaksudkan untuk mengganggu serangan militer yang sedang berlangsung terhadap kelompok militan yang berbeda di kota Marawi.
Credit sindonews.com
Militan pro-ISIS serbu sekolah di Filipina dan sandera siswa
Manila (CB) - Kelompok militan pro-ISIS menyerbu sebuah
sekolah di Filipina selatan pada Rabu dan menyandera beberapa siswa di
pulau yang sama tempat pertempuran antara pasukan pemerintah dan
kelompok pemberontak memasuki pekan kelima menurut polisi setempat.
Laporan polisi menyebutkan ekitar 300 orang bersenjata, termasuk di antaranya anggota Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF), menyerbu sebuah sekolah di kota Pigcawayan, Provinsi Cotabato Utara, Pulau Mindanao, dan menahan beberapa siswa sebagai sandera.
Anggota BIFF terlibat dalam baku tembak dengan militer, kata Inspektur Kepala Realan Mamon, Kepala Kepolisian Pigcawayan, dalam sebuah wawancara di radio.
"Kami bisa mengonfirmasi bahwa mereka menduduki sebuah sekolah dan ada warga sipil yang terjebak. Kami sedang dalam proses menentukan berapa banyak jumlah mereka yang terjebak dan jatidiri mereka," kata Mamon sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Pigcawayan berada sekitar 190 kilometer selatan Kota Marawi, di mana kelompok BIFF bersama dengan petempur dari kelompok lain yang bersekutu dengan ISIS bersembunyi dan memerangi militer Filipina sejak 23 Mei.
Eliseo Garcesa, wali kota Pigcawayan, mengatakan kepada radio Filipina bahwa dia masih mencari informasi tentang kemungkinan adanya korban.
Pesawat dan tentara Filipina melancarkan serangan terbaru melawan pemberontak di kota Marawi pada Selasa, seorang juru bicara militer mengatakan serangan tersebut ditujukan untuk membersihkan kota itu pada akhir pekan ini yang bertepatan dengan perayaan Idul Fitri.
Laporan polisi menyebutkan ekitar 300 orang bersenjata, termasuk di antaranya anggota Bangsamoro Islamic Freedom Fighters (BIFF), menyerbu sebuah sekolah di kota Pigcawayan, Provinsi Cotabato Utara, Pulau Mindanao, dan menahan beberapa siswa sebagai sandera.
Anggota BIFF terlibat dalam baku tembak dengan militer, kata Inspektur Kepala Realan Mamon, Kepala Kepolisian Pigcawayan, dalam sebuah wawancara di radio.
"Kami bisa mengonfirmasi bahwa mereka menduduki sebuah sekolah dan ada warga sipil yang terjebak. Kami sedang dalam proses menentukan berapa banyak jumlah mereka yang terjebak dan jatidiri mereka," kata Mamon sebagaimana dikutip kantor berita Reuters.
Pigcawayan berada sekitar 190 kilometer selatan Kota Marawi, di mana kelompok BIFF bersama dengan petempur dari kelompok lain yang bersekutu dengan ISIS bersembunyi dan memerangi militer Filipina sejak 23 Mei.
Eliseo Garcesa, wali kota Pigcawayan, mengatakan kepada radio Filipina bahwa dia masih mencari informasi tentang kemungkinan adanya korban.
Pesawat dan tentara Filipina melancarkan serangan terbaru melawan pemberontak di kota Marawi pada Selasa, seorang juru bicara militer mengatakan serangan tersebut ditujukan untuk membersihkan kota itu pada akhir pekan ini yang bertepatan dengan perayaan Idul Fitri.
Credit antaranews.com
Rusia Batalkan Pertemuan dengan Pejabat AS
Moskow mengatakan Rusia terpaksa mengambil keputusan itu setelah
pemerintah AS pada Selasa menambah 38 perorangan dan organisasi Rusia ke
dalam daftar sanksi terkait pergerakan Rusia di Ukraina.
Langkah itu membuat marah Kremlin, yang sebelumnya telah mengatakan ingin memperbaiki hubungan dengan Washington setelah hubungan jatuh ke titik rendah pasca Perang Dingin.
Sanksi-sanksi baru AS itu merupakan "lanjutan arah yang ditentukan oleh pemerintahan Obama dan bertujuan merusak hubungan antara kedua negara," kata Ryabkov dalam pernyataan yang dimuat di laman Kementerian Luar Negeri Rusia.
Langkah AS itu sangat merendahkan pernyataan Washington menyangkut keinginannya berdialog dengan Moskow, menurut pernyataan. Pernyataan itu menyebut sanksi-sanksi baru sebagai "hadiah politis" bagi Presiden Ukraina Petro Poroshenko, yang berkunjung ke AS pada Selasa (20/6).
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pihaknya menyayangkan pembatalan yang dilakukan oleh Rusia namun menyatakan tetap terbuka untuk melakukan pembicaraan di masa depan dalam upaya menjembatani berbagai perbedaan di antara kedua negara.
"Mari kita ingat bahwa sanksi-sanksi ini tidak muncul secara tiba-tiba. Sanksi yang kami arahkan tersebut diterapkan sebagai reaksi terhadap kekerasan yang sedang berlanjut oleh Rusia terhadap kedaulatan dan kesatuan wilayah (negara) tetangganya, Ukraina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert dalam pernyataan.
Kremlin sebelumnya pada Rabu mengatakan bahwa pasukan Rusia tidak berada di Ukraina timur, yaitu wilayah yang dikuasai oleh para separatis pro-Rusia. AS dan Uni Eropa telah menjatuhkan beberapa putaran sanksi terhadap berbagai perusahaan dan perorangan Rusia sebagai tindakan atas peranan Rusia dalam konflik Ukraina.
Ryabkov sebelumnya dijadwalkan bertemu Shannon di St Petersburg pada Jumat untuk membahas "masalah-masalah dalam hubungan bilateral".
Langkah itu membuat marah Kremlin, yang sebelumnya telah mengatakan ingin memperbaiki hubungan dengan Washington setelah hubungan jatuh ke titik rendah pasca Perang Dingin.
Sanksi-sanksi baru AS itu merupakan "lanjutan arah yang ditentukan oleh pemerintahan Obama dan bertujuan merusak hubungan antara kedua negara," kata Ryabkov dalam pernyataan yang dimuat di laman Kementerian Luar Negeri Rusia.
Langkah AS itu sangat merendahkan pernyataan Washington menyangkut keinginannya berdialog dengan Moskow, menurut pernyataan. Pernyataan itu menyebut sanksi-sanksi baru sebagai "hadiah politis" bagi Presiden Ukraina Petro Poroshenko, yang berkunjung ke AS pada Selasa (20/6).
Departemen Luar Negeri Amerika Serikat mengatakan pihaknya menyayangkan pembatalan yang dilakukan oleh Rusia namun menyatakan tetap terbuka untuk melakukan pembicaraan di masa depan dalam upaya menjembatani berbagai perbedaan di antara kedua negara.
"Mari kita ingat bahwa sanksi-sanksi ini tidak muncul secara tiba-tiba. Sanksi yang kami arahkan tersebut diterapkan sebagai reaksi terhadap kekerasan yang sedang berlanjut oleh Rusia terhadap kedaulatan dan kesatuan wilayah (negara) tetangganya, Ukraina," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Heather Nauert dalam pernyataan.
Kremlin sebelumnya pada Rabu mengatakan bahwa pasukan Rusia tidak berada di Ukraina timur, yaitu wilayah yang dikuasai oleh para separatis pro-Rusia. AS dan Uni Eropa telah menjatuhkan beberapa putaran sanksi terhadap berbagai perusahaan dan perorangan Rusia sebagai tindakan atas peranan Rusia dalam konflik Ukraina.
Ryabkov sebelumnya dijadwalkan bertemu Shannon di St Petersburg pada Jumat untuk membahas "masalah-masalah dalam hubungan bilateral".
Credit REPUBLIKA.CO.ID
Media Iran Sebut Ada 'Kudeta Kecil' di Arab Saudi
Sejumlah keputusan kerajaan diumumkan pada Rabu (21/6) bahwa Raja
Salman mengangkat putranya yang berusia 31 tahun menjadi putra mahkota
dan sekaligus menempati posisi kedua sesuai takhta. Putra mahkota baru
itu telah mengkonsolidasikan kekuasaannya selama dua tahun terakhir
dengan mengorbankan sepupunya yang sebelumnya berada di atasnya
berturut-turut.
Langkah tersebut memicu kritik di Iran, seperti yang diinformasikan The Washington Post, Kamis (22/6), di mana televisi pemerintah memuat berita utama yang menyebut langkah tersebut sebagai kudeta ringan.
Sedangkan kantor berita semi resmi Fars menyebutnya sebagai gempa politik dan menuliskan bahwa Mohammed bin Naif digulingkan. Selain itu kantor berita dengan situs berbahasa Inggris Press TV memuat sebuah artikel panjang yang mencela beberapa tindakan Mohammed bin Salman, seperti kampanye militer berdarah di Yaman dan guncangan ekonomi yang luas dan mengejutkan yang sedang berlangsung di Arab Saudi.
Putra mahkota baru itu hampir tidka dikenal di kancah internasional saat ayahnya menjadi raja pada 2015. Namun ia dengan cepat diberi banyak kekuasaan sebagai menteri pertahanan dan pemimpin sebuah dewan ekonomi. Dan seringkali dalam peran tersebut ia mendorong gerakan untuk menekan Iran.
Pengangkatan itu memunculkan keraguan serius. Di mana kampanye militer di Yaman yang ditanganinya telah menelan biaya miliaran dan memakan banyak korban jiwa, namun masih jauh dari kemenangan atas Houthi.
Sementara rencana ambisius untuk membatasi pengeluaran pemerintah dan mengurangi ketergantungan ekonomi Saudi dari minyak belum menghasilkan konflik serupa. Mereka menjalankan risiko tidak hanya kegagalan fiskal namun juga mengadu Mohammed bin Salman dan bangsawan Saudi lainnya melawan pendirian agama konservatid di negara tersebut.
Mungkin bukan hanya Iran yang memiliki keraguan tentang putra mahkota baru itu, seperti Washington yang sangat menghormati Mohammed bin Naif yang telah membantu memimpin kampanye Arab Saudi melawan Alqaidah selama bertahun-tahun. Dan mungkin juga ada beberapa pihak di Arab Saudi sendiri yang meragukan keputusan tersebut.
Langkah tersebut memicu kritik di Iran, seperti yang diinformasikan The Washington Post, Kamis (22/6), di mana televisi pemerintah memuat berita utama yang menyebut langkah tersebut sebagai kudeta ringan.
Sedangkan kantor berita semi resmi Fars menyebutnya sebagai gempa politik dan menuliskan bahwa Mohammed bin Naif digulingkan. Selain itu kantor berita dengan situs berbahasa Inggris Press TV memuat sebuah artikel panjang yang mencela beberapa tindakan Mohammed bin Salman, seperti kampanye militer berdarah di Yaman dan guncangan ekonomi yang luas dan mengejutkan yang sedang berlangsung di Arab Saudi.
Putra mahkota baru itu hampir tidka dikenal di kancah internasional saat ayahnya menjadi raja pada 2015. Namun ia dengan cepat diberi banyak kekuasaan sebagai menteri pertahanan dan pemimpin sebuah dewan ekonomi. Dan seringkali dalam peran tersebut ia mendorong gerakan untuk menekan Iran.
Pengangkatan itu memunculkan keraguan serius. Di mana kampanye militer di Yaman yang ditanganinya telah menelan biaya miliaran dan memakan banyak korban jiwa, namun masih jauh dari kemenangan atas Houthi.
Sementara rencana ambisius untuk membatasi pengeluaran pemerintah dan mengurangi ketergantungan ekonomi Saudi dari minyak belum menghasilkan konflik serupa. Mereka menjalankan risiko tidak hanya kegagalan fiskal namun juga mengadu Mohammed bin Salman dan bangsawan Saudi lainnya melawan pendirian agama konservatid di negara tersebut.
Mungkin bukan hanya Iran yang memiliki keraguan tentang putra mahkota baru itu, seperti Washington yang sangat menghormati Mohammed bin Naif yang telah membantu memimpin kampanye Arab Saudi melawan Alqaidah selama bertahun-tahun. Dan mungkin juga ada beberapa pihak di Arab Saudi sendiri yang meragukan keputusan tersebut.
Credit REPUBLIKA.CO.ID
Rabu, 21 Juni 2017
Anak Raja Salman Diangkat Jadi Putra Mahkota Arab Saudi
Mohammed bin Salman (SPA/arabnews.com)
Riyadh - Putra Mahkota Kerajaan Arab Saudi, Mohammed bin Nayef, telah diganti. Dekrit Kerajaan Saudi menyatakan, Mohammed bin Salman, yang merupakan putra Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud, kini diangkat sebagai Putra Mahkota yang baru.
Pengumuman mengejutkan ini disampaikan oleh Saudi Press Agency (SPA) sebagai kantor berita resmi Saudi dan kemudian disiarkan via televisi nasional Saudi. Demikian seperti dilansir Reuters dan Arab News, Rabu (21/6/2017).
Pangeran Mohammed bin Salman, yang sebelumnya menempati posisi Wakil Putra Mahkota, akan menggantikan Mohammed bin Nayef sebagai Putra Mahkota Kerajaan Saudi. Mohammed bin Nayef yang berusia 58 tahun, merupakan keponakan Raja Salman.
Ini berarti, Mohammed bin Salman akan menjadi Raja Saudi selanjutnya, jika Raja Salman tidak mampu lagi memerintah.
Menurut laporan SPA, Pangeran Mohammed bin Salman terpilih sebagai Putra Mahkota yang baru dengan memperoleh suara mayoritas dalam Komisi Suksesi Saudi. Dari 43 anggota Komisi Suksesi Saudi, sebanyak 31 anggota menyetujui Mohammed bin Salman sebagai Putra Mahkota Saudi yang baru.
Dekrit yang dikeluarkan oleh Raja Salman itu juga menyatakan penunjukan Pangeran Abdulaziz bin Saud bin Naif sebagai Menteri Dalam Negeri Saudi. Posisi itu sebelumnya dipegang oleh Mohammed bin Nayef.
Tidak diketahui pasti alasan penggantian Mohammed bin Nayef sebagai Putra Mahkota Saudi.
Pangeran Mohammed bin Salman merupakan anak Raja Salman dari istri ketiganya. Dia dikenal sebagai salah satu sosok berpengaruh di Saudi. Pangeran Saudi yang masih berusia 31 tahun ini, juga menjabat Menteri Pertahanan (Menhan) Saudi. Dia mencetak sejarah sebagai Menhan termuda di dunia. Pangeran Mohammed juga merupakan sosok yang mencetuskan rencana reformasi ekonomi Saudi.
Credit news.detik.com
Berumur 32 Tahun, Ini Kiprah Putra Mahkota Arab Saudi yang Baru
Pangeran Mohammed bin Salman (Getty Images/independent.co.uk)
Riyadh - Pangeran Mohammed bin Salman yang ditunjuk menjadi Putra Mahkota Arab Saudi yang baru, cukup menonjol dibandingkan pangeran-pangeran lainnya. Di usianya yang baru menginjak 32 tahun, Pangeran Mohammed bin Salman memegang posisi penting dalam Kerajaan Saudi.
Seperti dikutip dari Reuters dan Arab News, Rabu (21/6/2017), Pangeran Mohammed bin Salman yang lahir tahun 1985 ini mencetak sejarah sebagai Menteri Pertahanan termuda di dunia. Dia juga menjabat sebagai Wakil Kedua Perdana Menteri Saudi.
Sebelum ditunjuk menjadi Putra Mahkota Saudi dalam dekrit yang diumumkan Rabu (21/6) waktu setempat, Pangeran Mohammed bin Salman menempati posisi Wakil Putra Mahkota Saudi.
Dia disebut bertanggung jawab atas manajemen operasi militer Saudi di Yaman dan bertanggung jawab atas kebijakan energi Saudi. Pangeran Mohammed bin Salman juga diketahui sebagai sosok yang mencetuskan rencana reformasi ekonomi Saudi, yang selama ini bergantung pada sektor migas.
Dekrit Kerajaan Saudi menyatakan, Pangeran Mohammed bin Salman terpilih sebagai Putra Mahkota yang baru dengan memperoleh suara mayoritas dalam pertemuan Komisi Suksesi Saudi di Istana Al Safa, Makkah pada Rabu (21/6) pagi waktu setempat. Dari 43 anggota Komisi Suksesi Saudi, sebanyak 31 anggota menyetujui Mohammed bin Salman sebagai Putra Mahkota Saudi yang baru.
Dekrit itu juga menyatakan, Pangeran Mohammed bin Salman akan terus melanjutkan tugasnya sebagai Menhan, setelah ditunjuk menjadi Putra Mahkota Saudi. Raja Salman pun menyerukan rakyatnya untuk patuh dan setia pada Pangeran Mohammed bin Salman sebagai Putra Mahkota yang baru.
Pangeran Mohammed bin Salman merupakan anak sulung dari istri ketiga Raja Salman bin Abdulaziz Al Saud. Dia memiliki lima saudara yang semuanya laki-laki, yakni Pangeran Turki, Pangeran Khalid, Pangeran Nayif, Pangeran Bandar, dan Pangeran Rakan. Istri ketiga Raja Salman bernama Fahda binti Falah bin Sultan Al Hithalayn.
Pada Maret lalu, Pangeran Mohammed bin Salman mewakili Saudi untuk bertemu dengan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump. Dalam pertemuan itu, Pangeran Mohammed bin Salman mengutarakan upaya Kerajaan Saudi untuk melepaskan ketergantungan pada sektor migas, sebagai bagian dari strategi ekonomi bernama Vision 2030 yang diumumkan tahun lalu.
Dia menggantikan Pangeran Mohammed bin Nayef yang telah dilepaskan dari seluruh posisi dan jabatannya dalam Kerajaan Saudi. Tidak diketahui pasti alasan di balik penggantian Putra Mahkota Saudi ini.
Credit news.detik.com
Kisah di Balik Kesuksesan Pendiri Amazon.com
Foto: Reuters
Jakarta - Tahukah Anda bahwa ternyata sang pendiri Amazon.com, Jeff Bezos, mempunyai beberapa kebiasaan nakal ketika masih belia? Dan siapa sangka, justru karena kenakalan tersebutlah Jeff akhirnya berhasil mendapatkan keberhasilan besar dalam hidupnya.
Bahkan ia dinobatkan sebagai salah satu orang terkaya di Amerika sekaligus dunia dengan kekayaan US$ 40 miliar.
Namun, Jika berbicara tentang toko online yang saat ini menjadi favorit netizen dunia, kita mengenal salah satunya yakni Amazon.com. Pada awalnya toko online yang dikembangkan oleh Jeff Bezos ini memang hanya menjual buku sebagai produk andalan.
Namun seiring dengan waktu, perkembangan membawa Amazon.com menjadi salah satu tempat jual beli online beraneka barang terlengkap di dunia.
Tingginya Minat Jeff Bezos Terhadap Teknologi
Jeff Bezos merupakan salah satu pimpinan perusahaan teknologi paling sukses saat ini. Dan dulunya ketika masih sangat belia, ternyata ketertarikan Jeff terhadap bidang teknologi memang sudah begitu besar.
Ia yang lahir pada 1964 menghabiskan masa kecilnya bersama keluarga sederhana. Yang menarik adalah untuk ukuran anak kecil, Jeff memang bisa dibilang cukup aktif dan cenderung jahil. Hal tersebut tampak dari beberapa kebiasaan Jeff yang suka mengotak-atik perangkat elektronik di rumahnya.
Pada masa itu teknologi memang belum begitu berkembang. Adapun perangkat teknologi, mungkin hanya perangkat sederhana seperti televisi, radio dan mesin alarm rumahnya. Namun hal tersebut tidak menyurutkan ketertarikan Jeff terhadap dunia teknologi.
Pada suatu hari dia pernah membongkar alarm rumahnya untuk mengetahui seperti apa cara kerja alat tersebut. Namun karena tidak terlalu tahu, akhirnya setelah membongkar ia tidak bisa mengembalikan perangkat alarm tersebut pada kondisi semula.
Efeknya, sang Ibu marah besar dan seringkali menasehati Jeff akan kenakalannya tersebut. Memang cukup unik kebiasaan yang dilakukan oleh Jeff dalam menyalurkan ketertarikan terhadap dunia teknologi.
Hal tersebut berlanjut ketika ia memasuki jenjang pendidikan tinggi di Miami Palmetto Senior High School. Bak mendapat surga untuk mengembangkan bakat, ia banyak bertemu dengan teman-teman yang mempunyai minat sejenis dengan dirinya yakni di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi.
Dari situ ia juga bergabung dengan Student Science Training Program besutan Universitas Florida. Pengalaman dengan dunia teknologi semakin bertambah ketika Jeff masuk ke Universitas Princeton untuk jurusan fisika.
Namun lagi-lagi kenakalan darah mudanya kambuh. Belum genap beberapa semester mengecap pelajaran fisika, Jeff mengaku tidak betah dan ingin berpindah jurusan. Padahal pada waktu itu, ia sudah cukup banyak menghabiskan waktu dan uang untuk pendidikannya.
Namun apa mau dikata ia akhirnya tetap berpindah jurusan. Dan jurusan menjadi persinggahan berikutnya bagi Jeff Bezos adalah ilmu komputer. Setelah beberapa waktu menjalani pendidikan, Jeff merasa bahwa jurusan komputer adalah impian yang benar-benar menjadikan kenyataan.
Dia berkembang dengan sangat cepat dan mengemban posisi strategi sebagai presiden Program Pengembangan Mahasiswa.
Lulus Dan Berkarir
Dari beberapa kenakalan yang pernah Ia buat, pada dasarnya justru mengarahkan seorang Jeff Bezos menjadi seseorang yang lebih baik. Ketika lulus dari universitas pun, dia langsung mendapatkan pekerjaan yang baik di perusahaan bonafit yang menawarkan gaji tinggi.
Beberapa waktu berlalu, Jeff juga pernah singgah di salah satu perusahaan pialang saham terkenal. Saat itu untuk ukuran seorang pekerja, Jeff bisa dibilang sudah mendapatkan kondisi yang sangat baik. Namun ternyata ini tidak menyurutkan minatnya untuk melanjutkan mimpi besar terkait dengan dunia teknologi.
Setelah lepas dari perusahaan investasi Bankers Trust, ia lalu mudik pulang ke rumah untuk mengembangkan bisnis teknologi mandirinya. Dengan sokongan modal tabungan dan bantuan sang ibu, Jeff Bezos yang dulunya dikenal nakal kini sedang membangun kerajaan bisnis pribadi miliknya sendiri. Dan pada tahun 1995, Amazon.com lahir hingga berkembang sebesar seperti yang kita ketahui saat ini.
Banyak pelajaran yang bisa dipetik dari kisah Jeff Bezos di atas. Namun yang pasti, kadangkala bentuk kenakalan yang terlihat pada seorang anak bukan tidak mungkin merupakan tanda bahwa anak tersebut memiliki bakat terpendam.
Yang perlu dilakukan adalah terus memupuk potensi tersebut hingga akhirnya bisa menjadi modal untuk untuk meraih kesuksesan di kemudian hari.
Credit finance.detik.com
Mahasiswa Tewas, Agen Wisata China Blokir Akses AS ke Korut
Agen wisata China menghentikan program
perjalanan bagi turis AS ke Korea Utara menyusul tewasnya Otto
Warmbier. (REUTERS/Damir Sagolj)
Jakarta, CB --
Agensi perjalanan yang membawa Otto Warmbier ke
Pyongyang, mengatakan akan menutup destinasi tersebut bagi turis asal
Amerika Serikat, menyusul meninggalnya mahasiswa berusia 22 tahun itu,
sepekan setelah dipulangkan dari Korea Utara.
“Belum pernah ada penahanan di Korut yang beragis tragis seperti ini,” tulis Young Pioneer Tours di laman Facebook-nya.
Kasus Warmbier membuat agen wisata yang berbasis di China itu mempertimbangkan untuk menghentikan programnya membawa turis AS ke Pyongyang.
“Ini akan membuat risiko dan penilaian bagi turis AS untuk berkunjung ke Korea Utara semakin sulit. Kami tidak akan lagi mengatur perjalanan bagi turis AS ke Korut,” tambah agen perjalanan tersebut.
Adapun Young Pioneer Tours yang berbasis di kota Xian itu didirikan pada 2008 oleh pengusaha asal Inggris. Agen perjalanan itu menjanjikan petualangan eksotis dengan destinasi yang sulit dijangkau, termasuk Korut dan Iran.
Di Korea Utara, Young Pioneer Tours menjanjikan program scuba diving dan berkeliling kota menggunakan sepeda.
Di sisi lain, agen perjalanan yang menyebut Korut sebagai ‘salah satu tempat teraman di dunia’ itu mendapat banyak kecaman usia kabar kematian Warmbier tersiar. Pasalnya, Warmbier harus dievakuasi secara medis ketika dipulangkan dalam keadaan koma.
Warmbier dihukum 15 tahun penjara dan kerja paksa di Korut karena dituding mencuri spanduk propaganda rezim Kim Jong-un. Namun, setelah 17 bulan dipenjara, dia dibebaskan dan dipulangkan kembali ke AS, atas dasar kemanusiaan.
Hal tersebut berkaitan dengan kondisi kesehatan Warmbier yang buruk. Dia dipulangkan dalam keadaan koma.
Dokter yang memeriksa Warmbier setelah dia tiba di AS menyebut, mahasiswa itu mengalami kerusakan otak parah dan tidak responsif terhadap pengobatan. Enam hari kemudian, dia meninggal di kampung halamannya di Cincinnati, Ohio.
Pihak Korut menyebut Warmbier koma tidak lama setelah mendengar vonis hukumannya tahun lalu. Mereka mengatakan Warmbier terjangkit botulisme dan dirawat menggunakan obat tidur.
Namun tes yang dilakukan rumah sakit di AS tidak menemukan adanya infeksi botulisme pada Warmbier dan dokter mengatakan mahasiswa University of Virginia itu kehilangan jaringan otak dalam jumlah besar.
Dokter menyebut kerusakan dan hilangnya jaringan otak Warmbier kemungkinan besar disebabkan serangan kardiopulmonari yang memotong suplai darah ke otak.
Atas kematian Warmbier, presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut rezim Kim Jong-un “brutal”.
Adapun Presiden Korea Selatan Moon Jae-In telah mengirimkan ucapan belasungkawa kepada keluarga Warmbier. “Sangat menyedihkan bahwa Korea Utara tidak menghormati hak asasi manusia," kata Moon, menurut juru bicaranya Park Soo-Hyun, dikutip AFP.
“Belum pernah ada penahanan di Korut yang beragis tragis seperti ini,” tulis Young Pioneer Tours di laman Facebook-nya.
Kasus Warmbier membuat agen wisata yang berbasis di China itu mempertimbangkan untuk menghentikan programnya membawa turis AS ke Pyongyang.
“Ini akan membuat risiko dan penilaian bagi turis AS untuk berkunjung ke Korea Utara semakin sulit. Kami tidak akan lagi mengatur perjalanan bagi turis AS ke Korut,” tambah agen perjalanan tersebut.
Adapun Young Pioneer Tours yang berbasis di kota Xian itu didirikan pada 2008 oleh pengusaha asal Inggris. Agen perjalanan itu menjanjikan petualangan eksotis dengan destinasi yang sulit dijangkau, termasuk Korut dan Iran.
Di Korea Utara, Young Pioneer Tours menjanjikan program scuba diving dan berkeliling kota menggunakan sepeda.
Di sisi lain, agen perjalanan yang menyebut Korut sebagai ‘salah satu tempat teraman di dunia’ itu mendapat banyak kecaman usia kabar kematian Warmbier tersiar. Pasalnya, Warmbier harus dievakuasi secara medis ketika dipulangkan dalam keadaan koma.
Warmbier dihukum 15 tahun penjara dan kerja paksa di Korut karena dituding mencuri spanduk propaganda rezim Kim Jong-un. Namun, setelah 17 bulan dipenjara, dia dibebaskan dan dipulangkan kembali ke AS, atas dasar kemanusiaan.
Hal tersebut berkaitan dengan kondisi kesehatan Warmbier yang buruk. Dia dipulangkan dalam keadaan koma.
Dokter yang memeriksa Warmbier setelah dia tiba di AS menyebut, mahasiswa itu mengalami kerusakan otak parah dan tidak responsif terhadap pengobatan. Enam hari kemudian, dia meninggal di kampung halamannya di Cincinnati, Ohio.
Pihak Korut menyebut Warmbier koma tidak lama setelah mendengar vonis hukumannya tahun lalu. Mereka mengatakan Warmbier terjangkit botulisme dan dirawat menggunakan obat tidur.
Namun tes yang dilakukan rumah sakit di AS tidak menemukan adanya infeksi botulisme pada Warmbier dan dokter mengatakan mahasiswa University of Virginia itu kehilangan jaringan otak dalam jumlah besar.
Dokter menyebut kerusakan dan hilangnya jaringan otak Warmbier kemungkinan besar disebabkan serangan kardiopulmonari yang memotong suplai darah ke otak.
Atas kematian Warmbier, presiden Amerika Serikat Donald Trump menyebut rezim Kim Jong-un “brutal”.
Adapun Presiden Korea Selatan Moon Jae-In telah mengirimkan ucapan belasungkawa kepada keluarga Warmbier. “Sangat menyedihkan bahwa Korea Utara tidak menghormati hak asasi manusia," kata Moon, menurut juru bicaranya Park Soo-Hyun, dikutip AFP.
Credit CNN Indonesia
AS Tembak Pesawat Assad, Australia Berhenti Serang Suriah
Ilustrasi serangan udara di Suriah. (Reuters/Nour Fourat)
Jakarta, CB --
Pemerintah Australia menyatakan telah menghentikan
serangan udaranya ke Suriah menyusul tindakan Amerika Serikat menembak
jatuh pesawat tempur pasukan Bashar al-Assad yang diikuti ancaman Rusia
terhadap koalisi AS.
Rusia menyatakan akan memperlakukan pesawat koalisi AS yang terbang di bagian barat Sungai Euphrates di Suriah sebagai target potensial dan mengincarnya dengan sistem rudal serta pesawat militer, meski tidak menyatakan akan menembak.
Rusia menegaskan telah mengubah postur militernya sebagai respons penembakan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap pesawat tempur Suriah, Minggu. Pemerintah Assad menyebut insiden itu baru kali ini terjadi sejak konflik pecah pada 2011 silam.
"Personel ADF mengawasi ketat situasi udara di Suriah dan keputusan soal dimulainya kembali operasi udara ADF di Suriah akan ditentukan di masa yang akan datang," kata Kemhan Rusia yang juga menyatakan operasi di Irak masih akan terus dilanjutkan.
"Perlindungan Angkatan Bersenjata Australia ditinjau ulang secara berkala dalam menanggapi bermacam ancaman potensial," kata kementerian.
Rusia menyatakan akan memperlakukan pesawat koalisi AS yang terbang di bagian barat Sungai Euphrates di Suriah sebagai target potensial dan mengincarnya dengan sistem rudal serta pesawat militer, meski tidak menyatakan akan menembak.
|
"Sebagai langkah pencegahan, operasi serangan Angkatan Bersenjata
Australia (ADF) di Suriah untuk sementara dihentikan," kata Kementerian
Pertahanan Australia dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Selasa (20/6).
Rusia menegaskan telah mengubah postur militernya sebagai respons penembakan yang dilakukan Amerika Serikat terhadap pesawat tempur Suriah, Minggu. Pemerintah Assad menyebut insiden itu baru kali ini terjadi sejak konflik pecah pada 2011 silam.
"Personel ADF mengawasi ketat situasi udara di Suriah dan keputusan soal dimulainya kembali operasi udara ADF di Suriah akan ditentukan di masa yang akan datang," kata Kemhan Rusia yang juga menyatakan operasi di Irak masih akan terus dilanjutkan.
"Perlindungan Angkatan Bersenjata Australia ditinjau ulang secara berkala dalam menanggapi bermacam ancaman potensial," kata kementerian.
Credit CNN Indonesia
Langganan:
Postingan (Atom)