Selasa, 16 Desember 2014

Menengok canggihnya kapal selam Chang Bogo pesanan TNI AL


 
Kapal selam Chang Bogo. ©wikipedia.com


CB - Demi memperkuat armada laut, Indonesia memesan tiga kapal selam baru dari Korea Selatan. Kontrak pembelian senjata ini dimulai pada era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan dilanjutkan oleh Presiden Jokowi.
Ketiga kapal selam pesanan itu merupakan jenis terbaru dari kelas Chang Bogo yang dibuat khusus untuk Indonesia.

Dari penelusuran merdeka.com, Jumat (12/12), kapal selam jenis terbaru ini merupakan peningkatan dari tipe sejenis, yakni 209/1200. Kapal berbobot hingga 1.400 ton ini dilengkapi alat anti torpedo yang bernama Torpedo Acoustic Counter Measures (TACM).

Saat ini kapal selam tersebut baru digunakan secara internal oleh Angkatan Laut Korea Selatan. Indonesia akan menjadi negara kedua yang menggunakannya. Soal persenjataan, Korsel memang tak mau main-main. Ketegangan dengan Korea Utara membuat para peneliti senjata negeri ginseng itu selalu membuat senjata terbaik.

Dilengkapi mesin diesel Type 12V493 AZ80 GA31L yang dipasang di beberapa sisinya, kapal selam ini mampu berlari 11 knot di permukaan dan 21,5 knot di bawah permukaan. Dengan kecepatan tersebut, kapal selam ini mampu menempuh jarak maksimal hingga 20 ribu km.

Dari sisi persenjataan, terdapat 8 lubang torpedo berukuran 533 mm, dan teritegrasi dengan roket anti serangan udara UGM-84 Harpoon. Kapal ini mampu memuat 28 ranjau laut, di lokasi penyimpanan torpedo dan harpoon.

Untuk tenaganya, terdapat baterai Lithium-ion untuk meningkatkan kecepatan di dalam air hingga mampu mencapai lima kali dari kecepatan maksimal.

Sebagai navigasinya, dipasang Atlas Electronic CSU 90, L-3's MAPPS yang terintegrasi. Cukup awas untuk mendeteksi kapal selam musuh dan kapal-kapal perang permukaan milik lawan.

Dengan kekuatan yang akan dimiliki ini, masih beranikah kapal-kapal asing mencuri kekayaan laut di perairan Indonesia?



Credit Merdeka.com

Pesawat Hercules Ketiga Hibah dari RAAF Untuk TNI AU Perkuat Skadron 32



Pesawat Hercules  Ketiga Hibah dari  RAAF Untuk TNI AU  Perkuat Skadron 32 Dispen/ TNI AU
Kedatangan Pesawat C-130 Hercules A-1332 hibah dari Royal Australian Air Force (RAAF) di Lanud Bandar Udara Abdul Rachman Saleh disambut langsung oleh Komandan Lanud Marsma TNI Sungkono, S.E., M.Si. beserta para pejabat di Taxy Way Skadron Udara 32 Lanud Abd Saleh.


CB,MALANG - Pesawat C-130 Hercules A-1332 hibah  ketiga  dari Royal Australian Air Force (RAAF) tiba di Lanud  Bandar Udara Abdul Rachman Saleh, Malang.Kedatangan  pesawat  menurut laman  Dispen TNI AU  Senin  (15/12/2014) disambut langsung oleh Komandan Lanud  Marsma TNI Sungkono, S.E., M.Si. beserta para pejabat   di Taxy Way Skadron Udara 32 Lanud Abd Saleh.

Penerbangan  pesawat pesawat Hercules A-1332 dari  Halim Perdanakusuma dipiloti oleh Mayor Pnb Subhan  dan Copilot Kapten Pnb Fandi Pulungan serta Lettu Pnb Fahmi Aldila disambut dengan Water Salute oleh kedua mobil PK Lanud Abd.
 Ucapan selamat disampakan Danlanud Abd dan para pejabat lainnya kepada ketiga Penerbang beserta crew-nya.
“Pesawat Hercules A-1332 akan memperkuat Skadron Udara 32 dan akan mendukung tugas-tugas operasi dengan aman dan selamat” harap Danlanud Abd. Semoga tugas-tugas operasi dukungan udara yang menjadi tanggung jawab Skadron Udara 32 selalu dapat terlaksana secara maksimal dengan tingkat safety tinggi pula. Skadron Udara 32 Lanud Abd Saleh yang salah satunya memiliki tugas dan tanggung jawab mengoperasikan serta memelihara sampai tingkat sedang pesawat C-130 Hercules dalam mendukung tugas-tugas operasi TNI AU, dituntut untuk menjaga kesiapan operasional pesawat yang dipercayakan Komando Atas kepadanya.
Selanjutnya Komandan Lanud mengatakan, pesawat Hercules sebagai pendukung operasi telah menunjukkan keberhasilan dalam berbagai operasi. Tidak hanya memberikan kontribusi bagi kepentingan operasi militer saja, namun juga memberi andil pada berbagai operasi kemanusiaan di seluruh wilayah Indonesia hingga Negara-negara sahabat.

Credit TRIBUNNEWS