Rabu, 21 September 2016

Teka-teki "Jantung" Pluto Kini Terpecahkan

 
 
NASA Wajah pluto ternyata berwarna-warni, terdiri dari biru pucat, kuning, dan merah gelap.
 
  CB - Saat melintas dekat Pluto pada Juli 2015 lalu, wahana New Horizon menemukan fitur aneh yang bentuknya menyerupai jantung hati, lambang cinta. Para ilmuwan penasaran, bertanya-tanya tentang pembentukan fitur unik tersebut.

Riset yang dipublikasikan di Nature pada Juni 2016 lalu mengungkap bahwa "jantung" itu "berdetak", menandai adanya aktivitas geologi. Kini, riset yang dipublikasikan di jurnal yang sama pada Senin (19/9/2016) menguak proses di belakang pembentukan fitur itu.

Tanguy Bertrand, peneliti dari Université Pierre et Marie Curie yang melakukan riset menjelaskan, permukaan pluto terdiri dari wujud materi yang tak ditemukan di bumi, yaitu nitrogen, metana, dan karbon dioksida dalam bentuk es.

"Kami menemukan bahwa bentuk bentuk jantung tersebut terbentuk dari es nitrogen yang sangat mudah menguap yang secara tak terelakkan terakumulasi di basin, membentuk sumber es permanen yang kemudian dilihat New Horizon," ungkap Bertrand.

"Akumulasi terjadi karena kesetimbangan antara nitrogen dalam bentuk cair dan gas. Di dasar basin, tekanan atmosfer lebih tinggi, sehingga titik bekunya lebih tinggi daripada di tempat lain," imbuh Bertrand seperti dikutip Science Alert, Selasa (20/9/2016).

Riset itu menunjukkan bahwa Pluto tidak membutuhkan sumber nitrogen dari bawah permukaan untuk menjaga "jantungnya" tetap berdetak. Proses akumulasi nitrogen serta aktivitas geologi di Sputnik Planum - demikian nama area berbentuk jantung di Pluto - adalah sumber detak jantung Pluto.

Area jantung Pluto juga bisa kaya es sebab pergantian musim yang lambat. Mantan planet di Tata Surya itu mengelilingi matahari selama 248 tahun. Musim di sana berganti setiap beberapa dekade. Sputnik Planum akan mengalami musim dingin yang lama.

Sementara, Bertrand menambahkan, "Setengah gletser di Sputnik Planum adalah gletser yang massif, yang tak akan terdampak oleh perubahan musim. Gletser itu mungkin terbentuk saat basin terbentuk dan akan tetap ada pada masa depan."



Credit  KOMPAS.com





Ide Pelajar Batam Mengorbit di Stasiun Luar Angkasa Internasional


 
 
Ryan Rinaldy Ingrid Dewi Rucita Saragih (kanan), siswi SMAN 1 Batam, Kepulauan Riau, menunjukkan video di Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Jakarta, Senin (19/9/2016). Dalam video tampak astronot Takuya Onishi menguji gaya apung tiga benda, yakni kayu, polimer, dan aluminium, berbentuk bola di lingkungan nol gravitasi. Konsep penelitian Ingrid itu satu-satunya proposal yang lolos untuk diuji langsung di modul eksperimen antariksa Jepang di Stasiun Luar Angkasa Internasional, 14 September 2016. 
 
  CB - Astronot Takuya Onishi memainkan tiga benda berbentuk bola dalam air, terbungkus plastik berpengunci rits. Setelah memegang plastik dalam posisi diam, plastik digerak-gerakkan. Tiga benda di dalamnya turut bergerak. "Permainan" itu jadi istimewa karena dilakukan di Stasiun Luar Angkasa Internasional (ISS), sekitar 400 kilometer di atas muka Bumi.

Apa yang dilakukan Onishi, astronot Lembaga Eksplorasi Keantariksaan Jepang (JAXA), Rabu (14/9/2016), berdasarkan proposal berjudul "Blocks in Jar" sebagai bagian dari program Asian Try Zero-G. Dan, pembuat proposal adalah siswi SMAN 1 Batam, Kepulauan Riau, Ingrid Dewi Rucita Saragih (16).

"Saya bertanya-tanya, kok, proposal sesederhana dan sesingkat itu diterima," ucap Ingrid saat jumpa media di Jakarta, Senin (19/9/2016). Proposal eksperimennya berangkat dari rasa ingin tahu: apakah benda yang mengapung di Bumi akan tetap mengapung di luar angkasa. Begitu pula terhadap benda yang di Bumi tenggelam.

Ingrid harus menyertakan hukum fisika dalam proposal. Ia menjelaskan, benda dan air punya massa jenis yang dipengaruhi seberapa besar gaya gravitasi. Benda akan mengapung jika massa jenisnya lebih kecil dibanding massa jenis air, melayang jika sama, dan tenggelam jika lebih besar massa jenisnya.

Benda semestinya cenderung melayang dalam air jika berada di luar angkasa karena massa jenis benda dan air jadi hampir sama dalam kondisi mikrogravitasi. Itulah yang Ingrid ingin dibuktikan di ISS. Ingrid usul sang astronot menggunakan tiga kotak yang terdiri dari kayu (di bumi mengapung), plastik polietilena, dan aluminium (tenggelam). Ketiganya dimasukkan dalam stoples berisi air.

Dalam prosesnya, astronot menggunakan tiga benda tadi dalam bentuk bola, bukan kotak, serta memakai plastik, bukan stoples. Sebab, barang-barang itu yang tersedia di ISS. Dalam posisi diam, hipotesis Ingrid terbukti. Kayu, polietilena, dan aluminium sama-sama melayang.

Memperkaya ilmu

Untuk memperkaya pengetahuan, Onishi memutar-mutar plastik dan menarik plastik dari kiri ke kanan berulang. Ingrid pun dapat tambahan ilmu. Ia lebih memahami hukum inersia atau kelembaman. "Kelembaman benda dipengaruhi massa saja, bukan massa jenis, berapa pun gravitasinya," ujarnya.

Aluminium dalam eksperimen berbobot 72 gram, polietilena 26 gram, dan kayu 15 gram. Berdasarkan hukum kelembaman, aluminium sebagai yang paling berat adalah benda yang paling tertinggal ketika plastik digerak-gerakkan.

Proposal Ingrid bagian dari lima proposal terpilih, dari 120-an lebih ide yang dikirimkan pelajar serta peneliti atau perekayasa muda negara-negara Asia melalui program Asian Try Zero-G. Program itu termasuk program Kibo-Asian Beneficial Collaboration through "Kibo" Utilization atau Kibo-ABC, yang diinisiasi Space Environment Utilization Working Group pada Asia Pacific Regional Space Agency Forum.

Asian Try Zero-G berjalan setiap tahun sejak 2011. Ada dua kategori, yaitu untuk pelajar berusia di bawah 18 tahun serta mahasiswa, peneliti, dan perekayasa muda berusia maksimal 27 tahun. Proposal Ingrid yang pertama lolos dari Indonesia.

"Saya mengajak adik-adik ikut serta di tahun-tahun berikutnya. Setiap tahun, akan ada lomba seperti ini, menantang adik-adik SMA dan perguruan tinggi bagaimana menyampaikan ide-ide terkait keantariksaan," kata Deputi Bidang Sains Antariksa dan Atmosfer Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) Afif Budiyono.

Di tengah dunia riset yang suram, ide Ingrid mudah-mudahan turut menumbuhkan budaya riset yang sedang terkulai.



Credit  KOMPAS.com



Terungkap, Inilah Wajah Dinosaurus yang Paling Mirip Aslinya

 
 
Robert Nicholls Hasil rekonstruksi Psittacosaurus. Robert Nicholls berhasil membuat rekonstruksi dinosaurus yang paling mirip aslinya.
 
CB - Kerja sama paleontolog Jacob Vinther dan seniman paleologi Bob Nichols membuahkan hasil yang spektakuler, yaitu rekonstruksi dinosaurus paling akurat yang pernah ada.

Rupa dinosaurus tersebut tidak stereotype, sama sekali tidak besar dan tidak garang. Dinosaurus itu hanya seukuran anjing golden retriever dan wajahnya pun lucu.

Kepala dinosaurus tersebut menyerupai kotak sepatu. Matanya belo dan bagian atas kepalanya datar. Tanduknya bukan keluar dari atas, melainkan dari pipi.

Dinosaurus yang lucu tersebut merupakan jenis Psittacosaurus. Fosil dinosaurus itu ditemukan di China pada tahun 2012 lalu oleh Vinther dan rekannya.

Keberhasilan ilmuwan membuat rekonstruksi dinosaurus paling akurat itu tak lepas dari fosil yang terawetkan dengan sangat baik.

Saking baiknya, pigmen kulitnya pun masih ada. Bagian kloaka, lubang multifungsi untuk mengeluarkan urine, feses, dan saluran reproduksi juga masih awet.

Untuk merekonstruksi, Vinther awalnya mempelajari pigmentasi pada fosil bernama Jehol Biota yang kini disimpan di Senkenberg Museum, Frankfurt.

Ia menembakkan sinar laser ke fosil. Dengan cara itu, ia mengungkap adanya pigmen melanosoma. Selanjutnya, ia pun memetakan pola warna dari satu bagian tubuh ke yang lain.

Begitu selesai analisis warna dan tubuh, Nichols pun berperan. Selama tiga bulan, ia membuat rekonstruksi berdasarkan penelitian yang dilakukan Vinther.

Dengan pengetahuan dan hasil rekonstruksi, Nichols yang telah berperan mereka banyak spesies punah menyebut bahwa rupa Psittacosaurus merupakan rekonstruksi dinosaurus paling akurat yang pernah ada.

"Karakter paling mengejutkan adalah kepala yang besar dan lebar, sisik yang sangat terpigmentasi pada bahu, alat gerak yang kokoh, flap kulit pada kaki belakang, dan kloaka yang terpigmentasi," ungkap Nichols.

"Saat anatomi mengejutkan saya, itu mengonfirmasi bahwa saya mengikuti bukti-bukti fosil daripada angan-angan saya sendiri," imbuhnya seperti dikutip The Guardian, Kamis (15/9/2016).

Sementara itu, Vinther mengungkapkan bahwa selain rekonstruksinya yang sangat akurat, dinosaurus ini memberi petunjuk tentang kemampuan kamuflase.

"Dinosaurus ini unik. Kita bisa melihat dengan jelas bahwa ada pola warna, pola garis, maupun bintik-bintik," ungkapnya seperti dikutip National Geographic, Kamis.

Punggung Psittacosaurus berwarna coklat gelap, sedangkan bagian perutnya lebih terang. Gradasi itu membantunya melindungi diri dari predator. Pola garis pada kaki membantunya melindungi diri dari serangga.

Vinther mengatakan, gradasi dan pola warna merupakan salah satu bentuk kamuflase. Hal itu pertama kalinya ditemui pada dinosaurus.



Credit  KOMPAS.com



Menteri Susi Terima Penghargaan Kelas Dunia sebagai "Leaders for a Living Planet"

 
 
KOMPAS.com / DINO OKTAVIANO Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat ditemui awak media Kompas.com, di sela mengikuti rapat kerja dengan Komisi IV DPR, Jakarta, Rabu (13/4/2016). Raker membahas Kunjungan Kerja Masa Reses Komisi IV, RUU Prioritas dan Prolegnas.
 
 CB — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti menerima penghargaan kelas dunia sebagai "Leaders for a Living Planet".

Penghargaan itu diberikan oleh organisasi konservasi WWF International di dalam ajang Our Ocean Conference di Washington DC pada Jumat (16/9/2016).

"Ibu Susi Pudjiastuti telah mendedikasikan waktunya selama ini untuk memberantas praktik perikanan yang tidak sah, mendorong pengelolaan perikanan berkelanjutan berbasis ilmiah, dan memperkuat kesehatan laut dengan memperluas jejaring kawasan konservasi perairan," ungkap Yolanda Kakabadse, Presiden WWF International.

"Beliau adalah tokoh yang berjuang untuk melindungi kesehatan laut Indonesia," katanya seperti dikutip dalam rilis WWF yang diterima Kompas.com, Jumat.
WWF menganggap bahwa Indonesia merupakan produsen perikanan tangkap dan budidaya terbesar di dunia. Namun, praktik pencurian ikan ilegal menyebabkan negara rugi 20 miliar dollar AS per tahun.

WWF menyatakan, Susi berhasil menunjukkan ketegasan dalam menindak praktik perikanan yang tidak sah, tidak dilaporkan, dan tidak diatur (IUU Fishing).

"WWF berharap Ibu Susi melanjutkan terobosan untuk memperbaiki pengelolaan perikanan yang berkelanjutan dengan memperluas kawasan konservasi perairan yang berkontribusi pada pemenuhan komitmen Indonesia terhadap Target Aichi," kata Direktur Program Coral Triangle dari WWF-Indonesia Wawan Ridwan.

Sejak tahun 2000, sudah lebih dari 100 individu yang menerima penghargaan "Leaders for a Living Planet". Beberapa orang di antaranya adalah mantan Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan, Menteri Perikanan Norwegia, Perdana Menteri China, dan Menteri Bidang Pengairan Perancis, Togo dan Benin.




Credit KOMPAS.com






Apa Kabar Redenominasi Rupiah? Ini Jawaban BI

 
 
Thinkstock Ilustrasi rupiah.
JAKARTA, CB - Beberapa waktu lalu, pemerintah dan Bank Indonesia (BI) sempat mengemukakan rencana penyederhanaan nilai mata uang alias redenominasi rupiah.
Akan tetapi, rencana tersebut urung dilakukan. Nah, apa kabar rencana redenominasi rupiah tersebut?
Deputi Gubernur BI Ronald Waas menyebut, bank sentral dan pemerintah masih berencana melanjutkan redenominasi rupiah.
Menurut Ronald, Rancangan Undang-undang (RUU) redenominasi rupiah masuk dalam Program Legislasi Nasional (Prolegnas) 2017.
"(Redenominasi) jadi. Masuk Prolegnas 2017," ujar Ronald singkat di kantornya di Jakarta, Senin (19/9/2016).
Ronald mengungkapkan, pelaksanaan redenominasi rupiah di Indonesia masih menunggu payung hukum dalam bentuk undang-undang. Sementara itu, proses pembahasan RUU Redenominasi harus melalui DPR.
"Kita sedang menunggu dasar hukumnya. UU bukan hanya BI dan pemerintah, tapi prosesnya juga dengan DPR," jelas Ronald.
Meskipun demikian, Ronald mengaku pihaknya tidak dapat memastikan kapan redenominasi rupiah bisa diimplementasikan.
Ia menyatakan, implementasi redenominasi rupiah harus didukung kestabilan ekonomi.
"Implementasi tergantung waktu dan kondisi. Jadi kalau sudah tenang, politik dan ekonominya stabil, sosialisasi dengan baik baru dijalankan," ujar Ronald.
Wacana redenominasi rupiah sempat bergulir, dengan tujuan agar nilai mata uang dapat lebih ringkas dan tidak terlalu banyak bilangan nol.
Misalnya, nilai Rp 1.000 disederhanakan menjadi Rp 1 atau Rp 10. Wacana ini sempat santer terdengar pada tahun 2014 lalu.
Beberapa negara pun sudah berhasil menerapkan redenominasi terhadap mata uangnya, seperti misalnya Turki.
Namun, rencana redenominasi rupiah urung dilangsungkan hingga hari ini. Ada beberapa alasan yang menjadi dasar pertimbangan, antara lain situasi perekonomian nasional dan global, serta kondisi politik.





Credit  KOMPAS.com






Menteri Susi dan Perlawanannya

 
 
KOMPAS/HERPIN DEWANTO PUTRO Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti meninjau sebuah tambak garam di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Pamekasan, Jawa Timur, Jumat (11/9/2015). Dalam acara Festival Garam Nasional itu, Susi juga berdialog dengan para petani garam dari beberapa daerah dan membahas mengenai upaya meningkatkan harga garam rakyat.
Oleh: M Fajar Marta

"Kita hampir kehilangan semua kedaulatan atas sumber daya alam (SDA) kita. Minyak kita habis dieksploitasi asing, apakah masyarakat di kawasan penghasil minyak sejahtera?" begitu kalimat retorik kata Susi Pudjiastuti.
Masih menurut Susi, hutan kita sudah habis dibabat, apakah juga masyarakat di sekitar hutan sejahtera?
"Satu-satunya SDA yang masih kita kuasai penuh, yang kita masih berdaulat adalah laut. Mari kita jaga agar laut kita tidak jatuh ke tangan asing, mari kita jaga agar asing tidak bisa lagi menangkap ikan di laut kita," katanya.
"Biarkan ikan di laut untuk masyarakat negeri kita sendiri, untuk nelayan-nelayan kita sendiri, supaya nelayan kecil menjadi makmur, agar anak-anak Indonesia berotak cerdas karena setiap hari bisa makan ikan, agar bangsa Indonesia yang besar ini tidak melulu dipermainkan bangsa lain, agar bangsa yang kaya ini bisa maju setara dengan bangsa-bangsa lain...!" lanjut Susi bersemangat.
Pernyataan Susi yang tampaknya ditujukan untuk menularkan energi nasionalisme itu disampaikan kepada ribuan orang civitas akademika Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS) dan para stakeholder sektor perikanan di Kampus UMS, pekan lalu.
Rentetan kalimat tersebut sungguh menggetarkan, bukan hanya karena maknanya yang membangkitkan rasa kebangsaan, tapi juga karena merupakan jeritan hati terdalam Sang Menteri Susi, yang sepanjang masanya menjadi menteri, tak pernah berhenti "berperang" melawan kepentingan asing yang selama ini menjajah perairan Indonesia.
Ya, selama hampir dua tahun menjabat menteri kelautan dan perikanan, sebagian besar waktu Susi memang dihabiskan untuk “berperang” melawan praktik penangkapan ikan ilegal, tidak dilaporkan dan tidak diatur (illegal, unreported, and unregulated fishing/IUU fishing) yang sebagian besar dilakukan kapal eks asing dan kapal asing pencuri ikan.
“Peperangan” itu dimulai Susi dengan mengeluarkan Peraturan Menteri (Permen) nomor 56 tahun 2014 tentang penghentian sementara (moratorium) izin kapal eks asing dan Permen nomor 57 tahun 2014 tentang larangan transhipment atau bongkar muat ikan di tengah laut.
Izin kapal eks asing dihentikan sementara karena banyak yang tidak melaporkan jenis dan jumlah ikan yang ditangkap. Selain itu, kapal eks asing pada kenyataannya masih dimiliki oleh asing.
Perubahan bendera kapal menjadi bendera Indonesia  ditengarai hanya untuk mengelabui petugas.
Saat ini, hampir semua kapal penangkapan ikan eks asing sudah tidak lagi diperpanjang izinnya untuk beroperasi di perairan Indonesia.
Kebijakan perempuan kelahiran Pangandaran itu dibarengi dengan langkah tegas meledakkan dan menenggelamkan kapal-kapal asing pencuri ikan, yang merupakan amanat Undang-undang.
Dalam menghadapi perang ini, Susi dibantu Satgas 115 yang dibentuk melalui Peraturan Presiden Nomor 115 Tahun 2015.
Satgas  115 merupakan penyelenggara penegakan hukum satu atap (one roof enforcement system), yang terdiri atas unsur TNI AL, Polri, Bakamla dan Kejaksaan Republik Indonesia, sehingga memudahkan koordinasi, mendorong sinergi dan melaksanakan fungsi fasilitasi dalam memberantas illegal fishing untuk mencapai penegakan hukum yang adil dan memberikan efek jera.
Susi rela berperang untuk mengembalikan kedaulatan perairan Indonesia yang selama ini diinjak-injak pihak asing.
Strategi itu juga bertujuan untuk menanamkan fondasi yang kuat pada pembangunan industri perikanan yang berkesinambungan dan mandiri, yang ditandai dengan meningkatkan kesejahteraan nelayan dan sumbangsih sektor perikanan terhadap perekonomian nasional.
Langkah wanita berusia 51 tahun itu sejalan dengan gagasan Presiden Joko Widodo yang ingin menjadikan Indonesia sebagai poros maritim dunia.
Mustahil Indonesia bisa menjadi poros maritim dunia jika tidak memiliki kedaulatan atas perairan sendiri dan tidak memiliki kemandirian dalam mengelola sumber daya alam perairan sendiri.
Sejauh ini, menteri yang baru saja mendapatkan penghargaan sebagai "Leaders for a Living Planet" dari organisasi konservasi World Wildlife Fund (WWF) International itu bisa dikatakan memenangi perang melawan kapal-kapal asing pencuri ikan.
Sejak didirikan pada 19 Oktober 2015, Satgas 115 telah menenggelamkan 200 lebih kapal ikan pelaku illegal fishing.
Sepak terjang Satgas 115 yang konsisten menangkap dan menenggelamkan kapal-kapal pencuri ikan telah terdengar di seantero dunia.
Perlahan-lahan dunia pun mulai menghormati kedaulatan maritim Indonesia. Kapal-kapal asing kini harus berpikir seribu kali untuk mencuri ikan di perairan Indonesia.
Bahkan, kini mereka bergidik dengan ketegasan Indonesia dalam menegakkan hukum di laut.
Sampai di sini, Menteri Susi seolah telah mengakhiri perang dengan kemenangan gemilang.
Apalagi, pemilik perusahaan penerbangan Susi Air ini juga berhasil mengegolkan sektor perikanan tangkap dalam daftar negatif investasi untuk investasi asing.
Presiden Jokowi, yang juga ingin menegakkan kedaulatan di laut, akhirnya mengeluarkan Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 44 Tahun 2016 yang mengatur Daftar Negatif Investasi (DNI).
Dalam perpres tersebut, usaha perikanan tangkap terlarang bagi pemodal asing. Ini berarti, asing hanya diperbolehkan menanamkan modal dalam industri pengolahan.
 
Dok Presentasi Menteri Susi Sejarah investasi asing pada perikanan tangkap Indonesia
 
Perang belum selesai
Namun ternyata, perang yang dihadapi Susi tak pernah benar-benar selesai. Perang melawan illegal fishing ternyata hanya antara yang membawa Susi untuk menghadapi perang yang lain, yakni perang melawan para pihak yang setuju asing masuk kembali ke sektor perikanan tangkap Indonesia.
Belakangan memang ramai pro dan kontra soal boleh tidaknya investasi asing dalam sektor perikanan tangkap. Kedua pihak saling melontarkan argumen yang meyakinkan mengapa investasi asing boleh atau tidak boleh.
Menko Maritim Luhut B Pandjaitan merupakan salah satu pihak yang mewacanakan membuka peluang kapal asing masuk dalam bisnis penangkapan ikan di Tanah Air.
Luhut berargumen, seiring menurunnya aksi pencurian ikan akibat tindakan tegas Menteri Susi, ikan kini melimpah ruah di perairan Indonesia, contohnya di Natuna.
Sayangnya, potensi itu belum dapat dimanfaatkan secara optimal oleh nelayan dan kapal ikan dalam negeri.
Padahal, pasokan ikan sangat diperlukan untuk mendorong kapasitas industri perikanan di tanah air yang belum berkembang.
Apalagi, Presiden Jokowi juga mengeluarkan Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 7 Tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Industri Perikanan Nasional. 
Posisi Susi makin tertekan karena kolega yang juga sahabatnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani meminta Susi segera meningkatkan kontribusi sektor perikanan terhadap Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) negara.

Industri perikanan tumbuh
Susi jelas meradang dengan wacana dibukanya kembali investasi asing di sektor perikanan tangkap. Sebab, ia telah berjuang mati-matian untuk menyingkirkan pihak asing dari perairan Indonesia.
Menurut susi, sejak pelarangan kapal eks asing dan pembasmian besar-besaran kapal asing pencuri ikan, potensi ikan di perairan Indonesia memang meningkat pesat.
Hasil kajian Komnas Pengkajian Sumber Daya Ikan (Kajiskan) dan Badan Penelitian dan Pengembangan Kelautan dan Perikanan (Balitbang KP) menunjukkan bahwa potensi ikan yang bisa ditangkap secara lestari (maximum sustainable yield/MSY) meningkat pesat dari 7,31 juta ton pada 2013 menjadi 9,93 juta ton pada tahun 2015.
Hal itu menunjukkan habitat dan ekosistem yang lebih sehat telah terbangun di perairan Indonesia. Tidak hanya jumlah ikan yang bisa ditangkap semakin banyak, tetapi ukuran ikan juga semakin besar.
Pelarangan kapal eks asing dan pembasmian pencurian ikan nyatanya telah memberikan kesempatan pada alam untuk merestorasi dirinya. Induk-induk ikan dapat bertelur dengan tenang, juvenil-juvenil ikan dapat tumbuh hingga dewasa karena tak keburu tertangkap.
Sementara itu hasil Kajian University of California Santa Barbara AS dan Balitbank KP tahun 2016 juga menunjukkan, pemberantasan ilegal fishing telah mengurangi 30 – 35 persen eksploitasi perikanan di perairan Indonesia.
Sebaliknya, jika tidak ada kebijakan IUU, biomassa ikan di Indonesia akan turun hingga 81 persen pada tahun 2035.
Riset itu juga menjelaskan, jika kebijakan IUU dilanjutkan dengan tata kelola perairan yang baik, maka biomassa ikan akan naik hingga 25 persen pada tahun 2035.
Bahkan, apabila terus konsisten, pada tahun 2050, biomassa ikan di perairan Indonesia akan naik hingga 224 persen, meningkatkan tangkapan hingga 100 persen, dan menambah keuntungan hingga 3,7 miliar dollar AS.
Potensi ikan yang melimpah ruah tesebut kini dinikmati oleh nelayan dan pelaku industri perikanan di Tanah Air. Jadi, kata Susi, tidak benar jika potensi tersebut tidak bisa dimanfaatkan oleh bangsa Indonesia.
Susi lalu membeberkan sejumlah indikasi yang menunjukkan industri perikanan dalam tren meningkat saat ini.
Pada akhir tahun 2015, produk domestik bruto (PDB) sektor perikanan mencapai Rp 267,75 triliun, meningkat 8,4 persen dibandingkan tahun 2014 yang senilai Rp 247 triliun.
Petumbuhan PDB perikanan tersebut jauh lebih tinggi dibandingkan PDB nasional yang sebesar 4,79 persen. Pertumbuhan PDB sektor perikanan tahun 2015 merupakan yang tertinggi dalam lima tahun terakhir.
 
BPS/Slide Presentasi Menteri Susi Perkembangan Produk Domestik Bruto Sektor Perikanan
 
Tumbuhnya sektor perikanan juga terindikasi dari meningkatnya kesejahteraan nelayan. Nilai tukar nelayan, sebagai indikator kesejahteraan nelayan, mencapai 108,89 pada Juli 2016 berdasarkan data BPS.
Angka nilai tukar nelayan terus meningkat sejak tahun 2014. Nelayan makin sejahtera jika nilai tukarnya semakin besar.
Kontribusi sektor perikanan terhadap penerimaan negara juga mulai meningkat. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) sektor perikanan per Agustus 2016 mencapai Rp 279,74 miliar.
Angka ini meningkat signifikan dibandingkan keseluruhan tahun 2015 yang hanya sekitar Rp 140 miliar.
Meningkatnya potensi perikanan Indonesia  membuat investor baik asing maupun domestik semakin tertarik menanamkan modalnya di sektor perikanan Indonesia.
Buktinya, realisasi investasi sektor kelautan dan perikanan pada triwulan II 2016 mencapai Rp 5,56 triliun, meningkat 65,71 persen  dibandingkan realisasi investasi pada triwulan I 2016.
Besarnya pasokan ikan dan tumbuhnya industri-industri pengolahan baru akhirnya mendorong volume ekspor perikanan Indonesia selama semester I 2016 naik 7,34 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Di sisi lain, impor sektor perikanan terus menurun. Nilai impor hasil perikanan pada 2015 sebesar 370,2 juta dollar AS, atau hanya 9,3 persen dari nilai ekspor produk perikanan yang sebesar 3,94 miliar dollar AS. Meningkatnya pasokan ikan di dalam negeri juga turut andil mengurangi impor tepung ikan dari negara lain.
Ekspor tuna, tongkol, cakalang Indonesia pada periode Januari – september 2015 tumbuh 25,19 persen dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.
Sementara, negara eksportir besar seperti Thailand dan Filipina malah tumbuh negatif. Alasannya jelas, sejak kebijakan IIU fishing diberlakukan, oleh Menteri Susi, pasokan ikan curian ke Thailand dan Filipina menurun drastis.
 
Dok Presentasi Menteri Susi Pertumbuhan Ekspor Tuna, Tongkol, Cakalang ke AS
 
“Jadi, tidak benar jika dikatakan potensi perikanan kita tidak bisa dimanfaatkan. Sekarang, seluruh tangkapan di laut dihasilkan oleh nelayan dan kapal bangsa sendiri. Kita harus mandiri karena kita adalah bangsa bahari. Masak bangsa pelaut seperti kita tidak bisa menangkap ikan? Masuknya asing hanya akan menghambat kita untuk mandiri dan perlahan-lahan akan kembali menginjak-injak kedaulatan kita di laut,” kata ibu tiga anak ini.
Menteri nyentrik ini juga membantah bawah kapal-kapal nasional belum bisa menggantikan kapal-kapal eks asing yang telah dilarang beroperasi.
Pada akhir 2014, terdapat 643.100 unit perahu atau kapal perikanan. Rinciannya, 41 persen merupakan perahu motor tempel, 27 persen perahu tanpa motor, dan 32 persen kapal motor.
Nah, kapal eks asing masuk dalam golongan kapal motor (KM) berukuran di atas 30 GT. Dari total kapal motor perikanan di Indonesia, jumlah kapal motor eks asing tidak sampai satu persennya.
“Ketiadaan kapal-kapal eks asing itu justru bagus karena pasarnya bisa diambil kapal nasional. Jangan salah lho, banyak kapal nasional yang besar-besar juga," kata tokoh yang mengenyam pendidikan formal hanya sampai kelas II SMA itu.
Menurut Susi, sudah berpuluh-puluh tahun asing diberi izin untuk berinvestasi di sektor perikanan tangkap.
Namun, faktanya tak ada manfaat signifikan yang diperoleh negara. Yang ada, perairan Indonesia hancur akibat over fishing dan pencurian ikan.
Pihak asing tentu saja tidak mau bangsa Indonesia maju dan mampu mengelola sendiri sumber daya lautnya.
Tahu apa sebabnya? Karena asing mengetahui kekayaan laut kita sangat besar. Jika kita mampu mengelola sendiri laut kita, maka kita akan menjadi negara besar. Itulah yang ditakutkan asing.




Credit  Kompas.com


Setelah Bangladesh, Indonesia Siap Ekspor Kereta ke Sri Lanka

   
Kontributor Madiun, Muhlis Al Alawi Inilah salah satu gerbong kereta api pesanan negara Banglades buatan PT INKA


JAKARTA, CB - PT Industri Kereta Api (INKA) tengah mempersiapkan diri untuk mengekspor kereta rel diesel elektrik (KRDE) dengan nilai 70 juta dollar AS ke Sri Lanka.
Direktur Keuangan dan SDM INKA Mohamad Nur Sodiq mengatakan, saat ini prosesnya sedang berjalan dan tinggal mengajukan penawaran.
"Sudah tinggal masukan penawaran. Semua persyaratan sudah terpenuhi, tinggal minta dukungan untuk buyers credit dari program National Interest Account (NIA)," kata Mohamad Nur Sodiq usai bertemu Menteri Perindustrian di Kementerian Perindustrian Jakarta, Selasa (20/9/2016).
Dia menambahkan, dalam proyek tersebut tidak semata-mata aspek teknis pembuatan kereta, tetapi juga pendanaannya atau buyers credit.
"Jadi nanti ada kerja sama antara kedua negara, kemudian dari INKA dengan Srilanka Railways jadi kerjasama government to government, ini kereta rel diesel yang nilainya lebih tinggi dari pada kereta penumpang dan untuk bisa eksis kita minta support dari semua pihak termasuk Kementerian Perindustrian dalam program pendanaan untuk ekspor" tambahnya.
Menurut Sodiq, Sri Lanka merupakan pasar baru bagi INKA di kawasan Asia Selatan. Kebutuhan kereta di negara-negara tersebut kebanyakan dipenuhi oleh produk-produk dari India.
"Ini sebetulnya pangsa baru kawasan Asia Selatan yang selama ini dipenuhi oleh produk-produk dari India dan sekarang Indonesia sudah masuk, sukses story-nya adalah dari Bangladesh," kata Sodiq.
Peluang ekspor sebenarnya cukup terbuka jadi di kawasan Asia Selatan dan pihaknya berharap bisa memenuhi semua pasar yang ada di sana.
Tingkat komponen dalam negeri (TKDN) kereta yang akan diekspor ke Sri Lanka tersebut mencapai 45 persen, sehingga produknya benar-benar dapat merepresentasikan karya anak bangsa. "Kami siap membawa terbang Indonesia ke mancanegara," pungkas Sodiq.
Sebelumnya, INKA berhasil memenangkan tender pengadaan kereta penumpang berbagai tipe sebanyak 150 gerbong di Bangladesh setelah mengalahkan beberapa produsen kereta dari India dan China.
Saat ini akan dilanjutkan pada tahap ke dua dengan pembuatan 250 gerbong. Tak hanya Bangladesh, kereta produksi INKA sendiri telah digunakan di beberapa negara lainnya, seperti di Singapura, Malaysia, Filipina, Thailand, Australia dan kawasan Afrika Utara.
"Target tahun depan, perusahaan akan melakukan penetrasi pasar ke Myanmar dan Sri Lanka," tambah Sodiq.




Credit  KOMPAS.com





Ini Daerah di Jawa Barat yang Dikembangkan Jadi Kawasan Industri Baru


Ini Daerah di Jawa Barat yang Dikembangkan Jadi Kawasan Industri Baru
Foto: Muhammad Idris-detikFinance

Jakarta - Pertumbuhan industri di Jawa Barat lebih banyak di bagian utara. Agar terjadi pemerataan, pemerintah akan mengembangkan kawasan industri di Selatan Jawa Barat, lantaran di Utara dianggap sudah terlalu sesak.

Lokasinya antara lain Cianjur, Garut, Tasikmalaya, dan Sukabumi.

"Industri coba kita dorong di kawasan yang tepat. Geser dari Jawa Barat Utara ke Selatan, secara natural saja ke Selatan, kemudian perlahan bisa lari ke Jawa Tengah," jelas Mehteri Perindustrian, Airlangga Hartarto, saat rapat koordinasi Kadin di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Menurut Airlangga, dia telah bertemu dengan Gubernur Jawa Barat agar membangun lebih banyak infrastruktur di Selatan Jawa Barat. Tujuannya untuk mendorong investor mau membangun industri di Selatan Jawa Barat.
.
"Saya sudah bicara dengan Gubernur Jawa Barat infrastruktur di Selatan dibangun. Bogor yang jadi exit ke semua wilayah Selatan Jawa Barat dibenahi, katanya sekarang Bogor termacet kedua dunia, jangan sampai jadi yang termacet di dunia," ujarnya.

Untuk percepatan industri di luar Jawa, menteri asal Partai Golkar ini menjelaskan, pihaknya saat ini tengah menggarap 3 kawasan industri turunan sawit yakni di Dumai, Bontang, dan Sei Mangkei.

"Di Sumatera ada 2 yang sudah siap yaitu Dumai dan Semangke, itu untuk produk turunan palm oil, yang paling siap Dumai. Tapi yang Bontang ini belum siap juga sampai sekarang, karena di sana masih banyak hutan lindung. Kemudian ditawari pindah saja ke Berau yang rupanya lebih siap," terang Airlangga.

Di luar itu, lanjutnya, kementeriannya juga tengah mendorong pembangunan industri di Kalimantan Utara (Kaltara), dengan terlebih dahulu menjamin pasokan listriknya lewat rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA).

"Di Kaltara kita dorong dengan bangun PLTA, karena di sana potensi sungainya sangat besar, saya ingin Kaltara ini jadi energy centre yang murah. Energi dari PLTA ini kan yang membuat Inalum bisa bertahan.






Credit  detikFinance



Ini Jawaban Sri Mulyani Atas Dalil Penggugat UU Tax Amnesty


Ini Jawaban Sri Mulyani Atas Dalil Penggugat UU Tax Amnesty
Foto: Grandyos Zafna


Jakarta - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjawab gugatan yang disampaikan oleh beberapa pihak terhadap Undang-undang (UU) nomor 11 tahun 2016 tentang Pengampunan Pajak atau tax amnesty kepada Mahkamah Konstitusi (MK). Terutama soal prinsip pajak di Indonesia.

"Para pemohon dalam permohonannya mendalilkan bahwa kebijakan pengampunan pajak bertentangan dengan prinsip pajak yang bersifat memaksa, prinsip keadilan, prinsip persamaan kedudukan di hadapan hukum, prinsip penegakan hukum, serta prinsip keterbukaan informasi sebagaimana diatur dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945," kata Sri Mulyani di Gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Selasa (20/9/2016).

Terkait dengan sifat memaksa pajak, yang merujuk pada pasal 23A Undang-Undang Dasar Tahun 1945 yang mengatur bahwa pajak sebagaimana juga pungutan negara lainnya yang bersifat memaksa diatur dengan undang-undang. Menurut Sri Mulyani, kata memaksa tidak dapat dimaknai bahwa pemerintah tidak dapat merumuskan kebijakan pengampunan pajak.

"Karena Pasal 23A Undang-Undang Dasar Tahun 1945 sendirilah yang memberikan kewenangan kepada Pemerintah dan Dewan Perwakilan Rakyat secara bersama-sama untuk membentuk suatu kebijakan atas pajak dalam bentuk undang-undang," paparnya.

"Sifat memaksa dalam pajak haruslah dimaknai bahwa setiap wajib pajak memiliki kewajiban untuk membayar pajak dan negara memiliki kewenangan untuk memberi sanksi apabila wajib pajak tidak melaksanakan kewajiban perpajakan tersebut," ujar Sri Mulyani.

Mantan Direktur Bank Dunia tersebut menambahkan, sistem perpajakan sendiri menganut sistem self assessment di mana pemerintah memberikan kepercayaan penuh kepada wajib pajak untuk menghitung, memperhitungkan, menyetor, dan melaporkan seluruh pajak yang menjadi kewajibannya.

"Hal ini menunjukkan bahwa pola pikir para pemohon dalam memaknai kata memaksa di dalam Undang-Undang Dasar Tahun 1945 adalah pola pikir yang kurang tepat," tegasnya.

Terkait dengan dalil keadilan yang disampaikan penggugat, menurut Sri Mulyani juga tidak tepat. Sebab kebijakan ini justru akan menimbulkan keadilan seluas-luasnya karena kebijakan pengampunan pajak akan menambah basis jumlah subjek dan objek pajak baru serta meningkatkan kepatuhan wajib pajak setelah kebijakan pengampunan pajak yang pada akhirnya beban pajak untuk pembangunan menjadi lebih merata dan adil.

Bila melihat total jumlah pekerja yaitu sebesar 114,819 juta jiwa atau rakyat Indonesia yang bekerja statusnya dibandingkan dengan jumlah orang pribadi yang telah terdaftar sebagai wajib pajak yaitu sebesar 27,571 juta jiwa pada tahun 2015, maka terlihat hanya 24, 01% dari potensi jumlah pekerja yang telah mendaftarkan diri sebagai wajib pajak.

"Artinya terdapat potensi sekitar 87 juta wajib pajak yang belum terdaftar dalam sistem administrasi perpajakan. Bahkan kalau dikurangi mereka yang pendapatannya tidak kena pajak sekalipun, angkanya masih sangat signifikan," ujarnya.

Sri Mulyani menilai para penggugat hanya melihat dari satu sisi, di mana wajib pajak yang patuh tidak diperlakukan sama dengan wajib pajak yang tidak patuh yang dapat menebus kewajiban pajaknya dengan tarif yang rendah, sehingga dapat merugikan negara.

"Akan tetapi para pemohon tidak melihat manfaat lahirnya Undang-Undang Pengampunan Pajak yang dapat menumbuhkan kepatuhan dan manfaatnya dapat menggerakkan perekonomian secara lebih cepat. Prinsip persamaan kedudukan di hadapan hukum dalam Undang-Undang Pengampunan Pajak," kata Sri Mulyani.






Credit  detikFinance


Ini Jawaban Sri Mulyani Atas Dalil Penggugat UU Tax Amnesty


Ini Jawaban Sri Mulyani Atas Dalil Penggugat UU Tax Amnesty
Foto: Grandyos Zafna



Jakarta - Banyak pihak yang kemudian mempertanyakan, bahkan di antaranya menggugat Undang-undang (UU) pengampunan pajak atau tax amnesty kepada Mahkamah Konstitusi (MK). Namun reaksi positif juga nyata terlihat.

Demikianlah disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dalam paparannya saat menjawab gugatan UU pengampunan pajak di Gedung MK, Jakarta, Selasa (20/9/2016).

"Reaksi positif atas kebijakan pengampunan pajak terhadap pasar keuangan di Indonesia nyata terlihat pada pergerakan indeks harga saham gabungan pada tanggal 27 Juni, yakni sebelum Undang-Undang Pengampunan Pajak disahkan," terangnya.

Pada tanggal 20 Juli 2016, indeks harga saham tercatat pada tingkat 4.836,052 dan setelah UU disahkan indeks meningkat ke 5.242,823 atau ada kenaikan sebesar 406,771 poin. Peningkatan juga terjadi pada nilai kapitalisasi pasar di bursa efek Indonesia pada tanggal 20 Juli yang menembus angka Rp 5.639 triliun.

Di samping itu juga terjadi penguatan nilai tukar rupiah dari Rp 13.335,00 per US dollar pada tanggal 27 Juni setelah disahkan menjadi Rp 13.110,00/US$ pada tanggal 20 Juli atau menguat 225 atau 1,69%. Bahkan pada tanggal 14 Juli menguat ke Rp 13.085,00/US$.

Pada pasar obligasi dan pasar uang juga terjadi reaksi positif, yang terlihat dari penguatan pasar obligasi negara dalam bentuk penurunan yield, sbn, benchmark, tenor 10 tahun dari 7,67% pada tanggal 27 Juni menjadi 6,97% pada tanggal 20 Juli 2016 atau menguat 70 basis poin.

"Bayangkan, 70 basis poin dikalikan outstanding sbn negara yang sangat besar, ini nilainya sangat signifikan," ungkapnya.

Sri Mulyani menambahkan rata-rata suku bunga pasar uang antar bank untuk tenor overnight juga mengalami penurunan yang cukup signifikan dari 5,43% pada 27 Juni menjadi 4,6% pada tanggal 20 Juli atau turun 83 basis poin.

"Pemerintah tetap berupaya maksimal untuk melaksanakan Undang-Undang Pengampunan Pajak secara konsisten dan kredibel," tegasnya.


Credit  detikFinance




Emir Qatar Serang Kebijakan AS di Suriah

 
Emir Qatar Serang Kebijakan AS di Suriah
Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani saat bertemu Presiden AS, Barack Obama. | (Reuters)
 
NEW YORK - Emir Qatar, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, menyerang kebijakan Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Suriah. Meski sebagai sekutu, Qatar frustasi dengan langkah AS yang tidak bisa menghentikan perang saudara di Suriah yang berlarut-larut.

Qatar yang menjadi “rumah” bagi militer AS selama ini menjadi kritikus vokal Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sama seperti AS, Qatar juga mendukung pemberontak atau oposisi yang berusaha untuk menggulingkan Assad.

Berbicara di hadapan Majelis Umum PBB, Sheikh Tamim bin Hamad al-Thani, mengkritik keras apa yang dia sebut sebagai “garis merah” Obama di Suriah.

Seperti diketahui, pada bulan Agustus tahun 2013, Obama tiba-tiba membatalkan rencana untuk menginvasi rezim Suriah. Padahal, saat itu Obama telah bersumpah menggempur pasukan Assad karena menyeberangi "garis merah" dalam konflik Suriah dan menggunakan senjata kimia.

Kemarahan Obama saat itu muncul sembilan hari setelah terjadi serangan senjata kimia berupa gas Sarin yang menewaskan hingga 1.400 warga Suriah.

”Garis-garis merah yang ditetapkan untuk rezim yang telah mereka langgar, namun mereka yang membatasi garis tidak merasa terprovokasi untuk menaikkan jari,” kata Tamim.

”Garis merah terus bergeser sampai rezim menyadari fakta bahwa tidak ada langit-langit untuk apa dia bisa perbuat tanpa akuntabilitas,” lanjut Tamim, seperti dikutip Reuters, Rabu (21/9/2016).

Sekutu AS menuduh Obama telah menjadi sosok peragu. Intervensi militer Obama di Suriah pada saat ini hanya fokus pada memerangi militan ISIS yang sejumlah wilayah di Suriah dan Irak.





Credit  Sindonews





Obama: Rusia Gunakan Kekuatan untuk Kembalikan Kejayaan


 
Obama: Rusia Gunakan Kekuatan untuk Kembalikan Kejayaan
Presiden Amerika Serikat, Barack Obama, pidato di hadapan Majelis Umum PBB, di New York. | (REUTERS)
 
NEW YORK - Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama dalam pidatonya di hadapan Majelis Umum PBB menuduh Rusia menggunakan kekuatan militer untuk mengembalikan kejayaannya yang hilang. Tuduhan Obama ini keluar setelah AS dan Rusia berseberangan dalam krisis Suriah dan krisis Ukraina.

”Dalam dunia yang meninggalkan kekaisaran yang usang ke belakang, kita melihat Rusia berusaha untuk memulihkan kejayaan yang hilang melalui kekuatan,” kata Obama, seperti dikutip dari Guardian, Rabu (21/9/2016).

Tapi, tuduhan Obama itu kontradiksi dengan kondisi militer antara AS dan Rusia. Di mana, anggaran pertahanan dan kehadiran militer AS di luar negeri telah jauh mengalahkan Rusia.

Rusia telah mengalokasikan lebih dari 3 triliun rubel (USD 46 milIar) untuk belanja militernya pada tahun 2016. Angka itu sekitar 20 persen dari total anggaran negara untuk tahun yang sama.

Sedangkan alokasi belanja militer AS tercatat 11 kali lebih banyak dari Rusia. Menurut Departemen Pertahanan AS, anggaran untuk belanja militer pada 2016 sebesar USD585 miliar. Tahun lalu, Washington menghabiskan lebih dari USD560 miliar yang merupakan 54 persen dari total anggaran negara.

Militer AS di luar negeri juga jauh lebih banyak ketimbang Rusia. Sebagai perbandingan, Rusia mempertahankan pangkalan militer di Tajikistan (7.500 prajurit), Belarusia, Armenia, Kyrgyzstan (400 prajurit), Abkhazia (4.000 prajurit) dan fasilitas militer di Vietnam. Rusia juga menggunakan pangkalan militer Kheimim untuk operasi militer Si Suriah.

Sedangkan militer AS, menurut catatan The Nation, ditempatkan di 74 negara dengan hampir 800 pangkalan militer.





Credit  Sindonews



Jet Tempur Israel Tembak Jatuh Drone Hamas

 
Jet Tempur Israel Tembak Jatuh Drone Hamas
Pesawat jet tempur F-15 Angkatan Udara Israel. | (REUTERS)
 
ASHDOD - Pesawat jet tempur Israel menembak jatuh drone milik Hamas di wilayah Ashdod, Israel. Pesawat nirawak Hamas itu ditembak jatuh karena dituduh menerobos wilayah udara Israel pada hari Selasa siang.

”IDF (Pasukan Pertahanan Israel) tidak akan mengizinkan pelanggaran ruang udara, dan akan bertindak dengan tekad melawan setiap upaya seperti itu,” bunyi pernyataan IDF, seperti dikutip dari Jerusalem Post, Rabu (21/9/2016).

Menurut IDF, pesawat tak berawak Hamas berada di bawah pengawasan penuh tak lama setelah lepas landas dari Gaza. Oleh IDF, drone Hamas tidak dibiarkan leluasa menyusup ke Israel.

Dalam beberapa tahun terakhir, drone Hamas telah berkali-kali mendekati wilayah Israel. Bahkan terkadang sudah melanggar wilayah udara Israel, namun selalu ditembak baik oleh rudal darat maupun rudal jet tempur IDF.

Pada bulan Juni 2015, sebuah pesawat tak berawak dari Gaza jatuh di wilayah Israel di dekat pagar perbatasan Gaza dengan Israel. IDF saat itu mengklaim drone tersebut jatuh sendiri di dekat perbatasan Israel.

Pada bulan Februari tahun ini, inspektur Otoritas Penyebarangan bersama dengan lembaga intelijen Shin Bet menggagalkan upaya penyelundupan drone multicopter komersial ke Gaza.

Hamas diketahui mulai menggunakan drone untuk operasi militer sejak perang dengan Israel pada 2014 lalu. Namun, operasi drone Hamas ke wilayah Israel saat itu selalu digagalkan Israel dengan tembakan rudal patriot.





Credit  Sindonews





Oposisi Tak Mau Lagi Diwakili AS dalam Negosiasi Damai Suriah

 
Oposisi Tak Mau Lagi Diwakili AS dalam Negosiasi Damai Suriah
Syria's Tomorrow, salah satu kelompok Oposisi Suriah menuturkan, mereka berharap posisi mediator dalam upaya damai di Suriah bisa diganti. (Istimewa)
 
DAMASKUS -
Syria's Tomorrow, salah satu kelompok Oposisi Suriah menuturkan, mereka berharap posisi mediator dalam upaya damai di Suriah bisa diganti. Selama ini, mediator upaya damai di Suriah diperankan oleh Amerika Serikat (AS) dan Rusia. Dalam negosiasi-negosiasi sebelumnya, AS mewakili pihak oposisi, sedangkan Rusia mewakili kubu pemerintah Suriah.

Syria's Tomorrow berharap, posisi AS bisa digantikan oleh Friends of the Syrian People, sebuah kelompok internasional yang terdiri dari organisasi internasional dan juga sejumlah negara. Juru bicara Syria's Tomorrow, Monzer Akbik mengatakan, saat ini adalah waktu yang tepat untuk mengganti mediator dalam upaya damai itu. Alasannya, AS dan Rusia telah gagal unuk menjembatani perbedaan antara oposisi dan Damaskus.

Selain itu hubungan antara Moskow dan Washington membuat hal ini menjadi semakin sulit. "Tampaknya relevan untuk kembali ke kelompok pendukung Suriah, yang juga termasuk negara-negara Eropa, serta negara-negara regional dalam rangka upaya untuk mensukseskan upaya damai, di mana Washington dan Moskow telah gagal melakukannya, meski masih ada sedikit harapan," kata Akbik.

"Ketegangan antara Moskow dan Washington mengakibatkan ketidakmampuan untuk mencapai kesepakatan jangka panjang, meskipun semua upaya diplomatik telah dilakukan," sambungnya, seperti dilansir Sputnik pada Selasa (20/9).

The Friends of Syria adalah kelompok yang beranggotakan negara-negara dan organisasi-organisasi internasional yang bersidang untuk membahas topik krisis Suriah di luar Dewan Keamanan PBB. Kelompok ini terdiri dari sejumlah negara-negara regional, seperti Yordania, Qatar dan Arab Saudi, serta negara-negara Eropa, seperti Inggris dan Italia.

Syria's Tomorrow sendiri adalah kelompok gabungan dari sejumlah oposisi Suriah yang terbentuk pada bulan Maret lalu, sebagai upaya baru untuk menyatukan kekuatan oposisi liberal di bawah satu payung organisasi. Kelompok ini dipimpin oleh Ahmad Jarba, mantan kepala Koalisi Nasional untuk Revolusi Suriah dan Pasukan Oposisi, yang lebih dikenal sebagai Koalisi Nasional Suriah (SNC).


Credit Sindonews



George Soros Siap Investasi Rp6,5 Triliun untuk Pengungsi

 
George Soros Siap Investasi Rp6,5 Triliun untuk Pengungsi  
(Reuters/Luke MacGregor)
 
Jakarta, CB -- Miliarder George Soros mengaku akan berinvestasi US$500 juta atau lebih dari Rp6,5 triliun untuk imigran dan pengungsi.

Dalam tulisan opininya di Wall Street Journal, Selasa (20/9), Soros mengatakan investasi akan dimiliki oleh organisasi nirlaba miliknya dan semua pemasukan akan dialirkan melalui program pendanaan Open Society Foundation, yayasan amal Soros untuk mendukung pendidikan, HAM, migrasi, dan pengungsi.

Taipan berusia 86 tahun ini mengaku akan bekerja sama dengan badan pengungsi PBB, UNHCR, dalam investasi untuk imigran dan pengungsi.

"Kami akan berinvestasi di perusahaan perintis, perusahaan besar, inisiatif sosial, dan usaha yang akan dijalankan oleh imigran dan pengungsi. Investasi ini akan sukses," ujar Soros di Wall Street Journal.

Soros adalah pemilik perusahaan investasi Soros Fund Management yang bernilai US$25 miliar.

Komitmen Soros ini datang sehari setelah berakhirnya gencatan senjata di Suriah yang digagas Amerika Serikat dan Suriah.

Saat ini ada 65,3 juta orang yang tersingkir dari rumah mereka di seluruh dunia, berdasarkan data UNHCR. Sebanyak 21,3 juta di antaranya adalah pengungsi, dan 10 juta tanpa kewarganegaraan. Setengah dari jumlah pengungsi dunia berasal dari Suriah, Afghanistan dan Somalia.


Credit  CNN Indonesia




Di PBB, Buruh Migran RI Serukan Penghentian Eksploitasi

 
Di PBB, Buruh Migran RI Serukan Penghentian Eksploitasi  
Ketua Aliansi Migran Internasional, Eni Lestari, menyerukan penghentian eksploitasi buruh dan perbaikan nasib buruh yang selama ini seakan terabaikan. (Dok. UN Media)
 
Jakarta, CB -- Ketua Aliansi Migran Internasional, Eni Lestari, memaparkan berbagai permasalahan yang dialami para buruh migran dalam sesi pembukaan Konferensi Perserikatan Bangsa-Bangsa ke-71 di Amerika Serikat. Eni menyerukan penghentian eksploitasi buruh dan mendesak pemerintah untuk lebih memerhatikan nasib para buruh migran yang selama ini seakan terabaikan.

Pada KTT PBB yang berfokus pada pengungsi dan migran di New York pada Senin (19/9), Eni membuka pidatonya dengan menyoroti bahwa ia merupakan perwakilan pertama dari 244 juta buruh migran dunia yang akhirnya dapat menyampaikan aspirasi di mimbar PBB. "Setelah bertahun-tahun tak punya suara dan seakan tak terlihat, kami kini dapat menyuarakan pendapat," tutur Eni, seperti dalam pernyataan yang diterima CNN Indonesia.

Dalam pidato itu, Eni menceritakan impian masa kecilnya, yakni mengenyam pendidikan tinggi dan berkontribusi kepada masyarakat -- hal yang tak kunjung dapat diraih karena keterbatasan biaya. Ia kemudian memutuskan menjadi buruh migran demi menafkahi keluarganya.

"Seperti banyak [rekan buruh] lainnya, saya tidak memiliki pilihan lain selain bekerja di luar negeri sebagai pekerja domestik migran, sehingga keluarga saya bisa makan, terbebas dari utang, dan adik-adik saya bisa bersekolah," ujarnya.

Meski iming-iming upah besar, menjadi buruh migran bukan tanpa masalah. "Untuk sebagian besar migran, janji akan kehidupan lainnya seakan seperti sebuah kebohongan. Kami terjebak dalam lilitan utang, diperdagangkan menjadi budak, hak-hak kami dirampas, kami disiksa. Banyak yang menghilang dan bahkan tewas," tutur Eni.

Ia menegaskan bahwa keberadaan kaum buruh migran dan pengungsi sering kali terabaikan, meski turut memberikan kontribusi kepada negara. "Tak peduli seberapa keras kami bekerja, kami tidak akan pernah disebut sebagai pekerja, tak akan pernah dipandang sebagai manusia bermartabat dan sederajat," ujarnya.

Eni juga menyoroti bahwa buruh migran rentan terhadap praktik eksploitasi dan perdagangan manusia. "Impian kami berubah jadi mimpi buruk. Mimpi buruk yang dihasilkan dari sistem yang hanya mementingkan keuntungan bisnis dari migrasi dan mengizinkan perusahaan menekan upah. Masa depan kami buram," ujarnya.

"Kelemahan kami dieksploitasi, dan berbagai kebijakan migrasi memanfaatkan ketidakberdayaan kami. Kami dianggap ancaman terhadap keamanan, sementara kami bertranformasi menjadi industri yang menghasilkan pundi-pundi uang yang disebut 'kesempatan pembangunan' oleh beberapa negara," kata Eni.

Eni berharap aspirasi yang ia sampaikan dapat mendorong terciptanya kebijakan yang dapat mengubah kehidupan para buruh migran. "Mari ciptakan kebijakan nyata yang dapat diterapkan, dan memastikan bahwa kebijakan itu tidak akan memperdalam praktik eksploitasi, pemaksaan migrasi, konflik, dan kemiskinan," ujarnya.

Terkait dengan pidato Eni, Jaringan Buruh Migran Indonesia (JBMI) menyerukan agar pemerintah Indonesia harus semakin membuka diri, mendengarkan tuntutan migran, dan segera mengambil langkah strategis untuk memperbaiki permasalahan buruh migran Indonesia dengan memastikan sistem yang adil dan perlindungan yang kuat.

"Pesan singkat Eni Lestari telah mewakili suara dan tuntutan migran dunia seperti yang selama ini kami tuntut. Apa yang disampaikannya itu benar dan kami adalah saksi ketidakadilan, kekerasan dan eksploitasi yang kita lihat dan rasakan setiap hari," ungkap Koordinator JBMI, Sringatin dalam pernyataan bersama dengan Keluarga Besar Buruh Migran Indonesia dan The Institute for National and Democratic Studies.




Credit  CNN Indonesia




Pesawat mata-mata U-2 jatuh, tewaskan seorang pilot


Washington (CB) - Seorang pilot Amerika Serikat tewas dan seorang lainnya cedera setelah keduanya melontarkan diri dari pesawat mata-mata U-2 ketika menjalani latihan di wilayah pedesaan California, menurut keterangan Angkatan Udara, Selasa (20/9).

Pesawat tersebut jatuh sekitar pukul 9.00 waktu setempat sesaat setelah lepas landas di kawasan tidak berpenghuni di daerah Sutter, di utara ibu kota negara bagian Sacramento, menurut pernyataan Angkatan Udara.

Angkatan Udara awalnya mengungkapkan kedua pilot melontarkan diri dengan selamat, namun kemudian menyatakan salah satu pilot tewas.

AFP melaporkan, pesawat mata-mata tersebut merupakan milik Skuadron Reconnaissance Pertama di Pangkalan Udara Beale.

Juru bicara Beale Tristan Viglianco mengatakan pihaknya belum mengetahui apakah korban tewas saat melontarkan diri atau sesudahnya.

Pesawat mata-mata U-2 menjadi sorotan dunia saat Perang Dingin ketika salah satu pesawat mata-mata rahasia tersebut yang diterbangkan oleh pilot Gary Powers ditembak jatuh di Uni Soviet.

Angkatan Udara AS masih mengoperasikan 33 unit U-2, lima di antaranya merupakan pesawat latihan dengan dua kursi.

Dengan ketinggian maksimum 70.000 kaki, U-2 awalnya dirancang untuk terbang di luar jangkauan pertahanan udara Soviet.




Credit  ANTARA News



Pesawat Mata-mata Amerika Serikat U-2 Jatuh

Pesawat Mata-mata Amerika Serikat U-2 Jatuh
Pesawat mata-mata Amerika Serikat U-2 "Dragon Lady" dilaporkan mengalami kecelakaan tidak lama setelah lepas landas di di Northern California, 21 September 2016. Pesawat mata-mata dari 9th Reconnaissance Wing di Pangkalan Udara Beale dan ditugaskan ke 1th Reconnaissance Squadron. REUTERS/U.S. Air Force/Brian Ferguson


 Pesawat Mata-mata Amerika Serikat U-2 Jatuh
Reruntuhan pesawat mata-mata U-2 "Dragon Lady" yang terjatuh setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Beale, Northern California, 21 September 2016. Angkatan Udara Amerika Serikat melaporkan satu pilot tewas dan satu lagi cidera setelah mereka keluar dengan kursi lontar. Hector Amezcua/The Sacramento Bee via AP

 Pesawat Mata-mata Amerika Serikat U-2 Jatuh
Tim inspeksi dari Angkatan Udara Amerika Serikat memeriksa reruntuhan pesawat mata-mata U-2 "Dragon Lady" yang jatuh di pegunungan Sutter Butte, dekat Yuba City, California, 21 September 2016. AP/Rich Pedroncelli


 Pesawat Mata-mata Amerika Serikat U-2 Jatuh
Petugas dari Angkatan Udara Amerika Serikat memeriksa reruntuhan pesawat mata-mata U-2 "Dragon Lady" yang jatuh saat latihan di pegunungan Sutter Butte, dekat Yuba City, California, 21 September 2016. AP/Rich Pedroncelli


 Pesawat Mata-mata Amerika Serikat U-2 Jatuh
Reruntuhan pesawat mata-mata U-2 "Dragon Lady" yang terjatuh setelah lepas landas dari Pangkalan Udara Beale, Northern California, 21 September 2016. AP/Rich Pedroncelli


 Pesawat Mata-mata Amerika Serikat U-2 Jatuh
Pesawat mata-mata U-2 Dragon Lady merupakan salah satu pesawat mata-mata legendaris. Pesawat ini pernah ditembak jatuh Uni Soviet, pada tahun 1960 dan pilotnya, Francis Gary Powers ditawan Uni Soviet. Saat ini, U-2 Dragon Lady merupakan pesawat mata-mata tertua yang dimiliki Amerika Serikat. Airman 1st Class Ramon A. Adelan/Released U.S. Air Force via AP


Credit  Tempo.co



Obama desak Israel akhiri pendudukan di Palestina

 
Obama desak Israel akhiri pendudukan di Palestina
Presiden Amerika Serikat Barack Obama (REUTERS/Kevin Lamarque)
 
Perserikatan Bangsa-bangsa (CB) - Presiden Amerika Serikat Barack Obama mengatakan Israel akan mendapat keuntungan jika menyadari bahwa mereka tidak bisa secara permanen menduduki tanah Palestina.

Pada saat yang sama, Palestina akan beruntung jika mengakui keabsahan Israel dan menolak hasutan, kata Obama ketika menyampaikan pidato di Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB), Selasa.

Upaya Obama untuk mewujudkan perjanjian perdamaian Israel-Palestina mengalami kegagalan selama hampir delapan tahun masa kepemimpinannya di Gedung Putih. Upaya terakhir yang dilancarkan Menteri Luar Negeri John Kerry juga rontok pada 2014.

Para pejabat AS menyampaikan kemungkinan bahwa Obama akan mengungkapkan garis besar parameter kesepakatan setelah pemilihan presiden pada 8 November dan sebelum ia meninggalkan jabatannya sebagai presiden pada Januari.

Ketika berpidato pada sidang Majelis Umum tahunan PBB untuk terakhir kalinya sebagai presiden, Obama juga mengatakan Rusia sedang berupaya memulihkan "kejayaan yang hilang" melalui pengerahan kekuatan.

Ia memperingatkan Rusia bahwa jika negara itu "terus mencampuri urusan tetangga-tetangganya...kebesaran (negara itu) akan hilang dan perbatasan-perbatasan miliknya menjadi kurang aman."

Rusia pada 2014 mencaplok semenanjung Krimea milik Ukraina setelah unjuk rasa selama berbulan bulan di Kiev, membuat Presiden Ukraina yang pro-Moskow, Viktor Yanukovich, terdepak dari jabatannya.

Menyangkut persengketaan internasional seputar Laut China Selatan, Obama mengatakan, "Penyelesaian yang damai bagi sengketa itu seperti yang dianjurkan oleh hukum akan memberikan stabilitas lebih luas dibandingkan dengan militerisasi di batuan dan karang."

China menyatakan hampir seluruh Laut China Selatan sebagai wilayah miliknya.

Melalui wilayah perairan itu, kapal-kapal berlalu lalang membawa komoditas dengan nilai transaksi sebesar lima triliun dolar AS (Rp65,7 biliun) setiap tahunnya.

Brunei, Malaysia, Filipina, Taiwan dan Vietnam juga memiliki klaim di wilayah Laut China Selatan.

Wilayah perairan itu juga diyakini kaya akan sumber daya energi dan pasokan ikan.

Pada Juli, pengadilan arbitrase di Den Haag mengatakan bahwa klaim China di perairan tersebut tidak sah. Kasus itu dibawa ke pengadilan Den Haag oleh Filipina.

Beijing menolak untuk mengakui putusan tersebut, demikian Reuters.



Credit  ANTARA News



Geopolitik dan perang dunia terselubung di Suriah


 
Geopolitik dan perang dunia terselubung di Suriah
Perang saudara Suriah diyakini sebagai keterusan dari persaingan ideologis antara Iran dan Saudi, selain persaingan membangun akses gas ke Eropa antara Qatar dan Iran, seperti terlihat dalam gambar. Iran berusaha membangun jalur pipa gas melalui Iran-Irak-Suriah yang sampai di Eropa tanpa melalui Turki, sebaliknya Qatar ingin membangun jalur jalur pipa gas Qatar-Saudi-Yordania-Suriah-Turki. (oil-price.net)
 
Jakarta (CB) - Perang saudara di Suriah sudah tak bisa dilihat lagi sebagai konflik domestik semata karena telah menjadi ajang banyak negara untuk saling membendung dan menanamkan pengaruh.

Awalnya yang terjadi di Suriah adalah gerakan prodemokrasi yang disemai dari protes sosial yang menular dari revolusi Tunisia yang mengawali apa yang kemudian disebut Arab Spring.

Tetapi, setelah lima tahun perang, yang terjadi di Suriah sekarang tak lagi soal demokratisasi melawan kediktatoran. Bukan pula semata perang saudara antara kelompok-kelompok berbeda kepentingan.

Sebaliknya, mengutip Huffington Post, Suriah telah menjadi teater perang terselubung (proxy war) antara Amerika Serikat, Rusia, Iran, Arab Saudi, Qatar, Turki, Uni Eropa, dan bahkan Hizbullah di Lebanon.

Dan prolog perang terselubung itu setidaknya berawal pada dua hal, yakni membendung pengaruh Iran dan persaingan membuat jalur distribusi gas ke Eropa yang dahaga mencari alternatif gas lebih murah dan nyaman ketimbang gas Rusia.


Jalur pipa gas
Simpul pertama ditarik dari salah satu pilar kebijakan luar negeri AS dan Uni Eropa di Timur Tengah, yakni mengasingkan Iran. Kejatuhan Bashar al-Assad yang berasal dari minoritas Syiah Alawiyah dan menjadi sekutu utama Iran di Timur Tengah akan menjadi pukulan hebat bagi kampanye Iran dalam menentang Barat, AS dan Israel.

Sebaliknya, aliansi strategis Iran-Suriah akan membuat Iran bisa membentuk "Poros Syiah" (Iran-Irak-Suriah-Hizbullah di Lebanon) yang mengancam kekuatan Sunni Arab seperti Saudi dan juga Israel.

Poros ini juga membuat Iran mendapat jalan keluar dari sanksi ekonomi Barat, menjadi alat untuk melancarkan perang terselubung di Suriah demi menaikkan posisi tawar dalam masalah nuklir dan menangkal ancaman militer Israel.

Simpul kedua adalah pertarungan membangun jalur pipa gas antara Qatar dan Iran. Kedua negara mengusahakan ladang gas bercadangan terbesar di dunia, persis di tengah Teluk Persia, di Parsi Selatan (Iran) dan Kubah Utara (Qatar).

Iran mengeluh sanksi internasional telah membuatnya tak bisa mengekstrak gas secepat dilakukan Qatar.

Pada 2015, Iran, Irak dan Suriah menyepakati perjanjian pembangunan jalur pipa gas dari Teluk Persia ke Laut Tengah untuk mencapai Eropa.

Sebelum itu, Qatar yang harus mengangkut gas ke Eropa dengan memutar lewat Selat Hormuz, Laut Merah, Terusan Suez, sebelum mencapai Laut Tengah, berencana membangun jalur pipa gas serupa melalui Arab Saudi, Yordania, Suriah, Turki dan daratan Eropa.

Namun Assad memilih bersepakat dengan Iran, selain demi menghormati Rusia yang sudah menjalin kesepakatan pasokan energi jangka panjang dengan Suriah.

Eropa yang tergantung kepada gas Rusia, berusaha mencari pemasok gas dengan harga lebih murah. Aspirasi itu selaras dengan keinginan Qatar.

Eropa berkeyakinan rezim Sunni di Suriah akan bisa memuluskan rencana jalur pipa gas Qatar-Saudi-Yordania-Suriah-Turki sehingga Eropa mendapatkan gas untuk mengurangi ketergantungan kepada Rusia. Skenario rezim Sunni di Suriah juga akan membuat Eropa semakin bisa mengisolasi Iran.

Namun Rusia tak membiarkan hal itu terjadi untuk kemudian melakukan intervensi langsung di Suriah, sebagian besar demi menutup alternatif gas untuk Eropa karena jika Eropa mendapatkan pilihan gas yang lebih murah niscaya memukul ekonomi Rusia.

Lebih dari itu, intervensi militer di Suriah adalah juga unjuk kekuatan Rusia dalam menggertak negara-negara bekas satelit Uni Soviet yang kini ramai-ramai meminta perlindungan NATO, termasuk Ukraina yang kehilangan Semenanjung Krimea.

Saudi, Iran, Hizbullah

Pada matra lain, petualangan Iran di Suriah membuat Saudi merasa dikepung.  Iran sudah mencatat sukses menyanggga rezim-rezim Syiah di Irak dan Yaman yang keduanya berbatasan langsung dengan Saudi yang sekitar 15 persen penduduknya Syiah dan aktif menuntut persamaan hak yang memicu pergolakan di sana.

Poros Syiah Iran-Irak-Suriah, ditambah Hizbullah di Lebanon dan Yaman, jelas mengepung Saudi dari berbagai sudut. Saudi hanya bebas dari ancaman aliansi Syiah di sebelah barat di perbatasan Yordania dan Laut Merah.

Konflik Suriah dan Irak pun semakin terbakar isu Syiah kontra Sunni, padahal alasan ideologis lebih sering merupakan selubung untuk perebutan pengaruh antarpenguasa kawasan yang saling bersaing.

Saudi tak memiliki agresivitas seperti Iran yang aktif mengirimkan kontingen-kontingen tempurnya ke medan perang Irak, Suriah dan Yaman, namun Saudi memiliki instrumen sama mengerikannya dengan senjata, yakni minyak.

Saudi dan juga AS adalah aktor utama di balik turunnya harga minyak.  Harga minyak yang rendah akan membatasi energi perang Iran yang baru saja terbebas dari sanksi internasional. Sebaliknya, harga minyak tinggi akan membuat Iran dan Rusia semakin agresif membiayai petualangan-petualangan politik dan militernya di luar negeri.

Bagi Iran sendiri, Suriah adalah jalur kunci menuju Eropa lewat Laut Tengah. Iran ingin membangun jalur distribusi minyak dan gas ke Eropa dengan membangun jalur pipa energi melalui Suriah, setelah Irak kini diperintah rezim mayoritas Syiah pro-Iran.

Iran juga ingin menancapkan pengaruh kuatnya di Suriah yang berbatasan langsung dengan Lebanon di mana Hizbullah menjadi salah satu aktor terkuat di kawasan ini dan menjadi sekutu utama Iran dalam menghadapi Israel.

Iran berkepentingan menyangga Assad karena jika Assad tumbang, maka tamatlah petualangan Iran di Timur Tengah.

Aspirasi Iran itu dalam selaras dengan Rusia yang telah menjadi sekutu tradisional Suriah sejak era Uni Soviet.

Rusia berkepentingan menghambat jalur pipa gas Qatar-Arab Saudi-Suriah-Turki-Eropa yang sudah pasti mengancam dominasi gasnya di Eropa. Membiarkan Eropa mendapatkan alternatif gas yang lebih murah adalah mimpi buruk bagi Rusia.

Lain halnya dengan Hizbullah di Lebanon. Kombinasi kaitan emosional sesama Syiah dan pertimbangan geopolitik serta kawasan membuat Hizbullah menganggap aspirasi mempertahankan rezim Assad sebagai kepentingan strategis utamanya. Kemenangan atau kejatuhan Assad akan berarti kemenangan atau kejatuhan bagi Hizbullah.

Turki dan Israel


Peran Turki dalam konflik Suriah lain lagi. Koran Inggris The Guardian edisi 2 September 2016 menyebut ofensif Turki ke Suriah belakangan ini semakin menguatkan pandangan bahwa semua pihak yang berkepentingan di Suriah hanya berperang demi kepentingannya sendiri, bukan demi rakyat Suriah.

Faktanya, Turki memang lebih mengkhawatirkan Kurdi, ketimbang siapa pun di Suriah, termasuk ISIS dan rezim Assad.

Menurut Institute for Islamic Strategic Affairs, sejak awal konflik Suriah, kebijakan luar negeri Turki di Suriah berpilar kepada tiga hal, yakni (1) melindungi perbatasan dan kedaulatan Turki, (2) mengendalikan situasi keamanan internal sehingga tak mengancam Turki, dan (3) menggulingkan Assad dengan mendukung rezim yang menguntungkan Turki di Suriah.

Dikritik Barat karena tak cukup berbuat dalam menangkal ISIS, Turki memandang sepanjang ISIS tak menyerang langsung mereka, tak ada alasan bagi Turki untuk menambah musuh selain rezim Assad yang juga berusaha digulingkan Uni Emirat Arab, Saudi, Qatar dan kebanyakan negara Arab Sunni.

Situasi berubah manakala ISIS membuka konfrontasi langsung dengan Turki lewat serangan bom bunuh diri di tanah Turki. Turki juga menjadi terlecut setelah AS aktif memperkuat kelompok Kurdi Suriah yang sangat instrumental dalam memukul ISIS di Suriah. Turki menjadi kian khawatir karena rangkaian sukses Kurdi di Suriah dan juga Irak, akan memperkuat aspirasi separatisme warga Kurdi di Turki.

Kemudian, setelah AS dan Barat menjadi lebih terobsesi menghancurkan ISIS, bukan lagi fokus menggulingkan Assad yang disebut Turki sebagai sumber masalah Suriah, Turki kini menempuh jalan lebih pragmatis "berbaikkan" dengan Assad dan Rusia yang sama-sama melihat Kurdi ancaman utama mereka karena selain Front Nusra yang disebut Barat teroris namun diam-diam mendapat simpati Arab Sunni dan Turki, pejuang Kurdi adalah lawan paling tangguh baik bagi ISIS maupun rezim Assad.

Yang juga menarik dicermati adalah sikap Israel. Poros Iran-Irak-Suriah yang dilanjutkan ke Lebanon melalui Hizbullah, adalah ancaman nyata bagi negara Yahudi ini. Jika poros Syiah itu menguat, Israel semakin terbuka dari ancaman militer karena Iran akan semakin leluasa memasok dukungan kepada Hizbullah yang saat ini menjadi satelit Iran yang paling efektif dalam menggertak Israel.

Kini pendulum perang bergerak ke pihak Assad, berkat dukungan serangan udara Rusia dan partisipasi aktif militer Iran dan Hizbullah.  Inisiatif gencatan senjata AS dan Rusia pun malah membuat Assad menjadi percaya diri dengan bersumpah merebut kembali setiap jengkal wilayah yang jatuh ke pihak lawan.

Bahkan pada 19 September lalu Suriah berani menembakkan rudalnya ke arah pesawat tempur Israel di perbatasan negara itu di Dataran Tinggi Golan.

Koran Israel, Jerusalem Post, edisi 20 September 2016, menyebut insiden itu sebagai bukti naiknya kepercayaan diri pasukan Assad yang bukan mustahil menyeret Israel dalam konflik Suriah. Lagi pula selama ini Israel, seperti diyakini para pakar strategis internasional, diam-diam mendukung kelompok perlawanan Sunni di Suriah. Israel pula, bersama Barat dan AS serta Arab Saudi, yang disebut-sebut berada di balik kampanye perubahan rezim Suriah, setelah Assad cenderung lebih suka bersekutu dengan Iran.

Intinya, perang saudara Suriah tak bisa disederhanakan sebagai konflik domestik, apalagi disebut sebagai konflik Syiah kontra Sunni. Yang jelas, rakyat Suriah telah menjadi korban terbesar konflik ini.  Sudah sekitar 400.000 nyawa melayang akibat perang saudara Suriah dan jutaan terusir dari tanah airnya.

Dunia harus menyelamatkan rakyat Suriah. Dan untuk itu mesti ada terobosan baru nan radikal dari negara-negara yang bebas kepentingan dari konflik Suriah untuk intensif mendorong masalah Suriah diselesaikan lewat mekanisme PBB.

Mungkin itu posisi yang bisa dimainkan Indonesia yang bagaimana pun tetap menjadi aktor penting di dunia Islam.


Credit  ANTARA News




PBB tangguhkan semua konvoi bantuan di Suriah pascaserangan


 
PBB tangguhkan semua konvoi bantuan di Suriah pascaserangan
Ilustrasi - Barisan truk berisi bantuan memenuhi jalan sebelum tiba di Damaskus dalam foto handout yang dirilis Rabu (17/2/2016). (REUTERS/Syrian Arab Red Crescent/Handout via Reuters)
 
Jenewa (CB) - Perserikatan Bangsa-Bangsa, Selasa (20/9), mengatakan menangguhkan semua konvoi bantuan kemanusiaan di Suriah setelah serangan udara mematikan menghantam beberapa truk yang mengantarkan bantuan di dekat Aleppo, menewaskan seorang anggota staf Gerakan Bulan Sabit Merah dan warga sipil.

Sebagai "langkah keamanan darurat, pergerakan konvoi lain di Suriah telah dihentikan," ujar Jens Laerke, juru bicara badan kemanusiaan PBB kepada wartawan di Jenewa.

Insiden tersebut menandai "saat yang begitu muram bagi lembaga kemanusiaan di Suriah dan tentu di seluruh dunia," katanya, menekankan bahwa "rasanya penting bagi kami untuk mencari fakta melalui penyelidikan independen." 

PBB mengatakan sedikitnya 18 truk dalam konvoi sebanyak 31 kendaraan hancur pada Senin malam dalam perjalanan mereka untuk memberikan bantuan kemanusiaan ke kota Orum al Kubra, yang terkena dampak serangan paling besar.

Observatorium HAM Suriah menyebutkan bahwa 12 sukarelawan Bulan Sabit Merah dan beberapa pengemudi tewas dalam serangan itu.

Juru bicara Palang Merah Benoit Carpentier mengatakan kepada wartawan bahwa direktur subcabang Bulan Sabit Merah Suriah tewas, bersama sejumlah warga sipil.

Laerke mengatakan bahwa konvoi tersebut membawa bantuan makanan dan nonmakanan untuk sekitar 78.000 orang, sebagaimana dilaporkan AFP.



Credit  ANTARA News



Militer Suriah bantah serang rombongan bantuan di Aleppo

 
Militer Suriah bantah serang rombongan bantuan di Aleppo
Pesawat militer Rusia mengudara sesaat setelah lepas landas, sebagai bagian dari penarikan pasukan Rusia dari Suriah, di pangakalan militer Hmeymim, Suriah, Rabu (16/3/16). (REUTERS/Russian Ministry of Defence/Vadim Grishankin/Handout via Reuters)
 
Damaskus (CB) - Militer Suriah pada Selasa membantah telah menyerang rombongan bantuan di Provinsi Aleppo, Suriah Utara, demikian laporan stasiun televisi nasional Suriah.

Militer Suriah menyatakan laporan yang berbicara mengenai serangan udara terhadap rombongan bantuan di pinggiran utara Aleppo tak berdasar, lapor Xinhua-OANA.

Beberapa kelompok oposisi menuduh pesawat tempur Suriah dan Rusia menyerang rombongan tersebut.

Organisasi kemanusiaan di Suriah mengutuk serangan itu pada Selasa.

Dalam pernyataan bersama, SARC serta Komite Palang Merah Internasional (ICRC) serta Federasi Masyarakat Bulan Sabit Merah Palang Merah Internasional (IFRC) mengatakan mereka marah oleh serangan mengerikan tersebut, yang dilancarkan pada Senin malam (19/9) terhadap satu gudang SARC dan rombongan bantuan di Orem Al-Kubra di pinggiran Aleppo.

Pernyataan bersama itu mengatakan 20 warga sipil tewas selain seorang anggota staf SARC, Omar Barakat, demikian laporan Xinhua. Serangan tersebut dilancarkan saat organisasi bantuan sedang membongkar muatan yang membawa barang bantuan, kebanyakan barang bantuan itu hancur.

"Serangan tersebut membuat ribuan warga sipil kehilangan bantuan medis dan makanan yang sangat mereka perlukan," kata pernyataan bersama itu.

Pada Selasa, SARC menyatakan organisasi tersebut akan membekukan operasi selama tiga hari akibat serangan itu. PBB pada Selasa juga mengumumkan badan dunia tersebut telah membekukan pengiriman semua rombongan bantuan di Suriah, setelah beberapa truknya diserang oleh pesawat udara di dekat Aleppo pada Senin.




Credit  ANTARA News




Selasa, 20 September 2016

Korut Klaim Sukses Lakukan Uji Coba Mesin Roket

 
CB, Pyongyang - Korea Utara kembali melakukan uji coba mesin roket untuk meluncurkan satelit. Menurut laporan media pemerintah Korut, percobaan itu berlangsung dengan sukses.
Kim Jong-un meminta para ilmuwan dan insinyur untuk membuat persiapan peluncuran satelit sesegera mungkin. Menurut laporan KCNA, diktator itu turut mengawasi uji coba di situs peluncuruan satelit Sohae, di mana pada Februari lalu Korut juga dikabarkan telah meluncurkan roket pembawa satelit.
Menurut laporan tersebut, pengujian mesin roket akan memberikan Korut kemampuan pengangkut yang cukup untuk meluncurkan berbagai jenis satelit, termasuk untuk mengobservasi Bumi.
KCNA menambahkan, Kim Jong-un menyerukan peluncuran lebih banyak roket untuk membuat Korea Utara menjadi pemilik satelit geostasioner dalam beberapa tahun mendatang.
Dikutip dari BBC, Selasa (20/9/2016), tindakan itu dilihat oleh para pengamat sebagai indikasi bahwa Pemerintah Korut akan meluncurkan roket dengan jangkauan panjang dalam waktu dekat.
Walaupun Korea Utara bersikeras bahwa program angkasa luar itu murni untuk urusan ilmiah, namun AS, Korea Selatan, dan China mengatakan bahwa peluncuran roket tersebut bertujuan untuk membangun misil balistik antar negara.
Pada awal bulan ini, Korut telah melakukan uji coba nuklir bawah tanah dan dianggap sebagai yang terkuat yang dimiliki oleh Korut hingga saat ini.
Korut secara rutin mengklaim tentang perkembangan program nuklir dan misilnya. Namun menurut para analis, sebagian besar klaim tersebut tak mungkin untuk diverfikasi secara independen.
Seperti dilansir dari Reuters, Pemerintah AS dan China telah memulai diskusi tentang kemungkinan resolusi sanksi PBB. Namun Beijing belum mengatakan secara langsung apakah mereka akan mendukung langkah-langkah yang lebih keras keras terhadap Pyongyang.
China merupakan sekutu dan mitra dagang utama Korea Utara, namun Negeri Tirai Bambu itu makin tidak memiliki toleransi akibat tindakan militer dan retorika agresif Kim Jong-un.
China juga mendukung diberlakukannya sanksi keras jika Korut melakukan suatu hal yang dianggap membahayakan. Namun mereka telah berulang kali mengatakan, langkah itu tak menjadi jawaban utama atas masalah ini.





Credit  Liputan6.com




Jika Ekspor Pasir Timah Diteruskan, Cadangan di RI Bisa Habis



Jika Ekspor Pasir Timah Diteruskan, Cadangan di RI Bisa Habis

Foto: Istimewa/dok PT Timah



Nusa Dua - Kepala Badan Pengawas Perdagangan Berjangka dan Komoditi (Bappebti) Bachrul Chairi mengatakan dalam 10-15 tahun ke depan cadangan timah Indonesia bisa habis jika terus dilakukan ekspor pasir timah. Saat ini Indonesia sudah melarang ekspor dalam bentuk pasir timah tetapi dianjurkan untuk mengekspor dalam bentuk value added.

Sebelum ada aturan perdagangan ekspor melalui Indonesia Commodity and Derivative Exchange, ekspor Indonesia dalam bentuk pasir dan belum diolah lebih dari 100.000 ton sehingga bila dibiarkan selama 5 tahun ketersediaan timah di Bangka Belitung akan habis. Pada waktu itu, harga ekspor ditentukan oleh negara lain sebagai konsumen, tetapi kini volume Indonesia lebih kecil dan harganya lebih baik sehingga dapat memperpanjang pasokan untuk timah hingga 10-15 tahun ke depan dan menambah royalti bagi daerah.

"Contohnya kenapa waktu sebelum 2013 kurang lebih ekspor Malaysia dan Singapura lebih besar dari kita pertanyaannya dari mana? Padahal mereka nggak punya sumbernya mereka ambil pasir dri sini mereka olah. Padahal kan value addednya kan ada di sini untuk itu kita nggak boleh lagi dalam bentuk pasir harus dalam bentuk jadi," kata Bachrul, di Hotel Sofitel, Nusa Dua Bali, Bali, Senin (19/9/2016).

Selama 10-15 tahun ke depan, daerah harus bisa menyiapkan diri apakah lahan tambang tersebut ingin dibiarkan terbengkalai atau dikembangkan menjadi pariwisata. Bachrul khawatir jika oknum penjual timah dalam bentuk pasir masih terus terjadi ke negara lain maka dikhawatirkan Indonesia menjadi negara importir timah.

"Iya habis setelah itu makanya kita harus siapkan perpanjang. Apakah hasil tambang akan ditinggalkan gitu aja atau dikembangkan jadi pariwisata atau manufaktur. Jadi 15 tahun ini lah waktu buat Pemda berpikir untuk daerah itu apa. Kalau nggak ada, ya terpaksa kita impor kalau kita sudah tidak punya lagi cadangan untuk industri karena kalau minyak masih ada cadangan," kata Bachrul.

Kini kebutuhan dalam negeri untuk timah ada 5%. Saat ini, pengusaha diimbau untuk mengekspor secara legal untuk menambah pemasukan bagi negara.

"Nah ini penting untuk Indonesia dan juga daerah karena dengan sekarang mereka punya pendapatan yang jelas dari royalty karena ekspor dikaitkan kewajiban dia langsung dengan mereka bayar royalty. Yang sekarang diaturnya sehingga pemerintah dan Pemda memiliki pemasukan, dana yang cukup dari royalty untuk membangun, ICDX merupakan gateway tapi manfaat inilah yang kita ciptakan untuk manfaatnya lebih banyak Indonesia," ujar Chairi.

Indonesia paling banyak mengekspor ke Singapura, karena negara tetangga itu membeli timah Indonesia untuk dijual lagi ke negara lain ketika harga dunia mahal. Saat ini Indonesia sedang membangun Pusat Logistik Berikat (PLB) yang digunakan untuk menyimpan pasokan timah daripada harus menyimpan di Singapura yang telah mulai tahun 2016.

"Untuk itu lagi diciptakan finalisasi nanti penjelasannya ada pusat logistik berikat PLB, rencananya ICDX punya gudang daripada disimpan di Singapura bisa disimpan oleh Asosiasi berikat di PLB, soal nanti financingnya dari internasional baru masuk Singapura, lebih murah biayanya, boleh kira-kira gitu. jadi nggak perlu distok di Singapura, di sini saja," ujarnya.





Credit  detikFinance