Minggu, 23 Desember 2018

DK PBB Sepakat Kerahkan Pasukan Perdamaian ke Perbatasan Israel-Suriah

DK PBB adopsi resolusi yang mendukung kembalinya pasukan penjaga perdamaian ke perbatasan Suriah-Israel. Foto/Ilustrasi/Istimewa
NEW YORK - Dewan Keamanan (DK) PBB sepakat untuk mengadopsi resolusi yang menekankan tidak ada kegiatan militer di zona demiliterisasi antara Suriah dan Dataran Tinggi Golan yang diduduki Israel. DK PBB juga mendukung kembalinya pasukan penjaga perdamaian ke perbatasan Suriah-Israel.
Melalui Resolusi 2450, DK PBB menekankan kewajiban pada Suriah dan Israel untuk menghormati gencatan senjata 1974 yang menetapkan zona penyangga dan mengerahkan pasukan penjaga perdamaian PBB yang dikenal sebagai UNDOF.
Dewan Keamanan lebih lanjut menggarisbawahi bahwa tidak ada aktivitas militer yang harus dilakukan di zona itu baik oleh pasukan pemerintah Suriah atau kelompok oposisi Suriah.
Selama hampir empat dekade, UNDOF membantu menegakkan gencatan senjata antara Israel dan Suriah. Tetapi tujuh tahun perang Suriah telah pindah ke zona demiliterisasi. Tidak hanya pertempuran sengit tetapi juga penculikan pasukan penjaga perdamaian oleh militan, memicu UNDOF untuk mundur ke sisi Israel dari zona demiliterisasi pada tahun 2014.
Pada Agustus tahun ini, PBB mengatakan sedang menerapkan "pengembalian bertahap" pasukan penjaga perdamaiannya ke zona itu setelah situasi keamanannya membaik.
"DKP PBB meminta semua kelompok selain UNDOF untuk meninggalkan semua posisi UNDOF, dan mengembalikan kendaraan, senjata, dan peralatan penjaga perdamaian lainnya," kata DK PBB dalam resolusinya seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (23/12/2018).
DK PBB juga menyambut upaya UNDOF untuk mengintensifkan operasinya di daerah pemisahan serta "kerja sama para pihak" untuk memfasilitasi kembalinya.
Resolusi ini juga memperbarui mandat UNDOF untuk jangka waktu enam bulan, hingga 30 Juni 2019, dan meminta sekretaris jenderal untuk memastikan bahwa pasukan memiliki kapasitas dan sumber daya yang diperlukan untuk memenuhi mandatnya dengan cara yang aman dan terjamin.

Credit Sindonews.com


https://international.sindonews.com/read/1365106/42/dk-pbb-sepakat-kerahkan-pasukan-perdamaian-ke-perbatasan-israel-suriah-1545502194





Kata Ilmuwan Soal Longsor Laut Penyebab Gelombang Tinggi Seperti Tsunami Anyer

CB, Jakarta - Beberapa kawasan di sekitar Selat Sunda terkena dampak tsunami Anyer yang terjadi pada Sabtu 22 Desember 2018 malam, sekitar pukul 21.00 WIB. Puluhan orang dilaporkan tewas dan ratusan lainnya terluka.

Menurut data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), hingga hari ini, Minggu (23/12/2018) pukul 07.00 WIB, ada 62 korban dinyatakan tewas akibat tsunami Anyer, dan hampir sebanyak 600 orang mengalami luka-luka.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami pada Badan Meteorologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono, sempat mengatakan bahwa tsunami yang terjadi di Selat Sunda disebabkan oleh aktivitas Gunung Anak Krakatau, dan bukan gempa bumi.

Namun, beberapa saat kemudian, Triyono kembali mengabarkan bahwa tsunami Anyer lebih tepatnya disebabkan oleh longsor bawah laut di sekitar area Gunung Anak Krakatau. Penelitian lebih lanjut masih dilakukan.

Kejadian tsunami akibat longsor bawah laut tidak hanya terjadi di Selat Sunda, melainkan di banyak lokasi yang berdekatan dengan pertemuan dua lempeng yang saling bertumbuk.

Meskipun relatif jarang terjadi, menurut Komisi Oseanografi Antar Pemerintah pada UNESCO, longsoran di bawah laut --terutama yang terkait dengan gunung berapi-- bisa menjadi gangguan impulsif, yang menarik volume besar air dan menghasilkan gelombang tsunami merusak di daerah-daerah sekitarnya.

Menurut mekanisme ini, gelombang dapat dihasilkan oleh perpindahan tiba-tiba air yang disebabkan oleh longsoran bawah laut, baik akibat ledakan gunung berapi atau runtuhnya ruang magmatik vulkanik.

Salah satu tsunami terbesar dan paling destruktif yang pernah dicatat, terjadi pada 26 Agustus 1883, setelah letusan Gunung Krakatau. Longsor laut akibat letusan ini menghasilkan gelombang setinggi 135 kaki (setara 41,2 meter), yang menghancurkan kota-kota pesisir dan desa-desa di sepanjang Selat Sunda di Pulau Jawa dan Sumatra.

Korban tewas akibat terjangan tsunami dahsyat itu mencapai 36.417 orang.

Tsunami akibat longsoran laut juga disebut menghancurkan peraban kuno Minoa di Yunani pada 1490 sebelum Masehi, yang diakibatkan oleh aktivitas vulkanik gunung api Santorini di Laut Aegean.


Jarang Mengubah Garis Pantai Terdampak

Gelombang tinggi di laut Gunung Kidul Yogyakarta. (Liputan6.com/Sunariyah)

Sementara itu, menurut penjelasan situs web Departemen Ilmu Geologi pada University of Washington, Amerika Serikat (AS), gelombang tsunami dapat ditimbulkan oleh pergeseran massa air besar oleh longsoran di area laut, baik di permukaan maupun di bawah air.

Tanah longsor bawah laut, yang sering menyertai runtuhnya bangunan vulkanik, dapat mengganggu kolom air di atasnya. Hal tersebut membuat endapan dan bebatuan jatuh menyebar ke dasar laut.

Demikian pula, letusan gunung berapi di sekitar perairan laut dapat menciptakan kekuatan impulsif yang mengangkat kolom air dan menghasilkan tsunami.

Secara umum, tsunami yang dihasilkan dari mekanisme ini, tidak seperti tsunami di Pasifik yang disebabkan oleh serangkaian gempa bumi. Gelombang tinggi akibat longsor laut umumnya menghilang dengan cepat, dan jarang mengubah garis pantai yang terdampak.

Credit  Liputan6.com

https://m.liputan6.com/global/read/3855212/kata-ilmuwan-soal-longsor-laut-penyebab-gelombang-tinggi-seperti-tsunami-anyer





Asal Muasal Anak Krakatau, Gunung yang Diduga Picu Tsunami Anyer

CB, Jakarta - Tsunami Anyerpada Sabtu malam 22 Desember 2018 dilaporkan terjadi akibat aktivitas gunung Anak Krakatau. Info terkini dari BMKG pada Minggu dinihari pukul 02.55 WIB memastikan gelombang pasang yang terjadi terkait aktivitas Gunung Anak Krakatau.

Sejak Oktober lalu, Gunung Anak Krakatau ternyata tengah dalam pemantauan dalam beberapa bulan terakhir karena mengalami sejumlah letusan. Aktivitas kegempaan juga dilaporkan terjadi beberapa kali. Sejak itu, gunung tersebut pun semakin menjadi sorotan pihak-pihak terkait.

Gunung yang disebut-sebut sebagai pemicu tsunami anyer terbentuk setelah 'induknya', Krakatau, juga ternyata pernah beberapa kali meletus sebelumnya. 



Dikenal sebagai anak dari Krakatau, gunung tersebut terbentuk pascaletusan dahsyat sang induk. Krakatau hancur sama sekali. Mulai pada 1927 atau kurang lebih 40 tahun setelah meletusnya Gunung Krakatau, muncullah gunung api yang dikenal sebagai Anak Krakatau. Ia sangat aktif dan terus bertumbuh. Demikian Liputan6.com kutip dari sejumlah sumber, Minggu (23/12/2018).

Anak Krakatau bahkan kemudian menjadi salah satu dari 100 gunung berapi yang terus dipantau NASA melalui satelit Earth Observing-1 atau EO-1.

Gunung Anak Krakatau yang terletak di antara gugusan kepulauan vulkanik ini berada di Selat Sunda antara Pulau Jawa dan Sumatera. Lokasi itu kini menjadi salah satu destinasi wisata yang banyak dikunjungi.

Menurut lampungprov.go.id, Gunung Anak Krakatau memiliki luas sekitar 320 hektare dan merupakan pulau tak berpenghuni.

Gunung Anak Krakatau termasuk kawasan cagar alam Krakatau dengan total seluas 13.605 hektar yang dikelola oleh Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Lampung. Sekarang, Gunung Anak Krakatau adalah salah satu tempat wisata di Banten yang paling disukai pendaki gunung.

Kegiatan utama dan paling favorit di sini adalah mendaki Gunung Krakatau. Berdasarkan beberapa sumber teks Jawa Kuno, ketinggian Krakatau purba diperkirakan hampir 2000 mdpl.

Daya tarik wisata Gunung Krakatau yang sering jadi perbincangan, terletak pada sisa-sisa letusannya yang menghasilkan eksotisme bentangan alam sisa dari letusan dahsyat. Ditambah lagi dengan Anak Gunung Krakatau yang masih aktif dan fluktuatif. Selain itu, tinggi Gunung Anak Krakatau yang makin bertambah juga menjadi daya tarik pengunjung.

 



Hotel Terdampak Tsunami Anyer

Sebanyak tujuh hotel di wilayah pesisir barat Banten mengalami kerusakan akibat terjangan tsunami Anyer yang terjadi pada Sabtu, 22 Desember 2018 malam. Namun, belum diketahui berapa kerugian akibat kerusakan tersebut.

Ketua Harian PHRI Banten, Ashok Kumar, mengatakan dari data yang dihimpun sejauh ini, kerusakan yang terjadi masih sebatas kerusakan ringan. Belum ada hotel yang dilaporkan ambruk akibat kejadian tersebut.

"Kerusakan ada, seperti pagar (rusak) karena kedorong (air). Kita sedang data, ada yang kerusakan ringan, ada yang kolamnya masuk air laut," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Jakarta, Minggu 23 Desember 2018.

‎Sejauh ini, lanjut dia, ada sekitar enam-tujuh hotel yang dilaporkan mengalami kerusakan. Sementara untuk korban dari tamu hotel, Ashok masih enggan merinci lebih lanjut. "Jumlah (total) belum ada, tapi kami melihat ada enam-tujuh hotel yang kena. Ada kena pagar, ada yang masuk air, tapi airnya sudah balik (surut) lagi," kata dia.

Selain yang rusak, ada juga hotel-hotel yang tidak terkena dampak dari tsunami ini. Hal ini karena air yang naik ke pesisir tidak merata ke semua wilayah. "Hotel seperti Marbella, Jayakarta, Pisita, itu semua tidak apa-apa. Jadi, airnya yang bisa naik dia naik, tapi kalau enggak ya enggak apa-apa," tandas dia.

Tsunami yang menerjang di pesisir Pantai Anyer, Pandeglang, dan wilayah sekitar juga sempat membuat panik tamu hotel di sekitar daerah terdampak. Namun, saat ini kondisi tersebut perlahan mulai kembali normal. Ketua Harian PHRI Banten, Ashok Kumar, mengatakan saat air pasang masuk ke wilayah pesisir, memang sempat terjadi kepanikan. Bahkan, beberapa hotel telah mengungsikan tamunya ke tempat yang lebih aman.

Credit Liputan6.com


https://m.liputan6.com/global/read/3855268/asal-muasal-anak-krakatau-gunung-yang-diduga-picu-tsunami-anyer#





RI tak Punya Sistem Peringatan Dini Tsunami Gempa Vulkanik

abc news
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengakui belum memiliki sistem peringatan dini tsunami yang dipicu oleh gempa vulkanik, sehingga pihaknya tidak mengeluarkan peringatan dini sebelum tsunami melanda sejumlah daerah di Selat Sunda pada Sabtu (22/12).
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami dari Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG), Rahmat Triyono memastikan tsunami yang terjadi di Selat Sunda pada Sabtu (22/12/2018) dipicu oleh aktivitas vulkanologi dari gunung Anak Krakatau.
Dalam jumpa pers di Gedung BMKG, Jakarta, Ahad (23/12) Rahmat Triyono mengatakan dua alat sensor yang dimiliki lembaga tersebut mencatat aktivitas Seismik di sekitar Selat Sunda.
"Alat sensor kami di Pulau Sertung dan Cigelis mencatat adanya usikan pada 21.03 WIB, ini menguatkan kesimpulan tsunami di Selat Sunda memang akibat aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau," ucapnya.
Gunung berapi setinggi 305 meter dan terletak sekitar 200 kilometer barat daya ibukota Jakarta ini memang telah mengalami erupsi sejak Juni lalu.
Pada bulan Juli, pihak berwenang memperluas wilayah larangan terbangnya menjadi dua kilometer dari kawah.

Rahmat Triyono mengatakan BMKG belum memiliki alat peringatan untuk mendeteksi tsunami yang diakibatkan oleh gempa vulkanik. Oleh karena itu pihaknya tidak mengeluarkan peringatan dini kepada warga sebelum terjadi tsunami pada Sabtu malam.
"Sistem peringatan dini yang kita miliki saat ini baru untuk tsunami akibat gempa bumi atau tektonik. Jadi karena ini vulkanik tentu tidak ada early warning-nya. Apalagi kejadiannya pada malam hari jadi secara visual tidak kelihatan ada aktivitas gunung erupsi." kata Rahmat Triyono.

Dalam pernyataannya Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengatakan gelombang tsunami melanda beberapa daerah di Selat Sunda, termasuk pantai di Kabupaten Pandeglang, Serang, dan Lampung Selatan.
BMKG mengatakan pihaknya sampai saat ini belum bisa memastikan ketinggian gelombang tsunami yang terjadi. Namun diperkirakan ketinggian sekitar 90 cm sampai 1 meter.
Fenomena gelombang tinggi yang sedang terjadi di perairan Selat Sunda diperkirakan juga telah memperparah dampak tsunami yang terjadi.
"Ini membuat gelombang tsunami semakin tinggi, kalau hanya tsunami BMKG memperkirakan maksimal ketinggian air 90 cm dan dipastikan air tidak akan masuk ke daratan, " katanya.
Sebelumnya BMKG memang telah menerbitkan peringatan adanya gelombang tinggi di sekitar Selat Sunda pada 21 - 25 Desember 2018.
Meski memastikan tidak akan terjadi gempa tsunami susulan, namun karena aktivitas vulkanologi di Gunung Anak Krakatau dan gelombang tinggi di perairan Selat Sunda masih akan berlangsung, masyarakat diminta untuk tetap waspada.
Korban tewas terus bertambah
Sementara itu data terakhir dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat tsunami yang melanda sejumlah titik pantai di Banten dan Lampung pada Sabtu (22/12/2018) malam telah mengakibatkan 62 orang tewas, 584 orang luka-luka, 20 warga hilang dan ratusan bangunan dan rumah warga di Banten dan Lampung rusak.
"Kemudian terdapat 430 unit rumah rusak berat, 9 unit hotel rusak berat, 10 kapal kapal rusak berat. Dan data ini akan terus bergerak naik," kata Kepala Pusat Data dan Informasi BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Minggu (23/12/2018).
BMKG mengatakan daerah yang terkena dampak paling parah adalah wilayah Pandeglang provinsi Banten di Jawa, yang meliputi Taman Nasional Ujung Kulon dan pantai-pantai populer.
Jumlah warga tewas di kawasan ini mencapai 33 orang.
Sementara di kota Bandar Lampung Sumatera selatan, ratusan warga mengungsi di kantor gubernur.
Seorang juru bicara Departemen Luar Negeri dan Perdagangan (DFAT) mengatakan Kedutaan Besar Australia di Jakarta sedang menyelidiki apakah ada warga Australia yang terkena dampak tsunami.
Pihak berwenang Indonesia mengatakan mereka tidak mengetahui adanya orang asing yang terkena dampak.

Photo: Warga mengungsi ke mesjid di Pandeglang. (Reuters/Antara Foto: Muhammad Bagus Khoirunas)

Alif, seorang penduduk di Kabupaten Pandeglang yang menggunakan satu nama, mengatakan kepada MetroTV bahwa banyak orang masih mencari kerabat yang hilang.
Turis Oystein Lund Andersen mengaku sedang mengambil foto gunung berapi ketika dia berkata dia melihat ombak besar.
"Saya harus berlari, ketika ombak melewati pantai dan mendarat 15 hingga 20 meter ke daratan," tulisnya di Facebook.
"Gelombang berikutnya memasuki area hotel tempat saya menginap dan menabrak mobil di jalan di belakangnya.
"Saya berhasil mengungsi bersama keluarga saya ke tempat yang lebih tinggi melalui jalur hutan dan desa, tempat kami dirawat oleh penduduk setempat."
Dia mengatakan dia dan keluarganya tidak terluka.
Endan Permana, kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana di Pandeglang, mengatakan kepada Metro TV bahwa polisi memberikan bantuan langsung kepada para korban di Tanjung Lesung di provinsi Banten, sebuah kawasan liburan wisata populer tidak jauh dari Jakarta, karena para pekerja darurat belum tiba di daerah tersebut.
"Banyak warga yang hilang," kata Pak Permana.
Pada bulan September, setidaknya 832 orang terbunuh oleh gempa bumi dan tsunami yang melanda kota Palu di pulau Sulawesi, yang berada tepat di sebelah timur Kalimantan.
Credit REPUBLIKA.CO.ID


https://m.republika.co.id/berita/internasional/abc-australia-network/18/12/23/pk6e01-ri-tak-punya-sistem-peringatan-dini-tsunami-gempa-vulkanik


Korban Tsunami Selat Sunda Jadi 222 Orang Meninggal

Dampak kerusakan akibat bencana Tsunami di Pantai Tanjung Lesung, Banten, Jawa Barat, Ahad (23/12/2018).

CB, JAKARTA -- Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho mengatakan korban tsunami di Selat Sunda hingga Ahad (23/12) sore terus bertambah. Data sementara yang berhasil dihimpun Posko BNPB hingga Ahad (23/12) pukul 16.00 WIB, tercatat 222 orang meninggal dunia, 843 orang luka-luka dan 28 orang hilang.

"Korban tsunami dipastikan tidak ada korban warga negara asing. Semua warga Indonesia," kata Sutopo dalam keterangannya, Ahad sore. 

Sutopo memperkirakan, jumlah ini diperkirakan masih akan terus bertambah karena belum semua korban berhasil dievakuasi. Hingga Ahad sore, belum semua Puskesmas melaporkan korban, dan belum semua lokasi dapat didata keseluruhan. "Kondisi ini menyebabkan data akan berubah," kata dia.

Sutopo juga menjelaskan kerusakan material akibat tsunami, yakni 556 unit rumah rusak, dan sembilan unit hotel rusak berat. Selain itu, 60 warung kuliner rusak, 350 kapal dan perahu rusak. 

Ia mengatakan korban dan kerusakan ini meliputi di empat kabupaten terdampak. Korban dan kerusakan terjadi di Kabupaten Pandeglang (Banten), Serang (Banten), Lampung Selatan (Lampung), dan Tanggamus (Lampung).

Di Kabupaten Pandeglang, ia menyebutkan, tercatat 164 orang meninggal dunia, 624 orang luka-luka, 2 orang hilang. Kerusakan fisik meliputi 446 rumah rusak, sembilan hotel rusak, 60 warung rusak, 350 unit kapal dan perahu rusak, dan 73 kendaraan rusak.

Daerah yang terdampak di Kabupaten Pandeglang terdiri dari 10 kecamatan. Lokasi yang banyak ditemukan korban adalah di Hotel Mutiara Carita Cottage, Hotel Tanjung Lesung dan Kampung Sambolo.

"Banyak korban adalah wisatawan dan masyarakat setempat. Daerah wisata sepanjang pantai dari Pantai Tanjung Lesung, Pantai Sumur, Pantai Teluk Lada, Pantai Panimbang dan Pantai Carita sedang banyak wisatawan berlibur yang kemudian diterjang tsunami," kata Sutopo.

Korban di Kabupaten Serang tercatat 11 orang meninggal dunia, 22 orang luka-luka, dan 26 orang hilang. Kerusakan bangunan masih dilakukan pendataan.

Sedangkan korban di Kabupaten Lampung Selatan tercatat 48 orang meninggal dunia, 213 orang luka-luka dan 110 rumah rusak. Di Kabupaten Tanggamus terdapat satu orang meninggal dunia.

Untuk total jumlah pengungsi, Sutopo mengatakan masih dalam pendataan. Penanganan darurat terus dilakukan. BNPB bersama TNI, Polri, Basarnas, Kementerian Sosial, Kementerian Kesehatan, Kementerian PU Pera, Kementerian ESDM, dan K/L terkait terus mendampingi pemerintah daerah dalam penanganan darurat.

Pemda Provinsi dan Pemda Kabupaten terus berkoordinasi dengan berbagai pihak. Posko, pos kesehatan, dapur umum dan pos pengungsian didirikan untuk menangani korban.Alat berat dikerahkan membantu evakuasi.

"Saat ini sedang bekerja 5 unit excavator, 2 unit loader, 2 unit dump truck dan 6 unit mobil tangki air. Bantuan alat berat akan ditambah," terangnya.


Credit REPUBLIKA.CO.ID


https://m.republika.co.id/berita/nasional/daerah/18/12/23/pk6rd1428-korban-tsunami-selat-sunda-jadi-222-orang-meninggal






Rusia Sebut AS Dibalik Penolakan PBB Terhadap Resolusi Perjanjian INF

Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya menyatakan AS berada dibalik keputusan PBB menolak resolusi untuk mendukung mempertahankan Perjanjian INF. Foto/Tass
MOSKOW - Duta Besar Rusia untuk PBB, Vasily Nebenzya menyatakan Amerika Serikat (AS) berada dibalik keputusan Majelis Umum PBB menolak resolusi yang diperkenalkan oleh Rusia minggu lalu untuk mendukung mempertahankan Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF).Nebenzya menuturkan, perwakilan AS di PBB mengirimkan surat kepada seluruh perwakilan negara di PBB pada hari Kamis, atau sehari sebelum pemungutan suara dan mendesak mereka untuk menolak resolusi tersebut. "Pihak AS sangat khawatir tentang hasil pemungutan suara," kata Nebenzya dalam sebuah pernyataan, seperti dilansir Tass pada Minggu (23/12)."Duta Besar AS untuk PBB Nikkey Haley mengirim surat ke semua negara anggota, dan kepada kami, menyerukan untuk menolak resolusi yang dirancang Rusia, tetapi untuk mendukung kepentingan khusus masalah ini, jadi itu harus disahkan oleh dua pertiga suara anggota PBB," katanya.Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa keamanan dan stabilitas internasional akan semakin dirusak setelah rancangan resolusi untuk mendukung Perjanjian INF, ditolak dalam pemungutan suara PBB."Sebuah pukulan baru diberikan pada arsitektur keamanan dan stabilitas internasional. Sekarang, dengan runtuhnya Perjanjian INF, beberapa wilayah di dunia dapat terjerumus ke dalam perlombaan senjata atau bahkan dalam konfrontasi langsung," bunyi pernyataan kementerian.Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan hasil pemungutan suara tidak bisa tidak menyebabkan kekecewaan, mencatat bahwa banyak negara yang sadar akan pentingnya perjanjian pengendalian senjata yang memilih untuk menentangnya.
Credit Sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1365227/42/rusia-sebut-as-dibalik-penolakan-pbb-terhadap-resolusi-perjanjian-inf-1545558268





Rusia Kecam Penolakan PBB Terhadap Resolusi Perjanjian INF


Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian
MOSKOW - Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan bahwa keamanan dan stabilitas internasional akan semakin dirusak setelah rancangan resolusi untuk mendukung Perjanjian Kekuatan Nuklir Jarak Menengah (INF) ditolak dalam pemungutan suara PBB.
"Sebuah pukulan baru diberikan pada arsitektur keamanan dan stabilitas internasional. Sekarang, dengan runtuhnya Perjanjian INF, beberapa wilayah di dunia dapat terjerumus ke dalam perlombaan senjata atau bahkan dalam konfrontasi langsung," bunyi pernyataan kementerian itu di situs webnya seperti dikutip dari Xinhua, Minggu (23/12/2018).
Pada hari Jumat, Majelis Umum PBB menolak resolusi yang diperkenalkan oleh Rusia minggu lalu untuk mendukung mempertahankan Perjanjian INF.
Kementerian Luar Negeri Rusia mengatakan hasil pemungutan suara tidak bisa tidak menyebabkan kekecewaan, mencatat bahwa banyak negara yang sadar akan pentingnya perjanjian pengendalian senjata yang memilih untuk menentangnya.
"Dengan ketulusan hati atau konsiliasi tanpa pertimbangan, negara-negara ini secara de facto memberikan restu kepada Washington untuk menghancurkan perjanjian itu," ucap Kementerian Luar Negeri Rusia.
Pada bulan Oktober, Presiden AS Donald Trump mengatakan Washington akan menarik diri dari Perjanjian INF karena dugaan pelanggaran Rusia atas perjanjian tersebut. Namun Moskow telah berulang kali membantah.

Pada hari Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan terhadap runtuhnya sistem pencegahan senjata internasional, yang dapat memperburuk ancaman bencana nuklir global.
Perjanjian INF ditandatangani pada tahun 1987 antara Uni Soviet dan Amerika Serikat tentang penghapusan rudal jarak menengah dan jarak pendek. Kesepakatan itu menandai pakta pertama yang dicapai oleh Washington dan Moskow mengenai perlucutan senjata nuklir dan langkah besar ke depan dalam membatasi perlombaan senjata.


Credit Sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1365132/41/rusia-kecam-penolakan-pbb-terhadap-resolusi-perjanjian-inf-1545520272




NASA Ingatkan Hujan Meteor dan Gelombang Pasang Air Laut

Gelombang Air Laut. FOTO/ Ist
Bulan purnama terakhir tahun ini akan bertepatan dengan hujan meteor malam akan terjadi hingga 25 Desember 2018. Hal ini akan terjadi di seluruh dunia dan efek bulan Purnama akan mengakibatkan air laut pasang dan hujan meteor Ursids.
Waktu yang tepat ketika bulan berhadapan dengan matahari di Inggris adalah jam 5.48 sore tetapi para saksi akan dapat melihat bulan purnama di suatu titik dalam semalam.
Hujan meteor Ursids, yang dapat memberikan beberapa fotografi bulan istimewa, terlihat setiap tahun antara 17 hingga 25 Desember.
"[Bulan] akan terlihat sepanjang malam, bagi siapa saja yang memiliki langit cerah,"  tutur Tom Kerss, seorang astronom di Royal Observatory Greenwich, seperti dilansir dari DailyStar Minggu, (23/12/2018).
Menurut seorang astronom Bulan purnama terakhir tahun ini akan bertepatan dengan hujan meteor malam ini.
"Momen sebenarnya dari bulan purnama, titik di mana bulan datang tepat berlawanan dengan matahari di langit akan berada pada 17,48 tetapi tidak akan ada perbedaan yang cukup besar dalam bagaimana bulan muncul," tuturnya.
Partikel meteor berasal dari Comet 8P / Tuttle, yang mengelilingi matahari setiap 14 tahun. Hujan Ursid terjadi ketika komet melewati Bumi dan meninggalkan puing-puing ruang angkasa.
Hujan Meteor Ursid 2018 akan mencapai puncaknya setelah tengah malam pada hari Jumat, 21 Desember ke awal, pagi hari yang gelap pada 25 Desember.
Menurut NASA, Ursid adalah hujan meteor dengan jumlah rendah yang biasanya menghasilkan 5-10 bintang penembakan setiap jam. Menurut NASA, para ilmuwan sebelumnya telah melihat beberapa ledakan Ursid yang kuat. Ledakan Ursid terkuat yang tercatat terjadi pada 1945, ketika pengamat Eropa melihat 120 meteor per jam.

Kepala Kantor Lingkungan Meteoroid NASA, Bill Cooke mengatakan kepada Space.com bahwa sebuah meteoroid pada dasarnya adalah puing-puing ruang angkasa. Sebagai contoh, remah-remah dari Halley's Comet adalah meteoroid.
Begitu meteoroid memasuki atmosfir Bumi, mereka menjadi meteor atau yang juga dikenal bintang jatuh. Meskipun sebagian besar meteor hancur sebelum menabrak tanah, meteor yang menyerang permukaan planet disebut meteorit.
Credit Sindonews.com


https://autotekno.sindonews.com/read/1365162/124/nasa-ingatkan-hujan-meteor-dan-gelombang-pasang-air-laut-1545537563




PLTGU Terbesar di Asia Tenggara Dibangun di Karawang

Ilustrasi PLTGU Jawa 1. (CNN Indonesia/Galih Gumelar)

Jakarta, CB -- Pembangunan proyek Infrastruktur gas dan Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap (PLTGU) Jawa 1 yang berlokasi di Desa Cilamaya, Kabupaten Karawang, Provinsi Jawa Barat resmi dimulai. Pembangunan proyek bernilai investasi Rp26 triliun tersebut mulai diresmikan pembangunannya oleh Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution.  

Darmin menjelaskan proyek tersebut akan menjadi salah satu pembangkit listrik penting yang menopang kehandalan sistem kelistrikan Jawa-Bali. Listrik yang dihasilkan PLTGU Jawa 1 nantinya akan berkapasitas 1.760 megawatt. 

Darmin mengatakan PLTGU-1 akan menjadi pembangkit listrik terintegrasi pertama di Asia dan terbesar di Asia Tenggara, yang menggabungkan bisnis LNG dan bisnis independent power producer(IPP).

"Kita patut bersyukur dengan proyek yang penting dan membanggakan ini. Proyek ini merupakan pembangkit listrik terintegrasi pertama di Asia dan terbesar di Asia Tenggara" ujar Menko Darmin dalam pernyataan yang dikeluarkan di Jakarta, Rabu (19/12).

Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati mengatakan PLTGU Jawa 1 merupakan salah satu langkah proyek yang dirancang untuk meningkatkan komposisi energi bersih sampai 2025.  

"Pembangunan proyek ini, merupakan langkah strategis yang kedepannya akan menjalankan komitmen pemerintah dalam mendukung energi baru dan terbarukan," kata Nicke. 

PLTGU Jawa 1 dibangun dengan melibatkan lebih dari 20 perusahaan baik dari dalam negeri maupun internasional. Nilai investasi tersebut diperkirakan mencapai US$ 1,8 milyar atau sekitar Rp26 triliun. 

Darmin berharap proyek ini akan menciptakan multiplier effect yang sangat luas bagi perekonomian wilayah Karawang, Bekasi, dan sekitarnya. Salah satu efek diharapkan bisa tercipta dalam penciptaan lapangan kerja.

Proyek tersebut diharapkan bisa  merekrut pekerja hingga 5.000 orang pada masa konstruksi dan 200 orang pada masa operasi. 


Credit CNN Indonesia

https://m.cnnindonesia.com/ekonomi/20181218204402-85-354709/pltgu-terbesar-di-asia-tenggara-dibangun-di-karawang



Tsunami Anyer 135 Tahun Lalu


Anyer yang berada di wilayah Serang, Banten, punya sejarah pilu ihwal tsunami terkait letusan Gunung Krakatau tahun 1883 silam.
Di Anyer, sebuah kota kecil di pantai Jawa yang menghadap Krakatau, terdengar guntur dan halilintar, pada malam tanggal 26 Agustus 1883, demikian tulis Rudolf Mrazek dalam Engineers of Happy Land: Perkembangan Teknologi dan Nasionalisme di Sebuah Koloni (2006).

Hubunganan telegram antara Anyer dan Serang, kota provinsi terdekat, terputus. Pukul setengah 10 malam, lanjut Mrazek, baik guntur maupun halilintar mereda, dan seluruh (warga) Anyer pergi tidur. Hal-hal seperti itu sudah terjadi sepanjang waktu.
Mrazek menceritakan ulang memori itu berdasarkan laporan R.A. van Sandick, mantan insinyur kepala di Hindia Belanda. Tahun 1890, van Sandick menerbitkan laporannya dalam buku In het Rijk van Vulcaan: de Uitbarsting van Krakatau en Hare Gevolgen. 
“Pada pukul 6 pagi 27 Agustus [1883], para pegawai Dinas Pos dan Telegram sibuk memasang kembali kawat telegram. Beberapa orang Eropa sudah bangun dan berjalan dalam piyama mereka atau memakai sarung dan kebaya di halaman, atau sedang mandi di belakang rumah. Lainnya masih tidur,” kisah van Sandick seperti dikutip Mrazek.
Dan, terjadilah bencana itu. Van Sandick melanjutkan, “Menjelang setengah 7, datanglah banjir. Kebanyakan penduduk bahkan tidak melihat datangnya gelombang, yang lain tidak memiliki waktu untuk menyelamatkan diri.”
Sejumlah bangunan di Anyer hanyut terbawa arus gelombang air bah atau tsunami yang terpicu dari geliat Krakatau. Van Sandick juga menceritakan, mercusuar di tepi pantai terbelah menjadi dua. Bangunan penjara pun hancur, lenyap dengan seluruh penghuninya, baik narapidana maupun para penjaga.
Mrazek menambahkan kelanjutan peristiwa memilukan itu. Secara mengerikan, sebutnya, inilah adegan alamiah. Di atas Batavia (kini Jakarta), ibukota koloni itu, hampir seratus mil dari Anyer dan Krakatau, kerumunan burung gagak bergerak ke arah timur.
Teknologi saat itu gagal mendeteksi gejala tsunami dan erupsi Krakatau yang menerpa Anyer. Peralatan magnetik di Institut Meterologi di Batavia tidak merekam apapun yang luar biasa. Namun, tulis Mrazek, ketika orang-orang di Batavia berlutut dan menekankan telinga mereka ke tanah, mereka dapat mendengar bunyi gemuruh.
Batavia, kota paling modern di Hindia Belanda kala itu, dilanda kebingungan. Lampu-lampu gas mati, sesaat menyala kembali lantas padam lagi. Para penduduk berdiam diri di rumah, berdoa sambil menanti kejelasan apa yang sebenarnya telah terjadi.
Dari pantai, samar-samar terlihat kapal-kapal bergerak dengan kecepatan tinggi dan lenyap di air. “Di atas tiang-tiang kapal, nyala-nyala biru berkilatan,” demikian kisah van Sandick yang dituliskan ulang oleh Mrazek.
Letusan Krakatau yang diikuti meluncurnya abu dan uap panas serta gelombang tsunami pada 1883 itu, menurut data pemerintah kolonial dikutip dari Majalah Tempo (Volume 13, 1983), menelan korban jiwa lebih dari 36 ribu orang. Dampaknya juga dirasakan di berbagai tempat di seluruh dunia. (*)
Credit Radarcirebon.com

http://www.radarcirebon.com/tsunami-anyer-135-tahun-lalu.html

Situs Gunung Padang Cianjur Disebut Kemungkinan Memendam Kuil Selama Ribuan Tahun

Dokumentasi Tribun Jabar
Peneliti dari Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang memaparkan hasil penelitian kepada wartawan asing yang datang ke situs megalitikum Gunung Padang, Kamis (5/12). 

CB, CIANJUR- Situs Gunung Padang yang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, disebut kemungkinan memendam kuil selama ribuan tahun.
Kemungkinan ada sisa-sisa kuil kuno yang tersembunyi di bawah struktur piramida yang terkubur di bawah tanah di Situs Gunung Padang,  Cianjur.
Hal itu terungkap dalam pertemuan tahunan American Geophysican Union (AGU) pada Rabu (12/12/2018).
Pertemuan ini memberikan hasil yang menjanjikan bagi pengungkapan misteri Gunung Padang yang selama ini menarik perhatian para arkeolog dunia.
Dalam pertemuan itu disebutkan bahwa kemungkinan besar ada sisa-sisa kuil kuno yang tersembunyi di bawah struktur piramida yang terkubur di bawah tanah selama ribuan tahun.
Situs Gunung Padang yang berada di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat ini ditemukan pada abad ke-19 yang ditandai dengan penemuan barisan pilar batu kuno.
Situs Megalitik Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Cempaka, Kabupaten Cianjur (Deni Denaswara)
Struktur bukitnya miring dengan bagian bawah berbentuk khusus yang bukan bagian dari lanskap alam, berbatu, dan diduga kuat merupakan struktur yang dibuat oleh manusia.
"Apa yang sebelumnya diperkirakan sebagai bangunan permukaan itu sebenarnya merupakan sebuah struktur yang sangat besar," kata Andang Bachtiar, ahli geologi independen dari Indonesia yang mengawasi pengeboran inti dan analisis tanah untuk proyek tersebut.
Danny Hilman Natawidjaja, peneliti proyek dan ilmuwan senior dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia kepada Live Science mengatakan bahwa meskipun struktur itu disebut piramida, bentuknya berbeda dengan piramida lainnya yang dibangun oleh bangsa Maya yang berbentuk simetris.
Piramida di Gunung Padang ini memiliki struktur memanjang dengan bentuk setengah lingkaran di bagian depan.
"Ini kuil yang unik," katanya.
Untuk mengungkap sisa-sisa misteri yang belum terungkap, para peneliti melakukan berbagai macam teknik untuk melihat ke dalam tanah.

Satu di antaranya survei radar bawah tanah, tomografi sinar-X, pencitraan 2D dan 3D, pengeboran inti, dan penggalian.
Para peneliti kemudian secara bertahap menemukan adanya beberapa lapisan struktur yang sangat besar.
Lapisan ini tersebar di area seluas sekitar 150 ribu meter persegi.
Diperkirakan struktur itu sudah dibangun selama ribuan tahun lalu, ditandai adanya periodisasi lapisan yang berbeda.
Misalkan di bagian paling atas ada pilar batuan basal yang membingkai teras langkah, dengan susunan kolom batu lainnya. Ini seperti membentuk dinding, jalur dan ruang.
Dalam konferensi AGU para ilmuwan melaporkan bahwa ini diperkirakan sudah berusia 3.000 hingga 3.500 tahun.

Di bagian bawah permukaan, hingga kedalaman sekitar 10 kaki (3 m), adalah lapisan kedua dari kolom batu serupa, yang diperkirakan berusia 7.500 hingga 8.300 tahun. 
Lapisan ketiga, memanjang 49 kaki (15 m) di bawah permukaan, berusia lebih dari 9.000 tahun; itu bahkan menurut para ahli bisa mencapai usia 28.000 tahun yang lalu.
Natawidjaja menambahkan bahwa survei mereka juga mendeteksi beberapa ruang bawah tanah.
Saat ini, bagian atas situs ini kerap kali digunakan oleh warga setempat untuk berdoa maupun meditasi. Tak menutup kemungkinan ini juga digunakan oleh orang-orang terdahulu pada ribuan tahuan lalu.
Diduga lebih tua dari Piramida Mesir
Tahun 2014, SBY ketika masih menjabat sebagai presiden pernah menjelaskan mengenai proyek ekskavasi Gunung Padang ini.
Menurut SBY, situs Gunung Padang ini diduga merupakan bangunan prasejarah "terbesar" di dunia.

Sejumlah anggota TNI dari Kodim 0608 Cianjur bersama tim peneliti dari Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang melakukan upacara di puncak situs Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Minggu (17/8/2014).
Sejumlah anggota TNI dari Kodim 0608 Cianjur bersama tim peneliti dari Tim Terpadu Riset Mandiri (TTRM) Gunung Padang melakukan upacara di puncak situs Gunung Padang, Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka, Kabupaten Cianjur, Minggu (17/8/2014). (Dokumentasi Tribun Jabar)

“Secara ilmiah, bukan klenik, didapat gambaran tentang misteri situs tersebut,” kata SBY melalui akun twitter pribadinya @SBYudhoyono.
SBY mengatakan, sejak 2011, telah mendapatkan laporan tentang penelitian situs Gunung Padang ini oleh para peneliti dan pakar unggulan Indonesia. Ia meminta agar penelitianini perlu dituntaskan untuk menguak sejarah masa silam.
Menurut dia, hasil penelitian selama ini menggambarkan, diduga usia situs Gunung Padang ini amat tua, lebih tua dari piramida Mesir, dan besarnya 9 kali Candi Borobudur.
“Jika semua perkiraan ini benar, perlu dilakukan pemugaran situs tersebut, sebagaimana pemugaran Candi Borobudur dulu,” tutur SBY.

Credit TRIBUNJABAR.ID


http://jabar.tribunnews.com/2018/12/19/situs-gunung-padang-cianjur-disebut-kemungkinan-memendam-kuil-selama-ribuan-tahun


Harga Minyak Dunia Terus Merosot, Sentuh Titik Terendah Sejak Januari 2016



 

CBHarga minyak dunia masih terus turun di perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), menyentuh titik terendah sejak Januari 2016. Penurunan harga terjadi karena kekhawatiran kelebihan pasokan dan berkurangnya permintaan, kemudian diperparah potensi perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Sentimen suram di antara para pedagang minyak datang bersamaan dengan berlanjutnya aksi jual di pasar saham, karena para investor mempertahankan pandangan bearish pada pertumbuhan ekonomi di tahun mendatang.

Amerika Serikat, konsumen minyak terbesar dunia, melihat tingkat pertumbuhan PDB-nya direvisi 0,1 persen lebih rendah menjadi 3,4 persen pada kuartal ketiga, menurut Departemen Perdagangan AS pada Jumat (21/12).

Dibandingkan dengan tingkat pertumbuhan PDB 4,2 persen pada kuartal kedua, revisi yang lebih lemah dari perkiraan itu terutama terseret oleh kemunduran pengeluaran konsumen dan ekspor, menambah risiko-risiko penurunan terhadap pertumbuhan mendatang negara itu.

Pasar minyak global sedang bergulat dengan meningkatnya stok, meskipun ada kesepakatan pengurangan produksi 1,2 juta barel per hari antara OPEC dan sekutunya, yang mulai berlaku sejak Januari tahun depan.

Efek potensial dari pengurangan produksi sebagian diimbangi oleh perkiraan yang mengkhawatirkan bahwa produksi tujuh cekungan serpih utama AS diperkirakan akan mencapai 8,166 juta barel per hari (bph) pada Januari 2019, dengan peningkatan terbesar 134.000 barel per hari sejak September.

Saat ini, Amerika Serikat memproduksi 11,6 juta barel per hari, melampaui Arab Saudi dan Rusia untuk menjadi produsen minyak terbesar di dunia.

Dengan semakin dekatnya liburan Natal dan Tahun Baru, para pedagang cenderung mengaktifkan mode risk-off untuk menghindari kerugian tambahan.

Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari, turun USD 0,29 menjadi menetap di USD 45,59 per barel di New York Mercantile Exchange.

Sementara patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Februari, turun USD 0,53 menjadi ditutup pada USD 53,82 per barel di London ICE Futures Exchange.

Credit Merdeka.com



https://m.merdeka.com/uang/harga-minyak-dunia-terus-merosot-sentuh-titik-terendah-sejak-januari-2016.html?utm_source=GoogleAMP&utm_medium=Trending&utm_campaign=Mdk-AMP-Trending&utm_content=Artikel-8






BMKG Jelaskan Fenomema Alam Ganda Pemicu Tsunami di Selat Sunda


Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono dalam rangka konferensi pers terkait tsunami di Lampung dan Pantai Anyer, Banten, di Kantor BMKG, Kemayoran, Jakarta Pusat, Ahad dini hari, 23 Desember 2018. Tempo/Adam Prireza
CBJakarta - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika atau BMKG menjelaskan penyebab gelombang tsunamiyang terjadi di Provinsi Banten dan Provinsi Lampung bagian selatan pada Sabtu, 22 Desember 2018. Menurut BMKG, penyebabnya diduga karena fenomena alam ganda antara gelombang pasang karena bulan purnama dan erupsi Gunung Anak Krakatau.

"Ada indikasi yang terjadi memang pada hari yang sama ada gelombang tinggi, ada bulan purnama namun juga terjadi erupsi Anak Gunung Krakatau yang diduga mengakibatkan tsunami," kata Kepala BMKG Dwikorita Karnawati dalam jumpa pers di Kantor BMKG, Jakarta, pada Minggu dinihari, 23 Desember 2018.
Menurut Dwikorita, setelah gelombang tsunami, BMKG segera berkoordinasi dengan Badan Geologi untuk memastikan penyebab fenomena alam tersebut. BMKG sebelumnya mengumumkan adanya gelombang tinggi di kawasan perairan Banten atau Selat Sunda pada 21 hingga 25 Desember 2018.


Badan Geologi Kementerian ESDM juga mencatat terjadinya erupsi Gunung Anak Krakatau pada pukul 21.03 WIB. "Tsunami terdeteksi cukup jauh sampai Bandar Lampung, Cilegon, dan Serang di Banten. Artinya energi cukup tinggi," ujar Dwikorita sembari menambahkah bahwa perkiraan sementara tsunami akibat terjadinya longsoran material di dalam laut.
Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Rudy Suhendar mengatakan, gelombang tsunami diperkirakan akibat aktivitas vulkanik. Namun demikian, menurut Rudy, lembaga akan memverifikasi data di lapangan lebih lanjut untuk membuktikan fenomena alam yang menyebabkan tsunami.
Daerah yang terkena dampak tsunami dan gelombang tinggi seperti pesisir Pandeglang, Provinsi Banten dan Lampung Selatan dan Kota Bandarlampung. Warga di sekitar Telukbetung, Bandarlampung berhamburan keluar rumah mencari tempat yang dianggap aman.
Alat pencatat gelombang atau tide gaugeBMKG merekam ketinggian gelombang di beberapa daerah yaitu tide gauge wilayah Serang dengan ketinggian 0,9 meter pada 21.27 WIB, tide gauge Banten dengn ketinggian 0,35 meter tercatat pukul 21.33 WIB.
Sedangkan tide gauge Kota Agung, Provinsi Lampung tercatat pukul 21.35 WIB dengan ketinggian 0,36 meter, dan tide gaugePelabuhan Panjang mencatat ketinggian 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB.
Jangan Kembali ke Pantai Dulu
Dwikorita Karnawati mengimbau masyarakat tidak mendekat ke pantai di daerah Banten dan Lampung yang menghadap langsung ke Selat Sunda. "Khawatir terjadi susulan karena penyebabnya diduga akibat erupsi yang mengakibatkan tremor lereng gunung. Sementara erupsi terjadi terus menerus," kata Dwikorita.
Menurut Dwikorita. tremor tersebut dapat mengakibatkan longsor di bagian lereng gunung. Rencananya, BMKG dan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi Minggu pagi ini, 23 Desember 2018, memastikan data penyebab dari tsunami tersebut dengan mengirim tim untuk memverifikas. "Sampai kami dapat info perkembangan berikutnya, mohon jangan kembali ke pantai".
Sebelumnya, Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG Rachmat Triyono juga mengatakan, gabungan dua fenomena menyebabkan terjangan air tsunami pada Sabtu malam di Pantai Anyer, Banten dan Lampung menjadi tinggi dan sampai ke daratan. Keduanya adalah gelombang pasang air laut akibat bulan purnama serta erupsi Gunung Anak Krakatau.
Meski memastikan penyebab tsunami karena erupsi tersebut, kata Rahmat, perlu dilakukan penelitian lebih lanjut. Yang jelas, lanjut dia, tsunami tidak diakibatkan gempa bumi lantaran BMKG tak mencatat adanya gejala seismik sesaat sebelum tsunami terjadi. "Lebih detil karena longsoran lereng gunung atau letusan perlu diteliti," kata Rahmat.

Credit TEMPO.CO

https://nasional.tempo.co/read/1158059/bmkg-jelaskan-fenomema-alam-ganda-pemicu-tsunami-di-selat-sunda/full?view=ok




Korban Tsunami Selat Sunda: 43 Orang Meninggal, Ratusan Luka


Bangunan porak-poranda dan kendaraan rusak akibat diterjang tsunami di Jalan Raya Anyer, Banten, Ahad (23/12).




CB, JAKARTA -- Korban Tsunami yang menerjang pantai di sekitar Selat Sunda, khususnya di Kabupaten Pandenglang dan Serang di Banten serta Lampung Selatan, terus bertambah.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho, dalam siaran pers tertulisnya, Ahad (23/12) menyebut, hingga pukul 07.00 WIB, korban 43 orang meninggal dunia.

 

"Data sementara jumlah korban dari bencana tsunami di Selat Sunda tercatat 43 orang meninggal dunia, 584 orang luka-luka dan dua orang hilang," kata Sutopo.

 

Menurutnya, tsunami juga merusak bangunan dan fasilitas dan menyebabkan kerugian fisik meliputi 430 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, 10 kapal rusak berat dan puluhan rusak.

"Jumlah pengungsi masih dalam pendataan," ujarnya.

Sutopo menyebut Pandeglang adalah daerah yang paling parah terdampak tsunami. Ia mengungkap di Kabupaten Pandeglang tercatat 33 orang meninggal dunia, 491 orang luka-luka, 400 unit rumah rusak berat, 9 hotel rusak berat, dan 10 kapal rusak berat.

 

Daerah yang terdampak adalah permukiman dan kawasan wisata di sepanjang Pantai seperti Pantai Tanjung Lesung, Sumur, Teluk Lada, Penimbang, dan Carita.

 

"Saat kejadian banyak wisatawan berkunjung di pantai sepanjang Pandeglang," kata Sutopo.

 

Sementara, di Lampung Selatan, tujuh orang meninggal dunia, 89 orang luka-luka dan 30 unit rumah rusak berat. Sedangkan, di Serang tercatat tiga orang meninggal dunia, empat orang luka-luka, dan dua orang hilang. Saat ini pendataan masih dilakukan dan kemungkinan data korban dan kerusakan akan bertambah.

 

"Penanganan darurat terus dilalukan. Status tanggap darurat dan struktur organisasi tanggap darurat, pendirian posko, dapur umum dan lainnya masih disiapkan. Alat berat juga dikerahkan untuk membantu evakuasi dan perbaikan darurat," kata Sutopo.

Credit REPUBLIKA.CO.ID

https://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/12/23/pk62r1382-bnpb-perbarui-korban-meninggal-tsunami-selat-sunda-43-orang



Detik-Detik Tsunami Terjang Pantai Banten Hingga Lampung


Bangunan warung hancur di tepi jalan raya Anyer, Sabtu (22/12). Sekitar pukul 21.45 gelombang ombak pasang menerpa Pantai Anyer, Banten.

CB, BANTEN -- Malam Minggu ceria menjelang libur panjang Natal dan Tahun Baru berubah menjadi kepanikan mencekam saat gelombang tinggi menerjang kawasan pesisir Kabupaten Pandeglang di Provinsi Banten, termasuk daerah Pantai Anyer.

Gelombang tinggi Sabtu (22/12) pukul 21.10 WIB tidak hanya menerjang permukiman, penginapan, dan fasilitas wisata di kawasan pantai barat Banten, namun juga menyapu sebagian kawasan pesisir Provinsi Lampung. Alat pengukur gelombang Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mendeteksi gelombang dengan rata-rata tinggi satu hingga dua meter di wilayah Banten dan Lampung.

Perangkat BMKG merekam ketinggian gelombang di wilayah Serang 0,9 meter pukul 21.27 WIB, Banten 0,35 meter pada pukul 21.33 WIB, Kota Agung-Lampung 0,36 meter pada pukul 21.35 WIB, dan Pelabuhan Panjang 0,28 meter pada pukul 21.53 WIB. Menurut BMKG itu adalah tsunami.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BKMG Rahmat Triyono menjelaskan tsunami masuk ke daratan sekitar pukul 21.30 WIB.

"Walaupun tsunaminya hanya kecil, tetapi karena bersamaan ada gelombang tinggi membuat gelombang tsunami masuk hingga ke daratan karena memang kaitannya pada durasi," kata Rahmat. Ia menambahkan daya tsunami meningkat karena terjadi bersamaan dengan gelombang pasang bulan purnama.

Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan tsunami itu bukan dipicu oleh aktivitas seismik tektonik. Dia memastikan seismograf tidak mencatat adanya gempa bumi akibat pergeseran lempeng bumi yang kerap menimbulkan tsunami. Kejadian itu bersamaan dengan aktivitas vulkanik Gunung Anak Krakatau di Selat Sunda.

"Tidak ada gejala seismisitas tektonik yang memicu tsunami sehingga setelah tadi berkoordinasi dengan Badan Geologi, bahwa diduga akibat erupsi tersebut, baik kemungkinan bisa langsung atau secara tidak langsung memicu terjadinya tsunami," kata Dwikorita pada Ahad dini hari.

Erupsi gunung berapi dapat menyebabkan tsunami di laut jika terdapat aktivitas vulkanik yang menghasilkan energi untuk menyebabkan gelombang tsunami seperti longsoran material vulkanis, longsoran lereng gunung, atau bahkan lontaran material vulkanis.

Kepala Badan Geologi Rudy Suhendar dalam telekonferensi pada Ahad dini hari menjelaskan lembaganya akan memeriksa morfologi dari gunung itu untuk memastikan penyebab gelombang tsunami. Rudy mengungkapkan Gunung Anak Krakatau mengalami erupsi sejak 29 Juni hingga saat ini. Pada Sabtu (22/12), gunung itu mengalami beberapa letusan strombolian, melontarkan material vulkanis ke udara.

"Aktivitas letusan-letusan ini memang terjadi bukan hanya malam ini saja tetapi sudah terjadi hampir tiap hari dengan tipe letusan strombolian jadi lontaran material gunung api ke atas," katanya.

Badan Geologi mencatat pada Sabtu petang hingga malam, pos pengamatan merekam letusan terjadi pukul 19.00 WIB dan 21.03 WIB. "Memang terjadi lagi letusan, hanya karena cuacanya kurang mendukung untuk pemantauan visual, kita tidak melihat lontaran ketinggiannya. Namun demikian memang tiap letusan di Gunung Anak Krakatau ini ada juga lelehan lava yang turun mengikuti lerengnya," katanya.

Kepala BMKG Dwikorita meminta warga menghindari kawasan pantai di Selat Sunda karena potensi gelombang tsunami lanjutan dan gelombang air pasang masih tinggi.

Kepala Pusat Data Informasi dan Humas Badan Nasional Penanggulangan Bencana Sutopo Purwonugroho mengatakan bahwa menurut data terkini hingga Ahad tsunami telah menyebabkan 20 orang meninggal dunia, 165 luka-luka dan dua orang masih dinyatakan hilang. Korban tersebar di Kabupaten Pandeglang dan Serang di Banten serta Lampung Selatan.

Di Kabupaten Pandeglang, bencana berdampak ke Kecamatan Carita, Panimbang dan Sumur, menyebabkan 14 orang meninggal dunia, 150 orang luka-luka, 43 rumah rusak berat, sembilan hotel rusak berat dan puluhan kendaraan rusak.

Bencana itu juga menyebabkan tiga orang meninggal dunia, empat orang luka dan dua orang hilang di Serang; serta mengakibatkan tiga orang meninggal dan 11 orang terluka di Lampung Selatan.

"Penanganan darurat masih terus dilakukan oleh BPBD bersama TNI, Polri, Basarnas, SKPD, Tagana, PMI, relawan dan masyarakat. Bantuan logistik disalurkan. Sementara itu Jalan Raya penghubung Serang-Pandeglang putus akibat tsunami," kata Sutopo.

BNPB mengimbau masyarakat tetap tenang, dan menghubungi nomor kontak darurat Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lampung Selatan Ketut Sukerta 081279211977, Petugas Pusdalops BPBD Kabupaten Pandeglang Deni 08129536606, dan BPBD Kabupaten Pandeglang 081287849020 kalau membutuhkan bantuan.


Credit REPUBLIKA.CO.ID


https://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/12/23/pk5zv4382-detikdetik-tsunami-terjang-pantai-banten-hingga-lampung






Iran: Militer AS di Suriah adalah Kesalahan Sejak Awal


Tentara berpatroli di sebelah bangunan yang hancur di Kota Raqqa, Suriah, 11 Juni 2017.

CB, DUBAI -- Iran mengatakan kehadiran militer AS di Suriah sudah merupakan sebuah kesalahan sejak awal. Menurut negara itu, kehadiran AS tidak logis dan telah menjadi sumber ketegangan.

"Sejak awal, masuk dan hadirnya pasukan Amerika di kawasan itu merupakan kesalahan, tidak logis, dan sumber ketegangan, dan penyebab utama ketidakstabilan," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Iran, Bahram Qasemi, dikutip oleh media pemerintah pada Sabtu (22/12).

Pernyataan itu adalah reaksi pertama Teheran terhadap rencana penarikan total pasukan AS dari Suriah yang digagas Presiden AS Donald Trump. Pada Rabu (19/12), Trump mengatakan AS telah berhasil menyelesaikan misi mereka untuk mengalahkan ISIS dan tidak lagi diperlukan di negara itu.

Dalam cicitan di Twitter, Kamis (20/12), Trump mengatakan Rusia, Iran, Suriah, banyak negara lainnya tidak senang dengan rencana penarikan tentara AS. Teheran selama ini menentang kehadiran pasukan asing di Suriah, kecuali yang Iran dan Rusia  yang telah diundang oleh pemerintahan Presiden Suriah Bashar al-Assad.

Iran merupakan pendukung utama Presiden Assad dalam perang saudara di Suriah. Teheran telah mengirim penasihat militer serta peralatan militer dan milisi Syiah regional untuk memerangi kelompok-kelompok anti-pemerintah di negara itu.



Credit REPUBLIKA.CO.ID


https://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/18/12/23/pk5z65382-iran-militer-as-di-suriah-adalah-kesalahan-sejak-awal


Siapa Sebenarnya Etnis Uighur dan Mengapa Berkonflik dengan China?





CB, Beijing - Chaudhry Javed Atta terakhir kali melihat istrinya sekitar lebih dari setahun lalu. Setelah itu, sedikit pun ia tidak pernah mendengar kabar tentang belahan jiwanya, yang menurut desas-desus tetangga, menjadi bagian dari warga Uighur yang dimasukkan ke dalam kamp pengasingan oleh pemerintah China.
Pria asal Pakistan yang berprofesi sebagai pedagang buah itu ingat, dia meninggalkan istrinya di rumah mereka di wilayah Xinjiang--yang dipenuhi oleh etnis muslim Uighur--di wilayah China barat laut, untuk kembali ke negaranya guna memperbarui visa.
Dia ingat hal terakhir yang diucapkan oleh sang istri, "Segera setelah engkau pergi, mereka akan membawaku ke kamp dan aku tidak akan kembali."
Kejadian pilu itu terjadi pada 2017, ketika Atta dan istrinya, Amina Manaji, telah menikah selama 14 tahun. Atta adalah salah satu dari ratusan pengusaha Pakistan yang pasangannya telah menghilang, dibawa oleh pihak berwenang China ke tempat yang mereka sebut sebagai kamp pelatihan.
Beijing telah dituduh menginternir banyak warga minoritas muslim Uighur untuk "dididik kembali", terkait dengan keyakinan yang mereka anut.
Oleh dunia internasional, hal ini dilihat sebagai respons terhadap kerusuhan dan serangan kekerasan yang dituduhkan pemerintah pada kelompok separatis di China barat laut.
Etnis Uighur dan Kazakh di China mengatakan kepada kantor berira Associated Press bahwa tindakan yang tidak berbahaya seperti bersembahyang, melihat situs web asing atau menerima panggilan telepon dari kerabat di luar negeri, bisa membuat mereka ditangkap dan dijebloskan ke kamp pengasingan.
Sebenarnya, siapakah etnis Uighur itu? Mengapa mereka terlibat konflik dengan pemerintah China? Apa yang membuat mereka perlu "dimasukkan" ke dalam kamp pelatihan?
Mengutip dari Voice of America, Selasa (18/12/2018), berikut adalah beberapa rangkuman singkat mengenai kontroversi seputar kehidupan Uighur.



Profil Singkat Uighur
Universitas Islam Xinjiang terus mencetak cendekiawan muslim. Sementara itu, Tim Safari Ramadan SCTV sudah berada Banyuwangi.
Warga Uighur adalah kelompok etnis minoritas yang sebagian besar beragama Islam, dan terutama berbasis di wilayah Xinjiang, di barat laut China.
Mereka cenderung memiliki lebih banyak kesamaan budaya dengan orang-orang di negara-negara Asia Tengah dibandingkan etnis Han di China. Bahasa mereka terkait dengan bahasa Turki dan juga memiliki kesamaan dengan bahasa Uzbek, Mongol, Kazakh, dan Kyrgyz.
Islam adalah bagian penting dari identitas mereka. Sebagian besar mempraktekkan bentuk moderat dari ajaran Sunni, dan beberapa meneladani aliran Sufi. Lebih dari itu, orang Uighur cenderung memiliki lebih banyak ciri fisik Mediterania dibandingkan karakteristik Han China.
Sensus penduduk China pada 2010 menempatkan jumlah penduduk Uighur, berada lebih dari 10 juta jiwa, yakni kurang dari 1 persen dari total populasi Negeri Tirai Bambu. Meski begitu, mereka adalah kelompok etnis terbesar di wilayah otonomi Xinjiang.


Di Mana Mereka Tinggal?
Muadzin melakukan panggilan shalat di Masjid terbesar di XinJiang.
Sebagian besar etnis Uighur tinggal di wilayah otonomi Xinjiang, yang merupakan wilayah terluas di China.
Xinjiang secara strategis penting bagi China, karena berbatasan dengan delapan negara, yakni Mongolia, Rusia, Kazakhstan, Kyrgyzstan, Tajikistan, Afghanistan, Pakistan, dan India.
Hingga saat ini, penduduk Xinjiang didominasi oleh orang Uighur, tetapi masuknya etnis Han ke wilayah itu, kian memicu ketegangan di antara kedua kelompok.
Xinjiang kaya akan sumber daya alam, dan ekonominya sebagian besar berputar di sekitar pertanian dan perdagangan. Kota-kotanya pernah menjadi titik penghentian utama di sepanjang Jalan Sutra yang terkenal di masa lampau.
Apa yang sekarang dikenal sebagai Xinjiang berada di bawah kekuasaan China sejak Abad ke-18. Wilayah ini mengalami periode kemandirian yang singkat di tahun 1940-an, tetapi Beijing kembali mendapat kontrol ketika Komunis mengambil alih kekuasaan pada 1949.


Mengapa Uighur Berkonflik dengan China?
Warga muslim Uighur melakukan aksi protes menentang tekanan pemerintah China (AP)
Xinjiang telah mengalami pergeseran demografi besar dalam 70 tahun terakhir. Orang Uighur menjadi 75 persen yang mendominasi populasi di kawasan itu pada 1945, tetapi kemudian turun menjadi sekitar 45 persen saat ini.
Hal tersebut disebabkan oleh eksodus besar-besaran masyarakat etnis Han ke kota-kota di Xinjiang, di mana mereka tertarik oleh proyek-proyek pembangunan besar yang telah membawa kemakmuran di wilayah tersebut.
Namun, orang Uighur mengeluh bahwa pekerjaan terbaik selalu diberikan kepada etnis Han, yang kemudian memiliki tingkat ekonomi lebih baik. Hal tersebut, pada akhirnya, memicu kebencian antar kelompok.
Populasi Han China telah tumbuh dari 9 persen pada 1945 menjadi 40 persen saat ini. China juga mengerahkan sejumlah besar pasukan yang ditempatkan di wilayah tersebut.
Seiring perubahan demografi, aktivis mengatakan kemampuan Uighur untuk terlibat dalam kegiatan bisnis dan budaya telah secara bertahap dibatasi oleh pemerintah China. Mereka juga mengatakan pemerintah menempatkan pembatasan keras terhadap Islam, menuding tradisi muslim konvensional sebagai "ekstremisme".
Laporan media mengatakan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, pemerintah Xinjiang menyelenggarakan upacara umum dan penandatanganan, di mana etnis minoritas mengucapkan janji setia kepada Partai Komunis China.

Kapan Ketegangan Terjadi antara Uighur dan China?

Ketegangan antara orang Uighur dan pemerintah China meningkat pada 1990-an, ketika dukungan untuk kelompok separatis meningkat di Xinjiang. Kelompok-kelompok itu terinspirasi oleh runtuhnya Uni Soviet dan munculnya negara-negara muslim merdeka di Asia Tengah.
Dunia internasional menuduh China mengintensifkan tindakan kerasnya terhadap orang-orang Uighur menjelang Olimpiade Beijing pada 2008, tetapi ketegangan meningkat secara dramatis pada 2009.
Kerusuhan terjadi pada tahun itu di ibu kota daerah, Urumqi, dan para pejabat China mengatakan sekitar 200 orang terbunuh, sebagian besar dari mereka adalah etnis Han. Beijing berpendapat bahwa tindakan keras diperlukan untuk menghentikan penyebaran sentimen separatis.
Ketegangan meningkat lagi pada 2016, ketika seorang sekretaris baru partai kala itu, Chen Quanguo, berkunjung ke Xinjiang, untuk menetapkan kebijakan garis keras yang serupa terjadi sebelumnya di Tibet.
Sejak itu, kelompok-kelompok hak asasi manusia menuduh China sengaja menempatkan satu juta orang Uighur di kamp-kamp pengasingan.
China mengatakan telah menempatkan Uighur di "pusat pendidikan kejuruan" untuk menghentikan penyebaran ekstremisme agama, dan untuk menghentikan gelombang serangan teroris.
Namun, kritik terlanjur meluas terhadap kebijakan China, yang mengatakan tindakan tersebut bertujuan untuk menghancurkan identitas Uighur.





Credit Liputan6.com


https://m.liputan6.com/amp/3841920/siapa-sebenarnya-etnis-uighur-dan-mengapa-berkonflik-dengan-china


Pangeran Arab Saudi Talal bin Abdulaziz Tutup Usia

Pangeran Arab Saudi Talal bin Abdulaziz tutup usia. Foto/Istimewa

JEDDAH - Pangeran Arab Saudi, Talal bin Abdulaziz, meninggal dunia pada hari Sabtu (22/12/2018). Kabar meninggalnya sosok reformis politik kerajaan Saudi itu diumumkan langsung anggota keluarga dan media di Twitter.
Kabar meninggalnya Pangeran Talal dikonfirmasi oleh Pengadilan Kerajaan dalam sebuah pernyataan dan oleh putranya Pangeran Abdulaziz bin Talal di media sosial. Ia mengatakan bahwa keluarga akan menerima belasungkawa dari hari Minggu sampai Selasa.
Ia juga mengatakan akan shalatkan pada hari Minggu (23/12/2018) sore di Masjid Agung Imam Turki di Riyadh seperti dikutip dari Arab News.
Pangeran Talal, saudara Raja Salman dan ayah Pangeran Alwaleed bin Talal, menjabat sebagai Menteri Komunikasi dan Menteri Keuangan dan Ekonomi Nasional pada 1950-an dan 60-an, serta memegang berbagai posisi lainnya.
Seorang dermawan, Pangeran Talal menawarkan beasiswa pendidikan kepada siswa Saudi dan merupakan pendiri sekolah pertama Kerajaan untuk pelatihan kejuruan pada tahun 1954 dan sekolah anak perempuan pertama di Riyadh pada tahun 1957.

Credit Sindonews.com


https://international.sindonews.com/read/1365102/43/pangeran-arab-saudi-talal-bin-abdulaziz-tutup-usia-1545499491


Tuduhan Media Australia soal Bom Kimia di Papua dan Bantahan Wiranto

Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan Republik Indonesia, Wiranto. Foto/SINDOphoto

JAKARTA - Media Australia, Saturday Paper, dalam laporannya Sabtu (22/12/2018), menuduh pasukan Indonesia menjatuhkan bom kimia mirip posfor putih di Nduga, Papua. Sebelum tuduhan itu muncul, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Mekopolhukam) Wiranto membantah penggunaan bom di wilayah itu.
Laporan itu muncul di tengah operasi pengejaran kelompok sayap Organisasi Papua Merdeka (OPM) yang membantai puluhan pekerja di Nduga beberapa waktu lalu.
"Tidak ada yang namanya bom. Tetapi kalau pelibatan TNI, iya. Karena mereka memang sudah merupakan kekuatan yang tidak setuju dengan negara," kata Wiranto dalam jumpa pers di Jakarta, 18 Desember lalu.
"Soal (tuduhan) penggunaan bom, saya sudah cek langsung, tidak ada (penggunaan bom)," katanya. Dia menegaskan tuduhan itu merupakan propaganda OPM.
Media Australia dalam laporannya merilis foto-foto orang yang mereka sebut terkena bom kimia mirip posfor putih.
Fosfor putih dianggap sebagai senjata kimia dan senjata pembakar. Jika orang yang terkena maka akan terbakar menembus kulit, daging dan sampai ke tulang. Itu tidak bisa dipadamkan. Satu-satunya cara untuk menyelamatkan seseorang yang terkena adalah dengan merendamnya dalam air dan berupaya menghilangkan fosfor. 
Menurut laporan berjudul "Exclusive: Chemical weapons dropped on Papua" itu, seorang sumber militer mengonfirmasi senjata itu bersifat membakar atau fosfor putih. "Bahkan bintik terkecil membakar pakaian, kulit, hingga ke tulang dan terus menggelegak. Saya telah melihatnya dari dekat itu adalah senjata yang mengerikan," kata sumber itu.
Foto-foto itu diklaim diambil antara 4 dan 15 Desember. Tiga orang tewas berasal dari sebuah desa bernama Mbua, di wilayah Nduga. Nama mereka adalah Mianut Lokbere, Nison Tabuni dan Mendus Tabuni. Empat orang lainnya terbunuh di sebuah desa bernama Yigili."Itu terjadi pada 15 Desember 2018," kata seorang pria Mbua kepada The Saturday Paper. “Pukul 11.25 waktu setempat. Mereka mati karena tentara Indonesia membom mereka dari helikopter."

Credit Sindonews.com


https://international.sindonews.com/read/1364955/40/tuduhan-media-australia-soal-bom-kimia-di-papua-dan-bantahan-wiranto-1545453754



TNI Bantah Gunakan Bom Fosfor di Papua

Aksi bersama Front Rakyat Indonesia untuk West Papua (FRI-WP), Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) dan Asosiasi Mahasiswa Pegunungan Tengah Papua Indonesia (AMPTPI), untuk memperingati 57 Tahun Operasi Militer Trikora pada 19 Desember 1961 di Jakarta, Rabu, 19 Desember 2018. Dalam aksi ini mereka juga meminta penutupan sejumlah perusahaan pertambangan dan migas yang beroperasi di Papua seperti Freport, British Petroleum, dan LNG Tangguh. TEMPO/Amston Probel



CBJakarta - Kepala Penerangan Darah Militer XVII/Cenderawasih Kolonel Infanteri Muhammad Aidi membantah TNI menggunakan bom fosfor di Nduga, Papua. "TNI tidak pernah dan tidak akan mau memiliki dan menggunakan senjata kimia pembunuh massal termasuk bom fosfor," ujar Aidi dalam keterangan tertulis yang diterima Tempo, Sabtu, 22 Desember 2018.
Sebelumnya, surat kabar di Australia, The Saturday Paper, memberitakan militer Indonesia menggunakan bom fosfor di Nduga Papua. Media tersebut menyebutkan bom fosfor digunakan untuk mengejar pelaku penembakan yang menewaskan 31 pekerja PT Istaka Karya di Kabupaten Nduga, Papua pertengahan Desember lalu.
Dalam beritanya yang berjudul Exclusive: Chemical weapons dropped on Papua yang terbit pada 22 Desember 2018, dilaporkan bukti militer Indonesia menggunakan bom fosfor tampak dari tubuh korban yang mengalami luka bakar di seluruh tubuhnya. Tujuh orang tewas dalam operasi itu. Ribuan orang melarikan diri ke kawasan puncak.


Aidi mengatakan bahwa TNI tidak pernah memiliki senjata seperti bom fosfor tersebut di Papua. Bahkan, ucap dia, TNI tidak mempunyai senjata artileri maupun pesawat tempur. "Alutsista TNI yang ada di Papua hanya pesawat helly angkut jenis Bell, Bolco, dan MI-17. Tidak ada pesawat serbu apalagi pengebom," katanya.
Aidi menjelaskan bom fosfor merupakan senjata pemusnah massal yang hanya dapat dibawa menggunakan pesawat pengebom atau ditembakkan dengan meriam artileri. Selain itu, jika TNI menggunakan bom ini, maka dampak kerusakan wilayah Nduga sangat besar. "Bila benar TNI menggunakan bom fosfor, paling tidak wilayah Nduga sudah habis terbakar dan seluruh manusia serta hewan di sana sudah mati," ucapnya.


Menurut Aidi, isu TNI menggunakan bom fosfordi Papua ini hanyalah propaganda yang dilakukan kelompok bersenjata. Isu ini, kata dia, sengaja digulirkan kelompok bersenjata demi menutupi kasus penembakan pekerja jembatan di Nduga oleh mereka.
"Demi membuat berita bohong dan upaya propaganda, kelompok bersenjata menggunakan segala macam cara dengan menampilkan data palsu yang sangat absrud dan tidak masuk logika," tuturnya.
Aidi juga menyayangkan pemberitaan surat kabar di Australia terkait isu ini. "Yang lebih konyol lagi adalah media yang mau memuat suatu berita murahan tanpa didasari oleh suatu data yang akurat," katanya.

Credit TEMPO.CO


https://nasional.tempo.co/read/1157996/tni-bantah-gunakan-bom-fosfor-di-papua?utm_source=dable