Sabtu, 22 Desember 2018

Kronologi Upaya RI Kuasai 51 Persen Saham Freeport



CB, Jakarta Presiden Joko Widodo (Jokowi) menegaskan bahwa saham PT Freeport Indonesia sudah dikuasai Indonesia sebesar 51,2 persen. Saham perusahaan tambang ini resmi beralih ke PT Inalum, induk holding pertambangan nasional.


"Saya baru saja menerima laporan dari seluruh menteri yang terkait dari Dirut PT Inalum dan dari CEO PT Freeport. Disampaikan bahwa saham PT Freeport sudah 51,2 persen sudah beralih ke PT Inalum dan sudah lunas dibayar," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (21/12/2018).

Ini dinilai menjadi momen bersejarah. Memang, selama puluhan tahun, tambang emas ini dikelola perusahaan asal Amerika Serikat (AS) Freeport-McMoRan Copper & Gold Inc, di bawah bendera PT Freeport Indonesia. Tambang emas Freeport di Papua adalah salah satu yang terbesar di dunia.

Proses pengambilalihan saham Freeport Indonesia pun dimulai, terutama di era Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Mengutip data dari PT Inalum, berikut proses panjang Indonesia hingga bisa menguasai 51 persen saham Freeport Indonesia:

10 Januari 2017

Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan untuk meningkatkan kepemilikan negara di PT Freeport Indonesia (PTFI) menjadi 51 persen dari saat itu sebesar 9,36 persen

11 Januari 2017

Terbitnya Peraturan Pemerintah (PP) No. 1/2017 yang merupakan perubahan keempat PP No. 23/2010 tentang pelaksanaan kegiatan usaha pertambangan mineral dan batu bara, yang di antaranya memuat tentang:

- Perubahan ketentuan tentang divestasi saham sampai dengan 51 persen secara bertahap

- Kewajiban pemegang Kontrak Karya (KK) untuk merubah izinnya menjadi rezim Izin Usaha Pertambangan Khusus (IUPK).

Januari - Agustus

Renegosiasi antara Freeport McMoRan (FCX), pemilik 90,64 persen PTFI, dan pemerintah berlangsung untuk memastikan operasional PTFI dalam jangka panjang. Renegosiasi mencakup 4 hal:

- Divestasi 51 persen

- Kelanjutan operasi PTFI hingga 2041 melalui perubahan KK menjadi IUPK

- Jaminan investasi jangka panjang terkait dengan perpajakan, PNBP dan jaminan regulasi pembangunan smelterdengan deadline operasional pada 12 Januari 2022.

18 April 

MoU antara FCX and pemerintah memberikan jaminan KK akan tetap berlaku hingga ada IUPK yang disetujui bersama beserta jaminan stabilitas investasi.

27 Agustus

Pemerintah dan FCX mencapai kesepahaman untuk:

- PTFI mengubah Kontrak Karya (KK) ke IUPK dan mendapatkan jaminan operasi.

- Pemerintah memberikan jaminan fiskal dan regulasi untuk operasional PTFI.

- PTFI akan membangun smelter dalam jangka waktu 5 tahun.

- FCX bersedia mengurangi kepemilikan saham di PTFI, sehingga entitas Indonesia bisa memiliki 51 persen saham di PTFI.

- Setelah 4 butir di atas disepakati, maka PTFI akan mendapatkan perpanjangan masa operasi 2 x 10 tahun hingga 2041.

September - November

Perundingan Pemerintah RI, Inalum, FCX dan Rio Tinto terkait struktur divestasi.

18 Desember

Kementerian Badan Usaha Milik Negara secara resmi menugaskan Inalum untuk membeli saham divestasi PTFI hingga saham yang dimiliki peserta Indonesia di PTFI mencapai 51 persen.

Tambang Grasberg PT Freeport Indonesia. Foto: Liputan6.com/Ilyas Istianur P

 

12 Januari 2018

Pemerintah pusat mengalokasikan 10 persen dari saham PTFI untuk Pemda Papua dan Mimika.

18 Februari

Pembahasan hasil due diligence dan valuasi oleh Danareksa, PwC, Morgan Stanley dan Behre Dolbear Australia terkait divestasi saham PTFI.

28 Februari – 11 Juli

Perundingan terkait harga dan struktur transaksi antara Inalum, FCX dan Rio Tinto.

12 Juli

Penandatanganan Head of Agreement (HoA) antara Inalum, FCX dan Rio Tinto terkait dengan harga dan struktur transaksi.

13 Juli – 25 September

Penyelesaian proses divestasi saham, pemberian jaminan fiskal dan regulasi, detail terkait pembangunan smelter, dan tindak lanjutdari HoA.

27 September

Penandatanganan perjanjian terkait divestasi saham PTFI yang terdiri dari:

1. Perjanjian Divestasi PTFI

2. Perjanjian Jual Beli Saham PTRTI

3. Perjanjian Pemegang Saham PTFI

15 November

Dana hasil penerbitan obligasi sebesar USD 4 miliar sudah masuk ke rekening Inalum.

Credit Liputan6.com


https://m.liputan6.com/bisnis/read/3854251/kronologi-upaya-ri-kuasai-51-persen-saham-freeport





51 Persen Saham Freeport Sudah Dilunasi Inalum




CB, Jakarta - Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengumumkan bahwa Indonesia telah menguasai 51 persen saham PT Freeport Indonesia. PT Inalum telah membayar lunas pembelian saham Freeport Indonesia tersebut.


"Saya baru saja menerima laporan. Disampaikan bahwa saham PT Freeport 51,2 persen sudah beralih ke PT Inalum dan sudah lunas dibayar," kata Jokowi di Istana Negara, Jakarta, Jumat (21/12/2018).


Ia melanjutkan, Jumat ini merupakan hari yang bersejarah karena setelah Freeportberoperasi di indonesia sejak 1973 dan baru saat ini Indonesia bisa menjadi pemegang pengendali.

"Bahwa nantinya income pendapatan baik pajak, non-pajak, royalti lebih baik. Dan inilah kita tunggu. Mendapat laporan terkait lingkungan yang berkaitan dengan smelter telah terselesaikan dan sudah disepakati. Artinya semuanya sudah komplit dan tinggal bekerja saja." tambah dia. 

Jokowi menegaskan, masyarakat di Papua juga akan mendapatkan 10 persen dari saham Freeport yang ada. "Dan tentu saja papua dapat pajak daerahnya.

Credit Liputan6.com


https://m.liputan6.com/bisnis/read/3854237/51-persen-saham-freeport-sudah-dilunasi-inalum





Muslim Uighur di Xinjiang: Indonesia harus desak Cina agar buka akses informasi

Hak atas fotoKEVIN FRAYER/GETTY IMAGESImage captionKeluarga dari etnis Uighur berdoa saat perayaan Idul Adha di provinsi Xinjiang, Cina, pada 12 September 2016.

Pemerintah Indonesia dinilai memiliki posisi yang kuat untuk mendorong pemerintah Cina membuka informasi atas apa yang menimpa etnis Uighur di provinsi Xinjiang.

Dalam laporan Amnesty Internasional, sekitar satu juta penduduk Uighur mengalami penyiksaan dan tidak diketahui nasibnya ketika dimasukkan ke "kamp pendidikan ulang".

Pengamat Hubungan Internasional dari Universitas Indonesia, Agung Nurwijoyo, mengatakan Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia, anggota Dewan Keamanan PBB, dan juga memiliki hubungan bilateral yang baik dengan Cina, bisa memanfaatkan hal itu agar menjembatani persoalan yang dialami komunitas tersebut.

"Indonesia punya peranan yang signifikan, karena Indonesia punya hubungan baik dengan Cina. Nah ini memberikan peluang bagi Indonesia untuk berkomunikasi dengan Cina untuk membuka akses informasi terhadap orang Uighur dan itu akan menghapus kecurigaan global atas kasus Uighur," jelas Agung Nurwijoyo kepada wartawan dalam diskusi di Jakarta, Kamis (20/12).

"Saya pikir Indonesia bisa mendorong di situ untuk membuka akses informasi tentang apa yang terjadi di Cina dan ini jadi pintu masuk Indonesia bermain dalam di level diplomasi global," sambungnya.

Hanya saja, menurutnya, belum adanya sikap resmi pemerintah atas permasalahan ini dikarenakan Indonesia masih menunggu respon negara-negara Islam lain.

"Kayaknya pemerintah masih wait and see, karena rata-rata negara-negara Islam di dunia belum banyak bersuara," ujarnya seraya meyakini bahwa Indonesia akan mengambil jalan soft diplomacy untuk merespon kasus etnis Uighur.

Dari pengamatannya, langkah soft diplomacy itu ditempuh untuk menghindari balasan pemerintah Cina yang justu akan merugikan ekonomi Indonesia, yakni embargo.

Ini melihat besarnya investasi yang ditanam di dalam negeri. Merujuk pada data Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM), realisasi investasi dari Cina pada periode Januari-September 2018 mencapai US$ 1,8 miliar.

Hak atas fotoVYACHESLAV OSELEDKO/AFP/GETTY IMAGESImage captionKeluarga Uighur memegang foto sanak famili mereka yang ditahan di kamp pendidikan ulang di Xinjiang.

"Mungkin saja akan diembargo. Secara global, ketergantungan terhadap Cina besar. Bukan hanya negara-negara Islam, tapi Afrika sendiri tergantung pada Cina. Jadi di luar masalah kemanusiaan, kalkulasi politik menjadi pertimbangan untuk memberi respon. Karena pernyataan apapun kan pernyataan politik," ungkapnya.

"Sementara respon keras pasti akan memberikan feed back balik. Karena Cina tidak mau dicampuri urusan dalam negerinya. Meski kemanusiaan urusan semua pihak, tapi Cina tidak begitu."

JK: pemerintah berhati-hati respon isu Uighur

Wakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah belum menentukan sikap apapun atas apa yang menimpa etnis minoritas Uighur, lantaran masih menunggu laporan Duta Besar Indonesia di Beijing.

Di mana pemerintah Cina mempersilakan dubes ke Xinjiang untuk melihat situasi sebenarnya.

Selain itu, pemerintah juga kata JK, akan menunggu penjelasan Duta Besar Cina yang sebelumnya disurati Kementerian Luar Negeri pada 17 Desember lalu.

Menurut JK, pemerintah sangat berhati-hati dalam merespon isu Uighur sebab ada dugaan kelompok tersebut memang terlibat kelompok terorisme. Ia merujuk pada penangkapan empat etni Uighur di Poso karena dituduh membantu Santoso.

"Kita belum ada statment resmi, tentang apa yang terjadi di Xinjiang. Karena pihak Cina menjelaskan orang Uighur terkait dengan radikalisme," jelas Jusuf Kalla kepada wartawan, Kamis (20/12).

Itu mengapa, kata JK, sikap pemerintah berbeda dalam kasus Rohingya dan Uighur.

Hak atas fotoREUTERSImage captionPemerintah Cina mengklaim di tempat inilah etnik Uighur 'menerima pendidikan kejuruan'.

"Jadi kita lihat dulu, karena itu berbeda kasus di Myanmar dengan ini. Tapi pemerintan concern dan sudah disampaikan kepada pemerintah Cina. Perlu dicatat bahwa kita harus bedakan perlakuan diskriminatif dengan kemungkinan adanya radikalisme," imbuhnya.

Namun begitu, sejumlah kalangan mulai dari Majelis Ulama Indonesia, Muhammadiyah, hingga DPR mendesak pemerintah segera bersikap. Wakil Sekjen MUI, Amirsyah Tambunan, misalnya meminta pemerintah mengambil tindakan diplomatik. Baginya, pembangunan "kamp pendidikan uang" itu merupakan kejahatan kemanusiaan yang harus dihentikan.

"Apa yang terjadi di Xinjiang, bagi umat Islam Uighur suatu tindakan kejahatan yang saya yakin ini bertentangan dengan peraturan manapun. Jadi harus dihentikan dan pemerintah Cina harus bertanggung jawab terhadap praktik semacam ini," ujarnya.

Dia juga menyebut dalam beberapa kali kunjungannya ke Cina, pemerintah setempat selalu menyatakan tidak terjadi apa-apa pada kaum Uighur. Tapi jawaban itu, menurut Amirsyah, menunjukkan ada hal yang ditutupi. Karena itu, hari ini (21/12) MUI akan menyatakan sikap resmi kepada pemerintah.

Senada dengan MUI, Wakil Ketua DPR Fadli Zon juga memaksa pemerintah bersikap tegas atas dugaan tindakan pelanggaran hak asasi manusia yang diderita warga Uighur. Kata dia, pemerintah jangan sampai tersandera hanya karena besarnya investasi Cina di dalam negeri.

"Pemerintah jangan takut dengan Cina karena ada investasi atau utang dalam bentuk proyek. Ini membuat kita tidak mau ikut campur dan menutup mata. Ini bahaya, pengkhianatan terhadap UUD 1945 dan politik luar negeri kita," tukasnya.

Menurut Fadli Zon, kebijakan politik luar negeri Indonesia yang bebas aktif, menempatkan Indonesia dalam posisi independen dalam menentukan sikap namun aktif dalam perdamaian dunia. Hal itu semestinya bisa ditunjukkan dalam kasus Uighur.

"Kelihatan sekali diplomasi politik Jokowi ini melempem dan betul-betul tidak menunjukkan kapasitas sebagai negara besar."

Keluarga etnis Uighur yang berada di "kamp pendidikan" disiksa

Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia, Usman Hamid, menyebut dalam laporan lembaganya ada satu juta pendudukan Uighur yang ditahan di "kamp pendidikan ulang". Mereka itu, kata Usman, dituduh sebagai ekstremis dan teroris jaringan ISIS, namun tanpa ada bukti sahih.

Hak atas fotoREUTERSImage captionWakil Presiden Jusuf Kalla menyatakan pemerintah belum menentukan sikap apapun atas apa yang menimpa etnis minoritas Uighur, lantaran masih menunggu laporan Duta Besar Indonesia di Beijing.

"Pernah ada penangkapan Uighur di Thailand sebanyak 109 orang. Semuanya dituduh melakukan tindakan terorisme, tapi cuma 13 yang terbukti terlibat itupun kasus pelanggaran hukum biasa," tukas Usman Hamid.

Hasil penyelidikan Amnesty pula, jutaan orang Uighur yang berada di kamp tersebut, tidak diketahui nasibnya. Bahkan pihak keluarga yang sempat ditemui Amnesty, mengaku tak lagi mendapat kabar setelah keluarga mereka dimasukkan ke kamp.

"Pada 3 November lalu, ada seorang etnis Uighur ditangkap di Xinjiang. Belakangan diketahui kondisi kesehatannya memburuk berdasarkan hasil kunjungan keluarganya pada 13 Desember lalu. Dia disiksa selama di kamp dan diisolasi.

Padahal dia sebenarnya tidak berbuat apa-apa di kamp. Tapi dia sempat melihat suatu insiden yang akhirnya memintanya untuk diam, namun dia tak menuruti," kata Usman menceritakan kronologi keluarga Uighur.

"Dia lalu diminta menandatangani dokumen yang menyangkal ada penyiksaan di kamp tersebut. Saat dikunjungi, matanya susah melihat dan ada tanda bekas siksaan," sambungnya.

Bagi Usman Hamid, apa yang menimpa pada kaum Uighur persis sama seperti orang Papua. Dimana mereka mengalami perlakuan sewenang-wenang, penyiksaan, penangkapan, dan juga kian termarjinalkan karena besarnya arus imigrasi ke Xinjiang.

"Kalau di Papua ada istilah BBM (Buton, Bugis, Makasar) yang berdatangan sehingga membuat orang Papua jadi minoritas, persis terjadi di Xinjiang. Uighur dari penduduk mayoritas jadi minoritas karena banyaknya imigrasi."

Sementara pemerintah Cina yang tengah gencar melakukan pembangunan infrastruktur di Xinjiang termasuk Jalur Sutra, berusaha meredam aksi-aksi pemberontakan dari etnis Uighur demi menjaga kestabilan ekonominya. Caranya dengan menebar isu bahwa etnis Uighur terkait dengan kelompok terorisme.

"Isu terorisme jadi dalih mempersekusi orang-orang Uighur. Perang melawan terorisme menjadi dalih menyembunyikan praktik-praktik pelanggaran kemanusiaan."

Dari pengamatan Amnesty, tidak ada satupun negara di Asia Tenggara yang bersuara melindungi warga Uighur. Ini karena derasnya kucuran uang yang diberikan pemerintah Cina. Usman mencontohkan Kamboja yang memperoleh bantuan sebesar 1,2 miliar Dollar setelah memulangkan 20 orang Uighur ke Cina.

"Sayangnya Cina kuat secara ekonomi. Laos juga begitu. Negara-negara ASEAN mendapat kemudahan ekonomi dari Cina dan dengan sendirinya membantu pemulangan Uighur ke Cina tanpa ada persetujuan dari orang yang bersangkutan."

Itu mengapa Amnesty, kata Usman, agak pesimistis negara-negara tetangga akan bersikap tegas terhadap Cina. Dia berharap Indonesia sebagai negara anggota Dewan Keamanan PBB bisa mengambil sikap melindungi etnis minoritas tersebut.

"Indonesia mungkin satu-satunya negara yang relatif kondisi HAMnya lebih baik dan punya tempat lebih strategis di Dewan Keamanan PBB, meski statusnya tidak tetap," pungkasnya.

Credit BBC INDONESIA


https://www.bbc.com/indonesia/indonesia-46637762


Natal 2018, Cina Tangkap Umat Kristen, Tutup Gereja dan...


Suasana gereja di Cina. [ CNN ]
CB, Jakarta - Pemerintah Cina semakin keras melakukan persekusi terhadap umat Kristen menjelang Natal 2018. Situasi ini menjadi perhatian masyarakat internasional.
Tindakan persekusi meliputi penangkapan dan penahanan pendeta terkemuka di Cina bersama 100 umat Kristen pada 9 Desember 2018, menutup gereja, menyita Alkitab, hingga melarang orang berkumpul.
Pemerintah Komunis Cina kmenggrebek dan menutup gereja Early Rain Covenant Church di Chengdu dan gereja Rongguili di Guangzhou. Pendeta terkemuka gereja Early Rain Covenant, Wang Yi dan istrinya, Jiang Rong ditangkap pekan lalu dan kini sudah bebas.


CNN melaporkan, beberapa pendeta yang ditahan mengalami tindakan kekerasan termasuk penganiayaan dan pelecehan.
Dua gereja ini sangat terkenal di Cina dan tidak terdaftar.
Gereja Rongguili juga merupakan salah satu gereja bawah tanah untuk umat Kristen di Guangzhou.
Mengutip laporan Christianity Today International.Com, 17 Desember 2018, sebanyak 60 polisi dan petugas urusan agama melakukan penggrebekan di gereja Rongguili yang sedang menjalankan ibadah pekan lalu.
Aparat memerintahkan penutupan gereja, menyita berbagai materi, dan mengambil telepon seluler umat yang beribadah. Sebanyak lebih dari 4 ribu buku disita.
Aparat juga memasuki ruang anak-anak untuk belajar Alkitab yang berada di lantai atas.
"Mereka membacakan pemberitahuan penegak hukum bahwa perkumpulan ini ilegal, penerbitan buku ilegal, pengumpulan dana ilegal, dan semua Alkitab disita," kata seorang anggota gereja Rongguili seperti dikutip dari South China Morning Post, 17 Desember 2018.
Gereja Rongguili dituduh melanggar Undang-undang Urusan Keagamaan.
Pemberitahuan ini kemudian disebarkan ke media sosial agar umat Kristiani mengikuti ibadah di 15 gereja Protestan yang terdaftar di Guangzhou dan di bawah pengawasan pemerintah Cina.
Identitas setiap umat termasuk anak-anak yang terkena razia dicatat. Telepon seluler mereka diperintahkan untuk tidak diaktifkan dan diserahkan kepada aparat.
Sebelum meninggalkan lokasi, aparat keamanan memperingatkan agar mereka tidak kembali beribadah ke gereja tersebut.
Menurut Human Rights Watch, di masa Xi Jinping sebagai pemimpin Cina, pengawasan terhadap umat Kristen semakin ketat dengan tujuan gereja dan penganut agama lain mendukung pemerintah dan Partai Komunis Cina. Persekusi terhadap umat beragama di Cina pun kini menjadi perhatian masyarakat internasional.
Credit TEMPO.CO


https://dunia.tempo.co/read/1157601/natal-2018-cina-tangkap-umat-kristen-tutup-gereja-dan/full?view=ok

Ketika Warga Cina Pun Turut Bersuara Soal Uighur


Massa berbagai ormas Islam menggelar aksi solidaritas selamatkan muslim Uighur di depan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Jakarta, Jumat (21/12).


CB, JAKARTA -- Koordinator Tionghoa Anti-Korupsi Lieus Sungkharisma menyatakan pemerintahan Indonesia harus sensitif dan cepat tanggap terkait masalah etnis Muslim Uighur yang menurut beberapa pihak mengalami penindasan oleh pemerintah Cina.

"Jadi kita yang hadir di sini, sebenarnya mengingatkan dan mempertanyakan kebenarannya. Itu di video, fotonya lihat sadis kan?,” kata Lius saat ditemui usai menghadiri aksi solidaritas umat Islam Uighur, di depan Kedubes Cina, Kuningan, Jakarta Selatan, Jumat (22/12).

Dia menilai jika tidak ada sikap dari pemerintah, itu menyakitkan umat Islam yang ada di Indonesia. “Makanya walaupun saya bukan Muslim, kalau soal seperti ini saya peduli. Harus disuarakan, tidak boleh didiamkan," ujar dia.   

Lebih lanjut, Lieus mengharapkan pemerintah Indonesia memanggil duta besar Cina untuk Indonesia untuk memberikan penjelaskan kepada publik mengenai kondisi yang sebenarnya ke publik soal keadaan etnis Uighur di negara berjuluk negeri tirai bambu tersebut.

"Kalau perlu meminta PBB untuk melakukan investigasi, itu yang umat Islam, rakyat Indonesia harapkan," ujarnya. 

Lieus menegaskan massa tidak benci pada negara Cina, tetapi menolak atas dugaan semua tindakan-tindakan pelanggaran HAM.

Menurut dia, Indonesia juga punya sejarah dengan Cina, bahkan dulu ada Cheng Ho yang menurut beberapa sumber adalah seorang Muslim. 

“Kita dengan negara RRC-nya dari dulu bersaudara. Tapi sekali lagi bukan kebencian kita kepada negara itu, tapi hal-hal yang melanggar HAM, beragama itu tidak boleh dikekang dan dilarang," ujar Lieus menambahkan.

Massa berkumpul di depan Kedubes Cina, untuk menuntut sedikitnya enam poin yakni mengutuk keras terhadap pemerintahan Cina/Cina atas penindasan terhadap Muslim Uighur di Provinsi Xinjiang, mengecam keras bahwa perbuatan yang dilakukan rezim di Cina tersebut adalah merupakan pelanggaran nyata atas Hak Asasi Manusia dan Hukum Internasional.

Kemudian menegaskan adanya kebebasan beragama bagi segenap manusia. mendesak organisasi kerja sama Islam (OKI), PBB, dan Komnas HAM RI untuk menyelamatkan nasib umat Islam Uighur dan bersikap tegas terhadap pemerintah Cina untuk memberikan hak-hak sipil bagi mereka, dan secara khusus meminta kepada pemerintah Indonesia untuk dapat menyalurkan sikap umat Islam Indonesia dengan bersikap keras dan tegas terhadap pemerintah Cina dan membela nasib umat Islam Uighur.

Selain itu, menyerukan kepada Umat Islam sedunia umumnya dan khususnya Umat Islam di Indonesia untuk melakukan gerakan solidaritas dengan menyalurkan bantuan dan pertolongan bagi saudara-saudara muslim Uighur melalui cara yang memungkinkan.

Selanjutnya, mendesak pemerintah RI untuk mendorong pemerintah Cina agar memberikan kemerdekaan kepada Uighur agar mengusir Dubes Cina dari Indonesia apabila tidak mau memberikan kemerdekaan pada Muslim Uighur.  

Credit REPUBLIKA.CO.ID

 

https://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/12/22/pk4a7n320-ketika-warga-cina-pun-turut-bersuara-soal-uighur




GNPF Ulama Sebut Ada Penganiayaan Hingga Jual Organ Uighur


Massa berbagai ormas Islam menggelar aksi solidaritas selamatkan muslim Uighur di depan Kedutaan Besar Republik Rakyat China di Jakarta, Jumat (21/12).


CB, JAKARTA – Ketua Umum Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama, Yusuf Muhammad Martak mengatakan aksi solidaritas untuk umat Muslim di Uighur, Xinjiang pada Jumat (21/12) merupakan upaya umat Muslim Indonesia untuk menyampaikan aspirasi atas derita yang dialami saudara se-Muslim di Uighur.

Menurut kabar yang ia dengar, terjadi pelanggaran Hak Asasi Manusia (HAM) secara masif oleh pemerintah Tiongkok terhadap umat Islam di Uighur, Xinjiang. 

Bahkan, kata dia, ada yang mengatakan terjadi penganiayaan, pembunuhan, dan penjualan organ. 

"Sebab itu kami meminta kejelasan dan keterangan dari Kedutaan besar Cina yang ada di Indonesia," kata Yusuf kepada awak media di depan Kantor Kedubes Cina, Setiabudi, Jakarta Selatan pada Jumat (21/12).

Jika kabar tersebut benar, ia menuntut agar hal tersebut dihentikan. "Jangan diteruskan karena itu kan sudah sangat-sangat melanggar HAM sekali. Karena itukan manusia biar bagaimanapun, tidak bisa dianiaya, disiksa semacam itu bahkan sampai dibunuh dengan hal-hal yang sifatnya dengan cara-cara yang sadis," kata dia.

Sementara itu, kata dia, jika Kedubes Cina menampik hal itu, pihaknya akan terbuka dengan kebenaran yang ada. 

"Kami tidak berandai-andai, insya Allah mereka (umat Islam) akan terbuka dan mau menerima, selama mereka (Kedubes Cina) mau menjelaskan semua agar kami mendapatkan informasi yang jelas," kata dia. 

Selain itu, ia mengaku aksi solidaritas yang dilakukan sejumlah umat Islam di Indonesia merupakan dorongan dari rasa empati sebagai sesama muslim. 

"Ini bukan dari satu Ormas (organisasi masyarakat), ini gabungan dan darimana saja dan tidak ada yang mengkoordinir, mereka mempunyai keterpanggilan yang sama, rasa empati pada umat Muslim yang ada di negara lain," kata dia. 

Selain itu, ia menegaskan aksi solidaritas akan terus dilakukan sampai ada komitmen yang kuat dari pemerintah Indonesia untuk mendorong pemerintah Tiongkok menghentikan derita yang dialami umat muslim Uighur.

"Kami akan terus menyampaikan aspirasi ini, kita akan terus menyampaikan, dengan cara apapun kita akan meyampaikan, selama yang kita sampaikan itu sesuai dengan ketentuan hukum dan tidak melangar hukum," jelas dia.

Bahkan, pada aksi solidaritas tersebut, ada ancaman akan memboikot barang-barang yang diproduksi Cina jika hal ini tidak segera diselesaikan. "Ya itu bisa juga bisa terjadi," kata dia.

Cina, negara yang berideologi komunisme, dilaporkan telah mengoperasikan kamp-kamp reedukasi untuk etnis Uighur dan Kazakhs di Xinjiang. 

The Associated Press mengutip sejumlah saksi yang menyebutkan Partai Komunis Cina telah melarang rakyat di wilayah itu untuk menggunakan bahasa etnis daerah setempat. Larangan bahkan mencakup persoalan yang sifatnya pribadi, semisal menjalankan ibadah sesuai ajaran Islam.

Xinjiang terletak di bagian barat Cina dan dihuni mayoritas Muslim dari etnis Uighur dan Kazakh. Beberapa tahun silam, isu separatisme menguat di sana. Beijing meresponsnya dengan kebijakan tangan besi dalam dua tahun belakangan. Hasilnya, ratusan ribu Muslimin ditahan dan dimasukkan dalam kamp-kamp.

Kedubes Cina di Jakarta dalam rilisnya mengatakan pemerintah Beijing melindungi dan menjamin kebebasan beragama, termasuk kaum Muslim Uighur. Namun, sebagian masyarakat Musim Uighur terjangkit ekstremisme dan radikalisme. Re-education camp ialah upaya melakukan deradikalisasi melalui pendidikan vokasi.

Credit REPUBLIKA.CO.ID


https://m.republika.co.id/berita/nasional/umum/18/12/22/pk482d320-gnpf-ulama-sebut-ada-penganiayaan-hingga-jual-organ-uighur







Pemimpin Uighur: Perangi Terorisme Hanya Dalih Pemerintah China


Bangunan kamp-kamp interniran di Xinjiang, tempat para Muslim Uighur dan lainnya ditahan untuk pendidikan ulang. Foto/REUTERS
BERLIN - Kelompok Muslim Uighur di Xinjiang yang merasa ditindas otoritas China di kamp-kamp "pendidikan ulang" minta negara-negara Muslim di dunia angkat bicara. Ketua Kongres Uighur Dunia, Dolkun Isa, menyebut klaim memerangi terorisme hanya dalih pemerintah China untuk meredam perbedaan pendapat.
Kongres Dunia Uighur yang berbasis di Jerman dibentuk untuk mewakili minoritas Muslim Uighur yang tinggal di Xinjiang,  China barat. Dalam sebuah wawancara dengan FRANCE 24, dia mengatakan apa yang disebut kamp "pendidikan ulang" yang dibuat oleh China untuk menahan orang Uighur adalah "kamp konsentrasi abad 21". 
Dia juga mengecam negara-negara Muslim karena gagal berbicara tentang nasib orang-orang Uighur China.
Menurut kelompok-kelompok hak asasi manusia, antara 1 juta hingga 3 juta orang telah ditahan di kamp-kamp "pendidikan ulang" China sejak fasilitas itu dibangun pada April 2017.
Dolkun Isa mengecam penyiksaan fisik dan mental serta "cuci otak" yang dialami oleh kaum Uighur di kamp-kamp di Xinjiang. Dia menepis klaim pemerintah China bahwa pendidikan ulang itu ditujukan untuk memerangi terorisme dan memberikan pelatihan kepada warga setempat.
Isa mengklaim kamp-kamp itu sebagai ganti dari kebijakan "pembersihan etnis". Menurutnya, tuduhan-tuduhan teroris oleh pemerintah terhadap dirinya dan orang-orang Uighur lainnya dibuat untuk meredam perbedaan pendapat.

Dia berharap negara-negara Barat bisa meminta Beijing untuk menutup kamp-kamp tempat komunitas Muslim Uighur dan lainnya ditahan. Namun, dia menyesalkan bahwa Presiden Amerika Serikat Donald Trump tidak mengangkat masalah ini dalam pertemuannya dengan Presiden China Xi Jinping.
Lebih lanjut dia mengecam negara-negara Muslim karena sebagian besar diam atas nasib orang Uighur."Memalukan, bahwa mereka tidak mau berbicara untuk membela sesama Muslim," tulis FRANCE 24, Kamis (20/12/2018), mengutip Isa.
Credit Sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1364358/41/pemimpin-uighur-perangi-terorisme-hanya-dalih-pemerintah-china-1545284193




AS Jual Rudal Patriot ke Turki, Kesepakatan S-400 Rusia Bisa Kacau


Ilustrasi persaingan bisnis senjata pertahanan antara Amerika Serikat dan Rusia. Foto/YouTube



WASHINGTON - Amerika Serikat (AS) secara mengejutkan setuju untuk menjual sistem rudal Patriot kepada Turki senilai USD3,5 miliar. Keputusan Washington itu bisa mengacaukan penjualan sistem rudal S-400 Rusia kepada Ankara yang sudah mencapai kesepakatan.
Kesepakatan penjualan senjata pertahanan S-400 Moskow kepada Ankara senilai USD2,5 miliar sudah final dan hanya tinggal pengiriman yang direncanakan dilakukan pada 2019. Namun, jika pemerintah Presiden Tayyip Erdogan membatalkannya secara sepihak dan menerima tawaran sistem rudal Patriot AS maka kesepakatan Moskow dan Ankara bisa berntakan.
Patriot buatan Raytheon dan Terminal High Altitude Area Defense (THAAD) buatan Lockheed Martin adalah senjata pertahanan saingan utama S-400 Moskow.
Persaingan bisnis senjata AS dan Rusia dengan Turki sebagai pasarnya ini menjadi rumit. 
Di satu sisi, Ankara menginginkan senjata canggih Moskow itu demi melindungi wilayahnya yang rawan. Namun, sebagai anggota NATO, Ankara juga menjadi penyandang dana program jet tempur siluman F-35 yang konsepnya jelas anti-senjata Moskow.
Sekadar diketahui, sistem rudal S-400 buatan Rusia, yang dilengkapi dengan delapan peluncur dan 32 rudal, mampu menargetkan pesawat tempur siluman seperti pesawat tempur F-35.
Langkah Turki untuk mengakuisisi senjata Moskow itu sidah menimbulkan kekhawatiran di antara sesama anggota NATO dan Washington. Kongres AS telah meminta penangguhan transfer jet F-35 pesanan Turki.
Juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan bahwa transaksi senjata pertahanan Rusia dan AS harus dilihat sebagai terpisah satu sama lain. Dia menegaskan bahwa Moskow sedang dalam proses memasok Ankara dengan S-400.
“Kami memenuhi perjanjian yang kami miliki dengan rekan-rekan Turki kami. Anda tahu bahwa kontrak itu terpenuhi. Ini akan dilanjutkan," kata Peskov kepada wartawan, Rabu, yang dilansir CNBC, Kamis (20/12/2018).
Keputusan Washington yang setuju menjual sistem rudal Patriot kepada pemerintah Erdogan disampaikan Departemen Luar Negeri AS.
"Penjualan ini konsisten dengan prakarsa AS untuk menyediakan sekutu kunci dengan sistem modern yang mampu berjejaring untuk mempertahankan diri terhadap ketidakstabilan regional," kata seorang juru bicara Departemen Luar Negeri, yang menolak diidentifikasi karena tidak berwenang untuk berbicara secara terbuka.
Pakar strategi pasar senjata berpendapat penjualan sistem rudal Patriot bisa mempersulit penjualan S-400 Moskow ke Turki karena dua sistem rudal mustahil dapat dioperasikan bersama-sama. Selain itu, jet F-35 yang juga diharapkan dibeli oleh Turki tidak dapat dioperasikan bersamaan dengan S-400.
"Turki tidak dapat membeli keduanya," kata Tim Ash, ahli strategi pasar di Bluebay Asset Management. "Saya pikir AS akan menarik baik penjualan Patriot dan F-35 jika Turki sejalan dengan S-400," ujarnya.
“Saya pikir berita tentang Patriot masih positif, karena ini menunjukkan AS dan Turki berbicara dan bergerak kembali bersama-sama. Konon, orang Turki mungkin mencoba mengendarai terlalu banyak tawaran, dan mungkin berakhir dengan tanpa hasil."
Turki mengatakan bulan lalu bahwa pembelian sistem rudal Rusia tidak dapat dibatalkan, namun Ankara membuka pintu jika AS menjual perangkat pertahanannya.
Senjata Moskow pada umumnya dianggap lebih murah daripada senjata Amerika, karena sebagian besar tanpa dukungan pemeliharaan yang meluas.
Credit Sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1364318/42/as-jual-rudal-patriot-ke-turki-kesepakatan-s-400-rusia-bisa-kacau-1545275987

Erdogan: Turki Ambil Alih Perjuangan Melawan ISIS


Presiden Recep Tayyip Erdogan mengataka Turki akan mengambil alih perang terhadap ISIS setelah AS mundur dari Suriah. Foto/Istimewa
ISTANBUL - Turki akan mengambil alih perang melawan militan Negara Islam (IS) di Suriah saat Amerika Serikat (AS) menarik pasukannya. Hal itu ditegaskan oleh Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan.
Dalam sebuah pidato di Istanbul, Erdogan mengatakan Turki akan memobilisasi untuk memerangi pasukan Negara Islam yang tersisa di Suriah dan menunda rencana untuk menyerang para pejuang Kurdi di timur laut negara itu, pergeseran yang dipicu oleh keputusan Amerika untuk mundur.
"Kami akan bekerja pada rencana operasional kami untuk menghilangkan elemen ISIS, yang dikatakan tetap utuh di Suriah, sejalan dengan percakapan kami dengan Presiden Trump," kata Erdogan, mengacu pada Negara Islam seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (22/12/2018).
Sebelumnya Presiden AS, Donald Trump menyatakan, kini saatnya negara lain menggantikan posisi AS sebagai "polisi" di Timur Tengah dan berjuang untuk melawan kelompok teror di kawasan itu.
Hal itu diungkapkan Trump setelah sebelumnya mengumumkan akan menarik pasukan AS dari Suriah dan mengklaim kemenangan atas ISIS di Suriah.
Melalui akun Twitternya, Trump membela keputusan untuk menarik semua tentara AS dari Suriah. Dia menyatakan, sudah cukup bagi AS hambur-hamburkan uang di Timur Tengah untuk melindungi orang-orang yang tidak senang kepada AS. 
"Keluar dari Suriah bukanlah suatu kejutan. Saya telah berkampanye selama bertahun-tahun, dan enam bulan yang lalu, ketika saya sangat terbuka untuk melakukannya, saya setuju untuk tinggal lebih lama. Rusia, Iran, Suriah dan lainnya adalah musuh lokal ISIS. Kami sedang melakukan pekerjaan di sana. Saatnya pulang dan membangun kembali," kicau Trump.
Credit Sindonews.com



https://international.sindonews.com/read/1364901/43/erdogan-turki-ambil-alih-perjuangan-melawan-isis-1545415633

Belanda khawatirkan rencana AS tarik pasukan dari Suriah, Afghanistan



Seorang pria terlihat berlari setelah serangan udara di desa terkepung Douma di bagian timur Ghouta di Damaskus, Suriah, Selasa (6/2/2018). (REUTERS/BASSAM KHABIEH)

Den Haag, (CB) - Belanda, seperti sekutu-sekutu Amerika Serikat lainnya, pada Jumat (21/12) menyuarakan kekhawatirannya atas keputusan AS menarik pasukan dari Suriah.
Belanda mengatakan rencana Washington mengurangi kehadiran militernya di Afghanistan merupakan langkah yang prematur, mengingat konflik masih berlangsung di sana.
Pengumuman Presiden AS Donald Trump pada Kamis mengagetkan Belanda, yang menyumbang kepada misi militer di Suriah dan Afghanistan, kata Menteri Pertahanan Ank Bijleveld kepada wartawan di Den Haag.
Belanda mendukung pertempuran melawan para milisi ISIS dengan menyediakan jet-jet F-16. Belanda akan mengakhiri partisipasinya dalam operasi itu, yang berada di bawah komando militer AS, pada 31 Desember.
Bijleveld mengatakan berakhirnya kehadiran militer AS di Suriah akan memiliki "konsekuensi yang berjangkauan jauh bagi kawasan dan keamanan". ISIS "belum sepenuhnya dikalahkan dan ancaman belum sirna", kata dia, sebagaimana dikutip Reuters.
Belanda juga kaget akan pengumuman rencana Washington mengurangi jumlah pasukannya secara signifikan di Afghanistan, ujar dia.
Bijleveld mengatakan pengurangan jumlah tentara di Afghanistan akan menjadi langkah yang prematur. Di Afghanistan, Belanda menempatkan 100 prajurit dalam misi pimpinan NATO -untuk mendukung tentara dan pasukan kepolisian Afghanistan.
"Kami mengintensifkan usaha-usaha di Afghanistan karena situasi keamanan belum membaik dengan cukup cepat," kata dia.
Reaksi lain
Dari Kabul, Reuters melaporkan bahwa para pejabat Afghanistan dan mitra-mitra Amerika dari Barat pada Jumat bereaksi dengan rasa khawatir atas laporan bahwa AS berencana mengurangi sedikitnya 5.000 dari 14.000 prajuritnya dari Afghanistan, setelah langkah-langkah tentatif menuju pembicaraan perdamaian.
Walaupun sudah ada penerimaan yang meningkat di Kabul, Presiden Trump tak sabar atas kemajuan dalam mengakhiri perang yang telah berlangsung selama 17 tahun itu.
Perkembangan tersebut terjadi setelah Menteri Pertahanan Jim Mattis mengundurkan diri.
Mattis telah dipandang luas di Afghanistan sebagai penjamin keterlibatan AS. Pengunduran dirinya akan menimbulkan kecemasan di benak banyak pejabat Afghanistan.
Kabar itu menyusul pertemuan dua hari di Abu Dhabi antara utusan perdamaian khusus AS Zalmay Khalilzad dan wakil-wakil Taliban yang membahas penarikan pasukan internasional dan gencatan senjata tahun 2019.
Credit antaranews.com



https://m.antaranews.com/berita/780329/belanda-khawatirkan-rencana-as-tarik-pasukan-dari-suriah-afghanistan



Afghanistan: Penarikan Pasukan AS tak Pengaruhi Keamanan




Pasukan sekutu di Afganistan,ilustrasi




CB, KABUL -- Pemerintah Afghanistan mengatakan penarikan 5.000 pasukan Amerika Serikat (AS) tidak akan mempengaruhi atau berdampak pada keamanan negara tersebut. Sebab Afghanistan mengklaim telah memegang kendali penuh atas semua wilayahnya. 

"Jika mereka (pasukan AS) mundur dari Afghanistan, hal itu tidak akan memiliki dampak keamanan karena dalam empat setengah tahun terakhir, Afghanistan telah memegang kendali penuh," ujar juru bicara Presiden Afghanistan Ashraf Ghani, Haroon Chakhansuri, pada Jumat (21/12), dikutip laman Radio Free Europe.

Ini merupakan respons pertama Afghanistan atas kabar Presiden AS Donald Trump sedang merencanakan penarikan 5.000 pasukannya dari negara tersebut. Menurut seorang pejabat pemerintah AS, keputusan itu telah dibuat oleh Trump. Perintah lisan pun sudah diberikan guna memulai proses penarikan pasukan. 

Saat ini terdapat 14 ribu pasukan AS di Afghanistan. Bila 5.000 pasukan ditarik, 9.000 pasukan lainnya harus tetap melaksanakan misinya, salah satunya membantu militer Afghanistan melawan milisi Taliban.

Namun dengan keterbatasan personel, militer AS di Afghanistan dapat dipastikan akan membatasi misinya. Hal itu dinilai akan dimanfaatkan Taliban untuk memperluas serangannya di seluruh negara tersebut. 

AS mulai melakukan intervensi militer di Afghanistan pada 2001, tepatnya pascaserangan terhadap gedung World Trade Center (WTC). AS hendak menumpas Taliban dan pemimpinnya Osama bin Laden.

Selama sekitar 17 tahun melakukan intervensi militer di Afghanistan, lebih dari 2.400 pasukan AS tewas. Jumlah tersebut dipastikan meningkat selama pasukan AS berada di sana. Sebab saat melancarkan serangan, termasuk bom bunuh diri, Taliban selalu membidik militer atau gedung pemerintahan.

Credit REPUBLIKA.CO.ID

https://m.republika.co.id/berita/internasional/timur-tengah/18/12/22/pk3mr0335-afghanistan-penarikan-pasukan-as-tak-pengaruhi-keamanan

Pemerintah AS Dipastikan Tutup, Sejumlah Layanan Terhenti


Presiden Amerika Serikat Donald John Trump. Foto/REUTERS/Carlo Allegri/File Photo

WASHINGTON - Gara-gara Kongres Amerika Serikat (AS) menunda kesepakatan pengeluaran anggaran, pemerintah yang dipimpin Presiden Donald Trump dipastikan mengalami shutdown atau penutupan, Sabtu (22/12/2018). Sejumlah layanan agen utama pemerintah dinyatakan terhenti.

Kongres pada hari Jumat menunda kesepakatan pengeluaran anggaran. Keputusan itu dipicu perselisihan pemerintah Presiden Trump dan para anggota parlemen soal pendanaan dinding perbatasan AS-Meksiko.

Meski sejumlah layanan agen utama AS dipastikan terhenti mulai hari Sabtu waktu setempat, pembicaraan di Capitol Hill antara pejabat Gedung Putih dan para pemimpin Kongres tetap berlangsung.

Pemerintah Trump menginginkan anggaran USD5 miliar untuk pembangunan tembok di perbatasan AS-Meksiko. Namun, para anggota parlemen dari kubu Demokrat menentangnya.

Trump pada hari Jumat mengatakan ada kemungkinan besar Senat tidak akan menyetujui permintaan anggaran sebesar USD5 miliar untuk mendanai proyek dinding perbatasan. Menurutnya, penutupan pemerintah kemungkinan dimulai Jumat tengah malam waktu setempat.

Sebelum bertemu dengan Senat dari Partai Republik di Gedung Putih, Trump telah menulis pesan di Twitter yang berbunyi; "Demokrat sekarang memiliki penutupan".

Padahal, Trump minggu lalu mengatakan bahwa dia akan bangga untuk menutup pemerintah atas masalah keamanan perbatasan. "Saya Akan menjadi orang yang mematikannya," katanya.

"Jika Demokrat memilih tidak, akan ada penutupan yang akan berlangsung untuk waktu yang sangat lama," katanya dalam tweet.

Pemimpin Senat dari kubu Demokrat, Chuck Schumer, menolak disalahkan. "Presiden Trump, Anda yang memiliki penutupan," katanya di lantai Senat, seperti dikutip Reuters. "Anda mengatakannya dengan kata-kata Anda sendiri."

Senator Republik, Bob Corker dan Richard Shelby, mengatakan negosiasi sedang dilakukan untuk melihat apakah RUU pendanaan dapat dikompromikan atau tidak.

Trump telah memanggil para Senator Partai Republik ke Gedung Putih pada hari Jumat pagi untuk mendukun pendanaan dinding perbatasan sebelum mereka mengambil suara prosedural tentang apakah akan mempertimbangkan RUU yang disahkan oleh parlemen atau tidak.

Credit Sindonews.com


https://international.sindonews.com/read/1364940/42/pemerintah-as-dipastikan-tutup-sejumlah-layanan-terhenti-1545449135


China Uji Rudal via Kapal Selam yang Bisa Bawa Nuklir ke AS

Kapal selam rudal balistik (SSBN) Tipe 094 China. Foto/CRS by Navy Office of Legislative Affairs via Wikimedia Commons
BEIJING - Angkatan Laut Tentara Pembebasan Rakyat (PLA) China baru-baru ini melakukan uji coba rudal Julong (JL)-3 yang diluncurkan dari kapal selamnya. Misil balistik ini bisa membawa hulu ledak nuklir ke target di mana pun di wilayah Amerika Serikat (AS).
Uji coba misil berkemampuan nuklir itu dilaporkan The Diplomat, 20 Desember 2018.
Laporan itu mengatakan misil JL-3 diluncurkan 24 November dari kapal selam konvensional yang dimodifikasi di Laut Bohai. Sumber laporan itu dari pejabat pemerintah Amerika Serikat.
Misil JL-3 memiliki jangkauan terbang lebih dari 5.500 mil. Jangkauan ini lebih panjang dari pendahulunya; misil JL-2 yang dapat menempuh jarak 4.300 mil.
Sekadar diketahui, pemerintah China telah menginvestasikan miliaran dolar selama 15 tahun terakhir untuk meningkatkan kekuatan kapal selamnya yang dapat memusnahkan seluruh kota dan pangkalan militer AS tanpa melakukan perjalanan terlalu jauh dari pantainya.
Laporan Departemen Pertahanan AS tentang Kekuatan Militer China Tahun 2018 mengatakan Beijing sedang bersiap membangun kapal selam Tipe 096 yang akan dipersenjatai dengan rudal JL-3. Pembangunan kapal itu diperkirakan akan dimulai pada awal tahun 2020.
Kapal Tipe 096 akan menggantikan kapal selam Tipe 094 kelas Jin yang sudah tua.
"Operasional empat SSBN (kapal selam rudal balistik) kelas Jin China mewakili penangkal nuklir dasar laut pertama yang kredibel," tulis Departemen Pertahanan AS dalam laporan itu.
Semantara itu, pihak berwenang di Beijing membantah perihal uji coba rudal berkemampuan nuklir yang bisa mengancam AS.

Credit Sindonews.com


https://international.sindonews.com/read/1364932/40/china-uji-rudal-via-kapal-selam-yang-bisa-bawa-nuklir-ke-as-1545440077


Sekutu AS di Asia-Pasifik bergetar setelah Mattis mundur


Menteri Pertahanan Amerika Serikat (AS) James (Jim) Mattis. (Reuters)


Sydneyl,(CB) - Pengunduran diri tiba-tiba Menteri Pertahanan Amerika Serikat Jim Mattis memicu kekhawatiran di kalangan sekutu AS di Asia-Pasifik.

Sekutu Amerika tersebut menyebut mantan jenderal itu berhasil membangun kepercayaan dan melunakkan hasrat keterpencilan, kata para pejabat dan pengamat pada Jumat.

Kawasan itu --yang mencakup sekutu-sekutu AS yang kuat yakni Jepang, Korea Selatan dan Australia-- memiliki beberapa titik bara api yang paling mudah berubah, dengan ketegangan tinggi di Semenanjung Korea dan militerisasi China di Laut China Selatan --yang menimbulkan gesekan.

Mattis, yang menganut aliansi tradisional Amerika, mengatakan dia mundur setelah tak sepaham dengan Presiden Donald Trump terkait kebijakan luar negeri, termasuk keputusan-keputusan mengejutkan pekan ini untuk menarik pasukan dari Suriah dan mulai merencanakan jumlah tentara di Afghanistan.

"Dia secara umum dipandang salah satu orang dewasa dalam pemerintahan Trump," kata Senator Jim Molan dari Australia kepada harian the Australian.

Dikatakannya, pengunduran diri Mattis dikarenakan hal itu memperkenalkan "variabel ekstrim baru" ke dalam pembuatan keputusan AS. Mattis telah menjadi pengeritik Laut China Selatan tapi ia bekerja untuk menjamin ketegangan-ketegangan tidak mendidih.

"Dia telah menjadi titik keberlanjutan dan penjaga gawang dalam pemerintahan yang sebagian besar mereka bergantung pada watak insting Trump, yang lebih banyak, saya pikir, berpaham isolasionis dan jelas skeptis -- mengenai komitmen-komitmen aliansi," kata Euan Graham, pengamat kebijakan luar negeri dan keamanan dan direktur eksekutif La Tobe Asia di Universitas La Trobe.

Pengunduran diri Mattis juga merampok Australia, tanpa duta besar AS sejak tahun 2016, sekutu kunci dalam pemerintahan Trump. "Australia selalu punya telinga Mattis," kata satu sumber diplomatik yang berkedudukan di AS, kepada Reuters.

Australia memiliki sekitar 800 prajurit di Timur Tengah sejak tahun 2014, sebagian besar berkedudukan di Irak, sebagai bagian dari usaha koalisi memerangi kelompok ISIS. Sekitar 300 prajurit berada di Afghanistan, tempat mereka hadir di sana sejak tak lama setelah perang mulai 17 tahun lalu.

Trump mengumumkan pada Rabu bahwa pasukan AS di Suriah akan ditarik, sebuah keputusan yang melanggar kebijakan AS di kawasan itu.

Seorang pejabat AS mengatakan pada Kamis, Trump berencana menarik sedikitnya 5.000 dari 14.000 prajurit AS di Afghanistan. Mattis telah mendorong kehadiran militer AS yang kuat untuk meningkatkan usaha-usaha perdamaian di sana.


Credit Antaranews.com


https://m.antaranews.com/berita/780325/sekutu-as-di-asia-pasifik-bergetar-setelah-mattis-mundur




Ribuan prajurit marinir lepas Dankormar Bambang Suswantoro




Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono (kiri) didampingi istri Alike Bambang Suswantono (kanan) memberi hormat pada prajurit di atas kendaraan tempur RM-70 MLRS Vampire saat upacara tradisi pelepasan di Bumi Marinir Karangpilang Surabaya, Jawa Timur, Jumat (21/12/2018). Kegiatan tersebut menandai berakhirnya masa jabatan Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono sebagai Dankormar yang selanjutnya akan diemban oleh Mayjen TNI (Mar) Suhartono. ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/aww)


Surabaya (CB) - Ribuan prajurit Marinir wilayah Timur melepas Komandan Korps Marinir Mayjen TNI (Mar) Bambang Suswantono, pada kegiatan Exit Briefing di lapangan apel Kesatrian Marinir Sutedi Senaputra Karangpilang, Surabaya, Jumat.

Bambang Suswantono dalam kesempatan itu  mohon pamit untuk melanjutkan tugas dan jabatan selanjutnya sebagai Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kepala Staf TNI AL (Kasal).  Kedudukannya digantikan oleh Mayjen TNI (Mar) Suhartono.

 Di depan ribuan prajurit dan PNS Marwiltim, Komandan Korps Marinir menyampaikan sekilas tentang Dharma Bhakti Korps Marinir, mulai awal terbentuknya hingga saat ini, yakni Korps Marinir selalu andil turut serta dalam menjaga kedaulatan dan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Selain itu, Korps Marinir juga menunjukkan kepada dunia, bisa hadir dalam rangka perdamaian dunia, tambahnya.

"Yang hadir sudah pernah andil menorehkan sejarah perjalanan Korps Marinir, semua pelaku sejarah berpikir dan berbuat yang terbaik untuk Korps Marinir, kita mempunyai doktrin, dedikasi loyalitas prajurit Korps Marinir yang dulu lebih dikenal dengan prajurit KKO AL," katanya.

 Menurutnya, Semua orang tahu bagaimana loyalitas prajurit Korps Marinir dalam perjalanannya. Pasang surut Korps Marinir   tidak lepas dari keputusan politik, Korps Marinir besar pada tahun 1960 sampai dengan tahun 1970.

"Awal berganti pemimpin nasional berganti juga reputasi Korps Marinir, setelah itu berdirilah Pasmar 1, kemudian Pasmar 2, berganti pemimpin lagi sekarang ini berdiri Pasmar 3 Sorong. Semua ini adalah komitmen dari Panglima tertinggi untuk memperbesar Korps Marinir yang kita cintai dan kita banggakan ini," katanya dalam siaran pers.

 Ia menjelaskan,  prajurit harus banyak berlatih dan berlatih. Korps Marinir bahkan melaksanakan pelatihannya di pulau-pulau terluar NKRI (Mianggas, Natuna, Dabosikep, Sabang, Merauke, Sorong, Sebatik, Bima) untuk menunjukkan kemampuan.

 "Atas nama pribadi dan keluarga apabila ada kekhilafan dan kesalahan baik disengaja maupun tidak disengaja dalam menjabat Komadan Korps Marinir mohon maaf yang sebesar-besarnya," ujarnya.

 Usai memimpin apel khusus, dilanjutkan dengan acara tradisi pelepasan, yaitu Komandan Korps Marinir beserta istri dengan menaiki kendaraan tempur RM 70 Grad dilepas ribuan prajurit Korps Marinir Wilayah Timur dengan melewati lorong gapura yang dibentuk dari kendaraan tempur hingga ke ruang VIP Resimen Bantuan Tempur 2 Marinir.

Di depan ruang VIP Menbanpur 2 Mar, Komandan Korps Marinir menuliskan pesan untuk prajurit Korps Marinir khususnya prajurit Marwiltim yaitu "Hai Marinir !!! Teruslah untuk Berbuat yang terbaik Bagi Korps Marinir Yang Membanggakan!!".

Kemudian acara dirangkai dengan ucapan terimakasih secara spontan dari prajurit yang rumahnya pernah diperbaiki dalam kegiatan bedah rumah.

Rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan melepas Komandan Korps Marinir beserta Ketua Gabungan Jalasenastri Korps Marinir dari Mako Menbanpur 2 Mar hingga ke Pos satu Bhumi Marinir Karangpilang Surabaya.

Di sepanjang jalan Komandan Korps Marinir beserta istri disambut dengan lambaian tangan oleh ribuan prajurit Korps Marinir, Jalasenastri dan PNS yang berjajar rapi.

Credit ANTARANews.Com 


https://m.antaranews.com/berita/780299/ribuan-prajurit-marinir-lepas-dankormar-bambang-suswantoro

 

Libatkan Pemukim Yahudi, Israel Kian Brutal Rampas Tanah


Pemukiman Yahudi Israel di Tepi Barat

CB, BETHLEHEM -- Pemukim Israel kembali merampas tanah Palestina Kamis (20/12) di kota Battir Bethlehem, di Tepi Barat. Sekelompok warga Israel menduduki wilayah itu, dalam upaya untuk memperluas akses pemukiman Yahudi.

Dilansir dari English.Palinfo.com,Komite Anti-pemukiman Israel lokal, Hasan Breijieh mengatakan para pemukim membajak tanah Palestina di saat mereka gencar membuka jalan bagi pembentukan pos pemukiman baru.

"Penduduk lokal Palestina telah berjaga-jaga kepada para pemukim yang masuk ke tanah mereka dan membantu buldoser dari kerusakan lebih lanjut pada saluran budidaya mereka," terang Hasan, Kamis (20/12).

Selain di Bethlehem, perampasan lahan juga terjadi di wilayah Gaza. Di wilayah Gaza yang dekat dengan perbatasan Israel, pasukan pendudukan Israel pada Rabu malam merangsek ke perbatasan timur kamp pengungsi al-Bureij, di Jalur Gaza tengah.

Empat buldoser Israel bergerak 70 meter ke kamp al-Bureij dan meratakan tanah Palestina di perbatasan. Serangan kedua dilakukan Israel, tidak lebih dari 24 jam.

Credit REPUBLIKA.CO.ID

https://m.republika.co.id/berita/internasional/palestina-israel/18/12/21/pk2uqe320-libatkan-pemukim-yahudi-israel-kian-brutal-rampas-tanah



Spesies Amfibi Baru Dinamai Donald Trump

Ilmuwan menemukan sebuah amfibi baru dan menamainya Donald Trump. (Foto: REUTERS/Kevin Lamarque)

Jakarta, CB -- Ilmuwan menemukan sebuah amfibi baru dan menamainya dengan nama Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dilansir dari CNN, amfibi buta yang sering menguburkan kepalanya di pasir diberi nama resmi Dermophis Donaldtrumpi.

Penamaan ini sebagai bentuk penolakan perubahan iklim AS oleh Trump. Nama ini dipilih oleh bos besar EnviroBuild dengan membayar US$25 ribu pada lelang hak nama.

Makhluk kecil tanpa kaki itu ditemukan di Panama. Pemilik EnviroBuild Aidan Bell mengatakan kemampuan amfibi untuk mengubur kepalanya di tanah cocok dengan pendekatan Trump terhadap pemanasan global.

Sebelumnya, ngengat kuning pun sempat dinamai Neopalpa Donaldtrumpi pada 2017.

Perubahan iklim sudah merugikan kehidupan orang Amerika, dari kebakaran hutan hingga banjir, dan akan bertambah buruk, menurut laporan pemerintah AS yang dipublikasikan pada November.

Tanggapan Trump untuk laporan itu adalah, "Saya tidak percaya."

Makhluk yang baru ditemukan adalah jenis caecilian dan hak penamaannya dilelang untuk mengumpulkan uang bagi Rainforest Trust. Para ilmuwan yang menemukan amfibi berukuran 10cm tersebut telah setuju untuk menggunakan nama Dermophis Donaldtrumpi ketika mereka secara resmi mempublikasikan penemuan ini dalam literatur ilmiah.

"Ini adalah nama yang sempurna. Caecilian diambil dari bahasa Latin caecus, yang berarti 'buta', dengan sempurna mencerminkan visi strategis yang telah secara konsisten ditunjukkan Presiden Trump terhadap perubahan iklim," ujar Bell. 

Rainforest Trust mengungkapkan sebagai hewan amfibi, hewan berkilau sangat rentan terhadap dampak pemanasan global dan karena itu terancam punah akibat kebijakan iklim yang disebut-sebut.

Direktur Eksekutif Rainforest Trust UK Chris Redston mengatakan melindungi hutan hujan yang tersisa di dunia diakui sebagai salah satu cara paling efektif untuk mengurangi perubahan iklim, namun setiap hari hampir 70.000 hektar hutan hujan dihancurkan selamanya.

"Kerusakan ini bukan hanya salah satu penyebab utama perubahan iklim, tetapi juga berdampak buruk pada satwa liar yang terancam punah, masyarakat adat dan pola cuaca planet ini." 


Credit Credit CNN Indonesia

https://m.cnnindonesia.com/teknologi/20181220095623-199-355116/spesies-amfibi-baru-dinamai-donald-trump




Bukan Prioritas, Italia Tinjau Ulang Program Jet Siluman F-35


Wakil Perdana Menteri Italia Luigi Di Maio. Foto/REUTERS

ROMA - Pemerintah Italia pada 2019 akan meninjau ulang program pengadaan pesawat jet tempur siluman F-35 buatan Lockheed Martin Amerika Serikat (AS). Wakil Perdana Menteri Luigi Di Maio mengatakan pesawat tempur canggih itu bukanlah prioritas bagi negaranya.

"Saya selalu bersikap kritis dan akan tetap kritis terhadap program ini meskipun itu adalah teknologi hebat," katanya di stasiun televisi Rai3, Jumat (21/12/2018).

"Tetapi pembelanjaan militer yang tidak perlu harus dikurangi, bukan ditingkatkan," lanjut Di Maio, yang dilansir Reuters.

Five-Star Movement (Gerakan Bintang Lima) pimpinan Di Maio, bagian dari koalisi pemerintahan saat ini, telah berulang kali mengatakan akan memotong belanja pertahanan Italia dan akan membatalkan rencana pembelian pesawat jet tempur F-35.


Pada Juni, Menteri Pertahanan Elisabetta Trenta mengatakan pemerintah tidak akan mengurangi pesanan 90 unit jet tempur F-35, melainkan hanya memperlambat pembelian.

Jet siluman F-35 dibuat oleh Lockheed Martin Corp, dengan beberapa perusahaan pendukung termasuk Northrop Grumman Corp, Pratt & Whitney dari United Technologies Corp dan BAE Systems Plc.

Credit Sindonews.com


https://international.sindonews.com/read/1364740/41/bukan-prioritas-italia-tinjau-ulang-program-jet-siluman-f-35-1545384034







Berang Dituding Dalang Serangan Siber, China Sebut AS Arogan dan Egois


Foto/Ilustrasi/Istimewa

BEIJING - China menyebut Amerika Serikat (AS) arogan dan egois setelah dua warganya dituduh mencuri rahasia dagang Amerika dan informasi sensitif lainnya atas nama badan intelijen Beijing.

"Pemerintah China tidak pernah berpartisipasi atau mendukung siapa pun dalam mencuri rahasia perdagangan dengan cara apa pun," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri China Hua Chunying seperti dikutip dari AP, Sabtu (22/12/2018).

Ia pun menuduh AS merusak perkembangan negara lain untuk mempertahankan hegemoninya sendiri.

"AS adalah negara adidaya dunia, dan itu cukup arogan dan egois," ujarnya saat konferensi pers reguler.

Sebelumnya Departemen Kehakiman AS mengumumkan dakwaan terhadap warga negara Cina, Zhu Hua dan Zhang Shilong, karena diduga melakukan kampanye cyberpionase yang luas terhadap lembaga pemerintah dan perusahaan besar.

Selain dugaan infiltrasi AS, Zhu dan Hua juga dituduh meretas komputer yang terkait dengan perusahaan di setidaknya 11 negara lain, termasuk Jepang, Inggris dan India.

Lebih dari 90 persen kasus spionase ekonomi Departemen Kehakiman selama tujuh tahun terakhir melibatkan China, kata Wakil Jaksa Agung Rod Rosenstein, dan lebih dari dua-pertiga kasus rahasia perdagangan terkait dengan negara tersebut.

"Para aktor yang disponsori negara China adalah pelaku paling aktif dari spionase ekonomi," kata Direktur FBI, Chris Wray dalam mengumumkan kasus tersebut. "Meskipun kami menyambut persaingan yang adil, kami tidak dapat dan tidak akan mentolerir peretasan ilegal, mencuri atau menipu."

Menanggapi hal itu, Hua mengatakan: "Mereka percaya bahwa kebohongan yang diulang seribu kali akan menjadi kebenaran, tetapi saya ingin mengatakan kepada mereka bahwa kebohongan masih tetap kebohongan bahkan setelah itu diulang sepuluh ribu kali."




Dalam sebuah pernyataan tertulis yang dikeluarkan Jumat pagi, ia mengatakan bahwa AS "mengarang fakta." 

Keberadaan Zhu dan Zhang tidak jelas. China sendiri tidak memiliki perjanjian ekstradisi dengan AS.

Surat dakwaan mengatakan pasangan itu bekerja untuk Huaying Haitai Science and Technology Development Company di Tianjin dan bertindak dalam hubungan dengan biro Departemen Keamanan Negara China di kota pelabuhan timur laut.

Credit Sindonews.com


https://international.sindonews.com/read/1364891/40/berang-dituding-dalang-serangan-siber-china-sebut-as-arogan-dan-egois-1545413618


Australia Minta Cina Berhenti Meretas


Ilustrasi hacker. foxnews.com

CBCanberra – Pemerintah Federal Australia meminta pemerintah Cina untuk menghentikan plot global oleh kelompok peretas yang didukung lembaga intelijen negara itu dari kegiatan mencuri hak kekayaan intelektual negara Barat.

 

Kementerian Kehakiman Amerika Serikat telah mendakwa dua peretas asal Cina terkait kegiatan peretasan ini, yang disebut telah menyasar setidaknya 45 perusahaan dan lembaga pemerintahan AS.

“Ini adalah kampanye peretasan global oleh sekelompok peretas yang bekerja untuk kepentingan kementerian Keamanan Negara Cina. Ini mencakup global dan sangat signifikan,” kata Alastair MacGibbon, kepala Pusat Keamanan Siber Australia, kepada radio ABC seperti dikutip News pada Jumat, 21 Desember 2018.

Menurut Alastair, kegiatan ini bisa mengenai ribuan perusahaan secara global. “Kami tahu ada sejumlah korbannya di Australia,” kata Alastair. Dia menuduh divisi peretasan pemerintah Cina telah mengambil makanan dari meja orang Australia.

Sejumlah perusahaan Australia yang terkena peretasan ini telah diberitahu oleh otoritas pada 2016 dan 2017.

Menteri Luar Negeri Marise Payne dan Menteri Dalam Negeri, Peter Dutton, mengatakan dalam pernyataan bersama bahwa APT10 ini merupakan serangan siber berkelanjutan.


“Australia meminta semua negara termasuk Cina untuk menegakkan komitmen untuk menahand iri dari pencurian siber terhadap kekayaan intelektual, rahasia dagang, dan informasi bisnis rahasia, yang ditujukan untuk mendapatkan keuntungan kompetitif dalam bisnis,” begitu pernyataan bersama keduanya.

Sebelumnya, Deputi Jaksa Agung AS, Rod Rosenstein, mengatakan ada dua orang dari kelompok APT10 yang terkena dakwaan. Kedua peretas ini, yang bernama Zhua Hua dan Zhang Shilong, bekerja atas perlindungan dari kementerian Keamanan Negara Cina.

Soal ini, Hua Chunying, juru bicara kementerian Luar Negeri Cina, menolak tudingan itu dan menyebutnya mengada-ada. Pemerintah Cina menyebut tudingan itu bersifat jahat.


Cina secara tegas menjaga keamanan siber, selalu menolak dan menangani semua bentuk pencurian siber,” kata Hua Chunying, juru bicara kementerian Luar Negeri Cina seperti dilansir CNN. “Pemerintah Cina tidak pernah berpartisipasi atau mendukung pencurian rahasia dagang.”


Credit Tempo.co 

https://dunia.tempo.co/read/1157754/australia-minta-cina-berhenti-meretas