Minggu, 22 April 2018

Pangeran Charles disetujui pimpin Persemakmuran


Pangeran Charles disetujui pimpin Persemakmuran
Pangeran Charles mencium tangan ibunya, Ratu Elizabeth II. (REUTERS/David Parker/pool)



London (CB) - Pangeran Charles disetujui menjadi penerus Ratu Elizabeth II sebagai kepala Persemakmuran, demikian laporan Sky News.

Persetujuan itu terungkap dalam pertemuan kepala pemerintahan negara anggota Persemakmuran di Windsor pada Jumat (20/4).

Sebelumnya, beberapa kalangan menginginkan jabatan kepemimpinan itu digilir di antara 50 negara anggota, yang sebagian besar bekas wilayah Inggris.

Namun, beberapa hari lalu, Ratu Elizabeth II, Pemerintah Inggris dan sejumlah pemimpin negara anggota Persemakmuran (Commonwealth) mendukung Pangeran Charles meneruskan jabatan ibundanya.

Sekretariat Persemakmuran, yang menjalankan tugas sehari-hari organisasi tersebut, belum menanggapi permintaan untuk berkomentar.

Sementara itu, kantor Perdana Menteri Theresa May tidak menanggapi laporan Sky News itu, demikian kutipan kantor berita Reuters.

Adapun Skynews mengutip sumber-sumber yang tidak disebutkan namanya.

Masalah pergantian pemimpin dijadwalkan akan dibahas pada hari terakhir pertemuan, yaitu ketika para pemimpin menempuh perjalanan 32 kilometer ke luar London untuk mengadakan pertemuan tertutup di kediaman ratu, Istana Windsor.

Persemakmuran berkembang dari kerajaan Inggris pada pertengahan abad ke-20, dan Ratu Elizabeth II telah menjadi pemimpinnya sejak ia naik takhta pada 1952.

Charles sejak lama diperkirakan akan mengambil alih peranan itu, kendati kepemimpinan belum tentu harus diwariskan secara turun temurun.

Pertemuan puncak Persemakmuran pekan ini membuat ribuan anggota delegasi dari seluruh dunia berkumpul di London.

Mereka membahas berbagai masalah seperti lingkungan, hak-hak perempuan dan perdagangan.

Pertemuan akan selesai pada Jumat (20/4), dan Perdana Menteri Theresa May dijadwalkan menyampaikan pidato pada akhir pertemuan.

Pertemuan yang berlangsung dua tahun sekali itu kemungkinan akan menjadi yang terakhir kalinya dihadiri ratu.

Ratu Elizabeth, yang saat ini berusia 91 tahun, sudah mulai mengurangi tugas-tugas resminya.

Pertemuan pekan ini dituanrumahi Inggris untuk pertama kalinya dalam 20 tahun.

Pertemuan puncak berikutnya dijadwalkan berlangsung di Malaysia pada 2020.





Credit  antaranews.com





Empat Fakta tentang Ilmuwan Palestina Ditembak Mati di Malaysia


Empat Fakta tentang Ilmuwan Palestina Ditembak Mati di Malaysia
Warga Palestina memajang poster bergambar Dr Fadi Al-Batsh, ilmuwan yang ditembak mati di Malaysia pada Sabtu (21/4/2018) pagi. Foto/REUTERS/Mohammed Salem

KUALA LUMPUR - Dr Fadi Al-Batsh, 35, ilmuwan muda asal Palestina ditembak mati di Malaysia oleh dua penyerang yang menaiki sepeda motor. Dia dibunuh saat hendak pergi ke masjid di Setapak, Kuala Lumpur, untuk salat Subuh pada Sabtu pagi.

Sosok ilmuwan ini tiba-tiba jadi sorotan media internasional karena keluarganya menuduh badan intelijen Israel, Mossad, sebagai dalang pembunuhan. Jika tuduhan ini benar, maka agen Mossad telah berkeliaran di Malaysia.

Al-Batsh juga diakui organisasi Hamas sebagai anggotanya yang loyal. Media-media Israel mengidentifikasi dirinya sebagai ilmuwan yang mengembangkan drone untuk Hamas.

Menurut rekaman CCTV di dekat lokasi kejadian, dua penyerang telah menunggu korban selama hampir 20 menit. Al-Batsh, selain menjadi dosen di sebuah universitas swasta di Malaysia, juga menjadi imam masjid di wilayah tersebut.

Dia ditembak dengan sekitar delapan peluru. Para penyerang mengenakan helm full-face.

Ilmuwan muda itu telah tinggal di Malaysia selama 10 tahun terakhir, meninggalkan istri dan tiga anaknya, yang masing-masing berusia satu tahun, lima tahun dan enam tahun.

Kepala kepolisian Kuala Lumpur, Mazlan Lazim, yakin dosen itu adalah target pembunuhan karena  karena dua orang lainnya berjalan di tempat yang sebelumnya tidak terluka.

"Kami akan melihat rekaman semua CCTV di daerah itu untuk mengidentifikasi para tersangka dan mendapatkan nomor registrasi sepeda motor," katanya, seraya menambahkan bahwa para penyerang telah tiba dengan sepeda motor BMW GS.

Terkait pembunuhan ilmuwan muda Palestina ini, ada setidaknya empat fakta yang perlu diketahui.

1. Ahli Roket

Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan, Al-Batsh adalah dosen yang juga insinyur listrik yang ahli membuat roket.

Korban seharusnya berangkat ke Turki Sabtu sore untuk menghadiri konferensi internasional. Menurut Ahmad Zahid, Al-Batsh memiliki hubungan dengan organisasi intelijen suatu negara dan telah aktif di LSM Islam yang memperjuangkan Palestina. Fakta itu dia kutip dari investigasi awal pihak berwenang Malaysia.

2. Anggota Hamas

Faksi Palestina yang berkuasa di Gaza, Hamas, secara resmi mengakui bahwa Dr Fadi Al-Batsh adalah anggotanya yang loyal. Hamas tidak secara langsung menuduh Mossad, sebagai dalang pembunuhan ilmuwan muda tersebut.

Faksi Palestina ini menggambarkan Al-Batsh sebagai martir. Sebutan ini biasa digunakan bagi orang-orang Palestina yang dibunuh pasukan Israel.

"Gerakan Perlawanan Islam Palestina Hamas berduka atas kematian ilmuwan Palestina, Fadi Al-Batsh, yang dibunuh dalam perjalanannya untuk melakukan salat Subuh di sebuah masjid di Kuala Lumpur," bunyi pernyataan Hamas.

"Dia dikenal karena inovasi ilmiahnya karena dia telah menghadiri banyak konferensi internasional tentang energi di Jepang, Inggris dan Finlandia. Dia berencana untuk mengetuai konferensi lain tentang energi di Turki," lanjut pernyataan tersebut.

Mengutip laporan The Star, Hamas menyatakan bahwa Al-Batsh telah berkontribusi pada pengembangan sektor energi Malaysia. Dia menemukan dan mengembangkan beberapa perangkat teknis dan mineral yang digunakan untuk menghasilkan listrik.



3. Keluarga Tuduh Mossad Terlibat

Meski Hamas tidak secara langsung menuduh Mossad sebagai dalang pembunuhan Al-Batsh, keluarganya di Jabaliya, Palestina, meyakini badan intelijen Israel tersebut sebagai dalang pembunuhan.

"Kami menuduh Mossad berada di balik pembunuhan itu. Kami menuduh Mossad Israel atas pembunuhan putra kami, peneliti energi," kata keluarga Al-Batsh dalam sebuah pernyataan. "Fadi ditakdirkan untuk terbang hari Minggu ke Turki, untuk memimpin konferensi internasional tentang energi."

Keluarga korban bersama dengan pemimpin senior Jihad Islam, Khaled al-Batsh, telah mendesak pihak berwenang Malaysia untuk melakukan penyelidikan yang komprehensif dan cepat atas pembunuhan ini."Tangkap mereka yang bertanggung jawab sebelum para pembunuh bisa melarikan diri," lanjut pernyataan keluarga.



4. Ditargetkan karena Keahliannya
Kelompok Humanitarian Care Malaysia (MyCARE) mengatakan, keahlian teknis ilmuwan muda Palestina itulah yang menjadikannya sebagai target pembunuhan.

CEO MyCARE, Kamarul Zaman Shaharul Anwar, mengatakan kepada MalayMail bahwa Al-Batsh mahir dalam ilmu rekayasa elektro. "Jadi, satu-satunya hal yang saya yakini yang membuat pembunuhan ini terjadi, adalah keahliannya. Keahlian teknisnya. Dia memiliki gelar PhD dalam bidang teknik elektro. Penting juga bagi mereka (orang Palestina) untuk membangun kembali Gaza," katanya.









Credit  sindonews.com


Imam Palestina ditembak mati di Malaysia


Imam Palestina ditembak mati di Malaysia
Imam asal Palestina Dr. Fadi M. R. Albatsh (35) ditembak mati di depan Kondominium Idaman Puteri, Jalan Meranti, Taman Medan, Kuala Lumpur, Sabtu (21/4/2018), oleh dua pelaku yang menaiki sepeda motor saat hendak shalat subuh. (istimewa)


Kuala Lumpur (CB) - Imam asal Palestina Dr. Fadi M. R. Albatsh (35) ditembak mati di depan Kondominium Idaman Puteri, Jalan Meranti, Taman Medan, Kuala Lumpur, Sabtu, oleh dua pelaku yang menaiki sepeda motor saat hendak shalat subuh.

Kepala Polisi Kuala Lumpur Datuk Seri Mazlan Lazim di Kuala Lumpur, Sabtu, mengatakan pihaknya menerima informasi laki-laki Arab berusia 35 tahun ditembak mati oleh dua laki-laki yang menaiki sepeda motor pukul 06.00 pagi.

"Penyelidikan awal mendapatkan pelaku menaiki sepeda motor melepaskan lebih 10 tembakan. Pemeriksaan awal mendapatkan terdapat empat bekas tembakan di tubuh korban. Polisi menemukan dua selongsong peluru di lokasi kejadian," katanya.

Imam Fadi adalah imam alas Palestina yang didatangkan oleh Aqsa Syarif dan MyCARE setiap bulan Ramadhan sejak tahun 2014. Dia ditembak di kepala dalam perjalanan ke surau Medan Idaman, Gombak untuk menunaikan shalat Subuh.

Dosen perguruan tinggi swasta ini meninggalkan tiga orang anak dan seorang istri. Dia sudah sering memberikan ceramah-ceramahnya ke seluruh Malaysia.

"Modus operandi pembunuhan imam Palestina di Malaysia tersebut menunjukkan pembunuhnya sudah lama merencanakan kejadian itu," kata Presiden Persatuan Ulama Malaysia (PUM) Datuk Al-Syeikh Abdul Halim Abdul Kadir.

Dia mengatakan kejadian tersebut hampir sama dengan pembunuhan melibatkan seorang tokoh ulama Palestina, Syeikh Ahmad Yassin yaitu ketika keluar untuk menunaikan shalat Subuh.

"Banyak yang mengenali almarhum seorang yang baik dan biasa menjadi imam termasuk ketika shalat Terawih pada bulan Ramadhan. Almarhum juga aktif mendapatkan dana kemanusiaan untuk rakyat Palestina khususnya di Gaza," katanya.

Abdul Halim mengatakan PUM mengutuk pembunuhan tersebut dan meminta aaparat melakukan penyelidikan terperinci bagi mereka yang terlibat pembunuh dan merencanakan untuk dibawa ke muka pengadilan.




Credit  antaranews.com



Ilmuwan Palestina Ditembak Mati di Malaysia, Mossad Dicurigai


Ilmuwan Palestina Ditembak Mati di Malaysia, Mossad Dicurigai
Warga Palestina memajang poster bergambar Dr Fadi Al-Batsh, ilmuwan yang ditembak mati di Malaysia pada Sabtu (21/4/2018) pagi. Foto/REUTERS/Mohammed Salem

KUALA LUMPUR - Dr Fadi Al-Batsh, ilmuwan asal Palestina ditembak mati di Malaysia pada Sabtu (21/4/2018). Keluarganya mencurigai badan intelijen Israel atau Mossad sebagai dalang pembunuhan Al-Batsh.

Kelompok Hamas yang berkuasa di Gaza menyatakan, Al-Batsh—insinyur sekaligus dosen—adalah anggotanya yang loyal. Dia dikenal sebagai ilmuwan muda Palestina.

Kelompok Hamas tak merinci prestasi ilmiah yang dicapai Al-Batsh. Namun, insinyur itu dianggap memiliki kontribusi penting dan berpartisipasi dalam forum internasional di bidang energi.

Kelompok ini tidak menyebut Israel secara langsung sebagai pihak yang terlibat dalam pembunuhan tersebut, namun meyakini bahwa Al-Batsh dibunuh oleh "tangan pengkhianat".

Sedangkan pihak keluarga korban yakin, Al-Batsh ditargetkan oleh Israel.

Kepolisian Diraja Malaysia mengatakan, Al-Batsh yang berusia 36 tahun ditembak mati pada Sabtu pagi oleh dua penyerang. Dia ditembak dengan delapan peluru dari sebuah sepeda motor ketika dia menuju ke sebuah masjid untuk salat Subuh di Setapak, Kuala Lampur.

Rekaman closed-circuit television (CCTV) menunjukkan bahwa dia ditargetkan oleh para pembunuh yang telah menunggunya selama hampir 20 menit.

Wakil Perdana Menteri Malaysia Ahmad Zahid Hamidi mengatakan pemerintah sedang mencari kemungkinan keterlibatan agen asing dalam pembunuhan ini. Ahmad Zahid, seperti dikutip The Star, menambahkan bahwa penyelidikan awal menunjukkan para penyerang adalah orang kulit putih yang mengendarai sepeda motor BMW 1100cc.

Selain berafiliasi dengan Hamas, Al-Batsh adalah sepupu Khaled Al-Batsh, seorang pejabat senior dalam kelompok militan Jihad Islam. Kelompok Jihad Islam juga menuduh agen mata-mata Mossad terlibat dalam pembunuhan itu, namun tanpa memberikan bukti.

Pemerintah Israel tidak berkomentar. Namun Israel memiliki sejarah panjang yang dicurigai kerap menargetkkan para militan Palestina dalam operasi berani di seluruh dunia.

Mossad diyakini telah membunuh militan Palestina dan ilmuwan di masa lalu, tetapi tidak pernah mengakui maupun membantah menjalankan operasi pembunuhan semacam itu.

Hamas pernah menuduh Mossad telah membunuh salah satu ahli drone Mohamed Zouari di Tunisia pada tahun 2016. Agen intelijen Israel juga dituduh mendalangi pembunuhan militan Hamas, Mahmud Al-Mabhuh, di sebuah hotel di Dubai tahun 2010.

Al-Batsh tercatat sebagai ilmuwan yang secara khusus mendalami bidang teknik elektro. Dia selama ini bekerja di universitas Malaysia. Dia telah tinggal di negara itu bersama keluarganya selama delapan tahun terakhir dan menjadi imam di sebuah masjid lokal.

Dia menerima gelar PhD dari University of Malaya pada 2015 dan menjadi dosen senior di British Malaysian Institute.

Dalam biografi resminya dinyatakan bahwa bidang yang dia teliti termasuk konverter daya, kualitas daya dan energi terbarukan.

Namun, media Israel melaporkan bahwa dia juga terlibat dalam proyek pengembangan drone Hamas.

Keluarga Al-Batsh mendesak pihak berwenang Malaysia untuk menyelidiki pembunuhan tersebut dan menangkap mereka yang bertanggung jawab sebelum melarikan diri. Keluarga juga meminta jenazah ilmuwan muda itu dipulangkan ke kota asalnya, Jabalya, di Jalur Gaza.

Israel dan Hamas adalah musuh bebuyutan yang telah terlibat dalam tiga perang sejak 2008.

Ketegangan meningkat dalam beberapa pekan terakhir terkait serangkaian protes massal di sepanjang perbatasan Gaza, di mana lebih dari 30 warga Palestina telah ditembak mati oleh pasukan Israel sejak akhir Maret lalu.





Credit  sindonews.com



Abylgaziyev jadi PM baru Kirgistan


Abylgaziyev jadi PM baru Kirgistan
Perdana Menteri Kirgistan Mukhammedkaliy Abylgaziyev yang baru terpilih oleh Parlemen Kirgistan, Jumat (20/4/2018). (Reuters)



Bishkek CB) - Parlemen Kirgistan menetapkan Mukhammedkaliy Abylgaziyev sebagai perdana menteri baru (PM) setelah pencalonannya diajukan partai Demokratik Sosial, yang memimpin koalisi berkuasa, Jumat (20/4).

Abylgaziyev, yang sebelumnya menjabat kepala staf kantor Presiden Sooronbai Jeenbekov, menggantikan Sapar Isakov, yang kabinetnya jatuh melalui mosi tidak percaya pada pekan ini, demikian laporan kantor berita Reuters.

Perombakan jabatan di pemerintahan itu melengkapi serangkaian langkah Jeenbekov sejak ia mulai menjabat pada November lalu untuk menghilangkan sosok pilihan pendahulunya, Almazbek Atambayev, dari berbagai jabatan kunci di negara Asia Tengah berpenduduk enam juta orang tersebut.

Kirgistan dirundung kegoyahan sejak merdeka pada 1991. Kirgistan adalah negara bekas republik Soviet, yang dijadikan tempat bagi pangkalan udara militer Rusia.

Sengketa politik meletus dan berkembang menjadi revolusi disertai kekerasan pada 2005 dan 2010.



Credit  antaranews.com





Tegang, Kapal Perang Inggris Cegat Kapal Perang Rusia



Tegang, Kapal Perang Inggris Cegat Kapal Perang Rusia
Kapal Angkatan Laut Inggris Frigate HMS St Albans melakukan intersepsi dan pengawalan terhadap kapal perang Rusia Yaroslav Mudry di Selat Inggris. Foto/Royal Navy

LONDON - Kapal perang Angkatan Laut Kerajaan Inggris dikirim untuk mencegat dan mengawal kapal perang Rusia keluar dari Selat Inggris. Pertemuan dua kapal perang ini terjadi di saat kedua negara sedang bersitegang.

Kapal Angkatan Laut Inggris Frigate HMS St Albans melakukan intersepsi dan pengawalan terhadap kapal perang Rusia Yaroslav Mudry tipe Neustrashimyy-class pada Kamis sore. Kapal militer Moskow itu merupakan andalan dalam peperangan anti-kapal selam.

St Albans dilaporkan mengawal kapal Rusia seberat sekitar 4.400 ton yang sarat dengan rudal anti-kapal dan peralatan pendeteksi sonar.

Kapal militer Inggris lain Type 23 yang berbasis di Portsmouth dan awaknya yang dilengkapi senjata anti-torpedo juga dalam posisi siap perang.

Tidak jelas apakah kapal perang Moskow itu sedang dalam perjalanan ke atau dari garis pantai Suriah.

"Sebagai unit kesiapan tinggi Angkatan Laut Kerajaan Inggris di perairan kami adalah perespons pertama," kata Komandan HMS St Albas, John Cromie.

"Aktivitas kami hari ini sebagai tanggapan atas berlalunya kapal perang Rusia di dekat Inggris yang menghasilkan interaksi yang hangat antara pelaut profesional berdasarkan konvensi yang diakui di laut," ujarnya.

"Kami selalu siap berdiri, sebagaimana yang tersisa dari armada untuk membela perairan dan Kedaulatan Inggris 24 jam sehari, 365 hari setahun," imbuh dia, seperti dikutip Daily Mirror, semalam (20/4/2018).

Kapal perang Moskow selama beberapa tahun terakhir sering melewati Selat Inggris ketika melakukan perjalanan ke atau kembali dari patroli pantai di lepas pantai Suriah.

Namun, ketegangan yang meningkat di antara kedua negara telah menyebabkan pengawalan yang lebih tegang terhadap kapal Angkatan Laut Rusia. Militer Moskow belum berkomentar atas intersepesi yang dilakukan kapal perang Inggris.






Credit  sindonews.com



Rusia: Kami Beritahu AS Lokasi yang Tidak Boleh Diserang


Rusia: Kami Beritahu AS Lokasi yang Tidak Boleh Diserang
Rusia memberikan batasan kepada AS saat menyerang Suriah. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian

MOSKOW - Rusia menyatakan telah memberikan "garis merah" kepada para pejabat Amerika Serikat (AS) sebelum meluncurkan serangan ke Suriah pada akhir pekan lalu. Rusia pun memperingatkan AS untuk tidak menyebrangi "garis merah" itu.

Menteri luar negeri Rusia, Sergei Lavrov telah mengatakan bahwa para pejabat di Washington telah menghubunginya sebelum serangan akhir pekan lalu bersama Inggris dan Prancis.

"Ada kontak kepemimpinan militer, antara jenderal, antara perwakilan kami dan kepemimpinan koalisi," ujar Lavrov.

"Mereka diberitahu tentang di mana 'garis merah' kami, termasuk 'garis merah' di darat, secara geografis. Dan hasilnya menunjukkan bahwa mereka tidak melintasi garis merah ini," tuturnya seperti dikutip dari Sky News, Sabtu (21/4/2018).

Sekitar 105 rudal diluncurkan sebagai tanggapan atas dugaan serangan kimia di kota Douma Suriah pada 7 April yang menewaskan lebih dari 40 orang.

Kremlin telah mengancam akan melakukan tindakan balas dendam jika serangan diluncurkan - tetapi sekarang tampak setidaknya ada sedikit kerja sama.

Rusia, sekutu kunci Suriah, telah membantah telah terjadi serangan kimia.

Pengawas internasional dari Organisasi untuk Larangan Senjata Kimia (OPCW) tiba di Damaskus hampir seminggu yang lalu. Namun mereka masih menunggu untuk mengunjungi lokasi yang diduga menjadi tempat serangan kimia terjadi.



Credit  sindonews.com



Pentagon Anggap S-400 Rusia Payah saat Suriah Dihujani Rudal



Pentagon Anggap S-400 Rusia Payah saat Suriah Dihujani Rudal
Sistem rudal pertahanan udara S-400 Rusia. Foto/Sputnik/Sergey Malgavko

WASHINGTON - Pentagon terus memengaruhi Turki agar membatalkan pembelian sistem rudal pertahanan S-400 Rusia. Militer Amerika Serikat (AS) tersebut menilai sistem rudal pertahanan Moskow payah ketika Suriah dihujani ratusan rudal oleh AS, Inggris dan Prancis pada pekan lalu.

"Sistem pertahanan udara buatan Rusia benar-benar tidak efektif," kata juru bicara utama Pentagon, Dana White. Ledekan itu disampaikan White pada hari Kamis waktu Washington.

"Rusia dan rezim (Suriah) menunjukkan ketidakefektifan sistem pertahanan mereka lagi dua hari kemudian, ketika sistem-sistem itu secara tidak sengaja terlibat," ujarnya.

Rusia telah menempatkan salah satu sistem rudal anti-pesawatnya yang paling canggih ke Suriah, S-400 di pangkalan Khmeimim dan Tartus. Namun, dalam serangan ratusan rudal pekan lalu tidak menargetkan kedua pangkalan tersebut.

Para pejabat militer AS sebelumnya mengatakan bahwa sistem S-400 Rusia tidak berusaha terlibat untuk menembak jatuh salah satu dari 105 rudal jelajah yang diluncurkan dari beberapa pesawat dan kapal perang AS dan sekutunya.

Sebaliknya, rezim Suriah mengandalkan sistem pertahanan udara buatan Soviet yang sudah tua. Menurut AS, sistem pertahanan rezim Suriah gagal menghadapi hujan rudal hingga serangan berakhir. Namun, versi Rusia, sistem pertahanan udara rezim Suriah menembak jatuh lebih dari 70 rudal ketiga negara tersebut, termasuk rudal-rudal jelajah Tomahawk.

"Sisa kemampuan pertahanan udara Suriah, yang sepenuhnya buatan Rusia, dirancang Rusia, didukung Rusia, terlibat secara luas dan komprehensif telah gagal," kata Letnan Jenderal Kenneth McKenzie, direktur untuk Staf Gabungan AS.

"Orang-orang Rusia tidak melakukan apa-apa, meskipun mereka sangat dekat dengan semua sistem yang tidak digunakan oleh orang-orang Suriah," imbuh dia.

Pentagon menggarisbawahi kinerja buruk dari perangkat keras militer Moskow itu untuk memengaruhi Turki sebagai sekutu NATO yang telah sepakat membeli sistem rudal pertahanan S-400 dari MOSKOW.

Tindakan Ankara itu tidak hanya sebagai upaya untuk lebih dekat dengan Rusia, tapi Turki juga akan mengoperasikan sistem pertahanan yang tidak sesuai dengan sistem pertahanan udara NATO.

"Kami telah berbicara dengan Turki tentang masalah interoperabilitas," kata White. "Tetapi pada akhirnya orang Turki harus memutuskan apa yang menjadi kepentingan strategis terbaik mereka," imbuh dia, yang dikutip dari Washington Examiner, semalam (20/4/2018).

Pada sidang Komite Urusan Luar Negeri Parlemen AS hari Rabu, seorang pejabat Departemen Luar Negeri memperingatkan bahwa kenekatan Turki membeli S-400 dari Rusia akan menyebabkan sanksi. Selain itu, Ankara juga bisa terancam gagal berpartisipasi dalam program jet tempur generasi kelima F-35 yang diikuti negara-negara NATO.





Credit  sindonews.com



Kemenlu China sambut penghentian uji nuklir Korea Utara


Kemenlu China sambut penghentian uji nuklir Korea Utara
Grafis lokasi pengembangan fasilitas nuklir Korea Utara (Reuters)


Shanghai (CB) - Kementerian Luar Negeri China, Sabtu, menyatakan menyambut langkah Korea Utara menghentikan uji nuklir dan peluru kendali, yang menurut mereka akan membantu meredakan ketegangan di Semenanjung Korea dan meningkatkan denuklirisasi.

"China percaya bahwa keputusan Korea Utara akan membantu memperbaiki keadaan di wilayah itu. China menyambut hal itu," kata Kementerian Luar Negeri dalam pernyataan di lamannya.

Sebelumnya, media negara Korea Utara pada Sabtu melaporkan bahwa negara itu segera menghentikan uji nuklir dan peluru kendali serta menutup tempat percobaan nuklir dalam upaya mengejar pertumbuhan ekonomi dan perdamaian di Semenanjung Korea.

Hal itu diputuskan melalui rapat paripurna Komite Sentral Partai Buruh pada Jumat, yang membahas kebijakan tahap baru guna memenuhi tuntutan masa penting bersejarah saat ini, kata KCNA.

Korea Utara mengatur pertemuan tingkat tinggi dengan Presiden Korea Selatan Moon Jae-in minggu depan dan dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump pada akhir Mei atau awal Juni.

Korea Utara telah mempertahankan program nuklir dan rudalnya dalam menghadapi kecaman dan sanksi di seluruh dunia sebagai alat pencegah yang diperlukan terhadap permusuhan yang dirasakan dari AS.

Ketegangan mereda secara signifikan setelah Kim dalam pidato Tahun Barunya menyerukan untuk menurunkan ketegangan militer dan meningkatkan hubungan dengan Korea Selatan.

Terkait keputusan penghentian ini, Presiden Trump pada hari Jumat menyambut pernyataan pemimpin tertinggi Korea Utara Kim Jong Un tersebut dan mengatakan dia menantikan KTT dengan Kim.

"Korea Utara setuju menangguhkan semua uji nuklir dan menutup tempat pengujian besar. Itu berita sangat baik untuk Korea Utara dan Dunia - kemajuan besar! Nantikan KTT kami," kata Trump di Twitter-nya yang dilansir Reuters.





Credit  antaranews.com





Jepang Tak Puas, Minta Senjata Nuklir Korut Dibongkar Total



Jepang Tak Puas, Minta Senjata Nuklir Korut Dibongkar Total
Warga Korea Selatan menyasikan analisis serangan rudal Korea Utara yang ditayangkan di televisi beberapa waktu lalu. Pyongyang resmi menangguhkan uji coba nuklir dan rudal mulai kemarin. Foto/REUTERS

TOKYO - Pemerintah Jepang tak puas dengan pembekuan atau penagguhan tes senjata nuklir dan rudal balistik antarabenua Korea Utara (Korut) oleh rezim Kim Jong-un. Tokyo minta denuklirisasi secara penuh dengan membongkar total senjata nuklir Pyongyang.

Sikap Jepang berbeda dengan sejumlah negara, termasuk Amerika Serikat (AS) yang menyambut baik penghentian uji coba senjata nuklir dan rudal Korut mulai 21 April 2018.

"Pengumuman ini adalah gerakan ke depan yang saya ingin menyambutnya," kata Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe.

"Saya ingin menyambut langkah-langkah positif ini, tetapi saya ingin tahu apakah ini akan mengarah pada pembongkaran senjata nuklir, senjata pemusnah massal dan rudal secara lengkap, dapat diverifikasi dan tidak dapat diubah lagi," kata Abe. "Saya ingin terus memantau perkembangannya," ujarnya.

Menteri Pertahanan Jepang Itsunori Onodera bahkan mengaku skeptis atas deklarasi pembekuan tes senjata nuklir Korut yang diumumkan Kim Jong-un.

"Kami tidak bisa puas," kata Onodera, seperti dikutip Japan Times, Minggu (22/4/2018). "Kim tidak menyebutkan pengabaian (uji coba) rudal balistik jarak pendek dan jarak menengah."

Seperti diberitakan sebelumnya, Kim Jong-un telah membuat pengumuman mengejutkan, di mana mulai 21 April 2018 uji coba senjata nuklir dan rudal balistik antarbenua Pyongyang dihentikan.

Alasan berhentinya tes senjata Korea Utara ini demi mengamankan stabilitas strategis dan perdamaian.

"Mulai 21 April 2018, uji coba nuklir dan uji coba rudal balistik antarbenua akan dihentikan," tulis kantor berita negara Korut, KCNA, mengutip pernyataan Kim Jong-un, pada rapat paripurna Komite Pusat Partai Buruh Korea (WPK).

"Pusat uji coba nuklir Korea Utara akan disingkirkan untuk memastikan transparansi penangguhan uji coba nuklir," imbuh KCNA.

Korea Selatan menyambut baik keputusan Korut untuk menangguhkan uji coba senjatanya. "Keputusan Korea Utara adalah kemajuan yang berarti bagi denuklirisasi Semenanjung Korea yang diharapkan dunia," kata kantor Kepresidenan Korea Selatan dalam sebuah pernyataan.

"Ini akan menciptakan lingkungan yang sangat positif bagi keberhasilan pertemuan antar-Korea dan Korut-AS mendatang," sambung pernyataan itu.

Rusia juga menyambut baik deklarasi penangguhan tes senjata nuklir Korut. Moskow menyerukan Amerika Serikat (AS) dan Korea Selatan untuk meredam aktivitas militer di Semananjung Korea sebagai timbal balik atas keputusan Pyongyang.


"Kami menyambut deklarasi Ketua Partai Buruh Kim Jong-un atas penghentian uji coba nuklir dan rudal Republik Demokratik Rakyat Korea (DPRK) mulai dari 21 April," kata Kementerian Luar  Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan.

"Kami menganggap keputusan yang disampaikan sebagai langkah penting menuju pelonggaran ketegangan di semenanjung Korea," lanjut kementerian tersebut.

Uni Eropa dan Presiden AS Donald Trump juga mengapresiasi keputusan yang dibuat rzim Korea Utara.




Credit  sindonews.com


Kim Jong Un Setop Tes Uji Coba Nuklir


Kim Jong Un Setop Tes Uji Coba Nuklir 
 Ilustrasi rudal. (Houthi War Media/Handout via REUTERS).
 
 
Jakarta, CB -- Kim Jong Un, Pemimpin Korea Utara, memutuskan untuk menangguhkan tes rudal dan menutup sejumlah tempat uji coba nuklir di wilayahnya.

"Korea Utara tidak perlu lagi melakukan tes nuklir atau balistik antarbenua karena telah menyelesaikan tujuannya untuk mengembangkan senjata nuklir," tulis media pemerintah Korea Central News Agency (KCNA) seperti dilansir Reuters, Sabtu (21/4).



Upaya menyetop aktivitas uji coba nuklir tersebut tak terlepas dari keinginan Korea Utara untuk mengejar pertumbuhan ekonominya, termasuk perdamaian di semenanjung Korea.


Keputusan ini diambil jelang puncak pertemuan pemimpin Korea Utara dengan Korea Selatan, Moon Jae-in, pekan depan, dan pertemuan dengan Presiden AS Donald Trump pada akhir Mei atau awal Juni nanti.

"Tempat uji coba nuklir di wilayah utara akan dibongkar untuk menjamin bahwa aktivitas tes rudal telah dihentikan," terang KCNA.



Trump menyambut gembira keputusan Korea Utara tersebut. Ia menilai keputusan Kim Jong Un sebagai kemajuan besar.

"Ini adalah kabar baik bagi Korea Utara dan dunia. Kemajuan besar. Nantikan konferensi tingkat tinggi (KTT) kami," pungkasnya.




Credit  cnnindonesia.com





Kapal Perang Australia dan China Berhadapan di LCS


Kapal Perang Australia dan China Berhadapan di LCS 
 Ilustrasi kapal China di Laut China Selatan. (Reuters/Stringer)
 
 
 
Jakarta, CB -- Tiga kapal perang Australia berhadapan dengan kapal militer China saat berlayar di perairan sengketa Laut China Selatan sekitar awal pekan ini.

Seorang pejabat yang tak diungkap identitasnya mengatakan bahwa pertemuan dengan kapal China itu sopan, tapi "tegas."

Pertemuan kapal perang kedua negara diyakini terjadi saat China menggelar latihan angkatan laut terbesarnya di perairan yang selama ini diklaim sepihak oleh Beijing tersebut.


Sumber keamanan Australia mengonfirmasi bahwa kapal HMAS Anzac, HMAS Toowoomba, dan HMAS Success itu bertemu dengan kapal perang China saat mereka berlayar menuju Vietnam dan hendak berlabuh di Ho Chi Minh.
 
 
Sementara itu, Kementerian Pertahanan Australia menolak menjelaskan detail interaksi kapal perangnya dengan Angkatan Laut China itu.

Melalui pernyataan, Kemhan Australia hanya menjelaskan bahwa peristiwa terjadi ketika HMAS Anzac dan HMAS Success baru saja bertolak dari Pelabuhan Subic, Filipina, setelah berpatroli di Laut China Selatan.

Sementara itu, HMAS Tooowoomba tengah berlayar di perairan itu setelah bertolak dari Kinabalu, Malaysia.

Meski tak memastikan interaksi kapal perang itu, Perdana Menteri Malcolm Turnbull menegaskan bahwa Australia memiliki hak dan kebebasan untuk melakukan patroli dan latihan navigasi di Laut China Selatan.

"Kami mempertahankan dan mengimplementasikan hak kebebasan navigasi dan mengudara di seluruh dunia. Dalam konteks ini, kapal-kapal angkatan laut Australia juga berhak menggelar latihan di seluruh perairan bebas, termasuk Laut China Selatan. Hak navigasi ini sesuai dengan hukum internasional," kata Turnbull.
 
 
Menteri Industri Pertahanan Christopher Pyne bahkan menganggap interaksi angkatan laut kedua negara di Laut China Selatan merupakan "konfrontasi yang menggambarkan peristiwa yang umum di Laut China Selatan".

Dilansir Reuters, di sisi lain China melalui kementerian pertahanannya menyebut laporan dari Australia tak menjabarkan dengan lengkap keseluruhan fakta sebenarnya.

"Pada 15 April kapal angkatan laut China bertemu dengan kapal perang Australia di Laut China Selatan. Kapal China menggunakan bahasa profesional untuk berkomunikasi dengan kapal Australia. Operasi kapal China itu adalah legal secara hukum, profesional, dan aman," bunyi pernyataan China.


Credit  cnnindonesia.com



Jumat, 20 April 2018

Vanuatu Yakinkan Australia Soal Pangkalan Militer Cina


 Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai (kanan) dan PM Australia Malcolm Turnbull bertemu di London.
 Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai (kanan) dan PM Australia Malcolm Turnbull bertemu di London.
Foto: ABC News


Cina memiliki minat untuk meningkatkan kekuatan militer di kawasan Pasifik.




CB, VANUATU -- Perdana Menteri Vanuatu Charlot Salwai mengatakan kepada Perdana Menteri Australia Malcolm Turnbull bahwa negaranya tidak memiliki rencana untuk mengijinkan Cina membangun pangkalan militer di negara di Kepulauan Pasifik tersebut. PM Salwai dan PM Turnbull mengadakan pertemuan di sela-sela KTT Negara-negara Anggota Persemakmuran (CHOGM) yang sedang berlangsung di London, Inggris.

Pembicaraan dilakukan setelah adanya laporan media bahwa Cina memiliki minat untuk meningkatkan kekuatan militer di kawasan Pasifik. Kelompok media Australia Fairfax sebelumnya mengutip sumber yang tidak disebut namanya yang mengatakan bahwa usulan resmi belum lagi disampaikan namun opsi pangkalan militer Cina di Vanuatu sudah dibicarakan di kalangan pejabat senior di Canberra dan Washington.

Laporan mengenai adanya perundingan ini sudah dibantah oleh pemerintah Vanuatu dan juga pemerintah Cina. PM Salwai mengatakan kepada media bahwa dia sudah terlibat dalam pemerintahan selama 27 tahun, dan tidak pernah sekalipun terlibat pembicaraan dengan Cina mengenai pangkalan militer.

"Saya ingin mengyakinkan Perdana Menteri (Australia) bahwa Vanuatu tidak bermimpi menjadi pangkalan militer di satu hari nanti, ini bukan tradisi

kami, kami memiliki sistem adat dimana kami bekerja sama dan senang dengan hal tersebut." katanya.

PM Turnbull setuju bahwa laporan media mengenai Cina akan membangun pangkalan di Vanuatu adalah salah. "Perdana Menteri Vanuatu sudah dengan jelas mengatakan bahwa lapora media mengenai minat Cina untuk membangun pangkalan militer di Vanuatu tidak berdasarkan fakta sama sekali, jadi dia mengatakan laporan itu sama sekali tidak benar," katanya.

Salwai juga menekankan unsur lain dalam hubungan Australia-Vanuaru, dan mengatakan dia ingin melihat lebih banyak dukungan keamanan dari Australia.


Vanuatu ingin Australia membantu membangun akademi polisi

"Kami memerlukan lebih banyak lagi untuk meningkatkan perekonomian kami, untuk memberikan lebih banyak lapangan kerja bagi warga dan juga keamanan."

"Kami mengucapkan terima kasih kepada Australia atas dukungannya dalam hal kepolisian, kehakiman, pendidikan dan kesehatan." katanya.

"Hanya satu hal yang saya inginkan lebih banyak dukungan dari Australia untuk membangu akademi polisi kami."





Credit  republika.co.id




Kremlin Minta Pelajar Rusia di Inggris 'Pulang Kampung'


Kremlin Minta Pelajar Rusia di Inggris Pulang Kampung
Rusia meminta para pelajarnya di Inggris untuk pulang. Foto/Ilustrasi/Istimewa


MOSKOW - Rusia meluncurkan program yang mendorong para pelajarnya yang belajar di Inggris dan negara-negara tidak bersahabat untuk pulang. Program ini diluncurkan oleh lembaga pemerintah yang ditugaskan untuk mempromosikan citra negara di luar negeri, Rossotrudnichestvo.

Hubungan Rusia dengan Barat mencapai titik nadir setelah Amerika Serikat (AS) menuduh Moskow meracuni mantan agen ganda di Inggris. Tuduhan itu, yang ditolak oleh Rusia, memicu serangkaian pengusiran diplomatik termasuk kepala pusat budaya Rossotrudnichestvo di AS.

Awal pekan ini, Rossotrudnichestvo meluncurkan program "Sangat Mungkin Kembali Pulang". Program ini untuk mendorong 60 ribu warga Rusia yang diperkirakan belajar di luar negeri untuk melanjutkan studi mereka di negara asalnya.

"Ada kekhawatiran serius bahwa pemuda Rusia mungkin menderita akibat provokasi di negara-negara yang mengekspresikan sikap tidak bersahabat terhadap negara kami," bunyi pernyataan ketua dari program tersebut seperti dikutip dari The Moskow Times, Jumat (20/4/2018).

Perwakilan Rossotrudnichestvo mengatakan bahwa program itu terutama dirancang untuk mengembalikan orang Rusia yang belajar di Inggris Raya. Penamaan program ini sendiri untuk menyindir pernyataan Perdana Menteri Inggris, Theresa May, yang menggunakan kalimat "sangat mungkin" untuk menyalahkan Rusia atas serangan racun pada bulan Maret lalu di Inggris.

Sementara itu, kedutaan Inggris di Moskow mengatakan bahwa negara itu sangat senang, seperti biasa, menerima warga Rusia yang datang ke Inggris untuk pariwisata, pendidikan, dan bisnis. 




Credit  sindonews.com






Rusia Hendak Pasok S-300 ke Suriah Alarm bagi Israel


Rusia Hendak Pasok S-300 ke Suriah Alarm bagi Israel
Sistem rudal pertahanan udara S-300 Rusia. Sistem pertahanan ini rencananya akan dipasok ke Suriah. Foto/REUTERS


TEL AVIV - Rencana Rusia untuk memaspok sistem rudal pertahanan S-300 ke rezim Suriah menjadi alarm bagi Israel. Rencana Moskow itu sedang dipertimbangkan setelah Amerika Serikat (AS), Inggris dan Prancis membombardir rezim Damaskus dengan ratusan rudal pada pekan lalu terkait dugaan serangan kimia di Douma.

Pemerintah Presiden Suriah Bashar al-Assad sejatinya sudah sejak 2013 mengajukan pembelian sistem pertahanan udara tersebut. Namun, Moskow membekukan kesepakatan tersebut atas seruan Uni Eropa dan Tel Aviv yang selama ini berupaya menjalin hubungan baik dengan Kremlin.

Jika pasokan S-300 itu nekat direalisasikan Moskow, maka Israel yang telah menikmati kebebasan bergerak di ruang udara Suriah selama bertahun-tahun akan terusik. Jet-jet tempur Tel Aviv bisa ditembak jatuh jika sistem pertahanan udara itu nantinya dioperasikan pasukan Assad.

Mantan duta besar Israel untuk Rusia, Zvi Magen, mengatakan bahwa sejak dimulainya perang saudara di Suriah pada 2011, militer negaranya telah melakukan setidaknya 150 serangan bom di negeri Bashar al-Assad tersebut.

Serangan terakhir terjadi pada tanggal 9 April 2018, ketika dua pesawat tempur Israel menyerang pangkalan militer T-4 rezim Assad di Provinsi Homs. Sekitar 14 orang tewas, termasuk personel militer Iran.

S-300 menjadi alarm atau peringatan bagi Israel karena memiliki kemampuan menembak enam target secara bersamaan dengan dua rudal yang ditugaskan per target. Sistem pertahanan ini memiliki jangkauan tembak hingga 200 kilometer (120 mil), yang mencakup wilayah udara Lebanon dan Suriah. Wilayah udara Lebanon sendiri terkadang digunakan Israel untuk menyerang Suriah.

Menurut mantan kepala intelijen militer Israel, Amos Yadlin, penempatan S-300 di Suriah telah menjadi perhatian bagi Israel dalam dua dekade terakhir.

Elena Suponina, seorang ahli Timur Tengah di Russian Institute for Strategic Studies, yang memberi nasihat kepada Kremlin, mengatakan kepada Bloomberg bahwa pengiriman sistem S-300 ke rezim Assad akan memicu ketegangan di kawasan itu. "Dan menyebabkan perselisihan besar dengan Israel," katanya, yang dilansir Kamis (19/4/2018).

Pemerintah Presiden Vladimir Putin kesal dengan tindakan AS, Inggris dan Prancis yang nekat menyerang rezim Damaskus dengan ratusan rudal pada pekan lalu dengan dalih membalas serangan kimia di Douma yang dilakukan Rezim Assad. Setelah serangan rudal tersebut, rencana pengiriman S-300 ke Suriah kini menjadi lebih mungkin. 





Credit  sindonews.com





6 Negara Pertimbangkan Pindah Kedutaan ke Yerusalem


Benjamin Netanyahu
Benjamin Netanyahu
Foto: Ronen Zvulun/Reuters


10 kedutaan besar pertama yang pindah ke Yerusalem akan menerima perlakuan istimewa



CB,  TEL AVIV - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan ada enam negara yang sedang mempertimbangkan untuk memindahkan kedutaan besar mereka untuk Israel ke Yerusalem. Hal ini terjadi setelah AS terlebih dahulu memutuskan untuk memindahkan kedutaannya.

Pada Desember lalu, Presiden AS Donald Trump mengumumkan, AS telah secara resmi mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel. Pengakuan ini memicu kemarahan sejumlah negara, bahkan sekutu Washington di Arab, dan membuat warga Palestina cemas karena mereka menginginkan Yerusem sebagai ibu kota negara mereka yang merdeka.

Kedutaan Besar AS untuk Israel direncanakan akan pindah ke Yerusalem dari Tel Aviv pada 14 Mei, tepat di tanggal Israel mendeklarasikan kemerdekaannya pada 1948. "Untuk mempromosikan perdamaian, pindahkan kedutaan Anda di sini," ujar Netanyahu di hadapan para diplomat asing dalam sebuah resepsi di Yerusalem untuk merayakan kemerdekaan Israel yang ke-70.

Dia kemudian mengucapkan terima kasih kepada Guatemala yang telah memutuskan untuk memindahkan kedutaannya segera setelah pengumuman AS. Namun, Netanyahu tidak menyebutkan nama negara-negara lain yang dia katakan sedang mempertimbangkan untuk mengikuti langkah AS.

"Saya senang mengatakan bahwa setidaknya ada setengah lusin negara yang saat ini telah berbicara serius kepada kami untuk memindahkan kedutaan mereka ke Yerusalem," kata Netanyahu.

Ia menegaskan, sepuluh kedutaan besar pertama yang pindah ke Yerusalem akan menerima perlakuan istimewa dari Israel. Akan tetapi Netanyahu tidak menjelaskan perlakuan seperti apa yang ia maksud.

Seorang pejabat AS mengatakan kedutaan besar AS akan berlokasi di sebuah situs sementara di Yerusalem yang sekarang menjadi tempat konsuler AS. Menurutnya, mmbangun kedutaan permanen bisa memakan waktu beberapa tahun.

Sebagian besar negara tidak mengakui kedaulatan Israel di Yerusalem. Mereka memilih untuk mendirikan kedutaan besar untuk Israel di Tel Aviv.






Credit  republika.co.id






Trump Tidak Sabar Pindahkan Kedubes AS ke Yerusalem


Trump Tidak Sabar Pindahkan Kedubes AS ke Yerusalem
Presiden AS Donald Trump tidak sabar untuk memindahkan kedubes ke Yerusalem. Foto/Ilustrasi/SINDOnews/Ian


WASHINGTON - Presiden Donald Trump mengatakan ia menantikan waktu pemindahan Kedutaan Besar Amerika Serikat (AS) ke Yerusalem bulan depan. Ia menyatakan hal itu dengan bersemangat di akun Twitter-nya, jelang pembukaan fasilitas sementara pada 14 Mei mendatang atau tepat tanggal Hari Kemerdekaan Israel ke-70.

Menandai Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam postingannya, Trump berterima kasih kepada orang-orang Israel dan menyatakan AS memiliki tidak ada teman yang lebih baik (selain Israel) di mana saja.

"Salam hangat untuk Perdana Menteri Netanyahu dan semua orang Israel pada HUT ke-70 Kemerdekaan Anda yang hebat. Kami tidak punya teman yang lebih baik di mana saja. Berharap untuk memindahkan Kedutaan Besar kami ke Yerusalem bulan depan!" cuit Trump seperti dikutip dari Russia Today, Kamis (19/4/2018).

Sebuah markas konsulat di lingkungan Arnona Yerusalem telah diubah menjadi tempat kedutaan AS. Situs ini akan menjadi tuan rumah kantor Duta Besar AS dan kantor kecil sejumlah staf. Ada rencana untuk menambahkan bagian lain pada akhir 2019.

Keputusan untuk mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel pada bulan Desember menggambarkan hancurnya kebijakan resmi AS untuk menjadi penengah independen dalam perselisihan Israel-Palestina. Langkah itu juga memicu protes keras dari Palestina selama beberapa minggu di Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Majelis Umum PBB mengesahkan sebuah gerakan yang mengutuk pengumuman Trump dengan 128 negara berbanding sembilan negara yang mendukung pengumuman itu, sementara 35 lainnya abstain. 






Credit  sindonews.com




Rezim Assad Ultimatum Milisi ISIS di Yarmouk


Rezim Assad Ultimatum Milisi ISIS di Yarmouk
Pasukan Suriah memberi waktu 48 jam bagi ISIS untuk menyerahkan wilayah Yarmouk. Foto/Istimewa


DAMASKUS - Para militan ISIS diberi waktu 48 jam untuk mundur dari daerah kantong yang mereka kuasai di selatan Damaskus. Demikian laporan media pro pemerintah Suriah al-Watan.

"Jika mereka menolak, tentara dan pasukan pendukung siap untuk meluncurkan operasi militer untuk mengakhiri kehadiran organisasi itu di daerah tersebut," bunyi laporan tersebut seperti dikutip dari Reuters, Kamis (19/4/2018).

Daerah kantong yang dikuasai jihadis berpusat di sekitar kamp Yarmouk Palestina dan daerah al-Hajar al-Aswad di selatan Damaskus. Daerah ini jauh lebih kecil daripada wilayah Ghouta timur di mana pemerintah Suriah baru-baru ini mengalahkan gerilyawan.

Seorang komandan dalam aliansi militer regional yang mendukung pemerintah Suriah mengatakan tentara Suriah telah mulai menembaki kantong jihadis pada hari Selasa lalu sebagai persiapan untuk serangan.

Yarmouk, sekitar 8 km dari pusat Damaskus, adalah rumah bagi komunitas pengungsi Palestina terbesar di Suriah sebelum perang Suriah meletus pada tahun 2011. Meskipun sebagian besar penduduk telah melarikan diri, Perserikatan Bangsa-Bangsa telah mengatakan beberapa ribu orang tetap tinggal di daerah itu.

Pemerintah Suriah telah memulihkan sejumlah wilayah dari para pejuang dengan membiarkan mereka pergi ke wilayah lain yang dikuasai pejuang setelah bertahun-tahun dikepung dan mendapatkan serangan militer yang ganas didukung oleh Rusia dan Iran. 



Credit  sindonews.com





Warga Jerman Pembantu Teror 11 September Ditangkap di Suriah


Warga Jerman Pembantu Teror 11 September Ditangkap di Suriah
Serangan teror 9/11 di Gedung Kembar WTC. Warga Jerman yang membantu aksi itu dilaporkan ditangkap di Suriah. (AFP Photo/Henny Ray Abrams)


Jakarta, CB -- Warga Jerman kelahiran Suriah yang dituding membantu merencanakan dan merekrut untuk serangan teror 11 September 2001 di Amerika Serikat dilaporkan telah ditangkap di Suriah.

Seorang komandan senior yang tak disebutkan namanya menyatakan Mohammed Haydar Zammar ditangkap pasukan Kurdi pada Rabu (18/4).

Bekas ustaz yang kerap bicara blak-blakan di Jerman itu dituding mengatur perjalanan Mohammed Atta, pemimpin pembajak 9/11, menuju ke Afghanistan untuk berlatih dengan al-Qaidah.


Sejumlah pejabat Jerman yang dikutip Sputnik juga menyebut keduanya kerap bertemu.

Laporan Komisi 9/11 yang diterbitkan pada 2004 menyebut Zammar "menikmati kesempatan apapun untuk memuja pola pikir jihad dengan kekerasan."

Dia sempat ditahan di Maroko lewat operasi Badan Intelijen Pusat AS (CIA), sebulan setelah pesawat yang dibajak menabrak gedung kembar World Trade Center di New York dan Pentagon.

Ia kemudian diserahkan kepada pemerintah Suriah dan dijatuhi hukuman 12 tahun penjara karena jadi anggota Ikhwanul Muslimin.

Ia dibebaskan lewat pertukaran tahanan antara pemerintahan Assad dan pemberontak yang berupaya menggulingkannya pada 2013.




Credit  cnnindonesia.com









Pemimpin Tentara Myanmar Sebut Pembantaian Warga Rohingya


Warga Myanmar menghadiri acara yang mendukung militer negara dan pegawai pemerintah di Yangon, Myanmar, 29 Oktober 2017. Tentara Myanmar menikmati lonjakan popularitas di tengah isu Rohingya.
Warga Myanmar menghadiri acara yang mendukung militer negara dan pegawai pemerintah di Yangon, Myanmar, 29 Oktober 2017. Tentara Myanmar menikmati lonjakan popularitas di tengah isu Rohingya.
Foto: AP/Thein Zaw


Sebanyak 700 ribu warga Rohingya melarikan diri dari Myanmar.




CB, YANGON -- Pemimpin tentara Myanmar Min Aung Hlaing kepada jajarannya mengatakan bahwa mereka harus mematuhi hukum. Dia mengutip sebagai contoh hukuman terhadap tujuh tentara atas pembantaian warga Rohingya.

"Dalam pidato di sekolah tentara di bagian utara negara itu, Min Aung Hlaing memberi tahu tentara bahwa mereka harus mematuhi asas perilaku tentara dan hukum dan kesepakatan antarbangsa," kata terjemahan, yang dipasang di halaman Facebook resminya pada Kamis (19/4).

"Tidak ada yang di atas hukum. Tindakan akan diambil jika seseorang melanggar hukum. Masalah di desa Inn Din terpecahkan sejalan dengan Kesepakatan Jenewa dan tindakan hukum diambil terhadap perwira tentara dan pejabat lain, yang tidak menghormati hukum," kata Min Aung Hlaing dalam tanggapan langsung pertamanya tentang pembunuhan itu.

Tujuh tentara dijatuhi hukuman hingga 10 tahun penjara dengan kerja keras pada bulan ini karena mengambil bagian dalam pembantaian 10 warga Rohingya di desa Inn Din, negara bagian Rakhine, Myanmar baratlaut, pada September. Pembantaian itu diselidiki dua wartawan Reuters -Wa Lone, 32, dan Kyaw Soe Oo, 28- yang ditangkap pada Desember dan masih ditahan dengan tuduhan melanggar undang-undang rahasia negara tersebut.

Pihak berwenang mengatakan kepada Reuters pada Februari bahwa tentara membuka penyelidikan ke dalam terhadap pembunuhan itu secara mandiri. Mereka mengatakan bahwa itu tidak berhubungan dengan wartawan Reuters tersebut. Wartawan tersebut dituduh mendapatkan naskah rahasia pemerintah.

Warga Rohingya itu dimakamkan di kuburan massal pada awal September setelah dibunuh atau ditembak oleh orang Budha tetangganya dan tentara. Reuters menerbitkan cerita tentang pembunuhan tersebut pada Februari.

Pembunuhan itu adalah bagian dari penumpasan lebih besar oleh tentara terhadap Rohingya. Mereka mengalami pembunuhan, pemerkosaan, pembakaran, dan penjarahan akibat tanggapan atas serangan pejuang Rohingya terhadap keamanan pada akhir Agustus.

Hampir 700 ribu warga Rohingya lari dari Myanmar. Perserikatan Bangsa-Bangsa bersama Amerika Serikat menggambarkan pembantaian itu sebagai pembersihan suku. Tuduhan tersebut ditolak Myanmar.

Min Aung Hlaing merupakan salah satu orang paling berkuasa di negara tempat undang-undang dasar mewajibkan pemerintah Aung San Suu Kyi berbagi kekuasaan dengan tentara. Dalam pidatonya, dia menegaskan sikap tentara bahwa gerakan Rakhine adalah serangan balasan sah terhadap "teroris Bengali".






Credit  republika.co.id






Latihan Militer Filipina-AS Diperluas


Marinir Amerika dan Filipina saat menggelar latihan militer bersama di Lembah Crow, provinsi Tarlac, Filipina utara
Marinir Amerika dan Filipina saat menggelar latihan militer bersama di Lembah Crow, provinsi Tarlac, Filipina utara
Foto: AP


Jepang dan Australia ikut bergabung dalam latihan militer Filipina-AS



CB, MANILA -- Latihan militer Filipina-Amerika Serikat yang mengikutsertakan ribuan prajurit akan diperluas untuk pertama kali mencakup negara-negara lain. Pasukan Jepang dan Australia diundang bergabung ke dalam edisi ke-34 latihan perang.

Filipina dan AS telah menyelenggarakan latihan "Balikatan" (bahu membahu) tiap tahun untuk menguji kesiapan militer menanggapi ancaman yang mencakup bencana alam dan serangan ekstrimis. Kedutaan Besar AS di Manila menyatakan dalam satu pernyataan pada Kamis (19/4), Jepang dan Australia yang merupakan dua negara sekutu AS dengan kemitraan strategis dengan Filipina, akan ikut latihan di berbagai lokasi di Pulau Luzon, mulai 7 Mei.

Inggris juga diundang sebagai observer latihan untuk mitigasi penderitaan pascabencana. Latihan dua pekan itu akan fokus pada pertahanan bersama, kontra terorisme, bantuan kemanusiaan dan pertolongan bencana yang juga "menyediakan bantuan bila terjadi krisis yang membahayakan kesehatan dan keselamatan".

Tentara dari AS, Australia, Jepang, dan Filipina sudah memperbaiki sekolah-sekolah di empat provinsi sebelah utara Manila. Mereka juga menyediakan layanan medis dan pengobatan gigi di kawasan-kawasan miskin pedesaan.

Wanita juru bicara militer Filipina Liezi Vidallon mengatakan empat negara itu akan bertukar dan berbagi informasi dan melakukan latihan dengan peluru sungguhan. Latihan militer itu dikurangi tahun lalu sebagai tanggapan atas penghinaan Presiden Rodrigo Duterte terhadap aliansi pertahanan AS-Filipina.

Ia tak merahasiakan dendamnya terhadap AS dan yakin kehadiran militer AS di Filipina membuat negerinya berisiko terbawa konflik, khususnya dengan Cina. Sementara pihaknya meningkatkan pertahanan maritimnya.




Credit  republika.co.id