Kamis, 10 Desember 2015

Mantan PM Australia: Peradaban Barat Harus Deklarasikan Superioritasnya


 
BBC Mantan Perdana Menteri Australia, Tonny Abbott.
 
CENBERRA, CB - Mantan Perdana Menteri Australia, Tony Abbott, kembali menghiasi panggung politik Australia, 3 bulan setelah digulingkan dari jabatannya.

Abbott tampil dengan tulisan kontroversialnya di harian Daily Telegraph, Rabu (9/12/2015). Politisi 58 tahun itu menulis bahwa tidak ada budaya yang setara. Budaya Barat seharusnya mendeklarasikan keunggulannya atas budaya lain yang memungkinkan orang berpikir bisa membunuh orang lain dalam nama Tuhan.

“Tidak ada yang salah atau tidak sensitif meminta warga untuk menghormati peradaban Barat yang kita junjung, tidak ada budaya yang setara,” tulisnya.

Abbott juga mendesak Australia untuk berhenti terus meminta maaf atas nilai-nilai Barat yang dianut. Politisi yang pernah dua tahun menjabat perdana menteri itu mendesak negaranya untuk lebih mempromosikan nilai-nilai Barat yang telah menjadikan Australia sebagai negara yang demokratis, adil, dan sejahtera.

Politisi Partai Liberal ini terkenal dengan pandangan konservatif dan kerasnya terhadap terorisme dan Islam.

Salah seorang anggota parlemen dari Partai Buruh yang beragama Islam, Ed Husic, mendesak agar partai berkuasa menanggapi dengan hati-hati tulisan Abbott.

“Kita semua bekerja bersama untuk melawan pihak yang ingin menghancurkan nilai-nilai kita," tuturnya.

Pemimpin Partai Hijau Richard Di Natale mengecam Abbott sebagai politisi berbahaya yang tidak mewakili rakyat Australia.

“Lebih cepat dia menghilang dari publik, lebih bagus buat rakyat Australia” kecam Di Natale.


Credit  KOMPAS.com

Selasa, 08 Desember 2015

Ini Negara Didikan Swedia yang Sudah Bikin Pesawat Tempur

Afrika Selatan, Thailand dan Australia memetik ilmu dari Swedia.

Ini Negara Didikan Swedia yang Sudah Bikin Pesawat Tempur
Deputy of Head Saab Indonesia, Lars Nielsen di Kantor BPPT, Jakarta, Senin (7/12/2015) (VIVA.co.id/Mitra Angelia)
CB - Perusahaan Pertahanan dan Keamanan Swedia, Saab, menegaskan ada manfaat yang bisa dipetik oleh negara yang bekerja sama dengannya.

Deputy of Head Saab Indonesia, Lars Neilsen mengatakan, terdapat sejumlah negara yang sudah mandiri, mampu membuat teknologi pesawat tempur di bawah didikan mereka.

Untuk diketahui, Indonesia juga tengah menjajaki membuat pesawat tempur beserta dengan teknologi geodatanya. Untuk bisa mandiri, Indonesia berguru pada Swedia.

Neilsen mengatakan, terdapat beberapa negara di Afrika, Eropa dan Asia Pasifik yang sudah mandiri untuk membuat pesawat tempur.

“Saya kira, Afrika Selatan mereka sudah mandiri, ada beberapa negara di Eropa, mereka juga cukup mandiri, Asia Pasifik barangkali Thailand, di masing-masing teknologi mereka sudah mendiri, gara-gara kita membantu mereka,” ujar Neilsen kepada VIVA.co.id di Gedung BPPT, Jakarta Pusat, Senin, 7 Desember 2015.
Neilsen menjelaskan, Thailand sudah mandiri sejak tujuh tahun yang lalu. Afrika Selatan mandiri membuat pesawat tempur sejak 12 tahun.
“Dan Australia, mereka sudah sejak tahun 1990, jadi udah 25 tahun sudah mandiri,” ucapnya.

Untuk itu, Neilsen memberikan motivasi pada Indonesia, agar bisa mumpuni seperti negara-negara lainnya. Swedia, kata dia, bisa berpijak mandiri dengan menguasai ilmu pesawat tempur setelah berpuluh-puluh tahun.

“Swedia perlu 40 tahun, dan biaya cukup tinggi, bagi Indonesia tidak perlu, karena teknologi sudah ada, sudah siap,” katanya.


Credit  VIVA.co.id

Belajar Bikin Pesawat Tempur, Kenapa RI Pilih Swedia

RI harus siapkan SDM handal dan investasi infrastruktur.

Belajar Bikin Pesawat Tempur, Kenapa RI Pilih Swedia
Pesawat tempur Gripen (www.saab.com)
CB  - Indonesia kini tengah berguru pada Swedia bagaimana cara membuat pesawat tempur dan geodata Gripen. Pesawat tempur Saab Gripen merupakan salah satu kesuksesan teknologi Swedia dalam menciptakan sebuah pesawat tempur.

Kerja sama itu melibatkan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) dengan Perusahaan Pertahanan dan Keamanan Swedia, Saab. Kedua lembaga itu memulai kerja sama dengan menyelenggarakan lokakarya pertama kali bertajuk 'Achieving Defence Technology Through Simulation and Geodata Handling' yang juga dihadiri oleh para pelaku industri dan perguruan tinggi. Swedia mulai dengan edukasi mempresentasikan teknologi simulasi Gripen.
Lokakarya yang berlangsung hingga esok itu merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman (MoU) antara BPPT dan Saab pada Agustus 2015 lalu. Dalam kesepakatan itu, kedua lembaga telah menandatangi MoU untuk teknologi pertahanan.
Lantas, apalah kerja sama transfer teknologi tersebut mengharuskan Indonesia membeli teknologi Swedia.
Menanggapi hal tersebut, Deputy of Head Saab Indonesia, Lars Neilsen menyatakan pada prinsipnya, sebagai wujud dari kerja sama yang telah disepakati, maka sudah kewajiban Swedia untuk mentransfer ilmu yang mereka miliki.

“Pada prinsipnya Saab siap untuk mengalihkan teknologi ke Indonesia, dalam rangka apa dan untuk apa, tergantung Indonesia,” tutur Lars kepada VIVA.co.id, Senin 7 Desember 2015.
Lars menjelaskan jika Indonesia punya kemauan hingga bisa menjadi pembuat pesawat tempur, maka setidaknya harus melalui sembilan tahapan atau proses.
Proses pertama dan kedua yaitu basic research, tahap ini ditandai dengan menggaet insitusi, akademi. Saab mengaku dalam konteks ini, mereka sudah menggandeng ITB dan UI. "Barangkali nanti UGM," katanya.

Tahap ketiga dan keempat, yaitu applied research. Pada tahap ini yaitu bagaimana mengaplikasikan teknologi tersebut.
Kemudian tahap kelima dan keenam yaitu demo level. Pada tahap ini diawali dengan demo subkomponen. Selanjutnya tahap tujuh dan delapan adalah product development atau pengembangan produk.

"Kesembilan, product in use, kita sudah mampu untuk buat sendiri (pesawat tempurnya)," tuturnya.
Tantangan

Namun demikian, Lars mengatakan kesembilan proses itu tidak mudah untuk ditempuh. Butuh waktu belasan tahun. "Butuh waktu lama, 10 sampai 15 tahun," katanya.

Untuk mewujudkan tahapan panjang tersebut, Lars mengatakan ada tiga pilar yang dimanfaatkan yaitu investasi dari Rusia, investasi dari Indonesia dan proyek.

Untuk investasi dari Rusia, disebutkan Negeri Beruang Putih itu bersedia mengirimkan pakar-pakar mereka ke Indonesia, untuk mentransfer ilmu teknologi canggih mereka. Kemudian untuk investasi dari Indonesia, kata Lars, Indonesia harus siap dengan Sumber Daya Manusia untuk menampung aliran pengetahuan dari Swedia maupun dari Tanah Air.
“Dari Indonesia, harus ada investasi, komitmen SDM, infrastruktur, invest in  people, kalau SDM belum siap gimana," tuturnya.
Sedangkan untuk pilar ketiga yaitu proyek, soal kesiapan Indonesia untuk membeli pesawat tempur, radar, kapal selam, senjata dari Swedia.
“Indonesia mau membeli, kami siap mengalihkan teknologi, tapi tanpa proyek, percuma dan Indonesia mengerti UU No.16 (UU Industri Pertahanan), di mana kita memang harus beli dari luar, sebelum kita kembangkan punya industri,” ucapnya.

Lars menegaskan bukanlah suatu keharusan Indonesia untuk membeli teknologi dari Swedia. Namun, ia mengatakan perusahaannya berpatokan pada UU yang berlaku di Indonesia.

“Bukan harus beli, kita harus punya proyek kerja sama dengan Indonesia, ada proyek yang bisa kerjakan bersama, dan dengan UU, teknologi bisa kita terima saat kita kerja sama dengan masing-masing negara, untuk masing-masing proyek," tutupnya.


Credit  VIVA.co.id


Nyaris Mati, Rompi Antikanker Warsito Dapat Napas dari Kemenristek Dikti


 
Yunanto Wiji Utomo Menristek Dikti, M Nasir mendengarkan penjelasan Warsito P Taruno tentang alat terapi kanker inovasinya pada Senin (7/12/2015).
 
  CB — Berada di ambang kematian karena keputusan Kementerian Kesehatan untuk menghentikan penelitian, riset rompi antikanker mendapatkan "bantuan napas" dari Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi.

Dalam kunjungan ke CTECH Labs Edwar Technology di Alam Sutera, Serpong, Menristekdikti Mohamad Nasir mengatakan, "Riset Pak Warsito jangan dimatikan, tetapi harus didampingi. Ini karya anak bangsa."

Teknologi dan kontroversi

Warsito Taruno, peraih BJ Habibie Tecchnology Awards dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), mengembangkan alat terapi antikanker sejak awal tahun 2000.

Doktor lulusan Shizouka University itu mengembangkan Electrical Capacitance Volume Tomography (ECVT) dan Electrical Capacitance Cancer Theraphy (ECCT). Kedua teknologi berperan membantu memindai dan menyembuhkan kanker.

Wujud temuan yang dikatakan bermanfaat bagi publik adalah rompi dan helm antikanker. Penderita kanker bisa mengenakan rompi dan helm. Kanker pun bisa dibasmi.

 
Yunanto Wiji Utomo Sejumlah orang telah mencoba teknologi antikanker Warsito. Di kanan bawah, terpampang semboyan untuk menyemangati pasien, "Kesembuhan Diraih dengan Keyakinan"
Warsito dalam paparannya pada Senin sore mengatakan bahwa teknologinya adalah wujud keunggulan Indonesia dalam ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dia menunjukkan berita di Popular Science tentang "Cyber Physical System" yang salah satu wujudnya adalah pemindai tubuh yang terhubung dengan internet dan mampu mendeteksi penyakit secara cepat.

Teknologi itu adalah revolusi teknologi keempat di dunia sejak masa revolusi industri. Ia mengatakan, Indonesia patut bangga karena mulai mengembangkannya.

"Kita ready untuk the fourth industrial revolution. Kita berada pada forefront perkembangan teknologi dunia. Teknologi kami bisa tangkap kanker payudara dalam satu hingga dua detik," kata Warsito.

Namun, sambutan dari kalangan medis pada temuan yang konon sudah dimanfaatkan Jepang dan Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat (NASA) ini tak manis. Banyak dokter mempertanyakan keampuhan teknologi Warsito.

Para dokter mengajukan sejumlah pertanyaan. Apakah benar alat Warsito efektif? Mana buktinya? Kok tidak ada publikasinya di jurnal ilmiah? Keefektifan itu klaim atau sungguhan?

Pahit yang dialami dokter adalah menjumpai pasien kanker yang ditanganinya justru memburuk setelah memakai alat buatan Warsito.

Kondisi bukan memburuk karena alat Warsito. Namun, kepercayaan pada alat terapi Warsito yang dianggap belum terbukti secara ilmiah membuat pasien meninggalkan pengobatan medis.

Yunanto Wiji Utomo Posting dr Ahmad Kurnia Sp. B-Onk tentang pasien yang kondisinya memburuk setelah hanya menggunakan teknologi Warsito.
Sejumlah dokter merasa perlu menyebarkan kisah pasiennya yang kondisinya memburuk lewat media sosial agar lebih banyak kalangan mengetahui. Dokter Ahmad Kurnia salah satunya.

Ia menyebarkan kisah pasien bernama Wiwin yang kondisinya memburuk setelah hanya menggunakan alat terapi Warsito tanpa pengobatan medis.

Puncak dari kontroversi ECTV dan ECCT adalah surat dari Kementerian Kesehatan yang meminta Pemerintah Kota Tangerang untuk menertibkan klinik Warsito.

Surat yang ditandatangani Sekretaris Jenderal Kementerian Kesehatan itu berisi perintah kepada Warsito untuk menghentikan semua kegiatan risetnya.

Rabu lalu, Badan Litbang Kemenkes dan Warsito membuat kesepakatan, CTECH Labs Edwar technology tidak boleh menerima pasien baru dan semua hasil penelitian dan penanganan pasien akan dikaji ulang.

Didampingi dan perlu terbuka

Nasir masih melihat masalah teknologi Warsito dari kacamata pengembangan inovasi. Ia mengatakan, inovasi itu jangan dimatikan.

Nasir mengingatkan, jangan sampai inovasi anak negeri justru dicuri. "Jangan sampai inovasi ini muspro (sia-sia) bagi saya, tetapi dimanfaatkan oleh negara lain," katanya.

Nasir meminta Kemenkes melakukan pendampingan pada pengembangan teknologi dari Warsito. Salah satu idenya adalah melibatkan kalangan medis.

Ia juga meminta penelitian lebih lanjut tentang efektivitas teknologi antikanker Warsito, yaitu dengan membandingkan dampak terapi kanker umum dan dengan alat Warsito.

"Kita lihat nanti orang yang memakai alat ini, apakah menjadi sakit atau tidak. Lalu, kita lihat yang pakai alat ini dan terapi lain. Kita komparasikan," ujarnya.

Namun, pihak Warsito sendiri tampaknya perlu lebih terbuka akan hasil-hasil risetnya, terutama yang menyangkut keefektifan alat dalam membasmi kanker.

Berdasarkan penelusuran Kompas.com di Google Scholar, publikasi atas nama Warsito tentang pengembangan ECCT memang muncul di sejumlah jurnal, misalnya di Sensors Journal IEEE.

Namun, publikasi tentang keefektifan alat tersebut hingga kini belum ada. Padahal, sejumlah penelitian oleh ahli-ahli Indonesia mengungkap bahwa alat itu efektif.

Firman Alamsyah dari Universitas Arlangga, misalnya, telah melakukan penelitian keefektifan ECCT tiga kali. Tahap awal, dilakukan riset secara in vitro (dalam jaringan) untuk menguji kemampuan ECCT menghambat pertumbuhan sel kanker payudara.

"Dari semua riset tersebut, efektivitas penghambatan pertumbuhan kultur sel kanker payudara MCF-7 berkisar antara 18-39 persen," katanya.

Firman juga melakukan riset secara in vivo (dalam tubuh) dengan obyek tikus putih. "Hasil riset pilot in vivo menunjukkan efektivitas penghambatan pertumbuhan massa tumor sebesar 67-97 persen," katanya kepada Kompas.com, Jumat (4/12/2015).

Diklaim sebagai teknologi yang cutting edge, efektivitas alat Warsito seharusnya layak diekspos dipublikasi internasional seperti halnya pengobatan dengan sel punca dan penyuntingan gen.

Mengapa Warsito dan sejumlah ilmuwan yang melakukan riset terkait alatnya tak membuka saja hasil riset dengan mengirimkan ke publikasi ilmiah? Minta pakar-pakar lain yang tak kalah mumpuni untuk menilai risetnya.



Credit  KOMPAS.com

Atraksi Terbang Formasi Heli Meriahkan HUT ke-70 Armada TNI AL

Atraksi Terbang Formasi Heli Meriahkan HUT ke-70 Armada TNI AL
Helikopter Bolkow BO105 dan helikopter Bell 412EP milik Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Puspenerbal melakukan flypast (terbang formasi) saat upacara memperingati HUT Armada ke-70 di atas Dermaga Ujung Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, 7 Desember 2015. Peringatan ini mengangkat tema `Armada RI yang Kuat, Hebat dan Profesional Siap Menjaga Kedaulatan NKRI.` ANTARA/Zabur Karuru

Atraksi Terbang Formasi Heli Meriahkan HUT ke-70 Armada TNI AL
Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Ade Supandi (kedua kiri) memeriksa pasukan saat upacara memperingati HUT ke-70 Armada di Dermaga Madura Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, 7 Desember 2015. Peringatan ini bertujuan untuk mengenang dan memperingati terbentuknya Armada Indonesia sebagai tulang punggung kekuatan pertahanan negara di laut. ANTARA/Zabur Karuru

Atraksi Terbang Formasi Heli Meriahkan HUT ke-70 Armada TNI AL
Prajurit TNI AL berbaris dengan latar KRI Dewaruci saat mengikuti upacara memperingati HUT ke-70 Armada di Dermaga Madura Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, 7 Desember 2015. Peringatan ini mengangkat tema `Armada RI yang Kuat, Hebat dan Profesional Siap Menjaga Kedaulatan NKRI.` ANTARA/Zabur Karuru

Atraksi Terbang Formasi Heli Meriahkan HUT ke-70 Armada TNI AL
KRI Dewaruci berlayar ketika mengikuti upacara memperingati HUT ke-70 Armada di Dermaga Madura Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, 7 Desember 2015. Peringatan ini bertujuan untuk mengenang dan memperingati terbentuknya Armada Indonesia sebagai tulang punggung kekuatan pertahanan negara di laut. ANTARA/Zabur Karuru

Atraksi Terbang Formasi Heli Meriahkan HUT ke-70 Armada TNI AL
Tiga helikopter Bolkow BO105 milik Skuadron Udara 400 Wing Udara 1 Puspenerbal melakukan flypast (terbang formasi) saat upacara memperingati HUT Armada ke-70 di atas kota Surabaya, Jawa Timur, 7 Desember 2015. Peringatan ini mengangkat tema `Armada RI yang Kuat, Hebat dan Profesional Siap Menjaga Kedaulatan NKRI.` ANTARA/Zabur Karuru

Atraksi Terbang Formasi Heli Meriahkan HUT ke-70 Armada TNI AL
KRI Dewaruci bersiap berlayar pada upacara memperingati HUT ke-70 Armada di Dermaga Madura Koarmatim, Surabaya, Jawa Timur, 7 Desember 2015. Peringatan ini bertujuan untuk mengenang dan memperingati terbentuknya Armada Indonesia sebagai tulang punggung kekuatan pertahanan negara di laut. ANTARA/Zabur Karuru



Credit  tempo.co

Ka-52, Helikopter Pembunuh Tank Tercanggih Rusia

Ka-52, Helikopter Pembunuh Tank Tercanggih Rusia
Helikopter serang segala cuaca, Ka-52 Alligator (NATO menyebutnya Hokum-B) dikembangkan oleh Kamov Design Bureau. Ka-52 diluncurkan pada Desember 1996 dan terbang pedana pada Juni 1997. Heli serang dengan panjang 16 meter dan berat kosong 8 ton ini mulai diproduksi masal pada 2008. Ka-52 Alligator dirancang untuk menghancurkan tank, kendaraan lapis baja, target udara yang bergerak dengan kecepatan rendah, dan pasukan terdepan musuh. wikipedia.org


Ka-52, Helikopter Pembunuh Tank Tercanggih Rusia
Helikopter Ka-52 Alligator dibuat untuk menggantikan Ka-50 Black Shark yang memperkuat Angkatan Udara Rusia. Desain Ka-52 hampir sama dengan Ka-50, namun memiliki hidung lebih lebar dan kokpit lebih besar karena terdapat dua kursi pilot yang berdampingan. Kedua pilot duduk di kursi ejeksi K-37-800M. Helikopter serang ini dapat diterbangkan oleh salah satu pilot. vpk-news.ru

Ka-52, Helikopter Pembunuh Tank Tercanggih Rusia
Kokpit helikopter Ka-52 Alligator dilengkapi dengan head-up display (HUD), empat monitor display multifungsi SMD 66, helmet-mounted sight display, penguat gambar dan penerima GPS. Kokpit Ka-52 juga dilengkapi dengan radio-locator, alat navigasi, dan sistem tempur yang terindegrasi "Phazotron", sehiingga heli ini dapat terbang pada cuaca buruk dan malam hari. ablogin.ru

Ka-52, Helikopter Pembunuh Tank Tercanggih Rusia
Helikopter serang Ka-52 dilengkapi dengan satu kanon 30 mm (460 putaran). Heli ini memiliki sayap dengan enam cantelan untuk mengangkut berbagai persenjataan, seperti rudal anti tank yang dipandu VIKHR dengan jangkauan 8 hingga 10 km, rudal dipandu laser ATAKA, peluncur roket B8V-20 untuk roket S-8. Ka-52s juga dapat membawa rudal udara-ke udara Igla-V. youtube.com

Ka-52, Helikopter Pembunuh Tank Tercanggih Rusia
Helikopter Ka-52 Alligator memakai dua mesin turboshaft Klimov VK-2500 yang masing-masing menghasilkan tenaga 2,400 hp. Mesin dilengkapi dengan sistem kontrol digital otoritas penuh terbaru (FADEC). Helikopter ini mampu melaju dengan kecepatan maksimal 300 km/jam dan mencapai ketinggian 5,5 km. Daya jelajah Alligator sejauh 520 km, dengan terbang feri mampu mencapai 1.200 km. sdelanounas.ru

Ka-52, Helikopter Pembunuh Tank Tercanggih Rusia
Rotor coaxial membuat KA-52 mampu bermanuver di ruang terbatas sehingga dapat cepat mengubah posisi saat menyerang musuh. Heli ini menggunakan radar Phazotron FH-01 Millimeter Wave Radar (MMW) dengan dua antena untuk mencari target-target di udara dan di daratan. Heli ini juga dibekali perangkat perang elektronik seperti IR (infra-red) aktif, electronic jammers, radar warning receiver (RWR), sistem deteksi laser, senser peringatan rudal IR, dan flare atau chaff UV-26. military-today.com














Credit  Tempo.co

Helikopter EC725 Cougar Serba Canggih Buatan PTDI

Helikopter EC725 Cougar Serba Canggih Buatan PTDI
Helikopter canggih EC725 Cougar buatan PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan Airbus Helicopter di Bandung, 4 Desember 2015. Helikopter hasil kerjasama PT DI dan Airbus ini telah digunakan oleh 30 kepala negara. TEMPO/Prima Mulia

Helikopter EC725 Cougar Serba Canggih Buatan PTDI
Senapan mesin pada helikopter canggih EC725 Cougar buatan PT Dirgantara Indonesia dan Airbus di Bandung, 4 Desember 2015. Heli EC725 mampu mendarat di daratan berbatu, salju serta laut dengan tambahan pelampung khusus. TEMPO/Prima Mulia
Helikopter EC725 Cougar Serba Canggih Buatan PTDI
Teknisi menerangkan panel-panel instrumen dalam kokpit helikopter canggih EC725 Cougar buatan PT Dirgantara Indonesia dan Airbus di Bandung, 4 Desember 2015. Total sudah 200 unit EC725 yang digunakan di seluruh dunia. TEMPO/Prima Mulia

Helikopter EC725 Cougar Serba Canggih Buatan PTDI
Teknisi berada dalam kokpit helikopter canggih EC725 Cougar buatan PT Dirgantara Indonesia dan Airbus di Bandung, 4 Desember 2015. Dari 200 unit EC725 di seluruh dunia, telah dipergunakan untuk kepentingan militer, angkutan berat, sipil, dan VVIP/kepala negara. TEMPO/Prima Mulia

Helikopter EC725 Cougar Serba Canggih Buatan PTDI
Kabin helikopter EC725 Cougar versi militer buatan PT Dirgantara Indonesia dan Airbus di Bandung, 4 Desember 2015. Kabin ini dapat diubah menjadi kabin VVIP untuk membawa kepala negara. TEMPO/Prima Mulia


Helikopter EC725 Cougar Serba Canggih Buatan PTDI
Teknisi menunjukkan beberapa unit helikopter canggih EC725 Cougar buatan PT Dirgantara Indonesia dan Airbus Helicopter di Bandung, 4 Desember 2015. TEMPO/Prima Mulia











Credit  Tempo.co


Inilah 6 Kapal Selam Pembawa Rudal Balistik Nuklir

Inilah 6 Kapal Selam Pembawa Rudal Balistik Nuklir
Amerika Serikat telah membangun 18 kapal selam tenaga nuklir yang dapat membawa rudal balistik nuklir (SSBN) kelas Ohio. Kapal selam sepanjang 170 meter ini mampu menyelam hingga kedalaman 500 meter dan melaju dengan kecepatan 25 knot (46 km/jam). Kelas Ohio membawa 24 rudal nuklir balistik Trident I C4 atau Trident II D5 yang dapat menjangkau sasaran sejauh 8.000 km hingga 11.300 km. U.S. Navy/Christian Viera.


Inilah 6 Kapal Selam Pembawa Rudal Balistik Nuklir
Rusia telah membangun tiga dari delapan kapal selam SSBN kelas Borei yang direncanakan. Kapal selam sepanjang 160 meter ini mampu menyelam sampai kedalaman 450 meter dan melaju di dalam air hingga kecepatan 30 knots (56 km/jam). Borei membawa 24 rudal balistik nuklir Bulava yang mampu mencapai sasaran sejauh 8.000 km. Rudal Bulava memiliki 10 kepala nuklir indpenden yang masing-masing berkekuatan 100-150 kiloton. military-today.com

Inilah 6 Kapal Selam Pembawa Rudal Balistik Nuklir
Prancis membangun empat kapal selam SSBN kelas Triomphant. Kapal selam sepanjang 138 meter ini mampu menyelam lebih dari 500 meter dan melaju dengan kecepatan 25 knot (46 km/jam). Triomphant membawa 16 rudal balistik nuklir M45 yang memiliki enam kepala nuklir yang independen atau multiple independently targetable reentry vehicle (MIRV). Rudal dengan hulu ledak nuklir berkekuatan 150 kiloton ini yang dapat mencapai target sejauh 6.000 km. Prancis kemudian meningkatkan M45 menjadi M51 yang mampu membawa 12 MIRVS dengan jangkauan 8.000 km. classwikipedia.org

Inilah 6 Kapal Selam Pembawa Rudal Balistik Nuklir
Inggris membangun empat kapal selam SSBN kelas Vanguard. Kapal selam sepanjang 150 meter ini mampu melaju hingga kecepatan 25 knot (46 km/kam) di dalam air. Vangurad mampu membawa 16 rudal balistik nuklir Trident II 5D dengan 12 kelapa nuklir independen (MIRV), masing-masing MIRV berkekuatan 100-120 kiloton. . Trident II 5D dapat mencapai sasaran sejauh 12.000 km. jeffhead.com

Inilah 6 Kapal Selam Pembawa Rudal Balistik Nuklir
Tiongkok telah mengoperasikan empat kapal selam SSBN kelas Jin, dari delapan yang direncanakan. Kapal selam, juga disebut type 094, ini memiliki panjang 133 meter. Tidak banyak data teknis yang dirilis, diduga kelas Jin dapat melaju hingga kecepatan lebih dari 20 knot (37 km/jam). Kapal selam ini mampu membawa 12 rudal JL-2 (NATO menyebutnya CSS-N-5) yang memiliki tiga kepala nuklir independen (MIRV). Rudal ini mampu menjangkau sasaran sejauh 8.000 km. Sabbotopwar.ru

Inilah 6 Kapal Selam Pembawa Rudal Balistik Nuklir
India mengoperasikan satu kapal selam SSBN kelas Arihant dan satu lagi sedang dalam pembangunan. Kapal selam kelas Arihant memiliki panjang 110 meter dan mampu melaju hingga kecepatan 24 knot (44,4 km/jam). Arihant mampu membawa empat rudal balistik nuklir K4 yang mampu mencapai sasaran sejauh 3.500 km atau 12 rudal nuklir K15 yang mampu mencapai sasaran sejauh 750 km. zeenews.india.com




Credit tempo.co




Suriah kutuk serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat


Suriah kutuk serangan udara yang dipimpin Amerika Serikat
Ilustrasi - Pasukan khusus Amerika Serikat di Timur Tengah (Reuters)
 
Damaskus, Suriah (CB) - Kementerian Luar Negeri Suriah pada Senin mengutuk serangan udara oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat terhadap kamp tentara yang membunuh beberapa pasukan rezim dan menyebutnya sebagai serangan yang keji, demikian laporan media nasional.

"Republik Arab Suriah mengutuk keras serangan keji ini yang dilakukan oleh pasukan koalisi pimpinan Amerika Serikat, yang secara terang-terangan melanggar tujuan piagam PBB," kata Kementerian itu dalam sebuah surat kepada Dewan Keamanan dan Sekjen PBB.

Mereka mengatakan bahwa tiga tentara Suriah telah terbunuh dan 13 orang lainnya terluka akibat serangan yang dilakukan oleh empat pesawat koalisi di kamp tentara di Provinsi Deir Ezzor.

Pengamat Hak Asasi Suriah yang bermarkas di Inggris mengatakan bahwa empat tentara Suriah meninggal dan 13 orang lainnya terluka.

Badan pengamat tersebut mengatakan serangan itu mengenai sebuah kamp di bagian barat Deir Ezzor, sekitar dua kilometer dari wilayah yang dikuasai oleh kelompok bersenjata ISIS.

Mereka mengatakan, kejadian tersebut merupakan yang pertama kali di mana serangan gabungan yang dipimpin Amerika Serikat membunuh pasukan pemerintah Suriah.

Banyak wilayah Provinsi Deir Ezzor berada di bawah kekuasaan kelompok bersenjata ISIS, yang biasanya menjadi sasaran serangan gabungan yang dipimpin Amerika Serikat, namun pasukan rezim Suriah masih ada di sebagian kecil wilayah, termasuk di ibu kota provinsi.

Koalisi tersebut telah melancarkan serangan terhadap kelompok bersenjata ISIS sejak September 2014, dan tidak berkoordinasi dengan pemerintah di Damaskus.

Pemerintah Suriah telah berulang kali mengkritik serangan gabungan Amerika Serikat sebagai langkah yang tak efektif dan ilegal karena mereka tidak berkoordinasi dengan pasukan rezim pemerintah, dan insiden yang terjadi di Deir Ezzor merupakan bukti lebih lanjut terkait kegagalan koalisi tersebut.

"Koalisi Amerika Serikat itu tidak memiliki keseriusan dan kredibilitas untuk memerangi terorisme secara efektif," kata kementerian itu seperti dikutip AFP.

Credit  ANTARA News

Pesawat koalisi AS hajar militer Suriah


Damaskus (CB) - Pesawat koalisi pimpinan AS menyerang beberapa posisi militer Suriah di provinsi di bagian timur negeri itu pada Malam malam (6/12), demikian laporan media setempat.

Serangan udara tersebut merenggut korban jiwa di pihak militer Suriah di Daerah Ayash di Provinsi Deir Az-Zour di bagian timur Suriah, meskipun jumlah pasti korban jiwa tidak diketahui, kata radio Sham FM --yang pro-pemerintah di Damaskus.

Serangan itu adalah peristiwa pertama yang ditujukan kepada tentara pemerintah Suriah sejak koalisi pimpinan AS memulai operasinya secara khusus terhadap kelompok IS di Suriah lebih dari setahun lalu.

Rincian lebih lanjut seputar peristiwa tersebut masih belum diterima, kata laporan itu, sebagaimana dikutip Xinhua di Jakarta, Senin siang.

Para pejabat Suriah telah berulangkali mempertanyakan keinginan dan kesungguhan koalisi AS dalam perang melawan teror, terutama setelah keterlibatan pesawat Prancis dan Inggris baru-baru ini dalam koalisi tersebut.

Credit  ANTARA News


Koalisi pimpinan AS bunuh tiga tentara Suriah

Koalisi pimpinan AS bunuh tiga tentara Suriah
Pesawat F-15 (Reuters)
 
Beirut (CB) - Sebuah serangan udara yang diyakini dilancarkan oleh koalisi pimpinan Amerika Serikat telah membunuh tiga personel militer Suriah di Provinsi Deir al Zor.

Provinsi ini dikuasai oleh ISIS, kata Observatorium HAM Suriah seperti dikutip Reuters.

Satu sumber yang dekat ke pemerintah Suriah membenarkan serangan udara itu dan mengatakan ada korban dan kendaraan yang hancur.

Observatorium mengatakan serangan itu menghajar bagian kamp militer Saeqa dekat kota Ayyash di Provinsi Deir al Zor dan melukai 14 personel militer.

Ini adalah pertama kalinya terjadi sejak pasukan koalisi membom ISIS di Suriah, demikian Reuters.


Credit  ANTARA News

Rusia berharap kesepakatan nuklir Iran diterapkan Januari



Rusia berharap kesepakatan nuklir Iran diterapkan Januari
ilustrasi Direktur Jenderal Badan Energi Atom Internasional (IAEA) Yukiya Amano menyampaikan keterangan pers usai pertemuan dewan gubernur di markas IAEA, Wina, Austria, Senin (8/6/15). (REUTERS/Leonhard Foeger )
 
Wina (CB) - Utusan Rusia untuk badan pengatur nuklir Perserikatan Bangsa-Bangsa mengatakan, Senin, ia berharap kesepakatan nuklir antara Iran dan negara-negara kuat dunia diterapkan pada Januari, yang mengarah pada pencabutan sanksi bagi Teheran.

Menurut kesepakatan bersejarah itu, Iran harus mengurangi program nuklirnya, termasuk persediaan uranium hasil pengayaan --yang direncanakan akan ditukar dengan bentuk uranium tanpa pengayaan dengan Rusia.

Pertukaran itu akan dilakukan sebelum akhir tahun ini, kata utusan Rusia untuk Badan Energi Atom Internasional (IAEA) di Wina, Vladimir Voronkov, kepada para wartawan di Wina.

Iran telah mengajukan syarat yang harus dipenuhi sebelum pihaknya memenuhi semua janji di bawah kesepakatan yang dicapai pada Juli itu. Iran meminta dewan gubernur IAEA secara resmi menutup penyelidikan terkait nuklir Iran dengan mengeluarkan sebuah resolusi pada 15 Desember.

"Kami berharap bahwa pada saatnya nanti rancangan resolusi akan dibagikan kepada semua negara anggota IAEA," kata Voronkov setelah melakukan pertemuan dengan para utusan dari Amerika Serikat, Tiongkok, Prancis, Inggris, Jerman, Uni Eropa serta Iran di Wina.

Ketika ditanya apakah ia melihat Irak akan puas dengan resolusi tersebut, ia mengatakan, "Tampaknya demikian."

Laporan IAEA soal nuklir Iran, yang dikeluarkan pada pekan lalu, menduga keras bahwa Teheran pada 2003 memiliki program senjata nuklir yang terkoordinasi. Namun, sebagai sebuah tanda perubahan hubungan sejak Juli, diplomat-diplomat Barat tidak terlihat peduli.

Kepala juru runding nuklir Iran Abbas Araqchi mengatakan Iran menolak penemuan-penemuan yang tercantum dalam laporan menyangkut program nuklir negaranya sebelum tahun 2003. Namun, ia menambahkan bahwa, secara keseluruhan, laporan tersebut menunjukkan bahwa Iran mmenjalankan kegiatan terkait atom untuk tujuan damai., demikian Reuters.

credit  ANTARA News

Donald Trump: Larang Semua Orang Muslim Masuk AS


 
Getty via BBC Indonesia Donald Trump dalam sebuah kegiatan kampanyenya. 
 
  CB — Bakal calon presiden AS dari Partai Republik, Donald Trump, Senin (7/12/2015) waktu setempat, menyerukan pencegahan semua orang Muslim memasuki Amerika Serikat (AS).

"Donald Trump menyerukan pencegahan total dan menyeluruh orang-orang Muslim memasuki Amerika Serikat sampai perwakilan-perwakilan negara dapat mengetahui apa yang sedang terjadi," bunyi siaran pers kampanye Trump.

Trump, yang sebelumnya telah menyerukan pengawasan terhadap masjid-masjid dan mengatakan ia terbuka untuk membangun sebuah database bagi semua orang Muslim yang tinggal di AS, membuat seruan kontroversial terbarunya itu dalam sebuah siaran pers.

Pesannya itu muncul terkait dengan penembakan massal mematikan di San Bernardino, California, oleh tersangka simpatisan ISIS dan sehari setelah Presiden Barack Obama meminta warga AS tidak "melawan satu sama lain" karena takut.

Berdasarkan sejumlah jajak pendapat, Donald Trump saat ini mengungguli para bakal calon lain dari Partai Rebuplik untuk maju sebagai calon dari partai itu dalam pemilihan presiden AS tahun depan.

"Tanpa melihat berbagai data polling, jelas bagi siapa saja bahwa kebencian sudah luar biasa. Dari mana asal kebencian ini dan mengapa, kita harus mencari tahunya," kata Trump dalam sebuah pernyataan.

"Sampai kita dapat menentukan dan memahami masalah ini dan ancaman berbahaya yang dimunculkannya, negara kita tidak boleh menjadi korban serangan mengerikan dari orang-orang yang hanya yakin pada kekerasan, yang tidak memiliki akal sehat, atau tidak menghormati kehidupan manusia."

Trump menambahkan dalam siaran pers itu bahwa larangan tersebut harus tetap berlaku "sampai perwakilan negara kita bisa mengetahui apa yang sedang terjadi".

Siaran pers itu merujuk ke sebuah polling online dari Center for Security Policy yang kontroversial, yang mengklaim bahwa seperempat kaum Muslim yang tinggal di AS percaya kekerasan terhadap Amerika dibenarkan sebagai bagian dari kampanye militan global. Sejumlah pengamat telah mempertanyakan keandalan informasi organisasi tersebut.

Manajer kampanye Trump, Corey Lewandowski, mengatakan kepada CNN pada Senin bahwa larangan tersebut akan berlaku tidak hanya untuk Muslim yang ingin berimigrasi ke AS, tetapi juga untuk umat Islam yang ingin mengunjungi AS sebagai turis.

"Semua orang," kata Lewandowski ketika ditanya apakah larangan itu juga akan berlaku untuk wisatawan Muslim.

"Pengawasan dan kewaspadaan besar harus diterapkan," kata Trump dalam sebuah pernyataan tambahan yang diberikan Lewandowski kepada CNN.

"Kami ingin untuk sangat adil, tetapi terlalu banyak hal buruk yang terjadi dan persentase kebencian itu terlalu besar. Orang-orang yang sedang berusaha untuk menghancurkan negara kita harus dilaporkan."

Dalam sebuah wawancara di Fox News pada Senin malam, Trump menegaskan bahwa kebijakan itu tidak akan berlaku untuk umat Islam yang saat ini berada di AS.

"Saya punya teman-teman Muslim, Greta, dan mereka adalah orang-orang hebat. Namun, sejumlah besar orang Muslim yang tinggal di negara kita memiliki sikap permusuhan yang luar biasa," katanya kepada pembaca berita Fox News, Greta Van Susteren. "Ini tidak berlaku untuk orang yang tinggal di negara ini, selain bahwa kita harus waspada."

Wakil penasihat keamanan nasional Obama, Ben Rhodes, bereaksi terhadap seruan Trump. Ia menyebut seruan itu "benar-benar bertentangan dengan nilai-nilai kita sebagai orang Amerika". Rhodes merujuk ke perlindungan kebebasan beragama dalam Bill of Rights dan ke "kontribusi luar biasa" warga Muslim Amerika untuk AS.

"Hal itu juga bertentangan dengan keamanan kita," kata Rhodes kepada CNN. "Fakta tentang masalah ini adalah ISIS ingin membingkai persoalan ini sebagai perang antara Amerika Serikat dan Islam. Jika kita akan menerapkan pemeriksaan agama bagi siapa yang datang ke negara ini, kita sedang mengirim pesan yang intinya bahwa kita sedang merangkul bingkai bentukan ISIS tersebut dan hal itu akan membuat sangat sulit untuk bermitra dengan komunitas Muslim di Amerika Serikat dan di seluruh dunia untuk mencegah bencana radikalisasi yang kita harus atasi."

"Kita harus mempersulit ISIS menggambarkan ini sebagai perang antara Amerika Serikat dan Islam," kata Rhodes.

Dalam beberapa pekan terakhir, Trump telah membantah kecaman bahwa ia fanatik menentang kaum Muslim. Ia bahkan mengatakan kepada CNN pada Sabtu lalu bahwa dirinya berpikir orang-orang Muslim merupakan orang-orang hebat. Trump mengatakan hal itu ketika ditanya apakah orang Muslim menimbulkan bahaya bagi AS.

"Saya menyukai orang-orang Muslim. Saya pikir mereka orang-orang hebat," kata Trump kepada CNN pada September.

Ketika ia ditanya soal gagasan untuk menciptakan sebuah database tentang semua orang Muslim yang tinggal di AS, Trump berusaha untuk menjauhkan diri dari soal itu. Ia berkeras bahwa gagasan tersebut datang dari wartawan dan ia tidak berkomitmen untuk melakukan hal itu.

Presiden Barack Obama pada Minggu malam waktu setempat telah menyampaikan pidato yang bertujuan untuk meredam kekhawatiran rakyat tentang serangan-serangan teroris dan menjelaskan kampanye Amerika melawan "ancaman teroris yang lebih luas".

Obama mendesak umat Islam untuk menentang "ideologi ekstremis" yang ada dalam komunitasnya, dan bersekutu dengan Barat dalam memerangi kelompok militan seperti ISIS.

"Sebuah ideologi ekstremis telah menyebar dalam beberapa komunitas Muslim. Ini merupakan masalah nyata yang kaum Muslim harus hadapi tanpa banyak alasan," kata Obama.

"Para pemimpin Muslim di dalam negeri dan di seluruh dunia harus terus bekerja bersama kami untuk secara menyakinkan dan tegas menolak ideologi kebencian yang kelompok-kelompok seperti ISIS dan Al Qaeda promosikan, untuk berbicara menentang tidak hanya tindak kekerasan, tetapi juga interpretasi-interpretasi terkait Islam yang tidak sesuai dengan nilai-nilai toleransi beragama, saling menghormati, dan martabat manusia."

Obama mengatakan, pemimpin-pemimpin Muslim harus bekerja sama dengan Pemerintah AS untuk menolak ideologi kebencian yang dipromosikan ISIS dan Al Qaeda. Ia menambahkan, sudah merupakan tanggung jawab semua warga Amerika dari keyakinan apa pun untuk menolak pandangan bahwa warga Muslim-Amerika harus diperlakukan berbeda. Menurut dia, pandangan itu merupakan permainan ISIS.

"ISIS tidak mewakili Islam. Mereka adalah para preman dan pembunuh. Bagian dari sebuah kultus kematian," kata Obama. "Kita jangan sampai melawan satu sama lain dengan membiarkan pertempuran ini didefinisikan sebagai perang antara Amerika dan Islam. Justru itulah yang diinginkan kelompok-kelompok seperti ISIS. Jika kita mau berhasil mengalahkan terorisme, kita harus memasukkan komunitas Muslim sebagai salah satu sekutu terkuat kita ketimbang menyingkirkan mereka dengan kecurigaan dan kebencian."

Credit  KOMPAS.com

Sejumlah Kutipan Penting dari Pidato Obama tentang Terorisme


 
REUTERS/KEVIN LAMARQUE Barack Obama
 
WASHINGTON, CB — Presiden Barack Obama, Minggu (6/12/2015) malam waktu setempat, berusaha menenangkan bangsa Amerika yang terguncang oleh penembakan di California pekan lalu. Obama berpidato di televisi terkait ancaman yang dimunculkan kelompok ISIS.

Berikut adalah sejumlah kutipan penting pidato Obama dari Oval Office. Ini merupakan pidato ketiganya dari tempat yang sama sejak ia berkuasa.

Kami akan hancurkan ISIS

"Saya tahu bahwa setelah begitu banyak perang, banyak orang Amerika yang bertanya apakah kita menghadapi sebuah kanker yang belum ada obatnya. Ancaman terorisme itu nyata, tetapi kita akan mengatasinya."

"Kita akan menghancurkan ISIS dan organisasi lain yang mencoba untuk menyakiti kita. Militer kita akan terus memburu komplotan teroris di negara mana pun jika memang diperlukan."

Aksi teror

"Pasangan muda Muslim yang melancarkan serangan di California telah terjerumus ke jalur gelap radikalisasi, mengikuti tafsiran yang menyimpang tentang Islam yang menyerukan perang melawan Amerika dan Barat. Mereka telah menimbun senapan serbu, amunisi, dan bom pipa. Jadi, ini adalah sebuah aksi terorisme."

Tak ada konspirasi yang lebih luas

"Sejauh ini, kami tidak punya bukti bahwa para pembunuh (di California) itu telah diarahkan oleh sebuah organisasi teroris di luar negeri atau bahwa mereka merupakan bagian dari konspirasi yang lebih luas di dalam negeri."

Bukan perang melawan Islam

"ISIS tidak mewakili Islam. Mereka adalah para preman dan pembunuh. Bagian dari sebuah kultus kematian."

"Kita jangan sampai melawan satu sama lain dengan membiarkan pertempuran ini didefinisikan sebagai perang antara Amerika dan Islam. Justru itulah yang diinginkan kelompok-kelompok seperti ISIS. Jika kita mau berhasil mengalahkan terorisme, kita harus memasukkan komunitas Muslim sebagai salah satu sekutu terkuat kita ketimbang menyingkirkan mereka dengan kecurigaan dan kebencian."

Kaum Muslim harus menentang ekstremisme

"Sebuah ideologi ekstremis telah menyebar dalam beberapa komunitas Muslim. Ini merupakan masalah nyata yang kaum Muslim harus hadapi tanpa banyak alasan."

"Para pemimpin Muslim di dalam negeri dan di seluruh dunia harus terus bekerja bersama kami untuk secara menyakinkan dan tegas menolak ideologi kebencian yang kelompok-kelompok seperti ISIS dan Al Qaeda promosikan, untuk berbicara menentang tidak hanya tindak kekerasan, tetapi juga interpretasi-interpretasi terkait Islam yang tidak sesuai dengan nilai-nilai toleransi beragama, saling menghormati, dan martabat manusia."

Amerika harus melawan diskriminasi

"Sama seperti tanggung jawab umat Islam di seluruh dunia untuk membasmi ide sesat yang mengarah ke radikalisasi, adalah tanggung jawab semua orang Amerika, dari keyakinan mana pun, untuk menolak diskriminasi.

Mendesak kontrol senjata

"Kongres harus bertindak untuk memastikan bahwa tidak seorang pun yang berada dalam daftar orang yang tidak diizinkan bepergian dengan pesawat terbang dapat membeli senjata. Apakah yang dapat menjadi argumen untuk memungkinkan tersangka teroris membeli senjata semi-otomatis? Ini adalah masalah keamanan nasional. Kita juga perlu mempersulit orang untuk membeli senapan serbu seperti yang yang digunakan di San Bernardino."

Menggunakan teknologi tinggi

"Strategi melawan ISIS dirancang dan didukung oleh komandan militer dan ahli kontraterorisme kita bersama dengan 65 negara yang telah bergabung dengan koalisi yang dipimpin Amerika. Kami senantiasa memeriksa strategi kami guna menentukan langkah-langkah tambahan yang diperlukan agar pekerjaan dapat dilakukan. Karena itulah mengapa saya akan mendesak para pemimpin perusahaan teknologi tinggi dan penegakan hukum untuk mempersulit teroris menggunakan teknologi untuk melarikan diri dari proses peradilan."

Kesampingkan perang darat

"Kita tidak harus ditarik lagi ke perang darat yang panjang dan mahal di Irak dan Suriah. Itulah yang kelompok-kelompok seperti ISIS inginkan. Mereka tahu, mereka tidak bisa mengalahkan kita di medan perang ... tetapi mereka juga tahu bahwa jika kita menduduki sebuah negara asing, mereka dapat mempertahankan pemberontakannya selama bertahun-tahun, membunuh ribuan tentara kita dan menguras sumber daya, dan menggunakan kehadiran kita untuk menarik para anggota baru."



Credit  KOMPAS.com

Turki Tak Akan Tarik Pasukan dari Irak


Turki Tak Akan Tarik Pasukan dari Irak  
Di bawah pemerintahan Presiden Recep Tayyip Erdogan, Turki mengerahkan pasukan untuk memerangi ISIS di Irak tanpa persetujuan Baghdad. (Reuters/Kayhan Ozer/Presidential Press Office/Handout)
 
Jakarta, CB -- Turki tidak akan menarik ratusan tentaranya yang tiba di sebuah pangkalan militer di Irak sejak pekan lalu, meskipun Baghdad mendesak agar Ankara menarik pasukannya dalam waktu 48 jam.

Kedatangan pasukan Turki dalam jumlah besar dan dilengkapi dengan persenjataan berat di sebuah kamp di Irak utara yang dinilai tiba-tiba ini menambah keruh kontroversi dalam perang melawan kelompok militan ISIS di negara itu.

Ankara menyatakan pasukannya berada di Irak dalam rangka ambil bagian dari misi internasional untuk melatih dan mempersenjatai pasukan Irak untuk memerangi ISIS. Namun, pemerintah Irak menyatakan tidak pernah meminta Turki mengirimkan pasukannya. Irak bahkan mengancam akan membawa kasus ini ke PBB jika Ankara tidak juga menarik pasukannya keluar.


"Ini tugas kami untuk memberikan keamanan kepada tentara kami yang bertugas melatih di sana," kata Menteri Luar Negeri Turki, Mevlut Cavusoglu dalam wawancara dengan televisi Turki, Kanal 24, dikutip dari Reuters, Senin (7/10).

"Semuanya hadir di Irak. Tujuan mereka semua jelas, menyediakan bantuan berupa pelatihan dan persenjataan. Kehadiran kami di sana bukan rahasia," katanya menambahkan.

Pasukan Turki tiba di Irak pada Kamis (3/12) dengan sejumlah tank dan kendaraan lapis baja di sebuah kamp di wilayah yang dikuasai Kurdi Irak, di dekat kota Mosul yang dikuasai ISIS.

Kehadiran pasukan Turki di Irak juga dinilai sebagai pukulan yang memalukan bagi Perdana Menteri Irak, Haidar Abadi, khususnya di bawah tekanan kuat kelompok politik Syiah yang didukung kuat oleh Iran.

Abadi menyebut pengerahan pasukan Turki tersebut merupakan pelanggaran kedaulatan Irak. Juru bicara pemerintah Irak, Saad al-Hadithi menyatakan Irak masih menunggu Turki untuk menanggapi desakan ini secara resmi.

"Jika kami belum juga menerima tanda-tanda positif sebelum batas waktu yang kami tentukan berakhir, maka kami akan menggunakan hak hukum kami untuk mengajukan keluhan kepada Dewan Keamanan [PBB] untuk menghentikan pelanggaran serius terhadap kedaulatan Irak ini, " katanya.

Pasukan Turki menduduki kamp yang biasa digunakan oleh Hasi Watani, kelompok mobilisasi nasional yang terdiri dari warga Sunni Arab yang pernah menjabat sebagai polisi Irak aupun sukarelawan dari Mosul.

Tindakan ini dinilai sebagai upaya penyeimbang untuk pengaruh milisi Syiah yang terus tumbuh di Irak dan didukung oleh Iran. Milisi Syiah tersebut dibentuk oleh mantan gubernur Nineveh, Atheel al-Nujaifi yang memiliki hubungan yang dekat dengan Turki.

Sejumlah pelatih asal Turki telah berada di Irak bahkan sebelum pengerahan pasukan Turki pekan lalu.

AS, sebagai pemimpin koalisi internasional melawan ISIS di Suriah dan Irak menyatakan tidak akan mendukung pengerahan pasukan apapun di Irak tanpa persetujuan Baghdad.

Pakar politik melihat pengerahan pasukan Turki di Irak sebagai upaya untuk menegaskan pengaruh Turki dalam menghadapi peningkatan keterlibatan Rusia dan Iran dalam perang sipil di Suriah dan Irak.

"Turki nampaknya ingin membuktikan kepada Rusia dan Iran bahwa bukan hanya mereka yang berperan dalam teater perang Suriah atau Irak," kata Aydin Selcen, mantan Konsul Jenderal Turki di Erbil, ibu kota otonom wilayah Kurdi di Irak.

Juni 2014 lalu, ISIS menyerbu Mosul, kota utama di Irak utara dan rumah bagi sekitar 2 juta penduduk. Upaya perlawanan dari pasukan Irak untuk merebut kota ini beberapa kali terhambat karena pasukan terlibat dalam pertempuran di wilayah lain.

Credit  CNN Indonesia



NATO Tak Akan Kirim Pasukan Darat ke Suriah


NATO Tak Akan Kirim Pasukan Darat ke Suriah  
Pasukan Turki berdiri dengan latar belakang asap mengepul di Kobani, Suriah. (Reuters/Murad Sezer)
 
Jakarta, CB -- NATO menyatakan tak akan akan mengirim pasukan darat ke Suriah untuk memerangi ISIS, dan menekankan dukungan untuk memperkuat pasukan lokal dalam konflik Suriah.

“Itu tidak ada di agenda koalisi dan sekutu NATO,” kata Sekjen NATO Jens Stoltenberg kepada surat kabar Swiss Tages-Anzeiger. “Amerika Serikat hanya punya pasukan khusus dalam jumlah terbatas. Di darat, meski begitu, menguatkan pasukan lokal. Ini tidak mudah, tapi satu-satunya pilihan.”

Stoltenberg menekankan bahwa konflik Suriah bukanlah perang antara Barat dan dunia Islam, namun perang melawan  eksremisme dan terorisme.

“Muslim ada di garis depan perang ini. Kebanyakan korban adalah Muslim, dan kebanyakan mereka yang memerangi ISIS adalah Muslim. Kami tak bisa memerangi perang ini untuk mereka,” ujarnya.


Ia juga mengatakan bahwa NATO tidak akan menolong Turki meningkatkan pertahanan udaranya serekah menembak jatuh jet tempur Rusia bulan lalu.

Stoltenberg menegaskan pentingnya untuk mendinginkan situasi setelah insiden jatuhnya jet tempur tersebut.

“Kini penting untuk menurunkan eskalasi dan mengembangkan mekanisme untuk menghindari insiden serupa di masa datang. Kami melihat peningkatan kehadiran militer Rusia dari utara ke Mediterania. Di sana juga, kami berupaya menghindari insiden serupa seperti di Turki,” tuturnya.

Ia juga menyerukan agar Rusia memainkan peran yang lebih penting dalam menyerang ISIS di Suriah. “Sejauh ini, Rusia teah menyerang kelompok lain dan fokus mendukung rezim Assad.”

Presiden AS Barack Obama mengatakan pekan lalu bahwa keputusannya untuk mengirim pasukan khusus untuk menyerang ISIS di Irak bukan indikasi bahwa AS bergerak menuju invasi seperti tahun 2003.

Obama mengatakan bahwa strateginya untuk memerangi kelompok militan di Irak dan Suriah tidak termasuk mengirimkan pasukan darat, namun Pentagon mengumumkan akan mengirim pasukan khusus baru.

Credit  CNN Indonesia

Putin Kirim Tank Tercanggih Rusia di Garis Depan Suriah


 Putin Kirim Tank Tercanggih Rusia di Garis Depan Suriah  
T-90 diturunkan setelah pasukan pemberontak Suriah mampu menghancurkan tank-tank Rusia lainnya dengan rudal yang mereka miliki. (Wikipedia)
 
Jakarta, CB -- Pemerintahan Vladimir Putin meningkatkan keterlibatan Rusia dalam perang di Timur Tengah dengan menurunkan kendaraan tempur lapis baja paling canggih mereka, tank T-90, ke garis depan pertempuran Suriah. Rusia juga memperluas pangkalan udara mereka di negara itu.


Diberitakan The Telegraph, Jumat (4/12), informasi ini disampaikan kantor berita Iran, Fars, didukung oleh bukti-bukti foto tank yang beredar di sosial media pekan ini. Tank tersebut diduga telah berada di wilayah kekuasaan rezim Bashar al-Assa di selatan Aleppo.

T-90 disebut diturunkan setelah pasukan pemberontak Suriah mampu menghancurkan tank-tank Rusia lainnya dengan rudal yang mereka miliki. Tank T-90 dilengkapi dengan tameng peledak, membuat sebagian besar rudal tidak akan bisa mendekati kendaraan lapis baja ini.

Media pro-Assad mengatakan bahwa tank ini nantinya akan dikendarai oleh pasukan Suriah yang terlatih. Namun klaim ini diragukan karena tank tersebut memiliki spesifikasi tinggi sehingga tidak sembarang orang bisa menggunakannya.

Walaupun tank ini juga diturunkan dalam konflik di Ukraina dan Chechnya, namun ini adalah kali pertama T-90 digunakan di medan perang. Para ahli mengatakan, intervensi Rusia dalam perang Suriah malah justru akan memperpanjang konflik di negara itu yang saat ini telah memakan korban jiwa hingga 250 ribu orang.

Penurunan T-90 juga dianggap wujud rasa frustrasi Rusia setelah banyak tank mereka dengan spesifikasi lebih rendah mampu dihancurkan rudal pemberontak yang dipasok oleh negara-negara Teluk dan Turki.

Selain menurunkan senjata baru, Rusia juga memperluas pangkalan udara mereka di Homs agar bisa menampung lebih banyak lagi jet tempur. Pangkalan udara lainnya di timur Homs juga telah digunakan Rusia untuk markas helikopter tempur, seperti disampaikan oleh lembaga Syrian Observatory for Human Rights.

Memperkuat kehadiran Rusia di Homs dan Suriah tengah diharapkan bisa membantu merebut kota Palmyra dari ISIS. Sudah tujuh bulan ISIS menguasai kota tua itu dan menghancurkan banyak peninggalan bersejarah.

Cara ini juga diharapkan bisa mengamankan ladang gas alam yang penting bagi ketersediaan energi di Damaskus.
Credit  CNN Indonesia

Finlandia Jadi 'Wasit' Rusia dan Turki


Finlandia Jadi 'Wasit' Rusia dan Turki  
Presiden Joko Widodo mendampingi Presiden Finlandia, Sauli Niinisto memeriksa pasukan saat penyambutan di Istana Merdeka, Jakarta, Selasa, 3 November 2015. (CNN Indonesia/Safir Makki)
 
Helsinki, CB -- Presiden Finlandia Sauli Niinisto mengatakan ia berperan sebagai penengah antara Rusia dan Turki setelah jet tempur Rusia ditembak jatuh di perbatasan Suriah-Turki pada 24 November lalu.

Niinisto mengatakan itu ketika ia menjawab pertanyaan pemirsa dalam program yang disiarkan oleh lembaga penyiaran nasional Finlandia Yle.


Mengenai pertanyaan tentang peran satu negara kecil seperti Finlandia dalam politik internasional, Niinisto mengatakan ia telah membantu menyampaikan pesan antara Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan setelah ia menemui mereka satu demi satu.

"Menurut saya negara seukuran ini harus bisa memainkan peran dalam membangun hubungan antara Timur dan Barat," kata Niinisto sebagaimana dikutip kantor berita Xinhua.

Ia menekankan pemain-pemain kecil seperti Finlandia bisa memainkan peran penting dalam kancah politik internasional.

Selama Perang Dingin, Finlandia juga berperan aktif sebagai mediator dan perantara perdamaian.

Niinisto juga menekankan peran potensial yang bisa dimainkan Uni Eropa sebagai penengah perdamaian. Ia berharap peran Uni Eropa dalam hubungan internasional akan berkembang, terutama dalam hubungan Amerika Serikat-Rusia dan ketegangan di Timur Tengah.

"Saya melihat potensi besar pada Uni Eropa. Saya sebelumnya telah berbicara mengenai peningkatan kebijakan pertahanan dan keamanan bersama. Uni Eropa bersama-sama jauh lebih besar dibandingkan dengan negara Uni Eropa secara terpisah," katanya.

Credit  CNN Indonesia

FBI: Pelaku Penembakan California Sudah Lama Teradikalisasi


FBI: Pelaku Penembakan California Sudah Lama Teradikalisasi  
Para penyidik FBI meyakini pelaku penembakan di San Bernardino, AS, telah merencanakan serangan yang lebih besar, didasari dari penemuan sejumlah amunisi dan bahan peledak tersebut. (Reuters/Mike Blake)
 
Jakarta, CB -- Para penyidik FBI meyakini bahwa pasangan suami-istri yang menjadi pelaku penembakan di fasilitas penyandang disabilitas di San Bernardino, California pekan lalu sudah teradikalisasi "selama beberapa waktu."

Pengungkapan terbaru dalam penyelidikan yang dipimpin FBI ini dirilis pada Senin (7/12) bertepatan dengan diperbolehkannya para karyawan di wilayah San Bernardino untuk kembali bekerja usai penerapan keamanan yang ketat pascainsiden yang menewaskan 14 orang tersebut.


Pekan lalu, FBI menyatakan bahwa pihak berwenang tengah mempertimbangkan bahwa penembakan membabi buta yang diluncurkan Syed Rizwan Farook, 28, warga AS dan istrinya, Tashfeen Malik, 29, kelahiran Pakistan ini merupakan "aksi terorisme."

Pasalnya, keduanya diyakini telah berbaiat kepada kelompok militan ISIS.

Pertanyaan kemudian muncul soal sejauh mana Farook teradikalisasi. Farook lahir di Illinois dari keluarga imigran Pakistan dan dibesarkan di California Selatan. Terdapat dugaan sebelumnya bahwa Farook mungkin saja teradikaliasi atas pengaruh istrinya, yang dinikahinya di Arab Saudi pada musim panas 2014 dan kemudian kembali ke Amerika Serikat.

Namun, asisten direktur Biro Investigasi Federal cabang Los Angeles, David Bowdish, menyatakan bahwa para penyidik yakin "kedua subjek telah teradikalisasi selama beberapa waktu."

Dia mengatakan penyelidikan akan dilanjutkan untuk mencari tahu apakah mereka didoktrin oleh individu lain atau beralih ke ideologi ekstremis dengan sendirinya.

Bowdish juga ragu apakah pasangan suami-istri ini meruakan bagian dari organisasi militan yang lebih besar.

"Saya ingin menjelaskan: kami tidak melihat adanya bukti sejauh ini soal rencana serangan di luar benua AS. Kami mungkin saja menemukan bukti itu dalam beberapa hari ke depan, tetapi mungkin saja tidak. Kami tidak tahu," katanya.

Pasangan suami-istri ini tewas dalam baku tembak dengan polisi beberapa jam setelah serangan mereka pada Rabu (3/12) pagi di ruang konferensi di Inland Regional Center, lembaga pelayanan sosial di San Bernardino, sekitar 100 km sebelah timur dari Los Angeles.

Selain lima senjata api ditemukan oleh para penyidik, aparat penegak hukum juga menyita ribuan amunisi bersama dengan bahan peledak dan sejumlah bahan lainnya yang diyakini dapay membuat berbagai bom pipa.

FBI, lanjut Bowdish, masih terus mencari motif serangan itu. Para penyidik meyakini pasangan ini telah merencanakan serangan yang lebih besar, didasari dari penemuan sejumlah amunisi dan bahan peledak tersebut.
Credit  CNN Indonesia

Bocoran Dokumen ISIS Ungkap Rencana Pembangunan Negara


Bocoran Dokumen ISIS Ungkap Rencana Pembangunan Negara 
 Dalam dokumen terungkap ISIS serius membentuk negara, lengkap dengan berbagai lembaga pemerintahan, pendidikan dan keuangan. (Youtube)
 
Jakarta, CB -- Sebuah dokumen internal ISIS yang bocor ke media menunjukkan rencana gamblang kelompok bersenjata ini membangun sebuah negara secara keseluruhan.

Dalam dokumen setebal 24 halaman yang diperoleh media Inggris The Guardian, Senin (7/12), tergambar keseriusan ISIS membangun sebuah negara, lengkap dengan institusi pemerintahan yang terdiri dari berbagai departemen, termasuk kementerian luar negeri dan keuangan.


Dokumen itu juga berisikan panduan operasi propaganda ISIS dan sistem ekonomi terpusat dengan pengendalian penuh terhadap sektor vital pemasukan negara, seperti minyak dan gas.

Dalam dokumen berjudul Prinsip Pemerintahan Negara Islam itu, disebut juga soal pembentukan lembaga kesehatan, pendidikan, perdagangan, komunikasi dan lapangan pekerjaan, semua hal yang berhubungan dengan berfungsinya sebuah negara.

Ditulis oleh seorang warga Mesir bernama Abu Abdullah sesaat setelah Abu Bakar al-Baghdadi mengumumkan kekhalifahan Juni 2014 lalu, dokumen itu juga memuat soal sistem pendidikan, pengaturan sumber daya alam, industri, hubungan luar negeri, hubungan masyarakat dan kamp pelatihan militer.

Untuk kamp militer dalam dokumen disebutkan nantinya akan dibagi menjadi dua, yaitu bagi tentara dan veteran. Untuk veteran, latihan akan dilakukan setahun sekali untuk menyegarkan pengetahuan soal militer dan "penggunaan persenjataan jenis terbaru, perencanaan perang dan teknologi militer."

Untuk pertahanan negara, ISIS juga akan menggunakan anak-anak sebagai tentara. Dalam dokumen diatur pelatihan anak-anak dalam menggunakan senjata ringan dan yang paling berprestasi dari mereka akan ditugaskan di pos pemeriksaan dan patroli.

Dokumen itu diberikan oleh seorang pengusaha yang bekerja di dalam wilayah yang dikuasai ISIS kepada peneliti Aymenn al-Tamimi, yang sebelumnya telah mempublikasikan dokumen ISIS.

Pengusaha yang tidak disebut namanya demi keamanan itu kini telah membocorkan sekitar 30 dokumen, termasuk laporan keuangan dari salah satu provinsi terbesar yang dikuasai ISIS.

Tamimi mengatakan, dari dokumen ini terlihat jelas bahwa tujuan utama ISIS adalah "membentuk pemerintahan, bukan hanya peperangan tanpa akhir."

Jenderal Stanley McChrystal yang memimpin militer AS dalam menghancurkan pendahulu ISIS di Irak tahun 2006 hingga 2008 mengatakan, dokumen itu harus dibaca oleh para pembuat kebijakan di negara-negara Barat agar strategi mereka tidak salah.

"Jika Barat hanya melihat ISIS sebagai kelompok pembunuh yang psikopat, maka kita terlalu menyepelekan mereka," kata McCrystal.

Charlie Winter, peneliti senior dari Georgia State University yang telah melihat dokumen itu mengatakan bahwa ISIS memiliki visi jauh ke depan.

"Jauh dari kelompok militer yang tidak rasional, fanatik haus darah, ISIS adalah organisasi yang memiliki perhitungan mendalam soal politik dengan infrastruktur yang terencana dengan baik dan kompleks," ujar Winter.

Credit  CNN Indonesia

AS Uji Coba Kapal Perusak Terbesar di Laut Lepas


AS Uji Coba Kapal Perusak Terbesar di Laut Lepas Kapal USS Zumwalt berukuran sangat besar dan memiliki kemampuan siluman sehingga terdeteksi di radar hanya sebagai perahu nelayan kecil. (US Navy Photo)
 
Jakarta, CB -- Kapal perang perusak terbesar yang pernah dibuat untuk Angkatan Laut Amerika Serikat akan diuji coba di lautan lepas untuk pertama kalinya pada Senin (6/12).

Dengan panjang 186 meter dan bobot 15.000 ton, kapal USS Zumwalt langsung memancing perhatian masyarakat saat berlayar melalui Sungai Kennebec untuk menuju lautan Atlantik.


Kapal yang dibuat dengan biaya US$4,4 miliar atau lebih dari Rp60 triliun ini akan diuji coba sebelum bergabung dengan armada laut AS tahun depan.

Pemimpin kapal berbodi gempal itu, Kapten AL James Kirk, mengaku sangat bersemangat untuk menunjukkan keunggulan kapal tersebut.

"Kami sangat bersemangat melihat Zumwalt berlayar, para kru dan mereka yang terlibat dalam perancangan, pembuatan dan persiapan kapal yang luar biasa ini," kata Kirk dikutip The Telegraph.

Kapal perusak USS Zumwalt memiliki kemampuan siluman yang bisa mengelabui radar sehingga terdeteksi hanya sebagai kapal kecil, seukuran perahu nelayan.

Kapal ini lebih panjang 30 meter dan lebih lebar 6 meter dibanding kapal perusak AL AS lainnya, dan memiliki persenjataan yang lebih canggih.

Sistem rudal yang dipandu komputer bisa menghantam sasaran hingga jarak 1,6 kilometer. Nantinya USS Zumwalt akan dilengkapi senjata laser dan elektromagnetik.

Dengan teknologinya yang canggih, USS Zumwalt hanya membutuhkan kru kurang dari setengah jumlah yang diperlukan di kapal perusak lainnya.

Nama kapal itu diambil dari Laksamana Elmo Zumwalt, petinggi angkatan laut yang meninggal dunia pada tahun 2000.

AS berencana membuat dua lagi kapal seperti itu untuk melengkapi armada Zumwalt.


Credit  CNN Indonesia