Mantan politisi oposisi Malaysia, Anwar
Ibrahim dibebaskan berkat Perdana Menteri Mahathir Mohamad, guru yang
pernah menjebloskannya ke penjara. (REUTERS/Lai Seng Sin)
Jakarta, CB -- Mantan politisi oposisi Malaysia, Anwar Ibrahim
dibebaskan dari penjara, Rabu (16/5). Pembebasan Anwar dimungkinkan
setelah pengampunan dari Yang Dipertuan Agung, Raja Malaysia yang
diupayakan Mahathir Mohamad,
mentornya, Perdana Menteri Malaysia yang baru. Pengampunan penuh yang
berarti Anwar bisa kembali terjun ke politik, sesuatu yang tidak mungkin
jika saja Pakatan Harapan, koalisi oposisi gagal memenangkan pemilihan
umum (pemilu) Malaysia ke-14 yang baru lalu.
Kemenangan Pakatan
Harapan di bawah pimpinan Mahathir Mohamad, juga tak disangka-sangka.
Hingga menjelang hari-H, koalisi pimpinan Najib Razak Barisan Nasional
disebut-sebut tetap unggul. Namun, terbukti rakyat Malaysia sudah jera
dengan BN yang dirundung skandal korupsi.
Meski begitu, banyak
kalangan melihat keunikan pembebasan Anwar Ibrahim. Hal ini lantaran
Perdana Menteri Mahathir-lah yang menjebloskan Anwar ke dalam penjara,
atas tuduhan kasus sodomi, sesuatu yang melanggar hukum di Malaysia pada
1998.
Kini tinggal Mahathir membuktikan janjinya untuk menjadikan Anwar
sebagai perdana menteri. Saat menerima pinangan menjadi calon PM Pakatan
Harapan, Mahathir meneken kesepakatan untuk menyerahkan jabatan itu
kepada Anwar Ibrahim.
Saat itu, Anwar masih menjabat sebagai Deputi Perdana Menteri,
sekaligus menteri keuangan. Dijegal dengan tuduhan korupsi, Anwar
berhasil lolos.
Mahathir pun telah mengakui bahwa dialah yang
berperan menjebloskan mantan Deputi Perdana Menteri-nya itu ke dalam bui
pada 1998. Dalam pidato pertamanya setelah dilantik sebagai PM baru
Malaysia, Mahathir juga mengakui bahwa dirinya pernah memimpin dengan
tangan besi. "Ingat, dulu saya adalah diktator," kata Mahathir setengah
berkelakar, Kamis (10/5).
Hubungan Anwar dengan Mahathir
membuktikan sebuah keniscayaan politik. Yakni tak ada musuh yang abadi.
Mahathir dan Anwar adalah bukti nyata, kala lawan menjadi kawan di saat
kepentingan mereka sama.
Banyak kalangan meragukan soal apakah
Mahathir bakal menyerahkan kekuasaan kepada mantan deputinya itu. Namun,
peneliti hubungan internasional Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia
(LIPI), Adriana Elizabeth mengaku yakin bahwa Mahathir akan memenuhi
semua janjinya. "Mahathir sudah tua, dia sadar hal itu dan akan memenuhi
janji-janjinya, dia tidak akan berlaku bodoh," kata Adriana saat
dihubungi
CNNIndonesia.com. Meskipun menurut Adriana, terpilihnya Mahathir menunjukkan kemunduran demokrasi di Malaysia.
Adapun
Anwar yang kini berusia 70 tahun adalah putra seorang portir rumah
sakit, yang mengenyam pendiidkan di sebuah sekolah top Malaysia. Namanya
menjulang sebagia pemimpin pemuda Islam dan menjadi anggota parlemen di
usianya yang masih relatif muda, yakni pertengahan 30-an tahun.
Mahathir
mengajak Anwar untuk bergabung dengan United Malays National
Organisation (UMNO), partai utama pemerintah pada 1982. Anwar dianggap
orang yang tepat untuk menjembatani kesenjangan antara citra nasionalis
Melayu dengan aspirasi Islam.
Sejak itu Anwar melejit bak meteor. Mahathir pun mendapuknya
menjadi Deputi Perdana Menteri 1993. Dia juga berperan sebagai Menteri
Keuangan. Sejak itu, dia tampak sebagai calon pengganti mentornya.
Namun
pada 1998, keduanya berselisih soal cara mengatasi krisis keuangan di
Asia, dan gagal. Anwar dipecat lalu meluncurkan gerakan "Reformasi". Dia
bertekad mengakhiri pemerintahan berbasis ras dan patronase UMNO, dan
mengajak puluhan ribu pendukungnya turun ke jalanan.
Mendapat
perlawanan dalam kepemimpinannya, Mahathir menggunakan undang-undang
keamanan internal dan menahan lebih dari 100 politisi, akademisi dan
aktivis sosial dari kalangan oposisi. Anwar pun dibui. Tuduhannya
sodomi, yang dianggap kejahatan di Malaysia, serta korupsi.
Politik pun berbalik pada tahun lalu. Anwar tampak bersalaman dengan
Mahathir. Keduanya sepakat untuk mengesampingkan segala perbedaan untuk
bersatu mengalahkan Najib yang didera skandal 1MDB serta koalisi
Barisan Nasional. Mereka pun menggelar kampanye "Save Malaysia".
Foto-foto Anwar, berjanggut dan kaca mata dengan mata memar serta lebam membuat Mahathir dikecam seluruh dunia.
Persidangan
Anwar menjadi tontonan. Jaksa mengeluarkan bukti kasus bernoda air mani
yang diduga digunakan Anwar saat berhubungan seks dengan dua ajudan
laki-lakinya.
Anwar baru dibebaskan pada 2004. Dia kembali
berpolitik sebagai pemimpin oposisi, kali ini multi-etnis di sekitar
Islamis, dan reformis sosial. Mahathir telah pensiun dan pada 2009 yang
menjadi perdana menteri adalah Najib Razak.
Pada 2015, tuduhan
sodomi kembali dilontarkan kepada Anwar. Dia kembali dibui selama lima
tahun, dengan tuduhan menyodomi bekas ajudan. Anwar dan para
pendukungnya membantah tuduhan yang disebut bermotif politik sebagai
upaya Najib mengakhiri kariernya.
Beberapa
pendukung Anwar terkejut. Mereka mengira Anwar berpura-pura. Tapi ada
pula yang menyebut itu sebagai sebuah langkah cerdik.
"Perlu
waktu bertahun-tahun bagi kami untuk mencapai titik ini. Jika Anda tidak
pandai atau cukup bijaksana untuk menggabungkan semua kekuatan, kami
mungkin kehilangan kesempatan merebut kekuasan dari BN," kata putri
Anwar, Nurul Izzah seperti dilansir kantor berita Reuters.
Mahathir
pun berjanji untuk membebaskan Anwar jika dia menang. Dia pun bertekad
mundur dan membiarkan Anwar menjadi perdana menteri.
"Tak mudah
baginya untuk menyetujui saya di partai oposisi. Itu akan menjadi
perannya, kecuali dia di penjara," kata Mahathir dalam sebuah wawancara
dengan
Reuters, Maret lalu.
Foto: REUTERS/Lai Seng Sin Pembebasan Anwar Ibrahim
|
Tampak seperti sebuah jalinan kemitraan yang mustahil. Bagaimana
pun menimbulkan pertanyaan tentang apa yang akan terjadi pada Gerakan
Reformasi yang dimulai Anwar. Gerakan yang menyatukan para politisi,
pemimpin masyarakat sipil dan aktivis yang disalahkan Mahathir, orang
yang pernah mereka sebut sebagai "Maha Firaun".
Istri Anwar
Ibrahim, kini Deputi Perdana Menteri Malaysia Wan Azizah Wan Ismail,
mengaku paham akan kritik dari pendukung Gerakan Reformasi. "Saya paham.
Mereka pernah menjadi korban," kata Wan Azizah sebelum pemilu Malaysia.
"Saya paham bagaimana perasaan mereka karena anak-anak kami, keluarga
kami telah menetapkan syaratnya sejak awal."
Anwar sedianya
dibebaskan pada Juni, namun Nurul Izzah telah mengabarkan berita gembira
bahwa tiga hari lagi, ayahnya bakal bebas, berkat pengampunan dari Yang
Dipertuan Agung, Sabtu (12/5). Namun sehari sebelum pembebasan, ada
kabar terbaru bahwa Anwar baru dapat dibebaskan Rabu (16/5).
Mahathir
bakal tetap menjadi PM Malaysia selama satu-dua tahun, sebelum
menyerahkannya kepada Anwar, yang harus melalui sebuah pemilu sela untuk
menjadi anggota Parlemen Malaysia.
Credit
cnnindonesia.com