Jumat, 07 Oktober 2016

Negosiasi Pembebasan WNI Alot, RI Kerahkan Intel ke Filipina

 
Negosiasi Pembebasan WNI Alot, RI Kerahkan Intel ke Filipina  
Menurut Arrmanatha, kesulitan utama yang dihadapi selama negosiasi adalah meyakinkan pemerintah Filipina dan para sandera sendiri. (CNN Indonesia/Ranny Virginia Utami)
 
Jakarta, CB -- Negosiasi pembebasan ABK asal Indonesia yang disandera kelompok Abu Sayyaf di Filipina Selatan berlangsung alot. Pemerintah Indonesia mengerah semua sumber daya dalam pembebasan kedua WNI, termasuk koordinasi dengan intelijen.

"Pihak intelijen pun terus dikerahkan di Filipina Selatan. Harapannya kami bisa dapat hasil dalam waktu dekat," tutur juru bicara Kementerian Luar Negeri RI Arrmanatha Nasir, di Gedung Kemlu, Kamis (6/10).

Dua awak kapal bernama Robin Peter dan M Nasir masih dalam penyekapan Abu Sayyaf setelah kapal TB Chales milik PT Rusianto Bersaudara dibajak pada Juni lalu di perairan Filipina. Sebelumnya empat awak kapal tersebut berhasil dibebaskan.

Menurut Arrmanatha, kesulitan utama yang dihadapi selama negosiasi adalah meyakinkan pemerintah Filipina dan para sandera sendiri. Menteri Luar negeri Retno LP Marsudi terus melakukan komunikasi intensif dengan otoritas dan pihak lainnya di Filipina.

"Penyandera tidak mau membebaskan, jadi kami harus meyakinkan terus. Komunikasi terus dilakukan oleh pihak perusahaan dengan penyandera, Ibu Menteri juga melakukan komunikasi intensif dengan otoritas Filipina, baik dengan Menlu mau pun pihak lainnya di Filipina," ujar Arrmanatha.

Pemerintah, lanjut dia, belum bisa memastikan kapan pembebasan kedua WNI dapat dilakukan. Pasalnya, negosiasi-negosiasi pembebasan WNI tahanan Abu Sayyaf terdahulu memiliki dinamika yang berbeda.

Arrmanatha berujar, selama ini tidak ada pola serupa yang dapat dipakai dalam strategi pembebasan para sandera. Langkah-langkah pembebasan harus disesuikan dengan kondisi di lapangan.

"Harus lihat ke lapangan dan melihat langkah-langkah terbaik yang bisa kami lakukan apa. Tentu target utama kami adalah keselamatan para sandera," ucap Arrmanatha.



Credit  CNN Indonesia




Puluhan Tentara Afghanistan Hilang Misterius di AS

 
Puluhan Tentara Afghanistan Hilang Misterius di AS  
Ilustrasi. (Reuters/Courtesy Christian M. Harding/U.S. Marines/Handout)
 
Jakarta, CB -- Puluhan tentara Afghanistan hilang misterius saat menjalani latihan militer di Amerika Serikat dalam waktu kurang dari dua tahun. Insiden ini bisa menjadi ancaman keamanan sekaligus mempermalukan pemerintahan Barack Obama.

Menurut juru bicara Pentagon Adam Stump kepada Reuters, Kamis (6/9), total ada 44 tentara Afghanistan yang menghilang saat latihan sejak Januari 2015. Sebelumnya jumlah ini tidak pernah diungkapkan oleh Pentagon.

"Kementerian Pertahanan tengah meninjau cara memperkuat kriteria kelayakan untuk peserta pelatihan demi mengurangi adanya tentara Afghanistan yang kabur," kata Stump.

Jumlah peserta pelatihan militer yang kabur memang relatif kecil dibandingkan dengan 2.000 tentara Afghanistan yang ikut dalam latihan di AS sejak tahun 2007. Namun peristiwa ini memicu pertanyaan soal ancaman keamanan dan prosedur penyaringan peserta pelatihan.

Pasalnya, militer Afghanistan banyak disusupi oleh militan Taliban yang akhirnya melakukan serangan terhadap tentara AS dan Afghanistan.

Namun seorang pejabat Pentagon yang dikutip Reuters mengatakan belum ada contoh kasus kejahatan yang dilakukan oleh pelarian tentara Afghanistan di AS.

Selain itu, kaburnya mereka saat latihan berpotensi mempermalukan pemerintahan Presiden Barack Obama yang telah keluar dana banyak untuk program tersebut.

Ada dugaan, para tentara yang kabur mencoba hidup dan mencari kerja di AS atau negara-negara tetangganya. Dalam sebuah kasus, tentara Afghanistan tertangkap oleh polisi Kanada saat mencoba memasuki negara itu dari AS.

Pemerintah Washington telah mengalokasi anggaran lebih dari US$60 miliar atau lebih dari Rp779 triliun untuk melatih dan mempersenjatai tentara Afghanistan, namun tingkat keamanan di negara itu masih jauh dari aman.





Credit  CNN Indonesia



Larangan total siaran TV India diberlakukan Pakistan


Pakistan   
Hubungan antara Pakistan dan India memburuk terkait insiden di Kashmir. 
 
Pakistan mengatakan akan mengambil tindakan atas setiap lembaga penyiaran yang menayangkan TV India mulai pekan depan.
Ketegangan kedua negara meningkat belakangan ini setelah operasi keamanan di bagian kawasan Kashmir yang dikuasai India pada bulan Juli.
Sebenarnya selama ini sudah ada pembatasan dalam penayangan program dari India walau sering diabaikan karena popularitas dari siaran-siaran hiburannya.
    Namun sejalan dengan meningkatnya ketegangan kedua negara, otoritas media Pakistan, PEMRA, menegaskan bahwa kini semua saluran TV India akan dilarang.
    "Setelah 15 Oktober, tindakan akan diambil terhadap semua yang melanggar tanpa pandang bulu," tulis pernyataan PEMRA, Kamis (06/10).

    India  
     Dalam insiden terbaru pada Kamis (06/10), India dilaporkan menembak mati tiga militan.
    Langkah ini diumumkan setelah sejumlah bioskop besar di Pakistan sepakat memboikot penayangan film-film India.

    Jaringan bioskop Pakistan mengatakan pemboikotan film-film India akan diberlakukan setidaknya selama dua pekan sampai hubungan antara kedua negara kembali normal.
      Hubungan kedua negara terkait dengan wilayah Kashmir yang masih menjadi sengketa semakin memburuk pada bulan September ketika kelompok militan menewaskan 18 tentara India dalam serangan atas satu pangkalan militer India.

        
       Jaringan bioskop Pakistan sudah lebih dulu memboikot film-film India. 
       
      Pemerintah Delhi menuding Pakistan ikut bertanggung jawab atas serangan itu namun dibantah.
      Kedua negara mengklaim wilayah Kashmir sepenuhnya, namun saat ini masing-masing menguasai sebagian.
      Dalam insiden terbaru di Kashmir pada Kamis (06/10), polisi India dilaporkan menembak mati tiga terduga militan yang berupaya menyerang satu pangkalan militer India.



      Credit  BBC





      AS 'mengutuk keras' Israel yang akan membangun pemukiman baru di Tepi Barat


        
      Israel bersikeras bahwa mereka hanya menyetujui pembangunan kurang dari 100 rumah. 
       
      Amerika Serikat "mengutuk keras" Israel yang menyetujui rencana pembangunan pemukiman baru di Tepi Barat.
      Gedung Putih dan Kementerian luar negeri AS mengatakan rencana pembangunan kembali 300 rumah baru dan zona industri di Tepi Barat dapat menciderai prospek penyelesaian solusi dua-negara dalam konflik Israel-Palestina.
      Tetapi Israel bersikeras bahwa mereka hanya menyetujui pembangunan kurang dari 100 rumah.
      Kementerian luar negeri negara Israel mengatakan rumah baru akan dibangun di wilayah pemukiman yang sudah ada.
        Sekitar 570,000 warga Israel tinggal di lebih dari 100 pemukiman di Tepi Barat dan Yerusalem Timur yang dibangun sejak pendudukan Israel pada 1967.
        Pemukiman ini dianggap ilegal berdasarkan hukum internasional, walaupun Israel menolak anggapan itu.
        "Tindakan pemerintah Israel yang menyetujui rencana pembangunan ini melemahkan upaya perdamaian," kata juru bicara Gedung Putih, Josh Earnest.
        Sementara, juru bicara Departemen luar negeri AS Mark Toner mengatakan pemukiman baru itu "sangat menganggu" upaya perdamaian yang terus diupayakan.
        Pengumuman rencana pembangunan pemukiman baru itu terjadi setelah kunjungan Presiden Barack Obama ke Yerusalem pekan lalu saat pemakaman mantan presiden Israel Shimon Peres.
        Palestina menginginkan pendirian negaranya di wilayah Tepi Barat dengan Yerusalem Timur sebagai ibukotanya.




        Credit  BBC


        AS Sebut Israel Berkhianat karena Perluas Permukiman Yahudi


        AS Sebut Israel Berkhianat karena Perluas Permukiman Yahudi 
         Ilustrasi permukiman Yahudi di Tepi Barat. (Reuters/Ronen Zvulun)
         
        Jakarta, CB -- Pemerintah Amerika Serikat menuding Israel telah mengkhianati kepercayaan mereka dengan kembali membangun permukiman Yahudi di Tepi Barat. Tindakan Israel ini dianggap mengancam keamanan dan membuat perundingan damai kian jauh dari kenyataan.

        Juru bicara Gedung Putih Josh Earnest pada Rabu (5/9) mengatakan bahwa pembangunan permukiman yang terdiri dari 300 unit rumah tersebut terletak jauh ke dalam Tepi Barat, hampir mendekati Yordania ketimbang merapat ke wilayah Israel.

        Padahal, lanjut Earnest, sebelumnya Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu telah berjanji tidak akan mengambil langkah tersebut. Tindakan Israel kali ini dianggap merupakan pengkhianatan terhadap janji mereka sendiri.

        "Kami telah menerima jaminan dari Israel yang bertolak belakang dengan langkah mereka kali ini," ujar Earnest, dikutip AFP.

        Komentar Gedung Putih kali ini dianggap salah satu yang terkeras terhadap Israel. Pengumuman pembangunan permukiman ini dilakukan selang beberapa hari setelah Presiden Barack Obama menyetujui rencana paket bantuan militer AS untuk Israel sebesar US$38 miliar.

        Pembangunan permukiman Yahudi adalah salah satu biang keladi mandeknya perdamaian Israel-Palestina yang berlandaskan solusi dua-negara. Pada April tahun 2014, Netanyahu mencabut moratorium pembangunan permukiman yang membuat AS berang dan perundingan damai terhenti.

        Israel berdalih pembangunan kali ini bukanlah permukiman baru, melainkan bagian dari perluasan Shilo, proyek perumahan pemukim Yahudi yang terletak antara Ramallah dan Nablus, Tepi Barat.

        "Permukiman ini akan dibangun di tanah negara di permukiman Shilo dan tidak akan mengubah batas atau jejak geografis," ujar pernyataan Kemlu Israel.

        Pembangunan permukiman yang mencaplok wilayah Tepi Barat oleh dianggap ilegal dan pelanggaran hukum internasional. Juru bicara Kemlu AS Mark Toner menegaskan Israel harus memilih antara solusi dua-negara dengan Palestina atau memperluas permukiman.

        "Membangun permukiman kali ini adalah langkah lain dalam membentuk satu-negara dengan pendudukan secara terus menerus yang secara fundamental tidak konsisten dengan masa depan Israel sebagai negara Yahudi dan demokrasi," ujar Toner.




        Credit  CNN Indonesia



        Kamis, 06 Oktober 2016

        Eks Bos CIA Ramalkan Suriah Bakal Terpecah

         
        Eks Bos CIA Ramalkan Suriah Bakal Terpecah
        Perang bersaudara berkepanjang diyakini akan membuat Suriah terpecah belah. Foto/Istimewa
         
        WASHINGTON - Mantan kepala badan intelijen Amerika Serikat (AS), CIA, David Petraeus meramalkan Suriah tidak akan kembali menjadi sebuah negara yang utuh. Konflik bersenjata berkepanjangan membuat pihak-pihak yang bertikai sulit untuk disatukan kembali.

        "Semakin muncul kemungkinan bahwa Suriah tidak akan dapat dipersatukan kembali. Humpty Dumpty telah jatuh dan saya tidak yakin Anda dapat menyatukan potongan untuk kembali bersama-sama," katanya merujuk pada sebuah acara televisi seperti dikutip dari laman Sky News, Kamis (6/10/2016).

        Sebaliknya, ia membayangkan Suriah akan dibagi menjadi daerah otonom yang dipimpin oleh Presiden Bashar al Assad dan minoritas Alawit Syiah, Kurdi Suriah dan Arab Sunni.

        "Saya pikir ada kemungkinan, dengan perjanjian atau tanpa perjanjian, Anda hanya akan melihat situasi berkembang di mana ada Kurdistan, dengan otonomi yang cukup, sebuah wilayah Alawit yang dikendalikan oleh Bashar (al Assad) dan rezimnya serta kemudian daerah di bawah kontrol berbagai elemen Sunni. Pertanyaannya adalah berapa banyak mereka dapat dibuat kohesif setelah ISIS dan afiliasi Al-Qaeda dikalahkan," katanyanya.

        Lebih jauh, Petraeus memberikan prospek suram atas peluang untuk menghentikan perang sipil berdarah di Suriah. Ia pun pesimis jika konflik di Suriah bisa dihentikan meski hanya sementara.

        "Kebanyakan orang akan menganggapnya sebagai upaya Hercules jika kita bisa mengurangi kekerasan dan pertumpahan darah serta mencapai gencatan senjata, walaupun kita masih harus memerangi afiliasi ISIS dan Al-Qaeda. Tapi sekali lagi, tanpa konteks militer yang memberikan insentif kepada Bashar al-Assad dan Rusia sebagai pendukungnya setuju dengan ini, saya pikir prospek untuk perdamaian tidak akan mungkin," tukasnya.



        Credit  Sindonews



        Mahathir Gagal Yakinkan Raja Malaysia Copot PM Najib

         
        Mahathir Gagal Yakinkan Raja Malaysia Copot PM Najib
        Mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, gagal meyakinkan Raja Malaysia untuk mencopot PM Najib Razak. Foto/Istimewa
         
        KUALA LUMPUR - Mantan perdana menteri Malaysia, Mahathir Mohamad mengakui telah gagal meyakinkan Raja Malaysia untuk menindaklanjuti tuntutan warga Negeri Jiran lewat 'Deklarasi Citizens'. 'Deklarasi Citizens adalah petisi yang berisi 1,2 juta tanda tangan warga Malaysia yang meminta Perdana Menteri Najib Razak mengundurkan diri.

        Mahathir menyatakan untuk sementara ia tidak bisa mengungkapkan rincian percakapannya dengan Raja Malaysia, yang disebut Yang di-Pertuan Agong. Namun, ia mengkonfirmasi jika raja tidak menyetujui permintaan dari petisi tersebut.

        "Saya tidak bisa mengulangi apa yang dia katakan karena kita berbicara tentang kepercayaan. Implikasinya adalah bahwa apa yang kita minta tidak dapat dilaksanakan," kata dalam konferensi pers seperti dikutip dari Asian Correspondent, Kamis (6/10/2016).

        Mahathir menambahkan ia dengan raja juga membahas Undang-Undang Keamanan Nasional (NSA). Dalam kesempatan itu, ia memberitahu penguasa bahwa raja bisa merujuk hukum ke Pengadilan Federal jika merasa tidak yakin tentang beberapa ketentuannya.

        "Kami memiliki diskusi panjang dan ia mempertanyakan saya tentang ketentuan hukum dan saya menjelaskan. Akhir itu, aku tidak bisa meyakinkan dia untuk bertindak," kata Mahathir tanpa memberikan penjelasan lebih lanjut.

        NSA adalah undang-undang keamanan yang sangat kontroversial yang baru-baru ini disetujui oleh Parlemen Malaysia meski menuai protes dari kelompok oposisi dan kelompok masyarakat sipil. Undang-undang itu mengatur tentang zona keamanan, ketentuan tentang mencela perdana menteri.

        Perdana Menter Malaysia, Najib Razak, berada dalam sorotan publik setelah ditemukan dana sekitar USD 681 juta di rekening bank pribadinya. Ia juga dituding telah melakukan korupsi dan melakukan miss manajem terkait 1MDB.

        Namun, Najib menolak semua tuduhan yang diarahkan kepadanya. Ia menyatakan tidak pernah menggunakan dana untuk kepentingan pribadi. Pada bulan Januari, jaksa agung Malaysia membebaskan Najib dari segala tindak pidana.


        Credit  Sindonews







        Angkut Rudal Balistik, Korut Bangun Kapal Selam Terbesar

         
        Angkut Rudal Balistik, Korut Bangun Kapal Selam Terbesar
        Gambar citra satelit menunjukkan Korut tengah menjalankan proyek pembuatan kapal selam terbesar. Foto/Telegraph/Digitalglobe.inc
         
        WASHINGTON - Citra satelit memperlihatkan Korea Utara (Korut) mulai bekerja untuk membangun kapal selam yang lebih besar dari pada yang ada saat ini. Para analis menduga, kapal selam terbaru milik Korut itu nantinya akan memiliki kemampuan untuk meluncurkan rudal balistik yang dikembangkan Pyongyang.

        Foto yang diambil dari satelit komersil pada bulan September menunjukkan sejumlah komponen yang digunakan untuk membangun kapal selam. Menurut situs 38North, yang dioperasionalkan oleh US-Korea Institute di Johns Hopkins University, komponen itu ditimbun di Galangan Kapal Sinpo South.

        "Meskipun tidak ada bukti langsung bahwa progran ini untuk kapal pembawa rudal balistik yang tengah dikembangkan, kehadiran komponen dengan diameter 10 meter melingkar di luar aula fabrikasi yang direnovasi di fasilitas ini mungkin dimaksudkan sebagai konstruksi jig atau komponen lambung bertekanan udara untuk kapal selam baru," bunyi laporan yang dirilis North38 seperti dikutip dari Telegraph, Rabu (5/10/2016).

        Sebagian besar kapal selam Korut dibangaun di Galangan Kapal Sinpo South. Jika komponen ini untuk generasi baru kapal selam, maka kapal selam tersebut akan lebih dari kapal selam rudal balistik kelas Gorae yang lebarnya sekitar 23 kaki yang telah digunakan dalam tes peluncuran rudal balistik terakhir.

        Dalam uji coba peluncuran terakhir rudal balistik menggunakan kapal selam (SLBM atau Submarine Launched Ballistic Missile) pada akhir Agustus lalu, rudal balistik Korut terbang lebih dari 300 mil sebelem jatuh ke laut Jepang.

        "Ada banyak alasan strategis mengapa Korut mencari kemampuan SLBM. Daripada mengandalkan situs tetap yang dapat dideteksi oleh intelijen elektronik atau manusia, kapal selam memiliki kemampuan yang jauh lebih besar untuk menjelajah dan menjadi tidak terdeteksi," kata Lance Gatling, seorang analis pertahanan dan presiden Tokyo Nexial Research Inc.

        "Jika mereka hanya membangun kapal selam konvensional yang lebih besar, dipersenjatai dengan torpedo, maka tidak ada yang akan khawatir. Tapi kemampuan mereka untuk miniaturise hulu ledak nuklir dan menempatkan hulu ledak pada rudal yang dapat diluncurkan dari kapal selam merupakan langkah maju yang signifikan dan mengkhawatirkan dalam kemampuan strategis mereka," terang Gatling.



        Credit  Sindonews





        Pertamina Siap Teken Kontrak Blok East Natuna


        Pertamina Siap Teken Kontrak Blok East Natuna
        Foto: Dok. Kemenko Maritim


        Jakarta - PT Pertamina (Persero) menyatakan, secara prinsip menyetujui syarat dan ketentuan (term and conditions) yang ditawarkan pemerintah dalam Production Sharing Contract (PSC/kontrak bagi hasil) untuk Blok East Natuna. Tidak ada keberatan dari Pertamina.

        PSC memang baru mengatur detil term and conditions untuk pengembangan minyak di struktur AP (minyak). Sedangkan untuk pengeboran di struktur AL (gas) belum diatur jelas, karena masih menunggu hasil kajian mengenai teknologi yang cocok untuk pengembangan gas di sana, serta bagaimana pemasarannya (Technology and Marketing Review/TMR).

        Direktur Hulu Pertamina, Syamsu Alam, mengungkapkan PSC akan ditandatangani dulu, dan nantinya akan direvisi setelah TMR untuk pengembangan gas selesai.

        "Kami sudah bahas sama-sama, tim juga bahas sama-sama, untuk yang AP kami sudah oke. Kalau studi mengenai yang AL sudah selesai, teknologinya seperti apa, marketingnya seperti apa, baru kami diberi kesempatan untuk menyesuaikannya," kata Alam kepada detikFinance di Jakarta, Kamis (6/10/2016).

        Meski syarat dan ketentuan untuk pengembangan gas belum jelas, termasuk soal bagi hasil antara kontraktor dengan negara, Pertamina tetap tak keberatan. Sebab, pemerintah ingin Blok East Natuna segera dikembangkan supaya ada aktivitas di kawasan itu.

        Lokasi Blok East Natuna termasuk dalam 9 garis batas di Laut Cina Selatan yang diklaim China sebagai wilayahnya. Maka blok yang memiliki cadangan gas sebesar 46 triliun kaki kubik (TCF) ini harus segera digarap untuk menunjukkan kedaulatan Indonesia.

        "Ada pemikiran pemerintah agar segera ada aktivitas sehingga akan kami percepat. Kalau menunggu studi di struktur AL kan masih lama, jadi dikembangkan dulu yang AP tapi tetap menjadi 1 PSC. Kami lihat term and conditions-nya seperti apa, itu yang lagi kami bahas," ujar Alam.

        Pemerintah berjanji akan menyesuaikan PSC setelah studi untuk pengembangan gas di East Natuna selesai. "Janjinya dari pemerintah, untuk pengembangan AL nanti akan dilihat setelah hasil TMR selesai. Kami pada prinsipnya sudah oke," paparnya.

        Kata Alam, ExxonMobil dan PTT yang akan menjadi mitra Pertamina untuk menggarap Blok East Natuna pun sudah siap meneken PSC. Tetapi, tentu bagi hasil untuk kontraktor harus layak karena tingkat kesulitan pengembangan Blok East Natuna cukup tinggi.

        "Semua pada prinsipnya sudah oke. Tapi tantangannya di sana kan juga besar, mau nggak mau harus ada split yang cukup untuk kontraktor, angkanya nanti diumumkan saat tanda tangan kontrak," pungkasnya.



        Credit  detikFinance





        Bangun Kilang Tuban, Pertamina dan Rosneft Bikin Perusahaan Patungan


        Bangun Kilang Tuban, Pertamina dan Rosneft Bikin Perusahaan Patungan
        Ilustrasi (Foto: Grandyos Zafna)


        Jakarta - PT Pertamina (Persero) dan BUMN perminyakan Rusia, Rosneft, resmi mengumumkan penandatanganan perjanjian untuk membentuk Joint Venture Company (JVC) alias 'perusahaan patungan' untuk mengerjakan proyek Grass Root Refinery (GRR) Tuban.

        Dalam perjanjian yang diteken kedua perusahaan, Pertamina memiliki 55 persen kepemilikan di JVC, sedangkan Rosneft 45 persen.

        Saat ini proyek Kilang Tuban sedang dalam tahap basic feasibility studies (BFS). Final Investment Decision (FID) untuk proyek ini akan dibuat setelah melalui BFS, basic engineering design (BED), dan front end engineering design (FEED). Rencananya, kapasitas produksi GRR Tuban akan mencapai 15 Metrik Ton Annual (MTA).

        Selain perjanjian pembentukan JVC untuk proyek GRR Tuban itu, Pertamina dan Rosneft juga menandatangani Memorandum of Understanding (MoU) untuk kerja sama pengembangan aset hulu migas offshore maupun onshore di Rusia.

        Terkait perjanjian ini, CEO Rosneft, Igor Sechin, mengatakan bahwa kerja sama dengan Pertamina tidak hanya menguntungkan kedua perusahaan, tapi sekaligus memperkuat hubungan bilateral antara Rusia dan Indonesia.

        "Saya sangat yakin bahwa kerja sama ini tidak hanya menguntungkan bagi kedua perusahaan, tapi juga kedua negara," kata Igor dalam keterangan tertulis kepada media, Rabu (5/10/2016).

        Sementara itu, Direktur Utama Pertamina, Dwi Soetjipto, menyatakan bahwa kerja sama dengan Rosneft ini merupakan bagian dari misi Pertamina mengamankan kebutuhan energi bagi Indonesia.

        "Kami berkomitmen mengamankan dan mendiversifikasi pasokan energi bagi negara. Kerja sama kami dengan Rosneft adalah langkah strategis untuk mengimplementasikan komitmen tersebut," ujar Dwi.

        "Kerja sama ini juga akan mempercepat Pertamina mencapai target mengoperasikan aset hulu migas di luar negeri. Kami yakin ini akan membawa keuntungan positif bagi Indonesia dan Rusia di masa mendatang," tutupnya.



        Credit  detikFinance






        Masih Nego Bagi Hasil, Kontrak Blok East Natuna Belum Deal


        Masih Nego Bagi Hasil, Kontrak Blok East Natuna Belum Deal
        Foto: Lamhot Aritonang

        Jakarta - Profit Sharing Contract (PSC) alias besaran bagi hasil proyek pengelolaan Blok East Natuna yang rencananya diteken bulan September 2016 masih belum juga deal sampai hari ini. Plt Menteri ESDM, Luhut Binsar Panjaitan, sebenarnya ingin PSC Blok East Natuna diselesaikan hari ini, tapi ternyata tidak memungkinkan.

        "East Natuna ternyata ada sedikit masih putus, tapi dalam 1 bulan ke depan akan selesai. Ada masalah teknis yang masih dibicarakan. Tapi sudah sangat maju," kata Luhut saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (5/10/2016).

        Dia mengungkapkan bahwa konsorsium Pertamina, ExxonMobil, dan PTT masih bernegosiasi dengan pemerintah soal bagi hasil (split) di Blok East Natuna. "Masalah bagi-bagi kuenya," ujarnya.

        Luhut menjelaskan, bagi hasil dalam PSC Blok East Natuna ini akan dibuat fleksibel, menguntungkan negara maupun kontraktor. Ketika harga minyak rendah, bagian kontraktor akan jadi lebih besar, bagian negara dikurangi.

        Sebaliknya saat harga minyak melambung tinggi, bagian negara harus lebih besar. Prinsipnya 'sharing the pain, sharing the gain'.

        Saat ini pemerintah dan konsorsium masih belum sepakat soal pembagian hasil saat harga minyak rendah dan saat harga minyak tinggi.

        "Kita mau lihat di harga berapa mau kita bikin. Kita mau kaitkan nanti antara harga tinggi dan harga rendah. Jadi sharing pain dan sharing gain. Kalau kita terlalu kaku juga nanti orang nggak ada yang mau," tutupnya.

        Blok East Natuna memiliki cadangan gas sebesar 46 triliun kaki kubik (TCF), lebih dari 4 kali lipat cadangan gas Blok Masela. Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan agar pengembangan Blok East Natuna dikebut.

        Sebab, lokasi Blok East Natuna termasuk dalam 9 garis batas di Laut Cina Selatan yang diklaim China sebagai wilayahnya. Maka blok ini harus segera digarap untuk menunjukkan kedaulatan Indonesia.



        Credit  detikFinance


        ESDM: Kami Ingin Tahun 2017 Sudah Ada Aktivitas di Blok East Natuna

        ESDM: Kami Ingin Tahun 2017 Sudah Ada Aktivitas di Blok East Natuna
        Foto: Dok. Kemenko Maritim


        Jakarta - Kementerian ESDM terus mendorong agar kontrak bagi hasil atau Profit Sharing Contract (PSC) Blok East Natuna bisa segera ditandatangani, oleh PT Pertamina (Persero), ExxonMobil, dan PTT. Setelah penandatanganan PSC, diharapkan mulai 2017 sudah ada aktivitas di Blok East Natuna.

        Lokasi Blok East Natuna termasuk dalam 9 garis batas di Laut Cina Selatan yang diklaim China sebagai wilayahnya. Maka blok yang memiliki cadangan gas sebesar 46 triliun kaki kubik (TCF) ini harus segera digarap, untuk menunjukkan kedaulatan Indonesia.

        "Kami pemerintah inginnya begitu. Aktivitas fisik kita inginkan jadi dulu. Kita harap tahun depan sudah ada aktivitas di sana," kata Dirjen Migas Kementerian ESDM, IGN Wiratmaja Puja, saat ditemui di Kementerian ESDM, Jakarta, Rabu (5/10/2016).

        Saat ini pemerintah masih bernegosiasi dengan Pertamina, ExxonMobil, dan PTT soal syarat dan ketentuan (term and condition) PSC East Natuna, misalnya soal bagi hasil (split) minyak dan gas.

        Wirat menambahkan, PSC untuk pengembangan minyak tak jadi dipisahkan dengan PSC untuk pengembangan gas. Pihaknya sempat berencana membuat 2 PSC untuk Blok East Natuna, yaitu untuk struktur AP (minyak) dan struktur AL (gas).

        Tapi meski dijadikan satu PSC, pengembangan minyak tetap lebih didahulukan karena lebih mudah dilakukan, yang penting ada aktivitas dulu di perairan East Natuna. Sedangkan pengeboran di struktur AL masih menunggu adanya teknologi yang cocok untuk pengembangan gas di sana.

        "(Term and condition) Lagi dibahas. Itu dijadikan satu wilayah kerja, satu PSC tapi dua tahap. Tahap AP dulu, lalu tahap AL-nya tunggu TMR (Technology Marketing Review). Kalau setelah TMR baru kita bisa ngomong split-nya (gas) karena harus dilihat dulu dari studi TMR," Wirat mengungkapkan.

        Kata Wirat, semua calon kontraktor sepakat dengan keinginan pemerintah. Namun, mereka ingin term and condition yang pas untuk mengembangkan Blok East Natuna seperti keinginan pemerintah itu. "Secara prinsip sepakat. Tapi term-nya masih dibahas," tutupnya.




        Credit  detikFinance

        Terapi Baru Dapat Hilangkan Virus HIV dari Darah?


         
        CB, London - Periset dari Inggris berharap mereka bisa menyembuhkan penderita HIV setelah virus salah satu pasien yang dirawat dengan terapi terbaru hilang dari darahnya.
        Menurut The Sunday Times yang dikutip News.com.au pada Senin (3/10/2016), pasien berusia 44 tahun tersebut merupakan salah satu dari 50 pasien penderita HIV yang kini mencoba terapi terbaru.
        "Tes darahku yang dilakukan pada minggu lalu sejauh ini tak ditemukan virus," ujar pasien yang merupakan pekerja sosial dari London itu.
        Terapi terbaru tersebut diciptakan oleh tim peneliti dari lima universitas terkemuka di Inggris, yaitu Oxford University, Cambridge University, Imperial College London, University College London dan King's College London.
        Para periset mengatakan, virus tersebut tak terdeteksi dalam darah pasien pria itu. Mereka menambahkan, jika tes darah terus mengeluarkan hasil serupa--tak terdapat HIV, bisa dikatakan ia sembuh total.
        "Kami tengah mengeksplorasi kemungkinan benar tidaknya orang sembuh dari HIV. Ini adalah tantangan besar dan masih terlalu dini untuk dikatakan hasilnya. Namun, kemajuan yang terjadi sangat luar biasa," ujar Direktur National Institute for Health Research Office for Clinical Research Infrastructure, Mark Samuel.
        Virus HIV menyerang sistem imun dan menempel di sel T DNA manusia, di mana penyakit itu bisa 'sembunyi' dan dapat bereproduksi.
        Terapi yang saat ini dilakukan antiretroviral therapies (Art), menargetkan proses penghentian reproduksi. Tapi hingga kini belum bisa menemukan sel T yang tak aktif yang terinfeksi virus.
        Dalam terapi terbaru, yang dilakukan pertama kali adalah mengenali dan menghapus sel-sel yang terinfeksi HIV. Lalu, di tahap berikutnya, obat terbaru bernama Vorinostat mengubah sel T terinfeksi yang 'tertidur' menjadi aktif sehingga mereka bisa ditemukan. Tahap terakhir adalah menargetkan sistem imun tubuh itu sendiri.
        Lebih dari 37 juta orang di seluruh dunia terjangkit HIV , dengan jumlah paling banyak terdapat di Sub-Sahara Afrika.



        Credit  Liputan6.com




        Eks Mata-Mata MI5 Inggris Banting Setir Jadi Penjual Burger


         
        CB, London - Sebagai intel MI5, Tom Marcus, telah mempertaruhkan nyawanya selama lebih dari delapan tahun. Ia diam-diam melacak ekstremis dan pembangkang Irish Republican Army (IRA) di jalanan Inggris.
        Namun ketika Tom berhenti dari MI5, ia justru bekerja di sebuah call center dan staf toko burger.
        Saat masih menjadi intel MI5, Tom--bukan nama asli, pernah membantu menggagalkan rencana pemboman dua bus wisata penuh dengan anak-anak yang pulang berlibur dari Prancis.
        Ia juga pernah menyamar sebagai pria tunawisma dan bertempat di dekat masjid. Di sana, Tom menemukan seseorang yang telah ia lacak selama ini--pria yang telah berperang bersama Boko Haram di Afrika sebelum kembali ke Inggris.
        Pria itu memasuki masjid, namun tak kunjung keluar. Tom juga menghitung lebih banyak perempuan yang keluar dari tempat ibadah tersebut daripada yang sudah masuk.
        Tom pun meyakini bahwa salah satu "perempuan" yang meninggalkan masjid merupakan pria yang menyamar menggunakan burka. Setelah memberi tahu atasannya, tim tersebut menemukan enam bom rakitan di dalam mobil pria itu.
        Seluruh bom ternyata telah dipasang untuk meledak bersamaan dengan kendali melalui ponsel tersangka. Tom menyelamatkan banyak nyawa hari itu.
        Dikutip dari BBC, Selasa (4/10/2016), Tom juga pernah terlibat operasi untuk menghentikan rencana pemboman pusat perbelanjaan di Manchester saat pekan perayaan paskah.
        Rencana tersebut merupakan serangan berkoordinasi tinggi yang diarahkan dari Pakistan dengan menargetkan Inggris dan Amerika Serikat, di mana di Negeri Paman Sam itu juga menjadi target peledakan bom mobil di bekas Menara Kembar WTC saat peringatan serangan 9/11.
        Tom sendiri pernah menjadi target pemenggalan ketika ekstremis mengembangkan rencana untuk menculik mata-mata MI5. Militan itu telah menugaskan orang untuk mengawasi para intel saat mereka mengikuti tersangka.
        Para intel kemudian menemukan sebuah lantai rumah di Kentish Town, London utara, dilapisi menggunakan sebuah terpal plastik. Bendera hitam, tiga pisau tukang jagal, dan kamera video, juga ditemukan di tepat tersebut. Para mata-mata menduga, lokasi itu akan dijadikan tempat para ekstremis mengeksekusi mereka.
         

        Kehidupan Tom Selepas MI5

        Dalam menjalani pekerjaannya, Tom kerap mengalami mimpi buruk. Ia didiagnosis menderita post-traumatic stress disorder (PTSD) dan memutuskan untuk kembali menjalani kehidupan normal pada 2013. Tom mengaku merasa jauh lebih baik sekarang.
        Dia juga berjuang untuk mencari pekerjaan lain. Karena anonimitas diperlukan MI5, Tom yang bergabung dengan angkatan darat pada 16 tahun sebelum pindah ke layanan keamanan, memiliki kesenjangan besar dalam CV-nya.
        "Sangat sulit untuk mendapatkan pekerjaan. Bekerja sebagai mata-mata MI5 merupakan pekerjaan seumur hidup--jadi ketika kamu memutuskan untuk keluar, sangat sulit untuk menemukan pekerjaan yang bisa dilakukan," ujar Tom.
        "Kamu tak bisa menjawab pertanyaan tentang apa yang telah dilakukan selama 10 hingga 15 tahun dalam sebuah wawancara pekerjaan dengan benar, karena kamu akan melanggar Official Secrets Act," imbuh dia.
        "Beberapa orang datang dengan mengaku dari Departemen Pertahanan, namun mencoba untuk menjelaskan keterampilan yang Anda buat-baut hanya akan membongkar hal sebenarnya, dan aku tak nyaman melakukan hal itu,"

        "Jadi, bekerja bijak, aku mulai dari bawah lagi. Aku mendapat uang pensiun dari MI5, namun aku harus menghasilkan uang dengan bekerja di call center dan memasak burger untuk membangun pengalaman kerjaku," jelas dia.
        Saat ini, Tom bekerja sebagai penulis.
        "Satu-satunya pilihan pekerjaan dengan gaji baik untuk orang sepertiku adalah ditempatkan di Irak dan Afghanistan, namun aku tak ingin mempertaruhkan nyawa untuk melakukan hal itu,"
        "Itu tak pernah menjadi pilihan. Aku tak ingin PTSD-ku kembali. Dan tak ada uang yang bisa menggantikan risikoku untuk ditangkap dan dipenggal," ungkap Tom.
        Waktu masih bekerja sebagai mata-mata, Tom menikahi sesama rekan agennya dan mereka memiliki seorang anak laki-laki.
        "Orang-orang biasa bergurau tentang hal itu, memanggil kami Mr dan Mrs Smith," ujarnya.
        Mr and Mrs Smith adalah sebuah film yang bercerita tentang sepasang mata-mata dan dibintangi oleh Brad Pitt dan Angelina Jolie. Namun tak seperti pasangan Hollywood itu, pernikahan Tom masih terus berjalan hingga sekarang.



        Credit  Liputan6.com






        Mirip Dampak Tsunami, Begini Situasi Busan Pasca-Topan Chaba

         
        CB, Gyeongju - Setidaknya empat orang tewas dan tiga lainnya hilang pasca-topan yang menghantam wilayah selatan Korea Selatan.
        Hujan deras yang mengguyur sejak Selasa 4 Oktober hingga hari ini, Rabu, membuat banjir besar dengan kecepatan aliran air 47 meter per detik menghantam Gyeonju dan mengakibatkan satu orang menghilang, demikian seperti dikutip dari ABC News, Rabu (5/10/2016)
        Menurut laporan media setempat, listrik padam akibatnya dan banyak rumah dan homestay mengalami kerusakan.
        Sementara itu penerbangan masuk dan keluar pulau telah dibatalkan, dan bandara ditutup hingga waktu yang belum ditentukan.
        Pelabuhan Busan juga dilaporkan terkena terjangan Topan Chaba. Akibatnya fasilitas itu ditutup.
        Menurut keterangan pihak berwenang pelabuhan, tempat itu akan segera dibuka lagi setelah keadaan mulai membaik.

        Sementara itu, dua perusahaan yang berada di bawah naungan Hyundai motor di Ulsan, dilaporkan dibanjiri air. "Ruangan dimasuki air mengalir," kata juru bicara perusahaan tersebut.
        Pergerakan Chaba yang kini telah berlalu menuju Jepang juga menghambat operasi beberapa kapal di pantai selatan.
        Menteri Pertahanan dan Keamanan menjumlahkan angka korban tewas menjadi tiga orang, termasuk satu yang masih belum ditemukan hingga saat ini.






        Credit  Liputan6.com



        6 Harta Karun Tersembunyi yang Menunggu untuk Ditemukan




        CB, Lima - Jika Anda ingin menjadi pemburu harta karun di dunia nyata seperti Lara Croft atau Indiana Jones, masih ada sejumlah tempat yang bisa dijelajahi.
        Dengan banyaknya legenda harta karun yang hingga kini menjadi misteri, tak menutup kemungkinan masih ada tempat yang menyimpan rahasia tersebut.
        Memang sulit untuk mempercayai kebenaran suatu legenda harta karun hingga benda tersebut benar-benar ditemukan, namun tak ada salahnya untuk mencoba mencarinya. Bahkan sejumlah orang hingga kini masih berusaha untuk memecahkan teka-teki benda berharga itu.
        Dikutip dari Huffington Post, Rabu (5/10/2016), berikut enam harta karun tersembunyi yang menunggu ditemukan:
        1. Harta Karun Forrest Fenn di Rocky Mountains, Amerika Utara


        Setelah didiagnosis menderita kanker pada 1988, seorang kolektor benda seni Forrest Fenn dikabarkan menyembunyikan sebuah kotak berisi sejumlah benda berharga miliknya.
        Fenn yang berhasil sembuh dari penyakitnya, memutuskan menyembunyikan hartanya di suatu tempat di Pegunungan Rocky pada 2010. Meski Fenn telah menulis dua buku sebagai petunjuk ke tempat persembunyian hartanya, namun hingga kini belum ada yang menemukannya.
        Seorang teman Fenn yang membantunya mengumpulkan benda berharga, membocorkan sedikit isi harta karun tersebut.
        "Ketika kamu membuka tutupnya, terdapat tumpukan besar koin emas, bongkahan emas seukuran telur ayam, perhiasan, gelang emas, perhiasan emas dari Amerika Selatan, dan segala sesuatu yang berkilauan," tuturnya.
        2. Lubang Uang di Pulau Oak, Kanada


        Money pit atau lubang uang pertama kali ditemukan pada 1795 oleh seorang remaja bernama Daniel McGinnis yang mengklaim melihat cahaya misterius di Pulau Oak, Kanada. Ketika melakukan penyelidikan, dia menemukan lubang kecil yang bisa digali.
        Dalam penggaliannya, ia menemukan lambang beliung dan lantai kayu yang menjadi tanda bahwa lubang tersebut sengaja dibuat mana harta mungkin ditemukan.
        Orang-orang pun mulai mengikuti jejak McGinnis untuk menemukan harta karun dengan menggali lubang tersebut. Akhirnya, pada kedalaman 27,4 meter sebuah batu dengan kode misterius ditemukan.
        Semakin dalam lubang tersebut digali, air mulai memenuhi tempat tersebut sehingga dibutuhkan mesin yang lebih kuat untuk menyedotnya. Sejumlah perusahaan pun menggali lubang berbeda untuk menghindari air, namun lubang aslinya justru menghilang.
        Namun usaha itu tak sepenuhnya sia-sia. Jejak emas dan harta lainnya diduga juga telah ditemukan. Hingga saat ini pencarian harta karun masih terus dilakukan.
         Harta Karun Lima dan Nazi
        3. Harta Karun Lima, Peru


        Bangsa Spanyol berhasil mengumpulkan kekayaan besar setelah mereka mengalahkan Kerajaan Inka pada Abad ke-16. Sebagian besar kekayaan tersebut disimpan di Lima sampai 1820 hingga pemberontakan memaksa Spanyol memindahkan harta itu ke luar kota.
        Kapten asal Inggris William Thompson dan kapalnya, Mary Dear, bertugas untuk mengambil harta dari kota dan berlayar di sekitar wilayah itu hingga pemberontakan mereda. Merasa tergoda, Thompson dan kru kapalnya justru membunuh penjaga Spanyol dan diduga mengubur seluruh harta.
        Mary Dear kemudian ditangkap dan seluruh kru dibunuh, kecuali Thompson dan orang kepercayaannya yang setuju untuk menunjukkan kepada penjaga Spanyol tempat mereka menguburkan harta tersebut. Thompson pun mengarahkan mereka ke Pulau Cocos, namun ketika sampai ke tepi pantai keduanya melarikan diri.
        Menurut sejumlah kabar, harta karun tersebut terdiri dari permata, patung Bunda Maria dengan skala asli, 113 patung keagamaan yang terbuat dari emas, 200 peti perhiasan, 273 pedang bergagang permata, 1.000 berlian, mahkota emas, 150 piala, dan ratusan emas serta perak batangan. Saat ini, harta karun itu diperkirakan bernilai sekitar US$ 200 juta atau sekitar Rp 2,5 triliun.

        4. Emas Nazi di Danau Toplitz, Austria


        Dalam bulan-bulan terkahir Perang Dunia II, tanpa diketahui alasan yang jelas, Nazi menenggelamkan kontainer dan sejumlah benda lainnya ke Danau Toplitz. Melalui sebuah pencarian, sejumlah kontainer berisi uang palsu negara-negara sekutu berhasil diambil.
        Bersama dengan kontainer, misil, alat cetak, dan boks berisi botol bir juga ditemukan melalui sejumlah ekspedisi yang dilakukan dalam satu abad terakhir dan telah memakan sejumlah nyawa.
        Di dekat lokasi harta karun terdapat sejumlah batang kayu yang membuat jarak pandang menjadi minim dan meningkatkan ancaman tenggelamnya para penyelam akibat terjebak di salah satu balok.
        Menurut sejumlah kabar, Nazi juga turut menenggelamkan sejumlah benda berharga, seperti emas, berlian, dan harta lain.

        Burung Hantu Emas dan Legenda El Dorado

        5. Burung Hantu Emas, Prancis


        Pada April 1993, seseorang dengan nama samaran Max Valentin menyembunyikan burung hantu emas di pedesaan Prancis dan menawarkan satu juta Franc kepada siapapun yang menemukannya.
        Valentin telah memberikan 11 petunjuk tempat harta itu disimpan, namun hingga sekarang benda berharga tersebut belum ditemukan.
        Valentin meninggal pada 2009 dan belum jelas apakah burung hantu itu masih disembunyikan atau tidak. Namun dalam wawancara pada 1997, Valentin meyakinkan para pemburu bahwa ia secara berkala memeriksa keberadaan benda tersebut untuk memastikannya masih ada.

        6. Danau Guatavita dan Legenda Asli El Dorado


        Pemimpin suku Muisca di Kolombia dikabarkan menutup dirinya dalam debu emas, mengapung di Danau Guatavita, dan melemparkan emas serta harta lainnya ke perairan untuk menghormati para dewa.
        Danau Guatavita diyakini menjadi tempat legenda El Dorado, di mana emas asli ditemukan dari perairan tersebut sejak kedatangan Spanyol pada 1536. Dalam Bahasa Spanyol, El Dorado berarti emas, namun legenda itu mungkin bernama lain, seperti "El Hombre Dorado" (pria emas), "El Indio Dorado" (suku asli emas), dan "EL Rey Dorado" (raja emas).
        Pada 1545, bangsa Spanyol berusaha mengerikan air dengan menggunakan labu yang hanya sedikit membantu menurunkan level permukaan air. Sejak saat itu upaya pengeringan danau dilakukan beberapa kali.
        Upaya terakhir dilakukan pada 1911, di mana sebuah perusahaan berhasil mengerikan seluruh danau. Namun lumpur di dasar danau mengeras dan diduga menjebak harta karun di dalamnya.
        Jika ingin melihat legenda El Dorado Anda dapat mengunjungi Gold Museum di Bogota yang memperlihatkan sejumlah harta karun yang ditemukan di danau.







        Credit  Liputan6.com